BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Untuk mendukung keberhasilan penelitian ini, maka objek penelitian adalah Labuhanbatu sebelum pemekaran dan Labuhanbatu Selatan. Labuhanbatu sebelum pemekaran terdiri dari 22 kecamatan yaitu; Bilah Barat, Bilah Hilir, Bilah Hulu, Padai Hilir, Padai Hulu, Pada Tengah, Pangkatan, Rantau Selatan, Rantau Utara, Aek Kuo, Aek Natas, Kualu Hilir, Kualu Hulu, Kualu leidong, Kualah Selatan, Marbau, Kampung Rakyat, Kota Pinang, Silangkitang, Sungai Kanan, Torgamba. Dari seluruh kecamatan ini, maka bagian dari kabupaten Labuhanbatu Selatan terdiri dari 5 kecamatan yaitu: Kampung Rakyat, Kota Pinang, Silangkitang, Sungai Kanan, Torgamba. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data time series dari tahun Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder adalah jenis data yang diperoleh dan digali melalui hasil pengolahan pihak kedua dari hasil penelitian lapangannya data yang dikumpulkan dalam bentuk kuantitatif. Berikut sumber data yang diperoleh dari : Sumatera Utara dalam angka tahun Badan Pusat Statistik Sumatera Utara tahun Labuhanbatu Selatan dalam angka tahun Labuhanbatu dalam angka tahun Data PDRB Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan 42

2 3.3. Definisi dan pembagian aspek-aspek penelitian Sosial Aspek sosial merupakan salah satu aspek yang berguna dalam perekonomian daerah. Turunan aspek sosial memberikan kontribusi yang besar dalam pertumbuhan industri di daerah tersebut. Adapun variabel yang dipilih dalam aspek sosial adalah tenaga kerja, banyak sekolah, dan jumlah pusat kesehatan Tenaga kerja Tenaga kerja adalah syarat efektif dalam alokasi sumber daya manusia pada proses produksi atau bisa juga tenaga kerja merupakan orang-orang yang mengerjakan atau orang-orang yang mengoperasikan berjalannya suatu industri disuatu wilayah. Dalam penelitian ini adalah tenaga kerja yang tergabung dalam indutri besar dan sedang di Labuhanbatu Selatan sebelum pemekaran dan setelah pemekaran Banyak sekolah Dalam hal ini yang dimaksud oleh peneleti adalah jumlah sekolah dari swasta dan negeri. Karena program Indonesia wajib 12 tahun, maka untuk mendapatkan datanya, peneliti merangkum data dalam tiga tingkatan yaitu mulai dari SD,SMP dan SMA/SMK yang ada di kabupaten Labuhanbatu Selatan Jumlah pusat kesehatan Jumlah pusat kesehatan, yang temrasuk di dalamnya adalah banyaknya pusksmas, BPU, pos kesdes, dan posyandu di Kabupaten Labuhanbatu Selatan sebelum dan setelah pemekaran dengan time series

3 Ekonomi Ekonomi merupakan salah satu aspek perkembangan sebuah wilayah. Merupakan kemampuan ekonomi yang dimiliki daerah yang mungkin atau layak dikembangkan sehingga akan terus berkembang menjadi sumber penghidupan rakyat setempat bahkan dapat menolong perekonomian daerah secara keseluruhan untuk berkembang dengan sendirinya dan berkesinambungan (Soeparmoko, 2002 dalam Nudiatulhuda Mangun:2007) PDRB Aspek ekonomi khususnya PDRB merupakan salah satu indikator pembangunan suatu wilayah. Maka, dari sekian banyaknya turunan dari aspek ekonomi tersebut. Indikator PDRB yang digunakan adalah PDRB perkapita yang menunjukkan menunjukkan tingkat kesejahteraan pada daerah kabupaten Labuhanbatu Selatan. WELFI i,t = Keterangan: Y : PDRB per kapita Labuhanbatu ( ) dan Labuhanbatu Selatan ( ) f : Jumlah penduduk labuhanbatu ( ) dan Labuhanbatu Selatan ( ) Jumlah Industri besar dan sedang Perusahaan atau usaha industri adalah suatu unit (kesatuan) usaha yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau jasa, terletak 44

4 pada suatu bangunan atau lokasi tertentu, dan mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seorang atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha tersebut (BPS Sumatera Utara, 2016). Perkembangan jumlah industri besar dan sedang yang dimaksud dalam penelitian ini adalah melihat pertumbuhan, pemusatan industri besar dan sedang di daerah kabupaten Labuhanbatu Selatan dari time series sebelum dan setelah pemekaran dari tahun Infrastruktur Sirojuzilam (2015:88) publik menyediakan dan menyajikan barangbarang tercakup dalam konsep infrastruktur yang berkenaan dengan pembangunan kota. Infrastruktur daerah menjadi pendorong ke dalam suatu aktivitas konsumsi dan produksi yang lebih luas Panjang jalan Panjang jalan merupakan aspek yang dilihat oleh para pengusaha menetukan apakah layak atau tidak didirikan sebuah indutri disuatu wilayah. Dalam penelitian ini data yang dimaksud adalah data panjang jalan berdasarkan kondisi sebelum dan setelah pemekaran di kabupaten Labuhanbatu Selatan Daya terpasang listrik Daya terpasang listrik yang dimaksud oleh peneliti adalah perkembangan day aterpasang pembangkit tenaga listrik PLN menurut pembangkitnya yang digunakan oleh masyarakat di kabupaten Labuhanbatu Selatan baik sebelum pemekaran maupun setelah pemekaran. 45

5 3.4. Metode Analisis Analisis data berarti kategorisasi, penataan, manipulasi, dan peringkasan data untuk memperoleh jawab bagi pertanyaan penelitian (Kelinger 1986: dalam Marzuki 2005:89). Adapun variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: DAMPAK PEMEKARAN SEBELUM PEMEKARAN ( ) SETELAH PEMEKARAN ( ) EKONOMI PDRB Pertumbuhan industri besar dan sedang SOSIAL Tenaga kerja Banyaknya sekolah Jumlah pusat kesehatan INFRASTRUKTUR Panjang jalan Daya terpasang listrik ANALISIS DESKRIPTIF Uji beda T-Test Gambar 3.1 Kerangka Konseptual dengan alat analisis 46

6 Analisis Deskriptif Deskriptif adalah metode statiska yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan data yang telah dikumpulakan menjadi sebuah informasi. Data deskriptif tersebut yang termasuk dalam penelitian ini adalah data kuantitatif artinya data-data yang dikumpulkan berdasarkan angka-angka. Untuk data deskriptif ini adapun data-data yang saling berkesinambungan dengan uji komperatif untuk metode analisa adalah mean dan standar deviasi Mean Mean adalah rasio antara jumlah data yang telah dikumpulkan dengan banyak data yang telah dikumpulkan. Pengertian ini searah dengan pengetian yang dikemukan oleh Hartono (2004:34) mean adalah jumlah keseluruhan angka dibagi dengan banyaknya angka. Rumus mencari mean: M ( Sos,Ek,Inf) = Keterangan: M : Rata-rata sebelum dan setelah pemekaran pada aspek sosial, ekonomi dan infrastruktur di Labuhanbatu dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan time series Sos : Merupakan aspek sosial sebelum dan setelah pemekaran dimana penelitian ini yang terdiri dari dari tenaga kerja, banyak sekolah dan banyak pusat kesehatan time series Ek : Merupakan aspek ekonomi sebelum dan setelah pemekaran yang terdiri dari PDRB perkapita berdasarkan harga berlaku, jumlah 47

7 industri besar dan sedang di kabupaten Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan time series Inf : Merupakan Infrastruktur (panjang jalan, dan daya terpasang) sebelum dan setelah pemekaran time series N : Banyaknya pertumbuhan dibidang sosial, ekonomi dan infrastruktur di kabupaten Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan sebelum dan setelah pemekaran time series Hipotesis: H a >H 0 : Jumlah rata rata-rata dari aspek sosial (tenaga kerja, banyaknya sekolah, jumlah pusat kesehatan), ekonomi (PDRB, jumlah industri besar dan sedang), infrastruktur (panjang jalan, daya terpasang listrik) setelah pemekaran lebih tinggi daripada sebelum pemekaran di Labuhanbatu Selatan dengan time series H a < H 0 : Jumlah rata rata-rata dari aspek sosial (tenaga kerja, banyaknya sekolah, jumlah pusat kesehatan), ekonomi (PDRB, jumlah industri besar dan sedang), infrastruktur (panjang jalan, daya terpasang listrik) setelah pemekaran lebih rendah daripada sebelum pemekaran di Labuhanbatu Selatan dengan time series H a = H 0 : Jumlah rata rata-rata dari aspek sosial (tenaga kerja, banyaknya sekolah, jumlah pusat kesehatan), ekonomi (PDRB, jumlah industri besar dan sedang), infrastruktur (panjang jalan, daya terpasang listrik) setelah sama dengan sebelum pemekaran di Labuhanbatu Selatan dengan time series

