PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM PENYIAPAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) UNTUK MENYONGSONG ERA PLTN DI INDONESIA
|
|
- Budi Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM PENYIAPAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) UNTUK MENYONGSONG ERA PLTN DI INDONESIA Ari Darmawan Pasek Pusat Rekayasa Industri - Institut Teknologi Bandung ABSTRAK PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM PENYIAPAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) UNTUK MENYONGSONG ERA PLTN DI INDONESIA. Dengan adanya Pepres No. 5 tahun 2006 dan Undang-undang Pengelolaan Energi pembangunan PLTN di Indonesia semakin mendekat kenyataan. Proses perencanaan, perancangan, pembangunan, pengujian dan pengoperasian PLTN memerlukan Sumber daya Manusia (SDM) yang memiliki pengetahuan dan keahlian yang memadai. Agar masyarakat Indonesia dapat berperan dalam pembangunan dan pengoperasian sistem energi nuklir yang akan dibangun, perlu dilakukan usaha-usaha pengembangan SDM. Institut Teknologi Bandung sebagai perguruan tinggi nasional yang memiliki sumber daya dan pengalaman dalam teknologi pembangkit dan rekayasa energi nuklir memiliki kewajiban untuk ikut berartisipasi dalam penyiapan sumber daya manusia yang diperlukan bersama-sama dengan perguruan tinggi dan institusi terkait lain. Dalam makalah ini akan dibahas latar belakang pembentukan kembali Program Studi Magister Rekayasa Energi Nuklir di ITB yang diarahkan pada penguasaan aspek rekayasa energi nuklir. Kurikulum Program Magister Rekayasa Energi Nuklir yang dikembangkan terstruktur dalam 42 SKS untuk diselesaikan dalam 4 semester (2 tahun akademik). Kata kunci: nuklir, sumber daya manusia, pembangkit listrik 1. PENDAHULUAN Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, kebutuhan akan energi akan semakin meningkat. Sesuai dengan visi energi nasional diinginkan adanya jaminan pasokan energi yang aman, handal dan dengan harga yang terjangkau secara berkelanjutan. Dengan menipisnya sumbersumber energi fosil, dimasa yang akan datang diperlukan sistem energi yang berbasis teknologi tinggi dan mulai meninggalkan sistem energi yang berbasis sumber daya alam khususnya yang tak terbarukan. Sistem energi berbasis teknologi tersebut antara lain nuklir, biofuel, dan hidrogen. Dimasa akan datang, jenis energi yang dikonsumsi di berbagai sektor akan bergeser dari sumber energi fosil menjadi energi listrik. Dengan demikian, diperlukan pembangkit listrik dengan sistem-sistem energi yang telah disebutkan di atas. Pemilihan opsi pembangkit listrik tenaga nuklir telah secara tegas dinyatakan dalam Perpres No. 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional. Komentar beberapa Pejabat Kabinet Indonesia Bersatu serta Anggota DPR- RI mengenai rencana pembangunan PLTN mengisyaratkan harapan dan pembangunan PLTN mendekati realita dimana sesuai jadwal, tender akan dilaksanakan pada tahun 2008, konstruksi tahun 1010 dan pada tahun 2016 satu unit akan mulai beroperasi dan pada tahun 2025 akan beroperasi 4 unit dengan kapasitas keseluruhannya 4000 MW. Agar masyarakat Indonesia dapat berperan dalam pembangunan dan pengoperasian sistem energi nuklir yang akan dibangun, perlu dilakkan programprogram pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia yang ada untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan di bidang energi nuklir. Institut Teknologi Bandung sebagai perguruan tinggi nasional yang memiliki sumber daya dan pengalaman dalam teknologi pembangkit dan rekayasa energi nuklir memiliki kewajiban untuk ikut berartisipasi dalam penyiapan sumber daya 66
2 manusia yang diperlukan bersama-sama dengan perguruan tinggi dan institusi terkait lain. Dalam makalah ini akan dibahas latar belakang pembentukan kembali Program Studi Magister Rekayasa Energi Nuklir di ITB yang diarahkan pada penguasaan aspek rekayasa energi nuklir. Spesialisasi ini diperlukan guna mendukung kemampuan sumber daya manusia dalam melakukan pemahaman desain, analisis keselamatan dan melaksanakan pengawasan instalasi nuklir pada setiap tahapannya, mulai dari evaluasi tapak, pembangunan, komisioning, hingga dekomisioning. Spesialisasi ini juga sangat diperlukan bagi pemilik PLTN nanti, agar dapat menyiapkan laporan analisis keselamatan (LAK) instalasi nuklir terutama PLTN sesuai dengan ketentuan keselamatan yang berlaku di Indonesia dan internasional, pengoperasian dan perawatan. Kurikulum Program Magister Rekayasa Energi Nuklir terstruktur dalam 42 SKS untuk diselesaikan dalam 4 semester (2 tahun akademik). Pada semester pertama, kedua dan ketiga, mahasiswa program Magister Rekayasa Energi Nuklir diharuskan mengambil 4 matakuliah (12 sks) yang terdiri dari matakuliah wajib dan matakuliah pilihan. 2. PEMBANGUNAN PLTN DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA PLTN 1 dan 2 dilakukan pada Tahun 2008 dan konstruksi PLTN 1 akan mulai dilakukan pada Tahun PLTN 1 diharapkan dapat beroperasi pada tahun PLTN 2 direncanakan dibangun pada tahun 2011 dan selesai pada tahun Setelah PLTN 1 dan 2 mulai beroperasi, PLTN 3 dan 4 akan dimulai dibangun pada tahun 2018 dan 2019, dan diharapkan masing-masing dapat beroperasi pada tahun 2023 dan Kebutuhan sumber daya manusia dalam pembangunan PLTN diperlihatkan pada Gambar 2[1]. Dari Gambar ini terlihat bahwa pembangunan PLTN akan melibatkan ribuan profesional, teknisi, tukang ahli, dan para laboran mulai dari saat perencanaan, perancangan teknik, pembangunan, pengujan dan pengoperasian. Kebutuhan sumber daya manusia terbesar terjadi pada periode pembangunan. Yang dimaksud dengan tenaga