BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
|
|
- Benny Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kerangka otonomi daerah, salah satu titik tekan locus desentralisasi pemerintahan negara adalah desa. Desa menjadi salah satu bahasan pokok dalam otonomi daerah 1 sebab desa merupakan satuan pemerintahan yang paling dekat secara spasial dengan warga negara. Hal itu berimplikasi pada tuntutan institusionalisasi pemerintahan desa dalam melaksanakan fungsi-fungsi pemerintahan, terutama dalam memberika pelayanan publik (public services delivery). Beberapa isu sentral yang mengemuka berkaitan dengan persoalan desa dalam kerangka otonomi daerah, antara lain: pertama, bagaimana grand design demokrasi substansial dan prosedural dalam pemerintahan desa. Apakah akan menganut desain demokrasi modern (liberal) sesuai dengan laju gelombang demokratisasi yang sulit untuk dibendung? 2 Kedua, bagaimana desain kelembagaan desa dalam rangka mengimplementasikan prinsip-prinsip demokrasi di desa dan untuk mewujudkan checks and balances antar elemen pemerintahan di desa. Bagaimana pola hubungan eksekutif-legislatif di desa untuk memastikan terselenggaranya control system antar lembaga dalam pemerintahan desa. Ketiga, bagaimana tata kelola sumber daya dalam organisasi pemerintahan desa. Sumber daya dalam hal ini dapat berupa sumber daya manusia maupun sumber daya keuangan (financial resources). Bagaimana meningkatkan sumber pendapatan asli desa untuk mewujudkan program-program pembangunan di desa dan lain sebagainya. 1 Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah membahas secara khusus mengenai desa pada Bab XI tentang Desa, yang terdiri dari 17 Pasal, yaitu dari Pasal 200 sampai Pasal Meminjam istilah Samuel Huntington dan John Markoff. Lihat Huntington, The Third Wave of Democratization. Lihat juga Markoff, 2002, Gelombang Demokrasi Dunia: Gerakan Sosial dan Perubahan Politik (terj.), CCSS bekerjasama dengan Pustaka Pelajar Yogyakarta
2 Untuk menjawab dua isu pertama di atas, Undang-Undang telah memberikan kerangka makronya. UU No. 32/2004 mengusung nilai demokrasi substansial yang bersifat universal seperti akuntabilitas, transparansi dan partisipasi. Tentu banyak pihak menerima nilai-nilai universal ini, mengingat desa sekarang telah menjadi institusi modern. 3 Unit-unit lembaga pemerintahan di desa didisain untuk beradaptasi dengan institusionalisasi demokrasi modern dalam pemerintahan negara. Dalam kerangka tersebut, UU Pemerintahan Daerah memberikan penekanan pada penguatan lembaga Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa serta lembaga-lembaga lainnya di desa. Hal itu untuk memastikan terjadinya pembagian kekuasaan dan kewenangan serta berlangsungnya saling kontrol satu sama lain. Untuk menjawab isu yang ketiga, khususnya sumber daya keuangan, banyak terobosan menarik yang dilakukan oleh desa, terutama berbasis pada penggalian dan pemanfaatan potensi lokal masing-masing desa. Salah satu pilihan pemanfaatan potensi desa untuk peningkatan sumber daya keuangan desa sekaligus untuk mendorong program-program pembangunan adalah pengembangan program desa wisata. Desa wisata merupakan program kepariwisataan untuk mengekplorasi potensi-potensi lokal di desa yang dapat dijual untuk menarik kunjungan wisatawan, sekaligus untuk mendatangkan sumber-sumber pendapatan keuangan desa dari sektor wisata. Kebijakan pengembangan desa wisata merupakan kebijakan publik untuk merealisasikan kemanfaatan sebesar-besarnya untuk publik, dalam hal ini untuk kesejahteraan masyarakat dan pembangunan desa setempat dan sekitarnya, serta untuk menggerakkan peningkatan pendapatan daerah dan negara dari sektor pariwisata. Sebagai masalah publik, desa wisata harus dipastikan terselenggara sesuai dengan prinsip-prinsip kebijakan publik yang baik mulai dari tahap identifikasi masalah, implementasi, hingga evaluasi. 3 Meskipun nilai-nilai universal tersebut sering dipersoalkan kompatibibilitasnya dengan kondisi lokal. Juga mudah dipertanyakan, apakah masyarakat mampu memahami akuntabilitas, transparansi dan partisipasi dengan cara pandang lokal atau adakah nilai-nilai dan kearifan lokal yang bisa diangkat untuk memberi makna dan simbol akuntabilitas, transparansi dan partisipasi. Lihat Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang Desa, hlm. 2. 2
