TRANSKRIP WAWANCARA INFORMAN 1. Hari / tanggal wawancara : Jumat, 30 Mei : Sekretaris Redaksi Kompas
|
|
- Susanto Setiawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TRANSKRIP WAWANCARA INFORMAN 1 Hari / tanggal wawancara : Jumat, 30 Mei 2014 Tempat wawancara Nama Informan Pekerjaan : via Samuel Oktora : Sekretaris Redaksi Kompas 1. Mengapa Kompas tertarik untuk menempatkan kasus penahanan Ratu Atut Chosiyah sebagai berita utama pada edisi 21 dan 23 Desember 2014? Karna fakta dan ini kasus besar pasti dapat perhatian yang besar dari masyarakat. Sebelumnya karena Atut juga mendapatkan perhatian besar terkait dengan Dinasti Keluarga Ratu Atut di Pemerintahan Banten. Penahanan Ratu Atut Atut juga sedikitnya berdampak pada kelangsungan pemerintahan Pemrpov Banten. Jadi bukan hanya penangkapan saja yang menarik, tapi banyaki kepentingan lain yang perlu diketahui publik soal kelanjutan Pemerintahan setelah penangkapan Atut, apakah memang tetap menjabat atau tidak, itu jadi urusan Pemprov banten dan DPRD Banten. 2. Apa yang menarik bagi pembaca dalam mengikuti kasus tersebut? Yang menarik dari pemberitaan ini utamanya karena terungkapnya Dinasti atut. Masyarakat jadi tambah yakin dengan pandangan-pandangan miring soal Ratu Atut, dan terbukti kasus korupsinya banyak dan informasi jadi terbuka. Atut jadi subjek utama yang sekarang ini dipertanyakan soal loyalitasnya dan kebijakan-kebijakannya dalam memimpin Banten. DPRD
2 Banten juga sejarang sibuk mengurus kelanjutan pemerintahan Banten yang menurut Berita berupaya untuk melakukan pelimpahan wewenang ke Rano Karno. 3. Fakta apa yang Kompas temukan dalam memuat berita tersebut? Acuan Kompas tentu bersumber pada narasumber-narasumber utama Kompas. Soal fakta yang di dapat menunjukan bahwa Atut dijadikan tersangka untuk dua kasus korupsi. Pertama yang berhubungan dengan suap ke Akil Mochtar untuk kasus pilkada Banten, sama pengadaan alat kesehatan di provinsi Banten yang terkait dengan wewenangnya sebagai Gubernur Banten. 4. Apakah esensi utama yang ingin disampaikan Kompas dengan menempatkan pemberitaan penahanan Ratu Atut Chosiyah sebagai berita utama? Ratu Atut seorang tokoh besar, pusat perhatian masyarakat, pembelajaran masyarakat akan hukum yang harus ditegakkan bisa dilihat dari kasus ini. Berita ini bukan hanya berita penangkapan tapi juga membuka mata masyarakat mengenai pentingnya penegakan hukum yang tanpa pandang bulu. Kita apresiasi seluruh kinerja aparat khususnya KPK yang punya komitmen soal pemberantasan korupsi. 5. Bagaimana cara Kompas menentukan narasumber yang dinilai layak untuk mendukung pemberita tersebut? Sumber resmi.
3 6. Siapakah yang patut dipersalahkan dalam pemberitaan kasus Ratu Atut Chosiyah? Kompas tidak dalam posisi mempersalahkan, biar hukum yg berbicara. Utamanya yang ingin Kompas perlihatkan hanya kaitannya dengan adanya KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) di kepemimpinan Ratu Atut karena kasus ini juga melibatkan keluarga Atut. 7. Apakah Kompas mencium adanya kasus yang lebih besar dibalik peristiwa penahanan Ratu Atut Chosiyah? Kemungkinan-kemungkinan soal ada kasus lainnya pasti ada, karena Atut kepemimpinan Atut juga selama ini banyak diterpa isu miring. Terlebih dengan etika politik bernegaranya yang banyak melibatkan keluarganya dalam pemerintahan, masyarakat tahunya Atut ada main. Tapi dalam pemberitaan, Kompas selalu mengacu pada fakta, jadi tidak ada asumsi-asumsi untuk pemberitaan. Jadi Kompas selalu dukung menurut narasumber kredibel. 8. Bagaimana Kompas melihat kinerja Ratu Atut Chosiyah selama masa jabatannya sebagai Gubernur Banten selama ini? Kinerja Atut dinilai tidak signifikan, karena antara lain soal KKN. Kompas sendiri tidak bisa mengajukan opini dalam pemberitaan, tetapi menurut narasumber yang ada ternyata Atut ini memang banyak mengarah pada tidak berjalannya pemerintahan yang baik. Soal Dinasti keluarganya paling mencolok, tentang bagaimana keluarganya ada di posisi-posisi strategis di Banten.