8 Analisis Komparatif ( Uji beda T-test) Komparasi berasal dari kata comparison yang mempunyai arti perbandingan atau pembandingan. Teknik analisis komparasi yaitu salah satu teknik analisis kuantitatif yang digunakan untuk menguji hipotesis mengenai ada atau tidaknya perbedaan antar variabel atau sampel yang diteliti. Jika ada perbedaan, apakah perbedaan itu signifikan ataukah perbedaan itu hanya kebetulan saja. Dari kerangka konseptual diatas, maka untuk mencari apakah ada perbedaan sebelum dan setetelah pemekaran di labuhanbatu Selatan secara signifikan atau tidak. Maka dalam penelitian ini uji T sebagai perbandingan. Uji-T atau t-test adalah salah satu test statistik yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nol/nihil (Ho) yang menyatakan bahwa di antara dua buah mean sampel yang ada memiliki perbedaan secara signifikan. Pada analisis t- test berkorelasi dengan metode analisis deskriptif. Karena pada penelitian ini difokuskan 2 hal penting yang berasal dari deskriptif yaitu mean dan standar deviasi yang digunakan untuk mencari nilai t pada analisis komparatif. Setelah memperoleh nilai t dari hasil perhitungan maka t tabel digunakan sebagai dasar dari pengambilan keputusan apakah ada perbedaan setiap variabel yaitu PDRB per kapita, tenaga kerja dan panjang jalan sebelum dan setelah pemekaran secara signifikan di kabupaten Labuhanbatu Selatan dari time series

9 Marzuki (2005:99) Perhitungan komparatif dari penelitian ini diolah dengan rumus berikut: t = Hipotesis: t hitung < t tabel : H a diterima, artinya ada perbedaan secara signifikan dari aspek sosial (tenaga kerja,banyaknya sekolah, jumlah pusat kesehatan), ekonomi (PDRB, jumlah industri besar dan sedang), infrastruktur (panjang jalan, daya terpasang listrik) setelah pemekaran di kabupaten Labuhanbatu Selatan ( ) dengan sebelum pemekaran di Labuhanbatu ( ). t hitung > t tabel : H 0 diterima, artinya tidak ada perbedaan secara signifikan dari aspek sosial (tenaga kerja, banyaknya sekolah, jumlah pusat kesehatan), ekonomi (PDRB, jumlah industri besar dan sedang), infrastruktur (panjang jalan, daya terpasang listrik) setelah pemekaran di kabupaten Labuhanbatu Selatan ( ) dengan sebelum pemekaran di Labuhanbatu ( ). 50

10 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Kabupaten Labuhanbatu Selatan merupakan kabupaten yang dimekarkan pada tahun 2008 dari Labuhanbatu. Labuhanbatu memiliki merupakan kabupaten yang diapit oleh 4 kabupaten dan 1 provinsi. Berikut tabel batas wilayah kabupaten Labuhanbatu: Tabel 4.1 Batas wilayah kabupaten Labuhanbatu Bagian Wilayah Perbatasan Utara Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Selat Malaka Selatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan Barat Kabupaten Padang Lawas Utara Timur Provinsi Riau Sumber: Labuhanbatu dalam angka 2016 Kabupaten Labuhanbatu memiliki 9 kecamatan, diantaranya: Bilah Barat, Bilah hilir, Bilah hulu, Panai hilir, Panai hulu, Panai Tengah, Pangkatan, Rantau Selatan, dan Rantau Utara. Kabupaten ini terletak pada koordinat LU dan BT. Untuk luas kabupaten 2.562,01 km 2 dengan jumlah penduduk pada tahun 2008 adalah jiwa. Kabupaten Labuhanbatu Selatan memiliki 5 kecamatan. Adapun kelima kecamatan tersebut adalah Sungai kanan, Torgamba, Kotapinang, Silangkitang, Kampung rakyat. Secara geografis kabupaten Labuhanbatu Selatan berda pada LU dan BT. Kabupaten Labuhanbatu 51

11 Selatan menempati wilayah seluas 3116,00 km 2. Adapun batas wilayah kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Batas wilayah kabupaten Labuhanbatu Selatan Bagian Wilayah Perbatasan Utara Kabupaten Labuhanbatu Selatan Kabupaten Padang Lawas Barat Kabupaten Padang Lawas Utara Timur Provinsi Riau Sumber: Labuhanbatu Selatan dalam angka 2016 Jumlah penduduk kabupaten Labuhanbatu Selatan pada tahun 2015 adalah jiwa dengan kepadatan penduduk 100 jiwa per km Analisis Deskriptif Aspek Sosial Tenaga Kerja Tabel 4.3 Presentase jumlah tenaga kerja di kabupaten Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan Tahun Labuhanbatu (%) Tahun Labuhanbatu Selatan (%) Jumlah 100 Jumlah 100 Sumber: Labuhanbatu dalam angka dan Labuhanbatu Selatan dalam angka (data diolah). 52

12 Dari tabel di atas di atas terlihat perbedaan sebelum dan setelah pemekaran antara Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan. Terlihat persentase jumlah tenaga kerja sebelum pemekaran di kabupaten Labuhanbatu tahun 2003 memiliki jumlah tenaga kerja yang tergabung dalam industri besar dan kecil sebanyak 18,11%, tahun 2004 mengalami penurunan kembali menjadi 18,09%. Tahun 2005 turun menjadi 17,32%. Berbeda hal pada tahun berada pada kisaran 15.37%, selanjutnya mengalami kenaikan menjadi 15,56%. Kemudian pada akhir 2008 turun kembali menjadi 15,55%. Pada tahun 2009 setelah pemekaran dengan kabupaten Labuhanbatu Selatan mengalami kenaikan secara signifikan. Pada awal tahun 2009 jumlah tenaga kerja yang tergabung dalam industri besar dan sedang adalah 14,69%, naik kembali pada tahun 2010 menjadi 16,32%. Tahun 2011 naik kembali menajdi 18,19 %. Berbeda hal pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 14,85% namun pada tahun 2013 dan 2014 berada pada posisi 17,96% dan naik terus menjadi 17,99%. Kenaikan dan penurunan ini pada sebelum pemekaran diakibatkan karena bertambah atau berkurangnya jumlah industri besar dan sedang. Tentu sebelum pemekaran Labuhanbatu Selatan masih tergabung pada Labuhanbatu Induk. Tetapi setelah pemekaran tentu membentuk daerah baru. Sehingga secara otomatis jumlah industri di Labuhanbatu menurun dan memberikan penambahan pada Labuhanbatu Selatan setelah pemekaran. Berikut grafik perubahan jumlah industri besar dan sedang dari tahun : 53

13 Perbandingan banyaknya industri besar dan sedang sebelum pemekaran di Labuhanbatu dan setelah pemekaran di Labuhanbatu Selatan Labuhanbatu Labuhanbatu Selatan Sumber: Labuhanbatu dalam angka dan Labuhanbatu Selatan dalam angka (data diolah) Gambar 4.1 Perbandingan banyaknya industri besar dan sedang sebelum pemekaran di Labuhanbatu dan setelah pemekaran di Labuhanbatu Selatan Dari grafik di atas terlihat bahwa jumlah industri besar dan kecil adalah salah satu penyebab terjadinya penurunan di kabupaten Labuhanbatu dan penambahan jumlah tenaga kerja di Labuhanbatu Selatan dari tahun Terlihat 2002 jumlah industri sebanyak 53 industri, namun pada tahun 2003 mengalami penurunan menjadi 49 industri. Begitu pula dari tahun mengalami fluktuasi setiap tahun. Tahun 2004 jumlah industri sebanyak 51 industri, tahun 2005 adalah 47 industri, tahun 2006 adalah 56 industri kemudian tahun jumlah industri stabil pada angka 58 industri. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya penurunan jumlah tenaga kerja di Labuhanbatu. Sedangkan pada saat setelah pemekaran tentu memberikan sumbangan jumlah industri pada daerah setelah pemekaran. Seperti yang terlihat pada gambar 4.3, setelah pemekaran jika dibandingkan dengan Labuhanbatu tahun 54

14 Labuhanbatu Selatan masih pada posisi teratas, tahun 2009 Labuhanbatu Selatan unggul 2 industri, tahun 2010 naik kembali unggul menjadi 3 industri. Sedangkan tahun 2011 dan 2012 mengalami penambahan industri sehingga masing-masing unggul 4 industri. Berbeda hal tahun 2013 Labuhanbatu unggul menjadi 3 industri. Dan tahun 2014, Labuhanbatu jauh tertinggal. Sehingga memberikan sumbangan industri besar dan sedang lebih banyak pada kabupaten Labuhanbatu Selatan, sehingga unggul sebanyak 21 industri. Hingga tahun yang dirilis dalam Labuhanbatu Selatan dalam angka bahwa adapun dua jenis industri urutan tertinggi yaitu tahun 2010 adalah makanan dan minuman dengan jumlah industri yaitu 124 industri dengan jumlah tenaga kerja yang diserap sebanyak 152 orang. Jenis industri selanjutnya adalah kayu, barang dari kayu dan barang-barang anyaman dengan jumlah industri sebanyak 25 dengan tenaga kerja sebanyak 66 orang. Pada tahun 2011 urutan jenis industri paling berkembang adalah alat angkutan, selain kendaraan bermotor roda empat atau lebih sebanyak 157 industri dengan tenaga kerja yang berhasil diserap adalah 314 orang, jenis industri makanan dan minuman sebanyak 62 industri dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 66 orang. Tahun 2013 jenis industri yang berkembang adalah makanan dan minuman dengan jumlah industri sebanyak 76 industri dan tenaga kerja sebanyak 203 orang. 55

