BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Survei Pendahuluan Survei pendahuluan bertujuan untuk mendapatkan pendapat pengunjung mengenai alasan memilih parkir on street di Jl. Slamet Riyadi. Survei dilakukan dengan mewawancarai 30 pengunjung yang memarkir kendaraannya di Jl. Slamet Riyadi. Survei pendahuluan menghasilkan 5 variabel/alasan teratas pengunjung memilih parkir on street yaitu jarak, waktu, kemudahan parkir, fasilitas parkir off street, dan tarif parkir. Kelima variabel ini akan digunakan dalam pembuatan kuesioner persepsi pengunjung terhadap pemilihan parkir on street di Jl. Slamet Riyadi yang akan diolah dengan sistem ranking. Kuisioner persepsi pengunjung terhadap pemilihan parkir on street secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran B. 4.2 Analisis Data Analisis Kinerja Kapasitas Ruang Parkir Data Kegiatan Ruang Parkir Data kegiatan ruang parkir merupakan kegiatan masuk dan keluarnya kendaraan dalam satuan waktu. Data tersebut dapat digunakan untuk mendapatkan data intensitas masuk dan keluarnya kendaraan, akumulasi parkir, volume parkir, dan turn-over parking. Dalam penelitian ini data kegiatan ruang parkir dibagi ke dalam interval waktu 15 menit. Untuk mempermudah perhitungan analisis maka digunakan Tabel 4.1 sebagai berikut; 52

2 digilib.uns.ac.id 53 Tabel 4.1 Perhitungan Data Kegiatan Parkir Dari Pukul 12:00-Pukul 15:00 Waktu Datang Pergi Volume Akumulasi Parking Turn Over Interval Waktu Data kendaraan masuk dan keluar tiap jam tersebut kemudian disajikan dalam Gambar 4.1 sebagai berikut; Jumlah kendaraan kendaraan masuk kendaraan keluar Waktu kendaraan masuk-keluar per 15 menit Gambar 4.1 Grafik Intensitas Kendaraan Masuk-Keluar Per 15 Menit

3 digilib.uns.ac.id Akumulasi Parkir Perhitungan akumulasi parkir berasal dari jumlah total kendaraan masuk dikurangi dengan jumlah total keluar kendaraan pada waktu tertentu. Perhitungan: Akumulasi parkir = jumlah kendaraan masuk- jumlah kendaraan keluar Akumulasi parkir = (289+35) 43 = 281 kendaraan Dari perhitungan diketahui bahwa terdapat 281 kendaraan masih ada pada ruang parkir Solo Grand Mall setelah Pk WIB. Dari data Tabel 4.1 di atas dapat dibuat Gambar 4.2 grafik akumulasi parkir kendaraan, sebagai berikut; Jumlah kendaraan akumulasi kendaraan Waktu kendaraan masuk-keluar per 15 menit Gambar 4.2 Grafik Akumulasi Kendaraan Ruang Parkir Solo Grand Mall Dari Gambar 4.2 terlihat akumulasi tertinggi didapatkan diantara pukul 13:30-13:45 yaitu sejumlah 312 kendaraan. Waktu tersebut merupakan jam puncak pengunjung di Solo Grand Mall. Hal ini berarti bahwa akumulasi tertinggi terjadi tergantung pada jam kunjungan. Hal ini menyatakan bahwa dengan pendekatan akumulasi sebanyak 312 kendaraan dan ruang parkir yang tersedia sebanyak 660 petak, kapasitas ruang parkir Solo Grand Mall masih memadai.

4 digilib.uns.ac.id Volume Parkir Perhitungan volume parkir berasal dari jumlah total kendaraan yang menggunakan ruang parkir pada satuan waktu tertentu. Dari tabel 4.1 dapat dibuat Gambar grafik 4.3 volume kendaraan, sebagai berikut; Jumlah kendaraan volume kendaraan Waktu kendaraan masuk-keluar per 15 menit Gambar 4.3 Grafik Volume Kendaraan Ruang Parkir Solo Grand Mall Pada Gambar 4.11 menunjukkan volume tertinggi pada ruang parkir Solo Grand Mall sebanyak 533 kendaraan Parking Turn Over (Tingkat Pergantian Parkir) Parking Turn Over menunjukkan tingkat penggunaan ruang parkir. Perhitungan parking turn over merupakan pembagian antara volume parkir dengan luas ruang parkir untuk periode waktu tertentu. Perhitungan tingkat pergantian parkir dilakukan dengan menggunakan Rumus 2.1. Contoh Perhitungan: Tingkat pergantian ruang parkir = = 0.47

5 digilib.uns.ac.id 56 Seluruh perhitungan Parking Turn Over dapat dilihat pada Tabel Perhitungan dilakukan berdasarkan satuan waktu per 15 menit. Berdasarkan hasil perhitungan parking turn over tertinggi berada pada angka 0,47. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kapasitas ruang parkir masih memadai dalam memenuhi kebutuhan pengunjung Analisis Data Karakteristik Ruang Parkir Karakteristik Dimensional Ruang Parkir Perbandingan antara hasil pengamatan di lapangan dengan standar yang ada bertujuan untuk mengetahui kelayakan dari karakteristik parkir dimensional ruang parkir Solo Grand Mall. Karakteristik dimensional meliputi beberapa hal, yaitu : 1. Satuan ruang parkir 2. Sudut parkir 3. Lebar gang parkir 4. Kemiringan ramp 5. Lebar ramp 6. Ketinggian antar lantai 7. Tinggi Beabas ( Clearance ) 8. Jumlah ketersediaan ruang parkir Pada Gambar 4.1, 4.2 dan 4.3 merupakan gambar denah ruang parkir Solo Grand Mall yang digunakan sebagai tempat parkir kendaraan roda 4.

6 Gambar 4.4 Denah Ruang Parkir Pelataran Solo Grand Mall Lantai 4. 57

7 Gambar 4.5 Denah Ruang Parkir Basement Solo Grand Mall Lantai 4A. 58

8 Gambar 4.6 Denah Ruang Parkir Pelataran Solo Grand Mall Lantai 5. 59

9 digilib.uns.ac.id 60 Berikut ini penyajian pembahasan tentang karakteristik dimensional pada ruang parkir Solo Grand Mall. 1) Satuan ruang parkir Luas satu ruang parkir pada Solo Grand Mall memiliki ukuran yang seragam. Tabel 4.2 menunjukkan ukuran luas satu ruang parkir pada Solo Grand Mall. Tabel 4.2 Ukuran Satuan Ruang Parkir pada Solo Grand Mall No. Panjang (m) Lebar (m) Luas (m 2 ) Letak Jumlah Lantai kotak Lantai 4A 210 kotak Lantai kotak Pada Tabel 4.2 diketahui bahwa ukuran luas satu ruang parkir pada lantai 4, lantai 4A, dan lantai 5 belum memenuhi standar minimum yang disyaratkan yaitu 2,5 x 5 m untuk mobil penumpang golongan II (Dirjen perhubungan: 1996). Ukuran ruang parkir tidak memenuhi standar yang ditetapkan namun secara umum pengunjung sudah merasa cukup puas/nyaman terhadap ukuran ruang parkir yang tersedia. Hal akan dijelaskan pada pembahasan selanjutnya mengenai nilai pelayanan dan kepentingan dari variabel luas satu ruang parkir. 2) Sudut parkir Seluruh ruang parkir pada Solo Grand Mall menggunakan sudut parkir Sudut parkir 90 0 membutuhkan tempat yang lebih luas untuk manuver. Oleh karena itu, sudut parkir berkaitan erat dengan ukuran lebar gang parkir. Semakin lebar gang parkir maka semakin nyaman pergerakan manuver kendaraan. 3) Lebar gang parkir Lebar gang parkir pada Solo Grand Mall memiliki ukuran 4,5 m. Dari data tersebut lebar gang parkir Solo Grand Mall belum memenuhi standar minimal yang disyaratkan dirjen perhubungan commit yaitu to user sebesar 6 m untuk lebar gang dengan

10 digilib.uns.ac.id 61 jalan satu arah untuk mobil golongan II dan tanpa fasilitas pejalan kaki (Dirjen perhubungan: 1996). Sehubungan dengan seluruh sudut parkir adalah 90 0, maka lebar gang parkir yang tidak memenuhi standar merupakan salah satu faktor penghambat dalam melakukan manuver. 4) Kemiringan ramp Kemiringan ramp spiral 10,48 %. Batas kemiringan menurut AASHTO 1992 sebesar 15%. Sehingga presentase kemiringan ramp spiral memenuhi standar. 5) Lebar ramp Ramp pada Solo Grand Mall dibuat dua arah, masing-masing jalur memiliki lebar 3,00 m dan dibatasi dengan kerb yang ditinggikan dengan lebar 60 cm. Lebar ramp pada pelataran belum memenuhi standar minimal yang disyaratkan dirjen perhubungan yaitu sebesar 6 m untuk lebar gang dengan jalan satu arah untuk mobil golongan II dan tanpa fasilitas pejalan kaki (Dirjen perhubungan: 1996). 6) Ketinggian antar lantai Ketinggian antar lantai pada Solo Grand Mall adalah 3,00 m. Ketinggian antar lantai pada ruang parkir Solo Grand Mall sudah memenuhi standar dirjen perhubungan yaitu 2,5 m untuk tinggi minimal ruang bebas lantai gedung (Dirjen perhubungan : 1996). 7) Tinggi Bebas (Cleareance) Ketinggian bebas pada Solo Grand Mall adalah 2,6 m. Tinggi bebas pada ruang parkir Solo Grand Mall sudah memenuhi standar dirjen perhubungan yaitu 2,5 m untuk tinggi minimal ruang bebas lantai gedung (Dirjen perhubungan: 1996).

