RUMAH BUDAYA RUMATA Awal mula terbentuk Rumata

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RUMAH BUDAYA RUMATA Awal mula terbentuk Rumata"

Transkripsi

1 RUMAH BUDAYA RUMATA Awal mula terbentuk Rumata Tahun 2008, ada sebuah inisiatif satsra dari teman-teman berbasis sasta di Makassar, mereka membuat sebuah kegiatan bernama 'Insitaif Sastra dari Makassar". Dari sini kemudian mereka membuat berbagai event-event sastra di seluruh Indonesia yang kemudian berakhir di TIM Jakarta. Tentu saja event ini menarik anak-anak Makassar yang tinggal di Jakarta. Penggagas event ini adalah Lili Yulianti farid, penulis perempuan kelahiran Makassar, dan Riri Riza, seorang sutradara di Jakarta. Dari pertemuan itu melahirkan obrolah yang panjang tentang bagaimana membentuk ruang di Makassar. Bagaiman keberadaan mereka yang tdak lagi di Makassar tetapi ingin tetap berkontribusi pada kota kelahiran mereka. Dengan modal-modal jaringan yang mereka miliki yang kemudian melahirkan Rumata, sebuah rumah budaya yang berarti Rumah Kita, dalam artian rumah bagi siapapun yang datang dan diharapkan setiap orang merasa nyaman dan memiliki rumah ini. Oleh karenanya rumah ini adalah sebuah komunitas. Kondisi yang ada adalah hampir semua penggagas komunitas ini tidak berdomisili di Makassar. Mereka ada yang tinggal di Jakarta, Melbourne, Amerika, dll yang akhirnya memutuskan untuk mengajak teman-teman mereka untuk ikut bekerja dan mengisi sebagai pengelola harian. Maka diangkatlah saya sebagai direktur harian tempat ini. Yang menarik buat saya sebagai pekerja seni di Makassar, tempat ini memberi semangat baru dalam hal kerja-kerja kesenian yag lebih luas. Hampir semua kegiatan yang dijalankan berbasis volunteer. Setiap kegiatan yang kita rencanakan akan kita publikasikan lewat media sosial dan selalu banyak orang-orang baru yang tidak punya latar belakang kesenian untuk menyatakan diri bekerja sebagai volunteer. Untuk kami hal ini penting untuk Makassar, karena kegiatan ruang berasal dari inisiatif komunitas masih sangat jarang di Makassar. Itulah salah satu alasan juga mengapa keberadaan rumata harus segera dihadirkan. Termasuk mengahdirkan ruangan fisiknya sendiri. Bangunan ini, rumah budaya rumata ini berdiri setahun yang lalu Februari Sambil menunggu bangunan ini, kami menyelenggarakan berbagai kegiatan salah satunya "Makassar International Writer Festival", yang sekalipun berbasis sastra dan literasi, tapi kegiatannya dan sub programnya meliputi seni pertunjukan, fotografi, film, dsb. Kemudian kegiatan lain tahun 2012 diresmikannya tempat ini dengan pameran drawing, oleh seorang seniman drawing dari Belanda yang bekerja sebagai direktur program di Rotterdam Film Festival. Keberadaannya kami kemas dalam program Rumata Art Residency, dan dia adalah peserta pertama. Dia melakukan workshop dan memilih seniman muda dari Makassar menjadi asistennya sekaligus partner berkolaborasi. Gagasan ini merupakan bentuk p ertukaran yang kami garisbawahi dalam program artist residency. Kemudian pertengahan tahun ini kami mengadakan project "Recharge" yaitu sebuah pameran dari seniman-seniman muda Makassar yang berusia antara tahun dan dengan mempertimbangkan produktivitas kami memlilih beberapa perupa. Buat kami ruang ini menjadi menarik, karena kami berusaha mengisi kekosongan di kota ini. Selain itu media sering memberitakan berita negatif tentang anak muda di Makassar, seperti tawuran. Kami ingin menunjukan bahwa Makassar juga sebuah kota yang nyaman ditempati dan banyak anak muda kreatif didalamnya. Perlu ada sebuah komunitas selain bekerja untuk kesenian juga merupakan ruang interaksi

2 dan berkumpul dan menyatakan seperti apa dirinya dan menyalurkan kreatifitasnya. Berikut sebagian besar alasan-alasan kehadiran Rumata. Fasilitas yang ada di Rumata Di Rumata, ada beberapa fasilitas diantaranya ruang galeri, ruang arsip, kantor dan ada ruang kosong yang cita-citanya ingin kami jadikan perpusatakaan dan cafe. Selain itu kita juga bercita-cita membangun lightbox, yaitu panggung teater dan penonton yang fleksibel sesuai konsep pertunjukan, juga wisma seni 3-4 kamar serta ruang workshop. Kami ingin peserta residensi di Rumata dapat tinggal disini dan berinteraksi dengan penduduk sekitar. Kami tertarik untuk menggarap semua ruang lingkup seni tapi kami ingin fokus pada seni modern dan kontemporer, baik seni pertunjukan, seni rupa, sastra, film, dsb. Ruang interaksi yang memfasilitasi seni kontemporer hampir tidak ada. Dan disetiap kegiatannya kami berusaha akan adanya kerja lintas displin. Pada Oktober 2013 kami akan mengadakan tahun 2 southeast asia screen academy. Pada proses editing dan audio untuk film yang akan diproduksi, kami akan melibatkan komunitas band indie yang merupakan jaringan dari rumata. Selebihnya kegiatan kami akan terus mempertahankan semangat 2 segar, kontemporer, urban dan pembaharuan. Sekalipun kami berbasis di makassar, kami ingin menjadi ruang yang juga dapat mencakup teman2 dari Indonesia Timur. Saya pikir kerja besar yang paling bisa kami lakukan adalah sesering mungkin menyampaikan kepada banyak orang bahwa ada ruang yang bisa dimanfaatkan di kota ini. Silahkan teman-teman datang dan apa yang bisa kita lakukan bersama. Karena kami sadar bahwa keterbatasan infrastruktur dan staf di Rumata meyebabkan program-program tidak bisa hanya dilakukan atau diinisiasi oleh orang-orang Rumata sendiri. Kami berusaha untuk merangkul sebanyak mungkin teman-teman. Selain itu kami juga punya program pendampingan, seperti manajemen produksi dan organisasi, ada berapa teman-teman yang masih kesulitan mengelola sebuah event atau menulis konsep karyanya sendiri. Disini kami akan coba untuk mendampingi. Kami sama-sama belajar untuk mengetahui kondisi-kondisi seni rupa terkini termasuk administrasi, manajerial, dsb. Pembiayaan dan funding Pendanaan yang kami punya, sejak awal tempat ini didukung oleh pribadi-pribadi yang memiliki posisi penting di perusahaan-perusahaan besar di Indonesia dan khususnya Makassar. Jadi setiap kegiatan, sebagian besar didanai mereka yang juga berposisi sebagai board member Rumata. Selain itu, karena sebagian dari mereka adalah pelaku bisnis, mereka juga menggalang dana untuk kegiatan-kegiatan kami. Jadi mayoritas kegiatan kami berasal dari dana pribadi, sposor pribadi dan perusahaan. Dalam beberapa kali untuk event tahunan, kita didukung oleh pemerintah kota Makassar, meskipun tidak mudah tapi kita cukup bisa meyakinkan pemerintah bahwa kegiatan yang kami gagas ini, sekalipun dilakukan segelintir orang, mampu memberi dampak yang besar, seperti mendatangkan penulis, perupa, pekerja film dari berbagai negara. Saya pikir ini penting untuk kota Makassar yang ingin mewujudkan kota metropolis, kota multi kultur dan multi budaya. Jadi sisi itu yang membuat pihak pemerintah mau membantu. Tapi mayoritas pendanaan dari pribadi dan jaringan Rumata.

