BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Pengertian Aset Daerah. Aset daerah merupakan sumber daya penting bagi pemerintah daerah
|
|
- Utami Makmur
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 33 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Aset Daerah Aset daerah merupakan sumber daya penting bagi pemerintah daerah sebagai penopang utama pendapatan asli daerah. Oleh karena itu penting bagi pemerintah untuk dapat mengelola aset secara memadai. Dalam pengelolaan aset daerah, pemerintah daerah harus menggunakan pertimbangan aspek perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan penyaluran, penggunaan, penatausahaan, pemanfaatan atau penggunaan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan, pemindahtanganan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian pembiayaan dan tuntutan ganti rugi agar aset daerah mampu memberikan kontribusi optimal bagi pemerintah daerah yang bersangkutan sehingga arah pembangunan di Bidang Pengelolaan Aset Daerah dapat terintegrasi dan terprogram dengan baik. 3.2 Prinsip Dan Fungsi Aset Daerah 1. Prinsip Aset Daerah Untuk mendukung aset daerah yang baik diperlukan adanya pengelolaan aset daerah secara efisien dan efektif serta menciptakan transaparansi kebijakan pengelolaan aset daerah. Pemerintah daerah perlu memiliki atau mengembangkan sistem informasi manajemen yang komprehensif dan handal sebagai alat untuk menghasilkan laporan pertanggungjawaban. Sistem informasi tersebut juga 33
2 34 bermanfaat untuk dasar pengembalian keputusan mengenai kebutuhan barang dan estimasi kebutuhan belanja pembangunan (modal) dalam penyusunan APBD, dan untuk memperoleh informasi manajemen aset daerah yang memadai maka diperlukan dasar pengelolaan kekayaan aset yang memadai juga. Menurut Mardiasmo (2002) terdapat tiga prinsip dalam pengelolaan kekayaan aset daerah yaitu adanya perencanaan yang tepat, pelaksanaan atau pemanfaatan secara efisien dan efektif, dan pengawasan/pengamanan. 2. Fungsi Aset Daerah Setelah mengetahui prinsip mengenai aset daerah, maka aset suatu daerah memiliki fungsi yaitu : 1. Terwujudnya ketertiban administrasi mengenai kekayaan daerah, baik menyangkut inventarisasi tanah dan bangunan, sertifikasi kekayaan daerah, penghapusan dan penjualan aset daerah. 2. Terciptanya efesiensi dan efektivitas penggunaan aset daerah. 3. Pengamanan aset daerah. 4. Tersedianya data atau informasi yang akurat mengenai jumlah kekayaan daerah. 3.3 Pengamanan Aset Daerah Dan Tugas Kepala Seksi Aset Tidak Bergerak Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah, menjelaskan bahwa pengamanan adalah kegiatan tindakan pengendalian dalam pengurusan barang milik daerah dalam bentuk fisik, administratif dan tindakan upaya hukum dalam hal legal audit,
3 35 merupakan suatu ruang lingkup untuk mengidentifikasi dan mencari solusi atas permasalahan legal mengenai prosedur penguasaan atau pengalihan aset. Sistem pengamanan aset tidak bergerak pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Utara dilakukan dengan berupa pengamanan administrasi, pengamanan fisik serta pengamanan hukum. Kepala Seksi pengamanan aset tidak bergerak merupakan bagian dari UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Pemanfaatan dan Pengamanan Aset Tidak Bergerak, yang mempunyai tugas pokok yaitu membantu Kepala Badan untuk urusan pemanfaatan dan pengamanan aset tidak bergerak. Dan mempunyai fungsi yaitu menyelenggarakan pelayanan informasi dan komunikasi pengelolaan Barang Milik Daerah serta pengaturan pemanfaatan dan pengamanan Barang Milik Daerah, melaksanakan pembinaan bukti kepemilikan Barang Milik Daerah berupa sertifikat, serta melaksanakan penyusunan tata tertib pengadilan, pengawasan, penyimpanan barang pada gudang penyimpanan. Adapun tugas Kepala Seksi aset tidak bergerak pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Provsu adalah sebagai berikut: a. Menyelenggarakan pembinaan, koordinasi fasilitasi, monitoring, evaluasi dan melakukan penertiban dan pengamanan Barang Milik Daerah meliputi pengamanan fisik, pengamanan administrasi dan pengamanan hukum sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku. b. Menyelenggarakan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi pada SKPD dalam rangka pemasangan tanda barang letak tanah/pemagaran, ppengusuran bukti kepemilikan (Sertifikat, BPKB) dan pengurusan tanah
