BABI PENDAHULUAN. Perekonomian yang tetjadi dan yang melanda Indonesia akhir-akhir ini

Transkripsi

1 BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian yang tetjadi dan yang melanda Indonesia akhir-akhir ini mengalami pasang surut dimana dampaknya dirasakan berbagai kalangan mulai dari kalangan industri rnaupun kalangan non industri. Terpuruknya kondisi perekonomian ini menyebabkan terjadiya krisis kepercayaan bagi sebagian investor yang hendak menanamkan investasinya, Terutamanya terhadap kalangan perbankan yang secara langsung merasakan dampak dari krisis tersebut dimulai pada tahun sampai sekarang. Pada tabun terdapat kebijakan-kebijakan dari pemerintah yang. pada. masa tersebut masih adanya ketjasama dengan IMF yang dirasakan sangat memukul perbankan di Indonesia. Salah satu dari kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui Bank Indonesia adalah menutup atau melikuidasi 16 perbankan yang diragukan tingkat kesehatannya dan mempunyai kredit macet yang diakibatkan naiknya nilai mata uang dollar pada masa itu, yang berefek pada tingginya suku bunga kredit yang dikucurkan oleh bank. Pada tahun jumlah bank yang melakukan kegiatan operasionalnya sangat banyak sehingga menimbulkan persaingan yang tidak sehat antar bank, hal inilah yang dibidik oleh IMF dengan pemerintah yang bertujuan untuk merampingkan jurnlah perbankan yang ada di Indonesia dengan harapan akan terciptanya kondisi perbankan yang sehat dan kondusif 1

2 2 Dengan ditutupnya 16 bank nasional tidak semerta-merta menyelesaikan masalah yang dihadapi negara Indonesia, justru hal tersebut memicu adanya rush (penarikan dana) secara besar-besaran oleh nasabah perbankan yang merasa khawatir akan keamanan dan keutuhan dana mereka. Dimana waktu itu adanya jaminan dari pemerintah akan dana pihak ketiga tersebut akan aman dan sewaktu-waktu dapat diambil namun belum disosialisasikan secara menyeluruh ke masyarakat luas. Sistem perbankan yang sehat sangat penting bagi terciptanya dan terpeliharanya iklim berbisnis yang kondusif terhadap praktek bisnis dan persaingan yang sehat, serta ter~adap investasi baru yang merupakan sumber pertumbuhan ekonomi, karena sektor moneter yang mantap dan stabil dapat mendukung perkembangan perekonomian. Bank Indonesia selaku parametemya perbankan yang ada di Indonesia melihat kondisi ini sebagai suatu peluang untuk memperbaiki kinerja perbankan nasional, pembangunan dunia perbankan di Indonesia ditandai dengan diterbitkannya peraturan dan hukum yang sifatnya wajib dipatuhi oleh semua perbankan nasional, salah satu peraturan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah menetapkan adanya API (Arsitektur Perbankan Indonesia) yang mana di dalamnya termuat baik secara tersurat maupun yang tersirat yaitu bahwa Bank Indonesia ingin menciptakan adanya Bank Jangkar (anchor bank) yang menurut Bank Indonesia sebagai indikator terbaik untuk kesehatan perbankan nasional. Bank Jangkar (Anchor Bank ) yang diumumkan oleh Bank Indonesia telah membuat bingung semua perbankan yang ada di Indonesia ini, karena untuk menjadi bank jangkar tidak semudah membalikkan tangan. Banyak kriteria-kriteria dari API yang harus dipenuhi oleh setiap perbankan yang beroperasi di Indonesia. Bank Indonesia menetapkan bank jangkar ini adalah tidak lain untuk merampingkan perbankan Indonesia yang dinilai terlalu gemuk dan banyak.

