PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPERATURAN DAERAH

Transkripsi

1 PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 16 TAHUN 1996 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Menimbang : a. b. c. bahwa berdasarkan Lampiran II huruf D.b Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 1993, pengaturan Pembentukan maupun Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah masing-masing ditetapkan dengan Peraturan Daerah; bahwa berdasarkan surat kawat Menteri Dalam Negeri Nomor 061/3677/Sj, tanggal 6 Nopember 1995, disebutkan bahwa Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ditetapkan Pola Maksimal; bahwa untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintahan, dan pembangunan maupun pelayanan kepada masyarakat dibidang pertanian tanaman pangan dan dengan ditetapkannya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 10 Tahun 1994, maka Organisasi dan Tatakerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Propinsi Daerah

2 d. Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 1980 perlu ditinjau kembali; bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, perlu menetapkan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta jo. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 sebagaimana telah diubah dan ditambah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 1959 (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1819); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3037); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan penyerahan Sebagian Dari Urusan Pemerintah Pusat Dalam Lapangan Pertanian Kepada Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Negara Tahun 1951 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Nomor 127); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal Di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3373) jo Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 1989; 5. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 1992 tentang Pedoman Organisasi Dinas Daerah jo Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 1993;

3 6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Perubahan; 7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 97 Tahun 1993 tentang Pola Organisasi Pemerintah Daerah Dan Wilayah; 8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 10 Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi Dan Tatakerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan Daerah. Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 a. b. c. d. Daerah adalah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Gubernur Kepala Daerah ialah Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta. Dinas Pertanian Tanaman Pangan adalah Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; e. Kepala Dinas ialah Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; f. Unit Pelaksana Teknis Dinas adalah UNit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; g. Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

4 BAB II KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Pasal 2 (1) Dinas Pertanian Tanaman Pangan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah dibidang Pertanian Tanaman Pangan. (2) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur Kepala Daerah. Pasal 3 Dinas Pertanian Tanaman Pangan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan rumah tangga Daerah dan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah di bidang Pertanian Tanaman Pangan. Pasal 4 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 3, Dinas Pertanian Tanaman Pangan mempunyai fungsi : a. Melaksanakan pembinaan umum berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri; b. Pelaksanaan pembinaan teknis dibidang Pertanian Tanaman Pangan; c. Melaksanakan pemberian ijin dan pembinaan usaha sesuai dengan bidang tugasnya; d. Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan penyuluhan Pertanian Tanaman Pangan; e. Melaksanakan pembinaan pengamanan teknis sesuai dengan tugasnya; f. Melaksanakan pembinaan pengujian teknologi dalam rangka penetapan teknologi anjuran; g. Melaksanakan pembinaan urusan tata usaha Dinas Pertanian Tanaman Pangan; h. Melaksanakan pembinaan pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas.

5 BAB III ORGANISASI Bagian Pertama Susunan Organisasi Pasal 5 (1) Unsur-unsur Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan adalah: a. Pimpinan; b. Pembantu Pimpinan; c. Pelaksana; d. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) a. Pimpinan adalah Kepala Dinas; b. Pembantu Pimpinan adalah Bagian Tata Usaha yang terdiri dari Sub Bagian Sub Bagian; c. Pelaksana adalah Sub Dinas-Sub Dinas yang terdiri dari Seksi-Seksi dan Unit Pelaksana Teknis Dinas; d. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Dinas Pertanian Tanaman Pangan yang melakukan kegiatan teknis pertanian tanaman pangan di bidang keahliannya masing-masing. Pasal 6 (1) Susunan Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan terdiri dari : a. Kepala Dinas; b. Bagian tata Usaha; c. Sub Dinas Bina Produksi Padi dan Palawija; d. Sub Dinas Bina Produksi Hortikultura; e. Sub Dinas Bina Penyulhan; f. Sub Dinas Bina Rehabilitasi, Pengembangan Lahan dan Perlindungan Tanaman Pangan; g. Sub Dinas Bina Usaha Tani dan Pengolahan Hasil; h. Unit Pelaksana Teknis Dinas; i. Kelompok Jabatan Fungsional.

