KOPERASI KESEHATAN PEGAWAI DAN PENSIUNAN BANK. Anggaran Rumah Tangga ini merupakan bagian dan satu
|
|
- Susanto Tedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KESEHATAN PEGAWAI DAN PENSIUNAN BANK MANDIRI BAB I KETENTUAN UMUM Pasal Anggaran Rumah Tangga ini merupakan bagian dan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar Koperasi BAB II ATRIBUT, KANTOR DAN WAKTU KERJA, DAN LOGO Pasal Atribut Koperasi Kesehatan Pegawai Dan Pensiunan Bank Mandiri yang selanjutnya dalam Anggaran Rumah Tangga ini disebut Koperasi memiliki atribut organisasi seperti logo dan identitas lain yang diperlukan Pasal Kantor dan Waktu Kerja (1) Koperasi dapat membuka kantor di tempat kedudukannya baik di Kantor Pusat maupun cabang, menetap ataupun sementara (2) Yang dimaksud Kantor Pusat adalah kantor utama tempat kedudukan Koperasi menyelenggarakan -administrasinya ataupun menjalankan usahanya (3) Hari Kerja Koperasi ditetapkan hari Senin - 1 -
2 sampai dengan Jumat, dari pukul (tujuh lewat tiga puluh menit) sampai dengan (enam belas lewat tiga puluh menit) waktu setempat atau hari dan waktu lain yang ditetapkan oleh Pengurus Pasal Logo (1) Koperasi menggunakan Logo yang bentuk dan ukurannya ditetapkan oleh Pengurus (2) Kepala surat Koperasi terdiri dari Logo Koperasi di bagian kanan atas ditambah dengan Alamat Kantor, Nomor Telepon/Facsimile pada bagian kanan atas kertas surat di bawah Logo Koperasi BAB III MAKSUD DAN KEGIATAN USAHA Pasal Kegiatan Usaha (1) Koperasi mengelola dana Anggota pada usahausaha yang dinilai menguntungkan, antara lain: a) Melakukan atau kerjasama investasi di bidang pasar uang dan atau pasar modal; b) Melakukan penyertaan modal di badan usaha lain; c) Melakukan penempatan dana pada lembaga keuangan (2) Koperasi melakukan kegiatan usaha yang - 2 -
3 mendukung pelayanan kesehatan Anggota, antara lain: a) Kerjasama dengan pihak ketiga dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada Anggota; b) Mendirikan dan atau melakukan penyertaan --- modal di perusahaan asuransi kesehatan, Rumah Sakit, Klinik, Apotik, Laboratorium atau Perusahaan Farmasi; c) Mendirikan dan atau melakukan penyertaan --- modal di perusahaan provider kesehatan atau Third Party Administrator (TPA) atau Administration Service Only (ASO) (3) Dalam melakukan kegiatan Koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) di atas, Pengurus harus tunduk kepada arahan investasi dan pedoman manajemen risiko yang diatur lebih lanjut dalam Peraturan Khusus BAB IV ANGGOTA Pasal Ketentuan Umum (1) Yang dimaksud dengan Anggota adalah: a) Pegawai Tetap yaitu pegawai yang bekerja pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan diangkat -berdasarkan surat keputusan Direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk; b) Pensiunan Pegawai yaitu Pegawai Tetap PT - 3 -
4 Bank Mandiri (Persero) Tbk yang tidak bekerja lagi di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, karena: telah memasuki usia pensiun jabatan; atau Pegawai Tetap yang diangkat menjadi Direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk atau perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya (2) Seorang yang ingin menjadi atau berhenti dari Anggota harus mengajukan surat permohonan kepada Pengurus (3) Formulir surat permohonan menjadi Anggota atau berhenti menjadi Anggota dapat diminta kepada Pengurus (4) Pengurus akan memberitahukan/memberi jawaban tentang diterima atau ditolaknya permohonan ---- seorang menjadi atau berhenti sebagai Anggota paling lambat 7 (tujuh) hari sesudah permohonan diterima. Apabila permohonan dikabulkan, maka Pengurus harus membuat Surat Pengangkatan sebagai Anggota yang ditandatangani oleh Ketua Umumnya. Apabila permohonan tidak dikabulkan, maka Pengurus harus memberikan alasan tentang penolakan tersebut (5) Nama Anggota yang telah diterima dicatat dalam Buku Daftar Anggota
5 Pasal Calon Anggota (1) Bagi mereka yang belum dapat melunasi pembayaran Simpanan Pokok, maka berstatus sebagai Calon Anggota (2) Calon Anggota mempunyai kewajiban: a) membayar cicilan Simpanan Pokok sampai lunas setiap bulan sesuai ketentuan; b) membayar penuh Simpanan Wajib setiap bulan; c) mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Rapat Anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam Koperasi; d) memelihara dan menjaga nama baik serta kebersamaan dalam Koperasi (3) Calon Anggota mempunyai hak: a) memperoleh pelayanan administratif dari Koperasi; b) mendapatkan kartu tanda Calon Anggota; c) bagi Calon Anggota yang meninggal dunia, maka saldo simpanan yang tercatat pada Koperasi akan diberikan kepada ahli warisnya (4) Nama Calon Anggota yang telah diterima dicatat dalam Buku Daftar Anggota Pasal Persyaratan Menjadi Anggota Kehormatan
