ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 4 METODE PENELITIAN. analitik yang terdiri dari 2 tahap pelaksanaan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 4 METODE PENELITIAN. analitik yang terdiri dari 2 tahap pelaksanaan."

Transkripsi

1 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik yang terdiri dari 2 tahap pelaksanaan Tahap 1 Tahap pertama penelitian ini adalah penelitian eksplanatori yang bertujuan mengeksplorasi causa effect, sedangkan eksplanasi disini bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel laten (Kusnendi, 2008). Pada tahap ini melakukan simulasi model pengembangan Ponkesdes dengan mensimulasikan variabel yang telah disusun kepada perawat secara langsung sesuai penetapan perawat yang terpilih. Untuk mengukur stabilitas dari estimasi model yang telah disusun, maka simulasi yang dilakukan adalah dengan cara uji menggunakan t- statistik yang diperoleh melalui prosedur bootstraping.. Kemudian dilanjutkan Focus Group Discussion (FGD) dengan Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Kepala Desa, Ketua PPNI, Kepala Puskesmas, Pejabat Dinas Kesehatan Kabupaten, dan Ketua STIKES sebagai perwakilan Instansi Pendidikan Kesehatan. Hasil FGD data akan dianalisis dari tinjauan isu-isu strategis dan konsep solusinya melalui uji pakar sampai menghasilkan model awal. Data hubungan kausalitas variabel observasi dengan variabel laten dari model awal akan dianalisis dengan bantuan software Struktural Equation Model (SEM) dengan metode alternatif Smart Partial Least Square versi 2.0 (Smart PLS 2.0)

2 4.1.2 Tahap 2 Tahap kedua dalam penelitian ini yaitu penyusunan modul community nursing ceneter. 4.2 Populasi, Sampel dan Sampling Populasi Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat ponkesdes di Kabupaten Tuban sebanyak 20 perawat Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah sebagaian dari populasi yang dipilih berdasarkan frame sampel yang sesuai dengan kriteria: 1. Inklusi 1) Perawat Ponkesdes di Kabupaten Tuban. 2) Perawat Ponkesdes yang mendapatkan SK Gubernur Jawa Timur. 3) Perawat Ponkesdes yang masih menjalani kontrak dengan pemerintah Sampling Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah nonprobability sampling yaitu sampling jenuh. Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Kemudian perawat Ponkesdes diberikan informed consent dengan menandatangani lembar persetujuan sebagai subyek penelitian untuk dilakukan wawancara, pengisian kuesioner, diskusi, observasi dan intervensi. Maksud diberikannya informed consent adalah memberikan penjelasan berupa tujuan, manfaat dan faktor risiko yang mungkin terjadi sebelum responden memberikan persetujuan.

3 4.3 Variabel Penelitian Tabel 4.1 Variabel Penelitian Variabel Indikator X1 Keterlibatan X1.1 Masyarakat X1.2 Instansi Pendidikan X1.3 Caring Perawat X1.4 Pelayanan Kesehatan X1.5 Organisasi Profesi X2 Perilaku spesifik kognisi dan afeksi Perawat X2.1 Manfaat dari tindakan yang dirasakan X2.2 Hambatan dalam bertindak X2.3 Self Efficavy X2.4 Aktivitas terkait X2.5 Pengaruh Interpersonal X2.6 Pengaruh Situasional X3 Faktor Perilaku Kinerja X3.1 Struktur X3.2 Pembiayaan X3.3 Perincian tugas Y1 Komitmen Y1.1 Penerimaan terhadap tujuan organisasi Y1.2 Keinginan untuk bekerja keras Y1.3 Hasrat untuk berhadap Y2 Community nursing center (Tugas Perawat Poskesdes) Y2.1 Kesehatan lingkungan Y2.2 Kesehatan gizi Y2.3 Pencegahan penyakit Y2.4 Promosi kesehatan Y2.5 Pengobatan sederhana 4.4 Definisi Operasional Tabel 4.2 Definisi operasional Pengembangan Ponkesdes menjadi Community Nursing Center berbasis Health Promotion Model, Nursing Center dan Perilaku Kinerja Perawat Ponkesdes di Kabupaten Tuban Jawa Timur Variabel Sub Definisi Operasional Pengukuran Skala Variabel Keterlibatan masyarakat Peran serta masyarakat dalam pelaksanaan tugas perawat di ponkesdes Instansi pendidikan Peran serta institusi pendidikan dalam pelaksanaan ponkesdes

4 Variabel Sub Variabel Caring perawat Definisi Operasional Pengukuran Skala Cara perawat dalam memanfaatkan waktunya menggunakan tenaga dalam melakukan pekerjaanya, penyusunan prioritas pilihan terhadap cara menjalin hubungan dengan orang lain, klien dan sesama perawat. pelayanan kesehatan Organisasi profesi Peran serta fasilitas pelayanan kesehatan yang menunjang sebagai, Koordinasi, Rujukan, Pelaporan Peran serta organisasi profesi dalam pelaksanaan ponkesdes, memberikan dukungan kepada perawat ponkesdes, ajang komunikasi antar perawat ponkesdes, advokasi Perilaku spesifik kognisi afeksi Perawat dan Pengaruh interpersonal Kesadaran mengenai perilaku, kepercayaan, sikap pada orang lain Pengaruh situasional Persepsi dan kesadaran terhadap keadaan yang dapat memudahkan atau menghalangi suatu perilaku, persepsi terhadap pilihan yang ada, karakteristik

