BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Laju Kedatangan Paket Data Komunikasi Real Time

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Laju Kedatangan Paket Data Komunikasi Real Time"

Transkripsi

1 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Ekstraksi Hasil Pengumpulan Data Laju Kedatangan Paket Data Komunikasi Real Time Jumlah paket yang dipertukarkan dalam rentang waktu tertentu merupakan salah satu besaran untuk menentukan utilisasi saluran. Utilisasi yang tinggi tentunya akan memperbesar peluang bahwa paket data akan tertunda atau pun ditolak. Analisis besaran ini dilakukan terhadap sejumlah paket data (yang melalui saluran WAN) dengan mencatat jumlah paket yang tiba dalam rentang 1000 ms (1 detik). Panggilan telepon VoIP yang dilakukan menggunakan codec G.711, dan intensitasnya adalah tetap dalam seluruh percobaan dalam skripsi ini. Program komputer yang dibuat dapat melakukan analisis tersebut dan memberikan hasil sebagai berikut. A. Untuk Saluran WAN Dengan Kapasitas 64 Kbps Jumlah paket data yang dianalisa = 0000 paket (pada server) Jumlah paket yang melalui WAN (melalui router) = 485 Selisih waktu antara paket pertama dan terakhir = 113,136 s Rata-rata jumlah kedatangan paket per interval waktu λ = 483 paket 113,136 s = 37,875 paket/s. Jumlah kedatangan paket data (dalam rentang) maksimum = 40 Jumlah kedatangan paket data (dalam rentang) minimum = 14

2 97 Tabel 5.1 Sebaran Kedatangan Paket Data Real Time (Saluran 64 Kbps) X i F i XF i i Total Tabel 5.1 menampilkan jumlah kedatangan paket data dalam rentang 1000 ms (Xi) dan frekuensi terjadinya (Fi). Data yang ditampilkan hanyalah data dengan frekuensi yang lebih dari 5. Pendekatan laju kedatangan paket data yang lebih tepat ( λ ) dari data memberikan hasil sebagai berikut. adalah XF ˆ i i λ = F i ˆ 106 λ = = 37, 6875 paket data per detik 3 Estimasi peluang kedatangan paket data (Poisson) dalam rentang x 37,6875 e 37, 6875 px ( ) =, dengan e =,718. x! Untuk menghitung peluang terjadinya penundaan atau penolakan pada paket, akan dilakukan pendekatan dengan menggunakan rumus Erlang. Rumus ini mengasumsikan laju kedatangan permintaan dan pelayanan mengikuti distribusi Poisson. Penelitian yang dilakukan oleh Cao et al., menunjukkan bahwa untuk melakukan perhitungan trafik di internet dapat digunakan distribusi Poisson. Penggunaan asumsi ini juga diperkuat

3 98 dengan karakteristik dari distribusi ini yang memberikan kemudahan dalam penghitungan matematis. Akan dilakukan uji kebaikan suai kai kuadrat untuk menguji data yang diambil. Hasil dari uji ini akan digunakan untuk menguji hipotesis sebagai berikut. H 0 : Laju kedatangan paket data real time memiliki distribusi Poisson H 1 : Laju kedatangan paket data real time tidak memiliki distribusi Poisson Untuk uji kebaikan suai kai kuadrat (chi-square), hipotesis H 0 akan diterima dengan tingat kepercayaan α bila hasil perhitungan χ lebih kecil dari nilai tabel untuk χ 1 α, v 1. Pernyataan yang lebih tepat adalah H0 akan ditolak bila χ hasil perhitungan > χ 1 α, v 1. Paxson dan Sally (1995) mengemukakan bahwa terdapat kekurangan dari penggunaan distribusi Poisson untuk menggambarkan kedatangan paket data internet. Untuk pengujian, akan digunakan nilai penerimaan yang cukup besar, yaitu nilai α = 0.. Nilai v (derajat bebas) yang dipakai, v = 4-1 =3 (derajat bebas). Menurut jika sebuah peubah acak memiliki distribusi Poisson dengan nilai λ yang besar (>30), dapat dilakukan pendekatan dengan menggunakan distribusi normal. Dengan demikian fungsi yang dipakai adalah sebagai berikut. 1 p( x) = e σ π ( x μ ) σ

4 99 px ( ) = 1 e 37, 6875 π ( x 37,6875) 75,375 Tabel 5. Hampiran Distribusi Normal Kedatangan Paket Data Real Time (Saluran 64 Kbps) Xi Fi Pi Ei ( np i ) , , , , , , , ,39498 Total 3 0, Dari tabel di atas, baris 1 dan digabung untuk mendapatkan nilai np i yang lebih dari 5 (sebagai syarat menurut Siegel dan Castellan (1998, p49)). Untuk mendapatkan nilai frekuensi harapan yang sama dengan nilai frekuensi nyatanya, pada baris terakhir ditambahkan bilangan lain untuk mencakup bilangan positif lainnya (sebaran Poisson mencakup bilangan positif). Tabel 5.3 Uji Kebaikan Suai Kedatangan Paket Data Real Time (Saluran 64 Kbps) Xi Fi Ei ( np i ) ( Fi Ei) Ei 36 atau Total Dari perhitungan di atas, didapat

5 100 ( Fi Ei) χ = E i χ hasil = 0, χ tabel = Karena χ hasil < χ tabel, maka terdapat cukup bukti untuk menerima H 0 (bahwa kedatangan dan layanan paket data real time mengikuti distribusi Poisson). B. Untuk Saluran WAN Dengan Kapasitas 18 Kbps Jumlah paket data yang dianalisa = paket (diterima oleh server) Jumlah paket yang melalui WAN (melalui router) = 496 Selisih waktu antara paket pertama dan terakhir = ms = 49,697 s Jumlah kelas dengan rentang 1000 ms = 49 kelas Rata-rata jumlah kedatangan paket (jumlah paket per interval waktu) λ = 496 paket 49,967 s = 49,9597 paket/s. Jumlah kedatangan paket data (dalam rentang) maksimum = 51 Jumlah kedatangan paket data (dalam rentang) minimum = 35 Tabel 5.4 Sebaran Kedatangan Paket Data Real Time (Saluran 18 Kbps) X i F i XF i i Total

6 101 Pendekatan terhadap rata-rata laju kedatangan paket data pada saluran 18 Kbps dapat juga dihitung sebagi berikut. XF ˆ i i λ = F i ˆ 409 λ = = 50,1875 paket/s. 48 Tabel 5.5 Uji Kebaikan Suai Kedatangan Paket Data Real Time (Saluran 18 Kbps) Xi Fi Pi Ei ( np i ) ( Fi Ei) Ei , ,4106, , , , , , Total Nilai χ hasil dari tabel 5.5 (7,583774) lebih besar dari χ tabel ( ), sehingga belum terdapat cukup bukti bahwa kedatangan paket data pada saluran WAN dengan kapasitas 18 Kbps memiliki distribusi Poisson. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Paxson dan Sally (1995). Penyebab keadaan ini adalah bahwa paket data internet dapat datang bergerombol (busty) dalam jumlah yang besar dan dalam waktu yang singkat. Namun demikian, beberapa penelitian mengenai antrian paket data di internet, seperti yang dilakukan oleh Cao, et al. tetap menggunakan distribusi ini, dikarenakan karakteristiknya yang mempermudah perhitungan matematis.

