July Suria Waty Pembimbing : Drs. H. Suparman Adi Winoto, S.H., M.Hum Dr. H. Rosyid Al Atok, M.Pd., M.H
|
|
- Suparman Kusuma
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MANFAAT LATIHAN KEPEMIMPINAN PANCASILA (LKP) DALAM MENINGKATKAN NASIONALISME DAN PATRIOTISME PADA MAHASISWA JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG STUDENTS PERCEPTIONS ABOUT BENEFIT OF LATIHAN KEPEMIMPINAN PANCASILA (LKP) IN IMPROVING NATIONALISM AND PATRIOTISM TO THE STUDENTS OF DEPARTEMENT LAW AND CIVIC EDUCATION STATE UNIVERSITY OF MALANG July Suria Waty Pembimbing : Drs. H. Suparman Adi Winoto, S.H., M.Hum Dr. H. Rosyid Al Atok, M.Pd., M.H Universitas Negeri Malang Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan nengrierie@gmail.com ABSTRAK- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) pada mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang dan untuk mengetahui persepsi mahasiswa mengenai manfaat Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan nasionalisme dan patriotisme pada mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) merupakan wadah untuk menumbuhkan sifat kepemimpinan Pancasila yaitu dengan menggali potensi-potensi yang ada di dalam diri setiap mahasiswa. kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari di dalam lingkungan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Dalam waktu dua hari diisi dengan kegiatan pemberian materi, hiburan dan outbound;.(2) Persepsi mahasiswa mengenai Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan nasionalisme dinyatakan bermanfaat oleh mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan; (3) Persepsi mahasiswa mengenai manfaat Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan patriotisme dinyatakan bermanfaat oleh mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan. Kata Kunci: Latihan Kepemimpianan Pancasila, nasionalisme, patriotisme
2 ABSTRACT- This research aims to know the execution of activities Exercise the Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) to the students of departement Law and Civic Education State University of Malang and to know the students perceptions about benefits of Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) in improving nationalism and patriotism to the students of departement Law and Civic Education State University of Malang. This research is quantitative research and qualitative research. The results showed that (1) the execution of Exercises Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) is the container to grow leadership qualities of Pancasila by digging potentialities that exist within each student. This activity is carried out for two days in the Faculty of social sciences of the State University of Malang. Within two days filled with activity presentation of the material, entertainment and outbound; 2) Student perceptions concerning the Exercise of Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) in boosting nationalism expressed by rewarding students majoring in law and Civic Education; (3) Student perceptions concerning the Exercise of Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) in increasing patriotism expressed by rewarding students majoring in Law and Civic Education Dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari juga tidak terlepas dari pengamalan sila-sila Pancasila dan pasal-pasal yang tercantum di dalam Undang- Undang Dasar 1945 sebagai sumber hukum bagi peraturan yang ada di bawahnya. Begitu juga dalam pelaksanaan pendidikan tidak terlepas dari tujuan bangsa Indonesia sebagaimana tercantum di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam mewujudkan generasi yang cerdas tentu diperlukan suatu pelaksanaan pendidikan yang baik, yaitu dalam upaya mengembangkan potensi diri positif yang ada di dalam diri setiap individu dengan harapan agar cita-cita suatu bangsa dapat tercapai. Bentuk dari pengembangan potensi tersebut dilakukan melalui usaha sadar yang tentunya dilaksanakan dengan baik sehingga dapat menghasilkan manusiamanusia yang baik serta cerdas. Usaha ini dilakukan dengan harapan untuk mengembalikan jati diri bangsa Indonesia yang sesungguhnya, sebab melihat fenomena globalisasi yang mulai mengancam karakter mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa. Globalisasi memiliki pengaruh yang cukup besar bagi para generasi penerus bangsa sebagai contoh melalui perkembangan alat-alat dalam bidang informasi dan komunikasi yang selain memiliki manfaat yang baik bagi pengguna juga dapat menimbulkan dampak buruk bagi para penggunanya. Karena tanpa disadari bahwa globalisasi merupakan cara Negara maju sebagai
