APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MEMPREDIKSI HASIL PERTANDINGAN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN DEMPSTER-SHAFER THEORY (DST)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MEMPREDIKSI HASIL PERTANDINGAN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN DEMPSTER-SHAFER THEORY (DST)"

Transkripsi

1 APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MEMPREDIKSI HASIL PERTANDINGAN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN DEMPSTER-SHAFER THEORY (DST) Govian 1) Helmy Thendean 2) 1) 2) Teknik Informatika Universitas Tarumanagara Jl. Letjen. S. Parman no.1 Jakarta Barat ) ggovian@yahoo.com, 2) helmy_thendean@yahoo.com ABSTRACT An expert system application for football match results prediction with Dempster-Shafer Theory (DST) which can predict victory, draw, or lose chances from a competing team in a football match. Predictions are performed based on factors which are home-away factor, match history, last match intervals of each team, numbers of absent key players, match motivation, players' abilities, coach presence, and betting odds for each team. Collected data will be processed to data that will be used for basic probability assignment (bpa) value calculation. The processed bpa value will be used for inference process based on Dempster-Shafer Theory (DST) calculation. The result is the highest belief value which will be used as a value for evidence probability calculation that resulted in belief value for lower limit and plausibility value for upper limit. The output which will be displayed are victory chance interval, draw chance, or lose chance interval for the competing team. From the test case which consists of 100 football match data, it can be inferred that the prediction accuracy is 62% based on factors described earlier. Key words Dempster-Shafer Theory (DST), Expert System, Football Match Prediction 1. Pendahuluan Sepak bola merupakan olahraga yang sangat populer pada saat ini. Olahraga sepak bola telah dikenal sejak dulu dan terus berkembang pesat sampai sekarang. Pertandingan sepak bola merupakan suatu tontonan olahraga yang banyak digemari oleh hampir seluruh lapisan masyarakat di dunia ini. Selain sebagai suatu tontonan yang memberikan hiburan bagi banyak orang, pertandingan sepak bola juga sering dijadikan sebagai sarana peruntungan atau adu nasib seperti taruhan judi bola dan permainan tebak skor pertandingan yang cukup banyak dilakukan oleh pecinta sepak bola. Beberapa pertimbangan yang sering dipakai dalam melakukan prediksi terhadap hasil dari suatu pertandingan sepak bola biasanya dapat diperoleh dari situs-situs sepak bola, prediksi pertandingan sepak bola di televisi, majalah sepak bola, surat kabaratau koran sepak bola, ataupun prediksi dari komentator atau pengamat sepak bola sesaat sebelum pertandingan sepak bola dimulai. Berbagai prediksi yang dibuat atau diramalkan oleh situs-situs sepak bola, prediksi pertandingan sepak bola di televisi, majalah sepak bola, surat kabar atau koran sepak bola, ataupun prediksi dari komentator atau pengamat sepak bola, dan sumber-sumber lainnya sering kali kurang tepat. Prediksi yang diberikan pada suatu pertandingan sepak bola kurang begitu jelas karena hanya mempertimbangkan pada faktor-faktor yang bersifat umum saja, misalnya hanya melihat dari faktor banyaknya pemain bintang yang memiliki kemampuan individu tinggi dalam salah satu tim, faktor pelatih yang berkualitas dalam tim, dan kebanyakan prediksi tim mana yang akan memenangkan pertandingan sepak bola juga sering didasarkan pada posisi tim sepak bola tersebut dalam klasemen masing-masing liga atau tim yang berada pada peringkat yang paling tinggi. Selain itu, setiap komentator atau pengamat sepak bola biasanya akan memberikan prediksi yang lebih mengunggulkan tim idola atau kesayangan mereka sendiri pada suatu pertandingan sepak bola. Dalam melakukan prediksi terhadap hasil dari suatu pertandingan sepak bola, seharusnya perlu dipertimbangkan secara detil faktor-faktor yang secara langsung maupun tidak langsung yang dapat mempengaruhi menang, imbang, atau kalahnya suatu tim dalam suatu pertandingan sepak bola. Faktor-faktor tersebut misalnya kandang atau tandang, sejarah pertemuan kedua tim, selang waktu pertandingan terakhir masing-masing tim yang akan bertanding, jumlah pemain inti yang tidak dapat bertanding, motivasi pertandingan untuk masing-masing tim, kemampuan pemain dalam satu tim, faktor kehadiran pelatih, dan bursa taruhan rumah judi. Selain itu, faktor non teknis seperti kondisi lapangan pertandingan dan keadaan cuaca juga ikut mempengaruhi hasil dari suatu pertandingan sepak bola. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, akan dirancang sebuah aplikasi sistem pakar yang bertujuan untuk membantu dalam memberikan dukungan ataupun 64

2 menggantikan prediksi-prediksi tersebut dengan harapan agar prediksi yang dihasilkan dapat lebih akurat dengan berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang diperoleh secara matematis dengan menerapkan bidang ilmu sistem pakar. Metode yang akan digunakan dalam perancangan aplikasi sistem pakar ini adalah Dempster-Shafer Theory (DST). Dempster-Shafer Theory (DST) merupakan teori mengenai ketidakpastian yang dimodelkan dengan menggunakan interval probabilitas atau jangkauan probabilitas. Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Arthur P. Dempster pada tahun 1967 dan pengembangan selanjutnya dilakukan oleh Glenn Shafer pada tahun 1976 [1]. Tujuan perancangan aplikasi sistem pakar ini adalah untuk membuat suatu aplikasi sistem pakar dengan menggunakan metode Dempster-Shafer Theory (DST) yang dapat memberikan prediksi pada suatu pertandingan sepak bola. Hasil prediksi berupa interval probabilitas untuk evidence (bukti) kemenangan, imbang, atau kekalahan yang memiliki nilai belief tertinggi bagi tim yang akan bertanding. 2. Landasan Teori Berikut ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendukung dalam perancangan aplikasi sistem pakar untuk melakukan prediksi terhadap hasil pertandingan sepak bola menggunakan Dempster-Shafer Theory (DST) Sepak Bola Sepak bola memiliki sejarah panjang dalam dunia olahraga dan menjadi olahraga yang populer sekarang ini. Bukti awal sepak bola dimainkan sebagai suatu olahraga pertama kali ditemukan di China pada abad ke 2 dan 3 sebelum masehi. Pada tahun 1863 sejarah modern sepak bola dimulai di London, Inggris dengan dibuatnya aturan-aturan mengenai olahraga sepak bola. Sepak bola terus berkembang pesat dan akhirnya didirikan suatu lembaga dunia yang mengatur sepak bola dunia pada tahun 1904, yang sekarang dikenal sebagai FIFA [2]. Sepak bola merupakan olahraga yang memerlukan kekompakan antar pemain dalam satu tim serta harus didukung oleh kemampuan individu yang baik pada setiap pemain agar menghasilkan sebuah tim dengan kolektivitas permainan yang baik. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil dari suatu pertandingan sepak bola. Faktor-faktor tersebut secara tidak langsung dapat mempengaruhi mental dan fisik setiap pemain dalam menjalani setiap pertandingan. Salah satu faktor yang turut mempengaruhi hasil dari suatu pertandingan sepak bola adalah sejarah pertemuan kedua tim yang akan bertanding. Pada kasus ini, akan diambil contoh sejarah pertemuan antara dua tim penghuni Liga Premier Inggris yang berasal dari kota yang sama, yaitu Manchester United dan Manchester City. Pada tanggal 31 Agustus 1957 kedua tim bertemu pada ajang Liga Inggris Divisi Satu, dimana pada saat itu United mengungguli City dengan skor 4-1. Ini merupakan derby terakhir bagi kedua tim sebelum tragedi Pesawat Munich yang menewaskan delapan pemain Manchester United kala itu. Pertemuan kedua tim selanjutnya terjadi pada tanggal 6 Nopember 1971, dimana berakhir dengan hasil seri 3-3. Kemudian tahun 1974 tepatnya tanggal 27 April, Manchester City berhasil memenangi laga dengan kemenangan tipis 0-1. Hasil tersebut membuat Manchester United harus terdegradasi ke divisi dua dan uniknya gol tunggal yang diciptakan oleh Manchester City dihasilkan oleh mantan bintang Manchester United sendiri, yaitu Dennis Law. Selanjutnya pada tanggal 20 September 2009, Manchester City berharap mereka dapat mencuri poin di kandang Manchester United setelah skor masih sama kuat 3-3 pada menit 90. Secara dramatis Manchester United mampu mencetak 1 gol tambahan pada waktu tambahan dan memaksa Manchester City tunduk dengan skor 4-3. Pertemuan terakhir kedua tim di Liga Premier Inggris terjadi pada tanggal 23 Oktober Pertemuan ini merupakan hari bersejarah bagi Manchester City karena dengan sangat mengejutkan mereka mampu membantai Manchester United di kandangnya sendiri dengan skor telak 6-1 [3]. Dari keseluruhan hasil pertandingan kedua tim, secara total kedua tim telah bertemu sebanyak 158 kali, dimana Manchester United mencatatkan 66 kemenangan sementara Manchester City 42 kemenangan, sisanya berakhir seri bagi kedua tim Sistem Pakar Sistem Pakar atau Expert System adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut. Sistem pakar juga merupakan salah satu cabang ilmu dari kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) pada dasarnya merupakan teori bagaimana pikiran manusia bekerja. Artificial Intelligence berperilaku sebagai mesin tetapi berpikir seperti manusia [4]. Suatu program sistem pakar dapat melakukan simulasi terhadap kebiasaan dan pendapat seorang manusia atau suatu organisasi yang memiliki ilmu pakar dan pengalaman dalam bidang khusus [5]. Sistem pakar harus dapat menggunakan ilmu dari pakar untuk dapat menyelesaikan suatu masalah dan memberikan solusi seperti yang dilakukan oleh seorang pakar [6]. Selain itu, sistem pakar memberikan nilai tambah pada teknologi untuk membantu dalam menangani era informasi yang semakin canggih. 65

