Perubahan Peraturan 2008

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perubahan Peraturan 2008"

Transkripsi

1 Perubahan Peraturan 2008 Januari 2009 Slide 1

2 Perubahan Peraturan 2008 Perubahan peraturan akan berlaku setelah 1 Oktober 2008 untuk zona Asia baru akan berlaku setelah 1 Januari 2009 Rule Changes 2008 Slide 2

3 Perubahan Peraturan 2008 Kenapa perlu perubahan peraturan secara periodik? Ketika ada sesuatu yang kelihatan tidak sesuai tujuan (salah tendensi dalam pertandingan yaitu untuk mendapatkan keuntungan yang tidak sportif dengan menggunakan perbedaan/kelemahan peraturan yang ada) Ketika terdapat ide baru yang baik untuk membuat pertandingan lebih dinamis dan menarik. Ketika ada sesuatu yang tidak seimbang antara tim bertahan dan tim penyerang. Ketika peraturan itu sudah baik tetapi tata bahasanya tidak cukup jelas. Rule Changes 2008 Slide 3

4 Slide 4

5 Pasal 2 Lapangan 2.1 Lapangan permainan Lapangan permainan harus rata, memiliki permukaan keras yang bebas dari segala sesuatu yang menghalangi (Gambar 1) dengan ukuran panjang 28 m dan lebar 15 m yang diukur dari sisi dalam garis batas. Kewenangan Federasi Nasional untuk menentukan ukuran lapangan minimum 26 meter x 14 meter dihilangkan. 2.2 Garis-garis Semua garis akan dibuat dengan warna putih, dengan lebar lima (5) cm dan dapat terlihat dengan jelas. Slide 5

6 Kenapa berubah? Hal ini dimaksudkan untuk penyeragaman, baik ukuran lapangan maupun warna garis. Terutama untuk pembuatan lapangan baru, diharuskan mempunyai ukuran panjang dan lebar yang telah ditentukan. Slide 6

7 Slide 7

8 Pasal 4.3 Seragam Pemakaian T-Shirt dengan syarat oleh pemain dalam seragam timnya tidak berlaku lagi Kenapa berubah? Pada peraturan sebelumnya, dibutuhkan ijin dokter secara tertulis untuk dapat memakai T-shirt. Tetapi karena semua tim mempunyai tim dokter maka dia dapat menuliskan ijin tersebut dengan segera ketika wasit membutuhkannya. Slide 8

9 Slide 9

10 Pasal 5 Pemain - Cedera 5.3 Jika pemain yang cedera tidak dapat segera melanjutkan untuk bermain (kira-kira tidak lebih dari 15 detik) atau, jika dia telah mendapatkan perawatan, dia harus diganti kecuali tim tersebut menjadi kurang dari lima (5) pemain di lapangan permainan. Kenapa berubah? Walaupun situasi ini hampir tidak pernah terjadi atau mungkin terjadi di level bawah, ketika suatu tim hanya mempunyai 5 pemain tersisa yang berhak untuk bermain, maka tidaklah fair apabila tim tersebut harus bermain 4 lawan 5, walaupun sebenarnya masih ada pemain yang bisa bermain tetapi karena kendala peraturan dia tidak dapat langsung bermain. Slide 10

11 Slide 11

12 Pasal 24 Dribble Dribble dimulai ketika seorang pemain, mendapatkan penguasaan atas bola hidup di lapangan permainan, melempar, menepis, menggelindingkan atau men-dribble bola di lantai atau dengan sengaja melemparkan bola ke papan pantul dan menyentuhnya kembali sebelum bola menyentuh pemain lain. Kenapa berubah? Ini bukan perubahan. Sebelumnya sudah tertulis di interpretasi dan sekarang ditulis di peraturan. Slide 12

13 Legal Slide 13

14 Ilegal Slide 14

15 Ilegal Slide 15

16 Slide 16

17 Pasal 25 Travelling Pemain jatuh, berbaring atau duduk di lantai: Adalah sah ketika seorang pemain jatuh dan meluncur di lantai saat memegang bola atau, saat berbaring atau duduk di lantai mendapatkan penguasaan atas bola. Adalah suatu violation jika pemain tersebut kemudian berguling atau berusaha berdiri saat memegang bola. Tergelincir (meluncur) adalah legal hanya untuk pemain yang jatuh ke lantai tetapi tidak untuk pemain yang berdiri di atas kedua kakinya!!! Slide 17

18 Pasal 25 Travelling Kenapa berubah? Merupakan hal yang sangat menarik ketika para pemain berjuang untuk mendapatkan bola. Saat melakukannya, pemain sering meluncur di lantai untuk mendapatkan bola. Dalam kasus ini tidak mungkin pemain tersebut dapat berhenti tanpa meluncur (tergelincir). Bagi wasit juga susah untuk menentukan akan membuat call atau tidak ketika seorang pemain meluncur hanya 5-10 cm, setengah meter, atau lebih, hal ini berhubungan dengan konsitensi untuk menerapkan peraturan. Sekarang peraturan lebih sederhana pada situasi seperti ini. Slide 18

19 Basic Problem Slide 19

20 Basic Problem Slide 20

21 Basic Problem Slide 21

22 Legal Slide 22

23 Legal Slide 23

24 Ilegal Slide 24

25 Ilegal Slide 25

26 Legal Slide 26

27 Slide 27

28 Pasal 28 Eight seconds Pasal 30 Bola telah dikembalikan ke back court Tinjauan umum Tujuan peraturan bola telah dikembalikan ke backcourt adalah HANYA untuk membatasi daerah tim penyerang (tidak mengijinkan mereka untuk menggunakan seluruh lapangan), oleh karena itu, akan memberi kesempatan kepada tim bertahan untuk mengamankan bola dengan melakukan good defense Banyak backcourt violation yang terjadi tidak sesuai dengan maksud tersebut di atas. Sangatlah sukar untuk membuat peraturan yang benarbenar sesuai dengan maksud di atas tanpa membuat situasi yang sebenarnya merupakan permainan normal, harus di call karena terjadi di centre line. Dengan adanya perubahan ini akan mengurangi persentase terjadinya situasi seperti di atas. Slide 28

29 Basic Problem Slide 29

30 Basic Problem Slide 30

31 Basic Problem Slide 31

32 Slide 32

33 Pasal 28 Eight seconds Pasal 30 Bola telah dikembalikan ke back court Bola masuk ke frontcourt suatu tim ketika: Bola menyentuh frontcourt. Bola menyentuh seorang pemain atau seorang wasit yang bagian tubuhnya menyentuh frontcourt. Selama suatu dribble dari backcourt menuju frontcourt, kedua kaki yang melakukan dribble dan bolanya menyentuh frontcourt. Rule Changes 2008 Slide 33

