BAB 3 ANALISIS PROGRAM. perusahaan dapat berjalan dengan baik.hal ini penting mengingat organisasi mencakup

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS PROGRAM. perusahaan dapat berjalan dengan baik.hal ini penting mengingat organisasi mencakup"

Transkripsi

1 24 BAB 3 ANALISIS PROGRAM 3.1 Gambaran Umum Struktur Organisasi Transjakarta Setiap perusahaan perlu memiliki struktur organisasi yang sesuai agar perusahaan dapat berjalan dengan baik.hal ini penting mengingat organisasi mencakup pembagian kerja, wewenang, serta tanggung jawab untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.salah satu factor yang mempengaruhi kinerja suatu perusahaan adalah struktur organisasi dan batasan-batasan tanggung jawab semua pihak dalam perusahaan. Dalam membentuk dan menetapkan suatu struktur organisasi, perlu diperhatikan bahwa organisasi harus mempunyai tujuan dan merupakan alat bagi pimpinan dalam melakukan pengawasan terhadap bawahannya.pendelegasian tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari pimpinan harus jelas, tegas, dan berjalan menurut garis yang telah ditentukan dan dapat dipahami oleh setiap personil yang berada dalam organisasi tersebut.untuk memilih personil yang berada dalam organisasi tersebut, perlu dilakukan seleksi sesuai dengan keahliannya.

2 25 Gambar 3.1 Struktur Organisasi Profil BLU Transjakarta Visi Busway Transjakarta adalah sebagai angkutan umum yang mampu memberikan pelayanan public yang cepat, aman, nyaman, manusiawi, efisien, berbudaya dan bertaraf internasional.

3 26 Misi Busway Transjakarta adalah: 1. Melaksanakan reformasi sistem angkutan umum busway dan budaya penggunaan angkutan umum. 2. Menyediakan pelayanan yang lebih dapat diandalkan, berkualitas tinggi, berkeadilan, dan berkesinambungan di DKI Jakarta. 3. Memberikan solusi jangka menengah dan jangka panjang terhadap permasalahan di sector angkutan umum. 4. Menerapkan mekanisme pendekatan dan sosialisasi terhadap stakeholder dan sistem transportasi terintegrasi. 5. Mempercepat implementasi sistem jaringan busway di Jakarta sesuai aspek kepraktisan, kemampuan masyarakat untuk menerima sistem tersebut, dan kemudahan pelaksanaan. 6. Mengembangkan struktur institusi yang berkesinambungan. 7. Mengembangkan lembaga pelayanan masyarakat dengan pengelolaan keuangan yang berlandaskan good corporate governance, akuntabilitas dan transparansi Gambaran Bus Kota Transjakarta Bermula dari gagasan perbaikan sistem angkutan umum di DKI Jakarta yang mengarah kepada kebijakan prioritas angkutan umum, maka perlu dibangun suatu sistem angkutan umum yang dapat mengakomodasi pengguna dari segala golongan.pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyusun Pola Transportasi Makro (PTM) sebagai perencanaan umum pengembangan sistem transportasi di wilayah DKI Jakarta

4 27 yang ditetapkan melalui Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 103 Tahun 2007.Mengacu pada PTM tersebut, untuk tahap awal realisasinya dibangun suatu jaringan sistem angkutan umum massal yang menggunakan bus pada jalur khusus (Bus Rapid Transit/BRT). Badan Layanan Umum Transjakarta Busway semula merupakan lembaga non struktural dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yaitu Badan Pengelola (BP) Transjakarta Busway, sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 110 Tahun Sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 48 Tahun 2006, BP(Sumber: INSTRAN). Transjakarta Busway diubah menjadi lembaga struktural dan menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Perhubungan yang mendapat kewenangan pengelolaan keuangan berbasis PPK-BLUD, yang mempunyai kegiatan utama memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna busway. Transjakarta Busway mulai beroperasi tanggal 15 Januari 2004 dengan dibukanya koridor 1 (Blok M-Kota).Pada awal operasi jumlah penumpang sekitar orang per hari dan pada tahun 2005 mengalami peningkatan menjadi rata-rata orang per hari.tanggal 15 Januari 2006 koridor 2 (Pulogadung-Harmoni) dan koridor 3 (Kalideres-Harmoni) dibuka dengan jumlah penumpang mencapai penumpang per hari.pada 27 Januari 2007, koridor bertambah, yaitu koridor 4 (Pulogadung-Dukuh Atas), koridor 5 (Ancol-Kp. Melayu), koridor 6 (Ragunan-Dukuh Atas) dan koridor 7 (Kp. Rambutan-Kp. Melayu) dengan rata-rata penumpang

5 28 mencapai penumpang.pada 21 Februari 2009 koridor 8 (Lebak Bulus- Harmoni) diresmikan dengan rata-rata penumpang per hari seluruh koridornya. Pada saat awal beroperasi, Tranjakarta mengalami banyak masalah, salah satunya adalah ketika atap salah satu busnya menghantam terowongan rel kereta api. Selain itu, banyak dari bus-bus tersebut yang mengalami kerusakan, baik pintu, tombol pemberitahuan lokasi halte, hingga lampu yang lepas.selama dua minggu pertama, dari 15 Januari 2004 hingga 30 Januari 2004, bus Transjakarta memberikan pelayanan secara gratis.kesempatan itu digunakan untuk sosialisasi, di mana warga Jakarta untuk pertama kalinya mengenal sistem transportasi yang baru.lalu, mulai 1 Februari 2004, bus Transjakarta mulai beroperasi secara komersil. Bus yang digunakan sebagai bus Transjakarta adalah: Koridor 1: bus Mercedes-Benz dan Hino berwarna merah dan kuning. Koridor 2: bus Daewoo berwarna biru - putih, dan warna abu-abu. Koridor 3: bus Daewoo berwarna kuning - merah, dan warna abu-abu. Koridor 4: bus Daewoo dan Hyundai (JTM), bus Hino (PP) berwarna abu-abu. Koridor 5: bus gandeng HuangHai (JMT), bus gandeng Komodo (LRN) berwarna abu-abu. Koridor 6: bus Daewoo dan Hyundai (JTM), bus Hino (PP) berwarna abu-abu. Koridor 7: bus Daewoo dan Hyundai (JMT), bus Hino (LRN) berwarna abu-abu. Koridor 8: bus Hino (LRN) bus Hino (PP) berwarna abu-abu.

6 29 Semua armada Transjakarta tersebut disertai dengan gambar elang bondol terbang sambil mencengkram beberapa buah salak di bagian eksterior.bahan bakar yang digunakan di koridor 1 adalah bio solar.untuk Koridor 2-8 berbahan bakar gas. Bus-bus ini dibangun dengan menggunakan bahan-bahan pilihan. Untuk interior langit-langit bus, menggunakan bahan yang tahan api sehingga jika terjadi percikan api tidak akan menjalar. Untuk kerangkanya, menggunakan Galvanil, suatu jenis logam campuran seng dan besi yang kokoh dan tahan karat. Bus Transjakarta memiliki pintu yang terletak lebih tinggi dibanding bus lain sehingga hanya dapat dinaiki dari halte khusus busway (juga dikenal dengan sebutan shelter). Pintu tersebut terletak di bagian tengah kanan dan kiri. Untuk bus gandeng memiliki tiga pasang pintu yaitu bagian depan, tengah, belakang kanan dan kiri. Sedangkan bus single di koridor 4-8 memiliki dua pasang pintu, yaitu bagian depan dan belakang kanan dan kiri. Pintu bus menggunakan sistem lipat otomatis yang dapat dikendalikan dari konsol yang ada di panel pengemudi. Untuk bus koridor 2-8, mekanisme pembukaan pintu telah diubah menjadi sistem geser untuk lebih mengakomodasi padatnya penumpang pada jam-jam tertentu, di dekat kursi-kursi penumpang yang bagian belakangnya merupakan jalur pergeseran pintu, dipasang pengaman yang terbuat dari gelas akrilik untuk menghindari terbenturnya bagian tubuh penumpang oleh pintu yang bergeser.setiap bus dilengkapi dengan papan pengumuman elektronik dan pengeras suara yang memberitahukan halte yang akan segera dilalui kepada para penumpang dalam 2 bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Setiap bus juga dilengkapi dengan sarana komunikasi

7 30 radio panggil yang memungkinkan pengemudi untuk memberikan dan mendapatkan informasi terkini mengenai kemacetan, kecelakaan, barang penumpang yang tertinggal, dan lain-lain. Untuk keselamatan penumpang disediakan 8 buah palu pemecah kaca yang terpasang di beberapa bingkai jendela dan 3 buah pintu darurat (koridor 1-3), 1 pintu darurat (koridor 4-8) yang bisa dibuka secara manual untuk keperluan evakuasi cepat dalam keadaan darurat, serta dua tabung pemadam api di depan dan di belakang. Untuk menjaga agar udara tetap segar, terutama pada jam-jam sibuk, mulai bulan Januari 2005 secara bertahap di setiap bus telah di pasang alat pengharum ruangan otomatis, yang secara berkala akan melakukan penyemprotan parfum. Sampai saat ini sudah ada 11 koridor yang dilalui Busway Transjakarta(Wibo, 2010): 1. Koridor 1 (Blok M Kota) Koridor 1 melayani rute dari Terminal Blok M sampai depan Stasiun Kota. Jalan-jalan yang dilalui koridor 1 adalah: Sultan Hasanuddin, Trunojoyo, Sisingamangaraja, Sudirman, MH Thamrin, Medan Merdeka Barat, Majapahit, Gajah Mada/Hayam Wuruk, Pintu Besar Selatan, lalu berputar di depan Stasiun Kota untuk kembali ke Blok M.

