PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN MATERI HIDROLISIS GARAM
|
|
- Veronika Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN MATERI HIDROLISIS GARAM Eka Murezhawati, Hairida, Husna Amalya Melati Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Pontianak Abstract The purpose of this research is to improve science process skill of grade XI student of SMA Muhammadiyah 2 Pontianak in salt hydrolysis material by using Predict- Observe-Explain (POE) model. The research method used is Class Action Research. The subjects of this study were 31 students of class XI IPA. The research instrument of this is the lesson plan research, student worksheet, and skill observation sheet using tools and materials. The results of the study in first cycle showed the skills of predicting, observing, tabulating, explaining and concluding respectively that is 39%, 97%, 1%, 35% and 48%. In the second cycle there is an increase in the skill of predicting, observing, tabulating, explaining and concluding respectively that is 1%, 1%, 1%, 96% and 61%. It can be concluded that the use of the Predict- Observe-Explain (POE) learning model can improve the science-grade students' skill of class XI IPA SMA Muhammadiyah 2 Pontianak on salt hydrolysis material. Keywords: POE, Skills Process Science, Hydrolysis Salt PENDAHULUAN Peran guru tidak terbatas hanya pada kemampuan proses sains saja tapi guru juga harus bisa sebagai sumber belajar, fasilitator, pengelola, demonstator, pembimbing dan evaluator (Wina Sanjaya, 26). Guru memiliki peran penting sebagai pendidik dalam menentukan keberhasilan suatu proses pembelajaran, menciptakan kondisi dan situasi yang memungkinkan siswa membentuk makna dari bahan-bahan pelajaran melalui suatu proses belajar. Guru harus memiliki strategi, agar peserta didik dapat belajar secara efektif dan efesien, serta mencapai pada tujuan yang diharapkan yaitu menguasai teknik mengajar (Roestiyah, 28). Hasil wawancara tanggal 27 September 216 dengan guru kimia SMA Muhammadiyah 2 Pontianak, diperoleh informasi bahwa guru sering menggunakan metode ceramah dan masih kurang dalam menggunakan model pada saat pembelajaran. Guru menginformasikan bahwa nilai ulangan tengah semester siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 2 Pontianak pada mata pelajaran kimia masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minumun (KKM) sebesar 75. Salah satu materi yang dianggap sulit oleh siswa adalah materi hidrolisis garam. Pada materi ini siswa kurang memahami konsep hidrolisis dan kurang menguasai perhitungan ph larutan garam, kurangnya pemahaman pada konsep hidrolisis yang dimaksud yaitu siswa tidak bisa menguraikan reaksi ionisasi dan reaksi hidrolisis untuk menentukan sifat dari suatu garam sehingga siswa tidak bisa menentukan rumus apa yang tepat untuk menentukan ph larutan garam. Hal ini yang menyebabkan siswa mengalami 1
2 kesulitan dalam menentukan sifat larutan garam menghitung ph larutan garam. Kesulitan dalam materi hidrolisis garam dapat dibantu dengan pengamatan langsung oleh siswa atau melalui kegiatan praktikum. Guru juga mengungkapkan sudah sering melakukan kegiatan praktikum namun jarang menggunakan lembar kerja siswa (LKS). Ketika menggunakan LKS masih banyak siswa yang kurang memahami lembar kerja yang diberikan guru, sehingga siswa kebingungan dengan apa yang harus dilakukan pada saat praktikum. Guru juga mengatakan keterampilan siswa dalam menggunakan alat seperti pipet tetes masih kurang, siswa juga kebingungan ketika mengamati hasil percobaan, pada saat menjelaskan siswa juga tidak bisa mengaitkan antara hasil percobaan dengan teori, dan siswa masih belum terampil dalam membuat kesimpulan. Guru sudah berusaha untuk membuat LKS praktikum yang mudah dipahami oleh siswa melalui pembuatan lembar kerja siswa yang lebih sederhana dan penggunaan bahasa yang lebih mudah dipahami, namun hanya beberapa siswa saja yang bisa memahami dan terampil dalam melakukan kegiatan praktikum. Sedangkan siswa yang lain masih kebingungan dan kurang terampil. Diperkuat dengan hasil wawancara dari 8 orang siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 2 Pontianak pada tanggal 12 Oktober 216, siswa merasa kebingungan dengan apa yang harus dilakukan pada saat praktikum, walaupun sudah diarahkan untuk membaca langkah-langkah yang terdapat pada LKS. Berdasarkan laporan hasil praktikum kemampuan siswa dalam membuat pembahasan dan kesimpulan masih kurang. Pada pembahasan, masih terdapat siswa yang belum bisa mengaitkan antara hasil percobaan dengan teori yang ada, sedangkan dalam penulisan kesimpulan masih terdapat siswa yang membuat kesimpulan tidak sesuai dengan tujuan praktikum yang dilakukan. Hasil kegiatan praktikum tidak pernah dipresentasikan di depan kelas. Berdasarkan diskusi dengan guru mengenai keterampilan proses sains siswa SMA Muhammadiyah 2 Pontianak pada materi hidrolisis garam, guru ingin memperbaiki proses pembelajaran (praktikum) dan menginginkan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatan keterampilan proses sains siswa. Guru ingin berkolaborasi dengan peneliti melalui penelitian tindakan kelas dengan pemilihan model pembelajaran yang tepat. Pemilihan model pembelajaran yang tepat diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 2 Pontianak. Salah satu model pembelajaran yang dapat mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE). Model pembelajaran Predict- Observe-Explain sangat cocok diterapkan pada materi hidrolisis garam, karena materi ini berisi konsep yang memerlukan pengamatan secara langsung, sehingga siswa dapat melakukan pengamatan dari gejalagejala yang terjadi, membuat dugaan berdasarkan pengetahuan awal, pengalaman dan literatur, menjelaskan hasil berdasarkan data pengamatan langsung, dan menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan yang dilakukan sehingga dapat dipahami dan tahan lama dalam ingatan. Model pembelajaran POE memiliki kelebihan merangsang peserta didik untuk lebih kreatif khususnya dalam mengajukan prediksi, dengan melakukan eksperimen untuk menguji prediskinya dapat mengurangi verbalisme, proses pembelajaran menjadi lebih menarik sebab peserta didik tidak hanya mendengarkan tetapi juga mengamati peristiwa yang terjadi melalui eksperimen, dan dengan cara mengamati secara langsung persrta didik akan 2
