PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BUNGO 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BUNGO 2014"

Transkripsi

1 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BUNGO 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BUNGO DINAS KESEHATAN

2

3

4 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmah dan hidayah Nya Buku Profil Kesehatan Kabupaten Bungo tahun 2014 telah dapat disusun tepat pada waktunya.. Buku Profil Kesehatan Kabupaten Bungo Tahun 2014 yang diterbitkan tahun ini adalah memuat data tahun 2014, sama dengan tahun sebelumnya sistematika penulisan dan lampiran merupakan gabungan indikator Kabupaten Sehat dan Indikator Kinerja Standar Pelayanan minimal Bidang Kesehatan. Berbagai kendala sering dihadapi, menjadikan tantangan bagi kami demi tersajinya data dan informasi tentang situasi kesehatan di Kabupaten Bungo. Adapun keterbatasan-keterbatasan dalam penyusunan profil kesehatan ini antara lain adalah ketersediaan sumber data baik yang berasal dari Puskesmas, para pengelola program di Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo, maupun dari lintas sektor lainnya tidak selalu dapat terpenuhi. Profil Kesehatan Kabupaten Bungo ini memuat informasi penting bidang kesehatan, yaitu untuk dapat mengetahui gambaran derajat kesehatan masyarakat, faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, serta upaya-upaya program yang telah dilaksanakan untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Bungo. Akhirnya, kami menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Buku Profil Kesehatan Kabupaten Bungo 2014 ini. Semoga dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan penyajian data dan informasi kesehatan ini dapat bermanfaat untuk program pembangunan dibidang Kesehatan. Muara Bungo, Maret 2014 TIM PENYUSUN Profil Kesehatan Kab. Bungo 2014 i

5 SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BUNGO Assalamualaikum Wr. Wb. Pertama sekali marilah sama sama kita ucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas karunia Nya Buku Profil Kesehatan Kabupaten Bungo tahun 2014 ini telah dapat disusun. Ucapan terima kasih dan apresiasi yang tinggi saya ucapkan kepada Tim Penyusun dan semua pihak yang telah membantu dan memberikan konstribusi sehingga selesainya Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Bungo ini. Profil Kesehatan ini merupakan informasi penting tentang gambaran kesehatan, antara lain situasi umum kabupaten yang mempengaruhi kesehatan, situasi derajat kesehatan, situasi upaya kesehatan, serta situasi sumberdaya kesehatan, yang mengacu kepada Indikator Kabupaten Sehat dan Indikator Kinerja Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. Informasi kesehatan ini bermanfaat sebagai salah satu bahan evaluasi untuk analisis penyusunan rencana kegiatan program pembangunan kesehatan kedepan yang lebih baik dengan mempertimbangkan spesifikasi daerah. (Evidence Base Planning). Saya menyadari bahwa masih banyaknya kendala yang dihadapi oleh Tim Penyusun dalam melengkapi data dan informasi pada buku Profil Kesehatan ini, namun hal ini janganlah dijadikan sebagai faktor penghambat tetapi jadikanlah sebagai tantangan yang harus diatasi untuk lebih baik pada tahun berikutnya demi tersajinya data dan informasi tentang situasi kesehatan di Kabupaten Bungo. Selanjutnya komitmen dan kerjasama semua pihak baik lintas program maupun sektoral sangat dibutuhkan Akhir kata saya mengharapkan agar Buku Profil Kesehatan ini bermanfaat dan selanjutnya agar dapat disajikan lebih baik dan selesai tepat waktu dalam rangka meningkatkan manajemen pembangunan kesehatan khususnya di Kabupaten Bungo dan untuk Tingkat Provinsi dan Nasional umumnya. Muara Bungo, April 2014 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo dr. Hj Nurfa Usdiaty,MKes NIP Profil Kesehatan Kab. Bungo 2014 ii

6 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN DAFTAR ISI DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL Halaman BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Tujuan 2 C. Sistematika 3 BAB II GAMBARAN UMUM 5 A. Letak Geografi, Iklim dan Pemerintahan 5 B. Kependudukan 6 C. Sosial Ekonomi 8 D. Sosial Budaya 9 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 10 A. Mortalitas 10 B. Morbiditas 13 C. Status Gizi 13 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 15 A. Pelayanan Kesehatan Dasar, Rujukan dan Penunjang 15 B. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan 18 C. Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular 21 D. Perilaku Sehat 37 BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 40 A. Tenaga Kesehatan 40 B. Pembiayaan Kesehatan 42 BAB VI PENUTUP 44 LAMPIRAN i ii iii iv ix x Profil Kesehatan Kab. Bungo 2014 iii

7 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Tabel 1 Luas Wilayah, Jumlah Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun Lampiran Tabel 2 Lampiran Tabel 3 Lampiran Tabel 4 Lampiran Tabel 5 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, di Kabupaten Bungo Tahun Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Yang Melek Huruf Dan Ijazah Tertinggi yang diperoleh menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Bungo Tahun Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin Dan Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, dan Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun Lampiran Tabel 6 Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun Lampiran Tabel 7 Lampiran Tabel 8 Lampiran Tabel 9 Lampiran Tabel 10 Kasus Baru TB BTA + Seluruh Kasus TB, Kasus Pada TB Pada Anak, Dan Case NOTIFION RATE (CNR) PE R Penduduk Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun Jumlah Kasus dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA + Menurut Jenis Kelamin Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun Angka Kesembuhan dan Pengobatan Lengkap TB Paru BTA + Serta Keberhasilan Pengobatan Menurit Jenis Kelamin Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun Penemuan Kasus Pnemonia Balita Menurut Jenis Kelamin Dan Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun Lampiran Tabel 11 Lampiran Tabel 12 Jumlah Kasus HIV, AIDS, dan Syhilis Menurut Jenis Kelamin Dan Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap HIV Menurut Jenis Kelamin Dan Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun Profil Kesehatan Kab. Bungo 2014 iv

8 Lampiran Tabel 13 Kasus Diare yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin Dan Kecamamatan di Kabupaten Bungo Tahun Lampiran Tabel 14 Lampiran Tabel 15 Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin Dan Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun Kasus Baru Kusta 0-14 dan Cacat Tingkat Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Bungo Tahun 2014 Lampiran Tabel 16 Jumlah Kasus Dan Angka Prevalensi penyakit kusta Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan Di Kabupaten Bungo Tahun 2014 Lampiran Tabel 17 Lampiran Tabel 18 Persentase Penderita Kusta selesai Berobat (RELEASE FORM TREATMEN/ RFT) Menurut Jenis Kelamin Dan Kecamatan di Kabup aten Bungo Tahun Jumlah Kasus (NON POLIO) Menurut Jenis Kelamin Dan Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun Lampiran Tabel 19 Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) M enurut Jenis Kelamin Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun Lampiran Tabel 20 Lampiran Tabel 21 Jumlah Kasus Penyakit yang dapat dicegah dengan IMUNISASI Menurut Jenis Kelamin Dan Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun Lanjutan. Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Menurut Jenis Kelamin Dan Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun Lampiran Tabel 22 Kesakitan dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun Lampiran Tabel 23 Penderita FILARIASIS ditangan Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun Lampiran Tabel 24 Pengukuran Tekanan Darah Penduduk 18 Tahun Menurut Jenis Kelamin Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun Lampiran Tabel 25 Pemeriksaan Obesitas Menurut Jenis Kelamin Dan Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun Lampiran Tabel 26 Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Metode IVA dan Kanker Payudara dengan Pemeriksaan Klinis (CBE) Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan Di kabupaten Bungo Tahun Profil Kesehatan Kab. Bungo 2014 v

9 Lampiran Tabel 27 Lampiran Tabel 28 Lampiran Tabel 29 Lampiran Tabel 30 Lampiran Tabel 31 Lampiran Tabel 32 Lampiran Tabel 33 Lampiran Tabel 34 Lampiran Tabel 35 Jumlah Penderita dan Kematian Pada KLB Menurut Jenis Kelamin Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan Di Kabupaten Bungo tahun Kejadian Luar Biasa(KLB) di Desa / Kelurahan yang di Tangani < 24 Jam di Kabupaten Bungo Tahun Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan, Dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Menurut Kecamatan di kabupaten Bungo Tahun Persentase Cakupan IMUNISASI TT Pada Wanita Usia Subur Menurut Kecamatan Di Kabupaten Bungo tahun Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet FE1 Dan FE3 Menurut Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun Jumlah dan Persentase Penanganan Komlikasi Kebidanan dan Komplikasi Neonatal Menurut Kecamatan, Puskesmas di Kabupaten Bungo Tahun Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun 2014 Proporsi Peserta KB Baru dan KB Aktif Menurut Kecamatan, Puskesmas di Kabupaten Bungo Tahun 2014 Lampiran Tabel 36 Jumlah Peserta KB Baru Dan KB Aktif Menurut Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun Lampiran Tabel 37 Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Menurut Jenis Kelamin Dan Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun Lampiran Tabel 38 Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut Kecamatan,Dan Puskemas di Kabupaten Bungo tahun Lampiran Tabel 39 Jumlah Bayi yang diberi ASI Eksklusif Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Bungo Tahun Lampiran Tabel 40 Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Dan Puskesmas di Kabupaten Bungo tahun Profil Kesehatan Kab. Bungo 2014 vi

10 Lampiran Tabel 41 Cakupan Desa / Kelurahan UCI Menurut Jenis Kelamin Dan Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Bungo Tahun Lampiran Tabel 42 Cakupan Imunisasi Hepatitis B < 7 Hari dan BCG Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Bungo tahun Lampiran Tabel 43 Cakupan Imunisasi DPT-HB3/DPT-HB-HiB3,Polio, Campak dan Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Bungo tahun Lampiran Tabel 44 Lampiran Tabel 45 Lampiran Tabel 46 Lampiran Tabel 47 Lampiran Tabel 48 Lampiran Tabel 49 Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi dan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Bungo Tahun Jumlah Anak 0-23 bulan di Timbang Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Bungo tahun Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Bungo Tahun 2014 Jumlah Balita di Timbang Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Bungo tahun Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Medapat Perawatan Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Bungo Tahun Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Siswa SD dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Bungo Tahun Lampiran Tabel 50 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Menurut Jenis Kelamin di Kecematan dan Puskesmas di Kabupaten Bungo Tahun Lampiran Tabel 51 Lampiran Tabel 52 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Anak SD dan Setingkat menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Bungo Tahun Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Bungo Tahun Profil Kesehatan Kab. Bungo 2014 vii

11 Lampiran Tabel 53 Cakupan Jaminan Kesehatan Menurut Jenis Kelamin dan Jenis Kelamin di Kabupaten Bungo Tahun Lampiran Tabel 54 Lampiran Tabel 55 Lampiran Tabel 56 Lampiran Tabel 57 Jumlah Kunjungan Rawat, Rawat Inap, dan Kunjungan Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan dan Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun Persentase Rumah Tangga Berprilaku Hidup Bersih Sehat (BerPHBS) Di Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Bungo Tahun Lampiran Tabel 58 Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan dan Puskesmas Di Kabupaten Bungo Tahun Lampiran Tabel 59 Penduduk Dengan Akses BerkeIanjutan Terhadap Air Minum Berkualitas (Layak) Menurut Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Bungo Tahun Lampiran Tabel 60 Persentase Kualitas Air Minum di Penyelenggara Air Minum yang Menuhi Syarat Kesehatan di Kabupaten Bungo Tahun Lampiran Tabel 61 Penduduk Dengan Akses Terhadap Fasilitas Sanitas yang Layak (Jamban Sehat ) Menurut Jenis Jamban, Di Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Bungo Tahun Lampiran Tabel 62 Desa Yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Menurut Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun Lampiran Tabel 63 Persentase Tempat Tempat Umum Memenuhi Syarat Kesehatan Menurut Di Kecamatan Dan Puskesmas di Kabupaten Bungo Tahun Lampiran Tabel 64 Lampiran Tabel 65 Tempat Pengelolah Makan (TPM) Menurut Status Higiene Sanitasi Kecamatan di Kabuapaten Bungo Tahun Tempat Pengelolah Makanan Dibina Dan DiUji Petik Dan Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun Profil Kesehatan Kab. Bungo 2014 viii

