PENERANGAN OTOMATIS DAN HEMAT ENERGI WORKSHOP EML POLITEKNIK NEGERI BATAM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERANGAN OTOMATIS DAN HEMAT ENERGI WORKSHOP EML POLITEKNIK NEGERI BATAM"

Transkripsi

1 TUGAS AKHIR PENERANGAN OTOMATIS DAN HEMAT ENERGI WORKSHOP EML POLITEKNIK NEGERI BATAM Disusun Oleh : DAE PERMANA NIM PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA POLITEKNIK NEGERI BATAM Batam 2012

2 END TASK AUTOMATIC INFORMATION AND SAVE ENERGY WORKSHOP EML POLYTECHNIC STATE BATAM Prepared by:: DAE PERMANA NIM ELECTRONIC ENGINEERING STUDY POLYTECHNIC STATE BATAM Batam 2012

3 LEMBAR PENGESAHAN PENERANGAN OTOMATIS DAN HEMAT ENERGI WORKSHOP EML POLTEKNIK NEGERI BATAM TUGAS AKHIR Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Batam Batam, 7 Agustus 2012 Mengetahui / Menyetujui : Dosen Pembimbing v

4 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir. Penulis Laporan Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk melengkapi persyaratan kelulusan tingkat diploma III Program Studi Teknik Elektronika Politeknik Negeri Batam. Untuk memenuhi persyaratan tersebut maka penulis mencoba untuk mengaplikasikan sebuah alat yang membuat lampu Workshop EML Politeknik Negri Batam bekerja dengan efisien dan hemat energi saat lampu hidup maupun saat lampu itu mati. Penulisan Laporan Tugas Akhir ini dapat disusun dan diselesaikan dengan baik tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari semua pihak yang ikut dalam membimbing penulis untuk menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini. Pada kesempatan ini,penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1 Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan karunia Nya. 2 Kedua orang tua penulis yang tak lepas mendoakan, merestui, membantu secara moril dan materil, memberikan berbagai pelajaran yang tak kami dapatkan di kampus, serta penyemangat terbaik yang karena jasa merekalah penulis bertekad keras untuk bisa wisuda tepat waktu dengan hasil terbaik yang penulis mampu. 3 Bapak Dr. Priyono Eko Sanyoto selaku Direktur Politeknik Negeri Batam. 4 Bapak Susanto S.ST, selaku Kepala Program Studi Elektro yang selalu memberikan yang terbaik untuk kami. 5 Bapak Fauzun Afabiq ST, selaku dosen pembimbing yang selalu sabar dan setia membimbing, menemani dan memberi masukkan-masukkan bagi penulis disetiap kesempatan dan telah menjadi orang tua penulis selama tugas akhir ini. 6 Bapak Didi Istardi M.Sc, selaku dosen wali yang selalu membimbing dan menasehati penulis selama proses perkuliahan. 7 Seluruh Dosen dan Karyawan Teknik Elektro Politeknik Negeri Batam yang telah membimbing dan mengajar penulis selama ini. 8 Seluruh Dosen dan Karyawan di Politeknik Negeri Batam atas fasilitas dan waktu yang diberikan. 9 Teman-teman seperjuangan yang paling banyak membantu, serta untuk semua waktu, cerita dan pengalaman yang telah dibagi, yaitu : Denry Sahat, M. Dirjoko Sunandar, Dedi Irawan, Rinaldi, Guntur Wicaksono, Dedi Florensius, Shandy Des, Dale Igor Parella, M. Ilham, Yosua Okino, Yan Adiatma, Abdul Rahman, Rio Robinsar, Chandra Wibowo, Achmad Sahid Husein, Saputra Maulana, M. Bahrudin, Rizky Fernando, Tito Taufik Zahrad, Anggi Mellyanto, Suraji, Taufiq Akbar, Ade Fahruddin, Rio Sintong, Maryam Zamilah, Endah Handayani, M. Lalu Hifzul Wathan, Fahrur Suprianto, Darul Ikhsan, Putra Hardiansyah, Fariz Ridha, Prasetyo RS, Doharmin Manuturik Damanik, Bagas Cindarbumi. Tak lupa penghormatan kepada teman terhebat, Rony Hendra yang telah meninggalkan kami dan mewariskan semangat untuk dapat meraih kelulusan 100% dari jumlah mahasiswa yang tersisa kini. v

5 10 Teman-teman angkatan 09, jurusan informatika dan akuntansi. 11 Seluruh Mahasiswa dan Alumni Politeknik Negeri Batam. 12 Seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu - persatu. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam Tugas Akhir ini. kritik dan saran untuk perbaikan Tugas Akhir ini sangat diperlukan. Akhir kata semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Batam, 7 Agustus 2012 Penulis vi

6 ABSTRAK Beban lampu penerangan dalam suatu gedung dioperasikan secara manual oleh manusia. Dengan kemajuan teknologi saat ini, campur tangan manusia dalam operasional berusaha dikurangi. Saklar otomatis akan dapat memudahkan operasional. Efektif dan efisien untuk menghindari penggunaan lampu yang sia-sia saat tidak ada aktifitas. Tujuannya tak lain untuk menghindari pemborosan energi listrik. Manusia membutuhkan penerangan untuk dapat melihat disekelilingnya. Oleh karena itu manusia membutuhkan penerangan seperti lampu yang dapat menerangkan ruangan. Biasanya dalam pengaktifan lampu menggunakan prinsip on dan off. Di saat gelap maka lampu akan dihidupkan dan pada saat terang lampu akan dimatikan. Dengan cara kerja seperti itu sering kali kita tidak menghiraukan cahaya dari luar. Melihat dari kondisi Workshop EML Politeknik Negeri Batam ternyata penerangan belum efektif, ketika malam sering kali lampu tidak dinyalakan dan ketika siang hari terkadang lampu tidak dimatikan, hal ini membuat pemakaian lampu di Workshop EML tidak efektif dalam penggunaannya dan juga pemborosan energi. Sistem penerangan otomatis ini menggunakan sensor LDR dan TRIAC. LDR berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan lampu sesuai kondisi cahaya, sedangkan TRIAC berfungsi sebagai saklar elektronis. Dengan menggunakan sistem ini, lampu penerangan luar Workshop EML menyala rata-rata selama 12 jam sehari, pada waktu pagi lampu akan mati dan pada waktu sore lampu akan menyala, tergantung kondisi cahaya yang mengenai LDR. Dengan pengaturan penerangan lampu secara otomatis ini mampu meningkatkan efisiensi pemakaian daya Workshop EML sebesar 57,4 % atau menghemat biaya pemakaian listrik sebesar Rp ,00- per bulan. Kata kunci: hemat energi, photoresistor. iii

7 ABSTRACT Lighting loads in a building operated manually by humans. With the current advances in technology, human intervention in the operation tried to be reduced. The switch will automatically be able to facilitate operations. Effective and efficient way to avoiding the using of wasted lights without any activity. Another objective was to avoid the waste of electrical energy. Humans need light to see around it. Therefore, human need lamp lighting can account for the room. Usually to switch the light use the principles on and off. In the dark when the lights will be turned on and at the bright lights will be turned off. By way of working like that often times we ignore light from outside. View of the condition of Batam Polytechnic Workshop EML light was not effective, when the nights are often times when the light is not turned on during the day and sometimes the lights are not turned off, it makes use of lights at the Workshop EML is not effective in its use and energy waste. In the automated lighting system uses sensors and TRIAC LDR, LDR works to turn on and turn off the lights according to light conditions, while the TRIAC serve as an electronic switch, using this system Lighting Workshop EML lit out an average of 12 hours a day, in the morning day light turns off and on the evening the light will auto-dependent living with the LDR light conditions. By setting the lamp is able to automatically increase the power efficiency of 57.4% EML Workshop or electricity consumption savings of Rp per month. Keywords: energy saving, photoresistor. iv

8 DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL ii iii iv v vii ix x BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan Tujuan Batasan Masalah Metodologi Sistematika Penulisan 2 BAB II LANDASAN TEORI Penerangan (Lighting) Pencahayaan Alami Pencahayaan Buatan Sensor Pekat Cahaya Triac OptoCoupler Transformerless Transistor NPN Lampu Pijar Fitting atau dudukan lampu Tagihan Biaya Listrik 10 BAB III PERANCANGAN/PEMODELAN SISTEM Perancangan Rangkaian Perancangan rangkaian sensor cahaya 12 vii

9 3.3 Perancangan Rangakaian Transformerles Perancangan Rangkaian Switching Perancangan Mekanik 14 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Pengujian Pengujian LDR Pengujian Rangkaian Sensor Cahaya Pengujian Rangkaian Transformerless Pengujian Rangkaian Switching Pengujian Fungsionalitas Alat Analisa Analisa Pengujian Rangkaian Analisa Penghematan Energi Worksop EML 23 BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran 26 DAFTAR PUSTAKA 27 LAMPIRAN A MAKALAH TUGAS AKHIR 28 LAMPIRAN B 29 RIWAYAT HIDUP PENULIS 30 viii

10 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1 Pencahayaan alami Direct / Langsung Indirect / Tak Langsung Semi direct / general diffusing Sensor cahaya dan konstruksi sensor cahaya Bentuk fisik triac Simbol dan Rangkaian Ekivalen Triac Karakteristik MOC Rangkaian Transfermorless Simbol Transistor NPN Contoh bentuk lampu pijar Contoh bentuk fitting Diagram Blok penerangan lampu otomatis Rangkaian Sensor Cahaya Rangkaian Transfermorless Rangkaian switching Kotak Rangkaian Control Gedung Workshop EML dan Penempatan Alat Titik-Titik Pengujian Rangkaian Sensor Cahaya Titik-Titik Pengujian Rangkaian Transformerless Titik-Titik Pengujian Rangkaian Switching Pengamatan Fungsionalitas Alat hari Pertama Pengamatan Fungsionalitas Alat hari Kedua Pengamatan Fungsionalitas Alat hari Ketiga 19 ix

11 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 4.1 Hasil pengujian LDR Hasil pengujian rangkaian sensor cahaya kondisi gelap Hasil pengujian rangkaian sensor cahaya kondisi terang Hasil Pengujian Rangkaian Transformerless Hasil Pengujian Rangkaian Switching (saat gelap) Hasil Pengujian Rangkaian Switching (saat terang) Estimasi kondisi waktu lampu hidup dan mati 24 x