3 memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori (dugaan) kenyatan, dengan demikian peserta didik akan lebih dapat meyakini kebenaran materi pembelajaran (Evi Yupani dan Garminah, 213). Pada tahap predict, siswa diminta untuk menuliskan prediksi mereka tentang sesuatu yang akan terjadi terhadap suatu permasalahan yang diinformasikan oleh guru dalam Lembar Kerja siswa (LKS). Guru menanyakan kepada siswa tentang apa yang dipikirkan, apa yang mereka lihat dan alasan mereka menjawab demikian. Pada tahap observe, siswa melakukan percobaan (Praktikum) berkaitan dengan permasalahan yang telah dinformasikan guru kemudian mengamati hasil percobaan untuk menguji kebenaran prediksi yang telah dibuat siswa sebelumnya. Pada tahap explain, siswa membandingkan antara hasil pengamatan dengan hasil prediksi kemudian mamberikan penjelasan mengapa hal tersebut dapat terjadi (Bruce Joyce dalam Muhammad sodikin, 215). Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang dalam penelitian ini, maka yang menjadi permasalahan umum dalam pemelitian ini adalah apakah terjadi peningkatan keterampilan proses sains siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 2 Pontianak pada materi hidrolisis garam dengan menggunakan model pemberlajaran predict-observe-explain (POE)? Tujuan penelitian secara umum adalah untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 2 Pontianak pada materi hidrolisis garam dengan menggunakan model pembelajaran predict-observeexplain (POE). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa yaitu Meningkatkan keterampilan siswa dalam memprediksi, mengamati, membuat tabulasi data, menjelaskan dan menyimpulkan dalam kegiatan pembelajaran (praktikum). Bagi guru yaitu Memberikan informasi bahwa penggunaan model pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Serta bagi sekolah yaitu Memberikan kontribusi kepada pihak sekolah sebagai lembaga pendidikan formal untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama dalam penggunaan model pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa. METODE PENELITIAN Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tempat penelitian akan dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 2 Pontianak. Waktu penelitian pada semester genap tahun ajaran 216/217. Subjek penelitian ini adalah 31 orang siswa kelas XI IPA. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik pengukuran, observasi dan wawancara. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu lembar kerja siswa, lembar observasi tertutup, lembar observasi terbuka dan pedoman wawancara. Prosedur penelitian terdiri dari dua siklus setiap siklus melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Tahap perencanaan Pada tahap ini peneliti berdiskusi dengan guru merancang skenario pembelajaran, membuat LKS, merancang lembar observasi dan pembagian kelompok. Tahap Tindakan Pada tahap ini guru melakukan pembelajaran dengan melalui tahap kegiatan awal yaitu membuka pembelajaran dan menyampaikan apersepsi. Kegiatan inti yaitu melalui tahap eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Kegiatan penutup yaitu menyimpulkan pembelajaran. Tahap Observasi 3
4 Pada tahap ini peneliti bertindak sebagai observer. Objek observasi pada penelitian ini adalah guru. Peneliti dibantu lima obsevasi lainnya untuk mengamati kegiatan pembelajaran. Tahap Refleksi Pada tahap ini peneliti dan guru melakukan analisis data yang diperoleh. Refleksi bertujuan untuk mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan. Untuk memudahkan dalam memahami keempat langkah tersebut, dapat dilihat pada skema Model PTK berikut. Pelaksanaan Perencanaan Siklus I Pengamatan Refleksi Pelaksanaan Perencanaan Silklus II Pengamatan Refleksi Skema 1 Siklus Pelaksanaan PTK Model Jhon Elliot Teknik pengolahan data yang dilakukan adalah 1) mengolah data hasil observasi pembelajaran. a) Melihat dilakukan atau tidaknya tahap-tahap model pembelajaran Predict-Observe-Explain; b) Melakukan kegiatan refleksi dengan guru untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar agar pada siklus berikutnya dapat diperbaiki; c) Menentukan beberapa hal yang dirasakan kurang dalam kegiatan pembelajaran. 2) Mengolah data hasil observasi keterampilan proses sains sebagai berikut: a) Menghitung skor yang diperoleh pada setiap aspek KPS yang dilakukan oleh seluruh siswa; b) Menghitung persentase setiap indikator KPS menggunakan rumus: % memprediksi = skor yang diperoleh skor maksimal x 1% skor yang diperoleh % mengamati = % mentabulasi data = % menjelaskan = % menyimpulkan = x 1% skor maksimal skor yang diperoleh x1% skor maksimal skor yang diperoleh skor maksimal skor yang diperoleh skor maksimal x 1% x 1% c) Mengkategorikan KPS siswa sesuai dengan kategori dibawah ini: 1% - 25% : Tidak Terampil 26% - 5% : Kurang Terampil 51% - 75% : Terampil 76% - 1% : Sangat Terampil (Kubizayn dan Borich dalam Lia, 216). d) Melakukan wawancara dengan siswa yang memiliki nilai KPS rendah. Indikator keberhasilan yang digunakan berdasrkan dari hasil diskusi dengan guru dan keadaan siswa sebelum dilakukan tindakan. Penelitian ini berhasil jika siswa SMA Muhammadiyah 2 Pontianak mencapai target yang telah ditentukan, 4
5 Persentase siswa (%) setelah diterapkan model pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE). Adapun Target yang ingin dicapai untuk setiap aspek keterampilan proses sains pada penelitian ini sebagai berikut: 1) Sebanyak 25% dari jumlah siswa terampil dalam memprediksi; 2) Sebanyak 5% dari jumlah siswa terampil dalam mengamati; 3) Sebanyak 25% dari jumlah siswa terampil dalam membuat tabulasi data; 4) Sebanyak 5% dari jumlah siswa terampil dalam menjelaskan; 5) Sebanyak 5% dari jumlah siswa terampil dalam menyimpulkan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Keterampilan Proses Sains Siswa Siklus I Penilaian terhadap beberapa aspek keterampilan proses sains siswa dilakukan dengan menghitung skor jawaban benar pada LKS yang dikerjakan oleh siswa. Berdasarkan penilaian lembar kerja siswa (LKS) pada siklus I diperoleh persentase keterampilan proses sains siswa yang disajikan pada Grafik Memprediksi Mengamati Mentabulasi data Menjelaskan Menyimpulkan Keterampilan Proses Sains Prasiklus Indkator keberhasilan Silkus I 48 Grafik 1 Persentase Keterampilan Proses Sains Siswa yang diberi Pembelajaran dengan Model POE pada Siklus I Grafik 1 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan proses sains siswa yang dapat