6 (2) Bagian Tata Usaha sebagaimana tersebut ayat (1) Pasal ini dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang sehari-hari disebut Sekretaris yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas. (3) Sub Dinas-Sub Dinas sebagaimana tersebut ayat (1) Pasal ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas. (4) Unit Pelaksana Teknis Dinas sebagaimana tersebut ayat (1) Pasal ini dipimpin oleh seorang Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas. (5) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana tersebut ayat (1) Pasal ini dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsional Senior selaku Ketua Kelompok yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas. (6) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran Peraturan daerah ini yang merupakan bagian tak terpisahkan. Bagian Kedua Pimpinan Pasal 7 Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, membina, mengkoordinasikan dan mengawasi dalam penyelenggaraan kegiatan Dinas Pertanian Tanaman Pangan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. Pasal 8 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 7 Peraturan Daerah ini Kepala Dinas mempunyai fungsi : a. Pembimbingan dan pembinaan dalam menyelenggarakan kegiatan Dinas Pertanian Tanaman Pangan; b. Koordinasi penyelenggaraan kegiatan Dinas Pertanian Tanaman Pangan; c. Pengawasan, evaluasi kegiatan-kegiatan Dinas Pertanian Tanaman Pangan.

7 Bagian Ketiga Pembantu Pimpinan Pasal 9 Bagian Tata Usaha mempunyai tugas menyelenggarakan urusan perencanaan, kepegawaian, keuangan dan umum. Pasal 10 Untuk menyelengarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Peraturan Daerah ini Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana, program, pelaporan dan pembinaan organisasi dan tatalaksana serta analisis data; b. Pengelolaan administrasi kepegawaian; c. Pengelolaan administrasi keuangan; d. Pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan, surat menyurat dan kearsipan, serta perpustakaan dan kehumasan. Pasal 11 (1) Bagian Tata Usaha terdiri dari : a. Sub Bagian Perencanaan; b. Sub Bagian Kepegawaian; c. Sub Bagian Keuangan; d. Sub Bagian Umum. (2) Sub Bagian-Sub Bagian sebagaimana tersebut ayat (1) Pasal ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Bagian Tata Usaha.

8 Pasal 12 (1) Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas melakukan pengumpulan, analisis dan penyajian data, penyiapan bahan perumusan rencana dan program, penyiapan laporan Dinas Pertanian Tanaman Pangan serta pembinaan organisasi dan tatalaksana. (2) Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan rencana kebutuhan dan pengembangan pegawai, mutasi pegawai, dan administrasi kepegawaian. (3) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rencana anggaran, pembukuan, perhitungan anggaran dan verifikasi serta perbendaharaan Dinas Pertanian Tanaman Pangan. (4) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, kearsipan, perlengkapan, rumah tangga, perpustakaan serta kehumasan. Bagian Keempat Pelaksana Pasal 13 Sub Dinas Produksi Padi dan Palawija mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pertanian Tanaman Pangan dibidang pembinaan produksi padi dan palawija. Pasal 14 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 Peraturan Daerah ini Sub Dinas Bina Produksi Padi dan Palawija mempunyai fungsi : a. b. Penyiapan bahan dan pelaksanaan penetapan petunjuk operasional, bimbingan, penerapan dan penyebaran teknologi anjuran, pemantauan, pengawasan serta evaluasi pelaksanaan bimbingan penerapan teknologi anjuran; Penyiapan bahan dan pelaksanaan pembinaan, pengadaan dan penyaluran benih bermutu, penetapan pedoman bimbingan, pemantauan dan pengevaluasian pengembangan dan pemanfaatan benih, pembinaan penangkar benih dan pengelolaan Balai Benih;

9 c. d. Penyiapan bahan dan pelaksanaan pembinaan untuk penetapan kebijaksanaan dibidang pengembangan, penyiapan petunjuk teknis pengembangan pendayagunaan lahan dan penetapan komoditas serta pemantauan dampak penerapan teknologi, pengumpulan, penganalisaan dan penyajian data statistik padi dan palawija; Penyiapan bahan dan pelaksanaan pembinaan rekayasa dan rancang bangun difikasi/pembuatan prototipe alat mesin pertanian, pengkajian penerapan bimbingan teknis serta penyebaran informasi alat mesin pertanian. Pasal 15 (1) Sub Dinas Bina Produksi Padi dan Palawija terdiri dari : a. Seksi Penyiapan Paket Teknologi Padi dan Palawija; b. Seksi Produksi Benih Padi dan Palawija; c. Seksi Pengembangan Produksi Padi dan Palawija; d. Seksi Pengembangan Alat dan Mesin Pertanian. (2) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut ayat (1) Pasal ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Sub Dinas Bina Produksi Padi dan Palawija. Pasal 16 (1) Seksi Penyiapan Paket Teknologi Padi dan Palawija mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan penetapan petunjuk operasional bimbingan, penerapan dan penyebaran teknologi anjuran, pemantauan, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan bimbingan penerapan teknologi anjuran. (2) Seksi Produksi Benih Padi dan palawija mempunyai tugas menyiapkan bahan dan pelaksanakan pembinaan, pengadaan dan penyaluran benih bermutu, menetapkan pedoman, bimbingan, memantau, mengawasi dan mengevaluasi pengembangan pengadaan dan penyaluran benih, serta membina penangkar dan Balai Benih.