34 Pasal 28 Eight seconds Pasal 30 Bola telah dikembalikan ke back court Kenapa berubah? Pemain ketika melakukan dribble dari backcourt menuju frontcourt kadangkadang merubah arah atau melakukan dribble dengan membelakangi lawannya untuk menjaga bola tetap jauh dari jangkauan pemain bertahan. Ketika melakukan hal tersebut, kadang-kadang terjadi kejadian yang secara teori merupakan backcourt violation. Hal ini BUKAN merupakan maksud dari peraturan yaitu dengan menghukum seorang pen-dribble yang melakukan pergerakan normal hanya karena dia melakukannya di centre line. Tetapi konsekuensinya hitungan eight seconds akan dilanjutkan selama pendribble tersebut belum dianggap memasuki frontcourt. Rule Changes 2008 Slide 34

35 Legal Slide 35

36 Legal Slide 36

37 Ilegal Slide 37

38 Legal Slide 38

39 Ilegal Slide 39

40 Ilegal Slide 40

41 Ilegal Slide 41

42 A2 men-dribble bola dari backcourt dan mengakhiri dribble sambil memegang bola ketika salah satu kakinya menyentuh centre line tetapi tidak melewatinya dan kaki lainnya di backcourt. Setelah itu A2 mengoper bola ke A1 yang berdiri di lapangan yang berdiri di antara centre line. Interpretasi: A2 belum dianggap berada di frontcourt, karena garis tengah merupakan bagian dari backcourt itu sendiri. Ketika A1 menerima operan dari A2, saat itu A1 telah menyebabkan bola berada di frontcourt, karenanya A1 tidak boleh mengembalikan bola ke backcourt-nya. Slide 42

43 Slide 43

44 Pasal 11 Lokasi seorang pemain dan wasit Pasal 30 Bola telah dikembalikan ke back court Pasal 11. Lokasi seorang pemain dan wasit 11.2 Jika seorang pemain yang telah melompat dari frontcourt-nya mendapatkan penguasaan tim yang baru saat masih di udara, lokasi relatifnya berada di backcourt atau frontcourt tidak ditentukan sampai dengan dia telah mendarat kembali ke lantai. Rule Changes 2008 Slide 44

45 Pasal 11 Lokasi seorang pemain dan wasit Pasal 30 Bola telah dikembalikan ke back court Bola telah dikembalikan ke backcourt secara tidak sah ketika seorang pemain dari tim yang menguasai bola adalah: Yang terakhir menyentuh bola di frontcourt timnya, setelah itu pemain tersebut atau teman setimnya adalah yang pertama menyentuh bola di backcourt tim tersebut. Yang terakhir menyentuh bola di backcourt timnya, setelah itu bola menyentuh frontcourt dan kemudian pertama kali disentuh di backcourt oleh pemain tersebut atau teman setimnya. Batasan ini diterapkan untuk semua situasi di frontcourt, termasuk throw in. Tetapi bagaimanapun juga hal ini tidak diterapkan kepada seorang pemain yang melompat dari frontcourt timnya, mendapatkan penguasaan tim baru saat masih di udara dan mendarat di backcourt-nya. Slide 45

46 Pasal 11 Lokasi seorang pemain dan wasit Pasal 30 Bola telah dikembalikan ke back court Kenapa berubah? Ketika suatu tim melakukan steal bola atau baru saja mendapatkan bola dari jump ball atau rebound, dan hal ini terjadi di centre line, seringkali akan merupakan backcourt violation. Hal ini BUKAN tujuan dari peraturan untuk memberi hukuman kepada tim yang baru mendapatkan penguasaan, hanya karena terjadi di centre line. Rule Changes 2008 Slide 46

47 Legal Slide 47

48 Legal Slide 48

49 Legal Slide 49

50 Ilegal Slide 50

51 Slide 51

52 Pasal 31 Goaltending dan Interference Interference terjadi selama suatu tembakan untuk mencetak angka ketika: ( ) Seorang pemain menjangkau melewati keranjang dari bawah dan menyentuh bola. Hal ini juga berlaku pada suatu operan dan juga setelah bola menyentuh ring. Rule Changes 2008 Slide 52

53 Pasal 31 Goaltending dan Interference Kenapa berubah? Situasi ini hampir tidak pernah terjadi. Peraturan sebelumnya mengatakan hal itu merupakan interference hanya berlaku pada suatu tembakan. Sekarang, jika seorang pemain menyentuh bola dengan menjangkaunya dari bawah keranjang, hal ini dianggap seperti saat bola telah memasuki keranjang, entah itu pada suatu tembakan, pass atau rebound. Hal ini sesuai dengan spirit of the game. Rule Changes 2008 Slide 53

54 Ilegal Slide 54

55 Ilegal Slide 55

56 Slide 56

57 Pasal 31 Goaltending dan Interference Interference terjadi selama tembakan untuk mencetak angka ketika: ( ) Seorang pemain memegang keranjang dalam memainkan bola. Hal ini juga berlaku setelah bola menyentuh ring. Kenapa berubah? Pemain sekarang lebih atletis dan melompat lebih tinggi. Jarang, tetapi makin sering, pemain memegang ring untuk mendapatkan keuntungan. Dilain pihak wasit berada pada situasi yang sangat sulit. No call jelas-jelas tidak sesuai dengan tujuan peraturan, tetapi Technical foul juga tidak urgent untuk diambil. Sekarang wasit dapat melakukan call violation pada kasus tersebut. Rule Changes 2008 Slide 57

58 Ilegal Slide 58

59 Slide 59

60 Slide 60

61 Pasal 31 Goaltending dan Interference Tidak ada pemain yang boleh menyentuh bola setelah bola menyentuh ring ketika bola masih mempunyai kemungkinan untuk memasuki keranjang setelah: Seorang wasit meniupkan peluitnya saat bola: Berada di tangan seorang pemain yang dalam keadaan menembak, atau Sedang melayang pada tembakan untuk mencetak angka. Sinyal waktu pertandingan berbunyi untuk mengakhiri suatu periode ketika bola sedang melayang pada tembakan untuk mencetak angka. Semua batasan yang berhubungan dengan goal tending dan interference akan diterapkan. Rule Changes 2008 Slide 61

62 Pasal 31 Goaltending and Interference Kenapa berubah? Ini tidak benar-benar berubah. Situasi seperti ini sangat jarang terjadi. Sekarang lebih jelas ditulis dalam peraturan. Rule Changes 2008 Slide 62

63 Slide 63

64 Interference saat free throw Slide 64

65 Slide 65

66 Pasal 36 Unsportsmanlike fouls Untuk menilai suatu unsportsmanlike foul, wasit akan menerapkan prinsip-prinsip berikut: ( ) Jika seorang pemain bertahan menyebabkan persinggungan dengan lawannya sejajar atau dari belakang dalam usahanya untuk menghentikan serangan balik dan tidak terdapat musuh diantara pemain penyerang dan keranjang lawan, maka persinggungan tersebut akan dinilai sebagai unsportmanlike. Rule Changes 2008 Slide 66

67 Pasal 36 Unsportsmanlike foul Kenapa berubah? Hal ini juga tidak benar-benar berubah. Situasi seperti ini sering terjadi dan sebagian besar wasit telah memutuskan dengan benar. Tetapi hal ini tidak ditegaskan secara pasti dalam peraturan sebelumnya. Sebagian besar wasit menerapkannya dengan menggunakan feeling for the game mereka, tetapi sekarang sudah ditulis secara jelas dalam peraturan. Rule Changes 2008 Slide 67