12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang ini persoalan energy listrik menjadi suatu hal yang penting dan banyak dibicarakan. Ketergantungan pada sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, untuk itu mulai banyak dikembangkankan pembangkitan energy listrik dari sumber lain yang dapat tersedia selalu dan juga ramah lingkungan. Seperti energy matahari, angin, air, atau yang lainnya. Hal ini jelas sangat membantu dari segi poduksi energy listrik. Seperti yang diketahui bahwa sangatlah penting bagi setiap mahluk hidup. Cahaya terswbut ada yang berasal dari alam seperti cahaya matahari pada siang hari, bulan pada malam hari, dan cahaya buatan seperti lampu senter, lampu pijar, dan lampu neon. Manusia membutuhkan penerangan untuk dapat melihat di sekeliling nya. Oleh karena itu manusia membutuhkan penerangan seperti lampu yang dapat menerangakan ruangan. Biayanya dalam pengaktifan lampu menggunakan prinsip on dan off. di saat gelap maka lampu akan di hidupkan dan pada saat terang lampu akan dimatikan. Dengan cara kerja seperti itu sering kali kita tidak menghiraukan cahaya dari luar. Melihat dari kondisi Workshop EML Politeknik Negeri Batam ternyata penerangan belum efektif, ketika malam sering kali lampu tidak dinyalakan dan ketika siang hari terkadang lampu tidak dimatikan, hal ini membuat pemakaian lampu di Workshop EML tidak efektif dalam penggunaannya dan juga pemborosan energy. Pemasangan alat ini berfungsi supaya lampu di luar Workshop EML bekerja sesuai kondisi cahaya pada sisi luar, dan bekerja secara ototmatis. Dikarenakan itu penulis membuat penerangan yang dapat mengikuti cahaya di luar pada saat gelap dan terang, sehingga penulis mengangkat judul Penerangan Otomatis Dan Hemat Energi Workshop EML Politeknik Negeri Batam. 1.2 Permasalahan Mengacu pada permasalahan yang diuraikan pada latar belakang, maka rumusan masalah dapat ditekankan pada: a. Bagaimana cara membuat penerangan workshop EML lebih efektif? b. Bagaimana cara melakukan penghematan energi pada workshop EML? 1.3 Tujuan Adapun tujuan dan manfaat diharapkan tugas akhir ini antara lain: a. Penerangan workshop EML Politeknik Negeri Batam lebih efektif b. Workshop EML Politeknik Negeri Batam turut mendukung program penghematan pemakaian energi listrik. 1

13 1.4 Batasan Masalah a. Sensor untuk saklar otomatis menggunakan sensor cahaya. b. Hanya penerangan sisi luar Workshop EML. c. Penulis tidak membahas tentang instalasi Workshop EML 1.5 Metodologi Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis menggunakan beberapa metode. Untuk metode pengumpulan data, penulis memperoleh data antara lain dari dosen pembimbing tugas akhir, pencarian melalui internet, serta buku -buku atau media lainnya yang berhubungan dengan materi yang dikerjakan. Dalam merancangan alat tugas akhir, penulis melakukan metode pengujian dan pengamatan secara langsung terhadap rangkaian elektronika yang digunakan. Pembuatan rangkaian elektronika ini melakukan beberapa tujuan. 1.6 Sistematika Penulisan Dalam penulisan tugas akhir ini dibuat secara sistematik dengan membagi tulisan menjadi beberapa bab berdasarkan pokok pembahasannya yaitu : BAB I. Pendahuluan berisikan latar belakang, tujuan, permasalahan, batasan masalah, metode penulisan, sistematika penulisan. BAB II. BAB III. BAB IV. BAB V. Landasan Teori yang berisi penjelasan tentang teori-teori yang digunakan penulis untuk mendukung alat dan pendukung-pendukungnya. Perancangan sistem, menggambarkan desain perangkat keras (hardware) Pengujian dan analisa sistem menjelaskan tentang cara pengujian dan menganalisa sistem. Penutup yang berisi pernyataan singkat yang dijabarkan dari teori serta hasil pengujian dan analisa yang dilakukan penulis, meliputi kesimpulan yang ditarik penulis serta saran-saran yang didapat membantu dalam pengembangan lebih lanjut. 2

14 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penerangan (Lighting) Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan lingkungan yang aman dan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas manusia. Pencahayaan yang baik memungkinkan orang dapat melihat objek-objek yang dikerjakannya secara jelas dan cepat. Menurut sumbernya, pencahayaan dapat dibagi menjadi : Pencahayaan alami Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar matahari. Sinar alami mempunyai banyak keuntungan, selain menghemat energi listrik juga dapat membunuh kuman. Untuk mendapatkan pencahayaan alami pada suatu ruang diperlukan jendela-jendela yang besar ataupun dinding kaca sekurang-kurangnya 1/6 daripada luas lantai. Gambar 2.1. Pencahayaan alami Sumber pencahayaan alami kadang dirasa kurang efektif dibanding dengan penggunaan pencahayaan buatan, selain karena intensitas cahaya yang tidak tetap, sumber alami menghasilkan panas terutama saat siang hari. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar penggunaan sinar alami mendapat keuntungan, yaitu: Variasi intensitas cahaya matahari Distribusi dari terangnya cahaya Efek dari lokasi, pemantulan cahaya, jarak antar bangunan Letak geografis dan kegunaan bangunan gedung 3

15 2.1.2 Pencahayaan buatan Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang berasal dari hasil karya manusia berupa lampu yang dapat menyinari ruangan sebagai pengganti jika sinar matahari tidak ada. Pencahayaan buatan yang tidak baik, tentunya akan mengganggu aktivitas yang ada dalam ruang. Sehingga dalam mengatur pencahayaan buatan harus memperhatikan dari sisi peruntukan dan kebutuhan kadar cahaya dalam mendukung aktivitas di dalam ruang. Sistem operasional pencahayaan buatan memiliki serangkaian syarat-syarat, yaitu meliputi: kualitas sumber cahaya (la mpu), tata letak lampu, efek pantulan dan perpaduan pencahayaan. Efek pencahayaan ini bisa terjadi melalui tiga cara, yaitu: Direct (langsung) Cahaya yang diterima langsung dari sumbernya, misalnya lampu meja untuk bekerja; sorot lampu pada obyek langsung. Gambar 2.2 Direct / Langsung Indirect (tak langsung) dimana bila cahaya yang diterima merupakan hasil pantulan dinding dan loteng, seperti halnya di ruang tamu; Gambar 2.3 Indirect / Tak Langsung 4

16 Semi direct (general diffusing) apabila cahaya itu datang dan dipancarkan kesegala jurusan, seperti halnya di ruang tamu. Gambar 2.4 Semi direct / general diffusing Sistem pencahayaan buatan yang sering dipergunakan secara umum dapat dibedakan atas 3 macam yakni : a. Sistem Pencahayaan Merata Pada sistem ini iluminasi cahaya tersebar secara merata di seluruh ruangan. Sistem pencahayaan ini cocok untuk ruangan yang tidak dipergunakan untuk melakukan tugas visual khusus. Pada sistem ini sejumlah armatur ditempatkan secara teratur di seluruh langit-langit b. Sistem Pencahayaan Terarah Pada sistem ini seluruh ruangan memperoleh pencahayaan dari salah satu arah tertentu. Sistem ini cocok untuk pameran atau penonjolan suatu objek karena akan tampak lebih jelas. Lebih dari itu, pencahayaan terarah yang menyoroti satu objek tersebut berperan sebagai sumber cahaya sekunder untuk ruangan sekitar, yakni melalui mekanisme pemantulan cahaya. Sistem ini dapat juga digabungkan dengan sistem pencahayaan merata karena bermanfaat mengurangi efek menjemukan yang mungkin ditimbulkan oleh pencahayaan merata. c. Sistem Pencahayaan Setempat Pada sistem ini cahaya dikonsentrasikan pada suatu objek tertentu misalnya tempat kerja yang memerlukan tugas visual. 5

17 2.2 Sensor Pekat Cahaya (LDR) Sensor cahaya adalah sensor yang berfungsi mengubah besaran cahaya menjadi intensitas listrik, dengan kata lain besarnya cahaya yang masuk ke dalam area sensor tersebut, diubah menjadi listrik dan nilainya dapat dihitung. Ada berbagai macam jenis sensor cahaya dan fungsinya, antara lain: LDR (light dependent resistor). LDR adalah sebuah sensor cahaya dimana jika cahaya yang masuk kedalam sensor tersebut semakin sedikit, maka resistansinya akan semakin besar demikian juga sebaliknya jika intensitas cahaya yang masuk semakin banyak maka resistansinya (hambatan) akan semakin kecil. Resistor peka cahaya atau fotoresistor adalah komponen elektronik yang resistansinya akan menurun jika ada penambahan intensitas cahaya yang mengenainya. Fotoresistor dapat merujuk pula pada light-dependent resistor (LDR), atau fotokonduktor. Gambar 2.6 merupakan sensor cahaya dan konstruksi sensor cahaya. [1] Gambar 2.5 sensor cahaya dan konstruksi sensor cahaya. 2.3 Triac Triac atau dikenal dengan nama Bidirectional Triode Thyristor, dapat mengalirkan arus listrik ke kedua arah ketika di trigger (dihidupkan). Triac dapat ditrigger dengan memberikan tegangan positif ataupun negatif pada elektroda gerbang. Sekali ditrigger, komponen ini akan terus menghantar hingga arus yang mengalir lebih rendah dari arus genggamnya, misalnya pada akhir paruh siklus dari arus bolak-balik. Operasi triac sangat mirip dengan SCR. Perbedaannya adalah apabila SCR dihubungkan ke dalam rangkaian ac, tegangan output disearahkan menjadi arus searah sedangkan triac dirancang untuk menghantarkan pada kedua tengahan dari bentuk gelombang output. Oleh karena itu, output dari triac adalah arus bolak-balik, bukan arus searah. Triac dibuat untuk menyediakan cara agar kontrol daya ac ditingkatkan. Gambar 2.7 merupakan bentuk fisik dari Triac. [2] 6