3 pembuat dari alat-alat dalam bidang informasi dan komunikasi untuk menjajah secara modern Negara berkembang sebagai Negara yang sebagaian besar warga negaranya adalah pengguna dari alat-alat tersebut. Bentuk dari penjajahan ini dimulai dengan penjajahan dalam bidang ekonomi kemudian dapat menyebar menjadi penjajahan pada bidang budaya hingga yang paling dikhawatirkan adalah penjajahan pola pikir, ideologi para generasi penerus bangsa. Untuk mencegah agar hal-hal yang tidak diharapkan tersebut tidak terjadi maka usaha sadar yang diperlukan dalam lingkungan perguruan tinggi yaitu melalui latihan dasar kepemimpinan yang merupakan pelatihan yang berkaitan dengan kepemimpinan. Melalui kegiatan ini diharapkan mahasiswa memiliki bekal menjadi seorang pemimpin yang tentunya seorang pemimpin yang dapat menjaga serta mengembalikan karakter bangsa demi mewujudkan cita-cita dari bangsa Indonesia. Dalam lingkungan mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang adalah sebagai upaya dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila atau yang lebih dikenal dengan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP). Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) merupakan program kerja dari Himpunan Mahasiswa Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan sebagai intrauniversiter dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan satu tahun sekali dan diperuntukkan bagi mahasiswa baru jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang. Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) telah dilaksanakan pada tahun Berkaitan dengan hal tersebut maka diperlukan persepsi dari mahasiswa mengenai Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan nasionalisme dan patriotisme mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dan pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan penelitian kuantitatif digunakan untuk mengkaji masalah persepsi mahasiswa mengenai manfaat pelaksanaan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan nasionalisme dan
4 patriotisme, sedangkan pendekatan penelitian kualitatif digunakan untuk mengkaji masalah pelaksanaan kegiatan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP). Menurut Arikunto (2010:173) populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Sehingga populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan yang telah mengikuti kegiatan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) pada bulan September 2013 yaitu sebesar 167 mahasiswa. Sugiyono (2011:81) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan tahun angkatan 2013 Universitas Negeri Malang yang telah mengikuti Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) yaitu sebesar 113 mahasiswa. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi angket, pedoman wawancara dan check-list untuk dokumentasi. Angket digunakan untuk mengetahui persepsi mahasiswa mengenai Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan nasionalisme dan patriotisme. Angket yang digunakan adalah angket atau kuesioner tertutup dengan bentuk check-list. Jumlah soal pada angket sebesar 25 butir soal. Sedangkan pedoman wawancara dan check-list dokumentasi digunakan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP). Berkaitan dengan jenis penelitian adalah deskriptif dan bentuk pendekatan penelitian kuantitatif yaitu persepsi mahasiswa mengenai manfaat Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan nasionalisme dan patriotisme maka dalam teknik analisis datanya menggunakan statistik deskriptif yaitu dengan distribusi frekuensi dari hasil angket yang disebar kepada 113 mahasiswa jurusan Hukum dan Kewargenegaraan tahun angkatan HASIL ANALISIS Deskripsi Data Data tentang persepsi mahasiswa mengenai manfaat Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan nasionalisme dan patriotisme pada mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan diperoleh
5 dengan penyebaran angket sebanyak 113 mahasiswa. Peneliti menggunakan 2 variabel yaitu nasionalisme dan patriotisme. Variabel nasionalisme terdiri dari 6 indikator yaitu 1) senantiasa membangun rasa persaudaraan, solidaritas, kedamaian dan antikekerasan antarkelompok masyarakat dengan semangat persatuan, 2) senantiasa membangun rasa persaudaraan, solidaritas, kedamaian dan antikekerasan antarkelompok masyarakat dengan semangat persatuan, 3) mengakui dan menghargai sepenuhnya keanekaragaman pada diri bangsa Indonesia, 4) menyadari sepenuhnya bahwa kita adalah sebagai bagian dari bangsa lain,5) bangga menjadi bangsa dan menjadi bagian dari masyarakat Indonesia dan 6) bersedia mempertahan dan memajukan Negara dan nama baik bangsanya. Sedangkan variabel patriotismeterdiri dari 5 indikator yaitu 1) bermodalkan nilai-nilai dan budaya rohani bangsa, berjuang di masa kini, menuju cita-cita yang ditetapkan, 2) bertanggung jawab atas seluruh bangsa, 3) rasa memiliki identitas diri, 4) realistis dan 5) bersifat terbuka. Pelaksanaan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) Berdasarkan hasil penelitian terhadap pelaksanaan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) melalui wawancara dan dokumentasi diketahui bahwa Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) merupakan kegiatan yang dilaksanakan satu tahun sekali oleh para pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) yang diperuntukkan bagi seluruh mahasiswa baru jurusan Hukum dan Kewarganegaraan yang merupakan kegiatan pengenalan jurusan Hukum dan Kewarganegaraan sebagai wadah untuk menumbuhkan sifat kepemimpinan Pancasila yaitu dengan menggali potensi-potensi yang ada di dalam diri setiap mahasiswa. Adapun tujuan dilaksanakannya Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) yaitu 1) Menumbuhkan jiwa kepemimpinan dalam diri mahasiswa baru jurusan HKn; 2) Memberikan pelatihan dasar kepemimpinan; 3) Memberikan informasi tentang program studi, jurusan, fakultas dan universitas pada mahasiswa baru; 4) Menumbuhkan rasa kekeluargaan antar mahasiswa baru jurusan HKn dan 5) Memberikan wawasan kebangsaan, keorganisasian, kepemimpinan dan keintelektualan terhadap Pancasila.