68 Unsportsmanlike fouls Slide 68

69 Unsportsmanlike fouls Slide 69

70 Unsportsmanlike fouls Slide 70

71 Unsportsmanlike fouls Slide 71

72 Unsportsmanlike fouls Slide 72

73 Normal fouls Slide 73

74 Normal fouls Slide 74

75 Normal fouls Slide 75

76 Normal fouls Slide 76

77 Normal fouls Slide 77

78 Normal fouls Slide 78

79 Unsportsmanlike fouls Slide 79

80 Unsportsmanlike fouls Slide 80

81 Normal fouls Slide 81

82 Slide 82

83 Slide 83

84 Art. 38 Technical foul Technical foul adalah foul tanpa persinggungan seorang pemain atas perilaku yang wajar, tetapi tidak dibatasi untuk: ( ) Mengayunkan siku secara berlebihan. Kenapa berubah? Banyak pemain mengayunkan sikunya secara berlebihan (kebanyakan setelah rebound) untuk membuat ruang agar tetap jauh dari lawannya. Ketika melakukannya, kadang-kadang mengenai lawan, dan wasit yang baik akan melakukan call unsportsmanlike foul. Tetapi kalau tidak terjadi persinggungan, akan sukar untuk mengambil suatu call. Peraturan ini bermaksud untuk menghentikan aksi pemain yang membahayakan. Rule Changes 2008 Slide 84

85 Technical foul Slide 85

86 Unsportsmanlike foul Slide 86

87 Technical foul Slide 87

88 Technical foul Slide 88

89 Unsportsmanlike foul Slide 89

90 Slide 90

91 Art. 50 operator Twenty-four seconds 50.2 Menghentikan dan me-reset menjadi dua-puluhempat (24) detik, dengan tidak ada tampilan yang terlihat, segera setelah: (...) Bola menyentuh ring keranjang lawan kecuali bola menyangkut pada penyangga keranjang. Kenapa berubah? Peraturan ini bermaksud untuk memudahkan tugas operator 24-seconds. Dia tidak perlu ragu lagi untuk mereset atau tidak dan menentukan apakah merupakan tembakan atau operaran. Rule Changes 2008 Slide 91

92 Slide 92

93 General Terdapat beberapa perubahan kecil lainnya yang tidak masuk dalam presentasi ini. Tetapi perubahan tersebut secara umum hanya perubahan tata bahasa yang tidak merubah peraturan melainkan supaya lebih jelas dan mudah dimengerti. Rule Changes 2008 Slide 93

94 Slide 94

95 Rencana perubahan peraturan 2010 Daerah bersyarat akan berbentuk dan berukuran seperti di NBA. Garis 3-angka akan diperpanjang menjadi 6,75 m No-charge semi-circle akan dibuat dibawah keranjang, seperti di NBA. Throw-in (2 menit terakhir untuk tim yang menguasai bola setelah time-out yang diambil oleh tim tersebut) akan dilaksanakan di frontcourt, di atas perpanjangan garis 3-angka (tidak dari centre line). Rule Changes 2008 Slide 95

96 Slide 96

97 Rencana perubahan peraturan 2010 Pasal 29 Twenty-four seconds Jika throw in dilaksanakan di backcourt, dan jika telah ditetapkan oleh peraturan, peralatan 24-seconds akan di-reset ke 24 detik. Jika throw in dilaksanakan di frontcourt, dan jika telah ditetapkan oleh peraturan, peralatan 24-seconds akan di-reset sebagai berikut: Jika 14 detik atau lebih yang tampak di peralatan 24-seconds pada saat pertandingan dihentikan, peralatan 24-seconds tidak akan di-reset dan akan tetap sama. Jika 13 detik atau kurang yang tampak di peralatan 24-seconds pada saat pertandingan dihentikan, peralatan 24-seconds akan di-reset ke 14 detik. Rule Changes 2008 Slide 97

98 TERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT Rule Changes Presentation by Zsolt Hartyani, Hungary Slide 98

PERATURAN RESMI BOLA BASKET Pertandingan dikontrol oleh wasit, petugas meja dan seorang commissioner, jika hadir.

PERATURAN RESMI BOLA BASKET Pertandingan dikontrol oleh wasit, petugas meja dan seorang commissioner, jika hadir. Keseluruhan Peraturan Resmi Bola Basket, semua referensi dibuat untuk pemain, pelatih, wasit, dll, baik untuk pria maupun wanita. Harus dipahami bahwa semua ini dibuat hanya untuk tujuan pelaksanaan. PERATURAN

Lebih terperinci

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

Materi Permainan Bola Basket Lengkap ateri Permainan Bola Basket (Penjasorkes) Lengkap ~Permainan bola basket awalnya di ciptakan oleh Dr. James Naismith, Beliau adalah seorang guru olahraga yang berasal dari kanada yang mengajar di salah

Lebih terperinci

PROFILE Nama : Lukman NH Lubay. S.Pd., M.Pd Pengcab : KAB. Bandung Pend terakhir: Pasca Sarjana (S2) UPI, Program Studi Olahraga Jabatan : Dosen

PROFILE Nama : Lukman NH Lubay. S.Pd., M.Pd Pengcab : KAB. Bandung Pend terakhir: Pasca Sarjana (S2) UPI, Program Studi Olahraga Jabatan : Dosen PROFILE Nama : Lukman NH Lubay. S.Pd., M.Pd Pengcab : KAB. Bandung Pend terakhir: Pasca Sarjana (S2) UPI, Program Studi Olahraga Jabatan : Dosen Olahraga (LB) di kampus ITB(2003-2009), dosen FPOK UPI (2010-

Lebih terperinci

-Let s play by the rule, and may the best team win!-

-Let s play by the rule, and may the best team win!- -Let s play by the rule, and may the best team win!- Pendahuluan Sebuah pertandingan pada hakekatnya diatur dan dikendalikan oleh suatu peraturan. Dalam olahraga bolabasket, salah satu peraturan pengendali

Lebih terperinci

BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR

BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR A. Peraturan Dasar Permainan Bola Basket Setiap permainan tentunya memiliki peraturan tersendiri. Sekarang, Anda akan mendalami berbagai peraturan dan strategi yang lebih terperinci.