3 Komponen Sistem Pakar Suatu program sistem pakar harus bisa difungsikan sebagai program yang dapat menirukan pakar manusia dalam melakukan hal-hal yang dikerjakan oleh seorang pakar. Agar sistem pakar dapat sesuai dengan fungsi yang diinginkan, maka diperlukan komponen-komponen untuk membangun suatu sistem pakar tersebut. Komponen-komponen yang harus dimiliki adalah sebagai berikut [7]: 1. Antar Muka Suatu sistem pakar harus menyediakan komunikasi antara sistem dan penggunanya. User interface yang efektif dan user friendly sangat penting terutama bagi pengguna yang tidak ahli (awam) dalam bidang yang diterapkan oleh sistem pakar. 2. Basis Pengetahuan Basis Pengetahuan merupakan kumpulan pengetahuan bidang tertentu pada tingkatan pakar dalam format tertentu. Pengetahuan ini diperoleh dari akumulasi pengetahuan pakar dan sumber-sumber pengetahuan lainnya. Basis pengetahuan bersifat dinamis dan bisa berkembang dari waktu ke waktu, karena pengetahuan selalu bertambah. 3. Mesin Inferensi Mesin Inferensi merupakan otak dari sistem pakar, berupa perangkat lunak yang berfungsi melakukan tugas inferensi penalaran sistem pakar. Pada prinsipnya, mesin inferensi inilah yang akan mencari solusi dari suatu permasalahan. Mesin inferensi sesungguhnya adalah program komputer yang menyediakan metodologi untuk melakukan penalaran tentang informasi pada kasus pengetahuan dan pada memori kerja, serta untuk merumuskan kesimpulankesimpulan. 4. Memori Kerja (Blackboard) Memori Kerja merupakan bagian dari sistem pakar yang menyimpan fakta-fakta yang diperoleh saat proses konsultasi. Fakta-fakta inilah yang nantinya akan diolah oleh mesin inferensi berdasarkan pengetahuan yang disimpan dalam basis pengetahuan untuk menentukan suatu keputusan pemecahan masalah. Konklusinya bisa berupa hasil diagnosa, tindakan, dan akibat. 5. Fasilitas Penjelasan (Justifier) Karena pengguna kadang kala bukanlah ahli (awam) dalam bidang tersebut, maka dibuatlah fasilitas penjelasan. Fasilitas penjelasan inilah yang dapat memberikan informasi kepada pengguna mengenai jalannya penalaran sehingga dihasilkan suatu keputusan. Pengguna dapat menanyakan kepada sistem pakar bagaimana sistem mendapatkan konklusinya kapan saja saat sesi interaktif antara pengguna dan sistem. 6. Knowledge Acquisition Knowledge Acquisition adalah proses pengumpulan, perpindahan, dan transformasi dari keahlian atau kepakaran pemecahan masalah yang berasal dari beberapa sumber pengetahuan kedalam bentuk yang dimengerti oleh komputer. Struktur pada sistem pakar dapat dilihat pada gambar 1 berikut. Gambar 1 Struktur Sistem Pakar 2.3. Dempster-Shafer Theory (DST) Dempster-Shafer Theory (DST) adalah teori matematika tentang pembuktian. Dempster-Shafer Theory (DST) merupakan teori mengenai ketidakpastian yang dimodelkan dengan menggunakan interval probabilitas atau jangkauan probabilitas. Dalam Dempster-Shafer Theory (DST) terdapat 3 (tiga) hal mendasar yaitu Basic probability assignment (m), Belief function (Bel), dan Plausibilty function (Pl). Basic probability assignment adalah ukuran terhadap adanya kumpulan bukti atau evidence yang mendukung adanya kepercayaan, disimbolkan dengan m. Belief merupakan ukuran kekuatan evidence dalam mendukung suatu himpunan proposisi. Jika bernilai 0, maka tidak ada evidence, jika bernilai 1 berarti ada evidence. Plausibility juga bernilai 0 sampai 1. Jika yakin akan s, maka dapat dikatakan bahwa Bel( s)=1, dan Pl( s)=0. 66