6 (1) Anggota Kehormatan adalah Komisaris dan mantan Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Direksi dan mantan Direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Executive Vice President (EVP) Koordinator dan mantan Executive Vice President (EVP) Koordinator PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, atau ---orang yang sangat berjasa kepada Koperasi (2) Anggota Kehormatan diusulkan oleh Pengurus dan disahkan dalam Rapat Anggota (3) Pengurus memberitahukan secara tertulis kepada Komisaris dan mantan Komisaris PT Bank Mandiri Persero) Tbk, Direksi dan mantan Direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Executive Vice President (EVP) Koordinator dan mantan Executive Vice President (EVP) Koordinator PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, atau orang yang dipandang berjasa kepada Koperasi tentang kesempatan untuk menjadi Anggota Kehormatan berikut Hak dan Kewajibannya (4) Setiap Anggota Kehormatan mempunyai kewajiban: a) membayar Simpanan Pokok menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar dan membayar Simpanan Wajib yang besarnya sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini;
7 b) berpartisipasi di dalam kegiatan usaha Koperasi; c) mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Rapat Anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam Koperasi; d) memelihara dan menjaga nama baik serta kebersamaan dalam Koperasi (5) Setiap Anggota Kehormatan mempunyai hak: a) memperoleh pelayanan Koperasi; b) menghadiri dan berbicara di dalam Rapat Anggota, tetapi tidak memiliki hak suara;--- c) mengajukan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dan kemajuan Koperasi; d) tidak berhak dipilih menjadi Pengurus dan Pengawas (6) Nama Anggota Kehormatan yang telah diterima ---- dicatat dalam Buku Daftar Anggota Pasal Persyaratan Menjadi Anggota Luar Biasa (1) Anggota luar biasa adalah orang yang bermaksud menjadi Anggota, namun tidak dapat memenuhi sebagian atau seluruh syarat sebagai Anggota, antara lain: a) Janda/Duda dari Pensiunan Bank Mandiri yang telah menerima manfaat kesehatan; b) Pegawai Perusahaan Anak PT Bank Mandiri (Persero) Tbk;
8 c) Anggota Direksi Perusahaan Anak PT Bank Mandiri (Persero) Tbk; d. Pegawai Dana Pensiun Bank Mandiri, Pegawai Dana Pensiun Bank Mandiri 1, 2, 3 dan 4; e. Pihak lainnya yang diputuskan bersama oleh Pengurus dan Pengawas dengan tetap memperhatikan ketentuan perundangundangan yang berlaku (2) Anggota luar biasa diusulkan oleh Pengurus dan disahkan dalam Rapat Anggota (3) Pengurus memberitahukan secara tertulis kepada yang dimaksud dalam ayat (1) huruf a, b, dan c tentang kesempatan untuk menjadi Anggota luar biasa berikut Hak dan Kewajibannya (4) Setiap Anggota luar biasa mempunyai kewajiban: a) membayar Simpanan Pokok menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar dan membayar Simpanan Wajib yang besarnya sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini; b) berpartisipasi di dalam kegiatan usaha Koperasi; c) mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Rapat Anggota dan ketentuan lainnya yang - 8 -
9 berlaku dalam Koperasi; d) memelihara dan menjaga nama baik serta kebersamaan dalam Koperasi (5) Setiap Anggota luar biasa mempunyai hak: a) memperoleh pelayanan Koperasi; b) menghadiri dan berbicara di dalam Rapat Anggota, tetapi tidak memiliki hak suara;--- c) mengajukan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dan kemajuan Koperasi; d) tidak berhak dipilih menjadi Pengurus dan Pengawas (6) Nama Anggota luar biasa yang telah diterima ---- dicatat dalam Buku Daftar Anggota Pasal Keabsahan Keanggotaan (1) Keanggotaan Koperasi sah apabila telah memenuhi persyaratan menjadi anggota sebagaimana diatur dalam Pasal 6, 7, 8, dan 9 pada Anggaran Rumah Tangga ini (2) Keanggotaan Koperasi tidak dapat dialihkan kepada siapapun dan dengan cara apapun juga Pasal Berakhirnya Keanggotaan (1) Anggota dapat diberhentikan oleh Pengurus sebagai Anggota Koperasi apabila tidak memenuhi ---salah satu syarat sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat (4) Anggaran Dasar
10 (2) Anggota Koperasi yang merupakan Pegawai Tetap PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang diberhentikan keanggotaannya oleh Pengurus berdasarkan: a) Pasal 4 ayat (10) huruf b Anggaran Dasar --- (meninggal dunia), maka uang Simpanan Pokok, --uang Simpanan Wajib dan uang simpanan lainnya atas namanya setelah dipotong dengan bagian tanggungan yang ditetapkan, dikembalikan kepada ahli warisnya dengan segera selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah namanya dihapus dari Buku Daftar Anggota; b) Selain berdasarkan Pasal 4 ayat (10) huruf b Anggaran Dasar, maka uang Simpanan Pokok,uang Simpanan Wajib dan uang simpanan lainnya atas namanya yang dananya berasal dari kontribusi Anggota yang bersangkutan (bukan kontribusi Bank Mandiri) beserta pengembangannya setelah dipotong dengan bagian tanggungan yang ditetapkan, dikembalikan kepada Anggota yang bersangkutan dengan segera selambatlambatnya 1 (satu)bulan setelah namanya dihapus dari Buku Daftar Anggota (3) Anggota Koperasi yang merupakan Pensiunan dengan usia pensiun 56 (lima puluh enam) tahun yang diberhentikan keanggotaannya oleh
11 Pengurus berdasarkan: a) Pasal 4 ayat (10) huruf b Anggaran Dasar --- (meninggal dunia), maka manfaat kesehatan dilanjutkan oleh pasangannya. Dalam hal pasangannya juga meninggal dunia, maka uang Simpanan Pokok, uang Simpanan Wajib dan uang simpanan lainnya atas namanya setelah dipotong dengan bagian tanggungan yang ditetapkan, dikembalikan kepada ahli warisnya dengan segera selambat-lambatnya 1(satu)bulan setelah namanya dihapus dari Buku Daftar Anggota; b) Selain berdasarkan Pasal 4 ayat (10) huruf b Anggaran Dasar, maka uang Simpanan Pokok, uang Simpanan Wajib dan uang simpanan lainnya atas namanya yang dananya berasal dari kontribusi Anggota yang bersangkutan (bukan kontribusi Bank Mandiri) beserta pengembangannya setelah dipotong dengan bagian tanggungan yang ditetapkan,dikembalikan kepada Anggota yang bersangkutan dengan segera selambatlambatnya 1 (satu)bulan setelah namanya dihapus dari Buku Daftar Anggota (4) Anggota Koperasi yang merupakan Pensiunan dengan usia pensiun 46 (empat puluh enam) tahun yang diberhentikan keanggotaannya oleh Pengurus berdasarkan:
12 a) Pasal 4 ayat (10) huruf b Anggaran Dasar --- (meninggal dunia) namun masih dalam masa --- tunda, maka uang Simpanan Pokok, uang Simpanan Wajib dan uang simpanan lainnya atas namanya setelah dipotong dengan bagian tanggungan yang ditetapkan, dikembalikan kepada ahli warisnya dengan segera selambat--lambatnya 1 (satu) bulan setelah namanya dihapus dari Buku Daftar Anggota; b) Pasal 4 ayat (10) huruf b Anggaran Dasar --- (meninggal dunia) namun telah dalam masa --- manfaat, maka manfaat kesehatan dilanjutkan oleh pasangannya. Dalam hal pasangannya juga -meninggal dunia, maka uang Simpanan Pokok,-uang Simpanan Wajib dan uang simpanan lainnya atas namanya setelah dipotong dengan bagian tanggungan yang ditetapkan, dikembalikan kepada ahli warisnya dengan segera selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah namanya dihapus dari Buku Daftar Anggota; c) Selain berdasarkan Pasal 4 ayat (10) huruf b Anggaran Dasar namun masih dalam masa tunda, -maka uang Simpanan Pokok, uang Simpanan Wajib dan uang simpanan lainnya atas namanya yang dananya berasal dari kontribusi Anggota yang bersangkutan
13 (bukan kontribusi Bank Mandiri) -beserta pengembangannya setelah dipotong dengan bagian tanggungan yang ditetapkan, dikembalikan kepada Anggota yang bersangkutan dengan segera selambatlambatnya 1 (satu)bulan setelah namanya dihapus dari Buku Daftar Anggota; d) Selain berdasarkan Pasal 4 ayat (10) huruf b Anggaran Dasar namun telah dalam masa manfaat, maka uang Simpanan Pokok, uang Simpanan Wajib dan uang simpanan lainnya atas namanya yang dananya berasal dari kontribusi --Anggota yang bersangkutan (bukan kontribusi Bank Mandiri) beserta pengembangannya setelah dipotong dengan bagian tanggungan yang ditetapkan, dikembalikan kepada Anggota yang bersangkutan dengan segera selambatlambatnya 1 (satu) bulan setelah namanya dihapus dari Buku Daftar Anggota (5) Anggota yang berakhir keanggotaannya karena ---- diberhentikan oleh Pengurus didasarkan pada ---- alasan sebagai berikut: a) Sudah tidak memenuhi syarat-syarat keanggotaan Koperasi; b) Melalaikan kewajiban sebagai Anggota Koperasi dan mengabaikan teguran dan peringatan Pengurus secara tertulis
14 sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut; c) Melakukan praktek kecurangan yang menyebabkan Koperasi mengalami kerugian materil; d) Terbukti secara sah telah mencemarkan nama baik Koperasi (6) Pemberhentian Anggota ditetapkan dalam Keputusan Pengurus BAB V PENGELOMPOKAN ANGGOTA Pasal Pengelompokan Anggota dalam rangka menghadiri Rapat Anggota dilaksanakan dengan ketentuan: (1) Pengurus menetapkan Pengelompokan Anggota berdasarkan lokasi kerja Anggota Koperasi dan menentukan Pengurus Kelompok (2) Lokasi kerja Anggota ditetapkan berdasarkan ---- Group, Wilayah dan Area PT Bank Mandiri Persero) Tbk, serta kelompok pensiunan Persatuan Pensiunan Bank Mandiri) (3) Pengurus Kelompok selanjutnya bertanggungjawab menyelenggarakan Rapat kelompok anggota sebagaimana disebutkan pada ayat (1) untuk -menentukan Utusan Kelompok yang akan menghadiri ---setiap Rapat Anggota (4) Jumlah Utusan Kelompok yang akan menghadiri ---- Rapat Anggota disesuaikan dengan ratio yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini
15 Pasal Ratio Utusan Kelompok Setiap kelompok yakni Group, Wilayah, Area, serta ---- kelompok pensiunan dan kelompok Anggota Luar Biasa - dapat diwakili oleh 1 (satu) orang dari Utusan Kelompoknya BAB VI RAPAT ANGGOTA Pasal Tata Cara Penyelenggaraan Rapat Anggota Tahunan (1) Rapat Anggota Tahunan (RAT) diselenggarakan oleh Pengurus (2) Pengurus dapat membentuk Panitia yakni Steering Committee/Panitia Pengarah yang terdiri dari Pengurus dan Pengawas, serta Organizing Committee/Panitia Pelaksana RAT yang diketuai -oleh salah seorang Anggota yang ditunjuk oleh Pengurus (3) Panitia Pengarah bertugas mengarahkan Panitia Pelaksana, tentang waktu, tempat, biaya dan hal ---penting lainnya (4) Panitia Penyelenggara mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk penyelenggaraan RAT seperti tempat, waktu, anggaran biaya,transportasi dan akomodasi serta materi rapat (5) Panitia Penyelenggara menyampaikan Undangan
16 berikut materi RAT kepada Utusan Kelompok, Pengurus, Pengawas serta Dewan Penasehat sebelum RAT diselenggarakan (6) Pimpinan Sidang selanjutnya menghitung kehadiran Anggota yang diwakili oleh Utusan Kelompok dan -menyatakan RAT sah serta memenuhi quorum apabila dihadiri oleh 50% (lima puluh persen) Anggota yang diwakili oleh Utusan Kelompok ditambah 1 (satu) Anggota (7) Apabila tidak quorum, maka RAT dapat dilaksanakan kembali paling lambat 7 (tujuh) hari kerja dengan dihadiri oleh 30% (tiga puluh ---persen) Anggota yang diwakili Utusan Kelompok (8) Pimpinan Sidang memimpin RAT dengan terlebih dahulu membahas dan mengesahkan Tata Tertib ---- serta Agenda RAT (9) Keputusan RAT diambil berdasarkan musyawarah atau pemungutan suara (10) Laporan Penyelenggaraan RAT harus diterbitkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah RAT -diselenggarakan dan didistribusikan kepada peserta RAT dan fungsionaris Koperasi serta pihak yang berkepentingan (11) Biaya RAT hendaknya sudah tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Pendapatan dan