3 Dalam konteks Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, terdapat sekitar 35 desa wisata dan 6 desa rintisan desa wisata. 4 Dengan jumlah tersebut, tersedia cukup banyak potensi sumber-sumber keuangan atau pendapatan dari sektor pariwisata, khususnya di desa-desa wisata tersebut. Selain peluang, juga tersedia tantangan dalam pengelolaan desa wisata untuk mengatasi beberapa persoalan desa wisata. Terdapat beberapa permasalahan berkaitan dengan desa wisata, misalnya berkenaan dengan pengelolaan desa wisata yang dinilai masih banyak menghadapi kendala dan kelemahan. Beberapa persoalan yang masih disorot antara lain lemahnya partisipasi seluruh elemen masyarakat desa wisata dan masih rendahnya inovasi dalam menawarkan produk-produk pariwisata di desadesa wisata tersebut. 5 Selain itu, pendapatan keuangan di desa wisata juga menuntut terselenggaranya tata kelola yang akuntabel dan transparan. Akuntabilitas dan transparansi dalam pelaksanaan desa wisata harus diwujudkan untuk meminimalisasi penyelewengan dan korupsi, atau paling tidak inefektivitas dan inefisiensi. Sebagai sebuah objek wisata, desa wisata tentunya memiliki sumbersumber income yang lebih banyak dibandingkan dengan desa-desa pada umumnya. Di luar pendapatan dari aktivitas kepariwisataan di desa wisata tersebut, pendapatan tambahan juga mereka dapatkan dari subsidi negara (dalam hal ini pemerintah daerah) sebagai bagian dari program pembinaan atau pengembangan desa-desa wisata. Anggaran pengembangan yang diterima desadesa wisata berkisar antara 60 juta sampai 100 juta rupiah, yang pada tahun Data disampaikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Shavitri Nurmala Dewi, sebagaimana dikutip Kompas dan Tempo. Lihat Kurang.Inovatif. Lihat juga Wisata-di-Sleman-Dinilai-Kurang-Inovatif. Dua portal online tersebut diakses pada tanggal 14 April Baca Desa Wisata di Sleman Kurang Inovatif. Lihat 01/25/ /Desa.Wisata.di.Sleman.Kurang.Inovatif. Lihat juga Desa Wisata di Sleman dinilai kurang Inovatif, di situs Wisata-di-Sleman-Dinilai-Kurang-Inovatif. Dua sumber tersebut diakses pada tanggal 14 April
4 diterimakan kepada 16 desa wisata sebagai bagian dari dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pariwisata. 6 Hal itu semakin menuntut terselenggaranya tata kelola desa wisata yang baik. Tata kelola desa wisata tersebut seharusnya sejalan dengan ideal penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance). Prinsip-prinsip pemerintahan yang baik dapat menjadi pedoman atau acuan dalam penyelenggaraan tata kelola desa wisata. Penyelenggaraan tata kelola desa wisata yang baik akan berimplikasi terhadap terwujudnya beberapa hal berikut: Pertama, terwujudnya demokrasi modern (baik substantif maupun prosedural) yang lebih baik di desa wisata. Kedua, terselenggaranya tata kelola yang berorientasi pada publik, baik dalam bentuk partisipasi maupun pertanggungjawan. Ketiga, terwujudnya institusionalisasi desa sebagai unit public services delivery, sekaligus peningkatan kapasitas personalia dalam pelaksanaan pemerintahan yang baik. Keempat, meningkatnya output dan outcome program-program pembangunan di desa dan pada akhirnya berdampak juga pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Satu komponen penting dalam mendukung dan mendorong terwujudnya situasi ideal tersebut adalah partisipasi publik. Partisipasi merupakan elemen kunci dalam demokrasi, sebagaimana partisipasi juga merupakan indikator utama dalam tata kelola yang baik (good governance). 7 Sayangnya partisipasi tidak mendapatkan fokus yang memadai dalam membaca desa wisata sebagai objek studi dan kajian ilmiah. Dalam berbagai studi dan penelitian terdahulu mengenai desa wisata, pembacaan lebih banyak dilakukan atas desa wisata sebagai media pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat, strategi pemasaran dan kepariwisataan desa wisata, dampak 6 Muh Syaifullah, Desa Wisata di Sleman dinilai kurang Inovatif, lihat Kurang-Inovatif. Sumber tersebut diakses pada tanggal 14 April Indikator-indikator good governance yang digariskan oleh Bappenas, ADB, dan UNDP menempatkan partisipasi sebagai salah satu yang utama. Demikian halnya para akademisi dan pakar manajemen dan kebijakan publik menempatkan partisipasi sebagai acuan apakah sebuah kebijakan telah dibuat dan diimplementasikan dengan baik atau tidak. 4
