TUGAS AKHIR PENGONTROLAN TEMPERATUR DALAM BUDIDAYA IKAN KERAPU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TUGAS AKHIR PENGONTROLAN TEMPERATUR DALAM BUDIDAYA IKAN KERAPU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51"

Transkripsi

1 TUGAS AKHIR PENGONTROLAN TEMPERATUR DALAM BUDIDAYA IKAN KERAPU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Ide Seti Oetm NIM : Jurusan : Teknik Elektr Peminatan : Teknik Elektrnika Pembimbing : Yudhi Gunardi, ST. MT PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA

2 LEMBAR PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : Ide Seti Oetm NIM : Jurusan : Teknik Elektr Fakultas : Teknlgi Industri Judul Skripsi : Pengntrlan Temperatur Dalam Budidaya Ikan Kerapu Berbasis Mikrkntrler AT89S51. Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan Skripsi yang telah saya buat ini merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata dikemudian hari penulisan Skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya rang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sekaligus bersedia menerima sanksi berdasarkan aturan tata tertib di Universitas Mercu Buana. Demikian, pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak dipaksakan. Penulis, Ide Seti Oetm 2

3 LEMBAR PENGESAHAN PENGONTROLAN TEMPERATUR DALAM BUDIDAYA IKAN KERAPU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 Disusun Oleh : Nama : Ide Seti Oetm NIM : Prgram Studi : Teknik Elektr Peminatan : Teknik Elektrnika Menyetujui, Pembimbing Krdinatr TA (Yudhi Gunardi, ST. MT) ( Yudhi Gunardi, ST. MT ) Mengetahui, Ketua Prgram Studi Teknik Elektr ( Ir. Budi Yant H. MSc. ) 3

4 ABSTRAKSI PENGONTROLAN TEMPERATUR DALAM BUDIDAYA IKAN KERAPU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51. Indnesia memiliki wilayah perairan yang berptensi sebagai pengembangan budidaya perikanan yang besar. Luasnya yang mencakup 2/3 dari luas wilayah Indnesia, memungkinkan banyaknya sumber daya perikanan yang bisa dijadikan kmditas ekspr sekaligus sumber devisa negara. Salah satu ikan laut kmersil yang sekarang banyak dibudidayakan dan dijadikan sebagai kmditas ekspr adalah ikan Kerapu. Ikan kerapu merupakan ikan air laut yang dihargai cukup tinggi khususnya untuk knsumsi restran-restran besar di dalam maupun di luar negeri. Ikan kerapu biasa diekspr dalam keadaan hidup ke beberapa negara seperti Singapura, Jepang, Hngkng, Taiwan, Malaysia dan Amerika Serikat. Habitat ikan kerapu memiliki temperatur antara C. Ikan kerapu dapat berkembang dengan baik jika temperatur air dipertahankan sesuai habitatnya. Sehingga diperlukan suatu alat/sistem untuk mengntrl temperatur air tersebut. Tugas Akhir ini merancang alat/sistem untuk melakukan pengaturan pemanas secara kntrl ON/OFF pada sistem pengaturan temperatur dalam budidaya ikan kerapu berbasis mikrkntrler AT89S51 sebagai pemrses data. Kntrler jenis n/ff merupakan kntrler yang tepat untuk aplikasi pengaturan temperatur sederhana. On/ff kntrler memiliki sensifitas yang sering disebut juga sebagai Deadband atau Hysteresis yang didesain dalam pengaturan aktuatr antara keadaan ON hingga keadaan OFF. Hal ini dilakukan untuk menghindari perubahan kntrler terlalu cepat yang dapat mengakibatkan kerusakan atau berkurangnya life time dari utput device ataupun aktuatr itu sendiri. Kata kunci: AT89S51, ikan Kerapu, On/Off cntrller, deadband 4

5 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T, karena atas berkat dan rahmatnya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penyusunan skripsi dengan judul Pengntrlan Temperatur dalam Budidaya Ikan Kerapu Berbasis MikrkntrlerAT89S51 dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Strata Satu Teknik Elektr Fakultas Teknlgi Industri. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Yudhi Gunardi, ST. MT selaku dsen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan petunjuk dan saran dalam menyelesaikan lapran skripsi ini. 2. Kedua rang tua, semua kakak yang telah membantu dengan d a dan dukungan mral dalam menyelesaikan skripsi ini dan selalu menunjukkan pintu menuju kedewasaan sikap dan pikiranku.. 3. Mijn schatje, ade, Nurlita chabel Widyasari. u r my shinning star. Thanks 4 prgram satu jam sehari -nya. je suis amureux de ti Teman-teman Teknik Elektr Universitas Mercubuana, serta rekan kerja di PT Sany Electrnics Indnesia atas dukungan mralnya dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis hanya bisa mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya mudahmudahan semua yang telah diberikan leh rekan-rekan dibalas dengan kebaikan leh Allah S.W.T. Amin. Jakarta, Juni 2008 Ide Seti Oetm 5

6 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i Lembar Pernyataan...ii Lembar Pengesahan...iii Abstraksi...iv Kata Pengantar...v Daftar Isi...vi Daftar Gambar...viii Daftar Tabel...ix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penelitian Batasan Masalah Metdlgi Penyelesaian Masalah Sistematika Penulisan...3 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Ikan Kerapu Keypad matriks Transistr ADC0804 (Analg t Digital Cnverter tipe 0804) Mikrkntrler AT89S Liquid Crystal Display (LCD) Sensr dan Transduser Sensr Temperatur On/Off Cntrller.15 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Deskripsi Sistem Cara Kerja Sistem Keypad

7 3.3. Indikatr Alarm Buzzer Alarm Bagian ADC Mikrkntrler AT89S Bagian Display LCD Perancangan Sftware...30 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengujian ADC Deskripsi Pengujian Prsedur Pengujian Data hasil Pengujian Analisa Data Pengujian Sistem Pengntrlan Temperatur Deskripsi Pengujian Prsedur Pengujian Data dan analisa hasil Pengujian BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Saran...38 DAFTAR PUSTAKA...39 LAMPIRAN

8 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Ikan Kerapu...4 Gambar 2.2 Frmat pad...6 Gambar 2.3 Knfigurasi keypad...6 Gambar 2.4 Transistr sebagai inverter Gambar 2.5 Knfigurasi pin ADC Gambar 2.6 Knfigurasi pin AT89S Gambar 2.7 Rangkaian scilatr Gambar 2.8 Knfigurasi pin LCD 2 16 karakter Gambar 2.9 Gambar aplikasi dasar LM Gambar 2.10 Grafik respn suhu pada cairan...14 Gambar 2.11 Hysteresis kurva transfer dari n/ff cntrller...15 Gambar 3.1 Diagram blk pengntrlan temperatur Gambar 3.2 Rangkaian Keypad Gambar 3.3 Rangkaian indikatr LED Gambar 3.4 Rangkaian buzzer alarm Gambar 3.5 Bagian rangkaian ADC Gambar 3.6 Bagian rangkaian mikrkntrler AT89S Gambar 3.7 Bagian rangkaian display...27 Gambar 4.1 Gambar knfigurasi pengukuran ADC Gambar 4.2 Grafik tampilan utput terhadap tegangan input Gambar 4.3 Knfigurasi pengukuran pengntrlan temperatur

9 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Fungsi Alternatif Prt Tabel 2.2 Keuntungan dan kerugian sensr temperatur...13 Tabel 3.1 Knfigurasi pin ISP...26 Tabel 4.1 Daftar Alat Pengujian ADC Tabel 4.2 Data hasil pengujian ADC Tabel 4.3 Daftar Alat Pengujian Pengntrlan Temperatur Tabel 4.4 Hasil Pengujian sistem

