LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA PERSEDIAAN BARANG DAN JASA PADA CV. TUNAS KARYA SEMARANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA PERSEDIAAN BARANG DAN JASA PADA CV. TUNAS KARYA SEMARANG"

Transkripsi

1 1 LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA PERSEDIAAN BARANG DAN JASA PADA CV. TUNAS KARYA SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Sistem Informasi S-1 pada Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang Disusun oleh : Nama : Lutfi Maralhayyusya NIM : A Program Studi : Sistem Informasi FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2012

2 2 PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR Nama Pelaksana : Lutfi Maralhayyusya NIM : A Program Studi : Sistem Informasi S1 Fakultas : Ilmu Komputer Judul Tugas Akhir : Perancangan Basis Data Persediaan Barang dan Jasa Pada CV. Tunas Karya Semarang Tugas Akhir ini telah diperiksa dan disetujui, Semarang, Januari 2012 Menyetujui : Mengetahui : Pembimbing Dekan Fakultas Ilmu Komputer Slamet Sudaryanto, M.Kom Dr. Ir. Dwi Eko Waluyo

3 3 PENGESAHAN DEWAN PENGUJI Nama Pelaksana : Lutfi Maralhayyusya NIM : A Program Studi : Sistem Informasi S1 Fakultas : Ilmu Komputer Judul Tugas Akhir : Perancangan Basis Data Persediaan Barang dan Jasa Pada CV. Tunas Karya Semarang Tugas Akhir ini telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji pada Sidang Tugas Akhir tangga Agustus 2011 Menurut pandangan kami, tugas akhir ini memadai dari segi kualitas maupun kuantitas untuk tujuan penganugrahan gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Semarang, Januari 2012 Dewan Penguji: Desi Purwanti K, M.Kom Solichul Huda, M.Kom Anggota I Anggota II Budi Widjajanto, M.Kom Ketua Penguji

4 4 PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama : Lutfi Maralhayyusya NIM : A Menyatakan bahwa karya ilmiah saya yang berjudul : PERANCANGAN BASIS DATA PERSEDIAAN BARANG DAN JASA PADA CV. TUNAS KARYA Merupakan karya asli saya (kecuali cuplikan dan ringkasan yang masing-masing telah saya jelaskan sumbernya dan perangkat pendukung seperti web cam dll). Apabila di kemudian hari, karya saya disinyalir bukan merupakan karya asli saya, yang disertai dengan bukti bukti yang cukup, maka saya bersedia untuk dibatalkan gelar saya beserta hak dan kewajiban yang melekat pada gelar tersebut. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Semarang Pada tanggal : Januari 2012 Yang menyatakan (Lutfi Maralhayyusya)

5 5 PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama : Lutfi Maralhayyusya NIM : A demi mengembangkan Ilmu Pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Dian Nuswantoro Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-Exclusive RoyaltyFree Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : PERANCANGAN BASIS DATA PERSEDIAAN BARANG DAN JASA PADA CV. TUNAS KARYA SEMARANG beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini Universitas Dian Nuswantoro berhak untuk menyimpan, mengcopy ulang (memperbanyak), menggunakan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya dan menampilkan/mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta. Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Universitas Dian Nuswantoro, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Semarang Pada tanggal : Januari 2012 Yang menyatakan (Lutfi Maralhayyusya)

6 6 UCAPAN TERIMA KASIH Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-nya kepada penulis sehingga Laporan Tugas Akhir dengan judul Perancangan Basis Data Persewaan VCD dan DVD pada Rental Lava Semarang dapat penulis selesaikan karena dukungan dari berbagai pihak yang tidak ternilai besarnya. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Dr. Ir. Edi Nursasongko, M.Kom, selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 2. Dr. Ir. Dwi Eko Waluyo selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer. 3. Sri Winarno, M.kom, selaku Kepala Program Studi Sistem Informasi jenjang Strata I. 4. Slamet Sudaryanto, M. Kom, selaku Pembimbing Tugas Akhir yang telah memberikan ide penelitian dan bimbingan yang berkaitan dengan penelitian penulis. 5. Dosen-dosen pengampu di Fakultas Ilmu Komputer Sistem Informasi Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 6. Karyawan CV.Tunas Karya yang telah memberikan data-data untuk keperluan penyusunan Tugas Akhir ini hingga terbentuknya sistem aplikasi basis data. 7. Kedua orang tua yang memberikan bantuan material dan moral. 8. Ares Cumee, Istie, Nana, Bayu yang telah membari bantuan dan semangat. 9. Semua pihak yang membantu dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang lebih besar kepada semuanya dan pada akhirnya penulis berharap bahwa penulisan Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat dan berguna sebagaimana fungsinya. Semarang, Januari 2012 Penulis

7 7 Abstrak CV. Tunas Karya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang persediaan, pengadaan, dan pemasok (supplier) barang dan jasa. Tanpa adanya pelayanan yang memuaskan maka perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang ditargetkan. Pelayanan dalam bentuk persediaan, pengadaan, dan pemasok barang dan jasa memerlukan pengontrolan yang baik, sehingga perusahaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan. Kelemahan yang sering terjadi adalah lamanya pencarian data konsumen dan data barang dan jasa sehingga proses transaksi pemasok, pembelian, dan penjualan barang dan jasa sering menimbulkan hambatan, tetapi seharusnya yang tidak terjadi adalah penggandaan data barang dan jasa dan data konsumen. Melihat persediaan atau pengadaan barang dan jasa di CV. Tunas Karya, maka dibutuhkan suatu sistem basis data yang dapat membantu administrasi pengadaan atau persediaan barang dan jasa sehingga dapat meminimalkan inkonsistensi data, meminimalkan disintegrasi data, meminimalkan redudansi data (data kembar), dan dapat menjamin keamanan data yang lebih baik. Metodologi pokok yang digunakan dalam penyelesaian masalah dalam sebuah sstem persediaan barang dan jasa yaitu dengan menentukan sistem yang telah berjalan namun masih dikerjakan secara manual. Menentukan basis data yang diperlukan, data flow diagram level yang meliputi level 0 dan level 1, hubungan antar entitas (ERD), dan juga sumber data (wawancara, observasi, dan studi pustaka) yang digunakan dalam sebuah CV. tentang persediaan barang dan jasa. Setelah tugas akhir ini dibuat maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa pelayanan yang dilakukan CV. Tunas Karya Semarang masih menggunakan sistem manual, sehingga prosesnya menjadi lambat. Dengan demikian CV. Tunas Karya Semarang memerlukan sebuah perancangan basis data yang mampu memberikan kemudahan-kemudahan dalam setiap proses serta dapat menghasilkan informasiinformasi yang sesuai dengan kebutuhan CV. Tunas Karya Semarang, sehingga dapat lebih memaksimalkan pelayanannya terhadap konsumen. Kata Kunci : Perancangan Basis Data Persediaan Barang dan Jasa xv halaman, 41 gambar, 8 tabel Daftar acuan : 9 ( )

8 8 DAFTAR ISI Halaman Sampul Dalam... i Halaman Persetujuan. ii Halaman Pengesahan. iii Halaman Pernyataan Keaslian Tugas Akhir... iv Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi... v Halaman Ucapan Terima Kasih. vi Halaman Abstrak... vii Halaman Daftar Isi. viii Halaman Daftar Tabel xiv Halaman Daftar Gambar... xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Perumusan Masalah Batasan Masalah.. 3

9 9 1.4 Tujuan Masalah Manfaat Masalah.. 3 BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Sistem Basis Data Pengertian Sistem Pengertian Basis Data Pengertian Sistem Basis Data Hirarki Data Model Data Analisis Sistem Pengertian Analisis Sistem Alat Bantu dalam Analisis Sistem Desain Sistem Pengertian Desain Sistem Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem. 15

10 Diagram Konteks Diagram Dekomposisi Data Flow Diagram (DFD) 17 \ Diagram Entity Relationship (ERD) Kardinalitas atau Derajat Relasi Transformasi ERD ke Tabel Normalisasi Kamus Data Konsep Dasar Persediaan Pengertian Persediaan Barang dan Jasa Sistem Informasi Persediaan Barang dan Jasa Jenis Jenis Persediaan Fungsi Persediaan Manfaat Persediaan MySQL

11 Elemen SQL Pernyataan Nama Tipe Data Konstanta Ekspresi Fungsi Bawaan Integrity Enhancement Feature Required Data Domain Constraints Entity Integrity Referential Integrity Enterprise Constraints Views Create View.. 54

12 Pembatasan pada View Kemampuan Update View With Check Option Keunggulan View Kelemahan View Pemeliharaan View Prosedur Tertanam dan Triggers.. 58 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Objek Penelitian Jenis dan Sumber Data Jenis Data Sumber Data Metode Pengumpulan Data Studi Lapangan Studi Pustaka Metode Pengembangan Sistem Basis Data..

13 Tahap Perencanaan Tahap Analisis Sistem Tahap Desain Sistem Tahap Implementasi Data Tahap Testing Tahap Maintenance BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tinjauan Umum CV.Tunas Karya Semarang Sejarah Singkat CV.Tunas Karya Semarang Struktur Organisasi dan Tugas Struktur Organisasi CV.Tunas Karya Semarang Tugas Struktur Organisasi Analisis dan Perancangan Sistem Identifikasi Masalah dan Sumber Masalah Identifikasi Masalah Identifikasi Sumber Masalah... 71

14 Identifikasi Sistem Yang Sedang Berjalan Narasi Sitem Persediaan Barang dan Jasa Narasi Sistem Penjualan Narasi Sistem Pembelian Narasi Sistem Retur Flow Of Document Pembelian Flow Of Document Penjualan Flow Of Document Retur Barang Identifikasi Kebutuhan Informasi Perancangan Sistem Perancangn Basis Data Secara Umum Dekomposisi Diagram Context Diagram DFD Level DFD Level 1 Proses Data.. 81

15 DFD Level 1 Proses Transaksi DFD Level 1 Proses Laporan Perancangan Basis Data Terinci Entity Relationship Diagram (ERD) Implementasi ERD ke Tabel Normalisasi Relasi Tabel Kamus Data Manajemen Informasi Implementasi Database Database Tabel Konsumen Database Tabel Supplier Database Tabel Barang Database Tabel Jasa Database Tabel Beli. 117

16 Database Tabel Belibarang Database Tabel Jual Database Tabel Jualbarang Database Tabel Belijasa Database Tabel Belijasa Database Tabel Jualjasa Database Tabel Jualjasa Database Tabel Retur beli Database Tabel Retur jual Database Tabel Stok minim 122 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Saran Daftar Pustaka DAFTAR TABEL Tabel Simbol pada FOD (Flow of Document)..

17 17 Tabel Simbol pada Context Diagram. Tabel Simbol pada DFD (Data Flow Diagram). Tabel Simbol pada ERD (Entity Relationship Table) Tabel Simbol pada Kamus Data Tabel Tipe Data Standar Tabel Tipe Data Perluasan.. Tabel Simbol pada Ekspresi Aritmatika. Tabel Manajemen Informasi...

18 18 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Hirarki Data... 8 Gambar 2.2 Susunan Sistem Basis Data Gambar 2.3 Contoh Dekomposisi Diagram Gambar 2.4 Relasi Satu ke Satu Gambar 2.5 Relasi Satu ke Banyak Gambar 2.6 Relasi Banyak ke Banyak Gambar 2.7 Transformasi Entitas ke Tabel Gambar 2.8 Transformasi Relasi One to One Tabel Gambar 2.9 Transformasi Relasi One to Many Tabel Gambar 2.10 Transformasi Relasi Many to Many Tabel Gambar 2.11 Implementasi Relasi Tunggal Gambar 2.12 Implementasi Relasi Multi Entitas Gambar 2.13 Implementasi Relasi Ganda Gambar 2.14 Implementasi Relasi Agregasi... 28

19 19 Gambar 3.1 Pengembangan Sistem SDLC Model Waterfall Gambar 4.1 Struktur Organisasi Gambar 4.2 FOD Pembelian Barang dan Jasa Gambar 4.3 FOD Penjualan Barang dan Jasa Gambar 4.4 FOD Retur Barang Gambar 4.5 Dekomposisi Gambar 4.6 Konteks Diagram Gambar 4.7 DFD Level Gambar 4.8 DFD Level 1 Proses Pembelian Gambar 4.9 DFD Level 1 Proses Penjualan Gambar 4.10 DFD Level 1 Proses Retur Gambar 4.11 Entity Relationship Diagram Gambar 4.12 Relationship Table Gambar 4.13 Database Tabel Konsumen... Tabel Supplier Gambar 4.14 Database 115

20 20 Gambar 4.15 Database Tabel Barang... Tabel Jasa... Tabel Beli... Tabel Belibarang... Tabel Jual... Tabel Jualbarang Gambar 4.16 Database 116 Gambar 4.17 Database 117 Gambar 4.18 Database 117 Gambar 4.19 Database 118 Gambar 4.20 Database 118 Gambar 4.21 Database Tabel Belijasa Gambar 4.22 Database Tabel Belijasa Gambar 4.23 Database Tabel Jualjasa Gambar 4.24 Database Tabel Jualjasa Gambar 4.25 Database Tabel Retur beli 121 Gambar 4.26 Database Tabel Retur jual 121 Gambar 4.27 Database Tabel Stok minim

21 21 BAB I PENDAHULUAN

22 Latar Belakang Masalah Kebutuhan informasi tidak dapat terlepas dari kehidupan kita sehari hari. Informasi merupakan sarana untuk mengikuti perkembangan yang sedang berlangsung ataupun sebagai titik tolak untuk melihat kebutuhan dan perkembangan dimasa depan. Informasi yang cepat, tepat dan akurat akan memberikan hasil yang baik dalam kinerja karyawan itu dengan tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi ataupun dalam memberikan pelayanan yang menghasilkan kepuasan bagi pelanggan. Keberadaan komputer sebagai alat pengolahan data yang mampu memberikan suatu informasi yang cepat dan akurat merupakan kebutuhan pengontrolan yang baik, sehingga perusahaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang tidak dapat ditinggalkan terutama pada organisasi dan instansi yang berskala besar. CV. Tunas Karya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang persediaan, pengadaan, perdagangan, dan pemasok (supplier) barang dan jasa yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan yaitu dengan mencukupi kebutuhan perlengkapan pegawai seperti komputer, alat tulis kantor, elektrikal, telekomunikasi, dan jasa seperti boga, angkutan serta event organizer. Tanpa adanya pelayanan yang memuaskan maka perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang ditargetkan. Pelayanan dalam bentuk persediaan, pengadaan dan pemasok barang dan jasa memerlukan pengontrolan yang baik dan tepat, sehingga perusahaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan. Kelemahan yang sering terjadi adalah lamanya pencarian data barang dan jasa serta data konsumen sehingga proses transaksi pemasok, pembelian, dan penjualan barang dan jasa sering menimbulkan hambatan, tetapi seharusnya yang tidak terjadi adalah penggandaan data barang dan jasa serta data konsumen. Melihat persediaan atau pengadaan barang dan jasa di CV. Tunas Karya, maka dibutuhkan suatu sistem basis data yang dapat membantu administrasi pengadaan atau persediaan barang dan jasa sehingga dapat meminimalkan inkonsistensi data, meminimalkan disintegrasi data, meminimalkan redudansi data (data kembar), dan dapat menjamin keamanan data yang lebih baik.

23 23 Mengingat selama ini CV. Tunas Karya di dalam proses administrasi persediaan, pengadaan dan pemasok kadang-kadang terjadi duplikasi data barang sehingga database nya menjadi terlalu besar. Selain itu data yang tidak konsisten menyebabkan laporan transaksi sering terjadi kesalahan dalam perhitungannya. Dengan data yang telah didapat maka akan tercipta sebuah rancangan basis data yang terkomputerisasi yang efektif dan efisien yang digunakan dalam persediaan atau pengadaan barang dan jasa. Dengan melakukan perancangan basis data persediaan barang dan jasa akan membantu proses pendataan dan pencarian data meliputi data konsumen, data barang dan jasa, data supplier, data pembelian, dan data penjualan, serta proses laporan laporan yang harus diketahui oleh pemimpin perusahaan dengan lebih efektif, tingkat kesalahan yang relative rendah dan keamanan data yang lebih terjamin. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian persediaan atau pengadaan dan pemasok untuk menyusun perancangan basis data. Dalam hal ini penulis memilih judul Perancangan Basis Data Persediaan Barang dan Jasa Pada CV. Tunas Karya dan juga untuk mengurangi tingkat kesalahan dalam pengolahan data sehingga penyusunan laporan nanti dapat disajikan dengan cepat dan akurat. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas dapat diambil suatu perumusan masalah sebagai berikut : Bagaimana Merancang Basis Data Persediaan Barang dan Jasa pada CV. Tunas Karya yang dapat menghasilkan informasi yang lebih akurat yang dapat menangani pelayanan dan pengelolaan data barang dan jasa maupun data pemasok dengan baik dan benar agar dapat meminimalkan inkonsistensi data, disintegrasi data, dan redudansi data. 1.3 Batasan Masalah Mengingat terbatasnya data, tenaga, dan waktu yang ada serta menjaga dan menghindari pembahasan masalah yang terlalu luas maka dalam penyusunan pembatasan masalah yang ada tersebut hanya membahas masalah perancangan database barang dan jasa, database konsumen, transaksi

24 24 administrasi (jual beli), transaksi pemasok serta laporan-laporan yang dihasilkan. 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini untuk memberikan kemudahan informasi persediaan dengan basis sistem komputer. Maksud dan tujuan penulis mengadakan penelitian pada CV. Tunas Karya adalah untuk merancang basis data persediaam barang dan jasa yang berbasis komputer sehingga mampu menghasilkan laporan dan informasi persediaan yang cepat, tepat, dan akurat. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan penulis dari laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi CV. Tunas Karya. Sebagai bahan masukan yang dapat dipertimbangkan dan dimanfaatkan oleh CV. Tunas Karya untuk meningkatkan kinerja dalam memperlancar pelayanan kepada pihak-pihak yang membutuhkan informasi tentang persediaan barang dan jasa, sehingga memudahkan pekerjaan dan pengolahan data yang berkaitan dengan kegiatan persediaan, pengadaan, dan pemasok yang tepat dan akurat serta dapat menghemat waktu dalam bekerja. 2. Bagi Penulis. a. Agar lebih memahami dan mengerti tentang sistem komputer dengan baik. b. Untuk menambah pengetahuan serta pengalaman khususnya dengan aspek yang diteliti. c. Untuk meningkatkan daya kreatifitas serta pengetahuan tentang komputer. d. Supaya dapat menerapkan ilmu yang didapat di bangku perkuliahan Universitas Dian Nuswantoro.