8 31 2. Koridor 2 (Pulogadung Harmoni) Koridor 2 melayani rute dari Terminal Pulogadung sampai halte Harmoni. Jalan-jalan yang dilalui koridor 2 dari Pulogadung ke Harmoni adalah: Perintis Kemerdekaan, Suprapto, Kramat Bunder, Senen Raya, Kwini 2, Abdul Rahman Saleh, Pejambon, Medan Merdeka Timur, Perwira, Lapangan Banteng Barat, Kathedral, Veteran, lalu berputar di halte Harmoni. Sedangkan untuk arah sebaliknya dari Harmoni ke Pulogadung, jalan-jalan yang dilalui koridor 2 adalah: Majapahit, Medan Merdeka Barat, Medan Merdeka Selatan, Ridwan Rais, Prapatan Tugu Tani-Kwitang, Kramat Bunder, Suprapto, Perintis Kemerdekaan, masuk ke Terminal Pulogadung. 3. Koridor 3 (Kalideres Pasar Baru) Koridor 3 melayani rute dari Terminal Kalideres sampai halte Pasar Baru. Jalan-jalan yang dilalui koridor 3 adalah: Daan Mogot, Kyai Tapa, Hasyim Ashari, Hayam Wuruk/Gajah Mada, Juanda/Veteran, Pos, lalu berbelok memutari Kantor Pos Pusat melewati Lapangan Banteng Utara untuk kembali ke Kalideres. 4. Koridor 4 (Pulogadung Dukuh Atas) Koridor 4 melayani rute dari Terminal Pulogadung sampai halte Dukuh Atas 2. Jalan-jalan yang dilalui koridor 4 adalah: Raya Bekasi, Pemuda, Pramuka, Matraman, Tambak, Sultan Agung, Galunggung, lalu memutari gedung Landmark untuk kembali ke Pulogadung. Mulai dari pukul 13:00 sampai

9 32 akhir operasi transjakarta pukul 22:00, rute koridor 4 akan dialihkan lewat halte Bermis. Rute Pulogadung-Dukuh Atas setelah dialihkan yaitu dari Terminal Pulogadung akan lewat jalur koridor 2, berhenti di halte Bermis, lalu berbelok ke Jalan Kayu Putih dan masuk ke jalur koridor 4 di halte Velodrome. Untuk arah sebaliknya, setelah halte Sunan Giri, koridor 4 akan keluar jalur, lalu berbelok ke Jalan Kayu Putih. Berhenti di halte Bermis dan masuk ke terminal melalui jalur koridor Koridor 5 (Ancol Kampung Melayu) Koridor 5 melayani rute dari halte di dalam komplek Ancol sampai ke Terminal Kampung Melayu. Jalan-jalan yang dilalui koridor 5 adalah: Gunung Sahari, Pasar Senen, Kramat Raya, Salemba, Matraman Raya, Jatinegara Timur, berputar di Kampung Melayu ke arah Jatinegara Barat dan seterusnya untuk kembali ke Ancol. 6. Koridor 6 (Ragunan Dukuh Atas) Koridor 6 melayani rute dari halte di depan Kebun Binatang Ragunan sampai halte Dukuh Atas 2. Jalan-jalan yang dilalui koridor 6 adalah: RM Harsono, Warung Jati Barat, Mampang Prapatan, Rangkayo Rasuna Said, Latuharhari, Sultan Agung, Galunggung, lalu memutari gedung Landmark ke Galunggung, Sultan Agung, dan berbelok ke Rangkayo Rasuna Said untuk kembali ke Ragunan.

10 33 7. Koridor 7 (Kampung Rambutan Kampung Melayu) Koridor 7 melayani rute dari Terminal Kampung Rambutan sampai terminal Kampung Melayu. Jalan-jalan yang dilalui koridor 7 adalah: TB Simatupang, Raya Bogor, Sutoyo, MT Haryono, Otto Iskandardinata, lalu berputar di Kampung Melayu untuk kembali ke Kampung Rambutan. 8. Koridor 8 (Lebak Bulus Harmoni) Koridor 8 melayani rute dari Terminal Lebak Bulus sampai halte Harmoni. Jalan-jalan yang dilalui koridor 8 adalah: Pasar Jumat, Raya Ciputat, TB Simatupang, Metro Pondok Indah, Sultan Iskandar Muda, Teuku Nyak Arif, Soepono, Panjang Raya, Daan Mogot, S Parman, Tomang Raya, Kyai Caringin, Balikpapan, Suryopranoto, berbelok ke Harmoni, lalu berputar di jalan Juanda/Veteran sebelum halte Pecenongan dan kembali ke Lebak Bulus. Koridor 8 dibagi dua rute setiap hari, yaitu Lebak Bulus-Harmoni (lewat Roxy) dan Harmoni-Grogol Koridor 9 (Pinang Ranti Pluit) Koridor 9 melayani rute dari Terminal Pinang Ranti sampai halte Pluit. Jalanjalan yang dilalui koridor 9 adalah: Pondok Gede Raya, Raya Bogor, Sutoyo, MT Haryono, Gatot Subroto, S Parman, Satria/Makaliwe, Jelambar, Latumeten, Jembatan Dua, Jembatan Tiga, Pluit Putra/Pluit Putri, lalu memutari Pluit Indah, Pluit Barat, Pluit Permai, berhenti di halte Pluit dan dilanjutkan ke Pluit Timur untuk kembali ke Pinang Ranti. Koridor 9 dibagi

11 34 dua rute setiap hari yaitu Pinang Ranti-Pluit (lewat Tol Jagorawi) dan PGC- Grogol Koridor 10 (Tanjung Priok PGC) Koridor 10 melayani rute dari Terminal Tanjung Priok sampai halte PGC. Jalan-jalan yang dilalui koridor 10 adalah: Stasiun Tanjung Priok, Enggano, Yos Sudarso, Ahmad Yani, DI Panjaitan, Sutoyo, masuk ke halte PGC dan keluar di pintu Dewi Sartika untuk kembali ke arah Tanjung Priok. Selain koridor-koridor yang telah beroperasi, BLU Transjakarta juga merencanakan pembangunan koridor baru yang melayani rute: 1. Koridor 11 (Kampung Melayu Pulo Gebang) Rute ini adalah Kampung Melayu ke Pulo Gebang.Jalan-jalan yang dilewati adalah jalan G.Rachmat, Soegiono, Soekanto. 2. Koridor 12 (Pluit Tanjung Priok) Rute ini adalah Pluit ke Tanjung Priok.Jalan-jalan yang dilewati adalah Pelabuhan, Kota, Mangga 2, Gunung Sahari, Danau Sunter Selatan. 3. Koridor 13 (Blok M Pondok Kelapa) Rute ini adalah Blok M ke Pondok Kelapa.Jalan-jalan yang dilewati adalah Kebayoran, Pancoran, Tebet, Haryono, Kalimalang. 4. Koridor 14 (Manggarai UI) Rute ini adalah Manggarai ke UI.Jalan-jalan yang dilewati adalah Supomo, Pasar Minggu, Simatupang, Lenteng Agung.

12 35 5. Koridor 15 (Ciledug Blok M) Rute ini adalah Ciledug ke Blok M. Jalan-jalan yang dilewati adalah jalan Hos Cokroaminato, Ciledug. Gambar 3.2 Peta Jalur Busway

13 36 Gambaran Umum Koridor Blok M Kota Koridor Blok Kota secara resmi dioperasikan pada tanggal 15 januari 2004 dan tarif secara penuh diberlakukan efektif mulai tanggal 1 Februari Spesifikasi teknis dan operasional koridor dan armada bus adalah sebagai berikut(murdiono, 2006): Spesifikasi: Panjang Koridor :12,9 km Jumlah Halte :20 halte Jarak rata-rata antara halte :650 meter Jam Kedatangan / Keberangkatan Bus: Jam Sibuk :1,5 menit Jam Biasa :2-3 menit Jam Pelayanan : WIB Pelayanan Operasional: Waktu tempuh rata-rata :45 menit Kecepatan maksimum :50 km/jam Armada Bus: Jumlah armada bus :40 Bus Kapasitas penumpang :85 Orang

14 Gambar 3.3Rute Koridor Kota Blok M 37

15 Metoda Pengumpulan Data Data Primer Berdasarkan hasil dari dokumentasi yang dilakukan perusahaan dari halte awal keberangkatan sampai halte pemberhentian terakhir dan sebaliknya, didapatlah data berikut: Tabel 3.1 Data Koridor Blok M Kota No Asal Halte Tujuan Halte Waktu Kemacetan Headway Jumlah Penumpang 1 Blok M Masjid Agung Masjid Agung Bundaran Senayan Bundaran Senayan Gelora Bung Karno Gelora Bung Karno Polda Metro Polda Metro Bendungan Hilir Bendungan Hilir Karet Karet Setiabudi Setiabudi Dukuh Atas Dukuh Atas Tosari Tosari Bundaran H.I , Bundaran H.I Sarinah Sarinah Bank Indonesia Bank Indonesia Monas Monas Harmoni Harmoni Sawah Besar Sawah Besar Mangga Besar Mangga Besar Olimo Olimo Glodok Glodok Stasiun Kota Jakarta Frekuensi 40 Bus/Jam Kapasitas Jalur 3400 Orang /Jam

16 39 Tabel 3.2 Data Koridor Kota Blok M No Asal Halte Tujuan Halte Waktu Kemacetan Headway Jumlah Penumpang 1 Stasiun Kota Jakarta Glodok Glodok Olimo Olimo Mangga Besar Mangga Besar Sawah Besar Sawah Besar Harmoni Harmoni Monas Monas Bank Indonesia Bank Indonesia Sarinah Sarinah Bundaran H.I Bundaran H.I Tosari , Tosari Dukuh Atas Dukuh Atas Setiabudi Setiabudi Karet Karet Bendungan Hilir Bendungan Hilir Polda Metro Polda Metro Gelora Bung karno Gelora Bung Karno Bundaran Senayan Bundaran Senayan Masjid Agung Masjid Agung Blok M Frekuensi 41 Bus/Jam Kapasitas Jalur 3485 Orang /Jam (Waktu dan kemacetan dihitung dalam hitungan detik dan dokumentasi dilakukan pada waktu peak hour pagi ( ) pada hari senin). Berdasarkan data tersebut, diketahui waktu tempuh rata-rata = dan waktu keberangkatan antar Bus (Headway)untuk rute Blok M Kota begitu juga arah sebaliknya, Sehingga untuk masalah waktu tempuh dianggap masih layak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan awal peresmian Busway Transjakarta yaitu 45 menit untuk sekali jalan (one way) dan untuk masalah waktu keberangkatan antar Bus (Headway) masih layak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan awal peresmian Busway Transjakarta yaitu kurang dari 2 menit pada setiap keberangkatan.

