BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Perlakuan Akuntansi Terhadap L/C Mencakup Penilaian/Pengukuran,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Perlakuan Akuntansi Terhadap L/C Mencakup Penilaian/Pengukuran,"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Perlakuan Akuntansi Terhadap L/C Mencakup Penilaian/Pengukuran, Pelaporan dan Pengungkapan Transaksi L/C diatur perlakuan akutansinya dalam Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia sebagai berikut: 1. Transaksi Ekspor a. Pada saat menerima L/C dari bank penerbit, bank mengadministrasikan L/C yang diterima dan tansaksi tersebut belum merupakan komitmen dan kontinjensi (PSAK 31 paragraf 54) b. L/C atas tunjuk (Sight L/C) pada saat L/C dibayar oleh paying bank kepada beneficiary sebesar nilai L/C atau nilai realisasi, bank pembayar mengakui sebagai tagihan kepada issuing bank sebesar nilai yang sama (PSAK 31 paragraf 55). c. Deffered Payment L/C: pada saat pembayaran L/C jatuh tempo, paying bank membayar kepada beneficiary sebesar nilai L/C atau nilai realisasi, bank pembayar mengakui sebagia tagihan kepada issuing bank sebesar nilai yang sama (PSAK 31 paragraf 56). d. Acceptance/Usance L/C pada saat pembayaran L/C jatuh tempo,paying bank membayar kepada beneficiary sebesar nilai L/C atau nilai realisasim, dan bank pembayar (dalam hal ini dilakukan oleh accepting bank) mengakui sebagai 53

2 54 tagihan kepada issuing bank sebesar nilai yang sama (modifikasi PSAK 31 paragraf 58). e. Negotiating L/C negotiating bank membayar kepada penerima L/C dengan menggunakan dana sendiri (sebagai uang muka kepada beneficiary ) sebesar nilai L/C sebesar nilai yang sama (modifikasi PSAK 31 pargraf 60). 2. Penyajian Transaksi L/C Transaksi ekspor dalam L/C PT. Shinta Budhrani Industries diatur penyajian akuntansinya dalam Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia sebagai berikut: a. Tagihan akseptasi e kepada bank koresponden disajikan di Neraca (on balancesheet) sebesar nilai bruto tagihan bank. b. Tagihan lainya kepada bank koresponden disajikan di neraca (on balance sheet) sebesar nilai bruto tagihan bank. c. Kewajiban akseptasi kepada beneficiary disajikan di Negara (on balance sheet) sebesar nilai bruto tagihan bank. d. Kewajiban lainnya kepada beneficiary sisajikan dinerasa (on balance sheet) sebesar nilai bruto tagihan bank. e. Pendapatan diskonto yang ditangguhkan - uang muka/wesel ekspor berjangka disajikan sebagai offsetting account dari tagihan lainya- uang muka/wesel eskpor berjangka. Sebagaimana L/C umumnya kebijakan perusahaan atas transaksi ekspor adalah sebagai berikut;

3 55 1. PT. Shinta Budharanki Industries dalam transaksi ekspornya menggunakan Irrevocable L/C 2. Dalam hal ekspor, setelah menerima purchase order dari importer, bagian ekspor segera menginformasikannya ke bagian administrasi ekspor mengenai jumlah barang yang dipesan, jenis barang yang dipesan, serta tanggal pengirimannya. Kemudian administrasi ekspor memeriksa kelengkapannya. Setelah itu bagian gudang diminta mempersiapkan barang, sedangkan bagian ekspor melakukan pencatatan shipping order, nomor invoice, jumlah barang, jenis barang, serta nomor dokumen pelengkap lainnya setiap kali pengapalan. Menurut perlakuan akuntansi, jurnal untuk transaksi ekspor yang dibuat oleh PT Shinta Budharani Industries sudah mengikuti ketentuan di dalam PSAK No. 10. Data transaksi ekspor PT. Shinta Budharani Industries dapat dilihat pada table 4.1. sebagai berikut; Tabel 4.1. Nilai Kontrak Ekspor Tahun 2008 Relasi Sales Contract Nilai ELIBUYUKLER TEKSTIL URUNLERI SAN VE TIC A.S MERKEZ MH NAKIYE ELGUN SK. NO. 84 OSMANBEY ISTANBUL TURKEY 100Pct Polyester Hi Multi Chiffon P/D 58 97Pct Polyester 3Pct Spandex Sytretch satin S/P 57 with Foggy $ 35,850.0 $ 91,500.0 As per The ben.s pro. Inv. No. 017/1/ B1/2008 DD TOTAL $ Sumber: PT. Shinta Budharani Industries, 2008 Adapun dokumen L/C yang diterbitkan HSBC Bank, adalah sebagai berikut;

4 56 NEW DC ADVICE DATE 28 JAN2008 PT. SHINTA BUDHARANI INDUSTRIES JL. HOS COKROAMINOTO KM. 51 NO. 133 KALIJAYA CIKARANG BARAT NBEKASI 175 INDONESIA DEAR SIRS, PLEASE QUOTE OUR REF NO 015SLO DOCUMENTARY CREDIT NO. 015SLO AMOUNT USD 133, ISSUING BANK KUWAIT TURKIESH PARTICIPASTION BK INC TURKEY APPLICANT ELIBUYUKLER TESKTIL URUNLERI IN ACCORDANCE WITH THE APPLICABLE RULES STIPULATED IN THE CREDIT, WE ADVICE HAVING RECEIVED THE CAPTIONED DOCUMENTARY CREDIT IN YOUR FAVOUR. IMPORTANT NOTICE TO BENEFICIARY PLEASE CHECK THE TERMS AND CONDITIONS OF THIS CREDIT IMMEDIATELY AND NOTE THAT WE ARE UNABLE TO MAKE ANY CHANGES WITHOUT THE ISSUING BANK S AUTHORITY. ACCORDINGLY, SHOULKD ANY OF IT S TERMS/CONDITIONS BE UNACCEPTABLEM, PLEASE CONTACT THE APPLICANT DIRECT, REQUESTING AN AMENDMENT TO BE ADVISED TO US WITH OUT DELAY. SHOULD THIS BE A TRNAFERABLE CREDIT AND SHOULD WE BE AUTHORISED TO EFFECT SUCH TRANSFER, PELASE NOTE THAT WE ARE UNDER NO OBLIGATION TO DO SO. THIS NOTIFICATIONS MUST BE PRESENTED WITH THE ORIGINAL DOCUMENTARY CREDIT TOGETHER WITH ANY SUBSEQUENT AMENDMENTS FOR NEGOTIATION. ************************************************************** CALL TRADE MARKETING TEAM FOR MORE DETAILS JAKARTA : ARIEF , TAUFIQ , SIMON EVA ADVISING SECTION JAKARTA OFFICE : (62-21) TO 20 BANDUNG : ADI , MULYANTO , TAMARA **************************************************************

5 57 PT. SHINTA BUDHARANI INDUSTRIES JL. HOS COKROAMINOTO KM. 51 NO. 133 KALIJAYA CIKARANG BARAT BEKASI INDONESIA 25JAN2008 USD ONE HUNDRED AND THIRTY THREE THOUSAND TWO HUNDRED ONLY DEAR SIRS IN ACCORDING WIRH VERSION OF THE UCP RULES (ISSUES BY THE ICC) AS SPECIFIED IN THE CREDIT, WE ADVICE HAVING RECEIVED THE CAPTIONED DOCUMENTED CREDIT IN YOUR FAVOUR FROM KUWAIT TURKISH PARTICIPATION BK INC (SWIFT ADRDRESS : KTEFTRIS 27 SEQ OF TOTAL 1/1 40A FORM OF DCS IRREVOCABLE TRANSFERABLE 20 DC BO: 015SL C DATE OF ISSUE 25JAN08 40E APPLICABLE RULES: UCP LATEST VERSION 31D EXPIRY DATE AND PLACE 10MAR08 TURKIYE 50 APPLICANT ELIBUYUKLER TEKSTIL URUNLERI SAN VE TIC A.S MERKEZ MH NAKIYE ELGUN SK. NO. 84 OSMANBEY ISTANBUL TURKEY 59 BENEFICIARY PT. SHINTA BUDHARANI INDUSTRIES JL. HOS COKROAMINOTO KM. 51 NO. 133 KALIJAYA CIKARANG BARAT BEKASI INDONESIA 32B DC AMT USD A AVAILABLE WITH/BY KTEFTRISXXX BY PAYMENT 43P PARTIAL SHIPMENTS NOT ALLOWED 43T TRANSHIPMENT ALLOWED 44B LOADING PORT/DEST AIRPORT HAYDARPASA/ISTANBUL/TURKEY 44C LATEST DATE BY SHIPMENT: 16FEB08 45A GOODS ** TO BE CONTINUED IN NEXT PAGE **