25 25 3. Bagi Akademik Untuk menambah daftar pustaka yang dapat dijadikan daftar pertimbangan serta sebagai acuan untuk mahasiswa lain yang akan dijadikan pelengkap penulisan tugas akhir mahasiswa yang berikutnya. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Basis Data

26 Pengertian Sistem Sistem adalah kumpulan elemen, komponen, atau subsistem yang saling berintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi setiap sistem memiliki subsistem-subsistem, dan subsistem terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen. Terdapat 2 kelompok pendekatan yang digunakan dalam mendefinisikan sistem, yaitu : 1. Lebih menekankan pada prosedur yang digunakan dalam sistem dan mendefinisikan sistem sebagai jaringan prosedur, metode, dan cara kerja yang saling berinteraksi dan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 2. Lebih menekankan pada elemen atau komponen penyusun sistem, mendefinisikan sistem sebagai kumpulan elemen baik abstrak maupun fisik yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Kedua definisi tersebut sangat tergantung pada pendekatan yang digunakan. Karena pada hakikatnya setiap komponen sistem saling berinteraksi dan untuk dapat mencapai tujuan tertentu harus melakukan sejumlah prosedur, metode, dan cara kerja yang juga saling berinteraksi. (Fathansyah, 2001) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang. Dasar dari informasi adalah data, kesalahan dalam mengambil atau memasukkan data, dan kesalahan dalam mengolah data akan menyebabkan kesalahan dalam memberikan informasi. Jadi data yang didapatkan dan diinputkan harus valid (benar) hingga bentuk pengolahannya, agar bisa menghasilkan informasi yang dapat dipercaya. (Fathansyah, 2001) Informasi diperoleh dari sistem informasi (information systems) atau disebut juga processing systems atau information processing systems atau information-generating systems. Jadi

27 27 sistem informasi adalah suatu sistem didalam organisasi, yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Data sebagai bahan baku informasi adalah gambaran kejadian yang berwujud karakter, angka, atau simbol tertentu yang memiliki arti. Data bagi suatu tingkat organisasi mungkin berupa informasi bagi tingkat yang lainnya. (Fathansyah, 2001) Pengertian Basis Data Data merupakan representative fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai. siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Basis Data (Database) adalah suatu tempat menampung data, dimana didalamnya berupa kumpulan file yang saling berkaitan antar satu file dengan file lain untuk menginformasikan satu perusahaan atau instansi dalam batasan tertentu, bila terdapat file yang dapat dipadukan atau dihubungkan dengan file lainnya, berarti file tersebut bukanlah kelompok dari database tersebut, ia akan dapat membentuk suatu database tersendiri. Menurut Fathansyah, Ir (2001) Basis Data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti : a. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

28 28 c. Kumpulan file/arsip/table yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis. Basis data sesungguhnya memiliki prinsip kerja dan tujuan. Prinsip utamanya adalah pengaturan data atau arsip. Dan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data / arsip. Yang sangat ditonjolkan dalam basis data adalah pengaturan / pemilahan./ pengelompokan / pengorganisasian data yang akan kita simpan sesuai fungsi dan jenisnya. Operasi-operasi dasar yang dapat kita lakukan berkenaan dengan basis data dapat meliputi : 1) Pembuatan basis data baru (create database) 2) Penghapusan basis data (drop database) 3) Pembuatan file/table baru ke suatu basis data(create table) 4) Penghapusan file/table dari suatu basis data (drop table) 5) Penambahan/pengisian data baru ke sebuah file/table di sebuah basis data (insert) 6) Pengambilan data dari sebuah file/table (retrieve/search) 7) Pengubahan data dari sebuah file/table (update) 8) Penghapusan data dari sebuah file/table (delete) Pengertian Sistem Basis Data Menurut Abdur Kadir, sistem basis data pada dasarnya adalah sebuah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memlihara informasi dan membuat informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan. Jadi sistem basis data adalah sekumpulan basis data dengan para pemakai yang menggunakan basis data secara bersama sama, personal personal yang merancang dan mengelola basis data, teknik teknik untuk merancang dan mengelola basis data, serta sistem komputer untuk mendukungnya.

29 29 Sistem Manajemen Basis Data atau Database Managemen Sistem (DBMS) berisi kumpulan (koleksi) data yang saling berelasi dengan set program untuk mengakses data tersebut. Jadi DBMS terdiri dari database dan set program untuk menambah data, menghapus data, mengubah data, mengambil data, dan membaca data. Set program pengelola merupakan suatu paket program yang dibuat agar memudahkan dan mengefisiensikan pemasukan / perekaman informasi dan pengambilan / pembacaan informasi ke dalam basis data. Manfaat penggunaan Database Manajemen Sistem (DBMS) 1) Untuk mengorganisasikan dan mengelola data dalam jumlah besar. 2) Untuk membantu dalam melindungi data dari kerusakan yang disebabkan pengguna / pengaksesan yang tidak sah. 3) Memudahkan dalam pengambilan kembali data (data retrieval). 4) Untuk memudahkan dalam pengguna / pengaksesan data secara bersamaan dalam suatu jaringan Hirarki Data Secara tradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri dari : Berkas Rekaman Rekaman

30 30 Elemen Data Elemen Data Gambar 2.1 : Hirarki Data Keterangan : a. Elemen data / medan / kolom/ item / atribut adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. b. Rekaman / tuple/ record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. c. Berkas adalah himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama. Penyusunan Siatem Basis Data Sistem Basis Data Basis Data File Record Record Agregat Data Field / Data Item Byte

31 31 Bit Gambar 2.2 : Susunan Sistem Basis Data Hirarki data sehingga tersusun suatu sistem basis data Keterangan : 1. Bit adalah suatu system angka biner yang terdiri atas dua macam nilai saja, yaitu 0 dan Byte adalah bagian terkecil yang dapat dialamatkan dalam memory. 3. Field / Data Item / Rinci data / elemen data adalah unit terkecil yang disebut data, merupakan sekumpulan byte / karakter yang memiliki makna. 4. Agregat Data adalah sekelompok rinci data yang memiliki cirri tertentu dan diberi nama. Contoh, agregat data bernama tanggal terdiri atas data item hati, bulan, dan tahun. 5. Record / tuple adalah sekumpulan data item atau agregat data yang saling berhubungan dengan suatu objek tertentu. 6. File adalah sekumpulan record sejenis secara relasi. 7. Basis data adalah sekelompok dari macam macam tipe record yang mempunyai hubungan antar record, agregat data dan rinci data terhadap suatu objek tertentu. 8. Sistem Basis Data adalah sekumpulan basis data dalam suatu sistem yang mungkin tidak berhubungan satu sama lain, namun secara umum mempunyai hubungan sistem Model Data Model basis data menyatakan hubungan antar rekaman yang tersimpan dalam basis data. Beberapa literatur menggunakan

32 32 istilah struktur data logis untuk menyatakan keadaan ini. Model dasar yang paling umum ada 3 macam, yaitu: 1. Model Hirarkis Model hirarkis biasa disebut model pohon, karena menyerupai pohon yang dibalik. Model ini menggunakan pola hubungan orang tua anak. Setiap simpul (biasa dinyatakan dengan lingkaran atau kotak) menyatakan sekumpulan medan. Simpul yang terhubung ke simpul pada level di bawahnya disebut orang tua. Setiap orang tua bisa memiliki satu (hubungan 1:1) atau beberapa anak (hubungan 1:M), tetapi setiap anak hanya memiliki satu orang tua. Simpul simpul yang dibawahi oleh simpul orang tua disebut anak. Simpul orang tua yang tidak memiliki orang tua disebut akar. Simpul yang tidak mempunyai anak disebut daun. Adapun hubungan antara anak dan orang tua disebut cabang. 2. Model Jaringan Model jaringan distandarisasi pada tahun 1971 oleh Data Base Task Group (DBTG). Itulah sebabnya disebut model DBTG. Model ini juga disebut model CODASYL (Conference On Data Sistem Languages), karena DBTG adalah bagian dari CODASYL. Model ini menyerupai model hirarkis, dengan perbedaan suatu simpul anak bisa memiliki lebih dari satu orang tua. Oleh karena sifatnya demikian, model ini bisa menyatakan hubungan 1:1 (satu orang tua punya satu anak), 1:M (satu orang tua punya banyak anak), maupun N:M (beberapa anak bisa mempunyai beberapa orang tua). Pada model jaringan, orang tua disebut pemilik dan anak disebut anggota. 3. Model Relasional

33 33 Model relasional merupakan model yang paling sederhana sehingga mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna, serta merupakan yang paling populer saat ini. Model ini menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua yang disebut relasi atau tabel dengan masing-masing relasi tersusun atas tupel atau baris dan atribut. Relasi dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menghilangkan kemubaziran dan menggunakan kunci tamu untuk untuk berhubungan dengan relasi lain. DBMS (Database Management System)yang bermodelkan relasional biasa disebut RDBMS (Relational Database Management System). 2.2 Analisis Sistem Pengertian Analisis Sistem Analisis Sistem (System Analisys) adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan - permasalahan, kesempatan kesempatan, hambatan - hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan- perbaikannya. (Jogiyanto HM, 2005) Alat Bantu dalam Analisis Sistem Alir dokumen (flow of document) adalah bagan yang menunjukkan alir dokumen (flow of document) di dalam prosedur sistem. Alir dokumen digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Alir dokumen digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol sebagai berikut ini : (Jogiyanto HM, 2005) Tabel 2.1 : Simbol Alir Dokumen (Flow of Document)

34 34 Simbol Fungsi Menunjukkan Dokumen dokumen input maupun output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer Menunjukkan Kegiatan Manual atau kegiatan atau proses manual Menunjukkan N pekerjaan simpanan offline yang berupa file non-komputer yang diarsip menurut angka (numerical) Menunjukkan A simpanan offline yang berupa file non-komputer yang diarsip menurut huruf (alphabetical) Menunjukkan C simpanan offline yang berupa file non-komputer yang diarsip menurut tanggal (cronological)

35 35 Menunjukkan arus dari proses Menunjukkan Penjelasan penjelasan dari suatu proses Menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama Menunjukkan penghubung ke halaman lain 2.3 Desain Sistem Pengertian Desain Sistem Setelah tahap analisis sistem dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan desain sistem (systems design). Desain sistem dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu desain sistem secara umum (general systems design) dan desain sistem terinci (detailed system design). Dengan demikian desain sistem dapat didefinisikan sebagai berikut : a. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem; b.pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional; c. Persiapan untuk rancang bangun implementasi; d.menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk;

36 36 e. Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi; f. Termasuk menyankut dan mengkonfigurasi dari komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem. (Jogiyanto HM, 2005) 2.4 Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Diagram Konteks (Context Diagram) Diagram Konteks adalah kasus khusus untuk DFD atau bagian dari DFD yang berfungsi untuk memetakan mode lingkungan yang direpresentasikan dengan lingkungan tunggal yang mewakili seluruh sistem. [1] Context diagram menggarisbawahi sejumlah karakteristik penting dari suatu sistem : 1. Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain dimana sistem komputer melalui komunikasi yang disebut sebagai terminator. 2. Data masuk, data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus diproses dengan cara tertentu. 3. Data keluar, data yang dihasilkan dari sistem dan diberikan pada dunia luar. 4. Penyimpanan data, yang digunakan secara bersama antara sistem dengan terminator, data ini dapat dibuat oleh sistem dan digunakan oleh lingkungan dan sistem. 5. Batasan antara sistem dengan lingkungan. Simbol-simbol yang digunakan : Tabel 2.2 : Simbol pada Context Diagram Sumber : [1]

37 37 Simbol Nama / Uraian Simbol Lingkaran merupakan symbol untuk keseluruhan system Segi empat merupakan symbol untuk suatu entity (Entitas) Tanda panah merupakan symbol untuk arus data Diagram Dekomposisi (Decompotition Diagram) Diagram Dekomposisi merupakan diagram yang menunjukkan dekomposisi atau struktur fungsional top-down suatu sistem. Selain itu dekomposisi diagram juga menyediakan garis besar penggambaran diagram alir yang telah dibuat Gambar : Contoh Dekomposisi Diagram Data Flow Diagram Levelled (DFD) Digunakan untuk menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja atau fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliranaliran penyimpanan data [1]. Adapun simbol-simbol yang digunakan : Tabel 2.3 : Simbol pada DFD Sumber : [1]

38 38 Simbol Nama / Uraian Simbol PROSES Simbol ini digunakan untuk menunjukkan adanya proses transformasi. Proses-proses tersebut selalu menunjukkan suatu perubahan di dalam atau perubahan data. Jadi, aliran data yang meninggalkan suatu proses selalu diberi label yang berbeda dari aliran data yang masuk. Sebuah nama yang jelas memudahkan untuk memahami proses apa yang sedang dilakukan. Digunakan untuk menunjukan transformasi dari masukan menjadi keluaran dalam hal ini sejumlah masukan dapat menjadi hanya satu keluaran atau sebaliknya. ARUS DATA (Data Flow) Simbol ini menunjukkan perpindahan data dari satu titik ke titik yang lain, dengan kepala tanda panah mengarah ke tujuan data. Karena sebuah tanda panah menunjukkan seseorang, tempat / sesuatu, maka harus digambarkan dalam kata benda. Digunakan untuk menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari satu bagian ke bagian lain pada sistem dimana penyimpanan data memiliki lokasi penyimpanan data.

39 39 PENYIMPANAN Penyimpanan data menandakan penyimpanan manual, seperti terkomputerisasi. lemari Karena file/basis data penyimpanan data mewakili seseorang, tempat atau sesuatu, maka diberi nama dengan sebuah kata benda. Penyimpanan data sementara seperti kertas catatan/sebuah file komputer sementara tidak dimasukkan ke dalam diagram aliran data. TERMINATOR Melambangkan orang atau kelompok orang Diagram Relasi Entitas (Entity Relationship Diagram) ERD adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan dalam DFD. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. Dengan ERD, model dapat diuji dengan mengabaikan proses yang dilakukan. Notasi yang digunakan dalam ERD sebagai berikut : Tabel 2.4 : Simbol pada ERD Sumber : [1] Notasi Entitas Keterangan ENTITAS Suatu objek yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan pemakai. RELASI Relasi Menunjukan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berbeda.

40 40 ATRIBUT Atribut Berfungsi mendeskripsikan karakter entitas (atribut yg berfungsi sebagai key diberi garis bawah) GARIS Sebagai penghubung antara relasi dengan entitas, relasi dan entitas dengan atribut. Diagram ER dibuat secara bertahap, ada dua kelompok pentahapan yang biasa ditempuh didalam pembuatan diagram ER, yaitu : 1. Tahap pembuatan diagram ER awal (preliminary design) 2. Tahap optimasi diagram ER (final design) Tujuan dari tahap pertama adalah untuk mendapatkan sebuah rancangan basis data minimal yang dapat mengakomodasi kebutuhan penyimpanan data terhadap sistem yang sedang ditinjau. Tahap awal ini umumnya mengabaikan anomali-anomali (proses pada basis data yang memberikan efek sampaing yang tidak diharapkan) yang menang ada sebagai suatu fakta. Anomali tersebut biasanya baru dipertimbangkan pada tahap kedua. Tahap kedua mempertimbangkan anomali-anomali dan juga memperhatikan aspek-aspek efisiensi, performasi dan fleksibilitas. Tiga hal tersebut seringkali dapat saling bertolak belakang. Karena itu, tahap kedua ini ditempuh dengan melakukan koreksi terhadap tahap pertama. Bentuk koreksi yang terjadi dapat berupa pendekomposisian himpunan entitas, penggabungan himpunan

41 41 entitas, pengubahan derajad relasi, penambahan relasi baru atau perubahan atribut untuk masing-masing entitas dan relasi. Langkah-langkah teknis yang dapat dilakukan untuk mendapatkan ERD awal adalah : 1. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan terlibat. 2. Menentukan atribut-atribut key (kunci) dari masingmasing himpunan entitas. 3. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi diantara himpunan entitas-himpunan entitas yang ada beserta foreign-key-nya (kunci asing/kunci tamu). 4. Menentukan kardinalitas relasi untuk setiap himpunan relasi. 5. Melengkapi himpunan entitas dan himpunan relasi dengan atribut deskriptif (atribut yang bukan kunci) Kardinalitas atau Derajat Relasi Dalam ERD hubungan (relasi) dapat terdiri dari sejumlah entitas yang disebut dengan derajad relasi. Derajad relasi maksimum disebut dengan kardinalitas sedangkan derajad relasi minimum disebut dengan modalitas. Jadi kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas lain. Kardinalitas relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dapat berupa: a. Satu ke satu (one to one / 1-1) Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan

42 42 paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A. Gambar 2.4 : Relasi satu ke satu Sumber b. : [9] Satu ke banyak (one to many / 1 N) Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan A. Gambar 2.5 : Relasi satu ke banyak Sumber c. : [9] Banyak ke banyak (many to many / N N) Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada

43 43 himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A. Gambar 2.6 : Relasi banyak ke banyak Sumber : [9] Transformasi ERD ke Data Fisik atau Tabel a) Transformasi Umum atau Dasar Aturan umum dalam pemetaan Mode Data (Level Konseptual dalam Abstraksi Data) yang digambarkan dengan Diagram E-R menjadi basis data fisik ( level fisik dalam abstraksi data) adalah: b) Setiap himpunan entitas akan diimplementasikan sebagai sebuah table (file data) Gambar 2.7 : Transformasi Entitas ke Tabel Sumber : [9] 1. Relasi dengan derajat relasi 1-1 (one to one) yang menghubungkan dua buah himpunan entitas akan

44 44 direpresentasikan dalam bentuk penambahan atau penyertaan atribut-atribut relasi ke tabel yang mewakili salah satu dari kedua himpunan entitas. Gambar 2.8 : Transformasi Relasi One to One Tabel Sumber : [9] 2. Relasi dengan derajat relasi 1-N (one to many) yang menghubungkan dua buah himpunan entitas juga akan direpresentasikan dalam bentuk pemberian atau pencantuman atribut key dari himpunan entitas pertama yang berderajat 1 ke tabel yang mewakili himpunan entitas kedua yang berderajat M. Atribut key dari himpunan entitas pertama ini menjai atribut tambahan bagi himpunan entitas kedua. Gambar 2.9 : Transformasi Relasi One to Many Tabel Sumber : [9]

45 45 3. Relasi dengan derajat Relasi N-N (many to many) yang menghubungkan dua buah himpunan entitas, akan diwujudkan dalam bentuk tabel khusus yang memiliki field yang berasal dari key-key dari himpunan entitas yang dihubungkan. Gambar 2.10 : Transformasi Relasi Many to Many Tabel Sumber a. : [9] Implementasi Relasi Tunggal Implementasi Relasi Tunggal dari atau ke himpunan entitas yang sama dalam Diagram E-R tergantung pada Derajat Relasinya. Untuk Relasi Tunggal dengan Derajat Relasi one to many dapat diimplementasikan melalui penggunaan field key dua kali tapi untuk fungsi yang berbeda.

46 46 Sedang relasi yang derajatnya many to many akan diimplementasikan melalui pembentukan tabel baru yang mempresentasikan relasi tersebut. Table baru ini mendapatkan field dari semua atribut relasi jika ada yang ditambah dengan atribut key dari himpunan entitasnya. Gambar 2.11 : Implementasi Relasi Tunggal Sumber b. : [9] Implementasi Relasi Multi Entitas Secara umum Relasi menghubungkan lebih Multi Entitas dari dua himpunan diimplementasikan sebagai sebuah table khusus. yang akan

47 47 Gambar 2.12 : Implementasi Relasi Multi Entitas Sumber : c. [9] Implementasi Relasi Ganda Tidak ada yang istimewa dalam mengimplementasikan relaasi ganda diantara dua himpunan entitas. Implementasinya kita tinjau pada masing-masing relasi tanpa terikat satu sama lain berdasarkan Derajat Relasi dimasing-masing relasi tersebut. Karena Derajat Relasi Mengajar adalah many to many, maka field_kd_dos yang berasal dari himpunan entitas Dosen ditambahkan ke tabel kuliah. Sementara untuk relasi menguasai, karena derajat relasinya adalah many

48 48 to many, maka relasi ini akan dinyatakan dalam tabel khusus dengan dua buah field : Kd_dos dan Kd_kul. d. Gambar 2.13 : Implementasi Relasi Ganda Sumber : [9] Implementasi Agregasi Sesungguhnya Agregasi dapat dipandang sebagaiman relasi pada umumnya yang menghubungkan 2 himpunan. Karena relasi ini dibentuk dari relasi lain (relasi prasyarat) yang secara kronologis lebih dulu terbentuk, maka pengimplementasiannya juga harus dilakukan setelah relasi prasyarat tersebut terimplementasikan. Selanjutnya kita tinggal kita meninjau Derajat Relasi dari relasi agregasinya.