6 Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal Sepetember 2014 yang diisi dengan kegiatan pemberian materi, hiburan yang berupa pentas seni dan outbound dengan jumlah peserta yang ikut sebesar 167 mahasiswa. Secara rinci pada tanggal 28 September 2014 diisi dengan kegiatan upacara pembuka, pemberian materi, pentas seni (pensi), dan renungan malam kemudian pada tanggal 29 Sepetember 2014 diisi dengan senam, jalan santai dan dilanjutkan dengan outbound dan penutupan. Pada pelaksanaannya para peserta juga diberi waktu untuk istirahat, sholat dan makan, selain itu juga diadakan pemeriksaan mengenai pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan oleh peserta. Persepsi Mahasiswa mengenai Manfaat Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam Meningkatkan Nasionalisme dan Patriotisme pada mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang Berdasarkan hasil penyebaran angket kepada 113 mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan tahun angkatan 2013 tentang persepsi mahasiswa mengenai manfaat Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan nasionalisme dan patriotisme diketahui bahwa secara keseluruhan mahasiswa menyatakan bermanfaat yaitu sebesar 67.3% hal ini dapat dilihat secara rinci yaitu dalam persepsi mahasiswa mengenai manfaat Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan nasionalisme yang dibagi menjadi 6 indikator dari keseluruhan indikator diketahui bahwa mahasiswa menyatakan kegiatan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) bermanfaat dalam meningkatkan nasionalisme yaitu sebesar 51.9%. Penjabaran dari keenam indikator tersebut sebagai berikut: 1) Indikator senantiasa membangun rasa persaudaraan, solidaritas, kedamaian dan antikekerasan antarkelompok masyarakat dengan semangat persatuan dinyatakan bermanfaat oleh mahasiswa sebesar 65.5% dan kurang bermanfaat sebesar 30.1%; 2) Indikator mengakui dan menghargai sepenuhnya keanekaragaman pada diri bangsa Indonesia dinyatakan oleh mahasiswa bermanfaat sebesar 50.4% dan kurang bermanfaat sebesar 9.73%; 3) Indikator menyadari sepenuhnya bahwa kita adalah sebagai bagian dari bangsa lain dinyatakan bermanfaat oleh mahasiswa sebesar 44.2% dan kurang bermanfaat sebesar 36.3%; 4) Indikator Bangga menjadi bangsa dan menjadi bagian dari masyarakat Indonesia dinyatakan
7 bermanfaat sebesar 42.5% dan kurang bermanfaat sebesar 24.8%; 5) Indikator bersedia mempertahan dan memajukan Negara dan nama baik bangsanya dinyatakan bermanfaat oleh mahasiswa sebesar 51.3% dan kurang bermanfaat sebesar 23%; 6) Indikator menempatkan kepentingan bersama daripada kepentingan sendiri dan golongan atau kelompoknya dinyatakan bermanfaat oleh mahasiswa sebesar 57.5% dan kurang bermanfaat sebesar 4.42%. Persepsi mahasiswa mengenai manfaat Latihan Kepepmimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan patriotisme dibagi menjadi 5 indikator, secara keseluruhan diketahui bahwa mahasiswa menyatakan kegiatan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) bermanfaat dalam meningkatkan patriotisme yaitu sebesar 67.3%. penjabaran dari kelima indikator tersebut sebagai berikut: 1) Indikator bermodalkan nilai-nilai dan budaya rohani bangsa, berjuang di masa kini, menuju cita-cita yang ditetapkan dinyatakan bermanfaat sebesar 42.5% dan kurang bermanfaat sebesar 32.7%; 2) Indikator bertanggung jawab atas seluruh bangsa dinyatakan bermanfaat sebesar 54% dan kurang bermanfaat sebesar 19.5%; 3) Indikator rasa memiliki identitas diri dinyatakan bermanfaat sebesar 61.9% dan kurang bermanfaat sebesar 4.42%; 4) Indikator realistis dinyatakan bermanfaat sebesar 35.4% dan kurang bermanfaat sebesar 34.5%; 5) Indikator bersifat terbuka dinyatakan bermanfaat sebesar 47.8% dan kurang bermanfaat sebesar 25.7%. PEMBAHASAN Pelaksanaan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) Bedasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, mengenai pelaksanaan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) yaitu merupakan kegiatan yang dilaksanakan satu tahun sekali oleh para pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) yang diperuntukkan bagi seluruh mahasiswa baru jurusan Hukum dan Kewarganegaraan yang merupakan kegiatan pengenalan jurusan Hukum dan Kewarganegaraan yaitu sebagai wadah untuk menumbuhkan sifat kepemimpinan yang sesuai dengan Pancasila yaitu dengan menggali potensi-potensi yang ada di dalam diri setiap mahasiswa. Definisi mengenai Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) ini sesuai dengan pernyataan dari Kartono (2011:318) bahwa
8 kepemimpinan Pancasila merupakan bentuk kepemimpinan yang selalu menyumberkan diri pada nilai-nilai luhur dari norma-norma Pancasila. Secara rinci pada tanggal 28 September 2014 diisi dengan kegiatan upacara pembuka, pemberian materi, pentas seni (pensi), dan renungan malam kemudian pada tanggal 29 Sepetember 2014 diisi dengan senam, jalan santai dan dilanjutkan dengan outbound dan penutupan, hal ini sesuai dengan pengertian latihan menurut A. Hamidsyah Noer (dalam Bakran,2013) bahwa merupakan suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan dari berlatih atau bekerja yang dilakukan dengan berulang-ulang secara berkelanjutan dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan untuk mencapai tujuan. Adapun tujuan dilaksanakannya Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) yaitu 1) Menumbuhkan jiwa kepemimpinan dalam diri mahasiswa baru jurusan HKn; 2) Memberikan pelatihan dasar kepemimpinan; 3) Memberikan informasi tentang program studi, jurusan, fakultas dan universitas pada mahasiswa baru; 4) Menumbuhkan rasa kekeluargaan antar mahasiswa baru jurusan HKn dan 5) Memberikan wawasan kebangsaan, keorganisasian, kepemimpinan dan keintelektualan terhadap Pancasila. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan beberapa bentuk kegiatan yang ada di Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP). Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Tampubolon (2004:51) bahwa adanya latihan ini tidak hanya memungkinkan kepemimpinan berkembang, melainkan bahkan mendorongnya secara positif. Dapat dilihat dari tujuan dilaksanakannya kegiatan dan bentuk dari kegiatan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP). Persepsi Mahasiswa mengenai Manfaat Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam Meningkatkan Nasionalisme dan Patriotisme pada mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang Berdasarkan hasil penelitian dengan menyebarkan angket kepada mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan tahun angkatan 2013 tentang persepsi mahasiswa mengenai manfaat Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan nasionalisme dan patriotisme pada mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang dinyatakan bermanfaat. Dari hasil penelitian diketahui bahwa persepsi mahasiswa mengenai manfaat
9 Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan nasionalisme yang paling bermanfaat adalah dalam membangun rasa persaudaraan, solidaritas, kedamaian dan antikekerasan antarkelompok masyarakat dengan semangat persatuan hal ini dikarenakan pada saat pelaksanaan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) terdapat pembentukan kelompok, yang di dalam satu kelompok tersebut berisikan anggota dari offering yang berbeda yaitu A, B,C dan D sehingga dari hal tersebut mahasiswa senantiasa membangun rasa persaudaraan, solidaritas, kedamaian dan antikekerasan antarkelompok masyarakat dengan semangat persatuan, sesuai dengan pernyataan Yunan (2000:8) bahwa runtuhnya nilai kebangsaan atau nasionalisme suatu Negara (bangsa) akan terjadi pada suatu saat, jika masing-masing suku, ras, dan pemeluk agama tidak lagi memiliki rasa solidaritas dan lebih mengutamakan kepentingan kelompok sendiri. Oleh karena itu dalam meningkatkan nasionalisme dalam diri individu perlu adanya solidaritas selain itu juga perlu memupuk rasa persaudaraan antar sesama dalam menciptakan kehidupan yang damai dengan menjaga lingkungan sekitar dari adanya tindak kekerasan. Dan dari hasil penelitian tersebut diperoleh hasil persepsi mahasiswa yang menyatakan kurang bermanfaat dari kegiatan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan nasionalisme yaitu dalam menyadari sepenuhnya bahwa kita adalah sebagai bagian dari bangsa lain. Persepsi mahasiswa mengenai manfaat Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan patriotisme dinyatakan bermanfaat. Dari hasil penelitian diketahui bahwa persepsi mahasiswa mengenai manfaat Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan patriotisme yang paling bermanfaat adalah dalam rasa memiliki identitas diri merupakan ciri dari patriotisme yaitu menurut Mangunhardjana (1985) dalam Yuliastuti (2011:27) dengan cara melihat, menerima dan mengembangkan watak dan kepribadian bangsa sendiri. Bagi mahasiswa dapat diwujudkan dalam berperilaku sopan dan santun terhadap orang yang lebih tua hal ini juga merupakan ciri dari patriotisme yaitu rasa memiliki identitas diri, bahwa bangsa Indonesia memiliki kepribadian bangsa timur yaitu yang memiliki rasa toleransi, ramah, sopan santun, saling menghargai dan gotong royong selalu menjadi dasar hidup masyarakat Indonesia dan melestarikan budaya yang ada di Indonesia (Olander, 2012), sehingga sangat
10 perlu bagi bangsa Indonesia untuk mengembangkan watak dan kepribadian bangsa yaitu yang memiliki kepribadian bangsa timur agar nantinya ciri tersebut menjadi identitas atau yang menandai sebagai bangsa Indonesia. Dan dari hasil penelitian tersebut diperoleh hasil persepsi mahasiswa yang menyatakan kurang bermanfaat dari kegiatan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan patriotisme yaitu dalam bersikap serta berpikir realistis. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: (1) Pelaksanaan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) merupakan kegiatan yang dilaksanakan satu tahun sekali oleh para pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) yang diperuntukkan bagi seluruh mahasiswa baru jurusan Hukum dan Kewarganegaraan yang merupakan kegiatan pengenalan jurusan Hukum dan Kewarganegaraan sebagai wadah untuk menumbuhkan sifat kepemimpinan Pancasila yaitu dengan menggali potensi-potensi yang ada di dalam diri setiap mahasiswa. Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) telah dilaksanakan pada tanggal September 2013 di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial. Kegiatan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) diisi dengan pemberian materi, hiburan berupa pentas seni dan outbound; (2) Persepsi mahasiswa secara keseluruhan mengenai manfaat Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan nasionalisme berada dalam kategori bermanfaat yaitu dalam membangun rasa persaudaraan, solidaritas, kedamaian dan antikekerasan antarkelompok masyarakat dengan semangat persatuan dan yang perlu ditingkatkan adalah menyadari sepenuhnya bahwa kita adalah sebagai bagian dari bangsa lain; (3) Persepsi mahasiswa secara keseluruhan mengenai manfaat Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan patriotisme berada dalam kategori bermanfaat yaitu dalam rasa memiliki identitas diri dan yang perlu ditingkatkan adalah bersikap serta berpikir realistis, yaitu cerdas, pantang menyerah dalam menghadapi berbagai ancaman yang datang dari luar dan meningkatkan semangat gotong royong dalam kehidupan sebagai kekuatan bangsa Indonesia