12 Lampiran Tabel 66 Persentase Kesediaan Obat dan Vaksin Menurut Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun Lampiran Tabel 67 Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kepemilikan Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun Lampiran Tabel 68 Persentase Sarana Kesehatan (Rumah Sakit) Dengan Pelayanan Gawat Darurat (GADAR) Level 1 di Kabupaten Bungo Tahun Lampiran Tabel 69 Jumlah Posyandu Menurut Stara di Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun Lampiran Tabel 70 Lampiran Tabel 71 Lampiran Tabel 72 Lampiran Tabel 73 Jumlah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Menurut Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun Jumlah Desa Siaga Menurut Kecamatan Di Kabupaten Bungo Tahun Jumlah Tenaga Medis Di Fasilitas Kesehatan Di Kabupaten Bungo Tahun Jumlah Tenaga Keperawatan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan Fasilitas Kesehatan Di Kabupaten Bungo Tahun Lampiran Tabel 74 Jumlah Tenaga Kefarmasian Fasilitas Kesehatan Di Kabupaten Bungo Tahun Lampiran Tabel 75 Lampiran Tabel 76 Lampiran Tabel 77 Lampiran Tabel 78 Lampiran Tabel 79 Lampiran Tabel 80 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan di Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Bungo Tahun Jumlah Tenaga Gizi Di Fasilitas Kesehatan Di Kabupaten Bungo Tahun Jumlah Tenag Keterafian Fisik di Fasilitas Kesehatan Di Kabupaten Bungo Tahun Jumlah Tenaga Ketekhnisian Medis Di Fasililtas Kesehatan Di Kabupaten Bungo Tahun Jumlah Tenaga Kesehatan Lain Di Fasilitas di Kabupaten Bungo Tahun Jumlah Tenaga Non Kesehatan Di Fasilitas Kesehatan Di Kabupaten Bungo Tahun Profil Kesehatan Kab. Bungo 2014 ix

13 Lampiran Tabel 81 Anggaran Kesehatan di Kabupaten Bungo Tahun Profil Kesehatan Kab. Bungo 2014 x

14 DAFTAR GAMBAR No Gambar Judul Gambar Halaman 2.1 Peta Kabupaten Bungo Piramida penduduk Kabupaten Bungo Tahun Grafik jumlah kunjungan puskesmas di Kabupaten Bungo Tahun Grafik Jumlah kasus malaria dan Jumlah sediaan darah diperiksa di Kabupaten Bungo Tahun Grafik kasus DHF / DBD Puskesmas di Kabupaten Bungo Tahun 2011 s/d Jumlah penderita penyakit diare di Kabupaten Bungo Tahun 2008 s/d Hasil kegiatan Program TB Paru di Kabupaten Bungo Tahun 2008 s/d Tingkat perkembangan Posyandu di Kabupaten Bungo Tahun Profil Kesehatan Kab. Bungo 2014 xi

15 DAFTAR TABEL No Tabel Judul Tabel Halaman Tabel 2.1 Jumlah Desa/ Kelurahan Per Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun Tabel 2.2 Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di Kabupaten Bungo Tahun Tabel 2.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Bungo menurut Kecamatan Tahun Jumlah kelahiran dan kematian bayi dan balita Menurut Puskesmas di Kabupaten Bungo Tahun Jumlah kematian ibu maternal menurut puskesmas di Kabupaten Bungo Tahun Tabel 3.6 Status Gizi di Kabupaten Bungo Tahun Tabel 4.7 Tabel 4.8 Cakupan Kunjungan ibu hamil K4, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan imunisasi ibu hamil di Kabupaten Bungo Tahun 2008 s/d 2014 Perbandingan PUS, peserta KB Baru dan Aktif menurut Puskesmas di Kabupaten Bungo Tahun Tabel 4.9 Rata-rata Kunjungan Puskesmas per Hari di Kabupaten Bungo Tahun Tabel 4.10 Tabel 4.11 Tabel 4.12 Tabel 4.13 Indikator Pelayanan Rumah Sakit Di Kabupaten Bungo Tahun 2014 Data Rawat Jalan Pasien Baru di RSUD Muara Bungo Tahun 2014 Jumlah penderita, SPR malaria di kabupaten Bungo Tahun 2008 s/d 2014 AMI Per Puskesmas dalam Kabupaten Bungo Tahun Tabel 4.14 Jumlah penderita dan kematian akibat DBD di Kabupaten Bungo Tahun 2008 s/d Profil Kesehatan Kab. Bungo 2014 xii

16 No Tabel Judul Tabel Halaman Tabel 4.15 Tabel 4.16 Tabel 4.17 Tabel 4.18 Tabel 4.19 Jumlah kasus gigitan hewan penular rabies dan pemberian Vaksin anti rabies di Kabupaten Bungo Tahun 2011 s/d Hasil cakupan pengobatan penderita TB Paru di Kabupaten Bungo Tahun 2008 s/d Jumlah penderita TB Paru, Pneumonia kasus, doibati dan sembuh di Kabupaten Bungo Tahun 2008 s/d 2014 Jumlah penderita kusta di Kabupaten Bungo Tahun 2008 s/d 2014 Cakupan Non Pneumonia dan Pneumonia balita di Kabupaten Bungo Tahun 2008 s/d Tabel 4.20 Cakupan pneumonia dibandingkan Estimasi Pneomonia balita Di Kabupaten Bungo Tahun 2008 s/d Tabel 4.21 Cakupan Pneumonia dibanding Estimasi Pneumonia Balita Per Puskesmas dalam Kabupaten Bungo Tahun Tabel 4.22 Hasil Pemeriksaan Laboratorium campak di Kabupaten Bungo Tahun 2010 s/d Tabel 4.23 Cakupan Imunisasi campak Per Puskesmas Kabupaten Bungo Tahun Tabel 5.24 Tenaga Kesehatan di Kabupaten Bungo Tahun 2008 s/d Tabel 5.25 Jumlah tenaga kesehatan menurut Tempat Tugas di Kabupaten Bungo Tahun Tabel 5.26 Tabel 5.27 Jumlah tenaga PNS berdasarkan 7 Jenis Pendidikan menurut unit kerja di Kabupaten Bungo Tahun Alokasi dan realisasi Anggaran Pembangunan tahun Profil Kesehatan Kab. Bungo 2014 xiii

17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Profil Kesehatan Kabupaten Bungo merupakan gambaran tentang situasi kesehatan di Kabupaten Bungo. Profil Kesehatan Kabupaten Bungo memuat berbagai data kesehatan dan pendukung lainnya yang berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan, ekonomi, pendidikan dan keluarga berencana. Data dianalisis secara sederhana dengan bentuk tampilan tabel dan grafik serta naratif. Profil Kesehatan Kabupaten berguna sebagai sarana penyedia data dan informasi dalam rangka mendukung manajemen kesehatan. Profil Kesehatan Kabupaten Bungo dapat juga digunakan sebagai sarana pembinaan dan pengawasan pelaksanaan upaya kesehatan di tingkat Puskesmas. Sebagian besar masyarakat Kabupaten Bungo masih sulit mendapatkan pelayanan kesehatan walau dalam skala minimal. Banyak hal yang menjadi penyebabnya, yaitu selain faktor teknis juga faktor-faktor geografi, ekonomi dan sosial. Profil Kesehatan Kabupaten Bungo merupakan bagian dari Profil Kesehatan Indonesia. Kita ketahui bahwa sekarang Profil Kesehatan Indonesia selalu mengalami perubahan-perubahan oleh sebab itu juga Profil Kesehatan Kabupaten Bungo mengalami berbagai upaya perbaikan, baik dari segi materi maupun dalam bentuk fisiknya. Pada saat sekarang Profil Kesehatan Kabupaten Bungo dibentuk dalam satu buku yang terdiri dari buku Profil Kesehatan Kabupaten Bungo yang berisi tentang analisis dan Lampiran yang berisi tabel-tabel. Pendidikan masyarakat yang relatif tinggi dan akses terhadap informasi tentang segala hal termasuk informasi kesehatan menyebabkan kebutuhan akan pelayanan kesehatan termasuk kesiapan informasi untuk mendesain dan menilai pelayanan kesehatan yang tepat semakin tinggi pula. Globalisasi membawa dampak persaingan yang lebih terbuka dan persaingan yang lebih efisien. Dalam hal ini organisasi pelayanan kesehatan yang modern, efisien dan efektif adalah yang dipilih oleh konsumen. Desentralisasi adalah kebijakan yang juga mendorong untuk terjadinya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien. Faktor-faktor diatas menuntut profesionalisme organisasi kesehatan termasuk sistem informasi kesehatannya. Untuk mendukung profesionalisme tersebut maka disusunlah pembuatan Profil Kesehatan Kabupaten Bungo. Profil Kesehatan Kab. Bungo

18 B. Tujuan 1. Tujuan Umum Tujuan disusunnya buku Profil Kesehatan Kabupaten Bungo tahun 2014 adalah memberikan gambaran kesehatan yang menyeluruh disetiap tingkat administrasi dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna. 2. Tujuan Khusus a. Tersedianya Data dan Informasi tentang keadaan umum Kabupaten Bungo tahun 2014 yang meliputi situasi geografis, demografi serta keadaan lingkungan yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan, Upaya Kesehatan, dan Status Kesehatan Masyarakat. b. Tersedianya data dan informasi kesehatan sebagai alat untuk memantau dan mengevaluasi program-program kesehatan di Kabupaten Bungo. c. Tersedianya sarana dan prasarana yang dapat memacu perbaikan dan penyempurnaan sistem pencatatan dan pelaporan di semua tingkatan. Desentralisasi bidang kesehatan, dalam pencapaian masyarakat sehat mandiri dan berdilan sangat ditentukan oleh pencapaian Kabupaten Sehat, dan Kecamatan Sehat sejalan dengan Visi dan Misi Kementrian Kesehatan. Kendala yang dihadapi dalam melengkapi data dan informasi Kesehatan serta yang terkait adalah kelengkapan data terutama yang bersumber dari Puskesmas. Dalam perkembangannya sesuai dengan reformasi bidang kesehatan maka judul Profil Kesehatan Kabupaten Bungo disesuaikan dengan periode tahun data, yang artinya Profil Kesehatan Kabupaten Bungo 2014 menggambarkan periode data tahun Tujuan dan sasaran Pembangunan Kesehatan Masyarakat akan dicapai melalui Program Pembangunan Kesehatan. Program-program Pembangunan Kesehatan tersebut adalah : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasana Aparatur 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur. 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur. 5. Program Peningkatan Pengembangan Sistim Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. Profil Kesehatan Kab. Bungo

19 6. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan. 7. Program Upaya Kesehatan Masyarakat. 8. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Kesehatan. 9. Program Perbaikan Gizi masyarakat. 10. Program Pengembangan Lingkungan Sehat. 11. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular. 12. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan. 13. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustu dan Jaringannya. 14. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan 15. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak 16. Program Kebijakan Manajemen Kesehatan Profil Kesehatan Kabupaten Bungo tahun 2014 ini diharapkan dapat bermanfaat dalam mendukung Manajemen Kesehatan yang lebih baik terutama untuk mendukung percepatan pencapaian terkait program program pencapaian tujuan pembangunan Millennium Development Goal s (MDG s) C. Sistematika Sistematika penyajian Profil Kesehatan Kabupaten Bungo 2014 dapat diuraikan sebagai berikut ; Bab I-Pendahuluan. Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Bungo 2014 dan sistematika dari penyajiannya. Profil Kesehatan Kabupaten Bab II-Gambaran Umum. Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten Bungo, selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya. Bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misal kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan. Bab III- Situasi Derajat Kesehatan Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat. Profil Kesehatan Kab. Bungo

20 Bab IV- Situasi Upaya Kesehatan Bab ini berisikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Puskesmas. Bab V- Situasi Sumber Daya kesehatan Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dn sumber daya kesehatan lainnya. Bab VI- Kesimpulan Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten di tahun bersangkutan. Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, Bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Lampiran Pada lampiran ini berisi 81 Tabel data yang merupakan gabungan Tabel Indikator Kabupaten Sehat dan Indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan. Profil Kesehatan Kab. Bungo

21 BAB II GAMBARAN UMUM A. Letak Geografis, Iklim dan Pemerintahan 1. Letak Geografis Kabupaten Bungo merupakan bagian dari Propinsi Jambi yang terletak antara 1,08-1,55 derajat Lintang Selatan dan 101,27-102,30 Bujur Timur dengan luas wilayah Km2 dengan derajat elevansinya berada pada ketinggian meter dari permukaan laut yang meliputi : Kurang dari 99 meter 39,72 % meter 47,98 % meter 7,04 % lebih dari 1000 meter 5,26 % Gambar 2.1 Peta Kabupaten Bungo Sedangkan batas-batas wilayah Kabupaten Bungo meliputi Sebelah Utara berbatas dengan Kabupaten Tebo dan Kabupaten Dhamasraya, Sebelah Selatan berbatas dengan Kabupaten Merangin, Sebelah Timur berbatas dengan Kabupaten Tebo, dan Sebelah Barat berbatas dengan Kab. Dhamasraya dan Kabupaten Kerinci. Profil Kesehatan Kab. Bungo

