FUNGSI BAWAS KONSULTAN PENCEGAHAN PENINDAKAN
|
|
- Yanti Hermanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 FUNGSI BAWAS
2 FUNGSI BAWAS PERAN PENTING AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA DAN UANG TITIPAN PIHAK KETIGA DALAM RANGKA MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK MELALUI REFORMASI BIROKRASI EMPAT LINGKUNGAN PERADILAN SE-JAWA BARAT
3 FUNGSI BAWAS KONSULTAN PENCEGAHAN PENINDAKAN
4 BADAN PENGAWASAN JANGAN DIJADIKAN SUATU BADAN/MOMOK YANG MENAKUTKAN AKAN TETAPI DIJADIKAN SEBAGAI KONTROL DALAM MELAKSANAKAN KINERJA APARATUR PENGADILAN
5 KEBIJAKAN PIMPINAN MAHKAMAH AGUNG RI DALAM HAL PENGAWASAN TIDAK ADA TOLERANSI TERHADAP PELANGGARAN WASKAT HARUS LEBIH DIKEDEPANKAN KARENA ATASAN IKUT BERTANGGUNG JAWAB ATAS SETIAP PELANGGARAN (PERMA NO. 8 TAHUN 2016) DILAKUKAN KERJASAMA DENGAN KPK, KY, OMBUSDMAN PERSONIL BAWAS TERDIDIK DISEBAR KE PN-PN MENGEDEPANKAN PENINDAKAN
6 PENATAUSAHAAN KEUANGAN PERKARA YANG BERTANGGUNG JAWAB ADALAH SEKRETARIS SELAKU KUASA PENGGUNA ANGGARAN DASAR HUKUM PERMA NO. 03 TAHUN 2012 TENTANG BIAYA PROSES PERSEKMA NO. 03 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI PARAGRAF 10 SEKRETARIS MENYAJIKAN LAPORAN KEUANGAN PERKARA, APAKAH SUDAH SESUAI PENGGUNAAN KEUANGAN PERKARA YANG DITERIMA DAN DIKELUARKAN
7 LAPORAN HASIL SOSIALISASI SEPTEMBER 2017
8 LAPORAN HASIL SOSIALISASI QUALITY ASSURANCE PERAN PENTING AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA DAN UANG TITIPAN PIHAK KETIGA DALAM RANGKA MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK MELALUI REFORMASI BIROKRASI EMPAT LINGKUNGAN PERADILAN SE JAWA BARAT TANGGAL 12 S/D 14 SEPTEMBER 2017 DAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA TANGGAL 15 SEPTEMBER 2017
9 PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA Pasal 23A Undang Undang Dasar 1945; UU. Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak; UU. Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; UU. Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; UU. Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan; PP. Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak; PP. Nomor 73 Tahun 1999 tentang Tatacara Penggunaan Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Bersumber dari Kegiatan Tertentu; PP. Nomor 1 Tahun 2004 tentang Tata Cara Penyampaian Rencana dan Laporan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak; PP. Nomor 22 Tahun 2005 tentang Pemeriksaan Penerimaan Negara Bukan Pajak; PP. Nomor 53 Tahun 2008 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Mahkamah Agung Dan Badan Peradilan DiBawahnya; PP. Nomor 29 Tahun 2009 tentang Tata Cara Penentuan Jumlah, Pembayaran, dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Terutang; PP. Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tatacara Pelaksanaan APBN; Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.05/2013 tentang Kedudukan dan Tanggung Jawab Bendahara Pada Satuan Kerja Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; Peraturan Menteri Keuangan Nomor 32/PMK.05/2014 tentang Sistem Penerimaan Negara Secara Elektronik; Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Keskretariatan Peradilan. PENDAPATAN NEGARA Penerimaan Perpajakan Penerimaan Negara Bukan Pajak Penerimaan Hibah dari DALAM Negeri dan LUAR Negeri Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) adalah : Seluruh penerimaan Pemerintah Pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan; PNBP pada dasarnya merupakan penerimaan yang berasal dari partisipasi masyarakat dalam rangka membiayai pelayanan Pemerintah yang belum mampu sepenuhnya dibiayai oleh Pemerintah. Bendahara Penerimaan: 1. Diangkat oleh Sekretaris pada Pengadilan Tingkat Pertama dan Banding bukan oleh KPA; 2. Bertanggung jawab dalam Penatausahaan seluruh PNBP pada Satker masingmasing (baik PNBP Fungsional maupun PNBP Umum). Pemungutan dan Penyetoran Instansi Pemerintah wajib menagih dan atau memungut PNBP yang terutang dan wajib menyetor langsung ke Kas Negara Seluruh PNBP dikelola dalam sistem APBN Seluruh PNBP wajib disetor langsung secepatnya ke Kas Negara Bendahara Penerimaan harus menyetorkan seluruh penerimaannya pada akhir hari kerja melalui Bank Umum dan badan lainnya yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan
10 Tarif PNBP Tarif ditetapkan dalam Undang-undang atau Peraturan Pemerintah Tarif PNBP ditetapkan dengan memperhatikan dampak pengenaan terhadap masyarakat dan kegiatan usahanya, biaya penyelenggaraan dan aspek keadilan dalam pengenaan beban kepada masyarakat Tarif PNBP yang berlaku pada Mahkamah Agung sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2008 Pelaporan : Instansi Pemerintah menyampaikan rencana dan laporan realisasi PNBP secara tertulis dan berkala kepada Menteri Keuangan Pejabat Instansi pemerintah wajib melaksanakan penyusunan rencana dan Laporan Realisasi PNBP dalam lingkungan instansi pemerintah yang bersangkutan Materi dalam Rencana dan laporan Realisasi sekurang-kurangnya memuat jenis, tarif, periode dan jumlah PNBP Pemeriksaan Terhadap Wajib Bayar untuk jenis PNBP yang dihitung sendiri oleh Wajib Bayar, atas permintaan Instansi Pemerintah dapat dilakukan pemeriksaan oleh instansi yang berwenang Terhadap Instansi Pemerintah atas permintaan Menteri Keuangan dapat dilakukan pemeriksaan khusus oleh instansi yang berwenang Sanksi: Tidak dipenuhinya kewajiban Instansi Pemerintah untuk menagih dan atau memungut dan menyetor, dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku Dalam hal terjadi keterlambatan pembayaran kekurangan PNBP yang terutang, Wajib Bayar dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar 2% per bulan dari jumlah kekurangan PNBP yang terutang Jenis Penerimaan dalam PNBP 1. Penerimaan Umum, untuk Mahkamah Agung sewa rumah dinas, sewa gedung, kantin, Jasa Giro, penjualan peralatan dan mesin, keterlambatan pekerjaan, dan TGR. 2. Penerimaan Fungsional : Untuk Mahkamah Agung RI diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2008 tentang jenis dan tarif yang berlaku pada Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada dibawahnya. PENATAUSAHAAN PNBP 1. Penerimaan/ terima 2. Penyimpanan 3. Pembukuan 4. Penyetoran 5. Pembukuan Setoran 6. Pelaporan 7. Arsip Penatausahaan PNBP pada Mahkamah Agung sudah berbasis IT, yaitu dengan menggunakan aplikasi PNBP pada SIMARI Online. Yang terdiri dari proses penerimaan, penyetoran, pembukuan dan pelaporan PNBP.