49 49 Relasi mengikuti merupakan bentuk agregasi relasi mempelajari dan entitas praktikum. Karena ke semua derajat relasi yang ada pada Diagram E-R di atas adalah banyak ke banyak, maka baik relasi mempelajari maupun relasi mengikuti masing-masing akan direpresentasikan dalam table khusus atau terpisah. Gambar 2.14 : Implementasi Relasi Agregasi Sumber : [9] Normalisasi Data Normalisasi data adalah proses yang berkaitan dengan model data relasional untuk mengorganisasikan himpunan data dengan ketergantungan dan keterkaitan yang tinggi atau erat. [9] Pada proses Normalisasi akan selalu diuji pada beberapa kondisi pada suatu database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut maka relasi tersebut dipecahkan pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan belum mendapat database yang optimal. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam normalisasi suatu data yaitu : 1. Field atau Atribut Kunci Field kunci merupakan satu field atau satu set field yang terdapat dalam satu file yang merupakan kunci dan

50 50 mewakili record. Field yang merupakan kunci akan menjadi penentu dalam pencarian program. 2. Macam - macam kunci : a. Candidat Key (Kunci Calon) Adalah satu atribut atau field yang mengidentifikasikan secara unik dari suatu kejadian yang sifatnya khusus dari suatu entity. b. Primary Key (Kunci Primer) Adalah kunci kandidat yang dipilih untuk mewakili setiap kejadian dari suatu entity. Kunci primer ini sifatnya unik, tidak mungkin sama dan tidak mungkin ganda. c. Alternate Key (Kunci Alternatif) Adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai kunci primer. d. Foreign Key (Kunci Tamu) Adalah kunci primer yang dtempatkan pada fie lain dan biasanya menunjukkan dan melengkapi suatu hubungan antara file satu dengan file lainnya. Tahap - tahap didalam normalisasi data adalah sebagai berikut : 1. Bentuk Tidak Normal Adalah suatu bentuk dimana semua data dikumpulkan apa adanya tanpa mengikuti aturan aturan tertentu. Bisa jadi data yang dikumpulkan akan tidak lengkap dan terjadi duplikasi data. Contoh : File MAHASISWA ( No_mhs, Nm_mhs, Nm_PA, nm_mk1, nm_mk2 ). Bentuk diatas adalah bentuk tidak normal karena dalam file tersebut mahasiswa yang mempunyai

51 51 nomor mahasiswa, nama mahasiswa dan nama PA mengambil 2 mata kuliah, sehingga terjadi perulangan nama mata kuliah 2 kali. Contoh Tabel Tidak Normal Tabel Mahasiswa No_mhs Nm_mhs Nm_PA nm_mk1 nm_mk Andi Yoga Kalkulus Statistik Triyan Reka Matematika Pascal 2. Bentuk Normal Pertama (1st Normal Form) Bentuk normal pertama terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak atau lebih dari satu atribut dengan nilai yang sama [2]. Bentuk normal pertama merupakan suatu bentuk dimana data yang dikumpulkan menjadi satu field yang sifatnya tidak akan berulang dan tiap field hanya mempunyai satu pengertian [4]. Contoh : Dari tabel mahasiswa diatas diubah menjadi bentuk normal pertama. Bentuk Normal Pertama No_mhs Nama_mhs Nama_PA nama_mk Andi Yoga Kalkulus

52 Andi Yoga Statistik Triyan Reka Matematika Triyan Reka Pascal 3. Bentuk Normal Kedua (2nd Normal Form) Bentuk normal kedua terpenuhi jika pada sebuah tabel, semua atribut yang tidak termasuk dalam key primer memiliki ketergantungan fungsional (KF) pada key primer secara utuh. Sebuah tabel dikatakan tidak memenuhi 2NF, jika ketergantungannya hanya bersifat parsial (hanya tergantung pada sebagian dari key primer). Bentuk normal kedua adalah bentuk yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: a. Sudah memenuhi kriteria bentuk normal pertama. b. Field yang bukan kunci tergantung secara fungsi pada kunci primer. Contoh : Dari file mahasiswa, dapat dilihat bahwa kunci primernya adalah field No_mhs. Field Nama_mhs dan field Nama_PA tergantung pada field No_mhs. Sedangkan field nama_mk1 dan MK_2 tidak tergantung pada field No_mhs sehingga bisa dipecah menjadi file yang lain misalnya file AMBILMK. Sehingga bentuk normal keduanya adalah : Bentuk Normal Kedua MAHASISWA

53 53 No_mhs Nama_mhs Nama_PA Andi Yoga Triyan Reka AMBILMK No_mhs Nama_MK Kalkulus Statistik Matematika Pascal 4. Bentuk Normal Ketiga (3rd Normal Form) Sebuah tabel dikatakan berada dalam Bentuk Normal Tahap Ketiga (3rd Normal Form), jika untuk setiap ketergantungan fungsional dengan notasi X A, dimana A mewakili semua atribut tunggal didalam tabel yang tidak ada didalam X, maka: X haruslah superkey pada tabel tersebut, atau A merupakan bagian dari key primer pada tabel tersebut. Bentuk normal ketiga adalah suatu bentuk yang memenuhi syarat-syarat: a. Relasi antar file sudah merupakan bentuk normal kedua.

54 54 b. Field yang bukan kunci tergantung secara fungsi pada kunci primer. Contoh : File MAHASISWA dan file AMBILMK sudah merupakan bentuk normal ketiga karena seluruh file yang bukan kunci sudah tergantung pada field kunci yaitu kunci primernya Kamus Data Kamus Data (KD) atau Data Dictionary (DD) atau disebut juga dengan istilah sistem data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analisis, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database. kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD. Arus data di DFD sifatnya adalah global, hanya ditunjukkan nama arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur dari suatu arus data di DFD secara lebih terinci dapat dilihat di kamus data. [1] Kamus data harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatatnya. Untuk maksud keperluan ini, maka kamus data harus memuat hal-hal berikut ini : 1. Nama arus data.

55 55 Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di DAD, maka nama dari arus data juga harus dicatat di kamus data, sehingga mereka yang membaca DAD dan memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus data tertentu di DAD dapat langsung mencarinya dengan mudah di kamus data. 2. Alias Alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada. Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen satu dengan yang lainnya. 3. Bentuk data. Telah diketahui bahwa arus data dapat mengalir : a. Dari kesatuan luar ke suatu proses, data yang mengalir ini biasanya tercatat di suatu dokumen atau formulir. b. Hasil dari suatu proses ke kesatuan luar, data yang mengalir ini biasanya terdapat di media laporan atau query tampilan layar atau dokumen hasil cetakan komputer. c. Hasil suatu proses ke proses yang lain, data yang mengalir ini biasanya dalam bentuk variabel atau parameter yang dibutuhkan oleh proses penerimanya. d. Hasil suatu proses yang direkamkan ke simpanan data, data yang mengalir ini biasanya berbentuk suatu variabel.

56 56 e. Dari simpanan data dibaca oleh suatu proses, data yang mengalir ini biasanya berupa suatu field (item data). Dengan demikian bentuk dari data yang mengalir dapat berupa : a) Dokumen dasar atau formulir b) Dokumen hasil cetakan computer c) Laporan terecetak d) Tampilan di layar monitor e) Variabel f) Parameter g) Field Bentuk dari data ini perlu dicatat di kamus data, karena dapat digunakan untuk mengelompokkan kamus data ke dalam kegunaannya sewaktu perancangan sistem. 1) Arus data. Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan ke mana data akan menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat di kamus data supaya memudahkan mencari arus data ini di DFD. 2) Penjelasan. Untuk lebih memperjelas lagi tentang makna dari arus data yang dicatat di kamus data, maka bagian penjelasan keterangan-keterangan tersebut. 3) Periode. dapat diisi tentang arus dengan data

57 57 Periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data ini. Periode perlu dicatat di kamus data karena dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kapan input data harus dimasukkan ke sistem, kapan proses dari program harus dilakukan dan kapan laporanlaporan harus dihasilkan. 4) Volume Volume yang perlu dicatat di kamus data adalah tentang volume rata-rata dan volume puncak dari arus data. Volume rata-rata menunjukkan banyaknya rata-rata arus data yang mengalir dalam satu periode tertentu dan volume puncak menunjukkan volume yang terbanyak. Volume ini digunakan untuk mengidentifikasikan besarnya simpanan luar yang akan digunakan, kapasitas dan jumlah dari alat input, alat pemroses dan alat output. 5) Struktur data. Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di kamus data, terdiri dari item data apa saja. Fungsi kamus data adalah sebagai berikut : 1. Menjelaskan arti aliran data 2. Mendeskripsikan komposisi paket data 3. Mendefinisikan nilai dan satuan yang relevan 4. Mendeskripsikan hubungan secara detail dalam penyimpanan data yang akan digunakan dalam ERD

58 58 Biasanya untuk menunjukkan informasi tambahan di kamus data dipergunakan notasi sebagai berikut ini : Tabel 2.5 : Simbol pada Kamus Data Sumber : [1] Simbol Keterangan = Terbentuk dari, terdiri dari, artinya, atau sama dengan. + Dan. [] Salah satu dari Sama dengan simbol [ ]. N{ }M Iterasi (elemen data dalam kurung beriterasi mulai minimum N kali dan maksimum M kali. () Optional (boleh ada atau tidak) * Keterangan setelah tanda ini adalah komentar 2.5 Konsep Dasar Persediaan Persediaan didefinisikan sebagai barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada periode mendatang. Sedangkan Persediaan secara umum didefinisikan sebagai stock bahan baku yang digunakan untuk memfasilitasi produksi atau untuk memuaskan permintaan konsumen. Persediaan adalah segala sesuatu atau sumber daya sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan. Inventory atau persediaan barang sebagai elemen atau dari modal kerja merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar, dimana secara terus-menerus mengalami perubahan Pengertian Persediaan Barang

59 59 Pengertian persediaan barang pada perusahaan dagang adalah barang-barang yang dibeli oleh perusahaan dengan tujuan untuk dijual kembali biasanya dicatat dalam rekening persediaan barang dagangan. Persediaan jasa adalah jasa-jasa yang ditawarkan untuk perusahaan atau instansi yang membutuhkan sesuai dengan tujuan perusahaan tersebut. Persediaan barang dagangan pada awal periode akuntansi disebut dengan persediaan wala, sedangkan pesediaan yang di miliki oleh perusahaan pada akhir peiode disebut dengan istilah persediaan akhir. Haga pokok barang yang dijual selama peiode akuntansi disebut dengan harga pokok penjualan (hpp). Persediaan sendiri dapat diklasifikasikan meliputi : a) Persediaan bahan baku adalah persediaan barang yang akan dipergunakan dalam proses transformasi, misalnya benang pada perusahaan kain, tepung pada perusahaan roti, dan lain-lain. b) Persediaan barang setengah jadi atau persediaan barang dalam proses merupakan persediaan yang telah mengalami proses produksi akan tetapi masih diperlukan proses lagi untuk mencapai proses jadi. c) Persediaan barang jadi yaitu persediaan barang ynng telah melalui proses akhir dan siap dijual ke konsumen. Persediaan timbul karena disebabkan oleh tidak sinkronnya permintaan dengan persediaan dan waktu yang digunakan untuk memproses bahan baku untuk menjaga keseimbangan permintaan dengan persediaan bahan baku dan waktu proses yang diperlukan. Persedian barang terdapat 4 faktor yang dijadikan sebagai fungsi perlunya persediaan yaittu : 1. Faktor Waktu Waktu menyangkut lamanya proses produksi dan distribusi sebelum barang jadi sampai kepada konsumen. Waktu diperlukan untuk membuat jadwal produksi, memotong bahan

60 60 baku, pengiriman bahan baku, pengawasan bahan baku, produksi dan pengiriman barang jadi kepada pedagang besar atau konsumen. Waktu yang dibutuhkan dari pesanan sampai barang diterima (lead time) perusahaan harus diperhitungkan dengan baik sehingga dalam tenggang waktu tersebut konsumen akan selalu tercukupi. 2. Faktor Ketidakpastiaan waktu datang Dari supplier menyebabkan perusahaan memerlukan persediaan agar tidak menghambat proses produksi maupun keterlambatan pengiriman kepada konsumen. Persediaan bahan baku terikat pada supplier, persediaan barang dalam proses terikat pada departemen produksi dan persediaan barang jadi terikat pada konsumen. Ketidakpastian waktu datang mengharuskan perusahaan membuat jadwal operasi lebih teliti pada setiap level. 3. Faktor Ketidakpastian penggunaan dalam pabrik Faktor ketidakpastian penggunaan dalam perusahaan disebabkan oleh kesalahan dalam peramalan permintaan, kerusakkan mesin, keterlambatan operasi, barang cacat dan berbagai kondisi lainnya. Persediaan dilakukan untuk mengantisipasi ketidaktepatan peramalan maupun akibat lainnya. 4. Faktor Ekonomis Faktor ekonomis adalah adanya keinginan perusahaan untuk mendapatkan alternatife biaya rendah dalam memproduksi dan membeli item dengan menentukan jumlah jumlah yang paling ekonomis. Pembelian dalam jumlah besar memungkinkan perusahaan mendapat potongan harga yang dapat menurunkan biaya. Selain itu pemesanan dalam jumlah besar dapat pula menurunkan biaya karena biaya transportasi per unit menjadi

61 61 lebih rendah. Persediaan diperlukan untuk menjaga stabilitas produksi dan fluktuasi bisnis Sistem Informasi Persediaan Barang dan Jasa Sistem Informasi Persediaan Barang adalah sebuah sistem yang memberikan informasi tentang persediaan atau stock barang dan jasa. Jadi dalam sistem informasi persediaan barang dan jasa ini termasuk juga sistem pembelian dan penjualan barang dan jasa karena pembelian dan penjualan akan mempengaruhi persediaan atau stock barang dan jasa, dimana pembelian barang dan jasa akan menambah jumlah persediaan barang jasa serta penjualan barang dan jasa akan mengurangi persediaan atau stock barang dan jasa Jenis Jenis Persediaan 1) Back Stock Adalah persediaan yang diadakan karena perusahaan membeli barang dalam jumlah yang lebih besar dari kebutuhan saat itu. 2) Anticipation Stock Adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang telah diperkirakan, disamping itu juga menjaga kemungkinan sulitnya memperoleh barang tersebut sehingga tidak mengganggu roda kegiatan perusahaan. 3) Fluktasi Stock Adalah persediaan yang disediakan untuk menghadapi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan 4) Work In Proses Adalah persediaan barang-barang yang merupakan keluarankeluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses untuk menjadi barang jadi. 5) Pipe Line Invemtory

62 62 Adalah persediaan yang sedang dalam proses pengiriman dari tempt asal ke tempat barang tersebut akan dipergunakan. Misalnya barang yang dikirim dari supplier ke perusahaan yang dapat memakan waktu beberapa hari atau minggu. 6) Finishid Goods Adalah persediaan barang-barang yang telah selesai diproses dari pabrik dan siap untuk dijual atau dikirim kepada konsumen Fungsi Persediaan Efisiensi operasional suatu organisasi dapat ditingkatkan dengan mengingat bahwa persediaan merupakan produk fisik pada berbagai tahap transformasi dari bahan mentah ke barang dalam proses kemudian barang jadi. a) Fungsi Decoupling Dengan fungsi ini memungkinkan perusahaan memenuhi permintaan langganan tanpa tergantung pada supplier, persediaan barang mentah diadakan agar perusahaan tidak akan sepenuhnya tergantung pada pengadaan dalam hal ini kuantitas pada waktu pengiriman. b) Fungsi Ekonomic Lot Sizing (ELS) Dengan fungsi ini perusahaan mempertimbangkan penghematan pembeli, yang meliputi pembeli, biaya pengangkutan lebih murah. Cara ini dilakukan perusahaan untuk melakukan pembelian dalam jumlah besar. c) Fungsi Antisipasi Fungsi ini bermanfaat untuk mengantisipasi ketidakpastian jangka waktu pengiriman barang-barang selama satu periode, sehingga perusahaan memberikan kuantitas persediaan ekstra yang sering disebut persediaan pengaman (safety inventory).

63 Manfaat Persediaan 1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang yang saat ini diperlukan. 2. Mempertahankan stabilitas dan kontinuitas produksi perusahaan. 3. Memberikan layanan (service) sebaik-baiknya terhadap pelanggan dimana keinginan pelanggan sewaktu-waktu dapat dipenuhi atau memberi jaminan tetap persediaan barang tersebut. 2.6 MySQL MySQL merupakan suatu database server dimana pemrosesan data terjadi di server, dan client hanya mengirim data serta meminta data. Oleh karena pemrosesan terjadi di server sehingga pengaksesan data tidak terbatas. Pengaksesan dapat dilakukan dimana saja oleh siapa saja dengan catatan komputer telah terhubung ke server. Lain halnya dengan database desktop dimana segala pemrosesan data seperti penambahan data harus dilakukan pada komputer yang bersangkutan. MySQL mempunyai lisensi yang cukup kompleks, yaitu jika diinstal pada sistem operasi microsoft windows adalah shareware tetapi tidak mempunyai expired date (batas waktu). Sedangkan jika diinstal pada sistem operasi selain microsoft windows adalah free sesuai dengan General Public Licence (GPL). Akan tetapi ada beberapa hal yang tidak bersifat free, yaitu: a. Me-link program dengan kode pemrograman dari source code MySQL server. Sebagai contoh, ketika kita menggunakan MySQL sebagai embedded server dalam suatu program atau ketika kita menambahkan suatu ekstensi yang tidak gratis pada MySQL server.