15 Banyak Sekolah Tabel 4.4 Presentase jumlah sekolah Negeri dan Swasta tingkat SD, SMP dan SMA sederajat di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan Tahun Labuhanbatu (%) Tahun Labuhanbatu Selatan (%) Jumlah 100 Jumlah 100 Sumber: Labuhanbatu dalam angka dan Labuhanbatu Selatan dalam angka , (data diolah). Dari tabel di atas, terlihat presentase jumlah sekolah SD-SMA Negeri dan Swasta sebelum pemekaran tahun dan setelah pemekaran tahun dan Dari tabel di atas presentase jumlah sekolah sebelum pemekaran lebih rendah dibandingkan dengan setelah pemekaran. Dimana sebelum pemekaran presentase jumlah sekolah tahun 2003 sebanyak 17.71%, sedangkan tahun 2004 naik menjadi 18,73%,. Tahun berada pada kisaran 18,31%, naik lagi 18,35% dan penghujung tahun 2007 naik menjadi 18,71% namun pada tahun 2008 mengalami penurunan yang sangat drastis menjadi 8,20%. Berbeda hal dengan setelah pemekaran. Dimana presentase jumlah sekolah mengalami kenaikan setiap tahunnya. Tahun 2009 sebagai awal tahun tercatat jumlah presentase sekolah sebanyak 17,84%, tahun 2010 naik menjadi 19,37% dan tahun 2011 juga mengalami perubahan menjadi 19,85%. Kemudian tahun 2012 dan tahun 2014 juga mengalami kenaikan secara 56

16 signifikan. Sehingga masing-masing presentase setiap tahun yaitu 21,39% dan 21.55%. Penurunan dan kenaikan ini disebabkan karena terjadinya pemekaran. Seperti yang terlihat pada tabel 4.4 dimana sebelum pemekaran lebih rendah presentasenya dibandingkan dengan setelah pemekaran namun jumlah sekolah lebih tinggi sebelum pemekaran dibandingkan dengan setelah pemekaran. Namun persamaannya mengalami kenaikan secara signifikan setiap tahun kecuali pada tahun 2008 sebelum pemekaran justru turun drastis pada tahun tersebut. Berikut grafik jumlah murid yang bersekolah dari SD-SMA di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan: Perbandingan jumlah siswa SD-SMA yang bersekolah di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan Labuhanbatu Labuhanbatu Selatan Sumber: Sumatera Utara dalam angka dan serta tahun 2015 (data diolah) Gambar 4.2 Perbandingan jumlah siswa SD-SMA yang bersekolah di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan

17 Penurunan jumlah sekolah salah satu penyebabnya adalah disebabkan karena terjadinya penurunan jumlah siswa SD-SMA di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan. Pemekaran tersebut memberikan dampak pada kedua kabupaten tersebut. Seperti yang terlihat pada grafik di atas, pada tahun sama-sama berada pada posisi jumlah siswa yaitu siswa. Namun tahun 2005 naik menjadi siswa. Pada tahun 2006 justru turun menjadi siswadan naik kembali pada tahun 2007 menjadi siswa. Kebijakan pemekaran mengakibatkan penurunan pada tahun 2008 menjadi Setelah pemekaran Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan sama-sama mengalami kenaikan setiap tahunnya. Namun perbedaannya Labuhanbatu lebih tinggi jumlah siswa yang bersekolah dari SD-SMA dari pada Labuhanbatu Selatan. Tidak hanya jumlah siswa dari SD-SMA, rata-rata lama sekolah juga mengambil peranan di dalamnya. Seperti yang dirilis pada BPS Labuhanbatu bahwa di labuhanbatu tahun 2011 rata-rata lama bersekolah adalah 8,32 selanjutnya tahun 2012 adalah 8,46 itu artinya 0,14 adalah keunggulan pencapaian yang berhasil dinaikan dari tahun sebelumnya. Tahun 2013 adalah 8,60 itu artinya kembali naik sebanyak 0,14, selain itu tahun masing-masing rata-rata lama bersekolah adalah 8,68 dengan selisih tahun sebelumnya sebanyak 0,08 dan 8,75 pada tahun 2015 dengan selisih Dari data rata-rata lama bersekolah di Labuhanbatu di atas, terlihat trennya positif. Setiap tahun mengalami kenaikan. Sedangkan untuk Labuhanbatu Selatan tertinggal sedikit jika dibandingkan dibawah Labuhanbatu namun persamaan adalah setiap tahunnnya mengalami kenaikan secara signifikan. Seperti pada tahun 2011 rata-rata lama bersekolah 58

18 adalah 7,73 sedangkan tahun 2012 sebanyak 7,95, artinya ada selisih sebesar 0,22 dari tahun sebelumnya yang berhasil dicapai dan tahun 2013 adalah 8,25 dengan pencapaian yang lebih baik dari tahun sebelumnya sebanyak 0,30. Untuk tahun masing-masing adalah 8,67 dengan selisih tahun sebelumnya sebanyak 0,42 dan 8,68 untuk tahun 2015 dengan selisih pada tahun sebelumnya adalah Jumlah Pusat Kesehatan Tabel 4.5 Presentase banyaknya pusat kesehatan di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan Tahun Labuhanbatu (%) Tahun Labuhanbatu Selatan (%) Jumlah 100 Jumlah 100 Sumber: Labuhanbatu dalam angka dan Labuhanbatu Selatan dalam angka , (data diolah). Dari tabel di atas, terlihat presentase perbedaan jumlah pusat kesehatan di Labuhanbatu dan Labuhanbaru Selatan. dari tabel tersebut terlihat perbedaan secara signifikan. Perbedaan ini memberikan penurunan presentase pada Labuhanbatu diakibatkan karena adanya pemekaran. Seperti sebelum pemekaran pada tahun 2003 jumlah pusat kesehatan yaitu 19,08%, pada tahun 2004 naik menjadi 19,09%. Namun pada tahun 2005 mengalami penurunan sehingga pusat kesehatan menjadi 18.87%, kemudian tahun 2006 turun kembali sehingga 59

19 menjadi 18,04% dan tahun 2007 naik kembali 18,24%. Pada tahun 2008, turun drastic menajdi 6.68%. Berbeda hal dengan Labuhanbatu Selatan, mengalami fluktuasi setiap tahunnya tahun 2009 tercatat jumlah pusat kesehatan sebanyak 14,96%, tahun 2010 turun menajdi 13,25%, naik kembali pada tahun masing-masing sebesar 16,37% dan 16,59%. Untuk tahun 2013 turun sedikit sehingga jumlah pusat kesehatan menjadi % dan tahun 2014 mengalami kenaikan menjadi 22,76%. Kenaikan dan penurunan ini selain disebabkan karena adanya pemekaran, juga disebabkan karena kesadaran pemerintah setempat dan pusat dalam kesehatan masyarakat, seperti yang tertulis dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan poin A menyatakan Bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun Untuk mewujudkan wacana ini maka pemerintah menambah jumlah pekerja kesehatan supaya memberikan kesehatan kepada masyarakat. Seperti yang dirilis di BPS Sumatera Utara, pada tahun 2013 di Labuhanbatu jumlah perawat dan bidan pada pusat kesehatan yang bekerja adalah 876 orang, tahun 2014 naik menjadi 929 orang, tahun 2015 sebanyak 931 orang. Sedangkan di Labuhanbatu Selatan jumlah pekerja pada pusat kesehatan khususnya untuk perawat dan bidan tahun 2013 adalah 448 orang, tahun 2014 turun menajdi 376 orang dan tahun 2015 yaitu 812 orang. 60

20 Selain dari kesadaran pemerintah, pembangunan pusat kesehatan adalah melihat kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Sehingga dengan kesadaran tersebut, maka pemerintah akan meningkatkan jumlah pusat kesehatan. Untuk melihat apakah naik atau turun jumlah pusat kesehatan di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan maka berikut angka harapan hidup. Di Labuhanbatu angka harapan hidup tahun 2012 adalah 69,22 tahun, tahun 2013 yaitu naik 69,24 tahun, dan tahun 2014 menjadi 69,26 tahun. Begitu pula dengan Labuhanbatu Selatan yang mengalami mengalami kenaikan angka harapan hidup setiap tahunnnya secara perlahan. Tahun 2012 adalah 68,01 tahun, tahun 2013 adalah 68,03 tahun dan tahun 2014 adalah 68,06 tahun Aspek Ekonomi PDRB Perkapita Berdasarkan Harga Berlaku Tabel 4.6 Laju Pertumbuhan PDRB perkapita berdasarkan harga berlaku di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan ( Rupiah) Tahun Labuhanbatu (%) Tahun Labuhanbatu Selatan (%) Jumlah Jumlah Sumber: Labuhanbatu dalam angka dan Labuhanbatu Selatan dalam angka , (data diolah). Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah presentase PDRB penduduk Labuhanbatu Selatan lebih tinggi dibandingkan dengan Labuhanbatu. Pada tahun 2003, besar laju PDRB perkapita berdasarkan harga berlaku 15,58%, sedangkan 61