10 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wilayah perairan Indnesia yang memiliki luas hampir 2/3 dari luas wilayah Indnesia, memiliki ptensi pengembangan dan budidaya perikanan yang besar. Terdapat banyak sumber daya perikanan yang dapat dijadikan kmditas ekspr andalan sebagai sumber penghasil devisa negara. Salah satu ikan laut kmersil yang sekarang banyak dibudidayakan dan merupakan kmditas ekspr yaitu ikan Kerapu. Habitat ikan kerapu memiliki temperatur antara C. Ikan kerapu dapat berkembang dengan baik jika temperatur air dipertahankan sesuai habitatnya. Sehingga diperlukan suatu alat/sistem untuk mengntrl temperatur air tersebut. Tugas Akhir ini merancang alat/sistem untuk melakukan pengaturan pemanas secara kntrl ON/OFF pada sistem pengaturan temperatur dengan menggunakan mikrkntrler AT89S51 sebagai pemrses data. 1.2 Tujuan Tujuan Tugas Akhir ini adalah mensinergikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja penulis untuk merancang, membangun dan menganalisa pengntrl temperatur dalam hal pembuatan perangkat lunak dan perangkat keras berbasis mikrkntrler AT89S51. 1

11 1.3 Batasan Masalah Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis memberikan batasan pada pembahasan masalah, yaitu : 1. Obyek pengaturan adalah temperatur akuarium dengan kisaran ukur antara 27 C hingga 32 C 2. Aplikasi alat yang dibuat hanya untuk prses pemanasan. 3. Instrumen pengatur berupa sistem minimum berbasis AT89S51 4. Pengujian instrumen hanya dilakukan pada plant akuarium dengan dimensi 13cm 13cm 9,5cm dan vlume air 1,6 liter. 5. Tidak memperhitungkan efek perpindahan panas yang terjadi dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya. 6. Tidak memperhitungkan perubahan vlume dalam jumlah besar. 7. Aplikasi alat hanya mengntrl temperatur plant sehingga tidak memperhitungkan unsur lain seperti kadar ksigen, kadar keasaman dan kecepatan arus air. 1.4 Metdlgi Penyelesaian Masalah Metde penulisan yang akan di lakukan adalah dengan menelusuri literatur tertulis maupun elektrnik, merencanakan rangkaian dengan menggunakan prgram PROTEL DXP 2004, melakukan implementasi dan pengujian, serta melakukan knsultasi dengan pembimbing dan dsen yang terkait. Untuk penulisan Tugas Akhir ini, data diperleh dari pengukuran temperatur pada plant akuarium. 2

12 1.5 Sistematika Penulisan Untuk mempermudah penulisan lapran ini, maka dibagi menjadi beberapa bab, yaitu : Bab I PENDAHULUAN Menjelaskan tentang latar belakang masalah penulisan, pembatasan masalah penulisan, tujuan penulisan, metdlgi penulisan dan sistematika penulisan. Bab II LANDASAN TEORI Menguraikan teri-teri yang menunjang dalam penulisan Tugas Akhir. Bab III METODE PENELITIAN Merupakan uraian tentang metde pengukuran dan pengambilan data yang dilakukan. Bab IV DATA DAN ANALISA Merupakan uraian tentang data hasil pengukuran yang diperleh dari wrkshp, dan analisa data hasil pengukuran. Bab V PENUTUP Merupakan penutup dari penulisan Tugas Akhir ini yang berisi tentang kesimpulan dan saran-saran. 3

13 BAB II TEORI DASAR Dalam bab ini akan dibahas tentang dasar teri yang menunjang dalam pembuatan tugas akhir Pengntrlan Temperatur Dalam Budidaya Ikan Kerapu Berbasis Mikrkntrler AT89S51. Penulis akan membahas teri dasar tentang keypad 3 4, Analg t Digital Cnverter (ADC), mikrkntrller, LCD dt matrix 2 16 karakter, sensr temperatur, dan kmpnen atau rangkaian pendukung lainnya. 2.1 Ikan Kerapu Ikan kerapu merupakan ikan air laut yang dihargai cukup tinggi khususnya untuk knsumsi restran-restran besar di dalam maupun di luar negeri. Ikan kerapu biasa diekspr dalam keadaan hidup ke beberapa negara seperti Singapura, Jepang, Hngkng, Taiwan, Malaysia dan Amerika Serikat. Harga ikan kerapu di tingkat lkal Rp per kg hidup. Dengan asumsi ikan kerapu yang diekspr 300 tn per tahun, nilai ekspr ikan kerapu mencapai Rp 42 miliar per tahun. 1 Ikan kerapu di Indnesia terdiri atas 7 genus, yaitu Aethalperca, Anyperdn, Cephalphlis, Chrmileptes, Epinephelus, Plectrpmus, dan Varila. Ikan kerapu sunuk atau kerapu merah (Plectrcpmus lepardus) dan ikan kerapu lumpur jenis Epinephelus suillus banyak dibudidayakan karena jenis 1 Dalam artikel Kmpas, Sabtu, 9 Februari 2008, hlm.23 4

14 ikan ini pertumbuhannya lebih cepat daripada jenis ikan kerapu lainnya. Cnth gambar ikan kerapu yang dibudidaya dapat dilihat pada gambar 2.1 Ikan kerapu dapat hidup dengan baik pada air laut yang memiliki salinitas ppt (part per thusand), temperatur perairan berkisar antara C, kadar ksigen dari habitat ikan kerapu sendiri adalah sebesar ± 5 ppm. Untuk kadar keasaman (ph) air laut yang menjadi habitat ikan kerapu adalah 7. Sedangkan besarnya kecepatan arus air yang ideal adalah sekitar 15 sampai 20 cm/detik. 2 Gambar 2.1 Ikan Kerapu 2.2 Keypad Matrik 3 4 Keypad digunakan sebagai input pengaturan temperatur yang diinginkan. Keypad ini terdiri dari 3 klm dan 4 baris. Letak tmbl-tmbl, baris, dan klm sesuai dengan gambar 2.2. Jika kita menekan tmbl 5 maka lajur baris 2 terhubung pukul Diakses dari pada tanggal 10 Februari

15 dengan lajur klm 2, demikian juga dengan tmbl yang lain. Knfigurasi keypad dapat dilihat pada gambar * 0 # Gambar 2.2 Frmat pad Gambar 2.3 Knfigurasi Keypad 2.3 Transistr Transistr adalah kmpnen semiknduktr yang terdiri dari tiga buah lapisan yaitu dua lapisan tipe n- dan satu lapisan tipe p- atau satu lapisan tipe n- dan dua lapisan tipe p-. Gambar 2.4 memperlihatkan penggunaan sebuah transistr sebagai rangkaian inverter pada berbagai rangkaian pengendali, dapat dilihat bahwa tegangan utput (Vc) akan berlawanan atau berkebalikan dengan basis atau terminal input. Gambar 2.4 Transistr sebagai inverter Pada saat terminal input mendapat lgik 1 transistr akan bias maka arus yang akan langsung mengalir ke grund sehingga tegangan utput akan berlgik 0. Sebaliknya saat terminal input mendapat lgik 0 maka transistr akan ff 6

16 sehingga arus akan mengalir menuju beban dan utput akan berlgik 1. Besarnya arus klektr pada saat saturasi dapat dihitung dengan persamaan : Vcc Ic Sat...(2.1) Rc Dari persamaan (2.1) dapat diperleh : Vcc Rc...(2.2) Ic Sat dan pada saat saturasi ini, kita harus memastikan bahwa persamaan I B I C Sat dc dapat terpenuhi. Dari gambar 2.4 untuk mencari nilai dari I B didapat persamaan : I B Vi 0,7V R B...(2.3) R B Vi 0,7V I B...(2.4) 2.4 ADC 0804 (Analg t Digital Cnverter tipe 0804) Analg t Digital Cnverter merupakan suatu perangkat yang dapat mengubah masukan data yang berupa tegangan analg menjadi keluaran dalam bentuk binary (digital). Keluaran ADC dapat berupa data 4 bit, 8 bit atau 12 bit. ADC0804 merupakan knverter jenis successive apprximatin (SAR) yang paling banyak digunakan. IC ini memiliki 2 input analg yaitu V IN(+) dan V IN(-) sehingga masukan analgnya adalah: V V V...(2.5) IN IN ( ) IN ( ) Apabila masukannya berupa saluran tunggal maka V IN(-) dihubungkan ke grund. 7