11 digilib.uns.ac.id 62 8) Jumlah ketersediaan ruang parkir Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan perbedaan dalam jumlah ketersediaan ruang parkir setelah pengamatan dengan denah awal ruang parkir. Melalui wawancara dengan pihak pengelola diketahui telah terjadi perubahan tata guna lahan. Tabel 4.3 menunjukkan jumlah ketersediaan ruang parkir sesudah perubahan tata guna lahan. Tabel 4.3 Jumlah Ketersediaan Ruang Parkir (Untuk Umum) Jumlah ketersediaan No. ruang parkir (untuk Letak umum) Lantai Lantai 4A Lantai 5 Standar ketersediaan ruang parkir pada pasar swalayan sebesar 3,5 7,5 SRP/ 100 m 2 luas lantai efektif (Naasra: 1988). Solo Grand Mall memiliki luas lahan parkir 6158,75 m 2, maka standar dari Solo Grand Mall berkisar antara ruang parkir. Perhitungan standar ketersediaan ruang parkir pada pasar swalayan menunjukkan bahwa jumlah ketersediaan ruang parkir sudah memenuhi standar dari ketersediaan ruang parkir.

12 digilib.uns.ac.id Karakteristik Kualitatif Ruang Parkir Karakteristik kualitatif merupakan variabel karakteristik ruang parkir yang diukur berdasarkan kualitas. Sedangkan parameter kualitas dalam pandangan pengunjung berbeda-beda. Dalam karakteristik kualitatif tidak terdapat standar tertentu kecuali pandangan pengunjung secara umum terhadap variabel karakteristik kualitatif tersebut. Sehingga, nilai pandangan pengunjung yang paling dominan menjadi tolak ukur penilaian karakteristik kualitatif. Pembahasan mengenai karakteristik kualitatif terangkum dalam penjelasan berikut ini : 1) Ventilasi/ Pertukaran Udara Adanya pertukaran/sirkulasi udara merupakan salah satu alasan pengunjung memilih tempat parkir. Sirkulasi udara yang baik dapat membuat pengunjung merasa lebih nyaman terutama dalam pernafasan. Pada ruang parkir lantai 4 dan lantai 4A di Solo Grand Mall sirkulasi udara sudah cukup baik karena ada ruang pertukaran udara cukup besar di sepanjang dinding tempat parkir. Pada ruang parkir lantai 5 sirkulasi udara sangat baik karena ruang parkir beruapa ruangan terbuka ( atap gedung ). 2) Pencahayaan Menurut F.D Hobbs (1979) untuk gedung parkir minimal digunakan lampu 40 watt sedangkan Solo Grand Mall menggunakan lampu neon 36 watt. Belum ada data yang menunjukkan tingkat luminasi pada ruang parkir sehingga penilaian pencahayaan masih bersifat subjektif. Secara umum pengunjung mengatakan bahwa pencahayaan pada ruang parkir Solo Grand Mall belum cukup memadai. Pada Gambar 4.7 menunjukkan kapasitas pencahayaan yang belum mencukupi. Gambar 4.7 Contoh Lampu pada Ruang Parkir Solo Grand Mall

13 digilib.uns.ac.id 64 3) Ketersediaan Rambu Dalam pengamatan langsung di lapangan, ketersediaan rambu sudah cukup membantu pengunjung untuk menggunakan ruang parkir. Perletakan rambu di area parkir cukup memberi petunjuk bagi pengunjung untuk menentukan arah kendaraan. Gambar 4.8 adalah contoh rambu pada ruang parkir Solo Grand Mall Surakarta Gambar 4.8 Contoh Rambu pada Ruang Parkir Solo Grand Mall. 4) Kebersihan Kebersihan parkir Solo Grand Mall cukup diperhatikan dengan baik. Dalam pengamatan di lapangan tidak terlihat sampah/kotoran yang berserakan di area parkir. Pada beberapa titik tertentu disediakan tempat sampah sehingga pengunjung bias membuang sampah pada tempat yang disediakan. Penanganan kebersihan dilakukan setiap hari oleh karyawan yang bertugas.

14 digilib.uns.ac.id 65 5) Keamanan Untuk keamanan parkir Solo Grand Mall pihak keamanan menyediakan minimal satu penjaga di setiap lantai parkir untuk berjaga dan mengawasi area ruang parkir dengan jadwal sesuai shift yang telah ditentukan oleh pihak Solo Grand Mall. 6) Estetika Pihak Solo Grand Mall hanya menyediakan tanaman-tanaman dalam pot untuk memperindah area parkir. Pemandangan yang didapat dari area parkir adalah pemandangan area Kota Solo dari ketinggian. Pada Gambar 4.9 menunjukkan kondisi Ruang Parkir Solo Grand Mall Gambar 4.9 Contoh Pemandangan Pada Ruang Parkir Solo Grand Mall. 7) Kemudahan Parkir (Aksesibilitas) Kemudahan parkir memiliki hubungan dengan ketersediaan rambu parkir yang tersedia, lebar gang parkir dan sudut parkir. Ruang parkir Solo Grand Mall memiliki sudut parkir sebesar 90 0 membutuhkan lebar gang parkir yang besar untuk melakukan manuver. Pihak Solo Grand Mall menyediakan petugas parkir untuk meningkatkan kemudahan parkir pengunjung. Terdapat minimal satu petugas parkir di setiap lantai parkir commit Solo to Grand user Mall sehingga pengunjung dapat

15 digilib.uns.ac.id 66 memarkir kendaraan sesuai dengan kotak parkir secara rapi dan teratur. Tentunya hal ini lebih memudahkan pengunjung untuk memarkir kendaraannya. 8) Tarif Parkir Pihak pengelola parkir menetapkan tarif parkir untuk kendaraan roda 4 sebagai berikut. Tabel 4.4 menunjukkan besarnya tarif parkir mobil setiap jamnya. Maksimal tarif parkir yang dibayarkan perhari adalah Rp ,00 Tabel 4.4 Perhitungan tarif parkir mobil per jam. No. Waktu Tarif 1 Jam pertama Rp 3000,00 2 Jam kedua Rp 1000,00 3 Jam berikutnya Rp 2000,00 Tabel 4.5 menunjukkan besarnya tarif parkir box/ truck/ bus/ mini bus setiap jamnya. Tidak ada tarif parkir maksimal yang dibayarkan perhari. Tabel 4.5 Perhitungan tarif parkir box/ truck/ bus/ mini bus per jam. No. Waktu Tarif 1 Tiap Jam Rp 4000,00 Tabel 4.6 menunjukkan besarnya tarif parkir taxi setiap jamnya. Tidak ada tarif parkir maksimal yang dibayarkan perhari. Tabel 4.6 Perhitungan tarif parkir taxi per jam. No. Waktu Tarif 1 Jam pertama Rp 3000,00 2 Jam kedua Rp 1000,00 3 Jam berikutnya Rp 2000,00

16 digilib.uns.ac.id Analisis Data Hasil Kuesioner Parkir Off Street Rekapitulasi data 1) Penentuan Jumlah Sampel Rincian penentuan sampel dijelaskan sebagai berikut; n N N. d 2 1 Dimana ; N = jumlah populasi, N pada penelitian ini berjumlah 533 yang merupakan jumlah pengunjung kendaraan roda empat (kecuali taksi) dalam batasan waktu peak hour yang telah ditetapkan sebelumnya dalam batasan masalah. d 2 = presisi yang ditetapkan. Presisi pada penelitian ini adalah 0,1 artinya kesalahan dalam penelitian ini berkisar antara 0 10%. n = hasil perhitungan populasi maka; 533 n 533.0,1 2 1 n = 84,2 ~ 84 sampel Data kuesioner dalam penelitian ini sudah mencukupi standar minimal pengambilan sampel di lapangan. Sesuai dengan rumus 2.7 didapatkan standar minimal pengambilan sampel di lapangan sebanyak 84,2 ~ 84. Sedangkan data hasil kuesioner terkumpul sebanyak 85 data sehingga memenuhi syarat kecukupan data.