21 pada tahun 2004 minus sebesar 2,20%. Tahun 2005 mengalami kenaikan sebanyak 13,56% dan turun kembali tahun 2006 sehingga menjadi 11,21%, tahun 2007 yaitu sebesar 11,84%. dan terahir pada tahun 2008 mengalami kenaikan menjadi 13,35%. Berbeda hal dengan Labuhanbatu Selatan yang justru laju PDRB perkapita berdasarkan harga berlaku naik turun setiap tahunnya. Tahun 2010 tercatat presentase laju pertumbuhan PDRB perkapita berdasarkan harga berlaku yaitu 16,12%, tahun 2011 malah mengalami penurunan sehingga menjadi 11,88% dan tahun 2012 naik drastis menjadi 93.30%, turun kembali pada tahun 2013 dan Dimana, masing-masing laju pertumbuhan PDRB perkapita berdasarkan harga berlaku 8,48% dan 7,50%. Kenaikan dan penurunan ini salah satunya disebabkan karena kepadatan penduduk di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan. Kepadatan penduduk akan memberikan jumlah pembagi pada PDB yang semakin besar. Ditambah lagi dengan lapangan pekerjaan yang semakin sempit. Untuk pertumbuhan industri saja dapat dilihat pada tabel 4.8 bahwa jumlah industri besar dan sedang yang setiap tahunnya mengalami fluktuasi seperti sebelum pemekaran beberapa tahun terakhir yaitu 2006 presentase jumlah industri 17,55% namun naik pada tahun 2007 dan 2008 jumlah presentase industri sama yaitu 18,18%. Sedangkan setelah pemekaran tahun 2013 dan 2014 masing-masing presentase 11,11% dan 30,07%. Berikut tabel kepadatan penduduk di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan tahun : 62

22 Tabel 4.7 Kepadatan penduduk di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan tahun Tahun Labuhanbatu Labuhanbatu Selatan Sumber: BPS Sumatera Utara (data diolah) Dari tabel di atas terlihat jumlah kepadatan penduduk di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan dari tahun Untuk tahun 2012 dilabuhanbatu jumlah kepadatan penduduk tahun 2012 adalag 166 orang/km 2, tahun 2013 naik kembali menjadi 168 orang/km 2. Tahun 2014 dan 2015 masing-masing berjumlah 210 orang/km 2 dan 214 orang/km 2. Untuk Labuhanbatu Selatan tahun masih lebih rendah yang mengakibatkan jumlah PDRB perkapita berdasarkan harga berlaku. Tahun 2012 sebanyak 91 orang/km 2, tahun 2013 dan 2014 adalah masing-masing 93 orang/km 2 dan 85 orang/km 2. Ditahun terakhir yaitu tahun 2015 jumlah kepadatan penduduk adalah 87 orang/km 2. 63

23 Jumlah Industri Besar dan Sedang Tabel 4.8 Presentase jumlah industri besar dan sedang di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan Tahun Labuhanbatu (%) Tahun Labuhanbatu Selatan (%) Jumlah 100 Jumlah 100 Sumber: Labuhanbatu dalam angka dan Labuhanbatu Selatan dalam angka , (data diolah). Pada tabel di atas, terlihat persentase jumlah industri besar dan sedang. Dari tabel di atas, tahun 2003 persentase jumlah industri besar dan sedang adalah 15,36%, tahun 2004 naik menjadi 15,99%. Tetapi tahun 2005 turun menjadi 17,55%, dan naik kembali pada tahun 2006 sehingga menjadi 17,55% dan tahun tetap mengalami kenaikan sehingga sama-sama berada pada persentase 18,18%. Berbeda hal setelah pemekaran, dimana empat tahun berturut-turut mengalami kenaikan secara perlahan-lahan. Persentase kenaikan tersebut adalah tahun sama-sama sebesar 14,38%, dan tahun sebesar 15,03%. Namun pada tahun 2013 justru turun menjadi 11,11% dan naik secara tajam pada tahun 2014 yaitu 30,07%. Kenaikan dan penurunan jumlah industri besar dan sedang ini sebenarnya disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor tersebut adalah akses jalan 64

24 menurut kondisi. Jika kondisi jalan yang baik tentu akan menarik minat para investor untuk berinvestasi di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan. Jumlah panjang jalan menurut kondisi di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan dalam Sumatera Utara dalam angka tahun 2015 dengan data yang diolah bahwa di Labuhanbatu jumlah panjang jalan yang baik yaitu 38,48%, kondisi sedang yaitu 21,92%, sedangkan untuk kondisi rusak yang merupakan dampak yang menyebabkan penurunan jumlah industri yaitu sebesar 25,13% dan rusak berat yaitu 14,48%. Sedangkan untuk kabupaten Labuhanbatu Selatan justru kondisi jalan yang rusak dan rudak berat lebih banyak dibandingkan dengan kondisin yang baik. Kondisi rusak berat sebanyak 32,36%, untuk kondisi rusak sebanyak 19,52%, sedangkan untuk kondisi baik dan sedang yaitu masing-masing 30,44% dan 17,69%. Selain dari penyebab di atas, batas wilayah sebelah Timur, dimana Labuhanbatu Selatan berbatasan dengan provinsi Riau Infrastruktur Panjang Jalan Tabel 4.9 Presentase jumlah panjang jalan menurut kondisi di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan Tahun Labuhanbatu (%) Tahun Labuhanbatu Selatan (%) Jumlah 100 Jumlah 100 Sumber: Labuhanbatu dalam angka dan Labuhanbatu Selatan dalam angka , (data diolah). 65

25 Pada tabel di atas, ada perbedaan kondisi jalan antara labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan. Tahun 2003 jumlah panjang jalan menurut kondisi adalah 15,08%, tahun 2004 naik menjadi 15,44%, tahun 2005 naik lagi menjadi 15,50%. Tahun selalu mengalami kenaikan setiap tahun secara perlahan yaitu masing-masing 16,87%, 18,48% dan 18,62%. Berbeda hal dengan Labuhanbatu Selatan yang justru turun pada tahun kedua setelah pemekaran. Dari 41,15% tahun 2009 justru turun tahun 2010 dan 2011 sama-sama sebesar 11,53%. Untuk tahun 2012 naik kembali menjadi 11,88% dan tahun 2013 sebanyak 11,95% dan terakhir tahun 2014 yaitu 11,95%. Peningkatan dan penurunan jumlah panjang jalan menurut kondisi jalan Labuhanbatu dan Labuhanbatu selatan didasari pada jumlah perkebunan yang berkembang diantara kedua kabupaten ini. Hal ini sesuai dengan berita yang dirilis pada berita di pada Rabu, 25 December 2013, 01:18 Wib, oleh Dedi (Kementerian PPN/ Bappenas) bahwa poin ke lima kendala pembangunan infrastruktur adalah industri serta perkebunan di pulau jawa dan sumatera utara. Seperti halnya juga dikabupaten Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan. Seperti yang dirilih oleh BPS Labuhanbatu untuk tahun 2013 luas perkebunan di Labuhanbatu yaitu ha, pada tahun 2014 mengalami penurunan hampir kurang lebih 50% sehingga angka luas perkebunan menjadi ha, tahun 2015 yaitu ha. Sedangkan Untuk Labuhanbatu Selatan dalam angka 2013 dan 2015 pada tahun 2012 jumlah luas perkebunan yaitu ha dan pada tahun 2015 tercatat luas perkebunan yaitu ha. Inilah 66

26 yang menyebabkan naik turunnya jumlah panjang jalan menurut kondisi disetiap daerah ini Daya Terpasang Listrik Tabel 4.10 Presentase daya terpasang listrik di kabupaten Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan Tahun Labuhanbatu (%) Tahun Labuhanbatu Selatan (%) Jumlah 100 Jumlah 100 Sumber: Labuhanbatu dalam angka dan Labuhanbatu Selatan dalam angka , (data diolah). Dari tabel di atas terlihat bahwa pada tahun 2003 dan 2004 jumlah daya terpasang listrik di kabupaten Labuhanbatu adalah 7,46%. Pada tahun 2005 naik kembali menjadi 9.91%, tahun 2006 dan 2007 naik secara signifikan sehingga masing-masing menjadi 31,64% dan 32,72% dan turun drastis pada tahun 2008 sehingga menajdi 10,81%. Setelah pemekaran terlihat pada tahun 2010 persentase daya terpasang listrik adalah 17,49%, kemudian untuk tahun mengalami kenaikan secara perlahan-lahan setiap tahunnnya yaitu 17,49%, naik lagi menajdi 19,66%, dan 2 tahun terakhir yaitu 2013 dan 2014 juga mengalami kenaikan yaitu 20,99% dan 22,96%. Faktor yang menyebabkan naik turunnya jumlah daya terpasang listrik di kabupaten labuhanbatu Selatan adalah karena sulitnya akses jalan menuju ke 67

