RAPAT KOORDINASI PENANGANAN KONFLIK POLITIK DAN BATAS DAERAH ADMINISTRASI DI PROVINSI RIAU

Transkripsi

1 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA RAPAT KOORDINASI PENANGANAN KONFLIK POLITIK DAN BATAS DAERAH ADMINISTRASI DI PROVINSI RIAU RIAU, 12 SEPTEMBER 2017

2 DASAR 1 UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENANGANAN KONFLIK SOSIAL 2 KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG DESK PENANGANAN GANGGUAN KEAMANAN DALAM NEGERI TAHUN

3 TUGAS DAN FUNGSI DESK PENANGANAN GANGGUAN KEAMANAN DALAM NEGERI KEMENKO POLHUKAM 3

4 TUGAS DESK PGKDN 1. MEMBANTU MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN DALAM MONITORING, MENYINKRONKAN DAN MENGKOORDINASIKAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENANGANAN GANGGUAN KEAMANAN DALAM NEGERI. 2. MONITORING PELAKSANAAN PENANGANAN GANGGUAN KEAMANAN DALAM NEGERI YANG DIAKIBATKAN KONFLIK SOSIAL BAIK HORIZONTAL MAUPUN VERTIKAL YANG DILAKSANAKAN OLEH KEMENTERIAN/ LEMBAGA/DAERAH. 4

5 FUNGSI DESK PGKDN 1. INVENTARISASI PERMASALAHAN YANG BERKAITAN DENGAN PENANGANAN GANGGUAN KEAMANAN DALAM NEGERI YANG DIAKIBATKAN KONFLIK SOSIAL; 2. PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN PENGKOORDINASIAN DENGAN PIHAK TERKAIT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PENANGANAN GANGGUAN KEAMANAN DALAM NEGERI YANG DIAKIBATKAN KONFLIK SOSIAL; 3. PEMANTAUAN PELAKSANAAN PENANGANAN GANGGUAN KEAMANAN DALAM NEGERI YANG DIAKIBATKAN KONFLIK SOSIAL; 4. MONITORING DAN EVALUASI TENTANG PELAKSANAAN PENANGANAN GANGGUAN KEAMANAN DALAM NEGERI YANG DIAKIBATKAN KONFLIK SOSIAL; 5. PENGEMBANGAN KERJASAMA DENGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA/ DAERAH BAIK TINGKAT DAERAH DAN NASIONAL DALAM RANGKA PENANGANAN GANGGUAN KEAMANAN DALAM NEGERI YANG DIAKIBATKAN KONFLIK SOSIAL; 6. PELAPORAN HASIL PELAKSANAAN TUGAS DESK PENANGANAN GANGGUAN KEAMANAN DALAM NEGERI TAHUN 2017 KEPADA MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN SECARA PERIODIK ATAU SEWAKTU-WAKTU SESUAI KEPERLUAN PELAYANAN ADMINISTRASI DAN KESEKRETARIATAN. 5

6 STRUKTUR ORGANISASI DESK PGKDN PENGARAH MENKO POLHUKAM PENANGGUNG JAWAB SESMENKO POLHUKAM KETUA DESK SEKRETARIS I SEKRETARIS II ANGGOTA SEKRETARIAT SUB DESK KONFLIK BERLATAR BELAKANG LAHAN DAN SDA SUB DESK KONFLIK BERLATAR BELAKANG SARA DAN INDUSTRIAL SUB DESK KONFLIK BERLATAR BELAKANG POLITIK & BATAS DAERAH ADM 6

7 PENTINGNYA BATAS DAERAH UNTUK MENJAMIN KEPASTIAN HUKUM PENTINGNYA BATAS DAERAH UNTUK MENJAMIN KEPASTIAN HUKUM TERKAIT: 1. KEJELASAN CAKUPAN WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN. 2. EFISIENSI EFEKTIVITAS PELAYANAN PADA MASYARAKAT 3. KEJELASAN LUAS WILAYAH 4. KEJELASAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN 5. KEJELASAN DAFTAR PEMILIH (PEMILU, PILKADA) 6. KEJELASAN ADMINISTRASI PERTANAHAN (BPN) 7. KEJELASAN PERIZINAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM 8. PENGATURAN TATA RUANG DAERAH 7

8 EVALUASI SUBDESK POLITIK DAN BATAS DAERAH ADMINISTRASI DESK PGKDN TAHUN 2016 BEBERAPA PERSELISIHAN BATAS WILAYAH DISEBABKAN ANTARA LAIN: 1. KETIDAKJELASAN UU PEMBENTUKAN DAERAH OTONOM BARU (DOB), YANG TIDAK MENJELASKAN TENTANG BATAS WILAYAH SEHINGGA TERJADI KONFLIK SETELAH DITETAPKAN DOB TERSEBUT. 2. ADANYA PEREBUTAN SUMBER DAYA ALAM (SDA) DI WILAYAH PERBATASAN KARENA DIPENGARUHI PARA PENGUSAHA SERTA MELIBATKAN APARAT DAN MASYARAKAT. 3. ADANYA PENGARUH MASALAH ADAT (KESUKUAN DAN ETNIS) SEHINGGA MENYULITKAN PENENTUAN TAPAL BATAS OLEH PEMERINTAH DAERAH KARENA DITENTANG MASYARAKAT ADAT. 4. ADANYA MASALAH PELAYANAN PUBLIK KARENA MASYARAKAT MEMILIH IBUKOTA YANG DEKAT DAN MUDAH DIJANGKAU. 8