7 Ekstraksi Data Waktu Layanan Paket Data Waktu layanan paket data dapat dihitung dengan terlebih dahulu menghitung besar rata-rata paket data yang melalui saluran WAN dalam jangka waktu tertentu. Nilai rata-rata ini akan dibagi dengan kapasitas saluran, untuk mendapatkan waktu layanan untuk setiap paket. Besar paket biasa dinyatakan dalam ukuran bytes, sedangkan kapasitas saluran WAN biasa dinyatakan dalam satuan bits. A.Untuk Saluran WAN Dengan Kapasitas 64 Kbps Rata-rata ukuran paket = 13, bytes = 171 bits Rata-rata durasi transmisi satu paket data = 171 bits = 0,0675 s bits / s B. Untuk Saluran WAN Dengan Kapasitas 18 Kbps Rata-rata ukuran paket = 13, bytes = 171 bits Rata-rata durasi transmisi satu paket data = 171bits = 0, s bits / s Estimasi RTT (Round Trip Time) Pada Akses WWW Pada percobaan akses WWW yang diawali dengan pengiriman paket SYN dari client ke server, dapat diperoleh waktu yang dibutuhkan untuk mengirim data ke server, dan waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan balasan (ACK). Waktu tersebut dinamakan sebagai suatu RTT. Perlu diingat bahwa suatu paket ACK bisa saja mengkonfirmasi lebih dari satu paket yang diterima, dan jumlah paket rata-rata yang dikonfirmasi oleh suatu paket ACK dapat

8 103 dilambangkan dengan b dalam perhitungan. Nilai b yang banyak digunakan dalam implementasi TCP adalah. Nilai RTT yang diambil merupakan nilai rata-rata dari keseluruhan interaksi antara client dan server. A. RTT Akses WWW Untuk Saluran WAN Dengan Kapasitas 64 Kbps Tabel 5.6 Perhitungan RTT akses WWW (Saluran 64 Kbps) Ronde ACK1 ACK ACK3 ACK4 ACK5 Rata-rata , , , , ,69 148, , , , , , , , , , , , ,8 1165,94 1, , , , , , , , , , , , , , , , , ,703 15, ,445 Rata-rata Nilai RTT yang diambil di atas merupakan nilai RTT yang tidak mencakup ACK yang diterima setelah terjadi pengiriman ulang paket (mengingat algoritma Karn pada TCP). Selain menggunakan perhitungan RTT di atas (yang menggunakan algoritma pemulusan estimasi RTT yang digunakan pada TCP), masih terdapat cara untuk mengambil nilai rata-rata RTT yaitu dengan menggunakan paket ICMP echo dan reply (menggunakan program ping). Metode ini dapat menghitung waktu yang diperlukan untuk mengirimkan paket ke tujuan (server) dan pengiriman kembali ke (client). Dari pengiriman 50 paket ICMP, didapat ekstraksi data sebagai berikut. Nilai minimum RTT = 144,447 ms

9 104 Nilai maksimum RTT = 1496,539 ms Nilai rata-rata RTT = 1474,311 ms Nilai RTT yang akan digunakan dalam perhitungan waktu tunda akses WWW adalah nilai yang didapat dari hasil percobaan akses WWW. B. RTT Akses WWW Untuk Saluran WAN Dengan Kapasitas 18 Kbps Pada percobaan dengan saluran 18 Kbps, nilai RTT yang diambil dengan menggunakan paket ICMP (program ping) adalah sebagai berikut. Nilai minimum RTT = 15,668 ms Nilai maksimum RTT = 35,319 ms Nilai rata-rata RTT = 5,966 ms Tabel 5.7 Perhitungan RTT akses WWW (Saluran 18 Kbps) Percobaan Ronde1 Ronde Ronde Rata-rata 1 16,09 19,369 15,416 16,938 15,336 33,59 14,996 1, ,777,63 7,091 3, ,10 1,997 7,083, ,411 19,191 15,13 17, ,093 39,497 13,471 3, ,170 18,51 15,093 0, ,36 1,46 15, ,817 19,189 14, ,864 39,134 18, Rata-rata Nilai RTT yang didapat dari akses WWW lebih kecil dari nilai yang didapat pada percobaan dengan menggunakan paket ICMP. Nilai RTT yang diestimasi TCP telah mengalami pemulusan dalam perhitungannya. Perhitungan RTT

10 105 akses WWW pada tabel 5.6 lebih dipilih karena ini merupakan nilai RTT yang digunakan pada TCP Esktraksi Retransmission Timeout (RTO) Pada Akses WWW Dari data percobaan akses WWW yang diambil (di mana terdapat timeout atau ACK duplikat, dan pengiriman ulang), pengiriman ulang paket TCP hanya terjadi pada akses WWW dengan kapasitas saluran WAN 64 Kbps. Pada saluran 18 Kbps, tidak ditemukan adanya pengiriman ulang. Informasi mengenai pengiriman paket TCP ulang dapat dirangkum sebagai berikut. Jumlah maksimum pengiriman paket ulang secara berturut-turut adalah 5 kali paket (dari client), dan terdapat satu pengiriman ulang yang dikarenakan ACK duplikat. Tabel 5.8 Pengiriman Ulang Paket Data TCP Karena Timeout Pengirman Ulang ke Interval Waktu Paket Sebelumnya 1 3,33471 s 6,56577 s 3 13,15156 s 4 6,5098 s 5 5, s Nilai T 0 adalah nilai RTO pertama selain nilai RTO untuk paket SYN. Jika terjadi timeout dan pengiriman ulang berikutnya secara berturut-turut, exponential backoff akan diberlakukan. Ini berarti untuk perhitungan nilai RTO berikutnya, nilai RTO akan dikalikan dengan pengali, menjadi T 0, lalu 4T 0, 8T 0, 16T 0, 3T 0 hingga batas 64T 0. Nilai T 0 di atas adalah pendekatan dengan pewaktu yang digunakan oleh TCP. TCP menggunakan pewaktu yang

11 106 memiliki ketelitian dan pembulatan tersendiri. Dengan demikian, nilai T 0 dari percobaan TCP adalah 3,33471 s Ekstraksi Jumlah Paket Yang Dikirimkan Dalam Akses WWW Untuk mengambil halaman web yang berukuran Kbyte dari web server, terdapat perbedaan antara jumlah paket yang dikirimkan dalam akses WWW pada saluran 64 Kbps dan jumlah paket pada percobaan dengan saluran 18 Kbps. Pada akses melalui saluran 64 Kbps, dengan utilisasi media jaringan yang tinggi, didapati bahwa terdapat beberapa pengiriman paket TCP ulang. Ini berkaitan dengan peluang yang cukup besar bahwa sebuah paket akan tertunda atau ditolak. Tabel 5.9 Jumlah Paket Yang Dikirimkan Dalam Akses WWW (Saluran 64 Kbps) Percobaan Jumlah Paket Dari tabel di atas, didapat nilai rata-rata sebesar 1,7. Pada percobaan dengan kapasitas saluran WAN 18 Kbps, setelah dilakukan akses WWW secara berulang-ulang, didapatkan bahwa jumlah paket