professional adalah para sarjana dan magister teknik dan sarjana/magister bidang lainnya. Tabel 1[1] memperlihatkan perkiraan jumlah tenaga professional yang dibutuhkan pada setiap tahapan kegiatan pembanguan dan pengoperasian PLTN. Dari data tersebut terlihat bahwa lebih dari 90% tenaga professional merupakan magister atau sarjana teknik. Kebutuhan magister teknik hanya berjumlah 8% dari total professional teknik. Selanjutnya makalah ini yang dibahas hanyalah kebutuhan profesional magister teknik. Gambar 1 memperlihatkan jadwal tentatif pembangunan PLTN di Indonesia. Tender Pembentukan Owner Konstruksi PLTN-2 Tender PLTN 3&4 Konstruksi PLTN-4 Sosialisasi PLTN Tender PLTN 1&2 Operasi PLTN MWe Operasi PLTN MWe 2025 Perencanaan Energi Nasional Opsi Nuklir Keputusan Pembangunan PLTN Konstruksi PLTN MWe Operasi PLTN MWe Operasi PLTN-3 Konstruksi PLTN-3 Gambar 1. Jadwal tentatif pembangunan PLTN di Indonesia 67
3 2007 PLTN Gambar 2. Kebutuhan sumber daya manusia pada pembangunan dan pengoperasian PLTN Tabel 1. Kebutuhan tenaga profesional pada pembangunan dan pengoperasian PLTN[1] Pada Gambar 2 diperlihatkan juga tentatif jadwal pembangunan PLTN 1 di Indonesia. Dari gambar tersebut dapat terlihat bahwa penyiapan sumber daya manusia untuk pembangunan PLTN 1 dan 2 sedikit terlambat. Namun demikian penyiapan SDM untuk pengoperasian PLTN 1 dan 2 masih memungkinkan. Dengan demikian SDM yang 68
4 berkecimpung dalam bidang nuklir dan pembangkit tenaga listrik yang ada saat ini perlu dipersiapkan semaksimal mungkin. Namun demikian penyiapan ini sulit untuk dapat dilakukan dengan pendidikan formal mengingat posisi jabatan dan usia SDM tersebut. Tabel 2 memperlihatkan prediksi usia SDM yang diperlukan. Sebagai contoh kualifikasi manager pre-project PLTN yang diperlukan adalah S2 dengan pengalaman kerja minimal 10 tahun. Apabila lulus tepat waktu S2 pada usia 25 tahun, maka pada tahun 2010 pada saat proyek dimulai usianya minimal 35 tahun, atau pada tahun 2007 sudah mencapai 33 tahun. Pada seusia ini akan sulit dilakukan pengembangan melalui pendidikan formal mengingat posisi jabatan dan usianya yang seharusnya sudah lulus program doktor. Hal yang lebih sulit lagi apabila yang bersnagkutan belum memperoleh gelar magister. Oleh sebab itu untuk kegiatan pre project sampai dengan konstruksi SDM yang digunakan sebaiknya magister yang telah ada saat ini dengan penambahan keahlian spesifik dilakukan melalui pelatihan, dan magang paruh waktu. Untuk kebutuhan magister pada kegiatan commissioning dan pengoperasian PLTN, pembinaan SDM bisa dilakukan melalui pendidikan formal. Karena kegiatan tersebut baru akan dilakukanpada sekitar 2014 dan 2016 sehingga lulusan sarjana yang masih berusia sekitar 26 tahun, masih sempat dididik menjadi magister selama dua tahun, kemudian bekerja di bidang nuklir atau pembangkit listrik selama 10 tahun, sehingga pada tahun 2019 dapat menjadi manager pada suatu PLTN. Melihat kebutuhan yang mendesak ini maka maka perlu dilaksanakan pendidikan formal magister untuk penyipan tenaga-tenaga yang diperlukan untuk commissioning dan pengoperasian PLTN 1 dan 2, tenaga-tenaga ini kemudian nantinya dapat berperan pada saat perencanaan, perancangan dan pembangunan PLTN 3 dan 4. Perencanaan, perancangan dan pembangunan PLTN 1 dan 2 harus dilaksanakan sebagian oleh SDM yang ada saat ini dengan dibekali keahliaan spesialisasi di bidang nuklir melalui pelatihan dan magang, dan sebagian besar lagi oleh tenaga kerja asing. 3. PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM PENYIAPAN SDM NUKLIR Mengingat PLTN adalah instalsi kompleks yang memerlukan kehandalan dan keamanan yang tinggi, maka SDM yang menanganinya harus memiliki keahlian spesifik/spesialiasai nuklir disamping keahlian dasarnya. Tabel 3[1] memperlihatkan keahlian dasar dan spesialisasi yang diperlukan. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa keahlian dasar yang diperlukan bagi tenaga magister adalah bidang teknik, pembangkit listrik, mesin, elektro, atau nuklir. Sedangkan keahlian spesialisasi yang diperlukan adalah kehalian di bidang tenaga nukir, teknologi tenaga nuklir, dan bidang- Tabel 2. Prediksi usia tenaga magister pada kegiatan pembangunan dan pengoperasian PLTN 69
5 bidang nuklir lainya seperti keselamatan, satndar, dan peraturan sesuai dengan bidang pekerjaannya. Dari Tabel 3 tersebut juga dapat dilihat bahwa keahlian spesialisasi tersbut dapat diperoleh dari pengalaman kerja, pelatihan, magang di pembangkit atau industri nuklir, dan/atau melalui pendidikan formal. Perguruan tinggi mempunyai peran tidak hanay sebagai penyelenggara pendidikan formal bagi tenaga sarjana dan magister yang diperlukan, tetapi juga dapat berperan dalam pelaksanan studi, pengembangan, dan penelitian tenaga nuklir. Selain itu perguruan tinggi juga dapat menjadi tempat akumulasi pengetahuan yang dikembangkan tersebut. Pengetahuan yang terkumpul kemudian dapat didesiminasikan kembali melalui pelatihan dan pendidikan formal masa dating dengan kurikulum yang dikembangkan berdasarkan pengetahuan hasil studi, pengembangan dan penelitian tersebut. Pendidikan formal dapat dilaksanakan melalui program studi teknik mesin, teknik fisika, fisika, teknik kimia yang dilengkapi dengan mata kuliah nuklir sehingga berorientasi pada bidang tenaga nuklir atau nuklir baik pada strata sarjana maupun magister. Dapat juga di buat program studi khusus nuklir yang terintegarsi antara program sarjana dan magister. 4. PROGRAM MAGISTER REKAYASA ENERGI NUKLIR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Berdasarkan kebutuhan tenaga magister untuk PLTN, keahlian spesialisasi dan peran perguruan tinggi yang dibahas di atas, maka Pusat Rekayasa Industri ITB bekerja sama dengan Kelompok Keahlian Konversi Energi FTI ITB dan BAPETEN menyelengarakan kembali Program Studi Magister Rekayasa Energi Nuklir mulai tahun Tujuan pendidikan dari program studi ini adalah meningkatkan kemampuan sumber daya manusia Indonesia dalam menguasai berbagai aspek teknologi energi nuklir sehingga dapat berperan aktif dalam proses pemanfaatan energi nuklir di Indonesia. Tabel 3. Keahlian dasar dan spesialisasi yang harus dimiliki oleh tenaga magister di PLTN 70