6 58 PT. SHINTA BUDHARANI INDUSTRIES 25 JAN2008 DOCUMENT CREDIT NO. : 015SL PCT POLUYESTER HI MULTI CHIFFON P/D 58 U/P:USD1.02/MTH CTY:35,000MTR AMOUNT:USD35,700 97PCT POLYESTER 3PCT SPANDEX STRETCH SATIN S/P 57 WITH FOGGY U/P:USD 1,95/MTR QTY:50,000MTR AMOUNT:USD97,500 TOTAL QTY:85,00MTR TOTAL AMOUNT:USD133,200 AS PER THE BEN. S PRO.INV.NO.:017/021/SBI/2008 DD DELIVERY TERM:CIF HAYDARPASA/ISTANBUL.TURKEY BY VESSEL INCOTERMS 2000) 46A DOCUMENT REQUIRED: +MANUALLY SIGNED COMMERCIAL INVOICE IN 3 ORIGINALS 3 COPIES. (CIF BREAKDOWN WILL BE INDICATED ON EACH INVOICE SEPARATELY) +FULL SET CLEAN ON BOARD B/L IN 3 ORIGINALS AND 3 NON NEGOTIABLE COPIES ISSUED TO THE ORDER OF: KUVEYT TURK KATILIM BANKASI A.S. MARKED FREIGHT PREPAID, NAME, ADDRESS, TELEPHONE NUMBER OF THE SHIPPING CO. S REPRESENTATIVE IN TURKIYE, CONTAINER NUMBER TO BE INDICATED AND APPLICANT SHOULD BE SEEN ON B/L AS NOTIFY PARTY (SHIPMENT SHOULD BE CARRIED OUT BY: CMA SHIPPING COMPANY DIRECT LINE AND THE AGENT SHOULD BE: PT. DFDS TRANSPORT INDONESIA WISMA RITHA, 4 TH FL. JL. BUNCIT RAYA NO. 6 ID JAKARTA INDONESIA. +CERTIFICATE OF ORIGIN ON 1 ORIGINAL 2 COPIES CERTIFIED BY THE CHAMBER OF COMMERCE ATTESTING THAT THE GOODS ARE OF INDONESIA ORIGIN. +INSURANCE POLICY IN 2 ORIGINALS 2 COPIES ISSUED TO THE ORDER OF: KUVEYT TURK KATILIM BANKASI A.S. FOR NOT LESS THAN 110 PCT VALUE OF CIF INVOICE VALUE CEVERING GOODS FROM WAREHOUSE TO WAREHOUSE MARKED CLAIMS PAYABLE IN TURKIYE COVERING INSITUTE WAR CLAUSES (CARGO) I.C.C.(A), INSTITUTE STRIKE CAULSES (CARGO) 1.C.C.(A). +WEIGHT LIST IN 2 ORIGINALS 2 COPIES. +PACKING LIST IN 2 ORIGINALS 2 COPIES. +SALES CONTRACT CERTIFIED BY THE CHAMBER OF COMMERCE AND TURKIESH CONSULATE IN 1 ORIGINALS 1 COPY. +EXPORT (CUSTOMS) DECLARATION TRANSLATED IN ENGLISH BY NOTARY, ISSUED BY THE CUSTOMES AUTHORITIES AND CERTIFIED BY THE CHAMBER OF COMMERCE AND TURKISH CONSULATE IN 1 ORIGINAL 1 COPY.

7 59 Sedangkan prosedur penerimaan L/C Ekspor, yang harus dilalui oleh PT. Shinta Budharani Industries dapat dijelaskan dengan skema prosedur sebagai berikut; Skema 2 Prosedur Penerimaan L/C Eskpor 1. PT. Shinta Budharani Industries mengadakan kontrak jual beli (sales contract). Perikatan-perikatan yang timbul di antara PT. Shinta Budharani Industries dengan Ebiyukler Tekstil Urunleri San.Ve Tic A.S Istambul Turki yang terlibat dalam transaksi L/C, adalah sebagai berikut; a. Kewajiban pemohon membayar senilai barang yang dikirimkan oleh penjual sesuai kesepakatan sebesar USD. 127, b. Kewajiban beneficiary untuk mengirimkan barang yang dipesan sampai ketempat yang telah disepakati selama 30 hari. Antara Pemohon dan Issuing Bank dalam bentuk Aplikasi L/C; a. Kewajiban pemohon untuk membayar dengan tepat waktu senilai dokumen yang sudah diterima dan diperiksa oleh Issuing Bank.

8 60 b. Kewajiban Issuing Bank untuk menerbitkan L/C sesuai instruksi pemohon dan melakukan pemeriksaan dokumen impor yang diterimanya. 2. Importir akan meminta bank devisanya untuk membuka sebuah Letter of Credit (L/C) sebagai dana yang dipersiapkan untuk melunasi hutangnya kepada eksportir, sejumlah yang disepakati dalam sales contract. Bank devisa yang diminta eksportir membuka L/C itu disebut Opening Bank. Opening Bank inilah yang bertanggung jawab melakukan pembayaran atas L/C kepada eksportir penerima L/C. Importir yang meminta pembukaan L/C disebut applicant. 3. Opening Bank setelah menyelesaikan jaminan dana L/C dengan importir melakukan pembukaan L/C melalui bank korespondennya di negara eksportir. Pembukaan L/C dilakukan dengan surat, kawat, teleks, faksimile, atau media elektronik lainnya yang sah. Penegasan pembukaan L/C dalam bentuk tertulis itu disebut L/C Confirmation yang diteruskan oleh Opening Bank kepada bank korespondennya untuk disampaikan kepada penerima, yaitu eksportir yang disebut dalam surat itu. Bank koresponden yang diminta Opening Bank untuk menyampaikan amanat pembukaan L/C disebut Advising Bank. 4. Advising Bank setelah meneliti keabsahan amanat pembukaan L/C yang diterimanya dari Opening Bank meneruskan amanat pembukaan L/C itu kepada eksportir yang berhak menerima dengan surat pengantar dari advising bank. Surat pengantar itu disebut L/C advis, sedangkan eksportir penerima L/C disebut Beneficiary dari L/C itu. Bila Advising Bank diminta tertulis oleh Opening Bank

9 61 untuk turut menjamin pembayaran atas L/C tersebut maka Advising Bank juga disebut Confirming Bank. 5. Eksportir setelah menerima L/C Confirmation kemudian mempersiapkan barang untuk diekspor, melakukan pemesanan ruang/tempat kepada perusahaan pelayaran (shipping company) yang kapalnya akan berangkat ke pelabuhan tujuan yang dimaksud dalam Sales Contract serta sesuai dengan waktu pengapalan (shippment date) yang disepakati dalam sales contract. Eksportir kemudian mengurus formalitas ekspor seperti mengisi pemberitahuan ekspor barang, membayar Pajak Ekspor dan Pajak Ekspor Tambahan melalui advising Bank, mengurus izin muat kepada Kantor Inspeksi Bea dan Cukai di pelabuhan muat. Setelah semua formalitas ekspor selesai, eksportir menyerahkan barang kepada perusahaan pelayaran ( shipping company) untuk dimuat pada waktu yang disepakati. a. Shipping company setelah selesai melakukan pemuatan barang ke atas kapal, menyerahkan bukti penerimaan barang, bukti kontrak angkutan, dan bukti pemilikan barang dalam bentuk Bill of Lading atau transport document lainnya kepada eksportir yang dalam pengangkutan ini disebut shipper. b. Shipping company selanjutnya bertanggung jawab mengangkut muatan itu sampai ke pelabuhan tujuan, serta menyerahkannya dengan selamat dan utuh kepada penerima barang yang disebut dalam B/L di pelabuhan tujuan (destination port) yang juga disebut dalam B/L itu.

10 62 6. Eksportir setelah menerima Bill of Lading dari perusahaan pelayaran, menyiapkan semua dokumen pengapalan yang disyaratkan dalam Letter of credit seperti faktur/invoice, packing list/daftar pengepakan, wesel/draft serta surat pengantar negosiasi dokumen secara lengkap dan cermat. Semua dokumen pengapalan itu diserahkan eksportir kepada negotiating bank yang ditentukan dalam L/C untuk memperoleh pembayaran. Negotiating bank meneliti dengan seksama semua dokumen pengapalan yang diminta dalam syarat - syarat L/C. Bila semuanya cocok baik jumlah, jenis, maupun uraian sebagaimana yang dituntut oleh L/C, maka negotiating bank akan membayarkan jumlah yang ditagih oleh eksportir dari dana L/C yang tersedia. Formalitas ekspor seperti mengisi pemberitahuan ekspor barang, membayar Pajak Ekspor dan Pajak Ekspor Tambahan melalui advising Bank, mengurus izin muat kepada Kantor Inspeksi Bea dan Cukai di pelabuhan muat. Setelah semua formalitas ekspor selesai, eksportir menyerahkan barang kepada perusahaan pelayaran ( shipping company) untuk dimuat pada waktu yang disepakati. 7. Negotiating Bank meneruskan dokumen pengapalan yang sudah dilunasi itu kepada Opening Bank yang membuka L/C bersangkutan sebagai penagihan kembali dari uang yang sudah dibayarkan oleh negotiating bank tersebut kepada eksportir. Opening Bank memeriksa dengan seksama semua dokumen pengapalan itu dan bila ternyata sesuai dengan syarat - syarat yang dibuka maka Opening Bank kemudian melunasi uang yang sudah dibayarkan oleh Negotiating Bank. Pembayaran pelunasan kembali ini disebut reimbursement. Opening bank

11 63 selanjutnya memberitahukan penerimaan dokumen pengapalan itu kepada importir. Importir akan mengambil dokumen pengapalan itu dari opening bank dan menyelesaikan pelunasan dokumen pengapalan tersebut dengan opening bank yang bersangkutan. Setelah itu Opening Bank akan menyerahkan seluruh dokumen pengapalan itu kepada importir untuk dipergunakan menerima barang yang bersangkutan dari perusahaan pelayaran dan Bea cukai setempat. Pemuatan barang ekspor ke atas sarana pengangkut dilaksanakan setelah mendapat persetujuan muat dari Pejabat Bea dan Cukai. Dan telah diteliti baik berupa penelitian dokumen maupun penelitian fisik, dalam hal tertentu diadakan pemeriksaan fisik terhadap barang ekspor yang; a. Berdasarkan petunjuk kuat akan terjadi pelanggaran atau telah terjadi pelanggaran ketentuan di bidang ekspor ; b. Berdasarkan informasi dari Direktorat Jenderal Pajak terdapat petunjuk kuat akan terjadi pelanggaran atau telah terjadi pelanggaran ketentuan di bidang perpajakan dalam kaitannya dengan restitusi PPN dan PPn BM, atau ; c. Akan dimasukkan kembali ke dalam Daerah Pabean (re-impor) Pemeriksaan dapat dilaksanakan di Kawasan Pabean, Gudang eksportir, atau tempat lain yang digunakan eksportir untuk menyimpan barang ekspor. Sehingga dengan adanya PEB yang dikeluarkan oleh Pejabat Bea dan Cukai memberikan jaminan bahwa barang yang diekspor adalah barang yang diminta oleh importir.