18 Gambar 2.6 Bentuk fisik triac Operasi Triac Triac beroperasi sebagai dua SCR dalam satu bungkus dan dipasang paralel berkebalikan. Rangkaian ekivalen triac diperlihatkan sebagai dua SCR yang dihubungkan paralel terbalik. Gambar 2.8 menjelaskan simbol dan rangkaian ekivalen Triac Gambar 2.7 Simbol dan Rangkaian Ekivalen Triac Triac mempunyai tiga terminal; dua terminal utama (MT 2) dan terminal utama1(mt1) dan gerbang (G). Terminal MT2 dan MT1 dirancang demikian sebab aliran arus adalah dua arah. Karena aliran berinteraksi dengan gerbang, MT1 digunakan sebagai pengukuran terminal referen. Arus dapat mengalir antara MT2 dan MT1 dan juga antara gerbang dan MT1. Triac dapat ditrigger agar konduksi pada salah satu arah dengan arus gerbang bergerak masuk atau keluar dari gerbang. Apabila aliran arah arus terminal utama ditentukan, triac pada dasarnya mempunyai karakteristik pengoperasian internal yang sama dengan SCR. 2.4 OptoCoupler Fungsi dari optocoupler ini adalah mengisolasikan masing-masing, maksudnya jika ada tegangan tinggi dari komputer atau sebaliknya maka, terlindungi oleh adanya optocoupler ini. [1] Rangkaian optocoupler berfungsi sebagai pemisah rangkaian LDR dan rangkaian pengontrol daya. Sehingga jika terjadi gangguan pada rangkaian tersebut keluaran tidak berpengaruh pada rangkaian. Optocoupler yang di gunakan pada rangkaian ini yaitu berupa Optocoupler MOC3021 digunakan sebagai driver beban AC yang mampu dilewati 450V AC. Rangkaian ini terdiri dari komponen optocopler dengan nomor seri MOC3021, rangkain MOC3021 digunakan sebagai driver beban AC yang mampu dilewati 450V AC. Gambar 2.9 kristeristik 7

19 MOC3021. Fungsi utama dari Integrated Circuit (IC) ini adalah sebagai saklar optik yang tidak menimbulkan loncatan listrik/ bunga api seperti pada relai. Susunan rangkaian terpadu MOC Gambar 2.8 Karakteristik MOC Transformerless Ada beberapa cara untuk melakukan konversi sebuah tegangan AC menjadi tegangan DC yang diperlukan oleh mikrokontroler. Biasanya, hali ini dilakukan dengan menggunakan trafo dan penyearah (rectifier) sirkuit, adapula dengan mengubah solusi penggunaan powersupply, bagaimanapun, dalam sebuah penggunaan (pengaplikasian) yang melibatkan penggunaan tegangan DC hanya pada mikrokontroler dan beberapa bagian yang memerlukan arus rendah, powersupply yang menggunakan trafo atau switch hanya akan memakan biaya. Alasannya ialah karena trafo/transformator pada solusi tersebut, dan semua induktor/mosfet/controller dalam solusi penggunaan Switch terlalu mahal dan memakan banyak ruang. Hal ini terutama berlaku di pasaran, dimana harga dan ukuran semua komponen yang terdapat pada powersupply bisa melebihi dari harga powersupply itu sendiri. Powersupply tanpa trafo (transformer-less power supply) memberikan solusi dengan harga yang rendh untuk membuat power-supply berbasis trafo maupun switch, dua tipe dasar dari Powersupply tanpa trafo (transformer-less power supply) adalah resistif (memberi hambatan) dan kapasitif. 8

20 Gambar 2.9 Rangkaian Transformerless 2.6 Transistor NPN Sebelumnya kita melihat bahwa Transistor Bipolar standar atau BJT, datang dalam dua bentuk dasar. Sebuah NPN (Negatif -Positif-Negatif) jenis dan tipe(positif-negatif- Positif) PNP, dengan jenis transistor yang paling umum digunakan sebagai transistor. Gambar dibawah ini menunjukkan simbol Transistor NPN. Gambar 2.10 Simbol Transistor NPN Tegangan konstruksi dan terminal untuk transistor NPN yang ditunjukkan diatas. Tegangan antara Basis dan Emitor (VBE ), adalah positif pada Base dan negatif pada Emitter karena untuk transistor NPN, terminal Basis selalu positif terhadap Emitter ini. Juga tegangan suplai Kolektor positif sehubungan dengan Emitter (VCE). Jadi untuk transistor NPN untuk melakukan Kolektor selalu lebih positif sehubungan dengan baik Basis dan Emitor tersebut. Kemudian sumber tegangan terhubung ke transistor NPN. Kolektor terhubung ke tegangan suplai VCC melalui resistor beban, RL yang juga bertindak untuk membatasi arus maksimum yang mengalir melalui perangkat. Basis pasokan tegangan VB terhubung ke resistor Basis BPR, yang sekali lagi digunakan untuk membatasi Basis maksimum. 2.7 Lampu Pijar Lampu pijar adalah lampu yang menghasilkan cahaya dengan memanaskan serabut pijar (filamen) di dalamnya. Di dalam serabut pijar inilah tenaga listrik diubah menjadi panas dan cahaya. Terdapat beberapa ukuran daya untuk lampu pijar minsalnya: 10W, 15W, 25W, 40W, 60W dan lain-lain. Semakin besar daya sebuah lampu pijar, maka akan semakin terang lampu tersebut. 9

21 2.8 Fitting atau dudukan lampu Gambar 2.11 Contoh bentuk lampu pijar. Fitting atau dudukan lampu adalah suatu alat untuk menghubungkan lampu dengan kawat-kawat jaringan listrik secara aman. Berdasarkan pemakaiannya bentuk fitting terdapat beberapa macam, yaitu fitting tempel (fitting duduk), fitting gantung, fitting bayonet, gabungan antara fitting dengan stop kontak dan lain-lain. Gambar 2.12 Contoh bentuk fitting. 2.9 Tagihan Biaya Listrik Langkah awal penghematan yang dapat dilakukan adalah dengan memahami terlebih dahulu bagaimana energi listrik yang telah kita gunakan setiap hari ditagihkan melalui tagihan rekening listrik setiap bulannya. Besarnya penghematan bergantung kepada dalamnya analisa dan solusi yang diberikan dalam mengatasi masalah pemborosan yang terjadi. Dalam rangka mendukung tercapainya program penghematan pemakaian energi listrik dan mendorong masyarakat untuk dapat lebih berhemat, PT. PLN (Persero) mengeluarkan kebijakan dengan beberapa prinsip sebagai berikut : 1. Pelanggan yang memakai tenaga listrik sampai batas hemat tertentu (80 % dari pemakaian rata-rata nasional pada kelompok tarifnya) akan dikenakan tarif bersubsidi. Sedangkan bagi pelanggan yang tidak bisa berhemat (memakai melebihi batas hemat), kelebihan pemakaian listriknya akan dikenakan tarif non subsidi. 10

22 2. Pelanggan-pelanggan kecil dibawah VA seperti pelanggan 450 VA, 900 VA, VA, dan VA tetap membayar rekening seperti biasa serta tidak terkena kebijakan ini, namun mereka dihimbau untuk tetap berhemat. 3. Ketentuan ini akan diberlakukan kepada pelanggan Rumah Tangga (R3), Bisnis (B), dan Pemerintah (P) dengan daya mulai dari VA. Ketentuan ini mulai diberlakukan untuk rekening yang ditagihkan pada bulan Mei Pelanggan yang sudah terkena ketentuan Dayamax Plus tidak lagi terkena ketentuan ini. 4. Dengan ketentuan ini, maka skema kebijakan insentif dan disinsentif yang sebelumnya diusulkan PLN tidak digunakan lagi. 5. Basis perhitungan yang digunakan berdasarkan Tarif Dasar Listrik sesuai Keputusan Presiden No.104 tahun 2003, dimana tarif non subsidi merupakan penerapan tarif Mulfiguna (M) sebesar Rp.1380, /kwh yang diatur dalam Kepres itu. 11

23 BAB III PERANCANGAN/PEMODELAN SISTEM 3.1 Perancangan Rangkaian Pada perancangan sistem ini merupakan proses yang dilakukan terhadap alat, mulai dari rancangan kerja rangkaian hingga hasil jadi yang difungsikan. Perancangan rangkaian ini meliputi perancangan rangkaian sensor cahaya, perancangan catu daya, perancangan rangkaian switching. Gambar 3.1 merupakan diagram blok penerangan lampu otomatis. Transformerless 220 VOLT AC Sensor Cahaya Rangkaian Switching Lampu Penerangan Gambar 3.1 Diagram Blok penerangan lampu otomatis. 3.2 Perancangan rangkaian sensor cahaya Perancangan sensor cahaya ini menggunakan komponen photoresistor (LDR) sebagai pendeteksi cahaya pada sisi luar Workshop EML. Rangkaian sensor cahaya ini membutuhkan catu daya 5VDC yang terhubung dari rangkaian transformerless. Gambar 3.2 adalah gambar perancangan rangkaian sensor cahaya. Gambar 3.2 Rangkaian Sensor Cahaya 12

24 Transistor Q1 2N2222 merupakan transisto r jenis NPN yang digunakan sebagai saklar untuk merespon LDR ketika LDR mendapatkan cahaya atau tidak mendapatkan cahaya. Transistor Q1 akan aktif ketika LDR tidak mendapatkan cahaya dan akan off pada saat LDR mendapatkan cahaya. Hal ini karena Transistor Q1 diaplikasikan sebagai saklar aktif high. D1 adalah LED 5mm berwarna merah digunakan sebagai indikator ketika transistor Q1 aktif. R1 dengan nilai 200 Ohm digunakan sebagai pembatas arus pada LED D1. VR VR = VCC-VDi-VDU = 5-1,6-1,15 = 2,25 V = 2,25 V R = = 2,25 / =, 10-3 = 150 Ω 3.3 Perancangan Rangkaian Transformerless Rangkaian transformerless ini memberikan suplai tegangan pada rangkaian sensor cahaya sebesar 5VDC. Rangkaian transformerless ini mendapatkan sumber tegangan dari PLN sebesar 220 Volt AC. Gambar 3.3 adalah gambar perancangan Gambar 3.3 Rangkaian Transformerless 13