6 Tabel 4. Mata kuliah program studi Magister Rekayasa Energi Nuklir ITB SEMESTER I SEMESTER II No Kode Nama Mata Kuliah SKS No Kode Nama Mata Kuliah SKS 1 EN6000 Analisis Teknik Terapan ( * ) 3 1 EN6004 Pengantar Teknologi 3 PLTN 2 EN6001 Dasar-dasar Rekayasa 3 2 EN6005 Analisis Reaktor Nuklir 3 Termal ( * ) 3 EN6002 Pengantar Sains & Rekayasa 3 3 EN6006 Termohidrolika Reaktor 3 Nuklir Nuklir 4 EN6003 Rekayasa Keselamatan- 3 4 EN5xxx Mata Kuliah Pilihan 3 Sistem Pembangkit Energi Jumlah SKS 12 Jumlah SKS 12 SEMESTER III SEMESTER IV No Kode Nama Mata Kuliah SKS No Kode Nama Mata Kuliah SKS 1 EN6007 Analisis Struktur dan Desain 3 1 ENxxxx Mata Kuliah Pilihan 3 Seismik PLTN 2 EN6008 Eksperimen/Praktikum 2 2 EN6099 Seminar dan Tugas Akhir 6 Reaktor Nuklir 3 EN6009 Seminar dan Penyusunan 1 Proposal Proyek Akhir 4 ENxxxx Mata Kuliah Pilihan 3 Jumlah SKS 9 Jumlah SKS 9 Catatan: ( * ) Matakuliah untuk leveling Tabel 5. (lanjutan ) daftar mata kuliah pilihan SEMESTER GANJIL/GENAP No Kode Nama Mata Kuliah SKS 1. EN5001 Analisis Keselamatan 3 Probabilistik 2. EN5002 Teknik Pengaturan 3 3. EN5003 Sistem Instrumentasi dan 3 Kendali PLTN Modern 4. EN5004 Pengantar Ilmu Bahan 3 Nuklir 5. EN5005 Jaminan Kualitas PLTN 3 6. EN5006 Sistem Pengawasan Nuklir 3 7. EN5007 Perencanaan Energi, 3 Ekonomi Pembangkitan, dan Ketenagalistrikan 8. EN5008 Kapita Selekta Rekayasa Energi Nuklir 3 Lulusan program studi ini diharapkan mampu : melakukan pemahaman desain melakukan analisis keselamatan untuk kepentingan perijinan teknologi dan tapak melaksanakan pengawasan pembangunan instalasi nuklir pada setiap tahapannya, mulai dari evaluasi dokumen tender, pengawasan pembangunan, komisioning, pengoperasian dan dekomisioning Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut disusun kurikulum empat semester yang diwujudkan dalam 42 sks kegiatan kuliah dan praktek. Daftar mata kuliah program studi ini dapat dilihat pada Tabel KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan yang telah dilakuan di atas dapat disimpulkan beberapa hal berikut: Penyiapan SDM dan program pengembangan SDM untuk pembangunan dan pengoperasian PLTN perlu segera dilakukan Program pengembangan SDM perlu dilakukan secara berkesinambungan karena jangka waktu pembangunan dan pengoperasian PLTN yang cukup lama. Namun demikian jumlah tenaga kerja spesialis yang hasilkan tidak perlu teralalu 71
7 banayka menginat jumlah PLTN yang relative sedikit. Program pengembangan SDM professional tingkat magister pada dasarnya adalah penambahan keahlian spesialis nuklir, dan hal ini dapat dilakukan melalui pengalaman kerja, pelatihan, pendidikan formal, dan/atau magang. Melihat kebutuhan tenaga professional magister teknik tersebut maka ITB bekerjasama dengan BAPETEN melaksanakan kembali Program Magister Rekayasa Energi Nuklir mulai tahun Dalam penyelenggaan program studi magister tersebut diperlukan kerjasama dengan BATAN, BAPETEN dan institusi lain baik dalam penyediaan tenaga pengajar maupun mahasiswa. 6. DAFTAR PUSTAKA 1. INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY, Manpower Development for Nuclear Power, a Guidebook, Technical Report Series No. 200, DISKUSI Henky P. Rahardjo-PTNBR: Mohon penjelasan kira-kira strata pendidikan mana yang disiapkan untuk operator reaktor dan supervisor reaktor? Ari Darmawan Pasek: Kualifikasi SDM untuk PLTN dapat dilihat di Technical Report Series No. 200 Tahun 1980, IAEA. Menurut dokumen ini operator dan supervisor masing-masing adalah S1 dan S2. Putranto Ilham Yazid-PTNBR: Setinggi apapun teknologi terapan, apabila sudah diaplikasikan, tentu menjadi suatu hal yang rutin. Demikian pula dengan PLTN. Karena itu, pengoperasian PLTN oleh tenaga S1 (operator), S2 (supervisor) dapat/ mungkin menjadi terlampau tinggi. Oleh karena itu perlu diberikan pendidikan tentang attitude kerja maupun motivasi terutama bagi operator PLTN yang berpendidikan terlampau tinggi tersebut. Ari Darmawan Pasek: Untuk sementara, kualifikasi operator dan supervisor adalah S1 dan S2, mengingat belum adanya pengalaman pengoperasian PLTN. Apabila telah memiliki pengalaman dan pengetahuan pengoperasian dan telah terbukti SOP yang diterapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang timbul, maka kualifikasi operator dapat diturunkan. Jupiter Sitorus-PTRKN: Sangat berterima kasih atas adanya program penyiapan SDM untuk PLTN ini di ITB karena hal ini dapat menjawab keraguan masyarakat tentang penyiapan SDM PLTN. Usul kami, apakah ada kemungkinan untuk membuat link/ kerjasama dengan universitas di negara maju dalam bidang PLTN, sehingga masyarakat mengetahui bahwa memang ada pengajar dari negara maju yang memiliki PLTN (misalnya Korsel, Jepang, dst) Ari Darmawan Pasek: Saat ini, pelaksana Program Magister Rekayasa Energi Nuklir yaitu kelompok keahlian Konversi Energi FTI-ITB dan Pusat Rekayasa Industri ITB mempunyai nota kesepakatan dengan Prof. Aritomi dari Nuclear Research Labolatory-Tokyo Institute of Technology. Banyak program kerjasama yang diturunkan oleh TIT tetapi belum dapat dipenuhi oleh ITB karena keterbatasan SDM. Degan adanya mahasiswa REN, mudah-mudahan tawaran program dari TIT dapat dipenuhi. Teuku Alfa PTNBR BATAN : 1. Menurut tabel yang ditampilkan: SDM untuk pembangunan PLTN hanya membutuhkan training atau pelatihan selama 1-2 tahun. Apakah ini berarti bahwa riset atau pengalaman BATAN selama tahun tidak ada gunanya? 72