Lebih terperinci

DAFTAR PEMAIN (FUTSAL)

DAFTAR PEMAIN (FUTSAL) Nama Tim : Nama Contact Person : Contact No : DAFTAR PEMAIN (FUTSAL) Daftar Pemain 1. Nama : 2. Nama : No passport : 3. Nama : 1 4. Nama : 5. Nama : 6. Nama : 7. Nama : 2 8. Nama : DAFTAR PEMAIN (BASKET)

Lebih terperinci

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya A. PASSING DAN CATCHING Passing atau operan adalah memberikan bola ke kawan dalam permainan bola basket. Cara memegang bola basket adalah sikap tangan

Lebih terperinci

-Good offense wins games, great defense wins championships-

-Good offense wins games, great defense wins championships- -Good offense wins games, great defense wins championships- Mungkin ungkapan di atas klise atau sering kita dengar, tapi mau tidak mau kita harus meyakini ungkapan di atas. Pada saat offense kita bermasalah,

Lebih terperinci

PERATURAN RESMI BERMAIN

PERATURAN RESMI BERMAIN 1 PERATURAN RESMI BERMAIN 1. Permainan dilakukan dengan 5 orang dilapangan untuk tiap tim (termasuk penjaga gawang) dan sisanya berada di bench. 2. Kedua tim harus bermain dengan warna kostum yang berbeda.

Lebih terperinci

BAHAN AJAR. 1. Judul : PERMAINAN BOLA BASKET. 2. Penyusun : Drs, Syahrizal. 3. Tujuan :

BAHAN AJAR. 1. Judul : PERMAINAN BOLA BASKET. 2. Penyusun : Drs, Syahrizal. 3. Tujuan : BAHAN AJAR 1. Judul : PERMAINAN BOLA BASKET 2. Penyusun : Drs, Syahrizal 3. Tujuan : Agar siswa dapat Menggunakan berbagai formasi, bentuk dan strategi dalam permainan bola basket Agar siswa dapat Menerapkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk pemecahan dan penyelesaian suatu masalah penelitian diperlukan suatu metode. Metode adalah suatu cara untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan dalam

Lebih terperinci

PERATURAN PERTANDINGAN TURNAMEN FUTSAL GPKN CUP

PERATURAN PERTANDINGAN TURNAMEN FUTSAL GPKN CUP PERATURAN PERTANDINGAN TURNAMEN FUTSAL GPKN CUP A. PERATURAN RESMI BERMAIN 1. Permainan dilakukan dengan 5 orang dilapangan untuk tiap tim (termasuk penjaga gawang) dan sisanya berada di bench. 2. Kedua

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. B. Tujuan Mata Kuliah

SILABUS MATA KULIAH. B. Tujuan Mata Kuliah A. Identitas Mata Kuliah 1. Nama Mata Kuliah : Bolabasket 2. Kode Mata Kuliah : JK 205 3. Bobot : 2 (dua) SKS 4. Jenjang Program : S1 5. Semester : III 6. Status Mata Kuliah : MKKP 7. jumlah Pertemuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bola basket adalah salah satu cabang olahraga yang termasuk populer dan banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki karakteristik tersendiri,

Lebih terperinci

PERATURAN DAN KETENTUAN TURNAMEN FUTSAL ANTAR MADRASAH KABUPATEN SLEMAN

PERATURAN DAN KETENTUAN TURNAMEN FUTSAL ANTAR MADRASAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAN KETENTUAN TURNAMEN FUTSAL ANTAR MADRASAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN 1 PEMAIN Dalam setiap pertandingan dimainkan oleh dua tim, masing-masing tim terdiri dari 5 pemain, salah satu diantaranya

Lebih terperinci

BAB 1. KISI-KISI PENJASKES Smtr 1 Kls XI SMK INFORMATIKA PUGER 1

BAB 1. KISI-KISI PENJASKES Smtr 1 Kls XI SMK INFORMATIKA PUGER 1 BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR A. Permainan Sepak Bola 1. Bermain Sepak Bola Menggunakan Berbagai Variasi Tujuan permainan sepak bola adalah memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan. Menendang merupakan

Lebih terperinci

BOLA TANGAN. Materi Bola Tangan Kelas XI 1 design by Bramasto

BOLA TANGAN. Materi Bola Tangan Kelas XI 1 design by Bramasto BOLA TANGAN Setelah kita mempelajari lempar tangkap dan dribble di kelas X, maka di kelas XI semester 1 akan kita pelajari materi Shooting. A. Menembak Bola (Shooting) Menembak adalah bentuk gerak kemparan

Lebih terperinci

PERATURAN PERTANDINGAN PEKAN OLAHRAGA ILMU KEPERAWATAN (POKERAN) REGIONAL SEMARANG SALATIGA - KENDAL PSIK-FK UNDIP 2012

PERATURAN PERTANDINGAN PEKAN OLAHRAGA ILMU KEPERAWATAN (POKERAN) REGIONAL SEMARANG SALATIGA - KENDAL PSIK-FK UNDIP 2012 PERATURAN PERTANDINGAN PEKAN OLAHRAGA ILMU KEPERAWATAN (POKERAN) REGIONAL SEMARANG SALATIGA - KENDAL PSIK-FK UNDIP 2012 1. FUTSAL PUTRA A. Peraturan Umum a. Kuota tim dalam pertandingan futsal adalah 18

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM PERTANDINGAN BÄRLYMPICS

KETENTUAN UMUM PERTANDINGAN BÄRLYMPICS KETENTUAN UMUM PERTANDINGAN BÄRLYMPICS 1. Peserta Bärlympics hanya untuk: a. Warga Negara Indonesia atau Keturunan Indonesia. b. Warga Negara Asing yang lancar berbahasa Indonesia. c. Pemain Amatir (bukan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL TEMBAKAN ANTARA DRIBBLE JUMP SHOOT DENGAN PASSING JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

PERBANDINGAN HASIL TEMBAKAN ANTARA DRIBBLE JUMP SHOOT DENGAN PASSING JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini permainan bola basket sangat berkembang dengan baik di indonesia, olahraga bola basket merupakan olahraga yang menggunakan bola besar di dalam

Lebih terperinci

PERATURAN FUTSAL. Seorang pemain hanya boleh bergabung dengan 1 tim saja. Warna baju yang dipakai masing-masing tim tidak boleh sama.

PERATURAN FUTSAL. Seorang pemain hanya boleh bergabung dengan 1 tim saja. Warna baju yang dipakai masing-masing tim tidak boleh sama. PERATURAN FUTSAL Waktu Permainan Lama pertandingan 1 babak : 15 menit Lama pertandingan 2 babak : 2x15 menit Lama waktu Istirahat Total Waktu : 2 menit : 32 menit Peraturan Utama Seorang pemain hanya boleh

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI STATISTIK PERTANDINGAN PERATURAN LIMA DAN ENAM PADA PARTAI SEMIFINAL BOLABASKET PORSENI SMP SE-KABUPATEN BANTUL TAHUN 2016 SKRIPSI

IDENTIFIKASI STATISTIK PERTANDINGAN PERATURAN LIMA DAN ENAM PADA PARTAI SEMIFINAL BOLABASKET PORSENI SMP SE-KABUPATEN BANTUL TAHUN 2016 SKRIPSI IDENTIFIKASI STATISTIK PERTANDINGAN PERATURAN LIMA DAN ENAM PADA PARTAI SEMIFINAL BOLABASKET PORSENI SMP SE-KABUPATEN BANTUL TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Lebih terperinci