dilihat dari perbandingan antara hasil prasiklus dengan siklus I. Adapun hasil yang diperoleh yaitu untuk keterampilan memprediksi indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu 25% dari jumlah siswa setelah dilakukan siklus I diperoleh peningkatan sebesar 39%, keterampilan mengamati indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu 5% dari jumlah siswa setelah dilakukan siklus I diperoleh peningkatan sebesar 62%, keterampilan mentabulasi data indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu 25% dari jumlah siswa setelah dilakukan siklus I diperoleh peningkatan sebesar 1%, keterampilan menjelaskan indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu 5% dari jumlah siswa setelah dilakukan siklus I diperoleh peningkatan sebesar 9% dan keterampilan menyimpulkan indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu 5% dari jumlah siswa setelah dilakukan siklus I diperoleh peningkatan sebesar 19%. Jika dilihat dari perbandingan antara indikator keberhasilan dangan siklus I, untuk keterampilan memprediksi, mengamati dan mentabulasi data sudah mencapai indikator keberhasilan sedangkan untuk keterampilan menjelaskan dan menyimpulkan belum mencapai indikator keberhasilan. Hal ini membuat guru berkeinginan untuk meningkatkan lagi keterampilan proses sains siswa khususnya keterampilan menjelaskan dan menyimpulkan. 5
6 Persentase siswa (%) 2. Keterampilan Proses Sains Siswa Siklus II Penilaian beberapa aspek keterampilan proses dilakukan dengan menghitung skor jawaban benar pada LKS yang dikerjakan oleh siswa. Berdasarka penilaian lembar kerja siswa siklus II diperoleh persentase keterampilan proses sains siswa yang disajikan pada Grafik Grafik 2 Persentase Keterampilan Proses Sains Siswa yang diberi Pembelajaran dengan Model POE pada Siklus II Grafik 2 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan proses sains Jika dilihat dari perbandingan antara indikator keberhasilan dangan siklus II siswa yang dapat dilihat dari yaitu semua keterampilan proses sains perbandingan antara hasil siklus I dengan siswa telah mencapai indikator siklus II. Adapun hasil yang diperoleh yaitu untuk keterampilan memprediksi indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu 25% dari jumlah siswa setelah dilakukan siklus II peningkatan yang keberhasilan. Melihat hasil persentase tersebut guru merasa semua keterampilan proses sains siswa benar-benar telah mengalami peningkatan pada proses pembelajaran siklus II. diperoleh sebesar 61%, keterampilan mengamati indikator keberhasilan yang 3. Peningkatan siklus I dan Siklus II ditetapkan yaitu 5% dari jumlah siswa Peningkatan keterampilan proses setelah dilakukan siklus II peningkatan yang diperoleh sebesar 3%, keterampilan mentabulasi data indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu 25% dari jumlah sains siswa dalam suatu pembelajaran dapat dilihat dari semakin banyaknya siswa yang terampil dalam berbagai macam keterampilan proses sains yang siswa setelah dilakukan siklus II ada. Keterampilan proses sains yang pencapaian yang diperoleh sebesar %, diamati dalam penelitian ini adalah keterampilan menjelaskan indikator keterampilan memprediksi, keterampilan keberhasilan yang ditetapkan yaitu 5% dari jumlah siswa setelah dilakukan siklus I peningkatan yang diperoleh mengamati, keterampilan mentabulasi data, keterampilan menjelaskan dan keterampilan menyimpulkan. Berikut ini sebesar 61% dan keterampilan adalah grafik persentase keterampilan menyimpulkan indikator keberhasilan proses sains siswa selama proses yang ditetapkan yaitu 5% dari jumlah pembelajaran yang disajikan pada Grafik siswa setelah dilakukan siklus I 3. peningkatan yang diperoleh sebesar 13% Memprediksi Mengamati Mentabulasi data Menjelaskan Menyimpulkan Keterampilan Proses Sains indikator keberhasilan siklus I siklus II
7 Persentase siswa (%) Memprediksi Mengamati Mentabulasi data Menjelaskan Menyimpulkan Keterampilan Proses Sians prasiklus indikator keberhasilan siklus I siklus II Grafik 3 Persentase Keterampilan Proses Sains Siswa pada Prasiklus, Siklus I dan II. Grafik 3 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan proses siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran POE. Dilihat dari persentase keterampilan proses sains siswa pada siklus I yaitu keterampilan memprediksi, mengamati dan mentabulasi data sudah mencapai indikator keberhasilan, sedangkan keterampilan menjelaskan dan menyimpulkan belum mencapai indikator keberhasilan. Sedangkan pada siklus II semua keterampilan proses sains yang diteliti telah mencapai indikator keberhasilan. Pembahasan Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat peningkatan keterampilan proses sains siswa setelah diajarkan menggunakan model pembelajaran POE. Berdasarkan hasil penilaian keterampilan proses sains siswa pada siklus I yaitu keterampilan memprediksi, mengamati dan mentabulasi data sudah mencapai indikator keberhasilan, sedangkan keterampilan menjelaskan dan menyimpulkan belum mencapai indikator keberhasilan. Hal ini terjadi karena, ketika pembelajaran pada siklus I berlangsung siswa tidak mengerjakan LKS secara keseluruhan dikarenakan siswa tidak membaca buku paket dan tidak mengerti dengan materi yang dipelajari. Pada bagian menyimpulkan siswa tidak membuat kesimpulan secara keseluruhan karena siswa tidak dibimbing menyimpulkan berdasarkan tujuan percobaan. Indikator keterampilan proses sains siswa pada siklus I yang belum tercapai disebabkan guru kurang maksimal dalam membimbing siswa. Guru seharusnya dapat membimbing siswa dengan maksimal supaya keterampilan proses sains yang dimiliki siswa dapat berkembang dengan baik. Hal ini juga sejalan dengan yang disampaikan Indrawati dan Wanwan (29) mengatakan bahwa guru memerlukan motivasi dan kemauan yang bagus untuk dapat meningkatkan keberhasilan proses pembelajaran siswa. Pembelajaran menggunakan model POE yang diterapkan pada siklus II sudah mampu meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Hal ini karena model pembelajaran POE memiliki keunggulan yaitu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam hal menemukan sesuatu ketika diberi masalah yang kemudian memecahkan masalah tersebut dengan melakukan prediksi (Predict). Setelah itu dilakukan pengamatan (Observe) yang akan membuktikan kebenaran dari hasil prediksi. Kemudian menjelaskan (Explain) hasil pengamatan yang diperoleh. Dengan cara inilah siswa dapat mengasah keterampilan proses sains yang dimiliki dan membuktikan sendiri konsep-konsep yang dipelajari. Pernyataan ini didukung oleh Dwi Untari Ningsih (211) yang mengatakan keterampilan proses sains dapat 7