5 sosiologis desa wisata, dan tata kelola desa wisata. Oleh karena itu, peneliti ingin mengambil fokus kajian pada aspek partisipasi dalam tata kelola desa wisata di Kabupaten Sleman, khususnya di Deswa Wisata Garongan. Dalam konteks Kabupaten Sleman, keseluruhan desa wisata dapat dikategorikan ke dalam tiga lapisan, yaitu desa wisata unggulan, desa wisata menengah (biasa), dan desa wisata rintisan. Yang termasuk unggulan antara lain Desa Wisata Pentingsari, Brayut, dan Kembangarum. Salah satu desa wisata yang termasuk katagori menengah atau biasa adalah Desa Wisata Garongan yang terletak di Desa Wonokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman. Hasil studi preliminary yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa Desa Wisata Garongan mengandalkan beberapa potensi khas desa tersebut, antara lain pemandangan alam yang indah, terutama untuk menikmati view Gunung Merapi secara utuh. Di samping itu, Desa Wisata Garongan juga menawarkan wisata pertanian, khususnya pertanian salak Pondoh. Sebagaimana banyak diketahui, Kecamatan Turi merupakan salah satu sentra pertanian Salak Pondoh di Sleman. Selain itu, Desa Wisata Garongan juga menawarkan atraksi budaya tradisional, seperti Gejog Lesung, Merti Bumi Tunggul Arum, dan sebagainya. Desa Wisata Garongan, sebagai Desa Wisata katagori menengah membutuhkan beberapa peningkatan dalam hal tata kelola untuk bisa meningkatkan kualitasnya sebagai desa wisata. Partisipasi warga dalam tata kelola akan lebih memungkinkan peningkatan kualitas tersebut. Oleh karena itu, melalui penelitian ini, peneliti akan mendalami masalah partisipasi sebagai isu publik dalam tata kelola Desa Wisata Garongan. B. Rumusan Masalah Fokus studi dalam penelitian ini berangkat dari satu rumusan masalah (research question) utama, yaitu bagaimana partisipasi warga dalam tata kelola Desa Wisata Garongan Wonokerto Turi Sleman? 5
6 C. Tujuan Penelitian Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan menganalisis partisipasi warga dalam tata kelola Desa Wisata Garongan Wonokerto Turi Sleman. D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini dapat diklasifikasikan pada dua katagori: teoretis dan praktis. Manfaat teoretis penelitian ini antara lain: a. Memperluas khazanah pengetahuan mengenai Desa Wisata sebagai isu publik. b. Memperluas wawasan mengenai implementasi konsep good governance dalam lingkup yang lebih luas dan spesifik, yaitu dalam tata kelola desa wisata dalam aspek partisipasi publik. c. Menjadi salah satu simpul dari penelitian lebih lanjut mengenai tata kelola desa dalam kerangka otonomi daerah. d. Menjadi bagian dari pohon keilmuan mengenai studi kebijakan mengenai desa wisata. Sedangkan manfaat praktis penelitian ini di antaranya: a. Menjadi salah satu rujukan bagi pengambil kebijakan terkait untuk mengevaluasi kebijakan desa wisata. b. Memberikan informasi ilmiah yang memadai bagi perangkat pengelola desa wisata, baik Desa Wisata Garongan maupun desa-desa wisata lainnya, untuk meningkatkan kualitas pengelolaan desa wisata, sehingga semakin mendekati tata kelola yang baik dan bersih sekaligus semakin menyejahterakan masyarakat di desa wisata yang bersangkutan. c. Memberikan informasi-informasi kunci bagi pengelola Desa Wisata Garongan untuk memperbaiki kualitas partisipasi warga dalam tata kelola desa wisata di daerah tersebut. 6
7 E. Metode Penelitian 1. Setting Lokasi Penelitian ini mengambil setting lokasi di Desa Wisata Garongan, Wonokerto, Turi, Sleman. Lokasi tersebut dipilih karena dari studi permulaan yang dilakukan peneliti, ditemukan gejala-gejala permulaan yang berkaitan dengan masalah penelitian. 2. Jenis, Pendekatan, dan Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif-deskriptif. 8 Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan naturalistik. Dengan pendekatan ini, peneliti bersifat aktif dalam melakukan interaksi dengan subjek penelitian dalam situasi apa adanya tanpa adanya rekayasa, sehingga data diperoleh dari fenomenanya yang bersifat asli dan natural. Penelitian ini akan mengkombinasikan dua metode, yaitu field-study dan desk-study. Secara operasional metode field-study digunakan untuk pengumpulan data primer melalui wawancara dan observasi/pengamatan. Sedangkan metode desk-study secara teknis digunakan untuk melakukan pengumpulan data sekunder dan analisis data penelitian. 3. Sumber Data dan Subjek Penelitian Sumber data penelitian ini berupa person dan paper. 9 Penentuan subjek penelitian berupa person dilakukan dengan teknik purposif. Dengan teknik ini, ditetapkan kriteria-kriteria sesuai dengan tujuan penelitian, sebagaimana berikut: 8 Penelitian kualitatif yang dimaksud adalah penelitian yang dilakukan secara intensif dan terperinci terhadap suatu organisme, lembaga, atau gejala tertentu melalui suatu pengamatan atau analisis untuk menghasilkan data deskriptif, yaitu data yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang, gejala atau perilaku yang diamati. Lihat Lexy J Moleong, 1998, Metodologi Penelitian Bidang Sosial. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, hlm. 3 9 Yang dimaksud dengan sumber data disini adalah subjek dari mana data diperoleh. Suharsimi Arikunto mengklasifikasi sumber data menjadi tiga jenis; a. person, yaitu sumber data (informan) berupa orang. b. place, yaitu sumber data berupa tempat, dan c. paper, yaitu sumber data berupa simbol. Lihat Suharsimi Arikunto, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, PT Rineka Cipta Jakarta, hlm
