BAB IV GAMBARAN KOMUNITAS SIPAS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV GAMBARAN KOMUNITAS SIPAS"

Transkripsi

1 BAB IV GAMBARAN KOMUNITAS SIPAS 4.1. Sejarah Berdirinya Komunitas SIPAS di Kota Solo Jawa Tengah Komunitas SIPAS (SEMUT IRENG POP ARCHERY SRIWEDARI) didirikan tepatnya pada tanggal 18 september 2015 di Kota Solo Jawa Tengah. Komunitas ini didirikan oleh Bapak Kusuma Putra, Bapak Edy Roostopo, dan Muhammad Syafrudin Prawiro Negoro. Komunitas ini didirikan sebagai salah satu wujud kepedulian terhadap budaya warisan nenek moyang, selain melihat antusiasme masyarakat yang tinggi akan olahraga jemparingan. Jemparingan berasal dari bahasa Jawa yang artinya panahan atau bermain panah. Jemparingan merupakan salah satu olahraga tradisional yang sebetulnya menarik. Jemparingan sendiri sudah ada sejak jaman dahulu kala, fungsinya untuk peperangan jaman dahulu. Namun seiring berkembangnya jaman berubah menjadi suatu olah raga yang dapat dinikmati berbagai kalangan dan umur. Olahraga jemparingan ini termasuk ke dalam olahraga yang tidak mudah. Sehingga dibutuh banyak latihan untuk bisa lincah dan menguasai penuh. Sekilas dilihat olah raga ini tidak membutuhkan tenaga yang cukup banyak. Namun pada kenyataannya dibutuhkan ketangkasan, kekuatan, dan juga fokus yang baik. Jemparingan tidak dimainkan tanpa adanya tata cara. Berikut tata cara permainan jemparingan tradisional atau yang dikenal dengan jemparingan bandul. Jemparingan tradisional bandul ini memiliki sasaran dengan diameter 3 centimeter dan panjang kurang lebih 30 centimeter. Pemanah memanah dalam keadaan duduk dan memakai pakaian adat jawa dengan jarak 30 atau 35 meter dari sasaran. Anak panah yang dipanahkan untuk sekali ronde atau rambahan berjumlah 4 anak panah yang dipanahkan secara beruntun. Dilakukan selama 20 rambahan atau 20 kali berturut-turut. Jadi total yang dipanahkan ada 80 anak panah. Untuk penilaiannya antara lain jika anak panah menancap ke badan bandul yang berwarna putih, pemanah mendapat 1 poin. Sedangkan jika anak panah menancap ke kepala bandul atau yang biasanya berwarna kuning, pemanah mendapat 3 poin. 19

2 Gambar 4.1 Gambar ketika anak panah akan dilepaskan ke target 1 Gambar 4.2 Gambar ketika anak panah akan dilepaskan ke target 2 20

3 Gambar 4.3 Penghargaan yang diperoleh SIPAS dari DPPBSI (Dewan Pemerhati dan Penyelamat Seni Budaya Indonesia) 4.2. Visi Misi Komunitas SIPAS Visi Adapun visi dari komunitas SIPAS adalah Menjadi wadah yang menjadikan kebersamaan sehingga bersama-sama bisa saling mendukung dan memotivasi satu sama lain Misi Adapun misi dari komunitas SIPAS adalah Melestarikan warisan nenek moyang khususnya jemparingan agar warisan ini tidak hilang begitu saja Motto Sehubungan dengan Visi dan Misi yang diusungnya, komunitas SIPAS merumuskan motto yaitu olah rogo, olah roso, olah jiwo dari penjelasan tersebut olah rogo, olah roso, olah jiwo merupakan bagaimana kita berkonsentrasi penuh terhadap sesuatu yang sifatnya dengan olahraga jemparingan. 21

4 4.3. Logo Komunitas SIPAS Gambar 4.4 Logo Komunitas SIPAS Penjelasan logo di atas, yaitu: 1. Gambar anak panah, memiliki arti bahwa komunitas SIPAS merupakan komunitas jemparingan (panahan). 2. Huruf I memiliki arti sasaran target tembak busur. 3. Gambar Gendewo memiliki arti ciri kas model gendewo yang digunakan Komunitas SIPAS. 4. Bulu warna kuning memiliki arti kemuliaan. 5. Pangkal bulu warna hijau memiliki arti kesejahteraan. 6. Bulu kuning yang banyak memiliki arti kebersamaan (Paseduluran Tunggal Gendewo) Struktur Organisasi Komunitas SIPAS Pengorganisasian dalam sebuah organisasi termasuk dalam hal ini komunitas dilaksanakan dengan tujuan untuk mengorganisasikan kegiatankegiatan atau aktivitas-aktivitas yang ada dalam komunitas tersebut sehingga dapat diatur dan dialokasikan aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam komunitas tersebut sesuai dengan keahlian masing-masing anggota. Pengorganisasian ini juga merupakan suatu cara pengaturan aktivitas-aktivitas diantara para anggota 22

