July Suria Waty Pembimbing : Drs. H. Suparman Adi Winoto, S.H., M.Hum Dr. H. Rosyid Al Atok, M.Pd., M.H

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "July Suria Waty Pembimbing : Drs. H. Suparman Adi Winoto, S.H., M.Hum Dr. H. Rosyid Al Atok, M.Pd., M.H"

Transkripsi

1 PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MANFAAT LATIHAN KEPEMIMPINAN PANCASILA (LKP) DALAM MENINGKATKAN NASIONALISME DAN PATRIOTISME PADA MAHASISWA JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG STUDENTS PERCEPTIONS ABOUT BENEFIT OF LATIHAN KEPEMIMPINAN PANCASILA (LKP) IN IMPROVING NATIONALISM AND PATRIOTISM TO THE STUDENTS OF DEPARTEMENT LAW AND CIVIC EDUCATION STATE UNIVERSITY OF MALANG July Suria Waty Pembimbing : Drs. H. Suparman Adi Winoto, S.H., M.Hum Dr. H. Rosyid Al Atok, M.Pd., M.H Universitas Negeri Malang Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan nengrierie@gmail.com ABSTRAK- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) pada mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang dan untuk mengetahui persepsi mahasiswa mengenai manfaat Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan nasionalisme dan patriotisme pada mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) merupakan wadah untuk menumbuhkan sifat kepemimpinan Pancasila yaitu dengan menggali potensi-potensi yang ada di dalam diri setiap mahasiswa. kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari di dalam lingkungan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Dalam waktu dua hari diisi dengan kegiatan pemberian materi, hiburan dan outbound;.(2) Persepsi mahasiswa mengenai Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan nasionalisme dinyatakan bermanfaat oleh mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan; (3) Persepsi mahasiswa mengenai manfaat Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan patriotisme dinyatakan bermanfaat oleh mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan. Kata Kunci: Latihan Kepemimpianan Pancasila, nasionalisme, patriotisme

2 ABSTRACT- This research aims to know the execution of activities Exercise the Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) to the students of departement Law and Civic Education State University of Malang and to know the students perceptions about benefits of Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) in improving nationalism and patriotism to the students of departement Law and Civic Education State University of Malang. This research is quantitative research and qualitative research. The results showed that (1) the execution of Exercises Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) is the container to grow leadership qualities of Pancasila by digging potentialities that exist within each student. This activity is carried out for two days in the Faculty of social sciences of the State University of Malang. Within two days filled with activity presentation of the material, entertainment and outbound; 2) Student perceptions concerning the Exercise of Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) in boosting nationalism expressed by rewarding students majoring in law and Civic Education; (3) Student perceptions concerning the Exercise of Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) in increasing patriotism expressed by rewarding students majoring in Law and Civic Education Dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari juga tidak terlepas dari pengamalan sila-sila Pancasila dan pasal-pasal yang tercantum di dalam Undang- Undang Dasar 1945 sebagai sumber hukum bagi peraturan yang ada di bawahnya. Begitu juga dalam pelaksanaan pendidikan tidak terlepas dari tujuan bangsa Indonesia sebagaimana tercantum di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam mewujudkan generasi yang cerdas tentu diperlukan suatu pelaksanaan pendidikan yang baik, yaitu dalam upaya mengembangkan potensi diri positif yang ada di dalam diri setiap individu dengan harapan agar cita-cita suatu bangsa dapat tercapai. Bentuk dari pengembangan potensi tersebut dilakukan melalui usaha sadar yang tentunya dilaksanakan dengan baik sehingga dapat menghasilkan manusiamanusia yang baik serta cerdas. Usaha ini dilakukan dengan harapan untuk mengembalikan jati diri bangsa Indonesia yang sesungguhnya, sebab melihat fenomena globalisasi yang mulai mengancam karakter mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa. Globalisasi memiliki pengaruh yang cukup besar bagi para generasi penerus bangsa sebagai contoh melalui perkembangan alat-alat dalam bidang informasi dan komunikasi yang selain memiliki manfaat yang baik bagi pengguna juga dapat menimbulkan dampak buruk bagi para penggunanya. Karena tanpa disadari bahwa globalisasi merupakan cara Negara maju sebagai

3 pembuat dari alat-alat dalam bidang informasi dan komunikasi untuk menjajah secara modern Negara berkembang sebagai Negara yang sebagaian besar warga negaranya adalah pengguna dari alat-alat tersebut. Bentuk dari penjajahan ini dimulai dengan penjajahan dalam bidang ekonomi kemudian dapat menyebar menjadi penjajahan pada bidang budaya hingga yang paling dikhawatirkan adalah penjajahan pola pikir, ideologi para generasi penerus bangsa. Untuk mencegah agar hal-hal yang tidak diharapkan tersebut tidak terjadi maka usaha sadar yang diperlukan dalam lingkungan perguruan tinggi yaitu melalui latihan dasar kepemimpinan yang merupakan pelatihan yang berkaitan dengan kepemimpinan. Melalui kegiatan ini diharapkan mahasiswa memiliki bekal menjadi seorang pemimpin yang tentunya seorang pemimpin yang dapat menjaga serta mengembalikan karakter bangsa demi mewujudkan cita-cita dari bangsa Indonesia. Dalam lingkungan mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang adalah sebagai upaya dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila atau yang lebih dikenal dengan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP). Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) merupakan program kerja dari Himpunan Mahasiswa Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan sebagai intrauniversiter dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan satu tahun sekali dan diperuntukkan bagi mahasiswa baru jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang. Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) telah dilaksanakan pada tahun Berkaitan dengan hal tersebut maka diperlukan persepsi dari mahasiswa mengenai Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan nasionalisme dan patriotisme mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dan pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan penelitian kuantitatif digunakan untuk mengkaji masalah persepsi mahasiswa mengenai manfaat pelaksanaan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan nasionalisme dan