8 a. Penduduk dan/atau pengelola Desa Wisata Garongan, di Desa Wonokerten, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, b. Memiliki informasi mengenai pengelolaan Desa Wisata Garongan. Pengumpulan data dari mereka dilakukan dengan teknik wawancara mendalam (indepth interview) dilakukan dengan berpedoman pada panduan wawancara (interview guide). Panduan tersebut tidak sepenuhnya mengikat proses wawancara secara kaku, sebaliknya wawancara dapat berkembang sesuai dengan situasi masyarakat dan khususnya informan. Meski demikian, peneliti tetap berupaya secara jeli agar wawancara dapat menjawab pertanyaanpertanyaan sesuai tujuan penelitian. Informan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Agus Sugiarto, Ketua Pengelola Desa Wisata Garongan 2. Farid, Wakil Ketua Pengelola Desa Wisata Garongan 3. Sunaryo, Kepala Dukuh Pojok Wonokerto 4. Rahmat Hidayat, Kepala Dukuh Kembang Wonokerto 5. Andre, Warga Garongan Pojok 6. Fatkhul Damanhury, Warga Garongan Kembang Sedangkan subjek berupa paper digunakan sebagai sumber data-data sekunder sesuai dengan tujuan penelitian. Penelusuran data-data sekunder dilakukan melalui teknik dokumentasi: pengkajian atas berbagai dokumen resmi baik yang bersifat internal maupun eksternal. Bersifat internal dalam artian pengkajian langsung atas dokumen, sedangkan yang bersifat eksternal berupa sumber-sumber yang mendukung pengkajian atas dokumen. Dokumen yang menjadi sumber data penelitian ini antara lain Data Monografi Kecamatan Turi Kabupaten Sleman serta dokumen-dokumen terkait dengan pengelolaan Desa Wisata Garongan. 8
9 4. Pengujian Keabsahan Data Pengujian keabsahan data menggunakan triangulasi. 10 Teknik triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber, yaitu dengan membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi melalui waktu dan alat yang berbeda. Triangulasi sumber dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan data yang diperoleh dari wawancara mendalam dengan satu narasumber dengan nara sumber yang lain dan dengan data RPJMDes Desa Wonokerto. 5. Teknik Analisis Data Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data induktif, 11 yang lazim digunakan dalam penelitian-penelitian kualitatif. Sedangkan langkah-langkah analisis yang digunakan secara lebih teknis dalam penelitian ini meliputi reduksi data, display data, kesimpulan dan verifikasi. 10 Triangulasi adalah suatu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data, untuk melakukan pengecekan atau pembandingan terhadap data itu. Lihat Lexy J Moleong, 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosda Karya, Bandung, hlm Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisir data ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian data. Lihat Lexy J Moleong, 1998, op.cit, hlm
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif. Pertimbangan dalam penelitian kualitatif bahwa pertama, pendekatan kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode Penelitian kualitatif sering disebut juga metode penelitian naturalistik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan sumber data, jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah berupa penelitian lapangan (Field Research). Penelitian lapangan (Field
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati
51 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan pendekatan penelitian Pada hakekatnya, penelitian dilakukan untuk mendapatkan penemuan baru atau mencari suatu kebenaran. Dalam penelitian, kita mengenal dua bentu
Lebih terperinciBAB I. tangganya sendiri (Kansil, C.S.T. & Christine S.T, 2008). perubahan dalam sistem pemerintahan dari tingkat pusat sampai ke desa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bentuk negara Indonesia adalah negara kesatuan, dimana didalam negara kesatuan dibagi menjadi 2 bentuk, yang pertama adalah negara kesatuan dengan sistem sentralisasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. fenomena, mengumpulkan informasi dan menyajikan hasil penelitian pada
58 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitiatif etnografi, penelitian kualitatif adalah suatu strategi yang dipilih oleh penulis untuk mengamati suatu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan field research, yaitu penelitian yang dilakukan dalam kehidupan yang