3 Metode kerja di Rumata Yang menarik buat saya adalah sistem volunteer yang kami punya, banyak melibatkan orang-orang dari latar belakang berbeda, bahakan banyak dari kalangan non-seni menyatakan diri untuk terlibat. Ada dari sekian kegiatan kami yang melibatkan pegawai dan mereka meliburkan diri untuk terlibat di kegiatan kami. Hal menarik lainnya setiap event yang kami selenggarakan pasti ada wajah baru dari kalangan penonton, buat kami ini jauh lebih penting. Audiens adalah bagian penting dari sebuah kegiatan. Beruntung orang-orang dalam komunitas ini sadar teknologi, minimal mereka punya akun di jejaring sosial, jadi itu yang bisa kami manfaatkan untuk menyebar luaskan kegiatan kami baik untuk mencari volunteer atau penonton. Begitu volunteer terkumpul, tim terbentuk. Volunteer yang terlibat di kegiatan kami secra tidak langsung membuat sistem kerjanya sendiri, bagaimana diantara mereka yang tidak pernah bertemu sebelumnya dari berbagai latar belakang kampus, komunitas dll, mereka bisa bertemu, berkenalan dan berjejaring. dari sini meereka bisa mengahasilkan event sendiri yang bukan digagas oleh Rumata, tapi dari kerjasama yang terjalin di event Rumata sebelumnya. Buat kami ini jauh lebih penting. Bagaimana sebuah kegiatan bisa mengumpulkan orang-orang dan orang-orang itu kemudian membuat kegiatan lagi dan terus berkelanjutan. itu yang akan selalu kami jaga. Disaat yang sama masih ada banyak PR yang harus kami lakukan buat kota kami apalagi kegiatan-kegiatan seni budaya masih jauh daripada aktif, jadi kita berusaha untuk membuat program yang lebih banyak lagi. Sejarah bangunan Rumata dan apresiasi lingkungan sekitar Bangunan ini berdiri diatas tanah seluas kurang lebih 900 m2, dulunya ini merupakan kompleks Perumahan Pemerintah Sulawesi Tenggara di tahun 60-80an. Rumah ini adalah rumah masa kecil milik Riri Reza, yang kemudian diserahkan dari keluarganya untuk dijadikan tempat kegiatan sosial. Akhirnya dibangun ruang seni budaya. Buat saya menarik, karena letaknya dibagian selatan Makassar, dikelilingi banyak kampus-kampus di Makassar, seperti IKIP, UMY, dll. Tentu saja ini potensi yang besar untuk diolah. Belum lagi disini sebagian besar yang tinggal merupakan masyarakat urban dan sebagian besar lagi pendatang yang punya latar belakang beragam. Setelah 1 tahun berdiri, tetangga-tetangga disini sudah mulai paham bahwa setiap kegatan yang diadakan disini adalah kegiatan kesenian, dan mereka menerima dengan cara menghadiri acara kami, juga mengajak beberapa keluarganya untuk ikut serta. Perlahan-lahan antusias masyarakatnya terbangun, meskipun masih jauh dari ideal, tapi kami yakin suatu saat apresiasi dan keterlibatan akan lebih besar lagi. Kami ingin mereka memanfaatkan fasilitas yang kami punya, seperti membuat workshop disini dsb. Jadi tugas kami menjadi simpul yang mempertemukan semua. Cita-cita Rumata kedepan Tentu saja cita-cita jangka panjang salah satunya adalah pengarispan. Buat kami Makassar juga merupakan kota penting dalam peta kesenian di Indonesia, apakah seni tradisional, seni pertunjukan maupun seni rupa. Namun kendalanya adalah begitu sulit melacak karya-karya atau arsip saat kita masuk pada wilayah kerja penelitian. Disini juga ada beberpa universitas yang memiliki jurusan seni rupa, apakah dia lembaga negeri atau swasta, seharusnya sudah sadar akan pentingnya pengarsipan. Namun sejauh ini kami belum menemukan rancangan atau kegiatan yang cocok dan mengarah pada pengarsipan. Sejauh ini yang kami mampu lakukan

