BUPATI SUMBAWA BARAT

Transkripsi

1 BUPATI SUMBAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN GOTONG ROYONG (PDPGR) KARTU BARIRI TANI DAN KARTU BARIRI TERNAK DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa upaya perbaikan usaha dan peningkatan pendapatan masyarakat, serta sekaligus percepatan pengentasan kemiskinan adalah dilakukannya pemberdayaan dan pengembangan usaha pertanian perkebunan dan peternakan sebagai usaha ekonomi kerakyatan. b. bahwa dalam rangka pemberdayaan dan pengembangan usaha pertanian perkebunan dan peternakan perlu diberikan dukungan berupa penyediaan sarana produksi pertanian, alat dan mesin pertanian dan bantuan ternak kepada masyarakat dalam mengelola usahanya secara efektif, produktif, komersial, mandiri dan berkelanjutan. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) Kartu Bariri Tani dan Kartu Bariri Ternak di Kabupaten Sumbawa Barat. -1-

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5015) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Perubahan Undang- Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5619); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat di Provinsi Nusa Tenggara Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 145, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4340); 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik -2-

3 Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran N egara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4972); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83); 13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan -3-

4 Barang/jasa Pemerintah. 14. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199); 15. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun (berisi NAWACITA). 16. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari APBD sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari APBD; 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 Tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036); 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun -4-

5 Anggaran 2017; 21. Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 10/PER/M.KUKM/IX/2015 tentang Pedoman Kelembagaan Koperasi; 22. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2014 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2014 Nomor 2); 23. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Nomor 8 Tahun 2012 tentang Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2012 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Nomor 2); 24. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royomng (Lembaran Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2016 Nomor 3, Nomor Regestrasi dari Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 20 Tahun 2016); 25. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Nomor 20 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sumbawa Barat Tahun (Lembaran Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2016 Nomor 5); 26. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Nomor 8 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumbawa Barat Tahun (Lembaran Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2016 Nomor 6); 27. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Nomor -5-

6 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sumbawa Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2016 Nomor 11); 28. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Nomor 13 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belaja Daerah (APBD) Kabupaten Sumbawa Barat Tahun Anggaran 2017 (Lembar an Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2016 Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 10 Tahun 2016); 29. Peraturan Bupati Sumbawa Barat Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong di Kabupaten Sumbawa Barat. MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT TENTANG PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN GOTONG ROYONG (PDPGR) KARTU BARIRI TANI DAN KARTU BARIRI TERNAK DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Ternak Pemerintah adalah ternak yang proses pengadaannya menggunakan APBD Kabupaten Sumbawa Barat. 2. Kartu Bariri Tani adalah kartu identitas bagi masyarakat yang berhak dan layak mendapatkan bantuan sarana produksi serta alat dan mesin pertanian. 3. Kartu Bariri Ternak adalah kartu identitas bagi masyarakat yang berhak dan layak mendapatkan bantuan Ternak Pemerintah. 4. Masyarakat sasaran adalah perorangan warga Kabupaten Sumbawa Barat dengan kondisi sosial ekonomi kurang mampu atau -6-