5 Variabel Faktor perilaku dan kinerja perawat Sub Variabel Self-efficacy Aktivitas terkait Manfaat yang dirasakan Hambatan dalam bertindak yang dirasakan Struktur Pembiyaan Ponkesdes Definisi Operasional Pengukuran Skala permintaan, ciri-ciri estetik dari suatu lingkungan. kemampuan seseorang untuk mengorganisasi dan melaksanakan tindakan secara nyata Aktivitas yang memiliki hubungan dengan tugas perawat Ponkesdes Kesempatan untuk mengembangkan diri selama menjadi perawat di Ponkesdes Kendala selama melaksanakan tugas sebagai perawat ponkesdes Rangkaian bentuk yang tertulis secara berurutan Dana operasional dari pemerintah yang digunakan untuk kegiatan Ponkesdes. Komitmen Perincian tugas Penerimaan terhadap tujuan organisasi Rincian tugas dan cara pelaksanaan tugas atau kegiatan yang mencakup siapa yang mengerjakan tugas, bagaimana tugas itu dilaksanakan secara mandiri maupun kelompok, dimana tugas dikerjakan dengan hasil yang diharapkan. Perawat mempunyai semangat untuk menerapkan peran perawat di masyarakat Keinginan Perawat memiliki

6 Variabel Community Nursing Center: (Tugas perawat Ponkesdes) Sub Variabel untuk bekerja keras Hasrat untuk bertahan menjadi bagian dari organisasi. Kesehatan lingkungan Kesehatan gizi Pencegahan penyakit Promosi kesehatan Pengobatan sederhana Definisi Operasional Pengukuran Skala motivasi tinggi untuk melaksanakan berbagai kegiatan di Ponkesdes Perawat mempunyai tanggung jawab di setiap tindakan yang dilakukannya. Peran serta perawat dalam menciptakan lingkungan dengan sanitasi yang baik Perhatian perawat terhadap tumbuh kembang balita di wilayah Ponkesdes Tindakan perawat dalam mencegah timbulkan penyakit endemik di masyarakat Komitmen perawat untuk selalu meningkatkan pengetahuan masyarakat Pelayanan perawat secara sederhana dalam melayani masyarakat yang sakit di Ponkesdes 4.5 Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. yang digunakan untuk mengukur variabel eksogen yaitu keuntungan yang dirasakan, aktifitas yang dirasakan, self efficacy, aktifitas yang terkait, pengaruh interpersonal, dan pengaruh situasional, keterlibatan masyarakat, keterlibatan instansi pendidikan, caring perawat, keterlibatan pelayanan kesehatan,

7 keterlibatan organisasi profesi, struktur organisasi, pembiyaan Ponkesdes, desain pekerjaan dan perincian tugas diisi oleh perawat dan merupakan gambaran situasi dari perawat. untuk mengukur variabel endogen yaitu tahap pengembangan Ponkesdes menjadi Community Nursing Center berbasis Health Promotion Model, Nursing Center dan perilaku kinerja perawat demografi dan informasi kesehatan yang pertama berisi tentang data umur responden, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan dan lama menjadi perawat Ponkesdes variabel eksogen untuk mengukur variabel eksogen meliputi faktor perilaku khusus kognisi dan afeksi perawat meliputi keuntungan yang dirasakan, aktifitas yang dirasakan, pengaruh interpersonal, pengaruh situasional, self efficacy dan aktifitas yang terkait. Faktor keterlibatan meliputi keterlibatan masyarakat, instansi pendidikan, caring perawat, pelayanan kesehatan, organisasi profesi. Perilaku dan kinerja meliputi struktur organisasi, pembiyaan Ponkesdes, desain pekerjaan dan perincian tugas. Daftar pertanyaan sebagaimana tertera dalam tabel 4.2 berikut: Tabel 4.3 Blue print kuisioner keterlibatan Variabel Indikator Nomor pernyataan Keterlibatan 1. Masyarakat 2. Instansi pendidikan 3. Caring perawat 4. pelayanan kesehatan 5. Organisasi profesi 1,2,3,4,5 6,7,8,9,10 11,12,13,14,15 16,17,18,19 20,21,22,23,24 Variabel Keterlibatan terdiri dari 5 sub variabel yaitu masyarakat terdiri dari 5 pernyataan, instansi pendidikan kesehatan terdiri dair 5 pernyataan, caring perawat 5 pernyataan, pelayanan kesehatan 4 pernyataan dan organisasi profesi 4

8 pernyataan. Setelah skor dijumlahkan, lalu dimasukkan dalam rumus prosentase sebagai berikut: F P n x Keterangan : P = Prosentase F = Jumlah jawaban yang dipilih responden n = Jumlah skor maksimal Kriteria penilaian hasil penelitian pada keterlibatan adalah sebagai berikut: Kriteria = 3 Kategori (baik, cukup, kurang) = Range / kriteria = 100/3 = 33% Kriteria penilaian = nilai tertinggi - interval = 100% 33% = 67% Jadi Kriteria penilaian hasil penelitian berdasarkan kategori dan interval adalah : Baik jika skore 67% Cukup jika skore % Kurang jika skore < 33% Tabel 4.4 Blue print kuisioner Perilaku spesifik kognisi dan afeksi perawat Variabel Indikator Nomor pertanyaan Perilaku spesifik kognisi dan afeksi perawat 1. Pengaruh interpersonal 2. Pengaruh situasional 3. Self Efficavy 1,2,3,4 1,2,3,4,5,6,7 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 4. Aktivitas terkait 1 s/d Manfaat yang dirasakan 1 s/d 8 6. Hambatan dalam 1 s/d 8 bertindak Variabel Perilaku spesifik kognisi dan Afeksi perawat terdiri dari 6 indikator yaitu pengaruh interpersonal yang terdiri dari 4 pernyataan dan pengaruh