11 Mekanisme Penerimaan PNBP 1. Langsung :Para Pihak ke Kasir dari kasir ke Bendahara Penerima dan disetor ke Kas Negara melalui Bank Umum/Pos 2. Tidak langsung ke Bendahara Penerima (bayar non tunai melalui potongan SPM) : pegawai ke Bendahara Pengeluaran/Gaji/Bendahara Penerimaan ke KPPN dan ke Kas Negara. Penyetoran PNBP Melaui aplikasi simponi : Pendaftaran/Registrasi, Perekaman data atau Penyetoran PNBP muncul e billing lalu setor ke teller, ATM, e Bankingkeluar bukti setor pada aplikasi Simponi. Penatausahaan PNBP 1. melalui Aplikasi SIMARI (Online) 2. Aplikasi Silabi 3. Komdanas (online) Pengarsipan PNBP 1. Arsip Dokumen PNBP UMUM 2. Arsip Dokumen PNBP FUNGSIONAL REVISI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2008 (RPP) 1. Sesuai dengan Nota Kesepahaman antara Mahkamah Agung dan Kementerian Keuangan, yaitu Mahkamah Agung agar meningkatkan potensi (optimalisasi) PNBP; 2. Sudah selesai pada tahap harmonisasi antara Mahkamah Agung dengan Kementerian Keuangan, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Koordinator Bidang Politik,Hukum dan Keamanan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian; 3. Tujuan untuk memberikan kejelasan kepada para pengelola PNBP (kasir/staf kepaniteraan) juga Bendahara Penerimaan di satker agar ada keseragaman dalam pemungutan PNBPnya kepada Masyarakat pencari keadilan(para pihak). 4. Penetapan RPP ( Revisi PP 53/2008) ini akan berlaku setelah 60 hari sejak ditetapkan oleh Presiden 5. Posisi RPP saat ini sudah ada di Kementerian Sekretariat Negara
12 Revisi Jenis PNBP yang berlaku pada Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada di bawahnya berasal dari biaya perkara yang terdiri dari: a. Hak Kepaniteraan Pada Pengadilan Tingkat Pertama; b. Hak Kepaniteraan Pada Pengadilan Tingkat Banding; c. Hak Kepaniteraan Pada Mahkamah Agung RI; d. Hak Kepaniteraan Lainnya. TEMUAN DALAM PENGELOLAAN PNBP 1. Ketidak patuhan Terhadap Perundangan undangan: Pungutan tanpa dasar hukum; Tidak dipungut; Keterlambatan penyetoran/tidak disetorkan ke Kas Negara; Penggunaan langsung. 2. Tarif PNBP yang tidak realistis 3. Perencanaan dan pengawasan PNBP di Satker yang tidak optimal 4. Administrasi pengelolaan PNBP yang belum online 5. Pelayananan Satker pengelola PNBP yang belum sepenuhnya transparan dan akuntabel kepada publik Besaran tarif pelayanan tidak ditunjukkan di tempat pelayanan Pungutan pelayanan tidak sesuai tarif resmi 6. Salah kode akun yang tidak sesuai tupoksi atau salah kode unit organisasi (eselon I) pada saat penyetoran /membuat estimasi Pendapatan PERMASALAHAN ATAS TEMUAN AUDIT BPK (JENIS TEMUAN BPK PADA HASIL PEMERIKSAAN ATAS LKPP TERKAIT PENGELOLAAN PNBP) 1. PNBP TIDAK DISETOR TEPAT WAKTU/TERLAMBAT/BELUM DISETOR 2. PNBP BELUM DIDUKUNG DENGAN DASAR HUKUM YANG MEMADAI AKIBAT : 1. DATA PNBP TIDAK SAMA DENGAN HASIL REKON 2. PNBP KURANG/TIDAK DIPUNGUT
13 LANGKAH PERBAIKAN PENGELOLAAN PNBP YANG TELAH DAN SEDANG DILAKUKAN OLEH MAHKAMAH AGUNG RI 1. BIDANG ADMINISTRASI MEMINTA KEPADA Satker : 1. MENYELESAIKAN TINDAK LANJUT TEMUAN BPK 2. MEMBERIKAN SANKSI KEPADA PENGELOLA PNBP YANG TIDAK TERTIB 3. MENGOPTIMALKAN FUNGSI PENGAWASAN INTERNAL BAIK DISATKER MAUPUN DI TINGKAT BANDING DALAM PENGAWASAN PENGELOLAAN PNBP 4. MELAKUKAN SOSIALISASI PERBAIKAN PENGELOLAAN PNBP KEPADA SATKER 2. BIDANG REGULASI 1. MEREVISI PP TARIF PNBP UNTUK MENYESUAIKAN TARIF PNBP SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN KEBUTUHAN PELAYANAN 2. MEMBUAT PEDOMAN PNBP MAHKAMAH AGUNG 3. BIDANG SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI PENYEMPURNAAN APLIKASI PNBP PADA SIMARI ONLINE Ralat Kode Akun/unit organisasi/satker Berdasarkan Surat Edaran Dirjen Perbendaharaan No. SE-35/PB/ 2009 tentang Tata Cara Perbaikan Data PNBP Perbaikan data PNBP dilakukan terhadap : a. Kesalahan kode Setoran b. Kesalahan penyetoran penerimaan negara berupa penyetoran beberapa jenis setoran dan/atau beberapa satuan kerja (satker) penyetor, menggunakan 1(satu) kali bukti setor Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP), Simponi/ Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) dan disahkan dengan 1 (satu) Nomor Tanda Penerimaan Negara (NTPN) c. Kesalahan penyetoran tidak mengakibatkan uang keluar dari Rekening Kas Negara TUJUAN DAN KOMITMEN KE DEPAN 1. Semua pungutan PNBP harus memiliki dasar hukum; 2. Peningkatan Potensi PNBP dan Perbaikan Kinerja Satker 3. Memantau progress penyelesaian tindak lanjut atas rekomendasi BPK ; 4. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang menghambat pelaksanaan tindak lanjut atas rekomendasi BPK beserta langkah- langkah untuk mengatasi permasalahan tersebut; 5. Mencegah terjadinya temuan serupa berulang terhadap pengelolaan PNBP pada Mahkamah Agung dan Badan Peradilan Yang Berada Dibawahnya ditahun berjalan dan tahun-tahun mendatang 6. Meningkatkan kualitas pengelolaan PNBP Satker menjadi lebih akuntabel dan transparan 7. Perbaikan pelayanan public oleh Satker yang mengelola PNBP 8. Data PNBP pada aplikasi PNBP di SIMARI Online wajib sama dengan hasil rekonsiliasi dengan LRA Pendapatan pada SAIBA 9. Menyetor PNBP tepat waktu
14 10. Meningkatkan pengendalian dalam pengelolaan PNBP dan penyelesaian Piutang 11. Mendorong peran APIP dalam melakukan pengawasan pengelolaan PNBP 12. Mengoptimalkan penggunaan Sistem Informasi PNBP Online (SIMPONI) 13. Mengoptimalkan fungsi pengawasan dan pengendalian terkait PNBP yang bersumber dari pemanfaatan BMN, antara lain melalui system pengawasan dan pengendalian yang terintegras 14. Mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian pada LKPP. Terima Kasih
15 QUALITY ASSURANCE