7 berpenghasilan rendah yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. 5. Gotong royong adalah kegiatan kerjasama masyarakat, baik secara orang perorangan maupun berkelompok dalam berbagai bidang pembangunan yang diarahkan pada penguatan persatuan dan kesatuan serta peran aktif masyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengembangan sosial ekonomi wilayah. 6. Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong yang selanjutnya disingkat PDPGR adalah penyediaan ruang dan penegasan arah penguatan gotong royong sebagai suatu nilai dan cara mencapai tujuan yang dilaksanakan secara sukarela, bersama-sama dan tolong menolong dengan dilandasi semangat Ikhlas, Jujur, dan Sungguhsungguh dalam mewujudkan pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan perluasan kesempatan kerja secara efektif dan efisien untuk percepatan pengentasan kemiskinan. 7. Agen Pemberdayaan Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong yang selanjutnya disebut Agen Pemberdayaan PDPGR adalah kader pemberdayaan gotong royong yang berperan memfasilitasi perencanaan program serta pelaksanaan dan pertanggungjawaban kegiatan gotong royong, terdiri atas: Agen Pemberdayaan PDPGR Tingkat Kecamatan, Agen Pemberdayaan PDPGR Tingkat Desa/Kelurahan, dan Agen Pemberdayaan PDPGR Tingkat Peliuk/Blok Wilayah. 8. Peliuk adalah blok wilayah pada tingkat Desa/Kelurahan yang menjadi lokasi/tempat usaha mikro berlangsung, dibentuk dan ditetapkan dengan Keputusan Bupati Sumbawa Barat berdasarkan atas dasar kesamaan kepentingan dan kesamaan kondisi lingkungan. 9. Pemberdayaan Masyarakat adalah upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat, sehingga secara efektif, produktif, komersial dan mandiri mampu mengembangkan diri dan usahanya secara berkelanjutan. 10. Usaha Produktif adalah segala jenis usaha ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat yang mempunyai transaksi hasil usaha harian, mingguan, bulanan, musiman maupun tahunan. 11. Bank adalah Bank Umum yang ditunjuk/ditetapkan oleh Bupati -7-

8 Sumbawa Barat selaku mitra Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat dalam pelaksanaan kegiatan Kartu Bariri Ternak. 12. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan daerah. 13. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah yang melaksanakan urusan wajib dan urusan pilihan, serta penunjang urusan pemerintahan daerah pada Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat. 14. Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/pengguna barang, yang juga melaksanakan pengelolaan keuangan daerah. 15. SKPD Teknis adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang secara teknis menangani pemberdayaan dan pengembangan di sektor peternakan. 16. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD adalah kepala satuan kerja. 17. Pengelola keuangan daerah yang selanjutnya disebut dengan Kepala SKPKD yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai bendahara umum daerah. 18. Bendahara Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BUD adalah PPKD yang bertindak dalam kapasitas sebagai bendahara umum daerah. 19. Rekening Kas Daerah yang selanjutnya disingkat RKD, adalah rekening tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh kepala daerah untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan. -8-

9 BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) Kartu Bariri Tani dan Kartu Bariri Ternak adalah bantuan sarana produksi pertanian, alat dan mesin pertanian dan ternak yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat kepada masyarakat pemegang Kartu Bariri Tani dan Kartu Bariri Ternak dengan kondisi sosial ekonomi kurang mampu atau berpenghasilan rendah yang difasilitasi oleh Agen Pemberdayaan Peliuk PDPGR pada masing-masing wilayah. BAB III TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR Pasal 3 Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) Kartu Bariri Tani dan Kartu Bariri Ternak bertujuan: a. Memberdayakan masyarakat agar menjadi petani/peternak yang lebih produktif dan berhasil sehingga dapat meningkatkan tarap hidup dan kesejahteraan; b. Meningkatkan peran serta masyarakat petani/peternak dalam menciptakan akselerasi dan mendukung upaya perluasan kesempatan kerja serta bertambahnya penyerapan tenaga kerja; c. Meningkatkan ketersediaan pangan daerah; d. Memperkuat kapasitas petani/peternak dalam mengembangkan usaha; e. Meningkatkan populasi, produksi dan produktivitas serta pendapatan petani/peternak; f. Mendekatkan dan meningkatkan pengetahuan petani/peternak terhadap manfaat, pelayanan dan jasa perbankan. g. Meningkatkan kemandirian petani/peternak melalui gerakan gemar menabung; a. Memperbaiki dan meningkatkan tata kelola pengembangan tani/ternak dengan melibatkan partisipasi masyarakat secara langsung melalui peliuk pada masing-masing desa/kecamatan. Pasal 4-9-