17 Permasalahan yang Dihadapi Pada kondisi sekarang ini dimana waktu serba cepat, penjadwalan haruslah dibuat dengan teliti.semakin efektif suatu penjadwalan, semakin efisien orang tersebut beraktifitas, Sehingga dengan adanya jadwal yang optimal, tentu dapat membantu meningkatkan produktifitas. Oleh karena itu dalam tugas akhir ini, penulis membuat suatu program optimalisasi penjadwalan yang dapat membantu masyarakat untuk membuat jadwal yang efektif dan efisien. 3.4 Penyelesaian Masalah Program yang akan dibuat oleh penulis adalah suatu sistem penjadwalan yang dibuat dengan memasukkan input dari admin sebagai database, dan user memasukkan input untuk melihat jadwal. Program ini dibuat dengan mengaplikasikan metoda Harmony Searchdan program ini dibuat secara user friendly. 3.5 Analisis dan Perhitungan Waktu Tempuh dengan metoda Harmony Search Pada penjadwalan Busway Transjakarta, terdapat aspek aspek yang mempengaruhi penjadwalan tersebut.untuk menganalisis aspek aspek tersebutlah dipakai metoda Harmony Search.Adapun aspek aspek yang dimaksud, yaitu: 1. Waktu tempuh bus. 2. Waktu untuk menarik dan menurunkan penumpang. 3. Waktu keberangkatan antar armada (Headway).

18 41 4. Waktu kemacetan Dengan menganalisis aspek aspek berikut, maka perhitungan pada Blok M Kota: f(x) = 1 Keterangan: 1. f(x) adalah waktu tempuh (detik) adalah bus yang sedang beroperasi. 3. STDN adalah banyaknya halte dari awal sampai halte yang diminta. 4. L/V adalah waktu tempuh bus berdasarkan perhitungan jarak dibagi kecepatan bus (detik). 5. B/A adalah waktu menaikkan dan menurunkan penumpang (boarding/arriving) (detik). 6. Headway adalah waktu keberangkatan antar armada. Waktu headway didapat berdasarkan perhitungan(perdana, 2008): H = t s + t a + t + t r + t b t s = waktu berhenti t a = waktu akselerasi waktu tambahan untuk safety t r = waktu tambahan akibat perbedaan reaksi t b = waktu pengereman

19 42 7. Traffic adalah waktu kemacetan (detik). Maka, dari data diatas apabila dimasukkan ke dalam rumus, hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Perhitungan Koridor Blok M Kota No Asal Halte Tujuan Halte Waktu Tempuh 1 Blok M Masjid Agung Masjid Agung Bundaran Senayan Bundaran Senayan Gelora Bung Karno Gelora Bung Karno Polda Metro Polda Metro Bendungan Hilir Bendungan Hilir Karet Karet Setiabudi Setiabudi Dukuh Atas Dukuh Atas Tosari Tosari Bundaran H.I Bundaran H.I Sarinah Sarinah Bank Indonesia Bank Indonesia Monas Monas Harmoni Harmoni Sawah Besar Sawah Besar Mangga Besar Mangga Besar Olimo Olimo Glodok Glodok Stasiun Kota Jakarta 288

20 43 Tabel 3.4 Perhitungan Koridor Kota Blok M No Asal Halte Tujuan Halte Waktu Tempuh 1 Stasiun Kota Jakarta Glodok Glodok Olimo Olimo Mangga Besar Mangga Besar Sawah Besar Sawah Besar Harmoni Harmoni Monas Monas Bank Indonesia Bank Indonesia Sarinah Sarinah Bundaran H.I Bundaran H.I Tosari Tosari Dukuh Atas Dukuh Atas Setiabudi Setiabudi Karet Karet Bendungan Hilir Bendungan Hilir Polda Metro Polda Metro Gelora Bung karno Gelora Bung Karno Bundaran Senayan Bundaran Senayan Masjid Agung Masjid Agung Blok M Perancangan Program Aplikasi Pada tahap perancangan program aplikasi ini, akan dibuat rancangan layar dan rancangan proses dari program aplikasi yang akan dibuat. Untuk aplikasi ini digunakan web program PHP dan untuk aplikasi databasenya digunakan MySQL.

21 Flowchart Program Aplikasi Gambar 3.4Flowchart Program Aplikasi Program dimulai dengan modul autentikasi user, dengan mengautentikasi user, maka memberi batas akses user tersebut. Adapun penjelasannya sebagai berikut: Modul Autentikasi User Masukkan data username dan password (input dari user) Cek apakah ada username dan password yang sama di tabel: member pada database Jika ada Kembalikan statusnya, sebagai user, staff, atau administrator. Jika tidak ada

22 45 Tampilkan pesan username dan kata sandi salah. Modul Main Menu Tampilkan halaman main menu. Modul Jadwal Bus Ambil data bus dari tabel: jadwal dari database Selama data masih ada, ulangi Tampilkan nomor urut, nama bus dan waktu keberangkatan Tampilkan kolom control sebagai link untuk inputan pada modul menu penjadwalan. Modul Menu Penjadwalan Terima data inputan user bus mana yang dilihat Ambil data dari tabel: detailjadwal sesuai bus yang diinput. Selama data masih ada, ulangi Tampilkan halte asal, halte tujuan, waktu keberangkatan normal dan waktu tiba normal. Tambahkan waktu tempuh bus dan kemacetan pada setiap shelter. Tampilkan waktu hasil penjumlahan sebagai waktu keberangkatan macet dan waktu tiba macet. Modul Update Data Member Ambil data dari tabel: member dari database

23 46 Terima inputan atau update dari admin data username, password, dan role Simpan pada database tabel: member Modul Update Data Bus Ambil data bus dari tabel: halte dari database Tampilkan kolom control sebagai link Terima id_halte sebagai inputan Ambil data id_halte, id_bus, halte_b, halte_s, waktu, macet dengan syarat id_halte sebagai inputan Tampilkan data dalam form yang bisa diubah Terima data baru Masukkan data ke dalam tabel: halte dalam database Use Case Diagram Gambar 3.5Use Case Diagram

24 Sequence Diagram Gambar 3.6Sequence Diagram Modul Jadwal Bus Gambar 3.7Sequence Diagram Modul Menu Penjadwalan

25 48 Gambar 3.8Sequence Diagram Modul Update Data Member Gambar 3.9Sequence Diagram Modul Update Data Bus

26 Rancangan Layar Sistem yang dirancang pada program ini adalah sistem berbasis web, berikut ini adalah rancangan layar yang akan digunakan pada skripsi ini Layar Utama Gambar 3.10 Rancangan Layar Utama Layar utama berupa halaman yang terdiri dari banner yang berisikan header; navigasi yang berisikan hyperlink untuk membuka link ke halaman lain pada sistem ini; Jadwal busway yang berisikan jadwal keberangkatan busway. Dan ada fitur control add new, detail dan delete untuk mengubah jadwal Layar Update Jadwal Gambar 3.11 Rancangan Layar Update Jadwal

27 50 Layar ini menunjukkan data form inputan yang meminta data bus dan data waktu keberangkatan yang akan dijadikan database penjadwalan. Yang selanjutnya data tersebut akan digunakan pada halaman detail jadwal Layar Detail Jadwal Gambar 3.12 Rancangan Layar Detail Jadwal Layar ini menunjukkan data jadwal optimasi yang sudah diolah berdasarkan database dan data inputan dari staff atau admin, sehingga data tersebut semakin mendekati kenyataan Layar Data Bus Gambar 3.13 Rancangan Layar Data Bus

28 51 Layar ini menunjukkan data data bus pada koridor Blok M Kota, termasuk kapasitas bus. Dan pada layar ini terdapat fitur add new, detail, dan delete untuk menyesuaikan dengan data yang terjadi di lapangan Layar Add Bus Gambar 3.14 Rancangan Layar Add Bus Layar ini menunjukkan data form inputan yang meminta data nama bus yang akan beroperasi dan jumlah kapasitas kursi bus tersebut. Sehingga sistem armada tiap tiap bus menjadi lebih efektif dan efisien Layar Update Bus Gambar 3.15 Rancangan Layar Update Bus