5 komunitas sehingga tujuan komunitas dapat dicapai. Begitu juga tujuan pengorganisasian di Komunitas SIPAS. Awal pendirian komunitas ini atau penanggung jawab komunitas SIPAS ini adalah Eddy Roostopo, Muhamad Syafirudin, dan Eko Riyatno yang akhirnya memilih Eko Riyatno sebagai ketua karena disini atas dasar kepiawannya dalam olahraga jemparingan ini dan Eddy Roostopo dan kusuma putra sebagai penasehat komunitas SIPAS ini karena kedua orang ini merupakan orang yang tertua berada di dalam komunitas ini. Adapun wakil ketua havid ponx jakaria beliau mendapat tugas atau berwenang ketika peran ketua saat tidak ada dan mengantikan peran ketua dengan tugas yang sudah ada misalnya membuat event atau gladhen. Sekertaris dikomunitas ini ada 2 orang yaitu sekertaris 1 ada faukon dan sekertaris 2 ada husni thamrin memiliki peran sebagai pencatat agenda agenda seperti misalnya saat rapat komunitas SIPAS, saat ada aspirasi anggota maupun kelompok pada saat merancang gladhen. Sementara itu Humas disini ada 3 orang yang memiliki peran dan tugas serta tanggung jawab saat mempromosikan komunitas ini kepada masyarakat umum atau pada saat melobby lobby sponsor yang mau mensponsori acara atau event yang akan diselengarakan oleh komunitas SIPAS. Lalu adapun perlengkapan di dalam komunitas SIPAS ini terdapat 5 orang yang memiliki peran menyiapkan apapun yang dibutuhkan oleh komunitas SIPAS dan mengecek kelayakan target atau bandul yang digunakan untuk melepaskan anak panah. Sementara itu ada juga eksekutif trainer, disini ada 2 orang salah satu tugas atau perannya ialah mengajarkan kepada anggota atapun bertanggung jawab pada saat ada orang yang melakukan jemparingan bebas. Adapun susunan struktur organisasi Komunitas SIPAS adalah sebagai berikut : Penasehat : 1. BRM Kusuma Putra SH.MH 2. Laurentius Eddy Roostopo 3. Muhammad Syafrudin Prawiro Negoro Ketua : Eko Riyanto, ST Wakil Ketua : Havid Ponx Jakaria Kustoto S.Sn, M.Sn Sekretaris : 1. Faukon A.Md 23

6 2. M. Husni Thamrin, SIQ, M.S.I Bendahara : 1. Ir. Stefanus Cecep Wijaya Saktiana 2. Diztya Eko A. Humas : 1. I Dewa Made Kasambi Putra. 2. Bintang Nur Cahya 3. Arie Danang Soeryono Adhi SE AK Perlengkapan / Sarana Prasarana : 1. Wahyu Kristiyono Wibowo. A. MD 2. Arif Ahmad Kawileh. 3. Iko Yeni Putra. 4. Widodo Sla 5. Wisnu Susila Eksekutif Trainer I : 1. Riyadi 2. Tri Hariyanto 4.5. Aktivitas yang dilakukan Komunitas SIPAS Aktivitas rutin yang dilakukan oleh komunitas SIPAS adalah melakukan kegiatan latihan jemparingan di lapangan belakang Taman Sriwedari. Kegiatan ini biasanya dilakukan setiap hari dari siang sampai malam hari (09.00). Dalam kegiatan ini biasanya selain diikuti oleh anggota juga masyarakat luas. Selain melakukan rapat-rapat rutin yang biasanya diadakan sebulan 2 (dua) kali pada hari Sabtu mulai pukul s/d selesai. Biasanya lokasi rapat bergantian di rumahrumah anggota. Dalam pelaksanaan kegiatan jemparingan tersebut biasanya terdapat 1 (satu) orang trainer yang memiliki tanggung jawab untuk memberikan pelatihan, bertanggung jawab terhadap penyediaan sarana prasarana yang dibutuhkan selama kegiatan berlangsung. Selain itu, trainer juga memiliki tanggung jawab terhadap segala kegiatan yang dilakukan pada saat itu. Sementara lomba rutin yang diadakan oleh komunitas jemparingan ini dapat disaksikan pada setiap sabtu legi di belakang Taman Sriwedari Solo. Lomba 24

7 jemparingan dengan tradisi budaya mataram dilakukan dengan pakaian ala adat jawa dengan belangkon dan jarik. Selain melakukan aktivitas rutin seperti halnya latihan jemparingan, Komunitas SIPAS juga memiliki aktivitas lainnya, seperti: talk show di radio dalam rangka menyebar luaskan pengetahuan tentang jemparingan. Kegiatan ini biasanya dilakukan di Stasiun Radio JPI FM di Kota Solo. Biasanya acara ini masuk dalam kategori acara Kabudayan Jawa yang biasanya ditayangkan mulai pukul s/d pukul Pada acara ini biasanya Komunitas SIPAS diwakali oleh para penasehat seperti: BRM Kusuma Putra SH.MH, Laurentius Eddy Roostopo, dan Muhammad Syafrudin Prawiro Negoro. Aktivitas lainnya, yaitu mengisi acara-acara undangan dari beberapa pihak, seperti halnya dari hotel di Kota Solo dalam rangka menampilkan olahraga jemparingan sebagai salah bentuk hiburan sekaligus sebagai salah satu media memperkenalkan olahraga ini kepada masyarakat, maupun turis asing yang berkunjung di hotel tersebut. Selain itu komunitas ini juga pernah mendapat undangan dalam rangka menyambut HUT TNI Angkatan Udara ke 69 yang dilaksanakan di Kayon Resort Boyolali. Kegiatan-kegiatan lainnya, yaitu mengenalkan olahraga ini dikalangan yang lebih luas, mulai dari TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi, bahkan dikalangan masyarakat secara umum. Sementara aktivitas sosial yang sering dilakukan oleh Komunitas SIPAS, yaitu melakukan kerja bakti bersama pengurus, anggota, dan masyarakat. Lokasi kerja bakti biasanya dilakukan di sekitar Kota Solo. 25