PERATURAN PERMAINAN FUTSAL FIFA

PERATURAN PERMAINAN FUTSAL FIFA PERATURAN 1 PERATURAN PERMAINAN FUTSAL FIFA LAPANGAN UKURAN Lapangan harus berbentuk bujur sangkar. Garis samping pembatas lapangan harus lebih panjang dari garis gawang: Panjang : Minimal 25 m Maksimal

Lebih terperinci

PANITIA DIES NATALIS XXXI DAN WISUDA XX UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP TAHUN 2017

PANITIA DIES NATALIS XXXI DAN WISUDA XX UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP TAHUN 2017 Peraturan Pertandingan 3 X 3 REKTOR CUP 2017 ANTAR SMA SEDERAJAT SE-MADURA A. SYARAT PESERTA Peserta adalah siswa SMA, SMK, MA, atau yang sederajat. Dalam satu tim, terdiri dari pemain dari sekolah yang

Lebih terperinci

A. TEKNIK DASAR SEPAK BOLA (LANJUTAN)

A. TEKNIK DASAR SEPAK BOLA (LANJUTAN) SEPAK BOLA Standar Kompetensi 1. Mempraktikkan keterampilan permainan olahraga sepak bola dalam bentuk sederhana dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya Kompetensi Dasar 1. Bermain sepak bola dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. latihan ini dilakukan secara berulang-ulang dan tuntutan yang semakin dipersulit

BAB II KAJIAN PUSTAKA. latihan ini dilakukan secara berulang-ulang dan tuntutan yang semakin dipersulit BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hakikat Latihan Variasi a. Latihan Latihan merupakan realisasi atau pelaksanaan dari materi atau bentuk-bentuk latihan yang telah direncanakan sebelumnya, realisasi

Lebih terperinci

1 Nama Organisasi PERBASI Kabupaten Magelang 2 Alamat Lengkap Jl. Kanon Blok H6, Jogonegoro, Mertoyudan. Telp Magelang 56172

1 Nama Organisasi PERBASI Kabupaten Magelang 2 Alamat Lengkap Jl. Kanon Blok H6, Jogonegoro, Mertoyudan. Telp Magelang 56172 PROFIL PERSATUAN BOLA BASKET SELURUH INDONESIA PERBASI KABUPATEN MAGELANG A. IDENTITAS ORGANISASI 1 Nama Organisasi PERBASI Kabupaten Magelang 2 Alamat Lengkap Jl. Kanon Blok H6, Jogonegoro, Mertoyudan.

Lebih terperinci

Bola basket a. Latihan menembak jarak jauh PRAKTIK DI LAPANGAN Pola penyerangan dalam permainan bola basket dapat dilakukan dengan cara : 1) Set

Bola basket a. Latihan menembak jarak jauh PRAKTIK DI LAPANGAN Pola penyerangan dalam permainan bola basket dapat dilakukan dengan cara : 1) Set Bola basket a. Latihan menembak jarak jauh PRAKTIK DI LAPANGAN Pola penyerangan dalam permainan bola basket dapat dilakukan dengan cara : 1) Set offence Serangan yang direncanakan dan dibangun dari bagian

Lebih terperinci

PERENCANAAN LATIHAN Oleh: Budi Aryanto

PERENCANAAN LATIHAN Oleh: Budi Aryanto PERENCANAAN LATIHAN Oleh: Budi Aryanto Pengaturan atau pengorganisasian latihan praktek dianggap perlu dilakukan karena alasan-alasan sebagai berikut: 1. Menjamin penggunaan waktu yang tersedia secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga sudah menjadi suatu kebutuhan yang penting bagi manusia, ada berbagai macam tujuan manusia melakukan kegiatan olahraga,yaitu: 1) Rekreasi, yaitu mereka yang

Lebih terperinci

PERATURAN KHUSUS CABANG FUTSAL PUTRI IMSSO LIGA MEDIKA 2017

PERATURAN KHUSUS CABANG FUTSAL PUTRI IMSSO LIGA MEDIKA 2017 PERATURAN KHUSUS CABANG FUTSAL PUTRI IMSSO LIGA MEDIKA 2017 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Kompetisi futsal putri IMSSO Liga Medika 2017 dibuka untuk mahasiswi program studi pendidikan dokter dan pendidikan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANTARA LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN GERAKAN BENCH PRESS DAN PUSH UP TERHADAP HASIL TEMBAKAN FREE THROW DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

PERBANDINGAN ANTARA LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN GERAKAN BENCH PRESS DAN PUSH UP TERHADAP HASIL TEMBAKAN FREE THROW DALAM PERMAINAN BOLA BASKET PERBANDINGAN ANTARA LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN GERAKAN BENCH PRESS DAN PUSH UP TERHADAP HASIL TEMBAKAN FREE THROW DALAM PERMAINAN BOLA BASKET Taryono, S.Pd. *) ABSTRAK Dalam proses pelatihan khususnya

Lebih terperinci

PERATURAN PERTANDINGAN MUGADETA FUTSAL COMPETITION (MFC) SABTU-AHAD, MARET 2018

PERATURAN PERTANDINGAN MUGADETA FUTSAL COMPETITION (MFC) SABTU-AHAD, MARET 2018 PERATURAN PERTANDINGAN MUGADETA FUTSAL COMPETITION (MFC) SABTU-AHAD, 24-25 MARET 2018 TUJUAN KEGIATAN - Menjalin hubungan yang baik antar peserta didik sekolah dasar - Memperkenalkan pertandingan sepakbola

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang tertutup dan hanya. pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.

BAB l PENDAHULUAN. cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang tertutup dan hanya. pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut. BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola basket adalah olahraga untuk semua orang. Walaupun bola basket adalah olahraga anak muda dengan pemain terbanyak pria remaja, namun bola basket dimainkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga bola basket merupakan olahraga yang paling populer di dunia. Olahraga ini juga sudah berkembang pesat di Indonesia. Terbukti sudah banyak klub-klub

Lebih terperinci

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli B Permainan Bola Voli Apakah kamu menyukai permainan bola voli? Sebenarnya permainan bola voli telah memasyarakat. Apakah kamu telah dapat melakukan gerak dasar permainan bola voli dengan benar? Ayo kita

Lebih terperinci

4. Babak semifinal dan final akan diadakan pada Jumat, 27 Mei 2016.

4. Babak semifinal dan final akan diadakan pada Jumat, 27 Mei 2016. Persyaratan Lomba Ifuto Futsal : 1. Peserta berdomisili di Indonesia dan berasal dari kategori umur 17 23 tahun. 2. Setiap peserta diwajibkan melampirkan fotokopi Kartu Pelajar/ Kartu Mahasiswa dan Kartu

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Godean : Penjasorkes : XII/Satu : Permainan Bola Basket : 6 JP (6 X 45 menit) A.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bola basket merupakan cabang olahraga beregu dimana bola basket dimainkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bola basket merupakan cabang olahraga beregu dimana bola basket dimainkan 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bola Basket Bola basket merupakan cabang olahraga beregu dimana bola basket dimainkan oleh dua regu yang terdiri atas lima pemain untuk masing-masing regu dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