10 (3) Seksi Pengembangan Produksi Padi dan Palawija mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan untuk penetapan kebijaksanaan dibidang pengembangan produksi padi dan palawija, menyiapkan petunjuk teknis pengembangan, pendayagunaan lahan dan komoditas padi dan palawija, mengadakan koordinasi, bimbingan dan evaluasi dampak penerapan teknologi padi dan palawija, serta mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data statistik padi dan palawija. (4) Seksi Pengembangan Alat dan Mesin Pertanian mempunyai tugas: menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis pembinaan rekayasa, rancang bangun dan modifikasi alat mesin pertanian, melaksanakan identifikasi dan inventarisasi penggunaan serta pendataan produsen alat mesin pertanian, melaksanakan bimbingan terhadap bengkel alat mesin pertanian, melaksanakan kaji terap, demonstrasi dan pengembangan serta penyebaran informasi penggunaan alat mesin pertanian. Pasal 17 Sub Dinas Bina Produksi Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pertanian Tanaman Pangan dibidang pembinaan produksi hortikultura. Pasal 18 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 17 Peraturan Daerah ini Sub Dinas Bina Produksi Hortikultura mempunyai fungsi : a. Penyiapan bahan dan pelaksanaan penyusunan petunjuk operasional bimbingan, penerapan dan penyebaran teknologi anjuran, pemantauan, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan bimbingan penerapan teknologi anjuran; b. Penyiapan bahan dan pelaksanaan pembinaan, pengadaan dan penyaluran benih bermutu, penetapan pedoman bimbingan dan pengembangan benih, bimbingan dan pembinaan penangkar benih serta pembinaan Balai Benih; c. Penyiapan bahan dan pelaksanaan penetapan kebijaksanaan dibidang pengembangan, pendayagunaan lahan, penetapan komoditas, pemantauan dampak penerapannya serta

11 pengumpulan dan penganalisaan data statistik hortikultura; d. Penyiapan bahan dan pelaksanaan penetapan petunjuk operasional, bimbingan pemanfaatan pekarangan dan pembinaan usaha perbaikan gizi, penyiapan petunjuk teknis dan pengawasan pelaksanaan bimbingan penerapannya. Pasal 19 (1) Sub Dinas Produksi Hortikultura terdiri dari : a. Seksi Penyiapan Paket Teknologi Hortikultura; b. Seksi Produksi Benih Hortikultura; c. Seksi Pengembangan Produksi Hortikultura; d. Seksi Pemanfaatan Pekarangan dan Pembinaan Gizi. (2) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut ayat (1) Pasal ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Sub Dinas Bina Produksi Hortikultura. Pasal 20 (1) (2) (3) Seksi Penyiapan Paket Teknologi Hortikultura mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan penetapan petunjuk operasional bimbingan, penerapan dan penyebaran teknologi anjuran, mengevaluasi serta memantau dan mengawasi pelaksanaan bimbingan penerapan teknologi anjuran Seksi Produksi Benih Hortikultura mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan pengadaan dan penyaluran benih bermutu, menetapkan pedoman bimbingan dan pengembangan serta pemantauan pelaksanaan, bimbingan dan membina penangkar benih hortikultura serta membina pengelolaan Balai Benih. Seksi Pengembangan Produksi Hortikultura mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan penetapan kebijaksanaan pengembangan hortikultura, menyiapkan petunjuk teknis pengembangan, pendayagunaan lahan dan penetapan komoditas serta memantau dampak penerapannya.

