BAB IV ANALISA / PEMECAHAN MASALAH
|
|
- Shinta Tedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV ANALISA / PEMECAHAN MASALAH 4.1 Perhitungan Gaya Perhitungan Gaya Silinder A Untuk Pemadatan Produk Gaya yang membebani silinder A adalah gaya pegas, berat beban total dan gaya gesek. Silinder A Gambar 4.1 Silinder A 55
2 56 Gambar 4.2 Gaya yang Terjadi pada Silinder A Gaya untuk silinder A dapat di hitung dengan Fx: Fx = 0 Gaya untuk silinder A dapat di hitung dengan Fy: Fy= 0 Fa Fp + W fk = 0 Fa = Fp W + fk Untuk menghitung besarnya Fsil terlebih dahulu kita harus menghitung komponen-komponen yang mempengaruhinya. Gaya pegas Pegas yang digunakan adalah 2 pegas tarik dengan ketentuan : Panjang Beban ( Lo ) = 48 ( mm ) Diameter Rata-rata ( D ) = 10 ( mm ) Diameter Penampang ( d ) = 1 ( mm ) Jumlah lilitan pegas = 17 G = Modulus geser = 8.10 (kg/mm²)
3 57 Berdasarkan persamaan 2.3, maka : n = N ( 1,4 S /d 2 ) = 17 2 = 15 Konstanta pegas (k) =... Gaya tarik pegas (F) = k.x =.... = 0,066 (kg/mm) = = 3,168. 9,81 = 31,078 (N) Gaya tarik pegas total (Fp) = 2. 31,078 = 62,156 (N) Beban total Setelah dilakukan perhitungan terhadap punch, pemegang pegas dan mur di dapat massa sebesar 0,30 (kg), sehingga W = 0,30 (kg) (m/s²) = 2,943 (N)
4 58 Maka: fk = µk. N µk = koeifisien gesek kinetis antara stainless steel dengan stainless steel besarnya adalah 0,4 fk = 0,4. 2,943 (N) = 1,177 (N) Jadi gaya yang membebani silinder A = Fa Fa = Fp W + fk Fa = 62,156 (N) - 2,943 (N) + 1,177 (N) Fa = 60,39 (N) Perhitungan ukuran diameter silinder A: Berdasarkan persamaa 2.1, maka gaya pada silinder : Rr = 3% x 60,39 (N) = (N) F Rr A = P 2 4 d = 2 d = 60,39 1,811 0,7 248,804 2,198 = 113,195 (mm) d = 113, 195 = 10,639 (mm)
5 59 Berdasarkan perhitungan didapatkan diameter 10,639 (mm), Namun dipasaran tidak tersedia silinder dengan ukuran tersebut, dan karena memerlukan kesesuaian konstruksi sehingga diambil silinder dengan diameter 40 (mm) dan panjang langkah 50 (mm). Untuk menjaga agar hasil pencetakan tablet sesuai dengan yang diinginkan yaitu dengan cara mengatur tekanan udara Gaya yang dibutuhkan untuk Pemadatan Tablet F tablet = ( A,P) Rr =.P Rr =. 3,14. 0, ,811 = ( 0, ) 1,811 = 879,2 1,811 = 877,389 (N)
6 Perhitungan Gaya Silinder B untuk Mengeluarkan Produk berat beban total. Gaya yang membebani silinder B adalah gaya pegas dan Silinder B Gambar 4.3 Silinder B Gambar 4.4 Gaya yang Terjadi pada Silinder B
7 61 Gaya untuk silinder B dapat di hitung dengan Fx: Fx = 0 Gaya untuk silinder B dapat di hitung dengan Fy: Fy= 0 Fp Fb + W = 0 Fb = Fp + W Untuk menghitung besarnya Fa terlebih dahulu kita harus menghitung komponen-komponen yang mempengaruhinya. Gaya pegas Pegas yang digunakan adalah pegas tekan dengan ketentuan : Panjang Beban ( Lo ) = 20 ( mm ) Diameter Rata-rata ( D ) = 22,5 ( mm ) Diameter Penampang ( d ) = 2 ( mm ) Jumlah lilitan pegas = 8 G= Modulus geser = 8.10 (kg/mm²) Berdasarkan persamaan 2.3, maka : n = N ( 1,4 S /d 2 ) = 8 2 = 6 Konstanta pegas (k) =... =...., = 0,234 (kg/mm)
8 62 Gaya pegas (Fp) = k.x = 0, = 4,68. 9,81 = 45,911(N) Beban total Setelah dilakukan perkiraan terhadap punch bagian bawah dan mur di dapat massa sebesar 0,35 (kg), sehingga W = 0,35 (kg) (m/s²) = 3,4335 (N) Jadi gaya yang membebani silinder B = Fb Fb = Fp + W Fb = 45,911 (N) + 3,433 (N) Fb = 49,343 (N) Perhitungan ukuran diameter silinder B: Berdasrkan Persamaan 2.1, maka : Rr = 3% x 49,343 (N) = (N) F Rr A = P 2 4 d = 2 d = 49,343 1,480 0,7 203, = 92,490 d = 92, 490 = 9,617 (mm)
9 63 Berdasarkan perhitungan didapatkan diameter 9,617 (mm), Namun di pasaran tidak tersedia ukuran tersebut, serta karena memerlukan kesesuaian konstruksi sehingga diambil silinder dengan diameter 26 (mm) dan panjang langkah 30 (mm). Ukuran silinder yang lebih besar tidak berpengaruh terhadap kualitas produk karena silinder B hanya digunakan untuk mengeluarkan produk dari Die Perhitungan Gaya Silinder C Untuk Mengangkat Pintu Keluaran Produk Gaya yang membebani silinder C adalah berat pintu yang terbuat dari plat dan gaya gesek yang diasumsikan tidak ada. Silinder C Gambar 4.5 Silinder C