9 situasional yang terdiri dari 7 pernyataan, masing-masing pernyataan diberi skor 1 (ya), 0 (tidak). Kriteria penilaian hasil penelitian pada pengaruh interpersonal dan pengaruh situasional adalah sebagai berikut: Kriteria = 3 Kategori (baik, cukup, kurang) = Range / kriteria = 100/3 = 33% Kriteria penilaian = nilai tertinggi - interval = 100% 33% = 67% Jadi Kriteria penilaian hasil penelitian berdasarkan kategori dan interval adalah : Baik jika skore 67% Cukup jika skore % Kurang jika skore < 33% Sedangkan self efficacy yang terdiri dari 10 pernyataan, aktivitas terkait yang terdiri dari 15 pernyataan, manfaat yang dirasakan yang terdiri dari 8 pernyataan, dan hambatan dalam bertindak terdiri dari 8 pernyataan, masingmasing pertanyaan diberi skor 4 (Sangat Setuju), 3 (Setuju), 2 (Setuju), 1 (Sangat Tidak Setuju). Kriteria penilaian hasil penelitian pada koesioner self efficacy, aktivitas terkait, manfaat yang dirasakan dan hambatan dalam bertindak adalah sebagai berikut: = Range / kriteria = 75/3 = 25% Kriteria penilaian = nilai tertinggi - interval = 100% 25% = 75% Jadi Kriteria penilaian hasil penelitian berdasarkan kategori dan interval adalah :

10 Baik jika skore 75% Cukup jika skore % Kurang jika skore < 50% Tabel 4. 5 Blue print kuisioner Faktor Perilaku Kinerja Variabel Indikator Nomor pertanyaan Faktor perilaku dan kinerja perawat 1. Struktur 2. Pembiayaan 3. Perincian tugas 1,2,3,4 5,7,8 9,10,11,12,13 Variabel perilaku dan kinerja perawat terdiri dari 3 indikator: Struktur terdiri dari 4 penyataan, pembiayaan terdiri dari 3 pernyataan, perincian tugas terdiri dari 5 pernyataan, masing-masing pertanyaan diberi skor 1 (ya), 0 (tidak). Kriteria penilaian hasil penelitian pada struktur, pembiayaan dan desain pekerjaan adalah sebagai berikut: adalah : Kriteria = 3 Kategori (baik, cukup, kurang) = Range / kriteria = 100/3 = 33% Kriteria penilaian = nilai tertinggi - interval = 100% 33% = 67% Jadi Kriteria penilaian hasil penelitian berdasarkan kategori dan interval Baik jika skore 67% Cukup jika skore % Kurang jika skore < 33% Tabel 4.6 Blue print kuisioner Komitmen Variabel Indikator Nomor pertanyaan Komitmen 1. Penerimaan terhadap tujuan 1,2,3 organisasi 2. Keinginan untuk bekerja keras 4,5,6 3. Hasrat untuk bertahan menjadi bagian dari organisasi. 7,8,9,10 Variabel komitmen terdiri dari 3 indikator: penerimaan terhadap tujuan organisasi terdiri dari 3 pernyataan, keinginan untuk bekerja keras terdiri dari 3

11 pernyataan, hasrat untuk bertahan menjadi bagian dari organisasi, masing-masing pertanyaan diberi skor 1 (ya), 0 (tidak). Kriteria penilaian hasil penelitian pada struktur, pembiayaan dan desain pekerjaan adalah sebagai berikut: adalah : Kriteria = 3 Kategori (baik, cukup, kurang) = Range / kriteria = 100/3 = 33% Kriteria penilaian = nilai tertinggi - interval = 100% 33% = 67% Jadi Kriteria penilaian hasil penelitian berdasarkan kategori dan interval Baik jika skore 67% Cukup jika skore % Kurang jika skore < 33% Tabel 4.7 Blue print kuisioner community nursing center (Tugas Perawat Ponkesdes) Variabel Indikator Nomor pertanyaan Community Center: (Tugas Ponkesdes) Nursing Perawat 1. Kesehatan lingkungan 2. Kesehatan Gizi 3. Pencegahan Penyakit 4. Promosi kesehatan 5. Pengobatan sederhana Variabel Community Nursing Center (Tugas Perawat Pokesdes) terdiri dari 5 indikator: kesehatan lingkungan terdiri dari 3 pernyataan, kesehatan gizi terdiri dari 3 pernyataan, pencegahan penyakit terdiri dari 3 pernyataan, promosi kesehatan terdiri dari 3 pernyataan dan pengobatan sederhana terdiri dari 3 pernyataan, masing-masing pertanyaan diberi skor 1 (ya), 0 (tidak) Kriteria penilaian hasil penelitian pada tugas perawat adalah sebagai berikut: Kriteria = 3 Kategori (baik, cukup, kurang)

12 adalah : = Range / kriteria = 100/3 = 33% Kriteria penilaian = nilai tertinggi - interval = 100% 33% = 67% Jadi Kriteria penilaian hasil penelitian berdasarkan kategori dan interval Baik jika skore 67% Cukup jika skore % Kurang jika skore < 33% 4.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan uji validitas konstruk (construct validity) dan validitas isi (content validity), dengan cara menyusun kuesioner dengan memasukkan semua aspek yang sesuai dengan kerangka konsep yang diukur. Pengujian validitas internal dari setiap item pertanyaan di uji dengan menggunakan pendekatan korelasi item-total dikoreksi dengan batas validitas hasil koefisien korelasi (r) adalah 0,25-0,30. Artinya item pertanyaan kuesioner dikatakan valid apabila mempunyai nilai korelasi sama atau lebih besar dari 0,25-0,30 atau loading faktor (λ) kurang 0,5 (Kusnaedi, 2008). Hasil uji validitas dengan smart PLS 3.0 didapatkan: 1. Validitas Variabel Keterlibatan (X1) Tabel 4.8 Uji Validitas Variabel keterlibatan (X1) Indikator Standardized Sample Standard T Ket. Loading Factor mean (M) error (STERR) statistik masyarakat (X1.1) 0,956 0,964 0,014 67,689 Valid & instansi pendidikan 0,937 0,915 0,077 12,181 Valid & (X1.2) Caring perawat 0,982 0,979 0,012 81,342 Valid & (X1.3) pelayanan kesehatan 0,263 0,294 0,133 1,985 Tdk Valid