29 52 Layar ini menunjukkan data form inputan yang meminta jumlah kapasitas pada bus tersebut. Data ini dipakai untuk mengetahui kapasitas bus bus tersebut Layar Halte Gambar 3.16 Rancangan Layar Halte Layar ini menunjukkan Data tiap tiap halted dan pada halaman ini diberikan fitur add new, detail dan delete. Fitur ini pada kelanjutannya akan digunakan untuk terus meng-update data yang dicocokkan dengan lapangan Layar Add Halte Gambar 3.17 Rancangan Layar Add Halte

30 53 Layar ini menunjukkan data form inputan yang meminta inputan busway yang dipakai, halte keberangkatan, halte tujuan, waktu tempuh bus, dan waktu kemacetan sebagai database. Data ini pada kelanjutannya akan diteruskan kepada layar detail jadwal untuk diproses menjadi jadwal optimal halte tersebut Layar Update Halte Gambar 3.18 Rancangan Layar Update Halte Layar ini menunjukkan data form inputan untuk mengubah data suatu halte, dikarenakan perubahan waktu yang selalu berubah pada tiap waktu, sehingga data yang diperolah semakin mendekati kenyataan Layar Member Gambar 3.19 Rancangan Layar Member

31 54 Layar ini menunjukkan data member dan akses member pada sistem ini. Halaman ini hanya dapat diakses oleh administrator, dan pada halaman ini disertai fitur Add new, detail dan delete untuk mengatur member sistem ini Layar Add Member Gambar 3.20 Rancangan Layar Add Member Layar ini menunjukkan data form inputan untuk menambah member sistem ini. Pada layar ini, administrator juga dapat memberi hak akses kepada member tersebut, apakah member tersebut dapat mengakses keseluruhan atau sebagian sistem ini Layar Update Member Gambar 3.21 Rancangan Layar Update Member

32 55 Layar ini menunjukkan data form inputan untuk mengubah hak akses seorang member, dan halaman ini hanya dapat diakses oleh administrator Layar Kritik dan Saran Gambar 3.22 Rancangan Layar Kritik dan Saran Layar ini menunjukkan hasil data kritik dan saran yang berasal dari inputan user yang tersimpan pada database.semua orang dapat mengakses layar ini, dan layar ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan Busway Transjakarta berkat kritik dan saran user Layar Update Kritik dan Saran Gambar 3.23 Rancangan Layar Update Kritik dan Saran

33 56 Layar ini menunjukkan data form inputan untuk dijadikan database kritik dan saran. Layar ini pada kelanjutannya akan diteruskan ke layar kritik dan saran untuk dilihat semua orang Layar Tentang Kami Gambar 3.24 Rancangan Layar Tentang Kami Layar ini menunjukkan data profil Transjakarta yang berasal dari database yang sudah diinput oleh admin.pada layar ini terdapat keterangan Transjakarta, profil Transjakarta, Sejarah Transjakarta dan visi misi Transjakarta Layar Update Tentang Kami Gambar 3.25 Rancangan Layar Update Tentang Kami

34 57 Layar ini menunjukkan data form inputan pada administrator untuk mengubah data profil Transjakarta. Pada layar ini, data sebelumnya juga dipanggil kepada layar ini, sehingga administrator cukup meng-update datanya tanpa perlu menginput data dari awal lagi Layar Hubungi Kami Gambar 3.26 Rancangan Layar Hubungi Kami Layar ini menunjukkan data data yang bisa dihubungi jika ada yang diperlukan. Pada layar ini, dapat menambah data contact tersebut Layar Add Hubungi Kami Gambar 3.27 Rancangan Layar Add Hubungi Kami

35 58 Layar ini menunjukkan data form inputan untuk menambahkan data yang bisa dihubungi ke database. Database tersebut pada kelanjutannya akan diteruskan ke layar hubungi kami sebagai database layar tersebut Layar Login Gambar 3.28 Rancangan Layar Login Layar ini menunjukkan data form inputan yang meminta id username dan password, lalu data tersebut akan dicek dengan database tabel: member. Jika salah menginput id atau password, maka akan kembali ke layar ini.

Halte yang dilalui bus Transjakarta koridor 1 adalah:

Halte yang dilalui bus Transjakarta koridor 1 adalah: LAMPIRAN Koridor Gambar L.1 Koridor 1 Bus Transjakarta koridor 1 beroperasi dengan rute Terminal Blok M sampai Halte Stasiun Kota. Jalan yang dilalui oleh koridor 1 adalah Jalan Sisingamangaraja, Jend.

Lebih terperinci

LOKASI MIX TRAFFIC PADA KORIDOR BUSWAY

LOKASI MIX TRAFFIC PADA KORIDOR BUSWAY PADA KORIDOR BUSWAY DAFTAR PADA LAJUR BUSWAY KORIDOR JURUSAN I BLOK M KOTA 1. Jl. Trunojoyo (dari Jl. Hasanudin s.d CSW) II PULOGADUNG HARMONI 1. Jl. Perintis Kemerdekaan (dari Terminal Pulogadung s.d.

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN PADA PENGGUNA JASA ANGKUTAN UMUM TRANSJAKARTA KORIDOR 9 DI SHELTER SEMANGGI JAKARTA SELATAN

ANALISIS ANTRIAN PADA PENGGUNA JASA ANGKUTAN UMUM TRANSJAKARTA KORIDOR 9 DI SHELTER SEMANGGI JAKARTA SELATAN ANALISIS ANTRIAN PADA PENGGUNA JASA ANGKUTAN UMUM TRANSJAKARTA KORIDOR 9 DI SHELTER SEMANGGI JAKARTA SELATAN Nama :Budi Santoso NPM : 11210474 Kelas : 3 EA 16 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen

Lebih terperinci

Kertas Kerja Audit Auditee : BLU Transjakarta

Kertas Kerja Audit Auditee : BLU Transjakarta L1 PEMAHAMAN ATAS ENTITAS YANG DIAUDIT Indeks A.1 AUDIT KINERJA BLU TRANSJAKARTA BUSWAY Kertas Kerja Audit Auditee : BLU Transjakarta Tahun Buku : 2010 2011 Dibuat Oleh : Afandika Akbar Di-review Oleh:

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Transjakarta atau umum disebut busway adalah sebuah sistem transportasi bus

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Transjakarta atau umum disebut busway adalah sebuah sistem transportasi bus BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. BLU TRANSJAKARTA 3.1.1. Sejarah Organisasi Transjakarta atau umum disebut busway adalah sebuah sistem transportasi bus cepat atau Bus Rapid Transit di Jakarta, Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PROFIL PERUSAHAAN 4.1.1 TRANSJAKARTA BUSWAY BLUD Transjakarta Busway semula merupakan lemabaga non struktural Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta yaitu Badan Pengelola Transjakarta

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 4.1. Pengumpulan Data Proses pengumpulan data kedatangan pengguna TransJakarta dilakukan sejak tanggal 12 Maret 2012 hingga 29 Juni 2012. Data waktu kedatangan

Lebih terperinci

PENANGANAN KERUSAKAN JALAN DI WILAYAH PROVINSI DKI JAKARTA

PENANGANAN KERUSAKAN JALAN DI WILAYAH PROVINSI DKI JAKARTA PENANGANAN KERUSAKAN JALAN DI WILAYAH PROVINSI DKI JAKARTA Lokal NEXT back Klasifikasi Jalan : Berdasarkan jalur perekonomian jalan dibagi menjadi 3 Prioritas utama yaitu : - Prioritas 1 adalah Jalan

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN ANALISA. Jumlah Penumpang di Terminal Awal Akhir. Dalam mengatur headway atau selang waktu keberangkatan dari suatu

BAB IV DATA DAN ANALISA. Jumlah Penumpang di Terminal Awal Akhir. Dalam mengatur headway atau selang waktu keberangkatan dari suatu BAB IV DATA DAN ANALISA 4. Presentasi Data 4.I. Jumlah Penumpang di Terminal Awal Akhir Dalam mengatur headway atau selang waktu keberangkatan dari suatu armada bus, peranan demand menjadi pertimbangan

Lebih terperinci

Daftar Rute Jalur Busway - Transjakarta

Daftar Rute Jalur Busway - Transjakarta Untuk naik busway transjakarta caranya cukup mudah. Anda tinggal datang ke loket yang pasti ada di tiap-tiap halte busway. Beli tiket seharga Rp. 3.500 (Rp. 2.000 dari jam 5 sampai jam 7 pagi) di loket.