Masuk in fisika dalam basket

Masuk in fisika dalam basket Masuk in fisika dalam basket Inti utama dari olahraga basket adalah bola basket itu sendiri. Semua pemain dari kedua tim yang bertanding berlomba-lomba memperebutkan satu bola yang sama untuk kemudian

Lebih terperinci

PERATURAN PERMAINAN LIGA FUTSAL Sportaculer High School and College Tournament (SPECTA) 2016

PERATURAN PERMAINAN LIGA FUTSAL Sportaculer High School and College Tournament (SPECTA) 2016 PERATURAN PERMAINAN LIGA FUTSAL Sportaculer High School and College Tournament (SPECTA) 2016 PERGANTIAN PEMAIN 1. Pergantian pemain dapat dilakukan sewaktu-waktu selama pertandingan berlangsung. 2. Jumlah

Lebih terperinci

2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, KOORDINASI MATA DAN TANGAN DENGAN KETEPATAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, KOORDINASI MATA DAN TANGAN DENGAN KETEPATAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket merupakan salah satu olahraga yang paling populer di dunia. Penggemarnya yang berasal dari segala usia merasa bahwa permainan bola basket

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data-data diperoleh dari beberapa sumber sebagai berikut : b. Survei data melalui organisasi terkait

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data-data diperoleh dari beberapa sumber sebagai berikut : b. Survei data melalui organisasi terkait 4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Literatur Data-data diperoleh dari beberapa sumber sebagai berikut : a. Studi pustaka b. Survei data melalui organisasi terkait c. Survei melalui wawancara narasumber

Lebih terperinci

PANITIA DIES NATALIS KE 52 TAHUN 2012 KEGIATAN OLAH RAGA KETENTUAN DAN TATA TERTIB PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA

PANITIA DIES NATALIS KE 52 TAHUN 2012 KEGIATAN OLAH RAGA KETENTUAN DAN TATA TERTIB PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA KETENTUAN DAN TATA TERTIB PERTANDINGAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA SEPTEMBER 2012 1.1. Ketentuan Umum PANITIA DIES NATALIS KE 52 TAHUN 2012 SEPAK BOLA Pemain adalah dosen, karyawan,mahasiswa,

Lebih terperinci

Deskripsi. Penghargaan. Contact Person

Deskripsi. Penghargaan. Contact Person Deskripsi Basket 3v3 FesTIval 2017 merupakan kompetisi bidang olahraga basket putra yang dibuka untuk internal program studi Teknik Informatika UMN. Kompetisi basket FesTIval menjunjung tinggi sportivitas

Lebih terperinci

Permainan Softball. sebagai berikut. 1. Panjang setiap sisinya 16,76 m. 2. Jarak dari home base ke tempat pelempar adalah 13,07 m.

Permainan Softball. sebagai berikut. 1. Panjang setiap sisinya 16,76 m. 2. Jarak dari home base ke tempat pelempar adalah 13,07 m. Permainan Softball Permainan Softball. Permainan ini diciptakan oleh George Hansock (Amerika Serikat) dan dimainkan pertama kali di Chicago. Peraturan permainan dibuat oleh Lewis Robert tahun 1906 dan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan pendidikan nasional yang tercamtum di atas dapat terwujut apabila tersedianya

TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan pendidikan nasional yang tercamtum di atas dapat terwujut apabila tersedianya II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Belajar dan Pembelajaran 1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Pendidikan di Indonesia baik di sekolah maupun di luar sekolah selalu mengarah kepada tujuan nasional, seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola basket adalah salah satu olahraga permainan yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Permainan bola basket Indonesia pada saat ini semakin banyak penggemarnya,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penghayatan nilai - nilai (sikap mental emosional sportivitas spiritual

I. PENDAHULUAN. penghayatan nilai - nilai (sikap mental emosional sportivitas spiritual I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai -

Lebih terperinci

BOLA BASKET. Design by Yuas and R2 Bramistra

BOLA BASKET. Design by Yuas and R2 Bramistra BOLA BASKET Sejarah bola basket Permainan bola basket diciptakan oleh Prof. Dr. James A. Naismith salah seorang guru pendidikan jasmani Young Mens Christian Association (YMCA) Springfield, Massachusets,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dunia dan menjadi permainan di era modern. Setiap regu untuk dapat

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dunia dan menjadi permainan di era modern. Setiap regu untuk dapat 1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1. Hakikat Permainan Bola Basket Menurut Roji ( 2004 : 20 ) bahwa permainan bola basket adalah permainan yang cepat, dinamis, menarik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket merupakan jenis olahraga populer yang diminati masyarakat luar ataupun dalam negeri. Di Indonesia permainan ini diminati oleh kalangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor yang dapat mempersiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang dikerjakan secara sadar oleh manusia

Lebih terperinci

SILABUS. Indikator Ketercapaian Kompetensi. Materi Pembelajaran. Tingkat Ranah. Tingkat Ranah. Alokasi Waktu. Sumber/ Bahan/Alat.

SILABUS. Indikator Ketercapaian Kompetensi. Materi Pembelajaran. Tingkat Ranah. Tingkat Ranah. Alokasi Waktu. Sumber/ Bahan/Alat. SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Beban Belajar : 2 sks Mata Pelajaan : Penjas Orkes 2 Standar : 1. Mempraktikkan keterampilan permainan olahraga sepak bola dalam bentuk sederhana nilai-nilai

Lebih terperinci

Pelajaran 1 MENGANALISIS, MERANCANG, DAN MENGEVALUASI TAKTIK DAN STRATEGI PERMAINAN BOLA BESAR

Pelajaran 1 MENGANALISIS, MERANCANG, DAN MENGEVALUASI TAKTIK DAN STRATEGI PERMAINAN BOLA BESAR Pelajaran 1 MENGANALISIS, MERANCANG, DAN MENGEVALUASI TAKTIK DAN STRATEGI PERMAINAN BOLA BESAR A. Menganalisis, Merancang, dan Mengevaluasi Taktik dan Strategi dalam Permainan Sepakbola Strategi adalah

Lebih terperinci

2015 PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SHOOTING

2015 PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SHOOTING BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola tangan termasuk ke dalam permainan yang sangat sederhana. Bola tangan dimainkan dalam sebuah lapangan menggunakan sebuah bola dan 2 buah gawang. Dalam sebuah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33)

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33) BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 KajianTeori 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Basket Permainan bola basket adalah permainan yang banyak menuntut kesiapan dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 1 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Kajian Teoretis 1. Hakikat Permainan Bola Basket Permainan bola basket merupakan suatu permainan yang tergolong dalam kelompok permainan bola besar. Dalam

Lebih terperinci

PERATURAN SEPAK TAKRAW

PERATURAN SEPAK TAKRAW TUGAS SEPAK TAKRAW PERATURAN SEPAK TAKRAW DISUSUN OLEH : AKRAM ZAKY A1D410011 Dosen Pengampu Drs. Marjohan, S.pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN. oleh seorang pastor. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang pastor asal