74 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di lapangan, sehingga jenis penelitian ini disebut dengan field research, yaitu penelitian yang dilakukan dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penuh atas kehidupan bangsa nya sendiri. Pembangunan nasional yang terdiri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia sebagai Negara Kesatuan mempunyai kedaulatan penuh atas kehidupan bangsa nya sendiri. Pembangunan nasional yang terdiri dari pembangunan ekonomi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor industri terbesar yang menghasilkan devisa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan sektor industri terbesar yang menghasilkan devisa bagi negara dari sektor non-migas. Dalam membangun kawasan wisata yang dapat menjadi daya tarik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan. Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu:
BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmiah untuk
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
ilmiah. 1 Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan jenis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Penelitian ini
43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam bentuk kualitatif deskriptif dengan pendekatan case study (studi kasus). Studi kasus adalah penelitian tentang status
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian skripsi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif (field research). Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang berlandaskan pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmiah untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yaitu
58 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan di lapangan. Penelitian ini bersifat
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI PEMERINTAHAN DESA (Studi Kasus di Kantor Kepala Desa Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen)
IMPLEMENTASI PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI PEMERINTAHAN DESA (Studi Kasus di Kantor Kepala Desa Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. perhitungan dengan angka-angka (kuantitas). 1 Penelitian kualitatif disebut juga
77 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif dapat diartikan dengan penelitian yang tidak menggunakan perhitungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keputusan politik pemberlakuan otonomi daerah yang dimulai sejak tanggal 1 Januari 2001, telah membawa implikasi yang luas dan serius. Otonomi daerah merupakan fenomena
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada studi ini adalah metode kualitatif. Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu prosedur penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENGUMPULAN DATA. penelitian hukum empiris kualitatif. Penelitian hukum empiris adalah sebuah
BAB III METODE PENGUMPULAN DATA A. Tipe Penelitian Jenis penelitian hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum empiris kualitatif. Penelitian hukum empiris adalah sebuah metode penelitian
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN
BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Beralihnya masa orde lama ke orde baru telah menimbulkan banyak. perubahan baik dalam segi pemerintahan, ekonomi dan politik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Beralihnya masa orde lama ke orde baru telah menimbulkan banyak perubahan baik dalam segi pemerintahan, ekonomi dan politik. Dari segi pemerintahan salah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. 1 Menurut
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. 1 Menurut Lexy J. Moleong metode kualitatif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk memahami
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. proses kreatif proses kreatif program acara Young Creative di Balikpapan Televisi.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Moleong (2007:6) adalah penelitian yang bermaksud
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Jenis Penelitian Metode adalah cara cepat untuk melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan. dan pengawasan dalam pengelolaan jum at berinfaq Dengan
39 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di MTsN-2 Palangka Raya. Kemudian alasan peneliti melakukan kegiatan penelitian di sekolah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitain ini adalah penelitian kualitatif. Herdiansyah menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu penelitain ilmiah yang bertujuan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN BAB III. A. Jenis Penelitian. Sesuai rumusan masalah yang ada, maka jenis penelitian yang penulis