22 2. Iklim Suhu rata-rata di Kabupaten Bungo berkisar antara 25,8-26,7 derajat celcius dengan tingkat kelembaban 56-85%. Sedangkan curah hujan rata-rata 3000 mm pertahun. Di Kabupaten Bungo terdapat 7 Sungai, yaitu : Batang Bungo, Batang Tebo, Batang Pelepat, Batang Jujuhan dan Batang Senamat. 3. Pemerintahan Secara administratif Kabupaten Bungo terdiri dari 17 Kecamatan dengan 153 Desa/Kelurahan dengan rincian seperti pada tabel 2.1, Kecamatan yang terbanyak jumlah kelurahan/desa adalah Kecamatan Pelepat Ilir (1 7 desa) dan paling sedikit adalah Kecamatan Rimbo Tengah (2 Desa/2 Kel ). Tabel 2.1 Jumlah Desa/ Kelurahan Per Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun 2014 NO KECAMATAN DESA KEL JLH 1. Pasar Muara Bungo Rimbo Tengah Bathin II Babeko Bungo Dani Bathin III Pelepat Pelepat Ilir Rantau Pandan Bathin III Ulu Muko Muko Bathin VII Jujuhan Jujuhan ilir Tanah Tumbuh Bathin II Pelayang Limbur Lubuk Mengkuang Tanah Sepenggal Tanah Sepenggal Lintas JUMLAH KABUPATEN Sumber : Kantor BPS Kabupaten Bungo Tahun 2014 B. Kependudukan 1. Pertumbuhan Penduduk Penduduk Kabupaten Bungo tahun 2014 berdasarkan data BPS adalah jiwa terdiri dari laki-laki jiwa dan Jiwa perempuan. Piramida Penduduk Kabupaten Bungo terlihat seperti pada gambar 2.2 berikut. Profil Kesehatan Kab. Bungo

23 Gambar 2.2 Piramida Penduduk Kabupaten Bungo Tahun 2014 > laki-laki perempuan No Tabel 2.2 Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Di Kabupaten Bungo Tahun 2014 Kelompok Umur ( tahun ) Jumlah Penduduk Laki - Laki Perempuan Laki - laki + Perempuan Jumlah Sumber : Kantor BPS Kabupaten Bungo tahun 2014 Profil Kesehatan Kab. Bungo

24 Kabupaten Bungo tahun 2014 dengan Luas wilayah 4659 Km persegi memiliki kepadatan penduduk 71 jiwa per Km2. Jumlah penduduk Kabupaten Bungo dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, sehingga kepadatan penduduk pun berubah. Data lengkap dapat dilihat pada tabel 2.3. Tabel 2.3 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Bungo Menurut Kecamatan Tahun 2014 KECAMATAN LUAS WILAYAH KM 2 PENDU DUK (JIWA) KEPADATAN PENDUDUK JIWA/KM2 1. Pasar Muara Bungo 9, ,75 2. Rimbo Tengah 96, ,36 3. Bathin II Babeko 176, ,68 4. Bungo Dani 35, ,68 5. Bathin III 80, ,29 6. Pelepat 1.256, ,30 7. Pelepat Ilir 495, ,42 8. Rantau Pandan 239, ,18 9. Bathin III Ulu 373, ,35 10.Muko Muko Bathin VII 186, ,40 11.Jujuhan 254, ,94 12.Jujuhan ilir 193, ,64 13.Tanah Tumbuh 236, ,19 14.Bathin II Pelayang 179, ,69 15.Limbur Lubuk Mengkuang 932, ,70 16.Tanah Sepenggal 106, ,52 17.Tanah Sepenggal Lintas 77, ,56 Kabupaten Bungo Sumber : BPS Kabupaten Bungo tahun 2014 C. SOSIAL EKONOMI Faktor sosial ekonomi sangat besar pengaruhnya dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, antara lain seperti pertumbuhan ekonomi, pendapatan perkapita, serta Ratio beban tanggungan (Dependency Ratio). Beban tanggungan yang menunjukkan perbandingan jumlah penduduk kelompok umur belum dan tidak produktif dibandingkan penduduk kelompok umur produktif pada tahun 2014 adalah (0,68) Mata Pencaharian penduduk Kabupaten Bungo sebagian besar disektor pertanian/ perkebunan (70,39%), sektor perdagangan (11,81%), sektor jasa (11, 07%) dan sisanya (6,1%) lain-lain. Profil Kesehatan Kab. Bungo

25 D. SOSIAL BUDAYA 1. Pendidikan Tingkat pendidikan masyarakat di Kabupaten Bungo menurut data BPS tahun 2008 dari Kantor Statistik sebagian tidak tamat SD 28,36 % tamat SD 34,08 % tamat sekolah lanjutan SMP 18,24 % dan SMA 16,08 % dan 1,6 % yang berpendidikan Akademi atau DIII keatas. 2. A g a m a Sebagian besar penduduk beragama Islam yaitu 98,6% dan selebihnya 1,4 % beragama Kristen Protestan, Khatolik, Hindu dan Budha. Profil Kesehatan Kab. Bungo

26 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Program pembangunan kesehatan yang selama ini dilaksanakan telah berhasil dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara cukup bermakna, walaupun masih dijumpai beberapa masalah dan hambatan yang mempengaruhi pelaksanaan pembangunan kesehatan. Derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya yaitu morbiditas dan status gizi. Di Indonesia, indikator derajat kesehatan dapat dilihat dari : Umur Harapan Hidup, Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita, Angka Kematian Ibu melahirkan, dan Angka Kesakitan / Kematian karena penyakit tertentu serta status Gizi Masyarakat. A. Mortalitas /Angka Kematian 1. Angka Kematian Neonatal (AKN) dan Angka Kematian Bayi ( AKB ) Tabel 3.4 Jumlah Kelahiran Dan Kematian Neonatal, Bayi, Anak Balita Dan Balita Menurut Puskesmas Di Kabupaten Bungo Tahun 2014 Jumlah Jumlah Kematian Jumlah Kematian No Puskesmas Jumlah kelahiran Lahir Mati Neonatal Bayi Balita Anak Balita Balita 1. Muara Bungo I Babeko Muara Bungo II Rantau Keloyang K. Kuning X K. Kuning I Kuamang Jaya Rantau Pandan Tanjung Agung Lbk Landai Lbk Landai lintas Tanah Tumbuh Rantau Ikil Limbur Lbk Mengkuang Pulau Batu Muara Buat Pelayang Air Gemuruh JUMLAH KABUPATEN Sumber : Seksi Yankesdas Dinkes Kab Bungo Tahun 2014 Profil Kesehatan Kab. Bungo

27 Angka Kematian Neonatal adalah jumlah penduduk yang meninggal satu bulan pertama setelah kelahiran (0 28 hari) yang dinyatakan dalam kelahiran hidup pada tahun yang sama. Sedangkan Angka Kematian Bayi adalah jumlah penduduk yang meninggal sebelum mencapai usia satu tahun yang dinyatakan dalam kelahiran hidup pada tahun yang sama. Kematian Neonatal menyumbang lebih dari setengahnya (88%) dari kematian bayi. Sedangkan jika dibandingkan dengan kematian balita, kematian neonatal menyumbangkan 81%. Di Kabupaten Bungo berdasarkan laporan bulanan Puskesmas menunjukkan kecendrungan meningkat dari tahun sebelumnya, hal ini dapat dilihat pada tabel 3.4 yang menunjukkan bahwa AKB pada tahun 2013 adalah 3,7 per 1000 kelahiran hidup ( 24 dari 6431 kelahiran hidup). Sedangkan AKB pada tahun 2014 adalah 4,9 per 1000 kelahiran hidup ( 33 dari 6626 kelahiran hidup). Tetapi Angka Kematian dilaporkan tersebut belum tentu menggambarkan angka kematian sebenarnya di populasi. Jika dibandingkan dengan Estimasi angka kematian Bayi berdasarkan SDKI (Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia) Tahun 2012 yaitu Provinsi Jambi ( 35/1000 KH) dan Nasional (32/1000 KH), maka Angka Kematian Bayi di Kabupaten Bungo masih dibawah standar. Data laporan yang menunjukkan indikator kunci dari kematian bayi sudah cukup baik seperti : Pelayanan kesehatan neonatal pertama (KN1=9 2,19%), Persalinan oleh tenaga kesehatan/linakes (9 4,92%) capaian tersebut baru mengindikasikan akses yang baik tetapi belum mengindikasikan kualitas pelayanan yang baik. Hal ini yang memungkinkan terjadinya kecenderungan kenaikan kematian bayi dari pada tahun sebelumnya. 2. Angka Kematian Balita (AKABA) AKABA (0 - < 5 tahun) adalah jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per Kelahiran Hidup. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap anak Balita seperti gizi, sanitasi, penyakit infeksi, dan kecelakaan. Angka kematian anak balita yang tinggi mencerminkan kondisi perinatal yang tidak sehat yang dialami oleh para ibu dan atau merupakan akibat dari faktor lingkungan yang buruk pada awal usia anak. Berikut adalah Angka AKABA di Kabupaten Bungo pada tahun 2013 sebesar 4 Per Seribu kelahiran hidup mengalami penurunan bila dibandingkan Profil Kesehatan Kab. Bungo

28 dengan AKABA pada tahun 2014 yaitu 5 per 1000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan AKABA Nasional sebesar 49 /1.000 KH maka AKABA Kabupaten Bungo pada tahun 2014 masih dibawah standar hal ini dapat dilihat seperti pada tabel Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) Angka Kematian Ibu atau AKI adalah mencerminkan resiko yang dihadapi ibu-ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh keadaan, sosial ekonomi, keadaan kesehatan kurang baik menjelang kehamilan. Kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran. Tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan Prenatal dan Obstetri. Angka Kematian Ibu menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. AKI mengambarkan jumlah wanita yang meninggal dari satu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil selama kehamilan melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per kelahiran hidup. AKI berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu melahirkan dan masa nifas. Hasil kegiatan di Puskesmas jika dilihat dari tabel 3.5 tentang angka kematian ibu maternal di Kabupaten Bungo mengalami kenaikan angka yaitu pada tahun 2013 adalah 108,7 Per kelahiran hidup ( 7 dari 6436 kelahiran hidup), sedangkan pada tahun 2014 yaitu adalah 75 Per kelahiran hidup (5 dari 6626 kelahiran hidup ). Dan jika dibandingkan dengan AKI hasil SDKI tahun 2007 yaitu sebesar 228 per KH maka AKI Kabupaten Bungo masih dibawah standar. Profil Kesehatan Kab. Bungo

29 Tabel 3.5 Jumlah Kematian Ibu Maternal Menurut Puskesmas Kabupaten Bungo Tahun 2014 No Puskesmas Jlh Ibu Hamil Bumil Bulin Bufas 1 Muara Bungo I Muara Bungo II Rantau Keloyang Kuamang Kuning X Kuamang Kuning I Kuamang Jaya Rantau Pandan Tanjung Agung Rantau Ikil Tanah Tumbuh Limbur Lbk Mengkuang Lubuk Landai Babeko Lubuk Landai Lintas Pulau Batu Muara Buat Pelayang 190 Jumlah Kematian Ibu Maternal Kematian 18 Air Gemuruh JLH KABUPATEN Profil Kesehatan Kab. Bungo

30 B. Morbiditas Morbiditas adalah angka kesakitan, dapat berupa angka insiden maupun angka prevalensi dari suatu penyakit. Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat. a. Tuberkulosis Paru Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobakterium tuberculosis. Bersama dengan Malaria dan HIV/AIDS menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global dalam MDGs. Beban penyakit yang disebabkan oleh tuberculosis dapat diukur dengan : Insiden yaitu jumlah kasus baru dan kasus kambuh tuberculosis dalam periode waktu tertentu dinyatakan dalam satu tahun., Prevalensi yaitu : jumlah kasus tuberculosis pada suatu titik waktu tertentu, Mortalitas/kematian yaitu : kematian akibat tuberculosis dalam jangka waktu tertentu. 1. Kasus Baru dan Prevalensi BTA Positif Jumlah kasus baru yang ditemukan pada tahun 2013 sebanyak 349 kasus. Jumlah tersebut lebih rendah bila dibandingkan dengan kasus baru BTA + yang ditemukan pada tahun 2014 sebesar 467 kasus. Pada tahun 2014 Jumlah kasus tertinggi terdapat di wilayah Puskesmas Muara Bungo I sebanyak 156 kasus (33,4 %) dari seluruh kasus baru di Kabupaten Bungo. Kasus BTA+ pada laki laki hampir 1,2 kali dibandingkan dengan kasus BTA+ pada wanita. Sebanyak 55,2 % kasus BTA + yang ditemukan berjenis kelamin laki laki dan 44,8 % kasus berjenis kelamin perempuan. Kasus BTA + kelompok umur 0 14 thn merupakan proporsi yang paling rendah (19%), bila dibandingkan dengan kasus BTA + pada orang dewasa. 2. Proporsi Pasien Baru BTA Positif diantara semua kasus. Proporsi pasien baru BTA + diantara semua kasus adalah persentase pasien baru BTA + diantara semua pasien TB Paru tercatat. Indikator ini menggambarkan prioritas penemuan pasien TB yang menular diantara seluruh pasien TB paru yang diobati. Proporsi pasien TB Paru BTA positif Kabupaten Bungo tahun 2014 sebesar 91,5%. Hal ini menunjukan mutu diagnosis yang tinggi dalam menemukan pasien yang menular (BTA positif). Profil Kesehatan Kab. Bungo