LEMBAR PANDUAN WAWANCARA. : Pembuat gendewo panahan

LEMBAR PANDUAN WAWANCARA. : Pembuat gendewo panahan LEMBAR PANDUAN WAWANCARA Karakteristik Informan 1 Nama Posisi dalam komunitas Pendidikan Umur Pekerjaan : Faukon A.Md : Sekertaris : D-3 Ilmu teoligi islam : 31 tahun : Swasta Karakteristik Informan 2

Lebih terperinci

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI KOMUNITAS SIPAS DALAM MELESTARIKAN BUDAYA WARISAN NENEK MOYANG DI KOTA SOLO

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI KOMUNITAS SIPAS DALAM MELESTARIKAN BUDAYA WARISAN NENEK MOYANG DI KOTA SOLO BAB V STRATEGI KOMUNIKASI KOMUNITAS SIPAS DALAM MELESTARIKAN BUDAYA WARISAN NENEK MOYANG DI KOTA SOLO Komunitas SIPAS (SEMUT IRENG POP ARCHERY SRIWEDARI) didirikan sebagai salah satu wujud kepedulian terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masalah warisan budaya (cultural heritage) belakangan ini semakin mendapat perhatian baik oleh pemerintah, akademisi, maupun kalangan organisasi nonpemerintah.

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI KOMUNITAS SIPAS DALAM PELESTARIAN TRADISI JEMPARINGAN DI KOTA SOLO JAWA TENGAH

STRATEGI KOMUNIKASI KOMUNITAS SIPAS DALAM PELESTARIAN TRADISI JEMPARINGAN DI KOTA SOLO JAWA TENGAH STRATEGI KOMUNIKASI KOMUNITAS SIPAS DALAM PELESTARIAN TRADISI JEMPARINGAN DI KOTA SOLO JAWA TENGAH Oleh V. DIO CHRISTMANA PUTRA 362012038 SKRIPSI Diajukan Kepada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Lokasi dan Letak Geografis Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng terletak di Desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Lokasi ini berjarak 11 km dari Kota

Lebih terperinci

Proposal Radio Siaran Pendidikan, Seni dan Budaya Kandis FM dalam Menunjang Kemajuan

Proposal Radio Siaran Pendidikan, Seni dan Budaya Kandis FM dalam Menunjang Kemajuan proposal radio Proposal Radio Siaran Pendidikan, Seni dan Budaya Kandis FM dalam Menunjang Kemajuan Sekolah dan Komunikasi Siswa SMA Negeri 1 Pantai Cermin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media radio

Lebih terperinci

Barelang TV channel 5 PROFILE & PROGRAM ACARA 2015

Barelang TV channel 5 PROFILE & PROGRAM ACARA 2015 TV KABEL di Pulau BATAM Barelang TV channel 5 PROFILE & PROGRAM ACARA 2015 COGAN TV merupakan Televisi Kabel pada channel 5 di jaringan TV Kabel : BARELANG TV dengan wilayah jangkauan siaran seluruh kota

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Tingkat kesukaan atau afektif merupakan salah satu komponen proses komunikasi massa yaitu efek. Efek adalah hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. 4.1 Profil Sanggar Tari Sasana Budaya Bandar Lampung Sejarah Terbentuknya Sanggar Tari Sasana Budaya Bandar Lampung

BAB IV GAMBARAN UMUM. 4.1 Profil Sanggar Tari Sasana Budaya Bandar Lampung Sejarah Terbentuknya Sanggar Tari Sasana Budaya Bandar Lampung 49 BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 Profil Sanggar Tari Sasana Budaya Bandar Lampung 4.1.1 Sejarah Terbentuknya Sanggar Tari Sasana Budaya Bandar Lampung Seiring dengan pesatnya perkembangan disegala bidang, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan dengan berbagai suku bangsa dan budaya yang beraneka ragam. Budaya maupun kesenian di setiap daerah tentunya berbeda beda.