4 Bel ( A) = m( B) B B A Pl ( A) = m( B) B B A (1) (2) Pada Dempster-Shafer Theory (DST) dikenal adanya frame of discrement yang dinotasikan dengan θ. Frame ini merupakan semesta pembicaraan dari sekumpulan hipotesis. Tujuannya adalah mengaitkan ukuran kepercayaan elemen-elemen θ. Tidak semua evidence secara langsung mendukung tiap-tiap elemen. Untuk itu perlu adanya basic probability assignment (m). Nilai m tidak hanya mendefinisikan elemen-elemen θ saja, namun juga semua subsetnya. Sehingga jika θ berisi n elemen, maka subset θ adalah 2 n. Jumlah semua m dalam subset θ sama dengan 1. Apabila tidak ada informasi apapun untuk memilih hipotesis, maka nilai m{θ} = 1,0. Apabila diketahui X adalah subset dari θ, dengan m1 sebagai bpa, dan Y juga merupakan subset dari θ dengan m2 sebagai fungsi bpa, maka dapat dibentuk fungsi kombinasi m1 dan m2, yaitu: m 1 m 2 ( z ) = x y = 1 x y = z m ( x) m 1 K 2 ( y ) K = m x ) m ( y ) 1 ( 2 (3) (4) karena m 1 m 2 merupakan penjumlahan semua focal elemen (elemen m), maka jumlah ini seharusnya bernilai 1. Apabila jumlah 1, maka perlu adanya normalisasi untuk setiap focal elemen dengan cara membagi setiap focal elemen dengan 1-K. 3. Pembuatan Aplikasi yang akan dibuat adalah aplikasi sistem pakar untuk melakukan prediksi terhadap hasil pertandingan sepak bola. Metode yang digunakan dalam melakukan prediksi adalah Dempster-Shafer Theory (DST). Gambar 2 Proses Prediksi DST Pada awalnya dilakukan pengumpulan data untuk setiap tim Liga Premier Inggris dari musim 2007/2008 atau 5 (lima) musim terakhir. Data yang telah diperoleh akan diolah untuk dijadikan nilai basic probability assignment (bpa) pada perhitungan dengan metode Dempster-Shafer Theory (DST) sehingga menghasilkan nilai belief untuk menghitung interval probabilitas untuk evidence. Hasil prediksi berupa interval probabilitas untuk evidence kemenangan, imbang, atau kekalahan yang memiliki nilai belief (kepercayaan) tertinggi pada tim yang bertanding. Hasil prediksi yang diperoleh dapat ditambahkan dengan fakta-fakta baru untuk mendapatkan nilai belief yang baru sehingga interval probabilitas untuk evidence kemenangan, imbang, atau kekalahan dapat berubah pada tim yang bertanding. Perancangan aplikasi sistem pakar untuk melakukan prediksi terhadap hasil pertandingan sepak bola ini dilakukan dengan menggunakan tahapan-tahapan yang ada pada SDLC (System Development Life Cycle). SDLC merupakan suatu proses pengembangan perangkat lunak, yang digunakan oleh analis sistem pada sebuah sistem informasi agar dapat menyelesaikan suatu perangkat lunak secara bertahap. Terdapat 6 (enam) jenis tahapan yang ada pada metode SDLC yaitu tahap perencanaan, analisis, perancangan, pengkodean, pengujian, dan perawatan [8]. Perangkat keras yang akan digunakan dalam pembuatan program aplikasi untuk memprediksi hasil pertandingan sepak bola ini adalah sebagai berikut: 1. Notebook dengan processor Intel Core(TM) i5-3210m 2.50 GHz 2. Monitor 13.3 inch 3. Kartu grafis Intel HD Graphics MB 4. Memori DDR III 4 GB 5. Harddisk 640 GB Bahasa pemrograman yang digunakan dalam merancang aplikasi adalah PHP sedangkan perangkat lunak yang akan digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut: 1. Sistem Operasi Microsoft Windows 7 Professional 2. Adobe Dreamweaver CS5 3. XAMPP Internet Explorer 9 Pembuatan aplikasi meliputi pembuatan form home, form prediction, form update, form update season, form update team, form update player, form update team in season, form update payer in team, form update history, form about, form help, dan form exit. Berikut ini adalah tampilan layar program aplikasi ini: 1. Form home Form ini merupakan form utama yang menjadi tampilan awal pada saat aplikasi dibuka atau dijalankan. Pada form ini terdapat 6 (tombol) antara lain tombol Home, tombol Prediction, tombol Update, tombol About, tombol Help, dan tombol Exit. Tampilan Form Utama ini dapat dilihat pada gambar 3. 67

5 4. Form Update Season Form update season digunakan untuk melakukan penambahan data musim liga yang baru, termasuk nama musim, tanggal dimulainya musim, tanggal berakhirnya musim, dan status musim aktif atau tidak. Selain itu, pada form ini dapat dilakukan perubahan pada data musim yang sudah ada atau ingin menghapus data musim. Tampilan Form Update Season ini dapat dilihat pada gambar 6. Gambar 3 Tampilan Form Home 2. Form Prediction Form ini merupakan form yang digunakan untuk melakukan prediksi terhadap pertandingan sepak bola. Pada form ini pengguna dapat memilih faktorfaktor yang ingin digunakan untuk melakukan prediksi dan form ini juga akan menampilkan hasil dari prediksi yang telah dilakukan berdasarkan faktor-faktor yang telah dipilih tersebut. Tampilan Form Prediction ini dapat dilihat pada gambar 4. Gambar 6 Tampilan Form Update Season 5. Form Update Team Form update team digunakan untuk melakukan penambahan data tim yang baru, termasuk nama tim, tanggal tim berdiri, foto logo tim, dan foto tim. Selain itu, pada form ini dapat dilakukan perubahan pada data tim yang sudah ada atau ingin menghapus data tim. Tampilan Form Update Team ini dapat dilihat pada gambar 7. Gambar 4 Tampilan Form Prediction 3. Form Update Pada form update terdapat 6 (enam) buah tombol, yaitu season, team, player, team in season, player in team, dan history yang berfungsi membuka masingmasing form untuk melakukan proses update data. Rancangan Form Update ini dapat dilihat pada gambar 5. Gambar 7 Tampilan Form Update Team Gambar 5 Tampilan Form Update 6. Form Update Player Form update player digunakan untuk melakukan penambahan data pemain yang baru, termasuk nama pemain, nama panggilan pemain, kewarganegaraan, tanggal lahir pemain, tim sekarang, posisi pemain dalam tim, dan kemampuan pemain secara umum. Selain itu, pada form ini dapat dilakukan perubahan pada data pemain yang sudah ada atau ingin menghapus data pemain. Tampilan Form Update Player ini dapat dilihat pada gambar 8. 68

6 9. Form Update History Form update history digunakan untuk melakukan penambahan data sejarah pertemuan antar tim yang baru, termasuk musim liga, tanggal pertandingan, tim yang bertanding, kemampuan tim saat pertandingan, jumlah pemain yang absen pada masing-masing tim, selang waktu pertandingan, kehadiran pelatih, skor akhir pertandingan, dan motivasi pertandingan masing-masing tim. Selain itu juga dapat dilakukan penghapusan pada data pertemuan tim yang sudah ada. Tampilan Form History ini dapat dilihat pada gambar 11. Gambar 8 Tampilan Form Update Player 7. Form Update Team in Season Form update team in season digunakan untuk melihat tim-tim yang bermain pada satu musim liga. Pada form ini dapat dilakukan penambahan tim pada data musim yang sudah ada atau ingin menghapus data tim pada satu musim. Tampilan Form Update Team in Season ini dapat dilihat pada gambar 9. Gambar 11 Tampilan Form History 10. Form About Pada form about pengguna dapat memperoleh informasi mengenai pembuat dan tahun pembuatan aplikasi. Tampilan Form About ini dapat dilihat pada 12. Gambar 9 Tampilan Form Update Team in Season 8. Form Update Player in Team Form update player in team digunakan untuk melihat pemain-pemain dalam satu tim. Selain itu, pada form ini dapat dilakukan perubahan pada data pemain inti dalam tim, posisi pemain dalam tim, ataupun ingin menghapus pemain dalam tim. Tampilan Form Update Player in Team ini dapat dilihat pada gambar 10. Gambar 12 Tampilan Form About 11. Form Help Form help bertujuan untuk memberikan informasi dan penjelasan mengenai cara penggunaan aplikasi kepada pengguna. Tampilan Form Help ini dapat dilihat pada gambar 13. Gambar 10 Tampilan Form Update Player in Team Gambar 13 Tampilan Form Help 69