12 (4) Seksi Pemanfaatan Pekarangan dan Pembinaan Gizi mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan penetapan petunjuk operasional bimbingan pemanfaatan pekarangan dan pembinaan usaha perbaikan gizi keluarga. Pasal 21 Sub Dinas Bina Penyuluhan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pertanian Tanaman Pangan dibidang pembinaan penyuluhan. Pasal 22 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 21 Peraturan Daerah ini Sub Dinas Bina Penyuluhan mempunyai fungsi: a. Penyiapan bahan bimbingan dan pelaksanaan program, metode dan sistem kerja penyuluhan serta rekayasa sosial dan ekonomi; b. Penyiapan bahan dan pelaksanaan identifikasi, pendayagunaan dan bimbingan ketenagaan penyuluhan; c. Penyiapan bahan dan pelaksanaan bimbingan dan pengembangan kelembagaan petani; d. Penyiapan bahan dan pelaksnaaan identifikasi, pengadaan, pengolahan dan bimbingan pendayagunaan sarana penyuluhan; e. Penyiapan bahan dan pelaksnaaan identifikasi, pengadaan, penyebaran dan bimbingan pengembangan materi penyuluhan. Pasal 23 (1) Sub Dinas Bina Penyuluhan terdiri dari : a. Seksi Tata Penyuluhan; b. Seksi Kelembagaan, Tenaga dan Sarana. (2) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut ayat (1) Pasal ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Sub Dinas Bina Penyuluhan.

13 Pasal 24 (1) Seksi Tata Penyuluhan mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada para penyuluh pertanian dalam penyusunan dan pelaksanaan programa penyuluhan, penerapan metoda dan sistem kerja penyuluhan, identifikasi faktor penentu, rekayasa sosial, ekonomi dan bimbingan serta supervisi pelaksanaan penyuluhan. (2) Seksi Kelembagaan, tenaga dan Sarana mempunyai tugas menyusun rencana kebutuhan dan mendayagunakan tenaga penyuluh, merencanakan, mengadakan dan mengelola sarana penyuluhan, memperbanyak dan menyebarkan materi penyuluhan, memberikan pelayanan teknis dan ministrasi kepada para penyuluh pertanian dalam pembinaan dan pengembangan kelembagaan tani, peningkatan pengetahuan dan ketrampilan tenaga penyuluh, penggunaan sarana penyuluhan dan perumusan serta penyiapan materi penyuluhan. Pasal 25 Sub Dinas Bina Rehabilitasi, Pengembangan Lahan dan perlindungan Tanaman Pangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pertanian Tanaman Pangan dibidang rehabilitasi, pengembangan lahan dan perlindungan tanaman pangan. Pasal 26 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 25 Peraturan daerah ini Sub Dinas Bina Rehabilitasi, Pengembangan Lahan dan Perlindungan Tanaman Pangan mempunyai fungsi : a. Penyiapan bahan dan pelaksanaan identifikasi, pembinaan, pembimbingan, pemetaan tata ruang dan pendayagunaan sumberdaya lahan yang sesuai agro eko sistem serta pengumpulan dan analisis data statistik penggunaan tanah; b. Penyiapan bahan pelaksanaan pengamatan identifikasi organisme pengganggu tanaman (OPT) dan penataan tata guna air; c. Penyiapan bahan dan pelaksanaan penyusunan rencana dan petunjuk operasional rehabilitasi dan intensifikasi pertanian tanaman pangan; d. Penyiapan bahan dan pelaksanaan penyusunan petunjuk oprasional pengendalian dan

14 pemetaan organisme pengganggu tanaman, pemberian bimbingan operasional, pengamatan dan peramalan organisme pengganggu tanaman, penganalisaan dan pengalokasian kebutuhan, pengawasan peredaran, penyimpanan, pemakaian serta penyampaian contoh residu. Pasal 27 (1) Sub Dinas Bina Rehabilitasi, Pengembangan Lahan dan Perlindungan Tanaman Pangan terdiri dari : a. Seksi Rehabilitasi dan Pengembangan Lahan; b. Seksi Pengkajian Iklim dan Tata Guna Air; c. Seksi Monitoring dan Prakiraan Serangan Hama/Penyakit Tanaman; d. Seksi Pengendalian Hama/Penyakit, Gulma dan Pestisida. (2) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut ayat (1) Pasal ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Sub Dinas Bina Rehabilitasi, Pengembangan Lahan dan Perlindungan Tanaman Pangan. Pasal 28 (1) Seksi Rehabilitasi dan Pengembangan Lahan mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan pengendalian penggunaan sumber daya lahan, pemetaan sumber daya lahan yang sesuai dengan agro eko sistem, pemanfaatan lahan dan pelestarian kesuburan tanah. (2) Seksi Pengkajian Iklim dan Tata Guna Air mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan pengkajian dan pengolahan data iklim untuk pertanian serta mengantisipasi bencana alam, pembinaan efisiensi penggunaan air, pengembangan sumber-sumber air dan Organisasi Petani Pemakai Air. (3) Seksi Monitoring dan Prakiraan Serangan Hama/Penyakit Tanaman mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan pedoman dan sarana pengamatan serta melakukan monitoring dan pelaporan, bimbingan, pengawasan dan prakiraan serangan organisme pengganggu tanaman.

