BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah model

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah model"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah model penelitian tindakan kelas ((Classroom Action Research), karena penelitiannya dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang terjadi di kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu cara bagi guru untuk meningkatkan layanan pendidikan melalui penyempurnaan praktik pembelajaran di kelas, ini merupakan upaya untuk mengkaji apa yang terjadi dan yang telah dihasilkan atau belum tuntas sebelumnya, Aqib, et.al. (2010:3) mendefinisikan Penelitian tindakan kelas sebagai Penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat. Sejalan dengan pengertian penelitian tindakan kelas di atas maka dalam penelitian ini munculah ide pokok sebagai berikut: 1. Penelitian yang dilakukan memiliki tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa Tunagrahita dalam memahami konsep bangun datar yang merupakan masalah aktual dihadapi peneliti saat ini. 2. Pemberian tindakan dilakukan oleh peneliti sendiri berdasarkan hasil pencermatan terhadap pembelajaran di kelas dan merupakan refleksi terhadap masalah yang dihadapi.

2 3. Penelitian dilakukan secara kolaborasi dengan teman sejawat sebagai observer dan bertujuan untuk mendapatkan informasi yang objektif, lengkap dan akurat. 4. Fokus permasalahan bersifat praktis bukan teoretis atau bersifat bebas konteks, yaitu mengenai bangun datar. 5. Penelitian dilaksanakan berdaur siklus dengan masing-masing siklus dilaksanakan melalui empat tahapan yakni: perencanaan, Tindakan, observasi, dan refleksi. Tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan meningkatkan layanan professional pendidik dalam menangani proses belajar mengajar. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Raka Joni (Arikunto dkk, 2006: 110), tujuan penelitian kelas adalah untuk memperbaiki praktis secara langsung, disini dan sekarang. Setelah menentukan metode penelitian tindakan kelas pada penelitian ini, selanjutnya peneliti akan mengemukakan beberapa hal penting yang berkaitan dengan masalah penelitian sebagai berikut. B. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada siswa tunagrahita ringan kelas VI di SLB BC Yayasan Pambudi Dharma 2 kota Cimahi, yang beralamat di Jl. Sumur Bor 79 Cimahi Tengah.

3 C. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti terdiri dari tiga siklus. Setiap siklusnya dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Menurut Arikunto.dkk., (2006: 16), model penelitian tindakan kelas terdiri dari empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) Perencanaan. (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Untuk lebih jelasnya model penelitian dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan? Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto dkk.,2006 : 16)

4 Untuk memperoleh gambaran lengkap tentang pendekatan penelitian tindakan ini, maka akan diuraikan lebih lanjut sebagai berikut. 1. Tahap Perencanaan Sebelum penelitian tindakan ini dilaksanakan, terlebih dahulu disusun perencanaan yang sistematis sehingga nantinya memudahkan peneliti di dalam pelaksanaan penelitian tindakan. Adapun perencanaan yang dimaksud adalah sebagai berikut : a. Menyiapkan alat peraga atau media pembelajaran dengan konsep serta instrument penelitian yang akan digunakan, yaitu pembuatan media origami dalam penyediaan dan pengerjaannya tidak rumit hanya memerlukan keahlian dalam melipat yang menggunakan kertas lipat warna warni. b. Menyusun rencana pembelajaran, dengan menggunakan media origami dalam meningkatkan pemahaman bangun datar, yang akan dilaksanakan dalam setiap siklus. c. Mengadakan tes awal untuk mendapatkan gambaran awal mengenai kondisi pembelajaran tentang bangun datar yang ada di lapangan serta mengidentifikasikan hasil belajar siswa. d. Mempersiapkan instrumen observasi, tentang materi bangun datar dengan menggunakan media origami, karena di dalam pelaksanaan tindakan nantinya disertai observasi, terlebih dahulu harus mempersiapkan

5 instrumen dan pengadaannya. Selain instrumen observasi, peneliti dan teman kolaborasi juga menyiapkan instrumen tes kemampuan awal untuk penempatan siswa sesuai kemampuannya. e. Menyiapkan penahapan materi, penahapan materi pelajaran disesuaikan dengan konsep bangun datar yang ada pada media origami, disesuaikan dengan kondisi siswa. Penahapan tersebut tercermin pada lembar kerja dan lembar tugas siswa. Penahapan bahan konsep bangun datar dengan media origami yang telah kami sesuaikan adalah sebagai berikut. Setelah memahami konsep bangun datar mulai dari memilih sampai menggambar bangun datar dengan cara : 1) Menyebutkan bangun datar lingkaran. 2) Menyebutkan bangun datar segi tiga. 3) Menyebutkan bangun datar persegi. 4) Menyebutkan bangun datar persegi panjang. 5) Membedakan 4 macam ciri-ciri bangun datar. 6) Menghitung jumlah kelompok bangun datar. 7) Memilih bentuk bangun datar lingkaran, dan segi tiga, persegi,persegi panjang, menurut bentuknya dengan mewarnai. 8) Mengelompokkan bentuk bangun datar lingkaran, segi tiga, persegi, persegi panjang, menurut warnanya. 9) Membandingkan luas bangun datar berbentuk lingkaran dan segi tiga, persegi, persegi panjang, l dari yang terkecil ke yang terbesar.