25 3.4 Perancangan Rangkaian Switching Rangkaian pengontrol daya ini digunakan agar daya tersebut stabil. cara kerja rangkaian ini pada saat sensor LDR aktif bekerja maka akan memicu pada diode dan MOC 3021 aktif, maka arus mengalir ke kaki Gate Triac, dan akan memicu TRIAC tersebut aktif. A1 dari TRIAC terhubung oleh lampu, dan A2 terhubung oleh arus AC 220 volt mengalir melalui baban. keluaran dari rangkaian pengontrol daya berupa lampu 40w. Gambar 3.5 menunjukan rangkaian switching. Gambar 3.4 Rangkaian Switching Rangkain MOC3021 digunakan sebagai driver beban AC. Rangkaian ini terdiri dari komponen optocopler dengan nomor seri MOC3021 dan komponen Triac dengan nomor BTA16 dan sebuah resistor yang di pasang pada Triac Ketika tidak ada arus pada kaki 1 dan 2 MOC mengakibatkan MOC 3021 tidak aktif. Hal ini juga membuat TRIAC tidak aktif sehingga beban tidak terhubung pada sumber 220VAC dengan kata lain beban OFF. 3.5 Perancangan Mekanik. Untuk perancangan mekanik lampu penerangan di sisi luar Workshop EML Politeknik Negeri Batam menggunakan kotak hitam kecil, kotak tersebut berisikan keselurahan rangkaian yang telah di buat untuk menghidupkan dan mematikan lampu sisi luar workshop EML Politeknik Negeri Batam, bagian luar box tersebut terdapat sensor cahaya (photoresistor) yang digunakan untuk mendeteksi intensitas c ahaya, trimpot yang digunakan untuk hambatan pembagi tegangan untuk arus basis transistor dan, Led yang digunakan sebagai indicator. Kotak tersebut di tempatkan pada sisi luar ruangan di bagian atas tembok/dinding Workshop EML Politeknik Negeri Batam, agar sensor cahaya (photoresistor) dapat berfungsi dengan baik. Gambar 3.5 menunjukkan bentuk kotak yang di dalamnya berisikan rangkaian contol. Gambar 3.6 menunjukkan penempatan alat pada sisi luar gedung Workshop EML. 14

26 Gambar 3.5 Kotak Rangkaian Control Gambar 3.6 Gedung Workshop EML Dan Penempatan Alat 15

27 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM 4.1. Pengujian Pengujian pada proyek akhir ini dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang dibuat sesuai dengan spesifikasi alat yang telah dibuat atau tidak. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian rangkaian dan pengujian fungsionalitas alat setelah alat diinstal di Workshop EML. Pengujian rangkaian merupakan pengukuran-pengukuran tegangan pada test point yang telah ditentukan. Pengujian ini dilakukan di Laboratorium BEL Politeknik Negeri Batam dari tanggal s/d tanggal 04/07/2012 s/d 06/07/2012. Adapun Alat ukur yang digunakan untuk pengukuran menggunakan Multimeter digital SANWA CD800a Pengujian LDR Pengujian dari LDR dilakukan dengan mengukur tahanan LDR pada kondisi terang dan kondisi gelap. Tabel 4.1 merupakan hasil pengujian LDR. Tabel 4.1 Hasil Pengujian LDR Kondisi Cahaya Tahanan (Ohm) Gelap (tidak ada cahaya) 800k Terang Pengujian Rangkaian Sensor Cahaya Gambar 4.1 Titik-Titik Pengujian Rangkaian Sensor Cahaya 16

28 Hasil perhitungan rangkaian sensor cahaya kondisi gelap V R1 = x 5Volt I C = 10 ma V R1 = Ω Ω x 5Volt β = 75 V R1 = Ω Ω x 5Volt Iβ = V R1 = 4.9 Volt = / 75 = 0, A = 0,13 ma Tabel 4.2 Hasil pengujian rangkaian sensor cahaya kondisi gelap No Titik Pengujian Tegangan (volt) Tegangan sumber (Titik A-B) Tegangan pada LDR (Titik-titik C-B) Tegangan Sumber dan resistor (Titik-titik A-D) Tegangan Pada LED (Titik-titik D-E) 4,68 VDC 0,65 VDC 1,69 VDC 1,82 VDC Hasil perhitungan rangkaian sensor cahaya kondisi terang V R1 = V R1 = V R1 = x 5Volt. Ω. Ω Ω x 5Volt. Ω. Ω x 5Volt V R1 = 20 mvolt Tabel 4.3 Hasil pengujian rangkaian sensor cahaya kondisi terang No Titik Pengujian Tegangan (volt) Tegangan sumber (Titik A-B) Tegangan pada LDR (Titik-titik C-B) Tegangan Sumber dan resistor (Titik-titik A-D) Tegangan Pada LED (Titik-titik D-E) 4,71 VDC 0,49 VDC 8,4 VDC 1,55 VDC 17

29 4.1.3 Pengujian Rangkaian Transformerless Pengujian rangkaian ini pada prinsipnya menggunakan pembagi tegangan antara impedansi C2 (XC2) dengan C1 + impedansi R1 kemudian outputnya berupa setengan gelombang, hal itu di sebabkan oleh penyearah diode (D2) dan outputnya tidak DC murni, namun dengan diode zener (D1) outputnya menjadi ± 5 vdc. Gambar 4.2 Titik-titik Pengujian Rangkaian Transformerless. Tabel 4.4 Hasil Pengujian Rangkaian Transformerless NO Titik Pengujian Volt 1 Tegangan Input Transformerless (A-B) 227,3 VAC 2 Tegangan Zener (Titik-titik C-D) 3,32 VAC 3 Tegangan output Transformerless (Titik-titik E-F) 4,71 VAC Pengujian Rangkaian Switching a b Gambar 4.3 Titik Pengujian Rangkaian Switching 18

30 Tabel 4.5 Hasil Pengujian Rangkaian Swicthing (saat gelap) No Titik Pengujian Tegangan (volt) 1 Tegangan A1-A2 (Titik-titik) 16,24 VAC Tabel 4.6 HasilPengujian Rangkaian Switching (terang) No Titik Pengujian Tegangan (volt) 1 Tegangan A1-A2 227,3 VAC (Titik-titik) Pengujian Fungsionalitas Alat Fungsionalitas alat ini melakukkan pengujian alat selama 3 hari dari tanggal 04/07/2012 s/d 05/07/2012. Alat ini bekerja selama 12 jam, pada waktu pagi hari lampu akan mati dengan otomatis tergantung intesitas cahaya yang diperoleh dari LDR, dan pada waktu sore hari lampu akan hidup dengan otomatis, sehingga dapat diamati pada waktu pagi hari jam 06:00 dan pada waktu sore hari jam 18:00. Gambar 4.5 sampai gambar 4.7 adalah hasil pengamatan pengujian alat setelah dipasang di Workshop EML. (a) (b) Gambar 4.4 Pengamatan fungsisionalitas alat setelah dipasang Hari pertama ; a). Pagi, b). Sore 19

31 (a) (b) Gambar 4.5 Pengamatan fungsisionalitas alat setelah dipasang hari kedua ; a). Pagi, b). Sore (a) (b) Gambar 4.6 Pengamatan fungsisionalitas alat setelah dipasang hari ketiga ; a). Pagi, b). Sore 4.2 Analisa Analisa atau pembahasan yang dilakukan pada bab 4 ini adalah analisa hasil pengujian rangkaian dan analisa penghematan energi Workshop EML Analisa Hasil Pengujian Rangkaian a. Hasil pengujian LDR Dari hasil pengujian LDR Tabel 4.1 diperoleh hasil bahwa tahanan atau resistansi saat LDR terkena cahaya adalah 500Ohm, sedangkan saat tidak terkena cahaya (kondisi gelap) adalah 200Ohm. Dari nilai-nilai tersebut dapat diketahui bahwa LDR kondisinya baik, hal ini sesuai dengan karakteristik LDR yang apabila LDR 20

32 mendapatkan cahaya maka resistansinya akan semakin kecil dan sebaliknya apabila LDR tidak mendapatkan cahaya maka resistansinya akan semakin besar. b. Pengujian rangkaian transformerless Dari hasil pengujian rangkaian transformerless dapat dilihat pada Tabel 4.4 dan diperoleh hasil bahwa tegangan input yang masuk pada rangkaian transformerless sebesar 227,3 Vac. Dari hasil pengukuran tegangan tersebut bisa di katakan tegangan masih stabil dikarenakan tegangan masih dalam toleransi batas kenaikan tegangan PLN yaitu sebesar 5% dari tegangan nominal. Dari hasil pengukuran diperoleh data sebagai berikut : Vrms = 227,3 VAC Vz = 3,32 V F = 50 Hz C1 = 0,47 uf R1 = 470 Ω IIN = IIN =. (( /., ) ) = 0,022 = 22 Maka dapat diperoleh tegangan output sebagai berikut : XC = =,, =,, =, ee = 6775,95 Ω Rtot = R1 2 + XC 2 = ,95 2 = ,40 21

33 = ,40 = 6792,23 Ω Dari hasil pengukuran maka diperoleh Vout = 4,98 V DC dengan arus = 22mA. c. Hasil pengujian rangkaian sensor cahaya Dari tabel 4.2 dan 4.3 memiliki perbedaan saat kondisi terang dan gelap. Hal tersebut di karenakan intesitas cahaya pada sensor LDR. Pengujian Tabel 4.2 kondisi gelap. Titik A-B merupakan tegangan keluaran dari rangkaian catu daya dan di hubungkan dengan rangkaian sensor LDR. Dari hasil pengukuran titik A-B di peroleh 4,68 Vdc. Pengukuran sama dengan dengan tegangan keluaran dari rangkaian catu daya, karena tegangan tersebut tidak mengalami drop tegangan. Jadi tegangan tersebut stabil. Titik C-B merupakan pengukuran LDR tidak terkena cahaya atau pada saat kondisi gelap maka resistansi LDR besar, sehingga tegangan LDR C-B tidak terkena cahaya maka tegangan basis emitor (BE) dari Transistor T1 aktif yaitu sebesar 0,6V s/d 0,7V. Dari hasil pengukuran di peroleh 0,62V sehingga tegangan tersebut tidak melebihi batas maxsimum.sehingga Transistor T1 aktif. Titik A-B merupakan pengukuran tegangan 4,68 Vdc yang di peroleh dari keluaran catu daya dan pengukuran tegangan Resistor R1. Dari hasil pengukuran titik A-D diperoleh tegangan 1,69 Vdc dengan nilai R1 =200ohm tegangan pada Resistor aktif tidak mengalami perubahan yang deraktis karena LED D1 aktif Titik D-E merupakan pengukuran titik LED diperoleh tegangan 1,82 VDC. Tegangan LED D1 aktif karena pada LED merah nilai tegangannya yaitu 1,82 Vdc. Maka lampu LED D1 menyala hal tersebut kerena LED aktif. Pengujian Tabel 4.3 kondisi terang Titik A-B merupakan tegangan keluaran dari rangkaian catu daya dan di hubungkan dengan rangkaian sensor LDR. Dari hasil pengukuran titik A-B di peroleh 4,71 Vdc. Pengukuran sama dengan dengan tegangan keluaran dari rangkaian catu daya, karena tegangan tersebut tidak mengalami drop tegangan. Jadi tegangan tersebut stabil. Titik C-B merupakan pengukuran LDR saat terkena cahaya atau pada saat kondisi terang maka resistansi pada LDR menjadi kecil, sehingga tegangan LDR C-B mendapatkan cahaya maka tegangan basis emitor (BE) dari Transistor T1 tidak aktif. 22