12 107 yang dipertukarkan untuk mengambil halaman web dari server adalah 1 paket (konstan, tanpa adanya pengiriman paket ulang). Dari 1 paket tersebut, 6 berasal dari client dan 6 berasal dari server. 5. Analisis Data dan Pembahasan 5..1 Peluang Sebuah Paket Tertunda Peluang sebuah paket tertunda, hingga menyebabkan timeout dan dikirim ulang, akan dihitung dengan menggunakan pendekatan rumus Erlang C. Seperti telah disebutkan di atas, timeout untuk pertama kalinya akan terjadi bila tidak terdapat ACK atau konfirmasi dalam waktu T 0 sebesar 3,3 detik. A. Peluang Tertundanya Paket Data Pada Saluran Dengan Kapasitas 64 Kbps Unit trafik atau utilisasi jaringan adalah 37,6875 paket/ s. 14 bytes/paket. 8 bits / bytes = bits / s 1, erlang Rata-rata waktu untuk layanan satu paket data seperti disebutkan di atas adalah 0,0675 s.rumus Erlang C sendiri memiliki syarat bahwa unit trafik harus lebih kecil dari jumlah sirkuit yang tersedia. Jumlah sirkuit di sini dapat diartikan sebagai jumlah saluran yang masing-masing memiliki kapasitas 64 Kbps. Nilai unit trafik yang didapatkan di atas memiliki nilai melebihi satu, dan untuk saluran dengan kapasitas 64 Kbps, jumlah sirkuit adalah 1. Pada batas kongesti tertentu, terdapat pula kemungkinan bahwa router yang digunakan akan menolak paket data berikut yang diterima. Untuk ini, akan dilakukan pendekatan dengan menggunakan rumus Erlang B. Peluang bahwa sebuah paket ditolak adalah sebagai berikut.

13 108 E1, c = Pn= ( λμ) n!, c ( λ μ) i! i= 0 n dengan ( λ μ ) adalah unit trafik dalam erlang. E c = 1 (1, ) 1! (1, ) (1, ) + 0! 1! 1, 0 1 = 0,5007. Selain dengan menggunakan formula tersebut, akan dilihat perhitungan peluang penolakan atau penundaan dari hasil percobaan akses WWW dengan membandingkan jumlah paket yang dikirimkan dan juga jumlah paket yang dikirim ulang karena terjadi penolakan atau penundaan yang terlalu lama. Perhitungan ini dicatat dari paket-paket yang dikirimkan dari satu arah (dari client saja) Tabel 5.10 Sebaran Peluang Pengiriman Ulang Paket TCP (Saluran 64 Kbps) Percobaan Jumlah Paket Pengiriman Ulang Jumlah Harapan Dapat dilihat pada tabel 5.9, bahwa jumlah pengiriman paket ulang pada akses WWW yang menggunakan TCP memiliki kecocokan dengan

14 109 nilai peluang yang telah diperhitungkan menggunakan rumus Erlang sebelumnya. B. Peluang Tertundanya Paket Data Pada Saluran Dengan Kapasitas 18 Kbps Unit trafik atau utilisasi jaringan adalah 50,1875 paket/ s. 14 bytes/paket. 8 bits / bytes = bits / s 0, erlang Dengan nilai unit trafik yang kurang dari jumlah sirkuit (digunakan sirkuit 64 Kbps untuk mendapatkan kapasitas Kbps), dapat digunakan rumus Erlang C untuk menghitung peluang penundaan terhadap paket, bukan hanya penolakan. Perhitungan tentang peluang suatu waktu tertunda, dan tertunda hingga batas waktu yang ditentukan (hingga terjadi timeout) dapat dihitung dengan menggunakan rumus Erlang C sebagai berikut. E E ( λμ) ( λμ) c c c! c ( λμ) = ( λμ) ( λμ) c + i! c! c, c i c c 1 ( 1,34516) ( λ μ ) i= 0 ( ) 1,34516! ( 1,34516) = i ( 1,34516) ( 1,34516) + i!! 1,34516, 1, ( 1,34516) E =, ( ) ( ) i= 0 ( )( ) (,34516) + ( )( ) E 1,34516 = (peluang tertunda)

15 110 Jumlah rata-rata paket yang menunggu q adalah q = E, (1,34516). ( ) ( ) q = (0,539193)(,041899)= 1,101031paket. Waktu layanan rata-rata semua paket, termasuk yang tidak menunggu atau tidak tertunda ( w ) adalah w q 1, = = = 0,8015 s 1,34516 ( λμ) Waktu tunda, rata-rata dari paket yang tertunda saja sebesar 1 1 w peluang tertunda = c λμ = ( ) = s ( -( )) Peluang bahwa sebuah paket tertunda hingga terjadi timeout (T 0 ) dapat dicari dengan menggunakan perhitungan distribusi waktu tunda, yaitu peluang waktu tunda adalah atau T 0 atau lebih.telah disebutkan bahwa rata-rata waktu layanan 1 paket = 0, s Didapat faktor tunda dari terhadap T 0 waktu layanan T0 3,33471 Faktor tunda (t) = = = 41,7548 0, , Total peluang waktu tunda melebihi nilai faktor tunda di atas adalah, c ( λμ) Ft () = E. e ( c ( λμ) ) t Ft ( ) = e

16 Ft ( ) = x 10, nilai ini mendekati 0. Pada percobaan akses WWW, tidak didapati adanya paket yang dikirim ulang. Ini berkaitan erat dengan peluang yang sangat kecil yang telah dihitung di atas. 5.. Perhitungan Laju Paket TCP Dalam Keadaan Kongesti A. Perhitungan Laju Paket TCP akses WWW (Saluran64 Kbps) Perhitungan peluang pada saluran dengan kapasitas 64 Kbps dihitung pada keadaan kongesti dengan unit trafik yang tinggi, dan melebihi jumlah sirkuit yang tersedia. Oleh karena itu, peluang yang digunakan adalah Erlang B yang beranggapan bahwa suatu paket akan ditolak. Hal ini akan berakibat pada besarnya perhitungan waktu, karena asumsi yang digunakan adalah paket akan ditolak, sementara pada keadaan nyata, paket tidak harus selalu ditolak, dapat saja tertunda hingga nilai timeout. Berikut perhitungan laju paket TCP dalam keadaan kongesti (kemungkinan ditolak). Laju kedatangan TCP didekati dengan rumus berikut. 1 B( p) bp 3bp RTT + T0 min 1,3 p 1+ 3 p 3 8 ( ) nilai RTT = ms atau 1, s nilai b (jumlah paket yang diack setiap ronde) = nilai p (peluang Erlang B) = 0,5007. Didapati B(p) = paket/s