4 36 yang sudah memiliki sertifikat namun belum atas nama Pemerintah Daerah sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku. c. Melaksanakan penyusunan tata tertib pengendalian, pengawasan, penyimpanan barang pada gudang penyimpanan. d. Melaksanakan pembinaan bukti kepemilikan Barang Milik Daerah serupa sertifikat, menghimpun, mencatat, menyimpan dan menatausahakan dokumen bukti kepemilikan tanah, gedung selain tanah dan gedung secara tertib dan aman sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku. e. Melaksanakan pembinaan dan koordinasi persetifikatan tanah dan pemasangan. f. Melaksanakan pemeliharaan dan pengamanan dokumen kendaraan dinas dan penarikan kendaraan dinas yang akan diproses pemindahtanganan, pemusnahan, penghapusan sesuai ketentuan yang berlaku. 3.4 Golongan Aset Daerah ( Aset Tidak Bergerak ) Provinsi Sumatera Utara Aset Tetap daerah (aset tidak bergerak) Provinsi Sumatera Utara terdiri atas 3 ( tiga ) golongan adalah sebagai berikut : 1. Golongan Tanah Tanah merupakan aset pemerintah yang sangat vital dalam operasional pemerintahan dan pelayanannya kepada masyarakat. Aset tanah merupakan aset yang paling sulit dalam pengelolaannya. Hal ini karena tanah milik pemerintah banyak ragamnya dengan status penggunaan yang juga bermacam - macam
5 37 sehingga terjadi banyak kepentingan terhadap tanah - tanah yang dimiliki oleh pemerintah ataupun pemerintah daerah. Aset daerah dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam penggunaan, baik dikelola sendiri oleh pemerintah daerah maupun dengan cara disewakan, dikerjasamakan dalam bentuk bangun serah guna. Tanah milik pemerintah dapat digunakan untuk bermacam - macam penggunaan, seperti lahan pertanian, perkebunan, perhutanan, danau, rawa, waduk, berbagai macam bangunan dan berbagai macam peruntuk lainnya. 2. Golongan Gedung Dan Bangunan Gedung dan bangunan bagi suatu daerah merupakan alat paling penting karena pelayanan kepada masyarakat yang diberikan oleh pemerintah daerah banyak menggunakan gedung. Sebagai contoh pelayanan di bidang pendidikan, dengan adanya tanggung jawab mengelola pendidikan tingkat dasar samapai dengan sekolah menengah maka gedung yang dibutuhkan menjadi sangat banyak. Demikian juga untuk pelayanan kesehatan melalui puskesmas atau rumah sakit, gedung yang dibutuhkan juga cukup banyak. Selain itu, pelayanan administratif juga membutuhkan banyak kantor camat dan kantor kelurahan. Karakteristik gedung yang dimiliki oleh pemerintah darah antara lain bangunan tempat bekerja, gudang, gedung laboratorium, gedung perkantoran, bangunan pos, bangunan garasi, bangunan perpustakaan dan bangunan lainnya. 3. Golongan Konstruksi Dalam Pengerjaan Golongan barang ini dicatat sebesar biaya yang dikeluarkan sampai dengan akhir masa pengerjaan pada tahun yang bersangkutan. Pencatatan aset ini
6 38 dilakukan karena sampai dengan batas akhir pelaporan keuangan tidak dapat menyelesaikan kegiatan konstruksi tersebut sehingga terjadi sisa pengerjaan yang harus dilakukan, kemudian setelah tanggal pelaporan keuangan. Golongan barang ini, seperti bangunan gedung dan bangunan bukan gedung, konstruksi jalan, jembatan, bangunan air, instalasi, dan jaringan. 3.5 Prosedur Pengamanan Aset Tidak Bergerak Prosedur adalah serangkaian aksi yang spesifik, tindakan atau operasi yang harus atau dieksekusi dengan cara yang baku (sama) agar selalu memperoleh hasil yang dari keadaan yang sama. Adapun prosedur pengamanan terhadap aset tidak bergerak pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut : 1. Tata Cara Pengamanan Tanah Pengamanan fisik tanah dilakukan dengan antara lain: a. Memasang tanda letak tanah dengan membangun pagar batas. b. Memasang tanda kepemilikan tanah c. Melakukan penjagaan. Pengamanan fisik sebagaimana dimaksud dilaksanakan dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan pemerintah daerah dan kondisi atau letak tanah yang bersangkutan. Pengamanan administrasi tanah dilakukan dengan: a. Menghimpun, mencatat, menyimpan, dan menatausahakan dokumen bukti kepemilikan tanah secara tertib dan aman. b. Melengkapi bukti kepemilikan atau menyimpan sertifikat tanah.