4 9. Apakah kepentingan politik menjadi faktor yang berperan penting dalam kasus penahanan Ratu Atut Chosiyah? Kasus penahanan Atut bisa menimbulkan banyak spekulasi, banyak dugaaan, korelasinya bisa saja mengarah pada kepentingan politik. Kemungkinan-kemungkinan banyak, tapi kita tidak bisa asal tuduh bahwa KPK punya kepentingan politik. Setiap ada kasus korupsi biasanya tersangka atau orang-orang dalam partai selalu mengaitkan kasus-kasus korupsi ini sama kepentingan yang dipolitisir. Kalau pun ada dampaknya kesitu tapi sejauh ini KPK sudah menunjukan kinerja baiknya. 10. Apakah nilai moral yang dapat dimaknai dari peristiwa penangkapan Ratu Atut Chosiyah? Seharusnya partai politik memberikan ilmu politik kepada kaderkadernya. Kader bisa saja melenceng dari visi misi partai. Sebagai kepala daerah, pengabdian kepada masyarakat harus di jalankan dengan baik dan didukung dengan etika politik yang juga baik. 11. Apa kesimpulan yang dapat Kompas berikan dalam menilai kasus penahanan Ratu Atut Chosiyah? Apapun kasus korupsinya, semua bentuk penyelewenangan kewenangan dan uang negara harus ditindak. Aparat hukum harus lebih berani dari pada koruptor, meskipun jabatan-jabatan mereka di Pemerintahan punya andil besar. Etika politik pun masih sangat kurang dijalankan jika semua pelaksana
5 politik tidak bisa menunjukan alasan utamanya berpolitik yang untuk kesejahteraan masayarakat. 12. Apa pesan yang ingin disampaikan Kompas dengan dimuatnya berita utama mengenai penahanan Ratu Atut Chosiyah? Penahanan Atut menunjukan fungsi kontrol yang lemah. Korupsi masih merajalela, jadi masik banyak pekerjaan berat KPK. Berita ini bisa jadi perhatian bagi kepala-kepala daerah yang jangan sekali-kali menyalahgunakan wewenang, karena KPK semua bentuk penyelewengan akan mendapatkan hukuman. Aparat-aparat penegak hukum pun harus diseleksi, termasuk juga KPK untuk tetap menjaga kinerja dan netralitasnya. 13. Apa harapan Kompas dengan dimuatnya berita utama mengenai penahanan Ratu Atut Chosiyah? Harapan Kompas tentu menunjukan adanya harapan perubahan ke arah yang lebih baik dengan penegakan hukum yang lebih kuat lagi. Kepala daerah harus memperhatikan kepentingan publik, DPRD sebagai lembaga kontrol harus lebih aktif dalam mengawal pemerintahan. (Samuel Oktora, 30 Mei 2014) (Akhmad Mustain, 3 Juni 2014)
6 TRANSKRIP WAWANCARA INFORMAN 2 Hari / tanggal wawancara : Selasa, 3 Juni 2014 Tempat wawancara Nama Informan Pekerjaan : via Akhmad Mustain : Wartawan Media Indonesia 1. Mengapa Media Indonesia tertarik untuk menempatkan kasus penahanan Ratu Atut Chosiyah sebagai berita utama pada edisi 21 dan 23 Desember 2014? Penangkapan Atut jadi kasus besar yang ada waktu itu. Kasus ini punya nilai berita tinggi, jadi relevan untuk dipilih sebagai berita utama. Nilai berita tinggi ini bisa jadi karena banyak pandangan negatif soal Dinasti Atut di Banten. 2. Apa yang menarik bagi pembaca dalam mengikuti kasus tersebut? Penangkapan Atut jadi semacam pembenaran atas pandangan-pandangan negatif masyarakat pada kepemimpinan Atut. Selama ini sering Atut dikaitkan sama KKN. Selain itu yang penting soal kelanjutan Pemerintahannya mau apa, kaya gimana setalah Atut ditahan. Pembaca tentu mau tahu kelanjutan Pemerintahan di Banten seperti apa pascapenahanan Atut. 3. Fakta apa yang Media Indonesia temukan dalam memuat berita tersebut? Faktanya penangkapan Atut terkait dengan kasus Suap Pemilu Kada Lebak Banten dan korupsi peralatan kesehatan di Provinsi Banten. Bagian menariknya adalah fakta bahwa ratu Atut masih menjabat saat itu meskipun di
7 tahan. Memang menurut UU diperbolehkan, tapi DPRD Banten merasa bahwa kepentingan UU ini harus dikecualikan karena Pemerintah Provinsi Banten masih punya wakil Gubernur yang masih bisa mengambil alih. 4. Apakah esensi utama yang ingin disampaikan Media Indonesia dengan menempatkan pemberitaan penahanan Ratu Atut Chosiyah sebagai berita utama? Atut di tahan itu merupakan kenyataan. Sekarang yang terpenting adalah bagaimana Banten masih bisa berjalan tanpa Atut karena penangkapan Atut ini jangan sampai merugikan kembali Provinsi Banten dan kelanjutan pemerintahan penting untuk dibahas. 5. Bagaimana cara Media Indonesia menentukan narasumber yang dinilai layak untuk mendukung pemberita tersebut? Penentuan narasumber ini tentu yang harus mengerti dan memahami permasalahan, intinya harus yang kredibel. Bisa dari pihak mana saja, yang jelas mewakili kedua belah pihak. Jika yang dibahas adalah kasus penangkapan Atut jadi KPK dan Atut sendiri tentu bisa jadi narasumber, tapi pihak lain pun memungkinkan untuk menjadi narasumber selama memanmg dianggap kredibel untuk memberikan pemahamannya atas kasus. Misalnya kita pake narasumber dari DPRD Banten juga masih relevan karena DPRD dalam berita ini juga jadi pembahasan.
8 6. Siapakah yang patut dipersalahkan dalam pemberitaan kasus Ratu Atut Chosiyah? Kita (Media Indonesia) pers hanya menyajikan fakta dan tidak ada tendensi untuk mepersalahkan. Mengenai pembaca mengartikan berita yang menganggap kita lebih menyudutkan satu pihak atau menguntungkan pihak lain, itu kan bentuk subjektifitas pembaca yang mengartikan berita seperti apa. 7. Apakah Media Indonesia mencium adanya kasus yang lebih besar dibalik peristiwa penahanan Ratu Atut Chosiyah? Kasus yang menyangkut soal birokrat dan birokrasi memungkinkan untuk membawa pihak-pihak lain atau ada kaitannya dengan kasus lain. Soal kasus ini pun bisa saja terkait dengan pihak lain, tapi MI sendiri tidak asal ngarang karena kita dukung semua dengan narasumber. Hal yang mungkin terjadi dan memang tengah terjadi adalah pengalihan kekuasaan Atut karena ini memang sedang diperdebatkan. Soal pengalihan kekuasaan tersebut boleh atau tidak yang harus bersandar pada ketentuan yang udah jadi kesepakatan. 8. Bagaimana Media Indonesia melihat kinerja Ratu Atut Chosiyah selama masa jabatannya sebagai Gubernur Banten selama ini? Jika melihat pihak yang tidak setuju, tentu kinerja Atut dinilai gagal atau buruk, begitu juga sebaliknya jika melihat pendukung Atut. MI sendiri tidak bisa menilai gagal atau berhasilnya kinerja Atut tanpa data, dan memang kita pada berita itu tidak memberikan data untuk menunjukan berhasil atau tidak. Pastinya memang perlu adanya perbaikan untuk Banten yang lebih baik, siapapun itu yang memimpin.