10 64 Gambar 4.6 Gaya yang Terjadi pada Silinder C Jadi gaya yang membebani silinder C = Fc Fc = W = m.g = 0,05 (kg). 9,81 (m/s²) = 0,490 (N) Perhitungan ukuran diameter silinder C: Berdasarkan Persamaan 2.1, maka : Rr = 3% x 0,490 (N) = 0,015 (N) A = F Rr P 2 4 d = 2 d = 0,490 0,015 0, = 0,229 (mm) d = 0, 229 = 0,479 (mm)
11 65 Berdasarkan perhitungan didapatkan diameter 0,479 (mm), Namun di pasaran tidak tersedia ukuran tersebut, serta karena memerlukan kesesuaian konstruksi sehinnga diambil silinder dengan diameter 22 (mm) dan panjang langkah 20 (mm) Perhitungan Daya Motor Tablet yang telah di cetak akan dibawa oleh piringan yang terbuat dengan bahan nilon menuju lubang pembuangan. Piringan digerakkan oleh sebuah motor DC dengan menggunakan transmisi puli Gaya yang membebani motor (Ft) yaitu: Ft = Fp + W + fs Gaya pegas Pegas yang digunakan adalah pegas tekan dengan ketentuan : Panjang Beban ( Lo ) = 20 ( mm ) Diameter Rata-rata ( D ) = 20 ( mm ) Diameter Penampang ( d ) = 1 ( mm ) Jumlah lilitan pegas = 9 G = 8.10 (kg/mm²) Berdasarkan persamaan 2.3, maka : n = N ( 1,4 S /d 2 ) = 9 2 = 7
12 66 Konstanta pegas (k) =... =.... = 0,017 (kg/mm) Gaya pegas (Fp) = k.x = 0, = 0,357. 9,81 = 3,504 (N) Setelah dilakukan perhitungan di dapat massa piringan sebesar 0,5 (Kg) Maka: W = m.g = 0,5 (Kg). 9,81 (m/s²) = 4,9 (N) Maka: fk = µk. N µk = koeifisien gesek kinetis antara PVC dengan Nylon besarnya adalah 0,4 fk = 0,4. 4,9 (N) = 1,962 (N) Jadi gaya yang membebani motor (Ft) yaitu: Ft = Fp + W + fk = 3,504 (N) + 4,9 (N) + 1,962 (N) = 10,366 (N)
13 67 Kecepatan sudut ( ) = Dimana n didapat dari: = d2= 80 (mm) d1= 20 (mm) n2= 20 (rpm) 1 =. =. = 80 (rpm) Sehingga: = = = 8,37 (rad/detik) Jadi daya motor yang dibutuhkan yaitu: P = Ft.. r = 10,366 (N). 8,37(rad/detik). 0,04(m) = 3,47 (W) Berdasarkan perhitungan yang didapatkan, daya motor yang dibutuhkan yaitu 3,47(W).
14 Sistem Kontrol Pneumatik Diagram Langkah Aktuator Pembuatan diagram langkah bertujuan untuk mengetahui sistem pengontrolan pemindahan gerakan dengan bermacam-macam langkah kerja. Sumbu horizontal sebagai langkah kerja dan sumbu vertikal sebagai pemindahan gerakan. Pada posisi 1 menunjukkan bahwa silinder berada pada kondisi maksimal dan pada posisi 0 menunjukkan bahwa silinder berada pada kondisi minimum. Sedangkan pada diagram kontrol menunjukkan hubungan katup kontrol arah aliran yang berfungsi untuk mengontrol gerakan silinder pada mekanisme dalam satu siklus langkah kerja. Sumbu horizontal sebagai langkah kerja dan sumbu vertikal kondisi katup kontrol. Pada posisi 1 menunjukkan bahwa katup kontrol berada pada kondisi berisi udara dan pada posisi 0 menunjukkan bahwa katup kontrol berada pada kondisi tidak berisi udara. Sedangkan pada sensor, pada posisi 1 menunjukkan bahwa sensor tersebut aktif dan pada posisi 0 menunjukkan bahwa sensor tersebut tidak aktif. Langkah kerja silinder pneumatik pada alat cetak tablet ini, jika dinyatakan dalam bentuk diagram langkah adalah sebagai berikut:
15 69 Silinder A Silinder B Silinder C Motor Solenoid Y1 Solenoid Y2 Solenoid Y3 Solenoid Y4 Solenoid Y5 Solenoid Y6 Sensor S3 Sensor a1 Sensor a0 Sensor b1 Sensor b0 Gambar.4.7 Diagram Langkah Actuator
16 Rangkaian Sistem Pneumatik Rangkaian sistem pneumatik dari alat pencetak tablet merupakan rangkaian komponen-komponen pneumatik yang terdiri dari silinder, throttle check valve, dan katup 5/2 double solenoid. Gambar 4.8 Rangkaian Sistem Pneumatik
17 Kebutuhan Udara Tabel 4.1 Tabel Silinder yang Digunakan Silinder A Silinder B Silinder C D d h Banyaknya Pemakaian Udara, berdasarkan persamaan maka : Q = { (h.0,785.d²) + h.0,785. (D²-d²) }.n. Perbandingan kompresi dimana, Perbandingan kompresi =, Perbandingan kompresi =,,, =,, = 68,9 1. Kebutuhan udara silinder A Qa = { (h.0,785.d²) + h.0,785. (D²-d²) }.n. Perbandingan kompresi = { (50.0,785.40²) ,785. (40²-16²) } ,9 = { } ,9 = ,2 (mm³/menit) = ,5 (cm 3 /menit)