17 11 B. Perhitungan Laju Paket TCP akses WWW (Saluran 18 Kbps) Pada saluran dengan kapasitas 18 Kbps, didapat hasil sebagai berikut. nilai RTT =0,90687ms atau 0, s. nilai b (jumlah paket yang diack setiap ronde) = nilai p (peluang Erlang C, waktu tunggu hingga T 0 ) = x10-44 Didapati B(p) = x10 paket/s 5..3 Perbandingan Waktu Data yang diambil dari percobaan akses WWW, dan perhitungan menggunakan rumus yang telah didapat di atas adalah sebagai berikut. A. Waktu Tunda Akses WWW Pada Sistem Dengan Kapasitas 64 Kbps Rata-rata jumlah paket yang dipertukarkan dalam akses WWW = 1,7 paket Tabel 5.11 Waktu Akses WWW (Saluran 64 Kbps) Percobaan Waktu Akses (s) 1 199, , , , , , , , , , Waktu tunda rata-rata yang dihitung dari 10 kali akses WWW = s

18 113 Waktu yang dihitung dari perhitungan rumus pada bagian sebelumnya 1,7 paket paket / s = 00,119 s B. Waktu Tunda Akses WWW Pada Sistem Dengan Kapasitas 18 Kbps Rata-rata jumlah paket yang dipertukarkan dalam akses WWW = 6 paket Tabel 5.1 Waktu Akses WWW (Saluran 18 Kbps) Percobaan Waktu Akses (s) 1 0, , , , , , , , , ,30645 Waktu tunda rata-rata yang dihitung dari 10 kali akses WWW = 0, s Waktu yang dihitung dari perhitungan rumus pada bagian sebelumnya 6 paket paket s = x10 s x10 / 5.3 Kondisi yang Mendukung Perhitungan Rumus Percobaan yang dilakukan pada saluran dengan kapasitas 64 Kbps memeperlihatkan jumlah pengiriman ulang paket TCP yang cukup besar. Hal ini mengingat utilitas jaringan yang tinggi dan perilaku dari TCP sendiri yang

19 114 berorientasi pada koneksi. Rumus laju TCP yang digunakan mengasumsikan bahwa pembatas utama dari laju koneksi TCP dalam perhitungannya adalah kongesti yang terjadi pada jaringan. Sistem dengan saluran WAN 64 Kbps dan trafik real time yang tinggi merupakan kasus ideal untuk dihitung menggunakan rumus ini. Ini sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk menghitung kinerja akses WWW (di atas TCP) dalam keadaan jaringan yang terbebani dengan trafik real time. Pada percobaan dengan kapasitas saluran WAN 18 Kbps, didapatkan bahwa hasil yang didapat dari rumus berbeda jauh dengan nilai yang didapat dari percobaan secara langsung. Hal mengingat utilitas jaringan yang tidak terlalu tinggi (jumlah trafik tidak terlalu membebani saluran), dan pengaruhnya pada peluang bahwa suatu paket akan tertunda hingga waktu timeout (peluangnya kecil sekali). Hasil ini juga memperkuat asumsi yang digunakan dalam perhitungan rumus yang dipakai.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Tantangan dalam sistem layanan jaringan telekomunikasi adalah bagaimana

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Tantangan dalam sistem layanan jaringan telekomunikasi adalah bagaimana BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Kerangka Pemikiran Tantangan dalam sistem layanan jaringan telekomunikasi adalah bagaimana untuk merancang sistem dengan biaya seefektif mungkin sementara tetap memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana penyebaran informasi secara luas, telah memberikan kontribusi besar dalam jumlah penggunaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL DATA

BAB IV ANALISIS DAN HASIL DATA 39 BAB IV ANALISIS DAN HASIL DATA Pada bab pengujian dan analisa akan menjelaskan tentang hasil dan berbandingan terhadap quality of service pada jaringan ASTInet yang digunakan di Head Office PT. Trans

Lebih terperinci

diperoleh gambaran yang lebih baik tentang apa yang terjadi di jaringan dan dapat segera diketahui penyebab suatu permasalahan.

diperoleh gambaran yang lebih baik tentang apa yang terjadi di jaringan dan dapat segera diketahui penyebab suatu permasalahan. 8 diperoleh gambaran yang lebih baik tentang apa yang terjadi di jaringan dan dapat segera diketahui penyebab suatu permasalahan. header 20 bytes lebih besar daripada paket IPv4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Grafik Komposisi Protokol Transport

HASIL DAN PEMBAHASAN. Grafik Komposisi Protokol Transport Analisis Kinerja Analisis kinerja dilakukan berdasarkan nilai-nilai dari parameter kinerja yang telah ditentukan sebelumnya. Parameter kinerja memberikan gambaran kinerja sistem, sehingga dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 38 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini dibahas mengenai pengujian dan analisis hasil implementasi yang telah dilakukan. Pengujian dan analisis ini bertujuan untuk mengetahui performansi pada jaringan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Arsitektur Komunikasi Data Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus dikembangkan, dan setiap layanan tersebut memiliki tujuan dan kebutuhan yang berbeda.

Lebih terperinci

[Rekayasa Trafik] [Pertemuan 9] Overview [Little s Law Birth and Death Process Poisson Model Erlang-B Model]

[Rekayasa Trafik] [Pertemuan 9] Overview [Little s Law Birth and Death Process Poisson Model Erlang-B Model] [Rekayasa Trafik] [Pertemuan 9] Overview [Little s Law Birth and Death Process Poisson Model Erlang-B Model] eko fajar cahyadi [ekofajarcahyadi@st3telkom.ac.id] Overview 1. Little s Law 2. Birth & Death

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Antrian Sistem antrian adalah merupakan keseluruhan dari proses para pelanggan atau barang yang berdatangan dan memasuki barisan antrian yang seterusnya memerlukan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini internet sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting bagi seluruh lapisan masyarakat di dunia, hal ini menyebabkan semakin meningkatnya permintaan akan

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Adapun penelitian yang menjadi acuan dalam penelitian yang dilakukan adalah Penelitian dengan judul Analisis dan Perancangan Security Voice Over Internet

Lebih terperinci

REKAYASA TRAFIK ARRIVAL PROCESS.

REKAYASA TRAFIK ARRIVAL PROCESS. REKAYASA TRAFIK ARRIVAL PROCESS ekofajarcahyadi@st3telkom.ac.id OVERVIEW Point Process Fungsi Distribusi Point Process Karakteristik Point Process Teorema Little Distribusi Point Process PREVIEW Proses

Lebih terperinci

REKAYASA TRAFIK ARRIVAL PROCESS

REKAYASA TRAFIK ARRIVAL PROCESS REKAYASA TRAFIK ARRIVAL PROCESS eko fajar [ST3 TELKOM] [ekofajarcahyadi@st3telkom.ac.id] 1. Karakteristik Point Process a. Stasioner b. Independen c. Simple Seperti yang sudah dijelaskan di awal bahwa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Teori antrian pertama kali disusun oleh Agner Krarup Erlang yang hidup pada periode 1878-1929. Dia merupakan seorang insinyur Demark yang bekerja di industri telepon.