Lebih terperinci

UNIT PENGELOLA TERMINAL ANGKUTAN JALAN PENGENALAN UP. TERMINAL OLEH : KEPALA UP. TERMINAL ANGKUTAN JALAN RENNY DWI ATUTI, ST. MT

UNIT PENGELOLA TERMINAL ANGKUTAN JALAN PENGENALAN UP. TERMINAL OLEH : KEPALA UP. TERMINAL ANGKUTAN JALAN RENNY DWI ATUTI, ST. MT UNIT PENGELOLA TERMINAL ANGKUTAN JALAN PENGENALAN UP. TERMINAL OLEH : KEPALA UP. TERMINAL ANGKUTAN JALAN RENNY DWI ATUTI, ST. MT DASAR HUKUM UNIT PENGELOLA TERMINAL ANGKUTAN JALAN 1. KM Menteri Perhubungan

Lebih terperinci

IV IMPLEMENTASI MODEL PADA PENGOPERASIAN BUS TRANSJAKARTA KORIDOR 1

IV IMPLEMENTASI MODEL PADA PENGOPERASIAN BUS TRANSJAKARTA KORIDOR 1 14 IV IMPLEMENTASI MODEL PADA PENGOPERASIAN BUS TRANSJAKARTA KORIDOR 1 4.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini ialah DKI Jakarta dan khususnya jalur busway Koridor 1 Blok M Kota. Berikut ialah rute

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Halte Bus Transjakarta koridor 1 Blok M-Kota,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Halte Bus Transjakarta koridor 1 Blok M-Kota, 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian dilakukan di Halte Bus Transjakarta koridor 1 Blok M-Kota, penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini karena semakin banyaknya jumlah antrian,yang

Lebih terperinci

JARINGAN LINTAS DI PROVINSI DKI JAKARTA. DINAS PERHUBUNGAN DAN TRANSPORTASI PROVINSI DKI JAKARTA Jl. Taman Jatibaru No.1 Jakarta Pusat 15 Juni 2016

JARINGAN LINTAS DI PROVINSI DKI JAKARTA. DINAS PERHUBUNGAN DAN TRANSPORTASI PROVINSI DKI JAKARTA Jl. Taman Jatibaru No.1 Jakarta Pusat 15 Juni 2016 JARINGAN LINTAS DI PROVINSI DKI JAKARTA DINAS PERHUBUNGAN DAN TRANSPORTASI PROVINSI DKI JAKARTA Jl. Taman Jatibaru No.1 Jakarta Pusat 15 Juni 2016 DASAR HUKUM PENGATURAN WAKTU OPERASIONAL ANGKUTAN BARANG

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. angkutan umum, biaya angkutan menjadi beban angkutan bersama, sehingga

BAB II LANDASAN TEORI. angkutan umum, biaya angkutan menjadi beban angkutan bersama, sehingga BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Angkutan Umum Angkutan umum adalah angkutan penumpang dengan menggunakan kendaraan umum dan dilaksanakan dengan system sewa atau bayar. Dalam hal angkutan umum, biaya angkutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Fenomena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Fenomena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Fenomena Fenomena transportasi massal merupakan hal yang sedang hangat diperbicarakan oleh pemerintah kota Jakarta. Hal ini dikarenakan penggunaan kendaraan pribadi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Transjakarta atau biasa disebut dengan busway merupakan salah satu alat transportasi yang disediakan bagi warga Jak

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Transjakarta atau biasa disebut dengan busway merupakan salah satu alat transportasi yang disediakan bagi warga Jak JURNAL ILMIAH UNIVERSITAS GUNADARMA PEMBUATAN APLIKASI PENCARIAN HALTE TRANSJAKARTA TERDEKAT BERBASIS ANDROID Arief Humala, S.Kom Jl. Melati B-5 Komplek Deplu RT/RW 001/007 Kel. Pondok Betung Kec. Pondok

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Kajian Potensi..., Agus Rustanto, Program Pascasarjana, 2008

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Kajian Potensi..., Agus Rustanto, Program Pascasarjana, 2008 1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyediaan fasilitas infrastruktur merupakan tanggungjawab pemerintah dan dananya diambil dari anggaran tahunan pemerintah. Pada satu pihak anggaran pemerintah tidak

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM Spesifikasi Perangkat Keras dan Piranti Lunak

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM Spesifikasi Perangkat Keras dan Piranti Lunak BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi Kios Informasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Piranti Lunak Untuk mengimplementasikannya, aplikasi kios informasi ini memerlukan perangkat

Lebih terperinci

Studi Perencanaan Rute LRT (Light Rail Transit) Sebagai Moda Pengumpan (Feeder) MRT Jakarta

Studi Perencanaan Rute LRT (Light Rail Transit) Sebagai Moda Pengumpan (Feeder) MRT Jakarta JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (201) 1-6 1 Studi Perencanaan Rute LRT (Light Rail Transit) Sebagai Moda Pengumpan (Feeder) MRT Jakarta Mercyano Febrianda, Ir. Wahju Herijanto, MT. Jurusan Teknik Sipil,

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM BADAN LAYANAN UMUM

BAB III GAMBARAN UMUM BADAN LAYANAN UMUM BAB III GAMBARAN UMUM BADAN LAYANAN UMUM III.1 Sejarah Singkat Badan Layanan Umum III.1.1 Gambaran Umum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang melaksanakan program unggulan untuk pengembangan transportasi

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR: 25/Kpts/KPU-Prov-010/2012 TENTANG KETENTUAN LOKASI KAMPANYE DAN

Lebih terperinci

NILAI WAKTU PENGGUNA TRANSJAKARTA

NILAI WAKTU PENGGUNA TRANSJAKARTA The 14 th FSTPT International Symposium, Pekanbaru, 11-12 November 2011 NILAI WAKTU PENGGUNA TRANSJAKARTA Najid Dosen Jurusan Teknik Sipil Univeritas Tarumanagara Email: najid2009@yahoo.com Bayu Arta Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini dilakukan kajian - kajian dari berbagai sumber yang dijadikan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini dilakukan kajian - kajian dari berbagai sumber yang dijadikan sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN UMUM Tinjauan pustaka merupakan dasar - dasar atau landasan teori yang akan dijadikan acuan pedoman dalam menganalisis data pendukung dan merencanakan suatu penelitian.

Lebih terperinci

Siaran Pers Penutupan dan Pengalihan Sejumlah Ruas Jalan Ibukota Jakarta Terkait Kegiatan Mandiri Jakarta Marathon Pada Tanggal 27 Oktober 2013

Siaran Pers Penutupan dan Pengalihan Sejumlah Ruas Jalan Ibukota Jakarta Terkait Kegiatan Mandiri Jakarta Marathon Pada Tanggal 27 Oktober 2013 Siaran Pers Penutupan dan Pengalihan Sejumlah Ruas Jalan Ibukota Jakarta Terkait Kegiatan Mandiri Jakarta Marathon Pada Tanggal 27 Oktober 2013 Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Mandiri Jakarta Marathon

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 103 TAHUN 2007 TENTANG POLA TRANSPORTASI MAKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 103 TAHUN 2007 TENTANG POLA TRANSPORTASI MAKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 103 TAHUN 2007 TENTANG POLA TRANSPORTASI MAKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB IV TINJAUAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU BAB IV TINJAUAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU Bab ini berisi tinjauan terminal Tipe B di kawasan Stasiun Depok Baru yang dibahas melalui tinjauan tapak terminal, data umum angkutan dan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN 8 KORIDOR TRANSJAKARTA

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN 8 KORIDOR TRANSJAKARTA Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 ANALISIS TINGKAT PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN 8 KORIDOR TRANSJAKARTA Najid 1 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Tarumanagara,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam mengevaluasi travel time dan headway, tidak akan terlepas dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam mengevaluasi travel time dan headway, tidak akan terlepas dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dari Arus Kendaraan (Vehicle Flow) Dalam mengevaluasi travel time dan headway, tidak akan terlepas dari tingkat kinerja jalan. Dimana ada 3 variabel yang menjadi kriteria

Lebih terperinci

AUTO 2000 Salemba Jl. Salemba Raya No. 67 Telp. (021) (Hunting) Fax. (021) Fasilitas: Penjualan, service, dan suku cadang

AUTO 2000 Salemba Jl. Salemba Raya No. 67 Telp. (021) (Hunting) Fax. (021) Fasilitas: Penjualan, service, dan suku cadang Bagi anda yang membutuhkan informasi bengkel rekanan Asuransi Autocillin Adira untuk mobil Toyota anda pada bengkel resmi Toyota, Berikut daftar alamat bengkel authorized toyota untuk wilayah jakarta *

Lebih terperinci

Penerapan Graf pada Peta Jaringan Transjakarta (Moda Transportasi Bis di DKI Jakarta)

Penerapan Graf pada Peta Jaringan Transjakarta (Moda Transportasi Bis di DKI Jakarta) Penerapan Graf pada Peta Jaringan Transjakarta (Moda Transportasi Bis di DKI Jakarta) Andreas Halim - 13516003 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

Saat ini sudah beroperasi 12 koridor

Saat ini sudah beroperasi 12 koridor 15 KORIDOR BUSWAY 9 5 10 Saat ini sudah beroperasi 12 koridor 3 No Tahun Jumlah Koridor 8 Jumlah km 1 Jumlah 6 Bus 2 4 Jumlah Penumpang 7 1. 2007 7 97,3 389 61,4 juta 2. 2008 8 123,3 429 74,6 juta 3. 2010

Lebih terperinci

DAFTAR KANTOR PELAYANAN PAJAK PENANAMAN MODAL ASING BERDASARKAN KLASIFIKASI LAPANGAN USAHA (KLU) WAJIB PAJAK URAIAN KLASIFIKASI LAPANGAN USAHA

DAFTAR KANTOR PELAYANAN PAJAK PENANAMAN MODAL ASING BERDASARKAN KLASIFIKASI LAPANGAN USAHA (KLU) WAJIB PAJAK URAIAN KLASIFIKASI LAPANGAN USAHA Lampiran I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : 9/PJ/2008 TENTANG : TEMPAT PENDAFTARAN BAGI WAJIB PAJAK TERTENTU DAN ATAU TEMPAT PELAPORAN USAHA BAGI PENGUSAHA KENA PAJAK TERTENTU DAFTAR KANTOR PELAYANAN

Lebih terperinci

Aplikasi Teori Graf dalam Optimasi Pembangunan Trayek Transjakarta

Aplikasi Teori Graf dalam Optimasi Pembangunan Trayek Transjakarta Aplikasi Teori Graf dalam Optimasi Pembangunan Trayek Transjakarta Yosef Ardhito Winatmoko / 13509052 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Pada umumnya, manusia merupakan makhluk sosial dimana mereka selalu