31 3. Angka Notifikasi kasus / CNR Angka Notifikasi kasus adalah jumlah pasien baru yang ditemukan dan tercatat diantara penduduk disuatu wilayah tertentu. Angka ini menunjukkan kecendrungan/trend meningkat atau menurunnya penemuan pasien. CNR Kabupaten Bungo tahun 2014 sebesar 137,48 per penduduk. 4. Angka Penemuan Kasus Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Case Detection Rate ( CDR) yaitu proporsi jumlah pasien TB Paru Positif yang ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada dalam wilayah tersebut. WHO menetapkan angka penemuan kasus sebesar 70 %. Angka Penemuan Kasus Penderita TB Paru ( CDR) tahun 2014 adalah (90 %) mengalami kenaikan sebesar 23,3 % dari tahun b. Angka Kesakitan Malaria/API (ANNUAL PARACITE INCIDENCE) Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendaliannya menjadi komitmen global dalam Milenium Develotment Goals (MDGs). Endemisitas malaria suatu wilayah di Indonesia menjadi 4 Strata : a. Endemis Tinggi bila API > 5 per 1000 penduduk. b. Endemis Sedang bila API berkisar antara 1-5 per 1000 penduduk. c. Endemis Rendah bila API 0-1 per penduduki d. Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapat penularan malaria (Daerah Pembebasan malaria) atau API = 0 API Kabupaten Bungo tahun 2014 sebesar 0,39 per 1000 penduduk, dengan demikian Bungo termasuk daerah Endemis Malaria strata rendah. c. Prevalensi HIV / AIDS ( Jumlah kasus baru HIV adalah 8 Kasus ) HIV/AIDS merupakan penyakt menular yang disebabkan inveksi Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dahulu dinyatakan HIV Positif. Jumlah HIV Positif yang ada dimasyarakat dapat diketahui melalui 3 metode, yaitu : layanan Voluntary, Conseling, and Testing (VCT), Sero Survey dan STBP ( Survey Terpadu Biologis dan Perilaku). Profil Kesehatan Kab. Bungo

32 1. Jumlah kasus HIV Positif dan AIDS Pada tahun 2014 jumlah kasus HIV positif sebanyak 8 orang dan AIDS sebanyak 6 orang. Menurut jenis kelamin persentase kasus baru AIDS pada kelompok lakilaki lebih besar dibandingkan persentase pada kelompok perempuan yaitu sebesar 66,6 % berbanding 33,4 %. Gambaran Kasus baru HIV/AIDS menurut kelompok umur menunjukkan bahwa sebagian besar kasus baru AIDS tahun, dimana pada usia tersebut termasuk kelompok usia produktif yang juga aktif secara seksual dan termasuk kelompok umur yang menggunakan NAFZA. 2. Angka Kematian Akibat AIDS Angka Kematian ( Case Fatality Rate ) akibat AIDS pada tahun 2014 sebanyak 0 orang. 3. Donor darah diskrining HIV Dari 4084 jumlah pendonor yang diperiksa/diskrining HIV di RSUD H Hanafie ditemukan 0 orang yang HIV Positif. d. Angka AFP ( AFP Rate ) pada anak usia <15 Tahun adalah 2,63 ( 3 Suspect AFP Non Polio ) e. Angka Kesakitan (Incident Rate DBD) adalah 34 per penduduk ( 117 Kasus). f. Diare Penyakit Diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan juga merupakan penyakit potensial KLB yang sering disertai dengan kematian. Jumlah Diare yang ditangani tahun 2013 sebanyak kasus sedangkan pada tahun 2014 sebanyak kasus. Dilihat dari tahun 2013, tahun 2014 mengalami penurunan. Angka kesakitan diare per 1000 penduduk yaitu di Kabupaten Bungo sebesar 21,4 sedangkan kasus diare yang ditangani sebesar 100%. g. Tetanus Neonatorum Tetanus Neonatorum disebabkan oleh basil Clostridium tetani, yang masuk ke tubuh melalui lika. Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir yang salah satunya disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril. Kasus Tetanus Neonatorum banyak ditemukan di negara berkembang khususnya dengan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang rendah. Tetanus Neonatorum ( 0 Kasus ). Profil Kesehatan Kab. Bungo

33 h. Campak Penyakit campak disebabkan oleh virus campak, golongan Paramyxovirus. Penularan dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh droplet (ludah) orang yang telah terinfeksi. sebagian besar kasus campak menyerang anal-anak usia pra sekolah dan usia SD. Jika seseorang pernah menderita campak, maka dia akan mendapatkan kekebalan terhadap penyakit tersebut seumur hidupnya. Pada tahun 2013 dilaporkan terdapat 5 (kasus) kasus campak sedangkan tahun 2014 di laporkan 7 Specimen campak dimana berdasarkan hasil laboratorium 2 specimen diantaranya dinyatakan positif. Pada tahun 2014 terjadi kenaikan kasus campak sebesar 71 %. i. Kusta Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium Leprae. Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat menyebabkan kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak, dan mata. Pada tahun 2013 terdapat 5 (lima) kasus kusta, sedangkan pada tahun 2014 juga terdapat (lima) kasus. Pada tahun 2013 Angka Penemuan Penderita Baru Kusta (NCDR) adalah 1,52 per penduduk sedangkan pada tahun 2014 adalah 1,5 per penduduk. Profil Kesehatan Kab. Bungo

34 C. STATUS GIZI 1. STATUS GIZI BALITA Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya dalam MDGs adalah satus gizi balita. Status gizi balita dapat diukur berdasarkan umur, berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Variabel umur, BB dan TB disajikan dalam bentuk tiga indikator antropometri, yaitu : berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur ( TB/U) dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara umum. Indikator ini tidak memberikan indikasi tentang masalah gizi yang sifatnya kronis ataupun akut karena berat badan berkorelasi positif dengan umur dan tinggi badan. Dengan kata lain, berat badan yang rendah dapat disebabkan karena tubuh yang pendek (kronis) atau karena diare atau penyakit infeksi lain (akut). Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013 status gizi balita menurut indikator (BB/U) dari 33 provinsi di indonesia, provinsi jambi memiliki prevalensi gizi buruk - kurang diatas angka prevalensi nasional, yaitu (21,2%) dari 18 provinsi yang tertinngi. Status gizi balita indikator (TB/U) Provinsi jambi termasuk diatas angka prevalensi nasional dengan prevalensi pendek berkisar (30-39%) dari 20 provinsi yang tertinggi. Status gizi balita indikator (BB/TB) Provinsi jambi termasuk diatas angka prevalensi nasional dengan prevalensi kurus berkisar ( 10-14%) dari 17 provinsi, jambi berada pada urutan ke 12. Sedangkan prevalensi gemuk berkisar ( 10-14%) dari 12 provinsi, jambi berada pada urutan ke 7. Profil Kesehatan Kab. Bungo

35 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN A. Pelayanan Kesehatan Dasar, Rujukan dan Penunjang 1. Pelayanan Antenatal Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional (dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standart pelayanan Antenatal yang meliputi 5 T yaitu ; Timbang berat badan, ukur Tinggi badan, ukur Tekanan darah, pemberian imunisasi TT, ukur Tinggi fundus uteri dan pemberian Tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan. Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui kunjungan baru ibu hamil (K1) atau disebut juga akses dan pelayanan ibu hamil sesuai standart paling sedikit empat kali dengan distribusi sekali pada triwulan pertama, sekali pada triwulan dua dan dua kali pada triwulan ketiga, (K4) untuk melihat kualitas. Cakupan K4 di Kabupaten Bungo tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.7. Tenaga yang memberikan pertolongan persalinan dapat dibedakan menjadi dua yaitu tenaga profesional (dokter spesialis, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) dan dukun bayi (dukun bayi terlatih dan tidak terlatih). Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan profesional dari 2010 s/d tahun 2014 mengalami peningkatan. Lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.7 Tabel 4.7 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4, Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan dan Imunisasi Ibu Hamil Di Kabupaten Bungo Tahun 2010 s/d 2014 No Kegiatan Kunj Ibu Hamil ( K4) ,9 95,7 2 Persalinan Oleh Tenakes ,64 94,92 3 Cakup Imunisasi TT Bumil Profil Kesehatan Kab. Bungo

36 2. Keluarga Berencana Keberhasilan program Keluarga Berencana dapat diketahui dari beberapa indikator yaitu pencapaian target KB Baru, cakupan peserta KB Aktif terhadap PUS dan persentase peserta KB aktif metode kontrasepsi efektif terpilih (MKET) atau saat ini disebut juga MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang). Peserta KB aktif Kabupaten Bungo tahun 2014 sebanyak orang dari pasangan usia subur (80,9%), ini terjadi sedikit penurunan bila dibandingkan dengan Pencapaian KB Aktif pada tahun 2013 sebanyak orang dari pasangan Usia Subur (84,3%), untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.8 tentang jumlah PUS, Peserta KB Baru dan Peserta KB Aktif di Kabupaten Bungo. Profil Kesehatan Kab. Bungo

37 Tabel 4.8 Perbandingan PUS, Peserta KB Baru & Aktif Menurut Kecamatan Di Kabupaten Bungo Tahun 2014 No Kecamatan Jlh PUS Peserta KB Baru Aktif 1 Pasar Ma Bungo Rimbo Tengah 3 Bathin II Babeko Bungo Dani Bathin III Pelepat Pelepat Ilir Rantau Pandan Bathin III Ulu Muko-Muko Bathin VII Jujuhan Jujuhan Ilir Tanah Tumbuh Bathin II Pelayang Limbur Lbk Mengkuang Tanah Sepenggal Tanah Sepenggal Lintas JLH KABUPATEN Profil Kesehatan Kab. Bungo

38 B. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan 1. Puskesmas Upaya kesehatan oleh pemerintah yang terdepan di masyarakat adalah melalui Puskesmas dengan pelayanannya yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Sebagai pelayanan kesehatan yang bersifat dasar, sampai dengan saat ini Puskesmas masih terpercaya sebagai alternatif tujuan untuk pengobatan dan pemeriksaan kesehatan yang terjangkau oleh sebagian besar masyarakat pada umumnya. Analisis terhadap masyarakat dalam memanfaatkan fasilitas di Puskesmas dan beban kerja Puskesmas dapat diukur dengan indicator antara lain rata-rata jumlah kunjungan Puskesmas per hari. Kabupaten Bungo rata-rata jumlah kunjungan Puskesmas selama 5 tahun terakhir mengalami fluktuasi dari tahun ketahun. Namun dua tahun terakhir ini mengalami penurunan dikarenakan laporan dari puskesmas tidak lengkap. Kunjungan Puskesmas pada tahun 2014 adalah mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2010 yaitu Kunjungan Puskesmas Kabupaten Bungo Tahun 2010 sampai dengan 2014 dapat dilihat pada gambar 4.2 dan rata-rata kunjungan Puskemas per hari dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut. Gambar 4.3 Grafik Jumlah Kunjungan Puskesmas di Kabupaten Bungo Tahun 2010 s/d Jlh Kunj Pkm Profil Kesehatan Kab. Bungo

39 Tabel 4.9 Rata-Rata Kunjungan Puskesmas Per Hari Di Kabupaten Bungo Tahun 2014 No Puskesmas Kunj Pkm hari kerja setahun Rata rata kunj Pusk / hari 1. Ma Bungo I Ma Bungo II Tj Agung Rt Pandan K Kuning X K Kuning I K Jaya Rt Keloyang L L Lintas L Landai Tn Tumbuh Rt Ikil Babeko L L Mengkuang Pulau Batu Muara Buat Pelayang Air Gemuruh JUMLAH Sumber : Laporan LB4 SP2TP Rumah Sakit Sebagai sarana rujukan, Rumah Sakit di Kabupaten Bungo memiliki andil besar dalam fungsinya sebagai tempat rujukan kasus-kasus yang tidak dapat ditangani baik ditingkat Puskesmas, Rumah Bersalin dan sarana/fasilitas kesehatan lainnya. Pemanfaatan tempat tidur di Rumah Sakit oleh masyarakat dapat dilihat dari indikator BOR (Bed Accupancy Rate), BOR yang rendah menunjukkan kurangnya pemanfaatan fasilitas perawatan Rumah Sakit oleh Masyarakat.Untuk mengetahui mutu pelayanan/ perawatan di Rumah Sakit dapat dilihat dari indikator GDR (Gros Death Rate), dan NDR (Neth Death Rate) semakin rendah NDR suatu Rumah Sakit berarti mutu pelayanan RS semakin Baik. Untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur Rumah Sakit dapat dilihat dari indikator BTO (Bed Turn Over), LOS (Length of Stay) dan TOI (Turn Over Profil Kesehatan Kab. Bungo

