PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS IV SDN MOJOMANIS 2 NGAWI MELALUI TEKNIK GROUP FIELD TOUR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS IV SDN MOJOMANIS 2 NGAWI MELALUI TEKNIK GROUP FIELD TOUR"

Transkripsi

1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS IV SDN MOJOMANIS 2 NGAWI MELALUI TEKNIK GROUP FIELD TOUR Iswandi Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Group field tour sebagai teknik pembelajaran akan mampu membawa anak berpikir dan bernalar lebih kreatif. Dari dasar itulah, peneliti akan berusaha memanfaatkan lingkungan alam sekitar sebagai sumber pembelajaran menulis. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh deskripsi onjektif tentang peningkatan kemampuan menulis deskripsi siswa kelas IV SDN Mojomanis 2 pada semester 2 Tahun pelajaran 2012/2013 dengan menggunakan Teknik Group Field Tour. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis rancangan penelitian kelas.penelitian dimulai dengan studi pendahuluan pada bulan Pebruari tahun Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Mojomanis 2 Kwadungan berjumlah 20 siswa. Kegiatan penelitian meliputi lima tahap, yaitu (1) tahap pramenulis (2) tahap pengedrafan (3) tahap perbaikan, (4) penyuntingan, dan (5) penyajian/pemublikasian. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas dan peningkatan nilai siswa dalam setiap siklus di atas KKM. Pada siklus I, subtopik dalam kerangka tulisan telah dikembangkan siswa ke dalam buram awal tulisan deskripsi. Berdasarkan hasil observasi pada siklus I nilai aktivitas siswa adalah 69,70 yang masih termasuk kategori cukup dan nilai produk menulis deskripsi 73,24. Pada siklus II dengan mengadakan perubahan pada rencana pelaksanaan pembelajaran dan peningkatan dalam pemberian bimbingan dapat meningkatkan aktivitas siswa menjadi 77,80% dengan kategori baik dan nilai hasil rata-rata 80,04. Dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) 75 maka secara individual maupun secara klasikal sudah tuntas. Kata kunci: peningkatan, kemampuan, menulis deskrepsi, group field tour. Pada umumnya guru pendidikan bahasa Indonesia menggunakan metode mengajar secara konvensional, yaitu guru lebih banyak mengajarkan teori-teori, fakta-fakta, dan masalah-masalah dengan metode ceramah saja, sedangkan siswa hanya mendengarkan, mencatat dan menghafalkannya saja. Dalam proses belajarmengajar yang seperti itu hanya akan melahirkan manusia terdidik dengan intelektual statis dan kurang kreatif (Sidi, 2000:3). Di sekolah dasar keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan yang ditekankan pembinaannya, di samping membaca dan berhitung. Berkaitan dengan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, dalam Kurikulum Tingkat Satuan NOSI Volume 1, Nomor 3, Agustus 2013 Halaman 220

2 Pendidikan (KTSP), pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tertulis. Teknik pembelajaran merupakan pola pembelajaran yang didesain sedemikian rupa, diterapkan dan dievaluasi secara sistematis dalam rangka mencapai tujuantujuan pembelajaran yang efektif. Teknik pembelajaran merupakan hal mutlak dilakukan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Proses pendidikan bisa berjalan efektif, apabila model pembelajaran yang diterapkan di kelas mampu menumbuhkan gairah siswa untuk belajar. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada waktu pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SDN Mojomanis 2, pada aspek menulis dengan pokok bahasan menulis deskripsi berdasarkan pengalaman ditemukan fakta bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam belajar menulis deskripsi, misalnya dalam menggunakan ejaan dan teknik penulisan, penggunaan kosa kata, keefektifan kalimat, struktur kalimat dan sebagainya. Dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru, guru sudah memberikan bimbingan bagaimana cara menulis karangan dengan benar secara lisan, memberi contoh bagaimana cara/teknik menulis. Namun, tetap kemampuan siswa dalam menulis masih rendah. Menurut Supamo (1998) dalam Gipayana, ada 4 faktor bermasalah dalam pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu faktor guru, siswa, buku ajar, dan evaluasi hasil belajar. Pertama, faktor guru. Dalam melaksanakan tugas-tugas pembelajarannya dan evaluasi dalam rangka meningkatan prestasi hasil belajar masih perlu ditingkatkan. Kedua, faktor siswa. Siswa yang malas belajar dan menulis sehingga guru kesulitan menerapkan berbagai model. Ketiga, fator buku ajar. Keempat, faktor evaluasi hasil belajar. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas IV di lokasi penelitian menunjukkan lingkungan kelas yang kurang kondusif, belum dimaksimalkan dan dikembangkannya fasilitas kelas seperti perpustakaan kelas dan madding kelas untuk hasil karya siswa. Guru dalam pembelajarannya di kelas masih kurang maksimal dan kurang siap melaksanakan tugastugas pembelajarannya, hal ini dibuktikan dengan tidak terdapat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang seharusnya dibuat oleh guru sebelum mengajar. Dalam proses pembelajaran guru kurang tepat dalam pemilihan model pembelajaran, guru merasa bingung dan tidak tahu dengan strategi atau model dalam pembelajaran bahasa Indonesia, guru cenderung menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Guru hanya menggunakan sumber belajar yaitu soal-soal latihan (LKS yang tidak relevan) yang dimiliki siswa. Sehingga siswa merasa jenuh dan malas mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya, dan seperti memperhatikan jika gurunya sedang menjelaskan tentang materi tetapi melamun dan ada yang bermain atau sibuk didalam lacinya dengan barangnya. Tidak adanya kriterian atau instrument penilaian yang sesuai dengan materi, guru hanya menilai NOSI Volume 1, Nomor 3, Agustus 2013 Halaman 221