PENDAHULUAN. Pada umumnya, manusia merupakan makhluk sosial dimana mereka selalu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya, manusia merupakan makhluk sosial dimana mereka selalu membutuhkan interaksi dengan lingkungan sekitar dalam kehidupannya sehari-hari. Biasanya, mereka

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. NOMOR : 39/Kpts/KPU-Prov-010/TAHUN 2013 TENTANG

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. NOMOR : 39/Kpts/KPU-Prov-010/TAHUN 2013 TENTANG SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR : 39/Kpts/KPU-Prov-010/TAHUN 2013 TENTANG KETENTUAN LOKASI KAMPANYE DAN PEMASANGAN ALAT PERAGA KAMPANYE DI PROVINSI

Lebih terperinci

Ir. BAMBANG PRIHARTONO,MSCE JAKARTA, 4 JANUARI 2018

Ir. BAMBANG PRIHARTONO,MSCE JAKARTA, 4 JANUARI 2018 Ir. BAMBANG PRIHARTONO,MSCE JAKARTA, 4 JANUARI 2018 LESSON LEARNED VISUALISASI KONDISI SEKITAR TANAH ABANG SEBELUM PENATAAN VISUALISASI KONDISI SEKITAR TANAH ABANG SESUDAH PENATAAN DATA PERGERAKAN ORANG

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Dasar Sejalan dengan peningkatan pendapatan masyarakat, banyak orang yang mampu membeli kendaraan pribadi. Banyak alasan untuk memiliki kendaraan pribadi, antara lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu angkutan/kendaraan pribadi dan angkutan umum atau publik.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu angkutan/kendaraan pribadi dan angkutan umum atau publik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Transportasi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan dewasa ini. Sarana transportasi merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dan selalu

Lebih terperinci

DATA PEMBANGUNAN HALTE ANGKUTAN SEKOLAH UNIT PENGELOLA ANGKUTAN SEKOLAH DINAS PERHUBUNGAN DAN PERHUBUNGAN PROVINSI DKI JAKARTA

DATA PEMBANGUNAN HALTE ANGKUTAN SEKOLAH UNIT PENGELOLA ANGKUTAN SEKOLAH DINAS PERHUBUNGAN DAN PERHUBUNGAN PROVINSI DKI JAKARTA DATA PEMBANGUNAN HALTE ANGKUTAN SEKOLAH DATA PEMBANGUNAN HALTE ANGKUTAN SEKOLAH (unit dalam tahun) 2014; 4 2005; 22 2013; 29 2007; 3 2008; 4 2010; 1 2011; 2 2012; 24 DAFTAR LOKASI HALTE BUS SEKOLAH DINAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Angkutan umum khususnya di provinsi D.I. Yogyakarta dalam sejarah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Angkutan umum khususnya di provinsi D.I. Yogyakarta dalam sejarah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Angkutan umum khususnya di provinsi D.I. Yogyakarta dalam sejarah perkembangannya, mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Hasil dari data Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM INSTITUSI PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM INSTITUSI PENELITIAN 38 BAB V GAMBARAN UMUM INSTITUSI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Bus TransJakarta Dengan mengedepankan konsep efisiensi dan kesetaraan pada penerapan sistem angkutan umum, Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta

Lebih terperinci

STASIUN KERETA BAWAH TANAH ISTORA DI JAKARTA

STASIUN KERETA BAWAH TANAH ISTORA DI JAKARTA LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA BAWAH TANAH ISTORA DI JAKARTA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : SATYA

Lebih terperinci

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 HASIL PEROLEHAN AN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 20 1 2 3 4 5 6 1 P. PANGGANG 10 4.029 3.049 980 48 3 3.100 76,94 1.668 54,85 20 0,66 210 6,91 587 19,30 33 1,09

Lebih terperinci

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4104/2003 TENTANG

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4104/2003 TENTANG KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS NOMOR 4104/2003 TENTANG PENETAPAN KAWASAN PENGENDALIAN LALU LINTAS DAN KEWAJIBAN MENGANGKUT PALING SEDIKIT 3 ORANG PENUMPANG PERKENDARAAN PADA RUAS RUAS JALAN

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRAM SIMULASI PENJADWALAN BUSWAY-TRANSJAKARTA DENGAN METODE REPETITIVE SCHEDULING

PERANCANGAN PROGRAM SIMULASI PENJADWALAN BUSWAY-TRANSJAKARTA DENGAN METODE REPETITIVE SCHEDULING PERNCNGN PROGRM SIMULSI PENJDWLN BUSWY-TRNSJKRT DENGN METODE REPETITIVE SCHEDULING Sabungan H.Hutapea 1 ; Michael 2 ; Ngarap Im Manik 3 1 Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan - Jakarta

Lebih terperinci

Penerapan Exhaustive Search dan Algoritma A Star untuk Menentukan Rute Terbaik dari KRL Commuter Line dan Bus Transjakarta

Penerapan Exhaustive Search dan Algoritma A Star untuk Menentukan Rute Terbaik dari KRL Commuter Line dan Bus Transjakarta Penerapan Exhaustive Search dan Algoritma A Star untuk Menentukan Rute Terbaik dari KRL Commuter Line dan Bus Transjakarta Jeremia Kavin Raja Parluhutan / 13514060 Program Studi Teknik Informatika Sekolah

Lebih terperinci

DATA SURAT KETERANGAN DOMISILI SEMENTARA TAHUN 2014

DATA SURAT KETERANGAN DOMISILI SEMENTARA TAHUN 2014 DATA SURAT KETERANGAN DOMISILI SEMENTARA TAHUN 2014 TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KABUPATEN KOTA NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN LAKI-LAKI PEREMPUAN 2014 PROVINSI DKI JAKARTA KAB.ADM.KEP.SERIBU KEP. SERIBU UTR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek) yang semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek) yang semakin berkembang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang DKI Jakarta sebagai ibu kota Republik Indonesia adalah pusat bisnis dan pusat pemerintahan dengan jumlah penduduk pada tahun 2014 mencapai 10,08 juta orang dan kepadatan

Lebih terperinci

DATA JUMLAH KEPALA KELUARGA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014

DATA JUMLAH KEPALA KELUARGA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014 DATA JUMLAH KEPALA KELUARGA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014 TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KABUPATEN/KOTA NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN JUMLAH KK JUMLAH KK LAKI-LAKI PEREMPUAN 2014 PROVINSI DKI JAKARTA KAB.ADM.KEP.SERIBU

Lebih terperinci

DATA KEPADATAN PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014

DATA KEPADATAN PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014 DATA KEPADATAN PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014 TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KABUPATEN/KOTA NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN LUAS WILAYAH (KM2) KEPADATAN (JIWA/KM2) 2014 PROVINSI DKI JAKARTA KAB.ADM.KEP.SERIBU

Lebih terperinci

NAMA WAJIB KTP WAJIB KTP TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN KABUPATEN/KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN

NAMA WAJIB KTP WAJIB KTP TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN KABUPATEN/KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN TAHUN NAMA PROVINSI NAMA WAJIB KTP WAJIB KTP NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN KABUPATEN/KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN 2013 PROVINSI DKI JAKARTA KAB.ADM.KEP.SERIBU KEP. SERIBU UTR P. PANGGANG 2094 2002 2013 PROVINSI

Lebih terperinci

DATA PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA BERDASARKAN WAJIB KTP TAHUN 2014

DATA PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA BERDASARKAN WAJIB KTP TAHUN 2014 DATA PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA BERDASARKAN WAJIB KTP TAHUN 2014 TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KABUPATEN/KOTA NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN WAJIB KTP LAKI-LAKI WAJIB KTP PEREMPUAN 2014 PROVINSI DKI JAKARTA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Angkutan Umum Angkutan pada dasarnya adalah sarana untuk memindahkan orang dan atau barang dari satu tempat ke tempat lain. Tujuannya membantu orang atau kelompok orang menjangkau

Lebih terperinci

DATA JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA TAHUN 2014

DATA JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA TAHUN 2014 DATA JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA TAHUN 2014 TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KABUPATEN/KOTA NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN Islam Kristen Katholik Hindu Budha Khonghuchu Aliran Kepercayaan 2014 PROVINSI DKI

Lebih terperinci

REKAPITULASI KINERJA HARIAN 22-Sep-16 NO Lokasi Nilai Freq. Kepuasan (%) Koefisien Nilai Akhir 1 Kelurahan Palmerah ,0 1.

REKAPITULASI KINERJA HARIAN 22-Sep-16 NO Lokasi Nilai Freq. Kepuasan (%) Koefisien Nilai Akhir 1 Kelurahan Palmerah ,0 1. REKAPITULASI KINERJA HARIAN 22-Sep-16 NO Lokasi Nilai Freq. Kepuasan (%) Koefisien Nilai Akhir 1 Kelurahan Palmerah 1837 397 92.54 2,0 1.581 2 Kota Administrasi Jakarta Timur 1521 309 98.44 2,0 1.335 3

Lebih terperinci

REKAPITULASI KINERJA HARIAN 21-Sep-16 NO Lokasi Nilai Freq. Kepuasan (%) Koefisien Nilai Akhir 1 Kelurahan Palmerah ,0 1.

