Posisi Dinas Perhubungan Provinsi dalam Komite Fasilitasi (FAL) Bandar Udara

Transkripsi

1 Posisi Dinas Perhubungan Provinsi dalam Komite Fasilitasi (FAL) Bandar Udara Kajian terhadap UU No 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dan PM 61 tahun 2015 tentang Fasilitasi (FAL) Udara

2 2 Permasalahan Dalam Peraturan Menteri Perhubungan nomor PM 61 tahun 2015 tentang Fasilitasi (FAL) Udara yang merupakan dasar hukum penyelenggaraan Fasilitasi (FAL) Udara, menyebutkan bahwa Kepala Dinas Perhubungan Provinsi bertindak sebagai Ketua Komite Fasilitasi (FAL) Bandar Udara pada bandar udara yang di wilayahnya tidak terdapat Kantor Otoritas Bandar Udara, dimana tugas dan susunan keanggotaan nya ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Namun dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah menyatakan bahwa Pemerintah Daerah Provinsi tidak disebutkan memiliki kewenangan untuk sub urusan Penerbangan

3 Direktur Angkutan Udara selaku Wakil Ketua Komnasfal Udara telah menyampaikan Nota Dinas ke Bagian Hukum Setditjen Perhubungan udara nomor 1366/DAU/ND/IX/2015 tanggal 14 September 2015 untuk memohon Pertimbangan Hukum terkait Kedudukan Pemerintah Daerah dalam Komfalbandara 3

4 Hasil Kajian Bagian Hukum Dasar: UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan pasal 9 UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah PM 61 tahun 2015 tentang Fasilitasi (FAL) Udara Bab III huruf c 4 Mendasari butir-butir diatas, pemerintah daerah tetap memiliki kewenangan (dalam hal ini adalah Kepala Dinas Perhubungan Provinsi) untuk menjadi Ketua Komite Fasilitasi (FAL) Udara pada bandar udara yang di wilayahnya tidak terdapat Kantor Otoritas Bandar Udara dan mengajukan usulan susunan keanggotaan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara untuk ditetapkan. Proses penetapan susunan keanggotaan Komite Fasilitasi (FAL) Bandara oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara merupakan salah satu bentuk kegiatan pengendalian yang merupakan kewenangan pemerintah pusat sebagaimana disebutkan dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.

5 UU No 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah 5 Pasal 19 ayat (1) huruf c menyatakan Urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat dapat diselenggarakan dengan cara menugasi Daerah berdasarkan asas Tugas Pembantuan Dan pada ayat (1) menyatakan Penugasan Oleh Pemerintah Pusat kepada Daerah berdasarkan asas Tugas Pembantuan ditetapkan dengan peraturan menteri / kepala lembaga pemerintah non kementerian Pasal 22 ayat (3) menyatakan Anggaran untuk melaksanakan Tugas Pembantuan disediakan oleh yang menugasi

6 UU No 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah...(2) Urusan pemerintahan konkuren adalah Urusan Pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota. (UU no 23 tahun 2014 Pasal 9 ayat (3)) Urusan pemerintahan konkuren yang diserahkan ke Daerah menjadi dasar pelaksanaan Otonomi Daerah. (UU no 23 tahun 2014 Pasal 9 ayat (4)) Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah Pusat kepada daerah otonom untuk melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat atau dari Pemerintah Daerah provinsi kepada Daerah kabupaten/kota untuk melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah provinsi. (UU no 23 tahun 2014 Pasal 1 butir 11) 6

7 PM 61 tahun 2015 tentang Fasilitasi (FAL) Udara 7 Bab III huruf C menyatakan bahwa Kepala Dinas Perhubungan Provinsi sebagai Ketua Komite Fasilitasi (FAL) Bandar Udara pada bandar udara yang di wilayahnya tidak terdapat Kantor Otoritas Bandar Udara, dengan tugas dan susunan keanggotaan ditetapkan oleh Direktur Jenderal Bab IV huruf A butir 2.d.(1) disebutkan bahwa Ketua Komite Fasilitasi (FAL) Bandar Udara adalah Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara pada bandar udara yang di wilayahnya terdapat Kantor Otoritas Bandar Udara atau Kepala Dinas Perhubungan Provinsi pada bandar udara yang di wilayahnya tidak terdapat Kantor Otoritas Bandar Udara, atau Kepala Penyelenggara Bandar Udara pada bandar udara yang berada diluar ibukota provinsi dan tidak terdapat Kantor Otoritas Bandar Udara

8 Dengan Permasalahan Diatas Muncul Pertanyaan : Apakah Pemerintah pusat masih dapat menugaskan Dinas Perhubungan Provinsi sebagai penyelenggaraan urusan konkuren yang menjadi kewenangan Pusat kepada Daerah melalui Peraturan Menteri 8 Apakah PM 61 tahun 2015 dapat menjadi bentuk penugasan urusan koordinasi penyelenggaraan Fasilitasi (FAL) Udara kepada pemerintah daerah Provinsi dalam hal ini kepala Dinas Perhubungan Provinsi, walaupun dalam UU No 23 tahun 2014 Pemerintah Daerah Provinsi tidak disebutkan memiliki kewenangan untuk sub urusan Penerbangan Bagaimanakah dengan penyediaan anggaran pelaksanaan tugas Kepala Dinas Perhubungan Provinsi sebagai Ketua Komite Fasilitasi (FAL) Bandar Udara