Lebih terperinci

BAB V PAMERAN PESTA KREATIVITAS INDONESIA

BAB V PAMERAN PESTA KREATIVITAS INDONESIA BAB V PAMERAN PESTA KREATIVITAS INDONESIA A. Event Keseluruhan Event Pesta Kreativitas Indonesia diadakan sebagai syarat tugas akhir mahasiswa desain produk grafis dan multimedia universitas Mercu Buana.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Kehidupan manusia di manapun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Kehidupan manusia di manapun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Kehidupan manusia di manapun tumbuh dan berkembang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAH RAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE, Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

MELESTARIKAN WARISAN BUDAYA MELALUI PAGELARAN MANGKUNEGARAN PERFORMING ART 201

MELESTARIKAN WARISAN BUDAYA MELALUI PAGELARAN MANGKUNEGARAN PERFORMING ART 201 MELESTARIKAN WARISAN BUDAYA MELALUI PAGELARAN MANGKUNEGARAN PERFORMING ART 201 Saat ini, perkembangan teknologi dan informasi sudah sedemikian cepat, hal tersebut membawa dampak positif dan juga negatif.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Komunitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Komunitas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Gambaran Umum Komunitas Komunitas Hobi Foto Bandung yang disingkat dengan HFB adalah salah satu komunitas yang bergerak pada bidang fotografi

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI RIAU

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU, Menimbang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Musik dangdut merupakan sebuah genre musik yang mengalami dinamika di setiap jamannya. Genre musik ini digemari oleh berbagai kalangan masyarakat Indonesia. Berkembangnya dangdut

Lebih terperinci

Br. WANASARA, DESA BONGAN, TABANAN. PROPOSAL RANGKAIAN PERAYAAN 17 AGUSTUS 2012 Dan ULANG TAHUN KE 34 STT PANCA DHARMA 20 AGUSTUS 2012

Br. WANASARA, DESA BONGAN, TABANAN. PROPOSAL RANGKAIAN PERAYAAN 17 AGUSTUS 2012 Dan ULANG TAHUN KE 34 STT PANCA DHARMA 20 AGUSTUS 2012 PROPOSAL RANGKAIAN PERAYAAN 17 AGUSTUS 2012 Dan ULANG TAHUN KE 34 STT PANCA DHARMA 20 AGUSTUS 2012 A. Latar Belakang Kegiatan perayaan HUT 17 Agustus telah rutin kita laksanakan, dengan harapan semoga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan di negara manapun di dunia ini. Kebudayaan apapun dapat

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan di negara manapun di dunia ini. Kebudayaan apapun dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi tidak ada lagi sekat yang membatasi ruang kebudayaan di negara manapun di dunia ini. Kebudayaan apapun dapat dengan mudah di konsumsi dan di adaptasi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG IZIN HIBURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 32 TAHUN 2001 SERI D NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 32 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 32 TAHUN 2001 SERI D NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 32 TAHUN 2001 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 32 TAHUN 2001 SERI D NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 32 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KETAHANAN MASYARAKAT DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kearifan. Tradisi Mesatua di Bali lambat laun semakin tergerus dengan roda

BAB I PENDAHULUAN. kearifan. Tradisi Mesatua di Bali lambat laun semakin tergerus dengan roda BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia yang kaya dengan adat dan istiadat, budaya serta suku memiliki berbagai macam tradisi. Salah satunya adalah Mesatua Bali (Mendongeng), sebagai

Lebih terperinci

BAB V PAMERAN. diadakannya acara- acara perlombaan yang mengembangkan kreativitas. Panitia

BAB V PAMERAN. diadakannya acara- acara perlombaan yang mengembangkan kreativitas. Panitia BAB V PAMERAN Untuk mengisi kegiatan kemerdekaan, fakultas Desain dan Seni Kreatif Universitas Mercu Buana mengadakan Festival 17 Agustus yang mengangkat konsep sesuai dengan temanya yaitu PESTA KREATIVITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Gelanggang Remaja Jakarta Barat merupakan sarana pembangunan yang berbentuk kepemerintahan dan bergerak dalam bidang olahraga,

Lebih terperinci

LAPORAN PENGABDIAN DOSEN

LAPORAN PENGABDIAN DOSEN LAPORAN PENGABDIAN DOSEN BERBAGI DAN TERUS MENEBAR MANFAAT MELALUI BANTUAN SOSIAL DI PANTI ASUHAN MIFTAHUL ULUM, BIDA ASRI BATAM PENGABDI Cosmas Eko Suharyanto, S.Kom UNIVERSITAS PUTERA BATAM FEBRUARI

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Sanggar Tari Melayu Dang Merdu

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Sanggar Tari Melayu Dang Merdu 15 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Sanggar Tari Melayu Dang Merdu Usaha jasa Sanggar Tari Melayu Dang Merdu ini berdiri pada tanggal 06 Mei 1975. Sanggar tari ini adalah sanggar

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG 4. Undang-undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3686); Menimbang

Lebih terperinci

Kesenian merupakan salah satu bagian dari kebudayaan, karena. kesenian dan kekriyaan. Kesenian dan kebudayaan dapat mengalami

Kesenian merupakan salah satu bagian dari kebudayaan, karena. kesenian dan kekriyaan. Kesenian dan kebudayaan dapat mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kesenian merupakan salah satu bagian dari kebudayaan, karena kebudayaan merupakan kompleks budi dan daya, bukan semata-mata kesenian dan kekriyaan. Kesenian

Lebih terperinci

PERANCANGAN GRAFIS T-SHIRT ASYIKNYA BERMAIN CATUR

PERANCANGAN GRAFIS T-SHIRT ASYIKNYA BERMAIN CATUR PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR PERANCANGAN GRAFIS T-SHIRT ASYIKNYA BERMAIN CATUR Diajukan Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Diploma III Desain Komunikasi Visual Jurusan Seni Rupa Oleh : Miftahul Bilal Huda C.9510055