18 72 2. Kebutuhan udara silinder B Qb = { (h.0,785.d²) + h.0,785. (D²-d²) }.n. Perbandingan kompresi = { (30.0,785.26²) ,785. (26²-11²) } ,9 = { ,8 } ,9 = ,5 (mm³/menit) = (cm 3 /menit) 3. Kebutuhan udara silinder C Qc = { (h.0,785.d²) + h.0,785. (D²-d²) }.n. Perbandingan kompresi = { (20.0,785.22²) ,785. (22²-8²) } ,9 = { } ,9 = ,2 (mm³/menit) = ,6 (cm 3 /menit) 4. Kebutuhan udara selang Qd = (h.perbandingan kompresi.d²) = ( ,9. 4²) = (mm³/menit) = 4.409,6 (cm 3 /menit) Jadi kebutuhan udara 1 kali proses : Qsiklus = Qa + Qb + Qc +Qd = , , ,6 = (cm 3 /menit)
19 Gambar Pengawatan Gambar di bawah ini merupakan gambar pengawatan dari alat cetak tablet. Gambar 4.9 Gambar Pengawatan Sensor Kontrol Kerja Langkah Aktuator Urutan langkah aktuator digunakan untuk menentukan sensor kontrol langkah kerja dari aktuator tersebut. Sensor kontrol langkah kerja berfungsi untuk mengatur langkah kerja dari setiap aktuator untuk melakukan kerja selama satu siklus. Sensor kontrol kerja yang digunakan yaitu sensor kontak dengan roller. Gambar 4.10 Sensor Kontrol Langkah Kerja
20 Program PLC Program yang digunakan haruslah sesuai dengan perangkat PLC yang digunakan, dalam hal ini PLC yang digunakan adalah LS-XGB-5000 dari LG. Bahasa program yang digunakan yaitu Ladder Diagram (Diagram Tangga). Sebelum membuat program Ladder Diagram terlebih dahulu membuat Allocation list. Allocation list dari deskripsi kerja di atas adalah sebagai berikut: Tabel 4.2. Allocation List Operand Symbol Comment S 1 S 2 S 3 a0 a1 b0 b1 M Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Tombol Start Tombol Stop Sensor Piringan Sensor A Minimum Sensor AMaksimum Sensor B Minimum Sensor BMaksimum Motor berputar Silinder A maju Silinder A mundur Silinder B maju Silinder B mundur Silinder C maju Silinder C mundur
21 Pembuatan Program dengan Diagram Ladder Diagram Ladder merupakan bahasa pemrograman yang menggunakan simbol dan keterangan keterangan mengenai input dan output dalam bentuk gambar diagram untuk mewakili fungsi kerja suatu proses dari pneumatik yang dikontrol. Diagram Ladder mudah dimengerti khususnya oleh para teknisi, sementara perangkat lunaknya (software) sudah dapat diciptakan dan dapat diinstal kedalam pneumatik.
22 76
23 77
24 Gambar 4.11 Program Diagram Ladder 78
25 Kapasitas Produksi Alat Pencetak Tablet Dari perhitungan-perhitungan pada sub bab sebelumnya, penulis dapat menghitung kapasitas mesin, dengan ketentuan sebagai berikut : Tabel 4.3. Parameter kerja aktuator Nilai Satuan Tekanan Kerja 7 Bar Jumlah Penumbukan silinder A 6 kali/siklus Holding Time Silinder A 5 detik Waktu Kerja Silinder B 1 detik Kecepatan Motor 20 3 Rpm Rps Dalam satu siklus, waktu yang diperlukan dapat dihitung sebagai berikut : T = T A + T B + T M = jumlah penumbukan.holding time + T B kecepatan motor = ,25.3 = ,5 = 32,5 detik/siklus Jadi kapasitas mesin untuk memproduksi tablet per jam : = ,5 = 110 tablet per jam
TUGAS AKHIR PERANCANGAN ALAT PENCETAK TABLET DENGAN APLIKASI PNEUMATIK DAN KONTROL PLC
TUGAS AKHIR PERANCANGAN ALAT PENCETAK TABLET DENGAN APLIKASI PNEUMATIK DAN KONTROL PLC Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Mahmud
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Studi Literatur & Observasi Lapangan. Identifikasi & Perumusan Masalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Mulai Studi Literatur & Observasi Lapangan Identifikasi & Perumusan Masalah 1) Penentuan Kebutuhan Alat 2) Preliminari (awal) Disain 3) Pengolahan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN
BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN 3.1 Diagram Alir Umum Sebelum memulai suatu analisa harus dibuat sebuah diagram alir kerja yang bertujuan untuk membuat suatu proses analisa agar dapat terarah dengan baik.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Proses perancangan suatu alat ataupun mesin yang baik, diperlukan perencanaan yang cermat dalam perhitungan dan pemilihan bahan, kekuatan, ukuran dan harga. Teori-teori yang berhubungan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT SIMULASI STEEL STRIP FEEDER SISTEM PNEUMATIK DENGAN KONTROL PLC
RANCANG BANGUN ALAT SIMULASI STEEL STRIP FEEDER SISTEM PNEUMATIK DENGAN KONTROL PLC Abstrak Suyadi, Nanang Budi Sriyanto, Dichi Yanuar Pratama Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof.