4 adalah, mengumpulkan serpihan. Misalnya seniman A punya arsip, kami meminta apakah boleh atau diijinkan utuk digandakan, jika boleh maka kami akan menggandakan baik hard copy maupun soft copy, tapi pengarsipan secara khusus belum kita lakukan. Kami bercita-cita akan ada sebuah direktori atau tempat ini menjadi pusat pengarsipan seni rupa dan komunitas seni di Makassar. Fokusnya kami ingin lebih ke senirupa kontemporer saja. tapi kami tidak menutup pintu untuk kegiatan seni lain seperti seni tradisional, hanya fokus kami lebih pada bentuk kesenian yang baru. Sebenarnya lebih karena seni tradisional sudah banyak difasilitasi pemerintah dan petanya sudah jelas, sedang komunitas-komunitas yang baru ini butuh dilacak dan dipetakan. Teman-teman dari luar Sulawesi Selatan yang sedang melakukan penelitian kekurangan data untuk diakses, seperti data-data yang berhubungan dengan angka-angka, tahun-tahun, periodesasi dan tingkat produktivitas, itu juga merupakan hal yang penting dan hanya bisa dilacak lewat arsip, tidak bisa dilacak lewat obrolan warung kopi. Sementara pertemuan atau ruang ngobrol seniman satu-satunya hanya di gedung kesenian. Itu juga menjadi alasan Rumata ingin menjadi tempat bertemunya seniman. Kendala yang dihadapi Rumata Setelah ada kesadaran membangun ruangnya sendiri, problem yang ada adalah manajemen inofrmasi. Bagaimana menginformasikan dan menyebar luaskan gagasan sebuah ruang pada khalayak umum. Di era sekarang ini banyak orang tergantung dari Google, mereka bisa mendapat banyak informasi dari internet. Itu juga salah satu agenda dalam Rumata, bagaimana kami menyebarkan tentang ruang ini, fasilitas apa yang kami punya, program apa yang akan diadakan semester depan melalui jaringan internet. Pengelolaan ini tidak mudah tapi perlahan-lahan mulai kami kembangkan. Di beberapa kegiatan terakhir, kami sengaja mengajak beberapa komunitas. Kami membuka peluang untuk kerja sama dengan komuniats, karena ruang di Rumata cukup luas tapi programnya sedikit, jadi kami mengajak teman-teman dari komunitas ini untuk membuat program. Tentu saja kami seleksi dengan berbagai macam ketentuan. Pertama yang harus ditekankan, kami bukan semacam lembaga donor yang menyediakan budget untuk merealisasikannya. Tapi kami memilih program-program yang menarik, lalu kami membantu mereka dalam penajaman gagasan. Selain itu, kami akan membantu menemukan sponsor atau donatur yang cocok dengan acara tersebut. Tentu saja teman-teman yang menggagas program diharapkan bisa ikut mengawal, bukan hanya meletakkan tugas ke Rumata sebagai fasilitator. Disaat yang sama ada pembelajaran manajemen produksi dan manajemen organisasi disitu. Itu yang sedang kami lakukan. Program residensi di Rumata Tahun ini kami mengadakan program residensi yang kedua, akan ada tamu seniman dari NY, USA. Dia akan mengolah gagasan yang sebelumnya sudah pernah ia buat di beberapa negara untuk juga dikerjakan disini. Dia adalah penari dan fotografi muda. Dia akan mengajak penari dan fotografer muda disini untuk berproses. Kemudian tahun depan kita juga sudah punya beberapa calon seniman untuk program berikutnya. Tapi yang pasti kami akan terus menjaga konsep program residensi bahwa senimannya harus ber-tandem atau ber-partner dengan seniman lokal disini dalam proses berkaryanya. Struktur kepengurusan Rumata

5 Kami memiliki founder dan co-founder. Pendirin Rumata adalah LIli Yulianti Farid, seorang penulis yang baru saja menyelesaikan program doktor tentang studi gender di Melbourne, Australia dan alumni jurnalis Kompas, juga aktif sebagai jurnalis dalam media berbasis online. Founder satunya adalah Riri reza, bekerja sebagai sutradara, tinggal di Jakarta. Pengurus lain berupa board member, board adviser. Sebagian dari mereka adalah pelaku bisnis. Mereka lalu membuat sistem kerja dengan mengangkat saya sebagai direktur operasional, lainnya sebagai administrasi yaitu Ibu Ita Ibnu, lalu Intan Yulianita yang mengurusi media, dan beberapa volunteer lain. Kerja Rumata dengan jaringan lain Kami juga sedang berjejaring dengan berbagai lembaga kebudayaan asing di Indonesia, walaupun belum terealisasi programnya tapi tahun depan kami akan punya program yang dilaksanakan dengan IFI Surabaya juga dengan konsulat jendral Amerika di Surabaya. Selain memfasilitasi seniman yg datang kami juga akan memiliki negeri "Makassar Writing Festival" tahun depan dan satelit program, yaitu program yang mengadopsi dari Ubud Writer Festival yang ada di Bali. Jadi disetiap akhir pelaksanaan festival ada beberapa penulis yang dikirim ke luar dan bertemu dengan komunitas-komunitas yang lebih beragam untuk membagi yang dia dapat selama festival dan kami ingin program ini ditujukan untuk teman-teman di Indonesia Timur. Kami menyadari kota ini merupakan gerbang untuk informasi di bagian Indonesia Timur. Target Rumata kedepan Target dalam 2 tahun kedepan adalah bagaimana tempat ini lebih dikenal secara luas. Tempat ini menyediakan fasilitas dan target pertama kami menjaga agar tempat ini punya program rutin, paling tidak itu saja dulu. Kemudian kami ingin dalam semiggu ada kegiatan lain, seperti diskusi, nonton film kemudian acara bulanan, 3 bulanan, 6 bulanan lalu setahun. Sejauh ini, selama 2 tahun berdiri, kegiatan rutin rumata adalah "Makassar Writing Festival" dan "Southeast Asia Screen Academy", selebihnya sifatnya lebih insidentil dan penggarapannya hanya selama sebulan atau dua bulan. Tapi kami menginginkan lebih aktif lagi. Kemudian kami juga berencana membuat kafetaria sebagai tempat kumpul-kumpul dan bisa menjadi subsidi silang untuk menjalankan program di Rumata. Disamping itu sambil menunggu pembangunan gedung teater dibelakang, selain butuh dana dan butuh waktu, maka kami akan memanfaatkan ruangan dibelakang untuk acara, misal festival monolog, atau acara kuliner atau performance atau instalasi. Itu yang sedang kami rencanakan. Perkembanga seni rupa di Sulawesi Selatan Yang saya tau banyak didominasi oleh seni rupa yang lahir dari kampus. Ada beberapa perupa yang lahir secara otodidak, walaupun istilah perupa otodidak dan perupa akademi masih diperdebatkan. Tapi pemetaannya disini belum maksimal, misal masih ada berapa nama yang cukup aktif, meskipun ada kesulitan untuk melacak lebih jauh. Sejauh mana mereka mengelola karyanya, menambah wawasannya sebagai seniman, dan semacamanya kurang bisa dilacak. Intinya ada banyak hal yang masih menjadi kendala. Hanya segelintir seniman-seniman yang sadar akan pengarsipan proses mereka seperti Firman Djamil dan Dicky Tjandra, sehingga hanya mereka sering disebut-sebut dalam pemetaan senirupa Makassar. Padahal banyak juga seniman-seniman lain disini yang cukup bagus. Tapi hal lain yang perlu dilacak lebih jauh lagi, ternyata banyak juga inisiatif-inisiatif

