Kata Kunci: Kurikulum 2013, Pembelajaran, Sekolah Dasar

Transkripsi

1 Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : e-issn : Vol. 3, no 1Februari2016 PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (STUDI KASUS DI SD N KALIERANG 03 BUMIAYU) Rizki Umi Nurbaeti rizkiuminurbaeti@gmail.com Universitas Muhadi Setiabudi Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penerapan kurikulum 2013 dalam pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri Kalierang 03 Bumiayu. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi, wawancara, observasi langsung, observasi partisipan, dan perangkat fisik atau kultural. Analisis data menggunakan analisis data beserta interpretasinya, yaitu pengumpulan kategori, interpretasi langsung, peneliti membentuk pola dan mencari kesepadanan antara dua atau lebih kategori, dan pada akhirnya, peneliti mengembangkan generalisasi naturalistik melalui analisa data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam penerapan kurikulum 2013 belum sampai memasuki pembelajaran sampai 70% dan kurang efektif bila diajarkan di SD Kalierang 03. Hal tersebut dikarenakan pada kurikulum 2013 dibatasi oleh waktu sehingga peserta didik kurang mampu menyerap pembelajaran telah disampaikan oleh guru tersebut. Berbeda dengan KTSP dalam pembelajaranya hanya mempelajari satu mata pelajaran terfokuskan. Untuk anak berkebutuhan khusus pembelajaran dilakukan menggunakan kurikulum individual, yaitu kurikulum diterapkan hanya untuk anak berkebutuhan khusus. Kurikulum individual untuk anak ABK sudah dilegalkan dan ditujukan kepada sekolah sudah ditunjuk sebagai sekolah inklusi. Kata Kunci: Kurikulum 2013, Pembelajaran, Sekolah Dasar PENDAHULUAN Pada sejarah perjalanan pendidikan di Indonesia, kurikulum sudah menjadi stigma negatif dalam masyarakat karena seringnya berubah tetapi kualitasnya masih tetap diragukan. Kurikulum merupakan sarana untuk mencapai program pendidikan dikehendaki. Sebagai sarana, kurikulum tidak akan berarti jika tidak ditunjang oleh sarana dan prasarana diperlukan seperti sumber-sumber belajar dan mengajar memadai, kemampuan tenaga pengajar, metodologi sesuai, serta 9

2 Rizki Umi Nurbaeti kejernihan arah serta tujuan akan dicapai. Pelaksanaan suatu kurikulum tidak terlepas dari arah perkembangan suatu masyarakat. Perkembangan kurikulum di Indonesia pada zaman pasca kemerdekaan hingga saat ini terus mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan zaman serta terus akan mengalami penyempurnaan dalam segi muatan, pelaksanaan, dan evaluasinya. Dalam Undang-Undang Nomor Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada pasal 36 ayat (1) dan (2) menyebutkan bahwa pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dan kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Perubahan kurikulum dapat bersifat sebagian (pada kompoenen tertentu), tetapi dapat pula bersifat keseluruhan menkut semua komponen kurikulum. Pembaharuan kurikulum biasanya dimulai dari perubahan konsepsional fundamental diikuti oleh perubahan struktural. Pembaharuan dikatakan bersifat sebagian bila hanya terjadi pada komponen tertentu saja misalnya pada tujuan saja, isi saja, metode saja, atau sistem penilaiannya saja. Pembaharuan kurikulum bersifat menyeluruh bila mencakup perubahan semua komponen kurikulum. Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, dan 2004, 2006 dan tak ketinggalan juga kurikulum terbaru akan diterapkan di tahun ajaran 2013/2014. Sebelum pelaksanaan penerapan kurikulum 2013 ini, pemerintah melakukan uji publik untuk menentukan kelayakan kurikulum ini di mata publik. Kemudian pada akhirnya di tahun 2013 akan mulai diberlakukan kurikulum ini secara bertahap. Terbitnya Kurikulum 2013 untuk semua satuan pendidikan dasar dan menengah, merupakan salah satu langkah sentral dan strategis dalam kerangka penguatan karakter menuju bangsa Indonesia madani. Kurikulum 2013 dikembangkan secara komprehensif, integratif, dinamis, akomodatif, dan antisipatif terhadap berbagai tantangan pada masa akan datang. Kurikulum 2013 didesain berdasarkan pada budaya dan karakter bangsa, berbasis peradaban, dan berbasis pada kompetensi. Dengan demikian, Kurikulum 2013 diyakini mampu mendorong 10 Jurnal PGSD, Vol. 3, No. 1Februari 2016