4 patriotisme, sedangkan pendekatan penelitian kualitatif digunakan untuk mengkaji masalah pelaksanaan kegiatan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP). Menurut Arikunto (2010:173) populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Sehingga populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan yang telah mengikuti kegiatan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) pada bulan September 2013 yaitu sebesar 167 mahasiswa. Sugiyono (2011:81) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan tahun angkatan 2013 Universitas Negeri Malang yang telah mengikuti Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) yaitu sebesar 113 mahasiswa. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi angket, pedoman wawancara dan check-list untuk dokumentasi. Angket digunakan untuk mengetahui persepsi mahasiswa mengenai Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan nasionalisme dan patriotisme. Angket yang digunakan adalah angket atau kuesioner tertutup dengan bentuk check-list. Jumlah soal pada angket sebesar 25 butir soal. Sedangkan pedoman wawancara dan check-list dokumentasi digunakan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP). Berkaitan dengan jenis penelitian adalah deskriptif dan bentuk pendekatan penelitian kuantitatif yaitu persepsi mahasiswa mengenai manfaat Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan nasionalisme dan patriotisme maka dalam teknik analisis datanya menggunakan statistik deskriptif yaitu dengan distribusi frekuensi dari hasil angket yang disebar kepada 113 mahasiswa jurusan Hukum dan Kewargenegaraan tahun angkatan HASIL ANALISIS Deskripsi Data Data tentang persepsi mahasiswa mengenai manfaat Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan nasionalisme dan patriotisme pada mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan diperoleh

5 dengan penyebaran angket sebanyak 113 mahasiswa. Peneliti menggunakan 2 variabel yaitu nasionalisme dan patriotisme. Variabel nasionalisme terdiri dari 6 indikator yaitu 1) senantiasa membangun rasa persaudaraan, solidaritas, kedamaian dan antikekerasan antarkelompok masyarakat dengan semangat persatuan, 2) senantiasa membangun rasa persaudaraan, solidaritas, kedamaian dan antikekerasan antarkelompok masyarakat dengan semangat persatuan, 3) mengakui dan menghargai sepenuhnya keanekaragaman pada diri bangsa Indonesia, 4) menyadari sepenuhnya bahwa kita adalah sebagai bagian dari bangsa lain,5) bangga menjadi bangsa dan menjadi bagian dari masyarakat Indonesia dan 6) bersedia mempertahan dan memajukan Negara dan nama baik bangsanya. Sedangkan variabel patriotismeterdiri dari 5 indikator yaitu 1) bermodalkan nilai-nilai dan budaya rohani bangsa, berjuang di masa kini, menuju cita-cita yang ditetapkan, 2) bertanggung jawab atas seluruh bangsa, 3) rasa memiliki identitas diri, 4) realistis dan 5) bersifat terbuka. Pelaksanaan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) Berdasarkan hasil penelitian terhadap pelaksanaan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) melalui wawancara dan dokumentasi diketahui bahwa Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) merupakan kegiatan yang dilaksanakan satu tahun sekali oleh para pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) yang diperuntukkan bagi seluruh mahasiswa baru jurusan Hukum dan Kewarganegaraan yang merupakan kegiatan pengenalan jurusan Hukum dan Kewarganegaraan sebagai wadah untuk menumbuhkan sifat kepemimpinan Pancasila yaitu dengan menggali potensi-potensi yang ada di dalam diri setiap mahasiswa. Adapun tujuan dilaksanakannya Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) yaitu 1) Menumbuhkan jiwa kepemimpinan dalam diri mahasiswa baru jurusan HKn; 2) Memberikan pelatihan dasar kepemimpinan; 3) Memberikan informasi tentang program studi, jurusan, fakultas dan universitas pada mahasiswa baru; 4) Menumbuhkan rasa kekeluargaan antar mahasiswa baru jurusan HKn dan 5) Memberikan wawasan kebangsaan, keorganisasian, kepemimpinan dan keintelektualan terhadap Pancasila.

6 Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal Sepetember 2014 yang diisi dengan kegiatan pemberian materi, hiburan yang berupa pentas seni dan outbound dengan jumlah peserta yang ikut sebesar 167 mahasiswa. Secara rinci pada tanggal 28 September 2014 diisi dengan kegiatan upacara pembuka, pemberian materi, pentas seni (pensi), dan renungan malam kemudian pada tanggal 29 Sepetember 2014 diisi dengan senam, jalan santai dan dilanjutkan dengan outbound dan penutupan. Pada pelaksanaannya para peserta juga diberi waktu untuk istirahat, sholat dan makan, selain itu juga diadakan pemeriksaan mengenai pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan oleh peserta. Persepsi Mahasiswa mengenai Manfaat Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam Meningkatkan Nasionalisme dan Patriotisme pada mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang Berdasarkan hasil penyebaran angket kepada 113 mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan tahun angkatan 2013 tentang persepsi mahasiswa mengenai manfaat Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan nasionalisme dan patriotisme diketahui bahwa secara keseluruhan mahasiswa menyatakan bermanfaat yaitu sebesar 67.3% hal ini dapat dilihat secara rinci yaitu dalam persepsi mahasiswa mengenai manfaat Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan nasionalisme yang dibagi menjadi 6 indikator dari keseluruhan indikator diketahui bahwa mahasiswa menyatakan kegiatan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) bermanfaat dalam meningkatkan nasionalisme yaitu sebesar 51.9%. Penjabaran dari keenam indikator tersebut sebagai berikut: 1) Indikator senantiasa membangun rasa persaudaraan, solidaritas, kedamaian dan antikekerasan antarkelompok masyarakat dengan semangat persatuan dinyatakan bermanfaat oleh mahasiswa sebesar 65.5% dan kurang bermanfaat sebesar 30.1%; 2) Indikator mengakui dan menghargai sepenuhnya keanekaragaman pada diri bangsa Indonesia dinyatakan oleh mahasiswa bermanfaat sebesar 50.4% dan kurang bermanfaat sebesar 9.73%; 3) Indikator menyadari sepenuhnya bahwa kita adalah sebagai bagian dari bangsa lain dinyatakan bermanfaat oleh mahasiswa sebesar 44.2% dan kurang bermanfaat sebesar 36.3%; 4) Indikator Bangga menjadi bangsa dan menjadi bagian dari masyarakat Indonesia dinyatakan

