BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar dari fasilitias di beberapa gedung Universitas Bina Nusantara,
|
|
- Harjanti Sanjaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar dari fasilitias di beberapa gedung Universitas Bina Nusantara, saati ini memiliki kebersihan yang baik. Namun berdasarkan observasi yang peneliti lakukan, terdapat beberapa tempat khususnya toilet yang berintensitas tinggi dikunjungi oleh pengunjung (karyawan, mahasiswa, dosen, orangtua mahasiswa) memiliki kebersihan belum maksimal. Bentuk kebersihan yang belum maksimal yaitu seperti banyaknya air yang berceceran di lantai toilet, terdapat jiplakan cap sepatu pada closet duduk, tidak tersedianya tissue pada beberapa toilet. Hal tersebut sejalan dengan hasil wawancara yang peneliti lakukan kepada beberapa pengunjung gedung (mahasiswa, dosen, dan orangtua mahasiswa). Berdasarkan hasil wawancara, menunjukkan bahwa beberapa dari mereka merasakan kenyamanan yang mulai terganggu dalam menggunakan fasilitas gedung karena kendala dari segi kebersihan. Kebersihan sudah merupakan kebutuhan yang penting karena sebuah gedung dengan tempat dan fasilitas yang kebersihannya terjaga, dapat mempengaruhi kenyamanan karyawan dan juga pengunjung gedung. Lingkungan yang bersih dan sehat tidak hanya menjadi prasyarat untuk lingkungan fungsional, melainkan juga merupakan dasar untuk kesejahteraan dan produktivitas karyawan ( Cleaning, 2010). Dengan adanya lingkungan dan fasilitas gedung yang bersih dapat membuat pengunjung menjadi nyaman dan dapat memberikan kesan yang baik bagi setiap pengunjung. 1
2 2 Sebuah gedung dapat terjaga kebersihannya apabila gedung tersebut memiliki karyawan yang bertugas menjaga kebersihan gedung dan fasilitas gedung. Karyawan tersebut disebut sebagai karyawan cleaning service (janitorial). Karyawan cleaning service (janitorial) adalah orang yang dalam tugasnya memelihara kebersihan dan memberikan pelayanan kebersihan di suatu tempat, kantor, atau instansi ( Layanan Outsource Cleaning Service, 2011). Hingga saat ini hampir di setiap gedung atau perkantoran memiliki karyawan cleaning service hal ini dikarenakan tugas mereka dalam membersihkan lingkungan dan fasilitas gedung, turut mendukung terealisasinya lingkungan dan fasilitas yang bersih dan dapat berdampak pada kenyamanan pengunjung yang datang. Tugas-tugas dari karyawan cleaning service (Janitorial) terdiri dari membersihkan toilet, menyapu, mengumpulkan sampah dan memasukkan ke dumb truk, dan sebagainya ( Tenaga Non-Skill yang Profesional, 2011). Secara umum tugas dari karyawan cleaning service adalah menjaga kebersihan gedung dan fasilitas gedung selama jam operasional dari gedung yang bersangkutan. Pada gedung-gedung di Universitas Bina Nusantara Kebon Jeruk, jam operasional berkisar antara jam pada hari senin-jumat dan jam pada hari sabtu (Tata Tertib Binus University, 2003). Sehingga tugas umum dari karyawan cleaning service di Universitas Bina Nusantara Jakarta Kebon Jeruk adalah menjaga kebersihan gedung dan fasilitas gedung setiap hari senin jumat mulai jam 6.30 hingga dan pada hari sabtu mulai jam 6.30 hingga Terwujudnya semua fasilitas gedung (toilet, lantai, ruangan, dll) yang bersih selama jam operasional gedung, dapat menggambarkan tercapainya efektivitas kerja yang maksimal dari karyawan cleaning service (janitorial) tersebut. Makna dari efektivitas kerja sendiri adalah pencapaian unjuk kerja yang maksimal, yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan waktu (Sedarmayanti, 2009).