17 digilib.uns.ac.id 68 3) Pandangan pengunjung terhadap tingkat kinerja dan kepentingan Penyusunan data dilakukan berdasarkan nilai pada tingkat kinerja dan nilai pada tingkat kepentingan oleh responden. Skala penilaian menggunakan teori skala likert dimana nilai terendah adalah 1 (Tidak Nyaman/Penting) hingga nilai tertinggi adalah 5 (Sangat Nyaman/Penting). Penyusunan dan pengolahan data menggunakan bantuan program Microsoft excel. Data-data dari kuesioner dimasukkan ke dalam tabel kemudian dicari rerata dan jumlah total perhitungan tiap variabel. Tabel 4.7 menunjukkan hasil penyusunan dan perhitungan data. Hasil olah data kuisioner secara lengkap dapat dilihat pada lampiran C. Tabel 4.7 (a) Hasil Olah Data Kuesioner Pandangan Pengunjung Terhadap Tingkat Kinerja Keterangan: X1 = Kemiringan Lantai X2 = Kemiringan ramp X3 = Lebar ramp X4 = Ketinggian antar lantai X5 = Tinggi bebas X6 = Ventilasi / pertukaran udara X7 = Pencahayaan X8 = Kebersihan X9 = Estetika / Keindahan X10 = Luas satu ruang parkir X11 = Jumlah ketersediaan ruang parkir X12 = Sudut parkir X13 = Lebar gang parkir X14 = Tarif parkir X15 = Keamanan commit X16 to user = Ketersediaan rambu X17 = Kemudahan parkir / aksesibilitas

18 digilib.uns.ac.id 69 Tabel 4.7 (b) Hasil Olah Data Kuesioner Pandangan Pengunjung Terhadap Tingkat Kepentingan Keterangan: X1 = Kemiringan Lantai X2 = Kemiringan ramp X3 = Lebar ramp X4 = Ketinggian antar lantai X5 = Tinggi bebas X6 = Ventilasi / pertukaran udara X7 = Pencahayaan X8 = Kebersihan X9 = Estetika / Keindahan X10 = Luas satu ruang parkir X11 = Jumlah ketersediaan ruang parkir X12 = Sudut parkir X13 = Lebar gang parkir X14 = Tarif parkir X15 = Keamanan X16 = Ketersediaan rambu X17 = Kemudahan parkir / aksesibilitas

19 digilib.uns.ac.id Pengujian Data Hasil Kuesioner Uji Validitas Pengujian validitas data menggunakan rumus korelasi pearson product moment pada Rumus 2.8. r n( xy) ( x)( y) n x ( x) n y ( y) Perhitungan: 1) Membuat tabel perhitungan untuk mempermudah perhitungan data seperti pada Tabel 4.8 berikut. Hasil olah data secara lengkap dapat dilihat pada lampiran D. Tabel 4.8 Contoh Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Data No X1 Y X1* Y* X1Y Jumlah ) Memasukkan hasil perhitungan pada tabel ke dalam rumus korelasi pearson product moment n Xi Yi ( xi)( yi) ri = [[n xi 2 ( xi) 2 ][n yi 2 ( yi) 2 ]] 85 (23629) (340)(5866) ri = [[85(1408) (340) 2 ][85(406056) (5866) 2 ]]

20 digilib.uns.ac.id 71 ri =14025/ ri = 0,516 Dari hasil di atas dilakukan perbandingan dengan tabel r pada korelasi pearson product moment maka didapatkan angka untuk sampel berjumlah 85 dengan taraf signifikan 5 % adalah 0,213 dan taraf signifikan 1% adalah 0,278. Sehingga didapatkan perbandingan angka r sebagai berikut : 0,516 > 0,278 > 0,213. Hasil ri menunjukkan nilai lebih besar daripada taraf signifikan 5 % dan 1% tabel r pada korelasi pearson product moment, maka data memenuhi nilai validitas ( Prof. DR. Sugiyono: 2009). Hasil uji validitas data-data yang didapatkan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Data Hasil Kuesioner Variabel Nilai r hitung MS. Excel (Tingkat Kinerja) Nilai r hitung MS.Excel (Tingkat Kepentingan) X X X X X X X X X X X X X X X X X rata-rata Keterangan: X1 = Kemiringan Lantai X10 X2 = Kemiringan ramp X11 X3 = Lebar ramp X4 = Ketinggian antar lantai X5 = Tinggi bebas X6 = Ventilasi / pertukaran udara X12 X13 X14 X15 X7 = Pencahayaan X16 X8 = Kebersihan X17 X9 = Estetika / Keindahan = Luas satu ruang parkir = Jumlah ketersediaan ruang parkir = Sudut parkir = Lebar gang parkir = Tarif parkir = Keamanan = Ketersediaan rambu = Kemudahan parkir / aksesibilitas

21 digilib.uns.ac.id 72 Hasil perbandingan angka r rata-rata pada tingkat kinerja sebagai berikut : 0,46057 > 0,278 > 0,213 dan perbandingan angka r rata-rata pada tingkat kepentingan sebagai berikut : 0,4746 > 0,278 > 0,213. Hasil nilai r pada tingkat kinerja dan tingkat kepentingan menunjukkan nilai lebih besar daripada taraf signifikan 5 % dan 1% tabel r pada korelasi pearson product moment, maka data memenuhi nilai validitas ( Prof. DR. Sugiyono: 2009) Uji Reliabilitas Pengujian data reliabilitas menggunakan rumus split half, pada Rumus 2.9 dan Rumus Berikut merupakan hasil perhitungan dari uji realibilitas; 1) Uji reliabilitas terhadap data tingkat kepentingan 2 = 85 (65739) (3190)(2029) [[85(75225) (3190) 2 ][85(57596) (2029) 2 ]] = 0,775 koefisien korelasi dimasukkan ke dalam rumus Spearman Brown (1910) sebagai berikut : 2 0,775 = 0, ,775 Hasil ri pada data pandangan pengunjung terhadap tingkat kepentingan menunjukkan nilai sebesar 0,873. Standar reliabilitas data adalah nilai ri > 0,7. Sehingga data pandangan pengunjung terhadap tingkat kepentingan dapat diterima. Hasil olah data secara lengkap dapat dilihat pada lampiran E. 2) Uji reliabilitas terhadap data tingkat kinerja 2 = 85 (38414) (3190)(1582) [[85(46036) (3190) 2 ][85(32323) (1582) 2 ]] = 0,628 koefisien korelasi dimasukkan ke dalam rumus Spearman Brown (1910) sebagai berikut : 2 0,628 = 0, ,628

22 digilib.uns.ac.id 73 Hasil ri pada data pandangan pengunjung terhadap tingkat kepentingan menunjukkan nilai sebesar 0,771. Standar reliabilitas data nilai ri > 0,7. Sehingga data pandangan pengunjung terhadap tingkat kepentingan dapat diterima. Hasil olah data secara lengkap dapat dilihat pada lampiran E Pembahasan Customer Satisfaction Index (CSI) Pengukuran terhadap kepuasan pelanggan terhadap kinerja dan kepentingan secara umum dapat menggunakan rumus CSI. Berikut langkah perhitungan CSI pada penelitian ini: Langkah pertama, menentukan Mean Importance Score/Mean Satisfaction Score (MIS/MSS) sesuai dengan Rumus 2.3. Berikut contoh perhitungan Mean Importance Score/Mean Satisfaction Score (MIS/MSS) pada variabel X1; Contoh perhitungan pada variable X1, MSS X1 = MSS X1 = 3,4 MIS X1 = MIS X1 = 4 Langkah kedua, menghitung Weight Factors (WF). Pembuatan Weight Factors (WF) menggunakan Rumus 2.4. Berikut contoh perhitungan Weight Factors (WF) pada variabel X1; Contoh perhitungan pada variable X1, WF X1= x100%

23 digilib.uns.ac.id 74 WF X1= 0,05803 Langkah ketiga, membuat Weight Score (WS) dengan menggunakan rumus 2.5. Berikut contoh perhitungan Weight Score (WS) pada variabel X1; Contoh perhitungan pada variable X1, WS X1 = WF X1 x MSS X1 WS X1 = 0,05803 x 3,4 WS X1 = Langkah keempat, menentukan Customer Satisfaction Index (CSI) dengan menggunakan Rumus 2.6. Berikut contoh perhitungan Weight Score (WS) pada variabel X1; Untuk mempermudah perhitungan maka digunakan tabel 4.10, sebagai berikut; Tabel 4.10 Perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI) Variabel MIS WF MSS WS Total

24 digilib.uns.ac.id 75 CSI = 3,39 5 x100% CSI = 67,8% Perhitungan menunjukkan angka CSI 67,8%. Angka tersebut berarti bahwa tingkat kepuasan pengunjung tergolong pada kriteria puas karena berada di antara nilai 60% 80%. Selain analisis CSI, tingkat kepuasan pengunjung dapat diukur dengan membuat diagram nilai rerata dari hasil kuesioner pandangan pengunjung mengenai tingkat kinerja dan kepentingan ruang parkir seperti pada Tabel 4.7 (a) dan (b). Langkah awal adalah mencari nilai rerata dari hasil kuesioner tingkat kinerja, Tabel 4.7 (a) dan hasil kuesioner tingkat kepentingan, 4.7 (b). Kemudian meletakkan nilai rerata (Tabel 4.7 (a)) pada x axis dan nilai rerata (Tabel 4.7 (b)) pada y axis dengan bantuan Microsoft Excel. Sehingga didapatkan Gambar 4.10 sebagai berikut; 5 4 Tingkat Kepentingan 3 2 variabel nilai tengah nilai tengah Tingkat Kenyamanan Gambar 4.10 Nilai Rerata Pandangan Pengunjung Berdasarkan Kuesioner dari Skala Likert Gambar 4.10 di atas menunjukkan bahwa tingkat pandangan pengunjung terhadap nilai kepentingan dan nilai kinerja sebagian besar sudah melewati nilai tengah pada skala likert yang ditetapkan. Skala likert yang digunakan memiliki nilai terendah 1 = tidak penting/ tidak nyaman dan nilai tertinggi 5 = sangat