9 9. Apakah kepentingan politik menjadi faktor yang berperan penting dalam kasus penahanan Ratu Atut Chosiyah? Pihak yang pro atau kontra dengan penahanan Atut pasti akan memanfaatkan kasus ini, karena kasus yang hubungannya dengan politik memang berhubungan dengan banyak pihak. Selama KPK bisa menyelesaikan kasus ini dengan baik, tidak usah dengar pihak-pihak lain atas kepentingan kasus ini. Begitu juga dengan kelanjutan Pemerintahan banten, mengenai ada pelimpahan wewenang atau tidak yang harus jelas berdasarkan pada apa acuannya. kalau pada UU, tentu Atut diuntungkan untuk tetap menjabat sebelum ada putusan bersalah. 10. Apakah nilai moral yang dapat dimaknai dari peristiwa penangkapan Ratu Atut Chosiyah? Kosupsi masih terjadi di berbagai lini, dari elite hingga bawahanbawahan. Korupsi ini selalu terjadi dan terjadi, berarti ada pengawasan yang yang kurang atau ada sistem pengawawasan yang harus diperbaiki. Korupsi intinya menjadi permasalahan utama dalam pemerintahan kita. Atut pun jika terbukti bersalah harus di hukum. Termasuk juga upaya penentuan status kepemimpinan Atut di Banten harus jelas apakah memang bersandar pada UU atau ada ketentuan lain yang diperbolehkan, semua pihak harus mengedepankan kepentingan rakyat sebagai tujuan utama.
10 11. Apa kesimpulan yang dapat Media Indonesia berikan dalam menilai kasus penahanan Ratu Atut Chosiyah? Kita apresiasi kinerja KPK dan aparat penegak hukum yang punya komitmen dalam pemberantasan korupsi. Kita dukung sepenuhnya perbaikan hukum dan penegakannya. Salah dan tidaknya Atut harus dijadikan langkah nyata penegak hukum untuk menegakan hukum seadil-adilnya. Atut mungkin akan dinilai pembaca bersalah jika telah terkait dengan KPK, tapi semua hal itu harus dilihat nanti karena ada pengadilan yang memutuskan. pelimpahan wewenang pada wakil Gubernur jika memang sejalan dengan ketentuan dan mendukung perbaikan kinerja provinsi Banten harus dilakukan. Sebaliknya, jika memang tidak ada ketentuannya dan memang tidak diatur dalam UU, ya jangan dilakukan karena hukum di kita kan sandarannya pada UU dan ketentuan tertulis lainnya yang jelas dan formal. 12. Apa pesan yang ingin disampaikan Media Indonesia dengan dimuatnya berita utama mengenai penahanan Ratu Atut Chosiyah? Kita ingin masyarakat mengetahui kelanjutan kasus ini, perkembangan serta penyelesaiannya. Kita ingin menunjukan bahwa masih banyak kasus korupsi yang harus diselesaikan KPK atau penegak hukum lainnya. Pemerintah masih punya PR besar untuk menyelesaiakan semua kasus korupsi, tapi kita masih punya harapan untuk Indonesia yang bebas korupsi dengan terbongkarnya kasus-kasus korupsi.
11 KOMPAS Edisi : Sabtu, 21 Desember 2013
12
13 KOMPAS Edisi: Senin, 23 Desember 2013
14
15 MEDIA INDONESIA Edisi : 21 Desember 2013 Penulis : (Che/Eb/SU/x-5) Halaman : Rubrik : POLKAM/HUKUM Pulihkan Pemerintahan Banten Pemerintah Provinsi Banten harus segera dipulihkan pascapenahanan Gubernur Ratu Atut Chosiyah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). DPRD Banten akan secepatnya menggelar rapat untuk menyikapi penahanan tersebut. Pimpinan DPRD akan segera mengadakan rapat pimpinan diperluas dengan pimpinan fraksi untuk memastikan efektivitas tata kelola Pemprov Banten tidak terganggu, kata Wakil Ketua DPRD Banten Eli Mulyadi (F-Hanura) via pesan singkat kepada Media Indonesia, tadi malam. Menurut dia, pihaknya akan berkonsultasi dengan Kementerian Dalam Negeri untuk menjaga kondusivitas di Provinsi Banten. Dia juga meminta semua pihak, baik yang pro maupun kontra, untuk bisa menahan diri agar jangan sampai terjadi bentrokan. Proses hukum biarkan berjalan, tuturnya. KPK menahan Gubernur Atut setelah ia menjalani pemeriksaan pertama sebagai tersangka selama 6 jam di Gedung KPK, Jakarta. Atut diduga terlibat dalam kasus pemberian hadiah kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar pada penanganan perkara pemilihan umum kepala daerah Lebak, Banten. (Gubernur Atut) ditahan di Rumah Tahanan Pondok Bambu untuk 20 hari pertama, kata juru bicara KPK Johan Budi di Jakarta, kemarin. Wajah orang nomor satu di Tanah Jawara itu tampak sembap. Menurut sumber di KPK, Atut kaget dan menangis setelah tahu dirinya akan ditahan. Saat Atut menjalani pemeriksaan, hampir seribuan pendukungnya berunjuk rasa di depan Gedung KPK. KPK sudah menangkap dan menetapkan tersangka mantan Ketua MK Akil Mochtar dan adik Atut, Tubagus Chaeri Wardana. Selain itu, Atut diduga terlibat dalam korupsi pengadaan alat kesehatan di Provinsi Banten. Di Rutan Pondok Bambu, Atut menghuni Blok C-13 bersama 15 tahanan kasus tindak pidana umum lainnya. Menurut kuasa hukum Atut, Teuku Nasrullah, kliennya minta tidak disatukan dengan tahanan narkoba. Ibu Atut sudah bisa legowo, kata dia.