8 membantu siswa memiliki pengalaman belajar yang bermakna untuk mengembangkan kemampuan mental yang lebih tinggi, seperti berpikir kritis dan pemecahan masalah. Indikator keterampilan proses sains yang diamati yaitu indikator keterampilan memprediksi, mengamati dan menjelaskan merupakan indikator keterampilan proses sains yang sesuai dengan langkah dari model pembelajaran POE. Ketiga keterampilan proses sains yang diamati ini setelah dilakukan pembelajaran menggunakan model POE memberikan peningkatan terhadap keterampilan proses sains siswa. Keterampilan memprediksi pada siklus I meningkat sebesar 39% dari jumlah siswa sedangkan pada siklus II meningkat sebesar 61%. Peningkatan keterampilan memprediksi disebabkan oleh model pembelajaran POE memiliki manfaat dan kelebihan yaitu merangsang siswa untuk lebih aktif dan kreatif dalam mengajukan prediksi sehingga dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu permasalahan. Pernyataan ini didukung oleh Nuramelia (216) yang mengatakan bahwa dengan melakukan kegiatan memprediksi terlebih dahulu membuat siswa menjadi lebih aktif siswa karena pada kegiatan tersebut siswa harus menggunakan daya nalar dan pengetahuan yang dimiliki untuk membuat suatu ramalan dan menghubungkan dengan pemahan konsep. Keterampilan mengamati pada siklus I meningkat sebesar 62% dari jumlah siswa sedangkan pada siklus II meningkat sebesar 3%. Peningkatan keterampilan mengamati disebabkan model pembelajan POE memiliki kelebihan dan maanfaat yaitu dengan mengamati secara langsung fenomena yang terjadi melalui kegiatan eksperimen memberikan motivasi kepada siswa untuk menyelidiki konsep yang belum dipahami. Pernyataan ini didukung oleh Evi Yupani dan Garminah (213) mengatakan bahwa dengan mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori (dugaan) dengan kenyataan, dengan demikian siswa akan lebih dapat meyakini kebenaran materi yang dipelajari. Untuk keterampilan menjelaskan pada siklus I meningkat sebesar 19% dari jumlah siswa sedangkan pada siklus II meningkat sebesar 13%. Peningkatan keterampilan menjelaskan disebabkan oleh model pembelajaran POE memiliki kelebihan dan manfaat yaitu dengan mengeluarkan pendapat atau menjelaskan suatu permasalan yang diperoleh dari hasil pengamatan membuat siswa lebih memahami konsep yang dipelajari karena siswa dapat mengaitkan hasil pengamatan yang diperoleh dengan teoriteori yang diajarkan. Hal ini didukung pernyataan dari Febrianty Suleman (215) mengatakan bahwa dengan menjelaskan siswa dapat menggali pengetahuan awal siswa dan membangkitkan keberanian siswa dalam berargumen sehingga membuat siswa lebih aktif dan kreatif dalam berpendapat. Keterampilan mentabulasi dan menyimpulkan merupakan keterampilan yang dikembangkan dari model pembelajaran POE. Kedua keterampilan ini juga mengalami peningkatan yang baik dalam proses pembelajaran. Keterampilan mentabulasi dan menyimpulkan meningkat karena guru membimbing siswa dengan baik untuk membuat tabel yang benar dan menyimpulkan berdasarkan tujuan pembelajaran. Hal didukung oleh Vivien (212) mengatakan bahwa guru kimia harus mahir dalam keterampilan proses sains pada banyak tingkatan, dan harus memiliki pangetahuan untuk membimbing dan mengajarkan keterampilan proses sains. Peningkatan keterampilan proses sains siswa dalam pembelajaran 8
9 disebabkan model pembelajaran POE merupakan model pembelajaran yang dapat memberikan pengetahuan baru kepada siswa secara nyata melalui setiap langkah pembelajaran yang dilakukan dan dapat meningkatkan partisipasi siswa agar lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat dari peneliti yang menerapkan model pembelajaran POE terhadap keterampilan proses sains siswa, yaitu menurut Nor Eliya Faela Shofa (215) dan Farhana Iqbaliya (215) yang menyimpulkan bahwa model pembelajaran POE dapat meningkatan keterampilan proses sains siswa dalam proses pembelajaran. Analisis Keterampilan Proses sains A. Keterampilan Memprediksi Berdasarkan Gambar 4.4 terlihat dari persentase jumlah siswa pada siklus I dan siklus II untuk kategori sangat terampil, terampil, kurang terampil dan tidak terampil menunjukkan adanya peningkatan keterampilan siswa dalam memprediksi. Dilihat dari LKS siklus I yang dikerjakan oleh yang siswa termasuk kategori tidak terampil dan kurang terampil, siswa tidak menuliskan secara lengkap rumus kimia dari asam dan basa pembentuk garam, perubahan lakmus merah dan biru serta sifat dari larutan garam. Berdasarkan hasil wawancara hal ini terjadi karena siswa merasa kebingungan dalam mengisi tabel prediksi. Siswa juga mengatakan tidak membaca dengan cermat perintah yang terdapat dalam LKS dan siswa tidak membaca buku paket sebelum mengisi tabel prediksi. Hal ini juga dikarenakan guru tidak menjelaskan tata cara mengerjakan LKS dan konsep hidrolisis yang menjadi dasar untuk mengisi tabel prediksi. Sedangkan dilihat dari LKS siklus II semua siswa telah mengisi tabel prediksi dengan menuliskan rumus kimia dan jenis asam dan basa pembentuk garam, sifat larutan garam dan ph larutan garam. B. Keterampilan Mengamati Berdasarkan Gambar 4.5 terlihat dari persentase jumlah siswa pada siklus I dan siklus II untuk kategori sangat terampil, terampil, kurang terampil dan tidak terampil menunjukkan adanya peningkatan keterampilan siswa dalam mengamati. Dilihat dari LKS siklus I yang dikerjakan oleh siswa yang termasuk kategori kurang terampil. Pada saat menuliskan hasil pengamatan siswa tersebut tidak menuliskan hasil pengamatan lakmus merah dan biru secara keseluruhan dimana hanya menuliskan empat dari enam hasil pengamatan. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa kurang terampil diperoleh informasi bahwa kurang teliti dalam menuliskan hasil pengamatan dan siswa tersebut mengakui pada saat melakukan percobaan sibuk sendiri sehingga tidak menuliskan hasil pengamatan secara keseluruhan. Sedangkan dilihat dari LKS siklus II semua siswa menuliskan hasil pengamatan ph larutan garam yang diuji dengan indikator universal secara keseluruhan. Siswa yang termasuk kategori terampil karena salah dalam menuliskan hasil pengamatan, sehingga skor yang diperoleh tidak maksimal. C. Keterampilan Mentabulasi Berdasarkan Gambar 4.6 terlihat dari persentase jumlah siswa pada siklus I dan siklus II untuk kategori sangat terampil, terampil, kurang terampil dan tidak terampil menunjukkan tidak adanya peningkatan keterampilan siswa dalam mentabulasi, namun sudah mencapai indikator keberhasilan. Dilihat dari LKS siklus I semua siswa bisa membuat tabel pengamatan yang terdiri dari 4 kolom, 7 baris, kolom larutan garam, kolom perubahan warna lakmus merah dan biru, serta kolom sifat larutan garam. Sedangkan dilihat dari LKS siklus II semua siswa bisa membuat tabel pengamatan yang terdiri dari 2 kolom, 5 baris, kolom larutan garam dan kolom ph 9