12 64 Penyiapan dokumen ini sangat penting karena Bank membayar atas dokumen yang diserahkan oleh eksportir yang telah sesuai dengan L/C. Dan pembayaran oleh bank dengan menggunakan L/C dilakukan bukan atas barangnya melainkan berdasarkan dokumen. Dalam hal ini, PT. Shinta Budharani Industries menyiapkan dokumen - dokumen yang diisyaratkan dalam L/C atas dasar L/C yang dibuka oleh sebuah bank untuk keperluan importir. Dokumen - dokumen yang diserahkan PT. Shinta Budharani Industries kepada Bank untuk dinegosiasikan, yaitu : 1. Full set clean on board Bill of Lading 2. Commercial Invoice 3. Dan dokumen tambahan yang diminta oleh importir, misalkan Cerificate of Origin, Certificate of Fumigation, Packing List. Dokumen Bill of Lading (B/L) merupakan dokumen pengapalan yang paling penting karena mempunyai sifat jaminan atau pengamanan. Asli B/L menunjukkan hak pemilikan atas barang - barang dan tanpa B/L tersebut seseorang atau orang lain yang ditunjuk tidak dapat menerima barang - barang yang disebutkan di dalam B / L yang bersangkutan. B / L yang dikeluarkan oleh pihak pengangkut berfungsi sebagai bukti tanda pengiriman barang, bukti kontrak pengangkutan, dan penyerahan barang, dan sebagai bukti atau pemilikan barang. Dengan Bill of Lading ini importer dapat mengeluarkan barang impor miliknya. Sehingga eksportir maupun bank harus lebih memperhatikan B/L sehingga tidak ada discrepancies yang akan merugikan eksportir. Hal - hal yang harus diperhatikan terhadap B/L :

13 65 a. Bill of Lading (B/L) yang diajukan harus merupakan seperangkat dokumen asli yang lengkap, seperti yang dikeluarkan. Jumlah B/L asli yang ditandatangani dan dikeluarkan perusahaan pelayaran merupakan satu perangkat dokumen lengkap selalu diterangkan dibagian bawah B/L di atas tanda tangan. b. Pelabuhan muat ( Port of Loading) dan pelabuhan bongkar ( Port Of Destination) harus sesuai dengan persyaratan kredit. c. Nama pihak pengangkut, pengirim dan penerima barang harus sesuai dengan yang tercantum dalam L/C. d. Tanda - tanda pengapalan dan nomor - nomornya harus sesuai dengan tanda pengapalan dan nomor - nomor dalam dokumen lainnya seperti invoice, dokumen asuransi, dan sebagainya. e. Sifat dari B/L adalah Clean. Tidak ada klausul tambahan luar biasa pada B/L yang secara tegas menerangkan keadaan tidak baik dari barang - barang atau pengepakan yang menandakan bahwa dokumen itu adalah Foul and Unclean. f. Harus mencantumkan nama shipper atau agennya. g. B/L tidak boleh kadaluwarsa. B/L harus disampaikan dalam waktu\ tertentu setelah tanggal penerbitannya, seperti yang ditentukan dalam L/C. Apabila waktu tersebut tidak disebutkan dalam L/C, bank akan menolak dokumen yang disampaikan kepadanya lewat dari 21 hari, dari tanggal pengeluaran B/L.

14 66 h. Segala perubahan atau penggantian pada B/L harus ditandatangani oleh penandatangan B/L. i. Uraian barang - barang pada B/L tidak boleh berlawanan dengan yang terdapat di L/C. j. Bukti bahwa barang - barang telah dimuat di atas kapal (on board). On board pada B/L haruslah diberi tanggal dan ditandatangani oleh pejabat perusahaan pelayaran atau agennya. Apabila B/L mencantumkan tanggal pengapalan terakhir (latest shippment date) k. Dalam C&F atau C. I. F harus tercantum kata kata : freight prepaid. Dalam hal F. O. B atau F. A. S harus tercantum kata - kata : freight to be paid at destination atau freight collect. PT. Shinta Budharani Industries selaku eksportir akan menerima langsung pembayaran dari Bank Pembayar/Bank yang menegoiser L/C apabila dokumen yang telah diserahkan dinyatakan memenuhi syarat - syarat L/C termasuk didalamya dokumen B/L. Sementara bank akan memungut pembayaran kembali (reimbursement) dari Bank Pembuka L/C (importir). Apabila Bank yang menegoisasi L/C dalam pemeriksaan dokumen menemukan adanya penyimpangan yang tidak sesuai dengan syarat L/C dan kondisi L/C, maka kemungkinan dapat terjadi non payment (pembayaran tidak dilakukan). Dokumen yang tidak sesuai dengan syarat L/C dinyatakan /penyimpangan dokumen. Penggolongan penyimpangan dokumen dibagi dalam 2 jenis, yaitu penyimpangan dokumen yang sifatnya dapat diperbaiki (Correctable discrepancies),

15 67 dan yang sifatnya tidak bisa diperbaiki ( uncorrectable discrepancies) Dalam penyimpangan dokumen yang sifatnya dapat diperbaiki sepanjang jangka waktu berakhimya ( expiry date) L/C masih memungkinkan, maka dokumen masih bisa untuk diperbaiki oleh eksportir. Sedangkan penyimpangan dokumen yang tidak bisa diperbaiki merupakan penyimpangan - penyimpangan yang dianggap besar dan tidak bisa diperbaiki langsung oleh eksportir tanpa adanya persetujuan dari Issuing Bank dan importir sendiri. Penyimpangan dokumen dalam prakteknya terbagi dalam dua bentuk, yaitu penyimpangan-penyimpangan dokumen yang bersumber pada dokumen yang belum sempurna dan penyimpangan atas syarat - syarat L/C. Penyimpangan atas syarat - syarat L/C antara lain : tidak lengkapnya dokumen yang telah ditentukan, antara dokumen yang satu dengan yang lain tidak konsisten, melampaui batas akhir tanggal pengapalan, L/C sudah melampaui waktu yang sudah ditentukan ( expired). Sedangkan penyimpangan dokumen yang bersumber pada dokumen yang belum sempurna, meliputi : lembar - lembar dokumen yang diharuskan tidak lengkap, adanya kesalahan ketik atau kesalahan serta yang diterima, tidak sempurnanya dokumen karena tidak dicantumkan tanggal, stempel, atau tanda tangan pada dokumen yang bersangkutan, isi dokumen tidak sesuai dengan kredit advis. Dari hasil penelitian diketahui bentuk-bentuk penyimpangan dokumen yang dialami PT. Shinta Budharani Industries dalam transaksi ekspor-impor dengan cara pembayaran L/C adalah sebagai berikut :

16 68 1. Adanya kesalahan penulisan di dalam dokumen yang diisyaratkan dalam L/C (termasuk penyimpangan dokumen - dokumen yang bersumber pada dokumen yang belum sempurna) a. Adanya kesalahan penulisan di dalam dokumen yang diketahui pada saat Advising Bank/Negotiating Bank melakukan pemeriksaan terhadap dokumen dan diketahui ada penyimpangan terhadap dokumen yang diserahkan. Mengingat penyimpangan dokumen yang terjadi berupa penyimpangan yang bersifat masih bias diperbaiki, dalam hal ini PT. Shinta Budharani Industries masih bias memperbaiki. b. Kesalahan penulisan dalam dokumen yang diisyaratkan dalam L/C ini disebabkan karena adanya kesalahan pengetikan terhadap dokumen-dokumen yang telah diserahkan tersebut. Hal ini bisa terjadi mengingat dokumendokumen yang diminta oleh importir tidak sedikit sedangkan staf PT. Shinta Budharani Industries yang mengurusi bagian ekspor impor sangat terbatas. 3. Langkah - langkah yang diambil kemudian oleh PT. Shnta Budharani Industries setelah adanya pemberitahuan mengenai kesalahan penulisan dokumen tersebut adalah memperbaiki dokumen - dokumen yang mengalami kesalahan penulisan tersebut dan menyerahkan kembali kepada Advising Bank/Negotiating Bank untuk diteliti ulang (sepanjang dokumen yang mengalami penyimpangan tersebut bersifat correctable) 2. Pengiriman barang yang melebihi batas waktu pengapalan ( latest shipment dan jumlah dollar / amount) yang melebihi L/C (penyimpangan atas syarat L/C)

17 69 a. Untuk penyimpangan dokumen seperti ini, PT. Shinta Budharani Industries tidak bisa begitu saja memperbaikinya seperti terhadap penyimpangan dokumen yang belum sempurna. Dalam hal terjadi penyimpangan seperti ini maka Negotiating Bank dengan persetujuan PT. Shinta Budharani Industries akan mengirim berita dengan teletransmisi kepada Issuing Bank dan menunjukkan adanya penyimpangan - penyimpangan serta meminta persetujuan untuk membayar atau mengalihkan dokumen - dokumen tersebut. b. Apabila Issuing Bank bisa menerima penyimpangan penyimpangan yang ada maka Negotiating Bank akan menyarankan kepada PT. Shinta Budharani Industries untuk menghubungi importir untuk penyelesaian atau mengadakan penyesuaian - penyesuaian.\ c. Penyimpangan dokumen yang berupa pengiriman barang yang melebihi batas waktu pengapalan hal ini dapat terjadi karena adanya keterlambatan produksi oleh PT. Shinta Budharani sehingga pengiriman barang menjadi terlambat. d. Penyebab dari adanya keterlambatan produksi oleh PT. Shinta Budharani Industries ini disebabkan oleh faktor - faktor sebagai berikut : 1) Keterbatasan tenaga kerja dalam pengerjaan barang barang ekspor sedangkan permintaan pasar terkadang bersamaan. 2) Permintaan dari importir secara berkala yang sebelumnya telah melakukan transaksi dengan PT. Shinta Budharani Industries menyebabkan permintaan melebihi kemampuan untuk memproduksi.