16 Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengaku sedih dengan penahanan koleganya itu. Ditahan kan belum tentu bersalah. Kita jalani saja, kata dia. Di Golkar, Atut menjabat wakil bendahara umum. Pertahankan Atut Dalam menanggapi penahanan Atut, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan Atut masih bisa menjalankan pemerintahan dari balik tahanan. Ia masih bisa melakukan langkah strategis termasuk melantik pejabat di daerah, ujarnya. Sementara itu, Gamawan menyebutkan, selama Atut ditahan, tugas keseharian di Pemerintah Provinsi Banten bisa dijalankan wakil gubernur ataupun sekretaris daerah. Namun, menurut anggota Komisi II dari Fraksi PKB Abdul Malik Haramain, sikap pemerintah pusat yang menunggu status Atut berikutnya secara politik akan merugikan masyarakat Banten dan menimbulkan ketidakpastian. DPRD Banten segera melaksanakan rapat paripurna istimewa dan merekomendasikan penonaktifan Ratu Atut kepada Kemendagri, ujar Malik. (Che/Eb/SU/x-5)
17 MEDIA INDONESIA Edisi : 23 Desember 2013 Penulis : (AT/WB/SM/X-4) Halaman : Rubrik : POLKAM Rano Karno Tidak Bisa Putuskan Kebijakan WAKIL Gubernur Banten Rano Karno tidak berhak memutuskan kebijakan strategis terkait dengan pelimpahan tugas yang diberikan Gubernur Ratu Atut Chosiyah kepada dirinya. Hal itu karena Atut, yang saat ini ditahan KPK atas dugaan suap sengketa pemilu kada Lebak, masih sebagai gubernur. Hal itu ditegaskan Staf Ahli Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Bidang Politik dan Hubungan Antarlembaga Reydonnyzar Moenek. Pelimpahan kewenangan dari Gubernur Ratu Atut Chosiyah kepada Wagub Rano Karno hanya sebagian, ujarnya di Jakarta, kemarin. Pernyataan Reydonnyzar itu meluruskan keterangan Mendagri Gamawan Fauzi sebelumnya yang mengungkapkan bahwa Ratu Atut telah menyerahkan semua kewenang-annya kepada Rano. Bu Atut sudah minta dibuatkan surat keputusan gubernur kepada sekda agar semua kewenangan gubernur dilimpahkan ke wakil gubernur, ujar Gamawan pada Sabtu (21/12) (Media Indonesia, 22/12). Reydonnyzar menegaskan Ratu Atut Choysiah masih tetap menjadi gubernur hingga proses pelimpahan berkas ke pengadilan. Dalam ketentuan UU No 32/2004 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah No 7/2004, gubernur dapat diberhentikan sementara jika yang bersangkutan berubah status menjadi terdakwa. Jadi, sekarang hanya pelimpahan sebagian kewenangan, bukan penyerahan mandat sepenuhnya, agar proses administrasi di Banten tidak terganggu, jelasnya. Tugas yang harus dilakukan Rano dari pelimpahan itu antara lain melantik Wali Kota/Wakil Wali Kota terpilih Tangerang Arief R Wismansyah-Sachrudin untuk periode Lebih lanjut, ia menjelaskan, jika berkas Atut sudah dilimpahkan ke pengadilan dan yang bersangkutan diberhentikan sementara, wagub melaksanakan semua tugas gubernur, tetapi jabatannya masih wagub. Jika sudah ada vonis dan ada kekuatan hukum tetap, Atut yang saat ini masih menjabat Ketua DPP Partai Golkar, baru diberhentikan secara definitif. Dengan dasar itu, wakil gubernur akan diangkat sebagai gubernur definitif. Tidak akan ganggu
18 Pada bagian lain, Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengatakan Partai Golkar tidak akan menjegal proses peralihan Rano Karno menjadi gubernur menggantikan Ratu Atut. Menurut dia, Rano juga figur pilihan Golkar dalam pemilu kada Banten. Saya pastikan (Rano Karno) tidak (akan dijegal). Tidak ada tradisi di Golkar membalas dan menggoyang, katanya di Jakarta Convention Center, Jakarta, Sabtu (21/12) malam. Menurutnya, Golkar baru akan menggoyang kepemimpinan seseorang apabila orang yang berkuasa tersebut tidak baik. Pengamat politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Gandung Ismanto, berpendapat pascapenahanan Atut, pemerintahan Banten akan terganggu. Bahkan, ia berpendapat Rano tidak akan mampu menjalankan tugas dengan baik karena masih ada intervensi dari pihak keluarga Atut. Rano pasti berat menjalankan roda pemerintahan karena masih ada intervensi dari keluarga Atut, tukas Gandung.
19 Nama Tempat / Tanggal Lahir Alamat Nomor Telepon Kewarganegaraan Jenis Kelamin : Dio Kharisma Pratiwi : Bandung, 8 November 1991 : Jl. Baladewa Gang 1 no. 9 Bandung : : diokharismapratiwi@yahoo.com : Indonesia : Perempuan Pendidikan Formal : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung. : SMAN 17, Bandung : SMPN 1, Bandung : TK. Kasih Bunda, Bandung
20 Kursus : Design Graphic Corel Draw Course at UNIBI Bandung : English First Pengalaman Kerja : Bloods Blaze : Sixteen D-Scale : Hard Rock FM Bandung : Invictus
Kalau dibilang semua atas pilihan rakyat, tapi yang bukankah mereka naik ke tampuk kekuasaan atas permainan politik keluarga?