7 bermanfaat sebesar 42.5% dan kurang bermanfaat sebesar 24.8%; 5) Indikator bersedia mempertahan dan memajukan Negara dan nama baik bangsanya dinyatakan bermanfaat oleh mahasiswa sebesar 51.3% dan kurang bermanfaat sebesar 23%; 6) Indikator menempatkan kepentingan bersama daripada kepentingan sendiri dan golongan atau kelompoknya dinyatakan bermanfaat oleh mahasiswa sebesar 57.5% dan kurang bermanfaat sebesar 4.42%. Persepsi mahasiswa mengenai manfaat Latihan Kepepmimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan patriotisme dibagi menjadi 5 indikator, secara keseluruhan diketahui bahwa mahasiswa menyatakan kegiatan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) bermanfaat dalam meningkatkan patriotisme yaitu sebesar 67.3%. penjabaran dari kelima indikator tersebut sebagai berikut: 1) Indikator bermodalkan nilai-nilai dan budaya rohani bangsa, berjuang di masa kini, menuju cita-cita yang ditetapkan dinyatakan bermanfaat sebesar 42.5% dan kurang bermanfaat sebesar 32.7%; 2) Indikator bertanggung jawab atas seluruh bangsa dinyatakan bermanfaat sebesar 54% dan kurang bermanfaat sebesar 19.5%; 3) Indikator rasa memiliki identitas diri dinyatakan bermanfaat sebesar 61.9% dan kurang bermanfaat sebesar 4.42%; 4) Indikator realistis dinyatakan bermanfaat sebesar 35.4% dan kurang bermanfaat sebesar 34.5%; 5) Indikator bersifat terbuka dinyatakan bermanfaat sebesar 47.8% dan kurang bermanfaat sebesar 25.7%. PEMBAHASAN Pelaksanaan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) Bedasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, mengenai pelaksanaan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) yaitu merupakan kegiatan yang dilaksanakan satu tahun sekali oleh para pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) yang diperuntukkan bagi seluruh mahasiswa baru jurusan Hukum dan Kewarganegaraan yang merupakan kegiatan pengenalan jurusan Hukum dan Kewarganegaraan yaitu sebagai wadah untuk menumbuhkan sifat kepemimpinan yang sesuai dengan Pancasila yaitu dengan menggali potensi-potensi yang ada di dalam diri setiap mahasiswa. Definisi mengenai Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) ini sesuai dengan pernyataan dari Kartono (2011:318) bahwa

8 kepemimpinan Pancasila merupakan bentuk kepemimpinan yang selalu menyumberkan diri pada nilai-nilai luhur dari norma-norma Pancasila. Secara rinci pada tanggal 28 September 2014 diisi dengan kegiatan upacara pembuka, pemberian materi, pentas seni (pensi), dan renungan malam kemudian pada tanggal 29 Sepetember 2014 diisi dengan senam, jalan santai dan dilanjutkan dengan outbound dan penutupan, hal ini sesuai dengan pengertian latihan menurut A. Hamidsyah Noer (dalam Bakran,2013) bahwa merupakan suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan dari berlatih atau bekerja yang dilakukan dengan berulang-ulang secara berkelanjutan dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan untuk mencapai tujuan. Adapun tujuan dilaksanakannya Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) yaitu 1) Menumbuhkan jiwa kepemimpinan dalam diri mahasiswa baru jurusan HKn; 2) Memberikan pelatihan dasar kepemimpinan; 3) Memberikan informasi tentang program studi, jurusan, fakultas dan universitas pada mahasiswa baru; 4) Menumbuhkan rasa kekeluargaan antar mahasiswa baru jurusan HKn dan 5) Memberikan wawasan kebangsaan, keorganisasian, kepemimpinan dan keintelektualan terhadap Pancasila. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan beberapa bentuk kegiatan yang ada di Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP). Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Tampubolon (2004:51) bahwa adanya latihan ini tidak hanya memungkinkan kepemimpinan berkembang, melainkan bahkan mendorongnya secara positif. Dapat dilihat dari tujuan dilaksanakannya kegiatan dan bentuk dari kegiatan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP). Persepsi Mahasiswa mengenai Manfaat Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam Meningkatkan Nasionalisme dan Patriotisme pada mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang Berdasarkan hasil penelitian dengan menyebarkan angket kepada mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan tahun angkatan 2013 tentang persepsi mahasiswa mengenai manfaat Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan nasionalisme dan patriotisme pada mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang dinyatakan bermanfaat. Dari hasil penelitian diketahui bahwa persepsi mahasiswa mengenai manfaat