27 daerah pendalaman di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan. Karena kondisi jalan yang tidak baik tersebut maka penyaluran listrik menjadi terhambat. Jumlah panjang jalan menurut kondisi di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan dalam Sumatera Utara dalam angka tahun 2015 dengan data yang diolah bahwa di Labuhanbatu jumlah panjang jalan yang baik yaitu 38,48%, kondisi sedang yaitu 21,92%, sedangkan untuk kondisi rusak yang merupakan dampak yang menyebabkan penurunan jumlah industri yaitu sebesar 25,13% dan rusak berat yaitu 14,48%. Sedangkan untuk kabupaten Labuhanbatu Selatan justru kondisi jalan yang rusak dan rudak berat lebih banyak dibandingkan dengan kondisi yang baik. Kondisi rusak berat sebanyak 32,36%, untuk kondisi rusak sebanyak 19,52%, sedangkan untuk kondisi baik dan sedang yaitu masing-masing 30,44% dan 17,69%. Selain dari kondisi jalan yang menyebabkan terhambatnya jumlah pemasangan listrik jumlah konsumsi (listrik terjual) adalah salah satu penyebab naik turunnya daya pemasangan listrik. Sebelum pemekaran yang dirilis pada Labuhnabtu dalam angka tahun bahwa jumlah listrik yang terjual adalah sebagai berikut tahun 2005 sebanyak MWH, tahun 2006 mengalami kenaikan sehingga menjadi KWH, untuk tahun 2007 naik kembali menjadi KWH. Setelah pemekaran pada tahun 2010 listrik yang terjual adalah KWH, tahun 2011 naik kembali menjadi KWH. Pada tahun 2013 mengalami penurunan sehingga listrik yang terjual sebanyak KWH. 68

28 4.3. Analisis komparatif (Uji beda t-test) Dari hasil regresi uji beda t-test menggunakan IBM SPSS 22 AMOS maka, berikut hasil regresi menggunakan uji beda t-test tersebut: Tabel 4.11 Hasil uji beda t-test dari jumlah tenaga kerja di kabupaten Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan T-TEST GROUPS=Kelompok(1, 2) /MISSING=ANALYSIS /VARIABLES=J.TK /CRITERIA=CI(.95). Group Statistics Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean J.TK Sebelum Pemekaran Setelah Pemekaran Levene's for equality of variances t- test for equality of means Equal Variances Assumed F Equal Variances not Assumed Sig T Df Sig. (2 tailed) Mean differences Std. Error differences % Confidence interval 0f the differences Lower Upper Hasil regresi di atas memperlihatkan bahwa jumlah tahun sebelum pemekaran sebanyak 6 begitu pula dengan setelah pemekaran sebanyak 6 tahun. 69

29 Dari hasil tersebut terlihat rata-rata sebelum pemekaran lebih tinggi dibandingkan dengan setelah pemekaran yaitu sebelum pemekaran ,3 dengan 3326,67, dengan standar deviasi sebelum pemekaran yaitu 908,16 dan setelah pemekaran 322,399. Untuk rata-rata standar error sebelum pemekaran yaitu 370,76 sedangkan setelah pemakaran mempunya rata-rata standar error yaitu 131,58. Sedangkan dari hasil regresi uji beda t-test terlihat nilai signifikan (2-tailed) pada kolom Equal Variances Assumed sebesar 0,000 artinya nilai signifikan lebih kecil dibandingkan dengan t-tabel (0.05). Sehingga ada perbedaan jumlah tenaga kerja secara signifikan sebelum di labuhanbatu dengan setelah pemekaran di Labuhanbatu Selatan dengan tingkat kepercayaan 95%. 70

30 Tabel 4.12 Hasil uji beda t-test dari jumlah sekolah Negeri dan Swasta tingkat SD,SMP dan SMA sederajat di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan T-TEST GROUPS=Kelompok(1 2) /MISSING=ANALYSIS /VARIABLES=J.Sekolah /CRITERIA=CI(.95). J.Sekolah Group Statistics Kelompok N Mean Sebelum Pemekaran Std. Deviation Std. Error Mean Setelah Pemekaran Equal Variances Assumed Equal Variances not Assumed Levene's for equality of variances t- test for equality of means F Sig T Df Sig. (2 tailed) Mean differences Std. Error differences % Confidence interval 0f the differences Lower Upper Dari hasil uji beda t-test di atas, terlihat pada tabel bahwa jumlah tahun sebelum pemekaran sebanyak 6 tahun sedangkan setelah pemekaran yaitu 5 tahun. Dari hasil regresi tersebut terlihat rata-rata sebelum pemekaran 835,67 lebih tinggi dibandingkan dengan setelah pemekaran 247,80. Untuk standar deviasi 71

31 sebelum pemekaran yaitu 208,86 dan setelah pemekaran yaitu 19,02. Untuk ratarata standar error sebelum pemekaran sebesar 85,27 dan setelah pemekaran ayitu 8,51. Untuk nilai signifikannya (2 tailed) pada kolom Equal Variances Assumed yaitu 0,000 lebih kesil dari pada t-tabel (0,05) artinya ada perbedaan jumlah sekolah negeri dan swasta tingkat SD, SMP, SMA/sederajat secara signifikan antara sebelum pemekaran di Labuhanbatu dengan setelah pemekaran di Labuhanbatu Selatan tahun dengan tingkat kepercayaan 95%. 72

32 Tabel 4.13 Hasil uji beda t-test dari banyaknya pusat kesehatan di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan T-TEST GROUPS=Kelompok(1, 2) /MISSING=ANALYSIS /VARIABLES= J.Kesehatan /CRITERIA=CI(.95). Group Statistics Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean J.Kesehatan Sebelum Pemekaran Setelah Pemekaran Levene's for equality of variances t- test for equality of means Equal Variances Assumed F Equal Variances not Assumed Sig T Df Sig. (2 tailed) Mean differences Std. Error differences % Confidence interval 0f the differences Lower Upper Untuk melihat jumlah perbandingan jumlah pusat kesehatan sebelum dans etelah pemekaran maka, jumlah tahun yang diuji adalah sebelum pemekaran dan setelah pemekaran yaitu 6 tahun. Perbedaan rata-rata sebelum pemekaran 1317,50 lebih tinggi dibandingkan dengan setelah pemekaran 378,67. Untuk standart deviasi sebelum pemekaran sebanyak 388,33 dan setelah pemekaran 73

33 73,34. Untuk rata-rata standar error yaitu sebelum pemekaran 158,54 dan setelah pemekaran sebesar 29,94. Sedangkan untuk nilai signifikannya yaitu nilai signifikan (2 tailed) pada kolom Equal Variances Assumed yaitu 0,000 lebih kecil dibandingkan dengan t-tabel (0,05). Artinya ada perbedaan secara signifikan banyaknya jumlah pusat kesehatan sebelum pemekaran dengan setelah pemekaran tahun dengan tingkat kepercayaan 95%. 74

34 Tabel 4.14 Hasil uji beda t-test PDRB perkapita berdasarkan harga berlaku di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan ( Rupiah) T-TEST GROUPS=Kelompok(1 2) /MISSING=ANALYSIS /VARIABLES=PDRB /CRITERIA=CI(.95). Group Statistics Kelompok N Mean PDRB Sebelum Pemekaran Setelah Pemekaran Std. Deviation Std. Error Mean Levene's for equality of variances t- test for equality of means Equal Variances Assumed F Equal Variances not Assumed Sig T Df Sig. (2 tailed) Mean differences Std. Error differences % Confidence Lower interval 0f the differences Upper Pada tabel di atas terlihat jumlah tahun yang diuji sebanyak 6 tahun. Dengan nilai rata-rata yang berbeda. Rata untuk sebelum pemekaran sebanyak ,67 lebih kecil dibandingkan dengan setelah pemekaran yaitu , 90. Dengan standar deviasi yaitu ,88 dan setelah 75

35 pemekaran yaitu ,26. Rata-rata standar error yaitu sebelum pemekaran ,25 dan setelah pemekaran yaitu ,75. Untuk nilai signifikan (2 tailed) pada kolom Equal Variances Assumed terlihat sebesar lebih kecil dengan t-tabel (0,05). Artinya ada perbedaan secara signifikan PDRB perkapita berdasarkan harga berlaku di Labuhanbatu tahun dengan setelah pemekaran di Labubanbatu Selatan tahun dengan tingkat kepercayaan 95%. 76