75 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai rumusan masalah yang ada, maka jenis penelitian yang penulis gunakan termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan latar alamiah atau pada konteks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia atau masyarakat suatu bangsa, dalam berbagai kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan sering dikaitkan dalam perkembangan ekonomi suatu negara dengan tujuan sebagai upaya untuk mewujudkan kesejahteraan hidup manusia atau masyarakat suatu bangsa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang. Pemerintahan Daerah, yang disebut dengan Desentralisasi adalah penyerahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang disebut dengan Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan metode penelitian
62 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Bentuk penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (Field Research). Yang mana penelitian ini, menggunakan objek penelitian sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Pendekatan 1. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian atau skripsi ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Bogdan & Taylor yang dikutip oleh Lexy J. Moleong mendefinisikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kisah sukses Desa Wisata Pentingsari yang kini telah menjadi Desa Wisata
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini terletak di Desa Pentingsari Kelurahan Umbulharjo Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Peneliti memilih
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan penelitian yang ditujukan untuk mendiskripsikan dan menganalisa
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan studi kasus dengan berorientasi pada pendekatan kualitatif. Yang dimaksud penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keleluasan kepada Daerah untuk menyelenggarakan Otonomi Daerah, hal ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Republik Indonesia merupakan Negara kesatuan yang menganut asas Desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dengan memberikan keleluasan kepada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
103 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan alat yang sangat penting dalam mengembangkan pengetahuan, untuk meningkatkan kemajuan, dan untuk memungkinkan manusia berhubungan secara efektif dengan
Lebih terperinciinformasi yang diperlukan. Jadi laporan kualitatif kaya dengan deskripsi
BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain mengumpulkan, menyusun, menganalisis serta menginterpretasikan data yang dikumpulkan menjadi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research), yaitu
66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan dalam kehidupan yang sebenarnya, untuk menemukan secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Menurut Williams penelitian kualitatif adalah pengumpulan data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Secara etimologis, kualitatif berasal dari kata kualitas (quality). Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dihadapi. Metode penelitian mencakup alat dan prosedur penelitian 1.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Made Wirantha menjelaskan bahwa metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur untuk memperoleh pemecahan terhadap permasalahan yang sedang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
70 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dapat membantu memudahkan peneliti dalam menjalankan proses penelitian
51 A. Rancangan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Dalam konteks penelitian, approach atau pendekatan itu dapat dipahami sebagai upaya atau tindakan yang disiapkan dan dilakukan untuk memulai proses
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bentuk-bentuk dukungan sosial dalam resiliensi penyintas lahar dingin Merapi di Dusun Gempol Desa Jumoyo
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor sebagaimana dikutip Lexy J.Moloeng, medefinisikan metodologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Lahirnya Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah telah merubah tatanan demokrasi bangsa Indonesia dengan diberlakukannya sistem otonomi daerah,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pola penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
51 BAB III METODE PENELITIAN A. Pola dan Pendekatan Penelitian Pola penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Seperti yang didefinisikan oleh Bogdan dan Taylor
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sesuai rumusan masalah yang ada, maka jenis penelitian yang penulis