8 2. Kurikulum S2 Teknik Nuklir yang sedang dibuat, kelihatannya terlalu berorientasi Mechanical and Electrical Engineering. Apakah tidak ada rencana membuat kurikulum yang mencakup Reactor Physics, Thermalhydraulic, Material Science, and Instrumentation? Ari Darmawan Pasek: 1. Riset dan pengalaman BATAN selama tahun merupakan modal utama dalam pembangunan dan pengoperasian nuklir. Pengalaman kerja di bidang nuklir merupakan persyaratan atau kualifikasi utama yang diperlukan sebelum kebutuhan spesialisasi lainnya. 2. Kurikulum program Rekayasa Energi Nuklir ITB memang berorientasi ke Teknik Mesin dan Sipil. Hal ini sesuai dengan tahapan pengawasan pembangunan PLTN, tetapi tidak mengesampingkan persyaratan kurikulum TeknikMesin dimana program ini dirintis dan diadakan. 73
PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM MENDUKUNG PEMANFAATAN ENERGI NUKLIR
PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM MENDUKUNG PEMANFAATAN ENERGI NUKLIR Ari Darmawan Pasek Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung Email: ari@termo.pauir.itb.ac.id ABSTRAK Dengan adanya
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PENGAWASAN PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN PLTN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PENGAWASAN PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN PLTN PENDAHULUAN Pemenuhan kebutuhan energi pada sektor a.l.: rumah tangga, industri, transportasi dari tahun ke tahun terus
Lebih terperinciPENGAWASAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR DALAM BIDANG ENERGI
Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir PENGAWASAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR DALAM BIDANG ENERGI BAPETEN Sukarman Aminjoyo Badan Pengawas Tenaga Nuklir ( BAPETEN ) Jl. Gajah Mada No. 8 Jakarta INDONESIA http/www.bapeten.go.id.
Lebih terperinciTANTANGAN PUSAT LISTRIK TENAGA NUKLIR PERTAMA (PLTN I): SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
TANTANGAN PUSAT LISTRIK TENAGA NUKLIR PERTAMA (PLTN I): SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) LILIANA Y. PANDI, YUSRI HENI NA, BUDI ROHMAN Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir
Lebih terperinciDokumen Kurikulum Program Studi : Ilmu dan Teknik Material
Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Ilmu dan Teknik Material Fakultas : Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode
Lebih terperinciPENYIAPAN SDM UNTUK PLTN PERTAMA DI INDONESIA
PENYIAPAN SDM UNTUK PLTN PERTAMA DI INDONESIA Hendriyanto Haditjahyono Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional Pusat Penelitian Tenaga Nuklir Pasar Jumat Jl. Lebak Bulus Raya No. 9,
Lebih terperinciDokumen Kurikulum Program Studi : Doktor Teknik Fisika
Dokumen Kurikulum 203-208 Program Studi : Doktor Teknik Fisika Fakultas : Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen Total Halaman
Lebih terperinciDokumen Kurikulum Program Studi : Teknik Tenaga Listrik. Lampiran II
Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Teknik Lampiran II Sekolah Teknik Elektro Dan Informatika Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen
Lebih terperinciDokumen Kurikulum Program Studi : Teknik Mesin
Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Teknik Mesin Fakultas : Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen Total
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 106, 2006 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4668) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciDokumen Kurikulum Program Studi : Aeronotika dan Astronotika
Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Aeronotika dan Fakultas : Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen Total Halaman
Lebih terperinciDokumen Kurikulum Program Studi : Arsitektur
Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Arsitektur Fakultas : Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung Total Bidang Halaman Kode Akademik Dokumen dan Kemahasiswaan
Lebih terperinciDokumen Kurikulum Program Studi Doktor Teknik Geofisika
Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi Doktor Teknik Geofisika Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode
Lebih terperinciDI PT. PERTAMINA (Persero) RU-VI BALONGAN INDRAMAYU
PROPOSAL KERJA PRAKTEK DI PT. PERTAMINA (Persero) RU-VI BALONGAN INDRAMAYU Disusun Oleh : 1. Riskiawan H1C010030 2. Hoiri H1C010049 3. Muh. Ayip F H1C010074 KEMENTERIAN NASIONAL FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
Lebih terperinciAnalisis netronik 3-D tentang Skenario SUPEL pada BWR
1 DESKRIPSI RISET I (Daur Ulang Secara Langsung Limbah Nuklir dengan Metode SUPEL Menuju Zero Release Waste) 1.1 Deskripsi singkat Kebutuhan energi global yang terus meningkat menjadi salah satu pendorong
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
1 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciKode Dokumen. Versi. Kemahasiswaan. Institut Teknologi. 8 April
Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi Doktor Teknik Sipil Fakultas: Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen
Lebih terperinci',-&$ '. '. "!H~" u ~~~ I~... PROGRAM MAGI R logistik PROPOSAL. (Revisi ke-3) FAKULTAS TEKNOLOGIINDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG III,..I. flii ,.