15 (4) Seksi Pengendalian Hama/Penyakit, Gulma dan Pestisida mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan operasional pengendalian dan pemetaan perkembangan organisme pengganggu tanaman, menganalisa dan mengalokasikan kebutuhan, mengawasi peredaran, penyimpanan dan pemakaian pestisida serta menyampaikan contoh residu. Pasal 29 Sub Dinas Bina Usaha Tani dan Pengolahan Hasil mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pertanian Tanaman Pangan dibidang pembinaan usaha tani dan pengolahan hasil. Pasal 30 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 29 Peraturan Daerah ini Sub Dinas Bina Usaha Tani dan Pengolahan Hasil mempunyai fungsi : a. Penyiapan bahan dan pelaksanaan penyusunan petunjuk operasional, perencanaan, pembinaan dan pengawasan sarana usaha; b. Penyiapan bahan dan pelaksanaan penyebarluasan pedoman penerapan teknologi, pengolahan perhitungan kehilangan dan pengawasan mutu hasil pertanian tanaman pangan dan hortikultura yang diedarkan/diekspor; c. Penyiapan bahan dan pelaksanaan penyusunan petunjuk operasional pengembangan usaha, pengawasan dan pembinaan tatalaksana dan klasifikasi usaha tani pertanian tanaman pangan dan hortikultura; d. Penyiapan bahan dan pelaksanaan penyusunan petunjuk pembinaan perusahaan pertanian tanaman pangan dan hortikultura, penyediaan dan pemberian data/informasi prioritas komoditi potensial.

16 Pasal 31 (1) Sub Dinas Bina Usaha Tani dan Pengolahan Hasil terdiri dari: a. Seksi Sumberdaya; b. Seksi Pemasaran; c. Seksi Pasca Panen dan Pengolahan Hasil; d. Seksi Pengembangan Usaha Tani dan Agribisnis. (2) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut ayat (1) Pasal ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Sub Dinas Bina Usaha Tani dan Pengolahan Hasil. Pasal 32 (1) Seksi Sumberdaya mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan pemanfaatan sumberdaya kaitannya dengan analisis dampak lingkungan, menyusun pedoman operasional, merencanakan, membina dan mengawasi ketenagakerjaan, melaksanakan analisis usaha tani, memberikan pelayanan data/informasi usaha tani pertanian tanaman pangan dan hortikultura, melakukan bimbingan analisis dan penerapan usaha tani, mengumpulkan data dan menganalis penetapan kompensasi. (2) Seksi Pemasaran mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan penerapan teknologi pengolahan, melaksanakan pengawasan dan sertifikasi mutu hasil olahan, memantau analisis dan penyebaran informasi pasar komoditas pertanian tanaman pangan dan hortikultura, melakukan bimbingan dan pengawasan pelaksanaan harga dasar di tingkat petani. (3) Seksi Pasca Panen dan Pengolahan Hasil mempunyai tugas menyiapkan bahan dan pelaksanakan pembinaan penerapan teknologi pengolahan perhitungan kehilangan, pengawasan mutu hasil pertanian tanaman pangan dan hortikultura yang diedarkan/diekspor. (4) Seksi Pengembangan Usaha Tani dan Agribisnis mempunyai tugas melaksanakan pembinaan perusahaan pertanian tanaman pangan dan hortikultura, menyediakan dan memberi data prioritas komoditas potensial, mengawasi usaha penggilingan padi, huller dan penyosohan beras, mengawasi usaha budidaya maupun usaha jasa tanaman pangan dan hortikultura.