3 Penerapan Kurikulum 2013 Dalam Pelaksanaan Pembelajaran (Studi Kasus Di SD N Kalierang 03 Bumiayu) terwujudnya manusia Indonesia bermartabat, beradab, berbudaya, berkarakter, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara demokratis, bertanggung jawab, serta mampu menghadapi berbagai tantangan muncul di masa depan (Kemdikbud, 2013). Untuk mendukung keefektifan dan efisiensi pela ksanaan kurikulum SD pada tahun pelajaran 2013/2014, para guru harus memahami struktur dan substansi kurikulum 2013, serta menguasai perencanaan, pelaksaan dan evaluasi pembelajaran sesuai kurikulum 2013 SD. Dengan demikian, judul penelitian ini adalah Penerapan Kurikulum 2013 dalam Pelaksanaan Pembelajaran di SD Negeri Kalierang 03. Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah, yaitu Bagaimana penerapan kurikulum 2013 dalam pembelajaran di SD Negeri Kalierang 03? Tujuan penelitian ini yaitu: (1) Untuk mengetahui penerapan kurikulum 2013 dalam pembelajaran di SD Negeri Kalierang 03; (2) Untuk mengetahui penerapan kurikulum individual untuk anak berkebutuhan khusus di SD Negeri Kalierang 03. Manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan acuan program studi PDSD UMUS dalam mempersiapkan mahasiswanya agar mampu memperbanyak ilmu pengetahuan mengenai materi kurikulum dalam implementasi pada sekolah dasar, serta dapat meningkatkan kerjasama antarsekolah bermuara pada peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus adalah sebuah eksplorasi dari suatu sistem terikat atau suatu kasus/ beragam kasus dari waktu ke waktu melalui pengumpulan data mendalam serta melibatkan berbagai sumber informasi kaya dalam suatu konteks. Sistem terikat ini diikat oleh waktu dan tempat sedangkan kasus dapat dikaji dari suatu program, peristiwa, aktivitas atau suatu individu. Dengan perkataan lain, studi kasus merupakan penelitian dimana peneliti menggali suatu fenomena tertentu (kasus) dalam suatu waktu dan kegiatan (program, event, pr oses, institusi atau kelompok sosial) serta mengumpulkan informasi secara terinci dan mendalam dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data selama periode tertentu. Jurnal PGSD UMUS, Vol. 3, No. 1 April

4 Rizki Umi Nurbaeti Penelitian studi kasus ini bertujuan mendeskripsikan penerapan kurikulum 2013 dalam pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri Kalierang 03 Bumiayu. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi, wawancara, observasi langsung, observasi partisipan, dan perangkat fisik atau kultural. Analisis data menggunakan analisis data beserta interpretasinya, yaitu: pengumpulan kategori, interpretasi langsung, peneliti membentuk pola dan mencari kesepadanan antara dua atau lebih kategori, kemudian peneliti mengembangkan generalisasi naturalistik melalui analisa data. HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Kurikulum 2013 telah diberlakukan oleh pemerintah sejak tahun pelajaran 2013/2014 dengan memilih beberapa sekolah dari tingkat SD sampai SMA/SMK sebagai piloting project Kurikulum Padatahapawalpelaksanaan di SD hanyadiberlakukanuntukkelas I dan IV.NamunseiringdenganperkembanganKurikulum 2013 padatahunpelajaran 2014/2015, pemerintahmengambilkebijakanuntukmemberlakukankurikulum 2013 di semuasekolah se-indonesia. Padatingkat SD berlakuuntukkelas I, II, IV, dan V. Berbagaipolemikterkaitkurikulum 2013 akhirnya pun menyeruak. PemerintahdanparapakarpendidikanmelakukanevaluasiKurikulum 2013, danakhirnyamemutuskanbahwapadatahunpelajaran 2014/2015 semester 2 (dua) semuasekolahharuskembalikekurikulum lama yaitukurikukulum Tingkat SatuanPendidikan (KTS P) kecualisekolah-sekolah telahmenjadi piloting project. SDN Kalierang 03 kurangmempunyaifasilitas memadai, setiapruangkelasbelumdilengkapidengan LCD danperangkatnyadantidakmemilikiruanglaboratorium.fasilitas adayaituruangperpustakaandanruang UKS. Proses pembelajaran dilaksanakan di SDN Kalierang 03 inisecaragarisbesarsudahbaik, guru selalumengusahakanmenggunakan media di setiappembelajarannya. DalampelaksanaanKurikulum 2013 kebanyakanmenggunakanberbagaipercobaandalamsetiap sub temanya, guru 12 Jurnal PGSD, Vol. 3, No. 1Februari 2016