7 12. Form Exit Form exit menampilkan pilihan kepada pengguna untuk keluar dari aplikasi atau tidak. Tampilan Form Exit ini dapat dilihat pada gambar Hasil Pengujian Gambar 14 Tampilan Form Exit Pada pengujian aplikasi akan dilakukan dengan menggunakan data 100 hasil pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris yang diperoleh dari data 5 (lima) musim terakhir dan akan dibandingkan dengan hasil prediksi menggunakan Dempster-Shafer Theory (DST) berdasarkan 8 (delapan) faktor prediksi, yaitu faktor kandang atau tandang, sejarah pertemuan kedua tim, selang waktu bertanding bagi masing-masing tim, jumlah pemain inti yang tidak dapat bertanding, motivasi pertandingan bagi masing-masing tim, kemampuan pemain dalam satu tim, faktor kehadiran pelatih, dan bursa taruhan. Aplikasi dapat melakukan prediksi pertandingan sepak bola dengan keakuratan sebesar 62%. Hasil dari pengujian antara fakta dan hasil prediksi dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini. Tabel 1 Hasil Pengujian No Home Away Skor Prediksi Akurasi DST Home 1 Aston Arsenal 0-0 Draw 0 2 Arsenal Chelsea 1-2 Lose 1 3 Everton Arsenal 1-1 Draw 1 4 Arsenal Fulham 3-3 Win 0 5 Man.City Arsenal 1-1 Lose 0 6 Man.Utd Arsenal 2-1 Win 1 7 Norwich Arsenal 1-0 Lose 0 8 Arsenal QPR 1-0 Win 1 9 Arsenal Reading 2-0 Win 1 10 Stoke Arsenal 0-0 Lose 0 11 Arsenal Sunder 0-0 Win 0 12 Arsenal Swansea 0-2 Win 0 13 Arsenal Totem 5-2 Win 1 14 WBA Arsenal 2-3 Lose 1 15 WHU Arsenal 1-3 Lose 1 16 Arsenal Wigan 1-2 Win 0 17 Aston Chelsea 2-4 Lose 1 18 Aston Everton 1-3 Draw 0 19 Fulham Aston 1-0 Win 1 20 Liverpool Aston 1-1 Win 0 21 Man.City Aston 5-0 Win 1 Tabel (Lanjutan) No Home Away Skor Prediksi Akurasi DST Home 22 Aston Man.Utd 2-3 Lose 1 23 Newcastle Aston 1-1 Win 0 24 Aston Norwich 1-1 Win 0 25 QPR Aston 1-1 Draw 1 26 Aston Reading 1-0 Win 1 27 Aston Stoke 1-1 Draw 1 28 Sunder Aston 0-1 Lose 1 29 Aston Swansea 2-0 Win 1 30 Totem Aston 2-0 Win 1 31 Aston WBA 1-1 Win 0 32 WHU Aston 1-0 Lose 0 33 Wigan Aston 0-0 Lose 0 34 Everton Chelsea 2-0 Win 1 35 Chelsea Liverpool 1-1 Draw 1 36 Chelsea Man.City 0-0 Win 0 37 Chelsea Newcastle 2-0 Win 1 38 Chelsea Norwich 4-1 Win 1 39 QPR Chelsea 0-0 Win 0 40 Chelsea Reading 4-2 Win 1 41 Chelsea Stoke 1-0 Win 1 42 Chelsea Sunder 1-0 Win 1 43 Swansea Chelsea 1-1 Draw 1 44 Totem Chelsea 2-4 Draw 0 45 WBA Chelsea 2-1 Lose 0 46 WHU Chelsea 3-1 Lose 0 47 Wigan Chelsea 0-2 Lose 1 48 Chelsea Fulham 0-0 Draw 1 49 Chelsea Man.Utd 2-3 Win 0 50 Fulham Everton 2-2 Draw 1 51 Everton Liverpool 2-2 Lose 0 52 Man.City Everton 1-1 Lose 0 53 Everton Man.Utd 1-0 Lose 0 54 Everton Newcastle 2-2 Win 0 55 Everton Norwich 1-1 Draw 1 56 QPR Everton 1-1 Draw 1 57 Reading Everton 2-1 Win 1 58 Stoke Everton 1-1 Lose 0 59 Everton Sunder 2-1 Win 1 60 Swansea Everton 0-3 Lose 1 61 Everton Totem 1-1 Draw 1 62 WBA Everton 2-0 Lose 0 63 Everton WHU 2-2 Draw 1 64 Wigan Everton 2-2 Lose 0 65 Liverpool Fulham 0-1 Win 0 66 Fulham Man.City 1-2 Lose 1 67 Man.Utd Fulham 3-2 Win 1 68 Fulham Newcastle 5-2 Win 1 69 Fulham Norwich 5-0 Win 1 70 Reading Fulham 3-3 Draw 1 71 Stoke Fulham 1-0 Win 1 72 Fulham Sunder 1-3 Draw 0 73 Fulham Totem 0-3 Lose 1 74 Fulham WBA 3-0 Win 1 75 WHU Fulham 3-0 Win 1 76 Wigan Fulham 1-2 Lose 1 77 Liverpool Man.City 2-2 Draw 1 78 Liverpool Man.Utd 1-2 Win 0 79 Liverpool Newcastle 1-1 Win 0 80 Norwich Liverpool 1-0 Lose 0 81 Liverpool Stoke 0-0 Draw 1 82 Sunder Liverpool 1-1 Lose 0 83 Swansea Liverpool 0-0 Draw 1 84 Totem Liverpool 2-1 Win 1 85 WBA Liverpool 1-2 Lose 1 86 WHU Liverpool 3-1 Lose 0 70