3 3 Efektivitas merupakan suatu ukuran seberapa jauh target tercapai, untuk mengetahui seberapa jauh target terpenuhi dapat dilakukan pengukuran hasil pekerjaan berdasarkan kualitas, kuantitas, dan waktu yang sudah ditentukan pada bidang tersebut (Sedarmayanti, 2009). Karyawan cleaning service (janitorial) memiliki efektivitas kerja maksimal bila semua fasilitas gedung (kuantitas) yang bersih (kualitas) selama jam operasional (waktu). Pada karyawan cleaning service di Universitas Bina Nusantara Jakarta Kebon Jeruk, efektivitas kerja dari karyawan cleaning service sudah mencapai titik maksimal apabila seluruh gedung dan fasilitas dari Universitas Bina Nusantara Jakarta Kebon Jeruk (kuantitas) dapat terjaga kebersihannya (kualitas) selama jam operasional gedung (waktu). Berdasarkan hasil observasi peneliti didukung dengan hasil wawancara terhadap beberapa pengunjung (mahasiswa, dosen, orang tua mahasiswa) di Universitas Bina Nusantara, diperoleh informasi mengenai kebersihan yang belum maksimal terutama pada toilet yang banyak dikunjungi orang-orang. Dari informasi tersebut, secara tidak langsung turut menggambarkan efektivitas kerja dari karyawan cleaning service yang belum mencapai titik maksimal. Belum tercapainya efektivitas kerja yang maksimal dapat disebabkan oleh kendala-kendala yang dihadapi selama bekerja. Karyawan cleaning service (janitorial) dalam bekerja turut menghadapi beragam perilaku dari pengunjung, mulai dari perilaku yang ikut menjaga kebersihan lingkungan, sampai perilaku yang tidak bertanggung jawab, perilaku yang semaunya sendiri, dan perilaku yang tidak perduli. Hal tersebut dapat menjadi kendala bagi karyawan cleaning service (janitorial) dalam melaksanakan tugasnya. Karena untuk menghadapi kendala tersebut, mereka membutuhkan energi tambahan dalam menyelesaikan tugas. Dengan bertambahnya kendala yang dihadapi dalam bertugas dapat menimbulkan emosi negatif dari karyawan yang bersangkutan (Febrinanda, 2012).
4 4 Pada dasarnya manusia memiliki emosi dan hampir di setiap kegiatan yang dilakukan, turut melibatkan emosi di dalamnya (Alibin, 1986). Emosi yang tertuju pada hal negatif dapat berdampak negatif pada kegiatan yang sedang dilakukan, sebaliknya emosi yang tertuju pada hal positif dapat berdampak positif pada kegiatan yang sedang dilakukan (Robbins & Judge, 2007). Untuk menghindari dan meminimalisir dampak negatif dari emosi negatif yang dimiliki, diharapkan setiap manusia memiliki kecerdasan emosional yang baik. Definisi dari kecerdasan emosional menurut Goleman (1998) mengacu pada kapasitas seseorang untuk mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain, untuk memotivasi diri sendiri, dan untuk mengatur emosi dengan baik pada diri sendiri dan juga pada hubungan dengan orang lain. Goleman (1998) menyebutkan bahwa ada 5 dimensi kecerdasan emosional yaitu terdiri dari kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial. Kecerdasan emosional saat ini sudah merupakan hal yang penting karena dianggap berperan lebih besar dalam kesuksesan seseorang, dibanding dengan kecerdasan intelektual. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Goleman, bahwa kecerdasan intelektual atau intelligence quotient hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan seseorang, sedangkan 80% kesuksesan seseorang dipengaruhi oleh faktor lain, salah satunya kecerdasan emosional (Goleman dalam Jahja, 2011). Hingga saat ini terdapat beberapa penelitian mengenai kecerdasan emosional, beberapa diantaranya adalah penelitian mengenai pengaruh kecerdasan emosional terhadap produktivitas seseorang. Berdasarkan penelitian oleh Godfrey (2004), Lyie Spencer (dalam Godfrey, 2004), dan Cherniss (1999) mengenai pengaruh kecerdasan emosional terhadap produktivitas, disimpulkan bahwa kecerdasan emosional memiliki pengaruh terhadap produktivitas seseorang. Dengan adanya pengaruh kecerdasan emosional terhadap produktivitas, maka turut menggambarkan bahwa kecerdasan emosional juga memiliki hubungan dengan produktivitas seseorang. Produktivitas