10 larutan garam. Dilihat dari LKS yang dikerjakan siswa dengan kategori terampil siswa tidak membuat baris pada tabel, sehingga skor penilaian yang diperoleh tidak maksimal. D. Keterampilan Menjelaskan Berdasarkan Gambar 4.7 terlihat dari persentase jumlah siswa pada siklus I dan siklus II untuk kategori sangat terampil, terampil, kurang terampil dan tidak terampil menunjukkan adanya peningkatan keterampilan siswa dalam menjelaskan. Dilihat dari LKS siklus I yang dikerjakan siswa termasuk tidak terampil dan kurang terampil dalam menjelaskan karena siswa tidak menuliskan secara lengkap reaksi ionisasi, reaksi hidrolisis, jenis reaksi hidrolisis serta tidak menjelaskan secara lengkap jawabannya pada tabel menjelaskan. Berdasarkan hasil wawancara siswa diperoleh informasi bahwa sebelum mengisi tabel penjelasan siswa tidak membaca buku sehingga tidak mengerti dengan materi yang dipelajari dan pada awal pembelajaran guru tidak ada menjelaskan konsep hidrolisis garam. Hal inilah yang menyebabkan masih banyak siswa yang kurang terampil dalam menjelaskan. Sedangkan dilihat dari LKS siklus II yang dikerjakan siswa yang kurang terampil dalam menjelaskan, siswa tersebut tidak menuliskan penjelasan secara lengkap pada kolom penjelasan. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi bahwa waktu yang digunakan dalam menjelaskan kurang. Siswa tersebut mengatakan lebih banyak menggunakan waktu untuk menghitung ph dari larutan garam, sehingga tidak mengisi tabel penjalasan secara lengkap. E. Keterampilan Menyimpulkan Berdasarkan Gambar 4.8 terlihat dari persentase jumlah siswa pada siklus I dan siklus II untuk kategori sangat terampil, terampil, kurang terampil dan tidak terampil menunjukkan adanya peningkatan keterampilan siswa dalam menjelaskan. Dilihat dari LKS siklus yang dikerjakan siswa termasuk kurang terampil karena siswa tidak menuliskan kesimpulan secara keseluruhan. Siswa hanya menuliskan satu sampai tiga dari enam kesimpulan, sehingga skor yang diperoleh tidak maksimal. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa diperoleh informasi bahwa siswa mengatakan tidak pernah membuat kesimpulan berdasarkan tujuan dan waktu yang digunakan untuk menuliskan kesimpulan kurang. Sedangkan dilihat dari LKS siklus II yang dikerjakan siswa termasuk kurang terampil karena siswa tidak menuliskan kesimpulan secara keseluruhan. Siswa hanya menuliskan satu sampai dua dari empat kesimpulan. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa diperoleh informasi bahwa siswa tidak teliti dalam menuliskan kesimpulan walaupun guru sudah mengingatkan menuliskan kesimpulan berdasarkan tujuan. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil tindakan yang diberikan dan data yang diperoleh dari lembar kerja siswa pada siklus I dan II dapat di tarik kesimpulan yaitu terjadi peningkatan keterampilan proses sains siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 2 Pontianak pada materi hidrolisis garam dengan menerapkan model pembelajaran Predict-Observe- Explain (POE) pada siklus I yang dibandingkan dengan siklus II adalah sebagai berikut: keterampilan memprediksi meningkat 61%, keterampilan mengamati meningkat 3%, keterampilan mentabulasi data tidak terjadi peningkatan, keterampilan menjelaskan meningkat 61% dan keterampilan menyimpulkan meningkat 13%. 1
11 Saran Berdasarkan tindakan yang dilakukan pada saat penelitian peneliti menyarankan sebagai berikut: 1) Model pembelajaran POE dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa; 2) Model pembelajaran POE dapat diterapkan dalam pembelajaran dengan materi yang lain. DAFTAR PUSTAKA Bruce Joyce, dkk. 2. Model Of Teaching. Boston: Allyin dan Bacon. Dimyati dan Mudjiono. 29. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Febriyanti Sulaiman Pengaruh Strategi Pembelajaran Dengan Teknik POE Terhadap Hasil Belajar Konsep Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Siswa Di kelas X SMA Negeri 1 Kabila. Skripsi: Universitas Gorontalo. Indrawati dan Wanwan Setiawan. 29. Pembelajaran Aktif, Kreati, Efektif dan Menyenakan Untuk Guru SD. Jakarta: PPPPTK IPA. Indriana, dkk Penerapan Pendekatan Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa kelas XI IPA-1 SMA Negeri 22 Makasar. Jurnal daya Matematis. Vol 3, No. 4. Mahmud Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Mochamad Hilpan Analisis Ketersediaan Keterampilan Proses Sains (KPS) Dalam Buku Sekolah Elektronik (BSE) Fisika Kelas XI Pada Konsep Fluida. UIN Syarif Hidayatulallah Jakarta. Skripsi. Nor Eliya Faela shofa Penerapan Model POE Melalui Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI SMAN Bae Kudus. Universitas Negeri Semarang. Skripsi. Roestiyah. 28. Strategi Belajar Mengajar Dalam CBSA. Jakarta: Rineka Cipta. Soli Abimanyu, dkk. 28. Strategi Pembelajaran 3 SKS. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Wina Sanjaya. 26. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Yupani Evi dan Garminah Pengaruh Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain POE Berbantuan Materi Bermuatan Kearifan Lokal Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV. Mimbar PGSD 1. Vivien Mweene Chabelengula dkk How pre-service teachers understand and perform science process skills. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 8(3), Zulaeha Pengaruh Model Pembelajaran Predict, Observe, Explain Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Balaesang. Jurnal Pendidikan Tudulako. Vol. 2, No
PENERAPAN PEMBELAJARAN POE DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI Ksp
G PENERAPAN PEMBELAJARAN POE DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI Ksp Muhammad Sodikin, Masriani, Rody Putra Sartika Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan, Pontianak.