13 (X1.4) & tdk organisasi profesi 0,224 0,297 0,126 1,781 Tdk Valid (X1.5) & tdk Sumber: Hasil Olah Data dengan Smart PLS 3.0 Hasil pengujian validitas konvergen pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai loading factors dari tiga indikator lebih besar dari 0,5 dan mempunyai nilai T-statistik >1,96, yaitu keterlibatan masyarakat (X1.1), keterlibatan instansi pendidikan (X1.2), dan caring perawat (X1.3), sehingga dapat dikatakan valid dan signifikan dalam pengukuran konstruk pada level pengujian signifikan 5% (α=0,05), sedangkan dua indikator lainnya yaitu keterlibatan pelayanan kesehatan (X1.4), dan keterlibatan organisasi profesi (X1.5) tidak valid dan tidak signifikan karena memiliki nilai loading factors lebih kecil dari 0,5 dan mempunyai nilai T- statistik <1,96, Sehingga kedua indikator ini harus dikeluarkan dari model. 2. Validitas Variabel Perilaku spesifik kognisi dan Afeksi perawat (X2) Tabel 4.9 Uji Validitas Variabel Perilaku spesifik kognisi dan Afeksi perawat (X2) Indikator Standardized Loading Factor Sample mean (M) Standard error (STERR) T statistik Ket. Pengaruh Interpersonal (X2.1) 0,979 0,944 0,117 8,388 Valid & Pengaruh Situasional 0,930 0,888 0,162 5,742 Valid & (X2.2) Self-Efficacy (X2.3) 0,986 0,940 0,091 10,888 Valid & Aktivitas terkait 0,989 0,948 0,095 10,412 Valid & (X2.4) Manfaat yang 0,825 0,804 0,196 4,216 Valid & dirasakan (X2.5) Hambatan dalam 0,969 0,918 0,124 7,818 Valid & bertindak (X2.6) Sumber: Hasil Olah Data dengan Smart PLS 3.0

14 Hasil pengujian validitas konvergen pada tabel 4.9 dapat diketahui bahwa enam indikator dari variabel HPM memiliki nilai loading factors lebih besar dari 0,5 dan mempunyai nilai T-statistik >1,96, sehingga dapat dikatakan indikator variabel konstruk Perilaku spesifik kognisi dan Afeksi perawatvalid dan signifikan dalam pengukuran konstruk pada level pengujian level signifikan 5% (α=0,05). Indikator tersebut adalah pengaruh interpersonal (X2.1), pengaruh situasional (X2.2), self-efficacy (X2.3), aktivitas terkait (X2.4), manfaat yang dirasakan (X2.5), hambatan dalam bertindak (X2.6). 3. Validitas Variabel Faktor Perilaku dan Kinerja perawat (X3) Tabel 4.10 Uji Validitas Variabel Faktor Perilaku dan Kinerja perawat (X3) Indikator Ket. Standardized Loading Factor Sample mean (M) Standard error (STERR) T statistik Struktur (X3.1) 0,895 0,828 0,211 4,246 Valid & Pembiayaan (X3.2) 0,932 0,942 0,031 30,044 Valid & Perincian tugas 0,409 0,403 0,208 1,964 Tdk Valid (X3.3) & tdk Sumber: Hasil Olah Data dengan Smart PLS 3.0 Hasil pengujian validitas konvergen pada tabel 4.10 dapat diketahui bahwa nilai loading factors dari dua indikator variabel faktor perilaku kinerja lebih besar dari 0,5 dan mempunyai nilai T-statistik >1,96, yaitu struktur (X3.1), dan pembiayaan (X3.2), sehingga dapat dikatakan valid dan signifikan dalam pengukuran konstruk pada level pengujian signifikan 5% (α=0,05), sedangkan satu indikator lainnya yaitu perincian tugas (X3.3) tidak valid dan tidak signifikan karena memiliki nilai loading factors lebih kecil dari 0,5 dan mempunyai nilai T- statistik <1,96, Sehingga indikator perincian tugas (X3.3) ini harus dikeluarkan dari model.