8 Tabel (Lanjutan) No Home Away Skor Prediksi Akurasi DST Home 87 Liverpool Wigan 3-0 Win 1 88 Man.City Man.Utd 1-0 Lose 0 89 Newcastle Man.City 0-2 Lose 1 90 Man.City QPR 3-1 Win 1 91 Stoke Man.City 1-1 Draw 1 92 Man.City Sunder 3-0 Win 1 93 Man.City Totem 2-1 Win 1 94 WBA Man.City 1-2 Lose 1 95 WHU Man.City 0-0 Lose 0 96 Wigan Man.City 0-2 Lose 1 97 Newcastle Man.Utd 0-3 Lose 1 98 Norwich Man.Utd 1-0 Lose 0 99 Man.Utd QPR 3-1 Win Reading Man.Utd 3-4 Lose 1 Keterangan: - No : Nomor Pertandingan - Home : Tim Tuan Rumah (Tim Kandang) - Away : Tim Tamu (Tim Tandang) - Skor : Skor Pertandingan - DST Home : Hasil Prediksi Untuk Tim Kandang - Akurasi : Ketepatan Prediksi (0 = Tidak Tepat, 1 = Tepat) Hasil pengujian berdasarkan kuesioner dari 15 orang responden tim futsal Bangka Young Boys terhadap aplikasi sistem pakar prediksi ini, diperoleh persentase sebesar 82,67%. Dari hasil pengujian tersebut, aplikasi dinyatakan telah cukup baik dan benar dalam melakukan prediksi terhadap hasil pertandingan sepak bola. Hasil kuesioner dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini. Tabel 2 Hasil Pengujian Kuesioner Aplikasi Keterangan: - No. Responden : Nomor Responden - No. Kuesioner : Nomor Pertanyaan Kuesioner - 0 : Jawaban Tidak - 1 : Jawaban Ya - Poin : Total Jawaban Bernilai 1 Untuk 1 Pertanyaan Kuesioner 5. Kesimpulan Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan pada aplikasi sistem pakar untuk memprediksi hasil pertandingan sepak bola menggunakan Dempster-Shafer Theory (DST), dapat disimpulkan bahwa: - Aplikasi dapat melakukan prediksi terhadap hasil pertandingan sepak bola dengan tingkat keakuratan sebesar 62% dari hasil prediksi untuk 100 pertandingan Liga Inggris berdasarkan data 5 (lima) musim terakhir dengan melihat pada faktor kandang atau tandang, sejarah pertemuan, selang waktu pertandingan terakhir masing-masing tim, jumlah pemain inti yang absen, motivasi pertandingan, ability pemain, kehadiran pelatih, dan bursa taruhan. Ketidaktepatan prediksi sebesar 38% tidak hanya didasarkan pada faktor-faktor yang telah ditentukan. Kesalahan prediksi dapat berdasarkan pada faktorfaktor lain, misalnya faktor kartu merah dalam pertandingan, kesalahan wasit, dukungan penonton. - Data dari 5 (lima) musim liga kurang efektif untuk faktor sejarah pertemuan karena masih terdapat data sejarah pertemuan tim yang belum pernah bertanding. Hal ini menyebabkan adanya faktor pengabaian untuk faktor sejarah pertemuan apabila kedua tim yang akan bertanding belum mempunyai sejarah pertemuan dalam kurun waktu 5 (lima) musim terakhir. Saran yang dapat diberikan dalam mengembangkan aplikasi sistem pakar untuk memprediksi hasil pertandingan sepak bola menggunakan Dempster-Shafer Theory (DST) ini adalah: - Penambahan data musim liga lebih dari 5 (lima) musim terakhir dapat dilakukan untuk menghasilkan suatu prediksi yang lebih baik. - Dapat ditambahkan faktor-faktor lain yang mendukung untuk melakukan prediksi terhadap hasil pertandingan sepak bola. Misalnya faktor kondisi lapangan, cuaca, wasit, formasi tim, dukungan penonton. - Dapat dilakukan pengujian pada kompetisi liga sepak bola yang lain, seperti Liga Spanyol, Liga Italia, Liga Indonesia, dan liga lainnya agar aplikasi dapat digunakan secara umum pada semua kompetisi liga sepak bola. - Dapat dilakukan dengan menggunakan metode lain untuk melakukan prediksi sepak bola sehingga mungkin dapat menghasilkan hasil prediksi yang lebih akurat. REFERENSI [1] Sentz, Kari and Ferson, Scott., 2002, Combination of Evidence Dempster-Shafer Theory, Journal SAND , Binghamton University, New York. [2] Geno Jezek., 2012, History of Soccer!, 71

9 [3] Goal.com., 2012, Top 10 Manchester Derby Moments, [4] Turban, Efraim., 1992, Expert Sistem And Applied Artificial Intelligence, Macmillan, New York. [5] Tech Target., 2012, Expert System, [6] Jackson, Peter., 2000, Introduction to Expert System, Addison-Wesley, New York. [7] Hartati, Sri., 2008, Sistem Pakar dan Pengembangannya, Graha Ilmu, Yogyakarta. [8] Valacich, Joseph S.; George, Joey F.; and Hoffer, Jeffry A., 2004, Essentials Of system Analys And Design, Second Edition, Pearson Education, Patterson. Govian, mahasiswa Universitas Tarumanagara Jakarta, Indonesia. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi. Helmy Thendean, memperoleh gelar S.T dari Universitas Tarumanagara Jakarta, Indonesia tahun 2001 dan memperoleh gelar M.Kom dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Indonesia tahun Saat ini sebagai staf pengajar Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Tarumanagara Jakarta, Indonesia. 72

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER Aprilia Sulistyohati, Taufiq Hidayat Laboratorium Sistem Informasi dan Perangkat Lunak Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER 1 Yasidah Nur Istiqomah (07018047), 2 Abdul Fadlil (0510076701) 1 Program Studi Teknik Informatika 2 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tidak ada satupun manusia yang mampu secara mutlak memprediksi masa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tidak ada satupun manusia yang mampu secara mutlak memprediksi masa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidak ada satupun manusia yang mampu secara mutlak memprediksi masa depan. Terdapat kemungkinan yang tidak terhitung jumlahnya mungkin terjadi dalam berbagai

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PAKAR ANGGREK COELOGYNE

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PAKAR ANGGREK COELOGYNE RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PAKAR ANGGREK COELOGYNE Septi Hidayati Program Studi Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura septihidayati.ti@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. poin/rating, jumlah gol yang diterima dan jumlah gol yang diciptakan oleh masingmasing

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. poin/rating, jumlah gol yang diterima dan jumlah gol yang diciptakan oleh masingmasing BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Data penelitian yang diperoleh dan digunakan dalam penelitian ini meliputi data poin/rating, jumlah gol yang diterima dan jumlah gol yang diciptakan

Lebih terperinci

Analisa Dan Perancangan Sistem Pakar Kerusakan Pada Aset UKM STIKOM Bali Menggunakan Metode Dempster Shafer

Analisa Dan Perancangan Sistem Pakar Kerusakan Pada Aset UKM STIKOM Bali Menggunakan Metode Dempster Shafer Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Analisa Dan Perancangan Sistem Pakar Kerusakan Pada Aset UKM STIKOM Bali Menggunakan Metode Dempster Shafer Agus Purwanto

Lebih terperinci

Penerapan Metode Klasifikasi Naïve Bayessian untuk Memprediksi Hasil Pertandingan Sepakbola

Penerapan Metode Klasifikasi Naïve Bayessian untuk Memprediksi Hasil Pertandingan Sepakbola Penerapan Metode Klasifikasi Naïve Bayessian untuk Memprediksi Hasil Pertandingan Sepakbola Daniel Teramurni/0022032 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri 65 Bandung

Lebih terperinci

METODE PENALARAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MODEL HIBRID FUZZY DEMPSTER SHAFER UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG

METODE PENALARAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MODEL HIBRID FUZZY DEMPSTER SHAFER UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG METODE PENALARAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MODEL HIBRID FUZZY DEMPSTER SHAFER UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG Nurmahaludin (1), Gunawan Rudi Cahyono (1) mahaludin@poliban.ac.id (1),

Lebih terperinci

JURNAL DETEKSI KERUSAKAN MESIN MOTOR TIPE GL MENGGUNAKAN METODE DAMPSTER SHAFER DAMAGE DETECTION ENGINE MOTO TYPE GL USE DAMPSTER SHAFER METHOD

JURNAL DETEKSI KERUSAKAN MESIN MOTOR TIPE GL MENGGUNAKAN METODE DAMPSTER SHAFER DAMAGE DETECTION ENGINE MOTO TYPE GL USE DAMPSTER SHAFER METHOD JURNAL Artikel Skripsi DETEKSI KERUSAKAN MESIN MOTOR TIPE GL MENGGUNAKAN METODE DAMPSTER SHAFER DAMAGE DETECTION ENGINE MOTO TYPE GL USE DAMPSTER SHAFER METHOD Oleh: MUHAMAD JUHAR AFIFIN ABDILLAH 12.1.03.03.035

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknik peramalan atau prediksi yang semakin canggih diiringi oleh perkembangan teknologi komputer. Ini dikarenakan kebutuhan manusia akan informasi

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HEWAN TERNAK LEMBU MENGGUNAKAN METODE DUMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HEWAN TERNAK LEMBU MENGGUNAKAN METODE DUMPSTER SHAFER SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HEWAN TERNAK LEMBU MENGGUNAKAN METODE DUMPSTER SHAFER Muhammad Iqbal Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Teori Dempster-Shafer Ada berbagai macam penalaran dengan model yang lengkap dan sangat konsisten, tetapi pada kenyataannya banyak permasalahan yang tidak dapat terselesaikan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan nyawa seseorang, Ironisnya gejala gejala tersebut seringkali