11 Saran Berdasarkan hasil penelitian mengenai persepsi mahasiswa tentang manfaat Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) dalam meningkatkan nasionalisme dan patriotisme pada mahasiswa Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang, peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut: (1) Bagi Himpunan Mahasiswa Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan diharapkan agar dalam pelaksanaan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) selanjutnya lebih ditingkatkan lagi dalam konteks nasionalisme yaitu menyadari sepenuhnya bahwa kita adalah sebagai bagian dari bangsa lain dan dalam konteks patriotisme yang perlu ditingkatkan adalah dalam hal bersifat realistis yaitu cerdas, pantang menyerah dalam menghadapi berbagai ancaman yang datang dari luar dan meningkatkan semangat gotong royong dalam kehidupan sebagai kekuatan bangsa Indonesia; (2) Bagi Mahasiswa Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan diharapkan penelitian ini nantinya ini nantinya dapat menambah wawasan mengenai pembentukan karakter bangsa dalam rangka meningkatkan nasionalisme dan patriotisme melalui pelaksanaan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) pada mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang; (3) Bagi Pengembangan Ilmiah Diharapkan hasil penelitian ini nantinya dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dalam melaksanakan penelitian lanjutan yang berkaitan dengan Latihan Kepemimpinan Pancasila (LKP) pada mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Bakran, Ibrahim Hakikat Latihan dan Kelincahan, (Online), ( diakses 6 Mei 2013 Kartono, Kartini Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Rajawali Pers Olander, James Budaya Timur, (Online), ( diakses tanggal 9 April 2014 Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung.: Penerbit Alfabeta Tampubolon, Manahan P Perilaku Keorganisasian. Jakarta: Penebit Ghalia
12 Yunan S, Achmad Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Bandung: Penerbit Angkasa Bandung Yuliastuti, Rima., Wijianto. & Waluyo, Budi Pendidikan Kewarganegaraan 1. Jakarta: Pusat Kurikulum dan perbukuan Undang-Undang Dasar 1945 dan Amandemen Jakarta Barat: Agobos Publishing
I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari berbagai keragaman sosial, suku bangsa, kelompok etnis, budaya, adat istiadat, bahasa,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa Indonesia memang sangat majemuk. Oleh karena itu lahir sumpah pemuda, dan semboyan bhineka
Lebih terperinciMaukuf, S,Pd. M.Pd. Pertemuan ke:
Pertemuan ke: Fakultas PSIKOLOGI Program Studi PSIKOLOGI Salah satu upaya negara membangun nasionalisme rakyatnya yakni melalui sarana pendidikan, dalam hal ini dengan memprogramkan Pendidikan Kewarganegaraan
Lebih terperincidengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan cara untuk mencerdaskan bangsa yang sesuai dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan nasional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fenomena ketidak-konsistenan antara pendidikan dan keberhasilan kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena ketidak-konsistenan antara pendidikan dan keberhasilan kehidupan memunculkan pertanyaan bagaimana sistem pendidikan yang sangat kompetitif ternyata
Lebih terperinciPLEASE BE PATIENT!!!
PLEASE BE PATIENT!!! CREATED BY: HIKMAT H. SYAWALI FIRMANSYAH SUHERLAN YUSEP UTOMO 4 PILAR KEBANGSAAN UNTUK MEMBANGUN KARAKTER BANGSA PANCASILA NKRI BHINEKA TUNGGAL IKA UUD 1945 PANCASILA MERUPAKAN DASAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,
BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas tentang : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Fokus Penelitian, Penegasan Istilah. A. Latar Belakang Di era globalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kesenian merupakan hasil dari kebudayaan manusia yang dapat didokumentasikan atau dilestarikan, dipublikasikan dan dikembangkan sebagai salah salah satu upaya
Lebih terperinciKompetensi Inti Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nilai nasionalisme merupakan jiwa bangsa Indonesia yang akan terus melekat selama bangsa Indonesia masih ada. Nasionalisme bukanlah suatu pengertian yang sempit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisa menjadi bisa seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Sistem. Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 yaitu:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya mencapai kedewasaan subjek didik yang mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional. Undang-Undang Sisdiknas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pancasila merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pancasila merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga memiliki fungsi yang sangat fundamental. Selain bersifat yuridis formal, yang mengharuskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha mewujudkan sumber daya manusia yang lebih baik. Pendidikan harus mampu dalam perbaikan dan pembaharuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya, suku, ras dan agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia. Berbagai
Lebih terperinciTUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012. Hilangnya Rasa Nasionalisme Remaja Berimbas Kehancuran Bangsa
TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 Hilangnya Rasa Nasionalisme Remaja Berimbas Kehancuran Bangsa disusun oleh : EVI LISTYANINGRUM 11.02.7998 KELOMPOK A PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dalam Kehidupan Bernegara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA.