25 digilib.uns.ac.id 76 penting/ sangat nyaman. Sedangkan angka 3 pada grafik menunjukkan nilai tengah yang berarti penting/nyaman. Sehingga dapat dikatakan secara umum pengunjung sudah cukup nyaman dengan pelayanan yang ada dengan catatan untuk beberapa variable tingkat kinerjanya harus ditingkatkan. Pengunjung juga menaruh nilai kepentingan terhadap variabel karakteristik parkir yang diteliti Importance Performance Analysis Variabel tingkat kinerja dan kepentingan di analisis lebih mendalam dengan cara membagi grafik sesuai nilai rerata dari nilai rerata variabel kinerja dan kepentingan. Cara analisis adalah membuat diagram nilai rerata sesuai Gambar 4.7. Perbedaan pada analisis kali ini terletak pada penentuan nilai tengah pada variabel tingkat kinerja dan tingkat kepentingan. Nilai tengah pada grafik kali ini berasal dari membagi rerata nilai rerata variabel kinerja dan kepentingan. Sehingga didapatkan nilai tengah dari nilai rerata pada variabel kinerja dan kepentingan. Tujuan dari membagi grafik pada nilai rerata masing-masing data agar data dapat terkelompok dalam empat kuadran. Sehingga dapat dilakukan analisis terhadap tingkat kepentingan dan tingkat kinerja sesuai dengan pandangan pengunjung. Dari data yang didapatkan nilai rerata dari tingkat kepentingan sebesar 4.25 dan nilai rerata dari tingkat kinerja sebesar Nilai rerata dari tingkat kepentingan menjadi nilai tengah y axis sedangkan nilai rerata dari tingkat kinerja menjadi nilai tengah x axis. kemudian hasil pembagian kuadran dapat dilihat pada Gambar 4.11 sebagai berikut;

26 digilib.uns.ac.id P6 KUADRAN II KUADRAN I P15 Tingkat Kepentingan P3 P2 P5 P9 P10 P14 P11 P16 P4 P8 P12 P7 P17 P1 P KUADRAN III KUADRAN IV Tingkat Kinerja variabel rata-rata tingkat kepentingan rata-rata tingkat kinerja Gambar 4.11 Analisis Kuadran Variabel-variabel dalam kuadran menunjukkan pengertian sebagai berikut; Kuadran I, Keep up the good work. Variabel dalam kuadran I berarti bahwa variabel tersebut memiliki kinerja pelayanan memuaskan dan dianggap penting oleh pengunjung parkir. Kinerja pelayanan variabel dalam kuadran I patut dipertahankan. Variabel yang berada pada kuadran I yaitu pencahayaan, jumlah ketersediaan ruang parkir, keamanan, ketersediaan rambu, dan kemudahan parkir. Variabel yang terdapat dalam kuadran I tersaji dalam Tabel 4.11 sebagai berikut; Tabel 4.11 Variabel dalam Kuadran I Variabel Karakteristik Parkir P7 Pencahayaan P11 Jumlah ketersediaan ruang parkir P15 Keamanan P16 Ketersediaan Rambu P17 Kemudahan Parkir

27 digilib.uns.ac.id 78 Pada Variabel P7 meskipun pencahayaan sudah dinilai nyaman dan penting bagi pengunjung, pengelola parkir perlu lebih memperhatikan secara menyeluruh. Dalam pengamatan di lapangan, lampu yang dipasang di beberapa tempat terlihat sudah redup. Hal ini menyebabkan keadaan ruang parkir terlihat cenderung gelap. Perawatan dan pemeliharaan lampu-lampu ruang parkir harus lebih dioptimalkan lagi. Pada Variabel P11 ketersediaan ruang parkir dinilai sudah nyaman dan penting bagi pengunjung. Pengelola parkir harus lebih memberi perhatian lebih pada saat jam puncak agar keadaan ruang parkir tetap teratur dan nyaman. Ketersediaan ruang parkir harus terus diperhatikan agar kebutuhan pengunjung akan ruang parkir bisa terpenuhi. Pada variabel P16, ketersediaan rambu dirasa penting oleh pengunjung. Pengunjung cukup nyaman dengan rambu-rambu yang tersedia. Tersedia ramburambu untuk mengarahkan pengunjung ke ruang parkir dan rambu-rambu lainnya yang membantu pengunjung dalam memarkir kendaraannya. Tentunya hal ini sangat penting untuk memudahkan pengunjung saat menggunakan ruang parkir. Pada Variabel P17 sudah dinilai nyaman dan penting bagi pengunjung, Dalam pengamatan di lapangan, ada minimal satu petugas parkir di setiap lantai sehingga pengunjung dapat memarkir kendaraan sesuai dengan kotak parkir. Pengunjung diarahkan secara baik oleh petugas parkir sehingga keadaan ruang parkir terlihat rapi dan teratur. Tentunya hal ini lebih memudahkan pengunjung untuk memarkir kendaraannya. Kuadran II, Concretate here. Variabel dalam kuadran II berarti bahwa variabel dalam kuadran II dianggap penting bagi pengunjung namun kinerja pelayanan kurang memuaskan. Kinerja pelayanan variabel dalam kuadran II perlu dievaluasi dan ditingkatkan kembali. Variabel yang berada pada kuadran II yaitu kemiringan ramp, lebar ramp, dan ventilasi/pertukaran udara. Variabel yang terdapat dalam kuadran II tersaji dalam tabel 4.12 sebagai berikut;

28 digilib.uns.ac.id 79 Tabel 4.12 Variabel dalam Kuadran II Variabel Karakteristik Parkir P2 Kemiringan Ramp P3 Lebar Ramp P6 Ventilasi/Pertukaran Udara Pada variabel P2, Kemiringan ramp, beberapa pengunjung mempermasalahkan hal ini karena dianggap penting. Pengunjung mengkhawatirkan pengemudi pemula ataupun pengemudi yang kurang lihai akan mengalami kesulitan ketika melewati geometri ramp pada Solo Grand Mall. Kendala ketika melewati geometri ramp dapat menyebabkan kendaraan melewai kerb pembatas yang sudah ada. Pada saat jam puncak dan terjadi antrian dikhawatirkan mundurnya kendaraan sehingga menyebabkan tabrakan dengan kendaraan lain dibelakangnya. Beberapa pengunjung bahkan mengatakan takut melewati ramp spiral tersebut dan memilih parkir on street di Jl. Slamet Riyadi. Pada variabel P3, lebar ramp, terjadi kasus yang hampir sama dengan kemiringan ramp. Lebar ramp dirasa beberapa pengunjung kurang nyaman, hal ini berkaitan dengan lebar ramp pada ruang parkir Solo Grand Mall yang belum memenuhi standar dirjen perhubungan yaitu lebar gang sebesar 6m. Pengemudi pemula ataupun pengemudi yang kurang lihai dikhawatirkan akan mengalami kesulitan. Pada kedua variabel di atas yaitu kemiringan ramp dan lebar ramp, intensitas kunjungan pengunjung sangat berpengaruh terhadap penilaian variabel ini. Seringnya pengunjung menggunakan ramp menyebabkan pengunjung terbiasa dan memberikan penilaian yang biasa pula (merasa tidak ada kendala saat melewati ramp tersebut). Pada variabel P6, ventilasi/pertukaran udara merupakan karakteristik yang dipandang kurang memuaskan. Beberapa pengunjung mengeluhkan pada siang hari udara menjadi sangat panas dan pengap.

29 digilib.uns.ac.id 80 Kuadran III, Low Priority. Variabel dalam kuadran III berarti bahwa pengunjung tidak terlalu merasa nyaman dengan kinerja pelayanan yang ada. Pandangan pengunjung terhadap variabel ini juga tidak dianggap terlalu penting. Variabel dalam kuadran III adalah tinggi bebas, estetika/keindahan, luas satu ruang parkir, dan tarif parkir. Variabel yang terdapat dalam kuadran III tersaji dalam Tabel 4.13 sebagai berikut; Tabel 4.13 Variabel dalam Kuadran III Variabel Karakteristik Parkir P5 Tinggi Bebas P9 Estetika/keindahan P10 Luas satu ruang parkir P14 Tarif Parkir Pada P5 (tinggi bebas) dan P10 (luas satu ruang parkir) sebagian besar pengunjung menilai dari segi kenyamanan maupun kepentingan biasa/cukup. Pada P9, estetika/keindahan dinilai sebagai variabel yang memiliki prioritas rendah dan kinerja pelayanan variabel ini dinilai biasa-bisa saja. Bagi pengunjung estetika/keindahan bukan suatu elemen wajib yang harus diprioritaskan di suatu pusat perbelanjaan. Sehingga pengunjung cenderung memberi nilai cukup/biasa pada variabel ini. Penilaian Karakteristik estetika/keindahan menunjukkan bahwa variabel lain dianggap lebih penting untuk dikelola untuk kenyamanan pengunjung.. Pada variabel P14, tarif parkir, beberapa pengunjung merasa kurang nyaman dengan tarif parkir progresif yang diberlakukan oleh pihak Solo Grand Mall. Sebagian pengunjung menilai tarif parkir merupakan hal yang tidak terlalu penting. Pengunjung menilai tingkat kepentingan tarif parkir rendah karena pengunjung merasa sebaiknya tarif parkir pada suatu pusat perbelanjaan cukup dibuat flat. Namun beberapa pengunjung berpendapat bahwa pemungutan tarif merupakan suatu hal penting. Pemungutan tarif merupakan usaha menjaga kondisi ruang parkir agar ruang parkir tidak melebihi kapasitas. Tarif parkir progresif yang diberlakukan oleh pihak Solo Grand Mall juga dipandang sebagai salah satu usaha untuk menekan commit penggunaan to user kendaraan pribadi.