5 5 sendiri dibentuk oleh 2 dimensi yaitu efisien dan efektivitas (Sedarmayanti, 2009). Dengan demikian berdasarkan penelitian sebelumnya, secara tidak langsung turut menunjukkan bahwa kecerdasan emosional juga memiliki hubungan dengan efisiensi dan efektivitas kerja seseorang. Dengan adanya hubungan kecerdasan emosional dengan efektivitas kerja seseorang, maka kecerdasan emosional menjadi penting guna mendukung efektivitas kerja seorang karyawan. Pada karyawan cleaning service Kecerdasan emosional dibutuhkan oleh karyawan cleaning service, karena dalam penugasannya mereka menemui dan menghadapi beragam perilaku dari pengunjung (perilaku tidak bertanggungjawab, semaunya sendiri, tidak perduli). Dengan menghadapi dan menanggapi perilaku dari orang lain, dapat berdampak pada suasana hati yang sedang dirasakan (Fowlie & Wood, 2009). Adanya kendala (perilaku pengunjung yang tidak bertanggungjawab, semaunya sendiri dan tidak peduli) yang dihadapi karyawan cleaning service saat bekerja, dapat menimbulkan suasana hati berupa emosi negatif dari karyawan cleaning service. Seseorang yang dipengaruhi oleh emosi negatif akan terlihat pada perilaku yang cenderung merugikan (Febrinanda, 2012). Untuk menghindari perilaku yang merugikan akibat dari emosi negatif, maka diharapkan karyawan cleaning service memiliki kecerdasan emosional yang baik. Kecerdasan emosional merupakan kemampuan untuk terlibat dalam perilaku (Jadhav & Mulla, 2010), sehingga kecerdasan emosional turut berperan mempengaruhi seseorang dalam berperilaku. Dengan demikian kecerdasan emosional dapat dikaitkan dengan efektivitas kerja, karena perilaku dari seorang pekerja merupakan salah satu bentuk dari karakteristik pekerja yang dapat mempengaruhi efektivitas kerja (Zulyanti dalam Yudhaningsih, 2011). Bedasarkan uraian di atas, pada penelitian ini peneliti ingin meneliti dan membuktikan mengenai ada atau tidaknya pengaruh dari kecerdasan emosional
6 6 terhadap efektivitas kerja karyawan cleaning service di Universitas Bina Nusantara Jakarta Kebon Jeruk. Topik mengenai cleaning service sebagai subjek menjadi penting untuk diteliti karena saat ini kebersihan merupakan hal yang penting, kebersihan gedung dan toilet yang terjaga tentu memiliki nilai lebih di mata pengunjung yang datang. Untuk itu efektivitas kerja karyawan cleaning service menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka penulis merumuskan masalah yaitu: Apakah kecerdasan emosional memiliki pengaruh terhadap efektivitas kerja karyawan cleaning service di Universitas Bina Nusantara Jakarta Kebon - Jeruk? 1.3 Tujuan Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis mempunyai tujuan yang ingin dicapai, yaitu: Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dari kecerdasan emosional terhadap efektivitas kerja karyawan cleaning service di Universitas Bina Nusantara. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu: 1. Manfaat Teoritis a. Untuk menambah perbendaharaan penelitian dalam dunia pendidikan, khususnya dalam karya tulis ilmiah dalam rangka mengembangkan khasanah ilmiah khususnya di bidang psikologi industri dan organisasi.