7 39 c. Membuat kartu identitas barang. d. Melaksanakan inventarisasi/sensus barang milik daerah sekali dalam 5 (lima) tahun serta melaporkan hasilnya. e. Mencatat dalam Daftar Barang Pengelola/Pengguna Barang/Kuasa Pengguna. Pengamanan hukum tanah dilakukan terhadap: a. Tanah yang belum memiliki sertifikat b. Tanah yang sudah memiliki sertifikat namun belum atas nama pemerintah daerah. Pengamanan hukum terhadap tanah yang belum memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dilakukan dengan cara : a. Apabila barang milik daerah telah didukung oleh dokumen awal kepemilikan, antara lain berupa Letter Of Credit, akte hibah, atau dokumen secara lainnya, maka pengelola barang atau pengguna barang dan kuasa pengguna barang segera mengajukan permohonan penertiban sertifikat atas nama pemerintah daerah kepada Badan Peertahanan Nasional atau Kantor Wilayah Badan Pertahanan Nasional setempat. b. Apabila barang milik daerah tidak didukung dengan dokumen kepemilikan, pengelola barang atau pengguna barang dan kuasa pengguna barang mengupayakan untuk memperoleh dokumen awal kepemilikan seperti riwayat tanah. Pengamanan hukum terhadap tanah yang sudah bersetifikat namun belum atas nama pemerintah daerah sebagaimana dimaksud dilakukan dengan cara
8 40 pengelola barang atau kuasa pengguna barang segera mengajukan perrmohonan perubahan nama sertifikat hak atas tanah kepada kantor pertahanan setempat menjadi atas nama pemerintah daerah. 2. Tata Cara Pengamanan Gedung atau Bangunan Pengamanan fisik gedung atau bangunan dilakukan dengan cara : a. Membangun pagar pembatas gedung atau bangunan b. Memasang tanda kepemilikan berupa papan nama c. Melakukan tindakan antisipasi untuk mencegah atau menanggulangi terjadinya kebakaran d. Gedung atau bangunan yang memiliki fungsi strategis atau yang berlokasi tertentu dengan tugas dan fungsi melakukan pelayanan langsung kepada masyarakat dapat memasang Closed-Circuit Television (CCTV) e. Menyediakan satuan pengamanan dengan jumlah sesuai fungsi dan peruntukkan gedung atau bangunan sesuai kondisi lokasi gedung atau bangunan tersebut. Pengamanan fisik terhadap gedung atau bangunan dilakukan dengan memeperhatikan skala prioritas dan kemampuan pemerintah daerah. Skala prioritas yang dimaksud antara lain : a. Fungsi penggunaan bangunan. b. Lokasi bangunan. c. Unsur nilai strategis bangunan.
9 41 Pengamanan administrasi gedung atau bangunan dilakukan dengan menghimpun, mencatat, menyimpan, dan menatausahakan secara tertib dan teratur atas dokumen sebagai berikut : a. Dokumen kepemilikan berupa Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) b. Keputusan penetapan status penggunaan gedung atau bangunan c. Daftar Barang Kuasa Pengguna berupa gedung atau bangunan d. Daftar Barang Pengguna berupa gedung atau bangunan e. Daftar Barang Pengelola berupa gedunng atau bangunan f. Berita Acara Serah Terima (BAST) g. Dokumen terkait lainnya yang diperlukan. Pengamanan hukum gedung atau bangunan dilakukan dengan cara : a. Melakukan pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), bagi bangunan yang belum memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) b. Mengusulkan penetapan status penggunaan. 3. Tata Cara Pengamanan Rumah Negara Pengelola barang/pengguna barang/kuasa pengguna barang dilarang melantarkan rumah negara. Pengamanan fisik rumah negara dilakukan, antara lain : a. Pemasangan patok, setiap rumah negara diberi patok dari bahan material yang tidak mudah rusak, dengan ukuran panjang dan tinggi disesuaikan dengan kondisi setempat. b. Pemasangan papan nama, setiap rumah negara dipasang papan nama kepemilikan pemerintah daerah.
10 42 Pengamanan fisik terhadap barang milik daerah berupa rumah negara dilakukan dengan membuat Berita Acara Serah terima (BAST) rumah negara, yaitu: a. Pengguna barang/kuasa pengguna barang yang melakukan penatausahaan rumah negara dengan pejabat negara atau pemegang jabatan tertentu yang menggunakan rumah negara pejabat negara atau pemegang jabatan tertentu. b. Pengguna barang/kuasa pengguna barang yang melakukan penatusahaan rumah negara dengan pengelola barang yang menggunakan rumah negara jabatan pengelola barang. c. Pengelola barang dengan pengguna barang yang menggunakan rumah negara jabatan pengguna barang. d. Pengguna barang dengan kuasa pengguna barang yang menggunakan rumah negara jabatan kuasa pengguna barang. e. Pengguna barang atau kuasa pengguna barang dengan penanggung jawab rumah negara yang dalam penguasaan pengguna barang atau kuasa Penetapan status penggunaan barang milik daerah berupa rumah negara ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota. Hak penghunian rumah negara berlaku sebagaimana ditetapkan dalam Surat Izin Penghunian (SIP), kecuali ditentukan lain dalam keputusan pencabutan Surat Izin Penghunian (SIP). Surat Izin Penghunian (SIP) untuk rumah negara golongan I ditetapkan oleh Pengelola Barang. Surat Izin Penghunian (SIP) untuk rumah negara golongan II dan golongan III ditetapkan oleh Pengguna Barang.