PROPOSAL PROGRAM MAGI R logistik (Revisi ke3) / ',&$ I., ' "!H" u flii,.' III. III,I FAKULTAS TEKNOLOGIINDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2011 r. ' Ringkasan Eksekutif Tren perkembangan industri global
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinci2. PERSYARATAN UNTUK PENGKAJIAN KESELAMATAN DALAM PROSES PERIJINAN REAKTOR RISET
2. PERSYARATAN UNTUK PENGKAJIAN KESELAMATAN DALAM PROSES PERIJINAN REAKTOR RISET KRITERIA DAN TANGGUNG-JAWAB PENGKAJIAN 201. Untuk suatu reaktor riset yang akan dibangun (atau mengalami suatu modifikasi
Lebih terperinciDokumen Kurikulum Program Studi : Aeronotika dan Astronotika. Lampiran II
Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Aeronotika Lampiran II Fakultas : Fakultas Teknik Mesin dan Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciDokumen Kurikulum Program Studi : Teknik Industri Lampiran II
Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Teknik Lampiran II Fakultas : Teknologi Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen Total Halaman Kur2013-S1-TI
Lebih terperinciDokumen Kurikulum Program Studi : Magister Teknik Fisika
Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Magister Teknik Fisika Fakultas : Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen Total
Lebih terperinciDeskripsi Umum, Learning Outcomes, dan Kurikulum Inti Program Studi Teknik Industri
Deskripsi Umum, Learning Outcomes, dan Kurikulum Inti Program Studi Teknik Industri Oleh: Dr. Ir. TMA. Ari Samadhi, M.Sc. Rapat BKSTI, Bandung 10 Oktober 2012 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
Lebih terperinciLampiran IV.a : Prospektus Perguruan Tinggi di Indonesia: UGM, ITB, UI, STTN
Lampiran IV.a : Prospektus Perguruan Tinggi di Indonesia: UGM, ITB, UI, STTN UNIVERSITAS GAJAH MADA Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi didirikan pada tanggal 19 Desember 1949 dan sekarang memiliki 18
Lebih terperinciDokumen Kurikulum Program Studi : Magister Instrumentasi dan Kontrol
Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Magister Instrumentasi dan Kontrol Fakultas : Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.838, 2013 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR. Izin Bekerja. Petugas Instalasi dari Bahan Nuklir. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2013
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TENTANG IZIN BEKERJA PETUGAS IBN
RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TENTANG IZIN BEKERJA PETUGAS IBN DIREKTORAT PENGATURAN PENGAWASAN INSTALASI DAN BAHAN NUKLIR BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TAHUN 2012 -1- RANCANGAN
Lebih terperinciKAJIAN PERPANJANGAN UMUR OPERASI REAKTOR RISET DI INDONESIA
KAJIAN PERPANJANGAN UMUR OPERASI REAKTOR RISET DI INDONESIA S. Nitiswati 1), Djoko H.N 1), Yudi Pramono 2) 1) Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir BATAN 2) Direktorat Pengaturan, Pengawasan Instalasi
Lebih terperinciDokumen Kurikulum Program Studi : Magister Teknik Geofisika
Dokumen Kurikulum 013-018 Program Studi : Magister Teknik Geofisika Fakultas : Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciWORKSHOP AKADEMIK UNTUK PROGRAM MAGISTER
WORKSHOP AKADEMIK UNTUK PROGRAM MAGISTER Program Studi Magister Teknik Sistem Program Pascasarjana Fakultas Teknik UGM Kamis, 01 Desember 2016 Hotel Grand Tjokro Yogyakarta PROFIL MAGISTER TEKNIK SISTEM
Lebih terperinciKAJIAN TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI SDM BAPETEN MELALUI PERUBAHAN KURIKULUM MAGISTER REKAYASA KESELAMATAN
KAJIAN TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI SDM BAPETEN MELALUI PERUBAHAN KURIKULUM MAGISTER REKAYASA KESELAMATAN AMIN S. ZARKASI, SUDARTO P2STPIBN, BAPETEN Abstrak Operasional pembangkit listrik baik dengan
Lebih terperinciPEMETAAN DAN PENYIAPAN SDM TAHAP PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN PLTN DI INDONESIA
PEMETAAN DAN PENYIAPAN SDM TAHAP PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN PLTN DI INDONESIA Moch. Djoko Birmano, Yohanes Dwi Anggoro Pusat Pengembangan Energi Nuklir (PPEN), BATAN Jl. Kuningan Barat, Mampang Prapatan,
Lebih terperinciBadan Tenaga Nuklir Nasional 2012
logo lembaga B.27 Pengumpulan Data dan Penyiapan Prosedur untuk Mendukung Program Dekomisioning Reaktor TRIGA 2000 Bandung Dr. Ir. Efrizon Umar Drs. Ketut Kamajaya, M.T Dra. Azmairit Aziz Drs. Edison Sihombing,
Lebih terperinciKETENTUAN KESELAMATAN DEKOMISIONG REAKTOR NUKLIR 1
KETENTUAN KESELAMATAN DEKOMISIONG REAKTOR NUKLIR 1 Dewi Prima Meiliasari, Zulfiandri, dan Taruniyati Handayani Direktorat Pengaturan Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir Badan Pengawas Tenaga Nuklir ABSTRAK.