7 7 b. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengadakan penelitian dengan topik yang serupa. 2. Manfaat Praktis a. Jika penelitian ini terbukti, maka dapat dijadikan masukan bagi perusahaan untuk memperhatikan faktor-faktor kecerdasan emosional setiap karyawan yang bekerja di perusahaan. b. Memperhatikan faktor kecerdasan emosional karyawan pada saat proses rekrutmen.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai variabel dalam
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai variabel dalam penelitian, hipotesis, subyek penelitian, teknik sampling, alat ukur penelitian dan prosedur penelitian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proyek konstruksi merupakan suatu industri yang melibatkan kerjasama yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek konstruksi merupakan suatu industri yang melibatkan kerjasama yang baik dalam suatu organisasi. Dalam setiap kelompok kerja terdiri dari banyak anggota yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau. perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian M.Anas Hendrawan, 2014 Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Kesiapan Kerja Pegawai
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menuntut sebuah organisasi baik pemerintah maupun swasta untuk dapat mengambil keputusan dalam hal strategi yang tepat agar dapat terlaksananya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan memegang peranan yang penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber daya manusia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan yang berkualitas yang disajikan. Kesuksesan dari perusahaan bisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Faktor penentu keberhasilan perusahaan adalah kinerja dan produktivitas karyawan. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan karyawan sehingga mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena sumber daya manusia secara aktif mendorong produktifitas. karena itu perusahaan harus selalu memperhatikan, menjaga, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesuksesan sebuah perusahaan tidak luput dari sumber daya manusia karena sumber daya manusia secara aktif mendorong produktifitas perusahaan dan merupakan bagian
Lebih terperincisemua individu dapat bekerja dalam tim. Penilaian yang diberikan kepada Perilaku sosial dalam organisasi atau Organizational Citizenship Behaviour
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang berpotensial, mampu beradaptasi dengan kemajuan dan perkembangan ilmu dan teknologi merupakan kebutuhan dari suatu organisasi ataupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tantangan atau hambatan akan muncul dan mempengaruhi suatu organisasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era pengetahuan saat ini menimbulkan berbagai dampak baik secara positif maupun negatif terhadap suatu organisasi atau perusahaan. Dalam kondisi tersebut,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat meraih hasil belajar yang relatif tinggi (Goleman, 2006).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Inteligensi merupakan bekal potensial yang akan memudahkan dalam belajar. Hakikat inteligensi adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga dirasa sangat penting dalam kemajuan suatu negara karena berhubungan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini sangat pesat sehingga pendidikan juga dirasa sangat penting dalam kemajuan suatu negara karena berhubungan langsung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Kuliah dan pekerjaan merupakan dua hal yang saling berkaitan, karena
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Kuliah dan pekerjaan merupakan dua hal yang saling berkaitan, karena kebanyakan mahasiswa berharap memiliki titel kesarjanaan dan bercita-cita memperoleh pekerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Widjaja, 2006). Pegawai memiliki peran yang besar dalam menentukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang yang dipekerjakan dalam suatu badan tertentu, baik pada lembaga pemerintah maupun badan usaha merupakan seorang pegawai (A.W. Widjaja, 2006). Pegawai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seorang mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi akan mendapatkan bekal berupa teori yang telah diterima selama perkuliahan, yang nantinya setelah lulus dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebuah keberhasilan perlu diperhatikan dalam upaya mengikuti perkembangan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Saat ini tantangan yang kita hadapi adalah teknologi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan perekonomian dunia. Perekonomian ini tumbuh secara pesat karena dipengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dan kompetitif. Keputusan tersebut menyangkut keputusan di dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan dalam hal strategi yang tepat agar dapat bersaing di lingkungan industri yang semakin ketat dan kompetitif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang memadai. Karyawan dapat menghasilkan kontribusi yang baik
Bab 1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan diharapkan memberikan kontribusi yang memadai. Karyawan dapat menghasilkan kontribusi yang
Lebih terperinciPENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP. PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) APJ DI SURAKARTA