Lebih terperinciKomponen Sistem Pneumatik
Komponen Sistem Pneumatik Komponen Sistem Pneumatik System pneumatik terdiri dari beberapa tingkatan yang mencerminkan perangkat keras dan aliran sinyal. Beberapa tingkatan membentuk lintasan kontrol untuk
Lebih terperinciMekatronika Modul 13 Praktikum Pneumatik
Mekatronika Modul 13 Praktikum Pneumatik Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan praktikum Pneumatik Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai penerapan komponen Pneumatik
Lebih terperinciMulai. Studi Literatur. Gambar Sketsa. Perhitungan. Gambar 2D dan 3D. Pembelian Komponen Dan Peralatan. Proses Pembuatan.
BAB III PERANCANGAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alur Proses Perancangan Proses perancangan mesin pemipil jagung seperti terlihat pada Gambar 3.1 seperti berikut: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa Perhitungan
Lebih terperinciMEMBUAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
MEMBUAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Media Pembelajaran yang dibimbing oleh Bapak Drs. Ganti Depari, ST.M.Pd Disusun oleh
Lebih terperinciINSTALASI MOTOR LISTRIK
SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TIPTL MATA DIKLAT : INSTALASI MOTOR LISTRIK 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET A. Yang dimaksud dengan gambar di samping. a. Kontak NO b. Kontak NC c. Kontak Koil d. Kontak
Lebih terperinciSOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : A
SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KALI ELEKTRONIK (0/KK/0) JUMLAH SOAL : PAKET : A 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET A. Yang dimaksud dengan gambar di samping. a. Kontak
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA. 4.1 Hasil Perancangan Desain dan Alat. Hasil desain dan perancangan alat pemadat sampah plastik dapat dilihat pada
59 BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1 Hasil Perancangan Desain dan Alat Hasil desain dan perancangan alat pemadat sampah plastik dapat dilihat pada gambar dibawah ini : - Desain dan hasil perancangan alat :
Lebih terperinciSOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : B
SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KALI ELEKTRONIK (0/KK/0) JUMLAH SOAL : PAKET : B 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET B. Gambar actuator SILINDER SINGLE ACTION adalah
Lebih terperinciLampiran 1. Analisis Kebutuhan Daya Diketahui: Massa silinder pencacah (m)
LAMPIRAN 74 75 Lampiran 1. Analisis Kebutuhan Daya Diketahui: Massa silinder pencacah (m) : 15,4 kg Diameter silinder pencacah (D) : 37,5cm = 0,375 m Percepatan gravitasi (g) : 9,81 m/s 2 Kecepatan putar
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : Nama : Hakim Abdau NIM : Pembimbing : Nur Indah. S. ST, MT.
LAPORAN TUGAS AKHIR Perancangan Alat Simulasi Mesin Pneumatik Pemadat Sampah Plastik Diajukan Guna Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir Pada Program Sarjana Strata Satu ( S1 ) Disusun Oleh
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER
TUGAS SARJANA MESIN FLUIDA PERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER OLEH NAMA : ERWIN JUNAISIR NIM : 020401047 DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perencanaan Tabung Luar Dan Tabung Dalam a. Perencanaan Tabung Dalam Direncanakan tabung bagian dalam memiliki tebal stainles steel 0,6, perencenaan tabung pengupas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cara Kerja Alat Cara kerja Mesin pemisah minyak dengan sistem gaya putar yang di control oleh waktu, mula-mula makanan yang sudah digoreng di masukan ke dalam lubang bagian
Lebih terperinciPneumatik Bab B4 1. Bab 4 Katup katup
Pneumatik Bab B4 1 Bab 4 Katup katup 4.1 Katup Satu Arah Katup satu arah adalah bagian yang menutup aliran ke satu arah dan melewatkannya ke arah yang berlawanan. Tekanan pada sisi aliran membebani bagian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah, sintetis, analisis,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Perancangan Mesin Pemisah Biji Buah Sirsak Proses pembuatan mesin pemisah biji buah sirsak melalui beberapa tahapan perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TEKNIK MESIN
BAB IV ANALISIS TEKNIK MESIN A. ANALISIS PENGATUR KETINGGIAN Komponen pengatur ketinggian didesain dengan prinsip awal untuk mengatur ketinggian antara pisau pemotong terhadap permukaan tanah, sehingga
Lebih terperinciIV. ANALISA PERANCANGAN
IV. ANALISA PERANCANGAN Mesin penanam dan pemupuk jagung menggunakan traktor tangan sebagai sumber tenaga tarik dan diintegrasikan bersama dengan alat pembuat guludan dan alat pengolah tanah (rotary tiller).
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN RANCANGAN
BAB IV PERHITUNGAN RANCANGAN Pada rancangan mesin penghancur plastic ini ada komponen yang perlu dilakukan perhitungan, yaitu daya motor,kekuatan rangka,serta komponenkomponen elemen mekanik lainnya,perhitungan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flowchart Perencanaan Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Proses Perancangan mesin pemotong umbi seperti yang terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai mm Studi Literatur
Lebih terperinciDAFTAR ISI Prinsip Kerja Kegunaan Macam-macam Silinder Kerja Tunggal. 1.3 Silinder Kerja Ganda Konstruksi..