10 Sasaran Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) Kartu Bariri Tani dan Kartu Bariri Ternak adalah : a. Berkembangnya usaha pertanian, perkebunan dan peternakan baik perorangan maupun kelompok. b. Pemberdayaan masyarakat diprioritaskan bagi petani/peternak yang tergolong miskin. c. Menguatnya modal pelaku usaha dalam mengembangkan agribisnis serta peningkatan populasi, produksi, produktivitas dan pendapatan pelaku agribisnis. a. Berkembangnya agribisnis dan agroindustri di kawasan pengembangan serta meningkatnya kemandirian dan kerjasama petani/peternak dan atau kelompok petani/peternak. Pasal 5 (1) Indikator keberhasilan output Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) Kartu Bariri Tani dan Kartu Bariri Ternak sebagai berikut: a. Tersalurkannya bantuan kepada masyarakat sebagai usaha produktif untuk meningkatkan taraf hidup; b. Terlaksananya fasilitasi penguatan kapasitas dan kelembagaan petani/peternak dan atau kelompok tani/ternak melalui pendampingan dan pembinaan. (2) Indikator keberhasilan outcome Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) Kartu Bariri Tani dan Kartu Bariri Ternak sebagai berikut: a. Dimanfaatkannya bantuan untuk kegiatan usaha produktif; b. Meningkatkan populasi, produksi dan produktivitas dalam upaya mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan dan Ketahanan Pangan Nasional; c. Berkembangnya kelembagaan petani/peternak dan atau kelompok tani/ternak. (3) Indikator benefit dan Impact dari Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) Kartu Bariri Tani dan Kartu Bariri Ternak sebagai berikut: -10-

11 a. Berkembangnya usaha petani/peternak dan atau kelompok tani/ternak; b. Berkembangnya kewirausahaan petani/peternak dan atau kelompok tani/ternak; c. Terwujudnya kemandirian permodalan petani/peternak dan atau kelompok tani/ternak melalui Tabungan Tambora Bariri Tani dan Tambora Bariri Ternak; d. Berkurangnya jumlah masyarakat miskin dan pengangguran di Kabupaten Sumbawa Barat. BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN Pasal 6 (1) Pedoman Umum Pelaksanaan Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) Kartu Bariri Tani dan Kartu Bariri Ternak di Kabupaten Sumbawa Barat tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (2) Pedoman Umum Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) Kartu Bariri Tani dan Kartu Bariri Ternak sebagaimana dimaksud dalam Ayat ( 1) sebagai Pedoman bagi Semua SKPD terkait dalam pelaksanaan Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) Kartu Bariri Tani dan Kartu Bariri Ternak. -11-

12 BAB V PENUTUP Pasal 7 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan memiliki daya laku surut sejak tanggal 1 Januari Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sumbawa Barat. Ditetapkan di Taliwang pada tanggal 3 Januari 2017 BUPATI SUMBAWA BARAT, dto W. MUSYAFIRIN Diundangkan di Taliwang pada Tanggal 3 Januari 2017 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT, dto A. AZIS BERITA DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT TAHUN 2017 NOMOR 5-12-

13 LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR : 5 TAHUN 2017 TANGGAL : 3 Januari 2017 TENTANG PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN GOTONG ROYONG (PDPGR) KARTU BARIRI TANI DAN KARTU BARIRI TERNAK DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran sektor pertanian, perkebunan dan peternakan dalam pengembangan ekonomi lokal dan nasional serta Ketahanan Pangan Nasional sangatlah strategis dan memiliki kaitan kuat dari hulu sampai hilir. Namun peran strategis tersebut belum mampu mendorong partisipasi masyarakat dan swasta, antara lain karena berbagai permasalahan aktual yang berkaitan dengan pemanfaatan peluang ekonomi yang dapat membawa perubahan dan dinamisasi kesejahteraan masyarakat. Upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dan swasta dihadapkan pada berbagai kendala, untuk itu dalam rangka pemberdayaan masyarakat tidak saja memerlukan pendekatan teknis seperti yang telah diterapkan selama ini, tetapi juga pendekatan sosial budaya (socio-cultural) yang mampu merangsang perubahan sikap, perilaku dan pola kerja. Untuk mendukung proses perubahan tersebut, maka peran pemerintah yang dapat dilakukan antara lain melalui: (1) penyediaan sarana produksi seperti benih/bibit, pupuk, pakan ternak dan obatobatan untuk mendukung berjalannya proses berusaha tani/ternak; (2) pembangunan/perbaikan infrastruktur termasuk infrastruktur perbenihan/perbibitan, produksi dan pascapanen; (3 ) peningkatan sumber daya manusia dan/atau penguatan kelembagaan melalui penumbuhan dan penguatan kelompok tani/ternak dan gabungan kelompok tani/ternak; (4) perbaikan penyuluhan melalui penguatan lembaga penyuluhan dan tenaga penyuluh; ( 5) penjaminan tidak terjadinya alih fungsi lahan dan pembukaan lahan baru; (6) perbaikan pembiayaan melalui perluasan akses ke sistem pembiayaan; ( 7) -1-