3 berdasarkan panjang pendeknya cerita sehingga belum memacu siswa untuk menulis lebih baik. Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti mencoba menerapkan suatu teknik pembelajaran group fiel tour untuk meningkatkan kemampuan menulis deskripsi siswa kelas V SDN Mojomanis 02. Penggunaan teknik pembelajaran group fiel tour dapat meningkatkan kemampun menulis siswa yaitu khususnya menulis deskripsi. Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) bagaimanakah peningkatan proses kemampuan menulis deskripsi siswa kelas IV SDN Mojomanis 2 Kecamatan Kwadungan Kabupaten Ngawi melalui teknik group field tour? (2) bagaimanakah peningkatan hasil kemampuan menulis deskripsi siswa kelas IV SDN Mojomanis 2 Kecamatan Kwadungan Kabupaten Ngawi melalui teknik group field tour? Menulis adalah suatu aktivitas komunikasi yang menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Wujudnya berupa tulisan yang terdiri atas rangkaian yang bermakna dengan segala kelengkapannya seperti ejaan, dan tanda baca. Menulis juga merupakan suatu proses penyampaian gagasan, pesan, sikap, dan pendapat kepada pembaca dengan lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati bersama oleh penulis dan pembaca (Akhadiah, 1989:1.3). Suatu tulisan atau karangan secara umum terdiri dari dua hal. Pertama, isi yaitu suatu tulisan menyampaikan sesuatu yang ingin diungkapkan penulisnya. Dalam pengungkapannya tulisan itu bisa bersifat formal dan informal, dan ragam wacana yang digunakan lebih bersifat naratif, eksposisi, argumentatif, dan persutif. Kedua, bentuk yang merupakan unsur mekanik karangan seperti ejaan, tata kalimat, dan paragraf. Tahapan Menulis Tahapan-tahapan dalam menulis sebagaimana dikemukakan Arief (2006:22-23) dikemukakan sebagai berikut (1) Tahap pramenulis (2) Tahap pengedratan/pemburaman (3) Tahap perevisian (4) Tahap penyuntingan (5) Tahap penyajian/pemublikasian Pada akhir kegiatan pengeditan siswa memilih salah satu hasil karya terbaik pada setiap kelompok untuk memajang pada papan pajangan. Group field tour adalah teknik baru yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk melakukan penjelajahan di luar kelas, sebagai upaya menggairahkan dan menggugah inspirasi siswa untuk berbicara yang diubahnya menjadi bentuk tulisan (puisi). Karena pengajaran yang baik harus memperhatikan lingkungan tempat belajar. Hal ini seperti yang dinyatakan Jeannette Vos ( dalam Ulumuddin, 2010) yang menyatakan ada enam kiat pengajaran yang efektif salah satunya penciptaan kondisi belajar yang terbaik bagi siswa. Nurhadi ( dalam Ulumuddin, 2010) dalam pembelaja-rannya menyatakan bahwa belajar akan berjalan efektif jika dimulai dari lingkungan belajar yang berpusat pada siswa. Dari guru akting didepan kelas, siswa menonton ke siswa akting bekerja dan berkarya, guru mengarahkan Pembelajaran berkembang cepat dan mudah melalui penjelajahan dan kesenangan. Kondisi kelas yang baik adalah NOSI Volume 1, Nomor 3, Agustus 2013 Halaman 222

4 kondisi suasana pembelajaran siswa merasa senang dan bergairah untuk belajar secara maksimal Gordon Dryden (dalam Ulumuddin, 2010). Lingkungan luar kelas merupakan tempat belajar yang efektif karena siswa merasa bebas dan senang untuk mencari pengalaman yang akan diceritakan untuk melatih keterampilan menulis kreatif puisi, sehingga siswa dapat melihat langsung ke objek yang akan ditulis menjadi sebuah puisi. Ketika seseorang banyak berinteraksi dengan lingkungan, maka semakin mahir pula ia mengatasi situasisituasi yang menantang dan semakin mudah mendapat informasi baru. Group Field Tour ini merupakan sebuah teknik pembelajaran yang berpijak pada keinginan untuk menghidupkan kelas. Kelas yang hidup adalah kelas yang memberdayakan siswa dengan segala aktivitas belajarnya untuk mencapai kompetensi yang diinginkan (Nurhadi 2004 : 100). Pembelajaran ini bermula dari filsafat progressive John Dewey. Pembelajaran ini menyatakan bahwa cara belajar terbaik adalah siswa mengontruksi sendiri secara aktif pemahamannya. Group field tour adalah teknik pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dengan cara melakukan perjalanan atau penjelajahan di lingkungan luar kelas secara berkelompok, dalam perjalanan tersebut siswa menemukan sesuatu yang menarik kemudian satu persatu anggota kelompok berdiskusi, dalam diskusi tersebut melalui perasaan sehingga muncul kata-kata yang akan dituliskan menjadi sebuah ide pokok menulis deskripsi Setelah mengikuti pembelajaran, siswa diharapkan mengalami perubahan perilaku ke arah positif. Tujuan dari teknik group field tour adalah pembentukan manusia, dengan pembelajaran ini diharapkan dapat menghasilkan output (siswa) yang menguasai kompetensi-kompetensi tertentu yang dibutuhkan dalam kehidupannya sebagai anggota keluarga atau anggota masyarakat. Pembelajaran pada teknik ini siswa tidak menghafal materi tetapi langsung mempraktekan materi tersebut, sehingga siswa mengalami sendiri secara langsung. Pusat pembelajaran kontekstual pada kegiatan belajar, siswa diarahkan untuk aktif, sedangkan guru mengarahkan dan membimbing siswa dalam kegiatannya. Pembelajaran ini dapat dikatakan sebagai proses pendidikan bukan pengajaran. Pembelajaran dengan teknik group field tour memiliki karakteristik yang berbeda dengan pembelajaran yang menggunakan dengan teknik lain. Dalam pembelajaran ada kerja sama antar siswa, antara siswa dengan guru sebagai fasilitator dan motivator. Karakteristik yang kedua yaitu saling menunjang dalam kegiatan pembelajaran, menyenangkan dan tidak membosankan sehingga siswa lebih bergairah dalam belajar. Siswa saat di dalam kelas aktif dan senantiasa sharing atau diskusi dengan teman mengenai materi yang sedang mereka pelajari. Siswa juga kritis terhadap pelajaran yang sedang dipelajari. Guru hanya sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa, meskipun demikian guru juga harus kreatif dalam mengelola kelas agar kelas tersebut tidak membosankan dan dapat membangkitkan gairah belajar siswa. NOSI Volume 1, Nomor 3, Agustus 2013 Halaman 223