DAFTAR ISI Daftar Isi Pendahuluan Tujuan Umum Pembelajaran Petunjuk Penggunaan Modul Kegiatan Belajar 1 : Silinder Pneumatik. 1.1 Pendahuluan. 1.2 Silinder Kerja Tunggal. 1.2.1 Konstruksi.. 1.2.2 Prinsip
Lebih terperinciPenggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :
SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan
Lebih terperinci3.2 Tempat Penelitian 1. Mototech Yogyakarta 2. Laboratorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara mengadakan penelitian agar pelaksanaan dan hasil penelitian dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Penelitian ini
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 14. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar mesin sortasi buah manggis hasil rancangan dapat dilihat dalam Bak penampung mutu super Bak penampung mutu 1 Unit pengolahan citra Mangkuk dan sistem transportasi
Lebih terperinciMESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM
MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik KURNIAWAN
Lebih terperinciSKRIPSI PERANCANGAN MESIN PENGISIAN BULK SEDIAAN LIQUID CREAM DENGAN SISTEM PNEUMATIK MENGGUNAKAN KONTROL PLC AUTONIC TYPE LP
SKRIPSI PERANCANGAN MESIN PENGISIAN BULK SEDIAAN LIQUID CREAM DENGAN SISTEM PNEUMATIK MENGGUNAKAN KONTROL PLC AUTONIC TYPE LP DISUSUN OLEH: ADE NURYAMAN 41309120034 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS
Lebih terperinciBAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR
BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR 3.1 Mesin Perakit Radiator Mesin perakit radiator adalah mesin yang di gunakan untuk merakit radiator, yang terdiri dari tube, fin, end plate, dan side plate.
Lebih terperinciPENDETEKSI LOGAM BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) DENGAN SISTEM PNEUMATIK PADA KONVEYOR
PENDETEKSI LOGAM BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) DENGAN SISTEM PNEUMATIK PADA KONVEYOR 1 JURNAL JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciBAB III PERENCAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alur Perencanaan Proses perancangan alat pencacah rumput gajah seperti terlihat pada diagram alir berikut ini: Mulai Pengamatan dan Pengumpulan Perencanaan Menggambar
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SIMULASI SISTEM PNEUMATIK UNTUK PEMINDAH BARANG
ISSN 1412-5609 (Print) Jurnal INTEKNA, Volume 16, No. 1, Mei 2016: 1-100 RANCANG BANGUN SIMULASI SISTEM PNEUMATIK UNTUK PEMINDAH BARANG Anhar Khalid (1), H. Raihan (1) (1) Stap Pengajar Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem pneumatik dengan aplikasi pada mobile robot untuk menaiki dan
96 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Sistem pneumatik dengan aplikasi pada mobile robot untuk menaiki dan menuruni tangga yang dirancang mempunyai spesifikasi/karakteristik antara
Lebih terperinciBAB III MODIFIKASI MESIN DAN PROSES PRODUKSI. Mulai. Studi Literatur. Pengamatan di Lapangan. Data. Analisa. Kesimpulan. Selesai
BAB III MODIFIKASI MESIN DAN PROSES PRODUKSI 3.1 Flowchart Penelitian Mulai Studi Literatur Pengamatan di Lapangan Data Analisa Kesimpulan Selesai Penelitian dimulai dari studi literatur seperti yang telah
Lebih terperinci4.4 Elektro Pneumatik
4.4 Elektro neumatik 4.4. endahuluan neumatik mempunyai peranan yang penting dalam industri modern, penggunaannya meningkat seiring dengan perkembangan teknologi di dunia industry, khususnya di bidang
Lebih terperinciAPLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK
APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK Dwi Aji Sulistyanto PSD III Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Pada industri
Lebih terperinciBAB III PERHITUNGAN DAN PEMILIHAN BAHAN BAKU
BAB III PERHITUNGAN DAN PEMILIHAN BAHAN BAKU Perhitungan dan pemilihan bahan baku rancangan press tool sendok cocor bebek dari bahan stainless steel tebal 0,5 milimeter dengan sistem progresif akan diuraikan
Lebih terperinciINSTRUMENT EVALUASI. MATA KULIAH : PNEUMATIK & HIDROLIK KODE / SKS : MSN 326 / 2 SKS SEMESTER : GENAP (IV) DOSEN/ASISTEN : PURNAWAN,S.Pd.
INSTRUMENT EVALUASI MATA KULIAH : PNEUMATIK & HIDROLIK KODE / SKS : MSN 326 / 2 SKS SEMESTER : GENAP (IV) DOSEN/ASISTEN : PURNAWAN,S.Pd. 1 / 1 A.Karakteristik Pneumatik TUP : Mampu menjelaskan pengertian,
Lebih terperinciKUMPULAN SOAL PNEUMATIC By Industrial Electronic Dept. Of SMKN 1 Batam
KUMPULAN SOAL PNEUMATIC By Industrial Electronic Dept. Of SMKN 1 Batam Petunjuk: Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda silang (X) pada lembar jawaban yang tersedia. 01. Berikut ini
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. TINJAUAN PUSTAKA Potato peeler atau alat pengupas kulit kentang adalah alat bantu yang digunakan untuk mengupas kulit kentang, alat pengupas kulit kentang yang
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. = 280 mm = 50,8 mm. = 100 mm mm. = 400 gram gram
BAB III PERANCANGAN 3.. Perencanaan Kapasitas Perajangan Kapasitas Perencanaan Putaran motor iameter piringan ( 3 ) iameter puli motor ( ) Tebal permukaan ( t ) Jumlah pisau pada piringan ( I ) iameter
Lebih terperinciSISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS
SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS Perancangan dan pembuatan mekanik mesin sortasi manggis telah selesai dilakukan. Mesin sortasi manggis ini terdiri dari rangka mesin, unit penggerak, unit pengangkut,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bidang industri terdapat tiga bagian proses yang berperan sangat penting yaitu : 1) Proses manufaktur, 2) Proses produksi, dan 3) Proses pemantauan produksi.