11 43 Pengamanan administrasi barang milik daerah berupa rumah negara dilakukan dengan menghimoun, mencatat, menyimpan, dan teratur atas dokumen, antara lain : a. Sertifikat atau surat keterangan hak atas tanah b. Surat Izin Penghunian (SIP) c. Keputusan Gubernur/Bupati/Walikopta mengenai penetapan rumah negara golongan I, golongan II atau golongan III. d. Gambar atau legger bangunan. 5. Tata Cara Pengamanan Barang Milik Daerah Selain Tanah, Gedung atau Bangunan, Rumah Negara, Dan Barang Persediaan Yang Mempunyai Dokumen Berita Acara Serah Terima Pengamanan fisik dilakukan dengan menyimpan barang di tempat yang sudah ditentukan di lingkungan kantor. Pengamanan administrasi dilakukan dengan : a. Faktur pembelian b. Dokumen Berita Acara Serah terima (BAST) c. Dokumen pendukung terkait lainnya yang diperlukan. Pengamanan hukum dilakukan dengan melakukan pemprosesan tuntutan ganti rugi yang dikenakan pada pihak - pihak yang bertanggungjawab atas kehilangan barang sesuai ketentuan peraturan perundang - undangan.
12 44 6. Tata Cara Pemeliharaan Pemeliharaan adalah serangkaian aktivitas untuk menjaga, memperbaiki dan mengembalikan kondisi peralatan atau sistem agar kinerjanya sesuai dengan fungsi atau rancangannya (Sugiama:2014). Pemeliharaan aset dalah upaya mencegah kerusakan yang diyakini lebih baik daripada memperbaikinya. Tujuan pemeliharaan aset adalah untuk memperpanjang kegunaan aset, untuk menjamin keselamatan pengguna sarana tersebut, dan untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin dengan melaksanakan kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien. 1. Barang yang dipelihara adalah barang milik daerah atau barang milik daerah dalam penguasaan Pengelola barang/pengguna barang/kuasa pengguna barang. 2. Pengelola barang, pengguna barang dan kuasa pengguna barang bertanggung jawab atas pemeliharaan Barang Milik Daerah yang berada dalam penguasaannya. 3. Tujuan dilakukan pemeliharaan atas Barang Milik Daerah adalah untuk menjaga kondisi dan memperbaiki semua Barang Milik Daerah agar selalu dalam keadaan baik. 4. Biaya pemeliharaan barang milik daerah dibebankan pada APBD. 5. Dalam hal Barang Milik Daerah dilakukan pemanfaatan dengan pihak lain, biaya pemeliharaan menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari mitra pemanfaatan barang milik daerah.
13 45 6. Kuasa pengguna barang wajib membuat Daftar Hasil Pemeliharaan Barang yang berada dalam kewenangannya. 7. Dalam rangka tertib pemeliharaan setiap jenis barang milik daerah berupa tanah, gedung atau bangunan, rumah negara dan barang persediaan yang mempunyai dokumen Berita Acara Serah Terima dilakukan pencatatan kartu pemeliharaan/perawatan yang dilakukan oleh pengurus barang/pengurus barang pembantu. 8. Kartu pemeliharaan/perawatan memuat : a. Nama barang. b. Spesifikasinya. c. Tanggal pemeliharaan. d. Jenis pekerjaan atau pemeliharaan. e. Barang atau bahan yang dipergunakan. f. Biaya pemeliharaan. g. Pihak yang melaksanakan pemeliharaan. h. Hal lain yang diperlukan. 7. Tata Cara Penilaian 1. Penilaian barang milik daerah (aset) dilakukan dalam rangka penyusunan neraca pemerintah daerah, pemanfaatan, atau pemindahtanganan. 2. Penilaian barang milik daerah (aset) sebagaimana dimaksud dikecualikan untuk : a. Pemanfaatan dalam bentuk pinjam pakai b. Pemindahtanganan dalam bentuk hibah
14 46 3. Penetapan nilai barang milik daerah dalam rangka penyusunan neraca pemerintah daerah dilakukan dengan berpedoman pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). 4. Biaya yang diperlukan dalam rangka penilaian Barang Milik Daerah dibebankan pada APBD. 5. Penilaian barang milik daerah berupa tanah atau bangunan dalam rangka pemanfaatan atau pemindahtanganan dilakukan oleh : a. Penilai pemerintah b. Penilai publik yang ditetapkan oleh Gubenur/Bupati/Walikota. 6. Penilaian Barang Milik Daerah selain tanah atau bangunan dalam rangka pemanfaatan atau pemindahtanganan dilakukan oleh tim yang ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota, dan dapat melibatkan penilai yang ditetapkan Gubernur/Bupati/Walikota. 7. Penilai Barang Milik Daerah berupa tanah dan bangunan dilaksanakan untuk mendapatkan nilai wajar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan. nilai wajar yang diperoleh dari hasil penilaian menjadi tanggung jawab penilai. 8. Hasil penilaian Barang Milik Daerah atau aset tidak bergerak ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota. 9. Dalam kondisi tertentu, Gubernur/Bupati/Walikota dapat melakukan penilaian kembali dalam rangka koreksi atas nilai Barang Milik Daerah yang telah ditetapkan dalam neraca pemerintah daerah.