5 METODE Subjek penelitian difokuskan pada siswa kelas IV SDN Mojomanis 02 Ngawi. Pelaksanaannya berlangsung mulai tanggal 21 Januari 2013 sampai dengan 30 Juni Kegiatannya bersifat kolaboratif, bekerjasama dengan guru kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan model guru sebagai peneliti, dengan kerjasama antara peneliti sebagai pelaksana tindakan dan guru kelas IV sebagai observer. Sesuai dengan rancangan di atas, maka langkah-langkah penelitian ini mengikuti siklus yang bersifat refleksi diri, diawali dengan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Data yang dijaring meliputi data hasil orientasi, perencanaan awal, dan implementasi model pembelajaran. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik melalui tes. Tes dilakukan dengan pemberian tugas menulis deskripsi berdasarkan hasil pengamatan observasi (catatan lapangan, jurnal) dan non observasi (wawancara, kuesioner, dokumen). Analisis data perkembangan kemampuan menulis karangan siswa menggunakan instrument penilaian karangan yang diadaptasi dari Jacobs, dkk dalam Ommigio (Himmah, 2007: ) yang meliputi 5 aspek dalam menulis karangan, yaitu isi, struktur paparan, struktur kalimat, kola kata, dan ejaan dan teknik penulisan. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada kegiatan awal yaitu kegiatan observasi yang dilakukan sebelummelaksanakan penelitian, berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan diperoleh kondisi lingkungan dan fisik siswa, kondisi lingkungan yang belum mendukung proses pembelajaran, seperti belum adanya perpustakaan kelas, bukubuku bacaan. Kondisi fisik siswa yang belum siap dalam pembelajaran, misalnya mengantuk dan malas ketika pembelajaran berlangsung, bermain dan sibuk dengan dirinya sendiri. Metode atau strategi yang digunakan guru masih konvensional, strategi yang digunakan guru tidak melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa mudah bosan dengan penjelasan materi yang disampaikan. Pada saat pembelajaran berlangsung, terlihat kurangnya partisipasi aktif dari siswa. Siswa cenderung pasif, kurang respons dan kurang tanggap terhadap aktivitas guru di depan kelas. Kegiatan pra tindakan yang dilakukan peneliti sebelum menerapkan teknik pembelajaran group fielg tour menghasilkan hasil belajar yang sangat rendah di bawah SKM. Seharusnya nilai yang diperoleh diatas SKM yang telah ditentukan yaitu 70, tetapi terdapat 15 siswa yang tidak tuntas dalam belajar dengan nilai kurang 70. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai diatas SKM yang tuntas dalam belajar hanya beberapa siswa, dengan prosentasi 25%. Kegiatan pembelajaran pada siklus 1 tampak RPP yang telah disiapkan sebagian besar terlaksana tetapi mengalami hambatan pada pengalokasian waktu dan hambatan bagaimana mengaktifkan siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran group fielg tour. Tetapi pada pertemuan berikutnya kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan RPP dan kegiatan pembelajaran literasi berjalan cukup baik. Keaktifan siswa dalam berdiskusi NOSI Volume 1, Nomor 3, Agustus 2013 Halaman 224