34 Dari hasil pengukuran di peroleh 0,49 Vdc sehingga tegangan tersebut drop tegangan, maka Transistor tidak bekerja sesuai tegangan 0,6 Vdc s/d 0,7 Vdc. Titik A-B merupakan pengukuran tegangan 4,71 Vdc yang di peroleh dari keluaran dan pengukuran tegangan Resistor R1. Dari hasil pengukuran titik A-D diperoleh tegangan 8,4 mvdc dengan nilai R1 =200ohm tegangan pada Resistor tidak aktif karena LED D1 tidak aktif. Titik D-E merupakan pengukuran titik LED diperoleh tegangan 1,55 Vdc. Tegangan LED D1 tidak aktif karena pada LED nilai tegangannya yaitu 1,6 Vdc dan nilai pengukuran 1,55 VDC drop tegangan. Maka lampu LED D1 tidak dapat manyala hal tersebut kerena anoda dan katoda tidak bekerja dengan baik pada nilai tegangan kurang dari 3 volt DC d. Pengujian Rangkaian Switching Tabel 4.5 Pengujian Rangkaian Switching. (saat gelap) Titik (A-B) merupakan pengukuran titik pada kaki Triac A1-A2 diperoleh tegangan 16,24 VAC. Saat pengukuran ini terdapat rugi-rugi tegangan yang di dapat saat pengukuran sehingga saklar Triac aktif sebesar 16,24 Vac. Tabel 4.5 Pengujian Rangkaian Switching. (saat terang) Titik (A-B) merupakan pengukuran titik pada kaki Triac A1-A2 diperoleh tegangan 227,3VAC yang mendekati tegangan PLN maka saklar Triac terbuka dan tidak aktif Analisa Penghematan Energi Worksop EML Dalam analisa penghematan penggunaan Energi listrik Workshop EML (lampu penerangan sisi luar),akan dilakukan perhitungan dengan cara estimasi/pendekatan pemakaian energi listrik dengan kondisi sebelum dan sesudah pemasangan alat pengontrol lampu otomatis di Workshop EML Politeknik Negeri Batam. a. Sebelum Pemasangan Alat Untuk perhitungan estimasi pengguanaan energi listrik kondisi sebelum pemasangan alat ini mengacu pada penggunaan Workshop EML semester genap tahun ajaran Tabel 4.7 adalah estimasi kondisi waktu lampu hidup dan mati workshop EML. 23

35 Tabel 4.7 Estimasi kondisi waktu lampu hidup dan mati Lama waktu No Hari Jam Kondisi lampu lampu menyala Keterangan (jam) 1 Senin Menyala 24 Tidak ada praktikum 2 Selasa Mati Ada Pratikum :30 Menyala Selesai Pratikum 3 Rabu 12:45 Mati Ada Pratikum :30 Menyala Selesai Pratikum 4 Kamis 12:45 Mati Ada Pratikum :30 Menyala Selesai Pratikum 5 Jumat Menyala 24 Tidak ada praktikum 6 Sabtu Menyala 24 Tidak ada praktikum 7 Minggu Menyala 24 Tidak ada praktikum TOTAL Per minggu Sebelum Pemasangan: Pemakaian daya perminggu adalah Pemakian daya = 40watt x 156,75 jam/minggu = 6270 watt jam/minggu = 6,270 kwh/minggu. Pemakaian daya selama sebulan dengan asumsi 4 minggu per bulan adalah Pemakian daya = 6,270 kwh/minggu x 4 minggu = 25,08 kwh/bulan. Biaya pemakaian daya = 25,08 kwh x Rp 1380 / kwh = Rp 34610,4 Rp b. Sesudah Pemasangan Alat Dalam melakukan perhitungan exsimasi penggunaan daya pada lampu penerangan luar Workshop EML, biaya per kwh non subsidi adalah Rp.1380, /kwh dan lampu menyala rata-rata per hari 12 jam. Pemakaian daya = 40 Watt x 12 jam = 480 Watt jam = 480 kwh 1000 = 0,480 kwh /hari 24

36 Pemakaian daya selama sebulan dengan asumsi jumlah hari dalam sebulan = 30 hari adalah Pemakaian daya = 0,480 kwh/hari x 30 hari = 14,4 kwh/bulan Biaya pemakaian daya = 14,4 kwh x Rp 1380,/kWh = Rp /bulan Rp Jadi, estimasi persentase efisiensi pemakian daya lampu penerangan luar Workshop EML setelah pemasangan alat tersebut selama sebulan adalah pemakian daya sesudah pemasangan alat x 100% pemakian daya sebelum pemasangan alat = 14,4 kwh x100% 25,08 kwh = 0,574 x 100% = 57,4 % Estimasi Penghematan biaya pemakaian daya perbulan adalah Biaya pemakaian daya sebelum alat dipasang Biaya pemakaian daya setelah alat dipasang. = Rp Rp = Rp

37 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari pengerjaan tugas akhir ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Lampu penerangan luar Workshop EML menyala rata-rata selama 12 jam sehari, pada waktu pagi hari lampu akan mati dan pada waktu sore hari lampu akan hidup dengan otomatis tergantung kondisi cahaya yang mengenai LDR. 2. Dengan pengaturan penerangan lampu secara otomatis ini mampu meningkatkan efisiensi pemakaian daya Workshop EML sebesar 57,4 % atau menghemat biaya pemakaian listrik sebesar Rp ,00- per bulan. 5.2 Saran 1. Penggunaan rangkaian ini akan lebih murah jika rangkaian catu daya diganti dengan rangkaian catu daya traformerless. 2. Untuk lebih meningkatan efisiensi atau penghematan biaya pemakaian listrik Politeknik Negeri Batam, sebaiknya pengaturan lampu penerangan otomatis diterapkan disemua Workshop Politeknik Negeri Batam. 26

38 DAFTAR PUSTAKA [1]. %20Lighting%20%28Bahasa%20Indonesia%29.pdf [2]. jurnal.unikom.ac.id/jurnal/...sensor-ldr...1n/volume-82-artikel-5.pdf [3]. jurnal.unikom.ac.id/jurnal/...sensor-ldr...1n/volume-82-artikel-5.pdf di akses pada tanggal 23uni 2012 [4]. [5]. Sumber: [6]. di akses pada tanggal 25 juni 2012 [7]. di akses pada tanggal 06 juli 2012 [8]. [9]. 5.pdf/pdf/volume-82-artikel-5.pdf diakses pada tanggal 28/06/2012, Wib 27

39 LAMPIRAN B 29

PENERANGAN OTOMATIS DAN HEMAT ENERGI WORKSHOP EML POLITEKNIK NEGERI BATAM

PENERANGAN OTOMATIS DAN HEMAT ENERGI WORKSHOP EML POLITEKNIK NEGERI BATAM TUGAS AKHIR PENERANGAN OTOMATIS DAN HEMAT ENERGI WORKSHOP EML POLITEKNIK NEGERI BATAM Disusun Oleh : Taufiq Akbar NIM 3210901004 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA POLITEKNIK NEGERI BATAM Batam 2012 LEMBAR

Lebih terperinci

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR 3.1 Prinsip Kerja Sensor LDR LDR (Light Dependent Resistor) adalah suatu komponen elektronik yang resistansinya berubah ubah tergantung pada intensitas cahaya. Jika intensitas

Lebih terperinci

DIODA KHUSUS. Pertemuan V Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom

DIODA KHUSUS. Pertemuan V Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom DIODA KHUSUS Pertemuan V Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa mampu: mengetahui, memahami dan menganalisis karakteristik dioda khusus Memahami

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan III-1 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan menghasilkan suatu sistem yang dapat mengontrol cahaya pada lampu pijar untuk pencahayaanya

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN OTOMATISASI INTENSITAS CAHAYA PADA RUANGAN RC 103

RANCANG BANGUN OTOMATISASI INTENSITAS CAHAYA PADA RUANGAN RC 103 RANCANG BANGUN OTOMATISASI INTENSITAS CAHAYA PADA RUANGAN RC 103 LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukansebagaisalahsatusyaratuntuk menyelesaikan Program Diploma 3 PoliteknikNegeri Medan Oleh : DEBBY ANGGRAINI PANE

Lebih terperinci

OPERASI DAN APLIKASI TRIAC

OPERASI DAN APLIKASI TRIAC OPERASI DAN APLIKASI TRIAC Andi Hasad andihasad@yahoo.com Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Islam 45 (UNISMA) Jl. Cut Meutia No. 83 Bekasi 17113 Telp. +6221-88344436, Fax. +6221-8801192

Lebih terperinci

Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya

Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing Komponen Elektronika tersebut

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI MOTOR DC PENGGERAK SOLAR CELL MENGIKUTI ARAH CAHAYA MATAHARI BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI MOTOR DC PENGGERAK SOLAR CELL MENGIKUTI ARAH CAHAYA MATAHARI BERBASIS MIKROKONTROLER RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI MOTOR DC PENGGERAK SOLAR CELL MENGIKUTI ARAH CAHAYA MATAHARI BERBASIS MIKROKONTROLER Disusun Sebagai Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Program Studi

Lebih terperinci

Sistem Perlindungan menggunakan Optical Switching pada Tegangan Tinggi

Sistem Perlindungan menggunakan Optical Switching pada Tegangan Tinggi Sistem Perlindungan menggunakan Optical Switching pada Tegangan Tinggi Yusuf Nur Wijayanto yusuf@ppet.lipi.go.id Sulistyaningsih sulis@ppet.lipi.go.id Folin Oktafiani folin@ppet.lipi.go.id Abstrak Sistem

Lebih terperinci

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Rangkaian Elektronik Lampu Navigasi Energi Surya Rangkaian elektronik lampu navigasi energi surya mempunyai tiga komponen utama, yaitu input, storage, dan output. Komponen input