6 yang digagas oleh mahasiswa dikampus-kampus, misal anak-anak jurusan DKV yang aktif membuat komik dan menggandakan hasil karya mereka dengan fotocopy, disaat yang sama mereka menggelar pertemuan-pertemuan rutin. Ada juga kelompok sketsa yang tiap minggu bertemu dan membuat sketsa dalam rangka merekam kota Makassar lewat sketsa, itu juga cukup menarik. Meskipun kegiatan itu kurang diinformasikan. Ada juga kegiatan-kegiatan lain, misal komunitas fotografi yang bekerja dengan siswa-siswa sekolah. Saat ini banyak anak-anak SMP dan SMA sudah membawa-bawa kamera sendiri, ini menunjukan mereka memliki kesadaran visual. Jadi ada banyak kegiatan-kegiatan berkesenian disini, itulah kenapa kita membutuhkan jejaring yang mampu membentuk pertemuan dengan teman-teman dari komunitas lain dan pentingnya jejaring sosial, karena walaupun kita tidak menghadiri sebuah event kita masih bisa mengikutinya secara online. Saran untuk Galeri Nasional Galnas yang saya pahami, sebelum menggelar kegiatan keliling di Sulawesi Selatan, yaitu pameran keliling koleksi Galeri Nasional, adalah galeri milik pemerintah yang berada di Jakarta. Tapi setelah kehadirannya disini dan melakukan sosialisasi programnya, kami jadi makin tahu ternyata ada banyak peluang yang bisa dilakukan oleh Galnas sebagai institusi pemerintah, walaupun kenyataannya peluang itu belum dijalankan sepenuhnya. Tentu saja ini menjadi suatu harapan kami dari daerah. Kami berharap keberadaannya dapat memfasilitasi karya-karya kami, karena kota ini tidak berhenti berproduksi, sekalipun produktivitasnya masih kalah dengan kota seperti Jakarta. Semestinya ada program jemput bola dari Galnas, dan ada program yang sifatnya edukasi daripada hanya sekedar eksibisi. Misalnya memberi peluang residensi mahasiswa atau seniman muda yang berpotensi di daerah setiap tahun. Atau menggelar program magang disana untuk pelaku seni daerah. Sudah saatnya Galnas berani membuka diri lebih jauh untuk bekerja dengan komunitas atau lembaga yang memiliki jaringan yang lebih luas, karena ada banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara independen dan militan dan itu tidak terdeteksi oleh media. Galnas sebagai institusi resmi pemerintah diharapkan bisa memfasilitasi hal-hal tersebut.

7

SEJARAH SUMBER TERBUKA: PEMETAAN PAMERAN SENI RUPA DI INDONESIA

SEJARAH SUMBER TERBUKA: PEMETAAN PAMERAN SENI RUPA DI INDONESIA SEJARAH SUMBER TERBUKA: PEMETAAN PAMERAN SENI RUPA DI INDONESIA Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara (Museum MACAN) mengundang Anda untuk berpartisipasi pada acara Sejarah Sumber Terbuka:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Di Indonesia seni dan budaya merupakan salah satu media bagi masyarakat maupun perseorangan untuk saling berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya arus globalisasi

Lebih terperinci

KOMUNITAS BELANAK Awal terbentuk Komunitas Belanak Pengaruh adanya Komunitas Belanak untuk seniman-seniman Padang

KOMUNITAS BELANAK Awal terbentuk Komunitas Belanak Pengaruh adanya Komunitas Belanak untuk seniman-seniman Padang KOMUNITAS BELANAK Awal terbentuk Komunitas Belanak Waktu itu di Padang terdapat kelompok-kelompok rombongan dosen dikampus Universitas Negeri Padang yanga gayanya kita sebut Wakidi-an, lalu ada Taman Budaya

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 112 TAHUN 2016 TENTANG NOMENKLATUR, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikomunikasikan dan diapresiasi oleh masyarakat. Pameran juga merupakan sebuah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dikomunikasikan dan diapresiasi oleh masyarakat. Pameran juga merupakan sebuah kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pameran merupakan suatu kegiatan penyajian karya seni rupa sehingga dapat dikomunikasikan dan diapresiasi oleh masyarakat. Pameran juga merupakan sebuah kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang merupakan bentuk ungkapan atau ekspresi keindahan. Setiap karya seni biasanya berawal dari ide atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Komunitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Komunitas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Gambaran Umum Komunitas Komunitas Hobi Foto Bandung yang disingkat dengan HFB adalah salah satu komunitas yang bergerak pada bidang fotografi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK II.1 Tinjauan Umum Proyek II.1.1 Tinjauan Proyek Judul : Pusat Pendidikan Budaya Betawi Tema : Arsitektur Betawi Lokasi : Jalan Bulungan Raya, Jakarta Selatan Luas Lahan : ±

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan utama pariwisata dan pendidikan. Dua aspek inilah yang sekarang menjadi konsentrasi pembangunan yang diinisiasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ludruk merupakan seni kesenian tradisional khas daerah Jawa Timur. Ludruk digolongkan sebagai kesenian rakyat setengah lisan yang diekspresikan dalam bentuk gerak dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesenian pada dasarnya adalah salah satu cara seseorang memasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesenian pada dasarnya adalah salah satu cara seseorang memasyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian pada dasarnya adalah salah satu cara seseorang memasyarakat. Kesenian adalah ekspresi seseorang untuk berhubungan dengan orang lain (Sumardjo, 1992:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Kusrianto, Adi Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset halaman

BAB I PENDAHULUAN Kusrianto, Adi Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset halaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1. Sejarah Perkembangan Desain Komunikasi Visual di Dunia Pada awalnya, media desain grafis hanya terbatas pada media cetak dwi matra. Namun, seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : UPT. Taman Budaya Jawa Timur Surabaya. : Jalan Gentengkali No. 85, Surabaya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : UPT. Taman Budaya Jawa Timur Surabaya. : Jalan Gentengkali No. 85, Surabaya 5 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Identitas Perusahaan Nama Perusahaan Alamat : UPT. Taman Budaya Jawa Timur Surabaya : Jalan Gentengkali No. 85, Surabaya No Telp / HP : (031) 5342128 / 085719917999

Lebih terperinci

PROPOSAL KEGIATAN MENYATUKAN GERAK LANGKAH WARGA UNTUK CILIWUNG

PROPOSAL KEGIATAN MENYATUKAN GERAK LANGKAH WARGA UNTUK CILIWUNG PROPOSAL KEGIATAN MENYATUKAN GERAK LANGKAH WARGA UNTUK CILIWUNG Peringatan Setahun Komunitas Peduli Ciliwung, Bogor 2010 LATAR BELAKANG Ciliwung kini tak jauh berbeda dengan Ciliwung 5 sampai 15 tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media yang mendukung komunikasi suatu kelompok pada abad ini menandai

BAB I PENDAHULUAN. media yang mendukung komunikasi suatu kelompok pada abad ini menandai 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Teknologi dan arus informasi yang semakin pesat mempengaruhi perkembangan media untuk berkomunikasi dalam suatu kelompok dengan kecepatan tinggi. Teknologi dan arus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada Bab 1 Pendahulanakan membahas mengenai gambaran umum penulisan Seminar Tugas Akhir. Pembahasan dimulai dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan metode perancangan. 1.1.

Lebih terperinci

- 4 - MEMUTUSKAN: Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Daerah Provinsi adalah Pemerintah Daerah

- 4 - MEMUTUSKAN: Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Daerah Provinsi adalah Pemerintah Daerah - 2-4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karya seni. Hal inilah yang mendasari adanya sebuah pameran seni. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. karya seni. Hal inilah yang mendasari adanya sebuah pameran seni. Dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah karya seni tidak hanya dapat dinikmati melalui indra penglihatan saja. Namun indra lainnya juga dapat berperan dalam melakukan apresiasi terhadap karya seni.