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hal ini sudah mulai terlihat dari alunan musikalnya yang unik, dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hal ini sudah mulai terlihat dari alunan musikalnya yang unik, dengan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1) Ciri khas musik Rarak Godang Rarak Godang mempunyai ciri khas dan keunikan tersendiri. Hal ini sudah mulai terlihat dari alunan musikalnya yang unik, dengan

Lebih terperinci

BUPATI MALANG SAMBUTAN BUPATI MALANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA DPR RI KOMISI X TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2016

BUPATI MALANG SAMBUTAN BUPATI MALANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA DPR RI KOMISI X TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2016 BUPATI MALANG SAMBUTAN BUPATI MALANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA DPR RI KOMISI X TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2016 Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua. YTH

Lebih terperinci

PELATIHAN KETERAMPILAN MENJAHIT

PELATIHAN KETERAMPILAN MENJAHIT PELATIHAN KETERAMPILAN MENJAHIT BAGI PEREMPUAN DI KELURAHAN NEGLASARI, KECAMATAN NEGLASARI, TANGERANG PROPOSAL KEGIATAN Merajut Mimpi Kartini-Kartini di Kelurahan Neglasari, Kecamatan Neglasari, Tangerang

Lebih terperinci

[HUT RI 17 AGUSTUS 2013]

[HUT RI 17 AGUSTUS 2013] 2013 CULSTER CARISSA RW 14 PONDOK JAGUNG TIMUR Panitia Peringatan 17 Agustus 2013 [HUT RI 17 AGUSTUS 2013] SILATURAHMI DAN KEBERSAMAAN Daftar Isi I. PENDAHULUAN... 2 I.1 LATAR BELAKANG... 2 I.2 MAKSUD

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Inter Club Indonesia Moratti Lampung. 1. Sejarah Terbentuknya Inter Club Indonesia Moratti

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Inter Club Indonesia Moratti Lampung. 1. Sejarah Terbentuknya Inter Club Indonesia Moratti 35 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Inter Club Indonesia Moratti Lampung 1. Sejarah Terbentuknya Inter Club Indonesia Moratti Kemunculan komunitas fans klub sepakbola jelas berkaitan dengan klub sepakbola,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG PAJAK HIBURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG PAJAK HIBURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG PAJAK HIBURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN 4.1 Profil Pangarsa Pangarsa merupakan paguyuban pendengar radio di Salatiga dan sekitarnya. Pangarsa didirikan pada tanggal 12 Mei 2007, dan dicetuskan oleh 6 orang. Mereka

Lebih terperinci

LAPORAN PENGABDIAN DOSEN

LAPORAN PENGABDIAN DOSEN LAPORAN PENGABDIAN DOSEN BERBAGI DAN TERUS MENEBAR MANFAAT MELALUI PEMBERIAN PAKET PERLENGKAPAN BELAJAR PADA PANTI ASUHAN ANAK CEMERLANG, BATAM CENTRE PENGABDI Comas Eko Suharyanto, S.Kom. UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan saat ini menjadi fokus utama yang sangat ramai dibicarakan masyarakat karena dengan mengembangkan sektor pariwisata maka pengaruh pembangunan

Lebih terperinci

KARANG TARUNA KELURAHAN NAIKOLAN 12 SEPT 2013

KARANG TARUNA KELURAHAN NAIKOLAN 12 SEPT 2013 KARANG TARUNA KELURAHAN NAIKOLAN 12 SEPT 2013 AGENDA : MELENGKAPI STRUKTUR PENJELASAN SISTEM PROGRAM KERJA CAP LOGO Face Book (fb) : KARANG TARUNA NAIKOLAN SEKRETARIAT : RUMAH GREGORIUS GUNA (JL LONTAR

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL PAVESA

BAB IV PROFIL PAVESA BAB IV PROFIL PAVESA 4.1. Sejarah PAVESA PAGUYUBAN VESPA SALATIGA ( PAVESA) berdiri pada tanggal 27 Juli 1997. Pembentukan PAVESA tidak lepas dari cita cita luhur PAVESA yaitu untuk menjalin persaudaraan,

Lebih terperinci

Menabur Berkah di Tahun Emas

Menabur Berkah di Tahun Emas PROPOSAL KEGIATAN HARI ULANG TAHUN KE 50 SMP NEGERI 15 BANDUNG Menabur Berkah di Tahun Emas A. PENDAHULUAN Lima puluh tahun perjalanan SMP Negeri 15 Bandung dalam mengabdikan diri di bidang pendidikan

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF IMPLEMENTASI STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN RUMAH MAKAN AYAM BAKAR WONG SOLO CABANG YOGYAKARTA SKRIPSI

STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF IMPLEMENTASI STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN RUMAH MAKAN AYAM BAKAR WONG SOLO CABANG YOGYAKARTA SKRIPSI STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF IMPLEMENTASI STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN RUMAH MAKAN AYAM BAKAR WONG SOLO CABANG YOGYAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik Melayu Indonesia lahir pada tahun 50an. Musik Melayu Indonesia sendiri adalah musik tradisional yang khas di daerah Pantai Timur Sumatera dan Semenanjung