14 pengadaan alat dan mesin baik untuk pra panen maupun pasca panen (8) penciptaan sistem pasar yang berpihak dan menguntungkan petani/peternak; ( 9) pengembangan kapasitas pelaku agribisnis melalui pelatihan; ( 10) peningkatan pola pengelolaan dan (11) perbaikan sistem pengawasan dengan melibatkan masyarakat secara langsung melalui peliuk pada masing-masing desa/kecamatan. Pola pemberdayaan dilakukan guna mengatasi masalah utama bagi petani/peternak dan/atau kelompok tani/ternak yaitu keterbatasan modal peternak serta lemahnya organisasi usaha dan jejaring kerjanya sehingga akses informasi menjadi terkendala. Untuk menjawab persoalan yang muncul pada peternak/kelompok peternak, Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat menggulirkan Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) yang langsung menyentuh masyarakat miskin sebagai upaya menerjemahkan Visi Misi Pembangunan Kabupaten Sumbawa Barat , yaitu Terwujudnya Pemenuhan Hak-Hak Dasar Masyarakat yang Berkeadilan Menuju Kabupaten Sumbawa Barat Sejahtera Berlandaskan Gotong Royong, sebagai bentuk aksi nyata yang diharapkan dapat menjadi salah satu program strategis dalam rangka pengentasan kemiskinan di Kabupaten Sumbawa Barat. B. Ruang Lingkup Ruang lingkup Pedoman Umum Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) Kartu Bariri Tani dan Kartu Bariri Ternak meliputi: Pola Dasar dan Strategi Pelaksanaan MUBUM; Organisasi Pelaksanaan MUBUM; Verifikasi Pelaku Usaha Mikro sasaran oleh Agen Pemberdayaan Peliuk PDPGR; Tata Cara dan Prosedur Penyaluran Dana MUBUM; Pembinaan dan Pengendalian Kegiatan; Pengawasan; Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan; dan Penutup. BAB II POLA DASAR DAN STRATEGI PELAKSANAAN A. Pola Dasar Pola dasar Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) Kartu Bariri Tani dan Kartu Bariri Ternak dirancang untuk -2-

15 meningkatkan keberhasilan kegiatan tahun 2017 kepada masyarakat sasaran dalam mengembangkan usaha produktif. Untuk pencapaian tujuan tersebut, komponen utama dari pola dasar Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) Kartu Bariri Tani dan Kartu Bariri Ternak sebagai berikut: 1. Keberadaan Agen PDPGR sebagai fasilitator dalam pelaksanaan kegiatan, serta keberadaan masyarakat sasaran sebagai penerima bantuan. 2. Penyaluran bantuan kepada masyarakat yang tergolong miskin dan berpenghasilan rendah yang difasilitasi oleh Agen Pemberdayaan Peliuk PDPGR. 3. Pembekalan pengetahuan tentang Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) Kartu Bariri Tani dan Kartu Bariri Ternak bagi Agen Pemberdayaan Peliuk PDPGR dan masyarakat sasaran penerima bantuan. 4. Perbankan sebagai tempat penyimpanan tabungan bagi masyarakat sasaran penerima bantuan. B. Strategi Dasar Strategi Dasar Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) Kartu Bariri Tani dan Kartu Bariri Ternak sebagai berikut: 1. Optimalisasi dan inventarisasi potensi usaha pertanian, perkebunan dan peternakan di dalam masyarakat; 2. Fasilitasi dan pemberian bantuan sarana produksi, alat dan mesin pertanian serta ternak bagi masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah; 3. Penguatan kelembagaan kelompok tani/ternak; dan 4. Pemberdayaan masyarakat sasaran dalam pengelolaan usahanya melalui pemanfaatan perbankan. C. Strategi Operasional Strategi Operasional Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) Kartu Bariri Tani dan Kartu Bariri Ternak sebagai berikut: 1. Pemberdayaan masyarakat sasaran dilaksanakan melalui: a. Pembekalan pengetahuan bagi Agen Pemberdayaan Peliuk -3-