6 dan pertemuan pertama sampai pertemuan kedua pada siklus ini cukup baik, untuk pertemuan pertama keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan atau permasalahan masih jarang, hanya ada beberapa siswa aktif dalam mengajukan pertanyaan maupun jawaban. Tetapi pada pertemuan kedua aktivitas proses pembelajaran yaitu membahas evaluasi menulis karangan berdasarkan pengalaman siswa mulai meningkat, penerapan teknik pembelajaran group fielg tour sudah mulai nampak, keaktifan siswa meningkat dalam proses pembelajaran menulis, beberapa siswa saja yang pasif dalam mengajukan pertanyaan maupun jawaban. Persentase keberhasilan tindakan pada siklus 1 pertemuan 1 untuk keaktifan dalam menentukan topik, menyusun butir-butir pokok pengalaman, mengembangkan butirbutir pokok pengalaman, mengedit, memperbaiki, menulis kembali karangan utuh atau jadi telah mencapai 67,7%. Pada pertemuan ke 2 keaktifan dalam menentukan topik, menyusun butir-butir pokok pengalaman, mengembangkan butirbutir pokok pengalaman, mengedit, memperbaiki, menulis kembali karangan utuh atau jadi telah mencapai 73,24%. Jadi dapat disimpulkan untuk keaktifan mengalami kenaikan pada tiap pertemuan. Keberanian dalam membacakan karangan yang sudah ditulisnya pada pertemuan 1 mencapai 40,6%, pada pertemuan 2 mencapai 84,3%. Untuk siklus 1 mencapai peningkatan pada pertemuan 1 dan 2, pada interaksi antar siswa dalam kelompok pada pertemuan 1 hanya mencapai 37,5%, hal tersebut dikarenakan kerja pada kelompok dilakukan sendiri oleh siswa yang merasa mampu. Sedangkan siswa yang belum mampu dia hanya diam melihat dan mendengarkan pendapat teman. Pada pertemuan 1 kerja sama antar siswa kurang dalam kelompok. Pada pertemuan yang ke 2 aktivitas dalam berinteraksi dengan kelompok semakin meningkat telah mencapai 81,2%. Hampir seluruh anggota kelompok melakukan tahapantahapan pembelajaran literasi. Mereka dalam kelompok bekerja sama dalam menulis sebuah karangan. Bila dihitung kemampuan daya serap pembelajaran menulis karangan siswa secara klasikal pada siklus 1 secara keseluruhan memperoleh nilai rata-rata 67,7.Dapat disimpulkan kemampuan daya serap anak terhadap pembelajaran menulis karangan berdasarkan pengalaman dilihat dan studi pendahuluan yang sudah dilakukan mengalami kenaikan. Kegiatan pembelajaran pada siklus 2 tampak RPP yang telah disiapkan sudah terlaksana dengan baik. Kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan RPP dan kegiatan pembelajaran literasi berjalan dengan baik. Keaktifan siswa dalam berdiskusi pada siklus ini semakin baik, aktivitas proses pembelajaran menggunakan guru sebagai media bercerita membuat mereka antusias dalam menulis karangan, menentukan topik, menyusun butirbutir pokok pengalaman, mengembangkan butir-butir pokok pengalaman, memperbaiki, menulis kembali karangan jadi, aktivitas proses pembelajaran tentang menulis karangan terpusat pada siswa, penerapan pembelajaran literasinya NOSI Volume 1, Nomor 3, Agustus 2013 Halaman 225

7 berjalan dengan baik, semua siswa aktif dalam berdiskusi, menjawab pertanyaan dari guru. Keaktifan siswa meningkat dalam menulis karangan. Bila dihitung kemampuan daya serap pembelajaran menulis karangan siswa secara klasikal pada siklus 2 secara keseluruhan memperoleh nilai rata-rata 73,5. Dapat disimpulkan kemampuan daya scrap anak terhadap pembelajaran menulis karangan berdasarkan pengalaman dilihat dari siklus 1 yang sudah dilakukan mengalami kenaikan. Dalam kegiatan pembelajaran menulis karangan berdasarkan pengalaman siswa sebelum implementasi model pembelajaran group fielg tour pada kegiatan pra tindakan diperoleh nilai rata-rata kelas dengan nilai 57,6. Setelah penerapan model pembelajaran group fielg tour terjadi peningkatan dan pada siklus 2 mencapai nilai rata-rata 67,5 dengan peningkatan sebesar 4,9%. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa dengan penerapan teknik pembelajaran group fielg tour dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis deskripsi. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa model pembelajaran literasi sebagai konsep unggulan untuk memaksimalkan kualitas pembelajaran menulis di SDN Mojomanis 2. Model pembelajaran group fielg tour sebagai salah satu alternatif guru dalam melaksanakan pembelajaran khususnya Bahasa Indonesia di kelas. Prosesnya yang mendorong siswa untuk memahami teks, menentukan topik, menyusun butirbutir pokok pengalaman atau kerangka karangan, menulis draf karangan, merevisi, menulis karangan perbaikan, mengedit, menulis karangan jadi, menilai, dan memajangnya, merupakan aktivitas yang mendekati kenyataan bagaimana sesungguhnya orang menulis. Penyusunan kegiatan pembelajarannya di awali dengan pengaturan materi dan langkahlangkah. Isinya meliputi : (1) identitas program, (2 ) persiapan guru, dan (3) kegiatan pembelajaran. Identitas program meliputi tema, kelas, lokasi, semester, dan indikator. Pada indikator diisi tujuantujuan pembelajaran yang meliputi ranah afektif, kognitif, dan psikomotorik. Tujuan yang bertajuk sikap dan kebiasaan mengarah pada penanaman sikap dan kebiasaan siswa dalam menulis. Tujuan yang bertajuk membangun makna mengarah pada pengembangan kemampuan siswa dalam membangun makna. baik berdasarkan pengetahuan latar belakang yang dimilikinya, petunjuk yang ada pada teks, atau keduanya. Tujuan yang bertajuk strategi mengarah pada pengembangan kemampuan siswa dalam menggunakan model strategi kognitif dalam membangun makna. Tujuan yang bertajuk keterampilan mengarah pada pengembangan keterampilan menulis siswa, seperti merencanakan, memperbaiki, dan mengedit karangan. Dalam kegiatan pembelajarannya meliputi persiapan guru yaitu diisi dengan petunjuk yang penting dilakukan oleh guru sebelum model tersebut diimplementasikan. Adapun format kegiatan pembelajaran diisi dengan petunjuk-petunjuk kegiatan sebagai pemandu pelaksanaan, berupa urutan NOSI Volume 1, Nomor 3, Agustus 2013 Halaman 226