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION, OBSERVATION AND EXPLANATION
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION, OBSERVATION
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI IPA SMA
PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI IPA SMA Ulfa Saila Magfirah, Hairida, Rody Putra Sartika Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Email: ulfasyaila8@gmail.com
Lebih terperinciJCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol.1, No.1, 2017,
JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol.1, No.1, 2017,143-150 143 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN POE (PREDICT- OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III Bainen, Syamsiati, Suryani PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak Email : ibu.bainen@yahoo.com Abstrak:
Lebih terperinciDAFTAR ISI... JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR. DAFTAR TABEL. xiii. DAFTAR LAMPIRAN.
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...... LEMBAR PENGESAHAN...... PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR. i ii iii iv v viii xi DAFTAR TABEL. xiii DAFTAR LAMPIRAN. xiv BAB I PENDAHULUAN..
Lebih terperinciJCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,
JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017, 46-51 46 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN MENGAMBIL KEPUTUSAN DENGAN PENERAPAN MODEL POE PADA MATERI HIDROLISIS GARAM KELAS XI-MIA
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP ARTIKEL PENELITIAN Oleh : ULLY FAKHRUNI NIM : F15111023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
Lebih terperinciJCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,
JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 17, 28-36 28 MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia kelas XI IPA 2 SMA
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia kelas XI IPA 2 SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung nilai penguasaan konsep pada materi pokok asam basa pada tahun pelajaran
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DI SEKOLAH MENENGAH ATAS
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DI SEKOLAH MENENGAH ATAS Adhistia Amelia, Hartono & Diah Kartika Sari Universitas Sriwijaya, Jalan Raya Palembang
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBANTUAN ANIMASI
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBANTUAN ANIMASI Rezza Setiawan, Hairida, Husna Amalya Melati Program Studi Pendidikan Kimia FKIP UNTAN Email : rezzachelski@gmail.com
Lebih terperinciPENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN
Peningkatan Contextual Teaching... (Marfianingsih) 229 PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN APPLICATION OF CONTEXTUAL
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI PAILKEM METODE GALLERY WALK
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI PAILKEM METODE GALLERY WALK Diani Riska Sari PGSD, FIP, Universitas Negeri Surabaya (diani_hf@yahoo.co.id) Mintohari
Lebih terperinciLINDA ROSETA RISTIYANI K
PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 JURNAL Oleh: LINDA ROSETA RISTIYANI
Lebih terperinci57126, Indonesia. *Keperluan Korespondensi, telp: , ABSTRAK
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 4 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 95-102 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
Lebih terperinciChemical Education Study Program Teachers Training and Education Faculty University of Riau
1 THE USE OF MYSTERIOUS CARD AND BOX LEARNING MEDIA TO IMPROVE STUDENTS LEARNING ACTIVITY AND COMPLETENESS IN HYDROCARBONS AND CRUDE OIL TOPIC AT X.8 GRADE OF SMAN 9 PEKANBARU Wirda Novitasari Nasution
Lebih terperinciPENGGUNAAN PERTANYAAN PRODUKTIF PADA LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA
Antologi PGSD Bumi Siliwangi, Vol. I, Nomor 3, Desember 2013 PENGGUNAAN PERTANYAAN PRODUKTIF PADA LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Heni Sri Wahyuni Prodi Pendidikan Guru
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ditumbuhkan dalam diri siswa SMA sesuai dengan taraf perkembangannya.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu kimia merupakan bagian dari IPA yang mempelajari struktur, susunan, sifat, dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Ilmu kimia disusun
Lebih terperinciKata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi
1 Penerapan Metode Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Kelas VA Mata Pelajaran IPS Pokok Bahasan Kegiatan Ekonomi di SDN Kepatihan 06 Jember (Implementation of
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBING PROMPTING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 BANGKINANG BARAT TAHUN AJARAN 2011/2012
Lebih terperinciPendidikan Biologi Volume 4, Nomor 1 Januari 2012 Halaman
Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 1 Januari 2012 Halaman 106-116 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X5 SMA N 6 SURAKARTA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Sains berkaitan dengan cara mencari
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kimia merupakan salah satu mata pelajaran dalam rumpun sains yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Sains berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
OPEN ACCESS MES (Journal of Mathematics Education and Science) ISSN: 2579-6550 (online) 2528-4363 (print) Vol. 2, No. 2. April 2017 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW)
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY Berlinda Agustina AS, Muhammad Arifuddin Jamal, Sarah Miriam Program Studi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu IPA yang mempelajari tentang gejalagejala
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu IPA yang mempelajari tentang gejalagejala alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur, serta energi yang menyertai perubahan
Lebih terperinciKeywords : Learning Strategy FIRE-UP, Learning Achievement, and Hidrolysis of Salt
1 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN FIRE-UP UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM DI KELAS XI SMA BABUSSALAM PEKANBARU Hasnul Habiba *, Johni Azmi **, Sri Haryati
Lebih terperinciPenerapan Mind Mapping pada Pembelajaran Biologi Konsep Sistem Pernapasan Manusia terhadap Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa
SP-6-7 Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran Biologi Konsep Sistem Pernapasan Manusia terhadap Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Mind Mapping Implementation in Biology Learning (Human Respiration
Lebih terperinciIV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data berupa nilai pretest dan
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian dan Analisis Data Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data berupa nilai pretest dan posstest keterampilan memprediksi dan penguasaan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen
Lebih terperinciKETERAMPILAN KERJA ILMIAH PADA MATERI INDIKATOR ASAM BASA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
KETERAMPILAN KERJA ILMIAH PADA MATERI INDIKATOR ASAM BASA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Nadia Ulfa, Hairida, Rahmat Rasmawan Program Studi Pendidikan Kimia FKIP UNTAN, Pontianak Email:
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI HIDROLISIS GARAM
JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 217, 37-45 37 MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI HIDROLISIS
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING DI SD NEGERI 37 ALANG LAWEH PADANG Oleh RANTI EFRIZAL NPM 1210013411035 PROGRAM
Lebih terperinciKeywords : Cooperative Learning, POE (Predict-Observe-Explain), Learning Achievement.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI KELAS XI IPA SMA NEGERI PEKANBARU
Lebih terperinciPENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN
PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN Rosmiati 1, Muhammad Sahnan 1, Yulfia Nora 1 1 Program Studi
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU
1 PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU Oleh Vera Malia 1, Lazim N 2, Damanhuri Daud 3 Abstrak The observation of
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL PREDICT, OBSERVE, EXPLAIN (POE)
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL PREDICT, OBSERVE, EXPLAIN (POE) MATERI HUKUM NEWTON TENTANG GERAK KELAS X MIPA 6 SMAN 1 SUKOHARJO Skripsi Oleh : Wahyu Widyaningsih
Lebih terperinciKETERAMPILAN MEMPREDIKSI DAN MENGKOMUNIKASIKAN PADA MATERI KELARUTAN DAN Ksp MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING.