18 70 3) Waktu yang diberikan oleh importir terlalu sempit sehingga kurangnya waktu dalam mengerjakan barang ekspor dan jangka waktu pengapalan barang terlalu singkat. e. Upaya yang dilakukan oleh PT. Shinta Budharani Industries agar pengiriman barang - barang yang dipesan tidak melampaui batas waktu pengapalan adalah dengan permintaan amandement (perubahan) atas L/C. Permintaan perubahan atas L/C ini dilakukan agar importir menerima penyimpangan dalam dokumen yang akan diterima oleh Issuing Bank. f. Sedangkan dalam penyimpangan dokumen di PT. Shinta Budharani Industries berupa jumlah dollar / amount dalam hal ini terjadi karena jumlah dollar dalam invoice dengan yang tertera dalam L/C tidak sesuai. Hal ini disebabkan karena komoditi yang diekspor oleh PT. Shinta Budharani Indusrtries adalah mebel, mengingat perhitungan volume barang sering tidak akurat bila diaplikasikan ke dalam kontainer. Hal demikianlah yang menyebabkan adanya keterangan yang berbeda dalam L/C yang mencantumkan amount seperti yang ditulis oleh importir dengan jumlah amount dalam invoice yang diserahkan oleh PT. Shinta Budharani Industries. g. Barang yang dikirim rusak atau tidak sesuai dengan permintaan importir yang tercantum dalam B/L maka importir dapat mengajukan klaim atau pemberitahuan kepada eksportir. Mengingat komoditi yang diekspor adalah mebel dan pengangkutan yang digunakan melalui laut sehingga barang dapat mengalami kerusakan. Apabila terjadi penyimpangan B/L, PT. Shinta

19 71 Budharani Industries sebagai eksportir bertanggung jawab. Bentuk pertanggungjawabannya berupa pemberian diskon kepada importir atau penggantian barang ekspor. Oleh karena itu, dalam menyiapkan dokumen dibutuhkan ketelitian dan kewaspadaan, dan harus benar - benar sesuai persyaratan L/C. Penyimpangan dokumen ( discrepancies) dalam transaksi ekspor impor dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Dalam praktek transaksi ekspor - impor yang menggunakan cara pembayaran L/C di PT. Shinta Budharani Industries penyimpangan dokumen yang terjadi disebabkan oleh faktor-faktor; 1) Kekurangtelitian staff pegawai sehingga menyebabkan kesalahan pengetikan dalam dokumen - dokumen yang disyaratkan dalam L/C. 2) Keterbatasan waktu yang diberikan oleh importir dalam pengiriman barang yang mengakibatkan pengiriman barang melampaui batas waktu pengapalan (latest shipment) 3) Sifat dari barang ekspor (mebel) yang terkadang menyebabkan jumlah (amount) yang tertulis dalam invoice tidak sesuai dengan jumlah amount yang ada di L/C. 4) Karena adanya prinsip dagang yang tidak jujur yang dilakukan importir Penilaian/Pengukuran L/C pada PT. Shinta Budhrani Industries Pengukuran dan penilaian mempunyai kaitan yang sangat erat satu sama lain, dimana pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui,

20 72 sedangkan penilaian adalah sebagai dasar pengukuran itu sendiri. Pada prinsipnya PT. Shinta Budhrani Industries menggunakan mata uang asing. Transaksi ekspor ini menggunakan kurs tanggal penutupan, sehingga nilai transaksi di neraca menunjukkan angka yang sebenarnya. Ketika kurs tanggal penutupan berbeda dengan kurs pada awal transaksi, maka akan muncul akun keuntungan/kerugian selisih kurs Pelaporan L/C pada PT. Shinta Budhrani Industries Pada saat pengakuan yang dapat diakui sebagai pendapatan yang berasal dari penjualan barang, diakui pada tanggal penjualan, diinterpretasikan pada tanggal pengiriman ke pengimpor. Pendapatan diterima dimuka diakui ketika sejumlah uang diterima namun barang belum dikirimkan oleh eksportir: Adakalanya PT. Shinta Budhrani Industries menerima uang muka, sedangkan barang atau jasa baru diserahkan kemudian. Istilah yang dipakai biasanya pendapatan yang diterima dimuka, penerimaan uang muka tidak dapat diakui sebagai penghasilan. Penerimaan ini dapat dicatat sebagai kewajibaa. Selain pendapatan pada PT. Shinta Budhrani Industries, terdapat pula piutang yang harus diakui jika perusahaan mempunyai kebijakan sistem penjualan secara kredit. Piutang adalah klaim yang dipegang atas pelanggan dan yang lain untuk uang, barang atau jasa. Pengakuan pendapatan diatas diikuti dengan pengukuran dan penilaian, dimana perlakuan akuntansi (fan perpetual inventory system) lebih sering digunakan daripada

21 73 Periodic inventory system karena Perpetual inventory system akan menyediakan catatan terus-menerus secara seimbang di dalam akun Inventory maupun di akun Cost of Goods Sold. Hal ini akan sangat memudahkan PT.Shinta Budhrani Industries untuk mengetahui persediaannya, mengontrol perputaran persediaan, dan memesan bahan baku. Jurnal yang terjadi selama transaksi ekspor adalah : 1. Saat Penerimaan L/C Tanggal 25 Januari 2008 eksportir menerima L/C. Pembayaran oleh customer sebesar 45% dari total penjualan USD 133, Nilai kurs bank devisa Rp ,00. Nilai kurs Menkeu Rp.8.150,00. Kas/Bank-valas Pendapatan diterima dimuka (untuk mencatat uang muka sesuai dengan persyaratan L/C) Perhitungan angka diatas diperoleh berdasarkan 45% dikali total penjualan, yaitu 45%x133,200.00x8.100 = Pembayaran yang telah eksportir terima dari customer melalui pembukaan L/C belum dapat diakui sebagai pendapatan, karena barang belum dikirim oleh eksportir. Oleh karena itu, eksportir mengakuinya sebagai pendapatan diterima dimuka. Pendapatan diterima dimuka disajikan pada bagian kewajiban lancar di neraca.

22 74 2. Saat PT. Shinta Budhrani Industries Mengirimkan Barang/ Pelunasan L/C Setelah PT. Shinta Budhrani Industries Mengirim Barang, pada tanggal 2 Februari 2008 eksportir memasukkan barang ke pelabuhan. Berdasarkan f.o.b. shipping point, penjualan diakui pada tanggal tersebut, karena eksportir telah melakukan penyerahan barang ke customer. Nilai kurs bank devisa Rp.9.857,00. Kas Pendapatan diterima dimuka Penjualan (untuk mencatat kas, untuk menghapus pendapatan diterima dimuka yang telah terealisasi, dan untuk mencatat total penjualan). Setelah barang dikapalkan, eksportir dapat segera mengakui pendapatan. Sehingga pendapatan diterima dimuka dapat dihapus disisi debet dan eksportir mengakui kasnya sebesar 55% dari total penjualan = 55% x ( x9.857) = 55% x = Kas disajikan pada bagian aktiva lancar di neraca, untuk penjualan disajikan di laporan rugi laba. Harga Pokok Penjualan Persediaan barang dagangan (untuk mencatat persediaan barang dagangan)

23 75 Ketika penjualan terjadi, perusahaan manufaktur juga harus mencatat harga pokok penjualan dan persediaan barang dagangan yang keluar. Pencatatan dengan menggunakan perpetual inventory system ini akan memudahkan perusahaan manufaktur untuk mengetahui persediaannya, mengontrol perputaran persediaan dan memesan bahan baku. Secara teknis, PPN Keluaran ekspor bernilai 0, ini merupakan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan ekspor. Menurut pajak, bernilai 0 bukan berarti tidak terutang PPN, melainkan terutang PPN sebesar Rp.0,00. Nilai 0 ini tidak dimasukkan dalam jurnal. 3. Saat Pelaporan pada Tanggal Neraca Pada saat pelaporan pada tanggal neraca, ada dua kemungkinan yang dapat terjadi, yaitu: Ketika kurs rupiah melemah terhadap dollar, maka akan terdapat keuntungan atas selisih kurs. Tanggal 8 Februari 2008 kurs bank devisa Rp ,00. Jurnal yang dicatat; Piutang dagang-valas Keuntungan selisih kurs (untuk mencatat timbulnya keuntungan selisih kurs atas piutang dagang dari penjualan ekspor karena adanya perubahan kurs pada akhir periode = 55% x x( ) = )

24 76 Keuntungan selisih kurs timbul karena pada akhir periode masih terdapat piutang dagang dalam valas dan rupiah melemah. Nilai piutang dagang ini sebesar sisa piutang dikali harga jual dalam dollar dikali selisih kurs bank devisa saat pelaporan dengan kurs bank devisa saat barang dikirim. Keuntungan selisih kurs disajikan pada bagian pendapatan dan beban lain-lain di laporan rugi laba Pengungkapan Letter Of Credit (L/C) Saat pengungkapan dan penyajian penjualan ekspor, dapat dilaporkan pada neraca dan diklasifikasikan sebagai harta lancar. Untuk persediaan bahan baku, baik untuk pembelian maupun penjualan, diungkapkan di neraca, sedangkan harga pokok penjualan diungkapkan di laporan rugi laba. Dijelaskan pula, bahwa penjualan diungkapkan di dalam laporan rugi laba. Untuk pendapatan diterima dimuka, jika ada yang belum terealisasi sampai akhir periode, maka PT. Shinta Budharani Industries akun tersebut dimasukkan sebagai kewajiban jangka pendek di neraca. Sebaliknya, pendapatan yang telah terealisasi segera diungkapkan di dalam laporan rugi laba pada akhir periode. Bila ada kesalahan saat pengakuan dan pelaporan, maka buku besar setelah analisa adalah;

25 77 Tabel 4.2 Analisa Buku Besar Hutang Dagang Valas Januari 2008 Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo 01/12/2008 Saldo Awal /12/08 Ke T Ltd /12/08 Ke U Co /12/08 Ke W. Co /12/08 Ke Y Ltd /12/08 Ke Z Co /12/08 Rugi kurs dari Y Ltd /12/08 Untung kurs dari U Co /12/08 Rugi kurs dari W Co /12/08 Rugi kurs dari T Ltd /12/08 Rugi kurs dari Z Co /12/08 Saldo akhir Sumber; Olahan penulis Tabel 4.3 Analisa Buku Besar Persediaan Bahan Pembantu Januari 2008 Persediaan Bahan Pembantu Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo 01/12/2008 Saldo Awal /12/08 Beli T Ltd /12/08 Beli U Co /12/08 Beli W. Co /12/08 Beli Y Ltd /12/08 Beli Z Co /12/08 Saldo akhir Sumber: Olahan Penulis Tabel 4.4 Analisa Buku Besar HSBC Bank Januari 2008 HSBC Bank Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo 01/12/2008 Saldo Awal /12/08 HSBC & PPN /12/08 HSBC & PPN /12/08 HSBC & PPN /12/08 HSBC & PPN /12/08 HSBC & PPN /12/08 Saldo akhir Sumber: Olahan Penulis

26 78 Tabel 4.4 Analisa Buku Besar PPN Masukan Januari 2008 PPN Masukan Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo 01/12/2008 Saldo Awal /12/08 UM ke T Ltd /12/08 UM ke U Co /12/08 UM ke W Co /12/08 UM ke Y Co /12/08 UM ke Z Co /12/08 Saldo akhir Sumber: Olahan Penulis Tabel 4.5 Analisa Buku Besar Untung/Rugi Selisih Kurs Januari 2008 Untung/Rugi Selisih Kurs Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo 01/12/08 Saldo Awal /12/08 Rugi kurs dr T Ltd (29.670) 30/12/08 Untung kurs dr U.Co /12/08 Rugi kurs dr W. Co /12/08 Rugi kurs dr T Co (17.225) 30/12/08 Rugi kurs dr Z Co ( ) 30/12/08 Rugi kurs dr A Co ( ) 30/12/08 Rugi kurs dr B Co ( ) 30/12/08 Rugi kurs dr C Co ( ) 30/12/08 Untung kurs dr D Co ( ) 30/12/08 Untugn kurs dr E Ltd ( ) 30/12/08 Saldo akhir - - ( ) Sumber: Olahan Penulis Oleh karena itu, terdapat perubahan di dalam laporan rugi laba PT. Shinta Budharani Industries/ Laporan tersebut akan tampak seperti tabel 4.6. berikut;.