8 kegiatan, prosedur pelaksanaan, dan catatan-catatan yang perlu diperhatikan. Dalam format ini, pendekatan proses menulis, penilaian, teknik pembelajaran, kegiatan guru, dan kegiatan siswa haruslah tergambar jelas secara jelas. Penerapan pembelajaran group fielg tour meliputi komponen menulis mandiri. Langkah awal yang dilakukan guru adalah memberikan motivasi kepada siswa, di sini motivasi siswa dibangun oleh lingkungan yang baru, sikap guru, dan partisipasi orang tua (Gipayana, 2009). Lingkungan yang group fielg tour antara lain didukung oleh perpustakaan kelas, tempat membaca, menulis, diskusi, dan pajangan. Sikap guru dalam pembelajaran group fielg tour adalah memperlakukan anak sebagai penulis dengan perkembangan mereka sehingga anak belajar dengan penuh kebermaknaan tanpa paksaan, menarik dan tentunya berguna. Siswa dapat membuat pilihannya sendiri. Pada kegiatan menulis mandiri siswa menulis karangan berdasarkan pengalamannya dengan tahapan-tahapan atau langkahlangkah menulis karangan. Pada siklus 1 dan 2 terlihat aktivitas siswa dalam berdiskusi menentukan topik, menyusun dan mengembangkan butir-butir pokok pengalaman, memberikan saran kepada karangan teman, memperbaiki dan menulis kernbali karangan jadi. Kegiatan ini membuat siswa seakan-akan mereka menjadi penulis yang sebenamya tanpa ada persaingan maupun paksaan, tetapi mereka paham dan mengerti bagaimana menulis yang benar. Pada kegiatan siklus 1 dalam menulis deskripsi masih banyak siswa yang mengalami kesalahan pada ejaan dan tanda baca, misalnya penggunaan huruf kapital yang salah, penggunaan tanda titik dan koma yang tidak tepat. Tetapi pada siklus 2 siswa mulai mengerti dan kesalahan dalam penulisan berkuran 2. Saat memberikan tanggapan, saran dan masukan kepada karangan teman siswa lebih aktif, banyak yang bertanya maupun menanggapi. Kemampuan menulis deskripsi siswa meningkat, hal ini terbukti dengan hasil belajar dan proses belajar siswa mengalami perbaikan dibanding sebelum implementasi teknik pembelajaran tersebut. Pada penelitian ini banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan, sehingga isi dan karangan yang dibuat oleh siswa banyak yang tidak sesuai dengan judul yang mereka buat. Hal itu disebabkan karena siswa kurang menguasai topik yang dipilihnya. Tidak hanya itu saja yang lebih banyak ditemukan kesalahan adalah dalam penggunaan ejaan dan teknik penulisan. Hal tersebut dibuktikan dengan tidak adanya peningkatan pada aspek menulis deskripsi yaitu ejaan dan teknik penulisan. Sedangkan isi, paparan, struktur kalimat, dan kosa kata mengalami peningkatan meskipun tidak signifikan. Terlihat dari hasil belajar pada pra tindakan, siklus 1, dan siklus 2 sudah mengalami peningkatan, di mana pada tahap pra tindakan hasil yang diperoleh siswa dibawa standar ketuntasan minimal yaitu dengan nilai rata-rata 57,6. pada siklus 1 kemampuan menulis siswa mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata mencapai 67,6, sedangkan pada siklus 2 juga NOSI Volume 1, Nomor 3, Agustus 2013 Halaman 227

9 mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata mencapai 73,5. jadi dapat disimpulkan bahwa dengan pembelajaran group fielg tour kemampuan menulis deskripsi siswa dapat meningkat. SIMPULAN DAN SARAN Secara umum dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis deskripsi melalui teknik group field tour siswa kelas IV SDN Mojomanis 2 Kabupaten Ngawi dapat ditingkatkan. Peningkatan kemampuan tersebut dilakukan melaui pelaksanaan tindakan dalam dua siklus. Penilaian hasil terhadap kemampuan menulis deskripsi siswa dari refleksi awal, penerapan siklus I dan siklus II telah mengalami peningkatan. Setelah penerapan siklus I dari jumlah keseluruhan 20 siswa, sudah tidak ada siswa yang mendapat nilai kurang atau dengan skor 0-5,9. Kategori cukup dengan skor 6-7,4 dicapai oleh siswa sebanyak 14 siswa atau 70,80%, kategori baik dengan skor 7,5-8,4 dicapai oleh 6 siswa atau 29.20%, sedangkan siswa yang mencapai kategori sangat baik atau dengan skor 8,5-10 belum ada. Pada penerapan siklus II dari jumlah keseluruhan 20 siswa, sudah tidak ada siswa yang mendapat nilai kurang atau dengan skor 0-5,9. Kategori cukup dengan skor 6-7,4 juga sudah tidak ada, kategori baik dengan skor 7,5-8,4 dicapai oleh 17 siswa atau 88,19%, sedangkan siswa yang mencapai kategori sangat baik atau dengan skor 8,5-10 dicapai oleh 3 siswa atau 11,81%. Rata-rata secara klasikal mengalami kenaikan dari 6,74 pada nilai pratindakan naik menjadi 7,32 pada siklus I atau 9,27% dan meningkat menjadi menjadi 8,13 atau 9,28% pada siklus II. Dari data tersebut jika dikonfirmasikan dengan pedoman penerapan siklus sebagaimana dalam bab III maka dapat dipastikan bahwa dengan penerapan siklus II ini maka penelitian dapat dihentikan. Dengan kata lain, mengingat ketuntasan secara individu telah mencapai 100% penelitian sudah sesuai dengan tujuan dan kreteria yang ditetapkan yakni siklus akan dihentikan jika ketuntasan secara individu dan klasikal lebih dari atau sama dengan 75. Salah satu faktor yang memperngaruhi peningkatan kemampuan siswa tersebut adalah keterlibatan siswa secara aktif dan kreatif dalam pembelajaran. Untuk itu, kepada guru kelas IV untuk: (a) merancang rencana pembelajaran dengan menempatkan siswa sebagai pusat aktivitas pembelajaran; (b) menerapkan teknik pembelajaran group field tour atau teknik lainnya yang dapat meningkatkan kemampuan menulis deskripsi, (c) menggunakan media pembelajaran menulis deskripsi yang sesuai dengan usia, kematangan kepribadian, pengetahuan, dan pengalaman siswa, (d) memberikan saran dan masukan baik yang berkaitan dengan kesalahan maupun kelebihan pada tulisan deskripsi siswa, (e) memberikan kebebasan siswa untuk menyampaikan ide/gagasan selama pembelajaran menulis deskripsi, dan (f) memberikan arahan dan motivasi selama siswa melakukan kegiatan pembelajaran menulis deskripsi. Dengan hasil penelitian ini hendaknya siswa menyadari bahw (1) menulis deskripsi melalui teknik group field tour merupakan kegiatan menyampaikan ide/gagasan tentang fakta/peristiwa/kejadian yang terdiri NOSI Volume 1, Nomor 3, Agustus 2013 Halaman 228