REKAPITULASI KINERJA HARIAN 21-Sep-16 NO Lokasi Nilai Freq. Kepuasan (%) Koefisien Nilai Akhir 1 Kelurahan Palmerah ,0 1. REKAPITULASI KINERJA HARIAN 21-Sep-16 NO Lokasi Nilai Freq. Kepuasan (%) Koefisien Nilai Akhir 1 Kelurahan Palmerah 2226 460 96.78 2,0 1.897 2 Kota Administrasi Jakarta Selatan 1474 300 98.26 2,0 1.298

Lebih terperinci

REKAPITULASI KEJADIAN BANJIR BULAN JANUARI cm cm cm

REKAPITULASI KEJADIAN BANJIR BULAN JANUARI cm cm cm REKAPITULASI KEJADIAN BANJIR BULAN JANUARI 2014 NO 1 JAKARTA TIMUR 1 2 1 JATINEGARA 1 Bidara Cina 2 Kampung Melayu 3 Cipinang Muara 2 KRAMAT JATI 5 Cawang 4 Cipinang Besar Selatan TERDAMPAK KECAMATAN KELURAHAN

Lebih terperinci

Bab III METODOLOGI PENELITIAN. Perusaan yang telah beroperasi sekitar 7 Tahun sejak tanggal 15 Januari 2004

Bab III METODOLOGI PENELITIAN. Perusaan yang telah beroperasi sekitar 7 Tahun sejak tanggal 15 Januari 2004 Bab III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Permasalahan Perusaan yang telah beroperasi sekitar 7 Tahun sejak tanggal 15 Januari 2004 yang diresmikan secarang langsung oleh Gubernur DKI Jakarta (dokumentasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. operasional suatu perusahaan ataupun badan pelayanan sektor publik dibutuhkan

BAB IV PEMBAHASAN. operasional suatu perusahaan ataupun badan pelayanan sektor publik dibutuhkan BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Perencanaan Kegiatan Audit Kinerja Dalam melaksanakan audit kinerja terhadap suatu proses pelayanan atau operasional suatu perusahaan ataupun badan pelayanan sektor publik dibutuhkan

Lebih terperinci

RENCANA 6 RUAS JALAN TOL DALAM KOTA DI WILAYAH DKI JAKARTA. Cakung

RENCANA 6 RUAS JALAN TOL DALAM KOTA DI WILAYAH DKI JAKARTA. Cakung RENCANA 6 RUAS JALAN TOL DALAM KOTA Cakung TRASE 6 RUAS JALAN TOL 1 2 3 4 7 14 23 15 22 5 6 8 16 17 25 24 9 10 11 12 Cakung 13 21 18 19 28 27 20 26 - Bus Bay - Emergency Stop - Tipe Girder Opsi 1 (I, U

Lebih terperinci

Kendaraan Pribadi. Cawang. Cawang > Mayjend Sutoyo > Akses Tol Jagorawi > Tol Jagorawi > Exit Bogor > Pajajaran >

Kendaraan Pribadi. Cawang. Cawang > Mayjend Sutoyo > Akses Tol Jagorawi > Tol Jagorawi > Exit Bogor > Pajajaran > Kendaraan Pribadi Cawang Cawang > Mayjend Sutoyo > Akses Tol Jagorawi > Tol Jagorawi > Exit Bogor > Pajajaran > Kebun Raya Bogor (seberang kampus IPB-pintu 4, atau Jl. Jalak Harupat-pintu 3, Ir.H. juanda

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini masyarakat yang tinggal di ibu Kota seperti DKI Jakarta membutuhkan akses Transportasi yang cepat untuk bisa mencapai tujuan. Masyarakat DKI Jakarta juga

Lebih terperinci

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA HASIL PEROLEHAN AN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA NO KELURAHAN TPS PASANGAN CALON 1 3 1 P. PANGGANG 10 4.051 2.861 1.190 27 1 2.889

Lebih terperinci

BUKU XI KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DKI JAKARTA

BUKU XI KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DKI JAKARTA BUKU XI KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DKI JAKARTA K O D E (Km) DKI JAKARTA.0. ADM. KEP. SERIBU - 0,.09 UU No. 9/00.0.0 Kepulauan Seribu Utara -.0.0.00 Pulau Panggang.0.0.00 Pulau Kelapa.0.0.00

Lebih terperinci

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA HASIL PEROLEHAN AN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA NO KELURAHAN TPS DLM DPT PASANGAN CALON 1 3 TIDAK 1 P. PANGGANG 10 4.051 2.861

Lebih terperinci

ENTERPRISE OOH MEDIA portfolio

ENTERPRISE OOH MEDIA portfolio ENTERPRISE OOH MEDIA 2016 portfolio PPRI PROJECT start: OCTOBER 2015 HANG TUAH HANG TUAH GRAB PROJECT start: NOVEMBER 2015 WRAPING VETERAN BUILDING HANG TUAH HANG TUAH LOKASI INI MENGALAMI REPOSTERING

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Implementasi Sistem Informasi Transportasi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Implementasi Sistem Informasi Transportasi BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Informasi Transportasi Perangkat sistem informasi yang dirancang ini dapat digunakan oleh pengguna sarana transportasi Busway baik yang berada di

Lebih terperinci

LAMPIRAN Kajian Kebijakan Standar Pelayanan Angkutan Umum di Indonesia (Menurut SK. Dirjen 687/2002)

LAMPIRAN Kajian Kebijakan Standar Pelayanan Angkutan Umum di Indonesia (Menurut SK. Dirjen 687/2002) LAMPIRAN Kajian Kebijakan Standar Pelayanan Angkutan Umum di Indonesia (Menurut SK. Dirjen 687/2002) 1. Prasyarat Umum : a) Waktu tunggu rata-rata 5-10 menit dan maksimum 10-20 menit. b) Jarak pencapaian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan meningkatnya populasi penduduk terutama di kota besar

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan meningkatnya populasi penduduk terutama di kota besar BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan meningkatnya populasi penduduk terutama di kota besar seperti DKI Jakarta yang mayoritas besar masyarakatnya merupakan masyarakat pendatang

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT USULAN MASTERPLAN ANGKUTAN MASSAL JABODETABEK

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT USULAN MASTERPLAN ANGKUTAN MASSAL JABODETABEK DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT USULAN MASTERPLAN ANGKUTAN MASSAL JABODETABEK 4 MARET 2013 KEBUTUHAN PERJALANAN DI JABODETABEK Kebutuhan perjalanan di wilayah Jabodetabek: 53 juta perjalanan pada

Lebih terperinci

I. Busway: Halte RS.Sumber Waras Terminal Kalideres

I. Busway: Halte RS.Sumber Waras Terminal Kalideres LAMPIRAN 1: TASK ANALYSIS I. Busway: Halte RS.Sumber Waras Terminal Kalideres Rute: RS. Sumber Waras Kalideres. Angkutan Umum: Busway Transjakarta. Ongkos Perjalanan: 3500 Rupiah ATAU 5000 Rupiah. 1. Berjalanlah

Lebih terperinci

N A M A / J U M L A H

N A M A / J U M L A H BUKU XI PROVINSI DKI JAKARTA LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI, UPATEN/.

Lebih terperinci

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN I

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN I HASIL PEROLEHAN PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JARTA TAHUN 2012 PUTARAN I PEMILIH DPT DPT PEMILIH TID 1 4.029 3.049 3.100 P. PANGGANG 10 980 48 3 3.100 76,94

Lebih terperinci

Transport Route - Jakarta

Transport Route - Jakarta 1. AJA P 106 Perum Cimone - Grogol Rute : Perum Cimone - Karawaci - Kb. Jeruk - Tomang - Grogol 2. AJA PAC 104 Kampung Melayu - Cimone Rute : Kampung Melayu - Tomang - Grogol - Karawaci - Cimone 3. AJA

Lebih terperinci

MASTERPLAN PERKERETAAPIAN JABODETABEK 2020

MASTERPLAN PERKERETAAPIAN JABODETABEK 2020 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN MASTERPLAN PERKERETAAPIAN JABODETABEK 2020 (Konsep 2) Jakarta, Maret 2013 0 DAFTAR ISI KONDISI EKSISTING DEMAND FORECAST MASTERPLAN PERKERETAAPIAN

Lebih terperinci

Prosedur instalasi aplikasi Tuntun adalah dengan mengunduh Tuntun.apk pada

Prosedur instalasi aplikasi Tuntun adalah dengan mengunduh Tuntun.apk pada Prosedur Instalasi Prosedur instalasi aplikasi Tuntun adalah dengan mengunduh Tuntun.apk pada website www.tuntun.web.id. Gambar 1 Website Tuntun Setelah selesai mengunduh file Tuntun.apk, akses file Tuntun.apk

Lebih terperinci

Bab IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut adalah data kedatangan yang didapat dari pihak manajemen (Tabel yang lebih

Bab IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut adalah data kedatangan yang didapat dari pihak manajemen (Tabel yang lebih Bab IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pemaparan Data Data jumlah kedatangan penumpang diperoleh langsung dari pihak manajemen. Berikut adalah data kedatangan yang didapat dari pihak manajemen (Tabel yang lebih

Lebih terperinci

N A M A / J U M L A H

N A M A / J U M L A H LAMPIRAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN B. KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI, UPATEN/. DAN DESA/ SELURUH INDONESIA

Lebih terperinci

JADWAL BIMTEK PENERAPAN TKD DINAMIS

JADWAL BIMTEK PENERAPAN TKD DINAMIS JADWAL BIMTEK PENERAPAN TKD DINAMIS No. Hari: Kamis Tanggal : 5 Februari 2015 Waktu : Pukul 07.30 s.d selesai Tempat : Ruang Rapat Serbaguna Lt.22, Gd. Balaikota SKPD/UKPD PESERTA RAPAT I II III Kota Administrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jasa transportasi merupakan salah satu dari kebutuhan manusia. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jasa transportasi merupakan salah satu dari kebutuhan manusia. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jasa transportasi merupakan salah satu dari kebutuhan manusia. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan adanya jasa transportasi, dinas perhubungan menyediakan