KETERAMPILAN MEMPREDIKSI DAN MENGKOMUNIKASIKAN PADA MATERI KELARUTAN DAN Ksp MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING Andri Kasrani, Ila Rosilawati, Nina Kadaritna Pendidikan Kimia, Universitas Lampung andrikas03@gmail.com
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kimia kelas XI IPA 1 di
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu kimia adalah sains yang mempelajari fakta, sehingga dalam menyampaikan materi yang berhubungan dengan fakta, seorang guru harus mampu menampilkan fakta-fakta itu
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG Widya Danu Fadilah 1, Edrizon 1, Hendra Hidayat 1 1
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI METODE KERJA LABORATORIUM YANG DILENGKAPI LEMBARAN KERJA SISWA PADA KOMPETENSI DASAR KESETIMBANGAN KIMIA
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI METODE KERJA LABORATORIUM YANG DILENGKAPI LEMBARAN KERJA SISWA PADA KOMPETENSI DASAR KESETIMBANGAN KIMIA Elinar SMAN 1 Ranah Pesisir Abstrak Masalah yang ditemukan
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI REDOKS
QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol. 8, No.1, 2017, 43-51 43 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI REDOKS Improving Students
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR Horasma Sinamo, Siti Halidjah, K.Y. Margiati Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNTAN,
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN Marya Dalva 1, Gusmaweti 2, Ashabul Khairi 3. 1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciKeyWords :Guided Inquiry, student achievement, salt hydrolysis.
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PEKANBARU Relysa Karenta*,
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA Julliati 1, Muhammad Sahnan 1, Hendrizal 1 1 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN ARTIKEL Oleh ZULFARIDA PROGRAM SARJANA KEPENDIDIKAN BAGI
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJARFISIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN DAN LKS BERBASIS PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN DI SMP
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJARFISIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN DAN LKS BERBASIS PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN DI SMP ARTIKEL PENELITIAN Oleh : IRA SARTIKA ANDERIANI NIM : F15111032 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciHannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan
1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 ISBN : Surabaya, 25 Pebruari 2012
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT, DISCUSS, EXPLAIN, OBSERVE, DISCUSS, EXPLAIN) UNTUK MEREDUKSI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI POKOK HIDROLISIS GARAM DI SMAN 2 BOJONEGORO Ghoniyatus Sa idah,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pre-eksperimental dengan one shot case study. Pada penelitian ini suatu
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LISTRIK DINAMIS DENGAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DISERTAI METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS X-2 SMAN 1 PAKUSARI JEMBER TAHUN 2014 1) Kiftiyah, 2) Sutarto,
Lebih terperinciUNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 2, Juni 2014
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 2, Juni 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR)
Lebih terperinciKata Kunci: cooperative learning of jigsaw type, student activities and learning outcomes
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA POKOK BAHASAN KETERBAGIAN BILANGAN BULAT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS MAHASISWA SEMESTER VI TAHUN AJARAN 2014-2015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR Praditya Danies Kurniawan 1), Sularmi 2), Tri Budiharto
Lebih terperinciBELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014 BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI LITERASI SAINS PADA PEMBELAJARAN LARUTAN ASAM BASA DI SMA
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI LITERASI SAINS PADA PEMBELAJARAN LARUTAN ASAM BASA DI SMA Marinus Sikon, Eny Enawaty, Ira Lestari Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Email:
Lebih terperinciQUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.5, No.2, Oktober 2014, hlm
QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.5, No.2, Oktober 2014, hlm. 13-19 13 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN LKS PADA MATERI LARUTAN
Lebih terperinciDewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...