17 Belanja Koperasi (RKAPBK), sementara biaya RALB akan dipertanggungjawabkan pada RAT berikutnya Pasal Tata Cara Penyelenggaraan Rapat Anggota Luar Biasa - (1) Tata Cara Penyelenggaraan Rapat Anggota Luar Biasa (RALB) sebagai akibat terjadinya kepailitan, atau karena dibubarkan Pemerintah, atau karena terjadinya musibah besar yang menimpa Koperasi dan anggotanya, pada hakekatnya sama dengan penyelenggaraan RAT (2) Tata Cara Penyelenggaraan RALB karena RAT menolak Laporan Pertanggungjawaban Pengurus atau karena terjadinya kemelut di tubuh Pengurus, sehingga Pengurus dinyatakan demisioner oleh Pengawas, maka RALB akan diselenggarakan oleh Pengawas atau Care Taker yang ditunjuk sementara memegang tampuk kepengurusan Koperasi BAB VII PENGURUS Pasal Kriteria Calon Pengurus Kriteria: a) Anggota Koperasi; b) Jujur dan mempunyai track record yang baik di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk;
18 c) Belum menjabat sebagai Pengurus untuk 2 (dua) periode masa jabatan; d) Diutamakan memiliki pengetahuan dalam bidang perkoperasian Pasal Pencalonan dan Pemilihan Pengurus (1) Menjelang Rapat Anggota, Pengurus dapat meminta masukan dari Utusan Kelompok mengenai bakal Calon Pengurus baru (2) Dewan Penasehat berwenang untuk mengusulkan ---- bakal Calon Pengurus kepada Rapat Anggota (3) Daftar Calon Pengurus diumumkan dalam Rapat ---- Anggota, dan selanjutnya dipilih oleh Rapat ---- Anggota untuk masing-masing jabatan kepengurusan, secara terbuka atau tertutup (4) Utusan Kelompok yang juga menjadi Calon Pengurus tetap mempunyai hak suara (5) Pimpinan Rapat Anggota menentukan mekanisme dan menyelenggarakan pemilihan baik secara musyawarah atau pemungutan suara atas Calon-calon Pengurus oleh Utusan Kelompok untuk ---masing-masing jabatan kepengurusan (6) Dalam hal terdapat suara sama untuk satu jabatan, maka diadakan pemilihan ulang sampai diperoleh calon dengan suara terbanyak (7) Daftar Calon Pengurus berikut perolehan suara
19 hendaknya masuk dalam Berita Acara Rapat Pasal Pergantian Antar Waktu Pengurus (1) Pengurus yang berhenti dari PT Bank Mandiri ---- (Persero) Tbk, pensiun, sakit berkepanjangan lebih dari 1 (satu) bulan, meninggal dunia atau ---diberi tugas lain oleh Direksi PT Bank Mandiri Persero) Tbk sebelum masa jabatan kepengurusannya berakhir, maka untuk penggantinya dapat ditempuh cara berikut: a) Rapat Pengurus dengan dihadiri wakil Pengawas meminta kesediaan salah seorang Pengurus untuk merangkap jabatan maksimum untuk (tiga) bulan sampai dengan Pengurus menyelenggarakan RALB untuk memilih pengganti anggota Pengurus yang lowong; atau b) Rapat Pengurus dengan dihadiri wakil Pengawas dapat mengangkat jabatan Pengurus tersebut -dari kalangan Anggota dengan masa jabatan -maksimum untuk 3 (tiga) bulan sampai dengan Pengurus menyelenggarakan RALB untuk memilih -- pengganti anggota Pengurus yang lowong (2) Dalam hal Laporan Pertanggung jawaban Pengurus dalam RAT ditolak, maka kepengurusannya akan -ditentukan oleh Rapat
20 Anggota atau Pengawas dapat mengambil alih kepengurusan maksimum untuk 3 (tiga) bulan sampai diselenggarakannya pemilihan melalui Rapat Anggota Pasal Sumpah dan Janji Pengurus (1) Sebelum memangku jabatannya, Pengurus wajib ---- mengucapkan sumpah atau janji menurut agamanya di hadapan Rapat Anggota (2) Sumpah atau janji Pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbunyi sebagai berikut: Demi Allah saya bersumpah/berjanji: a) Bahwa saya dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Pengurus selalu berpegang kepada ketentuan-ketentuan dalam undang-undang Perkoperasian, Anggaran Dasar, --Anggaran Rumah Tangga serta peraturan lain yang berlaku di Koperasi b) Bahwa saya dalam melaksanakan tugas atau --- kewajiban sebagai Pengurus dengan profesional sehingga kepentingan Koperasi beserta anggota-anggotanya mendapat pelayanan yang adil dan sebaik-baiknya c) Bahwa saya dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Pengurus, menjauhkan perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan
21 Koperasi dan anggotanya serta gerakan Koperasi (3) Tiap Pengurus yang telah mengucapkan sumpah atau janji, bersama saksi-saksi harus membubuhkan tanda tangannya pada Berita Acara Pengucapan Sumpah atau Janji Pasal Struktur Pengurus (1) Struktur Pengurus Koperasi terdiri dari: a) Ketua Umum disebut Direktur Utama; b) Ketua Bidang disebut Direktur Bidang: i) Investment Management, yang membawahi antara lain: Investment Manager, yang membawahi bagian antara lain: Investment Specialist ii) Membership & Operational, yang membawahi antara lain: Membership Manager, yang membawahi bagian antara lain: Membership Maintenance; Data Management; Payment; Provider Relationship; Technical & Operation Manager, yang membawahi bagian antara lain: IT Development;