Lebih terperinci

Jadwal Bus Feeder. Kota Wisata Lippo Karawaci BSD City Citra Indah

Jadwal Bus Feeder. Kota Wisata Lippo Karawaci BSD City Citra Indah Jadwal Bus Feeder Kota Wisata Lippo Karawaci Citra Indah Hari Kerja Hari Libur Kota Wisata Cibubur TRIP Parkir Kp. Indonesia Halte/Waktu (WIB) Minggu & Hari Libur ITC Cempaka Mas via Kemayoran ITC Mangga

Lebih terperinci

USAHA PENINGKATAN PELAYANAN TRANS JAKARTA DENGAN PEMBANGUNAN FLY OVER PADA PERSIMPANGAN STUDI KASUS PADA KORIDOR BLOK M - KOTA

USAHA PENINGKATAN PELAYANAN TRANS JAKARTA DENGAN PEMBANGUNAN FLY OVER PADA PERSIMPANGAN STUDI KASUS PADA KORIDOR BLOK M - KOTA USAHA PENINGKATAN PELAYANAN TRANS JAKARTA DENGAN PEMBANGUNAN FLY OVER PADA PERSIMPANGAN STUDI KASUS PADA KORIDOR BLOK M - KOTA Reza Sunggiardi Mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

DATA KEJADIAN BANJIR BULAN FEBRUARI 2015 JUMLAH TERDAMPAK KETINGGIAN AIR

DATA KEJADIAN BANJIR BULAN FEBRUARI 2015 JUMLAH TERDAMPAK KETINGGIAN AIR DATA KEJADIAN BANJIR BULAN FEBRUARI 2015 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12 13 14 15 16 1 JAKARTA BARAT 1 CENGKARENG 1 CENGKARENG BARAT 2 CENGKARENG TIMUR 3 DURI KOSAMBI 4 KAPUK 5 KEDAUNG KALI ANGKE 6 RAWA BUAYA

Lebih terperinci

ARAHAN PENINGKATAN PELAYANAN BUS TRANSJAKARTA BERDASARKAN PREFERENSI PENGGUNA (KORIDOR I BLOK M-KOTA) HASRINA PUSPITASARI

ARAHAN PENINGKATAN PELAYANAN BUS TRANSJAKARTA BERDASARKAN PREFERENSI PENGGUNA (KORIDOR I BLOK M-KOTA) HASRINA PUSPITASARI ARAHAN PENINGKATAN PELAYANAN BUS TRANSJAKARTA BERDASARKAN PREFERENSI PENGGUNA (KORIDOR I BLOK M-KOTA) HASRINA PUSPITASARI 3609100051 Latar Belakang Transjakarta sebagai angkutan transportasi yang tergolong

Lebih terperinci

Poverty Map of Jakarta Poverty Headcount Poverty Headcount Level, Code

Poverty Map of Jakarta Poverty Headcount Poverty Headcount Level, Code Province: 3100000000 D K I JAKARTA 2,204,219 8,246,736 0.0298 0.0053 District: 3171000000 JAKARTA SELATAN 458,352 1,763,159 0.0211 0.0053 3172000000 JAKARTA TIMUR 607,959 2,322,795 0.0254 0.0069 3173000000

Lebih terperinci

25 The SMERU Research Institute, January 2003

25 The SMERU Research Institute, January 2003 Province: 3100000000 D K I JAKARTA 2,204,219 8,246,736 0.2928 0.0078 District: 3171000000 JAKARTA SELATAN 458,352 1,763,159 0.2967 0.0101 3172000000 JAKARTA TIMUR 607,959 2,322,795 0.2814 0.0094 3173000000

Lebih terperinci

Poverty Map of Jakarta Monthly Per Capita Expenditure (Rupiah) Number Number

Poverty Map of Jakarta Monthly Per Capita Expenditure (Rupiah) Number Number Province: 3100000000 D K I JAKARTA 2,204,219 8,246,736 305,577.82 8,336.69 District: 3171000000 JAKARTA SELATAN 458,352 1,763,159 329,076.13 14,033.11 3172000000 JAKARTA TIMUR 607,959 2,322,795 303,242.49

Lebih terperinci

19 The SMERU Research Institute, January 2003

19 The SMERU Research Institute, January 2003 Province: 3100000000 D K I JAKARTA 2,204,219 8,246,736 0.0014 0.0003 District: 3171000000 JAKARTA SELATAN 458,352 1,763,159 0.0010 0.0003 3172000000 JAKARTA TIMUR 607,959 2,322,795 0.0012 0.0004 3173000000

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Stasiun Kereta Api Pondok Ranji adalah stasiun kereta api yang terletak di Ciputat, Tangerang Selatan. Stasiun ini juga merupakan stasiun paling

Lebih terperinci

KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DKI JAKARTA

KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DKI JAKARTA KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DKI JAKARTA K O D E (Km) DKI JAKARTA.0. ADM. KEP. SERIBU - 0,.0.0.0 Kepulauan Seribu Utara -.0.0.00 Pulau Panggang.0.0.00 Pulau Kelapa.0.0.00 Pulau Harapan.0.0

Lebih terperinci

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3069/ 2003 TENTANG

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3069/ 2003 TENTANG KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3069/ 2003 TENTANG KELURAHAN SASARAN PENEMPATAN KOMPUTER PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN AKTA CATATAN SIPIL DALAM WILAYAH PROPINSI

Lebih terperinci

STUDI ABILITY TO PAY (ATP) DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP) TRANSJAKARTA

STUDI ABILITY TO PAY (ATP) DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP) TRANSJAKARTA STUDI ABILITY TO PAY (ATP) DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP) TRANSJAKARTA Anastasia Yulianti 1, Setia Kurnia Putri 2 dan Erika Hapsari 3 1 Asisten Penelitian Laboratorium Transportasi Jurusan Teknik Sipil,

Lebih terperinci

No Kota_administrasi Kecamatan Kelurahan RW 1 Jakarta Pusat Sawah Besar Pasar Baru 0 2 Jakarta Pusat Tanah Abang Gelora 0 3 Jakarta Pusat Gambir

No Kota_administrasi Kecamatan Kelurahan RW 1 Jakarta Pusat Sawah Besar Pasar Baru 0 2 Jakarta Pusat Tanah Abang Gelora 0 3 Jakarta Pusat Gambir No Kota_administrasi Kecamatan Kelurahan RW 1 Jakarta Pusat Sawah Besar Pasar Baru 0 2 Jakarta Pusat Tanah Abang Gelora 0 3 Jakarta Pusat Gambir Kebon Kelapa 0 4 Jakarta Pusat Menteng Menteng 2 5 Jakarta

Lebih terperinci

PENGADAAN PORTAL OTOMATIS BERUPA SENSOR DI JALUR BUSWAY DALAM MENGATASI PENYALAHGUNAAN JALUR BUSWAY OLEH PENGENDARA UMUM DI DKI JAKARTA

PENGADAAN PORTAL OTOMATIS BERUPA SENSOR DI JALUR BUSWAY DALAM MENGATASI PENYALAHGUNAAN JALUR BUSWAY OLEH PENGENDARA UMUM DI DKI JAKARTA 1 PENGADAAN PORTAL OTOMATIS BERUPA SENSOR DI JALUR BUSWAY DALAM MENGATASI PENYALAHGUNAAN JALUR BUSWAY OLEH PENGENDARA UMUM DI DKI JAKARTA Mad Yandi, Akbar Darmawan, Ipnu Candra Jurusan Teknik Mesin, Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber kebutuhan manusia tidak berada di sembarang tempat, sehingga terjadi. 1. manusia yang membutuhkan perangkutan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber kebutuhan manusia tidak berada di sembarang tempat, sehingga terjadi. 1. manusia yang membutuhkan perangkutan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Menurut Munawar (2005), angkutan dapat didefinisikan sebagai pemindahan orang dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk disuatu negara akan berbanding lurus dengan kebutuhan sarana transportasi. Begitu pula di Indonesia, transportasi merupakan salah satu bagian

Lebih terperinci

Perkembangan Jumlah Armada Bus Sekolah

Perkembangan Jumlah Armada Bus Sekolah Perkembangan Jumlah Armada Bus Sekolah No. Tahun Armada Eksisting Penambahan Total Operasi Cadangan Operator 1 Desember 2006 34 34 30 4 2 2007 34 3 37 30 4 PT. Sinar Jaya 3 2008 37 4 2009 37 10 47 40 4

Lebih terperinci

Implementasi Rute Percontohan Sutan JuHI

Implementasi Rute Percontohan Sutan JuHI Implementasi Rute Percontohan Sutan JuHI Taman SUropati Tugu TANi Stasiun JUanda Bundaran HI Mendukung Program Revitalisasi Angkutan Umum Bus Perkotaan DKI Jakarta Jakarta, 24 Agustus 2016 SMART Mobility

Lebih terperinci

Dukuh Atas Interchange Station BAB III DATA 3.1 TINJAUAN UMUM DUKUH ATAS

Dukuh Atas Interchange Station BAB III DATA 3.1 TINJAUAN UMUM DUKUH ATAS BAB III DATA 3.1 TINJAUAN UMUM DUKUH ATAS Dukuh Atas adalah nama perkampungan yang terletak di sudut barat daya Kecamatan Menteng. Lokasinya sangat strategis, berada di dekat pusat bisnis Jakarta, di selatan

Lebih terperinci