27 79 PENDAPATAN USAHA Tabel 4.6 Laporan Rugi Laba setelah Analisa Penjualan dalama negeri Rp Penjualan ekspor Rp Total pendapatan usaha Rp HARGA POKOK PENJUALAN Rp LABA KOTOR Rp BIAYA OPERASIONAL Biaya pemasaran Biaya Administrasi & Umum Total Beban Operasional Rp LABA USAHA Rp Pendapatan & Beban Lain-lain Pendapatan Bunga Beban bunga ( ) Untung/Rugi selisih kurs Lain-lain Total Pendapatan & Beban Lain-lain Rp LABA BERSIH SEBELUM PAJAK Rp Pembahasan Transaksi perdagangan luar negeri dengan menggunakan cara pembayaran dengan L/C ini di awali dengan Sales Contract. Kedudukan Sales Contract dalam pembayaran L/C im adalah menjadi dasar hukum antara kedua beleh pihak (eksportir dengan importir). Di dalam suatu Sales Contract dicantumkan segala sesuatu yang diperjanjikan mengenai syarat perjanjian, cara pembayaran, dokumen yang harus disertakan, cara pelaksaman penyerahan barang, tempat penyerahan barang, serta halhal yang dianggap penting. Sales Contract atau perjanjian jual beli harus mencantumkan cara pembayaran yang akan dilakukan dengan cara kredit atau tunai, bilamana pembayaran dilakukan dengan cara kredit ditentukan.

28 80 Penggunaan Irrevocable L/C oleh PT. Shinta Budharani Industries memberi keuntungan yaitu tidak dapat dirubah atau dibatalkan sepihak, apabila terjadi keterlambatan pengiriman. Hal ini sesuai dengan art.2 UCP 600 tentang meaning L/C bahwa setiap L/C yang diterbitkan oleh Bank adalah irrevocable, dan diperkuat art. 3 UCP 600: A credit is irrevocable even if there is no indication to that effect, L/C adalah irrevocable meskipun tidak ada indikasi yang jelas didalamnya. Artinya semua L/C yang sudah diterbitkan adalah otomatis irrevocable, tidak dapat diubah atau dibatalkan tanpa persetujuan semua pihak terutama beneficiary. Seperti halnya dalam transaksi ekspor PT. Shinta Budharani Industries, sejak menerbitkan L/C yaitu tanggal 25 Januari 2008, issuing bank menerbitkan L/C sejumlah USD ,00 dengan expiredate 10 Maret 2008 dan lates date of shipment: 16 Februari 2008, issuing bank sudah terikat suatu kewajiban secara irrevocable atas L/C maupun amandement L/C yang diterbitkan tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 1 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Ekspor Impor Transaksi Ekspor - Impor adalah transaksi perdagangan internasional (International Trade) yang sederhana dan tidak lebih dari membeli dan menjual barang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. A. Prosedur Transaksi Ekspor dan Impor dengan Mekanisme L/C pada Citi

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. A. Prosedur Transaksi Ekspor dan Impor dengan Mekanisme L/C pada Citi 1 BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN A. Prosedur Transaksi Ekspor dan Impor dengan Mekanisme L/C pada Citi Bank Citi Bank mempunyai peranan yang besar dalam melancarkan transaksi ekspor impor guna memberikan

Lebih terperinci

Syariah Mandiri (BSM) menerapkan produk L/C ini untuk melayani transaksi. hanya terietak pada saat pembayaran weselnya saja. Untuk sight L/C, bank

Syariah Mandiri (BSM) menerapkan produk L/C ini untuk melayani transaksi. hanya terietak pada saat pembayaran weselnya saja. Untuk sight L/C, bank 82 BABIV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menganalisa penerapan perlakuan akuntansi terhadap produk letter of credit (L/C) pada Bank Syariah Mandiri (BSM). Bank Syariah Mandiri (BSM) menerapkan

Lebih terperinci

BAB III SIMULASI PENGISIAN L/C

BAB III SIMULASI PENGISIAN L/C BAB III SIMULASI PENGISIAN L/C Name of Issuing Bank Place and Date of Issue Applicant : Advising Bank Reference No Partial shipments allowed not allowed Transhipment allowed not allowed Insurance covered

Lebih terperinci

Berbagai Dokumen Penting Ekspor. Pertemuan ke-6

Berbagai Dokumen Penting Ekspor. Pertemuan ke-6 Berbagai Dokumen Penting Ekspor Pertemuan ke-6 BERBAGAI DOKUMEN EKSPOR 1. Invoice 2. Sales Contract 3. PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang ) 4. Full Set on Board Ocean Bill of Lading / Airway bill 5. Packing

Lebih terperinci

TATA CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI DALAM KONTRAK

TATA CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI DALAM KONTRAK TATA CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI DALAM KONTRAK I. PENDAHULUAN Pada umumnya dalam kontrak-kontrak bisnis selalu terdapat klausula tentang tata cara pembayaran. Pembayaran (penyerahan sejumlah uang) merupakan

Lebih terperinci

Proses dan Prosedur Impor. Pertemuan ke-9

Proses dan Prosedur Impor. Pertemuan ke-9 Proses dan Prosedur Impor Pertemuan ke-9 1. Tahapan impor 2. Bagan proses permohonan perizinan impor via on-line dan secara manual 3. Proses Importasi 4. Prosedur Impor DEFINISI IMPORTIR Badan usaha

Lebih terperinci

Materi Minggu 7. Prosedur Dasar Pembayaran Internasional

Materi Minggu 7. Prosedur Dasar Pembayaran Internasional E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 49 Materi Minggu 7 Prosedur Dasar Pembayaran Internasional Cara-cara melakukan penyelesaian akhir hutang piutang antar negara, yaitu tidak lain adalah apa yang kita

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BAB III SISTEM PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL BAB III SISTEM PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL Tujuan Instruksional Khusus: Setelah menyelesaikan perkuliahan dengan Pokok Bahasan Sistem Pembayaran Perdagangan Internasional, mahasiswa akan dapat

Lebih terperinci

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Aset. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Aset. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Aset Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Aset Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri Tim Penyusun Ramlan Ginting Dudy Iskandar Gantiah Wuryandani Zulkarnain Sitompul

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/6/PBI/2003 TENTANG SURAT KREDIT BERDOKUMEN DALAM NEGERI GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/6/PBI/2003 TENTANG SURAT KREDIT BERDOKUMEN DALAM NEGERI GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/6/PBI/2003 TENTANG SURAT KREDIT BERDOKUMEN DALAM NEGERI GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memperlancar transaksi perdagangan dalam negeri perlu

Lebih terperinci

: bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah Penetapan Nilai Pabean sebesar CIF USD 17,507.12;

: bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah Penetapan Nilai Pabean sebesar CIF USD 17,507.12; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-35310/PP/M.V/19/2011 Jenis Pajak : Bea Masuk; Tahun Pajak : 2009; Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan A. Ekspor BAB II LANDASAN TEORI 1. Pengertian Ekspor Ekspor merupakan upaya melakukan penjualan komoditi yang kita miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-29242/PP/M.XVI/19/2011. menurut Pemohon Banding : CIF USD565, menurut Terbanding : CIF USD750,000.

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-29242/PP/M.XVI/19/2011. menurut Pemohon Banding : CIF USD565, menurut Terbanding : CIF USD750,000. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-29242/PP/M.XVI/19/211 Jenis Pajak : Bea Masuk; Tahun Pajak : 29; Pokok Sengketa : bahwa menjadi pokok sengketa dalam banding ini adalah penetapan nilai pabean atas

Lebih terperinci

BAB 1 KONSEP PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BAB 1 KONSEP PERDAGANGAN INTERNASIONAL BAB 1 KONSEP PERDAGANGAN INTERNASIONAL 1. Pengertian dan Pengaturan Transaksi Ekspor Impor untuk UKM Hubungan perdagangan luar negeri dalam hal ini ekspor impor sama halnya dengan perdagangan dalam negeri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM RED CLAUSE L/C DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BAB II TINJAUAN UMUM RED CLAUSE L/C DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL 17 BAB II TINJAUAN UMUM RED CLAUSE L/C DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL 2.1. Transaksi Perdagangan Internasional Produksi suatu Negara ada kalanya belum dapat dikonsumsi seluruhnya di dalam negeri

Lebih terperinci

Amelia Febriani Kelompok 3 Buku Kerja Dokumen Produk Ekspor

Amelia Febriani Kelompok 3 Buku Kerja Dokumen Produk Ekspor 1. Jelaskan tiga dokumen yang diperlukan untuk mengurus pengiriman sebelum melaksanakan ekspor! a. Delivery Order (DO), yaitu surat dari perusahaan pelayaran sebagai jawaban dari shipping instruction b.