36 Tabel 4.15 Hasil uji beda t-test dari jumlah industri besar dan sedang di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan T-TEST GROUPS=Kelompok(1 2) /MISSING=ANALYSIS /VARIABLES=J.Industri /CRITERIA=CI(.95). Group Statistics Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean J.Industri Sebelum Pemekaran Setelah Pemekaran Levene's for equality of variances t- test for equality of means Equal Variances Assumed F Equal Variances not Assumed Sig T Df Sig. (2 tailed) Mean differences Std. Error differences % Confidence interval 0f the differences Lower Upper Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah industri besar dan sedang sebelum pemekaran memiliki rata-rata 53, 17 lebih tinggi dibandingan dengan rata-rata setelah pemekaran 25,50. Dengan standar deviasi sebelum pemekaran yaitu 4.80 dan setelah pemekaran sebesar 10,29. Rata-rata standar error sebelum 77

37 pemekaran yaitu 1,96 dan setelah pemekaran 4,20. Untuk nilai signifikannnya (2 tailed) pada kolom Equal Variances Assumed sebesar lebih kecil dibandingkan dengan t-tabel (0,05). Artinya ada perbedaan secara signifikan antara junmlah industri besar dan sedang sebelum pemekaran tahun dengan setelah pemekaran dengan tingkat kepercayaan 95%. 78

38 Tabel 4.16 Hasil uji beda t-test dari jumlah panjang jalan menurut kondisi di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan T-TEST GROUPS=Kelompok(1 2) /MISSING=ANALYSIS /VARIABLES=J.Jalan /CRITERIA=CI(.95). Group Statistics Kelompok N Mean J.Jalan Sebelum Pemekaran Setelah Pemekaran Std. Deviation Std. Error Mean Levene's for equality of variances t- test for equality of means Equal Variances Assumed F Equal Variances not Assumed Sig T Df Sig. (2 tailed) Mean differences Std. Error differences % Confidence Lower interval 0f the differences Upper Dari tabel uji beda t-test di atas, terlihat bahwa rata-rata sebelum pemekaran 1959,98 lebih tinggi dibandingkan dengan setelah pemkaran yaitu dengan rata-rata 767,57. Sedangkan untuk standar deviasi sebelum pemekran yaitu sebesar dan setelah pemekaran yaitu 552,46. Untuk rata-rata standar 79

39 error sebelum pemekaran yaitu 75,94 dan setelah pemkaran yaitu 225,54. Sedangkan untuk nilai signifikan (2 tailed) pada kolom Equal Variances Assumed sebesar lebih kecil dibandingkan dengan t-tabel (0,05). Artinya ada perbedaan secara signifikan jumlah panjang menurut kondisi di Labuhanbatu dengan setelah pemekaran dengan tingkat kepercayaan 95%. 80

40 Tabel 4.17 Hasil uji beda t-test dari daya terpasang listrik di kabupaten Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan T-TEST GROUPS=Kelompok(1 2) /MISSING=ANALYSIS /VARIABLES=J.Listrik /CRITERIA=CI(.95). Group Statistics Kelompok N Mean Std. Deviation J.Listrik Sebelum Pemekaran Setelah Pemekaran Std. Error Mean Levene's for equality of variances t- test for equality of means Equal Variances Assumed F Equal Variances not Assumed Sig T Df Sig. (2 tailed) Mean differences Std. Error differences % Confidence interval 0f the differences Lower Upper Dari tabel di atas terlihat jumlah tahun yang di uji yaitu sebelum pemekaran sebanyak 6 tahun dan setelah pemekan yaitu 5 tahun. Dari hasil regresi tersebut terlihat rata-rata sebelum pemekaran ,33 lebih tinggi 81

41 dibandingan dengan setelah pemekaran ,60. Untuk nilai standar deviasi sebelum pemekaran yaitu ,48 dan setelah pemekaran sebesar ,77. Sedangkan untuk stadar error sebelum pemekaran ,28 dan setelah pemekaran sebesar ,74. Untuk nilai signifikan (2 tailed) pada kolom Equal Variances Assumed sebesar 0,043 lebih kecil dibandingkan dengan nilai t-tabel (0,05). Artinya ada perbedaan secara signifikan jumlah daya terpasang listri sebelum pemekaran tahun dengan setelah pemekaran tahun dengan tingkat kepercayaan 95% Dampak Positif dan Negatif Melihat hasil analsis deskriptif dan regresi di atas, terlihat bahwa sebelum pemekaran memiliki rata-rata lebih tinggi dari pada setelah pemekaran. Untuk aspek sosial (tenaga kerja, jumlah sekolah, dan jumlah pusat sekolah), ekonomi (jumlah industri besar dan sedang), dan infrastruktur (panjang jalan, jumlah daya terpasang listrik) sebelum pemekaran lebih tinggi dibandingkan dengan setelah pemekaran Berbeda hal pada salah satu aspek ekonomi yaitu PDRB perkapita berdasarkan harga berlaku memiliki rata-rata lebih tinggi setelah pemekaran dari pada sebelum pemekaran Namun berbanding terbalik pada nilai signifikan (2-tailed) Dampak Positif Perbandingan sebelum pemekaran dengan setelah pemekaran tentu menyatakan bahwa Labuhanbatu Selatan masih belum layak untuk dimekarkan. Karena dari nilai rata-rata dan nilai signifikan menunjukkan bahwa sebelum pemekaran masih lebih tinggi. Namun jika dibandingkan dengan 82

42 setelah pemekaran yaitu tahun ternyata kabupaten Labuhanbatu Selatan masih memiliki nilai tertinggi pada aspek ekonomi dibandingkan dengan Labuhanbatu pada tahun Itu artinya bahwa Labuhanbatu Selatan memiliki peranan yang sangat besar pada bidang ekonomi khususnya pada PDRB perkapita berdasarkan harga berlaku hal disebabkan karena rendahnya jumlah kepadatan penduduk namun dari segi pertumbuhan industri yang meningkat. Untuk kepadatan penduduk tahun 2013 mencapai 93 orang/km 2, untuk tahun selanjutnya yaitu tahun 2014 turun menajdi 85 orang/km 2. Selain dari itu, jumlah pertumbuhan industri besar dan sedang juga meningkat dari tahun 2013 sebesar 11,11% dan naik kembali pada tahun 2014 sebesar sehingga memberikan sumbangan yang besar pada PDRB perkapita berdasarkan harga berlaku. Berikut grafik perbandingan jumlah PDRB perkapita berdasarkah harga berlaku dan jumlah pertumbuhan industri besar dan sedang: 83

43 Perbandingan jumlah PDRB perkapita berdasarkan harga berlaku di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan tahun PDRB Perkapita berdasarkan harga berlaku Labuhanbatu PDRB Perkapita berdasarkan harga berlaku Labuhanbatu Selatan Sumber: Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan dalam angka Grafik 4.3 Perbandingan PDRB perkapita berdasarkan harga berlaku di kabupaten Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan tahun Dari grafik diatas, terlihat bahwa PDRB perkapita Labuhanbatu lebih rendah dibandingkan dengan Labuhanbatu Selatan. Tahun 2009 adalah PDRB perkapita berdasarkan harga berlaku paling rendah yaitu Rp , sedangkan tahun 2010 naik menjadi Rp , naik lagi tahun 2011 sehingga menajdi Rp naik secara signifikan pada tahun 2012 yaitu Rp , tahun berikutnya yang menjadi urutan kedua tertinggi yaitu 84

44 Rp , dan tahun yang menjadi rangking pertama adalah tahun 2014 yaitu Rp Dari grafik di atas terlihat bahwa Labuhanbatu Selatan tahun 2014 memiliki jumlah PDRB tertinggi sebesar Rp ,88. Tahun kedua tertinggi berikutnya adalah tahun 2013 yaitu sebesar Rp ,68. Posisi ketiga yaitu tahun 2012 sebanyak Rp ,82. Untuk posisi keempat terendah yaitu tahun 2011 sebanyak Rp Untuk tahun kelima yang paling rendah dari data grafik di atas yaitu tahun 2010 sebesar Rp Tahun terendah 2009 yaitu Rp Perbandingan Jumlah Industri besar dan sedang di Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan tahun Jumlah industri besar dan sedang Labuhanbatu Jumlah industri besar dan sedang Labuhanbatu Selatan Sumber: Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan dalam angka Grafik 4.4 Perbandingan jumlah indutri besar dan sedang di labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan tahun Dari grafik di atas terlihat bahwa Labuhanbatu Selatan masih unggul dalam pertumbuhan industri besar dan sedang. Untuk labuhanbatu pada tahun 85

LAMPIRAN. Uji Perbedaan. Group Statistics. Independent Samples Test

LAMPIRAN. Uji Perbedaan. Group Statistics. Independent Samples Test Lampiran 1 LAMPIRAN Uji Perbedaan Group Statistics Perusahaan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean ROA AQUA 3 7,9500,56000,32332 INDF 3 3,6967 1,28442,74156 Independent Samples Test Levene's Test for

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Karakteristik Pasien Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien Jaminan Kesehatan Nasional No Karakteristik Responden 1. Jenis Kelamin a.