10 dari beberapa tahapan; (2) menulis deskripsi akan lebih mudah jika dilakukan secara bersama-sama dalam satu kelas; dan (3) kegiatan menulis deskripsi tentang bendabenda di sekitar pada hakikatnya adalah penyampaian ide/gagasan tentang fakta/peristiwa/ ejadian secara deskriptif berdasarkan informasi yang diperoleh melalui pengamatan secara langsung. Pendidikan. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Soeparno Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah. Jakarta: Erlangga. DAFTAR RUJUKAN Akhadiah, S Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud. Arief, N. F Evaluasi Pengajaran Bahasa Indonesia. Malang: Tidak Dipublikasikan. Gipayana,M Pengajaran Literasi Fokus Menulis Di SD- MI. Malang: A3 (Asih Asah Asuh). Himmah,U Kemampuan Menulis Karangan Sederhana. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Jurusan Bahasa Indonesia UM. Nurhadi,dkk Pembelajaran bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Konstektual. Malang: UM Press. Ulumuddin, Arisul Pengembangan Teknik Pembelajaran Menulis Kreatif Deskrepsi Dengan Menggunakan Teknik Group Field Tour. (Online). ( php?option=com. diakses 9 Januari 2013) Sidi, Indra Djati Menuju Masyarakat Belajar, Menggagas Paradigma Baru NOSI Volume 1, Nomor 3, Agustus 2013 Halaman 229

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN YULI AMBARWATI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Berdasarkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X-I SMAN 5 MADIUN KOTA MADIUN MELALUI TEKNIK TERATAI ( TERJUN AMATI RANGKAI)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X-I SMAN 5 MADIUN KOTA MADIUN MELALUI TEKNIK TERATAI ( TERJUN AMATI RANGKAI) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X-I SMAN 5 MADIUN KOTA MADIUN MELALUI TEKNIK TERATAI ( TERJUN AMATI RANGKAI) SRI MEILANY Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Tujuan penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO Basori Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA MELALUI METODE COPY THE MASTER KELAS IV SD NEGERI CEPOKO 1 NGRAMBE NGAWI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA MELALUI METODE COPY THE MASTER KELAS IV SD NEGERI CEPOKO 1 NGRAMBE NGAWI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA MELALUI METODE COPY THE MASTER KELAS IV SD NEGERI CEPOKO 1 NGRAMBE NGAWI Budiyanto Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Pembelajaran menulis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan

Lebih terperinci

BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN TEKNIK THINK PAIR SHARE SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS V SD NEGERI TRUNENG KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS V SD NEGERI TRUNENG KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS V SD NEGERI TRUNENG KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO Sri Jumini Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan manusia diperlukan manusia yang lainnya, manusia tidak bisa hidup seorang diri. Komunikasi merupakan jembatan untuk menjalin hubungan dengan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SDTUMPAKKEPUH 02 BAKUNG BLITAR DENGAN TEKNIK PARTNER INTERVIEW

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SDTUMPAKKEPUH 02 BAKUNG BLITAR DENGAN TEKNIK PARTNER INTERVIEW PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SDTUMPAKKEPUH 02 BAKUNG BLITAR DENGAN TEKNIK PARTNER INTERVIEW Sunanti Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Hasil observasi awal menunjukkan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling melengkapi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VII A SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Oleh :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung PENERAPAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkomunikasi merupakan proses seseorang memberi dan menerima informasi yang terjadi setiap waktu. Kesehariannya manusia selalu berinteraksi dengan manusia lain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Sesuai rancangan penelitian, hasil penelitian dipaparkan dalam dua paparan, yaitu peningkatan hasil belajar siswa dan proses pembelajaran dalam

Lebih terperinci

PENERAPAN PERMAINAN MENGARANG GOTONGROYONG BERBANTUAN KARTU GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PARAGRAF

PENERAPAN PERMAINAN MENGARANG GOTONGROYONG BERBANTUAN KARTU GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PARAGRAF Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN PERMAINAN MENGARANG GOTONGROYONG BERBANTUAN KARTU GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PARAGRAF Dhamaranthy Herdiani Marethania 1, Dede

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu alat komunikasi untuk saling berinteraksi dalam kehidupan manusia baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Indonesia merupakan salah satu

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS di MAN 2 PROBOLINGGO

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS di MAN 2 PROBOLINGGO PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS di MAN 2 PROBOLINGGO Ira Daniati Universitas Negeri Malang Abstrak Observasi awal diketahui bahwa metode pembelajaran Geografi