Lebih terperinci

Pembayaran Transaksi Ekspor Impor. Pertemuan ke-13

Pembayaran Transaksi Ekspor Impor. Pertemuan ke-13 Pembayaran Transaksi Ekspor Impor Pertemuan ke-13 2 CARA-CARA PEMBAYARAN 1. Pembayaran dilakukan di muka, 2. Pembayaran dg sight letter of credit (Atas unjuk), 3. Pembayaran dilakukan dg wesel inkaso (Collection

Lebih terperinci

BAB IV LETTER OF CREDIT (L/C)

BAB IV LETTER OF CREDIT (L/C) BAB IV LETTER OF CREDIT (L/C) Tujuan Instruksional Khusus: Setelah menyelesaikan perkuliahan dengan Pokok Bahasan Letter of Credit (L/C), mahasiswa akan dapat menjelaskan pentingnya L/C dalam suatu perdagangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Ekspor 1 Pengertian Ekspor Ekspor merupakan upaya melakukan penjualan komoditi di dalam negeri kepada bangsa lain atau negara asing, dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Secara umum ekspor menurut Amir (2000:100) menjelaskan. bahwa ekspor adalah mengeluarkan barang barang dari peredaran

BAB II LANDASAN TEORI. Secara umum ekspor menurut Amir (2000:100) menjelaskan. bahwa ekspor adalah mengeluarkan barang barang dari peredaran BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Ekspor Secara umum ekspor menurut Amir (2000:100) menjelaskan bahwa ekspor adalah mengeluarkan barang barang dari peredaran dalam masyarakat dan mengirimkan ke luar

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN EKSPOR IMPOR

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN EKSPOR IMPOR STANDAR KOMPETENSI LULUSAN EKSPOR IMPOR DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 A. Latar Belakang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting bagi perkembangan ekonomi Indonesia. bagi masing-masing pihak yaitu pihak penjual diwajibkan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting bagi perkembangan ekonomi Indonesia. bagi masing-masing pihak yaitu pihak penjual diwajibkan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perdagangan antar negara atau pedagangan luar negeri merupakan salah satu kegiatan yang penting sebagai bagian dari perdagangan internasional. Kegiatan ini juga merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. termasuk diantara barang-barang, asuransi, dan jasa-jasa pada suatu tahun tertentu

BAB II LANDASAN TEORI. termasuk diantara barang-barang, asuransi, dan jasa-jasa pada suatu tahun tertentu BAB II LANDASAN TEORI A. Ekspor 1. Pengertian Ekspor Kegiatan ekspor adalah sistem perdagangan dengan cara mengeluarkan barangbarang dari dalam negeri keluar negeri dengan memenuhi ketentuan yang berlaku.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI digilib.uns.ac.id 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Pembayaran Ekspor Sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan

Lebih terperinci

Kekhususan Jual Beli Perusahaan

Kekhususan Jual Beli Perusahaan JUAL BELI DAGANG Suatu perjanjian jual beli sebagai perbuatan perusahaan yakni perbuatan pedagang / pengusaha lainnya yang berdasarkan jabatannya melakukan perjanjian jual beli Kekhususan Jual Beli Perusahaan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORM RTE BAGI NASABAH

PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORM RTE BAGI NASABAH PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORM RTE BAGI NASABAH II. I. Dasar Hukum a. Peraturan Bank Indonesia 16/10/PBI/2014 tentang Penerimaan Devisa Hasil Ekspor dan Penarikan Utang Luar Negeri b. Peraturan Bank Indonesia

Lebih terperinci

DOKUMEN EKSPOR IMPOR. Hertiana Ikasari, SE, MSi

DOKUMEN EKSPOR IMPOR. Hertiana Ikasari, SE, MSi DOKUMEN EKSPOR IMPOR Hertiana Ikasari, SE, MSi Dokumen yang dibutuhkan dalam perdagangan Internasional bervariasi tergantung pada jenis transaksi, ketentuan atau peraturan negara pengimpor dan pengekspor,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. internasional negara-negara di dunia, khususnya yang didasarkan pada kepentingankepentingan

I. PENDAHULUAN. internasional negara-negara di dunia, khususnya yang didasarkan pada kepentingankepentingan I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Interdependensi telah menjadi ciri dari pola perkembangan dunia modern dalam hubungan internasional negara-negara di dunia, khususnya yang didasarkan pada kepentingankepentingan

Lebih terperinci

Prosedur Dasar Pembayaran Internasional. By : Afrila Eki Pradita, S.E., MMSI

Prosedur Dasar Pembayaran Internasional. By : Afrila Eki Pradita, S.E., MMSI Prosedur Dasar Pembayaran Internasional By : Afrila Eki Pradita, S.E., MMSI 1 Transaksi pembayaran dan trasaksi pembiayaan Setiap transaksi jual beli selalu mengenal adanya transksi pembayaran. Transaksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Efisiensi 2.1.1 Pengertian Efisiensi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia efisiensi adalah ketepatan cara (usaha, kerja) dalam menjalankan sesuatu dengan tidak membuang waktu,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. eksportir maupun importir. L/C merupakan sistem yang paling lazim digunakan para

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. eksportir maupun importir. L/C merupakan sistem yang paling lazim digunakan para BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Letter of Credit (L/C) Dalam perdagangan internasional, sistem pembayaran dengan menggunakan Letter of Credit (atau disingkat L/C) adalah sistim yang paling baik

Lebih terperinci

MEKANISME PEMBAYARAN MELALUI LETTER OF CREDIT (L/C) DALAM TTRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL PADA PT. SEMEN BOSOWA MAROS

MEKANISME PEMBAYARAN MELALUI LETTER OF CREDIT (L/C) DALAM TTRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL PADA PT. SEMEN BOSOWA MAROS MEKANISME PEMBAYARAN MELALUI LETTER OF CREDIT (L/C) DALAM TTRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL PADA PT. SEMEN BOSOWA MAROS Maryam Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIT Alamat;

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.29451/PP/M.IX/19/2011. Tahun Pajak : 2008;

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.29451/PP/M.IX/19/2011. Tahun Pajak : 2008; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.29451/PP/M.IX/19/2011 Jenis Pajak : Bea Masuk; Tahun Pajak : 2008; Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Menurut Majelis : bahwa yang menjadi pokok sengketa

Lebih terperinci

Proses dan Prosedur Ekspor. Pertemuan ke-3

Proses dan Prosedur Ekspor. Pertemuan ke-3 Proses dan Prosedur Ekspor Pertemuan ke-3 PROSES PERDAGANGAN EKSPOR Kegiatan ekspor: Upaya seorang pengusaha dlm memasarkan komoditi yg dikuasainya ke negara lain atau bangsa asing, dg mendapatkan pembayaran

Lebih terperinci

pengangkut kepelabuhan, petugas DJBC tidak membongkar isi dari kontainer itu jika memang tidak ada perintah untuk pemeriksaan.) Setelah barang impor

pengangkut kepelabuhan, petugas DJBC tidak membongkar isi dari kontainer itu jika memang tidak ada perintah untuk pemeriksaan.) Setelah barang impor Sekilas Tentang Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Memberikan sedikit gambaran tentang Bea dan Cukai Indonesia di bawah Kementerian Keuangan RI Macam- macam Pemberitahuan Pabean Dalam rangka melayani pengurusan

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-28454/PP/M.XV/19/2011

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-28454/PP/M.XV/19/2011 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-28454/PP/M.XV/19/2011 Jenis Pajak : Bea Masuk Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam banding ini adalah tentang penetapan Nilai

Lebih terperinci

BAB II PROSES PERDAGANGAN LUAR NEGERI

BAB II PROSES PERDAGANGAN LUAR NEGERI BAB II PROSES PERDAGANGAN LUAR NEGERI Tujuan Instruksional Khusus: Setelah menyelesaikan perkuliahan dengan Pokok Bahasan Proses Perdagangan Luar Negeri, Mahasiswa akan dapat menjelaskan proses perdagangan

Lebih terperinci

MODUL 4 Account Receivable

MODUL 4 Account Receivable MODUL 4 Account Receivable Daftar Isi 1. Sales Order (Pesanan Penjualan)... 3 1.1 Formulir Sales Order... 3 1.2 Contoh Kasus Sales Order... 7 1.2.1 Kasus 1 : SO dengan Mata Uang Local disertai dengan pembayaran

Lebih terperinci

Pendanaan Ekspor dan Impor

Pendanaan Ekspor dan Impor Pendanaan Ekspor dan Impor Tehnik Pendanaan Kas dimuka L/C Draft Konsinyasi Piutang dagang Kas dimuka Eksportir : resiko pembayaran nol Importir : kecurangan dari importir, ada pembatasan aliran modal

Lebih terperinci

No.15/ 9 /DSM Jakarta, 27 Maret 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA EKSPORTIR, PEMILIK BARANG DAN/ATAU PENERIMA DEVISA HASIL EKSPOR DI INDONESIA

No.15/ 9 /DSM Jakarta, 27 Maret 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA EKSPORTIR, PEMILIK BARANG DAN/ATAU PENERIMA DEVISA HASIL EKSPOR DI INDONESIA No.15/ 9 /DSM Jakarta, 27 Maret 2013 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA EKSPORTIR, PEMILIK BARANG DAN/ATAU PENERIMA DEVISA HASIL EKSPOR DI INDONESIA Perihal: Penerimaan Devisa Hasil Ekspor Sehubungan dengan

Lebih terperinci

Bab 17 Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)

Bab 17 Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) Jasindo.co.id TUJUAN PENGAJARAN: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu untuk: 1. Menjelaskan terminologi perdagangan dengan SKBDN 2. Menjelaskan mekanisme sederhana transaksi dengan SKBDN

Lebih terperinci

No.17/49/DPM Jakarta, 21 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA

No.17/49/DPM Jakarta, 21 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA No.17/49/DPM Jakarta, 21 Desember 2015 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA Perihal : Perubahan Keempat atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 16/14/DPM tanggal 17 September

Lebih terperinci

-2- teknologi, melindungi neraca pembayaran dan/atau neraca perdagangan, meningkatkan produksi, dan memperluas kesempatan kerja. Di lain sisi, pemilih

-2- teknologi, melindungi neraca pembayaran dan/atau neraca perdagangan, meningkatkan produksi, dan memperluas kesempatan kerja. Di lain sisi, pemilih TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I EKONOMI. Barang. Pembayaran. Penyerahan. Ekspor. Impor (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 167) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor. : Put.52474/PP/M.IXA/19/2014. Jenis Pajak : Bea Masuk. Tahun Pajak : 2012