Lebih terperinciOleh : Endiarto Satriyo Laksono Maryanto Sasmito
Oleh : Endiarto Satriyo Laksono 2108039006 Maryanto Sasmito 2108039014 Dosen Pembimbing : Ir. Syamsul Hadi, MT Instruktur Pembimbing Menot Suharsono, S.Pd ABSTRAK Dalam industri rumah untuk membuat peralatan
Lebih terperinciMesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi
Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi Darwin Rio Budi Syaka a *, Umeir Fata Amaly b dan Ahmad Kholil c Jurusan Teknik Mesin. Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Lebih terperinciDEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012
PERENCANAAN KONVAYOR SABUK UNTUK MEMINDAHKAN KAYU GERGAJIAN DARI PROSES PENGERGAJIAN SAMPAI KEPENGEMASAN PADA PABRIK PENGOLAHAN KAYU BALOK DENGAN KAPASITAS 30 TON/JAM SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM PNEUMATIK PADA MESIN PEMROSES BUAH KELAPA TERPADU
UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI RANCANG BANGUN SISTEM PNEUMATIK PADA MESIN PEMROSES BUAH KELAPA TERPADU Nama Disusun Oleh : : Jiwandana Nugraha Npm : 23411830 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing
Lebih terperinciPERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI PADA PABRIK PELEBURAN BAJA DENGAN KAPASITAS ANGKAT CAIRAN 10 TON
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK MESIN MEDAN TUGAS SARJANA MESIN PEMINDAH BAHAN PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI PADA PABRIK PELEBURAN BAJA DENGAN KAPASITAS
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Aliran Diagram aliran merupakan suatu gambaran dasar yang digunakan dasar dalam bertindak. Seperti pada proses perencanaan diperlukan suatu diagram alir yang
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PROTOTIPE MESIN CETAK INJEKSI DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRO-PNEUMATIK
RANCANG BANGUN PROTOTIPE MESIN CETAK INJEKSI DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRO-PNEUMATIK Anthon de Fretes 1, Riccy Kurniawan 1 1 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unika Atma Jaya, Jakarta Jalan Jenderal Sudirman
Lebih terperinciLembar Latihan. Lembar Jawaban.
DAFTAR ISI Daftar Isi Pendahuluan.. Tujuan Umum Pembelajaran.. Petunjuk Penggunaan Modul.. Kegiatan Belajar 1 : Penggambaran Diagram Rangkaian.. 1.1 Diagram Alir Mata Rantai Kontrol. 1.2 Tata Letak Rangkaian.
Lebih terperinciKentang yang seragam dikupas dan dicuci. Ditimbang kentang sebanyak 1 kg. Alat pemotong kentang bentuk french fries dinyalakan
Lampiran 1. Prosedur penelitian Kentang yang seragam dikupas dan dicuci Ditimbang kentang sebanyak 1 kg Alat pemotong kentang bentuk french fries dinyalakan Kentang dimasukkan ke dalam mesin melalui hopper
Lebih terperinciMODIFIKASI MESIN PRESS SOL SEPATU. Rahmat Hadi Sukarno ( ) Ir. Hari Subiyanto, MSc. DENGAN SISTEM PNEUMATIK
BIDANG STUDI TEKNIK PRODUKSI MODIFIKASI MESIN PRESS SOL SEPATU DENGAN SISTEM PNEUMATIK Oleh : Rahmat Hadi Sukarno ( 2106.030.048 ) Dosen Pembimbing : Ir. Hari Subiyanto, MSc. PROGRAM STUDI D III TEKNIK
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perencanaan Proses perencanaan mesin pembuat es krim dari awal sampai akhir ditunjukan seperti Gambar 3.1. Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa Perhitungan
Lebih terperinci4 RANCANGAN SIMULATOR GETARAN DENGAN OUTPUT ARAH GETARAN DOMINAN VERTIKAL DAN HORIZONTAL
33 4 RANCANGAN SIMULATOR GETARAN DENGAN OUTPUT ARAH GETARAN DOMINAN VERTIKAL DAN HORIZONTAL Perancangan simulator getaran ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu : pengumpulan konsep rancangan dan pembuatan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi
BAB II DASAR TEORI Dasar teori yang digunakan untuk pembuatan mesin pemotong kerupuk rambak kulit adalah sistem transmisi. Berikut ini adalah pengertian-pengertian dari suatu sistem transmisi dan penjelasannya.
Lebih terperinciANALISIS KERJA MOBIL TENAGA UDARA MSG 01 DENGAN SISTEM DUA TABUNG
UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI ANALISIS KERJA MOBIL TENAGA UDARA MSG 01 DENGAN SISTEM DUA TABUNG Disusun Oleh : Nama : Tohim Purnanto Npm : 27411140 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing
Lebih terperinciPERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM
PERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM Ir.Soegitamo Rahardjo 1, Asep M. Tohir 2 Lecture 1,College student 2,Departement of machine, Faculty of Engineering, University
Lebih terperinciRANGKAIAN DASAR PNEUMATIK
RANGKAIAN DASAR PNEUMATIK KOMPONEN KONTROL PNEUMATIK Program Studi Keahlian : Teknik Elektronika Kompetensi Keahlian : Teknik mekatronika Berdasarkan Kurikulum 2013 Penyusun : TRI MARYONO, S.Pd DINAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Produksi gula pada PT.PN X UNIT PG. Tjoekir Jombang terdapat beberapa
BAB IV PEMBAHASAN Produksi gula pada PT.PN X UNIT PG. Tjoekir Jombang terdapat beberapa proses produksi. Proses dari tebu kemudian berubah menjadi butiran butiran kristal gula yang siap jual. Dari beberapa
Lebih terperinciBAB III SIMPLE VIBRATION APPARATUS
3.1 Tujuan Percobaan BAB III 1. Untuk memahami hubungan antara massa benda, kekakuan dari pegas dan periode atau frekuensi dari osilasi untuk sistem pegas massa sederhana yang mempunyai satu derajat kebebasan..