Lebih terperinciLAPORAN PERJALANAN DINAS
LAPORAN PERJALANAN DINAS Pelapor : Topan Setiadipura NIP : 19800605 200604 1 006 Unit Kerja : Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir 1. Nama Kegiatan Technical Meeting to Review First Draft of
Lebih terperinciDokumen Kurikulum Program Studi Teknik Mesin Lampiran I
Dokumen Kurikulum 201-2018 Program Studi Teknik Mesin Lampiran I Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen
Lebih terperinciSPESIFIKASI DAN KOMPETENSI LULUSAN PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
SPESIFIKASI DAN KOMPETENSI LULUSAN PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN TAHUN 2015 1 I. Pendahuluan Berdasarkan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR DAN PEMANFAATAN BAHAN NUKLIR
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR DAN PEMANFAATAN BAHAN NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR DAN PEMANFAATAN BAHAN NUKLIR
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR DAN PEMANFAATAN BAHAN NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciPANDUAN ATURAN PELAKSANAAN TUGAS SARJANA
PANDUAN ATURAN PELAKSANAAN TUGAS SARJANA PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2006 1 DAFTAR ISI Hal 1. Pendahuluan 1 2. Persyaratan Pengambilan dan Pendaftaran
Lebih terperinciKESIAPAN SDM ANALISIS KESELAMATAN PROBABILISTIK DALAM PLTN PERTAMA DI INDONESIA
YOGYAKARTA, 25-26 AGUSTUS 2008 KESIAPAN SDM ANALISIS KESELAMATAN PROBABILISTIK DALAM PLTN PERTAMA DI INDONESIA D.T. SONY TJAHYANI Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir BATAN Kawasan Puspiptek,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat terbatas, oleh karenanya Jepang melakukan terobosan inovasi dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan industri pada suatu negara tidak terlepas dari ketersediaan sumber daya energi yang memadai, Jepang misalnya memiliki sumber daya alam yang sangat
Lebih terperinciDokumen Kurikulum Program Studi : Doktor Teknik Elektro dan Informatika
Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Doktor Teknik Elektro dan Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi
Lebih terperinciDokumen Kurikulum Program Studi : Doktor Rekayasa Pertambangan
Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Doktor Rekayasa Pertambangan Fakultas : Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciAkreditasi Program Studi di PTN-bh
Akreditasi Program Studi di PTN-bh Prof. Tineke Mandang Dr. Wawan Hermawan Prof. Noor Endah Prof. Renanto Topik Bahasan 1. Peraturan Akreditasi Nasional 2. Pembukaan Program Studi PTN Badan Hukum 3. Nomenklatur
Lebih terperinciKURIKULUM TEKNIK MESIN 2016
KURIKULUM TEKNIK MESIN 06 INFORMASI JURUSAN TEKNIK MESIN Jurusan Teknik Mesin berada dibawah Fakultas Teknik yang dipimpin oleh seorang Dekan dengan dibantu oleh orang Pembantu Dekan. Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciDoktor Ekonomi, Kekhususan Manajemen Bisnis Penyelenggara Fakultas Ekonomi
Doktor Ekonomi, Kekhususan Manajemen Bisnis Penyelenggara Fakultas Ekonomi Pengelola Program Ketua Program : Prof. Dr. Sucherly, SE., MS Sekretaris Bidang Akademik : Prof.Dr. Rina Indiastuti, MSIE Sekretaris
Lebih terperinciPanduan Akademik Program Studi Teknik Industri
Panduan Akademik Program Studi Teknik Industri 1. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Mutu Prodi a. Visi Menjadi Program Studi Unggulan Pendidikan Technopreneur Berkualitas Global pada Tahun 2020 Dilandasi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebaliknya yang lemah akan menghambat dan bertentangan dengan tujuan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya organisasi merupakan suatu kekuatan sosial yang tidak tampak, yang dapat menggerakkan orang-orang dalam suatu organisasi untuk melakukan aktivitas
Lebih terperinciKAJIAN KEBUTUHAN SDM REAKTOR DAYA EKSPERIMENTAL (RDE) TAHAP IMPLEMENTASI PROYEK
KAJIAN KEBUTUHAN SDM REAKTOR DAYA EKSPERIMENTAL (RDE) TAHAP IMPLEMENTASI PROYEK Moch. Djoko Birmano PKSEN, BATAN, Jakarta, Indonesia, birmano@batan.go.id ABSTRAK KAJIAN KEBUTUHAN SDM REAKTOR DAYA EKSPERIMENTAL
Lebih terperinciAgama I. Bahasa Inggris I. Bahasa Indonesia. Kalkulus. Fisika Elektro. Pengantar Teknik Elektro. Laboratorium Pengantar Teknik Elektro
Kurikulum Baru 2013 Kurikulum 2004 No. Kode Nama Mata Kuliah Course Title SKS Semester I 1 TEI 1111 2 TEP 1111 3 TEI 1112 4 TEP 1112 5 TEP 1113 6 1111 1111P 8 TEP 1114 9 TEI 1113 Semester II 1 TEI 2211
Lebih terperinciDinamika Kurikulum Program Sarjana TEKNIK ELEKTRO INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS) Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng.
Dinamika Kurikulum Program Sarjana TEKNIK ELEKTRO INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS) Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. 1 2 OUTLINE Pendahuluan Bidang Keahlian Konsep Penyusunan Kurikulum Catatan Penting
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR : 07/Ka-BAPETEN/V-99 TENTANG JAMINAN KUALITAS INSTALASI NUKLIR
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR : 07/Ka-BAPETEN/V-99 TENTANG JAMINAN KUALITAS INSTALASI NUKLIR KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, Menimbang : a. bahwa teknologi nuklir sudah mencapai
Lebih terperinciDokumen Kurikulum Program Studi : Arsitektur. Lampiran II
Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Arsitektur Lampiran II Fakultas : Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung Total Bidang Halaman Kode Akademik Dokumen
Lebih terperinciSELAMAT DATANG DI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA
SELAMAT DATANG DI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA Om Swastiastu LAPORAN HASIL LOKAKARYA PRODI PASCASARJANA TANGGAL 18 MARET 2015 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI dan IMPLEMENTASI PERMEN
Lebih terperinciBadan Tenaga Nuklir Nasional 2012
BATAN B.38 ANALISIS KONSEKUENSI KECELAKAAN PARAH PRESSURIZED WATER REACTOR DENGAN BACKWARDS METHOD Dr. Ir. Pande Made Udiyani Dr. Jupiter Sitorus Pane, M.Sc Drs. Sri Kuntjoro Ir. Sugiyanto Ir. Suharno,
Lebih terperinciREKRUTMEN REGULAR TAHAP III TAHUN 2016
REKRUTMEN REGULAR TAHAP III TAHUN 2016 1. Persyaratan Administrasi 1. Jenis Kelamin : a. Laki-laki untuk Teknik b. Laki-laki/Perempuan untuk Non Teknik 2. Usia : - S1/D4 : 1988 - D3 : 1991 dan sesudahnya
Lebih terperinciPROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK PERTAMBANGAN PERIODE JANUARI DESEMBER 2016
PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK PERTAMBANGAN PERIODE JANUARI DESEMBER 2016 FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016 Visi : Misi : "Pendidikan Program Sarjana Teknik Pertambangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan sumber daya lainnya. Berdasarkan Pasal 1 angka 3 Peraturan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan listrik nasional memerlukan energi baru untuk lebih memanfaatkan sumber daya lainnya. Berdasarkan Pasal 1 angka 3 Peraturan Presiden Nomor 5 tahun
Lebih terperinciKETENTUAN EKIVALENSI KURIKULUM JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER
KETENTUAN EKIVALENSI KURIKULUM JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER. SKS Mata kuliah pada kurikulum lama seluruhnya diakui, kekurangannya diambilkan di kurikulum baru (kode Baru) sesuai dengan hasil ekivalensi
Lebih terperinciPENYIAPAN PENDIDIKAN SDM KUALIFIKASI NUKLIR UNTUK PEMBANGUNAN PLTN DI INDONESIA
PENYIAPAN PENDIDIKAN SDM KUALIFIKASI NUKLIR UNTUK PEMBANGUNAN PLTN DI INDONESIA WISNU ARYA WARDHANA, SUDARYO, SUPRIYONO Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 1008, DIY 55010 Telp.