17 Untuk mendapatkan nilai reslusi dapat menggunakan persamaan berikut. Vref Re slusi...(2.6) n 2-1 dimana: Vref = Tegangan referensi ; n = jumlah bit Gambar 2.5 Knfigurasi pin ADC Mikrkntrler AT89S51 Mikrkntrler keluarga MCS-51 dikembangkan dan dibuat leh Intel Crpratin. Perusahaan IC yang lain hanya bertindak sebagai sumber kedua dalam penyediaan keluarga MCS-51. Mikrkntrler yang digunakan pada antarmuka digital ini adalah AT89S51 buatan Atmel. Fitur fitur yang dimiliki adalah: 4Kb ROM Dual DPTR 4 prt 8-bit I/O 2 timer 16-bit Serial interface 32 Prgrammable I/O Line 6 sumber interrupt Lw pwer idle dan Pwer Dwn mde 8

18 Gambar 2.6 Knfigurasi Pin AT89S51 Deskripsi Pin a) Prt 0 adalah prt dual purpse pada pin b) Prt 1 adalah prt I/O dua arah dengan internal pull-ups yang terletak pada pin 1-8. Prt 1 memiliki fungsi alternatif yang digunakan dalam ISP (In- System Prgramming). Tabel 2.1 Fungsi Alternatif Prt 1 c) Prt 2 adalah prt I/O dua arah dengan internal pull-ups yang terletak pada pin d) Prt 3 adalah prt I/O dua arah dengan internal pull-ups yang terletak pada pin

19 e) RST (Reset) terletak pada pin 9. Ketika sinyal pada keadaan high selama dua siklus mesin, internal register akan diisi dengan nilai yang sesuai. f) ALE (Address Latch Enable) terletak pada pin 30, biasanya digunakan untuk demultiplexing alamat dan data bus. g) PSEN (Prgram Stre Enable) adalah sinyal utput pada pin 29. PSEN merupakan sinyal kntrl yang mengaktifkan prgram memri eksternal. Biasanya dihubungkan ke Output Enable (OE) dari EPROM agar bisa membaca byte prgram. h) EA (External Access) adalah sinyal input pada pin 31. EA harus berlgik 1 untuk mengeksekusi prgram dari ROM internal. i) On-chip Oscillatr Inputs disediakan leh kristal yang dihubungkan pada pin 18 dan 19. Nminal frekuensi kristal adalah 12MHz. Gambar 2.7 Rangkaian Oscillatr j) Catu daya AT89S51 menggunakan suplai tegangan tunggal yaitu +5V. Vcc dihubungkan pada pin 40 dan Vss (grund) dihubungkan pada pin

20 2.6 Liquid Crystal Display (LCD) Liquid Crystal Display (LCD) merupakan salah satu jenis display yang paling sering digunakan. LCD mampu menampilkan karakter-karakter tertentu yang tidak bisa ditampilkan leh jenis display seven segment. Vss Vcc Vcc RS R/W E LCD DOT MATRIK 2 x 16 KARAKTER V+BL V-BL DB0 DB1 DB2 DB3 DB4 DB5 DB6 DB Gambar 2.8 Knfigurasi Pin LCD 2 16 karakter 2.7 Sensr dan Transduser Transduser adalah kmpnen yang mengknversi atau merubah energi dari satu bentuk ke bentuk energi lain. Sensr adalah suatu kmpnen yang digunakan untuk mendeteksi atau mengindera, dan juga sering digunakan untuk mengukur besaran sesuatu. Sensr-sensr ini adalah suatu tipe transduser yang digunakan untuk mengknversi mekanik, magnetik, thermal, ptik dan kimia ke dalam tegangan listrik atau arus. Sensr mempunyai terminlgi yang harus dimengerti sebelum sensr tersebut digunakan. Hal ini berkaitan dengan perfrmance dari sebuah sensr. Perfrmance sebuah sensr diklasifikasikan dalam dua spesifikasi yaitu spesifikasi statik dan spesifikasi dinamik. Spesifikasi statik menggambarkan 11

21 hubungan antara masukan-masukan fisika dan keluaran kelistrikan. Cnth spesifikasi statik adalah sebagai berikut: 3 a. Accuracy b. Abslute errr c. Reslutin d. Repeability e. Hysterisis and linearity Spesifikasi dinamis menggambarkan kecepatan keluaran dalam merespn terhadap pengubahan masukan. Cnth spesifikasi dinamik adalah sebagai berikut: 4 a. Rise time b. Time cnstant c. Dead time d. Damping cefficient and resnant frequency e. Frequency respnse f. Settling time g. Percent versht. Pengntrlan temperatur ini akan menggunakan sensr temperatur sebagai pendeteksi temperatur aktual pada plant. Sensr temperatur ada empat macam, yaitu: Termkpel, RTD, Thermistr, dan IC Sensr. Masing-masing sensr mempunyai keuntungan dan kerugian. Keuntungan dan kerugian macam-macam sensr temperatur dapat dilihat pada tabel Jacb, J. Michael. Industrial Cntrl Electrnics. (Prentice-Hall.Inc: United State f America). 1989, hlm Ibid, hlm

22 Tabel 2.2 Tabel keuntungan dan kerugian sensr temperatur Keuntungan Kerugian Tidak membuthkan suplly dari luar Tidak linier Termkpel Sederhana Tidak datar Tidak mahal Tegangannya rendah Membutuhkan referensi Kestabilannya kecil Jangkauan temperaturnya Sensitivnya kecil lebar Mahal Paling stabil Membutuhkan sumber arus Paling akurat R nya kecil RTD Lebih linier dibandingkan abslut resistansinya termkpel rendah self heating Tidak linear Thermistr Keluarannya tinggi Cepat Pengukuran dua kabel Range temperatur terbatas Mudah pecah Membutuhkan sumber arus Self-heating T < 200 C IC Sensr Paling linear Keluaran tertinggi Tidak mahal Membutuhkan Pwer supply Lambat Self-heating Knfigurasi terbatas 13

23 2.7.1 Sensr Temperatur Dari keempat macam sensr temperatur yang terdapat dipasaran, yang sesuai untuk digunakan pada alat ini adalah IC sensr. Jenis IC sensr yang dipilih yaitu tipe LM35 series. LM35 series merupakan IC sensr temperatur yang sangat presisi. Sensr LM35 mempunyai tegangan utput yang berubah secara linier terhadap perubahan temperatur dalam derajat Celcius ( C). LM35 tidak memerlukan kalibrasi eksternal ataupun pengaturan untuk mendapatkan tingkat akurasi sebesar ±1 4 C dalam temperatur ruangan dan ±3 4 C dalam kisaran temperatur -55 C sampai dengan +150 C. Aplikasi dasar sensr temperatur LM35 dapat dilihat pada gambar dengan tegangan utput sebesar 10mV/ C. Sumber tegangan yang dapat digunakan pada LM35 berkisar dari 4V sampai dengan 30V. Gambar 2.9 Aplikasi dasar LM35 Gambar 2.10 Respn suhu pada cairan 14

24 2.8 On/ff cntrller On/ff cntrller mempunyai dua keadaan keluaran yaitu sepenuhnya n atau sepenuhnya ff. Sensitifitas dari n/ff cntrller biasa disebut sebagai deadband atau hysteresis. Kurva transfer n/ff cntrller yang menunjukan deadband atau hysteresis dapat dilihat pada gambar 2.9. Ketika errr bernilai negatif, prses variabel bernilai lebih besar dari set pint sehingga menyebabkan keadaan cntrller ff. Setelah errr berubah menjadi psitif, prses variabel bernilai lebih kecil dari set pint sehingga menyebabkan keadaan cntrller n. Nilai errr tidak akan pernah mencapai 0 (nl). Untuk memperkecil nilai residual errr kita harus menurunkan deadband sehingga didapatkan sistem yang presisi. Dalam sistem n/ff cntrller akan selalu muncul undersht dan versht. Besar kecilnya keadaan ini tergantung dari karakteristik sistem secara keseluruhan. Cntrller utput g f d e b c a - E 0 + E Errr Gambar 2.11 Hysteresis Kurva transfer dari n/ff cntrller 15

25 BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perencanaan dari "Pengntrlan Temperatur Dalam Budidaya Ikan Kerapu Berbasis Mikrkntrler AT89S51". Pembahasan berkisar pada analisa dan cara kerja rangkaian dari setiap blk pada sistem pengendali temperatur, serta pemilihan kmpnen utama dan kmpnen pendukung pada sistem. 3.1 Deskripsi Sistem Nama Sistem : Pengntrlan Temperatur Dalam Budidaya Ikan Kerapu Berbasis Mikrkntrler AT89S51 Fungsi Sistem : Untuk mengntrl suhu pada plant dengan menggunakan sensr temperatur LM35 Catu daya : +5V DC ±10%, +15V DC ±10% Temperatur : 20 s/d 100 C Mikrkntrler : AT89S51 Display : LCD Sistem kntrl : ON/OFF Fasilitas : Buzzer Alarm, LED indikatr 16