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KOMPARATIF (T-Test)

ANALISIS DATA KOMPARATIF (T-Test) PERTEMUAN KE-10 ANALISIS DATA KOMPARATIF (T-Test) Ringkasan Materi: Komparasi berasal dari kata comparison (Eng) yang mempunyai arti perbandingan atau pembandingan. Teknik analisis komparasi yaitu salah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Laporan keuangan triwulan periode tahun 2009-2011 maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Tujuan dari dilaksanakanya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh dan seberapa besar pengaruh penerapan model pembelajaran tutor sebaya berbantuan

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN 88 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN 1. Penyajian dan Analisis Data A. Penyajian data tentang hasil evaluasi siswa ketika menggunakan media flash dan evaluasi secara tulis. Table 4.1 Hasil nilai siswa saat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III SDN Mangunsari 07 Salatiga, yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan siswa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1.1 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 493/KMK.02/2009 KMK No. 493/KMK.02/2009 adalah suatu keputusan/aturan yang mengatur tentang persetujuan penggunaan sebagian dana Penerimaan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perhitungan Dan Pembahasan 4.1.1 Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan Independent T-test return. Perhitungan tingkat pengembalian reksa dana

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN LAMPIRAN I Perhitungan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas pada PTPN III A. 2005 1. Rasio Likuiditas a. Quick Ratio b. Cash Ratio 2. Rasio Solvabilitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi 63 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diukur dengan instrumen berupa tes soal pilihan ganda, untuk mengetahui seberapa

Lebih terperinci

DAFTAR KUISIONER Komoditi: Kelapa sawit

DAFTAR KUISIONER Komoditi: Kelapa sawit Lampiran 1. Kuisioner Penelitian DAFTAR KUISIONER Komoditi: Kelapa sawit A. KARAKTERISTIK PETANI 1. Nama :... 2. Umur :... Tahun 3. Alamat :... 4. Pendidikan Terakhir :... 5. Pelatihan yang telah diikuti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui empat tahap prosedur penelitian, yaitu tahap persiapan penelitian, tahap

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN. Analisis Deskriptif

HASIL PENELITIAN. Analisis Deskriptif HASIL PENELITIAN Analisis Deskriptif Berdasarkan data item yang valid yang ada, maka selanjutnya akan dibuat kategorisasi untuk menentukan tinggi rendahnya harga diri dalam penelitian ini akan dibuat 5

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tuntang, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang beralamat

Lebih terperinci

Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah

Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah 56 Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah kognitif masing-masing kelas yang telah dilakukan pembelajaran dengan media pembelajaran berbasis TIK Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini diadakan di SD Negeri Gedong 02 kecamatan Banyubiru dan SD Negeri Gedong 03 kecamatan Banyubiru kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN Lampiran 1 : SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Jenis kelamin : Umur : Pekerjaan : Alamat : No. telepon : Dengan ini menyatakan bahwa saya telah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Penelitian yang dilakukan yaitu menggunakan metode eksperimen untuk membandingkan akibat dari suatu perlakuan. Tindakan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 36 BAB IV HASIL PENELITIAN 4. 3. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV semester I di SDN Kawengen 02 sebagai kelas eksperimen dan SD Mujil 02 sebagai kelas kontrol.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Nglinduk yang beralamatkan di dusun Kandangan Desa Nglinduk Kecamatan Gabus Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 dan SD Negeri Mangunsari 07 tahun ajaran 2015/2016. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Responden Jumlah karyawan dibagian Weaving PT.Timatex berjumlah 247 orang. Gambaran responden di tinjau dari jenis kelamin, tingkat pendidikan, umur,

Lebih terperinci

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN FORM A SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Umur : Alamat : Dengan ini menyatakan bahwa saya telah diberikan penjelesan oleh peneliti tentang tujuan

Lebih terperinci

KEMAKNAAN TRYOUT TERHADAP KELULUSAN UJIAN KOMPETENSI PADA PROGRAM D-III KEPERAWATAN DI JAWA TIMUR (Suatu Analisis Pendekatan Statistik)

KEMAKNAAN TRYOUT TERHADAP KELULUSAN UJIAN KOMPETENSI PADA PROGRAM D-III KEPERAWATAN DI JAWA TIMUR (Suatu Analisis Pendekatan Statistik) KEMAKNAAN TRYOUT TERHADAP KELULUSAN UJIAN KOMPETENSI PADA PROGRAM D-III KEPERAWATAN DI JAWA TIMUR (Suatu Analisis Pendekatan Statistik) Anas Tamsuri, Rohmah Susanto Litbang AIPDiKI Jatim 1. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen Satya Wacana Salatiga yang berada di Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga, dan penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Salatiga, SMP Negeri 7 adalah salah satu Sekolah Menengah Pertama di Kota Salatiga yang terletak dijalan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Syarat mutu dendeng sapi (SNI 2908:2013. Dendeng Sapi) No. Kriteria Uji Satuan Persyaratan 1 Bau - Normal 2 Warna - Normal 3 Kadar Air %

Lampiran 1. Syarat mutu dendeng sapi (SNI 2908:2013. Dendeng Sapi) No. Kriteria Uji Satuan Persyaratan 1 Bau - Normal 2 Warna - Normal 3 Kadar Air % Lampiran 1. Syarat mutu dendeng sapi (SNI 2908:2013. Dendeng Sapi) No. Kriteria Uji Satuan Persyaratan 1 Bau - Normal 2 Warna - Normal 3 Kadar Air % Maks 12 4 Kadar Lemak % Maks 3 5 Kadar Protein % Min

Lebih terperinci

Total Aktiva Perusahaan Perbankan (dalam rupiah) NAMA PERUSAHAAAN Rata-rata

Total Aktiva Perusahaan Perbankan (dalam rupiah) NAMA PERUSAHAAAN Rata-rata Lampiran 1 Total Aktiva Perusahaan Perbankan 2009-2013 (dalam rupiah) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 316,547,02 9 225,541,32 8 404,285,60 2 469,899,284 551,336,790

Lebih terperinci

ANALISIS BIVARIAT DATA KATEGORIK DAN NUMERIK Uji t dan ANOVA

ANALISIS BIVARIAT DATA KATEGORIK DAN NUMERIK Uji t dan ANOVA ANALISIS BIVARIAT DATA KATEGORIK DAN NUMERIK Uji t dan ANOVA Uji t Independen Sebagai contoh kita gunakan data ASI Eksklusif yang sudah anda copy dengan melakukan uji hubungan perilaku menyusui dengan

Lebih terperinci

Validitas & Reliabilitas (Sert)

Validitas & Reliabilitas (Sert) Validitas & Reliabilitas (Sert) Case Processing Summary N % Cases Valid 40 100.0 Excluded a 0.0 Total 40 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Penilitian ini diadakan di SD Negeri Mangunsari 03 yang terletak di Kelurahan Mangunsari Kecamatan Sidomukti Kota Madya Salatiga Jawa

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1 : Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Jhonson Pascal Test sebelum dan sesudah diberi teh hitam.

LAMPIRAN. Lampiran 1 : Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Jhonson Pascal Test sebelum dan sesudah diberi teh hitam. 43 LAMPIRAN Lampiran 1 : Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Jhonson Pascal Test sebelum dan sesudah diberi teh hitam No. Sebelum (detik) Sesudah (detik) No. Sebelum Sesudah (detik) (detik) No. Sebelum

Lebih terperinci

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN LAMPIRAN - LAMPIRAN Lampiran 1 SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : Jenis kelamin : Umur : Alamat : Dengan ini menyatakan bahwa saya telah diberikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl. KH. Tb Ismail Kav Blok F Kota Cilegon.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Analisis Hasil Penelitian 1.1.1 Analisis Deskriptif Statistik Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan dijadikan sampel

Lebih terperinci

PENGUKURAN VERTICAL JUMP

PENGUKURAN VERTICAL JUMP PENGUKURAN VERTICAL JUMP GAMBAR SAMPEL LATIHAN TUCK JUMP GAMBAR LATIHAN DEPTH JUMP Lampiran 4 Hasil Uji Normalitas dengan menggunakan Uji Shapiro Wilk Test [DataSet0] Case Processing Summary Cases Valid

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SDN Harjosari I dan SDN Harjosari II tahun pelajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41. Deskripsi Data Deskripsi data dalam hasil penelitian dan pembahasan akan dibahas mengenai data hasil belajar pretes kelas yang akan menggunakan teori Van Hiele

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Deskripsi dari pelaksanaan pembelajaran menggunakan model

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012 PENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012 Tyas Wahyu Ningsih Universitas Negeri Malang Email :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sumogawe 03 dan SD negeri Sumogawe 04 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Populasi

Lebih terperinci

Ujian Nasional merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah

Ujian Nasional merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah A. PENDAHULUAN Ujian Nasional (UN) merupakan salah satu sumber penyebab kecemasan pada siswa. Menurut sebagian siswa, Ujian Nasional adalah proses biasa yang wajib dilalui oleh siswa kelas XII, namun bagi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 02 Tengaran sebagai SMP Regular dan SMP Terbuka Tengaran yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Kemitir 02 dan SD N 02 Kalimanggis yang terletak pada dua kecamatan dan kabupaten yang berbeda.