Putusan Pengadilan Pajak Nomor. : Put.52474/PP/M.IXA/19/2014. Jenis Pajak : Bea Masuk. Tahun Pajak : 2012 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put52474/PP/MIXA/19/2014 Jenis Pajak : Bea Masuk Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Penetapan Nilai

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek. marketing. Adapun fungsi bidang ekspor ini adalah melakukan pengurusan

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek. marketing. Adapun fungsi bidang ekspor ini adalah melakukan pengurusan BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Bidang pelaksanaan kuliah kerja praktek, penulis lakukan di PT. Alenatex Bandung. Disana penulis ditempatkan pada bidang ekspor, dibawah

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak : Put-43163/PP/M.IX/19/2013. Jenis Pajak : Bea Masuk. Masa/Tahun Pajak : 2011

Putusan Pengadilan Pajak : Put-43163/PP/M.IX/19/2013. Jenis Pajak : Bea Masuk. Masa/Tahun Pajak : 2011 Putusan Pengadilan Pajak : Put-43163/PP/M.IX/19/2013 Nomor Jenis Pajak : Bea Masuk Masa/Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Penetapan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG CARA PEMBAYARAN BARANG DAN CARA PENYERAHAN BARANG DALAM KEGIATAN EKSPOR DAN IMPOR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG CARA PEMBAYARAN BARANG DAN CARA PENYERAHAN BARANG DALAM KEGIATAN EKSPOR DAN IMPOR PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG CARA PEMBAYARAN BARANG DAN CARA PENYERAHAN BARANG DALAM KEGIATAN EKSPOR DAN IMPOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

YAYASAN PENDIDIKAN EKONOMI PUSAT SEMARANG SMK WIKARYA KARANGANYAR JL NGALIYAN KARANGANYAR

YAYASAN PENDIDIKAN EKONOMI PUSAT SEMARANG SMK WIKARYA KARANGANYAR JL NGALIYAN KARANGANYAR YAYASAN PENDIDIKAN EKONOMI PUSAT SEMARANG SMK WIKARYA KARANGANYAR JL NGALIYAN KARANGANYAR 1. Kegiatan utama perusahaan dagang a. Mengolah bahan baku menjadi barang jadi b. Menjual jasa dan melayani kepentingan

Lebih terperinci

SURAT PERMOHONAN CUSTOMS ADVICE UNTUK IMPORTASI YANG MERUPAKAN TRANSAKSI JUAL BELI ATAU PERMOHONAN VALUATION RULING

SURAT PERMOHONAN CUSTOMS ADVICE UNTUK IMPORTASI YANG MERUPAKAN TRANSAKSI JUAL BELI ATAU PERMOHONAN VALUATION RULING LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : KEP- 166 /BC/2003 TENTANG TATALAKSANAPEMBERIAN CUSTOMS ADVICE DAN VALUATION RULING. SURAT PERMOHONAN CUSTOMS ADVICE UNTUK IMPORTASI YANG MERUPAKAN

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PELANGGAN: EKSPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT

PANDUAN TEKNIS PELANGGAN: EKSPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT PANDUAN TEKNIS PELANGGAN: EKSPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT PT. CIKARANG INLAND PORT Jl. Dry Port Raya, Kota Jababeka, Cikarang, Bekasi 17530, Jawa Barat, Indonesia Telp (62-21) 2908 2908, Fax (62-21) 2908

Lebih terperinci

Jasa Jasa Perbankan. 1. Transfer 2. Inkaso 3. Bank garansi 4. Letter of Credit 5. Waliamanat 6. Kliring

Jasa Jasa Perbankan. 1. Transfer 2. Inkaso 3. Bank garansi 4. Letter of Credit 5. Waliamanat 6. Kliring Jasa Jasa Perbankan 1. Transfer 2. Inkaso 3. Bank garansi 4. Letter of Credit 5. Waliamanat 6. Kliring 1 Jasa Jasa Perbankan TRANSFER Transfer adalah suatu kegiatan jasa bank untuk memindahkan sejumlah

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. yang menjadi bahasan permasalahan dalam penulisan skripsi ini.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. yang menjadi bahasan permasalahan dalam penulisan skripsi ini. BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Tinjauan Singkat Perusahaan Dalam tinjauan singkat perusahaan ini penulis menjelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, dan uraian

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put-50606/PP/M.VA/19/2014. Jenis Pajak : Bea Masuk. Tahun Pajak : 2012

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put-50606/PP/M.VA/19/2014. Jenis Pajak : Bea Masuk. Tahun Pajak : 2012 Nomor Putusan Pengadilan Pajak : Put-50606/PP/M.VA/19/2014 Jenis Pajak : Bea Masuk Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Penetapan Nilai

Lebih terperinci

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Permintaan Barang Urgent 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Resmi 1 transaksi Lampiran

Lebih terperinci

TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEKANISME PEMBAYARAN PRODIP I KEPABEANAN DAN CUKAI 1

TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEKANISME PEMBAYARAN PRODIP I KEPABEANAN DAN CUKAI 1 TEKNIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEKANISME PEMBAYARAN PRODIP I KEPABEANAN DAN CUKAI 1 Para pihak dalam Perdagangan Internasional Eksportir Dalam kontrak perdagangan internasional eksportir bertindak sebagai

Lebih terperinci

SOAL PRAKTIK Waktu: 4 jam

SOAL PRAKTIK Waktu: 4 jam SOAL PRAKTIK Waktu: 4 jam Petunjuk : Soal ini dibagi menjadi 2 bagian : setup awal dan transaksi. Anda diminta untuk mengerjakan kedua bagian tersebut dengan memperhatikan petunjuk yang diberikan. Bila

Lebih terperinci

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen BAB IV Hasil Praktek Kerja dan Analisis 4.1 Sistem Komputerisasi yang digunakan Perusahaan ini telah menggunakan sistem yang terkomputerisasi sebagai kegiatan operasional kerja. Database yang digunakan

Lebih terperinci

ISSN No Media Bina Ilmiah 31

ISSN No Media Bina Ilmiah 31 ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 31 ALAT PEMBAYARAN DAN CARA PENYERAHAN BARANG DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL Oleh: Ni Made Rai Sukmawati Dosen Jurusan Pariwisata di Politeknik Negeri Bali Abstrak

Lebih terperinci

Menurut Pemohon: Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.62478/PP/M.IXA/19/2015. Tahun Pajak : 2014

Menurut Pemohon: Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.62478/PP/M.IXA/19/2015. Tahun Pajak : 2014 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.62478/PP/M.IXA/19/2015 Jenis Pajak : Bea Masuk Tahun Pajak : 2014 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 217/PMK.04/2010 TENTANG KEBERATAN DI BIDANG KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 217/PMK.04/2010 TENTANG KEBERATAN DI BIDANG KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 217/PMK.04/2010 TENTANG KEBERATAN DI BIDANG KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

1. Keputusan atas Nilai Pabean oleh Terbanding

1. Keputusan atas Nilai Pabean oleh Terbanding Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-36240/PP/M.X/19/2012 Jenis Pajak : Bea Masuk Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah, penetapan nilai pabean oleh Terbanding

Lebih terperinci

No. 10/ 48 /DPD Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R A N. kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA

No. 10/ 48 /DPD Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R A N. kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA No. 10/ 48 /DPD Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R A N kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA Perihal : Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah Sehubungan dengan telah ditetapkannya Peraturan

Lebih terperinci

bahwa selanjutnya, Nilai Pabean ditetapkan dengan menggunakan metode II sampai dengan VI secara hierarkis;

bahwa selanjutnya, Nilai Pabean ditetapkan dengan menggunakan metode II sampai dengan VI secara hierarkis; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-61793/PP/M.XVIIA/19/2015 Jenis Pajak : Bea Cukai Tahun Pajak : 2014 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap penetapan Nilai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian auditing menurut Al. Haryono Jusup (2001) dalam bukunya

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian auditing menurut Al. Haryono Jusup (2001) dalam bukunya BAB II LANDASAN TEORI II.1 Auditing II.1.1 Pengertian Auditing Pengertian auditing menurut Al. Haryono Jusup (2001) dalam bukunya Auditing Buku I (Pengauditan) adalah : Suatu proses sistematis untuk mendapatkan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE. MM

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE. MM MANAJEMEN PERBANKAN By : Angga Hapsila, SE. MM BAB VII MANAJEMEN JASA BANK LAINNYA 1. TUJUAN DAN JENIS JASA BANK LAINNYA 2. KEUNTUNGAN JASA BANK LAINNYA 3. JASA PENGIRIMAN UANG, JASA KLIRING, JASA INKASO,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Ekspor Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari daerah pabean, dimana barang yang dimaksud terdiri dari barang dalam negeri (daerah pabean), barang

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.45407/PP/M.XVII/19/2013. Tahun Pajak : 2012

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.45407/PP/M.XVII/19/2013. Tahun Pajak : 2012 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.45407/PP/M.XVII/19/2013 Jenis Pajak : Bea Cukai Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Penetapan Nilai

Lebih terperinci

Soal Praktik Kasus. Accurate Accounting Software PT MANDIRI FURNITURE

Soal Praktik Kasus. Accurate Accounting Software PT MANDIRI FURNITURE Training Consulting Publishing 021.7300906 33269500 www.stapiindonesia.wordpress.com Accounting Tax Accurate Export Import Soal Praktik Kasus Accurate Accounting Software PT MANDIRI FURNITURE 1 Soal Praktik

Lebih terperinci

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, serta dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 13

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, serta dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 13 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1729, 2015 KEMENKEU. Tarif. Bea Masuk. Perjanjian. Kesepakatan Internasional. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 205/PMK.04/2015 TENTANG TATA CARA PENGENAAN

Lebih terperinci

TANYA JAWAB PERATURAN BANK INDONESIA NO

TANYA JAWAB PERATURAN BANK INDONESIA NO TANYA JAWAB PERATURAN BANK INDONESIA NO.10/ 34 /PBI/2008 TANGGAL 5 DESEMBER 2008 TENTANG TRANSAKSI PEMBELIAN WESEL EKSPOR BERJANGKA OLEH BANK INDONESIA I. PERSYARATAN INSTRUMEN 1. Q : Apakah setiap wesel