16 QUALITY ASSURANCE PERAN PENTING AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA DAN UANG TITIPAN PIAHK KETIGA DALAM RANGKA MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK MELALUI REFORMASI BIROKRASI EMPAT LINGKUNGAN PERADILAN SE JAWA BARAT Administrasi Umum Pengelolaan Keuangan Negara 1. Membuat form belanja untuk ATK, ART yang dikeluarkan oleh Sekretaris. 2. Pengelolaan Barang Persediaan, 3. Form Kegiatan Pemeliharaan Gedung Kantor, 4. Form Pemeliharaan kendaraan dinas, 5. Penggunaan Keuangan secara rinci oleh bendahara pengeluaran diketahui oleh Sekretaris 6. Kegiatan belanja modal harus mengacu kepada Kepres No 54 Tahun Setelah ditandatangani kontrak paling lama 5 hari kerja harus sudah melaporkan kepada KPPN. 8. Pertanggungjawaban perjalanan dinas. 9. Pertanggungjawaban PNBP yang disetor ke Kas Negara oleh Bendahara Penerima. Keadaan Pengadilan Negeri Purwakarta melihat hal tersebut diatas : 1. Form belanja sudah ada termasuk distribusi barang ke luar. 2. Barang persediaan telah dibukukan pada aplikasi persediaan dikirim ke Simak BMN dari Simak BMN ke Saiba. Bila barang persedian tidak sama dengan keuangan akan muncul pada Saiba Barang Konsumsi yang belum diregister. 3. Form pemeliharaan gedung dan bangunan dibuatkan jadwal pemeliharaan gedung dan bngunan. 4. Form kendaraan dinas dibuatkan buku kontrol. 5. Dibuktikan dengan Buku Kas Umum, Buku Bank, Buku Pajak dll, sesuai aplikasi Silabi semua buku lengkap dan setiap bulan ditandatangani oleh Sekretaris Selaku KPA. 6. Telah dilakukan sesuai Kepres 54 Tahun 2010 yaitu penunjukan langsung dan pemilihan langsung yang nilainya dibawah Rp ,- 7. Telah dilaksanakan dan mengirim ADK Kontrk ke KPPN. 8. Bagi Pejabat yang memegang kendaraan dinas tidak dibolehkan untuk mendapat biaya transport dan pada PN Purwakarta tidak ada biaya transport hanya uang harian saja. (SE MA No 2 Tahun 2017) harus mengacu ke PMK 113 Tahun Pertanggungjawaban PNBP bendahara Penerima telah membuat Buku : Buku Kas Umum, buku pembantu dll dan dimasukan atau diinput pada Saiba, Simari, Komdanas.
17 Namun pada hal-hal tersebut diatas masih ada kekurangan, dan kekurangan tersebut akan kami perbaiki. Temuan : 1. Kasubag Umum tidak membayarkan PNBP Sewa gedung, toko dll sebesar ,- dijatuhi hukuman disiplin. Terjadi pada PN kelas IA Khusus. 2. PPK telah membayarkan full 100% padahal pekerjaan belum 50%, jada kelebihan bayar. 3. Pengacara disuruh tandatangan kosong untuk pengembalian sisa uang panjer. Pembelanjaan Keuangan Negara : 1. dia yang belanja, dia yang membayar, dia yang membukukan itu administrasi yang salah dan keliru. 2. Belanja Lembur : Absennya harus riil. 3. Penatausahaan keuangan perkara Sekretaris harus bertanggungjawab. INSPEKTUR WILAYAH II : 1. Masalah integritas : kurangnya memahami tugas pook dan fungsi 2. Maklumat KMA No. 1/Maklumat/KMA/IX/2017 : dengan adanya maklumat ini atasan langsung dikenai sanksi (pembinaan harus terdokumentasi) 3. Radius. 4. Keluar harus ada ijin tertulis Ka. Bawas : 1. Disiplin dimulai dari diri kita sendiri
18 PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA Pasal 23A Undang Undang Dasar 1945; UU. Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak; UU. Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; UU. Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; UU. Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan; PP. Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak; PP. Nomor 73 Tahun 1999 tentang Tatacara Penggunaan Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Bersumber dari Kegiatan Tertentu; PP. Nomor 1 Tahun 2004 tentang Tata Cara Penyampaian Rencana dan Laporan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak; PP. Nomor 22 Tahun 2005 tentang Pemeriksaan Penerimaan Negara Bukan Pajak; PP. Nomor 53 Tahun 2008 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Mahkamah Agung Dan Badan Peradilan DiBawahnya; PP. Nomor 29 Tahun 2009 tentang Tata Cara Penentuan Jumlah, Pembayaran, dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Terutang; PP. Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tatacara Pelaksanaan APBN; Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.05/2013 tentang Kedudukan dan Tanggung Jawab Bendahara Pada Satuan Kerja Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; Peraturan Menteri Keuangan Nomor 32/PMK.05/2014 tentang Sistem Penerimaan Negara Secara Elektronik; Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Keskretariatan Peradilan. PENDAPATAN NEGARA Penerimaan Perpajakan Penerimaan Negara Bukan Pajak Penerimaan Hibah dari DALAM Negeri dan LUAR Negeri Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) adalah : Seluruh penerimaan Pemerintah Pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan; PNBP pada dasarnya merupakan penerimaan yang berasal dari partisipasi masyarakat dalam rangka membiayai pelayanan Pemerintah yang belum mampu sepenuhnya dibiayai oleh Pemerintah. Bendahara Penerimaan: 1. Diangkat oleh Sekretaris pada Pengadilan Tingkat Pertama dan Banding bukan oleh KPA; 2. Bertanggung jawab dalam Penatausahaan seluruh PNBP pada Satker masingmasing (baik PNBP Fungsional maupun PNBP Umum). Pemungutan dan Penyetoran Instansi Pemerintah wajib menagih dan atau memungut PNBP yang terutang dan wajib menyetor langsung ke Kas Negara Seluruh PNBP dikelola dalam sistem APBN Seluruh PNBP wajib disetor langsung secepatnya ke Kas Negara Bendahara Penerimaan harus menyetorkan seluruh penerimaannya pada akhir hari kerja melalui Bank Umum dan badan lainnya yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan
19 Tarif PNBP Tarif ditetapkan dalam Undang-undang atau Peraturan Pemerintah Tarif PNBP ditetapkan dengan memperhatikan dampak pengenaan terhadap masyarakat dan kegiatan usahanya, biaya penyelenggaraan dan aspek keadilan dalam pengenaan beban kepada masyarakat Tarif PNBP yang berlaku pada Mahkamah Agung sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2008 Pelaporan : Instansi Pemerintah menyampaikan rencana dan laporan realisasi PNBP secara tertulis dan berkala kepada Menteri Keuangan Pejabat Instansi pemerintah wajib melaksanakan penyusunan rencana dan Laporan Realisasi PNBP dalam lingkungan instansi pemerintah yang bersangkutan Materi dalam Rencana dan laporan Realisasi sekurang-kurangnya memuat jenis, tarif, periode dan jumlah PNBP Pemeriksaan Terhadap Wajib Bayar untuk jenis PNBP yang dihitung sendiri oleh Wajib Bayar, atas permintaan Instansi Pemerintah dapat dilakukan pemeriksaan oleh instansi yang berwenang Terhadap Instansi Pemerintah atas permintaan Menteri Keuangan dapat dilakukan pemeriksaan khusus oleh instansi yang berwenang Sanksi: Tidak dipenuhinya kewajiban Instansi Pemerintah untuk menagih dan atau memungut dan menyetor, dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku Dalam hal terjadi keterlambatan pembayaran kekurangan PNBP yang terutang, Wajib Bayar dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar 2% per bulan dari jumlah kekurangan PNBP yang terutang Jenis Penerimaan dalam PNBP 1. Penerimaan Umum, untuk Mahkamah Agung sewa rumah dinas, sewa gedung, kantin, Jasa Giro, penjualan peralatan dan mesin, keterlambatan pekerjaan, dan TGR. 2. Penerimaan Fungsional : Untuk Mahkamah Agung RI diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2008 tentang jenis dan tarif yang berlaku pada Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada dibawahnya. PENATAUSAHAAN PNBP 1. Penerimaan/ terima 2. Penyimpanan 3. Pembukuan 4. Penyetoran 5. Pembukuan Setoran 6. Pelaporan 7. Arsip Penatausahaan PNBP pada Mahkamah Agung sudah berbasis IT, yaitu dengan menggunakan aplikasi PNBP pada SIMARI Online. Yang terdiri dari proses penerimaan, penyetoran, pembukuan dan pelaporan PNBP. Mekanisme Penerimaan PNBP
20 1. Langsung :Para Pihak ke Kasir dari kasir ke Bendahara Penerima dan disetor ke Kas Negara melalui Bank Umum/Pos 2. Tidak langsung ke Bendahara Penerima (bayar non tunai melalui potongan SPM) : pegawai ke Bendahara Pengeluaran/Gaji/Bendahara Penerimaan ke KPPN dan ke Kas Negara. Penyetoran PNBP Melaui aplikasi simponi : Pendaftaran/Registrasi, Perekaman data atau Penyetoran PNBP muncul e billing lalu setor ke teller, ATM, e Bankingkeluar bukti setor pada aplikasi Simponi. Penatausahaan PNBP 1. melalui Aplikasi SIMARI (Online) 2. Aplikasi Silabi 3. Komdanas (online) Pengarsipan PNBP 1. Arsip Dokumen PNBP UMUM 2. Arsip Dokumen PNBP FUNGSIONAL REVISI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2008 (RPP) 1. Sesuai dengan Nota Kesepahaman antara Mahkamah Agung dan Kementerian Keuangan, yaitu Mahkamah Agung agar meningkatkan potensi (optimalisasi) PNBP; 2. Sudah selesai pada tahap harmonisasi antara Mahkamah Agung dengan Kementerian Keuangan, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Koordinator Bidang Politik,Hukum dan Keamanan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian; 3. Tujuan untuk memberikan kejelasan kepada para pengelola PNBP (kasir/staf kepaniteraan) juga Bendahara Penerimaan di satker agar ada keseragaman dalam pemungutan PNBPnya kepada Masyarakat pencari keadilan(para pihak).
21 4. Penetapan RPP ( Revisi PP 53/2008) ini akan berlaku setelah 60 hari sejak ditetapkan oleh Presiden 5. Posisi RPP saat ini sudah ada di Kementerian Sekretariat Negara Revisi Jenis PNBP yang berlaku pada Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada di bawahnya berasal dari biaya perkara yang terdiri dari: a. Hak Kepaniteraan Pada Pengadilan Tingkat Pertama; b. Hak Kepaniteraan Pada Pengadilan Tingkat Banding; c. Hak Kepaniteraan Pada Mahkamah Agung RI; d. Hak Kepaniteraan Lainnya. TEMUAN DALAM PENGELOLAAN PNBP 1. Ketidak patuhan Terhadap Perundangan undangan: Pungutan tanpa dasar hukum; Tidak dipungut; Keterlambatan penyetoran/tidak disetorkan ke Kas Negara; Penggunaan langsung. 2. Tarif PNBP yang tidak realistis 3. Perencanaan dan pengawasan PNBP di Satker yang tidak optimal 4. Administrasi pengelolaan PNBP yang belum online 5. Pelayananan Satker pengelola PNBP yang belum sepenuhnya transparan dan akuntabel kepada publik Besaran tarif pelayanan tidak ditunjukkan di tempat pelayanan Pungutan pelayanan tidak sesuai tarif resmi 6. Salah kode akun yang tidak sesuai tupoksi atau salah kode unit organisasi (eselon I) pada saat penyetoran /membuat estimasi Pendapatan PERMASALAHAN ATAS TEMUAN AUDIT BPK (JENIS TEMUAN BPK PADA HASIL PEMERIKSAAN ATAS LKPP TERKAIT PENGELOLAAN PNBP) 1. PNBP TIDAK DISETOR TEPAT WAKTU/TERLAMBAT/BELUM DISETOR 2. PNBP BELUM DIDUKUNG DENGAN DASAR HUKUM YANG MEMADAI
22 AKIBAT : 1. DATA PNBP TIDAK SAMA DENGAN HASIL REKON 2. PNBP KURANG/TIDAK DIPUNGUT LANGKAH PERBAIKAN PENGELOLAAN PNBP YANG TELAH DAN SEDANG DILAKUKAN OLEH MAHKAMAH AGUNG RI 1. BIDANG ADMINISTRASI MEMINTA KEPADA Satker : 1. MENYELESAIKAN TINDAK LANJUT TEMUAN BPK 2. MEMBERIKAN SANKSI KEPADA PENGELOLA PNBP YANG TIDAK TERTIB 3. MENGOPTIMALKAN FUNGSI PENGAWASAN INTERNAL BAIK DISATKER MAUPUN DI TINGKAT BANDING DALAM PENGAWASAN PENGELOLAAN PNBP 4. MELAKUKAN SOSIALISASI PERBAIKAN PENGELOLAAN PNBP KEPADA SATKER 2. BIDANG REGULASI 1. MEREVISI PP TARIF PNBP UNTUK MENYESUAIKAN TARIF PNBP SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN KEBUTUHAN PELAYANAN 2. MEMBUAT PEDOMAN PNBP MAHKAMAH AGUNG 3. BIDANG SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI PENYEMPURNAAN APLIKASI PNBP PADA SIMARI ONLINE Ralat Kode Akun/unit organisasi/satker Berdasarkan Surat Edaran Dirjen Perbendaharaan No. SE-35/PB/ 2009 tentang Tata Cara Perbaikan Data PNBP Perbaikan data PNBP dilakukan terhadap : a. Kesalahan kode Setoran b. Kesalahan penyetoran penerimaan negara berupa penyetoran beberapa jenis setoran dan/atau beberapa satuan kerja (satker) penyetor, menggunakan 1(satu) kali bukti setor Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP), Simponi/ Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) dan disahkan dengan 1 (satu) Nomor Tanda Penerimaan Negara (NTPN) c. Kesalahan penyetoran tidak mengakibatkan uang keluar dari Rekening Kas Negara TUJUAN DAN KOMITMEN KE DEPAN 1. Semua pungutan PNBP harus memiliki dasar hukum; 2. Peningkatan Potensi PNBP dan Perbaikan Kinerja Satker 3. Memantau progress penyelesaian tindak lanjut atas rekomendasi BPK ; 4. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang menghambat pelaksanaan tindak lanjut atas rekomendasi BPK beserta langkah- langkah untuk mengatasi permasalahan tersebut; 5. Mencegah terjadinya temuan serupa berulang terhadap pengelolaan PNBP pada Mahkamah Agung dan Badan Peradilan Yang Berada Dibawahnya ditahun berjalan dan tahun-tahun mendatang 6. Meningkatkan kualitas pengelolaan PNBP Satker menjadi lebih akuntabel dan transparan 7. Perbaikan pelayanan public oleh Satker yang mengelola PNBP