6 10) Menjiplak bangun datar berbentuk persegi, persegi panjang, lingkaran dan segi tiga di kertas tipis. 11) Menutupi bangun datar lingkaran, segi tiga, persegi, persegi panjang dengan kertas berwarna. 12) Menggambar bangun datar lingkaran, segi tiga, persegi, dan persegi panjang di kertas berpetak. f. Menyusun angket, tentang bangun datar dan penggunaan media origami. g. Menyiapkan lembar kerja dan lembar tugas, guna menunjang penguasaan konsep bangun datar melalui media origami, lembar kerja dan lembar tugas harus dipersiapkan. Lembar kerja diperlukan untuk meningkatkan pemahaman konsep bangun datar dan melatih kemandirian siswa saat pembelajaran di sekolah sedangkan lembar tugas diberikan untuk pemantapan penguasaan konsep bangun datar dan memupuk tanggung jawab siswa di rumah. Bentuk lembar kerja dan lembar tugas akan ditampilkan (di lampirankan). 2. Tahap pelaksanaan tindakan (Implementasi) Peneliti mengupayakan suatu tindakan yang dilaksanakan agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa tunagrahita ringan pada materi bangun datar dengan penggunaan media origami, yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Tahap pelaksanaan tindakan dari skenario pembelajaran yang telah direncanakan. Secara rinci tindakan persiklus diuraikan sebagai berikut:

7 a. Siklus I Pada siklus I tanggal 27 September 2011 prosedur pembelajaran bangun datar dilaksanakan seperti di bawah ini : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1) Standar Kompetensi Mengenal bangun datar dan bangun ruang yang ada di sekitar anak. 2) Kompetensi Dasar Memilih bangun datar lingkaran, segi tiga, persegi dan persegi panjang. 3) Indikator a) Siswa dapat melipat bentuk bangun datar segi tiga. b) Siswa dapat melipat bentuk bangun datar persegi. c) Siswa dapat melipat bentuk bangun datar persegi panjang. d) Siswa dapat menyebutkan bangun datar lingkaran. e) Siswa dapat menyebutkan bangun datar segi tiga. f) Siswa dapat menyebutkan bangun datar persegi. g) Siswa dapat menyebutkan bangun datar persegi panjang. h) Siswa dapat membedakan 4 macam ciri-ciri bangun datar. i) Siswa dapat menghitung jumlah kelompok bangun datar lingkaran, segi tiga, persegi panjang, dan persegi.

8 j) Siswa dapat memilih bentuk bangun datar persegi, persegi panjang, lingkaran, dan segi tiga menurut bentuknya dengan mewarnai. k) Siswa dapat mengelompokkan bentuk bangun datar persegi, persegi panjang, lingkaran dan segi tiga menurut warnanya. l) Siswa dapat membandingkan luas bangun datar berbentuk persegi, persegi panjang, lingkaran dan segi tiga dari yang terkecil ke yang terbesar. m) Siswa dapat menjiplak bangun datar berbentuk persegi, persegi panjang, lingkaran, dan segi tiga di kertas tipis. n) Siswa dapat menutupi bangun datar persegi, persegi panjang, lingkaran, dan segi tiga dengan kertas berwarna. o) Siswa dapat menggambar bangun datar persegi, persegi panjang, lingkaran, dan segi tiga di kertas berpetak. 4) Tujuan Pembelajaran a) Siswa dapat memahami konsep bangun datar dengan menggunakan media origami. b) Siswa dapat mengerjakan soal-soal bangun datar segi tiga, persegi dan persegi panjang dengan menggunakan media origami. 5) Materi Pembelajaran Konsep bangun datar persegi, persegi panjang dan segi tiga dengan menggunakan media origami.

9 Media melipat (media origami) berbentuk bangun datar persegi (bentuk amplop), persegi panjang (bentuk amplop) dan segi tiga (bentuk topi) Gambar lipatan/gambar media origami yang terbuat dari kertas berwarna. Persegi (amplop) Persegi panjang (amplop) Segi tiga berbentuk topi Lingkaran berbentuk kepala anjing

10 6) Metode Pembelajaran a) Demontrasi b) Tanya jawab c) Penugasan 7) Langkah-langkah Pembelajaran a) Kegiatan Awal (10 menit) (1) Mengelola kelas (pengabsenan dan menertibkan ). (2) Melakukan doa bersama dengan membaca surat Al-Fatihah serta pengucapan salam. (3) Mengadakan persepsi tentang macam-macam bentuk bangun datar yang ada pada media origami. (4) Mengadakan pre tes tentang macam-macam bangun datar. b) Kegiatan Inti (40 menit) (1) Siswa memperhatikan demontrasi guru cara melipat bangun datar persegi, persegi panjang dan segitiga dengan kertas lipat. (2) Secara individu siswa dilatih melipat dengan mengikuti contoh yang diajarkan guru, dengan langkah sebagai berikut :

11 Lipatlah kertas berwarna ini berbentuk amplop persegi dengan mengikuti pola yang sudah di sediakan! Persegi (amplop)

12 Cara penggunaan media origami ( melipat ) amplop berbentuk persegi: 1) Ambil kertas, letakkan sisi yang tidak berwarna menghadap keatas, setelah itu, lipat menjadi dua secara diagonal. 2) Lipat sisi atas ke bawah. 3) Lipat sisi kanan kertas ke tengah. 4) Lipat sisi kiri kertas ke tengah. 5) Lipat ke kiri sesuai garis. 6) Lipat ke atas sesuai garis, lakukan lipatan sambil membuka kertas. 7) Lipat sisi atas kertas ke bawah, lalu selipkan pada bagian bawah kertas yang memiliki bagian terbuka. 8) Amplop persegi selesai.