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciDokumen Kurikulum Program Studi : Doktor Kimia
Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Doktor Kimia Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen
Lebih terperinciASPEK KESELAMATAN TERHADAP BAHAYA RADIASI NUKLIR, LIMBAH RADIOAKTIF DAN BENCANA GEMPA PADA PLTN DI INDONESIA SKRIPSI
ASPEK KESELAMATAN TERHADAP BAHAYA RADIASI NUKLIR, LIMBAH RADIOAKTIF DAN BENCANA GEMPA PADA PLTN DI INDONESIA SKRIPSI Oleh NAUSA NUGRAHA SP. 04 02 02 0471 DEPARTEMEN TEKNIK MESIN PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
Lebih terperinciDokumen Kurikulum Program Studi : Rekayasa Hayati Lampiran II
Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Lampiran II Fakultas : Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen
Lebih terperinciCapaian pembelajaran program Diploma (D3), Sarjana (S1), Master (S2), dan Doktor (S3) di tingkat ITS dan Jurusan
Capaian pembelajaran program Diploma (D3), Sarjana (S1), Master (S2), dan Doktor (S3) di tingkat ITS dan Jurusan Unsur KKNI Sikap dan Tata Nilai Kemampuan Kerja ITS Jurusan Bertagwa kepada Tuhan Yang Maha
Lebih terperinciDokumen Kurikulum Program Studi : Teknik Informatika. Lampiran II
Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Teknik Informatika Lampiran II Sekolah Teknik Elektro dan Infomatika Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciRENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN
RENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN 2013 2022 SK: 062/SK.Kap/JTM/FT/UP/VII/2014 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN...1 BAB II VISI DAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinci::Sekolah Pascasarjana IPB (Institut Pertanian Bogor)::
Contributed by Administrator adalah program pendidikan strata 3 (S3) yang ditujukan untuk memperoleh gelar akademik doktor sebagai gelar akademik tertinggi. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan
Lebih terperinciUsulan Kurikulum Inti Program Studi Teknik Industri Berbasis KKNI
Usulan Kurikulum Inti Program Studi Teknik Industri Berbasis KKNI Badan Kerja Sama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri Indonesia (BKSTI) Yogyakarta, 15 September 2012 Pembahasan Apakah KKNI
Lebih terperinciLAPORAN KETUA PANITIA DALAM PEMBUKAAN LOKAKARYA KOMPUTASI DALAM SAINS DAN TEKNOLOGI NUKLIR 2010
LAPORAN KETUA PANITIA DALAM PEMBUKAAN LOKAKARYA Yth. Bapak Kepala BATAN, Yth. Para Pejabat Eselon I dan II BATAN, Yth. Pembicara Tamu, Ibu Prof. Dr. Ir. Aniati Murni Arymurthy, M.Sc. dari Universitas Indonesia,
Lebih terperinciPANDUAN PROGRAM HIBAH REVITALISASI LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN SELEKSI TAHAP II
PANDUAN PROGRAM HIBAH REVITALISASI LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN SELEKSI TAHAP II DIREKTORAT PEMBELAJARAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. besar yang kompleks. Pertama, keterbatasan dana yang diperoleh lembaga-lembaga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan Dunia pendidikan Indonesia saat ini setidaknya menghadapi empat tantangan besar yang kompleks. Pertama, keterbatasan dana yang diperoleh lembaga-lembaga pendidikan masyarakat
Lebih terperinciSTUDI KOMPARASI PP NO. 43/2006, PP NO. 35/2002 DAN PP NO. 8/2007 TERHADAP RENCANA PENGELOLAAN DANA DEKOMISIONING REAKTOR DAYA
STUDI KOMPARASI PP NO. 43/2006, PP NO. 35/2002 DAN PP NO. 8/2007 TERHADAP RENCANA PENGELOLAAN DANA DEKOMISIONING REAKTOR DAYA AKHMAD KHUSYAIRI, AKHMAD MUKTAF HAIFANI Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Lebih terperinciKONTRIBUSI MANAJEMEN PROYEK DALAM PROYEK PEMBANGUNAN PLTN
KONTRIBUSI MANAJEMEN PROYEK DALAM PROYEK PEMBANGUNAN PLTN Sudaryo STTN-BATAN Jl Babarsari Kotak Pos 6101 YKBB 55281 Yogyakarta INTISARI : KONTRIBUSI MANAJEMEN PROYEK DALAM PROYEK PEMBANGUNAN PLTN. Telah
Lebih terperinciJadwal dan Materi Test Tahun Ajaran 2013/2014 Sekolah Pascasarjana Institut Teknologi Bandung
Jadwal dan Materi Test Tahun Ajaran 2013/2014 Sekolah Pascasarjana Institut Teknologi Bandung NO FAK/SEK PROGRAM STUDI MATERI TES I I. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) 1 Matematika
Lebih terperinciSPESIFIKASI DAN KOMPETENSI PROGRAM STUDI
SPESIFIKASI DAN KOMPETENSI PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN JENJANG PENDIDIKAN SARJANA(S1) DISUSUN O L E H GUGUS KENDALI MUTU PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA M E D A N 2014 PROGRAM
Lebih terperinciPEDOMAN MAGANG DU/DI 2016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
PEDOMAN MAGANG DU/DI 2016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Magang DU/DI Magang Dunia Usaha/Dunia
Lebih terperinciBADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2012
BATAN B.41 ANALISIS KECELAKAAN PARAH REAKTOR DAYA PRESSURIZED WATER REACTOR MAJU BELAJAR DARI KEJADIAN FUKUSHIMA MENGGUNAKAN RELAP/SCDAPSIM 1. Ir. Surip Widodo, M.IT 2. Dipl.Ing. (FH) Andi Sofrany Ekariansyah