15 Penilaian kembali sebagaimana dimaksud adalah proses revaluasi dalam rangka pelaporan keuangan sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang metode penilaiannya dilaksanakan sesuai standar penilaian. 11. Keputusan mengenai penilaian kembali atas nilai barang milik daerah dilaksanakan berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota dengan berpedoman pada ketentuan pemerintah yang berlaku secara nasional. 12. Ketentuan pemerintah yang berlaku secara nasional adalah kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah untuk seluruh entitas pemerintah daerah. 8. Tata Cara Pemindahtanganan Barang milik daerah yang tidak diperlukan bagi penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah dapat dipindahtangankan. Barang milik daerah dapat dipindahtangankan apabila tidak digunakan untuk penyelenggaraan pemerintah daerah. Dalam konteks pemindahtanganan akan terjadi peralihan kepemilikan aats barang milik daerah dari pemerintah kepada pihak lain. Bentuk pemindahtanganan barang milik daerah meliputi : a. Penjualan b. Tukar menukar c. Penyertaan modal pemerintahan daerah. Pemindahtanganan barang milik daerah yang dilakukan setelah mendapat persetujuan DPRD untuk : a. Tanah atau bangunan.
16 48 b. Selain tanah atau bangunan yang bernilai lebih dari Rp ,- (lima miliar rupiah). Pemindahtanganan barang milik daerah berupa tanah atau bangunan tidak memerlukan perstujuan DPRD, apabila : a. Sudah tidak sesuai dengan tata ruang wilayah atau penataan kota. b. Harus dihapuskan karena anggaran untuk bangunan pengganti sudah disediakan dalam dokumen penganggaran c. Diperuntukkan bagi pegawai negeri sipil pemerintah yang bersangkutan. d. Diperuntukkan bagi kepentingan umum. e. Dikuasai pemerintah daerah berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mamiliki kekuatan hukum tetap dan berdasarkan ketentuan perundang - undangan, yang jika status kepemilikannya dipertahankan tidak layak secara ekonomis. Bangunan yang harus dihapuskan karena anggaran untuk bangunan pengganti sudah disediakan dalam dokumen penganggaran dimaksudkan bahwa yang dihapuskan adalah bangunan yang berdiri di atas tanah tersebut dirobohkan untuk selanjutnya didirikan bangunan baru di atas tanah yang sama sesuai dengan alokasi anggaran yang telah disediakan dalam dokumen penggaran. Tanah atau bangunan diperuntukkan bagi pegawai negeri sipil pemerintah daerah yang bersangkutan adalah : a. Tanah atau bangunan yang merupakan kategori rumah negara atau daerah golongan III.
17 49 b. Tanah atau bangunan yang diperuntukkan bagi kepentingan umum adalah tanah atau bangunan yang digunakan untuk kegiatan yang menyangkut kepentingan bangsa dan negara, masyarakat luas, rakyat banyak atau bersama, kepentingan pembangunan, termasuk diantaranya kegiatan pemerintah daerah dalam lingkup hubungan persahabatan antara negara atau daerah dengan negara lain atau masyarakat atau lembaga internasional. Kategori bidang kegiatan sebagaimana dimaksud adalah sebaga berikut : a. Jalan umum termasuk akses jalan sesuai peraturan perundangan, jalan tol, dan rel kereta api. b. Saluran air minum atau air bersih dan saluran pembuangan air. c. Waduk, bendungan dan bangunan pengairan lainnya, termasuk saluran irigasi. d. Rumah sakit umum dan pusat kesehatan masyarakat. e. Pelabuhan, bandar udara, stasiun kereta api, atau terminal. f. Tempat ibadah. g. Sekolah atau lembaga pendidikan non komersial. h. Pasar umum. i. Fasilitas pemakaman umum. j. Fasilitas keselmatanumum, antara lain tanggal penanggulangan bahaya banjir, lahar. k. Sarana ldan prasarana pos dan telekomunikasi. l. Sarana dan prasarana olahraga untuk umum.