26 Diagram Blk : Gambar 3.1 Diagram Blk Pengntrlan Temperatur Cara Kerja Sistem Suhu yang diinginkan dimasukan melalui input keypad yang akan ditampilkan pada LCD. LM35 akan mendeteksi panas yang dihasilkan leh heater kemudian akan menghasilkan tegangan yang menjadi input pada ADC0804. Pada ADC, input analg tersebut akan diubah menjadi besaran digital untuk ditampilkan pada LCD melalui mikrkntrler. Alarm akan bekerja apabila suhu aktual melebihi suhu target dengan tleransi +2 C. Suhu target yang telah dimasukan sebelumnya, akan dijadikan set pint sebagai data acuan temperatur. Set pint tersebut akan dibandingkan dengan data digital yang diperleh dari keluaran ADC. Jika temperatur berubah maka keluaran ADC pun ikut berubah. Heater akan aktif ketika temperatur aktual lebih kecil daripada nilai set pint. Sebaliknya, heater tidak akan aktif jika temperatur aktual mempunyai nilai lebih besar dari nilai set pint. 17

27 3.2 Keypad 3 4 Keypad matriks 3 4 digunakan sebagai input setting suhu yang diinginkan. Keypad ini dihubungkan ke prt 3.0 sampai dengan prt 3.6 pada mikrkntrler. Kndisi lgik pada pin-pin keypad diatur dari mikrkntrler. Lajur klm diberikan lgik 0 maka jika ada tmbl yang ditekan akan terjadi perubahan data pada prt 3. Perubahan data ini yang akan diprses leh mikrkntrler. Keypad 3x * 0 # P3.0-P3.6 Gambar 3.2 Rangkaian Keypad 3.3 Indikatr alarm Fungsi : Sebagai lampu tanda besarnya suhu aktual Spesifikasi : Catu daya : +5 V DC ±10% Jenis Warna : LED standar 5mm : Merah dan hijau Range suhu : Nrmal ( 27ºC-32ºC ) Maksimum (> setpint ) 18

28 3.3.3 Perancangan Rangkaian indikatr alarm yang digunakan seperti pada gambar v NORMAL Hijau R_h 220 MAKSIMUM Merah R_m 220 Gambar 3.3 Rangkaian indikatr LED Untuk membatasi arus yang melewati led maka dipasang resistr secara seri. Nilai resistansinya dapat dihitung menggunakan persamaan berikut: R LED V CC I V LED LED...(3.1) Ditentukan bahwa V LED sebesar 2 V dan I LED (arus pada saat led menyala terang) sebesar 10 ma. Dengan menggunakan persamaan (3.1) dan nilai-nilai di atas maka Rled Rled Rled 5V 2V 10mA Besarnya arus yang mengalir melalui led adalah : I F V CC Rled 19

29 I F 5V 270 I F 18, 5mA dan daya yang didisipasikan pada R LED adalah : P VxI P 5Vx18, 5mA P 92, 5mW Jadi nilai R LED yang dipergunakan adalah R LED = 270 ± 1%, ¼ Watt 3.4 Buzzer Alarm Fungsi : Sebagai alarm jika terjadi kegagalan pada sistem Spesifikasi : Catu daya : +5 V DC ±10% Jenis : On-bard buzzer Perancangan Buzzer akan berbunyi secara terus menerus selama suhu aktual berada di atas suhu target. Buzzer dihubungkan ke prt 2.1 pada mikrkntrler dan aktif jika diberi lgik 1. Untuk men-drive buzzer digunakan sebuah transistr NPN 2N2222A. Rangkaian buzzer alarm dapat dilihat pada gambar

30 +5V Rc ALARM Rb 2N222 Q4 Buzzer Gambar 3.4 Rangkaian Buzzer alarm Untuk mengaktifkan transistr 2N2222A dibutuhkan arus sebesar 15 ma sehingga besarnya resistr yang harus dipasang pada R B adalah : R B Vcc I V B BE sat 5V 0,6V R B 15mA R B R B 293, dengan memasukan nilai R B yang ada, maka nilai I B : I B 5V 0,6V 270 I B 16, 3mA dan daya yang didisipasikan pada R B adalah : P VxI P 5Vx16, 3mA P 81. 5mW Jadi nilai R yang dipergunakan adalah R B = 270 ± 1%, ¼ Watt 21

31 Pada saat saturasi, I C transistr 2N2222A harus sekitar 20 ma (untuk menyalakan buzzer) sehingga besarnya resistr yang dipasang pada klektr adalah : R C Vcc Ic Sat 5V R C 20mA R C R C Dengan memasukan nilai R C, didapat nilai I F : I I F F V CC R C 5V 270 I F 18, 5mA dan daya yang didisipasikan pada R C adalah : P VxI P 5Vx18, 5mA P 92, 5mW Jadi nilai R yang dipergunakan adalah R C = 270 ± 1%, ¼ Watt Saat saturasi persamaan berikut harus terpenuhi. I B I C Sat dc 15mA 20mA ma 0, 5mA Persamaan terpenuhi. 22

32 3.5 Bagian ADC Fungsi : Mengubah data analg berupa tegangan dari sinyal kndisi menjadi data digital (binary) Spesifikasi : Catu daya : +5 V DC ±10% Input Tegangan referensi : 0-5 V DC : 2.5 V DC Rangkaian ADC 0804 ADC 0804 hanya mampu menerima tegangan input analg maksimum sebesar 0-5V, apabila melebihi batas ukur tegangan tersebut maka data keluaran akan tetap menunjukkan FF HEX. Untuk memperleh jangkauan input sebesar 0 5 V maka penulis membuat rangkaian pembagi tegangan untuk mendapatkan Vref/2 sebesar 1.75 V yang dihubungkan ke pin 9 dari ADC Nilai tersebut didapat dari persamaan Vref R _ adc 2 R _ adc 2 R _ adc 3 Vcc...(3.2) Pada rangkaian ini digunakan nilai R_adc 2 dan R_adc 3 sebesar 4,7 k. Reslusi ADC 0804 dapat dihitung menggunakan persamaan (2.4) sebagai berikut. Reslusi Vref n V Re slusi V

33 0.01V Re slusi 10m V Frekuensi clck dihasilkan dengan mengknfigurasikan kmpnen R dan C. Untuk mendapatkan frekuensi tersebut kita dapat menggunakan persamaan. f 1,1 1 R C...(3.3) Nilai R yang digunakan sebesar 10 k dan nilai C sebesar 150 pf. Input analg yang digunakan adalah tegangan psitif sehingga V IN(-) dihubungkan ke grund, jadi V IN = V IN(+). Untuk pin-pin kntrl seperti WR, INTR, dan RD dihubungkan ke prt 1.0 prt 1.2 mikrkntrler. Sedangkan CS ADC digabungkan dengan Output Enable IC 74LS244 kemudian dihubungkan ke pin 13 IC 74LS Rangkaian Buffer IC 74LS244 mempunyai dua buah utput enable yang digabungkan dengan chip select ADC Output enable tersebut dihubungkan ke utput Y 2 dari demultiplexer. Sehingga ADC 0804 dan buffer 74LS244 bekerja ketika mendapat lgik 0. 24

34 +5V RD WR +5V C 2 1 SINYAL KONDISI Vin 0V-5V C_adc 150pF R_adc1 10K +5V 19 4 R_adc3 4K7 R_adc2 10K U1 20 VCC CLK R CLK IN VIN+ VIN - VREF/2 ADC0804LCN RD WR INTR CS DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB0 AGND DGND a 12 b 13 c 14 d 15 e 16 f 17 g 18 h 8 10 INTR ADC 1 19 a 2 b 4 c 6 d 8 e11 f 13 g15 h17 10 U2 1OE 2OE 1A1 1A2 1A3 1A4 2A1 2A2 2A3 2A4 GND 20 VCC SN74LS244N 1Y1 1Y2 1Y3 1Y4 2Y1 2Y2 2Y3 2Y4 0.1uF a b c d e f g h JALUR DATA +5V +5V C B C B A OE1 OE2A OE2B Y0 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y ADC Enable LCD Chip Select DAC 74LS138 8 Gambar 3.5 Bagian Rangkaian ADC Mikrkntrler AT89S Fungsi : Sebagai unit pemrses data dan pengatur perangkat input dan utput Spesifikasi : Catu daya : +5 V DC ±10% Memri Kristal : 4 Kb : 12 MHz 25