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN. oleh seorang pastor. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang pastor asal BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Basket Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang pastor.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING (LAY UP, UNDER RING, JUMP SHOOT) PADA MAHASISWA JPOK FKIP UNLAM TAHUN AKADEMIK 2012/2013

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING (LAY UP, UNDER RING, JUMP SHOOT) PADA MAHASISWA JPOK FKIP UNLAM TAHUN AKADEMIK 2012/2013 90 PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING (LAY UP, UNDER RING, JUMP SHOOT) PADA MAHASISWA JPOK FKIP UNLAM TAHUN AKADEMIK 2012/2013 Syamsul Arifin Dosen JPOK FKIP Unlam Abstract:Basic shooting technique is

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dea Oktaviani,2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dea Oktaviani,2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan bola basket adalah permainan yang dimainkan dengan tangan, dalam arti bola selalu dimainkan dari tangan ke tangan pemain dalam satu regu. Bola basket memiliki

Lebih terperinci

PANDUAN KEGIATAN LIGA SEPAKBOLA REMAJA SINODE GMIM TAHUN 2016 DI WILAYAH TONDANO DUA

PANDUAN KEGIATAN LIGA SEPAKBOLA REMAJA SINODE GMIM TAHUN 2016 DI WILAYAH TONDANO DUA PANDUAN KEGIATAN LIGA SEPAKBOLA REMAJA SINODE GMIM TAHUN 2016 DI WILAYAH TONDANO DUA I. PELAKSANAAN KEGIATAN Technical Meeting Tanggal : 21 September 2016 Pukul Tempat : 14.00 Wita s/d selesai : Rumah

Lebih terperinci

JUKLAK & JADWAL AFG 2006

JUKLAK & JADWAL AFG 2006 JUKLAK & JADWAL AFG 2006 PETUNJUK PELAKSANAAN AFG 2006 A. KETENTUAN UMUM 01. Peserta merupakan utusan/perwakilan yang dikirim dari Chapter. 02. Tiap-tiap chapter hanya boleh mengirimkan 1 team. 02. Peserta

Lebih terperinci

SURVEI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET PUTRA DI SMA NEGERI SE-KECAMATAN LAMONGAN KABUPATEN LAMONGAN

SURVEI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET PUTRA DI SMA NEGERI SE-KECAMATAN LAMONGAN KABUPATEN LAMONGAN SURVEI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET PUTRA DI SMA NEGERI SE-KECAMATAN LAMONGAN KABUPATEN LAMONGAN Dio Alief Eka Utama Putra Roesdiyanto Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang e-mail:

Lebih terperinci

KETENTUAN PERWASITAN KONTES ROBOT CERDAS INDONESIA 2010

KETENTUAN PERWASITAN KONTES ROBOT CERDAS INDONESIA 2010 KETENTUAN PERWASITAN KONTES ROBOT CERDAS INDONESIA 2010 DIVISI BATTLE A. Pengantar Pada tahun 2010 ini KRCI Expert Battle telah memasuki tahun ke-2 dan penulisan divisinya adalah KRCI Divisi Battle. Jika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia olahraga saat ini lebih maju dibandingkan masa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia olahraga saat ini lebih maju dibandingkan masa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia olahraga saat ini lebih maju dibandingkan masa sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari dinamika kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

Lebih terperinci

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola Sepak Bola Sepak bola termasuk salah satu permainan bola besar. Sepak bola merupakan olahraga yang paling akbar di dunia. Setiap kejuaraan sepak bola akan mengundang banyak penonton. Jumlah penonton sepak

Lebih terperinci

PENDMA FUTSAL CHAMPIONSHIP PANITIA KKGO MI KABUPATEN BANYUWANGI KIB FC BANYUWANGI. Contact Person: Nur Hanan ( ) Suyanto ( )

PENDMA FUTSAL CHAMPIONSHIP PANITIA KKGO MI KABUPATEN BANYUWANGI KIB FC BANYUWANGI. Contact Person: Nur Hanan ( ) Suyanto ( ) PENDMA FUTSAL CHAMPIONSHIP PANITIA KKGO MI KABUPATEN BANYUWANGI KIB FC BANYUWANGI : Nur Hanan (085236104395) PENDMA FUTSAL CHAMPIONSHIP PANITIA KKGO MI KABUPATEN BANYUWANGI KIB FC BANYUWANGI : Nur Hanan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Basket Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas 5 pemain. Setiap regu berusaha untuk dapat

Lebih terperinci

GAME RULES LA Streetball 2014

GAME RULES LA Streetball 2014 I. BALLERZ / TEAM REQUREMENTS a. Setiap team : 1. terdiri dari 8 orang pemain dan satu orang pelatih. 2. WAJIB MENDAFTAR melalui ONLINE dengan mengisi dan memenuhi semua persyaratanya. 3. Wajib Hadir dalam

Lebih terperinci

Panduan Peraturan. Mile Family Club Line Follower Robot Contest 2016 With Universitas Potensi Utama. Lab Studio, Lantai 1. Food Court, Lantai 5

Panduan Peraturan. Mile Family Club Line Follower Robot Contest 2016 With Universitas Potensi Utama. Lab Studio, Lantai 1. Food Court, Lantai 5 [Millennium ICT Center] [Universitas Potensi Utama] Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Panduan Peraturan Mile Family Club Line Follower Robot Contest 2016 With Universitas Potensi Utama TECHNICAL MEETING

Lebih terperinci

Fitria Dwi Andriyani, M.Or.

Fitria Dwi Andriyani, M.Or. Fitria Dwi Andriyani, M.Or. 1. MENCETAK ANGKA 2. MENCEGAH ANGKA 3. MEMULAI PERMAINAN TERDAPAT 3 MASALAH TAKTIK UTAMA TERDAPAT 5 LEVEL DARI LEVEL I YANG PALING MUDAH SAMPAI LEVEL V YANG PALING SULIT Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Rezha, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Rezha, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Popularitas bola basket di dunia sekarang ini bukanlah secara kebetulan, akan tetapi perkembangannya telah meningkat dengan daya saing yang tinggi. Hal ini

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENJAS TERHADAP MATERI PERMAINAN BOLABASKET SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2013/2014 SKRIPSI

TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENJAS TERHADAP MATERI PERMAINAN BOLABASKET SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2013/2014 SKRIPSI TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENJAS TERHADAP MATERI PERMAINAN BOLABASKET SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2)

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2) LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2) Tes ini memiliki total 12 keterampilan. Untuk 6 keterampilan pertama saya akan meminta anak untuk berpindahdarisatutempatketempat

Lebih terperinci

Oleh Andi Suntoda S.

Oleh Andi Suntoda S. PERATURAN PERMAINAN TENNIS (Terjemahan dari Rules of Tennis) Oleh Andi Suntoda S. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Bandung, September 2006 PERMAINAN TUNGGAL 1.