Lebih terperinci

Rancang Bangun Penerangan Otomatis Berdasarkan Gerak Tubuh Manusia

Rancang Bangun Penerangan Otomatis Berdasarkan Gerak Tubuh Manusia Rancang Bangun Penerangan Otomatis Berdasarkan Gerak Tubuh Manusia Andreas Sjah Lamtari 1), Syaifurrahman 2), Dedy Suryadi 3) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura 1 andreassjahlamtari@gmail.com

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TENAGA MATAHARI (SOLAR CELL) SEBAGAI SUMBER DAYA ALAT KOMPUTASI LAPORAN TUGAS AKHIR

PENGGUNAAN TENAGA MATAHARI (SOLAR CELL) SEBAGAI SUMBER DAYA ALAT KOMPUTASI LAPORAN TUGAS AKHIR PENGGUNAAN TENAGA MATAHARI (SOLAR CELL) SEBAGAI SUMBER DAYA ALAT KOMPUTASI LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Oleh: MUHAMMAD ARDHI HIDAYAT

Lebih terperinci

Multimeter. NAMA : Mulki Anaz Aliza NIM : Kelas : C2=2014. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Lompat ke: navigasi, cari

Multimeter. NAMA : Mulki Anaz Aliza NIM : Kelas : C2=2014. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Lompat ke: navigasi, cari NAMA : Mulki Anaz Aliza NIM : 1400454 Kelas : C2=2014 Multimeter Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Lompat ke: navigasi, cari Multimeter digital Multimeter atau multitester adalah alat

Lebih terperinci

Alat Penstabil Tegangan Bolak-Balik satu fasa 220 V, 50 Hz Menggunakan Thrystor Dengan Daya 1,5 kva

Alat Penstabil Tegangan Bolak-Balik satu fasa 220 V, 50 Hz Menggunakan Thrystor Dengan Daya 1,5 kva Alat Penstabil Tegangan Bolak-Balik satu fasa 220 V, 50 Hz Menggunakan Thrystor Dengan Daya 1,5 kva Feranita, Ery Safrianti, Oky Alpayadia Jurusan Teknik Elektro Universitas Riau feranitadjalil@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Politeknik Gunakarya Indonesia

Politeknik Gunakarya Indonesia THYRISTOR DAN APLIKASI SCR Disusun Oleh : Solikhun TE-5 Politeknik Gunakarya Indonesia Kampus A : Jalan Cutmutiah N0.99 Bekasi Telp. (021)8811250 Kampus B : Jalan Cibarusaah Gedung Centra kuning Blok C.

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN LIGHT DIMMER YANG BEKERJA DIPENGARUHI OLEH KONDISI CAHAYA RUANGAN

TUGAS AKHIR PERANCANGAN LIGHT DIMMER YANG BEKERJA DIPENGARUHI OLEH KONDISI CAHAYA RUANGAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN LIGHT DIMMER YANG BEKERJA DIPENGARUHI OLEH KONDISI CAHAYA RUANGAN Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Muhammad

Lebih terperinci

USER MANUAL LAMPU TAMAN OTOMATIS MATA DIKLAT : SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA

USER MANUAL LAMPU TAMAN OTOMATIS MATA DIKLAT : SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA USER MANUAL LAMPU TAMAN OTOMATIS MATA DIKLAT : SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA SISWA KELAS XII JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2010/2011 CREW 2 CREW 11240/102.EI

Lebih terperinci

Laporan Kerja Praktek ANALISA SISTEM KERJA LAMPU OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA DENGAN DAYA AC DI PT. ROHEDA SEJATI

Laporan Kerja Praktek ANALISA SISTEM KERJA LAMPU OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA DENGAN DAYA AC DI PT. ROHEDA SEJATI Laporan Kerja Praktek ANALISA SISTEM KERJA LAMPU OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA DENGAN DAYA AC DI PT. ROHEDA SEJATI Laporan Kerja Praktek Ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Akhir Disusun

Lebih terperinci

PENGERTIAN THYRISTOR

PENGERTIAN THYRISTOR PENGERTIAN THYRISTOR Thyristor merupakan salah satu devais semikonduktor daya yang paling penting dan telah digunakan secara ekstensif pada rangkaian elektronika daya.thyristor biasanya digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Catu Daya / power supply Power supply adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk memberikan tegangan listrik yang dibutuhkan oleh suatu rangkaian elektronika. Dalam

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SUPLAI DAYA LISTRIK BEBAN PARSIAL 200 WATT MENGGUNAKAN AKUMULATOR DENGAN METODA SWITCHING

RANCANG BANGUN SUPLAI DAYA LISTRIK BEBAN PARSIAL 200 WATT MENGGUNAKAN AKUMULATOR DENGAN METODA SWITCHING RANCANG BANGUN SUPLAI DAYA LISTRIK BEBAN PARSIAL 200 WATT MENGGUNAKAN AKUMULATOR DENGAN METODA SWITCHING LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Diploma III Oleh

Lebih terperinci

POT IKLAN BERTENAGA SURYA

POT IKLAN BERTENAGA SURYA POT IKLAN BERTENAGA SURYA Kiki Prawiroredjo * & Citra Laras ** (*) Dosen Jurusan Teknik Elektro, FTI Universitas Trisakti (**) Alumni Jurusan Teknik Elektro, FTI Universitas Trisakti Abstract The Solar

Lebih terperinci

KOMPONEN AKTIF. Resume Praktikum Rangkaian Elektronika

KOMPONEN AKTIF. Resume Praktikum Rangkaian Elektronika Resume Praktikum Rangkaian Elektronika 1. Pertemuan kesatu Membahas silabus yang akan dipelajari pada praktikum rangkaian elektronika. Membahas juga tentang komponen-komponen elektronika, seperti kapasitor,

Lebih terperinci

Elektronika Daya ALMTDRS 2014

Elektronika Daya ALMTDRS 2014 12 13 Gambar 1.1 Diode: (a) simbol diode, (b) karakteristik diode, (c) karakteristik ideal diode sebagai sakaler 14 2. Thyristor Semikonduktor daya yang termasuk dalam keluarga thyristor ini, antara lain:

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA

II. KAJIAN PUSTAKA RANCANG BANGUN AVR PADA SISI TEGANGAN RENDAH (TEGANGAN KONSUMEN) BERBASIS ATMEGA8 Syamsir #1, Bomo Sanjaya #2, Syaifurrahman #3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura 1 syamsir6788@gmail.com

Lebih terperinci

ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG

ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG ABSTRAK Dalam makalah ini akan dibahas mengenai robot Line Follower. Robot ini merupakan salah satu bentuk robot beroda yang memiliki komponen utama diantaranya, seperti resistor,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MINIATUR SISTEM KENDALI MOTOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

RANCANG BANGUN MINIATUR SISTEM KENDALI MOTOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 RANCANG BANGUN MINIATUR SISTEM KENDALI MOTOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Ditulis Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Dipolma 3 Oleh : DEDDI

Lebih terperinci

Alarm Anti Pencuri Menggunakan LDR dan SCR (Silicon Control Rectifier) Disusun oleh :

Alarm Anti Pencuri Menggunakan LDR dan SCR (Silicon Control Rectifier) Disusun oleh : Alarm Anti Pencuri Menggunakan LDR dan SCR (Silicon Control Rectifier) Disusun oleh : Toni Alchofino Tjung Steven Anastasya D. Hendra Purba M. Ali Murtopo Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER Ary Indah Ivrilianita Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Sistem pengendali lampu menggunakan mikrokontroler ATMega

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengujian dan Analisis Pengujian ini bertujuan untuk mengukur fungsional hardware dan software dalam sistem yang akan dibangun. Pengujian ini untuk memeriksa fungsi dari

Lebih terperinci

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM KONVERSI ENERGI LISTRIK AC KE DC PADA STO SLIPI

BAB IV SISTEM KONVERSI ENERGI LISTRIK AC KE DC PADA STO SLIPI BAB IV SISTEM KONVERSI ENERGI LISTRIK AC KE DC PADA STO SLIPI 4.1 Umum Seperti yang telah dibahas pada bab III, energi listrik dapat diubah ubah jenis arusnya. Dari AC menjadi DC atau sebaliknya. Pengkonversian

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 Transistor Sebagai Saklar 2 (Lampu taman otomatis)

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 Transistor Sebagai Saklar 2 (Lampu taman otomatis) LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 Transistor Sebagai Saklar 2 (Lampu taman otomatis) Irfan Syafar Farouk S.Si November 27, 2016 Asisten Praktikum : Dyah Ayu Lutfiana (1147030017) Disusun Oleh : Isnaini

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR SUHU DAN KELEMBABAN PADA GREENHOUSE UNTUK TANAMAN STROBERI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 LAPORAN TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR SUHU DAN KELEMBABAN PADA GREENHOUSE UNTUK TANAMAN STROBERI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 LAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR SUHU DAN KELEMBABAN PADA GREENHOUSE UNTUK TANAMAN STROBERI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan

Lebih terperinci

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

DASAR PENGUKURAN LISTRIK DASAR PENGUKURAN LISTRIK OUTLINE 1. Objektif 2. Teori 3. Contoh 4. Simpulan Objektif Teori Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu: Menjelaskan dengan benar mengenai prinsip dasar pengukuran. Mengukur arus,

Lebih terperinci

Alarm Anti Maling Menggunakan Sensor LDR

Alarm Anti Maling Menggunakan Sensor LDR Alarm Anti Maling Menggunakan Sensor LDR Fahrul Rozi 1, Fepiliana 2, Umi Yanti 3 Jurusan Sitem Komputer; Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya Jl. Raya Palembang-Prabumulih Km.32, Kec. Indralaya,

Lebih terperinci

BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA

BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti materi ini diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi: Menguasai karakteristik semikonduktor daya yang dioperasikan sebagai pensakelaran, pengubah,

Lebih terperinci

KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA. Prakarya X

KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA. Prakarya X KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA Prakarya X Ukuran Komponen Elektronika Komponen Elektronika? Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing

Lebih terperinci

Fakta.

