PERATURAN BUPATI BERAU

Transkripsi

1 - 1 - PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN, PELAKSANAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN IZIN PEMBUKAAN LAHAN PERKEBUNAN DAN PENANAMAN DI KABUPATEN BERAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BERAU, Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk tertibnya administrasi pemberian Izin Pembukaan Lahan Perkebunan, maka perlu diadakan pengaturan, pemberian, pelaksanaan dan pengendalian Izin Pembukaan Lahan Perkebunan ; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a tersebut diatas, maka perlu diatur dengan Peraturan Bupati Berau. Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 27 Tahun 1959 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72) tentang Penetapan Undang Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 Tentang Pembentukan Daerah Tk II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) Sebagai Undang Undang (Memori Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820) ; 2. Undang Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043) ; 3. Undang Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Ketentuan Pokok Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888) ; 4. Undang Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembran Negara Republik Indonesia Nomor 3478) ;

2 Undang Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2004, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4411); 6. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ; 7. Undang undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) ; 8. Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2007, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725) ; 9. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 140 Tahun 2009, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059) ; 10. Undang Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) ; 11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup ; 12. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung ; 13. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2003 tentang Kebijakan Nasional di Bidang Pertanahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 60); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 3 Tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Berau Tahun (Lembaran Daerah Kabupaten Berau Tahun 2004 Nomor 14) ; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 2 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Berau Tahun (Lembaran Daerah Kabupaten Berau Tahun 2006 Nomor 2) ;

3 Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 3 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Berau Tahun (Lembaran Daerah Kabupaten Berau Tahun 2006 Nomor 3) ; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 9 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Berau (Lembaran Daerah Kabupaten Berau Tahun 2008 Nomor 9) ; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 15 Tahun 2009 tentang Perijinanan Perkebunan di Kabupaten Berau ; 19. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun 1999 tentang Izin Lokasi ; 20. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup ; 21. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 26/Permentan/ OT.140/2/2007 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PEMBERIAN, PELAKSANAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN IZIN PEMBUKAAN LAHAN PERKEBUNAN DAN PENANAMAN DI KABUPATEN BERAU. BAB I KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Berau. 2. Bupati adalah Bupati Berau. Pasal 1 3. Dinas adalah Dinas Perkebunan Kabupaten Berau. 4. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Berau. 5. Izin Pembukaan Lahan Perkebunan dan Penanaman adalah Izin Tertulis yang diberikan oleh Kepala Daerah atau Pejabat Instansi yang ditunjuk untuk memberikan Izin Pembukaan Lahan dan Penanaman yang dipergunakan untuk Keperluan Pembangunan Perkebunan. 6. Prosedur adalah Tata Cara Izin Pembukaan Lahan Perkebunan dan Penanaman dalam rangka pengawasan dan pengendalian Izin Pembukaan Lahan Perkebunan dan Penanaman. 7. Pemohon adalah Badan Usaha berbadan hukum yang telah memiliki Izin Usaha Budidaya Perkebunan.

4 Tim adalah Pejabat dari Instansi Terkait yang ditunjuk berdasarkan Keputusan Bupati untuk memberikan masukan kepada Bupati dalam rangka Penerbitan, Pengawasan dan Pengendalian Izin Pembukaan Lahan Perkebunan dan Penanaman. 9. Pengawasan dan Pengendalian adalah Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian yang dilaksanakan oleh Tim kepada pemegang izin dalam rangka mendorong Percepatan, Efesiensi, Efektivitas, Pembangunan Sumber Daya Lahan serta Evaluasi dan Penertiban. BAB II TATA CARA PEMBERIAN IZIN PEMBUKAAN LAHAN PERKEBUNAN DAN PENANAMAN Pasal 2 (1) Pemohon mengajukan permohonan Izin Pembukaan Lahan Perkebunan dan Penanaman kepada Bupati melalui Kepala Dinas. (2) Pengajuan Permohonan Izin Pembukaan Lahan Perkebunan dan Penanaman sebagaimana dimaksud ayat (1) Pemohon melampirkan : - Foto Copy Izin Lokasi yang masih berlaku dan atau surat perolehan hak atas tanah, Hak Guna Usaha (HGU) ; - Foto Copy Izin Usaha Budidaya Perkebunan (IUBP) / IUP ; - Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang disyahkan oleh Kepala Dinas; - Peta Block Design Kebun, skala maksimal 1: ; - Laporan triwulan. (3) Pengajuan Permohonan Izin Pembukaan Lahan Perkebunan dan Penanaman untuk Kemitraan/Plasma yang berada di dalam areal Izin, Pemohon melampirkan : - Surat Perjanjian Kerjasama/Memorandum Of Understanding (MoU) antara pemegang IUBP/IUP dengan Koperasi Perkebunan ; - Foto Copy Sertifikat lahan atau Surat Pengukuran dan atau surat persetujuan dari Kantor Badan Pertanahan Nasional setempat ; - Daftar Calon Petani/Calon Lahan ditanda tangani Ketua Koperasi,Kepala Kampung,Camat setempat yang disahkan Kepala Dinas Perkebunan ; - Foto Copy Akte Koperasi berbadan hukum yang masih berlaku yang anggotanya tergabung dalam plasma ; - Peta Lokasi Inti dan/atau Kemitraan/Plasma skala maksimal 1 : (4) Pengajuan Permohonan Izin Pembukaan Lahan Perkebunan dan Penanaman untuk Kemitraan / Plasma di luar lahan inti atau Ijin Lokasi, HGU, IUP IUBP pemohon melampirkan; Surat Perjanjian Kerjasama/Memorandum Of Understanding (MoU) antara pemegang IUBP/IUP yang berada diwilayah kabupaten berau dengan Koperasi Perkebunan ;