13 Kertas berwarna ini berbentuk amplop persegi panjang dengan mengikuti pola yang sudah di sediakan! Persegi panjang (amplop) 1) 2) 3) 4) 5) 6)

14 7) 8) Cara penggunaan media origami ( melipat ) amplop berbentuk persegi panjang: 1) Ambil kertas, letakkan sisi yang tidak berwarna menghadap ke atas. Setelah itu, lipat menjadi dua secara diagonal, lalu buka kembali lipatannya. 2) Lipat menjadi dua, lalu buka kembali lipatannya. 3) Lalu lipat menjadi empat, lipat sisi kiri kertas ke tengah. 4) Lipat sisi kanan kertas kekiri. 5) Lipat ke kanan sesuai garis. 6) Lipat ke kanan sesuai garis. 7) Lipat sisi atas dan bawah ke belakang, pada bagian belakang, selipkan satu ujung kertas ke dalam ujung kertas lainnya.

15 8) Amplop persegi panjang selesai. Kertas berwarna ini berbentuk topi segitiga dengan mengikuti pola yang sudah di sediakan! 1 1) 1) 2) 3) ) 4) 5) 6)

16 7) 8) 10) 11) Cara penggunaan media origami ( melipat ) topi berbentuk Segi tiga. 1) Lipat kertas ke atas secara diagonal sehingga membentuk segitiga. 2) Lipat kedua ujung kanan dan kiri ke atas. 3) Lipat kedua ujung atas ke bawah. 4) Ambil ujung kiri atas sedikit, laku lipat ke samping. Lakukan pula untuk ujung kanan atas. 5) Lipat ujung bawah ke atas sesuai gambar.

17 6) Lipat ujung bawah ke atas sesuai gambar. 7) Balikkanlah. 8) Lipat ujung bawah ke atas sesuai gambar. 9) Buka bagian bawah topi dengan ujung jari. 10) Jadilah topi samuraimu. 11) Siswa mempraktekkan cara-cara melipat bangun datar segi tiga berbentuk topi. Kertas berwarna ini berbentuk kepala anjing dengan mengikuti pola yang sudah di sediakan!

18 Cara penggunaan media origami berbentuk lingkaran kepala anjing: 1) Siapkan kertas lipat berbentuk lingkaran. 2) Buatlah telinga anjing dengan melipat kertas origami segiempat menjadi lipatan berbentuk segitiga yang terdiri dari dua lipatan. 3) Tempelkan ke origami berbentuk lingkaran kiri dan kanan 4) Gambarlah mata dan bibirnya menggunakan pensil berwarna, jadilah kepala anjing. (3) Siswa diminta mempraktekkan melipat sesuai dengan contoh yang diberikan oleh guru secara berulang-ulang sampai paham dan mengerti nama-nama bentuk bangun datar persegi, persegi panjang, lingkaran dan segi tiga. (4) Siswa menyebutkan bangun datar persegi. (5) Siswa menyebutkan bangun datar persegi panjang. (6) Siswa menyebutkan bangun datar segi tiga. (7) Siswa menyebutkan bangun datar lingkaran. (8) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang ciri-ciri 4 macam bangun datar persegi, persegi panjang, lingkaran dan segi tiga. (9) Siswa membedakan 4 macam ciri-ciri bangun datar.

19 (10) Siswa menghitung jumlah kelompok bangun datar lingkaran, segi tiga, persegi panjang, dan persegi. (11) Siswa memilih bentuk bangun datar persegi, persegi panjang, lingkaran, dan segi tiga menurut bentuknya dengan mewarnai. (12) Siswa mengelompokkan bentuk bangun datar persegi, persegi panjang,lingkaran dan segi tiga menurut warnanya. (13) Siswa membandingkan luas bangun datar berbentuk persegi, persegi panjang, lingkaran dan segi tiga dari yang terkecil ke yang terbesar. (14) Siswa menjiplak bangun datar berbentuk persegi, persegi panjang, lingkaran dan segi tiga di kertas tipis. (15) Siswa menutupi bangun datar persegi, persegi panjang, lingkaran dan segi tiga dengan kertas berwarna. (16) Siswa dapat menggambar bangun datar persegi, persegi panjang, lingkaran dan segi tiga di kertas berpetak. (17) Setelah siswa benar-benar paham konsep bangun datar siswa diberi (LKS) yang dikerjakan secara individu. (18) Setelah siswa selesai mengerjakan soal, siswa secara bergantian menyebutkan 3 macam nama bangun datar. (19) Guru memeriksa hasil kerja siswa.