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) APJ DI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sebesar-besarnya bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. sebagai akibat dari pengembangan kepariwisataan di daerahnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata seringkali dipersepsikan sebagai mesin ekonomi penghasil devisa bagi pembangunan ekonomi di suatu negara tidak terkecuali di Indonesia. Pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Syifa Zulfa Hanani, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia dilahirkan dengan kemampuan yang berbeda. Masingmasing memiliki kelebihan dan kekurangan, begitupun dengan kecerdasan setiap individu. Ada yang memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Bogor (BB-Pascapanen) sebagai institusi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era pembangunan yang semakin kompetitif menuntut Balai Besar Penelelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Bogor (BB-Pascapanen) sebagai institusi yang memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menuntun pikiran dan perilaku seseorang. Dengan demikian, maka kecerdasan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecerdasan emosional dapat diartikan sebagai kemampuan mengetahui perasaan sendiri dan perasaan orang lain, serta menggunakan perasaan tersebut menuntun pikiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha didirikan guna mengikuti perkembangan dunia, baik perusahaan besar maupun
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seiring dengan kemajuan perkembangan usaha dalam persaingan saat ini, banyak usaha didirikan guna mengikuti perkembangan dunia, baik perusahaan besar maupun perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada masa krisis ekonomi yang sulit dan berkepanjangan seperti sekarang, banyak perusahaan baik yang bergerak dalam bidang industri maupun yang bergerak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat dan zaman. Oleh karena itu sumber daya manusia harus selalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset paling penting dalam suatu organisasi karena merupakan sumber yang mengarahkan organisasi serta mempertahankan dan mengembangkan organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sepanjang hayatnya, baik sebagai individu, kelompok sosial, maupun sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan persoalan hidup dan kehidupan manusia sepanjang hayatnya, baik sebagai individu, kelompok sosial, maupun sebagai bangsa. Pendidikan tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hamzah, Nyorong, 2013). Sebagai instansi yang berorientasi pada pelanggan (consumeroriented),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan konsep pelayanan dalam suatu rumah sakit sebagai instansi yang bergerak di bidang jasa pelayanan kesehatan masyarakat, salah satunya adalah pergeseran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Dengan pendidikan. mengukur, menurunkan, dan menggunakan rumus-rumus matematika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah penting bagi manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan, karena menyangkut kelangsungan hidup manusia dan tingkat kecerdasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus mempunyai nilai kompetensi (Mony, 2012:6). yang cukup panjang dan bukan hal yang kebetulan sesaat semata.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset organisasi yang sangat vital, oleh karena itu peran dan fungsinya tidak bisa digantikan oleh sumber daya lainnya, meskipun modern
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggotanya atau karyawannya dalam pencapaian tujuan perusahaan. Terlepas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu organisasi atau perusahaan selalu menuntut motivasi kerja anggotanya atau karyawannya dalam pencapaian tujuan perusahaan. Terlepas dari setuju atau tidaknya tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pencapaian target yang akan dicapai secara professional (Ismirani, 2011). pada perasaan tertekan atau stres (Badiah, 2013).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stres telah menjadi bagian hidup para pekerja. Pesatnya perkembangan asuransi saat ini mendorong setiap perusahaan asuransi bersaing secara ketat serta menuntut pegawai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Risky Melinda, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan jasa di Indonesia dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Kontribusi ini dilihat dari segi laba maupun kemampuannya menyerap sebagian
Lebih terperinciARIS RAHMAD F
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DANKEMATANGAN SOSIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : ARIS RAHMAD F. 100 050 320
Lebih terperinciKeterkaitan Kecerdasan Emosional dengan Kinerja SDM
KeterkaitanKecerdasanEmosionaldenganKinerjaSDM Oleh: Dra. Maria F.Lies Ambarwati, M.M. Peran sumber daya manusia dalam sebuah organisasi sejak dulu hingga saat ini tidak pernah surut sedikitpun. Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kecerdasan intelektual menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002, hlm. 438) merupakan daya reaksi atau penyesuaian yang secara tepat, baik secara fisik maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan fungsinya untuk mewujudkan tujuan nasional sebagaimana yang tercantum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia sekolah harus dengan kesungguhannya melaksanakan tugas dan fungsinya untuk mewujudkan tujuan nasional sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah merupakan Arus kemajuan zaman dan teknologi pada era globalisasi saat ini pendidikan selalu suatu hal yang tidak dapat dihindari. Sama halnya dalam mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan yang sangat penting untuk dapat menjamin kelangsungan dan perkembangan suatu bangsa yang bersangkutan.