16 PDPGR; b. Sosialisasi kegiatan oleh Tim Teknis Kabupaten sebelum bantuan disalurkan; dan c. Pembinaan dan pendampingan Agen Pemberdayaan Peliuk PDPGR dan masyarakat sasaran penerima bantuan oleh SKPD Teknis yang menangani pertanian, perkebunan dan peternakan; 2. Optimalisasi potensi usaha pertanian, perkebunan dan peternakan dilaksanakan melalui: a. Identifikasi potensi wilayah dan potensi masyarakat pelaku usaha pertanian, perkebunan dan peternakan; b. Penyusunan dan pelaksanaan Rencana Usaha yang difasilitasi oleh Agen Pemberdayaan Peliuk PDPGR. 3. Fasilitasi dan pemberian bantuan sarana produksi, alat dan mesin pertanian serta ternak bagi masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah dilaksanakan melalui: a. Penyaluran bantuan sarana produksi, alat dan mesin pertanian serta ternak tahun 2017 kepada masyarakat sasaran yang difasilitasi pengelolaanya oleh Agen Pemberdayaan Peliuk PDPGR setempat; b. Pembinaan teknis untuk pengembangan usaha; dan c. Fasilitasi pengembangan kemitraan antara masyarakat sasaran dengan sumber permodalan lainnya. 4. Penguatan kelembagaan kelompok tani/ternak dilaksanakan melalui: a. Pembinaan tentang tata kelola kelompok terhadap masyarakat sasaran yang tergabung dalam kelompok tani/ternak oleh instansi/skpd terkait di setiap Kecamatan. b. Peningkatan kapasitas masyarakat sasaran yang tergabung dalam kelompok tani/ternak melalui pelatihan dan bimbingan teknis. D. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) Kartu Bariri Tani dan Kartu Bariri Ternak meliputi: 1. Sosialisasi kegiatan kepada pemerintah desa, pemerintah -4-

17 kecamatan, Agen PDPGR dan masyarakat sasaran; 2. Pendataan calon penerima bantuan oleh Agen PDPGR bersamasama dengan Aparatur Pemerintahan Desa/Kelurahan; 3. Seleksi, verifikasi dan penetapan calon penerima bantuan oleh SKPD Teknis bersama-sama tim Kecamatan, tim Desa, PPL dan Agen PDPGR; 4. Pengusulan calon penerima bantuan oleh SKPD Teknis kepada Bupati Sumbawa Barat untuk ditetapkan dengan Keputusan Bupati; 5. Pembukaan rekening dan proses menabung di perbankan; 6. Penyerahan bantuan kepada masyarakat sasaran; 7. Pendampingan dan Pembinaan; 8. Monitoring, evaluasi dan pengawasan; dan 9. Pelaporan. BAB III ORGANISASI PELAKSANAAN KEGIATAN A. Tingkat Kabupaten Dalam rangka koordinasi pelaksanan Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) Kartu Bariri Tani dan Kartu Bariri Ternak, SKPD Teknis yang menangani pertanian, perkebunan dan peternakan membentuk Tim Teknis tingkat kabupaten yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati Sumbawa Barat. Susunan Organisasi Tim Teknis terdiri atas: Ketua, Sekretaris, dan Anggota. Tim Teknis Tingkat Kabupaten mempunyai tugas antara lain: 1. Menyusun Petunjuk Teknis (Juknis); 2. Melakukan sosialisasi kegiatan; 3. Melakukan rekapitulasi data calon penerima bantuan yang diajukan Agen PDPGR bersama-sama aparatur desa/kelurahan; 4. Melakukan seleksi dan verifikasi calon penerima bantuan; 5. Melakukan pendampingan, pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan; dan 6. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di tingkat Kabupaten. -5-