Pengantar: Kekuasaan yang katanya milik rakyat kini telah dikebiri sedemikian rupa sehingga dimiliki oleh para dinasti penguasa. Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menyebut ada 58 daerah yang dipimpin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Korupsi merupakan salah satu permasalahan yang masih dihadapi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Korupsi merupakan salah satu permasalahan yang masih dihadapi pemerintah Indonesia. Banyak kasus korupsi yang diungkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang
Lebih terperinciKELOMPOK 4 PELANGGARAN KODE ETIK HAKIM MK ( MAHKAMAH KONSITUSI) AKIL MOCHTAR INDONESIA
KELOMPOK 4 PELANGGARAN KODE ETIK HAKIM MK ( MAHKAMAH KONSITUSI) AKIL MOCHTAR DI INDONESIA Hakim adalah pejabat yang memimpin persidangan. حكم Istilah "hakim" sendiri berasal dari kata Arab (hakima) yang
Lebih terperinciKonferensi Pers Presiden RI Tentang Kasus Hukum Ketua MK, tgl 5 Okt 2013, di Jakarta Sabtu, 05 Oktober 2013
Konferensi Pers Presiden RI Tentang Kasus Hukum Ketua MK, tgl 5 Okt 2013, di Jakarta Sabtu, 05 Oktober 2013 KONFERENSI PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG KASUS HUKUM KETUA MAHKAMAH KONSTITUSI DI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama pemerintah Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Isu korupsi, suap, pencucian uang, dan semua bentuk penggelapan uang negara hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama pemerintah Indonesia. Para aparatur
Lebih terperinciLAPORAN SURVEI PROVINSI BANTEN (DATA SURVEI 7 12 APRIL 2016)
LAPORAN SURVEI PROVINSI BANTEN (DATA SURVEI 7 12 APRIL 2016) Prepared by: INDO BAROMETER Jl. Tebet Barat Dalam IV No. 13, Tebet, Jakarta Selatan Telp: (021) 83787184 (Hunting) Fax: (021) 83787190 I. METODOLOGI
Lebih terperinciLAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI
TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan
Lebih terperinciPERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 3 TAHUN 2014 T E N T A N G
PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 3 TAHUN 2014 T E N T A N G TATA BERACARA PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG BADAN KEHORMATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 24 Oktober Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 24 Oktober 2011 Indeks 1. Lengser Sebulan, Bekas Bupati Ditahan 2. Penangkapan Pejabat Kemenakertrans Dadong siap buka-bukaan dipersidangan 3. Penangkapan
Lebih terperinciGila! Golkar Calonkan Ketua DPR yang Terkait Banyak Kasus Korupsi
Gila! Golkar Calonkan Ketua DPR yang Terkait Banyak Kasus Korupsi Bendahara Umum Partai Golongan Karya Setya Novanto tiba di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2014).
Lebih terperinciJokowi Diuji, KPK Diamputasi Selasa, 17 Pebruari 2015
Jokowi Diuji, KPK Diamputasi Selasa, 17 Pebruari 2015 Presiden Joko Widodo menghadapi ujian mahadahsyat setelah permohonan Komisaris Jenderal Budi Gunawan dikabulkan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebagai lembaga negara yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,
Lebih terperinciKorupsi di parlemen bentuknya banyak mulai dari budgeting hingga legislasi itu sendiri.
Korupsi di parlemen bentuknya banyak mulai dari budgeting hingga legislasi itu sendiri. Sejak reformasi, Indonesia makin demokratis. Sayangnya proses demokratisasi itu tak signifikan dengan proses pemberantasan
Lebih terperinciLAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI
TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan
Lebih terperinciClipping Service. Anti Money Laundering 9 Juni Indeks
Clipping Service Anti Money Laundering 9 Juni 2011 Indeks 1. Dugaan Korupsi KPK Akan Panggil Nazaruddin dan Istrinya 2. Diperiksa Kasus Kemendiknas Lalu, Bagaimana Kaitan Nazar-Kasus Sesmenpora? 3. Nazaruddin
Lebih terperinci2017, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Neg
No.1748, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DKPP. Kode Etik dan Pedoman Perilaku. PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK DAN
Lebih terperinciKeterangan Pers Presiden RI tentang Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi, Jumat, 26 Juni 2009
Keterangan Pers Presiden RI tentang Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi, 26-6-09 Jumat, 26 Juni 2009 Â KETERANGAN PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENEGAKAN HUKUM DAN PEMBERANTASAN KORUPSI,
Lebih terperinciRINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 40/PUU-XIII/2015 Pemberhentian Sementara Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi
RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 40/PUU-XIII/2015 Pemberhentian Sementara Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi I. PEMOHON Dr. Bambang Widjojanto, sebagai Pemohon. KUASA HUKUM Nursyahbani Katjasungkana,
Lebih terperinciGUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN
GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYIDIKAN BAGI PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,
Lebih terperinciKODE ETIK PENYELENGGARA NEGARA SEBAGAI UPAYA PENEGAKAN ETIKA BAGI PENYELENGGARA NEGARA
KODE ETIK PENYELENGGARA NEGARA SEBAGAI UPAYA PENEGAKAN ETIKA BAGI PENYELENGGARA NEGARA Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 01 November 2014; disetujui: 01 Desember 2014 Terselenggaranya tata pemerintahan
Lebih terperinciHeadline Berita Hari Ini Periode: 01/07/2014 Tanggal terbit: 01/07/2014
Headline Berita Hari Ini Periode: 01/07/2014 Tanggal terbit: 01/07/2014 Sebaran Bidang. Monitoring Isu Publik pada Selasa 1 Juli 2014 didominasi bidang Polhukam, yang sebanyak 84,2 persen. Isu publik bidang
Lebih terperinciIrman Gusman Minta Jatah Rp 300 Per Kg
Irman Gusman Minta Jatah Rp 300 Per Kg Kasus Suap Pengurusan Gula Impor http://www.rmol.co/read/2016/11/09/267707/irman-gusman-minta-jatah-rp-300-per-kg- RABU, 09 NOVEMBER 2016, 09:07:00 WIB HARIAN RAKYAT
Lebih terperinciJAKARTA, KOMPAS - Hingga Senin (2/6), Komisi Pemilihan Umum masih belum mengumumkan Laporan Harta
JAKARTA, KOMPAS - Hingga Senin (2/6), Komisi Pemilihan Umum masih belum mengumumkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden. Alasannya, KPU masih menunggu
Lebih terperinciSaat kasus korupsi terjadi, Hari Sabarno disebut tidak lagi menjabat sebagai Mendagri.