5 Foto Copy Sertifikat lahan atau Surat Pengukuran dan atau surat persetujuan dari Kantor Badan Pertanahan Nasional setempat; - Daftar Calon Petani/Calon Lahan ditanda tangani Ketua Koperasi, Kepala Kampung, Camat setempat yang disahkan Kepala Dinas Perkebunan; - Foto Copy Akte Koperasi yang masih berlaku; - Peta Lokasi skala maksimal 1 : ; - Foto Copy Izin Pemanfaatan Kayu (IPK) dan/atau Surat Keterangan Potensi Tegakan dari instansi terkait ; - Dokumen Lingkungan Hidup yang dipersyaratkan untuk kegiatan Usaha Perkebunan dari Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) setempat ; - Rencana Kerja Tahunan (RKT) ; - Surat Keterangan Penegasan Kawasan dari BPKH atau instansi terkait. Pasal 3 (1) Sebelum Rencana Kerja Tahunan (RKT) disahkan oleh Kepala Dinas, Kepala Dinas mengundang Tim untuk meninjau lokasi. (2) Setelah peninjauan lokasi, Dinas meneliti kesesuaian Rencana Kerja Tahunan (RKT) kebun yang disampaikan kepada Kepala Dinas berdasarkan hasil peninjauan di lokasi. (3) Kepala Dinas meneliti RKT yang disampaikan untuk dinilai kelayakannya dan apabila sesuai dan layak selanjutnya Kepala Dinas mensahkan RKT sebagai bahan pertimbangan teknis penerbitan Izin Pembukaan Lahan Perkebunan dan Penanaman. (4) Penilaian kelayakan RKT antara lain kesiapan bibit dan atau bahan tanaman di lokasi melalui penelitian laporan, administrasi dan peninjauan lokasi oleh Tim Pembukaan Lahan Perkebunan dan Penanaman. Pasal 4 (1) Apabila permohonan dinyatakan layak oleh Tim Teknis maka selanjutnya melalui Kepala Dinas Tim Teknis menyiapkan dan menyampaikan telaahan dan pertimbangan teknis kepada Bupati untuk diterbitkan Surat Keputusan. (2) Apabila permohonan dinyatakan tidak layak oleh Kepala Dinas melalui Tim Teknis, maka selanjutnya Kepala Dinas membuat surat penolakan kepada pemohon sebagai pemberitahuan. Pasal 5 Pembentukan Tim Teknis Izin Pembukaan Lahan Perkebunan dan Penanaman akan ditetapkan dalam Keputusan Bupati.

6 - 6 - BAB III PEMBUKAAN LAHAN UNTUK PEMBIBITAN Pasal 6 Pembukaan Lahan untuk Pembibitan sebelum Izin Pembukaan Lahan diterbitkan harus mendapat persetujuan Bupati Berau dengan Luas maksimal 30 Ha. Pasal 7 (1) Pemohon mengajukan permohonan izin pembukaan lahan pembibitan kepada Kepala Daerah Melalui Kepala Dinas ; (2) Pengajuan Permohonan Izin pembukaan lahan pembibitan sebagaimana dimaksud Ayat (1) pemohon melampirkan ; Foto Copy Izin Lokasi yang masih berlaku ; Peta lokasi Pembibitan skala maksimal 1: ; Pengesahan Proposal kebun ; Pengesahan Dokumen Amdal ; Foto Copy Akte pendirian Badan Usaha. (3) Setelah permohonan tersebut lengkap sesuai ayat (2) diatas, maka Dinas Perkebunan melaksanakan peninjauan lapangan. Pasal 8 (1) Izin Pembukaan lahan pembibitan berlaku selama 6 (enam) bulan, terhitung sejak Tanggal ditetapkan. (2) Apabila Izin pembukaan lahan pembibitan masa berlakunya telah habis, maka Pemohon mengajukan permohonan baru sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (2) Peraturan Bupati ini. BAB IV TATA CARA PELAKSANAAN PEMBUKAAN LAHAN PERKEBUNAN DAN PENANAMAN Pasal 9 (1) Izin Pembukaan Lahan Perkebunan dan Penanaman berlaku atas badan hukum yang memiliki IUBP. (2) Pembukaan Lahan Perkebunan dan Penanaman dilaksanakan tanpa pembakaran.