Lebih terperinci

TCP CONGESTION Rico Putra, NIM : 10/307317/PTK/06971 Firma Sahrul B, NIM : 10/309394/PTK/07099 Magister Teknologi Informasi FT UGM, Yogyakarta

TCP CONGESTION Rico Putra, NIM : 10/307317/PTK/06971 Firma Sahrul B, NIM : 10/309394/PTK/07099 Magister Teknologi Informasi FT UGM, Yogyakarta TCP CONGESTION Rico Putra, NIM : 10/307317/PTK/06971 Firma Sahrul B, NIM : 10/309394/PTK/07099 Magister Teknologi Informasi FT UGM, Yogyakarta 1.1 Pendahuluan Persoalan penting dalam sebuah jaringan paket-saklar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu tempat yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang meliputi kuratif, dan preventif melalui pelayanan medis, rawat inap, dan administratif.

Lebih terperinci

TUGAS JARINGAN KOMPUTER

TUGAS JARINGAN KOMPUTER TUGAS JARINGAN KOMPUTER DISUSUN OLEH: RATIH HANDAYANI 09011181419037 DOSEN PEMBIMBING: Dr. Deris Setiawan, M.T. JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 Pada tugas kali

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMETASI DAN ANALISIS QOS

BAB IV IMPLEMETASI DAN ANALISIS QOS BAB IV IMPLEMETASI DAN ANALISIS QOS Seperti yang telah dijelaskan pada bab 3, mengenai beberapa parameter yang akan diamati telah diilustrasikan dengan jelas. Adapun jaringan yang diamati pada tugas akhir

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA JARINGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA JARINGAN BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA JARINGAN 4.1 Pengujian Coverage Jaringan WLAN Pengujian Coverage WLAN menggunakan 2 cara, yaitu: a. Pengujian dengan deteksi sinyal WLAN di desktop computer, Seperti terlihat

Lebih terperinci

TCP Flow & Congestion Control

TCP Flow & Congestion Control TCP Flow & Congestion Control Flow Control Model Kendali Aliran Aliran data masuk Buffer Server Aliran data keluar TCP Sliding Window Round-trip time Round-trip time Host A Window Size??? Window Size Window

Lebih terperinci

ping [- t] [- a] [- n ] [- l ] [- f] [- i TTL] [- v ] [- r ] [- s ] [{- j - k }] [- w ] [ Targetname]

ping [- t] [- a] [- n ] [- l ] [- f] [- i TTL] [- v ] [- r ] [- s ] [{- j - k }] [- w ] [ Targetname] Ping (singkatan dari Packet Internet Groper) adalah sebuah program utilitas yang digunakan untuk memeriksa konektivitas jaringan berbasis teknologi Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP).

Lebih terperinci

Analisis Koneksitas, Routing, dan Troughput Menggunakan Teknik Scalling Technique

Analisis Koneksitas, Routing, dan Troughput Menggunakan Teknik Scalling Technique Analisis Koneksitas, Routing, dan Troughput Menggunakan Teknik Scalling Technique PENGERTIAN PING Ping bekerja dengan mengirim sebuah paket data yang disebut dengan internet control message protocol (ICMP)

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 14 ANALISA QoS JARINGAN

PRAKTIKUM 14 ANALISA QoS JARINGAN PRAKTIKUM 14 ANALISA QoS JARINGAN I. Tujuan 1. Mahasiswa memahami konsep QoS. 2. Mahasiswa mampu menganalisa QoS pada suatu system jaringan II. Peralatan Yang Dibutuhkan 1. Beberapa komputer yang berfungsi

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA TRAFIK WEB BROWSER DENGAN WIRESHARK NETWORK PROTOCOL ANALYZER PADA SISTEM CLIENT-SERVER

ANALISIS KINERJA TRAFIK WEB BROWSER DENGAN WIRESHARK NETWORK PROTOCOL ANALYZER PADA SISTEM CLIENT-SERVER ANALISIS KINERJA TRAFIK WEB BROWSER DENGAN WIRESHARK NETWORK PROTOCOL ANALYZER PADA SISTEM CLIENT-SERVER Roland Oktavianus Lukas Sihombing, Muhammad Zulfin Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen

Lebih terperinci

STUDI ANTRIAN DI PINTU MASUK GERBANG TOL PASTEUR. Deasi Harnesi NRP : Pembimbing : V. Hartanto, Ir., M.Sc

STUDI ANTRIAN DI PINTU MASUK GERBANG TOL PASTEUR. Deasi Harnesi NRP : Pembimbing : V. Hartanto, Ir., M.Sc 22 STUDI ANTRIAN DI PINTU MASUK GERBANG TOL PASTEUR Deasi Harnesi NRP : 0221099 Pembimbing : V. Hartanto, Ir., M.Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK Transportasi

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan BAB 3 PEMBAHASAN 3.1. Uji Kesesuaian Distribusi Dalam penelitian ini kedatangan pasien diasumsikan berdistribusi Poisson dan waktu pelayanan diasumsikan berdistribusi Eksponensial. Untuk menguji kebenarannya

Lebih terperinci

FLOW CONTROL & A VARIABLE. Budhi Irawan, S.Si, M.T

FLOW CONTROL & A VARIABLE. Budhi Irawan, S.Si, M.T FLOW CONTROL & A VARIABLE Budhi Irawan, S.Si, M.T Kendali Aliran (Flow Control) Fungsi lain yang diperlukan dalam mentransmisikan data di suatu link adalah Kendali Aliran Dibutuhkan terutama jika aliran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi yang pesat khususnya dalam komunikasi data via internet dan juga meningkatnya kebutuhan pengguna akan internet baik dalam

Lebih terperinci

BAB 4. Evaluasi Performansi

BAB 4. Evaluasi Performansi BAB 4 Evaluasi Performansi 4.1 Skenario 1 4.1.1 Trafik CBR 10 Koneksi Pada bagian ini akan ditampilkan hasil simulasi berupa parameter-parameter performansi yaitu throughput, packet control dan packet

Lebih terperinci

Teletrafik Sistem Berbagi Pada Aliran Internet

Teletrafik Sistem Berbagi Pada Aliran Internet Teletrafik Sistem Berbagi Pada Aliran Internet Yenni Astuti Teknik Elektro, Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto yenni.stta@gmail.com Abstrak Salah satu kebutuhan penting manusia adalah Internet. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN DAN HASIL

BAB 3 PEMBAHASAN DAN HASIL BAB 3 PEMBAHASAN DAN HASIL Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari pengamatan langsung pada PT. Bank BRI Cabang Medan Putri Unit Medan Labuhan. Pengamatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 14 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pendahuluan Antrian adalah kejadian yang sering dijumpai dalam kehidupan seharihari. Menunggu di depan loket untuk mendapatakan tiket kereta api, menunggu pengisian bahan bakar,

Lebih terperinci

Distribusi Diskrit dan Kontinu yang Penting. Oleh Azimmatul Ihwah

Distribusi Diskrit dan Kontinu yang Penting. Oleh Azimmatul Ihwah Distribusi Diskrit dan Kontinu yang Penting Oleh Azimmatul Ihwah Distribusi Diskrit Fungsi probabilitas dari variabel random diskrit dapat dinyatakan dalam formula matematik tertentu yang dinamakan fungsi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN IMPLEMENTASI RADIO ETHERNET IP BASE (INTERNET PROTOKOL BASE) GALERI PT. INDOSAT