Lebih terperinciPengaruh Variasi Konstanta Pegas dan Massa Roller CVT Terhadap Performa Honda Vario 150 cc
E1 Pengaruh Variasi Konstanta Pegas dan Massa Roller CVT Terhadap Performa Honda Vario 150 cc Irvan Ilmy dan I Nyoman Sutantra Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM 3.1 Pengantar Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan perealisasian keseluruhan sistem yang meliputi perangkat keras dan perangkat lunak. Pada perancangan
Lebih terperinciGambar 2.32 Full pneumatik element
2. Two control valve Katup dua tekanan mempunyaidua saluran masuk X dan Y satu saluran keluar A. udara kempaan dapat mengalir melaluinya jika sinyal masukan ke X dan Y alirannya akan tertutup. Jika sinyal
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik
BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi Sistem transmisi dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda
Lebih terperinci1. Kopling Cakar : meneruskan momen dengan kontak positif (tidak slip). Ada dua bentuk kopling cakar : Kopling cakar persegi Kopling cakar spiral
Kopling tak tetap adalah suatu elemen mesin yang menghubungkan poros penggerak ke poros yang digerakkan degan putaran yang sama dalam meneruskan daya, serta dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut
Lebih terperinciMESIN PEMINDAH BAHAN
TUGAS SARJANA MESIN PEMINDAH BAHAN PERENCANAAN LIFT UNTUK KEPERLUAN GEDUNG PERKANTORAN BERLANTAI SEPULUH Oleh : R O I M A N T A S. NIM : 030421007 PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Konstruksi Mesin Secara keseluruhan mesin kepras tebu tipe rotari terdiri dari beberapa bagian utama yaitu bagian rangka utama, bagian coulter, unit pisau dan transmisi daya (Gambar
Lebih terperinciRANCANG BANGUN BAGIAN PENGADUK PADA MESIN PENCETAK PAKAN PELLET IKAN
RANCANG BANGUN BAGIAN PENGADUK PADA MESIN PENCETAK PAKAN PELLET IKAN PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A. Md) Oleh : MUHAMMAD HASYIM S NIM. I 8612034 PROGRAM
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alur Proses Perencanaan Proses perencanaan mesin modifikasi camshaft ditunjukkan pada diagram alur pada Gambar 3.1: Mulai Pengamatan dan pengumpulan data Perencanaan
Lebih terperinciAKTUATOR AKTUATOR 02/10/2016. Rian Rahmanda Putra Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indo Global Mandiri
AKTUATOR Rian Rahmanda Putra Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indo Global Mandiri AKTUATOR Istilah yang digunakan untuk mekanisme yang menggerakkan robot. Aktuator dapat berupa hidrolik, pneumatik dan
Lebih terperinciPERANCANGAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI DI WORKSHOP PEMBUATAN PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS ANGKAT 10 TON
TUGAS SARJANA MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI DI WORKSHOP PEMBUATAN PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS ANGKAT 10 TON OLEH : RAMCES SITORUS NIM : 070421006 FAKULTAS
Lebih terperinciMesin bor otomatis multiguna untuk produksi sangkar burung
Mesin bor otomatis multiguna untuk produksi sangkar burung By: F & H start ABSTRAK Mesin bor otomatis multiguna untuk produksi sangkar burung merupakan sebuah mesin yang digunakan untuk melakukan pengeboran
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN
BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN 3.1. Diagram Alur Perencanaan Proses perencanaan pembuatan mesin pengupas serabut kelapa dapat dilihat pada diagram alur di bawah ini. Gambar 3.1. Diagram alur perencanaan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
23 BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 DIAGRAM ALIR PERANCANGAN Mulai Studi Pustaka Kapasitas mesin press, F = 30 kn Daftar kehendak rangkaian EH Perencanaan Rangkaian elektro Hidrolik dg Simulator Perhitungan
Lebih terperinciKonsep Dasar Getaran dan Gelombang Kasus: Pegas. Powerpoint presentation by Muchammad Chusnan Aprianto
Konsep Dasar Getaran dan Gelombang Kasus: Pegas Powerpoint presentation by Muchammad Chusnan Aprianto Definisi Gerak periodik adalah gerakan maju dan mundur atau melingkar pada lintasan yang sama untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. khususnya permesinan pengolahan makanan ringan seperti mesin pengiris ubi sangat
BAB II LANDASAN TEORI.. Pengertian Umum Kebutuhan peralatan atau mesin yang menggunakan teknologi tepat guna khususnya permesinan pengolahan makanan ringan seperti mesin pengiris ubi sangat diperlukan,
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN
BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN Pada rancangan uncoiler mesin fin ini ada beberapa komponen yang perlu dilakukan perhitungan, yaitu organ penggerak yang digunakan rancangan ini terdiri dari, motor penggerak,
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN SIMULASI MESIN PRES SIL OLI
BAB IV PEMBUATAN SIMULASI MESIN PRES SIL OLI 4.1 Identifikasi dan Perumusan Masalah Telah dirumuskan di Bab 1.2 yaitu : Dengan melihat keadan line produksi sekarang dan data waktu (kosu) produksi saat
Lebih terperinciKOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap
KOPLING Defenisi Kopling dan Jenis-jenisnya Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari poros penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan (driven shaft), dimana