9 Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan nasionalisme yang paling bermanfaat adalah dalam membangun rasa persaudaraan, solidaritas, kedamaian dan antikekerasan antarkelompok masyarakat dengan semangat persatuan hal ini dikarenakan pada saat pelaksanaan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) terdapat pembentukan kelompok, yang di dalam satu kelompok tersebut berisikan anggota dari offering yang berbeda yaitu A, B,C dan D sehingga dari hal tersebut mahasiswa senantiasa membangun rasa persaudaraan, solidaritas, kedamaian dan antikekerasan antarkelompok masyarakat dengan semangat persatuan, sesuai dengan pernyataan Yunan (2000:8) bahwa runtuhnya nilai kebangsaan atau nasionalisme suatu Negara (bangsa) akan terjadi pada suatu saat, jika masing-masing suku, ras, dan pemeluk agama tidak lagi memiliki rasa solidaritas dan lebih mengutamakan kepentingan kelompok sendiri. Oleh karena itu dalam meningkatkan nasionalisme dalam diri individu perlu adanya solidaritas selain itu juga perlu memupuk rasa persaudaraan antar sesama dalam menciptakan kehidupan yang damai dengan menjaga lingkungan sekitar dari adanya tindak kekerasan. Dan dari hasil penelitian tersebut diperoleh hasil persepsi mahasiswa yang menyatakan kurang bermanfaat dari kegiatan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan nasionalisme yaitu dalam menyadari sepenuhnya bahwa kita adalah sebagai bagian dari bangsa lain. Persepsi mahasiswa mengenai manfaat Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan patriotisme dinyatakan bermanfaat. Dari hasil penelitian diketahui bahwa persepsi mahasiswa mengenai manfaat Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan patriotisme yang paling bermanfaat adalah dalam rasa memiliki identitas diri merupakan ciri dari patriotisme yaitu menurut Mangunhardjana (1985) dalam Yuliastuti (2011:27) dengan cara melihat, menerima dan mengembangkan watak dan kepribadian bangsa sendiri. Bagi mahasiswa dapat diwujudkan dalam berperilaku sopan dan santun terhadap orang yang lebih tua hal ini juga merupakan ciri dari patriotisme yaitu rasa memiliki identitas diri, bahwa bangsa Indonesia memiliki kepribadian bangsa timur yaitu yang memiliki rasa toleransi, ramah, sopan santun, saling menghargai dan gotong royong selalu menjadi dasar hidup masyarakat Indonesia dan melestarikan budaya yang ada di Indonesia (Olander, 2012), sehingga sangat

10 perlu bagi bangsa Indonesia untuk mengembangkan watak dan kepribadian bangsa yaitu yang memiliki kepribadian bangsa timur agar nantinya ciri tersebut menjadi identitas atau yang menandai sebagai bangsa Indonesia. Dan dari hasil penelitian tersebut diperoleh hasil persepsi mahasiswa yang menyatakan kurang bermanfaat dari kegiatan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan patriotisme yaitu dalam bersikap serta berpikir realistis. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: (1) Pelaksanaan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) merupakan kegiatan yang dilaksanakan satu tahun sekali oleh para pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) yang diperuntukkan bagi seluruh mahasiswa baru jurusan Hukum dan Kewarganegaraan yang merupakan kegiatan pengenalan jurusan Hukum dan Kewarganegaraan sebagai wadah untuk menumbuhkan sifat kepemimpinan Pancasila yaitu dengan menggali potensi-potensi yang ada di dalam diri setiap mahasiswa. Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) telah dilaksanakan pada tanggal September 2013 di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial. Kegiatan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) diisi dengan pemberian materi, hiburan berupa pentas seni dan outbound; (2) Persepsi mahasiswa secara keseluruhan mengenai manfaat Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan nasionalisme berada dalam kategori bermanfaat yaitu dalam membangun rasa persaudaraan, solidaritas, kedamaian dan antikekerasan antarkelompok masyarakat dengan semangat persatuan dan yang perlu ditingkatkan adalah menyadari sepenuhnya bahwa kita adalah sebagai bagian dari bangsa lain; (3) Persepsi mahasiswa secara keseluruhan mengenai manfaat Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan patriotisme berada dalam kategori bermanfaat yaitu dalam rasa memiliki identitas diri dan yang perlu ditingkatkan adalah bersikap serta berpikir realistis, yaitu cerdas, pantang menyerah dalam menghadapi berbagai ancaman yang datang dari luar dan meningkatkan semangat gotong royong dalam kehidupan sebagai kekuatan bangsa Indonesia

11 Saran Berdasarkan hasil penelitian mengenai persepsi mahasiswa tentang manfaat Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan nasionalisme dan patriotisme pada mahasiswa Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang, peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut: (1) Bagi Himpunan Mahasiswa Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan diharapkan agar dalam pelaksanaan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) selanjutnya lebih ditingkatkan lagi dalam konteks nasionalisme yaitu menyadari sepenuhnya bahwa kita adalah sebagai bagian dari bangsa lain dan dalam konteks patriotisme yang perlu ditingkatkan adalah dalam hal bersifat realistis yaitu cerdas, pantang menyerah dalam menghadapi berbagai ancaman yang datang dari luar dan meningkatkan semangat gotong royong dalam kehidupan sebagai kekuatan bangsa Indonesia; (2) Bagi Mahasiswa Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan diharapkan penelitian ini nantinya ini nantinya dapat menambah wawasan mengenai pembentukan karakter bangsa dalam rangka meningkatkan nasionalisme dan patriotisme melalui pelaksanaan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) pada mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang; (3) Bagi Pengembangan Ilmiah Diharapkan hasil penelitian ini nantinya dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dalam melaksanakan penelitian lanjutan yang berkaitan dengan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) pada mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Bakran, Ibrahim Hakikat Latihan dan Kelincahan, (Online), ( diakses 6 Mei 2013 Kartono, Kartini Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Rajawali Pers Olander, James Budaya Timur, (Online), ( diakses tanggal 9 April 2014 Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung.: Penerbit Alfabeta Tampubolon, Manahan P Perilaku Keorganisasian. Jakarta: Penebit Ghalia

12 Yunan S, Achmad Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Bandung: Penerbit Angkasa Bandung Yuliastuti, Rima., Wijianto. & Waluyo, Budi Pendidikan Kewarganegaraan 1. Jakarta: Pusat Kurikulum dan perbukuan Undang-Undang Dasar 1945 dan Amandemen Jakarta Barat: Agobos Publishing

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari berbagai keragaman sosial, suku bangsa, kelompok etnis, budaya, adat istiadat, bahasa,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa Indonesia memang sangat majemuk. Oleh karena itu lahir sumpah pemuda, dan semboyan bhineka

Lebih terperinci

Maukuf, S,Pd. M.Pd. Pertemuan ke:

Maukuf, S,Pd. M.Pd. Pertemuan ke: Pertemuan ke: Fakultas PSIKOLOGI Program Studi PSIKOLOGI Salah satu upaya negara membangun nasionalisme rakyatnya yakni melalui sarana pendidikan, dalam hal ini dengan memprogramkan Pendidikan Kewarganegaraan

Lebih terperinci

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan cara untuk mencerdaskan bangsa yang sesuai dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan nasional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena ketidak-konsistenan antara pendidikan dan keberhasilan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena ketidak-konsistenan antara pendidikan dan keberhasilan kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena ketidak-konsistenan antara pendidikan dan keberhasilan kehidupan memunculkan pertanyaan bagaimana sistem pendidikan yang sangat kompetitif ternyata

Lebih terperinci

PLEASE BE PATIENT!!!