30 digilib.uns.ac.id 81 Kuadran IV, Possible Overkill, variabel dalam kuadran IV berarti bahwa pengunjung merasa sangat puas dengan kinerja pelayanan yang ada. Namun pengunjung merasa variabel-variabel yang ada bukan variabel yang perlu diprioritaskan. Variabel yang berada pada kuadran IV yaitu kemiringan lantai, ketinggian antar lantai, kebersihan, sudut parkir, dan lebar gang parkir. Variabel yang terdapat dalam kuadran IV tersaji dalam Tabel 4.14 sebagai berikut; Tabel 4.14 Variabel dalam Kuadran IV Variabel Karakteristik Parkir P1 Kemiringan Lantai P4 Ketinggian antar lantai P8 Kebersihan P12 Sudut Parkir P13 Lebar Gang Parkir Pada variabel P1, pengunjung sudah merasa nyaman. Oleh sebagian besar pengunjung variabel ini dirasa kurang penting dibanding variabel lain. Variabel P4, karakteristik ketinggian antar lantai memiliki nilai tingkat kepentingan rendah. Meskipun begitu karakteristik ketinggian antar lantai pada ruang parkir tetap dianggap nyaman oleh pengunjung. Pada variabel P8, ruang parkir dianggap sudah bersih dan nyaman. Beberapa pengunjung menilai tingkat kepentingan variabel ini tidak terlalu penting. Pada variabel, P12, sudut parkir, adalah 90 0 untuk semua sudut parkir. Kesamaan sudut parkir menyebabkan pengaruh pengunjung terhadap kinerja adalah sama yaitu nyaman. Sebaliknya, kesamaan sudut parkir justru menyebabkan variabel ini dianggap tidak terlalu penting. Pada variabel P13, pengunjung merasa nyaman dengan lebar gang yang ada meskipun lebar gang parkir kurang memenuhi standar dirjen perhubungan yaitu 6m. Beberapa pengunjung menilai nyaman karena saat melintasi gang parkir tidak ada hambatan. Hal ini berkaitan dengan ruang parkir yang teratur karena adanya petugas parkir.

31 digilib.uns.ac.id Analisa Data Hasil Kuesioner Parkir On Street ( di area Jl. Slamet Riyadi) Data Kegiatan Parkir 1) Penentuan Jumlah Sampel Rincian penentuan sampel dijelaskan sebagai berikut; N n N. d Dimana ; N d 2 n maka; n 2 1 = jumlah populasi, N pada penelitian ini berjumlah 96 yang merupakan jumlah pengunjung kendaraan roda empat (kecuali taksi) dalam batasan waktu peak hour yang telah ditetapkan sebelumnya dalam batasan masalah. = presisi yang ditetapkan. Presisi pada penelitian ini adalah 0,1 artinya kesalahan dalam penelitian ini berkisar antara 0 10%. = hasil perhitungan populasi ,1 2 1 n = ~ 49 sampel Data kuesioner dalam penelitian ini sudah mencukupi standar minimal pengambilan sampel di lapangan sebanyak ~ 49. Data hasil kuesioner terkumpul sebanyak 50 data sehingga memenuhi syarat kecukupan data. 2) Pandangan Pengunjung tentang pemilihan parkir on street Penyusunan data dilakukan berdasarkan nilai prioritas oleh responden. Skala penilaian menggunakan sistem ranking dimana nilai tertinggi adalah 1 dan nilai terendah adalah 5. Penyusunan dan pengolahan data menggunakan bantuan program Microsoft excel. Data-data dari kuesioner dimasukkan ke dalam tabel kemudian dicari jumlah total perhitungan tiap variabel. Tabel 4.15 menunjukkan hasil penyusunan dan perhitungan commit data, to selengkapnya user berada pada lampiran F.

32 digilib.uns.ac.id 83 Tabel 4.15 Hasil Olah Data Kuesioner Pandangan Pengunjung Terhadap Pemilihan Parkir On Street RESPONDEN Total Jarak lebih dekat Waktu keluar-masuk lebih cepat Tarif Parkir lebih murah Kemudahan Parkir Faslitas Parkir SGM (IV) 110 (V) 108 (III) 105 (II) 101 (I) Pembahasan Dari hasil survei didapatkan data pandangan pengunjung mengenai alasan memilih parkir on street. Dengan menggunakan sistem penyusunan data skala ranking didapatkan hasil sebagai berikut : I. Responden memilih parkir on street karena tidak nyaman dengan Fasilitas Parkir SGM Sebagian besar pengunjung memilih on street parking karena tidak nyaman dengan ramp spiral ruang parkir Solo Grand Mall. Beberapa pengunjung merasa kesulitan untuk melewati ramp spiral tersebut. Beberapa pengunjung berpendapat tidak seharusnya parkir mobil berada di lantai atas. Pengunjung lebih nyaman jika ruang parkir lantai bawah juga bisa digunakan untuk parkir mobil secara umum mengingat keperluan pengunjung untuk berbelanja di Hypermart yang terletak di basement. Sehingga jarak dari ruang parkir ke Hypermart lebih dekat. II. Responden memilih parkir on street karena parkir on street dinilai lebih mudah Pengunjung berpendapat bahwa parkir di Jl. Slamet Riyadi lebih mudah dibandingkan parkir di dalam gedung Solo Grand Mall. Parkir di Jl. Slamet Riyadi hanya membutuhkan sartu belokan saja sedangkan untuk parkir di dalam gedung harus naik ke lantai atas dan melakukan banyak manuver. III. Responden memilih parkir on street karena parkir on street dinilai memiliki tarif yang lebih commit murah. to user

33 digilib.uns.ac.id 84 Beberapa pengunjung tidak nyaman dengan tarif parkir progresif yang diberlakukan pihak Solo Grand Mall sehingga mereka memilih parkir di JL. Slamet Riyadi dengan tarif parkir flat. Pengunjung merasa tidak diberatkan dengan tarif parkir jika harus berlama-lama di Solo Grand Mall. IV. Responden memilih parkir on street karena memilki jarak yang lebih dekat dengan pusat perbelanjaan. Beberapa pengunjung menilai bahwa jarak ruang parkir dari Jl. Slamet Riyadi ke pusat perbelanjaan Solo Grand Mall lebih dekat dibandingkan jarak dari ruang parkir Solo Grand Mall ke pusat perbelanjaan. Selain itu, pengunjung juga harus menempuh jarak yang lebih jauh untuk memarkir kendaraan dan berjalan kaki lebih jauh dari ruang parkir ke pusat perbelanjaan. V. Responden memilih parkir on street karena waktu keluar-masuk lebih cepat. Beberapa pengunjung menilai tidak memerlukan waktu yang lama untuk memarkir kendaraan di Jl. Slamet Riyadi dibandingkan dengan memarkir kendaraan di dalam gedung Solo Grand Mall. Begitu juga halnya dengan waktu yang diperlukan untuk meninggalkan ruang parkir. Beberapa pengunjung berpendapat bahwa parkir di Jl. Slamet Riyadi lebih cepat sehingga bisa segera masuk ke Solo Grand Mall, tidak perlu berlama-lama di ruang parkir. Hal ini berkaitan dengan kemudahan parkir dan jarak ruang parkir ke pusat perbelanjaan. Alasan utama pengunjung memilih parkir di Jl. Slamet Riyadi adalah karena merasa kurang nyaman dengan faslitas parkir yang disediakan oleh pihak Solo Grand Mall terutama pada geometri ramp yang ada. Diikuti alasan lain secara berurutan yaitu Kemudahan Parkir di peringkat kedua, Tarif Parkir di peringkat ketiga, Jarak di peringkat keempat, dan Waktu di peringkat kelima.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Pada penelitian ini materi yang diteliti adalah kendaraan roda 4 yang menggunakan fasilitas parkir Solo Grand Mall baik itu di dalam gedung

Lebih terperinci

ANALISA KARAKTERISTIK DAN PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP FASILITAS PARKIR SOLO GRAND MALL SURAKARTA