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Dewasa ini dunia robotika mengalami perkembangan yang cukup pesat. Robot
40 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Konsep Perancangan Robot Dewasa ini dunia robotika mengalami perkembangan yang cukup pesat. Robot yang baru-baru ini dirilis adalah robot berkaki tiga buatan NASA bernama
Lebih terperinciLembar Pengesahan Lembar Pengesahan Dosen Penguji. Daftar Lampiran
DAFTAR ISI Ilalaman Halamanjudul Lembar Pengesahan Lembar Pengesahan Dosen Penguji Halaman Persembahan Halaman Motto Kata Pengantar Abstraksi Takarir Daitar Isi DaftarTabel Daftar Gambar Daftar Lampiran
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT
TUGAS AKHIR PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Program Pendidikan Sarjana Ekstensi (PPSE) Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciPEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT
PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT Frans Gullit B Simarmata, Riswan Dinzi Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. Gambaran Umum Mesin pemarut adalah suatu alat yang digunakan untuk membantu atau serta mempermudah pekerjaan manusia dalam hal pemarutan. Sumber tenaga utama mesin pemarut adalah
Lebih terperinciRANCANG BANGUN GENERATOR ELEKTRIK PADA SPEED BUMP PENGHASIL ENERGI LISTRIK DENGAN SISTEM PEGAS TORSIONAL
1 SIDANG TUGAS AKHIR BIDANG STUDI DESAIN RANCANG BANGUN GENERATOR ELEKTRIK PADA SPEED BUMP PENGHASIL ENERGI LISTRIK DENGAN SISTEM PEGAS TORSIONAL Dosen Pembimbing: Dr.Eng.Harus Laksana Guntur, ST., M.Eng
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. BAB II. Teori Dasar
BAB II TEORI DASAR Perencanaan elemen mesin yang digunakan dalam peralatan pembuat minyak jarak pagar dihitung berdasarkan teori-teori yang diperoleh dibangku perkuliahan dan buku-buku literatur yang ada.
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK MESIN Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010
TUGAS AKHIR PENGGUNAAN STRAIN GAUGE SEBAGAI SENSOR GAYA UNTUK MENINGKATKAN KINERJA SISTEM TRANSMISI CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION ( CVT ) Oleh : HERLAMBANG BAGUS P. NRP 2108 100 506 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2011 Yogyakarta, 26 Juli Intisari
Sistem Pendorong pada Model Mesin Pemilah Otomatis Cokorda Prapti Mahandari dan Yogie Winarno Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma J1. Margonda Raya No.100, Depok 15424
Lebih terperinciPERANCANGAN MESIN PENGIKAT SENDOK BESERTA LENGAN PENGAMBIL SENDOK TIGA AXIS DI PT. X
Jurnal Teknik Mesin, Vol. 16, No. 2, Oktober 2016, 57-63 ISSN 1410-9867 DOI: 10.9744/jtm.16.2.57-63 PERANCANGAN MESIN PENGIKAT SENDOK BESERTA LENGAN PENGAMBIL SENDOK TIGA AXIS DI PT. X Tigor Caraka 1),
Lebih terperinci2. Prinsip dan aplikasi Relay
Pertemuan 2 2. Prinsip dan aplikasi Relay Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Sasaran Mahasiswa mampu : Menjelaskan prinsip kerja relay Mengetahui macam macam relay dan bagaimana
Lebih terperinciMONITORING MESIN PRESS INDUSTRI KAROSERI MENGGUNAKAN PLC
MONITORING MESIN PRESS INDUSTRI KAROSERI MENGGUNAKAN PLC N A M A : A D I T Y O Y U D I S T I R A N A M A : F A H M I H I D A Y A H N R P : 2 2 0 8 0 3 0 0 1 9 N R P : 2 2 0 8 0 3 0 0 7 8 D O S E N P E
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KONTROL RPM UNTUK MENGHASILKAN PERUBAHAN RASIO SECARA OTOMATIS PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT)
IMPLEMENTASI KONTROL RPM UNTUK MENGHASILKAN PERUBAHAN RASIO SECARA OTOMATIS PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT) I Gede Hartawan 2108 030 002 DOSEN PEMBIMBING Dr. Ir. Bambang Sampurno,
Lebih terperinciIV. PENDEKATAN DESAIN
IV. PENDEKATAN DESAIN A. Kriteria Desain Alat pengupas kulit ari kacang tanah ini dirancang untuk memudahkan pengupasan kulit ari kacang tanah. Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa proses pengupasan
Lebih terperinciLAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu
LAMPIRAN I ATA PENGAMATAN. ata Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu Berikut merupakan tabel data hasil penepungan selama pengeringan jam, 4 jam, dan 6 jam. Tabel 8. ata hasil tepung selama
Lebih terperinciPENGERTIAN DAN PERBEDAAN SISTEM HIDROLIK DAN PNEUMATIK
PENGERTIAN DAN PERBEDAAN SISTEM HIDROLIK DAN PNEUMATIK Sistem Pneumatik adalah sebuah teknologi yang memanfaatkan udara terkompresi untuk menghasilkan efek gerakan mekanis. Karena menggunakan udara terkompresi,
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Dalam proses pengambilan data pada media Engine Stand Toyota Great
BAB IV PEMBAHASAN.. Proses Pengambilan Data Dalam proses pengambilan data pada media Engine Stand Toyota Great Corolla tipe A-FE tahun 99 ini, meliputi beberapa tahapan yakni pengambilan data sebelum dilakukan
Lebih terperinciJOBSHEET PRAKTIK MEKATRONIKA BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER FC-20. Disusun Oleh: Totok Heru TM.
JOBSHEET PRAKTIK MEKATRONIKA BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER FC-20 Disusun Oleh: Totok Heru TM. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2004 hal-0 P. MKT 2004,
Lebih terperinci