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 12 September 2011 Indeks 1. Kasus Korupsi Mobil Kebakaran Mantan mendagri tuding jaksa tak cermat 2. Penanganan Kasus Korupsi Dana BSM Dinilai Lamban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki cukup banyak koruptor. Korupsi di Indonesia sudah menjadi suatu budaya atau trend yang menjamur. Trend korupsi tersebut terindikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan dari hukum acara pidana adalah untuk mencari dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan dari hukum acara pidana adalah untuk mencari dan mendapatkan atau setidak-tidaknya mendekati kebenaran materil. Kebenaran materil merupakan kebenaran
Lebih terperinciJokowi dan Skenario Kapolri Selasa, 20 Januari 2015
Jokowi dan Kapolri Selasa, 20 Januari 2015 Ketuk palu keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas pro dan kontra pengangkatan Komisaris Jenderal (Komjen) Budi Gunawan telah kita ketahui bersama. Pengangkatan
Lebih terperinciSanksi bagi Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai masalah hukum, apa ada?
Sanksi bagi Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai masalah hukum, apa ada? Oleh: Ibrahim Hasan Berdasarkan berita online, diketahui bahwa Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah mengeluarkan Surat Edaran
Lebih terperinciRANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN
RANCANGAN LAPORAN SINGKAT FIT AND PROPER TEST KOMISI III DPR RI TERHADAP CALON PIMPINAN KPK ------------------------------------- (BIDANG HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN) Tahun Sidang :
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 16 Agustus Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 16 Agustus 2011 Indeks 1. Dugaan Kasus Korupsi KPK Selidiki 7 Kasus Keterlibatan Nazaruddin 2. Korupsi di Kemenpora Atasan Sesmenpora mengetahui
Lebih terperinciAnalisis Isi Media Judul: MIP No Pengesahan RUU Pilkada Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 23/09/2014
Analisis Isi Media Judul: MIP No 207 Pengesahan RUU Pilkada Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 23/09/2014 Sebaran Media Terdapat 12 media baik daring, cetak, maupun elektronik yang teridentifikasi memberitakan
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL
RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang:
Lebih terperinciRINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA
RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 71/PUU-XIV/2016 Hak Konstitusional Terdakwa dan/atau Mantan Narapidana Untuk Dipilih Menjadi Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah I. PEMOHON Drs. H. Rusli
Lebih terperinciKOLUSI MERUSAK MORAL BANGSA
KOLUSI MERUSAK MORAL BANGSA EKA MUHAMAD NUR ROSID / 11.12.5992 KELOMPOK: I (KEADILAN) PROGRAM STUDI: PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN: SISTEM INFORMASI DOSEN: MOHAMMAD IDRIS.P, DRS, MM LATAR BELAKANG MASALAH
Lebih terperinciBADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG
1 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH
Lebih terperinci2 2. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1607); MEMUTU
No.547, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DPR-RI. Kode Etik. PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DENGAN
Lebih terperinciBank Century bukanlah bank yang berdampak sistemik yang pantas mendapat dana talangan.
Pengantar: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa kembali Wakil Presiden Boediono di kantor Wakil Presiden dalam kasus bailout Bank Century. Ia diperiksa selama 10 jam. Akankah Boediono menjadi tersangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikuatkan dan diatur oleh perundang-undangan yang berlaku. Dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, keberadaan dan peran auditor yang sangat strategis dikuatkan dan diatur oleh perundang-undangan yang berlaku. Dengan meningkatkan kompetisi dan
Lebih terperinciAnalisis Isi Media Judul: MIP No. 215 Sidang Perdana DPR Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 02/10/2014
Analisis Isi Media Judul: MIP No. 215 Sidang Perdana DPR Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 02/10/2014 Sebaran Media. Media yang paling banyak memberitakan topik MCA hari ini adalah Detik (42 berita).
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.906, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA. Pemilu. Penyelenggara Kode Etik. PERATURAN BERSAMA KOMISI PEMILIHAN UMUM, BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM, DAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA
Lebih terperinciDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH. Muchamad Ali Safa at
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH Muchamad Ali Safa at DPRD Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah FUNGSI: Legislasi; Anggaran; Pengawasan; Representasi RAKYAT DI DAERAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penetapan status tersangka, bukanlah perkara yang dapat diajukan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajuan permohonan perkara praperadilan tentang tidak sahnya penetapan status tersangka, bukanlah perkara yang dapat diajukan dalam sidang praperadilan sebagaimana
Lebih terperinciDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUDUS - 2 - DENGAN
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA KASUS. Lihat Putusan Pengadilan Negeri Jakarta tertanggal 27 Mei 2008, No. 06/Pid/Prap/2008/PN Jkt-Sel
59 BAB 4 ANALISA KASUS 4.1 Posisi Kasus Penangkapan Dalam Hal Tertangkap Tangan Atas Al Amin Nasution Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi Tindak Pidana Korupsi di Indonesia sudah begitu parah dan meluas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Nasional bertujuan mewujudkan manusia Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional bertujuan mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya yang adil, makmur, sejahtera dan tertib berdasarkan
Lebih terperinciPKSANHAN II PUSAT KAJIAN SISTEM DAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA KEKOSONGAN PEMERINTAHAN SEBAGAI IMPLIKASI PEMILUKADA SERENTAK
POLICY BRIEF PKSANHAN II PUSAT KAJIAN SISTEM DAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA KEKOSONGAN PEMERINTAHAN SEBAGAI IMPLIKASI PEMILUKADA SERENTAK LATAR BELAKANG Sebanyak 269 kepala daerah akan habis atau sengaja
Lebih terperinciPENEGAKAN HUKUM. Bagian Keempat, Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 3.4 Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Modul E-Learning 3 PENEGAKAN HUKUM Bagian Keempat, Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 3.4 Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 3.4.1 Kewenangan KPK Segala kewenangan yang
Lebih terperinciPERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER NOMOR 1 TAHUN 2017 tentang KODE ETIK KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA
PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER NOMOR 1 TAHUN 2017 tentang KODE ETIK KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA
Lebih terperinciAkankah Boediono Jadi Tumbal Century?
Akankah Boediono Jadi Tumbal Century? http://www.suarapembaruan.com/politikdanhukum/akankah-boediono-jadi-tumbal-century/33703 Kamis, 11 April 2013 8:48 Wakil Presiden Boediono. [google] Berita Terkait
Lebih terperinciRINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 102/PUU-XIII/2015 Pemaknaan Permohonan Pra Peradilan
RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 102/PUU-XIII/2015 Pemaknaan Permohonan Pra Peradilan I. PEMOHON - Drs. Rusli Sibua, M.Si. ------------------------------- selanjutnya disebut Pemohon. Kuasa Hukum: -
Lebih terperinciRANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN
RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT KONSULTASI KOMISI III DPR RI DENGAN MAHKAMAH AGUNG RI --------------------------------------------------------------- (BIDANG HUKUM, HAM DAN KEAMANAN) Tahun Sidang : 2016-2017.