Lebih terperinci

Kurikulum Program Studi Televisi dan Film

Kurikulum Program Studi Televisi dan Film Kurikulum Program Studi Televisi dan Film Semester 1 1 Pendidikan Agama 3 2 Etika Berbangsa dan Berkesenian 3 3 Dasar Seni Film 2 4 Dramaturgi 2 5 Dasar Fotografi 2 6 Sejarah Fotografi, Film dan Televisi

Lebih terperinci

Format Proposal Pengadaan Pameran Seni Rupa PAMERAN SENI RUPA. Disusun oleh Nama :. NIS :. Kelas:. Kompetensi Keahlian :.

Format Proposal Pengadaan Pameran Seni Rupa PAMERAN SENI RUPA. Disusun oleh Nama :. NIS :. Kelas:. Kompetensi Keahlian :. Format Proposal Pengadaan Pameran Seni Rupa PAMERAN SENI RUPA Disusun oleh Nama. NIS. Kelas. Kompetensi Keahlian. http://preindo.com 1 A. LATAR BELAKANG Dalam suatu pameran karya seni rupa kita selalu

Lebih terperinci

newsletter Terbitan No. 1, Mei 2009

newsletter Terbitan No. 1, Mei 2009 newsletter Terbitan No. 1, Mei 2009 Mengapa Kebudayaan? Tujuan, Komponen Utama Bagaimana cara kerjanya?, Tentang PNPM Mandiri Perdesaan, Kegiatan Kegiatan Mendatang Kegiatan Budaya Meramaikan Pertemuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dunia seni saat ini semakin banyak jumlah dan beragam bentuknya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dunia seni saat ini semakin banyak jumlah dan beragam bentuknya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dunia seni saat ini semakin banyak jumlah dan beragam bentuknya. Berbagai jenis seni yang dimiliki Indonesia sangat beragam mulai dari bentuk, ciri khas,

Lebih terperinci

BAB V FESTIVAL RAMADHAN BAKUL

BAB V FESTIVAL RAMADHAN BAKUL BAB V FESTIVAL RAMADHAN BAKUL Untuk mengisi kegiatan Ramadhan, fakultas Desain dan Seni Kreatif Universitas Mercu Buana mengadakan Festival Ramadhan yang mengangkat konsep sesuai dengan temanya yaitu BAKUL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlihat di kota Yogyakarta. Ini terlihat dari banyaknya komunitaskomunitas

BAB I PENDAHULUAN. terlihat di kota Yogyakarta. Ini terlihat dari banyaknya komunitaskomunitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta memiliki sebutan kota budaya dan kota pelajar sesuai dengan karakter kota Yogyakarta yang memiliki akar budaya yang masih kuat, ini dibuktikan dengan adanya

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PROYEK

BAB III PERENCANAAN PROYEK BAB III PERENCANAAN PROYEK 3.2.1 Deskripsi Proyek Judul : Taman Budaya Sunda Lokasi : Wilayah Pasirlayung Cimenyan, Bandung Sifat Proyek : Non Institusional semi komersial Status : Fiktif, dikelola oleh

Lebih terperinci

KARYA BIDANG PEMBUATAN DAN PENGELOLAAN WEBSITE WAWASAN.CO (REPORTER 2, ADMIN 2, DAN VIDEOGRAPHER) ABSTRAK

KARYA BIDANG PEMBUATAN DAN PENGELOLAAN WEBSITE WAWASAN.CO (REPORTER 2, ADMIN 2, DAN VIDEOGRAPHER) ABSTRAK KARYA BIDANG PEMBUATAN DAN PENGELOLAAN WEBSITE WAWASAN.CO (REPORTER 2, ADMIN 2, DAN VIDEOGRAPHER) Trian Kurnia Hikmandika 14030111130042 ABSTRAK Saat ini, industri media di Indonesia saling terintegrasi

Lebih terperinci

2015 MUSIK IRINGAN TARI TEPULOUT DISANGGAR SENI KITE SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

2015 MUSIK IRINGAN TARI TEPULOUT DISANGGAR SENI KITE SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pulau Bangka adalah pulau yang terletak di sebelah timur pulau Sumatera, Indonesia dan termasuk ke dalam wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Selain

Lebih terperinci

PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT PEMBINAAN KESENIAN DAN PERFILMAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2014

PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT PEMBINAAN KESENIAN DAN PERFILMAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2014 PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT PEMBINAAN KESENIAN DAN PERFILMAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2014 1. STRUKTUR ORGANISASI 2. TUGAS DAN FUNGSI 3. VISI, MISI,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan Film Pendek Passing note merupakan salah satu media Audio Visual yang menceritakan tentang note cinta yang berlalu begitu saja tanpa sempat cinta itu

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI FILM DAN TELEVISI DI JAKARTA Dengan Penekanan Desain Konsep Arsitektur Renzo Piano

SEKOLAH TINGGI FILM DAN TELEVISI DI JAKARTA Dengan Penekanan Desain Konsep Arsitektur Renzo Piano LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEKOLAH TINGGI FILM DAN TELEVISI DI JAKARTA Dengan Penekanan Desain Konsep Arsitektur Renzo Piano Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 174 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimanakah Perpustakaan ITS Surabaya dan Perpustakaan UK Petra Surabaya melakukan pemanfaatan fungsi ruang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya perkembangan informasi di era globalisasi ini, komunikasi menjadi sebuah kegiatan penting. Informasi sangat dibutuhkan dalam mendukung

Lebih terperinci

SINEMATEK TERPADU DI YOGYAKARTA

SINEMATEK TERPADU DI YOGYAKARTA LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SINEMATEK TERPADU DI YOGYAKARTA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan oleh : JF Bina Anggraini

Lebih terperinci

Dicky Tjandra Awal mula mengenal seni rupa Pengalaman berpameran dan karir seni rupa

Dicky Tjandra Awal mula mengenal seni rupa Pengalaman berpameran dan karir seni rupa Dicky Tjandra Awal mula mengenal seni rupa Saya lahir di Makassar, 57 tahun yang lalu. Sebetulnya persentuhan saya dengan kesenian, sifatnya seperti hobi, suka menggambar, dsb. Waktu SMP saya mendapat

Lebih terperinci

CALL FOR ENTRIES: DENPASAR 2017

CALL FOR ENTRIES: DENPASAR 2017 CALL FOR ENTRIES: DENPASAR 2017 DenPasar 2017 adalah program yang bertujuan membangun seniman dan komunitas/pekerja kreatif muda dari berbagai disiplin yang berbeda-beda untuk berkumpul dalam satu pameran

Lebih terperinci

PUSAT KESENIAN JAWA TENGAH DI SEMARANG

PUSAT KESENIAN JAWA TENGAH DI SEMARANG LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT KESENIAN JAWA TENGAH DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan oleh : AFIF WIDODOAJI

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM UPT TAMAN BUDAYA JAWA TIMUR. pendokumentasian dan penginformasian seni budaya.