27 Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VI Pokok Bahasan Konduktor dan Isolator SDN Semboro Probolinggo Tahun Pelajaran 2012/2013 (The Application
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO Oleh Eviyanti ABSTRACT This study is an action research aimed to find out
Lebih terperinciPENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS VI SDN PURO PAKUALAMAN ARTIKEL SKRIPSI
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS VI SDN PURO PAKUALAMAN ARTIKEL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperinciUMU SALAMAH NIM. E1R012050
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X IPA MAN GERUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PADA PEMBELAJARAN MATERI TRIGONOMETRI DENGAN MENERAPKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING ARTIKEL SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciPendidikan Biologi Volume 4, Nomor 3 September 2012 Halaman 73-80
Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 3 September 2012 Halaman 73-80 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA KELAS VIII-F SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN Emi Susanti 1), Wince Hendri 2), Erwinsyah Satria 3) 1) Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG Ismarina Rosida 1, Zulfa Amrina 1, Ira Rahmayuni Jusar 1 1 Program Studi
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK Suzana 1), Gusmaweti 2), Erwinsyah Satria 1) 1) Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciSiti Rahmah dan Muhammad Kusasi Program Studi Pendidikan Kimia FKIP ULM Banjarmasin *
QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.7, No.1, April 2016, hlm. 39-45 39 MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE QUESTIONS STUDENT HAVE DI KELAS V SDN 04 LEMBAH MELINTANG PASAMAN BARAT
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE QUESTIONS STUDENT HAVE DI KELAS V SDN 04 LEMBAH MELINTANG PASAMAN BARAT Pitrina 1, Wince Hendri 1, Hendrizal 1 1 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA FLUIDA STATIS UNTUK MEREMEDIASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA FLUIDA STATIS UNTUK MEREMEDIASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA Siti Fatimah, Haratua Tiur Maria S., Erwina Oktavianty Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNTAN
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSESDI KELAS IV SD NEGERI 22 SALIMPATKABUPATEN SOLOK
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSESDI KELAS IV SD NEGERI 22 SALIMPATKABUPATEN SOLOK Yasminarni ¹, Erman Har ¹, Gusmaweti ¹ ¹ Program studi Pendidikan
Lebih terperinciMukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Rowotamtu 02 Jember pada Pokok Bahasan Peristiwa Alam Tahun Pelajaran 2012/2013 (Implementation
Lebih terperinciSTRATEGI GUIDED NOTE TAKING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI IKATAN KIMIA
1 STRATEGI GUIDED NOTE TAKING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI IKATAN KIMIA Melly Indah Yani, Rachmat Sahputra, Lukman Hadi Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan, Pontianak
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING DI SDN 02 AIR PURA KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: WILYA
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SDN 21 PONTIANAK UTARA ARTIKEL PENELITIAN
PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SDN 21 PONTIANAK UTARA ARTIKEL PENELITIAN NETI NIM F33210022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD 167648 KOTA TEBING TINGGI Sabaria Haloho Guru SD Negeri 167648 Kota Tebing Tinggi Surel : sabaria.haloho@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI QUANTUM TEACHING DI SDSN 06 KAMPUNG LAPAI PADANG
PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI QUANTUM TEACHING DI SDSN 06 KAMPUNG LAPAI PADANG Iswatun Hasanah 1, Muhamad Sahnan 1, Yulfia Nora 1 1 Program Studi
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
PENINGKATAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN BUSANA MELALUI METODE PEMBELAJARAN EKSPOSITORI DI SMK NEGERI 6 PURWOREJO JURNAL Diajukan kepada Fakultas Teknik
Lebih terperinciDESKRIPSI KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PONTIANAK
DESKRIPSI KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X SMK NEGERI PONTIANAK Cici Hariyani, Masriani, Rody Putra Sartika Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Email: cihaya@gmail.com Abstrak: Penelitian
Lebih terperinciFathma Fitriani 1, Jimmi Copriady 2, Lenny Anwar 3
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7 FASE (LC 7E) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM DI KELAS XI MA DAR EL HIKMAH PEKANBARU Fathma Fitriani 1, Jimmi
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL ROLE PLAYING PADA MATERI KOLOID ARTIKEL PENELITIAN OLEH
1 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL ROLE PLAYING PADA MATERI KOLOID ARTIKEL PENELITIAN OLEH MUHAMMAD ARMY NIM. F02112009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
Lebih terperinciPENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen
Lebih terperinciKETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA
KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA Ratih Febriani, Kaswari, Tahmid Sabri Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Pontianak Email: ratihfebriani@yahoo.com
Lebih terperinciPENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA
PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA Mahesa Kale 1), Sri Astutik 2), Rif ati Dina 2) 1) Mahasiswa Program S1 Pendidikan Fisika FKIP Universitas
Lebih terperinciKETERAMPILAN INFERENSI PADA MATERI KELARUTAN DAN Ksp DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
KETERAMPILAN INFERENSI PADA MATERI KELARUTAN DAN Ksp DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Yogi Aprianto, Ila Rosilawati, Tasviri Efkar. Pendidikan Kimia, Universitas Lampung yogiaprianto1991@yahoo.com
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. siswa kelas XI IPA adalah mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan. larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari memiliki peranan yang sangat penting. Di dalam tubuh makhluk hidup larutan penyangga berperan menjaga ph di dalam cairan
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN OLEH: RAHAYU OCTAVIA NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS Vc DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE LISTENING TEAM DI SDN 38 LUBUK BUAYA PADANG OLEH: RAHAYU OCTAVIA NPM. 1010013411064 PROGRAM
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri. Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang
Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang merlin_dylan@yahoo.co.id Abstract The purpose of this research is to improve science learning
Lebih terperinciTersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 7 (2), 2015,
Tersedia online di EDUSAINS Website: http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/edusains EDUSAINS, 7 (2), 2015, 202-208 Research Artikel PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DIPADU METODE
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE Burhanuddin, Syamswisna, Reni Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNTAN Pontianak
Lebih terperinciKeywords: Creative Problem Solving, process skill, Natural Science
PENERAPAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING DENGAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PLUMBON TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh: Erlina Widia Santi 1, Kartika Chrysti
Lebih terperinciEFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN TALKING CHIPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI
EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN TALKING CHIPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI Aliran Daeli SMP Negeri 4 Gunungsitoli, kota Gunungsitoli Abstract: Problems in this study is the low quality and student
Lebih terperinciSanti Helmi et al., Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA (Fisika)...
1 Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA (Fisika) dengan Model Pembelajaran Inkuiri disertai LKS Terbimbing pada Siswa Kelas 8A SMPN 10 Jember Tahun 2014/2015 Improving Science (Physics) Learning
Lebih terperinciMiftahul Ayu et al., Pembentukan Karakter Konsisten dan Teliti Siswa SMP...
1 Pembentukan Karakter Konsisten dan Teliti Siswa SMP Dengan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Berbasis Lesson Study Pada Sub Pokok Bahasan Tabung Kelas IX C SMP Negeri 2 Panti Tahun Ajaran
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING
PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG SISWA KELAS V SD NEGERI 3 PANJER TAHUN AJARAN 2015/2016 Tasirah 1, Wahyudi 2, Imam Suyanto 3 PGSD FKIP
Lebih terperinciilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah
PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD Retno Megawati 1, Suripto 2, Kartika Chrysti Suryandari 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang
Lebih terperinciPENGGUNAAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 29 PAGARALAM TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG
JPPM Vol. 9 No. 2 (2016) PENGGUNAAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 29 PAGARALAM TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG Ismawati SD Negeri 29 Pagaralam ismawati_agus@yahoo.com
Lebih terperinciNur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK
Jurnal Sainsmat, September 2016, Halaman 167-174 Vol. V, No. 2 ISSN 2579-5686 (Online) ISSN 2086-6755 (Cetak) http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat Penerapan Model Pembelajaran Treffinger dengan Bantuan
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI KELAS IV SD
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI KELAS IV SD Juniati. Hery Kresnadi, Mastar Asran Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNTAN, Pontianak
Lebih terperinciPENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA
PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA Skripsi Oleh: TRY NESIA NURHEMY X4307053 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Achievement, Learning Cycle, Process Skills PENDAHULUAN
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SAINS SISWA KELAS VII 5 SMP KARTIKA 1-5 PEKANBARU TAHUN AJARAN 2011/2012 Liza Pramawati.
Lebih terperinci