Fakta. Fakta http://ecocampus.its.ac.id/?p=46 http://file.upi.edu/direktori http://bisnis.vivanews.com Latar Belakang SOLUSI? Sistem Monitoring dan Kontrol Intensitas Cahaya Pada Ruang Kuliah PROGRAM STUDI D3

Lebih terperinci

RANGKAIAN INVERTER DC KE AC

RANGKAIAN INVERTER DC KE AC RANGKAIAN INVERTER DC KE AC 1. Latar Belakang Masalah Inverter adalah perangkat elektrik yang digunakan untuk mengubah arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC). Inverter mengkonversi DC dari perangkat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. pembuatan tugas akhir. Maka untuk memenuhi syarat tersebut, penulis mencoba

BAB III PERANCANGAN. pembuatan tugas akhir. Maka untuk memenuhi syarat tersebut, penulis mencoba BAB III PERANCANGAN 3.1 Tujuan Perancangan Sebagai tahap akhir dalam perkuliahan yang mana setiap mahasiswa wajib memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti sidang yudisium yaitu dengan pembuatan tugas

Lebih terperinci

controlled rectifier), TRIAC dan DIAC. Pembaca dapat menyimak lebih jelas

controlled rectifier), TRIAC dan DIAC. Pembaca dapat menyimak lebih jelas SCR, TRIAC dan DIAC Thyristor berakar kata dari bahasa Yunani yang berarti pintu'. Dinamakan demikian barangkali karena sifat dari komponen ini yang mirip dengan pintu yang dapat dibuka dan ditutup untuk

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 213 Universitas Sriwijaya Fakultas Ilmu Komputer Laboratorium LEMBAR PENGESAHAN MODUL PRAKTIKUM

Lebih terperinci

Desain Switch Mode Power Supply Jenis Push Pull. Converter Sebagai Catu Kontroler

Desain Switch Mode Power Supply Jenis Push Pull. Converter Sebagai Catu Kontroler Desain Switch Mode Power Supply Jenis Push Pull Converter Sebagai Catu Kontroler LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh : STEFANUS RIZAL HIDAYAT 12.50.0010 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK

Lebih terperinci

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT Hendrickson 13410221 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing : Diah Nur Ainingsih, ST., MT. Latar Belakang Untuk

Lebih terperinci

1 DC SWITCH 1.1 TUJUAN

1 DC SWITCH 1.1 TUJUAN 1 DC SWITCH 1.1 TUJUAN 1.Praktikan dapat memahami prinsip dasar saklar elektronik menggunakan transistor. 2.Praktikan dapat memahami prinsip dasar saklar elektronik menggunakan MOSFET. 3.Praktikan dapat

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR Nama Nim Semester Fakultas : Rizki : 20083124720650086 : III/pagi : Teknik Informatika Universitas Mpu Tantular Jakarta Timur MODUL I INSTRUMENTASI Teori: Pada praktikum

Lebih terperinci

ANALISA RANCANGAN PENGONTROLAN VOLUME PADA TANGKI AIR DILENGKAPI DENGAN INDIKATOR LED

ANALISA RANCANGAN PENGONTROLAN VOLUME PADA TANGKI AIR DILENGKAPI DENGAN INDIKATOR LED ANALISA RANANGAN PNGONTROLAN VOLUM PADA TANGKI AIR DILNGKAPI DNGAN INDIKATOR LD Noveri Lysbetti Marpaung Teknik lektro, Fakultas Teknik Universitas Riau Pekanbaru mail : noverim@yahoo.com Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Blok Diagram dan Alur Rangkaian Blok diagram dan alur rangkaian ini digunakan untuk membantu menerangkan proses penyuplaian tegangan maupun arus dari sumber input PLN

Lebih terperinci

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. O artinya ohm, untuk mengukur

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bab ini akan di uraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan,dan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN LAMPU PENERANGAN UMUM DENGAN SUMBER ENERGI MATAHARI DI DAERAH LOKASI PENGUNGSIAN GUNUNG SINABUNG

RANCANG BANGUN LAMPU PENERANGAN UMUM DENGAN SUMBER ENERGI MATAHARI DI DAERAH LOKASI PENGUNGSIAN GUNUNG SINABUNG RANCANG BANGUN LAMPU PENERANGAN UMUM DENGAN SUMBER ENERGI MATAHARI DI DAERAH LOKASI PENGUNGSIAN GUNUNG SINABUNG LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Diploma

Lebih terperinci

Aplikasi Gerbang Logika untuk Pembuatan Prototipe Penjemur Ikan Otomatis Vivi Oktavia a, Boni P. Lapanporo a*, Andi Ihwan a

Aplikasi Gerbang Logika untuk Pembuatan Prototipe Penjemur Ikan Otomatis Vivi Oktavia a, Boni P. Lapanporo a*, Andi Ihwan a Aplikasi Gerbang Logika untuk Pembuatan Prototipe Penjemur Ikan Otomatis Vivi Oktavia a, Boni P. Lapanporo a*, Andi Ihwan a a Jurusan Fisika FMIPA Universitas Tanjungpura Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi

Lebih terperinci

OTOMATISASI PARKIR KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER DAN SISTEM PENGAWASAN MENGGUNAKAN CCTV BERBASIS HP 3G DAN KOMPUTER

OTOMATISASI PARKIR KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER DAN SISTEM PENGAWASAN MENGGUNAKAN CCTV BERBASIS HP 3G DAN KOMPUTER OTOMATISASI PARKIR KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER DAN SISTEM PENGAWASAN MENGGUNAKAN CCTV BERBASIS HP 3G DAN KOMPUTER TUGAS AKHIR Ditulis Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO LAPORAN TUGAS AKHIR Diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md) Teknik Komputer Oleh: JONATHAN ALBERTO HUTAGAOL

Lebih terperinci

Desain Buck Chopper Sebagai Catu. Power LED Dengan Kendali Arus

Desain Buck Chopper Sebagai Catu. Power LED Dengan Kendali Arus Desain Buck Chopper Sebagai Catu Power LED Dengan Kendali Arus LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh : AGUSTINUS BANGKIT HENDRAWAN 12.50.0012 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Perancangan Panel Kontrol Penerangan Manual Dan Otomatis. Dengan Remote Kontrol

TUGAS AKHIR. Perancangan Panel Kontrol Penerangan Manual Dan Otomatis. Dengan Remote Kontrol TUGAS AKHIR Perancangan Panel Kontrol Penerangan Manual Dan Otomatis Dengan Remote Kontrol Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Sudarmanto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi didunia. Ilmu pengetahuan dan teknologi ini dimanfaatkan dan dikembangkan

Lebih terperinci

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

POLITEKNIK NEGERI MEDAN RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI BEBAN LISTRIK DENGAN DAYA 900 VA BERDASARKAN URUTAN PRIORITAS BERBASIS MIKROKONTROLLER AT MEGA 8535 LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGHITUNG ORANG DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 MENGGUNAKAN SENSOR INFRA-MERAH LAPORAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGHITUNG ORANG DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 MENGGUNAKAN SENSOR INFRA-MERAH LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGHITUNG ORANG DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 MENGGUNAKAN SENSOR INFRA-MERAH LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan

Lebih terperinci

NAMA : WAHYU MULDAYANI NIM : INSTRUMENTASI DAN OTOMASI. Struktur Thyristor THYRISTOR

NAMA : WAHYU MULDAYANI NIM : INSTRUMENTASI DAN OTOMASI. Struktur Thyristor THYRISTOR NAMA : WAHYU MULDAYANI NIM : 081910201059 INSTRUMENTASI DAN OTOMASI THYRISTOR Thyristor adalah komponen semikonduktor untuk pensaklaran yang berdasarkan pada strukturpnpn. Komponen ini memiliki kestabilan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA MENGGUNAKAN MODUL SURYA 50 WP SEBAGAI ENERGI CADANGAN PADA RUMAH TINGGAL

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA MENGGUNAKAN MODUL SURYA 50 WP SEBAGAI ENERGI CADANGAN PADA RUMAH TINGGAL RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA MENGGUNAKAN MODUL SURYA 50 WP SEBAGAI ENERGI CADANGAN PADA RUMAH TINGGAL LAPORAN AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

LAPORAN PRATIKUM TEKNOLOGI DISPLAY DAN TELEVISI OLEH : MUHAMMAD HUSIN 2005 / PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

LAPORAN PRATIKUM TEKNOLOGI DISPLAY DAN TELEVISI OLEH : MUHAMMAD HUSIN 2005 / PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA LAPORAN PRATIKUM TEKNOLOGI DISPLAY DAN TELEVISI OLEH : MUHAMMAD HUSIN 2005 / 66350 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK TEKNIK ELEKTRONIKA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2008 A. TUJUAN Setelah melakukan

Lebih terperinci

Gambar 2.1. Rangkaian Komutasi Alami.

Gambar 2.1. Rangkaian Komutasi Alami. BAB II DASAR TEORI Thyristor merupakan komponen utama dalam peragaan ini. Untuk dapat membuat thyristor aktif yang utama dilakukan adalah membuat tegangan pada kaki anodanya lebih besar daripada kaki katoda.

Lebih terperinci

LAPORAN. Oleh : NIM

LAPORAN. Oleh : NIM RANCANG BANGUN UPS KAPASITASS 300 WATT SELAMA 3 JAM LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Syarat Menyelesaikann Pendidikan Program Diploma 3 Oleh : ANDIKA A. PASARIBU NIM. 1005031003 APRIMA A. MATONDANG

Lebih terperinci

INOVASI ALAT PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PADA PESAWAT SINAR-X DIAGNOSTIK

INOVASI ALAT PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PADA PESAWAT SINAR-X DIAGNOSTIK INOVASI ALAT PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PADA PESAWAT SINAR-X DIAGNOSTIK SUJATNO, WIRANTO BUDI SANTOSO PRPN-BATAN Kawasan Puspiptek Serpong Abstrak INOVASI ALAT PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. selanjutnya dilakukan pengujian terhadap sistem. Tujuan pengujian ini adalah

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. selanjutnya dilakukan pengujian terhadap sistem. Tujuan pengujian ini adalah BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan spesifikasi sistem yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, selanjutnya dilakukan pengujian terhadap sistem. Tujuan pengujian ini adalah untuk membuktikan apakah

Lebih terperinci

Gambar 11. susunan dan symbol dioda. Sebagai contoh pemassangan dioda pada suatu rangkaian sebagai berikut: Gambar 12. Cara Pemasangan Dioda

Gambar 11. susunan dan symbol dioda. Sebagai contoh pemassangan dioda pada suatu rangkaian sebagai berikut: Gambar 12. Cara Pemasangan Dioda 4.4. Dioda Dioda atau diode adalah sambungan bahan p-n yang berfungsi terutama sebagai penyearah. Bahan tipe-p akan menjadi sisi anode sedangkan bahan tipe-n akan menjadi katode. Bergantung pada polaritas