18 B. Tingkat Kecamatan Untuk efektivitas pelaksanaan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pada masing-masing kecamatan, dibentuk juga Tim Teknis Kecamatan yang diketuai oleh Camat. Tim Teknis Kecamatan mempunyai tugas: 1. Membantu Agen PDPGR dalam melakukan identifikasi dan pendataan masyarakat sasaran. 2. Melakukan verifikasi tahap awal terkait dengan kriteria calon penerima bantuan yang ditetapkan. 3. Melakukan pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pada masing-masing Kecamatan. BAB IV PENENTUAN CALON PENERIMA BANTUAN A. Persyaratan Calon Penerima Bantuan Calon penerima bantuan wajib memenuhi persyaratan umum sebagai berikut: 1. Warga Kabupaten Sumbawa Barat yang dibuktikan dengan kepemilikan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-ktp); 2. Diutamakan untuk yang tidak atau belum pernah menerima bantuan yang sama atau bantuan dalam bentuk lainnya. 3. Bukan merupakan ASN lingkup Pemda KSB dan atau anggota TNI/Polri. 4. Bersedia mengikuti petunjuk teknis, bimbingan teknis dan latihan dari Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sumbawa Barat dan instansi lain yang terkait; dan 5. Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan memenuhi kewajiban yang telah ditetapkan. 6. Bersedia membuka rekening di perbankan yang ditunjuk dengan nilai tabungan 10% dari nilai bantuan; dan 7. Bersedia menabung di perbankan yang ditunjuk sampai mencapai 150% dari nilai bantuan. -6-

19 Selain persyaratan umum di atas, calon penerima bantuan Kartu Bariri Tani wajib memenuhi persyaratan khusus sebagai berikut : 1. Memiliki keinginan dan kemampuan berusaha tani; 2. Memiliki lahan untuk berusaha tani padi dan atau jagung; 3. Memiliki lahan untuk berusaha tani padi seluas kurang dari 1 ha atau sama dengan 1 ha; 4. Memiliki lahan untuk berusaha tani jagung seluas kurang dari 2 ha atau sama dengan 2 ha. Sedangkan calon penerima bantuan Kartu Bariri Ternak wajib memenuhi persyaratan khusus sebagai berikut : 1. Memiliki keinginan, pengalaman, kemampuan dan ketrampilan berusaha tani/ternak. 2. Memiliki fasilitas kandang pemeliharaan; 3. Memiliki lahan untuk Pakan Ternak. B. Pendataan Calon Penerima Bantuan Adapun tahapan pendataan calon penerima bantuan adalah sebagai berikut : 1. Pendataan calon penerima bantuan dilakukan oleh Agen PDPGR bersama-sama dengan Aparatur Pemerintahan Desa/Kelurahan; 2. Identifikasi calon penerima bantuan dilakukan pada masing-masing peliuk dan mengisi formulir pendataan; 3. Hasil pendataan selanjutnya diserahkan kepada SKPD Teknis. C. Seleksi dan Penetapan Calon Penerima Bantuan Seleksi dan penetapan terhadap calon penerima bantuan dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut : 1. Data calon penerima bantuan diverifikasi oleh tim teknis Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan bersama tim Kecamatan, tim Desa, PPL dan Agen PDPGR. Verifikasi berupa seleksi administrasi sesuai ketentuan/persyaratan yang telah ditetapkan dan melakukan peninjauan/pengecekan lapangan; 2. Hasil verifikasi terhadap calon penerima yang dinyatakan layak mendapat bantuan ditandatangani oleh semua unsur yang terlibat dalam tim verifikasi dan diketahui/disahkan oleh Camat dan Kepala Desa/Lurah setempat; -7-