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO Lampiran 1 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO KUESIONER PENELITIAN Perbedaaan Stres Kerja Pegawai Dinas Luar Berdasarkan Gender Pada AJB 1912 Bumiputera Cabang Ponorogo Bersama kuesioner

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Objek Penelitian Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

Uji Perbandingan Rata-Rata

Uji Perbandingan Rata-Rata Uji Perbandingan Rata-Rata Pengujian hipotesis perbandingan rata-rata dilakukan untuk melihat kesesuaian dugaan peneliti terhadap suatu objek yang diteliti dengan kenyataannya. Misalnya seorang peniliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Satya Wacana yang terletak di Jl. Yos Sudarso 1 Salatiga. Sekolah ini mempunyai luas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian Penelitian ini dilaksanakan 2 kali pertemuan pada semester 2 tahun ajaran 2011/2012, bertempat di SD Negeri 1 Somogede Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Data 4.1.1.1 Objek Dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibangun pada tahun 1975 dan pada tahun 1976, P.T Timatex salatiga diresmikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibangun pada tahun 1975 dan pada tahun 1976, P.T Timatex salatiga diresmikan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subjek Penelitian PT. Tiga Manunggal Synthetic Industries atau sering disebut P.T Timatex berada di kawasan Jurang Gunting Kelurahan Ledok Salatiga.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Kebajikan Anak-Anak Yatim Kuching, Sarawak, Malaysia. sampel berpasangan. Prosedur Paired Samples Uji T digunakan untuk

BAB IV ANALISIS DATA. Kebajikan Anak-Anak Yatim Kuching, Sarawak, Malaysia. sampel berpasangan. Prosedur Paired Samples Uji T digunakan untuk 85 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu pengaruh atau tidaknya Bimbingan Dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISISDAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISISDAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISISDAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan Program Studi Pendidikan Matematika di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD pararel yaitu SD N 01 Maduretno semester II Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Implementasi CSR pada Bank Syariah di Indonesia Bank syariah yang menjadi sampel penelitian ini menghimpun dana untuk aktivitas CSR yang bersumber dari dua dana,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian. Hasil analisis data yang diperoleh merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami stres kerja, namun demikian gejala stres kerja tidak muncul dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami stres kerja, namun demikian gejala stres kerja tidak muncul dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ada beberapa macam gejala yang ditunjukkan ketika seseorang mengalami stres kerja, namun demikian gejala stres kerja tidak muncul dalam waktu yang bersamaan. Kadang-kadang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N I BERGAS yang beralamat di Karangjati, Kec. Bergas, Kab. Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Gugus Jayabaya yang berada di Desa Gemawang. Gugus Jayabaya terdiri dari SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Mulyoharjo dan SD Negeri 5 Mulyoharjo Jepara Kecamatan Jepara Semester 2 Tahun Ajaran

Lebih terperinci

Statistics. BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2. N Valid

Statistics. BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2. N Valid Lampiran 1 Uji Stastitik Statistics BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2 N Valid 13 13 13 13 13 13 Missing 13 13 13 13 13 13 Mean 5,538 7,308 1,769 5,385 7,115 1,731

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat komparatif (perbandingan) yaitu bersifat menguraikan sifat-sifat dan keadaan sebenarnya dari dua atau lebih objek penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bergas Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang yang berlokasi di Desa Karangjati. Kelas

Lebih terperinci

Tabel 6 Hasil Uji Coba validitas Butir Soal Posttest

Tabel 6 Hasil Uji Coba validitas Butir Soal Posttest BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian pada penelitian ini adalah siswa kelas X-A dan X- C SMA Katholik St Yoseph Kalabahi Kabupaten Alor Provinsi Nusa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Bagi Hasil di BSM (Bank Syariah Mandiri)

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Bagi Hasil di BSM (Bank Syariah Mandiri) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Bagi Hasil di BSM (Bank Syariah Mandiri) 1. Musyarakah Data mentah dari penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan bulanan publikasi Bank Syariah Mandiri. Laporan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD paralel yaitu SD Kristen Satya Wacana Salatiga semester 2 di kelas VA sebagai kelas eksperimen 1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD N Salaman 1 yang terletak di dusun Kauman desa Salaman, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. SD N

Lebih terperinci

Berdasarkan data yang telah tersedia, dilakukan uji beda dua rata-rata data,

Berdasarkan data yang telah tersedia, dilakukan uji beda dua rata-rata data, BAB IV ANALISIS DATA Berdasarkan data yang telah tersedia, dilakukan uji beda dua rata-rata data, karena dalam kasus ini terdapat dua data observasi dari subyek yang sama yang sampel satu tergantung (dependent)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SMP N 10 Salatiga yaitu kelas VII D dan kelas VII E. Kelas VIID diberi perlakuan model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Kristen Satya Wacana Salatiga tahun ajaran 2013/2014 yang terbagi atas tiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Kristen 1 Salatiga. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Kristen 1 Salatiga Tahun Ajaran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Bimbingan

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Bimbingan BAB IV ANALISIS DATA Dari beberapa pembahasan yang sudah di paparkan oleh peneliti, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data hasil penelitian. Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 19 BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian eksperimen ini dilakukan di SD Kristen Satya Wacana Salatiga yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso no. 1 Salatiga,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kalongan 02, 04 pada kelas 4 semester II (genap) tahun ajaran 2015-2016. SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di dua Sekolah Dasar Negeri Gendongan Kecamatan Tingkir. Subyek penelitian ini meliputi siswa kelas IV SD

Lebih terperinci

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ KESEHATAN GIGI MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ KESEHATAN GIGI MASYARAKAT Lampiran 1 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ KESEHATAN GIGI MASYARAKAT Data Subjek Penelitian Efektivitas Mengunyah Keju Cheddar dan Paraffin

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif 76 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif atau tidaknya Bimbingan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA dan VIIIB di SMP Muhammadiyah Salatiga tahun ajaran 2013/2014. Kelas VIIIA sebagai kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan 6162 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan komunikasi matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ KESEHATAN GIGI MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ KESEHATAN GIGI MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ KESEHATAN GIGI MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Nomor : Tanggal : PERBEDAAN PENURUNAN SKOR PLAK ANTARA MEMAKAI KAYU SIWAK DAN SIKAT

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian adalah data dari instrume n tertentu kemudian dianalisis dengan teknik dan metode yang telah ditentukan. Pada bab ini disajikan beberapa hal yang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah 35 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah Provinsi Lampung adalah 3,46 juta km 2 (1,81 persen dari

Lebih terperinci

Lainnya 5. Pekerjaan : Pelajar/mahasiswa TNI/POLRI Pegawai Swasta

Lainnya 5. Pekerjaan : Pelajar/mahasiswa TNI/POLRI Pegawai Swasta LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Saya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo sedang mengerjakan penyusunan skripsi yang berjudul, analisis perbedaan kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen pada pengguna

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Definisi Sampel Penelitian Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 100 responden, terdiri dari 50 responden dengan tipe pacaran LDR atau jarak jauh dan 50 responden

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN LAMPIRAN 52 LAMPIRAN 1 ب س م للا الر ح م ن الر ح ي م LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Dengan ini saya Nama : Usia : Jenis Kelamin : Alamat : Pendidikan terakhir : Tanggal Pengambilan Data : Menyatakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini diadakan di SD Negeri Watuagung 01 dan SD Negeri Watuagung 02 yang terletak di Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 SDN Dukuh 03 Salatiga, yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penelitian ini di laksanakan pada tanggal 15 Februari sampai 25 Februari 2016 dengan jumlah pertemuan sebanyak dua kali. Dalam pelaksanaan penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dalam penelitian ini adalah data nilai pretes kelas kontrol, nilai pretes kelas eksperimen, nilai postes kelas kontrol, dan nilai postes

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01 Jetis Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan merupakan Sekolah Dasar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode CAMEL 1. Capital (Permodalan) Resiko yang digunakan dalam perhitungan permodalan adalah Capital Adequecy Ratio (CAR)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian diadakan di SD Negeri Candirejo 02, dengan alamat di jalan Mertokusumo No 32 Desa Candirejo dan SD Negeri Sraten 01,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kec. Kedungwaru Tulungagung tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini berlokasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kec. Kedungwaru Tulungagung tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini berlokasi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh pendekatan matematika realistik berbasis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01 Nampu dan Sekolah Dasar Negeri 01 Jetis Kecamatan Karangrayung Kabupaten

Lebih terperinci

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

!#$%#& Interval Kelas =!#$%#$!#$%&'( BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Awal Deskripsi data awal dari kedua kelas sebelum diberi perlakuan dapat dilihat pada Tabel 6 dibawah ini : Tabel 6 Deskripsi Nilai Pretest N Minimum

Lebih terperinci

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS UJI RELIABILITAS DAN SELEKSI ITEM a. Pindahkan hasil data item dari tabulasi di Excel ke data view SPSS b. Di bagian variable view rubah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian Gambaran Umum Subjek penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian Gambaran Umum Subjek penelitian 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Sawit dan siswa kelas

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi Kalimantan Timur dan berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia. Kabupaten Malinau

Lebih terperinci