20 c) Kegiatan Akhir (20 menit) (1) Siswa melaporkan hasil kerjanya. (2) Guru meninjau kembali pembelajaran yang telah dilaksanakan, dengan cara mengulang pertanyaan seputar bangun datar yang telah diberikan sebelumnya. (3) Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajarinya. Sebelum melakukan tindakan, peneliti memberikan tes awal (pra siklus) untuk mengetahui sejauhmana hasil belajar siswa dalam menyebutkan macam-macam bangun datar. Tes awal kegiatan ini sangat diperlukan peneliti untuk dijadikan alasan dan kriteria, guna mengukur dan mengetahui adanya perubahan atau peningkatan yang terjadi akibat dari penerapan tindakan yang dilakukan peneliti dan observer di dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media origami dalam memahami konsep bangun datar. Dari hasil tes awal yang dilakukan peneliti dapat dilihat pada Tabel 3.1. Data pada tabel menunjukkan perolehan skor deskripsi awal pembelajaran menyebutkan macam-macam bangun datar dan hasilnya yang memperoleh skor dengan kategori rendah ada tiga siswa (25%) atau lebih dari setengahnya, dan siswa yang memperoleh skor dengan kategori tinggi tidak ada.

21 Skor Tabel 3. 1 Skor siswa berdasarkan tes awal NO Nama siswa Skor Keterangan 1 BH DH EN KKM 45 4 RW 40 Berdasarkan gambaran pelaksanaan tes awal diatas menunjukkan bahwa hasil pembelajaran menyebutkan macam-macam bangun datar siswa tunagrahita ringan kelas D VI di SLB-BC Pambudi Darma kota Cimahi, masih jauh dari yang diharapkan, dan jauh di bawah KKM. Dari tes awal dapat di buat grafik sebagai berikut. Grafik 3. 1 Skor siswa berdasarkan tes awal BH DH EN RW Nama Siswa

22 b. Siklus II Siklus II merupakan perbaikan dari siklus I. Tindakan pada siklus II dalam penelitian ini dilakukan melalui tahapan rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut: 1) Standar Kompetensi Mengenal bangun datar dan bangun ruang yang ada di sekitar anak. 2) Kompetensi Dasar Memilih bangun datar lingkaran, segi tiga, persegi dan persegi panjang. 3) Indikator a) Siswa dapat menyebutkan bangun datar lingkaran, segi tiga, persegi dan persegi panjang. b) Siswa dapat menyebutkan bangun datar lingkaran. c) Siswa dapat menyebutkan bangun datar segi tiga. d) Siswa dapat menyebutkan bangun datar persegi. e) Siswa dapat menyebutkan bangun datar persegi panjang. f) Siswa dapat membedakan 4 macam ciri-ciri bangun datar lingkaran dengan persegi dst.

23 g) Siswa dapat menghitung jumlah kelompok bangun datar. h) Siswa dapat memilih bentuk bangun datar lingkaran, segi tiga, persegi, dan persegi panjang menurut bentuknya dengan mewarnai. i) Siswa dapat mengelompokkan bentuk bangun datar lingkaran, segi tiga, persegi, dan persegi panjang menurut warnanya. j) Siswa dapat membandingkan luas bangun datar berbentuk lingkaran, segi tiga, persegi dan persegi panjang dari yang terkecil ke yang terbesar. k) Siswa dapat menjiplak bangun datar berbentuk lingkaran, segi tiga, persegi, dan persegi panjang di kertas tipis. l) Siswa dapat menutupi bangun datar lingkaran dan segi tiga, persegi dan persegi panjang dengan kertas berwarna. m) Siswa dapat menggambar bangun datar lingkaran segi tiga, persegi dan persegi panjang di kertas berpetak. 4) Tujuan Pembelajaran a) Siswa dapat memahami konsep bangun datar menggunakan media origami dengan alat peraga kertas berwarna dan gambar-gambar.

24 b) Siswa dapat mengerjakan soal bangun datar segi tiga, persegi dan persegi panjang dengan menggunakan media origami, alat peraga kertas berwarna dan gambar-gambar. 5) Materi Pembelajaran Konsep bangun datar persegi, persegi panjang dan segi tiga dengan menggunakan media origami, alat peraga kertas berwarna dan gambar-gambar. 6) Metode Pembelajaran a) Memahami konsep bangun datat dengan menggunakan media origami. b) Tanya jawab c) Demonstrasi d) Penugasan. 7) Langkah-langkah Pembelajaran a) Kegiatan Pendahuluan (1) Guru dan siswa berdoa bersama. (2) Guru mengabsen, siswa mengacungkan tangan. (3) Guru memberikan apersepsi dengan mengimformasikan tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran materi konsep bangun datar yang akan disampaikan.