64 64 b. Program komersial yang hanya bekerja pada MySQL dan menggunakan aplikasi MySQL server. c. Ketika kita memiliki distribusi dari MySQL tetapi tidak mempunyai source code (kode sumber) dari MySQL server, sebagaimana telah dijelaskan pada lisensi GPL. Versi komersial MySQL hanya ditekankan pada penggunaan server saja, sedangkan untuk client-nya kita dibebaskan untuk mengubah dan meng-compile ulang source code-nya dengan catatan harus juga melepasnya dengan lisensi GPL. Kita juga diperbolehkan menggunakan MySQL untuk hal-hal yang bersifat komersial. Dari pihak pengembang juga menawarkan technical support (dukungan teknis) jika kita mempunyai masalah sehingga kita tidak terlalu direpotkan oleh masalah tersebut. MySQL termasuk dalam kategori database management system, yaitu database yang terstruktur dalam pengolahan dan penampilan data. Sejak komputer dapat menangani data yang besar, database management system memegang peranan yang sangat penting dalam pengolahan data. Hal ini sangat diperlukan, karena data tersebut dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pemakainya. MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General mpublic License). MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian databse terutama untuk pemilihan / seleksi dan pemasukan data yang memungkinkan data dikerjakan dengan mudah dan secara otomatis. Kendala suatu sistem database dapat diketahui dari cara kerja optimizer nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang

65 65 dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL dapat sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase. MySQL merupakan database yang dikembangkan dari bahasa SQL. SQL merupakan bahasa yang terstruktur yang digunakan untuk interaksi antara script program dengan database server dalam hal pengelolaan data. Dengan SQL kita dapat membuat tabel yang nantinya akan diisi dengan data, memanipulasi data (misalnya menambah data, menghapus data dan meng-update data), serta membuat suatu perhitungan dengan berdasarkan data yang ditemukan. Oleh karena itu, SQL tidak hanya terbatas digunakan untuk mendapat suatu tampilan dari database yang statis. Saat ini juga sedang dikembangkan standar baru, yang dikenal sebagai SQL3, yang berencana membuat SQL menjadi bahasa yang mendekati mesin turing, misalnya computable query (recursive query). Sebuah model SQL terdiri atas tabel, baris, field, dan elemen. Setiap user pada suatu sistem dapat memiliki database yang terpisah dan independent antara yang satu dengan yang lainnya. Suatu tabel pada database dideskripsikan memiliki kolom dan baris yang berisi data. Pada tabel dalam suatu database tidak boleh ada dua data atau lebih yang sama persis. MySQL didesain agar dapat berjalan mencapai 100 akses secara berksinambungan. MySQL dibuat untuk berjalan dengan cepat. Hal ini yang membuat MySQL terpaksa membuang beberapa kemampuan, misalnya partition table seperti yang biasa kita gunakan saat kita menggunakan data Oracle. Dalam pemakaian sehari-hari, sangat jarang kita menggunakan fasilitas tersebut, karena kita lebih sering berinteraksi dengan database yang mempunyai ukuran sampai 100 GB. Sangat menakjubkan untuk suatu software gratis, tetapi memiliki kinerja yang cukup tinggi. MySQL adalah server multitheraded sehingga memungkinkan daemon untuk meng-handle permintaan layanan secara simultan. Model

66 66 koneksi dengan protokol TCP/IP membuat akses ke database lebih cepat dibanding jika menggunakan model mapping driver, semacam Novell Netware untuk membuat program client-server. Ada beberapa alasan mengapa MySQL menjadi program database yang sangat populer dan digunakan oleh banyak orang. Alasan-alasan tersebut diantaranya adalah: 1. MySQL merupakan database yang memiliki kecepatan yang tinggi dalam melakukan pemrosesan data, dapat diandalkan, dan mudah digunakan serta mudah dipelajari. Mengapa mudah digunakan? Sebab MySQL telah banyak digunakan di belahan bumi manapun sehingga jika kita mempunyai masalah dengan database tersebut, kita dapat bertanya kepada banyak orang (pengguna yang lain) melalui internet maupun orang di sekitar kita yang siap membantu menyelesaikan masalah tersebut serta dukungan manual maupun referensi yang banyak bertebaran di internet. 2. MySQL mendukung banyak bahasa perograman seperti C, C++, Perl, Phython, Java, dan PHP. Kita dapat menggunakan bahasa pemrograman tersebut untuk berinteraksi maupun berkomunikasi dengan MySQL server, atau dapat juga digunakan sebagai komponen pembentuk antarmuka (interface) dari suatu database MySQL. 3. Koneksi, kecepatan dan keamanan membuat MySQL sangant cocok diterapkan untuk pangaksesan database melalui internet, dengan menggunakan bahasa pemrograman Perl atau PHP sebagai interface-nya. 4. MySQL dapat melakukan dengan clent menggunakan protocol TCP/IP, Unix socket (Unix) atau Named Pipes (NT). 5. MySQL dapat menangani database dengan skala yang sangat besar dengan jumlah record mencapai lebih dari 50 juta, dapat

67 67 menampung 60 ribu tabel, dan juga bisa menampung 5 milyar baris data. Selain itu, batas indeks pada tiap tabel dapat menampung mencapai 32 index. 6. Dalam hal relasi antartabel pada suatu database, MySQL menerapkan metode yang sangat cepat, yaitu dengan menggunakan metode one-sweep multijoin. MySQL sangat efisien dalam mengelola informasi yang kita minta yang berasal dari banyak tabel sekaligus. 7. Multiuser, yaitu dalam satu database server pada MySQL dapat diakses oleh beberapa user dalam waktu yang sama tanpa konflik atau crash. 8. Security dimiliki database MySQL dikenal baik, karena memiliki lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host dan izin akses user dengan sistem perizinan yang khusus serta password yang dimiliki setiap user dalam bentuk data terenkripsi. 9. MySQL merupakan software yang bersifat free atau gratis, jadi kita tidak perlu susah-susah mengeluarkan isi kantong kita untuk hanya sekedar membayar lisensi kepada pembuat software. Hal ini sangat berbeda jika kita menggunakan software database seperti IBM DB2 ataupun Oracle, karena kita harus membayar mahal untuk mandapatkan lisensinya. (Haris Saputro, 2003) Elemen SQL Elemen dasar SQL mencakup pernyataan, nama, tipe data, konstanta, ekspresi, dan fungsi bawaan Pernyataan Pernyataan adalah perintah SQL yang meminta sesuatu tindakan kepada DBMS. Beberapa pernyataan SQL yaitu : 1. Select Yaitu memilih baris dan kolom pada table.

68 68 2. Create Yaitu menciptakan table, indeks, atau pandangan. 3. Insert Yaitu menambahkan baris pada table. 4. Delete Yaitu menghapus baris pada table. 5. Drop Yaitu menghapus table, indeks, atau pandangan. 6. Alter Yaitu mengubah struktur table. 7. Update Yaitu mengubah nilai pada sebuah table. 8. Commit Mengakhiri sebuah eksekusi transaksi. 9. Grant Yaitu menugaskan hak terhadap basis data kepada pengguna atau grup pengguna. 10. Revoke Yaitu membatalkan hak tehadap basis data. 11. Rollback Yaitu mengembalikan ke keadaan semula sekiranya suatu transaksi gagal dilaksanakan Nama Nama digunakan sebagai identitas bagi objek-objek pada DBMS. Contoh : objek DBMS adalah table, kolom, dan pengguna Tipe Data Setiap data memiliki tipe data. Beberapa tipe data standard an tipe data perluasan yaitu :

69 69 Tabel 2.6 Tipe Data Standar Tipe Data Keterangan CHAR Untuk menyatakan deretan karakter (string). Misalnya nama orang, nama jalan, nama kota. INTEGER Untuk menyatakan bilangan bulat NUMERIC Untuk menyatakan bilangan real. Tabel 2.7 Tipe Data Perluasan Tipe Data Keterangan VARCHAR Untuk menyatakan string yang panjangnya bervariasi MONEY Untuk menyatakan uang BOOLEAN Untuk menyatakan tipe logis (True atau False) BLOB Untuk menyatakan data biner (gambar, suara, dan sebagainya) SERIAL Untuk menyatakan nilai urut Konstanta Konstanta menyatakan nilai tetap (kebalikan dari konstanta adalah variabel) Ekspresi Ekspresi adalah segala sesuatu yang menghasilkan nilai. Ekspresi digunakan untuk menghitung nilai. Sebagai contoh : (LABA/MODAL) * 100 merupakan ekspresi untuk membagi isi variable LABA dengan MODAL, dan kemudian dikalikan dengan 100. Simbol-simbol yang dapat digunakan pada ekspresi aritmatika : Tabel 2.8 Simbol pada ekspresi aritmatika

70 70 Simbol Keterangan * Perkalian / Pembagian + Penjumlahan - Pengurangan Fungsi Bawaan Fungsi adalah sebuah subprogram yang menghasilkan suatu nilai jika dipanggil. SQL memiliki sejumlah fungsi bawaan (fungsi yang disediakan oleh SQL). Sebagai contoh, terdapat fungsi bernama MIN yang berguna untuk memperoleh nilai terkecil atau AVG untuk memperoleh nilai rata-rata Integrity Enhancement Feature Intergrity Enhancement Feature (IEF) memiliki 5 tipe batasan integritas yaitu : Data yang dibutuhkan (Required Data) Beberapa kolom atau field harus memiliki nilai yang pasti dan tidak diperkenankan bernilai NULL. NULL digunakan untuk merepresentasikan data yang tidak ada atau tidak tersedia, hilang, dan tidak disertakan. Standar ISO menetapkan keyword NOT NULLuntuk mengatasi hal tersebut. Sintaks Deklarasi : Nim VARCHAR (10) NOT NULL Batasan Domain (Domain Constraints) Setiap kolom mempunyai domain atau himpunan dari nilai nilai yang benar. Misalkan dalam tabel mahasiswa terdapat kolom jenis kelamin yang berisi nilai karakter tunggal P atau W, maka dapat dideklarasikan :

71 71 CHECK (search condition) Misalnya : jenis_kelamin CHAR NOT NULL (jenis_kelamin IN( P, W )) Atau dapat juga dideklarasikan secara eksplisit, yaitu : CREATE DOMAIN domainname [As] data Type [DEFAULT default Option] [CHECK (searchcondition)] Contoh : CREATE DOMAIN jnskeltype AS CHAR DEFAULT P CHECK (VALUE IN ( P, W )) Jenis_kelamin jnskeltype NOT NULL SearchCondition dapat meliputi tabel lookup. Contohnya : Membuat domain Branchnumber untuk memastikan nilai yang akan dimasukkan sesuai dengan branch number yang telah ada dalam tabel branch. CREATE DOMAIN BranchNumber AS CHAR(4) CHECK (VALUE IN(SELECT branchno FROM Branch)); Domain dapat dihapus dari basis data menggunakan DROP DOMAIN. Adapun sintaksnya sebagai berikut : DROP DOMAIN DomainName [RESTRICT CASCADE] Jika dispesifikasikan RESTRICT dan domain digunakan dalam tabel, view, serta ada definisi penegasan (assertion definition), penghapusan domain akan gagal. Jika dispesifikasikan CASCADE, kolom tabel yang menggunakan domain tersebut secara otomatis diganti.

72 Integritas Entitas (Entity Integrity) Primary key dari suatu tabel harus berisi nilai unik dan nonnull untuk setiap barisnya. Standar ISO menyediakan clause PRIMARY KEY dalam statement CREATE dan ALTER TABLE sebagai berikut : PRIMARY KEY (staffno) PRIMARY KEY (clientno, propertyno) jika primary key terdiri atas beberapa kolom. Hanya dapat mempunyai 1 primary key pada setiap tabel, tetapi masih dapat menggunakan keyword UNIQUE. Contoh : ClientNo VARCHAR(5) NOTNULL, PropertyNo VARCHAR(5) NOTNULL, UNIQUE (clientno, propertyno) Integritas Referensial (Referential Integrity) Foreign key adalah kolom atau himpunan kolom yang menghubungkan setiap baris dalam child table yang berisi foreign key dengan parent table yang berisi primary key yang sesuai/cocok. Integritas referensial berarti jika foreign key berisi suatu nilai, maka nilai itu harus mengacu ke suatu baris dalam parent table. Standar ISO menyediakan pendefinisian untuk foreign key dengan clause FOREIGN KEY dalam CREATE dan ALTER TABLE sebagai berikut : FOREIGN KEY (branchno) REFERENCES Branch SQL menolak operasi INSERT atau UPDATE yang berusaha untuk membuat nilai foreign key dalam child table tanpa candidate key yang sesuai dalam parent table. SQL menerima operasi UPDATE atau DELETE yang berusaha untuk mengubah atau menghapus nilai candidate key dalam parent table yang memiliki beberapa baris sesuai dengan child table

73 73 bergantung pada referensial action yang ditentukan dengan subclause ON UPDATE dan ON DELETE dari clause FOREIGN KEY. SQL menyediakan 4 pilihan berkenan dengan aksi yang akan diambil : 1.) CASCADE yaitu meghapus baris dari parent table dan secra otomatis menghapus baris yang sesuaidalam child table. Jika baris yang dihapus tadi merupakan candidate key yang digunakan sebagai foreign key pada tabel lainnya, maka aturan foreign key untuk tabel ini dihilangkan. 2.) SET NULL yaitu menghapus baris dari parent tabel dan menetapkan nilai foreign key dalam child table menjadi NULL. Berlaku jika kolom foreign key mempunyai qualifier NOT NULL. 3.) SET DEFAULT yaitu menghapus baris dari parent table dan menetapkan setiap komponen foreign key dari child table menjadi nilai default yang ditetapkan. Berlaku jika kolom foreign key memiliki nilai DEFAULT. 4.) NO ACTION yaitu keadaan menolak operasi penghapusan dari parent table. Merupakan default jika aturan ON DELETE dihilangkan Batasan Enterprise (Enterprise Constraints) Standar ISO memungkinkan untuk menetapkan pendefinisian enterprise constraintdengan menggunakan clause CHECK dan UNIQUE pada statement Create, Akter Table, dan Create Assertion. Sintaks pendeklarasiannya adalah sebagai berikut : CREATE ASSERTION AssertionName CHECK (searchcondition)

74 74 Contoh : Untuk mendefinisikan enterprise constraint yang menegaskan agar anggota staff tidak mengatur lebih dari 100 property pada waktu yang sama : CREATE ASSERTION StaffNotHading TooMuch CHECK (NOT EXITS (SELECT staffno FROM PropertyForRent GROUP BY staffno HAVING COUNT(*)>100)) Views View merupakan hasil dinamik dari suatu atau lebih operasi relasional yang dioperasikan pada relasi dasar untuk menghasilkan relasi lain. View merupakan relasi virtual yang tidak ada dalam database tetapi dihasilkan dari permintaan-permintaan khusus para user pada saat itu. Isi dari view didefinisikan sebagai query pada satu atau lebih relasi dasar. Dengan view resolution, operasi apa pun pada view secara otomatis diterjemahkan ke dalam operasi pada relasi mana view tersebut dihasilkan. Dengan view materialization, view disimpan sebagai tabel sementara yang diatur sebagai tabel dasar yang dapat diubah Membuat View (Create View) Sintaks penulisan Create View : CREATE VIEW viewname [(newcolumnname [ ] )] As subselect [WITH[CASCADE LOCAL] CHECK OPTION] Dapat menetapkan nama untuk setiap kolomnya. Jika nama kolom didefinisikan, akan memiliki jumlah item yang sama dengan jumlah kolom yang dihasilkan oleh subselect. Jika nama kolom tidak didefinisikan, setiap kolom akan memiliki

75 75 nama sesuai dengan kolom dalam subselect. Nama tabel harus ditentukan jika terdapat nama kolom yang sama (ambyguity). Subselect dikenal juga sebagai defining query. Penggunaan WITH CHECK OPTION memastikan jika tidak ada baris yang memenuhi kondisi clause WHERE pada defining query, maka tidak akan ditambahkan pada tabel dasar yang ditetapkan. Memerlukan hak SELECT pada seluruh tabel yang ditunjuk dalam subselect dan hak USAGE pada domain yang digunakan dalam kolom yang ditunjuk. Contoh : CREATE VIEW Manager3staff As SELECT * From Staff WHERE branchno= B003 ; Menghapus View (DROP VIEW) sintaks penulisannya : DROP VIEW viewname [RESTRICT CASCADE] Jika CASCADE didefinisikan, objek yang terkait akan dihapus misalnya seluruh view yang didefinisikan dari view yang dihapus. Jika RESTRICT (default) didefinisikan, ketika terdapat objek lain yang bergantung pada view yang akan dihapus, perintah penghapusan view akan ditolak Pembatasan pada View SQL menentukan beberapa batasan pada penggunaan dan pembuatan view : 1.) Jika kolom view pada fungsi aggregate, kolom hanya boleh muncul dalam clause SELECT dan ORDER BY dari query yang mengakses. Kolom tidak dapat digunakan dalam WHERE maupun argument untuk

76 76 fungsi aggregate dalam query yang berasal dari view. Contoh query yang salah : SELECT COUNT (cnt) FROM StaffPropCnt; SELECT * FROM StaffPropCnt WHERE cnt >2; 2.) View yang dikelompokkan tidak akan pernah digabungkan dengan tabel dasar atau view. Contohnya, view staffpropcnt dikelompokkan. Oleh merupakan view yang sebab usaha untuk itu menggabungkan view ini atau tabel lainnya akan gagal Kemampuan Update View Seluruh perubahan yang dilakukan pada tabel dasar digambarkan dalam semua view yang meliputi tabel dasar. Jika view diubah, tabel dasar akan menggambarkan perubahannya. ISO menetapkan bahwa suatu view harus dapat diubah dalam sistem yang sesuai dengan standar. Sebuah view tidak dapat diubah jika dan hanya jika : a.) DISTINCT tidak digunakan. b.) Setiap elemen dalam daftar SELECT dari defining query merupakan nama kolom dan tidak ada kolom yang muncul lebih dari satu kali. c.) Clause FROM ditetapkan hanya 1 tabel, tidak termasuk view yang berasal dari join, union, intersection, atau difference. d.) Tidak terdapat nested SELECT yang mengacu ke luar tabel. e.) Tidak terdapat clause GROUP BY atau HAVING. Setiap baris yang ditambahkan melalui view harus tidak melanggar batasan integritas dari tabel dasar.