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan nyawa seseorang, Ironisnya gejala gejala tersebut seringkali 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gejala penyakit merupakan awal timbulnya sebuah penyakit yang dapat membahayakan nyawa seseorang, Ironisnya gejala gejala tersebut seringkali diabaikan sehingga membuat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN TEORI DASAR. dalam penelitian yang akan dilakukan. Pustaka yang digunakan ditinjau dari objek

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN TEORI DASAR. dalam penelitian yang akan dilakukan. Pustaka yang digunakan ditinjau dari objek BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN TEORI DASAR 2.1. Tinjauan Pustaka Dalam penelitian ini menggunakan beberapa sumber pustaka. Sumber pustaka yang dimaksudkan untuk digunakan sebagai pedoman dan pembanding dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. serangan musuh, dengan terlihat sehat, musuh tidak akan menyerang. Berdasarkan

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. serangan musuh, dengan terlihat sehat, musuh tidak akan menyerang. Berdasarkan BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Burung termasuk hewan yang pandai menyembunyikan keadaan kesehatannya. Hal ini karena sifat alami burung untuk mempertahankan diri dari serangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat orang tertarik untuk menciptakan hal-hal yang baru agar dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. membuat orang tertarik untuk menciptakan hal-hal yang baru agar dapat lebih BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya gaya ilmu pengetahuan dan teknologi dapat membuat orang tertarik untuk menciptakan hal-hal yang baru agar dapat lebih berguna di masa yang akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. popular, baik dari desa-desa terpencil hingga kota-kota besar di seluruh dunia. Sepak

BAB 1 PENDAHULUAN. popular, baik dari desa-desa terpencil hingga kota-kota besar di seluruh dunia. Sepak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Semua orang tentu mengenal sepak bola dari usia kanak-kanak, remaja, dewasa, sampai orang tua, baik pria maupun wanita. Sepak bola merupakan olahraga yang

Lebih terperinci

Jurnal Sarjana Teknik Informatika e-issn: Volume 1 Nomor 1, Juni 2013

Jurnal Sarjana Teknik Informatika e-issn: Volume 1 Nomor 1, Juni 2013 IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER 1 Esthi Dyah Rikhiana (07018061), 2 Abdul Fadlil (0510076701) 1 Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Investigasi Sistem. Analisis Sistem. Desain Sistem. Pemeliharaan Sistem. Implementasi Sistem

MATERI DAN METODE. Investigasi Sistem. Analisis Sistem. Desain Sistem. Pemeliharaan Sistem. Implementasi Sistem MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor mulai Maret 2011 sampai Mei 2012. Materi Alat

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE DEMPSTER-SHAFER DALAM SISTEM PAKAR DIAGNOSA ANAK TUNAGRAHITA BERBASIS WEB

IMPLEMENTASI METODE DEMPSTER-SHAFER DALAM SISTEM PAKAR DIAGNOSA ANAK TUNAGRAHITA BERBASIS WEB IMPLEMENTASI METODE DEMPSTER-SHAFER DALAM SISTEM PAKAR DIAGNOSA ANAK TUNAGRAHITA BERBASIS WEB Triara Puspitasari 1, Boko Susilo 2, Funny Farady Coastera 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pakar Sistem pakar (Expert System) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia kedalam komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keunggulan manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya terletak pada kecerdasannya, dengan kecerdasannya ini manusia dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari sistem dengan menggunakan beberapa fungsi yang dibuat dari ruang lingkup implementasi, pengodean dan interface

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Hasil dari perancangan sistem pakar untuk mendiagnosa kerusakan Mesin Foto Copy dengan Metode Dempster Shafer yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari variasi warna, ukuran dan bentuk bunga yang dihasilkan. Hal lain

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari variasi warna, ukuran dan bentuk bunga yang dihasilkan. Hal lain BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Anggrek sebagai tanaman hias pot sangat diminati masyarakat karena keindahan dan keunikan bunganya. Keindahan dan keunikan bunga anggrek dapat dilihat dari variasi

Lebih terperinci

overacting dan menyerang organ tubuh sendiri. Lupus juga mengenai banyak organ tubuh dan memiliki gejala klinis yang sangat bervariasi sehingga dikena

overacting dan menyerang organ tubuh sendiri. Lupus juga mengenai banyak organ tubuh dan memiliki gejala klinis yang sangat bervariasi sehingga dikena SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI SECARA DINI PENYAKIT LUPUS DENGAN METODE DEMPSTER SHAFER BERBASIS WEB Dr. Ana Kurniawati, ST.,MMSI *), Prastia Puspita Saputri **) Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB 4. Implementasi dan Evaluasi

BAB 4. Implementasi dan Evaluasi BAB 4 Implementasi dan Evaluasi 4.1 Implementasi Sistem Perangkat ajar algoritma minimax berupa simulasi futsal ini dirancang untuk para mahasiswa jurusan teknik informatika dalam membantu pengajaran mata

Lebih terperinci

Implementasi Metode Dempster Shafer Pada Sistem Pakar Untuk Diagnosa Jenis-jenis Penyakit Diabetes Melitus

Implementasi Metode Dempster Shafer Pada Sistem Pakar Untuk Diagnosa Jenis-jenis Penyakit Diabetes Melitus Implementasi Metode Dempster Shafer Pada Sistem Pakar Untuk Diagnosa Jenis-jenis Penyakit Diabetes Melitus Dewi Pratama Kurniawati Jurusan Teknik Informatika. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro,

Lebih terperinci

Aplikasi Diagnosa Penyakit Jantung Koroner Menggunakan Metode Dempster-Shafer

Aplikasi Diagnosa Penyakit Jantung Koroner Menggunakan Metode Dempster-Shafer Jurnal Teknik Informatika, Vol 1 September 2012 Aplikasi Diagnosa Penyakit Jantung Koroner Menggunakan Metode Dempster-Shafer Dewi Ermayani 1, Ananda 2, Mardiah Fadhli 3 Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

COMPARATIVE ANALYSIS EXPERT SYSTEM FOR DIAGNOSING ORAL AND DENTAL DISEASES IN HUMANS USING CERT. Husain¹, Agung Toto Wibowo², Endro Ariyanto³

COMPARATIVE ANALYSIS EXPERT SYSTEM FOR DIAGNOSING ORAL AND DENTAL DISEASES IN HUMANS USING CERT. Husain¹, Agung Toto Wibowo², Endro Ariyanto³ ANALISIS PERBANDINGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT MULUT DAN GIGI PADA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR DAN TEORI DEMPSTER-SHAFER COMPARATIVE ANALYSIS EXPERT SYSTEM FOR DIAGNOSING

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi STMIK Profesional Makassar yeye_rumbu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia.