ANALISA KARAKTERISTIK DAN PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP FASILITAS PARKIR SOLO GRAND MALL SURAKARTA ANALISA KARAKTERISTIK DAN PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP FASILITAS PARKIR SOLO GRAND MALL SURAKARTA Yoas Armaditya Ricky Pratama 1), Budi Yulianto 2), Amirotul M.H.M 3) 1) Mahasiswa Program S1 Teknik Sipil

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI digilib.uns.ac.id BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Titis Efrindu Bawono (2012) menganalisa kinerja dan kepentingan karakteristik parkir di luar badan jalan pada Hotel Sunan Surakarta. Tujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Parkir adalah menghentikan mobil beberapa saat lamanya (Departemen

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Parkir adalah menghentikan mobil beberapa saat lamanya (Departemen BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Parkir Beberapa pengertian tentang parkir antara lain : 1. Parkir adalah menghentikan mobil beberapa saat lamanya (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991). 2. Parkir

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP FASILITAS PARKIR SOLO GRAND MALL SURAKARTA SKRIPSI

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP FASILITAS PARKIR SOLO GRAND MALL SURAKARTA SKRIPSI ANALISIS KARAKTERISTIK DAN PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP FASILITAS PARKIR SOLO GRAND MALL SURAKARTA Characteristic and Guest s Perception Analysis on Parking Facilities in Solo Grand Mall Surakarta SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 15 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Satuan Ruang Parkir (SRP) Satuan Ruang Parkir (SRP) adalah ukuran luas efektif untuk meletakan kendaraan (mobil penumpang, bus / truk, sepeda motor), termasuk ruang bebas

Lebih terperinci

Mata Kuliah Manajemen Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM

Mata Kuliah Manajemen Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM Manajemen Parkir Mata Kuliah Manajemen Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM Pendahuluan Parkir mutlak diperlukan bagi pengendara, namun belum terpikirkan dengan baik Padahal : 1.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Parkir Berdasarkan Keputusan Dirjen Perhubungan Darat Nomor : 272/HK.105/DJRD/96 Tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir menyebutkan parkir adalah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Parkir Menurut Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (1996) yang menyatakan bahwa parkir adalah suatu keadaan tidak

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN PARKIR DI PUSAT PERBELANJAAN ISTANA PLAZA BANDUNG

KUALITAS PELAYANAN PARKIR DI PUSAT PERBELANJAAN ISTANA PLAZA BANDUNG KUALITAS PELAYANAN PARKIR DI PUSAT PERBELANJAAN ISTANA PLAZA BANDUNG Hadyanto NRP : 0021010 Pembimbing : Ir. Wimpy Santosa, M.Eng., MSCE., Ph.D FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil survey dan analisis parkir yang telah dilakukan pada pusat

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil survey dan analisis parkir yang telah dilakukan pada pusat BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil survey dan analisis parkir yang telah dilakukan pada pusat perbelanjaan Mega Bekasi Hypermarket, maka diperoleh hasil sebagai berikut: A. Analisis kondisi

Lebih terperinci

ANALISIS KAPASITAS PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH METRO

ANALISIS KAPASITAS PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH METRO ANALISIS KAPASITAS PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH METRO Agus Surandono 1, Ardinal Putra Ariya 2 Jurusan Teknik Sipil Universitas Jl. Ki Hajar Dewantara 15 A Metro, Lampung. Email:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara. Sementara itu fasilitas parkir di luar badan jalan (off street parking)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Satuan Ruang Parkir 2.1.1. Dimensi Ruang Suatu Satuan Ruang Parkir (SRP) adalah tempat untuk satu kendaraan. Dimensi ruang parkir menurut Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LAPORAN TUGAS AKHIR

DAFTAR ISI LAPORAN TUGAS AKHIR DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR ISTILAH... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... I-1

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS. Pelanggan PO Maju Lancar. Jumlah kuisioner yang disebarkan dihitung dengan Z E

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS. Pelanggan PO Maju Lancar. Jumlah kuisioner yang disebarkan dihitung dengan Z E 33 BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS 4.1. Pengumpulan Data Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada responden penelitian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Parkir dan Pedestrian Menurut Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (1996) yang menyatakan bahwa parkir adalah suatu

Lebih terperinci

ANALISIS PERPARKIRAN DI DAGO PLAZA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

ANALISIS PERPARKIRAN DI DAGO PLAZA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ANALISIS PERPARKIRAN DI DAGO PLAZA Ady Abraham Laurens NRP : 0021099 Pembimbing : Ir. V. Hartanto, M.Sc. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK Masalah parkir

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Parkir Parkir adalah lalu lintas berhenti yang ditinggal pengemudi saat mencapai suatu tempat tujuan dengan jangka waktu tertentu. Perilaku pengendara kendaraan bermotor memiliki

Lebih terperinci

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu aspek mendasar yang perlu dipahami oleh Perum Perhutani adalah karakter konsumen sebagai pengguna minyak kayu putih hasil produksinya, yaitu kepuasan. Dengan

Lebih terperinci

EVALUASI PENGOPERASIAN PARKIR DI STASIUN KERETA API KEBON KAWUNG BANDUNG

EVALUASI PENGOPERASIAN PARKIR DI STASIUN KERETA API KEBON KAWUNG BANDUNG EVALUASI PENGOPERASIAN PARKIR DI STASIUN KERETA API KEBON KAWUNG BANDUNG Anna Kusrini Tinambunan Nrp : 0021065 Pembimbing : Budi Hartanto,Ir.,MSc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. B. Rumusan Masalah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. B. Rumusan Masalah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Pertumbuhan industri otomotif di dunia terus meningkat seiring dengan bertumbuhnya perekonomian di negara-negara dunia tersebut. Begitu halnya di Indonesia, pada tahun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Lalu lintas berjalan menuju suatu tempat tujuan dan setelah mencapai tempat tersebut kendaraan harus diparkir, sementara pengendaranya melakukan berbagai urusan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Volume Parkir Volume parkir adalah jumlah kendaraan yang masuk dalam beban parkir (yaitu jumlah kendaraan per periode waktu tertentu, biasanya per hari). Volume

Lebih terperinci

KAJIAN KARAKTERISTIK RUANG PARKIR SEPEDA MOTOR RODA DUA UNISKA MAB BANJARMASIN

KAJIAN KARAKTERISTIK RUANG PARKIR SEPEDA MOTOR RODA DUA UNISKA MAB BANJARMASIN KAJIAN KARAKTERISTIK RUANG PARKIR SEPEDA MOTOR RODA DUA UNISKA MAB BANJARMASIN Adhi Surya adhisurya1998@gmail.com Abstrak Kajian Penelitian bertujuan secara khusus mendapatkan gambaran karakteristik parkir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini dilakukan di wifi corner area PT. Telkom Kotabaru milik PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Witel Yogyakarta, dengan objek yang diteliti

Lebih terperinci

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street Parking Menjadi Offstreet. (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street Parking Menjadi Offstreet. (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street Parking Menjadi Offstreet Parking (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

Lebih terperinci

TINJAUAN KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR BASEMENT DI PUSAT PERBELANJAAN BANDUNG SUPERMALL, BANDUNG

TINJAUAN KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR BASEMENT DI PUSAT PERBELANJAAN BANDUNG SUPERMALL, BANDUNG TINJAUAN KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR BASEMENT DI PUSAT PERBELANJAAN BANDUNG SUPERMALL, BANDUNG Dian Nugraha NRP : 0221102 Pembimbing : Tan Lie Ing, ST., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 1995 tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 1995 tentang 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Terminal Menurut Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 1995 tentang Terminal Transportasi Jalan menyatakan bahwa terminal penumpang adalah prasarana transportasi

Lebih terperinci

TINJAUAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PARKIR BASEMENT DI PUSAT PERBELANJAAN BANDUNG SUPERMALL, BANDUNG

TINJAUAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PARKIR BASEMENT DI PUSAT PERBELANJAAN BANDUNG SUPERMALL, BANDUNG TINJAUAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PARKIR BASEMENT DI PUSAT PERBELANJAAN BANDUNG SUPERMALL, BANDUNG Arie Hadian Yanuardi NRP : 0221078 Pembimbing : Tan Lie Ing, ST., MT. FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Departemen Jendral Perhubungan Darat (1998), Satuan ruang

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Departemen Jendral Perhubungan Darat (1998), Satuan ruang BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Satuan Ruang Parkir Menurut Departemen Jendral Perhubungan Darat (1998), Satuan ruang parkir adalah ukuran luas efektif untuk meletakkan suatu kendaraan (mobil penumpang, bus/truk,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Satuan Ruang Parkir (SRP) Satuan ruang parkir disingkat SRP adalah ukuran luas efektif untuk meletakkan kendaraan dalam hal ini mobil penumpang, bus/truk, atau sepeda motor,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Parkir ialah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Parkir ialah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Parkir Parkir ialah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara karena ditinggalkan oleh pengemudinya. Fasilitas parkir dibangun bersamaan dengan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Surakarta (Solo) ini, tentunya berusaha untuk memenuhi kebutuhan - kebutuhan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Surakarta (Solo) ini, tentunya berusaha untuk memenuhi kebutuhan - kebutuhan di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota kota besar berkembang yang ada di Indonesia seperti halnya kota Surakarta (Solo) ini, tentunya berusaha untuk memenuhi kebutuhan - kebutuhan di berbagai bidang