9 EVALUASI SUBDESK POLITIK DAN BATAS DAERAH ADMINISTRASI DESK PGKDN TAHUN 2016 BEBERAPA FAKTOR LAPANGAN YANG DITEMUKAN YANG MENGGANGGU PENYELESAIAN KONFLIK BATAS WILAYAH ANTARA LAIN: 1. PERMASALAHAN SUDAH CUKUP LAMA, PENYELESAIAN BERLARUT- LARUT, TIDAK DITEMUKANNYA KESEPAKATAN ANTAR DAERAH SEHINGGA BERDAMPAK DI LAPANGAN ADANYA KONFLIK DENGAN MASYARAKAT KARENA MASYARAKAT MEMBUTUHKAN KEPASTIAN HUKUM. 2. SULIT DIFASILITASI KARENA DAERAH YANG BERKONFLIK MAU MENANG SENDIRI. 3. ADANYA KEENGGANAN KEPALA DAERAH UNTUK MAU BERTEMU MENCARI SOLUSI TERBAIK. 4. PERMENDAGRI NOMOR 76 THN 2012 TENTANG PEDOMAN PENEGASAN BATAS DAERAH BELUM MENJADI ACUAN PENYELESAIAN PERMASALAHAN. 5. ADANYA KETERBATASAN PENANGANAN MASALAH BATAS WILAYAH OLEH DIRJEN BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN KEMENDAGRI DALAM MEMPROSES PERMENDAGRI TENTANG TATA BATAS, WALAUPUN SUDAH ADA PENGAJUAN DARI PROVINSI UNTUK DITERBITKAN PERMENDAGRI. 9

10 RAPAT KOORDINASI DENGAN KEMENDAGRI MEMBAHAS BATAS DAERAH ADMINISTRASI HASIL RAKOR DGN KEMENDAGRI MEMBAHAS PENANGANAN KONFLIK BERLATAR BELAKANG POLITIK DAN BATAS DAERAH ADMINISTRASI DI KEMENKO POLHUKAM PD TGL 16 AGUSTUS 2016 DI KEMENKO POLHUKAM: 1. BAHWA PERMASALAHAN BATAS DAERAH ADMINISTRASI YG ADA SAAT INI MERUPAKAN AKUMULASI DARI ATURAN TTG PEMBENTUKAN DOB DI MASA LALU YG TDK MEWAJIBKAN ADANYA LAMPIRAN TATA BATAS (PETA, TITIK KOORDINAT, DAN PEMASANGAN TATA BATAS DAERAH). SEDANGKAN SAAT INI, UU NO 23 THN 2014 MENETAPKAN BAHWA PEMBENTUKAN DOB HARUS DILENGKAPI DGN TATA BATAS WILAYAH. 2. PENYELESAIAN BATAS DAERAH ADMINISTRASI PERLU DILAKUKAN POLA TOP- DOWN KRN POLA BOTTOM-UP YG DILAKUKAN SELAMA INI BERGANTUNG PADA KESEPAKATAN DAERAH DAN TDK DAPAT MENYELESAIKAN MASALAH DGN SEGERA. APABILA DIMUNGKINKAN, UPAYA PENANGANANNYA YG SELAMA INI DGN POLA BOTTOM-UP DIRUBAH MENJADI POLA TOP-DOWN. 3. JUMLAH SEGMEN BATAS DAERAH SELURUH INDONESIA TAHUN 2016 BERJUMLAH 977 SEGMEN a. SUDAH SELESAI 370 SEGMEN (37,87%) b. SUDAH PENEGASAN 392 SEGMEN (40,12%) c. BELUM DILAKUKAN PENEGASAN 209 SEGMEN (21,40%) 10

11 PEMBAHASAN PENYELESAIAN KONFLIK BATAS DAERAH YANG MENJADI SKALA PRIORITAS OLEH KEMENDAGRI DI PROVINSI RIAU TERDIRI DARI : 1. BATAS DAERAH ADMINISTRASI ANTARA KAB. ROKAN HULU DENGAN KAB. KAMPAR 2. BATAS DAERAH ADMINISTRASI ANTARA KAB. INDRAGIRI HULU DENGAN KAB. KUANTAN SINGINGI 3. BATAS DAERAH ADMINISTRASI ANTARA KAB. SIAK DENGAN KAB. PELELAWAN. 4. BATAS DAERAH ADMINISTRASI KAB. INDRAGIRI HILIR DENGAN KAB. INDRAGIRI HULU 5. BATAS DAERAH ADMINISTRASI KOTA DUMAI DENGAN KAB. BENGKALIS 6. BATAS DAERAH ADMINISTRASI KAB. KAMPAR DENGAN KOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERLU DIDORONG UNTUK MEMFASILITASI PEM. KOTA DAN PEM. KABUPATEN UNTUK DAPAT MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PERBATASAN KEDUA BELAH PIHAK GUNA MENCEGAH TERJADINYA KONDISI YANG TIDAK DIINGINKAN YANG MENGARAH PADA KONFLIK SOSIAL TERUTAMA MENGHADAPI PILKADA

12 S E K I A N D A N T E R I M A K A S I H