Lebih terperinciNuklir sebagai Energi Pedang Bermata Dua. Sarah Amalia Nursani. Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya
Nuklir sebagai Energi Pedang Bermata Dua Sarah Amalia Nursani Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya PAPER Nuklir sebagai Energi Pedang Bermata Dua Sarah Amalia Nursani Fakultas Hukum Universitas
Lebih terperinciLAPORAN HASIL SAR SEMESTER GENAP 2016/2017
LAPORAN HASIL SAR PANDUAN PEMBENTUKA PANDUAN PEMBENTUKAN ORGANISASI SEMESTER GENAP 2016/2017 KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2017 i Laporan SAR Semester Genap 2016/2017
Lebih terperinciHIMPUNAN PERATURAN YANG BERKAITAN DENGAN PENANAMAN MODAL TAHUN 2014
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL HIMPUNAN PERATURAN YANG BERKAITAN DENGAN PENANAMAN MODAL TAHUN 2014 BUKU III Biro Peraturan Perundang-undangan, Humas dan Tata Usaha Pimpinan BKPM 2015 DAFTAR ISI 1. PERATURAN
Lebih terperinciPROGRAM STUDI SARJANA, MAGISTER DAN DOKTOR TEKNIK GEOFISIKA PERIODE JANUARI DESEMBER 2016
PROGRAM STUDI SARJANA, MAGISTER DAN DOKTOR TEKNIK GEOFISIKA PERIODE JANUARI DESEMBER 2016 FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016 Visi dan Misi Program Studi Menjadi
Lebih terperinciSTANDAR 5. KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK
STANDAR 5. KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK 5.1. KURIKULUM Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi, bahan kajian, maupun bahan pelajaran serta cara
Lebih terperinciBerdasarkan pertimbangan di atas disusunlah kompetensi lulusan Program Studi Teknik Mesin sebagai berikut:
Kurikulum Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi, bahan kajian, maupun bahan pelajaran serta cara penyampaiannya, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman
Lebih terperinciPeran Dunia Pendidikan Dalam Memajukan Teknologi PLTN di Indonesia
Peran Dunia Pendidikan Dalam Memajukan Teknologi PLTN di Indonesia Ade Gafar Abdullah Electrical Power Systems Research Group (EPSRG) Electrical Engineering Departement Indonesia University of Education
Lebih terperinciPROGRAM PERATURAN DALAM PENGAWASAN PLTN UNTUK MENYONGSONG PEMBANGUNAN PLTN 1)
PROGRAM PERATURAN DALAM PENGAWASAN PLTN UNTUK MENYONGSONG PEMBANGUNAN PLTN 1) Amil Mardha, Khoirul Huda dan Anri Amaldi Ridwan Direktorat Pengaturan Pengawasan Instalasi Dan Bahan Nuklir Badan Pengawas
Lebih terperinciSISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN RADIASI
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN RADIASI B.Y. Eko Budi Jumpeno Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi BATAN Jalan Cinere Pasar Jumat, Jakarta 12440 PO Box 7043 JKSKL, Jakarta 12070 PENDAHULUAN Pemanfaatan
Lebih terperinciMAGISTER PROGRAM. Itenas Unggul dan Mandiri TEKNIK MESIN TEKNIK INDUSTRI TEKNIK SIPIL. Tahun Ajaran 2014/2015. www.itenas.ac.id
Itenas Unggul dan Mandiri PROGRAM MAGISTER TEKNIK MESIN TEKNIK INDUSTRI TEKNIK SIPIL Tahun Ajaran 2014/2015 Jl. P.K.H. Hasan Mustafa No. 23 Bandung 40124 Telp. (022) 7272215-7208898, Fax. (022) 7202892
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) merupakan salah satu solusi terbaik untuk mengatasi krisis energi yang dihadapi Indonesia. Energi nuklir yang seringkali dicap jelek sebagai
Lebih terperinciKONSEP PENGEMBANGAN SDM PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN BIDANG PEMBANGKITAN PUSAT LISTRIK TENAGA NUKLIR
KONSEP PENGEMBANGAN SDM PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN BIDANG PEMBANGKITAN PUSAT LISTRIK TENAGA NUKLIR 2010 Daftar Isi Daftar Isi... 2 I. Pendahuluan... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Tujuan... 3 3. Ruang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari-hari, kita sangat membutuhkan energi listrik, seperti saat kita berangkat dari rumah untuk bekerja, kuliah, rekreasi, acara keluarga ataupun
Lebih terperinciDokumen Kurikulum Program Studi : Doktor Teknik Elektro dan Informatika. Lampiran I
Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Doktor Teknik Elektro dan Informatika Lampiran I Fakultas : Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
Lebih terperinci2 2 Web Programming Cloud Computing
Paket_MK Paket Mata Kuliah PILIHAN (latar-belakang TKKE) Paket Nama Mata Kuliah SKS Paket-paket TEKNIK KOMPUTER: TK-1 Arsitektur Komputer (1) Arsitektur Komputer 1 + PRAKTIKUM 3 (semester 5) Komputer Digital
Lebih terperinciSosialisasi Mekanisme Peminatan Angkatan 2013
Sosialisasi Mekanisme Peminatan Angkatan 2013 Telkom Applied Science School Bandung, 4 November 2014 Gedung Selaru, Aula Lantai 3 Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom Komputerisasi A k u n t a n s
Lebih terperinciBAB II STRUKTUR KURIKULUM
BAB II STRUKTUR KURIKULUM Sebagaimana telah diuraikan dalam Bab I, yang paling mendasar dari Kurikulum 2015 ini adalah perubahan orientasi-nya, yang sebelumnya ber-orientasi pada kompetensi (profil lulusan)
Lebih terperinci