Lebih terperinci

Pertemuan ke-4. Incoterm 2010

Pertemuan ke-4. Incoterm 2010 Pertemuan ke-4 Incoterm 2010 INCOTERMS 2010 GROUP E DEPARTURE EXW EX WORKS GROUP F MAIN CARRIAGE UNPAID FCA FAS FOB FREE CARRIER FREE ALONGSIDE SHIP FREE ON BOARD GROUP C MAIN CARRIAGE PAID CFR CIF CPT

Lebih terperinci

Syarat Pembayaran dlm Jual Beli Perniagaan

Syarat Pembayaran dlm Jual Beli Perniagaan Syarat Pembayaran dlm Jual Beli Perniagaan Afifah Kusumadara, SH. LL.M. SJD. Unsur esensial perjanjian jual beli adalah adanya penyerahan hak milik atas suatu barang dan pembayarannya harus dengan uang.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Bahtera Satria Adidaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengurusan jasa kepabeanan yang juga sudah mulai

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN BANK UMUM

LAPORAN KEUANGAN BANK UMUM URGENSI LAPORAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI (responsibility), DALAM independensi PENYUSUNAN (independency), dan kewajaran (fairness) LAPORAN KEUANGAN BANK UMUM 1 Muhammad Zuhri Dosen Tetap Politeknik Mandiri

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan uraian pada Bab-bab sebelumnya dapat diambil

BAB V PENUTUP. Berdasarkan uraian pada Bab-bab sebelumnya dapat diambil BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian pada Bab-bab sebelumnya dapat diambil keseimpulan-kesimpulan sebagai berikut: 1. Perusahaan Anggun Rotan cenderung memilih Advance Payment dengan Telegraphic

Lebih terperinci

L 1 LAMPIRAN-LAMPIRAN. I. Lampiran Dokumen. Cash Receipt Voucher

L 1 LAMPIRAN-LAMPIRAN. I. Lampiran Dokumen. Cash Receipt Voucher L 1 LAMPIRAN-LAMPIRAN I. Lampiran Dokumen Cash Receipt Voucher Delivery Note L 2 Kwitansi L 3 Invoice Lokal L 4 Invoice Lokal L 5 Faktur Pajak L 6 Faktur Pajak L 7 Parts Order Sheet Suzuki L 8 Delivery

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengenalan transaksi ekspor impor

BAB I PENDAHULUAN. Pengenalan transaksi ekspor impor BAB I PENDAHULUAN Pengenalan transaksi ekspor impor Transaksi perdagangan luar negeri yang lebih dikenal dengan istilah ekspor impor pada dasarnya adalah suatu transaksi yang sederhana dan tidak lebih

Lebih terperinci

PROSEDUR KEPABEANAN BEA DAN CUKAI IMPOR BARANG PADA PT. PERTAMINA LUBRICANTS

PROSEDUR KEPABEANAN BEA DAN CUKAI IMPOR BARANG PADA PT. PERTAMINA LUBRICANTS PROSEDUR KEPABEANAN BEA DAN CUKAI IMPOR BARANG PADA PT. PERTAMINA LUBRICANTS Nama : Dinda Ningrum Gusliyati NPM : 52213554 Program Studi : DIII Manajemen Keuangan Pembimbing : Dr. Sri Murtiasih LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perdagangan internasional kegiatan beli disebut impor dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perdagangan internasional kegiatan beli disebut impor dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perdagangan internasional kegiatan beli disebut impor dan kegiatan jual disebut ekspor, sehingga ekspor-impor merupakan perjanjian jual-beli juga. Transaksi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Perusahaan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) adalah perusahaan

BAB IV PEMBAHASAN. Perusahaan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) adalah perusahaan BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Pemajakan PPh Pasal 23 atas Transaksi Pemakaian Jasa Trucking Selama Ini Perusahaan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) adalah perusahaan yang bergerak dalam pengurusan

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PELANGGAN: IMPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT

PANDUAN TEKNIS PELANGGAN: IMPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT PANDUAN TEKNIS PELANGGAN: IMPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT PT. CIKARANG INLAND PORT Jl. Dry Port Raya, Kota Jababeka, Cikarang, Bekasi 17530, Jawa Barat, Indonesia Telp (62-21) 2908 2908, Fax (62-21) 2908

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 57 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah perusahaan Sun Pacific dibangun sejak tahun 2001. dan telah bertumbuh menjadi terencana, aktif, ahli, dan lebih secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TERHADAP TRANSAKSI EKSPOR IMPOR DENGAN MENGGUNAKAN LETTER OF CREDIT

BAB II TINJAUAN TERHADAP TRANSAKSI EKSPOR IMPOR DENGAN MENGGUNAKAN LETTER OF CREDIT BAB II TINJAUAN TERHADAP TRANSAKSI EKSPOR IMPOR DENGAN MENGGUNAKAN LETTER OF CREDIT A. EKSPOR-IMPOR 1. Pengertian Ekspor Impor Pada saat ini tidak ada negara yang dapat hidup tanpa berhubungan dengan negara

Lebih terperinci

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-82423/PP/M.XVIIA/19/2017. Jenis Pajak : Bea Masuk. Tahun Pajak : 2014

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-82423/PP/M.XVIIA/19/2017. Jenis Pajak : Bea Masuk. Tahun Pajak : 2014 Putusan Nomor : Put-82423/PP/M.XVIIA/19/2017 Jenis Pajak : Bea Masuk Tahun Pajak : 2014 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi sengketa dalam perkara banding ini adalah penetapan Nilai Pabean importasi berupa

Lebih terperinci

Modul Penjualan. Menu penjualan dapat diakses dari menu utama Data Entry [Daftar Transaksi] Sales [Penjualan] atau langsung dari menu Navigator.

Modul Penjualan. Menu penjualan dapat diakses dari menu utama Data Entry [Daftar Transaksi] Sales [Penjualan] atau langsung dari menu Navigator. Modul Penjualan Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang modul penjualan. Menu penjualan dapat diakses dari menu utama Data Entry [Daftar Transaksi] Sales [Penjualan] atau langsung dari menu

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani

Lebih terperinci

Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO)

Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO) Keterangan Flowchart : Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO) dari pelanggan ke perusahaan yang diterima oleh Customer Sales Representative (CSR) perusahaan

Lebih terperinci

BAB I KONSEP PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BAB I KONSEP PERDAGANGAN INTERNASIONAL BAB I KONSEP PERDAGANGAN INTERNASIONAL 1. Pengertian perdagangan internasional Perdagangan internasional adalah proses tukar menukar barang dan jasa yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing

Lebih terperinci

KUESIONER EFEKTIFITAS ATAS PENJUALAN VARIABEL DEPENDEN

KUESIONER EFEKTIFITAS ATAS PENJUALAN VARIABEL DEPENDEN LAMPIRAN KUESIONER EFEKTIFITAS ATAS PENJUALAN VARIABEL DEPENDEN Jawaban Kuesioner No Pertanyaan SS S RR TS STS. Pemrosesan Order Penjualan. Permintaan barang dagang oleh pelanggan diterima melalui telepon,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Kebijakan Akuntansi Perusahaan Dalam Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan keuangan perusahaan terdapat kebijakan akuntansi perusahaan yang diterapkan terhadap seluruh transaksi

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5338 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PERBANKAN. BANK INDONESIA. Bank Umum. Devisa. Hasil Ekspor. Utang Luar Negeri. Perubahan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 169)

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam bidang nutrisi anak yang telah dikukuhkan pada tanggal

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Abdulkadir Muhammad (2000:225), yang dimaksud perjanjian adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Abdulkadir Muhammad (2000:225), yang dimaksud perjanjian adalah II. TINJAUAN PUSTAKA A. Perjanjian Perdagangan Internasional Menurut Abdulkadir Muhammad (2000:225), yang dimaksud perjanjian adalah suatu persetujuan dengan mana dua orang atau lebih saling mengikatkan

Lebih terperinci

Week 10 Akuntansi Untuk Perusahaan Dagang

Week 10 Akuntansi Untuk Perusahaan Dagang Week 10 Akuntansi Untuk Perusahaan Dagang Awalludiyah Ambarwati PERUSAHAAN DAGANG Perusahaan dagang membeli barang dagang untuk dijual kepada pelanggan tanpa mengubah bentuk atau memroses lebih lanjut.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan ditujukan pada bahan baku yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal dan dalam kasus perusahaan manufaktur, yaitu barang dalam proses

Lebih terperinci

PERAN PENGUSAHA PENGURUSAN JASA KEPABEANAN (PPJK) DALAM PROSES IMPOR BARANG BESERTA DOKUMEN YANG TERKAIT

PERAN PENGUSAHA PENGURUSAN JASA KEPABEANAN (PPJK) DALAM PROSES IMPOR BARANG BESERTA DOKUMEN YANG TERKAIT PERAN PENGUSAHA PENGURUSAN JASA KEPABEANAN (PPJK) DALAM PROSES IMPOR BARANG BESERTA DOKUMEN YANG TERKAIT Abstract Oleh: Yusi Rahmawati 1 dan Riana Uji Westi 2 (Akademi Pelayaran Niaga Indonesia) yusi@akpelni.ac.id

Lebih terperinci

Prosedur Penarikan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri Pemerintah Dengan Menggunakan Letter of Credit

Prosedur Penarikan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri Pemerintah Dengan Menggunakan Letter of Credit Prosedur Penarikan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri Pemerintah Dengan Menggunakan Letter of Credit Prosedur Penarikan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri Pemerintah Dengan Menggunakan Letter of Credit Bagian

Lebih terperinci

BAB XI PELAKSANAAN EKSPOR 2

BAB XI PELAKSANAAN EKSPOR 2 BAB XI PELAKSANAAN EKSPOR 2 Tujuan Instruksional Khusus : Setelah menyelesaikan perkuliahan dengan Pokok Bahasan Pelaksanaan Ekspor, Mahasiswa akan dapat menjelaskan proses terjadinya transaksi perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penulis memilih judul "Trust Receipt dalam Mengatasi Persoalan Tidak

BAB I PENDAHULUAN. Penulis memilih judul Trust Receipt dalam Mengatasi Persoalan Tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Alasan Pemilihan Judul Penulis memilih judul "Trust Receipt dalam Mengatasi Persoalan Tidak Dapat Dikuasainya Bill of Lading oleh Importir dalam Perdagangan Internasional", dalam

Lebih terperinci