15 4. Validitas Variabel Komitmen (Y1) Tabel 4.11 Uji Validitas Variabel Komitmen (Y1) Indikator Standardized Sample Standard T Ket. Loading Factor mean (M) error (STERR) statistik Penerimaan terhadap 0,347 0,348 0,012 28,886 Valid & tujuan organisasi (Y1.1) Keinginan untuk 0,325 0,323 0,010 33,287 Valid & bekerja keras (Y1.2) Hasrat untuk 0,343 0,346 0,012 27,741 Valid & bertahan (Y1.3) Sumber: Hasil Olah Data dengan Smart PLS 3.0 Berdasarkan hasil pengujian validitas konvergen pada tabel 4.11 dapat diketahui bahwa tiga indikator dari variabel Komitmen memiliki nilai loading factors lebih besar dari 0,5 dan mempunyai nilai T-statistik >1,96, sehingga dapat dikatakan indikator variabel konstruk Komitmen valid dan signifikan dalam pengukuran konstruk pada level pengujian level signifikan 5% (α=0,05). Indikator tersebut adalah penerimaan terhadap tujuan organisasi (Y1.1), keinginan untuk bekerja keras (Y1.2), dan hasrat untuk bertahan (Y1.3). 5. Validitas Variabel Community Nursing Center (Tugas Perawat Pokesdes) (Y2) Tabel 4.12 Uji Validitas Variabel Community Nursing Center (Tugas Perawat Pokesdes) (Y2) Indikator Standardized Loading Factor Sample mean (M) Standard error (STERR) T statistik Ket. Kesehatan Lingkungan (Y2.1) 0,611 0,544 0,211 2,892 Valid & Kesehatan Gizi 0,369 0,332 0,211 1,748 Tdk valid (Y2.2) & tdk sign Pencegahan Penyakit 0,551 0,470 0,291 1,897 Tdk valid (Y2.3) & tdk sign Promosi Kesehatan 0,363 0,359 0,216 1,682 Tdk valid (Y2.4) & tdk sign Pengobatan sederhana (Y2.5) 0,895 0,920 0,040 22,605 Valid dan sign Sumber: Hasil Olah Data dengan Smart PLS 3.0

16 Hasil pengujian validitas konvergen pada tabel 4.12 dapat diketahui bahwa nilai loading factors dari dua indikator variabel Community Nursing Center (Tugas Perawat Pokesdes) lebih besar dari 0,5 dan mempunyai nilai T-statistik >1,96, yaitu kesehatan lingkungan (Y2.1), dan pengobatan sederhana (Y2.5), sehingga dapat dikatakan valid dan signifikan dalam pengukuran konstruk pada level pengujian signifikan 5% (α=0,05), sedangkan tiga indikator lainnya yaitu kesehatan gizi (Y2.2), pencegahan penyakit (Y2.3), dan promosi kesehatan (Y2.4) tidak valid dan tidak signifikan karena memiliki nilai loading factors lebih kecil dari 0,5 dan mempunyai nilai T-statistik <1,96, Sehingga indikator kesehatan gizi (Y2.2), pencegahan penyakit (Y2.3), dan promosi kesehatan (Y2.4) ini harus dikeluarkan dari model Uji Reliabilitas Uji reliabilitas model PLS dapat dilakukan dengan uji Cronbach s Alpha untuk mengukur batas bawah nilai reliabillitas suatu konstruk. Hasil uji reliabilitas konstruk model dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.13 Pengujian Reliabilitas Cronbach s Alpha Model Pengembangan Ponkesdes Menjadi Community Nursing Center di Kabupaten Tuban. Variabel Kode Konstruk Chronbach s Keterangan Alpha Keterlibatan X1 0,805 Reliabel Perilaku spesifik X2 0,980 Reliabel kognisi dan afeksi perawat Faktor perilaku dan X3 0,670 Reliabel kinerja perawat Komitmen Y1 0,985 Reliabel Community Nursing Center (Tugas Perawat Ponkesdes) Y2 0,569 Reliabel Sumber: hasil olah data dengan Smart PLS 3.0

17 Tabel 4.13 menyatakan bahwa semua konstruk laten reliabel karena semua nilai cronbach s alpha lebih dari 0,6, sehingga dapat disimpulkan semua variabel (Keterlibatan lembaga, Perilaku spesifik kognisi dan afeksi, faktor perilaku kinerja, komitmen, dan tugas perawat ponkesdes) reliabel dan layak digunakan dalam model struktural. 4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di seluruh desa di Kabupaten Tuban yang memiliki Ponkesdes sesuai kriteria inklusi dengan waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2014 sampai dengan bulan November Prosedur Pengambilan atau Pengumpulan Data Diawali dengan melakukan survei terhadap perawat yang melaksanakan tugasnya sebagai perawat ponkesdes, meliputi faktor perilaku khusus kognisi dan afeksi perawat meliputi keuntungan yang dirasakan, aktifitas yang dirasakan, pengaruh interpersonal, pengaruh situasional, self efficacy, aktifitas yang terkait. Faktor eksternal keterlibatan lembaga meliputi keterlibatan masyarakat, keterlibatan instansi pendidikan, caring perawat, keterlibatan pelayanan kesehatan, keterlibatan organisasi profesi. Organisasi Ponkesdes meliputi struktur organisasi, pembiyaan Ponkesdes, disain pekerjaan dan perincian tugas. Analisa data juga dilakukan pada tugas perawat meliputi kesehatan lingkungan, kesehatan gizi, pencegahan penyakit, promosi kesehatan dan pengobatan sederhana. Analisis korelasi dan regresi digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel atau untuk menguji hipotesis. Melaksanakan kajian kepustakaan untuk mengidentifikasi model community nursing center dalam pengembangan Ponkesdes. Hasil survey dipadukan dengan kajian pustaka yang relavan untuk