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan komputer dewasa ini telah mengalami banyak perubahan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Komputer yang

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Untuk menjalankan aplikasi ini ada beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi oleh pengguna. Spesifikasi kebutuhan berikut ini merupakan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. Di dalam bidang kecerdasan buatan, termasuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecepatan perkembangan software saat ini cukup pesat, tidak hanya dalam hal software aplikasi saja, tetapi juga didalam dunia game. Game dibuat untuk digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan sistematika tahapan yang dilaksanakan selama penelitian tugas akhir. Secara garis besar metodologi penelitian tugas akhir ini dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perlengkapan penanganan bahan merupakan bagian terpadu perlengkapan mekanis dalam setiap usaha industri modern. Dalam setiap perusahaan proses produksi secara keseluruhan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa Sistem Dalam merancang suatu game pembelajaran hijaiyah dasar, akan dilakukan analisa terhadap kebutuhan dasar sistem untuk mengetahui data-data yang merepresentasikan

Lebih terperinci

Pendahuluan PENGERTIAN SISTEM PAKAR

Pendahuluan PENGERTIAN SISTEM PAKAR (Sistem Pakar) Pendahuluan PENGERTIAN SISTEM PAKAR Kecerdasan Buatan adalah salah satu bidang ilmu komputer yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas seperti manusia. Cabang-cabang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan teknologi komputer mengalami kemajuan yang sangat pesat. Salah satu sarana pendukung dalam kemajuan teknologi komputer adalah internet

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A IV HASIL DAN PEMAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan disajikan hasil yang diperoleh rancangan aplikasi game peduli lingkungan, berikut keterangannya. 1. Form Awal Aplikasi Form ini merupakan

Lebih terperinci

Kompetisi antar-klub amatir di Kabupaten Purworejo PENDAHULUAN. Ada banyak klub sepak bola amatir di Kabupaten Purworejo, baik yang sudah

Kompetisi antar-klub amatir di Kabupaten Purworejo PENDAHULUAN. Ada banyak klub sepak bola amatir di Kabupaten Purworejo, baik yang sudah 1 Kompetisi antar-klub amatir di Kabupaten Purworejo PENDAHULUAN Ada banyak klub sepak bola amatir di Kabupaten Purworejo, baik yang sudah terdaftar sebagai anggota PSSI Pengcab Purworejo maupun yang belum.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Pakar Identifikasi Penyakit pada Tanaman Anggrek Phalaenopsis dengan Metode Dempster

Lebih terperinci

PELUANG SUATU TIM UNTUK MENCAPAI PERINGKAT TERTENTU DALAM SUATU TURNAMEN

PELUANG SUATU TIM UNTUK MENCAPAI PERINGKAT TERTENTU DALAM SUATU TURNAMEN Perjanjian No: III/LPPM/2012-02/03-P!! PELUANG SUATU TIM UNTUK MENCAPAI PERINGKAT TERTENTU DALAM SUATU TURNAMEN Disusun Oleh: Benny Yong, M.Si. Liem Chin, M.Si. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer.

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer. ABSTRAK Sistem pakar merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Penggunaan komputer semakin meluas dalam kehidupan sehari-hari. Dari hanya untuk bermain game, browsing Internet, sampai digunakan untuk aplikasi yang tidak hanya sekedar

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR GANGGUAN PERKEMBANGAN PADA BALITA BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR GANGGUAN PERKEMBANGAN PADA BALITA BERBASIS WEB Jurnal Teknik Informatika Vol. 1 September 2012 SISTEM PAKAR GANGGUAN PERKEMBANGAN PADA BALITA BERBASIS WEB Delsika Syafitry 1, Rika Perdana Sari 2, Kartina Diah Kusuma Wardhani 3 1 Program Studi Sistem

Lebih terperinci

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Maria Shusanti F Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Masalah Dengan tingginya pengguna Toyota Avanza dikalangan masyarakat khususnya di indonesia membuat mobil ini laris dipasaran dan pelayanan yang diberikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Login Pada tampilan login ini sebagai halaman untuk masuk ke dalam sistem pakar menentukan jenis buah durian dengan menggunakan metode forward

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah yang ingin penulis angkat dalam penyusunan skripsi ini adalah bagainama merancang simulasi 3 dimensi mengenai gedung perguruan PAB 1 Helvetia

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM KOMPETISI SEPAK BOLA BERBASIS WEB

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM KOMPETISI SEPAK BOLA BERBASIS WEB PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM KOMPETISI SEPAK BOLA BERBASIS WEB Yudho Yudhanto Fakultas MIPA, Program Studi D3 Teknik Informatika Universitas Negeri Sebelas Maret Email: yuda@mipa.uns.ac.id Andesta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 70 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam pembahasan hasil program berisi tentang menjelaskan halaman dari program, terutama yang berkaitan dengan interface (antar muka) sebagai penghubung antara

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Visualisasi Sistem Pakar Dalam Menganalisis Tes Kepribadian Manusia (Empat Aspek Tes Kepribadian Peter Lauster) Sri Winiarti

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Pendidikan di Indonesia saat ini masih terus berkembang. Salah satunya dalam bidang informatika komputer. Di Indonesia saat ini mempelajari ilmu komputer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penyakit Jantung adalah sebuah otot yang memompa darah ke seluruh tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot jantung mati sewaktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu faktor penunjang perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka segala sesuatu dapat dilakukan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Yunarti - Sistem Pakar Mengidentifikasi Penolakan Film SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi, STMIK ProfesionalMakassar

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK PERTOLONGAN PERTAMA MENDIAGNOSA DEMAM Shela Shelina Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok 164

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK PERTOLONGAN PERTAMA MENDIAGNOSA DEMAM Shela Shelina Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok 164 EXPERT SYSTEM APPLICATION FOR FIRST AID DIAGNOSE FEVER Shela Shelina Undergraduate Program, Information Systems Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Keywords: Expert System, General Disease

Lebih terperinci

Bab IV. Implementasi dan Evaluasi. sebagai bahan untuk melakukan presentasi kepada para pelanggan baru.

Bab IV. Implementasi dan Evaluasi. sebagai bahan untuk melakukan presentasi kepada para pelanggan baru. Bab IV Implementasi dan Evaluasi 4.1 Rencana Implementasi Aplikasi yang telah dibuat akan dicetak dalam bentuk kepingan CD (Compact Disc). CD ini akan dibagikan kepada para pelanggan PT. Supra Engineering

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Pada implementasi sistem ini akan dijelaskan implementasi dari aplikasi sistem yang dari ruang implementasi, pengkodean dan interface dari aplikasi

Lebih terperinci

Desember 2012 jam wib.

Desember 2012 jam wib. BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sepakbola adalah permainan tim, 11 orang melawan 11 orang lainnya di lapangan hijau. Semua pemain memiliki peran yang penting selama 90 menit pertandingan berjalan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia, terutama di

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia, terutama di BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Buah tomat (Lycopersicum esculentum. Mill. L.) merupakan tanaman sayur yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia, terutama di Indonesia. Tomat (Lycopersicon

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR 4.1 Implementasi Implementasi merupakan salah satu tahapan dalam pembuatan sistem. Sistem pakar ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Java, PHP dan aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan sebuah Media Pembelajaran Interaktif Teknik Dasar Bola Basket, dibutuhkan komponen-komponen seperti objek, dan lain-lain yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA II.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem pakar untuk diagnosis penyakit pengapuran pada sendi (OA) pada orang dewasa berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi Berikut ini adalah implementasi dalam pembuatan sistem yang diajukan. 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Berikut ini adalah spesifikasi

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. kebutuhan fungsional dan analisis kebutuhan non-fungsional.

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. kebutuhan fungsional dan analisis kebutuhan non-fungsional. BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisis Kebutuhan Dalam analisis kebutuhan sistem terbagi menjadi dua jenis yaitu analisis kebutuhan fungsional dan analisis kebutuhan non-fungsional. 2.1.1 Kebutuhan

Lebih terperinci

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit dan Hama Pada Tanaman Pepaya Calivornia di Dusun Kethitang-Rawalo

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit dan Hama Pada Tanaman Pepaya Calivornia di Dusun Kethitang-Rawalo SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN PEPAYA CALIFORNIA DI DUSUN KETHITANG-RAWALO Oleh: Afit Nadhar Pratitis Mahasiswa Teknik Iformatika, STMIK Amikom Purwokerto Abstrak Terbatasnya jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem pendukung keputusan yang cepat, akurat, handal dan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem pendukung keputusan yang cepat, akurat, handal dan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat dan persaingan yang semakin global saat ini, menuntut setiap individu masyarakat untuk mampu mengembangkan sistem

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 Implementasi Implementasi merupakan tahap dimana sistem siap untuk dioprasikan pada keadaan yang sebenarnya, sehingga akan diketahui apakah sistem yang dibuat telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem Pakar (Expert System) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dirancang untuk memodelkan serta kemampuan menyelesaikan masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dirancang untuk memodelkan serta kemampuan menyelesaikan masalah BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sistem pakar atau expert system merupakan sebuah program komputer yang dirancang untuk memodelkan serta kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang penting dalam perencanaan dan pengendalian kegiatan.