PANCASILA Modul ke: Makna dan Aktualisasi Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dalam Kehidupan Bernegara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Program Studi Manajemen
Lebih terperinciPENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)
PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna
Lebih terperinciSoal Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila. 2) Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan
88 Lampiran 1. Instrumen Penelitian Soal Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila Nama : No Absen : Kelas : Petunjuk Soal 1) Isilah identitas nama anda dengan benar 2) Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi mengakibatkan kaburnya batas-batas antar negara baik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki masa globalisasi dan meningkatnya perkembangan teknologi informasi mengakibatkan kaburnya batas-batas antar negara baik secara ekonomi, politik, sosial
Lebih terperinciSTRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK
A. SD/MI KELAS: I STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 1. Menerima
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan Indonesia merupakan inti utama untuk menunjang pengembangan sumber daya manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan
Lebih terperinciMOTIVASI MAHASISWA ANGKATAN JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MALANG TERHADAP PROFESI GURU PKN
MOTIVASI MAHASISWA ANGKATAN 2008-2011 JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MALANG TERHADAP PROFESI GURU PKN Dedi Handriyanto Dra. Arbaiyah Prantiasih, M.Si Yuni Astuti,
Lebih terperinciPENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan
PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI (Studi Kasus Sanggar Seni Sekar Jagad Desa Kotakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tinggi yang mencapai puncaknya. Seiring berkembangnya zaman, rasa. nasionalisme dikalangan pemuda kini semakin memudar.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai permasalahan yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini sangatlah kompleks, salah satunya memudarnya semangat nasionalisme. Para pemuda pada zaman kolonialisme
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
144 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Dalam bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi penelitian yang dirumuskan dari deskripsi temuan penelitian dan pembahasan hasil-hasil penelitian dalam
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SIKAP NASIONALISME SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 BARAT KECAMATAN BARAT KABUPATEN MAGETAN TAHUN PELAJARAN
PENGARUH PEMBELAJARAN PKn TERHADAP PENGEMBANGAN SIKAP NASIONALISME SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 BARAT KECAMATAN BARAT KABUPATEN MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Soenarjo Wawan Kokotiasa
Lebih terperinciPendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Sarjana S-1
ASPEK PENDIDIKAN KARAKTER KERJA KERAS (Analisis Isi pada Film 5 Cm sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tris Yuniar, 2015 Peranan panti sosial asuhan anak dalam mengembangkan karakter kepedulian sosial
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anak-anak merupakan aset bangsa yang tak ternilai harganya, akan menjadi penerus perjuangan bangsa nantinya, tetapi masih banyak sekali anakanak yang kehilangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), hlm. 36. Edukatif, hlm.37
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru adalah figur seorang pemimpin. Guru adalah sosok yang dapat membentuk jiwa dan watak anak didik. Guru mempunyai kekuasaan untuk membentuk dan membangun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan mengembangkan potensi manusia agar memiliki sejumlah karakter, integritas dan kompetensi yang berguna
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Kesadaran, Berbangsa, Bernegara
ABSTRAK Wardani, Rr. Devvy, Kristanti, 2009. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara siswa SMP Negeri 4 Kota Malang, Skripsi, Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan, FIS Universitas Negeri Malang, Pembimbing : (I)
Lebih terperinciAji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK
Modul ke: Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pada Modul ini kita akan mempelajari tentang arti penting serta manfaat pendidikan kewarganegaraan sebagai mata kuliah
Lebih terperinciPENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)
PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai
Lebih terperinciEkonomi dan Bisnis Akuntansi
Modul ke: Pancasila Pancasila sebagai pengembangan kepribadian Fakultas Ekonomi dan Bisnis Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Sub Pokok Bahasan LANDASAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai
BAB I A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial tentunya manusia dituntut untuk mampu berinteraksi dengan individu lain dalam rangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maju mundurnya suatu bangsa ditandai oleh sumber daya manusia yang bermutu. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang bermutu, itu diperlukan suatu upaya melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan karakter siswa yang diharapkan bangsa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan yang terjadi pada bangsa kita saat ini sangatlah
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai permasalahan yang terjadi pada bangsa kita saat ini sangatlah kompleks, salah satunya karena lemahnya pemahaman para generasi muda sebagai generasi penerus bangsa
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. terurai, maka dalam pembahasan ini akan disajikan sesuai dengan permasalahan
BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan temuan hasil penelitian dalam bentuk wawancara dan dokumentasi yang kemudian dilakukan analisis data temuan hasil penelitian akan dilakukan pembahasan sesuai dengan teori dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan yang tidak terlepas dari segi-segi kehidupan manusia. Kesenian juga merupakan cerminan dari jiwa masyarakat. Negara
Lebih terperinciSTUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU
STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU DRS. AHMAD EDDISON, M.Si. Dosen Program Studi PPKn FKIP Universitas Riau, Pekanbaru, Riau E-mail: ahmadeddison@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pada Pasal 3 menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.
135 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Membangun Nasionalisme Peserta didik di SMA Negeri Abepura Kota Jayapura) yang
Lebih terperinciESENSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU DETERMINAN PEMBANGUNAN BANGSA DAN KARAKTER
ESENSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU DETERMINAN PEMBANGUNAN BANGSA DAN KARAKTER Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Seberapa Indonesia-kah Anda? Lambang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Hal ini terlihat dari keberagaman suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, dunia pendidikan menghadapi berbagai masalah yang sangat kompleks yang perlu mendapatkan perhatian bersama. Fenomena merosotnya karakter kebangsaan
Lebih terperinciAmanat Presiden RI pd acara Hari Pramuka ke-52 Th 2013, tgl. 14 Agustus 2013, Jakarta Rabu, 14 Agustus 2013
Amanat Presiden RI pd acara Hari Pramuka ke-52 Th 2013, tgl. 14 Agustus 2013, Jakarta Rabu, 14 Agustus 2013 AMANAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERINGATAN HARI PRAMUKA KE-52 TAHUN 2013 TANGGAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membentuk manusia untuk berbudaya atau beradab itu lebih mudah jika ia terdidik atau terpelajar. Hal ini tidak berarti bahwa manusia yang terdidik dan terpelajar
Lebih terperinciPancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar Negara Modul ke: Fakultas Seni dan Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Ibarat sebuah bangunan, maka Indonesia adalah rumah Besar Indonesia yang dibawahnya terdapat
Lebih terperinciPERANAN KEPRAMUKAAN DALAM MEMBINA SIKAP NASIONALISME PADA GUGUS MELATI BANDA ACEH
PERANAN KEPRAMUKAAN DALAM MEMBINA SIKAP NASIONALISME PADA GUGUS MELATI BANDA ACEH Natalia Nainggolan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala Natlihasian@yahoo.co.id Kata kunci : kepramukaan,
Lebih terperinciOleh: LITA AYU SOFIANA A
IMPLEMENTASI KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL MELALUI KEGIATAN GOTONG ROYONG (Studi Kasus Pembangunan Jalan di Desa Widodaren Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial tentunya manusia dituntut untuk mampu berinteraksi dengan individu lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. secara optimal dalam pendidikan. Menurut Setiawan (2011:356), pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kaya akan kebudayaan yang bermacammacam, sekaligus sebagai ciri khas bangsa yang harus dilestarikan. Melestarikan keanekaragaman budaya
Lebih terperinci: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)
KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baru belum terbentuk. Hal ini karena sendi-sendi kehidupan selama ini dianggap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pembangunan bangsa sangat ditentukan oleh sumber daya manusianya. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan salah satu cara dalam pembinaan sumber
Lebih terperinci5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila
5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila Disusun Oleh : Kelompok 2 Kelas : XII IPA 3 Devi Elfiani (07) Dhea Gita Fitri (08) Mahendra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya dari aspek jiwa, manusia memiliki cipta rasa dan karsa sehingga dalam tingkah laku dapat membedakan benar atau salah, baik atau buruk, menerima atau menolak
Lebih terperinciBAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.