5 Penerapan Kurikulum 2013 Dalam Pelaksanaan Pembelajaran (Studi Kasus Di SD N Kalierang 03 Bumiayu) telahmengajaksiswanyauntukselalumelakukanpengamatansesuaidenganprosedurkuri kulum Berdasarpengamatan penelitilakukanselamaseharipenuh, kesiapan guru dansiswadalampelaksanaankurikulum 2013 masihada kurang.beberapasiswaada belummampumenghubungkanmatapelajaransatudengan lain. Selainitu, kami melakukanwawancaradenganbeberapa guru.kesulitanterbesarbagi guru adalahdalam proses penilaiansiswa, mulaidarisetiap sub temaharusdievaluasi, penilaianafektifnya, penilaianakhirdalamraport berbentukdeskripsi, sampaikebingunganwalimuridmembacahasilrapor diterimaanak-anak. Di sampingitu, bukupegangan guru dansiswadirasakuranglengkapdanhanyamemaparkaninti-intinyasaja, guru kadangharusmencarimateridaribukulain, demikianjugasiswa.bahkan guru masihbertanya-tanya, mengapapenilaiannyaselama proses pembelajaranadalahtematik, menjadisatu, namundalamraportharusdipisahlagimenjadi per matapelajaran? Berdasarkanhasilobservasidanwawancaraitulahpenelitimenjaditahubahwa lapanganmasihadasedikitkendaladalampelaksanaankurikulum 2013 sudahdilaksanakanselamatigatahunberjalanini.berdasarkanhasilpengamatan, penelitimendapatgambaranmengenaibeberapakendaladalam pembelajaranberbasiskurikulum 2013 danberharapbisamencarisolusinya. di proses ImplementasiKurikulum 2013 padapelaksanaanpembelajaran di SDN Kalierang 03 melaksanakanpembelajaran dimulaidenganperencanaanyaknipembuatansilabusdan RPP; mengorganisasikanpembelajaranmeliputisosialisasikurikulum 2013, pemanfaatanlingkunganuntuk proses belajar, sertapengembangankebijakansekolah; melaksanakanpembelajaran, proses pembelajaranmenggunakanpendekatan scientific terdiridarimengamati, mengumpulkaninformasi, mengasosiasidanmengkomunikasikanberlangsungdenganbaik, sedangkanuntukmenanyabelumterlihat; penilaian authentic meliputisikap, pengetahuan, danketerampilan; menetapkankriteriakeberhasilan, SDN Kalierang 03 melihatkeberhasilanpenerapankurikulumdarisiswa bisamengikutimateridenganbaik. Jurnal PGSD UMUS, Vol. 3, No. 1 April