Lebih terperinciKONTRIBUSI PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR, INTENSITAS KUNJUNGAN PERPUSTAKAAN, DAN KECERDASAN EMOSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X
KONTRIBUSI PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR, INTENSITAS KUNJUNGAN PERPUSTAKAAN, DAN KECERDASAN EMOSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SKRIPSI Oleh : DIDIK KURNIAWAN K 4302014 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan masa yang banyak mengalami perubahan dalam status emosinya,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa yang sangat penting di dalam perkembangan seorang manusia. Remaja, sebagai anak yang mulai tumbuh untuk menjadi dewasa, merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting bagi organisasi atau perusahaan itu sendiri. Sumber daya manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di perkembangan zaman yang semakin pesat ini, banyak sekali organisasi atau perusahaan yang semakin berkembang sesuai dengan kebutuhan. Organisasi, baik pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan datang. Setiap perusahaan akan melakukan berbagai upaya dalam. sumber daya, seperti modal, material dan mesin.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, suatu perusahaan dituntut untuk selalu bekerja keras dalam menyelesaikan segala tantangan baik yang sudah ada maupun yang akan datang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang humanistic skill dan professional skill. Sehingga nantinya dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan tinggi dalam bidang akuntansi saat ini dan kedepannya dituntut untuk tidak hanya menghasilkan lulusan yang menguasai kemampuan di bidang akademik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu pekerjaan yang bersifat profesional. Guru yang profesional dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian penting dari proses pembangunan nasional yang ikut menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pendidikan juga merupakan investasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses dalam pembangunan manusia untuk mengembangkan dirinya agar dapat menghadapi segala permasalahan yang timbul pada diri manusia. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Organisasi pada dasarnya merupakan wadah atau sarana untuk bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya. Setiap organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan perusahaan, karena peran karyawan sebagai subyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan merupakan aset penting dan mempunyai peran utama dalam menjalankan kegiatan perusahaan, karena peran karyawan sebagai subyek pelaksanaan operasional (Mulyadi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting. Menurut Mangkunegara (2005:67) mengatakan bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi perusahaan, penilaian terhadap kinerja merupakan suatu kegiatan yang sangat penting. Menurut Mangkunegara (2005:67) mengatakan bahwa kinerja karyawan (prestasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. volume produksi sepeda motor terus mengalami peningkatan. Pada tahun
[Typ e 1 a BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri sepeda motor sebagai manufaktur tidak terlepas dari dampak resesi ekonomi global industri sepeda motor masih mengalami pertumbuhan cukup
Lebih terperinci2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Daya Anugrah Mandiri atau yang lebih dikenal dengan Daya Motor, adalah perusahaan retail sepeda motor Honda berskala nasional dengan jaringan yang menyebar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cipta,2008), hlm. 2.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil bagi suatu kelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu pimpinan dan seluruh pegawai dinas pendidikan pemuda dan olahraga Kabupaten Deli Serdang berkomitmen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun aktivitas kerja di segala bidang. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kantor merupakan bagian dari organisasi yang menjadi pusat dari segala kegiatan administrasi dan tempat pengendalian kegiatan informasi. Kantor juga merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan saat ini masih banyak orang yang cenderung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan saat ini masih banyak orang yang cenderung menganggap bahwa Intelligence Quotient (IQ) yang sangat berpengaruh penting dalam prestasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kebanyakan perusahaan memanfaatkan orang-orang yang ber-
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Dewasa ini kebanyakan perusahaan memanfaatkan orang-orang yang ber- Intellectual Quotient (IQ) tinggi dengan memanfaatkan seleksi awal berupa tes kecerdasan intelejensi.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai gambaran umum
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai gambaran umum responden (usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, tempat bekerja, dan dan lama bekerja), data, dan hasil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior Peningkatan kualitas hidup suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya, hal tersebut dapat dikembangkan melalui pendidikan. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Motivasi kerja para karyawan pada dasarnya merupakan dorongan seorang karyawan dalam bekerja di perusahaan. Adapun yang dapat dilakukan oleh seorang manajer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada saat ini tidak hanya suami saja yang harus bekerja untuk memenuhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini tidak hanya suami saja yang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, tetapi banyak istri yang bekerja juga. Wanita yang pada