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Gambaran Umum Sistem Perancangan kendali kelistrikan rumah menggunakan web dimulai dari perancangan hardware yaitu rangkaian pengendali dan rangkaian pemantau seperti rangkaian

Lebih terperinci

MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA

MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA DISUSUN OLEH: NAMA: SUBHAN HUSAIN NIM:300014003 JURUSAN: D3 TEKNIK ELEKTRO SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 2014 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT Tuhan

Lebih terperinci

THYRISTOR. SCR, TRIAC dan DIAC. by aswan hamonangan

THYRISTOR. SCR, TRIAC dan DIAC. by aswan hamonangan THYRISTOR SCR, TRIAC dan DIAC by aswan hamonangan Thyristor berakar kata dari bahasa Yunani yang berarti pintu'. Dinamakan demikian barangkali karena sifat dari komponen ini yang mirip dengan pintu yang

Lebih terperinci

Pertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen

Pertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen Pertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen Elektronik 2. Kompetensi Dasar : Memahami komponen dasar elektronika B. Pokok Bahasan : Komponen Dasar Elektronika

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Tim penyusun: Diana Rahmawati, S. T., M. T. Haryanto, S. T., M. T. Koko Joni, S. T., M. Eng. Achmad Ubaidillah, S. T., M. T. Riza Alfita, S. T., M. T. Miftachul

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Kipas Angin Saklar Otomatis Dengan Menggunakan Sensor Suhu Dan Inframerah Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega8

LAPORAN TUGAS AKHIR. Kipas Angin Saklar Otomatis Dengan Menggunakan Sensor Suhu Dan Inframerah Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega8 LAPORAN TUGAS AKHIR Kipas Angin Saklar Otomatis Dengan Menggunakan Sensor Suhu Dan Inframerah Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega8 Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Diploma 3 oleh :

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Metode pengumpulan Data Secara garis besar metodelogi penelitian yang dilakukan seperti digambarkan pada flowchart dibawah ini : MULAI IDENTIFIKASI MASALAH PEMBAHASAN DAN PEMBATASAN

Lebih terperinci

RANCANG PALANG PINTU KERETA API BERBAS JURUSAN. Disusun Diploma. Oleh:

RANCANG PALANG PINTU KERETA API BERBAS JURUSAN. Disusun Diploma. Oleh: RANCANG BANGUN SIMULASI PALANG PINTU KERETA API OTOMATIS BERBAS SIS MIKROKONTROLER AT89S52 LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Oleh:

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PROTOTYPE EFISIENSI PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK DENGAN MIKROKONTROLER AT89S51 UNTUK OPERASI ESKALATOR

RANCANG BANGUN PROTOTYPE EFISIENSI PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK DENGAN MIKROKONTROLER AT89S51 UNTUK OPERASI ESKALATOR RANCANG BANGUN PROTOTYPE EFISIENSI PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK DENGAN MIKROKONTROLER AT89S51 UNTUK OPERASI ESKALATOR LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH BERBASIS ARDUINO DAN INFRA MERAH LAPORAN TUGAS AKHIR. oleh NURHASANAH NIM:

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH BERBASIS ARDUINO DAN INFRA MERAH LAPORAN TUGAS AKHIR. oleh NURHASANAH NIM: PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH BERBASIS ARDUINO DAN INFRA MERAH LAPORAN TUGAS AKHIR Diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md) Teknik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (PHOTOTRANSISTOR, PHOTODIODA, LDR)

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (PHOTOTRANSISTOR, PHOTODIODA, LDR) JOBSHEET SENSOR CAHAYA (PHOTOTRANSISTOR, PHOTODIODA, LDR) A. TUJUAN. Merancang sensor cahaya, LDR, phototransistor, dan photodioda terhadap besaran fisis. 2. Menguji sensor cahaya LDR, phototransistor,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diseluruh aspek kehidupan. Seiring kemajuan zaman, penggunaan energi

BAB I PENDAHULUAN. diseluruh aspek kehidupan. Seiring kemajuan zaman, penggunaan energi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan energi utama yang digunakan hampir diseluruh aspek kehidupan. Seiring kemajuan zaman, penggunaan energi listrik juga terus meningkat. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Saat ini perkembangan teknologi berkembang dengan sangat cepat dan pesat. Salah satu contohnya adalah otomatisasi sistem disegala bidang. Sistem otomatisasi awalnya

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Tim penyusun: Diana Rahmawati, S. T., M. T. Haryanto, S. T., M. T. Koko Joni, S. T., M. Eng. Achmad Ubaidillah, S. T., M. T. Riza Alfita, S. T., M. T. Miftachul

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Ditujukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Tugas Akhir oleh : NIM : NIM :

LAPORAN TUGAS AKHIR. Ditujukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Tugas Akhir oleh : NIM : NIM : RANCANG BANGUN SISTEM SUPLAI DAYA LISTRIK 900 WATT DAN INSTALASI PENERANGAN DARURAT PADA RUANG PERANCANGAN DENGAN MENGGUNAKAN BATERAI AKUMULATOR SECARA OTOMATIS LAPORAN TUGAS AKHIR Ditujukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro OLEH :

Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro OLEH : PERENCANAAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DAN TAMAN DI AREAL KAMPUS USU DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI TENAGA SURYA (APLIKASI PENDOPO DAN LAPANGAN PARKIR) Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam

Lebih terperinci

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV) PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV) Muamar Mahasiswa Program Studi D3 Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bengkalis E-mail : - Jefri Lianda Dosen Jurusan Teknik Elektro Jurusan Teknik

Lebih terperinci

RANCANG SUPPLY K LISTRIK JURUSAN MEDAN AKHIR. Oleh : FABER HENDRA FRISKA VOREZKY

RANCANG SUPPLY K LISTRIK JURUSAN MEDAN AKHIR. Oleh : FABER HENDRA FRISKA VOREZKY RANCANG BANGUN PLTS UNTUK SUPPLY TEKS BERJALAN ( RUNNING TEXTT ) DI DEPAN BENGKEL TEKNIK K LISTRIK LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Syarat untuk Menyelesaikann Pendidikan Program Diploma II II Oleh

Lebih terperinci

Simulasi Pengontrol Intensitas Cahaya Pada Lahan Parkir P2a Bekasi Cyber Park Dengan Kontrol On-Off

Simulasi Pengontrol Intensitas Cahaya Pada Lahan Parkir P2a Bekasi Cyber Park Dengan Kontrol On-Off Simulasi Pengontrol Intensitas Cahaya Pada Lahan Parkir P2a Bekasi Cyber Park Dengan Kontrol On-Off Disusun Oleh: David Putra (0922020) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

LAB SHEET ILMU BAHAN DAN PIRANTI

LAB SHEET ILMU BAHAN DAN PIRANTI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO NOMOR : O1 MATA KULIAH ILMU BAHAN DAN PIRANTI TOPIK :KARAKTERISTIK DIODA I. TUJUAN 1. Pengenalan komponen elektronika dioda semi konduktor 2. Mengetahui karakteristik dioda semi

Lebih terperinci

VOLTAGE PROTECTOR. SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

VOLTAGE PROTECTOR. SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia bidang TEKNIK VOLTAGE PROTECTOR SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Listrik merupakan kebutuhan yang sangat

Lebih terperinci

Realisasi Saklar Lampu Otomatis

Realisasi Saklar Lampu Otomatis 9 Realisasi Saklar Lampu Otomatis Syaifurrahman 1), Dedy Suryadi ), Abang Razikin 3), Jamhir Islami 4) 1,,3) Program Studi Teknik Elektro, Jurusan Teknik Elektro 4) PLP Laboratorium Elektroteknika Dasar,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan perancangan alat, yaitu perancangan perangkat keras dan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari perangkat elektronik dan instalasi

Lebih terperinci

I. Tujuan Praktikum. Mampu mengenali bentuk dan karakteristik LDR. Mampu membuat rangkaian pembagi tegangan

I. Tujuan Praktikum. Mampu mengenali bentuk dan karakteristik LDR. Mampu membuat rangkaian pembagi tegangan SRI SUPATMI,S.KOM I. Tujuan Praktikum Mampu mengenali bentuk dan karakteristik LDR. Mampu membuat rangkaian pembagi tegangan untuk LDR. Memahami penggunaan LDR dalam bidang elektronika II.Bahan Praktikum

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENCAHAYAAN OTOMATIS BERBASIS PEMROGRAMAN LADDER PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) ZELIO

RANCANG BANGUN SISTEM PENCAHAYAAN OTOMATIS BERBASIS PEMROGRAMAN LADDER PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) ZELIO Teknologi Elektro, Vol. 15, No. 2, Juli - Desember 2016 87 RANCANG BANGUN SISTEM PENCAHAYAAN OTOMATIS BERBASIS PEMROGRAMAN LADDER PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) ZELIO Andri Ferdiansyah 1, Ida Bagus

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT III.1. Diagram Blok Secara garis besar, diagram blok rangkaian pendeteksi kebakaran dapat ditunjukkan pada Gambar III.1 di bawah ini : Alarm Sensor Asap Mikrokontroler ATmega8535

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan, 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem kontrol (control system) Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan, memerintah dan mengatur keadaan dari suatu sistem. [1] Sistem kontrol terbagi

Lebih terperinci

INOVASI ALAT PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PADA PESAWAT SINAR-X DIAGNOSTIK

INOVASI ALAT PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PADA PESAWAT SINAR-X DIAGNOSTIK SEMINAR NASIONAL V YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 2009 INOVASI ALAT PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PADA PESAWAT SINAR-X DIAGNOSTIK SUJATNO, WIRANTO BUDI SANTOSO PRPN-BATAN Kawasan Puspiptek Serpong Abstrak

Lebih terperinci

Rangkaian Dimmer Pengatur Iluminasi Lampu Pijar Berbasis Internally Triggered TRIAC

Rangkaian Dimmer Pengatur Iluminasi Lampu Pijar Berbasis Internally Triggered TRIAC Rangkaian Dimmer Pengatur Iluminasi Lampu Pijar Berbasis Internally Triggered TRIAC Herlan Bidang Komputer Pusat Penelitian Informatika LIPI herlan@informatika.lipi.go.id Briliant Adhi Prabowo Bidang Komputer

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Rangkaian Secara Detail Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi

Lebih terperinci