40 Interval) semakin besar TOI maka efisiensi penggunaan tempat tidur semakin jelek. Untuk mengetahui beban kerja Rumah Sakit (Poliklinik Rawat J alan) dan untuk mengetahui pemanfaatan RS dapat dilihat dari rata-rata Kunjungan rawat jalan Rumah Sakit per hari. Semakin tinggi angka rata-rata kunjungan rawat jalan RS maka semakin besar beban RS tersebut. Indikator pelayanan Rumah Sakit dapat dilihat pada tabel 4.10 Sedangkan Kunjungan Rawat Jalan pasien di Rumah Sakit Pemerintah Daerah Kabupaten Bungo dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut. Tabel 4.10 Indikator Pelayanan Rumah Sakit Di Kabupaten Bungo Tahun 2014 No Nama Rumah Sakit Jumlah Tempat Tidur BOR % LOS Hari Indikator TOI hari GDR % NDR % 1 RSUD H Hanafie , RSU Bersaudara ,2 3 3 RS Sentral Medika ,4 0 Tabel 4.11 Data Rawat Jalan Pasien Di RSUD Muara Bungo Tahun 2014 No RSUD Jlh Rawat Jalan Jumlah hari kerja setahun Rata 2 / Hari 1 RSUD H Hanafie RSU Bersaudara RS Sentral Medika Profil Kesehatan Kab. Bungo

41 C. Pengendalian Dan Pemberantasan Penyakit menular 1. Malaria Malaria merupakan salah satu penyakit yang dapat muncul kembali setelah dilakukan upaya eradikasi maupun eliminasi (Re -emerging desease) dan masih tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat Asia Tenggara, begitu juga di Indonesia penyakit ini menjadi ancaman dan mempengaruhi tingginya angka kesakitan dan kematian. Penyakit malaria di Kabupaten Bungo masih merupakan permasalahan yang kronis dan ironisnya upaya intervensi cenderung melemah, padahal Gerakan Berantas Kembali (GEBRAK) Malaria telah dikumandangkan. Jumlah penderita malaria di Kabupaten Bungo selama tahun 2010 s/d 2014 masih merupakan masalah kesehatan baik dari laporan Puskesmas maupun RSUD H Hanafie Muara Bungo. Berdasarkan laporan Puskesmas berturut-turut tercatat angka Annual Malaria Incidence ( AMI ) sebagai berikut : Th 2010 : 10,69 0/00 Th 2011 : 10,54 0/00 Th 2012 : 9,55 0/00 Th 2013 : 7,26 0/00 Th 2014 : 6,62 0/00 Di Kabupaten Bungo luasnya areal pembukaan hutan baik untuk lokasi transmigrasi, perkebunan baru, penambangan Batu Bara serta penambangan emas liar ditambah kurang efektifnya pemberantasan vektor merupakan suatu pra kondisi yang menyebabkan malaria masih merupakan masalah. Keadaan ini diperberat dengan pengobatan yang tidak sempurna dan kurangnya cakupan mikroskopis malaria di Puskesmas. Demikian pula angka SPR (Slide Positif Rate) berturut- turut yaitu : Th 2010 : 39,14% Th 2011 : 19,28% Th 2012 : 36,0 % Th 2013 : 32,5 % Th 2014 : 22,98 % Profil Kesehatan Kab. Bungo

42 Data diatas terlihat bahwa angka kesakitan malaria (AMI) pada tahun 2014 mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun Akan tetapi angka ini Jika dibandingkan dengan target Sasaran Pembangunan Kesehatan 2014 masih cukup tinggi, untuk itu masih diperlukan upaya-upaya yang intensif untuk menurunkan angka kesakitan malaria (AMI). Sedangkan proporsi sediaan darah diperiksa dari jumlah kunjungan penderita klinis secara keseluruhan masih rendah (< 50%), tetapi jika dilihat pada kurun waktu 2 tahun terakhir adanya peningkatan proporsi sediaan darah penderita klinis yang diperiksa agar diperoleh gambaran penderita malaria yang sesungguhnya sehingga dapat diberikan pengobatan Selama ini belum ada laporan kematian karena penyakit malaria. Sedangkan yang positif malaria falsifarum Th 2010 = 10,2%, Th 2011 = 20%, Th 2012= 36%, Th 2013= 32,5%, dan Th 2014 = %. Dari tabel 4.12 dapat dilihat bahwa positif Vifax mengalami kenaikan, yang terpenting bagaimana Puskesmas dapat menindak lanjuti secara tuntas sesuai juklak yang ada khususnya yang positif Falsifarum obat yang dipakai adalah paduan Arsetunat yang ada di Gudang Farmasi. Jumlah penderita penyakit malaria dapat dilihat pada tabel 4.12,tabel 4.13 dan gambar 4.3 Tabel 4.12 Jumlah Penderita Dan SPR Malaria Di Kabupaten Bungo Tahun 2010 s/d 2014 Thn Pende rita SD dipe rik HSL SPR ( + ) ( + ) % ( + ) % Falsi Vifax % , ,8 0 0, , , , , , ,98 Profil Kesehatan Kab. Bungo

43 Tabel 4.13 AMI PER PUSKESMAS DALAM KABUPATEN BUNGO NO PUSKESMAS PENDUDUK KLINIS AMI ( 0/00 ) 1 Ma. Bungo I ,00 2 Rt.Keloyang ,03 3 Ma. Bungo II ,01 4 Tj. Agung ,00 5 K. Kuning I ,01 6 K. Kuning X ,00 7 Lb. Landai ,00 8 TS. Lintas ,00 9 Tn. Tumbuh ,02 10 Rt. Ikil ,01 11 LB. Mengkuang ,01 12 Rt. Pandan ,02 13 K. Jaya ,01 14 Babeko ,02 15 Pl. Batu ,00 16 Ma. Buat ,00 17 Pelayang ,01 18 Air Gemuruh ,00 KABUPATEN ,62 Dari grafik dibawah puncak tertinggi kasus malaria pada Puskesmas Rantau Keloyang dan terendah pada Puskesmas Pulau Batu, dan Tanjung Agung. Keadaan ini didukung oleh pola musim hujan yang berubah dimana terjadi perubahan curah hujan sehingga upaya pemberantasan perlu ditingkatkan. Rendahnya Sediaan darah yang diperiksa dikarenakan puskesmas tidak GAMBAR 4.4 GRAFIK JUMLAH KASUS MALARIA DAN JUMLAH SEDIAAN DARAH DIPERIKSA DI PUSKESMAS DI KAB. BUNGO MB I RK MB II TA KK I KK X LL TS L jlh kss SD mengirimkan laporan dan tidak melaksanakan pengambilan serta pemeriksaan sediaan darah dikarenakan tidak adanya petugas Analis Kesehatan / petugas laboratorium. TT Umumnya daerah daerah dengan insiden tinggi terdapat pada daerah kawasan RI LL M RP KJ BB K PB MB PE L AG Profil Kesehatan Kab. Bungo

44 yang baru dibuka seperti transmigrasi, Perkebunan, galian galian Tempat Penambangan Emas dan Batu Bara. 2. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Penyakit Demam Berdarah (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat di Kabupaten Bungo. Sejalan dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk, penyakit DBD selalu ditemukan setiap tahun di Kabupaten Bungo. Pada tabel 4.15 dapat dilihat jumlah penderita dan kematian karena penyakit DBD. Insiden penyakit Demam Berdarah Dengue dari tahun ke tahun cenderung menyebar, namun tidak seluruh Desa/Kelurahan merupakan daerah endemis (7 Endemis, 6 Sporadis dan 33 Potensial). Kabupaten Bungo dinyatakan Endemis karena 5 tahun berturut-turut terdapat kasus DBD. Jumlah kasus DBD di Kabupaten Bungo pada tahun 2012 terjadi penurunan yaitu 136 kasus sedangkan tahun sebelumnya hanya 178 kasus. Sedangkan pada tahun 2014 terjadi penurunan cukup besar menjadi 61 kasus. Pada tahun 2014 tidak terdapat Angka kematian DBD di Kabupaten Bungo. Sedangkan incident rate pada tahun 2014 sebesar 35,6 per penduduk. Tabel 4.14 Jumlah Penderita dan Kematian (DBD) Di Kabupaten Bungo Tahun 2010 s/d 2014 Tahun IR/ Pddk Kematian Jlh Kasus CFR , , , , , , , , , ,0 Tingginya mobilitas penduduk, kurang efektifnya fogging fokus dengan fogging sebelum penularan, belum memasyarakatnya pemberantasan sarang nyamuk serta masih rendahnya angka bebas jentik (ABJ) merupakan kondisi yang menyebabkan DBD masih merupakan masalah di Kabupaten Bungo, gambar 4.4 merupakan gambaran tentang trend kasus penyakit Demam Berdarah. Profil Kesehatan Kab. Bungo

45 GAMBAR 4.4 JUMLAH KASUS DBD / DHF DI PUSKESMAS KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013 dan MB I RK MB II TA KK I KK X LL TSL TT RI LLM RP KJ BB K PB MB PEL AG Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa puncaknya Penyakit Demam Berdarah pada tahun 2014 tertinggi pada Puskesmas Muara Bungo I dan terendah Pada Puskesmas Tanjung Agung, Tanah Sepenggal Lintas, Lubuk Landai, Tanah Tumbuh, Babeko dan Muara Buat. 3. Rabies Penyakit Rabies adalah salah satu penyakit yang ditularkan oleh binatang melalui gigitan anjing atau hewan lain seperti kucing dan kera (hewan peliharaan). P ada umumnya penyakit Rabies ini memiliki resiko kematian yang tinggi (CFR 100%) apabila perawatan tidak dilakukan secara cepat dan sedini mungkin. Jumlah kasus gigitan hewan penular rabies di Kabupaten Bungo pada tahun 2013 sebanyak 57 kasus terjadi penurunan dibandingkan dari tahun 2014 yaitu 49 kasus, untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.15 Profil Kesehatan Kab. Bungo

46 Tabel 4.15 Jumlah Kasus Gigitan hewan Penular Rabies dan Pemberian Vaksin Anti Rabies di Puskesmas Kabupaten Bungo Tahun 2013 s/d 2014 No Puskesmas Jlh Hsl Dsr Diberi Jlh Hsl Dsr Diberi Kasus Lab SKB VAR Kasus Lab SKB VAR 1 Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Kabupaten Laporan tahunan Seksi Pemberantasan Penyakit (P2) tahun 2014 menyebutkan bahwa jumlah kasus rabies ditemukan sebanyak 49 orang. Dari kasus gigitan hewan penyebab rabies berhasil diobservasi yaitu 38 kasus HPR. Berdasarkan hasil SKB 3 Menteri maka tidak ada kasus gigitan Hewan Penular Rabies dinyatakan positif rabies dan kepada 38 penderita gigitan HPR telah diberikan Vaksin Anti Rabies (VAR). Sedangkan pada tahun 2013 Jumlah kasus hewan penular rabies (HPR) 57 kasus, hasil pemeriksaan laboratorium tidak ada kasus positif berdasarkan hasil SKB 3 Menteri 36 kasus yang diberi Vaksin Anti Rabies ( VAR) 36 kasus untuk lebih jelasnya pada tabel diatas. 4. Filariasis Filariasis masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Provinsi Jambi, dalam rangka eliminasi Filariasis Provinsi Jambi dilakukan kegiatan pemberantasan dengan pengobatan massal, dari hasil survey yang pernah dilakukan sampai dengan tahun 2004 dan laporan kasus klinis kronis terbaru tahun 2005 dilaporkan bahwa kasus kronis tersebar hampir di seluruh kabupaten/kota. Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan ditemukan 2 spesies cacing microfilaria yaitu Wucheria bancrofti (Wb) dan Brugia malayi (Bm). Sasaran dari pengobatan massal filariasis adalah semua penduduk di daerah Profil Kesehatan Kab. Bungo