3 Yang dimaksud dengan Bank Jangkar adalah bank yang tidak hanya untuk 3 menampung bank-bank kecil, atau konsolidator semata, tetapi juga memiliki potensi untuk menjadi pemimpin pasar (market leader) di pasar domestik dan regional dan bank jangkar ini haruslah memiliki inisiatif untuk melakukan akuisisi terhadap bank lain. Memang sebuah bank yang memperoleh predikat sebagai bank jangkar memilki hak untuk: mengakuisisi bank lain, namun dengan harapan proses pengakuisisian tersebut dapat tetap menumbuh kembangkan perbankan Indonesia. Namun kriteria Bank Jangkar itu sendiri oleh Bank Indonesia termasuk yang ada dibawah ini (htt;p: // www. usembassyjakarta.orgl download/ iune%2005%20financial%20highlights. pdf: (23 Januari 2006)) Strong and stable capital : minimum capital adequacy ratio {CAR) of 12 % and minimum Tier I capital ratio of 6%. 2. Sound profitabi/ity:minimum return on asset (ROA) of 15 %. 3. Healthy Intermediary function as reflected in prudent loan expansion: minimum loan growth of 22% per annum or a minimum loan to deposit ratio (LDR) of 50% and a net non performing loan (NPL) ratio below 5 %. 4. Anchor banks should be, or plan to become, limited liability companies under Indonesian laws. 5. Anchor banks should have met the criteria required for "well-performing banks" for.last three years, including : (1) Core capital above Rp 100 billions (USD 10,2 million); (2) minimum CAR of 10%; (3) good ratings on corporate governance and sound management. Peraturan yang terdapat dalam API ini merupak:an syarat untuk bisa menjadi bank Jangkar, karena didalam Arsitektur Perbankan Indonesia ini memuat ( pdf(23 Januari 2006):

4 1. Enam Pilar API 4 2. Program Kegiatan API 3. Tahap-tahap Implementasi API 4. Tantangan ke depan dalam mewujudkan perbankan Indonesia yang kokoh. Enam Pilar selengkapnya yang terkandung dalam API adalah sebagai berikut ( www. bi. go. id INR /rdonlyres /C021B5E-7E2Al-4F3F EC92E91BD142 /91 /enam pilar ).pdf(23 Januari 2006): 1. Menciptak:an struktur perbankan domestik yang sehat yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi nasional yang berkesinambungan. 2. Menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan bank yang efektif dan mengacu pada standar intemasional. 3. Menciptakan. industri perbankan yang kuat dan memiliki daya saing yang tinggi serta memiliki ketahanan dalam menghadapi resiko. 4. Menciptakan good corporate governance dalam rangka memperkuat kondisi internal perbankan nasional. 5. Mewujud.kan infrastruktur yang lengkap untuk mendukung terciptanya industri perbankan yang sehat. 6. Mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan konsumen jasa perbankan. Dan adapun program kegiatan dari API itu sendiri adalah sebagai berikut ( www. bi.go.id!nr /rdonlyres /C021B5E7 - E2Al - 4F3F EC92E91BD142/914 /program) pdf(23 Januari 2006): 1. Program penguatan struktur perbank:an Indonesia. 2. Program peningkatan kualitas pengaturan perbankan. 3. Program peningkatan fungsi pengawasan.

5 4. Program peningkatan kualitas manajemen dan operasional perbankan Program pengembangan infrastruktur perbankan. 6. Program peningkatan perlindungan nasabah. Tantangan ke depan dalam mewujudkan perbankan Indonesia yang kokoh seperti yang terkandung dalam pasal-pasal API adalah sebagai berikut (http: II www. bi. go. id/ NRJ rdonlyres /C021B5E7- E2Al - 4F3F EC92E91BD142/ 913/ tantangan) pdf(23 Januari 2006): 1. Kapasitas pertumbuhan kredit perbankan yang masih rendah. 2. Struktur perbankan yang belum optimal. 3. Pemenuban kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan perbankan yang dinilai oleh masyarakat masih kurang. 4. Pengawasan bank yang masih perlu ditingkatkan. 5. Kapabilitas perbankan yang masih lemah. 6. Profitabilitas dan efisiensi operasional bank yang tidak sustainable. 7. Perlindungan nasabah yang masih harus ditingkatkan. 8. Perkembangan Teknologi Informasi. Banyaknya intervensi dari pemerintah maupw1 pihak asing dalam dunia perbankan mendorong Bank Indonesia sebagai bank sentral untuk terus memperbaharui dan melakukan penyempurnaan - penyempurnaan supaya dapat mengatasi masalah tersebut untuk mendapatkan suatu kondisi perbankan yang lebih baik diantaranya dengan dikeluarkan Arsiktektur Perbankan Indonesia oleh Bank Indonesia diawal tahun Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah perbank:an yang ada di Indonesia dapat memenuhi kriteria untuk dapat dikatagorikan sebagai sebagai Bank Jangkar berdasark.an laporan keuangan bank-bank tersebut yartg go publik, selain dari itu juga untuk mengetahui bagaimana datnpak atau efek yang ditimbulkan setelah diterbitkannya API ini terhadap kondisi perbankan secara umum.