77 With Check Option Suatu baris muncul dalam view karena memenuhi kondisi dalam clause WHERE dari defining query. Jika baris berubah dan tidak lagi memenuhi kondisi, maka akan dihilangkan dari view. Baris baru akan muncul dalam view jika insert atau update pada view memenuhi kondisi WHERE. Baris yang masuk atau keluar dari view disebut baris migrating. WITH CHECK OPTION menghalangi baris migrasi keluar dari view. Terdapat qualifier optional LOCAL/CASCADED. Jika ditetapkan WITH LOCAL CHECK OPTION, setiap baris yang di-insert atau update pada view ini dan pada setiap view yang didefinisikan secara langsung maupun tidak langsung pada view ini tidak menyebabkan baris hilang dari view kecuali baris dihilangkan dari derived view/table. Jika ditetapkan WITH CASCADE CHECK OPTION (Default), setiap baris yang di-insert atau update pada view ini dan pada setiap view yang didefinisikan secara langsung ataupun tidak langsung pada view ini tidak menyebabkan baris hilang dari view. Contoh : CREATE VIEW manager3staff As SELECT * FROM Staff WHERE branchno= B003 WITH CHECK OPTION Untuk mengatasi penyimpangan dalam With Check Option setiap view harus dibuat menggunakan WITH CASCADE CHECK OPTION Keunggulan View a.) Kemandirian data

78 78 b.) Ketepatan c.) Meningkatkan keamanan d.) Mengurangi kerumitan e.) Kenyamanan f.) Kustomisasi g.) Integritas data Kelemahan View a.) Pembatasan perubahan b.) Pembatasan struktur c.) Kinerja Pemeliharaan View Pemeliharaan ini ditujukan untuk diaplikasikan hanya pada perubahan yang dianggap perlu untuk menjaga view. Contoh : CREATE VIEW StaffPropRent (staffno) AS SELECT DISTINCT staffno FROM PropertyForRent WHERE branchno= B003 AND rent > Prosedur Tertanam Dan Triggers Prosedur Tertanam (Stored Procedure) dan Triggers adalah fungsi-fungsi atau prosedur yang didefinisikan oleh pengguna. Stored prosedur dan triggers adalah sangat berdaya guna sebab mereka tersimpan di dalam basis data dan dikendalikan oleh DBMS. Maka kode yang dibutuhkan untuk menciptakan tersimpan hanya di satu lokasi dan dapat dikelola secra terpusat. Hal ini memungkinkan integritas data serta konsistensi penggunaan dalam basis data. Baik prosedur tersimpan maupun triggers memuat sekumpulan dari kode prosedural. Kode triggers tersimpan di basis

79 79 data dan berjalan secara otomatis kapan pun terjadi event pemicunya (misalnya perintah Update, Delete, dan sebagainya). Kontrasnya prosedur tersimpan tidak berjalan dengan otomatis, ia akan berjalan setelah ada perintah eksplisit baik dari pengguna maupun perintah SQL lainnya. Karena triggers disimpan dan dieksekusi dalam basis data, mereka merespon perintah - perintah dari semua aplikasi yang mengakses basis data. Triggers dapat juga bertingkat, suatu triggers dapat memicu triggers yang lainnya. Maka suatu permintaan tertentu dapat memicu sekumpulan trigger tanpa harus menyebabkan lalu lintas data berlebihan dalam jaringan.triggers dapat digunakan untuk memastikan integritas referensial, memaksakan aturan bisnis, mereplikasi tabel, atau mengaktifkan prosedur tertentu. Triggers memiliki 3 bagian : event, kondisi, serta aksi. Suatu contoh triggers pada PL/SQL (suatu bahasa pemrograman berbasis SQL yang terintegrasi bersama DBMS Oracle) adalah sebagai berikut : create trigger ORDER_ID_BIR before insert on ORDER_T for each row begin select ID_SEQUENCE.NEXTVAL into : NEW.ORDER_ID from DUAL : end ORDER_ID_BIR; Triggers akan secara otomatis terpicu dan menyisipkan nomor pesanan kapan pun pesanan baru ditambahkan. BIR adalah konvensi nama triggers dan bias berarti Before Insert Row (sebelum suatu baris disisipkan). Trigger mungkin terjadi entah sebelum atau sesudah pernyataan yang menimbulkan triggers

80 80 diekseskusi. Mereka mungkin muncul pada perintah perintah INSERT, UPDATE, atau DELETE. Pada kasus yang kita tuliskan diatas, trigger akan menyisipkan nomor pesanan sebelum setiap pesanan ditambahkan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam menyusun Tugas Akhir ini penulis mengambil obyek penelitian pada CV. Tunas Karya yang beralamat di Jl.Elangsari Selatan blok Q no.22 Semarang. 3.2 Jenis dan Sumber Data

81 Jenis Data 1. Data Kuantitatif Jenis data ini menunjukkan jumlah atau banyaknya sesuatu, yaitu data yang terdiri dari kumpulan angkaangka hasil observasi. Data kuantitatif yang digunakan berupa data mengenai jumlah penerimaan barang dari supplier yang mengakibatkan bertambahnya persediaan barang dan daftar persediaan barang.. 2. Data Kualitatif Jenis data ini merupakan data yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk angka-angka dari hasil observasi. Data kualitatif yang diperoleh adalah struktur organisasi, tinjauan umum perusahaan, dan gambaran sistem yang sedang berjalan Sumber Data 1) Data Primer Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber penelitian atau dari CV.Tunas Karya yang menjadi objek penelitian. Data jenis ini diperoleh dari hasil observasi dan wawancara dengan staf CV. Tunas Karya seperti : Struktur Organisasi, Daftar Persediaan. 2) Data Sekunder Merupakan data yang mendapatkannya tidak secara langsung melalui sumbernya. Data sekunder pada umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan

82 82 Misalnya dengan studi perpustakaan untuk mencari referensi guna memperkuat teori yang dipakai. 3.3 Metode Pengumpulan Data Sesuai dengan sumber data dan tujuan penyusunan tugas akhir (skripsi) ini, maka dalam pengumpulan data ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data antara lain : Studi Lapangan Yaitu metode pengumpulan data di mana datanya dikumpulkan secara langsung melalui penelitian dan pengamatan terhadap objek yang dimaksud, dengan cara sebagai berikut : 1. Wawancara (interview) Mengadakan wawancara atau tanya jawab secara langsung dengan staf dan manajer CV. Tunas Karya untuk memperoleh data yang dibutuhkan. 2. Observasi (survey) Mengadakan pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian. 3. Dokumentasi Mengumpulkan data dengan membaca arsip-arsip atau file-file yang ada pada perusahaan Studi Pustaka Dengan mencari buku buku maupun literatur literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti sebagai landasan teori bagi penulis. Dimaksudkan untuk

83 83 menggali teori yang berhubungan dengan penulisan laporan ini dan merupakan tahap awal dari pelaksanaan Tugas Akhir ini. 3.4 Metode Pengembangan Sistem Basis Data Metode pengembangan sistem menggunaka Sistem Development Life Cycle Model (SDLC) atau juga dikenal dengan Model Waterfall. Metode pengembangan SDLC ini mengusulkan pendekatan pada perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial, metode ini didasarkan pada beberapa aktifitas berikut : Tahap Perencanaan Pengembangan sistem dimulai dengan mengadakan penelitian terhadap elemen - elemen kebutuhan sistem yang bersangkutan dan mendefinisikan kebutuhan tersebut serta menjabarkannya ke dalam panduan bagi pengembangan sistem di tahap berikutnya. Aspek aspek yang berkaitan dengan sistem baik itu Sumber Daya Manusia (SDM), perundang-undangan, perangkat keras (hardware), prosedur kerja organisasi maupun beragam aspek lainnya, baik yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan sistem komputerisasi yang akan dibangun. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah mengenali dan mendefinisikan masalah pengembangan sistem basis data persediaan barang dan jasa pada CV. Tunas Karya Semarang Tahap Analisis Sistem

84 84 Tahap analisis sistem adalah studi domain masalah untuk merekomendasikan perbaikan dan menspesifikasi persyaratan dan prioritas untuk solusi. Tugas paling penting dalam tahap ini adalah proses menemukan permasalahan dan menghasilkan alternatif pemecahan masalah. Dan diharapkan untuk memahami sistem yang ada serta menentukan kebutuhan pemakai dan hambatan pada suatu sistem baru. Tahapan dalam analisis sistem meliputi : a. Mengidentifikasi Masalah. Tujuan : Untuk mencari apakah ada permasalahan didalam sistem yang berjalan. Hasil : Masalah pengelolaan dan penyimpanan data yang kurang efektif. b. Memahami Kerja Sistem yang ada. Tujuan : Untuk mendeskripsikan sistem yang berjalan dengan penekanan pada area dimana masalah tersebut timbul. Hasil : Deskripsi sistem penyimpanan data yang sedang berjalan. c. Analisis Sistem. Tujuan : Untuk mendeskripsikan tentan perlunya perubahan sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna sehingga dapat mengatasi permasalahan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang ideal. Hasil : Deskripsi analisis kebutuhan.

85 85 d. Membuat Laporan Hasil Analisis. Tujuan : Untuk menuliskan laporan masalah yang ditemui. Hasil : Laporan hasil analisis Tahap Desain Sistem (Perancangan) Merupakan spesifikasi atau konstruksi solusi yang teknis dan berbasis komputer untuk persyaratan yang diidentifikasikan dalam analisis sistem. Tujuan dari desain sistem ini adalah memenuhi kebutuhan pemakai sistem serta memberikan gambaran yang jelas dan lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat. Pada tahap ini penulis mencoba untuk merancang suatu sistem yang dapat dipahami oleh operator (user) dalam membantu pengelolaan penyimpanan data pengolahan persediaan barang dan jasa pada CV. Tunas Karya Semarang. Desain sistem ini dibangun dalam bentuk prototipe, tahapan dalam desain sistem meliputi : 1. Membuat model perancangan sistem a. Pembuatan Konteks Diagram b. Pembuatan Dekomposisi Diagram c. Pembuatan DFD Levelled 2. Perancangan database a) Pembuatan ERD b) Pembuatan Normalisasi data c) Pembuatan Tabel Relasi d) Pembuatan Kamus Data e) Pembuatan Desain Database Tahap Implementasi Sistem

86 86 Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahapan dalam implementasi sistem meliputi : 1) Menguji dan mengevaluasi model Memastikan apakah model sudah mempresentasikan persoalan. 2) Menggunakan model Melakukan implementasi model atau aplikasi database yang telah dibangun. 3) Memelihara sistem Memelihara perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan Tahap Testing (Uji Coba) Setelah tahap inplementasi sistem langkah berikutnya berupa proses pengujian atau test sistem. Pengujian sistem termasuk juga pengesetan program secara menyeluruh. Pengesetan sistem ini adalah untuk memastikan bahwa elemen elemen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Pengetesan dilakukan untuk mencari kesalahan yang mungkin masih terjadi Tahap Pemeliharaan Sistem (Maintenance) Fase ini merupakan fase perawatan terhadap sistem yang telah dikembangkan dan diimplementasikan. Cakupan fase ini berupa proses perawatan terhadap sistem yang berkaitan dengan perawatan berkala dari sistem maupun proses terhadap perbaikan sistem manakala sistem

87 87 menghadapi kendala dalam operasionalnya akibat masalah teknis yang tidak terindikasi dalam proses pengembangan sistem yang telah dikembangkan sebelumnya dalam menghadapi atau mengantisipasi perkembangan maupun perubahan sistem yang bersangkutan. Gambar 3.1 : Pengembangan Sistem SDLC Model Waterfall (sumber : Pressman, RPL Pendekatan Praktisi, 2000, hal. 20) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Tinjaun Umum CV. Tunas Karya Semarang Sejarah Singkat CV. Tunas Karya Semarang CV. Tunas Karya berdiri pada tanggal 11 Januari 2005 yang beralamat di Jalan Elangsari Timur blok Q - 10B Semarang. Perseroan komanditer ini menggunakan nama CV. Tunas Karya untuk jangka yang tidak ditentukan, CV ini bergerak dalam usaha bidang pengadaan atau persediaan segala macam barang alat-alat

88 88 kantor, alat-alat teknik, elektrikal, komputer dan perangkatnya, komunikasi, bahn bangunan dan jasa transportasi, catering serta meubelair. Dengan melayani konsumen yang membutuhkan barang dan jasa yang diminta menjadi tujuan didirikan CV ini. Menyediakan apa yang menjadi permintaan konsumen dapat menjadi tugas pada CV Struktur Organisasi dan Tugas Struktur Organisasi CV. Tunas Karya PIMPINAN MARKETING BAGIAN GUDANG ADMINISTRASI Gambar 4.1 : Struktur Organisasi Instansi Tugas Struktur Organisasi 1. Pimpinan

89 89 a) Bertanggung jawab kepada manajemen yang berada dibawahnya kebijaksanaan yang berkaitan dengan diterapkan dalam perusahaan. b) Wewenang dari pimpinan adalah mengatur dan menjalankan perusahaan serta menerapkan strategi yang dipakai perusahaan. 2. Marketing a) Melekukan berbagai promosi kepada para pelanggan. b) Membuat laporan kepada bagian adminisatrasi dan bagian persediaan gudang sehubungan dengan barang jenis apa yang paling banyak dimintai pelanggan. c) Mengkoordinasikan semua kegiatan penjualan untuk,mencapai target yang telah ditentukan. 3. Administrasi a) Melaporkan tentang kondisi keuangan perusahaan kepada pimpinan. b) Mengatur pemasukan dan pengeluaran kas perusahaan. c) Melakukan penggajian pada karyawan. d) Melakukan pencatatan terhadap setiap tentang harga transaksi yang dilakukan. e) Memperoleh informasi barang. f) Menentukan pemasok barang. 4. Bagian Gudang

90 90 a) Mengawasi dan bertanggung jawab penuh terhadap keluar masuknya barang barang yang ada di gudang. b) Membuat laporan keluar masuknya barang setiap bulannya untuk dipertanggungjawabkan kepada bagian administrasi dan keuangan. c) Menyediakan barang barang yang akan dijual. d) Mengawasi persediaan barang. e) Melakukan pemeriksaan terhadap kualitas maupun kuantitas barang yang diterima. 4.2 Analisis dan Perancangan Sistem Identifikasi Masalah dan Sumber Masalah Identifikasi Masalah Permasalahan yang terjadi pada CV. Tunas Karya yaitu sering kehilangan data, duplikasi data, dan lama pencarian data yang ada. Karena banyaknya data yang ada menyebabkan sulit mencari data persediaan barang dan jasa, serta data yang redundansi Identifikasi Sumber Masalah Sumber masalah terjadi pada bagian sirkulasi persediaan barang CV. Tunas Karya yang menitik beratkan permasalahan adalah untuk masalah administrasi persediaan barang dan jasa Identifikasi Sistem Yang Sedang Berjalan Narasi Sistem Persediaan Barang dan Jasa Permintaan barang atau jasa oleh konsumen didata sesuai dengan prosedur persediaan, supplier mengecek sesuai

91 91 dengan persediaan barang dan jasa. Kemudian menghitung jumlah biaya barang atau jasa yang diminta sesuai daftar barang atau jasa. Setelah barang atau jasa tersedia, lalu dicek oleh komanditer agar tidak terjadi kesalahan pendataan. Administrasi membuat 2-rangkap pendataan untuk diserahkan kepada direktur dan di arsip oleh pegawai. Setalah itu membuat 2-rangkap laporan permintaan barang atau jasa dan laporan persediaan barang dan jasa untuk ditanda tangani (acc) dan di arsip Narasi Sistem Pembelian Barang Pembelian berlangsung jika barang yang diminta tersedia dan sesuai. Konsumen menerima barang setelah melakukan pembayaran kepada administrasi. Nota pembelian dan nota retur sudah disiapkan 2 rangkap untuk konsumen dan di arsip. Administrasi menyiapkan laporan pembelian untuk di tanda tangani dan di arsip Narasi Sistem Penjualan Barang Jika permintaan barang sudah disediakan oleh administrasi atau supplier, maka transaksi penjualan selanjutnya. Administrasi mengecek barang sudah lengkap dan terdaftar dalam laporan permintaan barang. Administrasi menyiapkan 2 rangkap nota penjualan untuk konsumen dan di arsip. Setelah transaksi berlangsung administrasi menerima nota penjualan dan menyiapkan laporan penjualan untuk di arsip dan di laporkan kepada direktur agar di tanda tangani Narasi Sistem Retur Barang yang di retur yaitu barang yang rusak atau cacat. Barang yang di retur di data oleh administrasi menjadi 2 rangkap dan diberikan pada bagian gudang untuk ditukar sesuai barang. Bagian gudang mengarsip data retur jual dan konsumen menerima nota retur. Barang retur jual yang sudah didata lalu direturkan kembali pada supplier. Administrasi mengolah data menjadi 2 rangkap untuk supplier dan diarsip.

92 Flow of Document Pembelian Barang

93 93 Gambar 4.2 : Flow of Document Pembelian Barang Flow of Document Penjualan Barang Gambar 4.3 : Flow of Document Penjualan Barang

94 Flow of Document Retur Barang Flow of Documents Retur Barang Kartu Gudang Administrasi Supplier Pimpinan A H Daftar retur barang Surat permohonan retur barang Lap. retur Proses pembuatan nota retur Acc retur Daftar retur barang C Brg Buat surat permohonan retur barang 1 N Daftar retur barang Surat permohonan retur barang Surat permohonan retur barang acc N A Daftar retur barang 2 B C Nota retur 1 Nota retur Surat permohonan retur barang acc E Brg N D 2 Nota retur Buat surat permohonan retur barang D Acc nota retur Brg Surat permohonan retur barang 2 Nota retur acc 2 Nota retur acc Daftar retur barang N F N C D Brg 2 Nota Retur 1 Nota Retur E Buat laporan retur 1 Nota Retur 3 Lap. Retur 2 Lap. Retur N 1 Lap. Retur Brg H G Gambar 4.4 : Flow of Document Retur Barang

95 Identifikasi Kebutuhan Informasi Dari permasalahan yang terjadi pada CV. Tunas Karya, maka alternatif solusi yang ditawarkan adalah membentuk laporan yang informatif untuk pihak pihak yang terkait antara lain : 1. Daftar Barang dan Jasa 2. Daftar Konsumen 3. Daftar Anggota Administrasi (Supplier) 4.3 Perancangan Sistem Perancangan Basis Data Secara Umum A. Identifikasi Data dan Informasi I. Identifikasi Data 1.) Data Barang dan Jasa 2.) Data Supplier 3.) Data Penjualan 4.) Data Konsumen 5.) Data Permintaan Barang 6.) Data Retur Jual/Beli II. Identifikasi Informasi 1.) Laporan Barang 2.) Laporan Permintaan Barang 3.) Nota Pembelian 4.) Nota Penjualan 5.) Nota Retur 6.) Laporan Pembelian 7.) Laporan Penjualan

96 96 8.) Laporan Retur 9.) Laporan Pengiriman B. Identifikasi Sumber Data dan Sumber Informasi I. Identifikasi Sumber Data 1.) Administrasi 2.) Supplier 3.) Konsumen II. Identifikasi Sumber Informasi 1.) Pimpinan 2.) Konsumen Dekomposisi Diagram

97 97 Sistem Persediaan Barang / Jasa Pembelian Penjualan 1.1 Data Barang/ Jasa 1.2 Data Permintaan brg/jasa 1.4 Pembayaran 1.6 Lap. Persediaan 1.7 Lap. Data Supplier 1.3 Data Supplier 2.2 Pesan Brg/ Jasa 2.1 Data Konsumen 1.5 Lap. Data Brg/Jasa 1.8 Lap. Pembelian Retur 2.4 Nota Penjualan 2.6 Lap.Data Konsumen 3.1 Data Retur 2.3 Pembayaran 2.5 Surat Kirim Brg/Jasa 2.7 Lap. Penjualan 3.2 Retur Barang 2.8 Lap. Pengiriman 3.3 Retur Biaya Gambar 4.5 : Dekomposisi Diagram Context Diagram 3.4 Lap. Retur

98 98 Gambar 4.6 : Context Diagram DFD Level 0

99 99 Barang / jasa Laporan data supplier Laporan_data barang/jasa Laporan_pembelian Barang/jasa Data_supplier Daftar_barang/jasa Nota_pembelian Supplier Nota_pembayaran Pembelian Data_barang/jasa Nota_pembelian Daftar_permintaan barang pembelian supplier Pembelian Supplier pembelian supplier Daftar_retur Pimpinan Lap. Retur_barang Retur Retur_barang Retur_biaya retur Barang / jasa (gudang) Retur Penjualan Penjualan Penjualan Data_retur barang Data_pesan Data_konsumen Konsumen Pembayaran Nota_penjualan Data_persediaan barang/jasa Penjualan Daftar_pemesanan Barang/jasa konsumen Laporan persediaan barang/jasa Laporan penjualan Laporan data konsumen Gambar 4.7 : DFD Level DFD Level 1 Proses Pembelian Barang/jasa Konsumen

100 100 Gambar 4.8 : DFD Level 1 Proses Pembelian DFD Level 1 Proses Penjualan

101 101 Gambar 4.9 : DFD Level 1 Proses Penjualan DFD Level 1 Proses Retur

102 102 Gambar 4.10 : DFD Level 1 Proses Retur Perancangan Basis Data Terinci ERD (Entity Relationship Diagram)

103 103 Gambar 4.11 : Entity Relationship Diagram Implementasi ERD ke Tabel Relasi dengan derajat many to many yang menghubungkan dua buah himpunan entitas akan diwujudkan dalam bentuk table. Tabel Transformasi dari ERD relasi