Modul ke: 11 Fakultas TEKNIK PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA SILA KETIGA PANCASILA KEPENTINGAN NASIONAL YANG HARUS DIDAHULUKAN SERTA AKTUALISASI SILA KETIGA DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA ( DALAM BIDANG POLITIK,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. satu usaha pembangunan watak bangsa. Pendidikan ialah suatu usaha dari setiap diri
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan menentukan maju mundurnya suatu bangsa, karena pendidikan merupakan salah satu usaha pembangunan watak bangsa. Pendidikan ialah suatu usaha dari setiap diri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ketamansiswaan merupakan kekhususan pendidikan di lingkungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketamansiswaan merupakan kekhususan pendidikan di lingkungan Tamansiswa, yaitu melaksanakan sepenuhnya ketentuan dari sistem pendidikan nasional dengan tetap mengamalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Akhlak sebagai potensi yang bersemayam dalam jiwa menunjukkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Akhlak sebagai potensi yang bersemayam dalam jiwa menunjukkan bahwa akhlak bersifat abstrak, tidak dapat diukur, dan diberi nilai oleh indrawi manusia (Ritonga,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia dalam masyarakat, baik sebagai pribadi maupun sebagai kolektivitas, senantiasa berhubungan dengan nilai-nilai, norma, dan moral. Kehidupan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DAN PATRIOTISME PADA SYAIR LAGU PERJUANGAN INDONESIA
NASKAH PUBLIKASI KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DAN PATRIOTISME PADA SYAIR LAGU PERJUANGAN INDONESIA (Studi Hermeneutika pada Lagu-lagu Perjuangan Ciptaan C. Simanjuntak) Oleh: RIKA WULANDARI A220090128
Lebih terperinciPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA Fakultas TEKNIK Martolis, MT Program Studi Teknik Mesin TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS; MENGETAHUI SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA MENJELASKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk sosial. Ini berarti manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Manusia hidup secara berkelompok dan membentuk
Lebih terperinciETIKA. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Teknik Industri. DR. Rais Hidayat. Modul ke: Fakultas: Teknik.
Modul ke: 01 ETIKA Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi Fakultas: Teknik DR. Rais Hidayat Program studi: Teknik Industri Pendidikan kewarganegaraan sebagai mata kuliah pengembangan kepribadian
Lebih terperinciEksistensi Pancasila dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi
Eksistensi Pancasila dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi NAMA : Bram Alamsyah NIM : 11.12.6286 TUGAS JURUSAN KELOMPOK NAMA DOSEN : Tugas Akhir Kuliah Pancasila : S1-SI : J : Junaidi Idrus,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam pendidikan dituntut berperan
Lebih terperinciPENGAMALAN SILA KE LIMA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA
TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA PENGAMALAN SILA KE LIMA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA DISUSUN OLEH: Nama : Desi Purwati NIM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan harus mampu menumbuhkan karakter yang mencintai dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan harus mampu menumbuhkan karakter yang mencintai dan bangga sebagai bangsa Indonesia. Salah satu pendidikan yang mampu menumbuhkan karakter Pancasila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu proses pemuliaan diri yang di dalamnya terdapat tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia, memberi kekuatan hidup serta membimbing dalam mengejar kehidupan lahir batin yang semakin baik
Lebih terperinciLandasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila
Landasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila 1. LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang diejawantahkan dalam
Lebih terperinciMemahami Budaya dan Karakter Bangsa
Memahami Budaya dan Karakter Bangsa Afid Burhanuddin Kompetensi Dasar: Memahami budaya dan karakter bangsa Indikator: Menjelaskan konsep budaya Menjelaskan konsep karakter bangsa Memahami pendekatan karakter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan keterampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna mengembangkan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DALAM MENANAMKAN SIKAP NASIONALISME PADA SISWA DI SMK NEGERI 1 BANAWA
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DALAM MENANAMKAN SIKAP NASIONALISME PADA SISWA DI SMK NEGERI 1 BANAWA Nurdamayanti 1 H Abduh.H. Harun 2 Alri Lande 3 ABSTRAK Permasalahan dalam
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah
1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Masalah Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah dipupuk sejak dini sehingga generasi penerus bangsa mampu menjadi pemimpin berdedikasi tinggi
Lebih terperinciPENGUATAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN PELANGGARAN NORMA AGAMA. (Studi Kasus di MTs Mahadul Muta alimin Katerban
PENGUATAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN PELANGGARAN NORMA AGAMA (Studi Kasus di MTs Mahadul Muta alimin Katerban Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2013/2014) NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciKewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.