18 50 m. Stasiun penyiaran radio dan televisi beserta saran pendukungnya untuk lembaga penyiaran publik. n. Kantor pemerintah, pemerintah daerah, perwakilan negara asing, perserikatan bangsa - bangsa, dan lemabga internasional di bawah naungan perserikatan bangsa - bangsa. o. Fasilitas Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara republik Indonesia sesuai dengan tugas dan fungsinya. p. Rumah susun sederhana. q. Tempat pembuangan sampah untuk umum. r. Cagar alam dan cagar budaya. s. Promosi budaya nasional. t. Pertamanan untuk umum. u. Panti sosial. v. Lembaga permasyarakatan. 3.6 Aparat Pelaksana Pengamanan Pengamanan pada prinsipnya dilakasanakan oleh aparat pelaksanan Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya. 1. Pengamanan administratif a. Pencatatan oleh pengguna dan dilaporkan kepada pengelola melalui pembantu pengelola. b. Pemasangan label dilakukan oleh pengguna dengan koordinasi pembantu pengelola.
19 51 c. Pembantu pengelola atau SKPD menyelesaikan bukti kepemilikan barang milik negara. 2. Pengamanan fisik a. Pengamanan fisik secara umum terhadap barang inventaris dan barang persediaan dilakukan oleh pengguna. b. Penyimpanan bukti kepemilikan dilakukan oleh pengelola. c. Pemagaran dan pemasangan papan tanda kepemilikan dilakukan oleh pengguna terhadap tanah atau bangunan yang dipergunakan untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi dan oleh pembantu pengelola terhadap tanah atau bangunan yang telah diserahkan oleh pengguna kepada Kepala Daerah. 3. Tindakan hukum a. Musyawarah untuk mencapai penyelesaian atas barang milik daerah yang bermasalah dengan pihak lain pada tahap awal dilakukan oleh pengguna pada tahap selanjutnya oleh pembantu pengelola. b. Upaya pengadilan perdata maupun pidana dengan dikoordinasikan oleh biro hukum atau bagian hukum c. Penerapan hukum melalui tindakan represi atau pengambil alihan, penyegelan atau penyitaan secara paksa dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bersama-sama biro hukum atau pembantu pengelola dan SKPD.
20 Upaya Pengamanan Pengamanan dilakukan terhadap barang milik daerah berupa barang inventaris dalam proses pemakaian dan barang persediaan dalam gudang yang diupayakan secara fisik, administratif dan tindakan hukum. 1. Barang inventaris a. Pengamanan fisik terhadap barang tidak bergerak dilakukan dengan cara pemagaran, pemasangan papan tanda kepemilikan dan penjagaan. b. Pengamanan administratif terhadap barang tidak bergerak dilakukan dengan cara pencatatan atau inventarisasi, penyelesaian bukti kepemilikn seperti : Berita Acara Serah Terima (BAST), Surat Perjanjian, Akte Jual Beli dan dokumen pendukung lainnya. 2. Barang persediaan a. Pengamanan terhadap barang persediaan dilakukan oleh penyimpan atau pengurus barang dengan cara penempatan pada tempat penyimpanan yang baik sesuai dengan sifat barang tersebut agar barang milik daerah terhindar dari kerusakan fisik. b. Pengamanan administratif terhadap barang persediaan dilakukan dengan cara pencatatan dan penyimpanan secara tertib.