35 3.6.3 Perancangan AT89S51 dapat diaktifkan dengan menggunakan beberapa kmpnen eksternal seperti kristal sebesar 12 MHz sebagai sumber clck. Mikrkntrler menerima input dari keypad yang dihubungkan ke prt 3.0 sampai prt 3.6 dan input data dari bagian ADC di prt 0. Penggunaan prt 0 dilakukan secara bergantian antara ADC dan LCD sehingga diperlukan sebuah IC demultiplexer. Untuk kemudahan dalam melakukan dwnlad prgram ke mikrkntrler, maka pada sistem disediakan sebuah knektr berbasis AT89S ISP (In System Prgramming). Sftware yang digunakan untuk men-dwnlad prgram adalah "AEC_ISP.EXE" dari Electrnics Ltd. Pada PCB digunakan knektr 5 pin yang digunakan untuk dihubungkan ke kmputer (PC) melalui prt paralel. Knfigurasi pin ISP pada mikrkntrler dengan printer prt pin dapat dilihat pada tabel 3.1 Tabel 3.1 Knfigurasi pin ISP 26

36 +5V +5V C B U6 3 C 2 B 1 A VCC OE1 OE2A OE2B DM74LS138N Reset +5V GND 8 C3 10uF Y0 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 ISP IC ADC LCD DAC R_isp 1K5 +5V Rpack 10K INTR WR RD RS C1 30pF 16 a 15 b 14 c 13 d 12 e 11 f 10 g 9 h a39 b38 c37 d36 e35 f 34 g33 h JALUR DATA +5V 40 P0.0 P2.0 P0.1 P2.1 P0.2 P2.2 P0.3 P2.3 P0.4 P2.4 P0.5 P2.5 P0.6 P2.6 P0.7 P2.7 P1.0 P1.1 P1.2 P1.3 P1.4 P1.5/MOSI P1.6/MISO P1.7/SCK RST X1 X2 P3.0/RXD P3.1/TXD P3.2/INT0 P3.3/INT1 P3.4/T0 P3.5/T1 P3.6/WR P3.7/RD PSEN ALE EA ALARM NORMAL MINIMUM MAKSIMUM BACKLIGHT C B +5V KEYPAD R1 10K XTAL 12MHz C2 30pF 1 2 AT89S51 20 Gambar 3.6 Bagian Rangkaian Mikrkntrler AT89S Bagian Display Fungsi : Menampilkan suhu aktual termkpel dan suhu target yang diinginkan Spesifikasi : Catu daya : +5 V DC ±10% Tipe Backlight : Dt matriks 2 16 karakter : Biru Perancangan : Jalur data LCD dihubungkan ke prt 0 pada mikrkntrler. Penggunaan prt 0 dilakukan secara bergantian dengan ADC. Sehingga pin enable LCD harus 27

37 dihubungkan ke pin 11 IC 74LS138. Pin 5 LCD (R/W) dihubungkan ke grund. Sedangkan pin 4 (RS) dihubungkan ke prt 1.3 mikrkntrler. Backlight LCD dapat kita atur kapan akan aktif. Pada sistem ini, backlight dalam keadaan ff ketika sistem dalam mde standby. Backlight akan aktif jika kita menekan tmbl bintang (*) pada keypad. Backlight akan ff kembali ketika kita memilih mde stand by pada menu utama. LCD 2 x 16 DB0 DB1 DB2 DB3 DB4 DB5 DB6 DB7 RS E Vss R/W V-BL V+BL Vcc Vcc +5V JALUR DATA 10 d 11 e 12 f 13 g 14 a 7 b 8 c 9 RS LCD h Rc Rcntrast BACKLIGHT Rb Q_lcd Gambar 3.7 Rangkaian Bagian Display Untuk mengaktifkan transistr 2N2222A dibutuhkan arus sebesar 15 ma sehingga besarnya resistr yang harus dipasang pada R B adalah : R B Vcc I V B BE sat 5V 0,6V R B 15mA R B R B 293, dengan memasukan nilai R B yang ada, maka nilai I B : 5V 0,6V I B I B 16, 3mA

38 dan daya yang didisipasikan pada R B adalah : P VxI P 5Vx16, 3mA P 81. 5mW Jadi nilai R yang dipergunakan adalah R B = 270 ± 1%, ¼ Watt Pada saat saturasi, I C transistr 2N2222A harus sekitar 20 ma sehingga besarnya resistr yang dipasang pada klektr adalah : R C Vcc Ic Sat 5V R C 20mA R C R C Dengan memasukan nilai R C, didapat nilai I F : I F I F V CC R C 5V 270 I F 18, 5mA dan daya yang didisipasikan pada R C adalah : P VxI P 5Vx18, 5mA P 92, 5mW Jadi nilai R yang dipergunakan adalah R C = 270 ± 1%, ¼ Watt 29

39 3.8 Perancangan Sftware Perancangan perangkat lunak ini secara garis besar bertujuan untuk mengatur kerja sistem seperti pembacaan hasil sensr, tampilan LCD, pembacaan keypad, serta prses pengaturan temperatur sistem dengan menggunakan n/ff cntrller yang akan menggerakkan aktuatr. Dengan demikian perancangan perangkat lunak ini meliputi prgram utama serta beberapa fungsi-fungsi pendukung. Prgram utama berperan sebagai jantung perangkat lunak yang akan mengatur keseluruhan perasi yang melibatkan fungsi-fungsi pendukung. Sedangkan fungsi-fungsi pendukung akan melakukan kerja khusus sesuai kebutuhan dari prgram utama Dari diagram alir prgram utama pada lampiran 2 dapat terlihat bahwa prgram dimulai dengan melakukan inisialisasi semua variabel-variabel utama dari prses pengntrlan dan mikrkntrler. Terlihat pula prgram terbagi dalam 2 menu utama yang memiliki fungsi berbeda. Menu pertama berfungsi untuk memasukkan nilai setpint. Sedangkan menu kedua berfungsi untuk mematikan sistem. Setelah nilai setpint dimasukkan, prses pengntrlan temperatur dengan menggunakan n/ff cntrller dilakukan dengan menekan tmbl bintang (*) dan menampilkan hasilnya pada LCD berupa tampilan suhu target (setpint) dan suhu aktual. 30

40 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengujian ADC Deskripsi Pengujian a) Tujuan Pengujian : Mengetahui apakah nilai data digital yang dihasilkan leh ADC0804 sesuai atau tidak dengan kenaikan tegangan yang diinginkan. b) Target Pengujian : ADC0804 dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan perencanaan c) Data Lingkungan Pengujian Lkasi : Trial Rm PT.Sany Electrnics Indnesia Tanggal Pelaksanaan : 3 Juni 2008 Pelaksana : Ide Seti Oetm Prsedur Pengujian a) Daftar Peralatan Tabel 4.1 Daftar Alat Pengujian ADC0804 N Alat/Bahan Merk/Jenis Simbl Keterangan 1. Pwer Supply DC PSU 1 buah 2. Multimeter Digital Triplett/4750 DVM 1 buah 3. Resistr Variabel Burns 3296 VR 1 buah 31

41 b) Knfigurasi Pengujian Gambar 4.1 Knfigurasi Pengujian ADC0804 c) Prsedur Pengujian Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut: 1) Mempersiapkan peralatan dan bahan yang digunakan (lihat Tabel 4.1) 2) Membuat knfigurasi pengukuran seperti pada gambar 4.1 3) Mengubah-ubah resistr variabel sebagai pengganti sensr sehingga suhu aktual sesuai tabel 4.2 4) Mencatat Tegangan input ADC aktual pada tabel Data Hasil Pengujian Tabel 4.2 merupakan data hasil pengujian ADC. Data yang kami masukkan pada tabel di bawah hanya sebagai sampel data yang dapat mewakili keseluruhan data. 32