47 pemberantasan kecuali bayi, wanita hamil, orang yang sangat tua dan orang yang sakit berat. Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa berdasarkan kabupaten/ kota yang pernah dilakukan survey terdapat 3 kabupaten endemis filariasis (mf rate > 1%) yaitu Kabupaten Muaro Jambi (2,04 %), Tanjab Timur (3,46 %) dan Tanjab Barat (1,53 %).Untu k Kabupaten Bungo dari Tahun 2014 tidak ditemukan penderita Filariasis. 5. Diare Penyakit Diare dapat menimbulkan KLB di beberapa wilayah dengan jumlah penderita dan kematian yang cukup tinggi. Meskipun demikian Diare ternyata bukan merupakan salah satu penyebab utama kematian pada semua golongan umur.tetapi penyakit diare merupakan penyakit yang harus diwaspadai,artinya penanganan yang tepat di Rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan yang lain seperti Puskesmas dan lain-lain, sangat penting peranannya dalam pencegahan kematian akibat diare. Gambaran jumlah penderita diare di Kabupaten Bungo dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2014 seperti pada gambar 4.5, jumlah kasus yang ditemukan dari tahun ke tahun cukup banyak, bila dilihat selama kurun waktu lima tahun terakhir Insident Rate per 1000 penduduk sebagai berikut : Tahun 2010 = 15,69 per 1000 penduduk serta pada tahun 2011 kembali mengalami kenaikan menjadi 25,99, Thun 2012 = 27,3 %, mengalami penurunan pada Thn 2013 menjadi 25,8 % serta tahun 2014 menjadi 21,4 per 1000 penduduk. Profil Kesehatan Kab. Bungo

48 Gambar 4.5 Jumlah Penderita Penyakit Diare Di Kabupaten Bungo Tahun 2010 s/d Jlh Kasus Insident Rate Jlh Kasus Insident Rate 15,69 25,99 27,3 25,8 21,4 6. TB Paru Prevalensi Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru belum diketahui secara pasti. Pada tahun 2001 WHO memperkirakan Indonesia merupakan negara dengan kasus TB Paru terbesar ke-3 di dunia. Setiap tahunnya diperkirakan terdapat penderita baru TB Paru menular sebanyak orang dari penderita baru TB Paru. Sebanyak orang diperkirakan meninggal. Cakupan penemuan penderita TB Paru dari tahun 2006 sampai dengan 2014 terjadi kenaikan, dan sudah mencapai target yang ditentukan. Angka konversi mengalami penurunan pada tahun Angka kesembuhan tahun 2014 yaitu sebesar 99,4 %. Sampai Tahun 2014 pengembangan program penanggulangan penyakit TB paru sudah semua Puskesmas ( 18 P uskesmas ) dan 1 RSUD yang melaksanakan strategi DOTS membentuk KPP yang terdiri dari 5 PRM, 3PPM, dan 10 PS. Penemuan penderita dari tahun ke tahun mengalami peningkatan angka kesembuhan diatas 85%. Angka penemuan kasus TB Paru dari tahun ketahun cenderung meningkat dari tahun 2010 penemuan penderita baru TBC BTA (+) CDR = 87,7%, Tahun 2011 CDR = 75 %, Tahun 2012 CDR = 77 %, tahun 2013 CDR = 66,7 %, Tahun 2014 CDR = 90%. Hasil yang dicapai selama 5 tahun terakhir ada kecenderungan naik turun ini dapat dilihat pada tabel berikut : Profil Kesehatan Kab. Bungo

49 Dari Gambar 4.6 dan Tabel 4.18 dibawah dapat dilihat bahwa angka penemuan kasus BTA (+) pada tahun S/D 2014 mengalami peningkatan baik CDR maupun angka Konversinya. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena adanya suplement GF ATM sehingga membuat gairah para petugas Puskesmas. Sedangkan persentase penemuan pada setiap Puskesmas dalam Kabupaten Bungo Puskesmas tertinggi cakupannya diduduki Puskesmas Muara Bungo I, di susul Puskesmas Muara Bungo II, Tanjung Agung, Limbur Lubuk Mengkuang, Pelayang dan Tanah Tumbuh Tabel 4.16 Hasil Cakupan PengobatanPenderita TB Paru Di Kabupaten Bungo Tahun Tahun Target BTA(+) Baru Target Realisasi CDR(%) ABS CDR(%) ABS Kambuh BTA (-) RO (+) Ekstra Paru JML , , , , #DIV/0! 0 Gambar 4. 6 Hasil Kegiatan Program Penemuan KasusTB Paru Di Kabupaten BungoTahun 2010 s/d CDR 87, ,7 90 Profil Kesehatan Kab. Bungo 2014 CDR 33

50 N o T ab e l Ju m l ah P en d eri ta TB P aru, P e ne m ua n K a su s, Di ob ati d a n S e m b uh D i K ab up a te n B un go T ah un s/ d D e s k ri ps i T a hun E s ti m as i S us p e k d i pe rik s a 3 C DR 8 7,8 % 7 5,0% 7 7,0 % 6 6,7 % 9 0 % 4 T a rge t C D R 70 % 7 0% 7 0 % 7 0 % 7 0 % 5 D i ob ati K o nv e rs i 9 7,8 % 9 2,0% 8 7,5 % 8 6,0 % 92,0 % 7 S e m b uh 9 9,4 % 9 4,0% 8 9,0 % 8 8,1 % 94,0 % 7. Kusta Indonesia melaksanakan Program Eliminasi Kusta Tahun 2000 (EKT 2000) secara intensif sejak tahun Dalam kurun waktu 10 tahun ( ), angka prevalensi penyakit kusta secara nasional telah turun dari 4,5 per penduduk pada tahun 1991 menjadi 0,85 per penduduk pada tahun Secara Nasional, Indonesia telah dapat mencapai eliminasi Kusta pada bulan Juni Namun, masih ada beberapa kabupaten/ kota yang belum mencapai target eliminasi. Untuk itu terus dilakukan kegiatan penemuan dan pengobatan penderita. Dapat dilihat pada tabel 4.18 di Kabupaten Bungo pada tahun 2010 ditemukan 21 kasus kusta dengan prevalensi per penduduk sebesar 0,69 tahun 2011 ditemukan 7 kasus kusta dengan prevalensi per penduduk sebesar 0,21 tahun 2012 meningkat menjadi 10 kasus kusta dengan prevalensi per penduduk sebesar 0,69 pada tahun 2013 turun menjadi 6 kasus kusta dengan prevalensi 0,21 per penduduk. Angka kesembuhan kusta ( RFT ) sebesar 100 %. Untuk tahun 2014 ditemukan 4 kasus kusta yaitu diwilayah Puskesmas Rantau Keloyang 2 kasus dengan type MB = 1 orang dan type PB = 1 orang serta diwilayah Puskesmas Kuamang Jaya 1 kasus dengan type PB, Kuamang Kuning X 1 kasus dengan type MB serta Rantau Ikil 1 Kasus dengan type MB. Penderita Kusta yang diobati sebanyak 8 orang yaitu Puskesmas Rantau Keloyang = 7 orang dan Puskesmas Pelayang = 1 orang. Profil Kesehatan Kab. Bungo

51 Tabel 4.18 Jumlah Penderita Kusta Di Kabupaten Bungo Tahun 2010 s/d 2014 No Tahun Jumlah Kasus Jumlah Penduduk , ISPA Cakupan penemuan penderita pneumonia balita dibandingkan non pneumonia balita yang dilayani dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan yang dapat dilihat pada tabel 4.19 dibawah ini : Tabel 4.19 Cakupan Non Pneumonia Dan Pneumonia Balita Kabupaten Bungo 2010 s/d 2014 No Tahun Non Pneumonia Pneumonia Persentase , #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Cakupan penemuan penderita pneumonia balita dibanding estimasi balita di Kabupaten Bungo dari tahun ke tahun tidak menunjukkan peningkatan yang berarti, target penemuan penderita pneumonia tahun 2014 sebesar 2277 kasus, sedangkan penemuan penderita tahun 2014 sebesar 997 kasus ( 43,8 %), bila dibandingkan dengan tahun 2013 terjadi peningkatan yang dapat dilihat pada Tabel 4.21 dibawah ini : Dari tabel 4.21 dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 ada beberapa Puskesmas yang mencapai target. Profil Kesehatan Kab. Bungo

52 Tabel 4.21 Cakupan Pneumonia Dibanding Estimasi Pneumonia Balita Per Puskesmas Dalam Kabupaten Bungo Tahun 2014 No Puskesmas Sasaran Balita Pneumonia Cakupan % Ket 1 Muaro Bungo I ,2 % 2 Muaro Bungo II ,6 cakupan 3 Rt. Keloyang ,0 Balita 4 K. Kuning I ,2 Pneumonia 5 K. Kuning X ,0 ditangani 6 Tanah Tumbuh ,9 Thn Lubuk Landai ,5 100% 8 Rantau Ikil ,8 9 Rantau Pandan ,5 10 Tanjung Agung ,9 11 L.L Mengkuang ,1 12 Babeko ,1 13 Kuamang Jaya ,0 14 Lbk Landai Lintas ,8 15 Pulau Batu ,9 16 Muara Buat ,7 17 Pelayang ,7 18 Air Gemuruh ,0 Jumlah ,8 10. Tetanus Neonatorum Di Indonesia Angka Kesakitan dan Kematian Tetanus Neonatorum (TN) walaupun ada penurunan, namun sebenarnya masih cukup tinggi. Melalui program Eliminasi Tetanus Neonatorum (ETN) dengan kegiatan surveilans yang intensif di Rumah Sakit dan Puskesmas. Tetanus Neonatorum adalah penyakit yang banyak menyerang bayi. Pencegahannya dapat dilakukan dengan imunisasi pada ibu hamil. Jumlah kasus yang ditemukan selama 6 tahun terakhir hanya ditemukan kasus pada Tahun 2006 pada kelompok umur 0-1 tahun terjadi pada bulan Oktober di Puskesmas Lubuk Landai. Untuk tahun 2008 tidak ditemukan kasus Tetanus Neonatorum. Pada Tahun 2009 ditemukan 1 kasus Tetanus Neonatorum di wilayah Puskesmas Rantau Pandan dan dirawat selama 3 pekan di Rumah Sakit H Hanafie Muara Bungo, setelah dinyatakan sehat diperkenankan pulang. Untuk tahun 2014 tidak ada kasus Tetanus Neonatorum yang ditemukan. 11. Campak Pencapaian cakupan imunisasi campak yang merupakan indikator tingkat perlindungan untuk sementara. Hasil cakupan imunisasi 2014 ( 99,3 % ) terjadi penurunan bila dibandingkan dengan cakupan tahun 2010 ( 99,8 % ). Profil Kesehatan Kab. Bungo

53 Pada tabel 4.22 dapat dilihat bahwa cakupan imunisasi campak per Puskesmas pada tahun 2014 tertinggi terdapat pada Puskesmas Tanah Tumbuh ( 114,5 % ), Sementara cakupan terendah terdapat pada Kuamang Jaya ( 94,7 % ). JLH SPECIMEN Tabel 4.22 HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM CAMPAK DI KABUPATEN BUNGO TAHUN 2012 s/d 2014 TAHUN JUMLAH POSITIF JLH SPECIMEN JUMLAH POSITIF JLH SPECIMEN JUMLAH POSITIF 20 6 Positif Equivocal Tabel 4.23 Cakupan Imunisasi Campak Per Puskesmas Tahun 2014 No Puskesmas Jumlah Hasil Sasaran Penduduk Cakupan Persentase 1 Muara Bungo I ,0 2 Babeko ,7 3 M.B.II ,0 4 K. Kuning X ,9 5 Rantau Keloyang ,7 6 K. Kuning I ,5 7 L. Landai ,1 8 Lubuk Landai Lintas ,0 9 T. Tumbuh ,5 10 L.L. Mengkuang ,7 11 R. Ikil ,2 12 R. Pandan ,3 13 T. Agung ,8 14 Kuamang Jaya ,1 15 Pulau Batu ,9 16 Muara Buat ,6 17 Pelayang ,5 18 Air Gemuruh ,8 KAB. BUNGO ,7 Profil Kesehatan Kab. Bungo