BAB II GAMBARAN UMUM UPT TAMAN BUDAYA JAWA TIMUR. pendokumentasian dan penginformasian seni budaya. BAB II GAMBARAN UMUM UPT TAMAN BUDAYA JAWA TIMUR 2.1 Sejarah UPT Taman Budaya Jawa Timur Pada tanggal 20 Mei 1978 Taman Budaya Jawa Timur (TBJT) diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Dr.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendokumentasian dan penginformasian seni budaya.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendokumentasian dan penginformasian seni budaya. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah UPT Taman Budaya Jawa Timur Pada tanggal 20 Mei 1978 lahirlah Taman Budaya Jawa Timur (TBJT) yang diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Dr. Daoed

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. Baik dari segi ekonomi, teknologi dan juga hukum. Untuk sektor ekonomi, pariwisata menjadi salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perfilman di Indonesia akhir-akhir ini berkembang sangat pesat seiring dengan majunya era globalisasi. Hal ini menunjukkan bahwa di Indonesia memiliki orang-orang kreatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya alam dan sumber daya manusia harus maksimal agar bisa menyejahterakan

BAB I PENDAHULUAN. daya alam dan sumber daya manusia harus maksimal agar bisa menyejahterakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Objek Dalam era pembangunan seperti sekarang ini, sebuah negara diharuskan untuk bisa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, pengelolaan sumber daya alam dan

Lebih terperinci

Mengelola Arsip Digital Seni Visual

Mengelola Arsip Digital Seni Visual Mengelola Arsip Digital Seni Visual Indonesian Visual Art Archive (IVAA) merupakan transformasi dari Yayasan Seni Cemeti (YSC) yang didirikan tahun 1995 oleh beberapa perupa, manajer seni, wartawan, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesenian yang ada di Indonesia sangat beragam. Di setiap wilayah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kesenian yang ada di Indonesia sangat beragam. Di setiap wilayah di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang penelitian Pertunjukan seni merupakan hiburan yang disuguhi untuk para peminatnya. Jenis kesenian yang ada di Indonesia sangat beragam. Di setiap wilayah di Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Pendekatan Kualitatif dan Metode Action Research Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Alasannya adalah dalam pemaparan hasil penelitian dijelaskan dalam

Lebih terperinci

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan titik sentral pada perkembangan ekonomi masa depan yang berbasis industri kreatif. Mengingat dalam 10 tahun terakhir, industri kreatif di Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan yang dikenal sebagai pusat informasi berorientasi untuk mendistribusikan informasi kepada pengguna. Salah satu cara dalam mendistribusikan informasi

Lebih terperinci

2015 ANALISIS DESAIN ALAT MUSIK KERAMIK DI DESA JATISURA KECAMATAN JATIWANGI KABUPATEN MAJALENGKA

2015 ANALISIS DESAIN ALAT MUSIK KERAMIK DI DESA JATISURA KECAMATAN JATIWANGI KABUPATEN MAJALENGKA 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai negara kaya akan sumber daya alam mineral. Berbagai macam bahan mineral yang banyak ditemukan diantaranya berupa batuan sedimen,

Lebih terperinci

TERMS OF REFERENCE (TOR) EAGLE AWARDS DOCUMENTARY COMPETITION 2014

TERMS OF REFERENCE (TOR) EAGLE AWARDS DOCUMENTARY COMPETITION 2014 TERMS OF REFERENCE (TOR) EAGLE AWARDS DOCUMENTARY COMPETITION 2014 ============================================================== Tahun 2014 ini adalah 1 dekade Eagle Award Documentary Competition menginspirasi

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN KKM

BAB IV PELAKSANAAN KKM digilib.uns.ac.id BAB IV PELAKSANAAN KKM Diawali dari menyeleksi dan mencari tahu latar belakang perusahaan yang bergerak di bidang periklanan, penulis akhirnya memilih Dini Media Pro sebagai tempat untuk

Lebih terperinci

FAQ Program Magang Kantor Gubernur DKI Jakarta Periode Mei - Agustus 2016

FAQ Program Magang Kantor Gubernur DKI Jakarta Periode Mei - Agustus 2016 FAQ Program Magang Kantor Gubernur DKI Jakarta Periode Mei - Agustus 2016 1. Tentang Program Magang -Apa itu program magang di Kantor Gubernur? Program magang di Kantor Gubernur adalah program yang dimulai

Lebih terperinci

S1 Kls Internasional (Intl. Class Undergraduate Program)

S1 Kls Internasional (Intl. Class Undergraduate Program) Fakultas Website Lokasi PSIKOLOGI Website: www.psikologi.ui.ac.id Kampus UI Depok Kota Depok, Jawa Barat 16424 Telepon: 021-7270004, 7270005, 7863520 Fax: 021-7853526 Email Program Pendidikan Program Studi

Lebih terperinci

Term of Reference SOLID-ID

Term of Reference SOLID-ID Term of Reference SOLID-ID DAFTAR ISI Latar Belakang Tentang Residensi Tujuan Tanggal Penting Hibah (Seed Grant) Ketentuan Peserta Pendaftaran dan Seleksi Informasi Lebih Lanjut LATAR BELAKANG Meski Indonesia

Lebih terperinci

Disusun Oleh. : Tri Firdaus N. Jabar NIM : UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

Disusun Oleh. : Tri Firdaus N. Jabar NIM : UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS Disusun Oleh Nama : Tri Firdaus N. Jabar NIM : 11.11.4907 Kelas : 11.S1TI.04 UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011-2012 ABSTRAK Sekarang banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PUSAT PENDIDIKAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL MODERN DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN PUSAT PENDIDIKAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL MODERN DI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Latar Belakang Pusat Pendidikan Desain Komunkasi Visual Modern di Yogyakarta Desain Komunikasi Visual atau sering disingkat DKV semakin luas dikenal oleh masyarakat.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN. Judul Perancangan yang terpilih adalah Gorontalo Art Gallery Centre, dengan

BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN. Judul Perancangan yang terpilih adalah Gorontalo Art Gallery Centre, dengan BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN 2.1. Pengertian Judul Judul Perancangan yang terpilih adalah Gorontalo Art Gallery Centre, dengan pengertian sebagai berikut. Gorontalo adalah nama dari daerah Provinsi

Lebih terperinci

Jejaring Komunitas sebagai Modal Sosial dalam Strategi Pemasaran CV.Penerbit Ombak Natalia/ Bambang Kusumo Prihandono. Program Studi Ilmu Sosiologi

Jejaring Komunitas sebagai Modal Sosial dalam Strategi Pemasaran CV.Penerbit Ombak Natalia/ Bambang Kusumo Prihandono. Program Studi Ilmu Sosiologi Jejaring Komunitas sebagai Modal Sosial dalam Strategi Pemasaran CV.Penerbit Ombak Natalia/ Bambang Kusumo Prihandono Program Studi Ilmu Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma

Lebih terperinci

RENCANA INDUK PENELITIAN (RIP) LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI KESENIAN WILWATIKTA SURABAYA

RENCANA INDUK PENELITIAN (RIP) LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI KESENIAN WILWATIKTA SURABAYA RENCANA INDUK PENELITIAN (RIP) LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI KESENIAN WILWATIKTA SURABAYA SEKOLAH TINGGI KESENIAN WILWATIKTA SURABAYA TAHUN 2016 DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL..