23 8. Data PNBP pada aplikasi PNBP di SIMARI Online wajib sama dengan hasil rekonsiliasi dengan LRA Pendapatan pada SAIBA 9. Menyetor PNBP tepat waktu 10. Meningkatkan pengendalian dalam pengelolaan PNBP dan penyelesaian Piutang 11. Mendorong peran APIP dalam melakukan pengawasan pengelolaan PNBP 12. Mengoptimalkan penggunaan Sistem Informasi PNBP Online (SIMPONI) 13. Mengoptimalkan fungsi pengawasan dan pengendalian terkait PNBP yang bersumber dari pemanfaatan BMN, antara lain melalui system pengawasan dan pengendalian yang terintegras 14. Mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian pada LKPP. Terima Kasih
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner Scanned by CamScanner Scanned by CamScanner Maklumat Ketua Mahkamah Agung Nomor : 01/Maklumat/KMA/2017 Tentang Pengawasan dan Pembinaan Hakim, Aparatur MA dan Badan Peradilan di Bawahnya
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.912, 2011 KEMENTERIAN SOSIAL. PNBP. Pedoman Pengelolaan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 183 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA
Lebih terperinciPENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP)
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) I. Latar Belakang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah wujud dari pengelolaan keuangan negara yang merupakan instrumen bagi Pemerintah untuk mengatur
Lebih terperinciPENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DIREKTORAT PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK DISAMPAIKAN DALAM KEGIATAN SOSIALISASI PERATURAN
Lebih terperinciTarif atas jenis PNBP ditetapkan dengan memperhatikan :
CATATAN ATAS PENGELOLAAN PNBP BERDASARKAN TEMUAN BPK PADA LKPP 2010 PENDAHULUAN PNBP adalah seluruh penerimaan Pemerintah Pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan Tarif atas Jenis PNBP ditetapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tekanan akuntabilitas pada organisasi sektor publik baik pemerintah di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tekanan akuntabilitas pada organisasi sektor publik baik pemerintah di tingkat pusat maupun daerah mendorong dilakukannya perbaikan kinerja. Pemerintah sebagai
Lebih terperinciPerhubungan Udara perlu dibuat petunjuk teknis sebagai
KEMENTERIANPERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Nomor: KP 173 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAUSAHAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG
Lebih terperinciMENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 183 TAHUN 2011 TENTANG
SALINAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 183 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciBuku Saku. di Lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Panduan Pelaksanaan PNBP
Buku Saku di Lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Panduan Pelaksanaan PNBP 1 Hak Cipta 2017 pada Inspektorat LIPI Penanggung Jawab : Inspektur LIPI Penyusun dan Editor : Tim Inspektorat LIPI 2
Lebih terperinci2016, No Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.577, 2016 KEMENSOS. PNBP. Pengelolaan. Juknis. Pencabutan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN PENERIMAAN
Lebih terperinciNomor : W17-A/1859/OT.01.2/XII/2013 Samarinda, 31 Desember 2013
PENGADILAN TINGGI AGAMA KALIMANTAN TIMUR JL. LETJEN M.T. HARYONO No. 24 TELP. 0541-733337, FAX. 0541-746702 H o m e P a g e : w w w. p t a - s a m a r i n d a. n e t, E m a i l : p t a - s a m a r i n
Lebih terperinciSISTEM PENERIMAAN NEGARA
SISTEM PENERIMAAN NEGARA 3 Menjelaskan Pihak-Pihak Terkait Penerimaan Negara Menjelaskan Dokumen Terkait Penerimaan Negara Menjelaskan Metode Penyetoran Penerimaan Negara Menjelaskan Mekanisme Penyetoran
Lebih terperinci3. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menyampaikan beberapa hal diantaranya sebagai berikut:
TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria)
Lebih terperinciPROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PADA DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PADA DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN Nama : Ayu Winarmi NPM : 51213558 Program Studi : Manajemen Keuangan Pembimbing : Dr. Ir. Budiman, MS Latar Belakang Tujuan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152/PMK.02/2014 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152/PMK02/2014 TENTANG PETUNJUK PENYUSUNAN RENCANA PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
Lebih terperinciPara Kuasa Pengguna Anggaran/Barang Wilayah Koordinasi UAPPAW Pengadilan Tinggi Mataram
PENGADILAN TINGGI NUSA TENGGARA BARAT Jalan Majapahit No. 46 Mataram, Telepon (0370) 631081 Fax (0370) 622372 website : www.pt-mataram.go.id email : pengadilan.tinggi.mataram@gmail.com MATARAM NUSA TENGARA
Lebih terperinciTanggal Revisi - SOP PENGAJUAN GAJI DAN TUNJANGAN PEGAWAI. Kualifikasi Pelaksana : Mutu Baku Aktifitas. Pelaksana. Kasubbag. PDG/
PENGADILAN AGAMA MANNA KELAS II mor SOP W7-A2/02.a/OT.01.3/I/2016 BENGKULU SELATAN 38513 Disahkan oleh Sekretaris Mahkamah Agung RI SOP PENGAJUAN GAJI DAN TUNJANGAN PEGAWAI Kualifikasi : 1. Peraturan Menteri
Lebih terperinciMelaksanakan urusan keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal.