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ada sejak lama, yaitu sekira abad ke-16. Awalnya Tanjidor tumbuh dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ada sejak lama, yaitu sekira abad ke-16. Awalnya Tanjidor tumbuh dan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan di lapangan mengenai Dinamika Kesenian Tanjidor di Kabupaten Bekasi Tahun 1970-1995, maka terdapat empat hal yang ingin penulis simpulkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Harus diakui saat ini para wisatawan berkunjung ke suatu daerah di

BAB I PENDAHULUAN. Harus diakui saat ini para wisatawan berkunjung ke suatu daerah di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Harus diakui saat ini para wisatawan berkunjung ke suatu daerah di Indonesia tidak hanya untuk menikmati keindahan alam atau panoramanya saja. Lebih daripada itu sumber

Lebih terperinci

WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG USAHA HIBURAN DISKOTIK, KELAB MALAM, PUB, DAN PENATAAN HIBURAN KARAOKE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA KETAHANAN MASYARAKAT KELURAHAN,

Lebih terperinci

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT KEJUARAAN PROVINSI PANAHAN SE-DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN Oleh: Yudik Prasetyo, M.Kes.

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT KEJUARAAN PROVINSI PANAHAN SE-DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN Oleh: Yudik Prasetyo, M.Kes. LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT KEJUARAAN PROVINSI PANAHAN SE-DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2011 Oleh: Yudik Prasetyo, M.Kes. A. Pendahuluan Olahraga merupakan suatu wadah dimana para mahasiswa mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era sekarang kreativitas perlu dikembangkan dan dikenalkan sejak usia dini, karena kreativitas dapat memecahkan masalah apa pun. Tindakan kreatif yang mengalahkan

Lebih terperinci

KONSEP TUGAS AKHIR PERANCANGAN WEBSITE AWSE SABLON SEBAGAI MEDIA PROMOSI

KONSEP TUGAS AKHIR PERANCANGAN WEBSITE AWSE SABLON SEBAGAI MEDIA PROMOSI KONSEP TUGAS AKHIR PERANCANGAN WEBSITE AWSE SABLON SEBAGAI MEDIA PROMOSI Diajukan Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Diploma III Program Desain Komunikasi Visual Oleh: YUNIAR ARIF BUDI PRAKOSO C.9513091 PROGRAM

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR : 11 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR : 11 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR : 11 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2001 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN. ikasma3bdg BAGIAN #2.

PERKEMBANGAN. ikasma3bdg BAGIAN #2. PERKEMBANGAN ikasma3bdg 2016 2017 BAGIAN #2 www.ikasma3bdg.com @ikasma3bdg 2 PROGRAM KERJA DAN KEGIATAN 2016-2017 YANG SUDAH TERLAKSANA RAPAT KERJA PENGURUS WEBSITE & SOSIAL MEDIA Keterangan : Dalam Proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik merupakan warisan budaya peninggalan nenek moyang yang sampai saat ini masih berkembang diberbagai wilayah di Indonesia. Kain batik dikenakan sebagai ciri khas

Lebih terperinci

PROPOSAL DUKUNGAN KEGIATAN

PROPOSAL DUKUNGAN KEGIATAN PROPOSAL DUKUNGAN KEGIATAN PARAGLIDING ASIAN CUP 2017 Road To Asian Games 2018 TEST EVENT Puncak, Jawa Barat 11 14 Agustus 2017 Disampaikan Oleh: PGPI Bidang Paralayang, PB - FASI Jakarta, 01 Juni 2017

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Sekolah Dasar ABC Sekolah Dasar ABC merupakan salah satu jenis sekolah dasar islam terpadu yang berdiri pada Bulan Juli tahun 2007 di Medan. Pada awalnya, sekolah

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 31 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN KAWASAN BEBAS KENDARAAN BERMOTOR MALAM HARI (CAR FREE NIGHT) DI KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beraneka ragam suku budaya dan kebudayaan sangat erat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beraneka ragam suku budaya dan kebudayaan sangat erat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki beraneka ragam suku budaya dan kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Sayangnya seiring dengan kemajuan teknologi pada jaman sekarang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan anak juga memiliki hak untuk ikut berpartisipasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan anak juga memiliki hak untuk ikut berpartisipasi dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan berbasis hak anak sebenarnya adalah suatu proses perubahan dari kondisi tertentu menjadi kondisi yang lebih baik dan lebih bermanfaat bagi kepentingan anak

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini bersumber pada Anggaran Dasar IKA- STEMBAYO yang berlaku oleh karena itu tidak bertentangan dengan ketentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia pada dasarnya dilatarbelakangi oleh adanya suatu sejarah kebudayaan yang beragam. Keberagaman yang tercipta merupakan hasil dari adanya berbagai

Lebih terperinci

Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kab. Aceh Tengah, Provinsi D.I. Aceh Kesenian Didong

Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kab. Aceh Tengah, Provinsi D.I. Aceh Kesenian Didong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kab. Aceh Tengah, Provinsi D.I. Aceh Kesenian Didong Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pandangan sosiolinguistik menyebutkan bahwa bahasa lahir di dalam masyarakat. Melalui media bahasa, sebuah kebiasaan lisan terbentuk secara turun temurun di dalam masyarakat,

Lebih terperinci

PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV)

PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV) PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV) DISUSUN OLEH: ANDREW ALEXIS. N TUBAGUS ADITYA NUGRAHA Universitas Al Azhar Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 13 TAHUN 2001 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KOTA MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 13 TAHUN 2001 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KOTA MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA S A L I N A N Nomor 14/C, 2001 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 13 TAHUN 2001 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KOTA MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan berbagai acara menarik yang dimiliki oleh masing-masing channel

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan berbagai acara menarik yang dimiliki oleh masing-masing channel 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Televisi merupakan sarana informasi dan komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual atau penglihatan. Beberapa iklan dan hiburan disiarkan di dalam

Lebih terperinci

NOMOR 4 TAHUN 2005 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 4 TAHUN 2005

NOMOR 4 TAHUN 2005 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 4 TAHUN 2005 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 4 TAHUN 2005 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 4 TAHUN 2005 T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL TAHUN: 2016

LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL TAHUN: 2016 Universitas Negeri Yogyakarta LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL TAHUN: F02 untuk mahasiswa NOMOR LOKASI : 63 NAMA MAHASISWA : Novita Sari NAMA LOKASI : SMP Negeri 2 Ngemplak NIM : 13416241007 ALAMAT LOKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Museum adalah lembaga permanen dan tempat terbuka yang bersifat umum. Museum memiliki fungsi sebagai tempat atau sarana untuk merawat, menyajikan, menyimpan, melestarikan

Lebih terperinci

PROPOSAL PELAKSANAAN REUNI PERAK SMAN IV ANGKAT CANDUNG ( 1990 2015 )

PROPOSAL PELAKSANAAN REUNI PERAK SMAN IV ANGKAT CANDUNG ( 1990 2015 ) PROPOSAL PELAKSANAAN REUNI PERAK SMAN IV ANGKAT CANDUNG ( 1990 2015 ) PENDAHULUAN Menjadi siswa siswi di SMAN IV Angkat Candung adalah suatu kebanggan. Kenangan dikala remaja semasa sekolah yang penuh

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PEMELIHARAAN KESENIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

Lebih terperinci

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN HIBURAN

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN HIBURAN BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN HIBURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang : a. bahwa Kabupaten Pangandaran

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 62 2015 SERI : E IKOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG PROGRAM BELAJAR SEPANJANG HAYAT MELALUI BUDAYA BACA, MENULIS DAN BELAJAR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. Baik dari segi ekonomi, teknologi dan juga hukum. Untuk sektor ekonomi, pariwisata menjadi salah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN - 1 - PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 19 TAHUN 2006 TENTANG KERJA SAMA ANTAR DESA/KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

PROPOSAL KEGIATAN. diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah PR dan Promosi Perpustakaan. Oleh: Anita Tri Widiyawati NIM 08/279688/PMU/05911

PROPOSAL KEGIATAN. diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah PR dan Promosi Perpustakaan. Oleh: Anita Tri Widiyawati NIM 08/279688/PMU/05911 PROPOSAL KEGIATAN diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah PR dan Promosi Perpustakaan Oleh: Anita Tri Widiyawati NIM 08/279688/PMU/05911 SEKOLAH PASCASARJANA MANAJEMEN INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menyegarkan pikiran setelah bekerja dan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menyegarkan pikiran setelah bekerja dan memanfaatkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata dapat didefinisikan suatu perjalanan dari suatu tempat menuju tempat lain yang bersifat sementara, biasanya dilakukan oleh orangorang yang ingin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dunia pendidikan sedang diguncang oleh berbagai perubahan seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dunia pendidikan sedang diguncang oleh berbagai perubahan seperti BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia pendidikan sedang diguncang oleh berbagai perubahan seperti adanya tuntutan dan kebutuhan masyarakat, serta ditantang untuk dapat menjawab berbagai permasalahan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 115 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KAMPUNG WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kebudayaan, Pariwisata Kepemudaan dan Olah Raga Kota Madiun

Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kebudayaan, Pariwisata Kepemudaan dan Olah Raga Kota Madiun Uraian dan Dinas Kebudayaan, Pariwisata Kepemudaan dan Olah Raga Kota Madiun No 1 2 3 1 Sekretariat Melaksanakan kebijakan pelayanan administrasi kepada semua unsur di lingkungan Dinas meliputi pengelolaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan di lapangan mengenai perkembangan seni

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan di lapangan mengenai perkembangan seni 147 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan di lapangan mengenai perkembangan seni tradisional wayang kulit purwa di Kabupaten Tegal, maka terdapat empat hal yang ingin penulis

Lebih terperinci

1 Universitas Kristen Maranatha. 1 (http://id.wikipedia.org/wiki/tahun_baru_imlek).

1 Universitas Kristen Maranatha. 1 (http://id.wikipedia.org/wiki/tahun_baru_imlek). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mendengar istilah Tahun Baru Imlek tentu semua orang sudah tidak asing lagi, ini dikarenakan Tahun Baru Imlek adalah sebuah tradisi yang tentunya sudah semua orang