104 Tabel Konsumen kode_kons* nama_kons Alamat Kota nama_supp Alamat Telepon telepon 2. Tabel Supplier kode_supp* 3. Tabel Barang kode_brg* nama_brg satuan jumlah hrg_beli nama_brg satuan jumlah hrg hrg_jual 4. Tabel Jasa kode_js * hrg_sewa 5. Tabel Pembelian no_faktur* kd_brg tgl kd_supp nm_brg jml nm_supp alamat hrg_beli 6. Tabel Penjualan no_faktur* kd_brg tgl kd_kons nm_brg jml nm_kons hrg_jual alamat hrg_dasar sisa_stok

105 Tabel Beli Jasa no_faktur js kd_jasa tgl kd_supp nm_jasa jumlah nm_supp volume alamat harga 8. Tabel Jual Jasa no_jasa tgl kd_kons nm_kons alamat kd_jasa nm_jasa jumlah volume harga hrg_js 9. Tabel Retur Beli no_retur* tgl_retur kd_supp kd_brg jml jenis_retur 10. Tabel Retur Jual no_retur* tgl_retur kd_kons kd_brg jml jenis_retur 11. Tabel Stok minim kd_brg* nm_brg satuan jumlah_stok sisa_stok Normalisasi 1. Tabel Konsumen kode_kons* nama_kons alamat kota telepon

106 106 A. Bentuk Normal Pertama Jika semua atribut hanya memiliki nilai tunggal / menghilangkan bentuk yang berulang-ulang. Dalam table konsumen semua atribut memiliki nilai tunggal, maka table tersebut memenuhi bentuk normal pertama (1NF). B. Bentuk Normal Kedua a. Memenuhi bentuk normal pertama. b. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsional pada kunci utama (kode_kons), maka table tersebut memenuhi bentuk table kedua (2NF). KF : kd_kons nm_kons, alamat, kota, telepon. C. Bentuk Normal Ketiga a. Telah memenuhi bentuk normal kedua. b. Tidak mempunyai field yang bergantung transitif, harus bergantung penuh pada kunci utama. nm_kons alamat, kota, telepon. alamat nm_kons, kota, telepon. kota nm_kons, alamat, telepon. telepon nm_kons, alamat, kota. 2. Tabel Supplier kode_supp* nama_supp A. Bentuk Normal Pertama alamat telepon

107 107 Jika semua atribut hanya memiliki nilai tunggal / menghilangkan bentuk yang berulang-ulang. Dalam table konsumen semua atribut memiliki nilai tunggal, maka table tersebut memenuhi bentuk normal pertama (1NF). B. Bentuk Normal Kedua a. Memenuhi bentuk normal pertama. b. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsional pada kunci utama (kode_supp), maka table tersebut memenuhi bentuk table kedua (2NF). KF : kode_supp nama_supp, alamat, telepon. C. Bentuk Normal Ketiga a. Telah memenuhi bentuk normal kedua. b. Tidak mempunyai field yang bergantung transitif, harus bergantung penuh pada kunci utama. nm_supp alamat. telepon. alamat nm_supp, telepon. telepon nm_supp, alamat. 3. Tabel Barang kode_brg* nama_brg satuan jumlah harga_beli A. Bentuk Normal Pertama Jika semua atribut hanya memiliki nilai tunggal / menghilangkan bentuk yang berulang-ulang. Dalam table konsumen semua atribut memiliki nilai tunggal, maka table tersebut memenuhi bentuk normal pertama (1NF). B. Bentuk Normal Kedua harga_jual

108 108 a. Memenuhi bentuk normal pertama. b. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsional pada kunci utama (kode_brg), maka table tersebut memenuhi bentuk table kedua (2NF). KF : kode_brg nama_brg, satuan, jml, hrg_beli, hrg_jual. C. Bentuk Normal Ketiga a. Telah memenuhi bentuk normal kedua. b. Tidak mempunyai field yang bergantung transitif, harus bergantung penuh pada kunci utama. nm_brg satuan, jumlah, hrg_beli, hrg_jual. satuan nm_brg, jumlah, hrg_beli, hrg_jual. jumlah nm_brg, satuan, hrg_beli, hrg_jual. hrg_beli nm_brg, satuan, jumlah, hrg_jual. hrg_jual nm_brg, satuan, jumlah, hrg_beli. 4. Tabel Jasa kode_jasa nama_jasa satuan jumlah harga A. Bentuk Normal Pertama Jika semua atribut hanya memiliki nilai tunggal / menghilangkan bentuk yang berulang-ulang. Dalam table konsumen semua atribut memiliki nilai tunggal, maka table tersebut memenuhi bentuk normal pertama (1NF). B. Bentuk Normal Kedua a. Memenuhi bentuk normal pertama. b. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsional pada kunci utama (kode_jasa), maka hrg_sewa

109 109 table tersebut memenuhi bentuk table kedua(2nf). KF : kode_jasa nama_jasa, satuan, jml, harga, hrg_jasa. C. Bentuk Normal Ketiga a. Telah memenuhi bentuk normal kedua. b. Tidak mempunyai field yang bergantung transitif, harus bergantung penuh pada kunci utama. nm_jasa satuan, jumlah, hrg, hrg_jasa. satuan nm_jasa, jumlah, hrg, hrg_jasa. jumlah nm_jasa, satuan, hrg, hrg_jasa. hrg nm_jasa, satuan, jumlah, hrg_jasa. hrg_jasa nm_jasa, satuan, jumlah, hrg. 5. Tabel Pembelian no_faktur* kd_brg tgl kd_supp nm_brg nm_supp jml alamat hrg_beli A. Bentuk Normal Pertama (1NF) Jika semua atribut hanya memiliki nilai tunggal / menghilangkan bentuk yang berulang-ulang. Dalam table pembelian semua atribut memiliki nilai tunggal, maka table tersebut memenuhi bentuk normal pertama (1NF). B. Bentuk Normal Kedua (2NF) a. Memenuhi bentuk normal pertama. b. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsional pada kunci utama (primary key) dan

110 110 bukan hanya sebagian atribut kunci. Kunci utama tabel pembelian adalah no_faktur. Bentuk normal kedua dari tabel pembelian : no_faktur tgl, kd_supp, nm_supp, alamat, kd_brg, nm_brg, jml, hrg_beli. C. Bentuk Normal Ketiga (3NF) a. Telah memenuhi bentuk normal kedua. b. Tidak mempunyai field yang bergantung transitif, harus bergantung penuh pada kunci utama. Dalam relasi tersebut semua atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key secara menyeluruh. no_faktur tgl, kd_supp, nm_supp, alamat, kd_brg, nm_brg, jml, hrg_beli. tgl kd_supp, nm_supp, alamat, kd_brg, nm_brg, jml, hrg_beli. kd_supp tgl, nm_supp, alamat, kd_brg, nm_brg, jml, hrg_beli. nm_supp tgl, kd_supp, alamat, kd_brg, nm_brg, jml, hrg_beli. alamat tgl, kd_supp, nm_supp, kd_brg, nm_brg, jml, hrg_beli. kd_brg tgl, kd_supp, nm_supp, alamat, nm_brg, jml, hrg_beli. nm_brg tgl, kd_supp, nm_supp, alamat, kd_brg, jml, hrg_beli. jml tgl, kd_supp, nm_supp, alamat, kd_brg, nm_brg, hrg_beli. hrg_beli tgl, kd_supp, nm_supp, alamat, kd_brg, nm_brg, jml. Karena masih mempunyai field yang bergantung secara transitif, maka tabel pembelian harus dibagi 2, yaitu: Tabel beli no_faktur* tgl kd_supp** nm_supp alamat

111 111 Ketergantungan Fungsi (KF) tabel beli : no_faktur tgl, kd_supp, nm_supp, alamat. Ketidaktergantungan Fungsi (Non KF) Tabel beli : tgl kd_supp, nm_supp, alamat. kd_supp tgl, nm_supp, alamat. alamat tgl, kd_supp, nm_supp. Tabel belibarang no_faktur** kd_brg nm_brg jml hrg_beli Ketergantungan Fungsi (KF) tabel beli : no_faktur kd_brg, nm_brg, jml, hrg_beli. Ketidaktergantungan Fungsi (Non KF) Tabel beli : kd_brg nm_brg, jml, hrg_beli. nm_brg kd_brg, jml, hrg_beli. jml kd_brg, nm_brg, hrg_beli. 6. Tabel Penjualan no_faktur* tgl kd_kons nm_brg jml hrg nm_kons hrg_jual alamat sisa_stok A. Bentuk Normal Pertama Jika semua atribut hanya memiliki nilai tunggal / menghilangkan bentuk yang berulang-ulang. Dalam table penjualan semua atribut memiliki nilai tunggal, maka table tersebut memenuhi bentuk normal pertama (1NF). B. Bentuk Normal Kedua kd_brg

112 112 a. Memenuhi bentuk normal pertama. b. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsional pada kunci utama dan bukan hanya sebagian atribut kunci. Kunci utama tabel penjualan adalah no_faktur. Bentuk normal kedua dari tabel penjualan : no_faktur tgl, kd_kons, nm_kons, alamat, kd_brg, nm_brg, jml, hrg, hrg_jual, sisa_stok. C. Bentuk Normal Ketiga a. Telah memenuhi bentuk normal kedua. b. Tidak mempunyai field yang bergantung transitif, harus bergantung penuh pada kunci utama. Dalam relasi tersebut semua atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key secara menyeluruh. no_faktur tgl, kd_kons, nm_kons, alamat, kd_brg, nm_brg, jml, hrg, hrg_jual, sisa_stok. tgl kd_kons, nm_kons, alamat, kd_brg, nm_brg, jml, hrg, hrg_jual, sisa_stok. kd_kons tgl, nm_kons, alamat, kd_brg, nm_brg, jml, hrg, hrg_jual, sisa_stok. nm_kons tgl, kd_kons, alamat, kd_brg, nm_brg, jml, hrg, hrg_jual, sisa_stok. alamat tgl, kd_kons, nm_kons, kd_brg, nm_brg, jml, hrg, hrg_jual, sisa_stok. kd_brg tgl, kd_kons, nm_kons, alamat, nm_brg, jml, hrg, hrg_jual, sisa_stok. nm_brg tgl, kd_kons, nm_kons, alamat, kd_brg, jml, hrg, hrg_jual, sisa_stok. jml tgl, kd_kons, nm_kons, alamat, kd_brg, nm_brg, hrg, hrg_jual, sisa_stok. hrg tgl, kd_kons, nm_kons, alamat, kd_brg, nm_brg, jml, hrg_jual, sisa_stok. hrg_jual tgl, kd_kons, nm_kons, alamat, kd_brg, nm_brg, jml, hrg, sisa_stok.

113 113 sisa_stok tgl, kd_kons, nm_kons, alamat, kd_brg, nm_brg, jml, hrg, hrg_jual. Karena masih mempunyai field yang bergantung secara transitif, maka tabel pembelian harus dibagi 2, yaitu: Tabel jual : no_faktur* tgl kd_kons** nm_kons alamat Ketergantungan Fungsi (KF) tabel jual : no_faktur tgl, kd_kons, nm_kons, alamat. Ketidaktergantungan Fungsi (Non KF) Tabel jual : tgl kd_kons, nm_kons, alamat. kd_kons tgl, nm_kons, alamat. alamat tgl, kd_kons, nm_kons. Tabel jualbarang no_faktur* kd_brg** nm_brg jml hrg hrg_jual Ketergantungan Fungsi (KF) tabel jual barang : no_faktur kd_brg, nm_brg, jml, hrg, hrg_jual, sisa_stok. Ketidaktergantungan Fungsi (Non KF) tabel jualbarang : kd_brg nm_brg, jml, hrg, hrg_jual, sisa_stok. nm_brg kd_brg, jml, hrg, hrg_jual, sisa_stok. jml kd_brg, nm_brg, hrg, hrg_jual, sisa_stok. hrg kd_brg, nm_brg, jml, hrg_jual, sisa_stok. hrg_jual kd_brg, nm_brg, jml, hrg, sisa_stok. sisa_stok kd_brg, nm_brg, jml, hrg, hrg_jual. sisa_stok

114 Tabel Beli Jasa no_faktur js kd_jasa tgl kd_supp nm_jasa jumlah nm_supp volume alamat hrg A. Bentuk Normal Pertama (1NF) Jika semua atribut hanya memiliki nilai tunggal / menghilangkan bentuk yang berulang-ulang. Dalam tabel beli jasa semua atribut memiliki nilai tunggal, maka table tersebut memenuhi bentuk normal pertama (1NF). B. Bentuk Normal Kedua (2NF) a. Memenuhi bentuk normal pertama. b. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsional pada kunci utama (primary key) dan bukan hanya sebagian atribut kunci. Kunci utama tabel pembelian adalah no_faktur jasa. Bentuk normal kedua dari tabel pembelian : no_faktur js tgl, kd_supp, nm_supp, alamat, kd_jasa, nm_jasa, jml, volume, harga. C. Bentuk Normal Ketiga (3NF) a. Telah memenuhi bentuk normal kedua. b. Tidak mempunyai field yang bergantung transitif, harus bergantung penuh pada kunci utama. Dalam relasi tersebut semua atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key secara menyeluruh. no_faktur js tgl, kd_supp, nm_supp, alamat, kd_jasa, nm_jasa, jml, volume, harga.

115 115 tgl kd_supp, nm_supp, alamat, kd_jasa, nm_jasa, jml, volume, hrg. kd_supp tgl, nm_supp, alamat, kd_jasa, nm_jasa, jml, volume, hrg. nm_supp tgl, kd_supp, alamat, kd_jasa, nm_jasa, jml, volume, hrg. alamat tgl, kd_supp, nm_supp, kd_jasa, nm_jasa, jml, volume, hrg. kd_jasa tgl, kd_supp, nm_supp, alamat, nm_jasa, jml, volume, hrg. nm_jasa tgl, kd_supp, nm_supp, alamat, kd_jasa, jml, volume, hrg. jml tgl, kd_supp, nm_supp, alamat, kd_jasa, nm_jasa, hrg. volume tgl, kd_supp, nm_supp, alamat, kd_jasa, nm_jasa, jml, hrg. hrg tgl, kd_supp, nm_supp, alamat, kd_jasa, nm_jasa, jml, volume. Karena masih mempunyai field yang bergantung secara transitif, maka tabel pembelian harus dibagi 2, yaitu: Tabel belijasa1 : no_fakturjs* tgl kd_supp** nm_supp alamat Ketergantungan Fungsi (KF) tabel jual : no_faktur tgl, kd_supp, nm_supp, alamat. Ketidaktergantungan Fungsi (Non KF) Tabel jual : tgl kd_supp, nm_supp, alamat. kd_supp tgl, nm_supp, alamat. alamat tgl, kd_supp, nm_supp. Tabel belijasa2 no_faktur* kd_js** nm_js jml volume Ketergantungan Fungsi (KF) tabel jual barang : hrg

116 116 no_faktur kd_js, nm_js, jml, volume, hrg. Ketidaktergantungan Fungsi (Non KF) tabel jualbarang : kd_js nm_js, jml, volume, hrg. nm_js kd_js, jml, volume, hrg. jml kd_js, nm_js, volume, hrg. volume kd_js, nm_js, jml, hrg. hrg kd_js, nm_js, jml, volume. 8. Tabel Jual Jasa no_fakturjs tgl kd_kons nm_kons alamat kd_jasa nm_jasa Jumlah volume harga hrg_jasa A. Bentuk Normal Pertama Jika semua atribut hanya memiliki nilai tunggal / menghilangkan bentuk yang berulang-ulang. Dalam table jual jasa semua atribut memiliki nilai tunggal, maka table tersebut memenuhi bentuk normal pertama (1NF). B. Bentuk Normal Kedua a. Memenuhi bentuk normal pertama. b. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsional pada kunci utama dan bukan hanya sebagian atribut kunci. Kunci utama tabel penjualan adalah no_fakturjs. Bentuk normal kedua dari tabel penjualan : no_fakturjs tgl, kd_kons, nm_kons, alamat, kd_jasa, nm_jasa, jml, volume, hrg, hrg_jasa. C. Bentuk Normal Ketiga a. Telah memenuhi bentuk normal kedua.

117 117 b. Tidak mempunyai field yang bergantung transitif, harus bergantung penuh pada kunci utama. Dalam relasi tersebut semua atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key secara menyeluruh. no_fakturjs tgl, kd_kons, nm_kons, alamat, kd_js, nm_js, jml, volume, hrg, hrg_jasa. tgl kd_kons, nm_kons, alamat, kd_jasa, nm_jasa, jml, volume, hrg, hrg_jasa. kd_kons tgl, nm_kons, alamat, kd_jasa, nm_jasa, jml, volume, hrg, hrg_jasa. nm_kons tgl, kd_kons, alamat, kd_jasa, nm_jasa, jml, volume, hrg, hrg_jasa. alamat tgl, kd_kons, nm_kons, kd_jasa, nm_jasa, jml, volume, hrg, hrg_jasa. kd_jasa tgl, kd_kons, nm_kons, alamat, nm_jasa, jml, volume, hrg, hrg_jasa. nm_jasa tgl, kd_kons, nm_kons, alamat, kd_jasa, jml, volume, hrg, hrg_jasa. jml tgl, kd_kons, nm_kons, alamat, kd_jasa, nm_jasa, volume, hrg, hrg_jasa. volume tgl, kd_kons, nm_kons, alamat, kd_jasa, nm_jasa, jml, hrg, hrg_jasa. hrg tgl, kd_kons, nm_kons, alamat, kd_jasa, nm_jasa, jml, volume, hrg_jasa. hrg_jasa tgl, kd_kons, nm_kons, alamat, kd_brg, nm_brg, jml, volume, hrg. Karena masih mempunyai field yang bergantung secara transitif, maka tabel pembelian harus dibagi 2, yaitu: Tabel jualjasa1 : no_fakturjs* tgl kd_kons** nm_kons alamat Ketergantungan Fungsi (KF) tabel jual : no_fakturjs tgl, kd_kons, nm_kons, alamat. Ketidaktergantungan Fungsi (Non KF) Tabel jual :

118 118 tgl kd_kons, nm_kons, alamat. kd_kons tgl, nm_kons, alamat. alamat tgl, kd_kons, nm_kons. Tabel jualjasa2 no_fakturjs* kd_js** Volume hrg nm_js jml hrg_js Ketergantungan Fungsi (KF) tabel jual barang : no_fakturjs kd_brg, nm_brg, jml, volume, hrg, hrg_js. Ketidaktergantungan Fungsi (Non KF) tabel jualbarang : kd_js nm_js, jml, volume, hrg, hrg_js. nm_js kd_js, jml, volume hrg, hrg_js. jml kd_js, nm_js, volume, hrg, hrg_js. volume kd_js, nm_js, jml, hrg_js. hrg kd_js, nm_js, jml, volume, hrg_js. hrg_js kd_js, nm_js, jml, volume, hrg. 9. Tabel Retur Beli no_retur* tgl_retur kd_supp kd_brg Jml jenis_retur A. Bentuk Normal Pertama Jika semua atribut hanya memiliki nilai tunggal / menghilangkan bentuk yang berulang-ulang. Dalam tabel konsumen semua atribut memiliki nilai tunggal, maka table tersebut memenuhi bentuk normal pertama (1NF). B. Bentuk Normal Kedua

119 119 a. Memenuhi bentuk normal pertama. b. Atribut bukan kunci harus bergantung secara fungsional pada kunci utama dan bukan hanya sebagian kunci. Kunci utama tabel retur beli adalah no_retur. Bentuk normal kedua dari tabel tersebut : no_retur tgl_retur, kd_supp, kd_brg, jml, jenis_retur. C. Bentuk Normal Ketiga a. Telah memenuhi bentuk normal kedua. b. Tidak mempunyai field yang bergantung transitif, harus bergantung penuh pada kunci utama. Dalam relasi tersebut semua atribut bukan kunci harus bergantung hanya pada primary key secara menyeluruh. tgl_retur kd_supp, kd_brg, jml, jenis_retur. kd_supp tgl_retur, kd_brg, jml, jenis_retur. kd_brg tgl_retur, kd_supp, jml, jenis_retur. jml tgl_retur, kd_supp, kd_brg, jenis_retur. 10. Tabel Retur Jual no_retur* tgl_retur kd_kons kd_brg Jml jenis_retur A. Bentuk Normal Pertama Jika semua atribut hanya memiliki nilai tunggal / menghilangkan bentuk yang berulang-ulang. Dalam tabel konsumen semua atribut memiliki nilai tunggal, maka table tersebut memenuhi bentuk normal pertama (1NF). B. Bentuk Normal Kedua a. Memenuhi bentuk normal pertama.