42 Tabel 4.2 Tabel data hasil pengujian ADC0804 N Display LCD Vin Aktual Vin Teri Errr Reslusi ( C ) ( mv ) ( mv ) ( % ) ( mv/ C ) % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % Tegangan Input ( mv ) Tampilan Output ( C ) Gambar 4.2 Grafik tampilan utput ADC0804 terhadap tegangan input ADC

43 4.1.4 Analisa Data Sampling data didapatkan dengan mengubah-ubah nilai variabel resistr sehingga suhu aktual yang tertera pada display LCD mencapai suhu sesuai pada tabel 4.2 di atas. Berdasarkan data pengukuran pada tabel 4.2, utput binary ADC0804 (display LCD) rata-rata naik 10.21mV/step. Data ini dapat dibandingkan dengan perhitungan secara teri menggunakan rumus Reslusi Vref n 2 1 Reslusi ideal dapat dihitung menggunakan rumus diatas sehingga: 2.55V Re slusi V V Re slusi 10m V Sedangkan reslusi yang didapat dari hasil pengukuran rata-rata adalah: Re slusi mV %kesalahan % %kesalahan 2.1% 4.2 Pengujian Sistem Pengntrlan Temperatur Deskripsi Pengujian a) Tujuan Pengujian : Mengetahui apakah nilai suhu aktual dapat mencapai suhu target yang telah ditetapkan dalam waktu relatif singkat serta mengetahui apakah seluruh fungsi-fungsi sistem dapat bekerja dengan baik. 34

44 b) Target Pengujian : Sistem dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan perencanaan c) Data Lingkungan Pengujian Lkasi : Trial Rm PT.Sany Electrnics Indnesia Tanggal Pelaksanaan : 3 Juni 2008 Pelaksana : Ide Seti Oetm Prsedur Pengujian a) Daftar Peralatan Tabel 4.3 Daftar Alat Pengujian Pengntrlan Temperatur N Alat/Bahan Merk/Jenis Simbl Keterangan 1. Pwer Supply DC PSU 1 buah 2. Multimeter Digital Triplett/4750 DVM 1 buah b) Knfigurasi Pengujian Gambar 4.3 Knfigurasi Pengujian Pengntrlan Temperatur 35

45 c) Prsedur Pengujian Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut: 1) Mempersiapkan peralatan dan bahan yang digunakan (lihat Tabel 4.3) 2) Membuat knfigurasi pengukuran seperti pada gambar 4.3 3) Masukan nilai suhu target melalui keypad matriks 3 4 sesuai tabel 4.4 4) Mencatat Tegangan input ADC dan suhu aktual pada tabel Data dan Analisa Hasil Pengujian Tabel 4.4 Hasil Pengujian sistem Temperatur Temperatur Temperatur Errr Target ( C) Aktual LCD ( C) rata-rata ( C) ( C) Errr rata-rata 1.5 Berdasarkan percbaan diatas dapat dilihat bahwa errr rata- rata temperatur yang tertera pada LCD adalah 1.5 C. Hal ini terjadi karena kepresisian alat ukur dan tleransi kmpnen yang digunakan. Tetapi errr yang dihasilkan masih dalam batas tleransi spesifikasi. Sistem pengntrlan temperatur ini memiliki deadband sebesar 3 C. Prsedur standar pengperasian sistem secara umum adalah: 1) Membuat knfigurasi rangkaian sesuai gambar 4.3 2) Untuk mengaktifkan sistem, tekan tmbl bintang (*) pada keypad selama ±2 detik. 3) Tekan tmbl bintang (*) untuk mengaktifkan menu. Ikuti petunjuk yang ada pada display LCD. 36

46 4) Pada saat memasukan temperatur target, tekan bintang (*) untuk OK atau tekan pagar (#) untuk CLEAR. 5) Pada main screen terdapat kndisi SUHU AKTUAL dan SUHU TARGET. 6) Jika suhu aktual = suhu target,maka relay akan OFF. Jika suhu aktual <suhu target maka LED hijau dan relay akan ON. Jika suhu aktual > suhu target, maka LED merah akan berkedip dan buzzer berbunyi. 7) Jika buzzer alarm berbunyi tekan (*) untuk setting ulang. 8) Berdasarkan pengujian yang dilakukan, setting temperatur yang tepat untuk habitat ikan kerapu adalah 29 C. 37

47 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan perancangan, pengujian dan analisa yang telah dilakukan dalam tugas akhir ini, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. a) Sistem pengntrlan temperatur ini secara umum memiliki kinerja yang cukup baik. Seluruh fungsi sftware maupun hardware dapat diperasikan dengan baik. b) Sistem pengaturan yang dibuat dapat bekerja dengan baik dengan deadband sebesar 3 C. c) Pemerataan panas yang dihasilkan dalam akuarium sangat diperlukan untuk meningkatkan akurasi pengaturan serta mengurangi pengaruh jarak antara sensr dengan pemanas. d) Sistem pengaturan temperatur yang dibuat mampu mempertahankan suhu plant pada suhu 30 C, sesuai dengan kisaran suhu habitat ikan antara 27 hingga 32 C. 5.2 Saran Beberapa hal yang dapat disarankan dari pelaksaan tugas akhir ini adalah: a) Sebaiknya digunakan sensr yang memiliki keakuratan dan stabilitas yang cukup baik serta sensr khusus untuk medium air. b) Untuk memperleh respn sistem yang lebih baik lagi, dapat menggunakan metde pengntrlan lain seperti PID atau fuzzy. c) Sebaiknya dibuat prgram kmputer untuk prses akuisisi data dari plant secara langsung pada tiap peride samplingnya. 38

48 DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Ismet. 2008, Februari 9. Budidaya Kerapu Jaring Pasar China. Kmpas, 23. Departemen Kelautan dan Perikanan RI. Pemanfaatan Mujair Hidup Untuk Efisiensi Budidaya Kerapu Sederhana di Tambak. Maret 13, Flyd Electrnic Devices. 4 th ed. Englewd Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall, Inc Jacb, J. Michael. Industrial Cntrl Electrnics. New Jersey : Prentice Hall, Inc.1988 MacKenzie, I Sctt, The 8051 Micrcntrller, New Jersey: Prentice Hall, Tcci, Rnald J Digital System. 5 th ed. Englewd Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall, Inc Wlard, Barry Basic Elctrnics, atau Elektrnika Praktis, terj. H.Kristn, Jakarta: PT. Pradnya Paramita. 39

49 LAMPIRAN 2 FLOWCHART PENGONTROLAN TEMPERATUR DALAM BUDIDAYA IKAN KERAPU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 40

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut.

Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut. Arsitektur mikrokontroler MCS-51 diotaki oleh CPU 8 bit yang terhubung melalui satu jalur bus dengan memori penyimpanan berupa RAM dan ROM serta jalur I/O berupa port bit I/O dan port serial. Selain itu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan perangkat keras (hardware) yang berupa komponen fisik penunjang seperti IC AT89S52 dan perangkat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jantung dalam terminologi sederhana, merupakan sebuah pompa yang terbuat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jantung dalam terminologi sederhana, merupakan sebuah pompa yang terbuat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jantung Jantung dalam terminologi sederhana, merupakan sebuah pompa yang terbuat dari otot. Jantung merupakan salah satu organ terpenting dalam tubuh manusia yang berperan dalam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan perancangan mekanik, perangkat elektronik dan perangkat lunak untuk membangun Pematrian komponen SMD dengan menggunakan conveyor untuk indutri kecil dengan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Blok Diagram Sistem Untuk dapat membandingkan LM35DZ dengan DS18B20 digunakan sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga perbandinganya dapat lebih

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR ALAT PENGATUR WAKTU MEMASAK OTOMATIS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

LAPORAN AKHIR ALAT PENGATUR WAKTU MEMASAK OTOMATIS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER LAPORAN AKHIR ALAT PENGATUR WAKTU MEMASAK OTOMATIS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER Dibuat untuk memenuhi syarat menyelesaikan Pendidikan Diplma III Jurusan Teknik Kmputer Pliteknik Negeri Sriwijaya Disusun

Lebih terperinci

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 Ringkasan Pendahuluan Mikrokontroler Mikrokontroler = µp + Memori (RAM & ROM) + I/O Port + Programmable IC Mikrokontroler digunakan sebagai komponen pengendali

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED 3.1. Rancang Bangun Perangkat Keras Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar 3.1. Sistem ini terdiri dari komputer, antarmuka

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Blok Diaram Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari sistem pendeteksi kebocoran gas pada rumah yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem dan realisasi perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung alat secara keseluruhan.