PLEASE BE PATIENT!!! PLEASE BE PATIENT!!! CREATED BY: HIKMAT H. SYAWALI FIRMANSYAH SUHERLAN YUSEP UTOMO 4 PILAR KEBANGSAAN UNTUK MEMBANGUN KARAKTER BANGSA PANCASILA NKRI BHINEKA TUNGGAL IKA UUD 1945 PANCASILA MERUPAKAN DASAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas tentang : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Fokus Penelitian, Penegasan Istilah. A. Latar Belakang Di era globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kesenian merupakan hasil dari kebudayaan manusia yang dapat didokumentasikan atau dilestarikan, dipublikasikan dan dikembangkan sebagai salah salah satu upaya

Lebih terperinci

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Kompetensi Inti 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nilai nasionalisme merupakan jiwa bangsa Indonesia yang akan terus melekat selama bangsa Indonesia masih ada. Nasionalisme bukanlah suatu pengertian yang sempit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisa menjadi bisa seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Sistem. Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. bisa menjadi bisa seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Sistem. Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 yaitu: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya mencapai kedewasaan subjek didik yang mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional. Undang-Undang Sisdiknas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pancasila merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pancasila merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pancasila merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga memiliki fungsi yang sangat fundamental. Selain bersifat yuridis formal, yang mengharuskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha mewujudkan sumber daya manusia yang lebih baik. Pendidikan harus mampu dalam perbaikan dan pembaharuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya, suku, ras dan agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia. Berbagai

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012. Hilangnya Rasa Nasionalisme Remaja Berimbas Kehancuran Bangsa

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012. Hilangnya Rasa Nasionalisme Remaja Berimbas Kehancuran Bangsa TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 Hilangnya Rasa Nasionalisme Remaja Berimbas Kehancuran Bangsa disusun oleh : EVI LISTYANINGRUM 11.02.7998 KELOMPOK A PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dalam Kehidupan Bernegara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA.

PANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dalam Kehidupan Bernegara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. PANCASILA Modul ke: Makna dan Aktualisasi Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dalam Kehidupan Bernegara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna

Lebih terperinci

Soal Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila. 2) Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan

Soal Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila. 2) Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan 88 Lampiran 1. Instrumen Penelitian Soal Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila Nama : No Absen : Kelas : Petunjuk Soal 1) Isilah identitas nama anda dengan benar 2) Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi mengakibatkan kaburnya batas-batas antar negara baik

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi mengakibatkan kaburnya batas-batas antar negara baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki masa globalisasi dan meningkatnya perkembangan teknologi informasi mengakibatkan kaburnya batas-batas antar negara baik secara ekonomi, politik, sosial

Lebih terperinci

STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK

STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK A. SD/MI KELAS: I STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 1. Menerima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan Indonesia merupakan inti utama untuk menunjang pengembangan sumber daya manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan

Lebih terperinci

MOTIVASI MAHASISWA ANGKATAN JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MALANG TERHADAP PROFESI GURU PKN

MOTIVASI MAHASISWA ANGKATAN JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MALANG TERHADAP PROFESI GURU PKN MOTIVASI MAHASISWA ANGKATAN 2008-2011 JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MALANG TERHADAP PROFESI GURU PKN Dedi Handriyanto Dra. Arbaiyah Prantiasih, M.Si Yuni Astuti,

Lebih terperinci

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI (Studi Kasus Sanggar Seni Sekar Jagad Desa Kotakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tinggi yang mencapai puncaknya. Seiring berkembangnya zaman, rasa. nasionalisme dikalangan pemuda kini semakin memudar.

I. PENDAHULUAN. tinggi yang mencapai puncaknya. Seiring berkembangnya zaman, rasa. nasionalisme dikalangan pemuda kini semakin memudar. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai permasalahan yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini sangatlah kompleks, salah satunya memudarnya semangat nasionalisme. Para pemuda pada zaman kolonialisme

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 144 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Dalam bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi penelitian yang dirumuskan dari deskripsi temuan penelitian dan pembahasan hasil-hasil penelitian dalam

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SIKAP NASIONALISME SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 BARAT KECAMATAN BARAT KABUPATEN MAGETAN TAHUN PELAJARAN

PENGEMBANGAN SIKAP NASIONALISME SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 BARAT KECAMATAN BARAT KABUPATEN MAGETAN TAHUN PELAJARAN PENGARUH PEMBELAJARAN PKn TERHADAP PENGEMBANGAN SIKAP NASIONALISME SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 BARAT KECAMATAN BARAT KABUPATEN MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Soenarjo Wawan Kokotiasa

Lebih terperinci

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Sarjana S-1

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Sarjana S-1 ASPEK PENDIDIKAN KARAKTER KERJA KERAS (Analisis Isi pada Film 5 Cm sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tris Yuniar, 2015 Peranan panti sosial asuhan anak dalam mengembangkan karakter kepedulian sosial

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tris Yuniar, 2015 Peranan panti sosial asuhan anak dalam mengembangkan karakter kepedulian sosial BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anak-anak merupakan aset bangsa yang tak ternilai harganya, akan menjadi penerus perjuangan bangsa nantinya, tetapi masih banyak sekali anakanak yang kehilangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), hlm. 36. Edukatif, hlm.37