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kreatif adalah industri yang bermuara pada intelektualitas, ide, dan gagasan orisinil yang kemudian di realisasikan berdasarkan pemikiran insan kreatif yang

Lebih terperinci

2. AGUNG ( Wakil sekaligus Tim Promosi ) 1. Apa Tujuan Kampung Wisata Inggris Melakukan Promosi?

2. AGUNG ( Wakil sekaligus Tim Promosi ) 1. Apa Tujuan Kampung Wisata Inggris Melakukan Promosi? Daftar Pertanyaan Interview Narasumber :1. NOVANDA ( Pemilik KWIK ) 2. AGUNG ( Wakil sekaligus Tim Promosi ) TAHAP PERENCANAAN 1. Apa Tujuan Kampung Wisata Inggris Melakukan Promosi? 2. Siapa sasaran target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang dan membuat arus informasi berjalan sangat cepat sehingga kebutuhan masyarakat akan informasi semakin bertambah, ada

Lebih terperinci

Sumatra Barat: Propinsi Augmented Reality

Sumatra Barat: Propinsi Augmented Reality Sumatra Barat: Propinsi Augmented Reality Aplikasi Mobile Augmented Reality Inovasi Digital Strategi Marketing & Promosi Berdayakan potensi Wisata dan Ekonomi Sumatra Barat dengan West Sumatra in Your

Lebih terperinci

Pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas. [1]

Pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas. [1] Pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas. [1] Pameran merupakan suatu bentuk dalam usaha jasa pertemuan. Yang mempertemukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kabupaten Semarang merupakan salah satu daerah yang kaya akan obyek wisata baik wisata alamnya yang sangat menarik, wisata budaya, peninggalan sejarah maupun sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Galeri Nasional Indonesia (GNI) merupakan salah satu lembaga kebudayaan berupa museum khusus dan pusat kegiatan seni rupa, sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis

Lebih terperinci

Oleh: Elfrida Situmorang

Oleh: Elfrida Situmorang 23 Oleh: Elfrida Situmorang ELSPPAT memulai pendampingan kelompok perempuan pedesaan dengan pendekatan mikro kredit untuk pengembangan usaha keluarga. Upaya ini dimulai sejak tahun 1999 dari dua kelompok

Lebih terperinci

[ORAT ORET ARTSPACE] TA 131/53 BAB I PENDAHULUAN

[ORAT ORET ARTSPACE] TA 131/53 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Melalui aktivitas berkesenian akan diperoleh banyak hal yang berkait dengan nilainilai yang bermanfaat bagi kehidupan, di antaranya sebagai pemenuhan kebutuhan akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Tahun 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni merupakan bagian dari kebudayaan yang lahir dari hasil budi daya manusia dengan segala keindahan, dan kebebasan ekspresi dari manusia sendiri. Seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 Sejarah Cafe Lawangwangi Cafe Lawangwangi Creative Space merupakan salah satu tempat dimana para seniman dapat memamerkan sekaligus menjual hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Seni Rupa di Yogyakarta dengan Analogi Bentuk Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Seni Rupa di Yogyakarta dengan Analogi Bentuk Page 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Pengertian judul Pusat : merupakan Pokok Pangkal atau yang menjadi pumpunan(berbagai, urus hal,dsb) (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990) Seni : Keahlian membuat karya yang bermutu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu negara tidak akan lepas dalam kerjasama dengan negara lain dalam memperat hubungan antar negara, kerjasama tersebut terutama dalam hal politik dan kebudayaan.

Lebih terperinci

RaTu RaTu FilTer Festival 2017

RaTu RaTu FilTer Festival 2017 RaTu RaTu FilTer Festival 2017 RaTu FilTer Festival 2017 Dunia akting, seni peran dan perfilman saat ini sedang menunjukan geliat perkembanganya. Tidak hanya dikalangan sineas profesional, seni peran dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 104 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap komunitas Harajuku Style Skoater Akademi, peneliti mendapatkan kesimpulan-kesimpulan yang mengacu pada kajian penilaian

Lebih terperinci

Kopdar Akbar Bukalapak 2017 Dihadiri Kemenkop UKM dan 5000 Pelapak. Oleh : Yeni Muezza Minggu, 26 November :07

Kopdar Akbar Bukalapak 2017 Dihadiri Kemenkop UKM dan 5000 Pelapak. Oleh : Yeni Muezza Minggu, 26 November :07 KOPI, Jakarta - Bukalapak menyelenggarakan Kopdar Akbar Komunitas Bukalapak (Kopdar Akbar) untuk yang kedua kalinya. Sebanyak lebih dari 5000 pelapak dan pengguna Bukalapak hadir dalam acara akbar yang

Lebih terperinci

BAB I PEND AHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jika berbicara tentang Aceh tentunya salah satu khas dan terkenal yaitu

BAB I PEND AHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jika berbicara tentang Aceh tentunya salah satu khas dan terkenal yaitu BAB I PEND AHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jika berbicara tentang Aceh tentunya salah satu khas dan terkenal yaitu cita rasa kopinya. Kopi tradisional Aceh memiliki cita rasa yang khas dengan aroma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip pendidikan seni dan budaya meliputi pengembangan dimensi

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip pendidikan seni dan budaya meliputi pengembangan dimensi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Prinsip pendidikan seni dan budaya meliputi pengembangan dimensi kepekaan rasa, peningkatan apresiasi, dan pengembangan kreativitas. Struktur kurikulum pada

Lebih terperinci

Bandung 15 Agustus 2016 Kepada yth Ibu Melanie Martini -Mareel Direktur IFI Bandung Di jalan Purnawarman no 32, Bandung

Bandung 15 Agustus 2016 Kepada yth Ibu Melanie Martini -Mareel Direktur IFI Bandung Di jalan Purnawarman no 32, Bandung Bandung 15 Agustus 2016 Kepada yth Ibu Melanie Martini -Mareel Direktur IFI Bandung Di jalan Purnawarman no 32, Bandung Dengan Hormat, Menindak lanjuti diskusi persiapan Science week pada tanggal 9 Agustus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Jumlah Wisatawan Yogyakarta. Tahun Wisatawan Lokal Wisatawan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Jumlah Wisatawan Yogyakarta. Tahun Wisatawan Lokal Wisatawan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Budaya lokal suatu daerah dapat mengangkat citra serta identitas daerah tersebut ke tingkat yang lebih tinggi yaitu ke tingkat nasional maupun internasional.