20 3. Selanjutnya calon penerima bantuan diusulkan oleh Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sumbawa Barat kepada Bupati Sumbawa Barat untuk ditetapkan dengan Keputusan Bupati. BAB V PEMBUKAAN REKENING DAN PROSES MENABUNG Masyarakat sasaran penerima bantuan diwajibkan mempunyai rekening tabungan dan menabung dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Pembukaan rekening tabungan dilakukan di perbankan yang telah ditunjuk; 2. Jumlah awal tabungan harus sebesar 10% dari nilai bantuan yang diberikan; 3. Jumlah tabungan yang wajib dipenuhi adalah 150% dari nilai bantuan yang diberikan; 4. Tabungan tidak dapat ditarik/dicairkan sebelum mencapai jumlah seperti pada poin 3 di atas; 5. Rincian tentang persyaratan membuka rekening, jumlah awal tabungan, jumlah akhir tabungan dan tata cara menabung akan dijelaskan lebih detail dalam Petunjuk Teknis yang disusun oleh SKPD Teknis. BAB VI PENYERAHAN BANTUAN A. Status Penyerahan Bantuan Bantuan yang diserahkan kepada masyarakat sasaran adalah bentuk program Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat yang diberikan dalam bentuk bantuan sosial/hibah dan pemanfaatan/pengelolaan kepada masyarakat yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati Sumbawa Barat, Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) dan Berita Acara Penyerahan Hibah (BAPH). -8-

21 B. Tata Cara Penyerahan Bantuan Tata cara penyerahan bantuan bagi penerima yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut : 1. Menyerahkan/menyiapkan materai Rp sebanyak 2 lembar, fotocopy e-ktp dan fotocopy Kartu Bariri Tani dan atau Kartu Bariri Ternak masing-masing 1 lembar; 2. Penerima bantuan wajib menandatangani Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD), Berita Acara Penyerahan Hibah (BAPH) yang diketahui/disahkan oleh Kepala Desa/Lurah dan Agen PDPGR serta didokumentasikan (foto); 3. SKPD Teknis menyaluran bantuan kepada penerima bantuan dengan diketahui oleh Kepala Desa/Lurah dan Agen PDPGR; 4. Penyaluran bantuan dilakukan dengan mekanisme penyerahan secara langsung tanpa melalui perantara di tempat yang telah ditetapkan. BAB VII PENDAMPINGAN DAN PEMBINAAN Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) Kartu Bariri Tani dan Kartu Bariri Ternak dimanfaatkan sebagai sarana usaha agar dapat dikelola dengan baik dan berkelanjutan, maka diperlukan pendampingan, pembinaan, penyuluhan teknis dan manajemen pasca penyerahan bantuan serta pendataan/pencatatan produksi oleh SKPD Teknis bersama-sama SKPD terkait lainnya yang dilakukan secara berkala. BAB VIII MONITORING DAN EVALUASI BANTUAN SKPD Teknik melakukan monitoring dan evaluasi bantuan yang telah disalurkan yang dibantu oleh Agen PDPGR dan Tim Desa/Kelurahan. Monitoring awal adalah laporan kondisi awal bantuan yang diterima oleh penerima bantuan di wilayah masing-masing. Monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala per triwulan. -9-

22 BAB IX PELAPORAN Pelaporan disampaikan secara berjenjang oleh penerima bantuan, Agen PDPGR dan Tim Desa/Kelurahan, Tim Teknis Kecamatan dan Tim Teknis Kabupaten untuk disampaikan kepada Bupati Sumbawa Barat secara berkala. BAB X PENUTUP Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) Kartu Bariri Tani dan Kartu Bariri Ternak merupakan bagian kegiatan strategis Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Untuk keberhasilan program dilakukan berbagai upaya dan strategi pelaksanaan yang terpadu dengan melibatkan semua potensi sumber daya yang ada. Melalui kegiatan Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) Kartu Bariri Tani dan Kartu Bariri Ternak diharapkan dapat menumbuhkan tingkat kemandirian masyarakat dan menekan angka kemiskinan. Keberhasilan program sangat ditentukan oleh kerjasama dan komitmen seluruh pemangku kepentingan di semua jenjang. BUPATI SUMBAWA BARAT, dto W. MUSYAFIRIN TAMBAHAN BERITA DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT TAHUN 2017 NOMOR 2-10-