PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 05 TAHUN 2007 TENTANG PERDAGANGAN, PEMILIKAN DAN PENGGUNAAN GERGAJI RANTAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 05 TAHUN 2007 TENTANG PERDAGANGAN, PEMILIKAN DAN PENGGUNAAN GERGAJI RANTAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan hasil evaluasi dilapangan telah terjadi kerusakan hutan dan lingkungan hidup yang disebabkan penyalah gunaan gergaji rantai (chain saw); b. bahwa dalam rangka terkendalinya perdagangan, pemilikan dan penggunaan gergaji rantai (chain saw) oleh masyarakat, maka perlu dilakukan pengaturan dan pengawasan gergaji rantai; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Perdagangan, Pemilikan dan Penggunaan Gergaji Rantai; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Tanah Laut, Daerah Tingkat II Tapin dan Daerah Tingkat II Tabalong (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2756); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3699);

2 5. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888); 6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 1998 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah di Bidang Kehutanan Kepada Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3769); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 147); 11. Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2004 tentang Pemberantasan, Penebangan Kayu Secara Ilegal dan Peredarannya di Seluruh Wilayah Riepublik Indonesia; 12. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 1995 tentang Penjualan, Pemilikan dan Penggunaan Gergaji Rantai; 13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 1986 tentang Ketentuan Umum mengenai Penyidikan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah jo Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyidikan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah;

3 14. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 51/Kpts-II/1995 tentang Pelaksanaan Penjualan, Pemilikan dan Penggunaan Gergaji Rantai; 15. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 315/KPts-II/1999 tentang Pengelolaan, Penetapan, Pelaksanaan Sanksi atas Pelanggaran di Bidang Pengusahaan Hutan dan Pemungutan Hasil Hutan; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Tapin Nomor 13 Tahun 1990 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah Tingkat II Tapin; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Tapin Nomor 03 Tahun 2000 tentang Kewenangan Kabupaten Tapin Sebagai Daerah Otonom ; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Tapin Nomor 05 Tahun 2003 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Daerah Kabupaten Tapin; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TAPIN dan BUPATI TAPIN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN TENTANG PERDAGANGAN, PEMILIKAN, DAN PENGGUNAAN GERGAJI RANTAI (CHAIN SAW). BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksudkan dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Tapin. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Tapin.

4 4. Dinas Kehutanan dan Perkebunan adalah Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tapin. 5. Gergaji Rantai adalah gergaji yang digunakan untuk menebang, memotong dan membelah kayu yang lazim disebut chain saw. 6. Pemilik adalah perorangan atau badan yang memiliki gergaji rantai. 7. Badan adalah suatu bentuk usaha yang meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan Komite, Perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan, jiran, kongsi, koperasi, yayasan, lembaga dan pensiunan, bentuk usaha tetap serta badan usaha lainnya. 8. Hutan adalah suatu ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. 9. Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. 10. Hutan Negara adalah hutan yang berada pada tanah yang tidak dibebani hak atas tanah. 11. Hutan hak adalah hutan yang berada pada tanah yang dibebani hak atas tanah. 12. Surat Tanda Daftar Gergaji Rantai adalah surat yang diberikan kepada pemilik gergaji rantai yang memuat identitas pemilik dan data gergaji rantai yang menyatakan bahwa gergaji rantai tersebut telah memenuhi semua yang disyaratkan. Pasal 2 Tujuan pengaturan perdagangan, pemilikan, penggunaan gergaji rantai adalah untuk mencegah kerusakan hutan dan lingkungan hidup akibat penggunaannya yang tidak terkendali. BAB II PERDAGANGAN GERGAJI RANTAI Pasal 3 (1) Gergaji rantai (chain saw) hanya dapat dijual kepada perorangan atau badan yang telah memperoleh hak atau izin penebangan kayu dari pejabat yang berwenang.