120 120 b. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsional pada kunci utama dan bukan hanya sebagian kunci. Kunci utama tabel retur jual adalah no_retur. Bentuk normal kedua dari tabel tersebut : no_retur tgl_retur, kd_kons, kd_brg, jml, jenis_retur. C. Bentuk Normal Ketiga a. Telah memenuhi bentuk normal kedua. b. Tidak mempunyai field yang bergantung transitif, harus bergantung penuh pada kunci utama. Dalam relasi tersebut semua atribut bukan kunci harus bergantung hanya pada primary key secara menyeluruh. tgl_retur kd_kons, kd_brg, jml, jenis_retur. kd_kons tgl_retur, kd_brg, jml, jenis_retur. kd_brg tgl_retur, kd_kons, jml, jenis_retur. jml tgl_retur, kd_kons, kd_brg, jenis_retur. 11. Tabel Stok minim kd_brg* nm_brg satuan jumlah_stok sisa_stok A. Bentuk Normal Pertama Jika semua atribut hanya memiliki nilai tunggal / menghilangkan bentuk yang berulang-ulang. Dalam tabel konsumen semua atribut memiliki nilai tunggal, maka table tersebut memenuhi bentuk normal pertama (1NF). B. Bentuk Normal Kedua a. Memenuhi bentuk normal pertama. b. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsional pada kunci utama dan

121 121 bukan hanya sebagian kunci. Kunci utama tabel retur jual adalah no_retur. Bentuk normal kedua dari tabel tersebut : kd_brg nm_brg, satuan, jumlah_stok, sisa_stok. C. Bentuk Normal Ketiga a. Telah memenuhi bentuk normal kedua. b. Tidak mempunyai field yang bergantung transitif, harus bergantung penuh pada kunci utama. Dalam relasi tersebut semua atribut bukan kunci harus bergantung hanya pada primary key secara menyeluruh. nm_brg satuan, jumlah_stok, sisa_stok. satuan nm_brg, jumlah_stok, sisa_stok. jumlah_stok nm_brg, satuan, sisa_stok. sisa_stok nm_brg, satuan, jumlah_stok.

122 Table Relationship Gambar 4.12 : Relasi Tabel

123 Kamus Data Adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan, berikut ini kamus data untuk basis data persediaan barang dan jasa pada CV. Tunas Karya Semarang. 1. Tabel Konsumen Konsumen + nm_kons + alamat + telepon Kd_kons Format = 6 {karakter} 6 = k-0001 k: 1 digit mewakili initial konsumen 001 : 3digit mewakili urutan konsumen Nm_kons = 1 {karakter} 30 Alamat = 1 {karakter} 50 Kota = 1 {karakter} 10 Telepon = 1 {karakter} 15 Character = [A.Z a.z ] 2. Tabel Supplier Supplier + nm_supp + alamat + telepon Kd_supp Format = 6 {karakter} 6 = s-0001 s: 1 digit mewakili initial supllier 001 : 3digit mewakili urutan supplier Nm_supp = 1 {karakter} 30 Alamat = 1 {karakter} 50 Telepon = 1 {karakter} 10 Character = [A.Z a.z ] 3. Tabel Barang Barang + nm_brg + satuan + jml + hrg_beli + hrg_jual Kd_brg = 6 {karakter} 6 Format = a10001 a1 : 2 digit mewakili golongan barang 0001 : 4 digit mewakili nomor urut barang

124 124 Nm_brg = 1 {karakter} 30 Satuan = 1 {karakter} 15 Jumlah = Numerik Hrg_beli = Numerik Hrg_jual = Numerik Character = [A.Z a.z ] 4. Tabel Jasa Jasa + nm_jasa + satuan + jumlah + harga + hrg_jasa Kd_jasa = 6 {karakter} 6 Format = a30001 a3 : 2 digit mewakili golongan jasa 0001 : 4 digit mewakili nomor urut jasa Nm_jasa = 1 {karakter} 30 Satuan = 1 {karakter} 15 Jumlah = 1 {karakter} 15 Harga = Numerik Hrg_jasa = Numerik Character = [A.Z a.z ] 5. Tabel Pembelian Pembelian + tgl + kd_supp + nm_supp + alamat + kd_brg + nm_brg + jml + hrg_beli No_faktur = 6 {karakter} 6 Format = b-0001 b: 1 digit mewakili jenis faktur 0001 : 4 digit mewakili urutan faktur Tanggal = Date Kd_supp = 6 {karakter} 6 Nm_supp = 1 {karakter} 30 Alamat = 1 {karakter} 50 Kd_brg = 6 {karakter} 6 Nm_brg = 1 {karakter} 30 Jumlah = Numerik

125 125 Hrg_beli = Numerik Character = [A.Z a.z ] Date dd mm yy = [dd/mm/yy] = [01-31] = [01-12] = [ ] 6. Tabel Penjualan Penjualan + tgl + kd_kons + nm_kons + alamat + kd_brg + nm_brg + jml + hrg_jual + hrg_dasar + sisa_stok No_faktur = 6 {karakter} 6 Format = c-0001 c: 1 digit mewakili jenis faktur 0001 : 4 digit mewakili urutan faktur Tanggal = Date Kd_kons = 6 {karakter} 6 Nm_kons = 1 {karakter} 30 Alamat = 1 {karakter} 50 Kd_brg = 6 {karakter} 6 Nm_brg = 1 {karakter} 30 Jumlah = Numerik Hrg_jual = Numerik Hrg_dasar = Numerik Sisa_stok = Numerik Character = [A.Z a.z ] Date dd mm yy = [dd/mm/yy] = [01-31] = [01-12] = [ ] 7. Tabel Beli Jasa BeliJasa js + tgl + kd_supp + nm_supp + alamat + kd_jasa + nm_jasa + jumlah + volume + hrg. No_faktur js = 6 {karakter} 6 Format = bj-001 bj: 2 digit mewakili jenis faktur

126 : 3 digit mewakili urutan faktur Tanggal = Date Kd_supp = 1 {karakter} 6 Nm_supp = 1 {karakter} 30 Alamat = 1 {karakter} 50 Kd_jasa = 6 {karakter} 6 Nm_jasa = 1 {karakter} 30 Jumlah = 1 {karakter} 15 Volume = 1 {karakter} 15 Harga = Numerik Character = [A.Z a.z ] Date dd mm yy = [dd/mm/yy] = [01-31] = [01-12] = [ ] 8. Tabel Jual Jasa JualJasa + tgl + kd_kons + nm_kons + alamat + kd_jasa + nm_jasa + jumlah + volume + hrg + hrg_jasa. No_fakturjs = 6 {karakter} 6 Format = jj-001 jj: 2 digit mewakili jenis faktur 001 : 3 digit mewakili urutan faktur Tanggal = Date Kd_kons = 1 {karakter} 6 Nm_kons = 1 {karakter} 30 Alamat = 1 {karakter} 50 Kd_jasa = 6 {karakter} 6 Nm_jasa = 1 {karakter} 30 Jumlah = 1 {karakter} 15 Volume = 1 {karakter} 15 Harga = Numerik Hrg_jasa = Numerik Character = [A.Z a.z ] Date dd mm = [dd/mm/yy] = [01-31] = [01-12]

127 127 yy = [ ] 9. Tabel Retur Beli Retur + tgl_retur + kd_supp + kd_brg + jml + jenis_retur No_retur = 6 {karakter} 6 Format = rb-001 rb : 2 digit mewakili jenis retur 0001 : 3 digit mewakili urutan retur Tgl_retur = Date Kd_supp = 6 {karakter} 6 Kd_brg = 6 {karakter} 6 Jml = Numerik Jenis_retur = 1 {karakter} 10 Character = [A.Z a.z ] Date dd mm yy = [dd/mm/yy] = [01-31] = [01-12] = [ ] 10. Tabel Retur Jual Retur + tgl_retur + kd_kons + kd_brg + jml + jenis_retur No_retur = 6 {karakter} 6 Format = rj-001 rj : 2 digit mewakili jenis retur 0001 : 3 digit mewakili urutan retur Tgl_retur = Date Kd_kons = 6 {karakter} 6 Kd_brg = 6 {karakter} 6 Jml = Numerik Jenis_retur = 1 {karakter} 10 Character = [A.Z a.z ] Date dd mm yy = [dd/mm/yy] = [01-31] = [01-12] = [ ]

128 Tabel Stok minim Stokminim + nm_brg + satuan + jumlah_stok + sisa_stok Kd_brg = 6 {karakter} 6 Format = a10001 a1 : 2 digit mewakili jenis barang 0001 : 4 digit mewakili nomor urut barang Nm_brg = 1 {karakter} 30 Satuan = 1 {karakter} 15 Jumlah_stok = Numerik Sisa_stok = Numerik Character = [A.Z a.z ] Manajemen Informasi Manajemen Informasi merupakan manajemen yang mengatur atau mengolah data untuk mendapatkan informasi yang sesuai. Dan informasi yang di dapat pada Persediaan Barang dan Jasa pada CV. Tunas Karya yaitu : Tabel 4.1 Manajemen Informasi No. 1. Bagian Gudang Manajemen Informasi Mengolah data 1) Daftar barang (barang/jasa) barang masuk, 2) Daftar jasa keluar, dan retur 2. Supplier Mengolah data 1.) Daftar Belibarang permintaan 2.) Daftar Belijasa barang, data retur, 3.) Retur beli dan data pembelian Konsumen Pimpinan Membuat daftar 1.) Bukti penjualanbarang permintaan 2.) Bukti penjualan jasa barang 3.) Retur jual Mengolah semua 1. Laporan Pembelian

129 129 laporan yang 2. Laporan Penjualan masuk dan keluar 3. Laporan Data barang dan jasa Implementasi Basis Data Database Tabel Konsumen Gambar 4.13 : Tabel Konsumen Database Tabel Supplier

130 130 Gambar 4.14 : Tabel Supplier Database Tabel Barang Gambar 4.15 : Tabel Barang Database Tabel Jasa

131 131 Gambar 4.16 : Tabel Jasa Database Tabel Beli Gambar 4.17 : Tabel beli Database Tabel Belibarang

132 132 Gambar 4.18 : Tabel Belibarang Database Tabel Jual Gambar 4.19 : Tabel Jual Database Tabel Jualbarang

133 133 Gambar 4.20 : Tabel Jualbarang Database Tabel Belijasa1 Gambar 4.21 : Tabel Belijasa Database Tabel Belijasa2

134 134 Gambar 4.22 : Tabel Belijasa Database Tabel Jualjasa1 Gambar 4.23 : Tabel Jualjasa Database Tabel Jualjasa2

135 135 Gambar 4.24 : Tabel Jualjasa Database Tabel Retur_beli Gambar 4.25 : Tabel Retur beli Database Tabel Retur_jual

136 136 Gambar 4.26 : Tabel Retur jual Database Tabel Stok minim Gambar 4.27 : Tabel Stok minim

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG PADA TB. MULYOJATI SUMOWONO KAB.

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG PADA TB. MULYOJATI SUMOWONO KAB. LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG PADA TB. MULYOJATI SUMOWONO KAB. SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Perancangan Basis Data Deposit Pulsa Elektrik Pada Bosindo Group Semarang

LAPORAN TUGAS AKHIR. Perancangan Basis Data Deposit Pulsa Elektrik Pada Bosindo Group Semarang LAPORAN TUGAS AKHIR Perancangan Basis Data Deposit Pulsa Elektrik Pada Bosindo Group Semarang Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika S-1

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN OBAT PADA APOTEK MEKAR FARMA SEMARANG

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN OBAT PADA APOTEK MEKAR FARMA SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN OBAT PADA APOTEK MEKAR FARMA SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Sistem Informasi S-1 pada Fakultas

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATABASE PENGIRIMAN PAKET PADA PT. SUMBER JATI BARU PEKALONGAN

PERANCANGAN DATABASE PENGIRIMAN PAKET PADA PT. SUMBER JATI BARU PEKALONGAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN DATABASE PENGIRIMAN PAKET PADA PT. SUMBER JATI BARU PEKALONGAN Disusun Oleh : Nama : GUSTIANI ARIDIANSARI NIM : A12.2004.01805 Program Studi : Sistem Informasi S I Fakultas

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Perancangan Sistem Informasi Administrasi Untuk Distributor Media Massa Topas Agency. Disusun oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR. Perancangan Sistem Informasi Administrasi Untuk Distributor Media Massa Topas Agency. Disusun oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR Perancangan Sistem Informasi Administrasi Untuk Distributor Media Massa Topas Agency Nama NIM Program Studi Disusun oleh : : Taufik Sahaini Ashari : A12.2004.01693 : Sistem Informasi

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM PELAYANAN TAMU HOTEL(STUDI KASUS PADA HOTEL RINJANI SEMARANG).

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM PELAYANAN TAMU HOTEL(STUDI KASUS PADA HOTEL RINJANI SEMARANG). LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM PELAYANAN TAMU HOTEL(STUDI KASUS PADA HOTEL RINJANI SEMARANG). Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Sistem

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR

LAPORAN PROYEK AKHIR LAPORAN PROYEK AKHIR SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMK BHAKTI PERSADA KENDAL Nama NIM Program Studi Disusun Oleh : : Siti Aminah : A21.2007.05959 : Manajemen Informatika FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Perancangan Basis Data Persediaan Barang Pada CV. Mitra Computer Pekalongan. Disusun oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR. Perancangan Basis Data Persediaan Barang Pada CV. Mitra Computer Pekalongan. Disusun oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR Perancangan Basis Data Persediaan Barang Pada CV. Mitra Computer Pekalongan Nama NIM Program Studi Disusun oleh : : Arfian Lakso Pradipta : A12.2004.01669 : Sistem Informasi FAKULTAS

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR APLIKASI PERPUSTAKAAN PADA MA AL IRSYAD GAJAH. Disusun Oleh: : Nurul Aini : A Program Studi : Manajemen Informatika

LAPORAN TUGAS AKHIR APLIKASI PERPUSTAKAAN PADA MA AL IRSYAD GAJAH. Disusun Oleh: : Nurul Aini : A Program Studi : Manajemen Informatika p LAPORAN TUGAS AKHIR APLIKASI PERPUSTAKAAN PADA MA AL IRSYAD GAJAH Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Manajemen Informatika D-3 pada Fakultas Ilmu Komputer

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI AKADEMIK PADA SMP NEGERI 14 SEMARANG

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI AKADEMIK PADA SMP NEGERI 14 SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI AKADEMIK PADA SMP NEGERI 14 SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Sistem Informasi S-1 pada

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG CV. JELAJAH KOMPUTER SEMARANG. Disusun oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG CV. JELAJAH KOMPUTER SEMARANG. Disusun oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG CV. JELAJAH KOMPUTER SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika S-1 pada Fakultas

Lebih terperinci

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PROPOSAL TUGAS AKHIR PROPOSAL TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN KOMPUTER SECARA E-COMMERCE PADA CV. MEDIA PRIMA SEMARANG Nama N I M Program Studi Disusun Oleh : : Septia Eka Marizayanti : A12.2005.02037 : Sistem Informasi

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK PADA PUSKESMAS PEMBANTU KEKANCAN MUKTI SEMARANG.

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK PADA PUSKESMAS PEMBANTU KEKANCAN MUKTI SEMARANG. LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK PADA PUSKESMAS PEMBANTU KEKANCAN MUKTI SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA PT. GUGAH PERKASA RIPTA SEMARANG

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA PT. GUGAH PERKASA RIPTA SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA PT. GUGAH PERKASA RIPTA SEMARANG Disusun Oleh : Nama : NOVITA FEBRIANI NIM : A12.2007.02649 Program Studi : Sistem Informasi S I

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SMAN 01 KEBUMEN. Disusun Oleh:

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SMAN 01 KEBUMEN. Disusun Oleh: p LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SMAN 01 KEBUMEN Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Manajemen Informatika D-3 pada Fakultas Ilmu Komputer

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CV. BALDAH KOMPUTER SEMARANG

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CV. BALDAH KOMPUTER SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CV. BALDAH KOMPUTER SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat Untuk menyelesaikan program pendidikan Strata 1 pada Fakultas Ilmu Komputer

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE PADA UD.AD BAG S COLLECTION

SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE PADA UD.AD BAG S COLLECTION LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE PADA UD.AD BAG S COLLECTION Nama N I M Program Studi Disusun Oleh : : Astuti : A12.2006.02408 : Sistem Informasi FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Perancangan Basis Data Pemasangan dan Perawatan Berkala Tower Telepon Seluler Pada CV. Lintas Reka Cipta

LAPORAN TUGAS AKHIR. Perancangan Basis Data Pemasangan dan Perawatan Berkala Tower Telepon Seluler Pada CV. Lintas Reka Cipta LAPORAN TUGAS AKHIR Perancangan Basis Data Pemasangan dan Perawatan Berkala Tower Telepon Seluler Pada CV. Lintas Reka Cipta Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN PADA PT PLN (PERSERO) UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (UDIKLAT) SEMARANG

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN PADA PT PLN (PERSERO) UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (UDIKLAT) SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN PADA PT PLN (PERSERO) UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (UDIKLAT) SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN BERBASIS WEBSITE PADA CV. ARINTA WIJAYA SEMARANG

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN BERBASIS WEBSITE PADA CV. ARINTA WIJAYA SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN BERBASIS WEBSITE PADA CV. ARINTA WIJAYA SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Sistem Informasi S-1

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Nama : Muhammad Anis NIM : A Program Studi : Teknik Informatika. Disusun Oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR. Nama : Muhammad Anis NIM : A Program Studi : Teknik Informatika. Disusun Oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN BATIK BERBASIS WEB PADA TOKO BATIK Q-TA PEKALONGAN Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA APOTEK RAMADHAN SEMARANG

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA APOTEK RAMADHAN SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA APOTEK RAMADHAN SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Sistem Informasi S-1 pada Fakultas

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN PADA KANTOR KECAMATAN BANYUMANIK SEMARANG BERBASIS WEB. Disusun Oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN PADA KANTOR KECAMATAN BANYUMANIK SEMARANG BERBASIS WEB. Disusun Oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN PADA KANTOR KECAMATAN BANYUMANIK SEMARANG BERBASIS WEB Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program studi Sistem Informasi

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA KELUAR MASUK SURAT PADA DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN ASET DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH.