7 - 7 - (3) Penggunaan alat berat untuk pembukaan lahan perkebunan dan penanaman wajib mendapat izin dari Bupati melalui Kepala Dinas. Pasal 10 (1) Jika diatas lahan yang akan dibuka terdapat tegakan/pohon kayu yang mempunyai nilai ekonomis menurut ketentuan yang berlaku, maka pemohon wajib menyelesaikan perizinannya sesuai ketentuan yang berlaku. (2) Jika diatas lahan yang telah memperoleh Izin Pembukaan Lahan Perkebunan dan Penanaman terdapat hak hak pihak lain, maka pemegang izin wajib menyelesaikan permasalahannya terlebih dahulu menurut ketentuan yang berlaku. (3) Tidak melakukan pembukaan lahan pada kawasan yang menurut fungsinya dilindungi menurut ketentuan yang berlaku. (4) Tidak melakukan pembukaan lahan perkebunan dan penanaman diluar Izin Pembukaan Lahan Perkebunan dan Penanaman, izin lokasi, HGU dan IUBP/IUP. (5) Aktifitas pembukaan lahan selain untuk pembibitan mengutamakan pengusaha dan tenaga kerja setempat. BAB V MASA BERLAKU IZIN PEMBUKAAN LAHAN PERKEBUNAN PERKEBUNAN DAN PENANAMAN Pasal 11 (1) Izin Pembukaan Lahan Perkebunan dan Penanaman berlaku selama 12 (dua belas) bulan, terhitung sejak tanggal ditetapkan. (2) Apabila Izin Pembukaan Lahan Perkebunan dan Penanaman masa berlakunya telah berakhir, maka pemegang Izin wajib mengajukan permohonan perpanjangan Izin Pembukaan Lahan Perkebunan dan Penanaman. (3) Apabila Izin Pembukaan Lahan Perkebunan dan Penanaman masa berlakunya telah berakhir dan realisasi pembukaan kebun belum ada, maka pemegang izin wajib mengajukan permohonan kembali dan proses kelanjutan Izin Pembukaan Lahan Perkebunan dan Penanaman akan dipertimbangkan sesuai hasil evaluasi lapangan. Pasal 12

8 - 8 - (1) Apabila target pencapaian Pembukaan Lahan dalam Izin yang diberikan belum tercapai, maka untuk melanjutkannya pemegang izin wajib menyampaikan permohonan kembali. (2) Persyaratan Penyampaian Permohonan kembali sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Peraturan Bupati ini. Pasal 13 Izin Pembukaan Lahan Perkebunan dan Penanaman dicabut apabila : a. Habis masa berlakunya dan pemegang tidak mengajukan permohonan ; b. Berakhirnya Kegiatan ; c. Izin Pembukaan Lahan Perkebunan dan Penanaman dicabut, apabila pemegang izin tidak memenuhi ketentuan yang berlaku. BAB VI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PEMBUKAAN LAHAN PERKEBUNAN DAN PENANAMAN Pasal 14 (1) Setelah diterbitkan Izin Pembukaan Lahan Perkebunan dan Penanaman maka perlu dilakukan pengawasan dan pengendalian berdasarkan Rencana Kerja Tahunan (RKT). (2) Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian dilakukan sekurang kurangnya 3 (tiga) bulan sekali. (3) Pengawasan dan Pengendalian dilaksanakan oleh Dinas. (4) Hasil Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian dilaporkan kepada Bupati. BAB VII SANKSI Pasal 15 Pencabutan Izin Pembukaan Lahan Perkebunan dan Penanaman dan Izin Pembukaan Lahan untuk Pembibitan dilaksanakan apabila : a. Pemegang Izin Pembukaan Lahan Perkebunan dan Penanaman tidak melakukan proses kegiatan sejak Izin Pembukaan Lahan Perkebunan dan Penanaman dikeluarkan ; b. Melakukan pelanggaran menurut ketentuan dan Peratuan Perundang Undangan yang berlaku ; c. Tidak memenuhi ketentuan yang diatur dalam Pasal 2, Pasal 6 dan Pasal 7.

9 - 9 - BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 (1) Hal hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur kemudian dengan Keputusan Bupati. (2) Dengan ditetapkannya Peraturan ini, maka Peraturan Bupati Berau Nomor 5 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pemberian, Pelaksanaan, Pengawasan dan Pengendalian Izin Pembukaan Lahan Perkebunan di Kabupaten Berau dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 17 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan menempatkannya dalam Berita Daerah Kabupaten Berau. Ditetapkan di Tanjung Redeb pada tanggal 30 Maret 2012 BUPATI BERAU, ttd Diundangkan di Tanjung Redeb pada tanggal 30 Maret 2012 H. MAKMUR HAPK SEKRETARIS DAERAH, ttd H. JONIE MARHANSYAH BERITA DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN 2012 NOMOR 11