- 101-1. NAMA JABATAN : Kepala Bagian Keuangan 2. IKHTISAR JABATAN : Melaksanakan urusan keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal. 3. TUJUAN JABATAN : Terwujudnya pengelolaan keuangan yang efektif dan
Lebih terperinciArsip Nasional Republik Indonesia
Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada
Lebih terperinciKEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI PERATURAN SEKRETARIS KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR : 02/PER/SM/IV/2010
KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI PERATURAN SEKRETARIS KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR : 02/PER/SM/IV/2010 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM PEMBUKUAN
GAMBARAN UMUM PEMBUKUAN 1 Menjelaskan Pengertian Pembukuan Menerangkan Dasar Hukum Pembukuan Menguraikan Ruang Lingkup Pembukuan Menerangkan Ketentuan Umum Pembukuan Menjelaskan Pemeriksaan Kas Menguraikan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinci2013, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA. BAB I KETENTUAN UMU
No.103, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN NEGARA. Pelaksanaan. APBN. Tata Cara. (Penjelesan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 14 TAHUN 2013 TENTANG
KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 14 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL
Lebih terperinciBIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN
BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN No. Dokumen Revisi Tanggal Berlaku Halaman ::0 : 1 Januari 2012 : 1 Dari 15 LEMBAR PENGESAHAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 20165 TENTANG PENATAUSAHAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PADA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS
Lebih terperinciKEDUDUKAN DAN TANGGUNG JAWAB BENDAHARA PADA SATKER PENGELOLA APBN (Sesuai PMK No. 162/PMK.05/2013)
KEMENTERIAN KEUANGAN R.I. DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DIREKTORAT PENGELOLAAN KAS NEGARA KEDUDUKAN DAN TANGGUNG JAWAB BENDAHARA PADA SATKER PENGELOLA APBN (Sesuai PMK No. 162/PMK.05/2013) Jakarta,
Lebih terperinciPENGADILAN AGAMA BANJARMASIN KELAS 1A
Belanja Pegawai (Gaji Induk, Gaji Susulan dan Kekurangan Gaji) Nomor SOP : 01 Revisi Tgl. : Tgl Ditetapkan : 2 Januari 2015 Halaman : 1 dari 3 hal. No Uraian Kegiatan Pelaksanaan DESKRIPSI : Pencairan
Lebih terperinciDATA PENDUKUNG LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 BAGIAN ANGGARAN
DATA PENDUKUNG LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 214 BAGIAN ANGGARAN 5.4 Data Pendukung Laporan Keuangan Daftar Isi LRA Pendapatan dan Pengembalian Pendapatan
Lebih terperinciWALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 180/8/KEP/ /2013 TENTANG
WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 180/8/KEP/422.012/2013 TENTANG PENUNJUKANN PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DANA BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN ANGGARAN 2013 WALIKOTA BATU, Menimbang
Lebih terperinciOrganisasi Tata Laksana. Ditulis oleh arief Rabu, 12 Juni :09 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 12 Juni :02
Daftar Urut Kepangkatan (DUK) adalah suatu daftar yang memuat nama Pegawai Negeri Sipil dari suatu satuan organisasi Negara yang disusun menurut tingkatan kepangkatan ; DUK juga adalah salah satu bahan
Lebih terperinciLAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2016 KEMENRISTEKDIKTI
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI INSPEKTORAT JENDERAL LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2016 KEMENRISTEKDIKTI INTEGRITAS, PROFESIONAL, SEJAHTERA
Lebih terperinciPENATAUSAHAAN PNBP PADA SATUAN KERJA
BAB IV PENATAUSAHAAN PNBP PADA SATUAN KERJA A. KEWAJIBAN SATUAN KERJA DALAM PENATAUSAHAAN PNBP Setiap kementerian negara/lembaga wajib melaksanakan penatausahaan dan akuntansi piutang PNBP yang menjadi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Penyusunan Laporan Realisasi Anggaran dalam Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) 1. Isi Laporan Realisasi Anggaran Dalam Laporan Realisasi Anggaran KPPU
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.150, 2014 KEMEHAN Rekonsiliasi. PNBP. Penyetoran. Pengelolaan. BMN. Tata Cara. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG REKONSILIASI
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.231, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ARSIP NASIONAL. Pengelolaan APBN. Tahun Anggaran 2013. Petunjuk Pelaksanaan. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG
Lebih terperinciLaporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Penjelasan Umum Organisasi Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung tahun 2015 disusun sebagai bentuk perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja dalam mencapai sasaran strategis
Lebih terperinciNo Deskripsi Check KODE SATKER : Daftar Check Laporan Keuangan Tahunan 2013 untuk kode BA.ES
KODE SATKER : Daftar Check Laporan Keuangan Tahunan 2013 untuk kode BA.ES1 005.01 No Check 1. Nilai saldo akhir neraca audited 2012 2. Nilai saldo awal neraca 2013 3. Kesamaan saldo akhir neraca 2012 dan
Lebih terperinciPetunjuk Update Aplikasi SAIBA dan Referensi SAIBA Versi 3.4
Petunjuk Update Aplikasi SAIBA dan Referensi SAIBA Versi 3.4 Hal-hal yang Wajib Diperhatikan: 1. Update Aplikasi dan Referensi SAIBA versi 3.4 agar digunakan dalam penyusunan laporan keuangan tingkat UAKPA
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA WONOSARI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun KRT. Judoningrat, Siraman, Wonosari
PENGADILAN AGAMA WONOSARI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 KRT. Judoningrat, Siraman, Wonosari Gunungkidul KRT. Judoningrat, - DI Yogyakarta Siraman, 55851Wonosari Telp.