17 Pasal 33 (1) Unit Pelaksana teknis Dinas berkedudukan sebagai unsur pelaksanaan teknis operasional Dinas Pertanian Tanaman Pangan. (2) Pembentukan dan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas akan diatur kemudian dengan Peraturan Daerah tersendiri. Bagian Kelima Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 34 (1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan teknis pertanian tanaman pangan dibidang keahliannya masing-masing. (2) Kelompok Jabatan Fungsional dapat dibagi dalam Sub-Sub Kelompok sesuai dengan kebutuhan dan keahlian masing-masing dipimpin oleh seorang tenaga Fungsional Senior. (3) Jumlah tenaga Fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis dan beban kerja. (4) Pembinaan terhadap tenaga Fungsional dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IV TATA KERJA Pasal 35 (1) Dalam melaksanakan tugas Kepala Dinas, Kepala Bagian tata Usaha, Kepala Sub Dinas, Kepala Sub Bagian, kepala Seksi, Kepala Unit pelaksana Teknis Dinas dan Ketua Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi secara vertikal dan horisontal. (2) Setiap Kepala Satuan Organisasi di lingkungan Dinas Pertanian Tanaman Pangan bertanggungjawab dalam mempimpin, memberikan bimbingan, petunjuk, perintah dan mengawasi serta mengendalikan pelaksanaan tugas bawahan.

18 Pasal 36 (1) Setiap bawahan di lingkungan Dinas Pertanian tanaman Pangan wajib mematuhi petunjuk, perintah dan bertanggungjawab kepada atasan serta wajib melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan. (2) Dalam rangka menjamin kelancaran pelaksanaan tugas, bawahan dapat memberikan saran-saran pertimbangan kepada atasan. Pasal 37 (1) Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas dapat mengadakan hubungan kerja secara fungsional dengan Instansi lain. (2) Dalam melaksanakan tugas Dinas Pertanian Tanaman Pangan wajib menyelenggarakan koordinasi secara fungsional dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Daerah Tingkat II se Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pasal 38 (1) Setiap Kepala Satuan Organisasi dalam lingkungan Dinas Pertanian Tanaman Pangan wajib menyampaikan laporan tepat pada waktunya sesuai dengan bidang tugas masing-masing kepada Kepala Dinas yang selanjutnya ditampung dan diolah sebagai bahan laporan Kepala Dinas kepada Gubernur Kepala Daerah. (2) Dalam menyampaikan laporan kepada atasan masinng-masing tembusan laporan tersebut disampaikan kepada Satuan Organisasi lain dilingkungan Dinas Pertanian Tanaman Pangan yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

19 BAB V KEPEGAWAIAN Pasal 39 Susunan jenjang pangkat dan jabatan Dinas Pertanian Tanaman Pangan diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 40 Segala peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Organisasi Dan Tatakerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan beserta pelaksanaannya tetap berlaku sampai dengan diundangkannya Peraturan Daerah ini. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 41 (1) Dengan berlakunya Peraturan daerah ini maka Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1960 tentang Susunan Organisasi dan formasi pegawai Instansi-instansi Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (yang mengatur Dinas Pertanian Rakyat dan Perikanan Darat) dan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 1980 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, sepanjang mengenai susunan organisasi dan tatakerjanya dinyatakan tidak berlaku lagi. (2) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur kemudian oleh Gubernur Kepala Daerah.

20 Pasal 42 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KETUA ttd. Ditetapkan di : Yogyakarta Pada tanggal : 23 Nopember 1996 PENJABAT GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ttd. H. SOEDARNO SETOPRADJOKO Disahkan oleh Menteri Dalam Negeri dengan Surat Keputusan : Nomor : 5 Tahun 1998 Tanggal : 8 Januari 1998 PAKU ALAM VIII Diundangkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Seri : D Nomor : 7 Tanggal : 23 Juni 1998 PLH. SEKRETARIS WILAYAH/DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ttd. IR. SOEBEKTI SOENARTO NIP

21 PENJELASAN PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 16 TAHUN 1996 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA I. PENJELASAN UMUM. Sebagai tindak lanjut pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 1992 jo Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 1993 tersebut, telah dikeluarkan surat kawat Menteri Dalam Negeri tertanggal 6 Nopember 1995 Nomor 061/3677/Sj perihal Pola Organisasi Dinas Daerah, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ditetapkan dalam pola maksimal yang terdiri dari satu Bagian Tata Usaha dan lima Sub Dinas. Untuk meningkatkan dayaguna dan hasilguna pelaksanaan tugas dibidang pertanian tanaman pangan dimaksud, perlu meninjau kembali Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 1980 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi Dan Tatakerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Daerah IstimewaYogyakarta dengan berpedoman pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 10 Tahun Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, perlu menetapkan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas Pertanian tanaman Pangan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