22 IT Operations; HR & General Support iii) Finance, yang membawahi antara lain: Finance Strategy Manager, yang membawahi bagian antara lain: Accounting; Budgeting & Performance (2) Jabatan Ketua Umum/Direktur Utama dan Ketua ---- Bidang/Direktur Bidang dipilih dan diangkat dari Anggota Koperasi, sedangkan jabatan di luar itu dapat dipilih dan diangkat dari luar Anggota Koperasi BAB VIII PENGAWAS Pasal Kriteria Calon Pengawas Kriteria: a) Anggota Koperasi dan bersedia dicalonkan menjadi Anggota Pengawas b) Mempunyai pengetahuan dalam bidang pengawasan dan mempunyai kompetensi dalam bidang bisnis, keuangan, administrasi/hrd c) Jujur dan mempunyai track record yang baik di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk d) Belum menjabat sebagai Pengawas untuk 2 (dua) periode masa jabatan e) Diutamakan memiliki pengetahuan dalam bidang
23 perkoperasian Pasal Pencalonan dan Pemilihan Pengawas (1) Menjelang Rapat Anggota, Pengurus dapat meminta masukan dari Utusan Kelompok mengenai bakal Calon Pengawas baru (2) Dewan Penasehat berwenang untuk mengusulkan ---- bakal Calon Pengawas kepada Rapat Anggota (3) Daftar Calon Pengawas diumumkan dalam Rapat ---- Anggota, dan selanjutnya dipilih oleh Rapat ---- Anggota secara terbuka atau tertutup (4) Utusan Kelompok yang juga menjadi calon Pengawas tetap mempunyai hak suara (5) Pimpinan Rapat Anggota menentukan mekanisme dan menyelenggarakan pemilihan baik secara musyawarah atau pemungutan suara atas calon-calon Pengawas oleh Utusan Kelompok (6) Dalam hal terdapat suara sama untuk satu jabatan, maka diadakan pemilihan ulang sampai diperoleh calon dengan suara terbanyak (7) Daftar Calon Pengawas berikut perolehan suara hendaknya masuk dalam Berita Acara Rapat (8) Calon-calon Pengawas yang memperoleh suara terbanyak dan berstatus Pegawai PT Bank Mandiri (Persero) Tbk diajukan kepada Direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk
24 memperoleh persetujuan sebagai Pengawas Koperasi Pasal Pergantian Antar Waktu Pengawas Pengawas yang mengundurkan diri dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sakit berkepanjangan lebih dari 1 (satu) bulan, meninggal dunia atau diberi tugas lain oleh Direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebelum masa jabatannya berakhir, maka untuk penggantinya dapat ditempuh cara berikut: a) Rapat Pengurus dengan dihadiri wakil Pengawas meminta kesediaan salah seorang Pengawas untuk ---- merangkap jabatan maksimum untuk 3 (tiga) bulan sampai dengan Pengurus menyelenggarakan RALB untuk memilih pengganti anggota Pengawas yang lowong; atau b) Rapat Pengurus dengan dihadiri wakil Pengawas dapat mengangkat jabatan Pengawas tersebut dari kalangan Anggota dengan masa jabatan maksimum untuk 3 (tiga) bulan sampai dengan Pengurus menyelenggarakan RALB untuk memilih pengganti anggota Pengawas yang lowong Pasal Sumpah dan Janji Pengawas (1) Susunan Pengawas terdiri dari seorang Ketua dan 2 (dua) orang Anggota, yang diangkat oleh Anggota dalam Rapat Anggota (2) Dengan Pengurus dan antara Pengawas tidak
25 mempunyai hubungan keluarga (3) Sebelum memangku jabatannya, Pengawas wajib ---- mengucapkan sumpah atau janji menurut agamanya di hadapan Rapat Anggota (4) Sumpah atau janji Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berbunyi sebagai berikut: Demi Allah saya bersumpah/berjanji: a) Bahwa saya dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Pengawas selalu berpegang kepada ketentuan-ketentuan dalam undang-undang Perkoperasiaan, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga serta peraturan lain yang berlaku di Koperasi b) Bahwa saya dalam melaksanakan tugas atau --- kewajiban sebagai Pengawas selalu berusaha sehingga kepentingan Koperasi beserta anggota-anggotanya mendapat pelayanan yang adil dan sebaik-baiknya c) Bahwa saya dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Pengawas, menjauhkan perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan --- Koperasi dan anggotanya serta gerakan Koperasi (5) Tiap Pengawas yang telah mengucapkan sumpah atau janji, bersama saksi-saksi harus membubuhkan tanda tangannya pada Berita
KOPERASI KESEHATAN PEGAWAI DAN PENSIUNAN BANK. (1) Badan Usaha Koperasi ini bernama KOPERASI
---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ------ ---- ---- ---- ---PERUBAHAN ANGGARAN DASAR---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- -- KOPERASI KESEHATAN PEGAWAI DAN PENSIUNAN BANK MANDIRI----
Lebih terperinciPENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS
PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS PT Nomor : Pada hari ini, - - Pukul -Hadir dihadapan saya, dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang saya, Notaris kenal dan akan disebutkan pada bagian akhir akta ini :- 1. Nama
Lebih terperinciANGGARAN DASAR KOPERASI USAHA BERSAMA ALUMNI STMN CIAMIS. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1
ANGGARAN DASAR KOPERASI USAHA BERSAMA ALUMNI STMN CIAMIS BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Koperasi ini bernama Koperasi Usaha Bersama Alumni STMN Ciamis dan selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini
Lebih terperinciANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA
ANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- -----BAB I ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ----
Lebih terperinciSEMULA ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk.