BAB I PENDAHULUAN. Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), hlm. 36. Edukatif, hlm.37 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru adalah figur seorang pemimpin. Guru adalah sosok yang dapat membentuk jiwa dan watak anak didik. Guru mempunyai kekuasaan untuk membentuk dan membangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan mengembangkan potensi manusia agar memiliki sejumlah karakter, integritas dan kompetensi yang berguna

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Kesadaran, Berbangsa, Bernegara

ABSTRAK. Kata kunci : Kesadaran, Berbangsa, Bernegara ABSTRAK Wardani, Rr. Devvy, Kristanti, 2009. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara siswa SMP Negeri 4 Kota Malang, Skripsi, Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan, FIS Universitas Negeri Malang, Pembimbing : (I)

Lebih terperinci

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK Modul ke: Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pada Modul ini kita akan mempelajari tentang arti penting serta manfaat pendidikan kewarganegaraan sebagai mata kuliah

Lebih terperinci

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013) PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

Ekonomi dan Bisnis Akuntansi Modul ke: Pancasila Pancasila sebagai pengembangan kepribadian Fakultas Ekonomi dan Bisnis Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Sub Pokok Bahasan LANDASAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai BAB I A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial tentunya manusia dituntut untuk mampu berinteraksi dengan individu lain dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maju mundurnya suatu bangsa ditandai oleh sumber daya manusia yang bermutu. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang bermutu, itu diperlukan suatu upaya melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan karakter siswa yang diharapkan bangsa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan yang terjadi pada bangsa kita saat ini sangatlah

I. PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan yang terjadi pada bangsa kita saat ini sangatlah 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai permasalahan yang terjadi pada bangsa kita saat ini sangatlah kompleks, salah satunya karena lemahnya pemahaman para generasi muda sebagai generasi penerus bangsa

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. terurai, maka dalam pembahasan ini akan disajikan sesuai dengan permasalahan

BAB V PEMBAHASAN. terurai, maka dalam pembahasan ini akan disajikan sesuai dengan permasalahan BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan temuan hasil penelitian dalam bentuk wawancara dan dokumentasi yang kemudian dilakukan analisis data temuan hasil penelitian akan dilakukan pembahasan sesuai dengan teori dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan yang tidak terlepas dari segi-segi kehidupan manusia. Kesenian juga merupakan cerminan dari jiwa masyarakat. Negara

Lebih terperinci

STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU

STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU DRS. AHMAD EDDISON, M.Si. Dosen Program Studi PPKn FKIP Universitas Riau, Pekanbaru, Riau E-mail: ahmadeddison@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pada Pasal 3 menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. 135 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Membangun Nasionalisme Peserta didik di SMA Negeri Abepura Kota Jayapura) yang

Lebih terperinci

ESENSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU DETERMINAN PEMBANGUNAN BANGSA DAN KARAKTER

ESENSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU DETERMINAN PEMBANGUNAN BANGSA DAN KARAKTER ESENSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU DETERMINAN PEMBANGUNAN BANGSA DAN KARAKTER Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Seberapa Indonesia-kah Anda? Lambang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Hal ini terlihat dari keberagaman suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, dunia pendidikan menghadapi berbagai masalah yang sangat kompleks yang perlu mendapatkan perhatian bersama. Fenomena merosotnya karakter kebangsaan

Lebih terperinci

Amanat Presiden RI pd acara Hari Pramuka ke-52 Th 2013, tgl. 14 Agustus 2013, Jakarta Rabu, 14 Agustus 2013

Amanat Presiden RI pd acara Hari Pramuka ke-52 Th 2013, tgl. 14 Agustus 2013, Jakarta Rabu, 14 Agustus 2013 Amanat Presiden RI pd acara Hari Pramuka ke-52 Th 2013, tgl. 14 Agustus 2013, Jakarta Rabu, 14 Agustus 2013 AMANAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERINGATAN HARI PRAMUKA KE-52 TAHUN 2013 TANGGAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membentuk manusia untuk berbudaya atau beradab itu lebih mudah jika ia terdidik atau terpelajar. Hal ini tidak berarti bahwa manusia yang terdidik dan terpelajar

Lebih terperinci

Pancasila sebagai Dasar Negara

Pancasila sebagai Dasar Negara Pancasila sebagai Dasar Negara Modul ke: Fakultas Seni dan Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Ibarat sebuah bangunan, maka Indonesia adalah rumah Besar Indonesia yang dibawahnya terdapat

Lebih terperinci

PERANAN KEPRAMUKAAN DALAM MEMBINA SIKAP NASIONALISME PADA GUGUS MELATI BANDA ACEH

PERANAN KEPRAMUKAAN DALAM MEMBINA SIKAP NASIONALISME PADA GUGUS MELATI BANDA ACEH PERANAN KEPRAMUKAAN DALAM MEMBINA SIKAP NASIONALISME PADA GUGUS MELATI BANDA ACEH Natalia Nainggolan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala Natlihasian@yahoo.co.id Kata kunci : kepramukaan,

Lebih terperinci

Oleh: LITA AYU SOFIANA A

Oleh: LITA AYU SOFIANA A IMPLEMENTASI KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL MELALUI KEGIATAN GOTONG ROYONG (Studi Kasus Pembangunan Jalan di Desa Widodaren Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial tentunya manusia dituntut untuk mampu berinteraksi dengan individu lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. secara optimal dalam pendidikan. Menurut Setiawan (2011:356), pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. secara optimal dalam pendidikan. Menurut Setiawan (2011:356), pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kaya akan kebudayaan yang bermacammacam, sekaligus sebagai ciri khas bangsa yang harus dilestarikan. Melestarikan keanekaragaman budaya

Lebih terperinci

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baru belum terbentuk. Hal ini karena sendi-sendi kehidupan selama ini dianggap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baru belum terbentuk. Hal ini karena sendi-sendi kehidupan selama ini dianggap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pembangunan bangsa sangat ditentukan oleh sumber daya manusianya. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan salah satu cara dalam pembinaan sumber