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing Nurmila Moidady Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN BABADAN I NGRAMBE NGAWI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN BABADAN I NGRAMBE NGAWI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN BABADAN I NGRAMBE NGAWI KUSNI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Berdasarkan observasi awal di

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP Sofrowati Inayatun 148620600123/Semester 6/A2/S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki hubungan yang sangat erat dalam kehidupan bermasyarakat karena bahasa merupakan alat komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru merupakan pemegang peran utama dalam proses pembelajaran karena guru mempunyai peranan penting dalam keberhasilan siswa menerima dan menguasai pelajaran

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN Dwi Muchindasari SMP Negeri 4 Madiun E-mail: dwimuchin@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA Djelesia, Mestawaty Ahmad, dan MuchlisDjirimu Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

JIME Vol. 2 No. 1. April 2016 ISSN

JIME Vol. 2 No. 1. April 2016 ISSN PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS KALIMAT EFEKTIF DALAM PARAGRAF ARGUMENTASI MELALUI KEGIATAN PEER CORRECTION PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 AMBALAWI KABUPATEN BIMA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SUPRIADIN Dosen

Lebih terperinci

RAHAYU DANIK SUMIYATI A54B111025

RAHAYU DANIK SUMIYATI A54B111025 NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA ASPEK MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS V SDN 2 KARANGNONGKO TAHUN AJARAN 2013/2014 Diajukan oleh: RAHAYU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kolaborasi yang dilaksanakan dua siklus dengan empat

Lebih terperinci

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN KALIMAT UTAMA DALAM PARAGRAF PADA SISWA KELAS VIIB SMP 17 AGUSTUS 1945 CLURING MENGGUNAKAN METODE STAD TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana Jumiyanti, Saharudin Barasandji dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG Dwi Sulistyorini Abstrak: Dalam kegiatan pembelajaran menulis, siswa masih banyak mengalami kesulitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar siswa memiliki keterampilan berbahasa dan pengetahuan kebahasaan. Keterampilan berbahasa mencakup 4

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT RESMI MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VI SDN NGRAMBE 2 NGRAMBE NGAWI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT RESMI MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VI SDN NGRAMBE 2 NGRAMBE NGAWI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT RESMI MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VI SDN NGRAMBE 2 NGRAMBE NGAWI Bioniek Sunarvita Nuariasandi Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang

Lebih terperinci

Alamson Silalahi Guru SMP Negeri 4 Medan Surel :

Alamson Silalahi Guru SMP Negeri 4 Medan Surel : UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONSTRASI IRAMA PADA BIDANG STUDI SENI MUSIK DI KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN Alamson Silalahi Guru SMP Negeri 4 Medan Surel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara berurutan. Keterampilan tersebut adalah mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

Lebih terperinci

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang. 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII-A MTs MIFTAHUL ULUM BATOK, MADIUN Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Hildayanti Anwar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek Mulyani, Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan... 45 PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2011: 46) PTK adalah suatu

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP ARTIKEL PENELITIAN Oleh : ULLY FAKHRUNI NIM : F15111023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan benar, baik secara lisan maupun tulis. Menurut Santoso (2008:17)

BAB I PENDAHULUAN. dan benar, baik secara lisan maupun tulis. Menurut Santoso (2008:17) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa yang baik dan benar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib di setiap jenjang pendidikan di Indonesia, dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Berdasarkan Kurikulum

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok Evawati, H. Abduh. H. Harun, dan Nuraedah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

Dwi Ambarwati 1. PENDAHULUAN

Dwi Ambarwati 1.   PENDAHULUAN TERSEDIA SECARA ONLINE http://journal2.um.ac.id/index.php /jpg/ JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Tahun 22, No. 2, Juni 2017 Halaman: 76-84

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 22% Jumlah Nilai tertinggi 76 Nilai terendah 20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 22% Jumlah Nilai tertinggi 76 Nilai terendah 20 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 1.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Kondisi awal siswa kelas IV SDN Bakaran Kulon 01 semester 1 tahun pelajaran 2012/2013 adalah siswa yang kurang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan bagian dari unsur-unsur kehidupan masyarakat yang sangat penting. Perkembangan pendidikan tidak terlepas dari peran era globalisasi di dunia ini.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan negara.melalui pendidikanlah suatu negara dapat. menggunakan metode-metode yang monoton, tentu dirasakan kurang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan negara.melalui pendidikanlah suatu negara dapat. menggunakan metode-metode yang monoton, tentu dirasakan kurang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu pokok penting dalam pembangunan negara.melalui pendidikanlah suatu negara dapat berkembang. Apabila pembelajaran yang berlangsung

Lebih terperinci

Bandiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Bandiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIDATO MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS IX-C SMP NEGERI 1 SINGOSARI KABUPATEN MALANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Bandiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IVSDN 2 NGASINAN JETIS PONOROGO SEMESTER IITAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IVSDN 2 NGASINAN JETIS PONOROGO SEMESTER IITAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IVSDN 2 NGASINAN JETIS PONOROGO SEMESTER IITAHUN PELAJARAN 2012/2013 Ribut Hariyanto Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI Oleh Sartin Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK EPIGONAL. ENIEK SUNARSIH Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK EPIGONAL. ENIEK SUNARSIH Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK EPIGONAL SISWA KELAS V SDN HARGOMULYO 2 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ENIEK SUNARSIH Mahasiswa Magister Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Bahasa merupakan sesuatu yang penting untuk dikuasai karena bahasa adalah sarana interaksi dan alat komunikasi antar manusia. Negara Indonesia merupakan

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana Hadijah S. Pago, I Nengah Kundera,

Lebih terperinci

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) Berbantuan Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 5 Basi Kecamatan Basidondo Tolitoli Elistina Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memikirkan suatu masalah secara teratur, terus menerus serta berkelanjutan.