Pasal SEMULA ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. Pasal PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM PASAL 10 PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PERUBAHAN KE VII
ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PERUBAHAN KE VII Hasil Keputusan Rapat Kerja Nasional Pra Kongres di Jakarta tanggal 25-26 Oktober 2013 BAB I STATUS PERKUMPULAN Pasal 1 IKATAN PEJABAT
Lebih terperinciPEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA KOPERASI
7 Lampiran : Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor : 10/Per/M.KUKM/XII/2011 Tentang : Pedoman Penyelenggaraan Rapat Anggota Koperasi PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LINGGA
PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 0TAHUN 2007 T E N T A N G TATACARA PEMILIHAN, PENCALONAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 0TAHUN 2007 T E N T A N G TATACARA PEMILIHAN, PENCALONAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang :
Lebih terperinciANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA AD & ART LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT NUSANTARA CORRUPTION WATCH LSM NCW
ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA AD & ART LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT NUSANTARA CORRUPTION WATCH LSM NCW ANGGARAN RUMAH TANGGA Nusantara Corruption Watch (NCW) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Persyaratan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR KOPERASI KARYAWAN BISNIS INDONESIA MUKADIMAH
ANGGARAN DASAR KOPERASI KARYAWAN BISNIS INDONESIA MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Karyawan PT Jurnalindo Aksara Grafika, dengan penuh kesadaran, ikhlas serta didorong oleh semangat berkoperasi
Lebih terperinciKOPERASI.. Nomor : 12. Pada hari ini, Kamis, tanggal (sepuluh September dua ribu lima belas).
KOPERASI.. Nomor : 12 Pada hari ini, Kamis, tanggal 10-09-2015 (sepuluh September dua ribu lima belas). Pukul 16.00 (enam belas titik kosong-kosong) Waktu Indonesia Bagian Barat. ------- - Hadir dihadapan
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI MITRA SEJAHTERA JAKARTA. BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN DAERAH KERJA Pasal 1
ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI MITRA SEJAHTERA JAKARTA BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN DAERAH KERJA Pasal 1 1. Koperasi ini bernama Koperasi Karyawan PT. Bank Central Asia Mitra Sejahtera Jakarta disingkat
Lebih terperinciBAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN
BAB I UMUM Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN 1. Anggaran Rumah Tangga disusun berlandaskan Anggaran Dasar GAPEKSINDO dan ditetapkan serta disahkan pada Musyawarah Nasional Khusus di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta,
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pada saat ini perkumpulan orang di Indonesia
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO D E S A P A D I Jln. Raya Padi Pacet No.26 Kec. Gondang Tlp PERATURAN DESA PADI NOMOR : 06 TAHUN 2002
PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO D E S A P A D I Jln. Raya Padi Pacet No.26 Kec. Gondang Tlp. 0321 690957 PERATURAN DESA PADI NOMOR : 06 TAHUN 2002 T E N T A N G TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA
BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, Menimbang:
Lebih terperinciTATA TERTIB. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Senin, 19 Mei 2014 Cordoba Room Menara 165
TATA TERTIB Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Senin, 19 Mei 2014 Cordoba Room Menara 165 1. Umum Rapat ini adalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT ABM Investama Tbk (selanjutnya disebut Rapat ). Waktu
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1957 TENTANG POKOK-POKOK PEMERINTAHAN DAERAH *) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1957 TENTANG POKOK-POKOK PEMERINTAHAN DAERAH *) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa berhubung dengan perkembangan ketatanegaraan maka Undang-undang
Lebih terperinciWALIKOTA DENPASAR PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG
WALIKOTA DENPASAR PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENCALONAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN SERTA PENGANGKATAN PENJABAT KEPALA DESA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pada saat ini perkumpulan di Indonesia
Lebih terperinciBADAN PERWAKILAN DESA DESA PADI KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO K E P U T U S A N BADAN PERWAKILAN DESA PADI NOMOR : 01 TAHUN 2001 T E N T A N G
BADAN PERWAKILAN DESA DESA PADI KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO K E P U T U S A N BADAN PERWAKILAN DESA PADI NOMOR : 01 TAHUN 2001 T E N T A N G PERATURAN TATA TERTIB BADAN PERWAKILAN DESA PADI Menimbang
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 28 Tahun : 2013
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 28 Tahun : 2013 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH
Lebih terperinciAKTA PENDIRIAN KOPERASI KONSUMEN... Nomor:.
AKTA PENDIRIAN KOPERASI KONSUMEN... Nomor:. Pada hari ini Tanggal ( ) Pukul - ( )Waktu Indonesia Bagian ------ Berhadapan dengan saya,, Sarjana Hukum, Notaris,--- dengan dihadiri oleh saksi yang saya kenal
Lebih terperinciKEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) IV FEDERASI SERIKAT PEKERJA PERKAYUAN PERHUTANAN DAN UMUM SELURUH INDONESIA
KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) IV FEDERASI SERIKAT PEKERJA PERKAYUAN PERHUTANAN DAN UMUM SELURUH INDONESIA NOMOR : KEP-02/MUNAS.IV/FSPK/VIII/2009 TENTANG PERATURAN TATA TERTIB MUSYAWARAH NASIONAL
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MALANG
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG, Menimbang Mengingat : a. bahwa Desa sebagai kesatuan
Lebih terperinciMusyawarah Nasional VI Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia. Tata Tertib Musyawarah Nasional
Musyawarah Nasional VI Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia Keputusan No. 002/Munas-6/IROPIN/II/2016 tentang Tata Tertib Musyawarah Nasional Musyawarah Nasional VI Refraksionis Optisien Indonesia yang
Lebih terperinciTENTANG TATA BERACARA PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG BADAN KEHORMATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01/DPR RI/IV/2007-2008 TENTANG TATA BERACARA PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG BADAN KEHORMATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DEWAN
Lebih terperinciL E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2007 T E N T A N G
L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2007 T E N T A N G TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN
Lebih terperinciAKTA PENDIRIAN KOPERASI PEMASARAN... Nomor:.