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 182 TAHUN 2011 TENTANG
MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 182 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA MENTERI SOSIAL
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1094, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Instansi Vertikal. Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 169/PMK.01/2012
Lebih terperinciBIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN
Halaman : 1 Dari 15 LEMBAR PENGESAHAN PERSEDIAAN BAGIAN BIRO ADMINISTRASI UNIVERSITAS NUSA CENDANA DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI Penyusun SOP Drs. S.A.F. Pandie Ir. D. Roy Nendissa, MP Kepala Biro
Lebih terperinciPihak-Pihak Terkait Penerimaan Negara. Dokumen-Dokumen Terkait Penerimaan Negara
DIKLAT SISTEM PENERIMAAN BENDAHARA NEGARA PENGELUARAN APBN Pihak-Pihak Terkait Penerimaan Negara 1. Wajib Bayar 2. Wajib Pajak 3. Petugas Pungut 4. Bendahara Penerimaan/Bendahara Pengeluaran 5. Kuasa Pengguna
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 277/PMK.05/2014TENTANG RENCANA PENARIKAN DANA, RENCANA PENERIMAAN DANA, DAN PERENCANAAN KAS
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 277/PMK.05/2014TENTANG RENCANA PENARIKAN DANA, RENCANA PENERIMAAN DANA, DAN PERENCANAAN KAS DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Nomor Sifat Lampiran Hal :s-4601- GEDUNG PRIJADI PRAPTOSUHARDJO I LANTAI 2, JALAN Lap. Banteng Timur No 2-4 JAKARTA 10710 TELEPON
Lebih terperinciPetunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan
1 Petunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan Disampaikan oleh: Mohamad Hardi, Ak. MProf Acc., CA Inspektur I Kementerian Ristek Dikti Pada Rapat Koordinasi Pengawasan 2 Februari 2017 1. PELAPORAN KEUANGAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG KLASIFIKASI ARSIP DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
Lebih terperinciPedoman Evaluasi Kinerja Bank/Pos Persepsi mitra kerja KPPN untuk Pegawai Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Lampiran Surat Dirjen PBN No. S-2636/PB/2008 Tanggal 31 Maret 2008 Pedoman Evaluasi Kinerja Bank/Pos Persepsi mitra kerja KPPN untuk Pegawai Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan A. Pendahuluan
Lebih terperinciJakarta, 18 Februari 2010 A.n. Sekretaris Jenderal Kepala Biro Keuangan
KATA PENGANTAR Sebagaimana diketahui sejak Tahun Anggaran 2006, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) memberikan opini terhadap laporan keuangan masingmasing Kementerian/Lembaga. Terkait
Lebih terperinciTanggal 5-18 Juli 2014
SAMBUTAN KEPALA BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PADA PEMBUKAAN RAPAT REKONSILIASI LAPORAN KEUANGAN BMKG SEMESTER I TAHUN 2014 BALAI BESAR MKG WILAYAH I/II/III/IV/V Yang Saya hormati: Tanggal
Lebih terperinciSOP BAGIAN KEUANGAN ADMINISTRASI KEUANGAN
SOP BAGIAN KEUANGAN ADMINISTRASI KEUANGAN a. Pembuatan surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen setelah anggaran / DIPA turun dan Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung RI
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.911, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN SOSIAL. Pengelolaan Keuangan. Pedoman. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 182 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DI
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 (AUDITED)
BAGIAN ANGGARAN 065 LAPORAN KEUANGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 (AUDITED) Jl. Jenderal Gatot Subroto No.44 Jakarta Selatan 12190 KATA PENGANTAR Sebagaimana
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DIREKTORAT PENERIMAAN NEGARAN BUKAN PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DIREKTORAT PENERIMAAN NEGARAN BUKAN PAJAK PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK ( Disampaikan dalam rangka Bimbingan Teknis Penganggaran
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SUB. BAGIAN UMUM DAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA TAREMPA BIDANG UMUM DAN KEUANGAN BIDANG UMUM. Prosedur Penyelesaian Surat Masuk - SEMA. Tahun 996 - Per. Men Pan : Per/0/M.Pan/0/006
Lebih terperinciANALISA TERHADAP OPINI DISCLAIMER BPK-RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LKPP) TAHUN 2007
ANALISA TERHADAP OPINI DISCLAIMER BPK-RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LKPP) TAHUN 2007 Abstrak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kembali memberikan opini disclaimer atas Laporan Keuangan Pemerintah
Lebih terperinci3. Memeriksa, meneliti danmemberikan paraf konsep SAKPA Data 30 menit Data. 4 Memeriksa, meneliti danmemberikan paraf konsep SAKPA Data 30 menit Data
Nomor SOP : W27.A/ 259 /OT.01.3/I/2014 5. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntasi Pemerintahan 6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana
Lebih terperinciWALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN ALOKASI DANA KHUSUS KELURAHAN DI PEMERINTAH KOTA PONTIANAK DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAGIAN ANGGARAN 087 LAPORAN KEUANGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (AUDITED)
BAGIAN ANGGARAN 087 LAPORAN KEUANGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (AUDITED) Jl. Ampera Raya No.7 Cilandak Jakarta Selatan Kata Pengantar... Daftar Isi...