Modul ke: Kewarganegaraan Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan Fakultas Teknik Uly Amrina ST, MM Program Studi Teknik Industri Kode : 90003 Semester 1 2 SKS Deskripsi Mata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbudi pekerti luhur yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepramukaan yaitu gerakan kepanduan yang merupakan wadah pembinaan bagi kaum muda Indonesia yang sekaligus mendidik guna mengembangkan mental, moral, spiritual, emosional,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bakat yang dimiliki tanpa memandang status sosial, ras, etnis, agama, dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI DISUSUN OLEH: GUSPI AKHBAR PUTRA RIZKI SAHPUTRA M. FAJAR MAULANA RYAN ANDRYAN PUTRA RANGGA FERNANDO
PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI DISUSUN OLEH: GUSPI AKHBAR PUTRA RIZKI SAHPUTRA M. FAJAR MAULANA RYAN ANDRYAN PUTRA RANGGA FERNANDO PENGERTIAN NILAI Nilai pada hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sebagai salah satu proses perubahan pada pembentukan sikap, kepribadian dan keterampilan manusia untuk menghadapi masa depan. Dalam proses pertumbuhan dan
Lebih terperinciPENANAMAN NILAI PATRIOTISME MELALUI TOKOH WAYANG BIMA PADA CERITA BRONTOYUDHO DALAM LAKON DURYUDONO GUGUR
PENANAMAN NILAI PATRIOTISME MELALUI TOKOH WAYANG BIMA PADA CERITA BRONTOYUDHO DALAM LAKON DURYUDONO GUGUR (Analisis isi video untuk pembuatan media pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)
Lebih terperinci2015 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TERHADAP KEPEDULIAN SOSIAL DI KALANGAN SISWA SMA.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bertujuan agar pendidikan tidak hanya membentuk insan manusia yang pintar namun juga berkepribadian,
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh: PITRIANI NIM
UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING ) PADA MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI DI SDN 2 SIDOREJO KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN PONOROGO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai salah satu proses perubahan pada pembentuk sikap, kepribadian dan keterampilan manusia untuk menghadapi masa depan. Dalam proses pertumbuhan
Lebih terperinciA. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan Sumber Daya Manusiayang berkualitas dan berkarakter.
Lebih terperinciPENGARUH MEDIA FILM PERJUANGAN TERHADAP SIKAP NASIONALISME SISWA SMA SELAMAT PAGI INDONESIA KOTA BATU
PENGARUH MEDIA FILM PERJUANGAN TERHADAP SIKAP NASIONALISME SISWA SMA SELAMAT PAGI INDONESIA KOTA BATU THE EFFORT OF STRUGGLE MOVIE MEDIA TO NATIONALISM ATTITUDE FROM THE STUDENTS OF SELAMAT PAGI INDONESIA
Lebih terperinciEXPECTANCY BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU
1 EXPECTANCY BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU Akmal Adi Putra, Jasfar Jas, Desti Irja, Email: adiputraakmal@yahoo.co.id, jasjasfar@yahoo.com,
Lebih terperinciEKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI
EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI NAMA KELAS : FRANSISCUS ASISI KRISNA DESTANATA : S1SI13 NIM : 11.12.6283 DOSEN KELOMPOK : JUNAIDI IDRUS, S.AG., M.HUM : J LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan sebuah usaha yang ditempuh oleh manusia dalam rangka memperoleh ilmu yang kemudian dijadikan sebagai dasar untuk bersikap dan berperilaku. Karena
Lebih terperinciPEMBELAJARAN TARI BEDANA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 25 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal) Oleh NADIA APRINA
PEMBELAJARAN TARI BEDANA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 25 BANDAR LAMPUNG (Jurnal) Oleh NADIA APRINA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2013 LEARNING
Lebih terperinciEDY NOVIYANTO A
ANALISIS KESESUAIAN SUBSTANSI PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DENGAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1
Lebih terperinciPEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21
PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21 Machful Indra Kurniawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia anak-anak merupakan usia yang sangat penting dalam perkembangan psikis seorang manusia. Pada usia anak-anak terjadi pematangan fisik yang siap merespon apa yang
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA TERHADAP MATA KULIAH KEMUHAMMADIYAHAN
ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA TERHADAP MATA KULIAH KEMUHAMMADIYAHAN Windia Hadi 1, Ayu Faradillah 2 1,2 Program Studi Pendidikan Matematika, UHAMKA Email: windia.hadi@uhamka.ac.id.
Lebih terperinciDisusun Oleh: SRITOMI YATUN A
PENGEMBANGAN KARAKTER KREATIF DAN DISIPLIN PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus Kelas X Seni Lukis SMK Negeri 9 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015) NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jawab. Sebagaimana yang tertuang dalam pasal 3 Undang-Undang No. 20. tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang berbunyi :
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai salah satu lembaga yang membantu pemerintah dalam menyiapkan generasi penerus bangsa bertanggung jawab dalam menangani masalah pendidikan melalui
Lebih terperinci