Lebih terperinci

TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto

TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral Eko Didik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Review Kuliah Pembahasan tentang: Referensi: mikrokontroler (AT89S51) mikrokontroler (ATMega32A) Sumber daya

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Nama : Aditya Rangga Yanuardi NIM : Jurusan : Teknik Elektro

TUGAS AKHIR. Nama : Aditya Rangga Yanuardi NIM : Jurusan : Teknik Elektro TUGAS AKHIR Rancang Bangun Sistem Saklar On-Off Peralatan Listrik 220 V Dengan Sistem Timer RTC DS1307 Dengan Mode Everyday Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega 8535 Diajukan guna melengkapi sebagian syarat

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI SUHU RUANG BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

SISTEM KENDALI SUHU RUANG BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 YOGYAKARTA, 8 NOVEMBER 00 ISSN 978-076 SISTEM KENDALI SUHU RUANG BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S5 Masruchin, Widayanti, Prodi Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga, Jl Marsda Adisucipto,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat dari Sistem Interlock pada Akses Keluar Masuk Pintu Otomatis dengan Identifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem ini antara lain studi kepustakaan, meninjau tempat pembuatan tahu untuk mendapatkan dan mengumpulkan sumber informasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 13 BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Perancangan Sistem Aplikasi ini membahas tentang penggunaan IC AT89S51 untuk kontrol suhu pada peralatan bantal terapi listrik. Untuk mendeteksi suhu bantal terapi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan alat pada tugas akhir ini meliputi pemilihan komponen dan perhitungannya serta memilih rangkaian yang tepat dalam merancang dan membuat alat yang telah di rencanakan.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Sistem yang dirancang adalah sistem yang berbasiskan mikrokontroller dengan menggunakan smart card yang diaplikasikan pada Stasiun Kereta Api sebagai tanda

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi timbangan digital daging ayam beserta harga berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 PERANCANGAN UMUM SISTEM Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari system pengukuran tangki air yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan apa saja

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perangkat Keras Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu perangkat keras (hardware) yang dapat mengolah data, menghitung, mengingat dan mengambil pilihan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Penyaji Minuman Otomatis Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan 41 BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik,

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG. Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di

BAB III TEORI PENUNJANG. Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di BAB III TEORI PENUNJANG 3.1. Microcontroller ATmega8 Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti proccesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51 RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51 Isa Hamdan 1), Slamet Winardi 2) 1) Teknik Elektro, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya 2) Sistem Komputer, Universitas Narotama Surabaya

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PEANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Pendahuluan Dalam Bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat yang ada pada Perancangan Dan Pembuatan Alat Aplikasi pengendalian motor DC menggunakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan permasalahan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan permasalahan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Seiring dengan makin meningkatnya jumlah pengguna kendaraan bermotor dan maraknya pencurian kendaraan bermotor, penggunaan alat keamanan standar yang

Lebih terperinci

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio Setiyo Budiyanto Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana JL. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta, 11650 Telepon:

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN AN ANALISA ATA Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian dan pengoperasian Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas pada Rumah Berbasis Layanan Pesan Singkat yang telah selesai dirancang. Pengujian

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian

Lebih terperinci

ANALISA ADC 0804 dan DAC 0808 MENGGUNAKAN MODUL SISTEM AKUISISI DATA PADA PRAKTIKUM INSTRUMENTASI ELEKTRONIKA

ANALISA ADC 0804 dan DAC 0808 MENGGUNAKAN MODUL SISTEM AKUISISI DATA PADA PRAKTIKUM INSTRUMENTASI ELEKTRONIKA ANALISA ADC 0804 dan DAC 0808 MENGGUNAKAN MODUL SISTEM AKUISISI DATA PADA PRAKTIKUM INSTRUMENTASI ELEKTRONIKA Disusun oleh : Nama : Ferdian Cahyo Dwiputro dan Erma Triawati Ch, ST., MT NPM : 16409952 Jurusan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Pengendalian Perangkat Listrik Melalui Port Paralel Menggunakan Bahasa Program Borland Delphi 7.0

TUGAS AKHIR. Pengendalian Perangkat Listrik Melalui Port Paralel Menggunakan Bahasa Program Borland Delphi 7.0 TUGAS AKHIR Pengendalian Perangkat Listrik Melalui Port Paralel Menggunakan Bahasa Program Borland Delphi 7.0 Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 54 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem mulai dari blok-blok

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL. Diagram Blok Diagram blok merupakan gambaran dasar membahas tentang perancangan dan pembuatan alat pendeteksi kerusakan kabel, dari rangkaian sistem

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS 3.1. Pendahuluan Perangkat pengolah sinyal yang dikembangkan pada tugas sarjana ini dirancang dengan tiga kanal masukan. Pada perangkat pengolah sinyal

Lebih terperinci

RAY TRACER PENGUJIAN CAHAYA LED. B. M. Wibawa, I M. Joni, F. Faizal, V. Hutabalian, K. Heru dan C. Panatarani

RAY TRACER PENGUJIAN CAHAYA LED. B. M. Wibawa, I M. Joni, F. Faizal, V. Hutabalian, K. Heru dan C. Panatarani Prsiding Seminar Nasinal Sains dan Teknlgi-II 2008 Universitas Lampung, 17-18 Nvember 2008 RAY TRACER PENGUJIAN CAHAYA LED B. M. Wibawa, I M. Jni, F. Faizal, V. Hutabalian, K. Heru dan C. Panatarani Grup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknlgi selalu berkembang setiap saat, ada saja yang dilakukan manusia untuk memberikan kemudahan pada kehidupan sehari-hari. Salah satu cnth kemudahan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Bab ini akan membahas mengenai perancangan dan realisasi perangkat keras serta perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung keseluruhan alat yang dibuat. Gambar

Lebih terperinci

BAB III PEMILIHAN KOMPONEN DAN PERANCANGAN ALAT. perancangan perangkat keras dan perangkat lunak sistem alat penyangrai dan

BAB III PEMILIHAN KOMPONEN DAN PERANCANGAN ALAT. perancangan perangkat keras dan perangkat lunak sistem alat penyangrai dan BAB III PEMILIHA KOMPOE DA PERACAGA ALAT Pada bab ini berisi mengenai komponen apa saja yang digunakan dalam tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. Serta perancangan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Perancangan Pengendali PID Berbasis Komputer

TUGAS AKHIR. Perancangan Pengendali PID Berbasis Komputer TUGAS AKHIR Perancangan Pengendali PID Berbasis Komputer Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Jonathan Panggabean NIM : 41408110097

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM 3.1. DIAGRAM BLOK display Penguat sinyal Sensor 1 keypad AT89S51 Penguat sinyal Sensor 5 relay alarm pompa Keterangan diagram blok: Sensor air yang berfungsi untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN ALAT. Alat Warning System Dan Monitoring Gas SO 2 merupakan detektor gas

BAB IV PERANCANGAN ALAT. Alat Warning System Dan Monitoring Gas SO 2 merupakan detektor gas BAB IV PRANCANGAN ALA 4.1 Deskripsi Sistem Alat Warning System Dan Monitoring Gas SO 2 merupakan detektor gas SO 2 yang memiliki fasilitas sistem pemberitahuan dan pemantauan konsentrasi dan status kondisi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 36 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Perancangan Sistem Pada perancangan kali ini penulis akan memulai dari penempatan komponen-komponen Elektro pada sebuah papan project / bread board (LCD,LED,BUZZER dan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR Sistem Pengamanan Kendaraan Bermotor Menggunakan Password dan Smartcard Berbasis Microcontroller Atmega 8535

TUGAS AKHIR Sistem Pengamanan Kendaraan Bermotor Menggunakan Password dan Smartcard Berbasis Microcontroller Atmega 8535 TUGAS AKHIR Sistem Pengamanan Kendaraan Bermotor Menggunakan Password dan Smartcard Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai gelar Sarjana Strata Satu

Lebih terperinci

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika TAKARIR AC (Alternating Current) Adalah sistem arus listrik. Sistem AC adalah cara bekerjanya arus bolakbalik. Dimana arus yang berskala dengan harga rata-rata selama satu periode atau satu masa kerjanya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Alat Pendeteksi Uang Palsu Beserta Nilainya Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang

Lebih terperinci

ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55

ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55 ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55 A. Pendahuluan Mikrokontroler merupakan lompatan teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer. Mikrokontroler diciptakan tidak semata-mata hanya memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Bab ini akan membahas pembuatan seluruh perangkat yang ada pada Tugas Akhir tersebut. Secara garis besar dibagi atas dua bagian perangkat yaitu: 1.