25 (4) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang materi bangun datar. b) Kegiatan Inti (1) Guru menerangkan materi bangun datar dengan menggunakan media origami dengan alat peraga kertas berwarna dan gambar-gambar. (2) Guru menerangkan cara-cara melipat bangun datar persegi dan persegi panjang berbebtuk amplop, segi tiga berbentuk topi dengan kertas lipat berwarna.. (3) Siswa diminta mempraktekkan melipatan sesuai dengan contoh yang diberikan oleh guru secara berulang-ulang paham dan mengerti. (4) Setelah siswa selesai mengerjakan soal, siswa secara bergantian menyebutkan nama-nama bangun datar persegi, persegi panjang dan segi tiga kemudian memilih, mengelompokkan dan menghitung jumlah banyaknya bangun datar yang ada pada gambar. (5) Setelah siswa benar-benar paham tentang konsep bangun datar, siswa diberi kerja secara individu (6) Siswa dan guru membahas hasil pekerjaan siswa, siswa yang dapat melipat bentuk bangun datar dengan menggunakan media origami dengan baik dan dapat menjawab pertanyaan

26 materi bangun datar di papan tulis dengan betul diberi pujian, dan siswa yang menjawab salah, dibimbing dengan cara memperbaiki hasil. (7) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jawab. (8) Setelah siswa benar-benar paham tentang konsep bangun datar, siswa diberi lembar kerja secara individu. (9) Guru memeriksa hasil pekerjaan siswa. c) Kegiatan Akhir (1) Siswa melaporkan hasil kerjanya. (2) Guru meninjau kembali pembelajaran yang telah dilaksanakan, dengan cara mengulang pertanyaan seputar bangun datar yang telah diberikan sebelumnya. (3) Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajarinya. c. Siklus III Pada siklus III merupakan perbaikan dari siklus II, diharapkan peningkatan penguasaan konsep bangun datar benar-benar nampak. Pembelajaran pada siklus III lebih ditekankan pada peningkatan penguasaan bermacam-macam bentuk bangun datar. Hasil pengamatan selama siklus III diperkuat data dari gambar foto yang akan diungkapkan pada kolom lampiran, sedangkan deskripsi lengkap tentang analisis dan

27 kajian mendalam tentang tindakan pada siklus III akan diuraikan pada bagian Refleksi. 3. Tahap Observasi Dalam kegiatan penelitian ini, dilakukan observasi secara langsung. Observasi merupakan suatu upaya dalam mengamati pelaksanaan tindakan. Tindakan dalam konteks penelitian tindakan kelas merupakan aktivitas yang dirancang dengan sengaja untuk menghasilkan adannya peningkatan dalam praktek pendidikan dan pengajaran pada kondisi kelas tertentu. Pengamatan atau observasi dilakukan pada waktu tindakan sedang dilaksanakan, yaitu dengan cara mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya. Pelaksanaan tindakan diharapkan dapat memperbaiki mutu pendidikan dan prestasi anak di sekolah. Tabel 3. 2 Skor Materi Bangun Datar Siswa Tunagrahita Ringan Kelas D-6 No. Nama Siswa Skor / Nilai awal Siklus 1 Siklus BH DH EN RW

28 4. Tahap Refleksi Kegiatan yang dilakukan pada tahap refleksi adalah melakukan pengkajian dan evaluasi diri secara menyeluruh terhadap tindakan yang sudah dilakukan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebagai berikut: (1) Merenungkan kembali mengenai kekuatan dan kelemahan dari tindakan yang dilakukan. (2) Menjawab tentang penyebab situasi dan kondisi yang terjadi selama pelaksanaan tindakan. (3) Memprediksi solusi pengembangan tindakan atas munculnya keluhan. (4) Pada setiap akhir tindakan penelitian bersama observer mendeskripsikan hasil pelaksanaan tindakan dan membuat rencana pembelajaran baru untuk dilaksanakan pada tindakan selanjutnya D. Instrumen 1. Tes Tes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa yang berupa soal atau instrumen soal. Pada setiap siklus yang dilaksanakan, soal tes dikerjakan secara individu agar keberhasilan pembelajaran dapat di ukur dengan valid.

29 Tabel 3. 3 Tes memilih bangun datar yang diberikan pada siswa tunagrahita kelas D-6 No Indikator Soal 1. Siswa dapat menyebutkan bangun datar lingkaran, segitiga, persegi dan persegi panjang. Sebutkanlah nama bangun datar di bawah ini! 1. Yang berbentuk disebut Yang berbentuk disebut Yang berbentuk disebut Yang berbentuk disebut Tuliskanlah nama seluruh bangun datar tersebut 2. Siswa dapat membedakan 4 macam ciri bangun datar lingkaran dengan persegi dst. 6. Lingkaran mempunyai.. sisi

30 3. Siswa dapat menghitung jumlah kelompok bangun datar lingkaran, 7. Segi tiga mempunyai sisi 8. Persegi mempunyai.sisi 9. Persegi panjang sisi 10.. segitiga, persegi dan persegi panjang. 4. Siswa dapat memilih bangun datar lingkaran, segitiga, persegi dan persegi panjang menurut bentuk dengan mewarnai. Jumlah seluruh gambar bentuk bangun datar diatas ada. buah. Perhatikan gambar bangun datar di bawah ini, kemudian warnailah! Bangun datar lingkaran dengan warna merah Bangun datar persegi dengan warna hijau Bangun datar segitiga dengan warna kuning Bangun datar persegi panjang dengan warna biru 1.