Lebih terperinci2016 MOTIF MASYARAKAT MELAKUKAN JENIS AKTIVITAS OLAHRAGA DILAPANGAN SABUGA BERDASARKAN USIA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga dewasa ini sudah menjadi salah satu kebutuhan masyarakat secara luas, ini terbukti dengan banyak tumbuh berkembangnya tempat-tempat olahraga dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan sumber daya manusia dan bagaimana sumber daya manusia tersebut dikelola guna mencapai tujuan bersama.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globaliasi ini, persaingan dan tuntutan profesionalitas yang semakin
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globaliasi ini, persaingan dan tuntutan profesionalitas yang semakin tinggi menimbulkan banyaknya tekanan-tekanan yang harus dihadapi individu dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja adalah masa peralihan dimana perubahan secara fisik dan psikologis dari masa kanak-kanak ke masa dewasa (Hurlock, 2006). Perubahan psikologis yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah kualitas guru dan siswa yang mesing-masing memberi peran serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini Indonesia sebagai salah satu negara berkembang telah didera oleh berbagai keterpurukan, yang diantara penyebab keterpurukan tersebut terjadi karena
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. makna kepada orang lain dalam bentuk lambang-lambang, simbol, atau bahasabahasa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komunikasi merupakan sebuah pentransferan makna maupun pemahaman makna kepada orang lain dalam bentuk lambang-lambang, simbol, atau bahasabahasa tertentu sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dicapai setiap siswa baik dalam jenjang pendidikan dasar, menengah maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHAULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dipengaruhi banyak faktor diantaranya keterampilan atau keahlian yang dimiliki,
BAB I PENDAHAULUAN A. Latar Belakang Masalah Kinerja merupakan salah satu ukuran yang dapat digunakan untuk menilai baik buruknya sebuah organisasi atau perusahaan. Sebuah organisasi atau perusahaan dikatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fakultas Psikologi merupakan salah satu fakultas unggulan di Universitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fakultas Psikologi merupakan salah satu fakultas unggulan di Universitas X. Hal ini terlihat dari jumlah pendaftar yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembagian daerah di Indonesia pada dasarnya diatur dalam undangundang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembagian daerah di Indonesia pada dasarnya diatur dalam undangundang dan peraturan yang dibuat oleh pemerintah dalam menyelaraskan perimbangan daerah. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik bagi para peneliti karena memberikan beberapa manfaat baik bagi perusahaan, karyawan maupun
Lebih terperinciBAB I. Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang berperan besar menentukan pelayanan kesehatan. Keperawatan sebagai profesi dan perawat sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa pemerintah sedang giat-giatnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa pemerintah sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan disegala bidang, juga dalam hal ini termasuk bidang pendidikan.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Pendidikan merupakan usaha. sadar dan terencana untuk mewujudkan susasana belajar dan proses
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan dalam pembangunan suatu bangsa. Dinamika pembangunan di Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang berusaha
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. karena remaja tidak terlepas dari sorotan masyarakat baik dari sikap, tingkah laku, pergaulan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja selalu menjadi perbincangan yang sangat menarik, orang tua sibuk memikirkan anaknya menginjak masa remaja. Berbicara tentang remaja sangat menarik karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah generasi penerus bangsa. Masa depan bangsa ini berada di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa adalah generasi penerus bangsa. Masa depan bangsa ini berada di pundak mereka. Mahasiswa adalah agen perubahan layaknya para pahlawan yang merebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Para manajer memiliki peran strategis dalam suatu organisasi. Peran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Para manajer memiliki peran strategis dalam suatu organisasi. Peran manajer dalam organisasi merupakan penentu keberhasilan dan suksesnya tujuan yang hendak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya kemampuan seseorang diantaranya ditentukan oleh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya kemampuan seseorang diantaranya ditentukan oleh kecerdasan yang dimilikinya, menurut Hawari (2006:32) terdapat beberapa kecerdasan pada diri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkontribusi pada organisasi daripada karyawan yang performanya buruk.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karyawan adalah aset dari sebuah perusahaan. Produktivitas dan keuntungan dari perusahaan tergantung pada bagaimana performa dari karyawan tersebut. Karyawan yang performa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan yang semakin kompleks, terutama kita yang hidup di perkotaan yang sangat rentan pada perkembangan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI KEIKUTSERTAAN DALAM EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DENGAN TINGKAT KECERDASAN EMOSIONAL