BAB I PENDAHULUAN. memikirkan suatu masalah secara teratur, terus menerus serta berkelanjutan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sudah diajarkan sejak dulu baik di dalam sebuah keluarga maupun di lingkungan formal. Dengan adanya bahasa di muka bumi ini, manusia dapat memikirkan suatu masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Kemmis (1988) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Pra Siklus Peneliti terlebih dahulu melaksanakan observasi pembelajaran di kelas II MI Raudlatussibyan Sampang Karangtengah Demak pada hari Senin

Lebih terperinci

Oleh: P E Teja Purnamadewi Mahasiswi Jurusan Matematika FMIPA UM

Oleh: P E Teja Purnamadewi Mahasiswi Jurusan Matematika FMIPA UM PENERAPAN METODE DEMONTRASI PADA MATERI THREE-DIMENSIONAL SPACE DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X-6 (KELAS BILINGUAL) SMA NEGERI 10 MALANG Oleh: P E Teja Purnamadewi Mahasiswi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Untuk mengetahui waktu dan tempat diadakannya penelitian, serta subjek dan karakteristik dari subjek penelitian, berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan perbaikan di sana sini, mulai dari kurikulum, sarana dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan perbaikan di sana sini, mulai dari kurikulum, sarana dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembinaan dan Pengembangan bahasa Indonesia di sekolah dasar (SD) dewasa ini cukup menggembirakan. Hal itu tidak terlepas dari berbagai upaya yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bersifat sangat penting demi terwujudnya kehidupan pribadi yang mandiri dengan taraf hidup yang lebih baik. Sebagaimana pengertiannya menurut Undang-undang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Tleter Semester 2 Tahun ajaran

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Samriah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indoneia melalui Metode DRTA (Directed Reading Thingking Activity) Yamini 1

Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indoneia melalui Metode DRTA (Directed Reading Thingking Activity) Yamini 1 Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indoneia melalui Metode DRTA (Directed Reading Thingking Activity) Yamini 1 1 SD Negeri 1 Pandean Trenggalek Email: 1 yamini@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sungai Bilu 2 Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah salah satu ilmu pengetahuan yang sangat penting yang diberikan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada peserta

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Melalui Metode Latihan di Kelas IV SD Inpres 1 Kamarora Kecamatan Nokilalaki

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Melalui Metode Latihan di Kelas IV SD Inpres 1 Kamarora Kecamatan Nokilalaki Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Melalui Metode Latihan di Kelas IV SD Inpres 1 Kamarora Kecamatan Nokilalaki Marni Liwan, Moh. Tahir, dan Ulfah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 164519 KOTA TEBING TINGGI Syarigfah Guru SD Negeri 164519 Kota Tebing Tinggi Surel : syarigfah16@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman dan keterampilan menulis, diperlukan suatu perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman dan keterampilan menulis, diperlukan suatu perencanaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah terdiri atas empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan

Lebih terperinci

Didit Yulian Kasdriyanto. Staf Pengajar, Universitas Panca Marga, Probolinggo (diterima: , direvisi

Didit Yulian Kasdriyanto. Staf Pengajar, Universitas Panca Marga, Probolinggo (diterima: , direvisi ISSN 2354-6948 Penerapan Metode Pengamatan Langsung Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas V SDN Malasan Wetan 02 Kecamatan Tegal Siwalan Kabupaten Probolinggo Didit Yulian Kasdriyanto

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda Sa adiah, Gamar B. N. Shamdas, dan Haeruddin Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa dibagi menjadi dua bagian yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Bahasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN PERMAINAN JELAJAH EYD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN PERMAINAN JELAJAH EYD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN PERMAINAN JELAJAH EYD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN Nur Fitriana Rahmawati 1, Julia 2, Prana Dwija Iswara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan tematik tentang materi pengalaman melalui model Pembelajaran SQ3R pada siswa kelas III SD 2 Ngemplak

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK ERIKA NADAPDAP Guru SMP Negeri 1 Patumbak Email : seriussembiring@gmail.com

Lebih terperinci

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Kondisi awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning Tipe STAD diketahui ketuntasan hasil belajar IPA semester I kelas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerapan teori-teori pendidikan pada masa ini adalah hal yang marak dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang telah dilaksanakan pada siklus I sampai dengan siklus II. Setelah penyajian hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa bahasa lisan dan bahasa tulis. Melalui bahasa seseorang dapat mengemukakan pikiran dan keinginannya kepada orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan pemerintah. mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakannya adalah mengganti

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan pemerintah. mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakannya adalah mengganti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakannya adalah mengganti kurikulum KTSP dengan kurikulum 2013 dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur

Lebih terperinci

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010 PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Tutik Yuliarni 7 Abstrak. Proses pembelajaran masih

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dalam Memahami Isi Cerita Pendek Pada Siswa Kelas V SDN

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs AL-MAARIF 01 SINGOSARI

PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs AL-MAARIF 01 SINGOSARI PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs AL-MAARIF 01 SINGOSARI Oleh: Cendika M Syuro Mahasiswi Jurusan Matematika FMIPA UM email: cendikahusein@yahoo.com

Lebih terperinci

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 1 No.1 ISSN 2354-614X Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi akan lancar apabila perbendaharaan katanya cukup memadai. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi akan lancar apabila perbendaharaan katanya cukup memadai. Hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sebagai sarana yang sangat penting dalam berkomunikasi. Komunikasi akan lancar apabila perbendaharaan katanya cukup memadai. Hal ini disebabkan dalam kehidupan

Lebih terperinci