18 menyususn modul community nursing center dalam pengembangan Ponkesdes. Modul yang telah disusun digunakan sebagai bahan diskusi mendalam yang melibatkan para pakar di bidang perilaku manusia, sosiolog, ahli kesehatan masyarakat dan pakar statistik. Hasil diskusi menghasilkan modul community nursing center dalam pengembangan ponkesdes yang akan dilakukan oleh perawat ponkesdes dengan menguji terlebih dahulu pada perawat model. Melaksanakan uji validitas dan reliabilitas. 4.9 Prosedur Penelitian (Kerangka Operasional) Mengidentifikasi data dari: Faktor Keterlibatan Faktor perilaku spesifik kognisi dan afeksi perawat Perilaku dan kinerja perawat Ponkesdes Menganalisis faktor : 1. Faktor Keterlibatan (masyarakat, instansi pendidikan, caring perawat, pelayanan kesehatan, organisasi profesi) 2. Faktor perilaku spesifik kognisi dan afeksi perawat (pengaruh interpersonal, pengaruh situasional, self efficacy, aktifitas yang terkait keuntungan yang dirasakan, aktifitas yang dirasakan 3. Perilaku kinerja perawat Ponkesdes (struktur,pembiayaa n Ponkesdes, desain pekerjaan, perincian tugas) Issue strategis : Community nursing center dalam pengembangan Ponkesdes Focus Group Disscussion (FGD) dengan : - Tokoh Masyarakat - Tokoh Agama - Perawat - Instansi Pendidikan Kesehatan - Organisasi Profesi Keperawatan - Pejabat Dinas Kesehatan Diskusi Pakar Penyusunan Model Gambar 4.1 Kerangka Operasional Penelitian 4.10 Cara Pengolahan dan Analisis Data

19 Data yang telah dikumpulkan ditabulasi yaitu dengan menyusun data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan dilanjutkan dengan analisis Teknik Analisis Inferensial Teknik analisis inferensial digunakan untuk menguji model empiris dan hipotesis yang diusulkan dalam penelitian ini. Teknik analisis yang digunakan adalah model persamaan strukutural berbasis variance atau component based, yang terkenal dengan Partial least Square (PLS). PLS ini merupakan analisis yang powerful, oleh karena tidak mengasumsikan data harus dengan pengukuran skala tertentu, sample kecil, dan juga dapat digunakan untuk konfirmasi teori (Ghozali, 2008; Hair et al.,2010) Teknik Analisis Inferensial Tahap kedua yaitu penyusunan model dengan melihat hasil permodelan Partial least Square (PLS). Adapun alasan penggunaan PLS adalah sebagai berikut: 1. PLS merupakan metode umum untuk mengistemasi path model yang menggunakan variabel laten dengan multiple indicator. Hal ini sesuai dengan model empirik penelitian 2. PLS menangani model reflektif dan formatif, bahkan konstruk dengan item (indikator) tunggal (Hair et al.,2010). PLS merupakan metode analisis untuk casual predictive analisis dalam situasi komplkesitas yang tinggi dan dukungan teori yang rendah. Pada PLS perancangan model bisa berbasis teori, hasil penelitian empiris, analogi normatif dan rasional. Fokusnya adalah mendapatkan model prediktif yang merupakan hubungan antar variabel yang sebelumnya tidak diketahui, berguna untuk maksud

20 eksplorasi, karena itu dimungkinkan PLS melakukan eksplorasi hubungan antar variabel laten Kerangka Analisis X1.1 X1.2 X1.3 X1 X1.4 X1.5 X2.1 X2.2 X2.3 X2 X2.1 X2.3 X2.2 Y1 Y2 X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X2.4 X1.5 X2.5 X2.6 X3.1 X3.2 X3 X3.3 Gambar 4.2 Kerangka Analisis Diagram Jalur Model Hipotetik Persamaan Struktural Model Pengembangan Ponkesdes Menjadi Community Nursing Center di Kabupaten Tuban. Keterangan:

21 Model Pengembangan Ponkesdes berbasis Community Nursing Center merupakan blended dari teori Nursing Center yang keterlibatan (X1) terdiri dari lima indikator yaitu keterlibatan masyarakat (X1.1), keterlibatan institusi pendidikan (X1.2), caring perawat (X1.3), keterlibatan pelayanan kesehatan (X1.4), dan keterlibatan organisasi profesi (X1.5), perilaku spesifik kognisi dan Afeksi perawat (X2) yang terdiri dari enam indikator yaitu pengaruh interpersonal (X2.1), pengaruh situasional (X2.2), self efficacy (X2.3), aktivitas terkait (X2.4), manfaat yang dirasakan (X2.5), dan hambatan dalam bertindak (X2.6). faktor perilaku kinerja (X3) yang terdiri dari tiga indikator yaitu struktur (X3.1), pembiayaan (X3.2), dan Perincian tugas (X3.3). Ketiga Variabel tadi berpengaruh terhadap adanya komitmen pada perawat Ponkesdes (Y1) yang terdiri dari penerimaan terhadap organisasi (Y1.1), keinginan untuk bekerja keras (Y1.2), dan hasrat untuk bertahan (Y1.3), adanya komitmen pada perawat mempengaruhi Community Nursing Center yang Tugas Perawat Pokesdes(Y2) yang terdiri dari kesehatan lingkungan (Y2.1), kesehatan gizi (Y2.2), pencegahan penyakit (Y2.3), promosi kesehatan (Y2.4), dan pengobatan sederhana (Y2.5).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL 3.1 Kerangka Konseptual, disusun berdasarkan modifikasi teori Health Promotion Model, Nursing Center, dan Perilaku dalam Kinerja Keterlibatan 1. Masyarakat, 2. Instansi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Hasil Penelitian Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara. Penyebaran kuesioner dilakukan menggunakan penyebaran secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit II Gamping yang merupakan salah satu instansi rumah sakit yang berada di Jl. Wates

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menguji dan membuktikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN A. Obyek / Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada PUSKESMAS Mantrijeron, sebagai unit pelayanan jasa yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta Barat Sejarah berdirinya kantor Keluarga Berencana dimulai dari pembentukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Proses Metodologi Penelitian Pada gambar dibawah ini adalah alur proses dari tahapan metodologi penelitian yang dapat dilihat pada gambar 3.1 Tahap Awal 1. Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelakasanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Pendekatan deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang

Lebih terperinci

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS SPSS for Windows A. PENILAIAN MODEL PENGUKURAN Penilaian model pengukuran dibagi menjadi 2 pengukuran yaitu pengukuran model reflektif dan pengukuran model formatif.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahap Awal Dinas Koperasi dan UMKM Surabaya merupakan bagian dari unit layanan kepada masyarakat. Salah satu ruang lingkup tugas yang terdapat pada Dinas Koperasi dan UMKM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Lokasi penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian hanya pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 41 3.1 Lokasi dan Obyek Penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan terhadap pegawai administrasi pada Politeknik Komputer Niaga LPKIA yang berlokasi di Jl Soekarno Hatta No. 456

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Gambir Tiga, Jakarta Pusat, tempat ini sengaja dipilih karena akses

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan pada responden yang tinggal di Jakarta Selatan dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Deskriptif Data Penelitian Gambaran data hasil penelitian dapat digunakan untuk memperkaya pembahasan, melalui gambaran data tanggapan responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Alamat: Jalan Lingkar Selatan,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif ekspalanatori yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Pendekatan ini dipilih karena penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja Pengelola Daerah (SKPD) Kota Bandarlampung. Sampel diambil dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Gambar 3.1 Tahapan Penelitian. 3.2 Tahap Pendahuluan Pada tahap ini hal yag dilakukan terdiri atas 3 tahapan, yaitu melakukan studi literatur, melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Umum Fakultas Ekonomi UMY didirikan pada tanggal 24 Rabi ul Akhir 1401 H, bertepatan dengan tanggal 1 Maret 1981 M. Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara menyeluruh yang akan dilakukan oleh peneliti mulai dari membuat hipotesis dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini tentang pengaruh keamanan dan kemudahan terhadap kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini adalah Karyawan PT Tuin Abadi. Penelitian ini diteliti dengan kuesioner tertulis secara Face to Face (tatap muka) yang akan

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Sampel Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang terlibat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dari tahap awal sampai pada pengujian hipotesis untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini. Selanjutnya akan dibahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian mulai dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada universitas yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

Lebih terperinci

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian difokuskan pada masyarakat Yogyakarta yang pernah melakukan transaksi atau berbelanja secara online melalui OLX.co.id. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang dilakukan adalah kantor BAPPEDA. Kabupaten Ponorogo. Subyek penelitian yang dilakukan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang dilakukan adalah kantor BAPPEDA. Kabupaten Ponorogo. Subyek penelitian yang dilakukan adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian yang dilakukan adalah kantor BAPPEDA Kabupaten Ponorogo. Subyek penelitian yang dilakukan adalah seluruh aparatur sipil negara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Pada proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survei, yaitu mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data. B. Populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Saat ini SDM berperan aktif dan menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, SDM suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). Menurut Singarimbun dan Effendi (1995: 5) dalam Liyana (2015: 48), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:38)

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:38) BAB III METODE PENELITIAN.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (01:8) bahwa Objek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Keripik Talas Dessy Padang-Panjang adalah usaha keripik Talas dengan bahan baku utama umbi talas berskala rumah tangga merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penyusunan skripsi yang dilakukan oleh penulis membutuhkan data-data yang relevan guna menunjang proses penelitian. Usaha untuk mengumpulkan data-data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan dinas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan dinas 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Direktorat Jendral Pajak (DJP) merupakan Direktorat Jendral di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Deskripsi Data Responden Untuk dapat memberikan gambaran mengenai deskripsi data responden, peneliti menggunakan tabel distribusi sebaran untuk menunjukkan data responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tahap Awal. 1. Studi Literatur 2. Pengumpulan Data Awal (Observasi dan Wawancara) 3. Identifikasi dan Analisis Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Tahap Awal. 1. Studi Literatur 2. Pengumpulan Data Awal (Observasi dan Wawancara) 3. Identifikasi dan Analisis Masalah BAB III METODE PENELITIAN Pada subbab ini menjelaskan tentang tahapan yang dilakukan dari proses awal sampai akhir dalam penelitian. Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 Tahap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahap Awal. Tahap Analisis Variabel - variabel Penerimaan SAP. (Model UTAUT)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahap Awal. Tahap Analisis Variabel - variabel Penerimaan SAP. (Model UTAUT) BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada sub bab ini menjelaskan tentang tahapan yang dilakukan dari proses awal sampai akhir dalam penelitian. Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analitik cross sectional yang mengukur hubungan atau pengaruh dari

BAB III METODE PENELITIAN. analitik cross sectional yang mengukur hubungan atau pengaruh dari BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Rancangan penelitian kuantitatif yang digunakan yaitu penelitian analitik cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Ahmad Dahlan.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survey. Survey adalah penelitian yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permaslahan peneitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian penulis adalah PT Surya Toto Indonesia, Tbk Divisi Fitting.