54 12. Poliomyelitis AFP Surveilens AFP adalah penemuan kasus semua anak berusia <15 tahun dengan kelumpuhan yang sifatnya Flaccid (Layuh) terjadi secara akut atau mendadak bukan disebabkan oleh ruda paksa. Merupakan komitmen global WHO menuju eradikasi Polio (ERAPO) yang terdiri dari pemberian imunisasi polio secara rutin, pemberian imunisasi tambahan (PIN, Sub PIN, Mopping up) pada anak balita, Surveilance AFP dan pengamanan virus polio di laboratorium(laboratory Containment). Pada Tahun 2005 terjadi KLB Polio yang berdampak kepada meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap semua kelumpuhan yang terjadi sehingga penemuan kasus AFP non polio meningkat lebih menjadi 2 per meskipun specimen adekuat < 80 %. Penemuan kasus ini menunjukkan perkiraan minimal kasus AFP Non Polio di Indonesia.Berdasarkan hal tersebut sejak tahun 2006 ditetapkan AFP non polio 2 kasus per tahun. Di Kabupaten Bungo diperkirakan kasus AFP dimasyarakat adalah 2 kasus dan ternyata pada bulan Januari-Desember 2014 ditemukan 10 suspek AFP ( Rate 13,61 ). Dari 10 kinerja surveilens AFP dimana 8 kinerja diantaranya terkait langsung dengan petugas dilapangan dan 2 kinerja terkait dengan laboratorium namun demikian setiap kinerja mempunyai keterkaitan antara satu dengan yang lain. Secara umum kinerja surveilans Kabupaten Bungo dikategorikan sudah maksimal dengan AFP Rate 13,61 dibandingkan secara nasional adalah 1,06. Kinerja yang masih rendah adalah Zero Reporting Puskesmas, dimana kelengkapan laporan Rumah Sakit 100% dan Puskesmas 82%. Tidak ada penemuan kasus AFP pada tahun 2008 s/d Sedangkan Pada tahun 2011 terdapat 2 suspek lumpuh layu dari Puskesmas Muara Bungo I, 1 suspek dari Puskesmas Kuamang Jaya, 1 suspek dari Puskesmas Rantau Pandan, 1 suspek dari Puskesmas Rantau Ikil. 13. HIV / AIDS Upaya antisipasi dalam mencegah meningkatnya kasus HIV/AIDS adalah melalui sosialisasi dan kampanye anti AIDS, operasi ke lokasi dengan pihak-pihak lintas sektor terkait, kerjasama dengan lintas sektor terkait melalui pembentukan Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Provinsi Jambi, dan Kabupaten/ Kota, mengadakan survei dengan pengambilan sampel darah terhadap kelompok resiko tinggi Profil Kesehatan Kab. Bungo

55 untuk pemeriksaan HIV. Provinsi Jambi sangat rawan terhadap kemungkinan menyebarluasnya kasus HIV/AIDS, karena letaknya dikelilingi dan berbatasan langsung dengan Provinsi tetangga yang mempunyai prevalensi HIV/AIDS relatif tinggi. Untuk Kabupaten Bungo pada tahun 2011telah dilakukan pelatihan terhadap petugas untuk memberikan pelayanan dalam penanggulangan HIV/AIDS yaitu : 1.Tim VCT dari RSUD H.Hanafie sebanyak 5 orang. 2.Tim CST dari RSUD H.Hanafie sebanyak 5 orang. 3.Tim IMS dari Puskesmas Muara Bungo I sebanyak 4 orang. Dalam melaksanakan kegiatan bekerjasama dengan Komisi Penganggulangan AIDS Kabupaten Bungo (KPAK) sebagai berikut : 1. Sosialisasi pada Dinas Instansi. 2. Sosialisasi pada Mahasiswa, Pelajar, dan Guru BK 3. Sosialisasi pada Waria, WPS, LSL. 4. Zero survey di Lapas Muara Bungo. 5. VCT Mobile. Dari pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan diperoleh hasil sebagai berikut : Orang Mahasiswa dan Pelajar telah menerima informasi tentang HIV/AIDS orang Waria dan WPS telah menerima informasi tentang HIV/AIDS 3. Dari pelaksanaan VCT Mobile diperoleh hasil ditemukan 1 orang positif HIV/AIDS 4. Dari pelaksanaan Zero Survey di Lapas Muara Bungo di peroleh hasil ditemukannya 5 orang penderita Sipilis 5. Untuk kegiatan pelayanan IMS di Puskesmas Muara Bungo I telah melayani pemeriksaan pada 30 orang tersangka penderita IMS. 6. Untuk kegiatan pelayanan VCT dan CST di RSUD H.Hanafie ditemukan 7 orang penderita HIV/AIDS dan 2 orang telah meninggal dunia. Tahun 2014 hasil pelaksanaan penanggulangan HIV/AIDS adalah sebagai berikut : 1. Jumlah Penderita HIV/AIDS yang ARV : 17 orang 2. Penemuan kasus HIV/AIDS : 11 orang 3. Pelayanan IMS : 150 orang 4. Pelayanan VCT : 334 orang 5. Pelajar menerima informasi HIV : 3000 siswa 6. WPS menerima informasi HIV : 280 orang Profil Kesehatan Kab. Bungo

56 7. Penderita HIV/AIDS : 5 orang 14. Flu Burung (Avian Influenza) Pada Pertemuan TKP4 Rabies Kabupaten Bungo di aula Dinas Pertanian Kabupaten Bungo disampaikan bahwa pada tahun 2006 di Kabupaten Bungo telah ada unggas yang positif Avian Influenza di wilayah Puskesmas Kuamang Kuning X. Sedangkan Untuk tahun 2014 tidak ditemukan kasus Avian Influensa. 15. Penyakit Chikungunya Di Kabupaten Bungo pada bulan September 2006 diduga suspek chikungunya di Perumnas Kecamatan Rimbo Tengah sebanyak 96 kasus dan telah diambil sample darah sebanyak 6 kasus baik tahap I maupun Tahap II, Demikian juga di Lubuk Landai 62 kasus, Lubuk Landai Lintas 166 kasus sempel yang diambil 23 sampel baik Tahap I dan Tahap II, Namun hasil dari laboratorium pusat sampai saat ini belum ada. Pada tahun 2009 ditemukan kasus Chikungunya sebanyak dan semuanya ditangani. Untuk tahun 2014 tidak ada ditemukan kasus penyakit chikungunya. D. Perilaku Sehat Komponen perilaku sehat merupakan tugas utama dari Promosi kesehatan. Promosi kesehatan adalah upaya untuk memampukan atau memberdayakan masyarakat agar dapat memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya. (WHO). Pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan bukan merupakan pekerjaan yang mudah, hal ini disebabkan menyangkut aspek perilaku yang erat kaitannya dengan sikap, kebiasaan, kemampuan, potensi dan faktor budaya pada umumnya. Disamping itu perilaku kesehatan adalah hal-hal yang dilakukan oleh manusia yang didasari oleh pengetahuan, sikap dan kemampuan yang dapat berdampak positif atau negatif terhadap kesehatan. Pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan bukan merupakan pekerjaan yang mudah, hal ini disebabkan menyangkut aspek perilaku yang erat kaitannya dengan sikap, kebiasaan, kemampuan, potensi dan faktor budaya pada umumnya. Disamping itu perilaku kesehatan adalah halhal yang dilakukan oleh manusia yang didasari oleh pengetahuan, sikap dan kemampuan yang dapat berdampak positif atau negatif terhadap kesehatan. Profil Kesehatan Kab. Bungo

57 1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan paradigma sehat dalam budaya hidup perorangan, keluarga & masyarakat yang berorientasi sehat. Bertujuan untuk meningkatan, memelihara dan melindungi kesehatan baik fisik, mental, spritual maupun sosial. Intervensi program PHBS antara lain melaksanakan penyuluhan Perilaku Hidup Sehat & Pemberdayaan Masyarakat dibidang Kesehatan. Hasil yang dicapai adalah terbentuknya kegiatan kesehatan bersumber daya masyarakat. Berdasarkan data Profil Kesehatan Kabupaten tahun 2010 Persentase PHBS sebesar 41,5 % dengan jumlah rumah tangga dipantau sebanyak Pada tahun 2014 Persentase ini meningkat menjadi 61,5 % dengan jumlah rumah tangga dipantau sebanyak Persentase rumah tangga yang ber PHBS paling rendah adalah Puskesmas Tanah Sepenggal Lintas (44,1 % ) sedangkan tertinggi adalah kecamatan Rimbo Tengah wilayah Puskesmas Muara Bungo I ( 87,6 % ). Peran serta masyarakat berbentuk upaya kesehatan bersumber masyarakat dikembangkan & disesuaikan dengan pelaksanaan program Peningkatan & Pemberdayaan Masyarakat antara lain : Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Polindes (Pondok Bersalin Desa), POD (Pondok Obat Desa), TOGA (Tanaman Obat Keluarga), Pos UKK (Pos Upaya Kesehatan Kerja), Dana sehat, SBH (Saka Bhakti Husada). Posyandu merupakan jenis peran serta masyarakat yang paling memasyarakat dengan 5 program prioritas yaitu KB, KIA, Gizi, Imunisasi, Penanggulangan Diare. Tingkat perkembangan posyandu dapat dilihat pada Gambar 4.7 tentang persentase Posyandu menurut strata per Puskesmas di Kabupaten Bungo tahun Gambar 4. 8 Tingkat Perkembangan Posyandu Di Kabupaten Bungo Tahun 2014 Madya 22% Purnama Mandiri 4% 3% Pratama 71% Profil Kesehatan Kab. Bungo

58 2. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Peningkatan Akses terhadap air minum yang berkualitas perlu diikuti dengan perilaku yang higienis untuk mencapai tujuan kesehatan, melalui pelaksanaan STBM. Dalam pelaksanaan STBM mencakup 5 (lima) pilar yaitu : 1. Stop buang air besar sembarangan 2. Cuci tangan pakai sabun 3. Pengelolaan air minum dan makanan yang aman di rumah tangga 4. Pengelolaan sampah dengan benar, dan 5. Pengelolaan limbah cair rumah tangga dan aman Suatu Desa/Kelurahan dikatakan telah melaksanakan STBM didasarkan pada kondisi : 1. Minimal telah ada intervensi melalui pemicuan disalah satu dusun dalam desa/kelurahan tersebut. 2. Adanya masyarakat yang bertanggung jawab untuk melanjutkan aksi intervensi STBM baik individu atau dalam bentuk komite dan sebagai respon dari aksi intervensi STBM, dan 3. Masyarakat menyusun suatu rencana aksi kegiatan dalam rangka mencapai komitmen perubahan perilaku pilar STBM yang telah disepakati bersama. Profil Kesehatan Kab. Bungo

59 C. Kesehatan Lingkungan Keadaan lingkungan Fisik dan Biologik suatu daerah menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan daerah itu sendiri, khususnya terhadap angka kesakitan yaitu penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit, bakteri dan lainnya. Kondisi lingkungan yang buruk dapat meningkatkan angka kesakitan, karena itu untuk menekan lonjakan kasus penyakit yang diakibatkan oleh sanitasi lingkungan yang buruk adalah dengan meningkatkan cakupan program. Tujuan program Hygienie Sanitasi Tempat-Tempat Umum (HSTU) yaitu meningkatkan kualitas lingkungan yang o ptimal pada tempat-tempat umum sehingga dapat melindungi masyarakat dari penularan penyakit, keracunan, kecelakaan dan gangguan pencernaan. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2011 dari 652 TTU yang ada yang diperiksa sekitar 517 TTU yang memenuhi syarat baru 338 (75,05 %), data lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran table 67. sedangkan pada tahun 2014 dari 1070 TTU yang ada yang diperiksa sekitar 932 Profil Kesehatan Kab. Bungo

60 TTU yang memenuhi syarat baru 596 (63,9 %), data lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran table 67. Kegiatan pemeriksaan Rumah Sehat pada tahun 2011 jumlah rumah sehat sebanyak 52,1% ( 8.415). yaitu sedangkan pada tahun 2014berjumlah 65,3% (18.673).Untuk mengetahui persentase rumah sehat menurut Puskesmas di Kabupaten Bungo Tahun 2014 dapat dilihat pada lampiran tabel 62. Cakupan penggunaan jamban pada tahun 2011 mencapai 56,7%, mengalami kenaikan pada tahun 2014 menjadi 57,7%. Cakupan penggunaan air bersih pada tahun 2011 adalah 73,3 %, sedangkan tahun 2014 mengalami peningkatan menjadi 86%, data lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran tabel 64 dan 66. BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. Tenaga Kesehatan Sumber daya manusia merupakan faktor sentral dalam pembangunan, karena merupakan perencana, pelaksana dan sekaligus sebagai sasaran pembangunan yang mempunyai keterampilan, pengetahuan dan kemampuan nyata dalam pembanguan di Provinsi Jambi pada umumnya dan pembangunan kesehatan pada khususnya. Upaya pembangunan kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna bila kebutuhan sumber daya kesehatan dapat terpenuhi. Sumber daya kesehatan mencakup sumber daya tenaga, sarana dan pembiayaan. Penyelenggaraan pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan serta pembangunan kesehatan memerlukan berbagai jenis tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dengan paradigma sehat, yakni yang lebih mengutamakan upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan serta pencegahan Profil Kesehatan Kab. Bungo