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG BAB IV PELAKSANAAN MAGANG A.Tempat dan Waktu Pelaksanaan Dinas pariwisata dan kebudayaan Yogyakarta beralamatkan di Jalan Suroto kota Yogyakarta,Daerah Istimewa Yogyakarta, merupakan tempat pelaksanaan

Lebih terperinci

Berlangsung Meriah, Masyarakat Apresiasi Positif Penyelenggaraan OOTrad ke 8 Unpad Universitas Padjadjaran

Berlangsung Meriah, Masyarakat Apresiasi Positif Penyelenggaraan OOTrad ke 8 Unpad Universitas Padjadjaran Berlangsung Meriah, Masyarakat Apresiasi Positif Penyelenggaraan OOTrad ke 8 Unpad Universitas Padjadjaran [Unpad.ac.id, 13/09/2015] Penyelenggaraan Olimpiade Olah Raga Tradisional (OOTrad) ke 8 Universitas

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERIJINAN DAN PEMAKAIAN FASILITAS PADA TAMAN REKREASI KOTA

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERIJINAN DAN PEMAKAIAN FASILITAS PADA TAMAN REKREASI KOTA S A L I N A N NOMOR : 1/C 2004 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERIJINAN DAN PEMAKAIAN FASILITAS PADA TAMAN REKREASI KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB IV MANASIK HAJI ANAK-ANAK USIA DINI DI KB-TK UMMUL QURO GUNUNGPATI SEMARANG

BAB IV MANASIK HAJI ANAK-ANAK USIA DINI DI KB-TK UMMUL QURO GUNUNGPATI SEMARANG BAB IV MANASIK HAJI ANAK-ANAK USIA DINI DI KB-TK UMMUL QURO GUNUNGPATI SEMARANG Sebuah lembaga atau organisasi tentunya mempunyai sasaran atau tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam sebuah kegiatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan elemen yang sangat melekat di dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan elemen yang sangat melekat di dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan elemen yang sangat melekat di dalam kehidupan masyarakat, yang juga merupakan ekspresi yang besifat universal seperti halnya bahasa. Bagaimana

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PAJAK HIBURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PAJAK HIBURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PAJAK HIBURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG, Menimbang Mengingat : : a. bahwa berdasarkan Pasal 2 Ayat (2) Huruf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan berkembangnya zaman, fungsi busana mengalami sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PERAN CAMERA PERSON DI DEPARTEMEN PROMO SCTV

LAPORAN TUGAS AKHIR PERAN CAMERA PERSON DI DEPARTEMEN PROMO SCTV LAPORAN TUGAS AKHIR PERAN CAMERA PERSON DI DEPARTEMEN PROMO SCTV Disusun Oleh : KHOLID AMIRUDIN D1414034 Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) Dalam Bidang Komunikasi

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERUBAHAN ENIMMAX COMMUNITY ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERUBAHAN ENIMMAX COMMUNITY ANGGARAN DASAR ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERUBAHAN ENIMMAX COMMUNITY Mukaddimah Secara sadar bahwa Pancasila adalah ideologi dasar yang merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi

Lebih terperinci

Reforma Agraria dan Penataan Ruang YANG BERKEADILAN

Reforma Agraria dan Penataan Ruang YANG BERKEADILAN Reforma Agraria dan Penataan Ruang YANG BERKEADILAN O1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat dan berkahnya sehingga Buku Panduan Pelaksanaan Peringatan ini dapat terselesaikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksi. Komunikasi dapat di lakukan secara verbal yaitu suatu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. interaksi. Komunikasi dapat di lakukan secara verbal yaitu suatu bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi pada dasarnya terjadi dalam berbagai konteks kehidupan. Komunikasi yang merupakan sebagai syarat dalam kehidupan manusia itu sangat penting, hal

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR CITYCAR COMMUNITY INDONESIA (C3i)

ANGGARAN DASAR CITYCAR COMMUNITY INDONESIA (C3i) ANGGARAN DASAR CITYCAR COMMUNITY INDONESIA (C3i) JAKARTA, SEPTEMBER 2016 MUKADIMAH Bahwa pada dasarnya, persatuan dan kesatuan Bangsa yang merupakan salah satu persyaratan keberhasilan Program Pembangunan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2011 NOMOR 11

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2011 NOMOR 11 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2011 NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 11 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK

Lebih terperinci

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

ARTIKEL TENTANG SENI TARI NAMA : MAHDALENA KELAS : VII - 4 MAPEL : SBK ARTIKEL TENTANG SENI TARI A. PENGERTIAN SENI TARI Secara harfiah, istilah seni tari diartikan sebagai proses penciptaan gerak tubuh yang berirama dan diiringi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Berbicara di depan umum atau lebih dikenal dengan public speaking adalah

I. PENDAHULUAN. Berbicara di depan umum atau lebih dikenal dengan public speaking adalah I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berbicara di depan umum atau lebih dikenal dengan public speaking adalah proses berbicara kepada sekelompok orang dengan cara terstruktur yang disengaja dimaksudkan untuk

Lebih terperinci