Lebih terperinci

5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila

5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila 5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila Disusun Oleh : Kelompok 2 Kelas : XII IPA 3 Devi Elfiani (07) Dhea Gita Fitri (08) Mahendra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya dari aspek jiwa, manusia memiliki cipta rasa dan karsa sehingga dalam tingkah laku dapat membedakan benar atau salah, baik atau buruk, menerima atau menolak

Lebih terperinci

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: 11 Fakultas TEKNIK PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA SILA KETIGA PANCASILA KEPENTINGAN NASIONAL YANG HARUS DIDAHULUKAN SERTA AKTUALISASI SILA KETIGA DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA ( DALAM BIDANG POLITIK,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. satu usaha pembangunan watak bangsa. Pendidikan ialah suatu usaha dari setiap diri

I. PENDAHULUAN. satu usaha pembangunan watak bangsa. Pendidikan ialah suatu usaha dari setiap diri I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan menentukan maju mundurnya suatu bangsa, karena pendidikan merupakan salah satu usaha pembangunan watak bangsa. Pendidikan ialah suatu usaha dari setiap diri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ketamansiswaan merupakan kekhususan pendidikan di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ketamansiswaan merupakan kekhususan pendidikan di lingkungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketamansiswaan merupakan kekhususan pendidikan di lingkungan Tamansiswa, yaitu melaksanakan sepenuhnya ketentuan dari sistem pendidikan nasional dengan tetap mengamalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akhlak sebagai potensi yang bersemayam dalam jiwa menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Akhlak sebagai potensi yang bersemayam dalam jiwa menunjukkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Akhlak sebagai potensi yang bersemayam dalam jiwa menunjukkan bahwa akhlak bersifat abstrak, tidak dapat diukur, dan diberi nilai oleh indrawi manusia (Ritonga,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia dalam masyarakat, baik sebagai pribadi maupun sebagai kolektivitas, senantiasa berhubungan dengan nilai-nilai, norma, dan moral. Kehidupan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DAN PATRIOTISME PADA SYAIR LAGU PERJUANGAN INDONESIA

NASKAH PUBLIKASI KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DAN PATRIOTISME PADA SYAIR LAGU PERJUANGAN INDONESIA NASKAH PUBLIKASI KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DAN PATRIOTISME PADA SYAIR LAGU PERJUANGAN INDONESIA (Studi Hermeneutika pada Lagu-lagu Perjuangan Ciptaan C. Simanjuntak) Oleh: RIKA WULANDARI A220090128

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA Fakultas TEKNIK Martolis, MT Program Studi Teknik Mesin TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS; MENGETAHUI SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA MENJELASKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk sosial. Ini berarti manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Manusia hidup secara berkelompok dan membentuk

Lebih terperinci

ETIKA. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Teknik Industri. DR. Rais Hidayat. Modul ke: Fakultas: Teknik.

ETIKA. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Teknik Industri. DR. Rais Hidayat. Modul ke: Fakultas: Teknik. Modul ke: 01 ETIKA Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi Fakultas: Teknik DR. Rais Hidayat Program studi: Teknik Industri Pendidikan kewarganegaraan sebagai mata kuliah pengembangan kepribadian

Lebih terperinci

Eksistensi Pancasila dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi

Eksistensi Pancasila dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi Eksistensi Pancasila dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi NAMA : Bram Alamsyah NIM : 11.12.6286 TUGAS JURUSAN KELOMPOK NAMA DOSEN : Tugas Akhir Kuliah Pancasila : S1-SI : J : Junaidi Idrus,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam pendidikan dituntut berperan

Lebih terperinci

PENGAMALAN SILA KE LIMA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA

PENGAMALAN SILA KE LIMA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA PENGAMALAN SILA KE LIMA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA DISUSUN OLEH: Nama : Desi Purwati NIM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan harus mampu menumbuhkan karakter yang mencintai dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan harus mampu menumbuhkan karakter yang mencintai dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan harus mampu menumbuhkan karakter yang mencintai dan bangga sebagai bangsa Indonesia. Salah satu pendidikan yang mampu menumbuhkan karakter Pancasila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu proses pemuliaan diri yang di dalamnya terdapat tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia, memberi kekuatan hidup serta membimbing dalam mengejar kehidupan lahir batin yang semakin baik

Lebih terperinci

Landasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila

Landasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila Landasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila 1. LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang diejawantahkan dalam

Lebih terperinci

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa Memahami Budaya dan Karakter Bangsa Afid Burhanuddin Kompetensi Dasar: Memahami budaya dan karakter bangsa Indikator: Menjelaskan konsep budaya Menjelaskan konsep karakter bangsa Memahami pendekatan karakter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan keterampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna mengembangkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DALAM MENANAMKAN SIKAP NASIONALISME PADA SISWA DI SMK NEGERI 1 BANAWA

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DALAM MENANAMKAN SIKAP NASIONALISME PADA SISWA DI SMK NEGERI 1 BANAWA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DALAM MENANAMKAN SIKAP NASIONALISME PADA SISWA DI SMK NEGERI 1 BANAWA Nurdamayanti 1 H Abduh.H. Harun 2 Alri Lande 3 ABSTRAK Permasalahan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah 1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Masalah Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah dipupuk sejak dini sehingga generasi penerus bangsa mampu menjadi pemimpin berdedikasi tinggi

Lebih terperinci

PENGUATAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN PELANGGARAN NORMA AGAMA. (Studi Kasus di MTs Mahadul Muta alimin Katerban

PENGUATAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN PELANGGARAN NORMA AGAMA. (Studi Kasus di MTs Mahadul Muta alimin Katerban PENGUATAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN PELANGGARAN NORMA AGAMA (Studi Kasus di MTs Mahadul Muta alimin Katerban Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2013/2014) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS. Modul ke: Kewarganegaraan Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan Fakultas Teknik Uly Amrina ST, MM Program Studi Teknik Industri Kode : 90003 Semester 1 2 SKS Deskripsi Mata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbudi pekerti luhur yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