Lebih terperinciBAGIAN ANGGARAN 005 DIPA 01 (308152)
LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA BAGIAN ANGGARAN 005 DIPA 01 (308152) LAPORAN KEUANGAN
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) URUSAN UMUM DAN KEUANGAN NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) URUSAN UMUM DAN KEUANGAN NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN A. ADMINISTRASI TATA PERSURATAN Surat masuk adalah semua surat-surat dinas (termasuk surat
Lebih terperinciPENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PADA BADAN KARANTINA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN
PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PADA BADAN KARANTINA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN Nama : Maria Ulfah NPM : 55213289 Program Studi : Manajemen Keuangan Pembimbing : Dr. Izzati Amperaningrum,
Lebih terperinciS.O.P PENERBITAN SPP-LS UNTUK BELANJA PEGAWAI
PENGADILAN NEGERI PURWODADI KLAS II Jalan Let.Jen. R. Suprapto No. 109 / Fax : ( 0292 ) 4215 Website : http://pn-purwodadi.go.id Nomor SOP W12.U16/540/SOP/05/2016 Tanggal Pembuatan 09 Mei 2016 Tanggal
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.530, 2013 BADAN NARKOTIKA NASIONAL. Akuntansi. Pelaporan. Keuangan. Sistem. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG AKUNTANSI DAN PELAPORAN
Lebih terperinciAKUNTABILITAS KEGIATAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENDESA PDTT DALAM MEWUJUDKAN OPINI WTP
AKUNTABILITAS KEGIATAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENDESA PDTT DALAM MEWUJUDKAN OPINI WTP PAPARAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN DESA, PDTT 18 Mei 2017 KEWAJIBAN UNTUK MENJAWAB DAN MENERANGKAN KINERJA DAN
Lebih terperinci2 Nomor 5071, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2964); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang N
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1294, 2015 KEMENPAN-RB. Arsip. Klasifikasi PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG KLASIFIKASI
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 115/PMK.07/2013 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN PAJAK ROKOK
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 115/PMK.07/2013 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN PAJAK ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 22/Permentan/OT.040/5/2016 TENTANG URAIAN TUGAS PEKERJAAN UNIT KERJA ESELON IV LINGKUP BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data Pada bagian ini penulis akan menguraikan penyajian dan analisis data mengenai pelaksanaan Reviu Laporan Keuangan Kementerian Dalam Negeri
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 115 /PMK.07/2013 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN PAJAK ROKOK
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 115 /PMK.07/2013 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN PAJAK ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARANOMOR : PER-07/KN/2009 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN REKONSILIASI DATA BARANG
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99/PMK.06/2006 TENTANG MODUL PENERIMAAN NEGARA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99/PMK.06/2006 TENTANG MODUL PENERIMAAN NEGARA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. b. c. d. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 7 ayat
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 228/PMK.05/2010 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN
Lebih terperinciPELAKSANA. Kegiatan MAHKAMAH AGUNG RI : KETUA PENGADILAN TINGGI BALI. Jalan Tantular Barat Nomor 1 Denpasar SOP UANG LEMBUR
Jalan Tantular Barat mor 1 mor SOP W24-U / 03 / KU / 1 / 2017 SOP UANG LEMBUR 1 2 3... 4 Peraturan Menteri Keuangan mor 125/PMK.05/2009 Peraturan Menteri Keuangan mor : 190/PMK.05/2012 tentang tata Cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 30 Undang-undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Pasal 30 Undang-undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-undang terkait lainnya, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI)
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga
PENGADILAN NEGERI SIBOLGA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga Sibolga Jl. Padangsidimpuan - Sumatera Utara 22553 No. 6 Sibolga Telp. Sibolga
Lebih terperinciC. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA
C. PENJELASAN ATAS POS POS NERACA C.1. PENJELASAN UMUM NERACA . Penjelasan atas pospos neraca
Lebih terperinci1. Unit pengolah membuat Surat Permintaan Pem-bayaran (SPP) yang ditanda-tangani oleh
No. Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan Unit/Pejabat Terkait DESKRIPSI : BELANJA PEGAWAI : Pencairan Gaji Induk, Susulan dan Kekurangan Gaji A. PENGINPUTAN DATA Alur kerja dimulai dengan menginput seluruh
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Pengelolaan Dana Kas Kecil Bendahara Pengeluaran adalah orang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan
Lebih terperinciKEDUDUKAN DAN TANGGUNG JAWAB BENDAHARA PADA SATKER PENGELOLA APBN (Sesuai PMK No. 162/PMK.05/2013)
KEMENTERIAN KEUANGAN R.I. DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KEDUDUKAN DAN TANGGUNG JAWAB BENDAHARA PADA SATKER PENGELOLA APBN (Sesuai PMK No. 162/PMK.05/2013) 1 DASAR HUKUM 1. 2. 3. 4. 5. UU No. 17 Tahun
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS
BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS IV.1. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS LEMIGAS merupakan Satuan Kerja yang melakukan pemungutan PPh Pasal
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA
SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK
Lebih terperinci2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1725, 2015 KEMENPAR. Dekonsentrasi. Pelaksanaan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI
Lebih terperinciPP NOMOR 23 TAHUN 2006 PASAL 26 dan Perdirjen 67/PB/2007Pasal 2
Pencatatan PNBP Pendidikan Tinggi Berdasarkan BAS RAHMAT MULYONO DIREKTORAT AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN WORKSHOP PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PELAPORAN SATKER PT
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN (04)
PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA LAPORAN KEUANGAN (04) Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Baru Kotaraja Nomor 103 Jayapura Jl.Baru - Papua Kotaraja 99225 No.103 Telp. Jayapura (0967) 583210
Lebih terperinciKEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET-DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI JANUARI
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET-DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI JANUARI 2017 1 1. KEBIJAKAN PENGELOLAN KEUANGAN. 2 MASALAH LAPORAN
Lebih terperinci5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Perkembangan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perkembangan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Yogyakarta Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Yogyakarta pada awalnya dibentuk dengan nama Kantor Bendahara
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-33.1-/218 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan
Lebih terperinci7. Memeriksa laporan realisasi anggaran manual ( bulan, triwulan & semester ) 8. Memeriksa catatan atas laporan keuangan (Semester & tahunan)
PENGADILAN AGAMA SINJAI JL. Jenderal Sudirman Nomor. 5 Tlp. (0482) 21054 E-Mail pasinjai@yahoo.co.id Faks. (0482) 21079 S I N J A I 92651 Nomor SOP 0046 Tanggal Pembuatan 03-02- 2014 Tanggal Revisi Disahkan
Lebih terperinciBADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL (065) LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Audited) Jalan Jenderal Gatot Subroto Nomor 44 Jakarta Selatan 12190 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TARIF ATAS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK DARI HAK PENGELOLAAN NAMA DOMAIN INDONESIA DENGAN
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Subbagian Akuntansi dan Pelaporan
- 141-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Akuntansi dan Pelaporan 2. lkhtisar JABATAN : Melakukan akuntansi pelaksanaan anggaran dan penyusunan laporan keuangan Direktorat Jenderal. 3. TUJUAN JABATAN :
Lebih terperinciArsip Nasional Republik Indonesia
Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pencairan Anggaran Belanja di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui. Disetujui di Jakarta
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN PENGELOLAAN PNBP
1 KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN PENGELOLAAN PNBP Definisi PNBP PNBP adalah seluruh penerimaan Pemerintah pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan Pasal 1 angka 1 UU Nomor
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DIREKTORAT PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PENGELOLAAN PNBP DAN TANTANGAN KEDEPAN
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DIREKTORAT PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PENGELOLAAN DAN TANTANGAN KEDEPAN JAKARTA, 30 NOVEMBER 2017 Landasan Filosofis Pengelolaan Tujuan negara dalam
Lebih terperinciSOP Pelaksanaan Tugas Bendahara Penerimaan PNBP. Dasar Hukum : Kualifikasi Pelaksana : 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ;
Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif SOP an Tugas Bendahara Penerimaan PNBP Drs. H. Ediwarman, SH. MHI. Undang-undang Nomor 7 Tahun 00 tentang Keuangan Negara ; Pejabat Struktural. Undang-undang
Lebih terperinciPENGADILAN NEGERI ARGA MAKMUR Jln. Jend. Sudirman No. 226 (0737) , Home Page:
PENGADILAN NEGERI ARGA MAKMUR Jln. Jend. Sudirman No. 226 (0737) 521004, 521014 Home Page: http://www.pn-argamakmur.go.id/ ARGA MAKMUR BENGKULU UTARA Standard Operating Procedures DI BAGIAN KEUANGAN NO
Lebih terperinci