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian penulis adalah PT Surya Toto Indonesia, Tbk Divisi Fitting. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Salah satu komponen penting dari sebuah penelitian adalah tempat penelitian (dalam hal ini adalah sebuah perusahaan). Perusahaan yang menjadi objek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Gagasan pertama berdirinya Rumah Sakit Islam Jakarta, bermula dirasakannya kebutuhan akan pelayanan rumah sakit yang bernafaskan islam.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. WOM Finance merupakan salah satu perusahaan pembiayaan (finance), dimana bidang usahanya memberikan pembiayaan kepada konsumen dengan konsentrasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma sebuah penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permasalahan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausal karena bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen beserta karakteristiknya yang menjadi objek penyelidikan atau penelitian secara menyeluruh. Karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan perilaku yang digambarkan dalam TAM menunjukkan secara tidak

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan perilaku yang digambarkan dalam TAM menunjukkan secara tidak 65 BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Kerangka Teori Berdasarkan landasan teori pada Bab II, dapat diketahui bahwa TAM berfokus pada sikap penerimaan terhadap pengguna teknologi informasi, dimana pengguna

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil analisa data Pengaruh Customer Experience dan Perceived Quality terhadap Brand Trust Guna Meningkatkan Customer Loyalty dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian dilakukan adalah penelitian empiris. Menurut Hartono (2013), penelitian empiris adalah penelitian dilakukan dengan membangun satu atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu

Lebih terperinci

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk 23 3.2.2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk menggambarkan kinerja aparat pemerintah daerah

Lebih terperinci

2 METODE. Kerangka Pemikiran

2 METODE. Kerangka Pemikiran 16 2 METODE Kerangka Pemikiran PTT padi merupakan suatu metode pendekatan untuk mempertahankan atau meningkatkan produktivitas padi secara berkelanjutan dan efisiensi produksi. PTT menekankan pada prinsip

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang mempunyai akses untuk menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Manejemen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran dan pejabat pelaksana anggaran di Satuan Kerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer yang merupakan data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber aslinya (Sekaran, 2003). Objek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas produk, harga produk dan distribusi terhadap kepuasan customer serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang terdiri dari broad scope, aggregation, integration, timeliness, terhadap kinerja Manajer

Lebih terperinci

DAFTAR SIMBOL γ Besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen β Besarnya pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen...

DAFTAR SIMBOL γ Besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen β Besarnya pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen... DAFTAR SIMBOL γ Besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen... 38 β Besarnya pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen... 38 δ Besarnya error dalam hubungan struktural antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, baik data yang bersifat data sekunder maupun data primer, dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di Gedung Berita Satu Plaza Lantai 5 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPUTUSAN KONSUMEN DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELING PARTIAL LEAST SQUARE

ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPUTUSAN KONSUMEN DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELING PARTIAL LEAST SQUARE ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPUTUSAN KONSUMEN DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELING PARTIAL LEAST SQUARE Alodya Ann Gita Alfa 1), Dewi Rachmatin 2), Fitriani Agustina 3) 1), 2), 3) Departemen Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

J U D U L PEMODELAN KUALITAS LAYANAN

J U D U L PEMODELAN KUALITAS LAYANAN J U D U L PEMODELAN KUALITAS LAYANAN PENDIDIKAN TINGGI DENGAN METODA KOMBINASI SERVQUAL DAN STRUCTURAL EQUATION MODELING, DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCCESS (Studi Kasus pada Jurusan Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan Bagian Akuntansi dan Keuangan BMT Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sekitarnya. Sedangkan responden

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Ex post facto, yang berarti

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Ex post facto, yang berarti BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Ex post facto, yang berarti setelah kejadian. Peneliti menyelidiki permasalahan dengan mempelajari peubahpeubah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Alasan memilih Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah karena untuk memudahkan penulis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang hanya bertujuan mendeskripsikan data hasil penelitian tanpa membuat kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan studi analitik untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu tingkat pengetahuan dan variabel terikat yaitu praktik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki nomor ijin usaha No /P-01/ Dengan memulai bisnis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki nomor ijin usaha No /P-01/ Dengan memulai bisnis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Rotaryana Prima didirikan pada tahun 1973 oleh Kameron Kamdani yang memiliki nomor ijin usaha No. 03526/P-01/1-824.271. Dengan memulai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada 15 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada perusahaan jasa yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian 1. Waktu dan Tempat Penelitian a. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan dan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Metode yang digunakan adalah melalui pendekatan kuantitatif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 48 SKPD. Dari populasi ditarik sejumlah sampel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan termasuk jenis penelitian non-eksperimental observasional bersifat diskriptif analitik (eksplanatori reseach),

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 37 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan selama 2 bulan alasan waktu tersebut karena peneliti ingin mendapatkan data selama waktu tersebut. Tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 63 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji dampak/pengaruh variabel (independent variable/variabel laten eksogen) terhadap variabel tertentu (dependent variabel/variabel

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. = λ 14 X 2 + δ. X2.6 = λ 15 X 2 + δ 15

METODE PENELITIAN. = λ 14 X 2 + δ. X2.6 = λ 15 X 2 + δ 15 68 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah ex post facto, yaitu bentuk penelitian yang menilai peristiwa yang telah terjadi atau penilaian kondisi faktual di lapangan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bintaro Jaya Sektor IV Tangerang Selatan pondok betung no. 88 bintaro jaya sektor IV Tangerang Selatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bintaro Jaya Sektor IV Tangerang Selatan pondok betung no. 88 bintaro jaya sektor IV Tangerang Selatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Waktu yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai pada bulan September hingga Januari 2016. Lokasi penulis skripsi ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sedangkan desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi dan sampel, variabel dan indikator, serta teknik analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi dan sampel, variabel dan indikator, serta teknik analisis data. 40 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai arah dan cara melaksanakan penelitian yang mencakup jenis penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, populasi dan sampel, variabel

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal (sebab akibat) dan statistik deskriptif dengan metode penelitian Kuantitatif (Quantitative Research).

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif ini digunakan dalam meneliti para karyawan di PT. Wira Saka Abadi dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono dalam Illah (2010), penelitian menurut tingkat

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Camison dan Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

Lebih terperinci