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA KELUAR MASUK SURAT PADA DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN ASET DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH. LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA KELUAR MASUK SURAT PADA DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN ASET DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

Basis Data. Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series

Basis Data. Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series Basis Data DATABASE Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series Sistem Basis data Material Covered 1. Proses Pengembangan Database 2. Model Data 3. Model E-R Proses Pengembangan Database Proses pengembangan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Sistem Informasi Pendataan Pemakaman Umum untuk Wilayah Kota Surakarta. Disusun oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR. Sistem Informasi Pendataan Pemakaman Umum untuk Wilayah Kota Surakarta. Disusun oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR Sistem Informasi Pendataan Pemakaman Umum untuk Wilayah Kota Surakarta Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika S-1 pada

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR REKAYASA PERANGKAT LUNAK SISTEM RETRIBUSI TIKET OBYEK WISATA PADA KANTOR PARIWISATA KOTA CIREBON.

LAPORAN TUGAS AKHIR REKAYASA PERANGKAT LUNAK SISTEM RETRIBUSI TIKET OBYEK WISATA PADA KANTOR PARIWISATA KOTA CIREBON. LAPORAN TUGAS AKHIR REKAYASA PERANGKAT LUNAK SISTEM RETRIBUSI TIKET OBYEK WISATA PADA KANTOR PARIWISATA KOTA CIREBON Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA MA NU NURUL HUDA MANGKANG KULON TUGU SEMARANG. Disusun oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA MA NU NURUL HUDA MANGKANG KULON TUGU SEMARANG. Disusun oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA MA NU NURUL HUDA MANGKANG KULON TUGU SEMARANG Disusun oleh : Nama : AGUS SUSANTO NIM : A12.2003.01509 Program Studi : Sistem Informasi FAKULTAS ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN RUMAH VILLA PAYUNG INDAH PADA PT KREASICIPTA BUKITASRI SEMARANG

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN RUMAH VILLA PAYUNG INDAH PADA PT KREASICIPTA BUKITASRI SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN RUMAH VILLA PAYUNG INDAH PADA PT KREASICIPTA BUKITASRI SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Sistem

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR

LAPORAN PROYEK AKHIR LAPORAN PROYEK AKHIR SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI RAPORT DENGAN ALAT BANTU KOMPUTER PADA SISWA SMK KRISTEN GERGAJI SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PINJAMAN PADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT MEKAR SARI ASIH KELURAHAN LEMPONGSARI KECAMATAN GAJAH MUNGKUR SEMARANG

SISTEM INFORMASI PINJAMAN PADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT MEKAR SARI ASIH KELURAHAN LEMPONGSARI KECAMATAN GAJAH MUNGKUR SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PINJAMAN PADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT MEKAR SARI ASIH KELURAHAN LEMPONGSARI KECAMATAN GAJAH MUNGKUR SEMARANG Disusun oleh : Nama : Herry Syakti Tristiyanto NIM

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA PENJUALAN PADA CV CAHAYA BERDIKARI YOGYAKARTA. Disusun Oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA PENJUALAN PADA CV CAHAYA BERDIKARI YOGYAKARTA. Disusun Oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA PENJUALAN PADA CV CAHAYA BERDIKARI YOGYAKARTA Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika S-1 pada

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR

LAPORAN PROYEK AKHIR LAPORAN PROYEK AKHIR PERANCANGAN WEBSITE SEKOLAH PADA SMA N 1 PEGANDON - KENDAL Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika D3 pada fakultas

Lebih terperinci

MEMAHAMI KONSEP DATABASE. Oleh : Yuhefizar, S.Kom

MEMAHAMI KONSEP DATABASE. Oleh : Yuhefizar, S.Kom MEMAHAMI KONSEP DATABASE Oleh : Yuhefizar, S.Kom Database Management System(DBMS) merupakan paket program (Software) yang dibuat agar memudahkan dan mengefisienkan pemasukan, pengeditan, penghapusan dan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Transaksi Restoran. Terintegrasi pada DD Cafe & Restaurant. Purwokerto

Rancang Bangun Sistem Informasi Transaksi Restoran. Terintegrasi pada DD Cafe & Restaurant. Purwokerto LAPORAN TUGAS AKHIR Rancang Bangun Sistem Informasi Transaksi Restoran Terintegrasi pada DD Cafe & Restaurant Purwokerto Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM KOPERASI KARYAWAN PT GOLDEN MANYARAN SEMARANG. Disusun Oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM KOPERASI KARYAWAN PT GOLDEN MANYARAN SEMARANG. Disusun Oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM KOPERASI KARYAWAN PT GOLDEN MANYARAN SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Wihala Sandra Y NIM : A11.2000.01486 Program Studi : Teknik Informatika FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR WEB DISEMINASI ALAT KONTRASEPSI BERBASIS SPK

LAPORAN TUGAS AKHIR WEB DISEMINASI ALAT KONTRASEPSI BERBASIS SPK LAPORAN TUGAS AKHIR WEB DISEMINASI ALAT KONTRASEPSI BERBASIS SPK Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika (TI) pada Fakultas Ilmu Komputer

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Surat Surat adalah alat komunikasi antara dua pihak yang berupa tulisan dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain adalah untuk mengkomunikasikan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjelasaan Tentang Arti Sistem Sistem dapat diartikan sesuatu jaringan kerja yang terdiri dari prosedur-prosedur untuk saling berhubungan, saat melakukan suatu kegiatan agar

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI TITIK REKLAME PADA KABUPATEN BANJARNEGARA

SISTEM INFORMASI TITIK REKLAME PADA KABUPATEN BANJARNEGARA LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI TITIK REKLAME PADA KABUPATEN BANJARNEGARA Laporan Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Sistem Informasi S1 pada

Lebih terperinci

Pemodelan Database. Pengolahan Basis Data

Pemodelan Database. Pengolahan Basis Data Pemodelan Database Pengolahan Basis Data Model Data Menyatakan hubungan antardata dalam database Ada tiga macam model data dasar Hierarkis Jaringan Relasional Model Hierarkis Dikenal pula sebagai model

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang beralamat di Jalan Jl. Surapati No.235. Toko ini belum memiliki media dalam

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR

LAPORAN PROYEK AKHIR LAPORAN PROYEK AKHIR KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN HAND PHONE DAN VOUCHER BERBASIS WEB PADA UD. VIRGO SELL SEMARANG Laboran ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di Jl. Naripan No.111 Bandung 40112 Toko ini masih menggunakan sosial media

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA PT. STACO JASAPRATAMA

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA PT. STACO JASAPRATAMA LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA PT. STACO JASAPRATAMA Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika S-1 pada

Lebih terperinci

BAB V. dimengerti, mudah dipelihara, mudah memprosesnya, dan mudah untuk dikembangkan sesuai kebutuhan baru

BAB V. dimengerti, mudah dipelihara, mudah memprosesnya, dan mudah untuk dikembangkan sesuai kebutuhan baru BAB V NORMALISASI 1. Pengertian Normalisasi adalah suatu teknik yang menstrukturkan data dalam cara-cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah dalam mendapatkan suatu data,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah dalam mendapatkan suatu data, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah dalam mendapatkan suatu data, Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 3.1.1.

Lebih terperinci

bergantung pada keberadaan entitas lainnya[9]. relasi yang merekatkan dua entitas adalah bersifat

bergantung pada keberadaan entitas lainnya[9]. relasi yang merekatkan dua entitas adalah bersifat a. Istilah Basis Data Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan database[4], yaitu : Entity Entity adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam. Pada bidang administrasi siswa

Lebih terperinci

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA NAMA : ENDRO HASSRIE NIM : 41813120047 MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA Pemodelan data (ER Diagram) adalah proses yang digunakan untuk mendefinisikan dan menganalisis kebutuhan data yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran tertentu

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang diteliti oleh penulis adalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang diteliti oleh penulis adalah BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang diteliti oleh penulis adalah Yakina Art Shop yang beralamat di Jl. Raya Pasekon No.47 Cipanas Cianjur, Jawa Barat. Adapun

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Data dan Informasi Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

Lebih terperinci

SISTEM PEMBAYARAN SPP BERBASIS KOMPUTER PADA SMA KESATRIAN I SEMARANG

SISTEM PEMBAYARAN SPP BERBASIS KOMPUTER PADA SMA KESATRIAN I SEMARANG SISTEM PEMBAYARAN SPP BERBASIS KOMPUTER PADA SMA KESATRIAN I SEMARANG Oleh : Aji Raino Baswananda Pembimbing : Dr St. Dwiarso Utomo, SE, M.Kom, Akt. PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Data Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM BANTU BELAJAR TRANSFORMASI GEOMETRI BAGI SISWA KELAS III (TIGA) SEKOLAH MENENGAH ATAS. Disusun Oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM BANTU BELAJAR TRANSFORMASI GEOMETRI BAGI SISWA KELAS III (TIGA) SEKOLAH MENENGAH ATAS. Disusun Oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM BANTU BELAJAR TRANSFORMASI GEOMETRI BAGI SISWA KELAS III (TIGA) SEKOLAH MENENGAH ATAS Laporan Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu pertama, pendekatan yang menekankan pada prosedur sistem dan yang kedua, pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI KLASIFIKASI KAPAL PADA PT. BIRO KLASIFIKASI INDONESIA (PERSERO) SEMARANG BERBASIS WEB.

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI KLASIFIKASI KAPAL PADA PT. BIRO KLASIFIKASI INDONESIA (PERSERO) SEMARANG BERBASIS WEB. LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI KLASIFIKASI KAPAL PADA PT. BIRO KLASIFIKASI INDONESIA (PERSERO) SEMARANG BERBASIS WEB Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Data Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN, TRANSAKSI DAN PRODUKSI BERAS PADA UD. SUMBER PANGAN KUDUS

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN, TRANSAKSI DAN PRODUKSI BERAS PADA UD. SUMBER PANGAN KUDUS LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN, TRANSAKSI DAN PRODUKSI BERAS PADA UD. SUMBER PANGAN KUDUS Disusun Oleh : Nama : Catur Ady Irawan NIM : 2010-53-108 Program Studi : Sistem Informasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu.

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisir, saling berinteraksi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Dasar Sistem 2.2.1. Definisi Sistem Sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional yang saling berhubungan dan secara bersama-sama

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Rancang Bangun 3.1.1 Pengertian Rancang Rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang BAB II LANDASAN TEORI Pada landasan teori ini diuraikan sejumlah teori untuk membantu dan memecahkan permasalahan yang ada. Beberapa landasan teori tersebut meliputi konsep dasar dan definisi-definisi

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTELIGENT AGENT CHATBOT DENGAN MENGUNAKAN METODE FUZZY STRING MATCHING

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTELIGENT AGENT CHATBOT DENGAN MENGUNAKAN METODE FUZZY STRING MATCHING LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTELIGENT AGENT CHATBOT DENGAN MENGUNAKAN METODE FUZZY STRING MATCHING Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika-S1

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004) Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. terbagi atas beberapa tahap yaitu: perancangan basis data secara konseptual, logis dan fisis.

BAB II DASAR TEORI. terbagi atas beberapa tahap yaitu: perancangan basis data secara konseptual, logis dan fisis. BAB II DASAR TEORI 2.1. Konsep dan Definisi Konsep 2.1.1.Konsep Dasar Perancangan Perancangan basis data merupakan langkah untuk menentukan basis data yang diharapkan dapat mewakili kebutuhan pengguna.

Lebih terperinci

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal BAB III 3. LANDASAN TEORI 3.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi dapat dikatakan seperti suatu sistem yang terdapat pada suatu organisasi yang merupakan kumpulan dari individu, teknologi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem adalah kumpulan dari elemen elemen yang saling berkaitan dan tersusun untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 1 Informasi adalah data yang diolah

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. informasi (Information System) atau disebut juga processing system atau

BAB III LANDASAN TEORI. informasi (Information System) atau disebut juga processing system atau BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Data Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6].

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6]. 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar Sistem Informasi Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. Informasi adalah data

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Antrian (Queue) Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam sistem pembelian karcis kereta api atau bioskop, dimana orang yang datang pertama akan diberi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.2 Sistem Suku Bunga Secara umum terdapat dua metode dalam perhitungan bunga, yaitu metode Flat dan Efektif.

BAB II DASAR TEORI. 2.2 Sistem Suku Bunga Secara umum terdapat dua metode dalam perhitungan bunga, yaitu metode Flat dan Efektif. BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Kredit Pengertian kredit mempunyai dimensi yang beraneka ragam, dimulai kata kredit yang berasal dari bahasa Yunani credere yang berarti kepercayaan. Maksudnya pemberi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan

BAB III LANDASAN TEORI. waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjadwalan Pengertian jadwal menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan atau rencana

Lebih terperinci

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA )

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA ) MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA ) Disusun Oleh : MUKHAMAT JAFAR 41813120014 MATA KULIAH : REKAYASA PERANGKAT LUNAK DOSEN : WACHYU HARI HAJI, S.KOM, MM UNIVERSITAS MERCUBUANA 2015 Mukhamat

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek data penulis adalah Sistem Informasi Penjualan Produk untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek data penulis adalah Sistem Informasi Penjualan Produk untuk BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek data penulis adalah Sistem Informasi Penjualan Produk untuk Wanita Berbasis Web pada Butik Rumah Azka Cimahi yang berlokasi di Jalan Terusan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Informasi Dan Data Informasi di jaman modern seperti ini sangat dibutuhkan oleh setiap individu maupun suatu organisasi. Karena informasi dapat digunakan sebagai bahan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN PADA PT. SINAR JAYA SEMARANG

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN PADA PT. SINAR JAYA SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN PADA PT. SINAR JAYA SEMARANG Disusun oleh : Nama : Niken Nathania NIM : A12.2002.01114 Program Studi : Sistem Informasi ( S1 ) Fakultas : Ilmu Komputer UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR UNTUK MENGANALISA DAN MENDETEKSI PENYAKIT PADA MANUSIA YANG DITULARKAN OLEH HEWAN TERNAK

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR UNTUK MENGANALISA DAN MENDETEKSI PENYAKIT PADA MANUSIA YANG DITULARKAN OLEH HEWAN TERNAK LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR UNTUK MENGANALISA DAN MENDETEKSI PENYAKIT PADA MANUSIA YANG DITULARKAN OLEH HEWAN TERNAK Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program

Lebih terperinci

Kontrak Kuliah. Contex Diagram dan Data Flow Diagram. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Kontrak Kuliah. Contex Diagram dan Data Flow Diagram. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Kontrak Kuliah Contex Diagram dan Data Flow Diagram Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Pendahuluan Terdapat tiga alasan kenapa perlunya pemodelan sistem Dapat melakukan perhatian pada hal penting dalam sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Rekayasa Perangkat Lunak E-commerce untuk Penjawi Mebel. Disusun oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR. Rekayasa Perangkat Lunak E-commerce untuk Penjawi Mebel. Disusun oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR Rekayasa Perangkat Lunak E-commerce untuk Penjawi Mebel Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika S-1 pada Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. spesifikasi pada komputer yang berdasarkan pada sistem informasi.

II. LANDASAN TEORI. spesifikasi pada komputer yang berdasarkan pada sistem informasi. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Menurut Whitten Perancangan Sistem adalah Proses dimana keperluan pengguna dirubah ke dalam bentuk paket perangkat lunak dan atau kedalam spesifikasi pada komputer

Lebih terperinci

Modul Praktikum Basis Data 4 Relasi Table

Modul Praktikum Basis Data 4 Relasi Table Modul Praktikum Basis Data 4 Relasi Table Pokok Bahasan Membuat hubungan beberapa table. Edit Relational Menghapus relational Melakukan pengolahan data dari table yang terintegrasi dalam ERD. Studi Kasus

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGUNCIAN FILE DATABASE ACCESS MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI RENTAL DVD DENGAN STUDI KASUS PADA DIGITAL DISC

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGUNCIAN FILE DATABASE ACCESS MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI RENTAL DVD DENGAN STUDI KASUS PADA DIGITAL DISC LAPORAN TUGAS AKHIR PENGUNCIAN FILE DATABASE ACCESS MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI RENTAL DVD DENGAN STUDI KASUS PADA DIGITAL DISC Disusun oleh : JEFFRY SOJAYADI A11.2006.02716 Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA CV. KIDANG MAS KENDAL

SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA CV. KIDANG MAS KENDAL SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA CV. KIDANG MAS KENDAL Nopiyanto Wijaya Program Studi Sistem Informasi - S1, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRAK - CV. Kidang Mas

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Apotek Bio-Syifa yang bertempat di jalan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Apotek Bio-Syifa yang bertempat di jalan 27 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Apotek Bio-Syifa yang bertempat di jalan Warung Kandang No. D52 Desa Sindangsari, Plered, Purwakarta. 3.1.1 Sejarah

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjualan Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara langsung dapat merugikan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG DI MINIMARKET xxx. Oleh : SITI EKA WAHYUNI Nim : SISTEM INFORMASI

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG DI MINIMARKET xxx. Oleh : SITI EKA WAHYUNI Nim : SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG DI MINIMARKET xxx Oleh : SITI EKA WAHYUNI Nim : 04203059 SISTEM INFORMASI ABSTRAK Tujuan dari pembuatan sistem informasi pembelian dan persedian barang yaitu Membuat

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN TABLET PC MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY TAHANI

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN TABLET PC MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY TAHANI LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN TABLET PC MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY TAHANI Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem adalah kumpulan dari elemen elemen yang saling berkaitan dan tersusun untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Informasi adalah data yang diolah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Definisi Program Aplikasi Pelayanan administrasi Kependudukan

BAB II LANDASAN TEORI Definisi Program Aplikasi Pelayanan administrasi Kependudukan 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Program Aplikasi Pelayanan administrasi Kependudukan Program Aplikasi adalah suatu program komputer yang dibuat untuk mengerjakan atau menyelesaikan masalah-masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini pemakaian komputer sebagai alat bantu khususnya yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini pemakaian komputer sebagai alat bantu khususnya yang berkaitan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pemakaian komputer sebagai alat bantu khususnya yang berkaitan dengan penyusunan data pencarian data update data, pengarsipan telah menjadi kebutuhan bagi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI digilib.uns.ac.id BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Analisis perancangan sistem adalah suatu pendekatan yang sistematis untuk mengidentifikasi masalah, peluang, dan tujuan-tujuan, menganalisis

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR APLIKASI PENDAFTARAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANJARNEGARA MENGGUNAKAN SMS

LAPORAN TUGAS AKHIR APLIKASI PENDAFTARAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANJARNEGARA MENGGUNAKAN SMS LAPORAN TUGAS AKHIR APLIKASI PENDAFTARAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANJARNEGARA MENGGUNAKAN SMS Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. (Davis, 1995, hal.68). Informasi menurut Gordon B. Davis adalah data yang telah

BAB II LANDASAN TEORI. (Davis, 1995, hal.68). Informasi menurut Gordon B. Davis adalah data yang telah BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen Sistem menurut Gordon B. Davis adalah terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran

Lebih terperinci

Sistem Informasi Servis dan Penjualan Komputer Berbasis SMS Gateway di Dewa.com

Sistem Informasi Servis dan Penjualan Komputer Berbasis SMS Gateway di Dewa.com LAPORAN SKRIPSI Sistem Informasi Servis dan Penjualan Komputer Berbasis SMS Gateway di Dewa.com Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Sistem Informasi S-1

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA AYAM BROILER

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA AYAM BROILER LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA AYAM BROILER Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika S-1 pada Fakultas

Lebih terperinci