BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
|
|
- Ratna Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Gambaran Umum Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Ambarawa beralamat di Jalan Kartini 1A Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Ambarawa merupakan sekolah dengan tipe A/A1/A2 dengan nilai akreditasi sekolah 89,15. Saat ini Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Ambarawa dipimpin oleh Bapak Drs. Kabul Budi Utomo dengan didampingi Bapak Darodji, Amd. Pd, dan Ibu Rahayu, S.Pd sebagai wakil kepala sekolah. SMP Negeri 2 Ambarawa. Sementara itu saat ini SMP Negeri 2 Ambarawa memiliki jumlah tenaga pendidik dan pendukung pendidikan sebanyak 59 orang, adapun penjelasannya dapat dilihat pada tabel berikut ini : 31
2 Tabel 4.1 Jumlah Guru Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan, Status, dan Jenis Kelamin No. Guru Jumlah guru dan kualifikasi pendidikannya D1/D2 D3/ Sarmud S1/D4 S2/S3 Jumlah guru berdasarkan Status dan Jenis Kelamin PNS Honorer L P L P 1. IPA Matematika Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Pendidikan Agama IPS Penjasorkes Seni Budaya PKn TIK/Keterampilan BK Lainnya: Mulok Jawa 2. Seni Rupa 3. Seni Musik 4. Tabus 5. Ket. Jasa Jumlah Sumber : Data Sekunder Yang Diolah, 2012 Tabel 4.1 menjelaskan bahwa jumlah keseluruhan tenaga pendidik yang dimiliki oleh SMP negeri 2 Ambarawa saat ini adalah sebanyak 39 orang, yang terdiri dari 38 orang telah berstatus PNS (18 orang berjenis kelamin laki-laki, dan 20 orang berjenis kelamin perempuan), dan 1 orang lainnya masih berstatus sebagai tenaga honorer Jumlah
3 Kemudian untuk mengetahui jumlah dan kualifikasi tenaga pendukung kependidikan di SMP Negeri 2 Ambarawa saat ini dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.2 Tenaga Pendukung Pendidikan Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan, Status, dan Jenis Kelamin No. Tenaga pendukung Jumlah tenaga pendukung dan kualifikasi pendidikannya Jumlah tenaga pendukung Berdasarkan Status dan Jenis Kelamin Jumlah SMP SMA D1 D2 D3 S1 PNS Honorer L P L P 1. Tata Usaha Perpustakaan Laboran lab. IPA Teknisi lab. Komp Laboran lab. Bahs PTD Kantin Penjaga Sekolah Tukang Kebun Keamanan Lainnya:... Jumlah Sumber : Data Sekunder Yang Diolah, 2012 Tabel 4.2 memberikan penjelasan bahwa jumlah keseluruhan tenaga pendukung kependidikan adalah sebanyak 20 orang, yang terdiri dari 14 orang telah berstatus PNS (10 orang berjenis kelamin laki-laki, dan 4 orang berjenis kelamin perempuan), dan 11 orang lainnya masih berstatus sebagai tenaga honorer (8 berjenis kelamin laki-laki, dan 3 orang berjenis kelamin perempuan). 33
4 Adapun rombongan belajar (rombel) masing-masing kelas di SMP Negeri 2 Ambarawa 28 peserta didik, dengan perincian sebagai berikut : a. Kelas VII 7 (tujuh) 28 peserta didik b. Kelas VIII 7 (tujuh) 28 peserta didik c. Kelas IX 7 (tujuh) 28 peserta didik Selama ini peserta didik di SMP Negeri 2 Ambarawa telah mampu meraih beberapa prestasi akademik maupun non akademik baik pada tingkat provinsi maupun tingkat nasional. Adapun penjelasan rincinya dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini : Tabel 4.3 Kejuaraan Lomba di Tingkat Propinsi dan Nasional No. Jenis kegiatan lomba Peringkat Tingkat 1. OSN Biologi Finalis Tingkat Nasional Tingkat Nasional 2 OSN Matematika,fisika, IPS, biologi Finalis Tingkat Provinsi Tingkat Provinsi 3 KIR IPS, IP Finalis Tingkat Provinsi Tingkat Provinsi 4 PMR Finalis Tingkat Provinsi Tingkat Provinsi 5 TUS-PBB Finalis Tingkat Provinsi Tingkat Provinsi 6 Vokal putra dan putri Finalis Tingkat Provinsi Tingkat Provinsi 7 Seni lukis Finalis Tingkat Provinsi Tingkat Provinsi 8 JAMNAS/JOTA-JOTI Finalis Tingkat Provinsi Tingkat Provinsi Sumber : Data Sekunder Yang Diolah, 2012 Prestasi lainnya, pada tahun 2010/2011 peserta didik yang menempuh Ujian Nasional lulus 100%. Hal ini juga merupakan salah satu prestasi yang cukup membanggakan bagi sekolah tersebut. Dalam rangka mengetahui perolehan nilai yang dicapai oleh peserta belajar dapat dilihat pada tabel berikut ini: 34