31 Siswa dapat mengelompokkan bangun datar lingkaran, segitiga, persegi dan persegi panjang menurut warnanya. Siswa dapat membandingkan luas bangun datar dari terkecil ke yang terbesar Warna merah ada. buah 7. Warna kuning ada. buah 8. Warna hijau ada. buah 9. Warna biru ada. Buah 10. Ada berapa warna seluruh bangun datar di atas 1. Bandingkan luasnya gambar di bawah ini A B Bangun A. dengan bangun B C D Bangun D. dengan bangun C E F Bangun E. dengan

32 7. Siswa dapat mengurutkan bangun datar dari yang terkecil ke yang terbesar. bangun F 2. Urutkan bangun datar dibawah ini dari yang terkecil ke yang terbesar = = = 8. Siswa dapat menjiplak bangun datar lingkaran, segitiga, persegi dan persegi panjang di atas kertas tipis. Menggambar dan menjiplak Siswa dapat menutupi bangun datar lingkaran, segitiga, persegi, dan persegi panjang dengan kertas berwarna

33 10 Siswa dapat menggambar bangun datar lingkaran, segitiga, persegi, dan persegi panjang di kertas berpetak. 8. Gambarlah bangun datar segi tiga di kertas berpetak di bawah ini! 9. Gambar bangun datar persegi di kertas berpetak di bawah ini! 10. Gambar persegi panjang di kertas berpetak di bawah ini!

34 2. Non Tes 1) Observasi Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran memilih bangun datar dengan menggunakan media origami. Pada waktu pembelajaran berlangsung, secara menyeluruh merekam semua kejadian mengenai proses balajar mengajar di kelas. Sasaran pengamatan dalam lembar observasi adalah penerapan strategi pembelajaran, prilaku guru dalam memberikan apersepsi, kegiatan inti, dan mengakhiri pembelajaran serta aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Tabel 3. 4 Lembar Observasi Nama Guru Sekolah Materi : Nina Siti Nurjanah : SLB-BC Pambudi Dharma 2 kota Cimahi :Memahami konsep bangun datar dengan menggunakan media origami No Indikator Penguasaan bahan Penyampaian materi Metode yang digunakan Pengorganisasian siswa Nilai

35 Penciptaan situasai kondusif Penguasaan media Bimbingan terhadap siswa Semangat kerja guru Cara mengadakan evaluasi Pemberian umpan balik Kesiapan siswa Minat belajar siswa Tanggung jawab terhadap tugas Keterampilan menggunakan media Kemandirian belajar siswa Kerjasama dalam kelompok Waktu untuk mencapai ketuntasan Penguasaan materi perlevel Peningkatan penguasaan perkalian Kriteria : 10 = Istimewa, 9 = baik sekali, 8 = baik, 7 = lebih dari cukup, 6 = cukup, 5 = hampir cukup, 4 = kurang, 3 = kurang sekali, 2 = buruk, 1 = buruk sekali 2) Angket Angket adalah sekumpulan pertanyaan dan pernyataan yang harus dilengkapi oleh responden dengan memilih jawaban atau menjawab

36 pertanyaan, melalui jawaban yang sudah disediakan atau melengkapi kalimat dengan cara mengisi. Adapun manfaatnya adalah untuk mengukur dan mengetahui persepsi dan aktivitas siswa terhadap pembelajaran memahami konsep bangun datar dengan menggunakan media origami. Tabel 3. 5 Angket Kegiatan Siswa Petunjuk : berilah tanda ceklis ( ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pendapat dan pengamatan ibu/bapak! Pengamatan Tahap Aspek yang diamati Ya Tidak Catatan Kegiata awal Kegiatan inti 1. Siswa sudah siap menerima pelajaran 2. Ada respon dari siswa ketika mengadakan Tanya jawab seputar materi yang akan diajarkan 3. Ada siswa yang menjawab pertanyaan dari guru 4. Ada respon dari siswa ketika guru memperlihatkan media origami 5. Setiap siswa diberi media origami(kertas lipat) 6. Siswa senang belajar dengan menggunakan media origami 7. Media origami bisa didapat dari rumah 8. siswa membawa media origami (kertas lipat) dari rumah 9. Siswa dapat menggunakan kertas lipat sebagai media bangun datar persegi, persegi panjang, lingkaran dan segi tiga 10. Media origami menarik minat siswa untuk belajar 11. Siswa bisa menjawab pertanyaan yang ada dalam lembar kerja siswa (LKS) 12. Siswa memperlihatkan hasil kerjannya 13. Media origami yang dibuat oleh siswa diberikan

37 / diperlihatkan kepada guru Kegiatan akhir 14. Siswa dapat menjawab pertanyaan tentang pelajaran yang telah diberikan oleh guru 15. Siswa dapat menyimpulkan pelajaran yang telah diberikan guru E. Teknik Pengolahan Data Untuk memperoleh kebenaran dalam pengumpulan data, diperlukan instrumen yang tepat sehingga masalah yang diteliti dapat direfleksi dengan baik. Instrumen penelitian disusun sebagai alat pengumpul data penelitian. Dengan demikian peneliti mendapatkan data yang akurat dan sesuai dengan permasalahan yang ada dalam penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, diantaranya adalah lembar observasi, angket, lembar kerja siswa (LKS), dan soal evaluasi. Tes ini disusun berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan disertai kisi-kisi soalnya. Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh, maka dapat ditentukan tingkat keberhasilan belajar siswa sesuai dengan yang diuraikan di atas, selain itu untuk melihat pertanda keberhasilan tindakan ini kita juga dapat melihat dari jumlah jawaban yang benar. Analisis data dilakukan pada setiap hasil yang diperoleh siswa dalam lembar kerja siswa (LKS) dan perolehan nilai siswa secara individual pada pelaksanaan evaluasi, di setiap tindakan dan di akhir setiap siklus juga