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai rumusan masalah yang ada, maka jenis penelitian yang penulis gunakan termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan latar alamiah atau pada konteks
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, sedangkan pendekatannya memakai diskriptif-analisis, dengan uraian lengkap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. metode tertentu. Adapun metode yang penyusun gunakan adalah sebagai berikut:
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur untuk memperoleh pemecahan terhadap permasalahan yang sedang dihadapi. Metode penelitian mencakup alat dan prosedur penelitian.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan ( fieldresearch),
91 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan ( fieldresearch), yang menggunakan pendekatan kualitatif, yakni sebuah penelitian yang cenderung bersifat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang beralamatkan di Tegal Gentan, Margoagung, Seyegan, Sleman. Adapun
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di SMA N I Seyegan Sleman yang beralamatkan di Tegal Gentan, Margoagung, Seyegan, Sleman. Adapun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Untuk memperjelas arah dan mempermudah pencapaian tujuan penelitian, perlu adanya metode yang harus dilakukan agar hasilnya harus dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif merupakan
71 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan Studi pendahuluan yang telah penulis lakukan seperti yang tergambarkan pada pembahasan sebelumnya maka pendekatan penelitian yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang sifatnya deskriptif dan induktif. Pada metode ini, penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan secara alami, apa adanya, dalam situasi normal yang tidak
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif naturalistik. Penelitian kualitatif naturalistik merupakan penelitian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. demokrasi, desentralisasi dan globalisasi. Jawaban yang tepat untuk menjawab
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki abad 21, hampir seluruh negara diberbagai belahan dunia (termasuk Indonesia) menghadapi tantangan besar dalam upaya meningkatkan sistem demokrasi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian yang tergolong dalam penelitian lapangan (field research) yaitu metode yang mempelajari fenomena dalam lingkungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. keinginan penulis yang berusaha semaksimal mungkin yang didasarkan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan Lokasi Penelitian Objek penelitian merupakan langkah utama yang paling penting dalam melakukan penelitian, apalagi menentukan masalah apa yang harus di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Ir. I Made Wirantha. M.Si (2006:76) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur untuk memperoleh pemecahan terhadap
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KEMAUAN POLITIK PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH YANG DEMOKRATIS BIDANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN SEMARANG
IMPLEMENTASI KEMAUAN POLITIK PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH YANG DEMOKRATIS BIDANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN SEMARANG Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian yang berjudul Model Pendidikan Life Skill di Sekolah Dasar Lebah Putih Kecamatan Sidomukti Kabupaten Salatiga ini merupakan penelitian yang menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Sebuah penelitian pastilah memerlukan metode-metode penelitian. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk menentukan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang tidak bisa dijelaskan dan dianalisa melalui data-data statistik sehingga
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan berapapun bantuan yang diberikan kepada negara-negara berkembang, pasti habis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Paradigma good governance muncul sekitar tahun 1990 atau akhir 1980-an. Paradigma tersebut muncul karena adanya anggapan dari Bank Dunia bahwa apapun dan berapapun bantuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti merupakan masalah yang bersifat sosial dan dinamis. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan metode penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan didirikannya negara adalah untuk memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya, meningkatkan harkat dan martabat rakyat untuk menjadi manusia seutuhnya.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. bermaksud memberikan gambaran suatu gejala sosial tertentu, sudah ada