5 (2) Pedagang wajib mencatat identitas pembeli, gergaji rantai, dan suku cadang yang dijual serta melaporkan data tersebut kepada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tapin. BAB III PEMILIK GERGAJI RANTAI Gergaji rantai hanya dapat dimiliki oleh : Pasal 4 a. perorangan yang memiliki hutan hak/hutan milik; b. badan yang telah mendapatkan hak atau izin menebang kayu dari pejabat berwenang yaitu untuk kegiatan penebangannya secara kontinyu sepanjang tahun dengan luas dan jumlah pohon yang tidak memungkinkan dilakukan secara manual, yaitu : 1. pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK); 2. pemegang Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (HPHTI); 3. pemegang izin sah lainnya. c. instansi pemerintah yang karena tugas dan fungsinya sewaktu-waktu menebang kayu; d. pemegang Izin Usaha Industri Pengolahan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) atau kerajinan untuk keperluan industri. Pasal 5 Pemilik gergaji rantai yang akan meminjamkan, mengalihkan, menyewakan atau menjual gergaji rantai miliknya kepada pihak lain wajib melaporkan kepada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tapin. BAB IV PENDAFTARAN GERGAJI RANTAI Pasal 6 (1) Pemilik gergaji rantai sebagaimana dimaksud pasal 4 wajib mendaftarkan gergaji rantai miliknya kepada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tapin.

6 (2) Pendaftaran dilakukan dengan mengisi formulir pendaftaran pemilik dengan dilampiri copy : a. data diri pemilik; b. bukti kepemilikan/kwitansi pembelian; c. data gergaji rantai (chain saw) merek, type, nomor seri); d. hak atau izin pemanfaatan kayu. (3) Pemilik yang telah mendaftarkan gergaji rantai miliknya akan diberikan Surat Tanda Daftar Gergaji Rantai BAB V PENGGUNAAN GERGAJI RANTAI Pasal 7 (1) Gergaji rantai hanya boleh digunakan oleh pemilik yang telah memperoleh Surat Tanda Daftar Gergaji Rantai. (2) Dalam hal penggunaan gergaji rantai diserahkan kepada orang lain / karyawannya dalam kegiatan berdasarkan izin yang dimilikinya, pemilik gergaji rantai wajib memberikan Surat Penugasan. Pasal 8 Setiap pemilik bertanggung jawab atas penggunaan gergaji rantai miliknya. BAB VI MASA BERLAKU Pasal 9 (1) Surat Tanda Daftar Gergaji Rantai berlaku selama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang. (2) Perpanjangan masa berlaku sebagaimana ayat (1) hanya diberikan apabila selama periode tersebut pemiliknya tidak melanggar ketentuan tentang kepemilikan dan penggunaan gergaji rantai.

7 BAB VII PENGAWASAN Pasal 10 Dinas Kehutanan dan Perkebunan melakukan pengawasan terhadap perdagangan, pemilikan, dan penggunaan gergaji rantai di wilayahnya. BAB VIII SANKSI Pasal 11 (1) Pedagang gergaji rantai yang tidak melaporkan kewajibannya sebagaimana pasal 3 ayat (2), dapat dikenakan sanksi pencabutan izin usahanya. (2) Pemilik yang tidak melaporkan gergaji rantai miliknya akan dilakukan penyegelan. (3) Pemilik yang menyalah gunakan gergaji rantai akan dikenakan sanksi sesuai peraturan perundangan yang berlaku dan gergaji rantai miliknya dapat disita. BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 12 Pemilik gergaji rantai yang belum melaporkan gergaji rantai miliknya kepada instansi sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 Peraturan Daerah ini, selambatlambatnya dalam waktu 2 (dua) bulan terhitung mulai Peraturan Daerah ini ditetapkan, wajib melaporkan gergaji rantai miliknya. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 (1) Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah ini, maka ketentuan yang mengatur hal yang sama dinyatakan tidak berlaku lagi.

8 (2) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati. Pasal 14 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tapin. Ditetapkan di Rantau pada tanggal 12 April 2007 BUPATI TAPIN, Ttd IDIS NURDIN HALIDI Diundangkan di Rantau pada tanggal 12 April 2007 SEKRETARIS DERAH KABUPATEN TAPIN Ttd CHAIRIL MUCHLIS LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TAPIN TAHUN 2007 NOMOR 05