BAB IV ANALISA DAN IMPLEMENTASI RADIO ETHERNET IP BASE (INTERNET PROTOKOL BASE) GALERI PT. INDOSAT 41 BAB IV ANALISA DAN IMPLEMENTASI RADIO ETHERNET IP BASE (INTERNET PROTOKOL BASE) GALERI PT. INDOSAT 4.1. Konfigurasi Umum Galeri PT. Indosat Gambar 4.1. Konfigurasi umum galeri PT. Indosat Secara umum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA Bab ini membahas cara pengujian aplikasi VoIP berbasiskan web, dalam hal ini yang mejadi objek penelitian adalah Bigbluebutton, yaitu dengan melakukan pengujian terhadap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi sistematis dari antrian atau baris-baris penungguan. Formasi baris-baris penungguan ini tentu saja merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA Pada Bab IV ini akan dilakukan analisa terhadap performansi terhadap beban jaringan berupa trafik FTP, dan Aplikasi Sales Informasi System pada jaringan virtual private

Lebih terperinci

Bab 4 Implementasi dan Pembahasan

Bab 4 Implementasi dan Pembahasan Bab 4 Implementasi dan Pembahasan 4.1 Implementasi Seperti yang dijelaskan di Bab 3, implementasi dilakukan dengan dua cara yaitu eksperimen di laboratorium dan simulasi flash. Hasil implementasi akan

Lebih terperinci

HAND OUT EK. 354 REKAYASA TRAFIK

HAND OUT EK. 354 REKAYASA TRAFIK HAND OUT EK. 354 REKAYASA TRAFIK Dosen: Ir. Arjuni BP, MT PENDIDIKAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Lebih terperinci

TCP Flow & Congestion Control

TCP Flow & Congestion Control TCP Flow & Congestion Control Flow Control Model Kendali Aliran Aliran data masuk Buffer Server Aliran data keluar TCP Sliding Window Round-trip time Round-trip time Host A Window Size??? Window Size Window

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar Logika Fuzzy Logika fuzzy merupakan teknik untuk mengolah istilah linguistik. Teknik ini memperluas ide logika lebih dari sekedar benar atau salah untuk memungkinkan

Lebih terperinci

BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian-penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya. Berikut penelitian-penelitian yang mendasari penelitian

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 2 ANALISA JARINGAN DOSEN : FAJAR Y. ZEBUA

PRAKTIKUM 2 ANALISA JARINGAN DOSEN : FAJAR Y. ZEBUA PRAKTIKUM 2 ANALISA JARINGAN DOSEN : FAJAR Y. ZEBUA A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami kegunaan dan aplikasi analisa jaringan 2. Mampu mengkonfigurasi aplikasi analisa jaringan B. DASAR TEORI Kadang-kadang

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK Rayhan Yuvandra, M. Zulfin Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

MODUL 2 WIRESHARK Protokol TCP

MODUL 2 WIRESHARK Protokol TCP MODUL 2 WIRESHARK TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep pengiriman data dengan TCP 2. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep pengiriman data dengan UDP DASAR TEORI Protokol

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan pengukuran kualitas komunikasi dari VOIP sebelum dan sesudah diamankan dengan VPN PPTP. 4.1 Analisis Akan dilakukan analisis terhadap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 24 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Ilmu pengetahuan tentang bentuk antrian, yang sering disebut sebagai teori antrian (queueing theory) merupakan sebuah bagian penting operasi dan juga alat yang sangat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PENGUNAAN FRAME RELAY. 4.1 Proses percobaan Penggunaan Frame Relay. Pada proses penganalisaan ini penulis melakukan tes untuk

BAB IV ANALISA PENGUNAAN FRAME RELAY. 4.1 Proses percobaan Penggunaan Frame Relay. Pada proses penganalisaan ini penulis melakukan tes untuk BAB IV ANALISA PENGUNAAN FRAME RELAY 4.1 Proses percobaan Penggunaan Frame Relay Pada proses penganalisaan ini penulis melakukan tes untuk membandingkan antara pengiriman data dari kantor pusat ke kantor

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. pengubah jarak koordinat lintang dan bujur menjadi jarak sebenarnya di bumi dengan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. pengubah jarak koordinat lintang dan bujur menjadi jarak sebenarnya di bumi dengan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data 4.1.1 Data Jarak Antar Site/Wilayah Data-data jarak (dalam satuan kilometer)ini dihitung berdasarkan koordinat lokasi site pada peta yang sebenarnya.

Lebih terperinci

MODUL 2 WIRESHARK Protokol TCP

MODUL 2 WIRESHARK Protokol TCP MODUL 2 WIRESHARK TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep pengiriman data dengan TCP 2. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep pengiriman data dengan UDP DASAR TEORI Protokol

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 60 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Dalam penerapan sistem komunikasi data yang dirancang diperlukan komponen-komponen berupa perangkat keras dan perangkat lunak. 4.1.1. Spesifikasi

Lebih terperinci

STATISTIKA. Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom UPI

STATISTIKA. Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom UPI STATISTIKA Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom UPI 1 Daftar Isi Bab 1 Peluang Bab Peubah Acak Bab 3 Distribusi Peluang Diskret Bab 4 Distribusi Peluang Kontinu Bab 5 Fungsi Peubah Acak Bab 6 Teori Penaksiran

Lebih terperinci

Problems Involving Delay System Analysis (2)

Problems Involving Delay System Analysis (2) Sistem Tunggu (Delay System) Problems Involving Delay System Analysis 2 Problems Involving Delay System Analysis (2) 3 Problems Involving Delay System Analysis (3) 4 Proses trafik selama pembangunan hubungan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PELAYANAN DI STASIUN TAWANG SEMARANG DENGAN METODE ANTRIAN

ANALISIS SISTEM PELAYANAN DI STASIUN TAWANG SEMARANG DENGAN METODE ANTRIAN ANALISIS SISTEM PELAYANAN DI STASIUN TAWANG SEMARANG DENGAN METODE ANTRIAN SKRIPSI Oleh: NURSIHAN 24010210110001 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015 ANALISIS

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-13. Nonparametrik_Uji Satu Sampel_M.Jainuri, M.Pd

Pertemuan Ke-13. Nonparametrik_Uji Satu Sampel_M.Jainuri, M.Pd Pertemuan Ke-13 1 Pengantar Statistik Nonparametrik Uji nonparametrik (uji bebas distribusi) digunakan bila asumsi-asumsi pada uji parametrik tidak dipenuhi. Asumsi yang paling lazim pada uji parametrik

Lebih terperinci

REKAYASA TRAFIK BIRTH & DEATH PROCESS, SISTEM RUGI.