22 II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 s.d. 5 Pasal 6 ayat (1) ayat (2) : Yang dimaksud Sekretaris adalah Kepala Bagian tata Usaha yang melaksanakan fungsi Sekretaris. ayat (3) s.d. (6) Pasal 7 s.d. 11 Pasal 12 ayat (1) : Yang dimaksud dengan analisis data adalah menyiapkan, mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data pertanian tanaman pangan sebagai unit Pengolahan data Lokal Fungsional serta menyiapkan data yang bersifat strategis kepada Kantor Pengolahan Data Elektronik Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Ayat (2) s.d. (4) Pasal 13 Pasal 14 huruf a : Yang dimaksud dengan teknologi anjuran adalah teknologi yang perlu diterapkan sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing. huruf b s.d. c huruf d : Yang dimaksud dengan rancang bangaun adalah merencanakan model alat mesin pertanian yang tepat. Pasal 15 Pasal 16 ayat (1) s.d. (3) ayat (4) : Yang dimaksud dengan kaji terap adalah uji coba alat mesin pertanian di lapangan. Pasal 17 s.d. 21 Pasal 22 huruf a : - Yang dimaksud dengan rekayasa sosial adalah upaya peningkatan dan pengembangan faktor-faktor social dalam rangka memantapkan peran serta keluarga tani dan organisasi kelompok tani khususnya dinamika kelompok;

23 hurud b s.d. e Pasal 23 s.d. 25 Pasal 26 huruf a huruf b s.d. c huruf d Pasal 27 Pasal 28 ayat (1) ayat (2) ayat (3) ayat (4) Pasal 29 Pasal 30 huruf a s.d. c huruf d Pasal 31 - Yang dimaksud dengan rekayasa ekonomi adalah upaya peningkatan dan pengembangan faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi usaha tani pertanian tanaman pangan untuk memperoleh pendapatan yang optimal sesuai skala sahanya. : Yang dimaksud dengan agroekosistem adalah kondisi alam yang bisa mempengaruhi kehidupan pertanian antara lain iklim, curah hujan, topografi dan kondisi tanah. : Yang dimaksud dengan organisme pengganggu tanaman adalah semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan atau menyebabkan kematian tumbuhan. : Yang dimaksud dengan mengatisipasi benacana alam dalam hal ini adalah mengadakan pengamatan untuk Darah-daearah yang rawan bencana dengan memberikan penyuluhan kepada petani, koordinasi dengan instansi terkait. : Yang dimaksud dengan gulma adalah jasad hidup yang mengganggu pertumbuhan tanaman. : Yang dimaksud dengan komoditi potensial adalah komoditikomoditi hasil pertanian tanaman pangan dan hortikultura yang mempunyai prospek/masa depan yang cerah serta mempunyai nilai ekonomi tinggi.

24 Pasal 32 ayat (1) : Yang dimaksud istilah kompensasi adalah ganti rugi kerusakan bahan untuk keperluan demonstrasi penggunaan alat pertanian. ayat (2) s.d. (4) Pasal 33 Pasal 34 ayat (1) s.d. (3) ayat (4) : Pembinaan terhadap Tenaga Fungsional sesuai dengan fungsinya dapat dilaksanakan oleh instansi yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja antara lain Kanwil Pertanian, Dirjen Pertanian Tanaman Pangan, sedangkan pembinaan umum dilaksanakan oleh Kepala Dinas. Untuk pembinaan kepegawaian dalam hal penentuan angka kredit dilaksanakan oleh suatu tim. Pasal 35 ayat (1) : Yang dimaksud dengan Ketua Kelompok Jabatan Fungsional adalah Ketua Kelompok yang berfungsi sebagai koordinator dari semua pejabat fungsional yang ada pada Dinas Pertanian tanaman Pangan. ayat (2) : Yang dimaksud dengan Kepala satuan Organisasi adalah Kepala Dinas, Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Sub Dinas, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi dan Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas. Pasal 36 s.d. 42 LAMPIRAN BAGAN ORGANISASI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LIHAT FISIK.