6 6 Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang terkandung dalam API tapi tidak semua dari variabel API dapat dianalisis oleh peneliti. Peneliti hanya meneliti berdasarkan laporan keuangan yang secara umum digunakan oleh perbankan dalam menilai kinerja keuangan yaitu CAR,ROA,LDR,NPL sebagai variabel bebasnya dan profit atau disebut Net Profit Margin Ratio (NPM) sebagai variabel terikatnya. V ariabel yang digunakan dalam penelitian ini telah mewakili dari sekian banyak industri perbankan yang tercatat di BES. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas yang telah dikemukakan penulis mgm mengetahui : 1. " Apakah ada perbedaan yang signifikan antara profit perbankan atau Net Profit Margin Ratio (NPM) yang memenuhi kriteria API (Arsitektur Perbankan Indonesia) dan profit atau Net Profit Margin Ratio (NPM) perbankan yang tidak memenuhi kriteria API (Arsitektur Perbankan Indonesia)?" 2. "Apakah kinerja keuangan yang meliputi CAR, ROA, LDR, NPL mempunyai pengaruh terhadap profit atau Net Profit Margin Ratio (NPM) pada perbankan yang memenuhi kriteria API?" 3. "Apakah kinerja keuangan yang meliputi CAR, ROA, LDR, NPL mempunyai pengaruh terhadap profit atau Net Profit Margin Ratio (NPM) pada perbankan yang tidak memenuhi kriteria API?"

7 7 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah memberikan gambaran dan ingin mengetahui tentang kondisi kesehatan dan kinerja keuangan bank ini dengan memperbandingkan antara profit dan kinetja keuangan menurut API (arsitektur perbankan Indonesia). Penelitian ini diharapkan dapat dirasakan manfaatnya bagi beberapa pihak yang berkepentingan, yaitu : 1. Penilaian kinerja perbankan yang dapat digunakan sebagai informasi bagi manajemen dalam mengelola perusahaanya. 2. Penetapan Arsitektur Perbankan Indonesia oleh Bank Indonesia diharapkan dapat menjadi indikator akan kinerja perbankan yang lebih baik lagi dan juga untuk menjadi manfaat bagi para nasabahnya. 3. Penetapan peraturan API diharapkan dapat memperkokoh kondisi perekonomian Indonesia khususnya untuk dunia perbankan Indonesia sendiri. 4. Bagi penulis sendiri setidaknya menambah pengetahuan penulis akan dunia perbankan. 5. Bagi pengembangan ilmiah dapat dijadikan penelitian selanjutnya dengan memasukkan variabel- variabellain yang penulis belum teliti.

8 8 D. Ruang Lingkup Penelitian. Penelitian ini dibatasi ruang lingkupnya oleh penulis agar tidak menyimpang terlalu jauh dari bahasan topik yang akan diteliti oleh penulis. Dalam penelitian ini ruang lingkup penelitian penulis ini diantaranya adalah penilaian mengenai kesehatan bank yang berdasarkan API (Arsitektur Perbankan Indonesia) dalam rangka mewujudkan perbankan yang kuat atau dengan kata lain adalah suatu upaya untuk menjadi bank Jangkar, namun tidak semua dari variabel-variabel API dianalisis oleh penulis. Penulis hanya menganalisis laporan keuangan perbankan berdasarkan CAR,ROA,LDR,NPL dan Profit atau Net Profit Margin Ratio (NPM) atas 20 (dua puluh) Bank Swasta Nasional Indonesia yang masih listed (terdaftar aktif) di BES 1 selama 4 (empat) periode yaitu tahun 2001,2002,2003 dan Penulis hanya menggunakan em pat ( 4) variabel bebas seperti diatas dikarenakan masih terdapatnya varaiabel - variabel lain yang tidak dapat penulis teliti misalnya seperti penilaian tentang SDM, penilaian kinerja perusahaan yang berkaitan dengan GCG dan faktor - faktor lain yang berkaitan dengan perusahaan secara internal.