BAB II LANDASAN TEORI. yang penting dalam perencanaan dan pengendalian kegiatan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penjadwalan Penjadwalan diperlukan ketika beberapa kegiatan harus diproses pada suatu waktu tertentu. Penjadwalan yang baik memaksimumkan efektivitas pemanfaatan setiap kegiatan

Lebih terperinci

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT Sri Winiarti Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Email : daffal02@yahoo.com ABSTRAK Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik indvidu yang menentukan

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik indvidu yang menentukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gordon Allport dalam Alwisol (2006 : 15) merumuskan kepribadian sebagai suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik indvidu yang menentukan tingkah laku dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Pada bab ini adalah hasil dari perancangan yang dibuat pada bab sebelumnya. Adapun hasil yang ada pada aplikasi yaitu : 1. Tampilan Menu Utama Tampilan ini

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR MATIC INJEKSI MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR MATIC INJEKSI MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR MATIC INJEKSI MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER Dian Kusuma Wati Wiwin Kuswinardi 1 Teknik Informatika, Universitas Kanjuruhan Malang, dyanitoaqo@yahoo.com

Lebih terperinci

Tim dengan warna nama tim merah adalah tim memberikan hdp ( ngevoor ) Nilai odds yang berwarna merah dan tanda minus adalah Tim yang kena Kei (pajak)

Tim dengan warna nama tim merah adalah tim memberikan hdp ( ngevoor ) Nilai odds yang berwarna merah dan tanda minus adalah Tim yang kena Kei (pajak) 23.45 adalah waktu pertandingan & Live adalah pertandingan tersebut ada live bet nya. Jam yg tercantum adalah GMT +8, untuk mengetahui jam WIB anda hanya perlu mengurangi 1 jam dari GMT. Tim dengan warna

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada Halaman Menu Utama Aplikasi Geografis ini merupakan halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan. Halaman ini berisi menu

Lebih terperinci

KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT.

KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT. KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT Kusrini 1 1 STMIK AMIKOM Yogyakarta, Jl. Ringroad Utara Condong Catur Sleman Yogyakarta

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Autis merupakan gangguan perkembangan fungsi otak yang mencakup bidang sosial, komunikasi verbal (bahasa) dan non-verbal, imajinasi, fleksibilitas, lingkup minat, kognisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. parasit, bakteri, jamur dan virus yang berakibat kematian udang windu secara

BAB I PENDAHULUAN. parasit, bakteri, jamur dan virus yang berakibat kematian udang windu secara BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Udang merupakan bahan makanan sumber protein hewani yang bermutu tinggi. Protein hewani sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan. Bagi Indonesia, udang windu merupakan

Lebih terperinci

BAB II. Beberapa aplikasi pendeteksi penyakit pada tanaman antara lain :

BAB II. Beberapa aplikasi pendeteksi penyakit pada tanaman antara lain : BAB II Tinjauan Pustaka Penelitian ini akan dikembangkan suatu aplikasi pendeteksi penyakit pada tanaman Kelapa Sawit dengan menggunakan metode Forward Chaining dan berjalan di Piranti Mobile berbasis

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK 1. Pendahuluan Situasi psikologi anak pada umumnya sulit ditebak oleh orang tuanya. Dikarenakan seorang anak sulit mengungkapkan dan menunjukkan keadaan psikologinya dengan baik.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada Halaman Menu Utama Sistem Informasi Geografis ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan. Halaman ini berisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada Halaman Menu Utama Sistem Informasi Geografis ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan, halaman ini berisi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Landasan teori atau kajian pustaka yang digunakan dalam membangun

BAB II LANDASAN TEORI. Landasan teori atau kajian pustaka yang digunakan dalam membangun BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori atau kajian pustaka yang digunakan dalam membangun sistem informasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu menyelesaikan permasalahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer dewasa ini telah mengalami banyak perubahan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Komputer yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Hasil merupakan bentuk implementasi dari perancangan sistem yang dibangun. Dalam penulisan skripsi ini perancangan sistem yang dibangun pada aplikasi game Catch

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penjadwalan liga olahraga khususnya sepakbola merupakan masalah kompleks yang sulit untuk dipecahkan.hal ini disebabkan oleh banyaknya aturan dan kepentingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat. Timezone adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat. Timezone adalah sebuah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan zaman yang terus mengalami kemajuan telah mengakibatkan munculnya beberapa permainan yang mengandalkan teknologi dan mesin yang canggih. Perubahan jenis

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE DEMPSTER SHAFER UNTUK MENGANALISA PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI WANITA DENGAN SOLUSI PENANGANAN OBAT HERBAL

PENGGUNAAN METODE DEMPSTER SHAFER UNTUK MENGANALISA PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI WANITA DENGAN SOLUSI PENANGANAN OBAT HERBAL PENGGUNAAN METODE DEMPSTER SHAFER UNTUK MENGANALISA PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI WANITA DENGAN SOLUSI PENANGANAN OBAT HERBAL Ahmad Ali Saefuddin 1, Setia Astuti S.Si, M.Kom 2 1 Mahasiswa Teknik Informatika,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA STOCHASTIC HILL CLIMBING PADA PERMAINAN MASTERMIND

IMPLEMENTASI ALGORITMA STOCHASTIC HILL CLIMBING PADA PERMAINAN MASTERMIND IMPLEMENTASI ALGORITMA STOCHASTIC HILL CLIMBING PADA PERMAINAN MASTERMIND Ruby Vidian Hartanto, Joko Purwadi, Gunawan Santosa Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Kristen Duta Wacana

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Bambang Yuwono, Wiwid Puji Wahyuningsih, Hafsah Jurusan Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil dari penerapan data mining dengan menggunakan Metode Clustering untuk mengidentifikasi jenis Penyakit Paru-Paru yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar

Lebih terperinci

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016 PERANCANGAN APLIKASI UNTUK MENDIAGNOSA AWAL GANGGUAN PADA KEHAMILAN DENGAN PENDEKATAN SISTEM PAKAR SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S.Kom) Pada Program Teknik

Lebih terperinci

Tutorial FireFan Cara Mudah Memainkan Aplikasi Mobile Game FireFan

Tutorial FireFan Cara Mudah Memainkan Aplikasi Mobile Game FireFan topsportgame.com Tutorial FireFan Cara Mudah Memainkan Aplikasi Mobile Game FireFan Step by Step Tutorial untuk Pemula Tutorial Firefan lengkap, full video, gambar dan pdf. Mulai dari cara download, tips

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA JENIS CEDERA PADA PEMAIN SEPAK BOLA

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA JENIS CEDERA PADA PEMAIN SEPAK BOLA SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA JENIS CEDERA PADA PEMAIN SEPAK BOLA Teguh Nurhadi Sudarsono 1, Gilang Dwi Putra 2 Konsentrasi Sistem Informasi,Program Studi Sistem Informasi STMIK LPKIA Jl Soekarno - Hatta

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 69 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Pakar Spesifikasi sistem (hardware dan software) sangat perlu diperhatikan agar prototipe sistem pakar dapat berjalan dengan baik. Seiring dengan

Lebih terperinci