BAB I PENDAHULUAN. berbudi pekerti luhur yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepramukaan yaitu gerakan kepanduan yang merupakan wadah pembinaan bagi kaum muda Indonesia yang sekaligus mendidik guna mengembangkan mental, moral, spiritual, emosional,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bakat yang dimiliki tanpa memandang status sosial, ras, etnis, agama, dan

BAB I PENDAHULUAN. bakat yang dimiliki tanpa memandang status sosial, ras, etnis, agama, dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI DISUSUN OLEH: GUSPI AKHBAR PUTRA RIZKI SAHPUTRA M. FAJAR MAULANA RYAN ANDRYAN PUTRA RANGGA FERNANDO

PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI DISUSUN OLEH: GUSPI AKHBAR PUTRA RIZKI SAHPUTRA M. FAJAR MAULANA RYAN ANDRYAN PUTRA RANGGA FERNANDO PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI DISUSUN OLEH: GUSPI AKHBAR PUTRA RIZKI SAHPUTRA M. FAJAR MAULANA RYAN ANDRYAN PUTRA RANGGA FERNANDO PENGERTIAN NILAI Nilai pada hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sebagai salah satu proses perubahan pada pembentukan sikap, kepribadian dan keterampilan manusia untuk menghadapi masa depan. Dalam proses pertumbuhan dan

Lebih terperinci

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME MELALUI TOKOH WAYANG BIMA PADA CERITA BRONTOYUDHO DALAM LAKON DURYUDONO GUGUR

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME MELALUI TOKOH WAYANG BIMA PADA CERITA BRONTOYUDHO DALAM LAKON DURYUDONO GUGUR PENANAMAN NILAI PATRIOTISME MELALUI TOKOH WAYANG BIMA PADA CERITA BRONTOYUDHO DALAM LAKON DURYUDONO GUGUR (Analisis isi video untuk pembuatan media pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

Lebih terperinci

2015 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TERHADAP KEPEDULIAN SOSIAL DI KALANGAN SISWA SMA.

2015 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TERHADAP KEPEDULIAN SOSIAL DI KALANGAN SISWA SMA. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bertujuan agar pendidikan tidak hanya membentuk insan manusia yang pintar namun juga berkepribadian,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: PITRIANI NIM

SKRIPSI. Oleh: PITRIANI NIM UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING ) PADA MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI DI SDN 2 SIDOREJO KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN PONOROGO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai salah satu proses perubahan pada pembentuk sikap, kepribadian dan keterampilan manusia untuk menghadapi masa depan. Dalam proses pertumbuhan

Lebih terperinci

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan Sumber Daya Manusiayang berkualitas dan berkarakter.

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA FILM PERJUANGAN TERHADAP SIKAP NASIONALISME SISWA SMA SELAMAT PAGI INDONESIA KOTA BATU

PENGARUH MEDIA FILM PERJUANGAN TERHADAP SIKAP NASIONALISME SISWA SMA SELAMAT PAGI INDONESIA KOTA BATU PENGARUH MEDIA FILM PERJUANGAN TERHADAP SIKAP NASIONALISME SISWA SMA SELAMAT PAGI INDONESIA KOTA BATU THE EFFORT OF STRUGGLE MOVIE MEDIA TO NATIONALISM ATTITUDE FROM THE STUDENTS OF SELAMAT PAGI INDONESIA

Lebih terperinci

EXPECTANCY BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

EXPECTANCY BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU 1 EXPECTANCY BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU Akmal Adi Putra, Jasfar Jas, Desti Irja, Email: adiputraakmal@yahoo.co.id, jasjasfar@yahoo.com,

Lebih terperinci

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI NAMA KELAS : FRANSISCUS ASISI KRISNA DESTANATA : S1SI13 NIM : 11.12.6283 DOSEN KELOMPOK : JUNAIDI IDRUS, S.AG., M.HUM : J LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan sebuah usaha yang ditempuh oleh manusia dalam rangka memperoleh ilmu yang kemudian dijadikan sebagai dasar untuk bersikap dan berperilaku. Karena

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN TARI BEDANA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 25 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal) Oleh NADIA APRINA

PEMBELAJARAN TARI BEDANA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 25 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal) Oleh NADIA APRINA PEMBELAJARAN TARI BEDANA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 25 BANDAR LAMPUNG (Jurnal) Oleh NADIA APRINA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2013 LEARNING

Lebih terperinci

EDY NOVIYANTO A

EDY NOVIYANTO A ANALISIS KESESUAIAN SUBSTANSI PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DENGAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21

PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21 PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21 Machful Indra Kurniawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia anak-anak merupakan usia yang sangat penting dalam perkembangan psikis seorang manusia. Pada usia anak-anak terjadi pematangan fisik yang siap merespon apa yang

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA TERHADAP MATA KULIAH KEMUHAMMADIYAHAN

ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA TERHADAP MATA KULIAH KEMUHAMMADIYAHAN ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA TERHADAP MATA KULIAH KEMUHAMMADIYAHAN Windia Hadi 1, Ayu Faradillah 2 1,2 Program Studi Pendidikan Matematika, UHAMKA Email: windia.hadi@uhamka.ac.id.

Lebih terperinci

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A PENGEMBANGAN KARAKTER KREATIF DAN DISIPLIN PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus Kelas X Seni Lukis SMK Negeri 9 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab. Sebagaimana yang tertuang dalam pasal 3 Undang-Undang No. 20. tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang berbunyi :

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab. Sebagaimana yang tertuang dalam pasal 3 Undang-Undang No. 20. tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang berbunyi : 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai salah satu lembaga yang membantu pemerintah dalam menyiapkan generasi penerus bangsa bertanggung jawab dalam menangani masalah pendidikan melalui

Lebih terperinci