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II TINJUAN PUSTAKA BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Menurut Direktur Jendral Darat (1998), keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara, sedang berhenti adalah keadaan tidak bergerak suatu

Lebih terperinci

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street parking menjadi Off-street parking (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street parking menjadi Off-street parking (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri) 1 Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street parking menjadi Off-street parking (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri) Deka Agrapradhana, Ir. Ervina Ahyudanari ME, Ph.D. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik masing-masing kendaraan dengan disain dan lokasi parkir. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik masing-masing kendaraan dengan disain dan lokasi parkir. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Umum Setiap perjalanan yang menggunakan kendaraan diawali dan diakhiri di tempat parkir. Kebutuhan tempat parkir untuk kendaraan, baik kendaraan pribadi, angkutan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 28 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Setelah melakukan studi literatur, langkah selanjutnya adalah pengambilan data dengan menggunakan kuisioner yang diisi oleh pengunjung Cito

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab ini akan menguraikan kesimpulan studi yang merupakan ringkasan hasil studi yang dilakukan sesuai dengan tujuan dan sasaran dalam melakukan studi, serta saran-saran

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. sementara (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1996, 1). Pengertian

II. TINJAUAN PUSTAKA. sementara (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1996, 1). Pengertian 5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Parkir Parkir adalah keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang bersifat sementara (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1996, 1). Pengertian lain parkir yaitu suatu keadaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahwa fasilitas parkir menjadi bagian yang sangat penting dari sistem transportasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahwa fasilitas parkir menjadi bagian yang sangat penting dari sistem transportasi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Kendaraan yang bergerak suatu saat akan berhenti dan pada saat berhenti dibutuhkan tempat untuk memarkir kendaraan tersebut. Dari hubungan ini memperjelas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran KOGUPE SMAN 46 Jakarta merupakan koperasi konsumen di kawasan Jakarta Selatan yang bergerak di bidang usaha pertokoan dan simpan pinjam. Dalam upaya memenuhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). Parkir merupakan suatu kebutuhan bagi pemilik kendaraan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). Parkir merupakan suatu kebutuhan bagi pemilik kendaraan dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara sedang berhenti dengan pengemudi tidak meninggalkan kendaraannya (Direktorat Jendral

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat II. TINJAUAN PUSTAKA A. Parkir Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara karena ditinggalkan oleh pengemudinya (Nawawi, Sherly Novita Sari, 2015). Secara hukum dilarang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMAKASIH... ii ABSTRAK... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN A.

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 KESIMPULAN Dari hasil studi yang telah dilakukan dapat disimpulkan: 1. Permasalahan parkir yang ada di Bandung Trade Center antara lain: a. Kurangnya jumlah petak parkir

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Sisi Darat Bandar Udara Menurut Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Nomor: SKEP/77/VI/2005 1. Daerah Terminal Keberangkatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Parkir Kebutuhan orang untuk melakukan perjalanan dengan cepat dan efisien tentu saja memerlukan transportasi yang dimaksud salah satunya adalah dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dari hasil studi, rekomendasi, kelemahan studi dan saran studi lanjutan.

BAB V KESIMPULAN. Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dari hasil studi, rekomendasi, kelemahan studi dan saran studi lanjutan. BAB V KESIMPULAN Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dari hasil studi, rekomendasi, kelemahan studi dan saran studi lanjutan. 5.1 Kesimpulan Berikut ini adalah kesimpulan dari hasil studi yang telah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan menjelaskan mengenai pengertian umum yang berhubungan dengan parkir, cara dan jenis parkir, pengaturan parkir, metode-metode parkir, kebijakan parkir, serta standar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Parkir Parkir adalah tempat pemberhentian kendaraan dalam jangka waktu pendek atau lama, sesuai dengan kebutuhan pengendara. Parkir merupakan salah satu unsur prasarana

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Parkir Berdasarkan dari definisi-definisi parkir maka dapat ditarik kesimpulan bahwa parkir adalah suatu keadaan tidak bergerak suatu kendaraan bermotor atau tidak bermotor yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam penelitian ini metode deskriptif yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Landasan Teori

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Landasan Teori BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Parkir merupakan salah satu bagian dari sistem transportasi dan juga merupakan suatu kebutuhan. Oleh karena itu perlu suatu penataan dan pemenuhan fasilitas pakir

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Parkir Parkir adalah tempat yang ditentukan sebagai tempat pemberhentian kendaraan dalam jangka waktu yang lama atau sebentar tergantung kendaraan dan kebutuhan.

Lebih terperinci

BAB II. Landasan Teori. setiap tempat baik di rumah maupun tempat tempat tujan manusia melakukan

BAB II. Landasan Teori. setiap tempat baik di rumah maupun tempat tempat tujan manusia melakukan BAB II Landasan Teori 2.1. Pengertian Parkir Dalam setiap perjalanan yang menggunakan kendaraan maka akan diawali dan diakhiri pada tempat parkir, maka sarana untuk perparkiran akan tersebar pada setiap

Lebih terperinci

PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA

PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA TESIS PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA WAWAN RIYANTA No. Mhs. 125101818 / PS/MTS PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Terdapat 3 (tiga) metode dalam memarkir kendaraan, diantaranya adalah:

Terdapat 3 (tiga) metode dalam memarkir kendaraan, diantaranya adalah: Parkir adalah suatu kondisi kendaraan yang berhenti atau tidak bergerak pada tempat tertentu yang telah ditentukan dan bersifat sementara, serta tidak digunakan untuk kepentingan menurunkan penumpang/orang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Menurut Direktur Jendral Darat (1998), keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara, sedang berhenti adalah keadaan tidak bergerak suatu

Lebih terperinci

STUDI PARKIR DI DALAM DAN LUAR GEDUNG INTERNATIONAL TRADE CENTER ( ITC ) 1 KEBON KELAPA BANDUNG

STUDI PARKIR DI DALAM DAN LUAR GEDUNG INTERNATIONAL TRADE CENTER ( ITC ) 1 KEBON KELAPA BANDUNG STUDI PARKIR DI DALAM DAN LUAR GEDUNG INTERNATIONAL TRADE CENTER ( ITC ) 1 KEBON KELAPA BANDUNG David Oriend Simorangkir NRP : 9421078 NIRM : 41077011940329 Pembimbing : Tan Lie Ing, ST., MT. Fakultas

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS DATA. Tabel 5.1 Rekapitulasi Data Survey Parkir Pelataran. Pelataran Parkir Sabuga Atas Waktu. Pelataran Parkir Timur

BAB 5 ANALISIS DATA. Tabel 5.1 Rekapitulasi Data Survey Parkir Pelataran. Pelataran Parkir Sabuga Atas Waktu. Pelataran Parkir Timur BAB 5 ANALISIS DATA 5.1 Akumulasi Parkir Akumulasi parkir adalah jumlah kendaraan yang sedang diparkir pada waktu tertentu. Besarnya akumulasi parkir diperoleh dari jumlah kendaraan yang telah berada dilokasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Kendaraan tidak mungkin bergerak terus-menerus, akan ada waktunya kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau biasa

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR KAJIAN PENGELOLAAN DAN PENGATURAN PERPARKIRAN DI KOMPLEK PERKANTORAN BANK INDONESIA JAKARTA

TUGAS AKHIR KAJIAN PENGELOLAAN DAN PENGATURAN PERPARKIRAN DI KOMPLEK PERKANTORAN BANK INDONESIA JAKARTA TUGAS AKHIR KAJIAN PENGELOLAAN DAN PENGATURAN PERPARKIRAN DI KOMPLEK PERKANTORAN BANK INDONESIA JAKARTA Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun oleh : N A M A :

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 16 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa perkreditan motor PT. Summit Oto Finance Cabang Bogor harus bersaing dengan perusahaan perkreditan

Lebih terperinci

3. Fasilitas parkir adalah lokasi yang ditentukan sebagai tempat

3. Fasilitas parkir adalah lokasi yang ditentukan sebagai tempat BAB in LANDASAN TEORI 3.1 Ketentuan Umum Dalam Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir [3], terdapat beberapa pengertian tentang parkir sebagai berikut ini: 1. Parkir adalah kendaraan tidak bergerak

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA PARKIR DI RSU HAJI SURABAYA

EVALUASI KINERJA PARKIR DI RSU HAJI SURABAYA EVALUASI KINERJA PARKIR DI RSU HAJI SURABAYA Joko Suprianto 1,Sri Wiwoho Mudjanarko 2 1 Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Narotama josun_umb@yahoo.com 2 Dosen Teknik Sipil Universitas Narotama sriwiwoho.ubraw@gmail.com

Lebih terperinci

Dalam pedoman teknis penyelenggaraan fasilitas parkir (Ditjen Hubdat,

Dalam pedoman teknis penyelenggaraan fasilitas parkir (Ditjen Hubdat, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Ketentuan Umum Dalam pedoman teknis penyelenggaraan fasilitas parkir (Ditjen Hubdat, 1996), terdapat beberapa pengertian tentang parkir sebagai berikut ini. 1. Parkir adaiah