38 dianalisis. Dari data yang diperoleh, selanjutnya diolah dan dianalisis melalui data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif yaitu suatu penelitian yang menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh, dengan tujuan mengetahui prestasi yang dicapai siswa juga untuk mengetahui respon terhadap kegiatan pembelajaran. Data Kuantitatif analisis ini dihitumg menggunakan statistik sederhana. 1. Penilaian Tugas dan Tes Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa kelas tersebut, sehingga diperoleh nilai rata-rata, dengan rumus di bawah ini Aqib.Z, (2010:40) Keterangan X : nilai rata-rata X : Jumlah semua nilai siswa, N : Jumlah siswa 2. Penilaian Untuk Ketuntasan Belajar Peneliti menganggap bahwa penerapan pembelajaran matematika dengan pertanyaan mengenai bangun datar ini dikatakan berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa, jika siswa mampu menyelesaikan soal

39 bangun datar dan memenuhi ketuntasan belajar yaitu minimal 75% dari semua soal bangun datar yang diberikan. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus menurut Aqib.Z, (2010:41) sebagai berikut P= Siswa yang tuntas belajar x 100 % Siswa P= Nilai rata-rata F. Analisa Data Data yang diperoleh melalui observasi persiklus selama tiga kali pertemuan dianalisis dengan mean (rata-rata) untuk menentukan kriteria kelebihan atau kelemahan tindakan melalui kegiatan refleksi, setiap indikator dicermati, sehingga diperoleh kesimpulan untuk program perbaikan pada siklus berikutnya. Data yang diperoleh melalui tes pada lembar kerja dan lembar tugas setiap pertemuan dalam setiap siklus dikumpulkan lalu dipersentase berapa siswa yang tuntas. Data ini untuk mengetahui penguasaan siswa secara umum. Sebaiknya, untuk mendapatkan data peningkatan memahami konsep bangun datar setiap siswa secara pribadi, peneliti membuat catatan khusus pencapaian siswa setiap siklus. Hasil analisis peningkatan memahami konsep bangun datar secara umum ditampilkan di bab IV.

40 Untuk memperjelas hasil analisis data, baik hasil observasi maupun peningkatan penguasaan memahami konsep bangun datar siswa keduanya ditampilkan dalam bentuk diagram batang.

41 Contents A. Metode Penelitian B. Tempat Penelitian C. Prosedur Penelitian D. Instrumen E. Teknik Pengolahan Data F. Analisa Data Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto dkk.,2006 : 16) Grafik Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Suharsimi (2002: 12)

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Suharsimi (2002: 12) 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Suharsimi (2002: 12) bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research terdiri dari tiga kata, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan sebagai kajian, refleksi diri, dan tindakan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kognisi siswa kelas III

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Kemmis (1988) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research). Menurut Wardhani (2007: 1.4), penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research). Menurut Wardhani (2007: 1.4), penelitian tindakan kelas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Menurut Wardhani (2007: 1.4), penelitian tindakan kelas (PTK) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kecandran 01 dengan subyek penelitian siswa kelas 4 yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen pada semester 2 Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Perencanaan Pembelajaran. dipersiapkan diantaranya:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Perencanaan Pembelajaran. dipersiapkan diantaranya: 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Penelitian Siklus I a. Perencanaan Pembelajaran Pada tahap perencanaan peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut classroom action research. Menurut Arikunto dkk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya pemecahan masalah atau perbaikan yang dirancang menggunakan metode penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah siswa kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 181 Pekanbaru tahun ajaran. 2013/2014 yang terdiri dari 46 orang siswa.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah siswa kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 181 Pekanbaru tahun ajaran. 2013/2014 yang terdiri dari 46 orang siswa. BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 181 Pekanbaru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga. Subjek penelitian siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research. Arikunto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan (action research) merupakan upaya pemecahan masalah atau suatu perbaikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode Student Teams Achievmet Division (STAD). Guru mengawali pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan pembelajaran pada kondisi awal belum menggunakan model pembelajaran penggunaan media realia. Keterlibatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research. Penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action Research yaitu suatu Action Research (penelitian tindakan) yang dilakukan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diungkapkan pada latar belakang, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. diungkapkan pada latar belakang, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Prosedur Penelitian Upaya yang dilakukan untuk memecahkan masalah seperti yang telah diungkapkan pada latar belakang, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) mengemukakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metodologi penelitian menurut Sukardi (2004: 19) adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metodologi penelitian menurut Sukardi (2004: 19) adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pengertian metodologi penelitian menurut Sukardi (2004: 19) adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan guna menjawab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yaitu Action Research yang dilakukan dalam kelas (Wardhani, 2008:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan suatu bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang memiliki karakteristik antara lain : 1. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan 27 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dikenal dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas sendiri