REKAYASA TRAFIK BIRTH & DEATH PROCESS, SISTEM RUGI. REKAYASA TRAFIK BIRTH & DEATH PROCESS, SISTEM RUGI ekofajarcahyadi@st3telkom.ac.id TUJUAN Mahasiswa dapat memahami cara pemilihan model trafik, mengetahui parameterparameter yang digunakan dan dapat menentukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA 4.1 Lokasi Test-bed

BAB IV ANALISA DATA 4.1 Lokasi Test-bed BAB IV ANALISA DATA 4.1 Lokasi Test-bed Pada gambar 4.1 adalah lokasi testbed yang akan diambil datanya. Lokasi testbed berada di lingkungan fakultas teknik Universitas, tiga buah router diletakkan di

Lebih terperinci

MODUL 9 PENGUKURAN QoS STREAMING SERVER

MODUL 9 PENGUKURAN QoS STREAMING SERVER MODUL 9 PENGUKURAN QoS STREAMING SERVER TUJUAN PEMBELAJARAN: Setelah melaksanakan praktikum ini, mahasiswa diharapkan : 1. Mengerti dan memahami QoS (Quality of Service) pada jaringan 2. Mampu mengukur

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM ANTRIAN DENGAN SALURAN TUNGGAL PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

APLIKASI SISTEM ANTRIAN DENGAN SALURAN TUNGGAL PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG APLIKASI SISTEM ANTRIAN DENGAN SALURAN TUNGGAL PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SKRIPSI Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1 untuk Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Bab 5: Lapisan Transport

Bab 5: Lapisan Transport Bab 5: Lapisan Transport Jaringan Komputer Heribertus Yulianton 2013 Cisco and/or its affiliates. All rights reserved. Cisco Public 1 Kerangka Bab 1 Protokol Lapisan Transport 2 TCP dan UDP 2013 Cisco

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Waktu : Oktober 2009 Februari : 1. Pusat Komputer Universitas Lampung. 2. Pusat Komputer Universitas Sriwijaya

III. METODE PENELITIAN. Waktu : Oktober 2009 Februari : 1. Pusat Komputer Universitas Lampung. 2. Pusat Komputer Universitas Sriwijaya III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : Oktober 2009 Februari 2010 Tempat : 1. Pusat Komputer Universitas Lampung 2. Pusat Komputer Universitas Sriwijaya 3. Laboratorium Teknik Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB 4. Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada

BAB 4. Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada BAB 4 PENGUJIAN SISTEM DAN HASIL PENGUJIAN 4.1 Skenario Pengujian Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada layanan VoIP, maka langkah selanjutnya adalah penulis mensimulasikan

Lebih terperinci

KUALITAS LAYANAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T

KUALITAS LAYANAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T KUALITAS LAYANAN Budhi Irawan, S.Si, M.T KUALITAS LAYANAN (QOS) QoS merupakan terminologi yang digunakan untuk mendefinisikan kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan tingkat jaminan layanan yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol

BAB II DASAR TEORI. Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol BAB II DASAR TEORI 2.1 Teknologi TCP/IP Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol yang dilaksanakan dan dibiayai oleh Defense Advanced Research Project Agency (DARPA). Paket TCP/IP

Lebih terperinci

Distribusi Probabilitas Kontinyu Teoritis

Distribusi Probabilitas Kontinyu Teoritis Distribusi Probabilitas Kontinyu Teoritis Suprayogi Dist. Prob. Teoritis Kontinyu () Distribusi seragam kontinyu (continuous uniform distribution) Distribusi segitiga (triangular distribution) Distribusi

Lebih terperinci

Ridwansyah, ST MT. Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik UNM

Ridwansyah, ST MT. Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik UNM KINERJA JARINGAN Ridwansyah, ST MT Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik UNM. Tolok ukur kinerja jaringan Throughput Data yang dikirimkan per satuan waktu Latency (delay) Wk Waktu yang

Lebih terperinci

B A B IV A N A L I S A

B A B IV A N A L I S A 76 B A B IV A N A L I S A 4.1 Analisa Utilisasi Pada sisi akses, parameter yang berkaitan dengan transfer data selain bandwidth juga dikenal dengan parameter throughput. Throughput adalah jumlah bit-bit

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Bab ini membahas cara pengujian dari pengaturan bandwidth pada setiap teknik antrian sistem operasi, dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah GNU/linux dan FreeBSD,

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA SISTEM ANTRIAN M/M/1/N

ANALISIS KINERJA SISTEM ANTRIAN M/M/1/N ANALISIS KINERJA SISTEM ANTRIAN M/M/1/N Florensa Br Ginting Dosen Pembimbing : Ir. M. Zulfin, MT Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 17 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Fenomena menunggu untuk kemudian mendapatkan pelayanan, seperti halnya nasabah yang menunggu pada loket bank, kendaraan yang menunggu pada lampu merah, produk yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan komputer dan teknologinya membuat segalanya harus bergerak

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan komputer dan teknologinya membuat segalanya harus bergerak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan komputer dan teknologinya membuat segalanya harus bergerak dengan cepat, begitu pula dengan teknik komunikasi, tumbuh dengan pesat sekali. Komunikasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTRIAN PAKET DENGAN MODEL ANTRIAN M/M/N DI DALAM SUATU JARINGAN KOMUNIKASI DATA

PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTRIAN PAKET DENGAN MODEL ANTRIAN M/M/N DI DALAM SUATU JARINGAN KOMUNIKASI DATA PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTRIAN PAKET DENGAN MODEL ANTRIAN M/M/N DI DALAM SUATU JARINGAN KOMUNIKASI DATA Idatriska P 1, R. Rumani M 2, Asep Mulyana 3 1,2,3 Gedung N-23, Program Studi Sistim Komputer,

Lebih terperinci

Analisa Frekuensi dan Probabilitas Curah Hujan

Analisa Frekuensi dan Probabilitas Curah Hujan Analisa Frekuensi dan Probabilitas Curah Hujan Rekayasa Hidrologi Universitas Indo Global Mandiri Norma Puspita, ST.MT Sistem hidrologi terkadang dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa yang luar biasa, seperti

Lebih terperinci

11/1/2016 Azwar Anas, M. Kom - STIE-GK Muara Bulian 1 TEORI ANTRIAN

11/1/2016 Azwar Anas, M. Kom - STIE-GK Muara Bulian 1 TEORI ANTRIAN 11/1/2016 Azwar Anas, M. Kom - STIE-GK Muara Bulian 1 TEORI ANTRIAN 11/1/2016 Azwar Anas, M. Kom - STIE-GK Muara Bulian 2 Pendahuluan Perhatikan beberapa situasi berikut ini: Kendaraan berhenti berderet-deret

Lebih terperinci

Materi Mata Kuliah Jaringan Komputer Universitas Indo Global Mandiri

Materi Mata Kuliah Jaringan Komputer Universitas Indo Global Mandiri Materi Mata Kuliah Jaringan Komputer Universitas Indo Global Mandiri Transport layer/ lapisan transport merupakan lapisan keempat dari model referensi OSI yang bertugas menyediakan data transport yang

Lebih terperinci

PEMODELAN MATEMATIKA UNTUK TRAFIK. Oleh : Mike Yuliana PENS

PEMODELAN MATEMATIKA UNTUK TRAFIK. Oleh : Mike Yuliana PENS PEMODELAN MATEMATIKA UNTUK TRAFIK Oleh : Mike Yuliana PENS 1. Pure Chance Trafik 2. Statistical Equilibrium 3. Erlang Blocking Formula 4. Erlang Delay Formula Pokok Bahasan Model Matematika untuk Trafik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari hari sering kali terjadi kemacetan dalam beberapa bentuk, seperti kemacetan lalu lintas, antrian yang panjang di bank, memesan tiket dan bentuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengembangan Sistem Penelitian ini mengembangkan dua buah prototipe aplikasi, yaitu aplikasi pada client dan aplikasi pada server. Aplikasi pada client akan diimplementasikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1. Teori Antrian Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Teori Antrian (Queueing Theory), meliputi studi matematika dari antrian