6 Rizki Umi Nurbaeti Hasilobservasiterhadapaktivitaspembelajarantematik di kelas 1 SDN Kalierang 03, pembelajaran berlangsungmemangsudahtematik, namunbelumberkesinambungan, masihterdapatsekatpemisah terlihatjelasantarasatukegiatanpembelajarandengankegiatanpembelajaran lainnya. Kegiatanpembelajaran berlangsungbelumterlalumengacupada RPP digunakan.beberapakegiatan terdapatpada RPP tidaksesuaidenganapa dilaksanakanpadakegiatanpembelajaran, sepertitidakberbaris di depankelasdanmenyebutkannomorurutdalambarisansebelummasukkekelas, tidakadakegiatansiswamenyimakinformasibahwasetiapanggotakeluargamempunyaik esukaanbermainolahraga berbeda, siswamelakukansenamiramasederhana di kelastanpairinganlagu seharusnyadilakukan di lapangandandenganiringanlagu, tidakadakegiatansiswadimintauntukmenceritakankembaliapa telahdibacakan guru denganmenggunakanbahasamerekasendiri, tidakadakegiatansiswamenyimakceritamengenaisebuahkeluarga sedangberkumpulbersama, dantidakadakegiatan guru bersamasiswamembuatkesimpulanhasilpembelajaran. Selainitu guru pun tidakmenyiapkan format penilaianobservasipengamatankegiatansenamiramadanberceritakegiatanolahragakelu argadantidakmenggunakan media bonekajariatauwakeciluntukalatperagamendongeng. Penilaian hasil belajar Kurikulum 2013 di SDN Kalierang 03 masih menonjolkan aspek kognitifnya. Penilaian kognitif berasal dari tugas harian, ulangan harian, UTS, dan UAS. Penilaian sikap dilihat dari sikap siswa di dalam kelas, penilaian keterampilan dilihat dari praktek kegiatan siswa. Pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar belum maksimal, pendayagunaan lingkungan baru pada penggunaan mushola di sekolah. Dari segi proses pelaksanaan pembelajaran, di SDN Kalierang 03 sudah dilaksanakan dengan baik, namun untuk pendekatan scientific belum dilakukan secara menyeluruh, khususnya menanya. Faktor pendukung dalam implementasi kurikulum 2013 di SDN Kalierang 03 yakni mendapat dukungan dari masyarakat khususnya wali murid, sehingga implementasi dapat berjalan dengan lancar, guru bersungguh-sungguh untuk 14 Jurnal PGSD, Vol. 3, No. 1Februari 2016

7 Penerapan Kurikulum 2013 Dalam Pelaksanaan Pembelajaran (Studi Kasus Di SD N Kalierang 03 Bumiayu) melaksanakan kurikulum 2013 dengan kemampuan mereka. Sedangkan faktor penghambat dalam implementasi Kurikulum 2013 yaitu belum semua siswa mau aktif di dalam pembelajaran, serta alat peraga masih terbatas. Penerapan Kurikulum 2013 dalam pelaksanaan pembelajaran di SDN Kalierang 03 faktor utama penentu keberhasilan dari guru dan siswa. Guru hendaknya bisa mengikuti seminar, workshop, atau diklat kurikulum 2013 baik diselenggarakan secara umum maupun secara khusus untuk guru kelas maupun mapel PAI dan PJOK guna menambah wawasan tentang kurikulum 2013; kompetensi guru perlu ditingkatkan sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga guru dapat merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran secara kreatif, efektif, dan efisien; selalu berupaya untuk memotivasi siswa agar siswa mampu berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran; selalu berupaya untuk mengembangkan metode dan strategi baru dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran lebih aktif dan menyenangkan. Sebagai siswa agar lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran, jangan segan dan takut untuk bertanya; siswa agar lebih patuh kepada guru, saling menghargai dan membantu teman; serta siswa agar lebih mempraktekkan dan mengamalkan setiap ilmu didapat dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah maupun di rumah. SIMPULAN Kurikulum 2013 sudahdiberlakukan di SDN Kalierang 03, namundalampenerapannyamasihterdapatbanyakkendala.hambatan terjadiantara lain: SDM guru belumsepenuhnyasiapdalammelaksanakankurikulum 2013, keterbatasan media pembelajaran tersedia, pembelajaran belummengacupada RPP, dankreatifitas guru berbeda-beda.penerapan Kurikulum 2013 di SDN Kalierang 03 secara keseluruhan sudah baik. Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya, setiap kurikulum pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. oleh karena kita harus tetap mendukung upaya pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia demi menciptakan peserta didik beriman, bertakwa, berakhlak mulia dan sesuai dengan pancasila demi memenuhi perkembangan zaman. Jurnal PGSD UMUS, Vol. 3, No. 1 April

8 Rizki Umi Nurbaeti DAFTAR PUSTAKA Shobirin, Ma as Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar. Budi Utama; Yogyakarta Sumar, Warni Tune Strategi Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Soft Skill. Budi Utama; Yogyakarta Maryani Ika dan Laila Fatmawati Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar. Budi Utomo; Yogyakarta 16 Jurnal PGSD, Vol. 3, No. 1Februari 2016