Lebih terperinciHeadline Berita Hari Ini Periode: 02/09/2014 Tanggal terbit: 02/09/2014
Headline Berita Hari Ini Periode: 02/09/2014 Tanggal terbit: 02/09/2014 Sebaran Bidang. Pemberitaan media hari ini (Selasa, 2 September 2014) teridentifikasi bidang Polhukam (81,8%), bidang Perekonomian
Lebih terperinciKoalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi dan Reformasi Hukum
2014 Jakarta, 4 Februari Kepada Yth. 1. DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono Presiden Republik Indonesia 2. Amir Syamsudin Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Di Jakarta 1. Pemerintah-dalam hal ini diwakili
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (Opini WTP) adalah salah satu dari empat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Opini Wajar Tanpa Pengecualian (Opini WTP) adalah salah satu dari empat jenis opini yang diterbitkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap hasil pemeriksaan
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. maka penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut: dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) pun sejajar dan bersifat
93 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut: 1. Hubungan antara Pemerintah Daerah dan Dewan
Lebih terperinciDAFTAR TERDAKWA/TERPIDANA PERKARA KORUPSI DARI POLITISI ATAU KADER PARPOL YANG DIVONIS PENGADILAN PADA TAHUN
DAFTAR TERDAKWA/TERPIDANA PERKARA KORUPSI DARI POLITISI ATAU KADER PARPOL YANG DIVONIS PENGADILAN PADA TAHUN 2013-2015 No Terdakwa/Terpidana Asal Partai Kasus Vonis Waktu Vonis 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rencana Revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi bukan lagi menjadi isu baru di Indonesia. Rencana tersebut sudah ada sejak tahun 2010. Dikutip dari
Lebih terperinciPILKADA lewat DPRD?
http://www.sinarharapan.co/news/read/30485/mengorbankan-rakyat-untuk-menutupi-kelemahan-parpol PILKADA lewat DPRD? Mengorbankan Rakyat untuk Menutupi Kelemahan Parpol 04 January 2014 Vidi Batlolone Politik
Lebih terperinciRINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 31/PUU-X/2012 Tentang Kewenangan Lembaga BPKP dan BPK
RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 31/PUU-X/2012 Tentang Kewenangan Lembaga BPKP dan BPK I. PEMOHON Ir. Eddie Widiono Sowondho,M.Sc., selanjutnya disebut Pemohon. Kuasa Hukum: Dr.
Lebih terperinci*14671 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 4 TAHUN 2004 (4/2004) TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Copyright (C) 2000 BPHN UU 4/2004, KEKUASAAN KEHAKIMAN *14671 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 4 TAHUN 2004 (4/2004) TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia adalah sebuah negara yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah sebuah negara yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Negara ini lahir dari perjuangan bangsa Indonesia yang bertekad mendirikan Negara kesatuan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai pelaksanaan
Lebih terperinciTERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)
TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan
Lebih terperinciRINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 8/PUU-XVI/2018 Tindakan Advokat Merintangi Penyidikan, Penuntutan, dan Pemeriksaan di Sidang Pengadilan
RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 8/PUU-XVI/2018 Tindakan Advokat Merintangi Penyidikan, Penuntutan, dan Pemeriksaan di Sidang Pengadilan I. PEMOHON Barisan Advokat Bersatu (BARADATU) yang didirikan berdasarkan
Lebih terperinciPEDOMAN PEMETAAN ANGGOTA DPRD KABUPATEN/KOTA YANG MENCALONKAN DIRI PADA PILKADA SERENTAK TAHUN 2018 DI DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
PEDOMAN PEMETAAN KABUPATEN/KOTA YANG MENCALONKAN DIRI PADA PILKADA SERENTAK TAHUN 2018 DI DAERAH PROVINSI JAWA BARAT OLEH KEPALA BIRO PEMERINTAHAN DAN KERJA SAMA M. TAUFIQ BUDI SANTOSO KAMIS, 7 DESEMBER
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BERSAMA KOMISI PEMILIHAN UMUM, BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM, DAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM NOMOR 13 TAHUN 2012 NOMOR 11 TAHUN 2012 NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PENYELENGGARA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, dijelaskan desain penelitian yang digunakan dalam tesis ini. Desain yang dimaksud berkenaan dengan metode penelitian yang meliputi jenis penelitian, data
Lebih terperinciPENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI DEMOKRAT T E R H A D A P RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG OMBUDSMAN
PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI DEMOKRAT T E R H A D A P RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG OMBUDSMAN Juru Bicara : H. DADAY HUDAYA, SH, MH Nomor Anggota : A- 92 Assalamu`alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera untuk
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai pelaksanaan
Lebih terperinciRINGKASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA
RINGKASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA A. Pendahuluan Alasan/pertimbangan penggantian Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.76, 2010 KORUPSI. KOLUSI. NEPOTISME. Penyelenggaraan Negara. KPK. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5137) UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciSetyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama
Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Irtama 2016 1 Irtama 2016 2 SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PIAGAM AUDIT INTERN 1. Pengawasan internal adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah "MK sudah kehilangan wibawa sejak skandal Akil Mochtar. Sayangnya, tidak ada terobosan untuk komfensasi tingkat kepercayaan masyarakat yang drop tersebut sehingga
Lebih terperinciRESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 016/PUU-IV/2006 Perbaikan 11 September 2006
RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 016/PUU-IV/2006 Perbaikan 11 September 2006 I. PARA PEMOHON Prof. DR. Nazaruddin Sjamsuddin sebagai Ketua KPU PEMOHON I Prof. DR. Ramlan Surbakti, M.A., sebagai Wakil Ketua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemunculan korupsi di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk ringan atau berat, terorganisasi atau tidak. Walaupun korupsi sering memudahkan kegiatan
Lebih terperinciKASUS TINDAK PIDANA KORUPSI PENINGKATAN JALAN NANTI AGUNG - DUSUN BARU KECAMATAN ILIR TALO KABUPATEN SELUMA
KASUS TINDAK PIDANA KORUPSI PENINGKATAN JALAN NANTI AGUNG - DUSUN BARU KECAMATAN ILIR TALO KABUPATEN SELUMA http://www.beritasatu.com 1 Bengkulu - Kepala Polda Bengkulu, Brigjen Pol. M. Ghufron menegaskan,
Lebih terperinciPernyataan Pers MAHKAMAH AGUNG HARUS PERIKSA HAKIM CEPI
Pernyataan Pers MAHKAMAH AGUNG HARUS PERIKSA HAKIM CEPI Hakim Cepi Iskandar, pada Jumat 29 Oktober 2017 lalu menjatuhkan putusan yang mengabulkan permohonan Praperadilan yang diajukan oleh Setya Novanto,
Lebih terperinci1. Dugaan Korupsi KPU Ada aliran dana ke lima media 2. Berstatus Saksi, KPK Kesulitan Pulangkan nazaruddin 3. Hakim Syarifuddin Bantah Terima Suap
Clipping Service Anti Money Laundering 17 Juni 2011 Indeks 1. Dugaan Korupsi KPU Ada aliran dana ke lima media 2. Berstatus Saksi, KPK Kesulitan Pulangkan nazaruddin 3. Hakim Syarifuddin Bantah Terima
Lebih terperinciNama : ALEXANDER MARWATA
Nama : ALEXANDER MARWATA 1. Pengadilan adalah tempat seseorang mencari keadilan. Pengadilan bukan tempat untuk menjatuhkan hukuman. Meskipun seorang Terdakwa dijatuhi hukuman penjara hal itu dalam rangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan informasi yang terjadi setiap harinya, sudah menjadi kebutuhan penting di setiap harinya. Media massa merupakan wadah bagi semua informasi
Lebih terperincib. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciRINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 47/PUU-XV/2017 Hak Angket DPR Terhadap KPK
RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 47/PUU-XV/2017 Hak Angket DPR Terhadap KPK I. PEMOHON 1. DR. Busyro Muqoddas 2. Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia 3. Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI)
Lebih terperinciAnalisis Isi Media Judul: MCA No.33 Revisi UU KPK Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 18/02/2016
Analisis Isi Media Judul: MCA No33 Revisi UU KPK Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 18/02/2016 Sebaran Media Monitoring media pada hari Kamis, 18 Februari 2016 mengenai Revisi UU KPK paling banyak diangkat
Lebih terperinciOleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD Kab. Kolaka) A. Pendahuluan
PROMOSI JABATAN MELALUI SELEKSI TERBUKA PADA JABATAN ADMINISTRATOR; TATA CARA PELAKSANAAN DAN KEMUNGKINAN PENERAPANNYA DILINGKUNGAN PEMERINTAH KAB. KOLAKA Oleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat UU. Sehubungan dengan judicial review, Maruarar Siahaan (2011:
34 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Judicial Review Kewenangan Judicial review diberikan kepada lembaga yudikatif sebagai kontrol bagi kekuasaan legislatif dan eksekutif yang berfungsi membuat UU. Sehubungan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL Menimbang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciPengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014
Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014 PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG KABINET PARIPURNA DI KANTOR PRESIDEN,
Lebih terperinciAnalisis Isi Media Judul: MIP No. 112 Kasus Dugaan Korupsi Penyelenggaraan Haji Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 23/05/2014
Analisis Isi Media Judul: MIP No 112 Kasus Dugaan Korupsi Penyelenggaraan Haji 2012-2013 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 23/05/2014 Sebaran Media Terkait isu yang disorot dalam analisis hari ini, media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seolah tak pernah memiliki akhir dan tak selesai untuk dibahas.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Korupsi merupakan salah satu isu yang selalu menghiasi media-media massa kita. Baik media cetak maupun elektronik. Masalah korupsi di negeri ini seolah tak
Lebih terperinciRINGKASAN PERMOHONAN PERKARA
RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 9/PUU-XV/2017 Mekanisme Pengangkatan Wakil Kepala Daerah yang Berhenti Karena Naiknya Wakil Kepala Daerah Menggantikan Kepala Daerah I. PEMOHON Dr. Ahars Sulaiman, S.H.,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL
1 2016 No.05,2016 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. PEMERINTAHAN DESA.PAMONG DESA. ( Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bantul
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 4 Tahun : 2015
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 4 Tahun : 2015 Menimbang Mengingat PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERANGKAT
Lebih terperinciPK Ahok dan Kasus Buni Yani
o PK Ahok dan Kasus Buni Yani Tim VIVA» Selasa, 27 Februari 2018 06:03 WIB https://www.viva.co.id/indepth/fokus/1011055-pk-ahok-dan-kasus-buni-yani o Photo : ANTARA FOTO/Ubaidillah Basuki Tjahaja Purnama
Lebih terperinciBAB IV KEWENANGAN KEJAKSAAN DALAM PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI. A. Perbedaan Kewenangan Jaksa dengan KPK dalam Perkara Tindak
BAB IV KEWENANGAN KEJAKSAAN DALAM PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI A. Perbedaan Kewenangan Jaksa dengan KPK dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi Tidak pidana korupsi di Indonesia saat ini menjadi kejahatan
Lebih terperinciFRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Alamat : Jalan Malioboro Nomor 54 Yogyakarta, Telepon 0274-512688,512820 PANDANGAN UMUM FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 15 September Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 15 September 2011 Indeks 1. suap Wisma Atlet KPK usut uang ke kogkres Demokrat 2. Korupsi Kemenkes Polri periksa 30 kepala rumah sakit 3. Kasus
Lebih terperinciClipping Service. Anti Money Laundering 28 Juni Indeks
Clipping Service Anti Money Laundering 28 Juni 2011 Indeks 1. Sidang Narkoba Bandar kelas kakap dituntut hukuman seumur hidup 2. Terjerat Kasus Korupsi, Mochtar Tetap Calon Walikota Bekasi 3. Duh! Sudah
Lebih terperinci