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. A. Pengujian Konektifitas pada VPN device di PT. Reliance Sekuritas

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. A. Pengujian Konektifitas pada VPN device di PT. Reliance Sekuritas BAB IV PENGUJIAN SISTEM 4.1 Pengujian terhadap VPN system 4.1.1 Pengujian Konektifitas pada VPN device A. Pengujian Konektifitas pada VPN device di PT. Reliance Sekuritas Cab. Bangka Pengujian konektifitas

Lebih terperinci

4.1.1 Distribusi Binomial

4.1.1 Distribusi Binomial 4.1.1 Distribusi Binomial Perhatikan sebuah percobaan dengan ciri-ciri sebagai berikut : Hanya menghasilkan (diperhatikan) dua peristiwa atau kategori, misal S (sukses) dan G (gagal) Dilakukan sebanyak

Lebih terperinci

komunikasi suara yang murah. jauh melalui jaringan IP. [1] Data suara yang berupa sinyal analog diubah menjad

komunikasi suara yang murah. jauh melalui jaringan IP. [1] Data suara yang berupa sinyal analog diubah menjad Pada saat sekarang ini, komunikasi menjadi kebutuhan yang sanga penting bagi seluruh orang di dunia. Komunikasi dapat dilakukan secara langsun ataupun jika komunikan memiliki jarak yang cukup jauh dapat

Lebih terperinci

Terima hipotesis Tidak membuat kesalahan Kesalahan tipe II Tolak hipotesis Kesalahan tipe I Tidak membuat kesalahan

Terima hipotesis Tidak membuat kesalahan Kesalahan tipe II Tolak hipotesis Kesalahan tipe I Tidak membuat kesalahan PENGUJIAN HIPOTESIS Hipotesis Statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi. Dengan mengambil suatu sampel acak dari populasi tersebut dan menggunakan informasi yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kebutuhan Sistem Saat melakukan pengujian jaringan VPN PPTP dan L2TP, dibutuhkan perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis unjuk kerja jaringan

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER. Disusun Oleh : Nama : Febrina Setianingsih NIM : Dosen Pembimbing : Dr. Deris Stiawan, M.T., Ph.D.

JARINGAN KOMPUTER. Disusun Oleh : Nama : Febrina Setianingsih NIM : Dosen Pembimbing : Dr. Deris Stiawan, M.T., Ph.D. JARINGAN KOMPUTER Disusun Oleh : Nama : Febrina Setianingsih NIM : 09011181419021 Dosen Pembimbing : Dr. Deris Stiawan, M.T., Ph.D. SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA Analisa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia sehingga dapat berkomunikasi dan bertukar informasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia sehingga dapat berkomunikasi dan bertukar informasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi jaringan komputer dan Internet telah mengalami perkembangan yang pesat, sehingga mampu menyambungkan hampir semua komputer yang ada di dunia sehingga dapat

Lebih terperinci

Refrensi OSI

Refrensi OSI Refrensi OSI Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini yang dipilih dalam penelitian ini adalah Bank Permata cabang Citra Raya. Berlokasi di Ruko Taman Raya Jl. Raya Boulevard Blok K 01

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 13 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Antrian merupakan kejadian yang sering dijumpai dalam kehidupan seharihari. Menunggu di depan kasir untuk membayar barang yang kita beli, menunggu pengisian bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengiriman data melalui jaringan TCP/IP dapat diibaratkan sebagai mobil-mobil yang ingin melewati sebuah jalan raya. Jika suatu saat, jumlah mobil yang lewat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM

BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM Pada bab ini membahas mengenai hasil dan kinerja sistem yang telah dirancang sebelumnya yaitu meliputi delay, jitter, packet loss, Throughput dari masing masing

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian adalah suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam kehidupan

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian adalah suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam kehidupan BAB II LANDASAN TEORI Antrian adalah suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari hari. Seperti menunggu di depan loket untuk mendapatkan tiket kereta api atau tiket bioskop, pada pintu jalan

Lebih terperinci

Membedakan Bandwidth, Speed dan Throughput 12 OKTOBER 2011

Membedakan Bandwidth, Speed dan Throughput 12 OKTOBER 2011 Dari Wikipedia: "Dalam komunikasi jaringan, throughput adalah jumlah data digital per waktu unit yang dikirimkan ke terminal tertentu dalam suatu jaringan, dari node jaringan, atau dari satu node ke yang

Lebih terperinci

ANALISA THROUGHPUT PADA LAYANAN DATA DI JARINGAN GPRS

ANALISA THROUGHPUT PADA LAYANAN DATA DI JARINGAN GPRS ANALISA THROUGHPUT PADA LAYANAN DATA DI JARINGAN GPRS Rudy Fernandez Jurusan TeknikElektro Fakultas Teknik Universitas Andalas ABSTRAK menyatakan kecepatan pengiriman data yang secara aktual sukses diterima

Lebih terperinci

PENENTUAN JUMLAH TELLER YANG OPTIMAL DENGAN METODE ANTRIAN DI PT BANK HAGA

PENENTUAN JUMLAH TELLER YANG OPTIMAL DENGAN METODE ANTRIAN DI PT BANK HAGA PENENTUAN JUMLAH TELLER YANG OPTIMAL DENGAN METODE ANTRIAN DI PT BANK HAGA Bahtiar S. Abbas 1 ; Raymond 2 ABSTRACT This article presents the optimization of the number of tellers at the service counter

Lebih terperinci

6.1 Distribusi Chi Kuadrat Gambar distribusi Chi kuadrat. α Jika x berdistribusi χ 2 (v) dengan v = derajat kebebasan = n 1 maka P (c 1.

6.1 Distribusi Chi Kuadrat Gambar distribusi Chi kuadrat. α Jika x berdistribusi χ 2 (v) dengan v = derajat kebebasan = n 1 maka P (c 1. Pertemuan ke- BAB IV POPULASI, SAMPEL, DISTRIBUSI TEORITIS, VARIABEL KONTINU, DAN FUNGSI PROBABILITAS. Distribusi Chi Kuadrat Gambar distribusi Chi kuadrat α Jika x berdistribusi χ (v) dengan v = derajat

Lebih terperinci

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP Agenda Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP 2 Protokol Definisi : A rule, guideline, or document which guides how an activity should be performed. Dalam ilmu komputer, protokol adalah konvensi

Lebih terperinci

STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO

STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO Auliya Fadly [1], Arman Sani [2] Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 13 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian terhadap hasil virtualisasi pada sebuah controller. Melalui virtualisasi, sebuah controller dibagi menjadi beberapa

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA SISTEM ANTRIAN M/M/1

ANALISIS KINERJA SISTEM ANTRIAN M/M/1 ANALISIS KINERJA SISTEM ANTRIAN M/M/1 Desy C. Silaban, M. Zulfin Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU

Lebih terperinci