Lebih terperinci

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Pra Siklus Sebelum pelaksanaan penelitian, guru lebih banyak melakukan mengajar dengan model konvensional. Model konvensional disini berupa

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, pp.739 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Kusnati SMPN 3 Ciawigebang;

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah kualitatif karena penelitian ini bermaksud memahami berubahan yang dialami oleh subjek penelitian, Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD N Ampih yang beralamat di Jalan HM Sarbini, kilometer 4,5, Dukuh Krajan, Desa Ampih, RT: 01 RW:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Mangunharjo 01 Kecamatan Subah Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. Menurut Zainal Aqib (2006:13), penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan September

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten pasawaran dengan jumlah siswa 22 orang, laki-laki 11 dan perempuan 11 orang. B. Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Termpat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Sumberejo yang beralamat di Gang Bayur No. 5 Kemiling Bandar Lampung. 2. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46) mengemukakan PTK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitan Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Menurut Arikunto (2008: 3). PTK adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. siklus dapat dihentikan meskipun masih ada siklus kedua. Hubungan keempat

BAB III METODE PENELITIAN. siklus dapat dihentikan meskipun masih ada siklus kedua. Hubungan keempat 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dengan empat tahap yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani Igak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani Igak BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini jenis penelitian yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani Igak dkk.,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang terletak di Desa Randegan Wetan Kecamatan Jatitujuh Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action research.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS SEGITIGA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BENDA RIIL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS SEGITIGA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BENDA RIIL Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS SEGITIGA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BENDA RIIL SD

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research. PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan, yang fokusnya pada kegiatan di kelas sehingga penelitiannya berupa penelitian tindakan kelas. Aqib,

Lebih terperinci

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action research yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason & 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara,

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yaitu kualitatif deskriptif. Akbar (2009:13)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV (empat) SD Negeri Surjo 02 Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang. 3.1.2 Karakteristik Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Arikunto (2006: 58) menjelaskan penelitian tindakan kelas adalah gabungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keprofesionalan guru. Dalam pelaksanaanya guru perlu melakukan segala langkah

BAB III METODE PENELITIAN. keprofesionalan guru. Dalam pelaksanaanya guru perlu melakukan segala langkah BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Sidomulyo 03 Kecamatan Limpung Kabupaten Batang. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jeruklegi tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 34 siswa yang terdiri dari 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jeruklegi tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 34 siswa yang terdiri dari 16 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Jeruklegi tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 34 siswa yang terdiri dari 16 siswa putra dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan 19 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). McNiff (dalam Arikunto, Suhardjono dan Supardi, 2010,hlm.1)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research terdiri dari tiga kata, yaitu penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Kondisi Prasiklus Prasiklus dilaksanakan pada minggu 1 dan 2 bulan September 2012 dengan dibantu oleh teman sejawat sebagai pengamat. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Agungmulyo yang terletak di Desa Agungmulyo, Kecamatan Juwana Kabupaten Pati, pada semester I,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina Purwakarta Jln. Veteran Gg. Beringin Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta. Adapun subjek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari 10 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Objek dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. dari 10 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Objek dalam penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada kelas IV SD Negeri 012 Purnama Kecamatan Dumai Barat Kota Dumai. Subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemmis (dalam Rochiati, 2008) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk inkuiri

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27 39 BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan karena masalahmasalah

BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan karena masalahmasalah BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, rancangan penelitian yang ditetapkan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK), yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK), yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK), yang dalam bahasa inggris dikenal dengan Classroom Action Research yang merupakan hasil pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4) 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menyangkut suatu proses pengumpulan sampai penulisan laporan.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menyangkut suatu proses pengumpulan sampai penulisan laporan. 25 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiono ( 2009 : 48 ) Dalam penelitian metode merupakan faktor yang sangat penting untuk menentukan suatu keberhasilan, karena metode menyangkut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI NO.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI NO. MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI NO. 107402 SAENTIS Demmu Karo-Karo Surel: demmu_karokaro@yahoo.com ABSTRAK Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya pemecahan masalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Tahap Identifikasi Masalah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Sebelum melakukan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL Heddi Dongoran Guru di SD Negeri 349 Tanjung Kapa Mandailing Natal Surel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Kebowan 02 Kecamatan Suruh dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Menurut Suhardjono (dalam Mohammad Asrori,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR), yaitu sebuah kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 10 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Krengseng 04 Kec Gringsing Kab Batang semester II

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah BAB III METODE PENELITIAN A. Hakekat Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah terkandung di dalamnnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Muhammadiyah Ambarketawang 3 Gamping Sleman Tahun Ajaran 2011/ 2012. 3.1.2 Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang termasuk ke dalam penelitian kualitatif walaupun

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran matematika pada pra siklus guru menggunakan metode pembelajaran konvensional, dimana guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data penelitian yang disajikan dalam bab ini adalah hasil penelitian selama menerapkan metode resitasi dengan model PBL dalam memahami bangun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogodalem. SD Negeri Tlogodalem terletak di Dusun Ngadisari, Desa Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten

Lebih terperinci