21 53 Dalam menjalankan pengamanan terhadap aset tidak bergerak yang merupakan barang milik daerah, maka Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah (BPKAD) Pmerintah Provinsi Sumatera Utara melakukan kegiatan penertiban agar pengamanan aset tidak bergerak dapat berjalan dengan baik. Tabel 1.2 berisi daftar data yang menunjukkan kegiatan kinerja penertiban aset tidak bergerak pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Sumatera Utara. No. Tabel 1.2 Kegiatan Penertiban Aset Tidak Bergerak BPKAD Pemprovsu Kegiatan Penertiban Aset Tidak Bergerak BPKAD Pemprovsu 1 Penetapan jadwal 2 Penyiapan kertas kerja 3 Pelaksanaan rapat koordinasi 4 Kunjungan lapangan 5 Rapat hasil kunjungan 6 Laporan penertiban sebagai dasar kebijakan pengosongan Sumber: UPTD Pemanfaatan dan Pengamanan Aset Tidak Bergerak BPKAD Provsu (2017)
22 54 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hal - hal yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Prosedur Pengamanan aset tidak bergerak meliputi pengamanan fisik, pengamanan administratif, dan pengamanan hukum. Yang dimaksud pengamanan dalam bentuk fisik adalah merupakan tindakan yang harus dilakukan oleh pengguna aset daerah agar secara fisik aset tersebut dapat terjaga atau dalam keadaan aman sehingga jumlah, kondisi, dan keberadaan aset tersebut sesuai dengan yang tercatat dalam data administratif. Dalam rangka pengamanan administratif dibutuhkan sistem penatausahaan yang dapat menciptakan pengendalian (controlling) atas aset daerah, serta pengamanan hukum dibutuhkan tindakan yang tegas atas aset daerah berdasarkan golongannya masing - masing. 2. Upaya Pengamanan terhadap aset tidak bergerak pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah dilakukan dengan berupa barang inventaris dalam proses pemakaian dan barang persediaan dalam gudang yang diupayakan secara fisik, administratif dan tindakan hukum. 54
23 Saran Berdasarkan hasil kesimpulan dan pembahasan pada bab sebelumnya yang telah diuraikan, maka saran yang diberikan kepada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut : 1. Sebaiknya dilakukan tindak lanjut penyelesaian terhadap permasalahan yang terjadi pada pengamanan fisik, pengamanan administratif dan pengamanan hukum. Pengamanan tindakan hukum diilakukan sesuai dengan Peraturan Perundang - Undangan Pemerintah Daerah. 2. Perlu adanya ketelitian dan kejelasan serta keterbukaan dari pengelola, pengguna dan kuasa pengguna dalam memberikan informasi mengenai aset tidak bergerak yang diperlukan dalam membuat laporan Barang Milik Daerah. 3. Merekrut pegawai yang memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam melakukan pengamanan aset daerah, terkhusus pengamanan terhadap aset tidak bergerak. Serta melakukan pendidikan dan pelatihan terhadap pegawai atau pegurus barang milik daerah berupa aset tidak bergerak untuk menambah pengetahuan pegawai mengenai tata cara dan ketentuan dalam pengamanan aset daerah yang tidak begerak.
BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JOMBANG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2012 SERI E.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2012 SERI E.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN
Lebih terperinciBUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT
BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat BUPATI GARUT, : a. bahwa
Lebih terperinciWALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN, Menimbang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciSALINAN NO : 14 / LD/2009
SALINAN NO : 14 / LD/2009 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 14 TAHUN 2008 SERI : D.8 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 14 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN
Lebih terperinciPROVINSI PAPUA BUPATI MERAUKE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERAUKE NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG
PROVINSI PAPUA BUPATI MERAUKE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERAUKE NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI MERAUKE, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciBAB IV PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
BAB IV PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH A. Pengelola Barang Milik Daerah 1. Gubernur selaku pemegang kekuasaan pengelolaan BMD Gubernur selaku pemegang kekuasaan pengelolaan BMD berwenang dan bertanggungjawab
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 3 TAHUN 2017 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 3 TAHUN 2017 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung Tahun 2017 2 BUPATI
Lebih terperinciBUPATI INDRAGIRI HULU PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI INDRAGIRI HULU PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAGIRI HULU, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 20
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 20 PERATURAN DAERAH BANJARNEGARA NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANJARNEGARA,
Lebih terperinciBUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
No. 5533 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KEUANGAN. Barang Milik Negara. Barang Milik Daerah. Pengelolaan. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92) PENJELASAN ATAS
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN TANAH KAS DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciRAPERDA PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG
BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pengelolaan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIGI
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIGI Menimbang : a. bahwa barang milik daerah sebagai salah satu unsur
Lebih terperinciBUPATI GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ASET MILIK DESA
BUPATI GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ASET MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI GUNUNGKIDUL, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN DESA ( PERDES ) NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN TANAH KAS DESA
PERATURAN DESA ( PERDES ) NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN TANAH KAS DESA DESA PANGGUNGHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL KECAMATAN SEWON DESA PANGGUNGHARJO
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2010 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2010 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KERINCI, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
1 Menimbang : a. PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, bahwa seluruh barang milik
Lebih terperinciBUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
SALINAN BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang
Lebih terperinciPROVINSI PAPUA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PUNCAK JAYA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PROVINSI PAPUA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PUNCAK JAYA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH Menimbang : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PUNCAK JAYA, a. bahwa barang milik
Lebih terperinciPROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
SALINAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH. A. Pengertian Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH A. Pengertian Pengelolaan Barang Kata pengelolaan dapat disamakan dengan manajemen, yang berarti pula pengaturan atau pengurusan. 8 Banyak
Lebih terperinciBUPATI BANGLI PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
BUPATI BANGLI PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGLI, Menimbang Mengingat : bahwa untuk
Lebih terperinciBUPATI PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG
Lebih terperinciBUPATI GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.92, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. Barang Milik Negara. Barang Milik Daerah. Pengelolaan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533) PERATURAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,
31 Oktober 2007 PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pengelolaan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 5 2008 SERI. E NO. 5 2008 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pengelolaan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pengelolaan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI
LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2010 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI TANGGAL : 29 Juli 2010 NOMOR : 2 TAHUN 2010 TENTANG : PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH Sekretariat Daerah Kota Sukabumi Bagian
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SINTANG
PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG Menimbang Mengingat : 1. PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINTANG NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINTANG, : bahwa
Lebih terperinciSALINAN BUPATI BULELENG, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 511 ayat (1),
SALINAN BUPATI BULELENG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULELENG, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciGUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah; LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO
PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JENEPONTO, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 5 SERI E
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 5 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMO R 5 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 3 TAHUN
Lebih terperinciBAB XI ADMINISTRASI PENGELOLAAN BARANG DAERAH
BAB XI ADMINISTRASI PENGELOLAAN BARANG DAERAH A. DASAR PELAKSANAAN PENGELOLAAN BARANG DAERAH 1. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah; 2. Peraturan Menteri
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPANULI UTARA NOMOR 08 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPANULI UTARA NOMOR 08 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPANULI UTARA, Menimbang : a. b. Mengingat : 1. 2. 3. 4.
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH Menimbang : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, a. bahwa Barang Milik Daerah
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS,
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA
1 QANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI PIDIE, Menimbang : a. bahwa barang milik daerah merupakan
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 38 SERI E
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 38 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 671 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN KEKAYAAN DESA BUPATI BANJARNEGARA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG, Menimbang : a. bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 58
Lebih terperinciBUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG
PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang : a. bahwa barang Daerah sebagai unsur penting dalam
Lebih terperinciWALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG
WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 3 TAHUN 2007
LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 3 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciWALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciTENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,
SALINAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa barang milik daerah
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NO. 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NO. 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DEPOK, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 16 Tahun : 2008 Seri : E
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 16 Tahun : 2008 Seri : E PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEKAYAAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM,
PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 81 Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SURABAYA
PEMERINTAH KOTA SURABAYA RANCRRANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa barang
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 816 TAHUN : 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DAN KEKAYAAN DESA Menimbang : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
1 PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR : 17 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH GUBERNUR BANTEN,
PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR : 17 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH GUBERNUR BANTEN, Menimbang : a. bahwa barang milik daerah merupakan salah satu unsur penting dalam penyelenggaraan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN SELAYAR,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN SELAYAR,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGETAN, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG
LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2007 NOMOR 11 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 5 TAHUN 2007 T E N T A N G PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 2 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 2 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
Lebih terperinciBUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 04 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 04 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang BUPATI TAPIN, : a. bahwa barang daerah sebagai salah
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2008 NOMOR : 4
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2008 NOMOR : 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DEMAK, Menimbang:
Lebih terperinciBUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN
SALINAN BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU UTARA,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO
PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa Barang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SELUMA
PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELUMA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SELUMA, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI
LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 4 2009 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang : a.
Lebih terperinciWALIKOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR : 04 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR : 04 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDAR LAMPUNG, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO,
SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelengaraan
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang:a. bahwa untuk melaksanaan
Lebih terperinciPENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang Mengingat : a. bahwa barang daerah adalah sebagai salah
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG
PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUMAJANG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2009 NOMOR 3
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2009 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG
LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2007 NOMOR 11 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 5 TAHUN 2007 T E N T A N G PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 7
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANJARNEGARA,
Lebih terperinciPermasalahan Kapitalisasi Aset Tetap Pada Instansi Pemerintah
Permasalahan Kapitalisasi Aset Tetap Pada Instansi Pemerintah Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah SPKN Dosen : Dr. Nunuy Nur Afiah, SE., M.Si., Ak. Disusun Oleh: Harri Mustari NPM 120620110021 Angkatan
Lebih terperincibahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana pada huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah;
LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. b. WALIKOTA SALATIGA,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2013); L PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG NOMOR
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,
PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa barang milik daerah merupakan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN POSO
PEMERINTAH KABUPATEN POSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POSO NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI POSO, Menimbang : a. bahwa barang daerah sebagai
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 15 TAHUN 2009
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 15 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH LAUT, Menimbang
Lebih terperinci