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas jasmani dan direncanakan secara sistimatis dan bertujuan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Oleh: FAJAR HIDAYAT

SKRIPSI. Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Oleh: FAJAR HIDAYAT PERBEDAAN EFEKTIFITAS LATIHAN LAY UP DARI DEPAN MENGGUNAKAN LAY UP BANK SHOT DAN LAY UP TANPA BANK SHOT TERHADAP HASIL LAY UP SHOT DALAM PERMAINAN BOLABASKET PADA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET PUTRA SMP NEGERI

Lebih terperinci

gawang agar terhindar dari PENDAHULUAN kemasukan bola. Oleh karena itu teknik Permainan Bola Tangan di Indonesia pada masa sekarang ini belum

gawang agar terhindar dari PENDAHULUAN kemasukan bola. Oleh karena itu teknik Permainan Bola Tangan di Indonesia pada masa sekarang ini belum PENDAHULUAN Permainan Bola Tangan di Indonesia pada masa sekarang ini belum memasyarakat bila dibandingkan dengan cabang olahraga lainnya seperti sepak bola, bola basket, bola voli dan lain-lain. Salah

Lebih terperinci

Ketrampilan Dasar Bolabasket Mata kuliah ini membahas tentang sejarah dan organisasi bolabasket, teknik dasar permainan bolabasket, pertahanan, dan pe

Ketrampilan Dasar Bolabasket Mata kuliah ini membahas tentang sejarah dan organisasi bolabasket, teknik dasar permainan bolabasket, pertahanan, dan pe KETRAMPILAN DASAR BOLABASKET PJKR /POR Ketrampilan Dasar Bolabasket Mata kuliah ini membahas tentang sejarah dan organisasi bolabasket, teknik dasar permainan bolabasket, pertahanan, dan penyerangan, Ukuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Sepakbola adalah permainan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Permainan Sepak Bola Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh dunia. Sepakbola adalah suatu

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PERTAHANAN ZONE PRESS TIM BOLA BASKET PUTERA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PADA STAN BIG BALL TOURNAMENT 2015

ANALISIS SISTEM PERTAHANAN ZONE PRESS TIM BOLA BASKET PUTERA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PADA STAN BIG BALL TOURNAMENT 2015 ANALISIS SISTEM PERTAHANAN ZONE PRESS TIM BOLA BASKET PUTERA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PADA STAN BIG BALL TOURNAMENT 2015 Ahmad Kholil Robbani Iman Sulaiman dan Yasep Setiakarnawijaya ABSTRAK. Penelitian

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER 2 SMA ISLAM AL - AZHAR 4 TAHUN PELAJARAN Mata Pelajaran : Penjaskes

UJIAN TENGAH SEMESTER 2 SMA ISLAM AL - AZHAR 4 TAHUN PELAJARAN Mata Pelajaran : Penjaskes UJIAN TENGAH SEMESTER 2 SMA ISLAM AL - AZHAR 4 TAHUN PELAJARAN 2013-2014 Mata Pelajaran : Penjaskes K e l a s : XI (Sebelas) Hari, Tanggal : Kamis, 06 Maret 2014 W a k t u : 10.00-11.30 wib Petunjuk :

Lebih terperinci

BOLA BASKET. Design R2 Bramistra

BOLA BASKET. Design R2 Bramistra BOLA BASKET Sejarah bola basket Permainan bola basket diciptakan oleh Prof. Dr. James A. Naismith salah seorang guru pendidikan jasmani Young Mens Christian Association (YMCA) Springfield, Massachusets,

Lebih terperinci

PERATURAN PERTANDINGAN PIALA PERBASI 2016

PERATURAN PERTANDINGAN PIALA PERBASI 2016 Sekretariat: Jl. Wahidin Sudiro Husodo (Komplek GOR Wira Bhakti) Lumajang, Tlp. 082331513158 ; email: lumajangperbasi@gmail.com ; website : http://perbasi-lumajang.com PERATURAN PERTANDINGAN PIALA PERBASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini dapat dilihat dengan

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini dapat dilihat dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket merupakan salah satu olahraga yang diminati oleh berbagai kalangan, perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini dapat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. memasukkan bolabasket (keranjang) sendiri (Dedy Sumiyarsono, 2002: 1).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. memasukkan bolabasket (keranjang) sendiri (Dedy Sumiyarsono, 2002: 1). BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Bolabasket Permainan bolabasket adalah permainan yang menggunakan bola besar, yang dimainkan dengan tangan dan bertujuan memasukkan bola sebanyak

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ semester Materi Pokok Fokus Pembelajaran Alokasi Waktu : SMP N 3 PAJANGAN : Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan : VIII / 1

Lebih terperinci

BENTUK-BENTUK LATIHAN MULTILATERAL

BENTUK-BENTUK LATIHAN MULTILATERAL BENTUK-BENTUK LATIHAN MULTILATERAL MANSUR@UNY.AC.ID KOORDINASI ANGGOTA BADAN Fokus: koordinasi anggota badan 1. Berdiri dengan kedua lengan lurus disamping. 2. Berdiri dengan koordinasi kedua lengan diputar

Lebih terperinci

KEPEGAWAIAN DAN KEJURULATIHAN

KEPEGAWAIAN DAN KEJURULATIHAN KEPEGAWAIAN DAN KEJURULATIHAN Peraturan dan Peralatan Permainan Bola Jaring Sebelum anda meneruskan dengan topik ini, anda perlu mengetahui peralatan-peralatan permainan ini. Tahukah anda bahawa sukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Permainan bola basket merupakan salah satu olahraga yang paling populer di dunia. Penggemarnya yang berasal dari segala usia merasa bahwa permainan bola basket

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Hal ini sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani,

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Hal ini sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya pendidikan jasmani adalah bagian krusial dari sistem pendidikan. Sebab secara esensi pendidikan jasmani membantu kelancaran proses pembelajaran. Hal

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 1 (2) (2012) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr PEMBELAJARAN BOLABASKET

Lebih terperinci

FORMAT RPP. Kompetensi Dasar : Melakukan teknik menyundul bola dengan baik. Siswa dapat Melakukan teknik menyundul bola dengan baik A.

FORMAT RPP. Kompetensi Dasar : Melakukan teknik menyundul bola dengan baik. Siswa dapat Melakukan teknik menyundul bola dengan baik A. Mata Pelajaran : PENJASORKES 2 Beban Belajar : 2 SKS Pertemuan (Minggu) ke : 1 Alokasi waktu : 2 X 45 menit FORMAT RPP Standar Kompetensi : 1. Mempraktikkan keterampilan permainan olahraga sepak bola dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sosial.permainan basket banyak mengandung unsur seni. Hal ini dapat dilihat dari

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sosial.permainan basket banyak mengandung unsur seni. Hal ini dapat dilihat dari BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1. Hakikat Permainan Bola Basket Basket merupakan salah satu cabang olahraga yang memiliki karakter sosial.permainan basket banyak

Lebih terperinci

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah Futsal diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani. Keunikan futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutamanya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan, BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Bolabasket Bolabasket merupakan permainan yang gerakannya kompleks yaitu gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

Lebih terperinci