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PEMODELAN ALAT PATIENT WARMER BERBASIS DIGITAL

TUGAS AKHIR PEMODELAN ALAT PATIENT WARMER BERBASIS DIGITAL TUGAS AKHIR PEMODELAN ALAT PATIENT WARMER BERBASIS DIGITAL Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu ( S1 ) Disusun Oleh : Nama : Fauzi Abdurahman NIM : 41409110080

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal. 3.1. Gambaran Sistem Alat yang direalisasikan

Lebih terperinci

PERTEMUAN PERANGKAT KERAS MIKROKONTROLER

PERTEMUAN PERANGKAT KERAS MIKROKONTROLER PERTEMUAN PERANGKAT KERAS MIKROKONTROLER Pendahuluan Pada dasarnya mikrokontroler bukanlah ilmu pengetahuan yang baru, tetapi adalah hasil pengembang dalam teknologi elektronika. Jika dasar pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER. Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi :

BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER. Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi : BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER 3.1 Perancangan Sistem Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi : a. perancangan perangkat keras (hardware) dengan membuat reader RFID yang stand alone

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN DAN CARA KERJA ALAT

BAB III RANCANGAN DAN CARA KERJA ALAT BAB III RANCANGAN DAN CARA KERJA ALAT 3.1 Perancangan Alat 3.1.1 Blok Diagram Perancangan Alat Rancangan dan cara kerja alat secara blok diagram yaitu untuk mempermudah dalam menganalisa rangkaian secara

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan 2.2 Sensor Clamp Putaran Mesin

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan 2.2 Sensor Clamp Putaran Mesin 4 BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori mengenai perangkatperangkat pendukung baik perangkat keras dan perangkat lunak yang akan dipergunakan sebagai pengukuran

Lebih terperinci

BAB II KWH-METER ELEKTRONIK

BAB II KWH-METER ELEKTRONIK 3 BAB II KWH-METER ELEKTRONIK 2.1. UMUM Energi ialah besar daya terpakai oleh beban dikalikan dengan lamanya pemakaian daya tersebut atau daya yang dikeluarkan oleh pembangkit energi listrik dikalikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram blok sistem secara umum Pada sub bab ini dibahas tentang uraian keseluruhan dari diagram blok sistem. Diagram blok sistem ini diperlihatkan pada gambar 3.1. Sensor

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Sensor TGS 2610 merupakan sensor yang umum digunakan untuk mendeteksi adanya

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Sensor TGS 2610 merupakan sensor yang umum digunakan untuk mendeteksi adanya 10 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Sensor TGS 2610 2.1.1 Gambaran umum Sensor TGS 2610 merupakan sensor yang umum digunakan untuk mendeteksi adanya kebocoran gas. Sensor ini merupakan suatu semikonduktor oksida-logam,

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 RANCANGAN PERANGKAT KERAS 3.1.1. DIAGRAM BLOK SISTEM Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Thermal Chamber Mikrokontroler AT16 berfungsi sebagai penerima input analog dari sensor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Dalam bab ini akan dibahas mengenai pembuatan rangkaian dan program. Seperti pengambilan data pada pengujian emisi gas buang dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, banyak terjadi kecelakaan didunia pertransportasian. Salah satunya dalam industri perkeretaapian. Salah satu penyebab banyaknya kecelakaan adalah disebabkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DESAIN POMPA AIR BRUSHLESS DC. DENGAN MENGGUNAKAN dspic30f2020

BAB III PERANCANGAN DESAIN POMPA AIR BRUSHLESS DC. DENGAN MENGGUNAKAN dspic30f2020 BAB III PERANCANGAN DESAIN POMPA AIR BRUSHLESS DC DENGAN MENGGUNAKAN dspic30f2020 3.1. Pendahuluan Pada bab III ini akan dijelaskan mengenai perancangan Pompa Air Brushless DC yang dikendalikan oleh Inverter

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan BAB III PERANCANGAN 3.1 Pendahuluan Perancangan merupakan tahapan terpenting dari pelaksanaan penelitian ini. Pada tahap perancangan harus memahami sifat-sifat, karakteristik, spesifikasi dari komponen-komponen

Lebih terperinci

TERMOMETER 8 KANAL. Kata-kata kunci: LM35, ADC0808, mikrokontroler AT89S51.

TERMOMETER 8 KANAL. Kata-kata kunci: LM35, ADC0808, mikrokontroler AT89S51. TERMOMETER 8 KANAL Muhammad Andang Novianta Jurusan Teknik Elektro Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Kampus ISTA Jl. Kalisahak No. 28 Kompleks Balapan Yogyakarta Telp 02-563029, Fax 02-5638,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. bayi yang dilengkapi sistem telemetri dengan jaringan RS485. Secara umum, sistem. 2. Modul pemanas dan pengendali pemanas

BAB III PERANCANGAN. bayi yang dilengkapi sistem telemetri dengan jaringan RS485. Secara umum, sistem. 2. Modul pemanas dan pengendali pemanas BAB III PERANCANGAN 3.1. Gambaran Umum Sistem Sistem yang akan dirancang dan direalisasikan merupakan sebuah inkubator bayi yang dilengkapi sistem telemetri dengan jaringan RS485. Secara umum, sistem yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISEM 3.1. Perancangan Perangkat Keras Blok diagram yang dibuat pada perancangan tugas akhir ini secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3.1. Keypad Sensor 1 Sensor 2 Sensor 3

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENDETEKSI KEBOCORAN TABUNG GAS DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR GAS FIGARRO TGS 2610 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

TUGAS AKHIR PENDETEKSI KEBOCORAN TABUNG GAS DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR GAS FIGARRO TGS 2610 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 TUGAS AKHIR PENDETEKSI KEBOCORAN TABUNG GAS DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR GAS FIGARRO TGS 2610 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Dalam perancangan alat pengendali kipas angin menggunnakan mikrokontroler ATMEGA8535 berbasis sensor suhu LM35 terdapat beberapa masalah yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 21 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rangkaian Keseluruhan Sistem kendali yang dibuat ini terdiri dari beberapa blok bagian yaitu blok bagian plant (objek yang dikendalikan), blok bagian sensor, blok interface

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM 3. Perancangan Perangkat Keras Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam merealisasikan alat maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan perangkat

Lebih terperinci

ADC (Analog to Digital Converter)

ADC (Analog to Digital Converter) ADC (Analog to Digital Converter) Analog to Digital Converter (ADC) adalah sebuah piranti yang dirancang untuk mengubah sinyal-sinyal analog menjadi sinyal sinyal digital. IC ADC 0804 dianggap dapat memenuhi

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN Konsep dasar sistem monitoring tekanan ban pada sepeda motor secara nirkabel ini terdiri dari modul sensor yang terpasang pada tutup pentil ban sepeda

Lebih terperinci

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting 27 BAB III METODOLOGI 3.1 Diagram Blok dan Cara Kerja Diagram blok dan cara kerja dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram Prototipe Blood warmer Tegangan PLN diturunkan dan disearahkan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Realisasi Perangkat Keras Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara otomatis menggunakan sensor suhu LM35 ditunjukkan pada gambar berikut : 8 6

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C. BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini akan dijabarkan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang menjadi bagian dari sistem ini.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi 68 BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1. Gambaran Umum Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi perangkat elektronik. Perancangan rangkaian elektronika terdiri

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Minimum Mikrokontroler AT89S51 Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan mikrokomputer, hadir memenuhi kebutuhan pasar (market need) dan teknologi

Lebih terperinci