Lebih terperinci

Ketika generasi selfie menikmati pameran rupa

Ketika generasi selfie menikmati pameran rupa Ketika generasi selfie menikmati pameran rupa Peneliti Matatimoer Institute Pengajar Fakultas Ilmu Budaya UNEJ E-mail: senandungtimur@gmail.com matatimoer@yahoo.co.id Dalam tujuan ideal, sebuah pameran

Lebih terperinci

TUJUAN. Tujuan dari FISIPALOOZA Vol. 2 adalah untuk menyatukan dan membuat ikatan silahturahmi antar komunitas seni, khususnya musik.

TUJUAN. Tujuan dari FISIPALOOZA Vol. 2 adalah untuk menyatukan dan membuat ikatan silahturahmi antar komunitas seni, khususnya musik. ABOUT FISIPALOOZA terbentuk pertama kali pada tahun 2016. Nama acara ini diadopsi dari acara LOLLAPALOOZA. Acara ini pertama kali ada pada tahun 1997. Tujuan acara LOLLAPALOOZA sendiri adalah untuk meng

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI RIAU

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inovasi dinamika teknologi dan industri multimedia kini telah berkembang pesat. Industri multimedia seperti desain brand, pembuatan video, dan pembuatan game berjalan

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TEMU FEDEP SUBOSUKAWONOSRATEN TEMA PENGUATAN KELEMBAGAAN FEDEP UNTUK PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF SUBOSUKAWONOSRATEN Surakarta, 27 April 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Fotografer Freelance, Kantongi Laba Dari Moment Istimewa

Fotografer Freelance, Kantongi Laba Dari Moment Istimewa Fotografer Freelance, Kantongi Laba Dari Moment Istimewa Merintis sebuah usaha memang bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Termasuk juga ketika kita masih duduk di bangku kuliah dan menekuni sebuah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Kehadiran dan kepiawaian Zulkaidah Harahap dalam. memainkan instrumen musik tradisional Batak Toba, secara tidak

BAB V PENUTUP. Kehadiran dan kepiawaian Zulkaidah Harahap dalam. memainkan instrumen musik tradisional Batak Toba, secara tidak BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kehadiran dan kepiawaian Zulkaidah Harahap dalam memainkan instrumen musik tradisional Batak Toba, secara tidak langsung membawa Opera Batak kepada perubahan yang berarti.

Lebih terperinci

I. DASAR PEMIKIRAN Seni dan budaya merupakan aset penting. Seni budaya saat ini dijadikan wadah peningkatan pariwisata dan strategi mengembangkan

I. DASAR PEMIKIRAN Seni dan budaya merupakan aset penting. Seni budaya saat ini dijadikan wadah peningkatan pariwisata dan strategi mengembangkan I. DASAR PEMIKIRAN Seni dan budaya merupakan aset penting. Seni budaya saat ini dijadikan wadah peningkatan pariwisata dan strategi mengembangkan ekonomi kreatif, maka perlu untuk memelihara dan melestarikannya.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. beragam konteks. Cultural Studies, istilah ini diciptakan oleh Richard

I. PENDAHULUAN. beragam konteks. Cultural Studies, istilah ini diciptakan oleh Richard I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cultural Studies atau kajian budaya adalah studi kebudayaan atas praktek signifikasi representasi, dengan mengeksplorasi pembentukan makna pada beragam konteks. Cultural

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dilaksanakan di dalam kelas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dilaksanakan di dalam kelas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dilaksanakan di dalam kelas menciptakan hubungan intern antara guru dan siswa. Pembelajaran dikatakan aktif jika ada

Lebih terperinci

Pengembangan dan Pengelolaan Situs Berita

Pengembangan dan Pengelolaan Situs Berita Pengembangan dan Pengelolaan Situs Berita www.rumahkartini.com (Reporter 1, Editor) Karya Bidang Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang GALERI SENI RUPA SINGARAJA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang GALERI SENI RUPA SINGARAJA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seni merupakan sesuatu yang tidak bisa terlepas dari kehidupan setiap manusia, karena seni tercipta dari budi daya manusia dan identik dengan keindahan serta kebebasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Metodologi penelitian ini menggunakan kualitatif. Hal ini untuk mencari

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Metodologi penelitian ini menggunakan kualitatif. Hal ini untuk mencari 3.1 Metodologi BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Metodologi penelitian ini menggunakan kualitatif. Hal ini untuk mencari informasi lebih mendalam tentang eksistensi Ludruk sebagai seni tradisional.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 95 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Temuan penelitian merupakan bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh peneliti. Selain itu juga bermanfaat

Lebih terperinci

Australia Awards Indonesia

Australia Awards Indonesia Australia Awards Paket Aplikasi Studi Singkat Kepemimpinan Organisasi dan Praktek-praktek Manajemen untuk Organisasi Penyandang Disabilitas (OPD) Page 1 Maksud dan tujuan Australia Awards Australia Awards

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Saat ini dunia musik sudah berkembang dengan sangat pesat. Musik menjadi bagian yang tak terpisahkan di hampir seluruh lapisan masyarakat. Dengan tingginya minat masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang menjadi salah satu anggota dari ASEAN, para pemimpin ASEAN setuju dengan peraturan baru yang disahkan pada akhir desember 2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, produsen suatu produk barang atau jasa (organisasi/perusahaan) harus benar-benar memperhatikan konsumen yang ingin dituju. Hal ini dikarenakan saat ini pihak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Bab ini membahas mengenai kesimpulan dari pembahasan pada bab

BAB V KESIMPULAN. Bab ini membahas mengenai kesimpulan dari pembahasan pada bab BAB V KESIMPULAN Bab ini membahas mengenai kesimpulan dari pembahasan pada bab sebelumnya. Pada bab ini juga terdapat implikasi penelitian secara manajerial, serta akan menjabarkan mengenai keterbatasan

Lebih terperinci

PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT URUSAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF. No Jenis/Series Arsip Retensi Keterangan

PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT URUSAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF. No Jenis/Series Arsip Retensi Keterangan LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT URUSAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut beberapa data statistik dan artikel di berbagai media, pariwisata di Indonesia sejauh ini dapat dikatakan kurang dikenal di mancanegara, maupun di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah pengguna internet pada tahun 1998 sebesar 512.000 pengguna meningkat tajam menjadi 16.000.000

Lebih terperinci