61 penyakit. Dalam pembangunan kesehatan diperlukan berbagai jenis tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dengan paradigma sehat, yang mengutamakan upaya peningkatan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pengadaan tenaga kesehatan dilaksanakan melalui pendidikan dan pengembangan tenaga melalui pelatihan tenaga oleh Pemerintah maupun masyarakat. Untuk mengetahui jumlah tenaga kesehatan menurut jenis dapat di lihat pada tabel 5.24 Tabel 5.24 Tenaga Kesehatan Di Kabupaten Bungo Tahun 2010 s/d 2014 No Jenis Tenaga Jumlah Tenaga Medis Perawat Dan Bidan Farmasi Gizi Tekhnisi Medis Sanitasi Kesmas Jumlah Salah satu isu dalam pengembangan tenaga kesehatan adalah pendayagunaan tenaga, dimana distribusi tenaga yang tidak merata menjadi masalah utama. Disamping itu, pengembangan karir tenaga menjadi hal yang sangat perlu dikembangkan, yang meliputi tenaga sektor publik dan tenaga sektor swasta. Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Bungo pada tahun 2011 sebanyak 950 orang (pega wai kesehatan) menurun menjadi 841 orang pada tahun Penurunan ini disebabkan Tenaga Kesehatan tidak hanya dari PNS saja tetapi juga dari Pegawai Tidak Tetap terutama Dokter,Dokter Gigi dan Bidan yang mana setiap tahunnya jumlahnya fluktuatif. Data jumlah tenaga kesehatan sebagian besar masih berada di Puskesmas Bungo I Dan RSUD Muara Bungo. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 5.25 dan lampiran tabel 74 s/d 78. Profil Kesehatan Kab. Bungo

62 Tabel 5.25 Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Tempat Tugas Di Kabupaten Bungo tahun 2013 dan 2014 No Jenis Sarana Tahun PUSKESMAS 1 M. Bungo I M. Bungo II Rantau Keloyang K. Kuning I K. Kuning X Kuamang Jaya Rantau Ikil Rantau Pandan Lubuk Landai Tanah Tumbuh Tanjung Agung Limbur Lbk Mengkuang Babeko Lubuk landai Lintas Pulau Batu Muara Buat Air Gemuruh Pelayang RSUD H Hanafie RSU Bersaudara RS Sentral Medika 8 22 DINKES 79 JUMLAH Pendayagunaan tenaga kesehatan akan menjadi unsur terpenting dalam pengembangan tenaga kesehatan dimasa mendatang. Oleh karena itu kemampuan pendayagunaan tenaga di semua tingkat perlu terus ditingkatkan. Profesionalisme tenaga kesehatan akan terus ditingkatkan dan dilaksanakan melalui penerapan kemajuan ilmu dan teknologi serta melalui penerapan nilai-nilai moral dan etika. Jumlah tenaga kesehatan berdasarkan 7 kelompok/kategori tenaga menunjukkan bahwa pada tahun 2014 jumlah tenaga kesehatan seperti pada tabel 5.27 berikut : Profil Kesehatan Kab. Bungo

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BUNGO TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BUNGO TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BUNGO PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BUNGO DINAS KESEHATAN LAPORAN TAHUNAN BOK PUSKESMAS KABUPATEN BUNGO PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BUNGO DINAS KESEHATAN KATA PENGANTAR Puji

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rakhmatnya sehingga buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Matraman Tahun 2017 selesai disusun. Laporan Tahunan dan Profil

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH

Lebih terperinci

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber. Pelindung/ Penasehat : Dr. dr. H. Rachmat Latief, SpPD., M.Kes., FINASIM drg.hj. Susilih Ekowati, M.Si Pengarah : Hj. Asmah, SKM., M.Kes Penyusun : Mohamad Nur, SKM Syahrir, S.Kom Agusyanti, SKM Nurmiyati

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Taufik dan Hidayah - NYA, sehingga buku Profil Kesehatan Tahun dapat disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun merupakan gambaran pencapaian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2014 ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN/KOTA WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK DESA

Lebih terperinci

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 RESUME PROFIL KESEHATAN NO A. GAMBARAN UMUM L P L + P Satuan 1 Luas Wilayah 37.116,5 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5.918 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 22.666.168 21.882.263 44.548.431 Jiwa

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1762,4 km2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 desa 270+ kel 10 = 280 3 JUMLAH PENDUDUK 1 341700 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 2388161 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 167 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 151 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1260565 1223412 2483977 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 1083136 1048577 2131713 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... I II VII VIII X BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG A. GEOGRAFI... 4 B. KEPENDUDUKAN / DEMOGRAFI...

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 4037,6 ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 15 3 JUMLAH PENDUDUK 1 558178 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 327536 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 belum mendapat data dari BPS 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 Kabupaten 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1118KM2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 367 3 JUMLAH PENDUDUK 1 576,544 561,855 1,138,399 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 469,818 464,301 934,119.0 5 PENDUDUK 10 TAHUN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 305,519 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 442 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1,277,610 1,247,873 2,525,483 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG - ii - DAFTAR ISI Judul Halaman Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Gambar... iv Daftar Tabel... v BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 299,019 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 417 desa/17 kel 3 JUMLAH PENDUDUK 1 5,077,210 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 17,650 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 20,994 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 DESA=309 KEL=8-3 JUMLAH PENDUDUK 1 869,767 819,995 1,689,232 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 673,079 551,261 1,224,340 5 PENDUDUK

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1.753,27 KM 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 309 3 JUMLAH PENDUDUK 1 2,244,772 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 K0TA TASIKMALAYA NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN 2012-2016 P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R KATA PENGANTAR KEPALA DINAS KESEHATAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Segala Puji Syukur kita panjatkan Kehadirat

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 KABUPATEN CIREBON NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM - 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 381/ 5 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 972 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 192 3 JUMLAH PENDUDUK 1 852,799 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 682,447 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 343 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH BAYI

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran...

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran... DAFTAR ISI Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran... i ii iii iv v vi Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 8,5 Ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 68 3 JUMLAH PENDUDUK 50,884 493,947,004,83 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 407,97 382,66 790,533 5 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol.

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol. KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan nayah-nya atas tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

PROFIL DINAS KESEHATAN

PROFIL DINAS KESEHATAN PROFIL DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KATA PENGANTAR Alhamdulillahirrabbil alamiin. Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan

Lebih terperinci

TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN

TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT TAHUN 2011 NO KECAMATAN LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. L P L + P Satuan Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 315 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 59 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 86,900 88,800

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM. A. Letak Geografis, Iklim

BAB IV KONDISI UMUM. A. Letak Geografis, Iklim 27 BAB IV KONDISI UMUM A. Letak Geografis, Iklim Kabupaten Bungo terletak di bagian Barat Provinsi Jambidengan luas wilayah sekitar 7.160 km 2. Wilayah ini secara geografis terletak pada posisi 101º 27

Lebih terperinci

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk PEMERINTAH KOTA MALANG MATRIK RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MALANG (PENYEMPURNAAN) TAHUN 2013-2018 Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA M Nomor : 188.47/ 92 / 35.73.306/ 2015 Tanggal

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Provinsi

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 8,972 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 1557 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 5,932,601

Lebih terperinci

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47 2 KESEHATAN AWAL TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Kunjungan Ibu Hamil K4 % 92,24 95 95 95 95 95 95 95 Dinas Kesehatan Jumlah Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai

Lebih terperinci

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor DATA/INFORMASI KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI 2012 Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 181 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 68 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 80.041 90.463

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015. Profil

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TAHUN 2016

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TAHUN 2016 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 9 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 7 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 113.883 115.084

Lebih terperinci

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013 TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 118.41 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 42

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 37,117 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5891 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah

Lebih terperinci

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE JUMLAH KELAHIRAN KABUPATEN KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA 1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang mengacu

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG TAHUN 2011

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG TAHUN 2011 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 695 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 104 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 421.900 424.831

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 8 sasaran sebagai

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 0 TAHUN 0

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 0 TAHUN 0 RESUME PROFIL KESEHATAN 0 TAHUN 0 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 148,640 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 1034 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk

Lebih terperinci

PENANGGUNG JAWAB : dr. DEVIE C. BITJOLI, M.Si

PENANGGUNG JAWAB : dr. DEVIE C. BITJOLI, M.Si PENANGGUNG JAWAB : dr. DEVIE C. BITJOLI, M.Si PENYUSUN : ROSMERI PALEBA, S.Si., Apt SAID KUDO, SKM., MPH YONGKI ANU, SST DEBBY JUALITA LEAUA JAMES MAKANONENG PENGUMPUL DATA : JOHANA AIPIPIDELI, SKM Hj.

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 kk KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 ini dapat terselesaikan dengan baik. Buku

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang. B. Sistematika

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG i KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

Malang, April 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG. dr. ABDURRACHMAN, M.Kes. Pembina Tk I NIP

Malang, April 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG. dr. ABDURRACHMAN, M.Kes. Pembina Tk I NIP Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya atas tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Malang Tahun 2015. Profil Kesehatan Kabupaten Malang merupakan salah satu

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN Jalan Poros Andoolo Kel.

Lebih terperinci

TREND PEMBANGUNAN KESEHATAN

TREND PEMBANGUNAN KESEHATAN TREND JAWA TIMUR TREND PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2000 2011 Jl. A. Yani 118 Surabaya HTTP://dinkes.jatimprov.go.id Email : info@dinkesjatim.go.id DINAS Tahun KESEHATAN 2012 PROVINSI

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2016

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2016 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 3.538 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 135 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 128.162

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kemurahan dari Alloh yang Maha Kuasa bahwasannya buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2012 telah dapat diterbitkan. Buku Profil Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

Lebih terperinci

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Masyarakat No PROGRAM SI AWAL PENGGU NG WAB 1 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan

Lebih terperinci

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung system manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besar pencapaian program-program kesehatan di Indonesia. Pada edisi ini selain

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012 -1- BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2014

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2014 TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 118 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 42 Desa/Kel

Lebih terperinci

PROFIL DINAS KESEHATAN

PROFIL DINAS KESEHATAN PROFIL DINAS KESEHATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN DHARMASRAYA KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, atas anugerah, rahmat dan karunia-nya akhirnya profil Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017-2019 Lampiran 2 No Sasaran Strategis 1 Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN KANTOR PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH LANTAI V JL. JEND SUDIRMAN KM 12 CAMBAI KODE POS 31111 TELP. (0828) 81414200 Email: dinkespbm@yahoo.co.id KOTA PRABUMULIH Lampiran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penulisan Sumber Data... 3

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penulisan Sumber Data... 3 DAFTAR ISI SAMBUTAN BUPATI POLEWALI MANDAR....... i DAFTAR ISI............ iii DAFTAR TABEL............ vi DAFTAR GRAFIK............ ix DAFTAR GAMBAR............ xiii DAFTAR SINGKATAN............ xiv PETA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel

Lebih terperinci

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 214 GAMBARAN UMUM Kota Makassar sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dan merupakan pintu gerbang dan pusat perdagangan Kawasan Timur Indonesia. Secara

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan visi dan misi yang jelas serta strategi yang tepat. Agar lebih terarah dan fokus dalam melaksanakan rencana strategi diperlukan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Hidayah-Nya, Profil Kesehatan Kabupaten Madiun tahun 2013 ini dapat diselesaikan dan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-nya Buku Profil Kesehatan Kabupaten Grobogan Tahun 2015 dapat diterbitkan.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 738 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SERANG Menimbang : DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 214 Mewujudkan Derajat Kesehatan Masyarakat KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-nya sehingga penyusunan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KOTA PALEMBANG TAHUN 2012 PEMERINTAH KOTA PALEMBANG

PROFIL KESEHATAN KOTA PALEMBANG TAHUN 2012 PEMERINTAH KOTA PALEMBANG PEMERINTAH KOTA PALEMBANG PROFIL KESEHATAN KOTA PALEMBANG TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG JL. MERDEKA NO. 72 PALEMBANG www.dinkes.palembang.go.id DAFTAR ISI HALAMAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LOMBOK BARAT TAHUN 2015 NO INDIKATOR

Lebih terperinci

BAB 28 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN

BAB 28 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN BAB 28 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG BERKUALITAS Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT A.UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK Salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah pelayanan kesehatan dasar. UU no.3 tahun 2009 tentang

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2013

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2013 RESUME PROFIL INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 71.681 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 6113 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 6.648.190 6.678.117

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN DALAM PENCAPAIAN RPJMD KABUPATEN MALANG 2010-1015 Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya atas tersusunnya Profil

Lebih terperinci

JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN / WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK KOTA

JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN / WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK KOTA TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN LUAS RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN / KODE WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK KOTA DESA + PENDUDUK (km

Lebih terperinci

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr. KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan pelayanan data dan informasi baik untuk jajaran manajemen kesehatan maupun untuk masyarakat umum perlu disediakan suatu paket data/informasi kesehatan yang ringkas

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA Dl JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Derajat kesehatan yang tinggi merupakan salah satu perwujudan dari kesejahteraan umum masyarakat Indonesia. Oleh karena itu salah satu agenda pemerintah dalam rangka pembangunan

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2013

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2013 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 1.281 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 460 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 586.021

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, serta atas berkat dan rahmat-nya, buku Profil Kesehatan Kabupaten Madiun Tahun 2012 dapat diterbitkan. Profil Kesehatan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013 Profil Kesehatan

Lebih terperinci