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL SURAT PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL SURAT PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL SURAT PERNYATAAN... i LEMBAR PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTARGAMBAR... viii DAFTARNOTASI... ix BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

KEBUTUHAN KAPASITAS LAHAN PARKIR ANGKUTAN PUPUK PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG

KEBUTUHAN KAPASITAS LAHAN PARKIR ANGKUTAN PUPUK PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG KEBUTUHAN KAPASITAS LAHAN PARKIR ANGKUTAN PUPUK PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG Noto Royan Dosen Fakultas Teknik UM Palembang Abstrak PT.PUSRI merupakan salah satu intansi Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Parkir Parkir adalah keadaan tidak bergeraknya suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara, termasuk dalam pengertian parkir adalah setiap kendaraan yang berhenti pada tempat-tempat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Studi Parkir Studi parkir adalah sebuah studi tentang parkir yang dilakukan dengan maksud untuk mengenali kekurangan-kekurangan yang ada dalam fasilitas parkir tersebut, yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. karakteristik-karakteristik parkir seperti kebutuhan parkir, volume parkir, durasi

BAB III LANDASAN TEORI. karakteristik-karakteristik parkir seperti kebutuhan parkir, volume parkir, durasi BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Studi Parkir Studi ini dilaksanakan dengan maksud agar memperoleh informasi tentang fasilitas ruang parkir yang ada. Adapun informasi yang diperoleh berupa karakteristik-karakteristik

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode, teknik dan sumber. Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data primer dan sekunder yang bersifat kualitatif

Lebih terperinci

kendaraan (mobil penumpang, bus\truk, sepeda motor ). Termasuk ruang bebas dan

kendaraan (mobil penumpang, bus\truk, sepeda motor ). Termasuk ruang bebas dan BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Satuan Ruang Parkir Satuan ruang parkir (SRP) adalah ukuran luas efektif untuk meletakkan kendaraan (mobil penumpang, bus\truk, sepeda motor ). Termasuk ruang bebas dan lebar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Parkir Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara karena ditnggal oleh pengemudinya. Menurut Hobbs (1995), parkir diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Parkir Kendaraan yang bergerak suatu saat akan berhenti dan pada saat berhenti dibutuhkan tempat untuk memarkir kendaraan tersebut. Dari hubungan ini memperjelas

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI KABUPATEN JEMBRANA (Studi Kasus Parkir Tepi Jalan Pasar Umum Negara) TUGAS AKHIR BAB II

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI KABUPATEN JEMBRANA (Studi Kasus Parkir Tepi Jalan Pasar Umum Negara) TUGAS AKHIR BAB II ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI KABUPATEN JEMBRANA (Studi Kasus Parkir Tepi Jalan Pasar Umum Negara) TUGAS AKHIR BAB II TINJAUAN PUSTAKA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara sedang berhenti dengan pengemudi tidak meninggalkan kendaraannya (Direktorat

Lebih terperinci

tanggal dan waktu pengamatan. Data yang diolah berupa data primer dan data sekunder,

tanggal dan waktu pengamatan. Data yang diolah berupa data primer dan data sekunder, BABV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Data Setelah pengambilan data lapangan selesai, data dikumpulkan dan diatur sesuai tanggal dan waktu pengamatan. Data yang diolah berupa data primer dan data sekunder,

Lebih terperinci

PERHITUNGAN DAYA TAMPUNG KAWASAN PARKIR BANK SUMSEL BABEL JAKABARING DI KOTA PALEMBANG

PERHITUNGAN DAYA TAMPUNG KAWASAN PARKIR BANK SUMSEL BABEL JAKABARING DI KOTA PALEMBANG PERHITUNGAN DAYA TAMPUNG KAWASAN PARKIR BANK SUMSEL BABEL JAKABARING DI KOTA PALEMBANG Noto Royan Staf Pengajar Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas MuhammadiyahPalembang INTISARI Parkir

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Menurut UU no.22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, parkir adalah keadaan kendaraan berhenti atau tidak bergerak untuk beberapa saat dan ditinggalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Tanjungpinang merupakan ibukota Provinsi Kepulauan Riau dengan fungsi sebagai pusat pelayanan administrasi dan pemerintahan provinsi, pusat pendidikan, perdagangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). menginginkan kendaraannya parkir ditempat, dimana tempat tersebut mudah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). menginginkan kendaraannya parkir ditempat, dimana tempat tersebut mudah 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara. Sedangkan defenisi berhenti adalah kendaraan tidak bergerak suatu kendaraan

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN PERPARKIRAN DAN SIRKULASI BANDARA

BAB 4 PERENCANAAN PERPARKIRAN DAN SIRKULASI BANDARA BAB 4 PERENCANAAN PERPARKIRAN DAN SIRKULASI BANDARA 4.1 PERENCANAAN PERPARKIRAN 4.1.1 Data Proyeksi Penumpang Sesuai dengan metodologi yang telah dibuat, tahap pertama dari perencanaan perparkiran adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Parkir Kata parkir berasal dari kata park yang berarti taman. Menurut kamus bahasa Indonesia, parkir diartikan sebagai tempat menyimpan. (Menurut Hobbs 1995, dalam Cahyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Rakyat Indonesia,Tbk. Jl. Laks. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia Cabang

Lebih terperinci

STUDI PARKIR RUMAH SAKIT DI KOTA BANDUNG

STUDI PARKIR RUMAH SAKIT DI KOTA BANDUNG STUDI PARKIR RUMAH SAKIT DI KOTA BANDUNG Dian Kumala NRP : 9821005 Pembimbing : Budi Hartanto S, Ir., M.Sc. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK Dengan peningkatan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 5.1.1 Karakteristik Parkir Karakteristik

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN LAHAN PARKIR PADA KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA BALIKPAPAN

ANALISIS KEBUTUHAN LAHAN PARKIR PADA KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA BALIKPAPAN ANALISIS KEBUTUHAN LAHAN PARKIR PADA KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA BALIKPAPAN Suheriah Mulia Devi 1), Irna Hendriyani 2), Nova Hariyanti 3) Program Studi Teknik Sipil Universitas Balikpapan Email:

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT. BMI, Tbk memiliki visi, menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual dan dikagumi di pasar rasional. Visi tersebut harus

Lebih terperinci

Edisi Maret 2016, Vol. 4, No. 1, Hal:33-42 (ISSN: )

Edisi Maret 2016, Vol. 4, No. 1, Hal:33-42 (ISSN: ) Edisi Maret 2016, Vol. 4, No. 1, Hal:33-42 (ISSN:2303-0011) Studi Optimalisasi Perparkiran dan Pedestrian di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Kimia dan Teknik Geofisika Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Kendaraan yang bergerak suatu saat akan berhenti dan pada saat berhenti dibutuhkan tempat untuk memarkir kendaraan tersebut. Dari hubungan ini memperjelas

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. durasi parkir, akumulasi parkir, angka pergantian parkir (turnover), dan indeks parkir. 3.2. Penentuan Kebutuhan Ruang Parkir

BAB III LANDASAN TEORI. durasi parkir, akumulasi parkir, angka pergantian parkir (turnover), dan indeks parkir. 3.2. Penentuan Kebutuhan Ruang Parkir BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Uraian Umum Maksud dari pelaksanaan studi inventarisasi ruang parkir yaitu untuk mengetahui fasilitas ruang parkir yang tersedia. Dalam studi tersebut dapat diperoleh informasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penyuluhan Pertanian bertujuan untuk mengembangkan kemampuan petani dan kelompok tani, mengubah perilakunya dalam usaha taninya sehingga mampu menghasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perparkiran di Stikom Surabaya yang menggunakan teknologi RFID (Radio

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perparkiran di Stikom Surabaya yang menggunakan teknologi RFID (Radio BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PARIS (Parking Information System) merupakan sistem informasi perparkiran di Stikom Surabaya yang menggunakan teknologi RFID (Radio Frequency

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data valid dengan tujuan menemukan, mengembangkan, dan membuktikan suatu pengetahuan tertentu

Lebih terperinci

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KERETA API PRAMEKS

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KERETA API PRAMEKS PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KERETA API PRAMEKS Ika Setiyaningsih 1, Renaningsih 2 1,2 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR PASAR KLATEN KABUPATEN KLATEN JAWA TENGAH

ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR PASAR KLATEN KABUPATEN KLATEN JAWA TENGAH ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR PASAR KLATEN KABUPATEN KLATEN JAWA TENGAH TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU Oleh : PRAMESTHI BAWONO AS No. Mahasiswa : 11037 / TST NPM : 02 02 11037 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

ANALISIS FASILITAS TERMINAL KEBERANGKATAN BANDAR UDARA SENTANI, JAYAPURA, PAPUA. Oleh: Carla Claudia Octavania Wairo NPM :

ANALISIS FASILITAS TERMINAL KEBERANGKATAN BANDAR UDARA SENTANI, JAYAPURA, PAPUA. Oleh: Carla Claudia Octavania Wairo NPM : ANALISIS FASILITAS TERMINAL KEBERANGKATAN BANDAR UDARA SENTANI, JAYAPURA, PAPUA Laporan Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh:

Lebih terperinci