AKTA PENDIRIAN KOPERASI PEMASARAN... Nomor:. Pada hari ini Tanggal ( ) Pukul ( )Waktu Indonesia Bagian. Berhadapan dengan saya,, Sarjana Hukum, Notaris, dengan dihadiri oleh saksi yang saya kenal dan akan
Lebih terperinciPASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan. PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan
ANGGARAN DASAR SAAT INI ANGGARAN DASAR PERUBAHAN PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan PASAL 3 MAKSUD DAN
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI
ANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI Masjid Darussalam Jl. Boulevard Utama No. 1 Kota Wisata Cibubur Gunung Putri - Bogor BAB I NAMA TEMPAT DAN KEDUDUKAN Pasal 1 (1) Koperasi ini bernama Koperasi
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 151 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENGESAHAN, DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a.
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG KEPAILITAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG KEPAILITAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa gejolak moneter yang terjadi di
Lebih terperinciASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA
ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA BAB I PENERIMAAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA Pasal 1 1. Permintaan untuk menjadi anggota, dilakukan secara tertulis dan disampaikan kepada
Lebih terperinciPERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL RAPAT PLENO PENGURUS PUSAT YANG DIPERLUAS DI BALIKPAPAN, 12 JANUARI 2017
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL RAPAT PLENO PENGURUS PUSAT YANG DIPERLUAS DI BALIKPAPAN, 12 JANUARI 2017 1. Beberapa ketentuan dalam Bab II Bagian Kedua Paragraf 1 Pasal
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
Lebih terperinciBADAN PERMUSYAWARATAN DESA DESA WATUGAJAH, KECAMATAN GEDANGSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DESA WATUGAJAH, KECAMATAN GEDANGSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL KEPUTUSAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA NOMOR : 02/KPTS/BPD/2013 TENTANG TATA TERTIB BADAN PERMUSYAWARATAN DESA Menimbang
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA BMW CAR CLUBS INDONESIA BAGIAN PERTAMA KEANGGOTAAN. Pasal 1 Definisi
ANGGARAN RUMAH TANGGA BMW CAR CLUBS INDONESIA BAGIAN PERTAMA KEANGGOTAAN Pasal 1 Definisi 1. Sesuai dengan Anggaran Dasar BMW Car Clubs Indonesia (BMWCCI), beberapa hal yang spesifik akan diperinci, dinyatakan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
Lebih terperinciKEPUTUSAN DIREKSI PT BANK MANDIRI (PERSERO) NO. 068/KEP.DIR/2005 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN BANK MANDIRI
KEPUTUSAN DIREKSI PT BANK MANDIRI (PERSERO) NO. 068/KEP.DIR/2005 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN BANK MANDIRI DIREKSI PT BANK MANDIRI (PERSERO), Menimbang :a. bahwa untuk menjamin kesinambungan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1964 TENTANG PERATURAN TATA TERTIB DPR-GR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1964 TENTANG PERATURAN TATA TERTIB DPR-GR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa perlu ditetapkan Peraturan Tata-tertib Dewan Perwakilan Rakyat
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP-368/KM.5/2005 TENTANG
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP-368/KM.5/2005 TENTANG PENGESAHAN ATAS PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN BANK INDONESIA MENTERI
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA LEMBAGA MASJID NUR HIDAYAH
ANGGARAN RUMAH TANGGA LEMBAGA MASJID NUR HIDAYAH BAB I USAHA Pasal 1 Amal Usaha, Program, dan Kegiatan 1. Lembaga Masjid Nur Hidayah dapat melakukan amal usaha di segala bidang kehidupan dengan cara yang
Lebih terperinciRENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BANK DANAMON INDONESIA, TBK. DENGAN PERATURAN POJK NOMOR 32/ POJK.04/2014 DAN NOMOR 33/ POJK.
RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BANK DANAMON INDONESIA, TBK. DENGAN PERATURAN POJK NOMOR 32/ POJK.04/2014 DAN NOMOR 33/ POJK.04/2014 Sebelum/ Before Pasal 11 Ayat 5 Pasal 11 Ayat 5 5. (a) Seorang
Lebih terperinciPEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk
PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk I. LATAR BELAKANG Berdasarkan Pasal 35 Ayat (1) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini
ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar yang ditetapkan pada
Lebih terperinci2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 19 TAHUN 2002 T E N T A N G PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 12 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG MAJELIS KEHORMATAN NOTARIS
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG MAJELIS KEHORMATAN NOTARIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI JASA LION GROUP (KKLG)
ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI JASA LION GROUP (KKLG) BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Koperasi ini bernama Koperasi Karyawan Lion Group yang disingkat dengan "KKLG.", dan selanjutnya
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK Menimbang : bahwa sebagai wujud pelaksanaan
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA
ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA BAB I UMUM Pasal 1 Pengertian Anggaran Rumah Tangga merupakan penjabaran Anggaran Dasar IAP Pasal 2 Pengertian Umum (1) Ahli adalah seorang yang berlatar belakang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BONE PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG
1 PEMERINTAH KABUPATEN BONE PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENCALONAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA BARAT,
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana
Lebih terperinciAKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS. Pada hari ini, Hadir dihadapan saya, Notaris di...
AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS. NOMOR: Pada hari ini, Hadir dihadapan saya, Notaris di... Dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang saya, Notaris kenal dan akan disebut pada bagian akhir akta ini.-------------------------------------------------------------
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana diatur dalam Kitab Undangundang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG
PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 24 TAHUN 2006 T E N T A N G TATA CARA PEMILIHAN, PENCALONAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK, Menimbang :
Lebih terperinciSALINAN L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2007 T E N T A N G
1 SALINAN L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2007 T E N T A N G TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT NOMOR TAHUN 2001 Tentang PENCALONAN, PEMILIHAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PETINGGI SENDAWAR 2001 PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
---------------------------- BAB I ---------------------------- ------------------ NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN ------------------ --------------------------- Pasal 1 --------------------------- (1) Koperasi
Lebih terperinciP E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I
S A L I N A N P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEDIRI NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENCALONAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN
Lebih terperinciPIAGAM KOMISARIS. A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan
PIAGAM KOMISARIS A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan I. Struktur: 1. Dewan Komisaris paling sedikit terdiri dari 2 (dua) orang anggota. Salah satu anggota menjabat sebagai Komisaris Utama dan satu
Lebih terperinciUSULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (PENYESUAIAN DENGAN POJK) ANGGARAN DASAR SEKARANG. Rapat Umum Pemegang Saham Pasal 10
ANGGARAN DASAR SEKARANG Rapat Umum Pemegang Saham Pasal 10 6. Apabila Direksi atau Dewan Komisaris lalai untuk menyelenggarakan RUPS tahunan pada waktu yang telah ditentukan, maka 1 (satu) pemegang saham
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Majelis Kehormatan Notaris
No.180,2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Majelis Kehormatan Notaris PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 HA PIOAUSPOI TENTANG MAJELIS KEHORMATAN
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI SIDOARJO, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PENSIUNAN PELABUHAN INDONESIA II BAB I IKATAN PENSIUNAN PELABUHAN INDONESIA II DAN WILAYAH KERJA.
ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PENSIUNAN PELABUHAN INDONESIA II BAB I IKATAN PENSIUNAN PELABUHAN INDONESIA II DAN WILAYAH KERJA Pasal 1 (1) Ikatan Pensiunan Pelabuhan Indonesia II disingkat IKAPENDA sebagaimana
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL
1 2016 No.04,2016 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. PEMERINTAHAN DESA.LURAH DESA. Perubahan, Peraturan Daerah Kabupaten Bantul, Tata, Cara,
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana
Lebih terperinciPiagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan )
Piagam Dewan Komisaris PT Link Net Tbk ( Perseroan ) BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan
Lebih terperinciBUPATI KEPULAUAN MERANTI
[[ BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 14 TAHUN 20112011 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG
PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENCALONAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPerseroan ), berkedudukan di Kotamadya
CONTOH AKTA PENDIRIAN / ANGGARAN DASAR PERSEROAN TERBATAS =============== ------------- NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN ------------- ---------------------- Pasal 1 ---------------------- 1. Perseroan terbatas
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BATURAJA MULTI GEMILANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BATURAJA MULTI GEMILANG Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu PERATURAN DAERAH
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperincib. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KEDIRI NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENCALONAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA
1 SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEDIRI NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENCALONAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL Menimbang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA. Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM
ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga Primer Koperasi Pegawai UPN Veteran Yogyakarta yang selanjutnya
Lebih terperinciPEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk.
PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk. Untuk memenuhi ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku, Direksi dan Dewan Komisaris PT Nusantara Pelabuhan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 03 TAHUN 2010 T E N T A N G
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 03 TAHUN 2010 T E N T A N G PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PAMONG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa agar dapat berperan sebagai alat perekonomian
Lebih terperinci32/DP. Mengingat : 1. DANA PENSIUN
Tambahan Berita - Negara R.I. Tanggal 28/7-2017 No. 60. Pengumuman dalam Berita - Negara R.I. sesuai dengan ketentuan Pasal 7 ayat (2) Undang-undang No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun. SALINAN KEPUTUSAN
Lebih terperinciTATA TERTIB RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. SELASA, 14 MARET 2017
TATA TERTIB RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. SELASA, 14 MARET 2017 1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (untuk selanjutnya disebut Rapat ) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Lebih terperinciBUPATI KEPULAUAN YAPEN
BUPATI KEPULAUAN YAPEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAN DAERAH PT. YAPEN MANDIRI SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN
Lebih terperinciANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA PT INDOSAT BAB I NAMA, SIFAT, JANGKA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 Nama
ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA PT INDOSAT BAB I NAMA, SIFAT, JANGKA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Serikat ini bernama Serikat Pekerja PT Indosat (Persero) Tbk disingkat SP Indosat. Pasal 2 Sifat
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-undang
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN Menimbang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini dilakukan
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. SELAKU PENDIRI DANA PENSIUN SEMEN GRESIK. Nomor : 0033/Kpts/Dir/2014 TENTANG
SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. SELAKU PENDIRI DANA PENSIUN SEMEN GRESIK Nomor : 0033/Kpts/Dir/2014 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN SEMEN GRESIK DIREKSI Menimbang
Lebih terperinciBADAN PERWAKILAN DESA SIDOMULYO. KEPUTUSAN BADAN PERWAKILAN DESA SIDOMULYO NOMOR: 01/Kep.BPD/2002 TENTANG: TATA TERTIB BADAN PERWAKILAN DESA
BADAN PERWAKILAN DESA SIDOMULYO KEPUTUSAN BADAN PERWAKILAN DESA SIDOMULYO NOMOR: 01/Kep.BPD/2002 TENTANG: TATA TERTIB BADAN PERWAKILAN DESA BADAN PERWAKILAN DESA Menimbang : a. Bahwa untuk mewujudkan efisiensi
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace dicabut: UU 40-2007 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 13, 1995 ( Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3587) UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini
Lebih terperinci