45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitan Sifat penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian deskriptif adalah penelitian
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam penulisan ini adalah penelitian deskriptif dengan
31 BAB II METODE PENELITIAN Jenis penelitian dalam penulisan ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif atau yang sering disebut dengan metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif pada hakikatnya ialah mengamati orang dalam hidupnya, berinteraksi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
46 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif naturalistik. Pendekatan kualitatif menurut Brog Taylor dalam Moleong
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bogdan Dan Taylor (Andi Prastowo, 2011: 22) menyatakan metode
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Bogdan Dan Taylor (Andi Prastowo, 2011: 22) menyatakan metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif kualitatif berupa kata-kata
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini termasuk dalam kategori penelitian
28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini termasuk dalam kategori penelitian kualitatif yang menurut Bodgan dan Taylor (1975;
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
35 BAB III METODE PENELITIAN Menurut Bagja Waluya, penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan atau masalah guna mencari pemecahan terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langsung dalam pemelihan presiden dan kepala daerah, partisipasi. regulasi dalam menjamin terselenggaranya pemerintahan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pembangunan politik demokratik berjalan semenjak reformasi tahun 1998. Perkembangan tersebut dapat dilihat melalui sejumlah agenda; penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. arah dan tujuan yang jelas. Hak dan wewenang yang diberikan kepada daerah,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Isu di Indonesia saat ini yang semakin mendapat perhatian publik dalam beberapa tahun terakhir ini adalah akuntabilitas keuangan publik. Hal tersebut disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. kancah internasional. Kemajuan PT berimbas pada kemajuan dunia ekonomi,
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Pendidikan Tinggi (PT) merupakan elemen penting dalam pendidikan di sebuah negara dan menjadi tolak ukur kemajuan pendidikan suatu negara di kancah internasional. Kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan kalau etika sebagai perangkat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam hal pengupahan, Islam memberikan ketentuan dasar mengenai Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan kalau etika sebagai perangkat prinsip moral yang membedakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
37 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap segala permasalahan. 1 Metode dapat diartikan juga sebagai suatu cara atau teknis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu prosedur penelitian menghasilkan deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau prilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam mewujudkan good governance. Hal ini tercermin dari kinerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Diakhir abad ke 20 bangsa Indonesia dihadapkan pada berbagai krisis kawasan yang tidak lepas dari kegagalan pelaksanaan akuntansi sektor publik di Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ganda; kedua, menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti
47 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif karena beberapa pertimbangan, pertama lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif adalah metode yang berlandaskan pada filsafat pospositivisme,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam Penelitian ini peneliti mengambil lokasi penelitian di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. Pemilihan tempat ini karena masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan akuntansi sektor publik, khususnya di Indonesia semakin pesat dengan adanya era demokrasi dalam melaksanakan kebijakan pemerintah otonomi daerah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menggambarkan locus of control pada pasangan suami isteri yang hamil
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan locus of control pada pasangan suami isteri yang hamil sebelum
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
adanya. 2 Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Di tinjau dari segi metodologi, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.
Lebih terperinci