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan jasmani merupakan bagian dari proses pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang terjadi di abad 21 merupakan perpaduan antara resolusi di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan yang terjadi di abad 21 merupakan perpaduan antara resolusi di bidang teknologi dengan fenomena globalisasi yang membutuhkan respon strategik dari para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat setiap orang berlomba-lomba
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat setiap orang berlomba-lomba membekali diri dengan berbagai keterampilan dan pendidikan yang lebih tinggi agar
Lebih terperinciHUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA BURUH DI PT. INKOSINDO SUKSES
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA BURUH DI PT. INKOSINDO SUKSES Safitri Risky Natalia Psikologi, Jl AA No.7 Kebon Jeruk, 089604115357, safitriwiradilaga@gmail.com (Safitri Risky
Lebih terperinciEFFECTIVENESS OF GROUP COUNSELING SERVICES TO IMPROVE EMOTIONAL INTELLIGENCE
EFFECTIVENESS OF GROUP COUNSELING SERVICES TO IMPROVE EMOTIONAL INTELLIGENCE 1 Prof. Dr. Mudjiran, MS.Kons. Dosen Bimbingan dan Konseling, UNP Padang Email: mudjiran.01@yahoo.com Abstract The research
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam kehidupannya. Pendidikan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan dan salah satu kebutuhan utama bagi setiap manusia untuk meningkatkan kualitas hidup serta untuk mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan saat ini dihadapkan pada suatu percepatan perubahan ilmu
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Banyak perusahaan saat ini dihadapkan pada suatu percepatan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi. Percepatan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut jika
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan daya saing di era perdagangan bebas menjadi salah satu kunci ketahanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan daya saing di era perdagangan bebas menjadi salah satu kunci ketahanan industri nasional. Untuk mengukur daya saing industri nasional, salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di berbagai bidangpun semakin ketat termasuk dalam bidang industri. Dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, persaingan di berbagai bidangpun semakin ketat termasuk dalam bidang industri. Dalam menanggapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mempunyai komitmen pada organisasi biasanya mereka menunjukan sikap kerja
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komitmen karyawan merupakan salah satu kunci yang turut menentukan berhasil tidaknya suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Karyawan yang mempunyai komitmen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengaruh dan perubahan yang besar dalam dunia pendidikan. Begitu pula
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan era globalisasi saat ini telah membawa pengaruh dan perubahan yang besar dalam dunia pendidikan. Begitu pula dengan persaingan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi pada kalangan pelajar saat ini yang mengakibatkan citra dari sekolah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aksi-aksi kekerasan yang terjadi saat ini baik individu maupun kelompok (massal) sudah merupakan berita harian, apalagi tawuran (perkelahian) yang terjadi pada kalangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumberdaya manusia adalah aset yang sangat vital bagi maju dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumberdaya manusia adalah aset yang sangat vital bagi maju dan berkembangnya organisasi akibat adanya perubahan-perubahan yang terjadisumber daya manusia merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah harus memiliki produktivitas kerja yang tinggi.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masalah yang menarik untuk dikaji saat ini berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan yaitu mengenai rendahnya produktivitas kerja karyawan. Instansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang. memuaskan dibutuhkan suatu proses dalam belajar.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam UUD 1945 Pasal 40 ayat 2 Penciptaan perluasan kesempatan kerja dilakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan yang baik adalah mengenai efektivitas kerja pegawai. Dalam UUD 1945
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di tengah maraknya persaingan dan perkembangan industri kayu yang sangat pesat di kota metropolitan, menyebabkan banyaknya perusahaan kayu yang bermunculan, dan karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karyawan sebagai sumber daya utama perusahaan dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen dan memberikan kinerja yang optimal sehingga konsumen
Lebih terperinci