5 Tabel 4.4. Peserta Didik Yang Menempuh Ujian Nasional Mata Pelajaran Tertinggi Terendah Rata-rata Bahasa Indonesia 9,60 5,20 8,23 Matematika 10,00 3,25 7,64 Bhs. Inggris ,60 7,57 IPA 9,50 4,50 7,40 Rata-rata 30,84 Sumber : Data Sekunder Yang Diolah, 2012 Tabel 4.4 menunjukkan rata-rata nilai mata pelajaran tertinggi adalah mata pelajaran bahasa Indonesia (8,23) dengan nilai tertinggi yang diraih siswa 9,60 dan terendah adalah 5,20. Tapi jika dilihat dari perolehan nilai setiap peserta didik nilai mata pelajaran tertinggi yang diraih adalah pada mata pelajaran matematika, yaitu 10,00 (sempurna), namun disisi lain masih ada siswa yang memperoleh nilai terendah yaitu 3,25, maka secara keseluruhan rata-rata nilai mata pelajaran hasil ujian nasional sudah dapat dikatakan cukup baik, sebab rata-rata terendah yang dicapai peserta didik adalah 7,40 (mata pelajaran IPA). Sebagai salah satu sekolah yang diunggulkan di wilayah Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang tentu animo masyarakat untuk mendaftarkan putra putri mereka di SMP Negeri 2 Ambarawa sangatlah tinggi, hal tersebut dibuktikan pada tahun pelajaran 2011/2012 calon peserta didik yang mendaftar di SMP Negeri 2 Ambarawa ada 350 pendaftar, namun siswa yang lolos seleksi dan diterima hanya sebanyak 196 peserta didik atau 7 rombel. 35
6 2. Visi dan Misi SMP Negeri 2 Ambarawa a. Visi Sekolah UNGGUL DALAM PRESTASI, BERBUDI LUHUR, TRAMPIL, DAN MANDIRI Visi Sekolah tersebut memuat beberapa indicator, yaitu: 1) Terselenggaranya proses pembelajaran yang bertaraf Internasional; 2) Terwujudnya peningkatan prestasi akademik dan non akademik; 3) Tertingkatnya keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa; 4) Tertingkatnya sikap sopan dan tutur kata yang santun dalam kehidupan; 5) Terwujudnya siswa yang terampil dalam berkarya; 6) Tertingkatnya ketrampilan siswa dalam berbahasa yang baik dan benar; 7) Terwujudnya siswa yang terampil dalam menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi; 8) Tertingkatnya siswa dalam kedisiplinan; 9) Terwujudnya siswa yang jujur dan bertanggung jawab. b. Misi Sekolah 1) Mewujudkan siswa yang berprestasi di bidang akademik maupun non akademik, tingkat nasional dan internasional 2) Mewujudkan siswa yang memiliki iman dan takwa, sikap sopan serta tutur kata yang santun 3) Mewujudkan siswa yang terampil dalam berkarya 4) Mewujudkan siswa yang terampil dalam berbahasa dengan baik dan benar 36
7 5) Mewujudkan siswa yang terampil dan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi 6) Mewujudkan siswa yang disiplin, jujur, dan bertanggung jawab 3. Struktur Organisasi SMP Negeri 2 Ambarawa Struktur organisasi merupakan pencerminan lalu lintas wewenang dan tanggung jawab di dalam suatu perusahaan secara vertical dan pencerminan hubungan antar bagian secara horizontal. Dari hasil penelitian diperoleh struktur organisasi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang sebagai berikut: (Sumber : Data Sekunder SMP Negeri 2 Ambarawa, 2012) KOMITE SEKOLAH KEPALA SEKOLAH KOORDINATOR TATA USAHA WK I WK II Wali Kelas (VII, VIII, dan IX) Guru Siswa Gambar 4.1. Struktur Organisasi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang 37
8 4.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian Hasil penelitian diperoleh uraian kondisi nyata SMP Negeri 2 Ambarawa menuju RSBI yang didasarkan penilaian pada standar penilaian IKKM dan IKKT yang telah oleh pihak Departeman Pendidikan Nasional sebagai berikut : 1. Standar Isi (Kurikulum) Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Pemenuhan indikator kinerja kunci minimal dan tambahan dalam penilaian standar isi menjadikan gambaran jika sekolah bersangkutan disebut layak untuk dimasukkan dalam program pengembangan RSBI. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh penilaian standar isi SMP Negeri 2 Ambarawa sebagai berikut : 38
9 Tabel 4.5. Penilaian Standar Isi Berdasarkan IKKM dan IKKT Menerapkan kurikulum satuan pendidikan (KTSP) Memenuhi standar isi Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM) IKKM (Minimal 80 % telah memenuhi) Penetapan buku ajar bilingual Tersusun silabus yang bertaraf nasional Tersusun RPP 4 bidang studi (mat, sain, TIK, Bah. Ingg) yang bertaraf nasional SI-SNP semua mapel non SBI (Mapel PKn, Mapel Bahasa Indonesia, Mapel IPS, Mapel Penjasorkes, Mapel Seni Budaya, dan Mapel Agama) maupun semua mapel SBI (Matematika, IPA, Bahasa Inggris, TIK) Silabus bertaraf nasional RPP bertaraf nasional Bahan Ajar, Modul, Buku, dan sebagainya bertaraf nasional Panduan Pembelajaran bertaraf nasional Panduan Evaluasi Hasil Belajar bertaraf nasional Portopolio siswa Berarti 80 % terpenuhi IKKT (Minimal 80 % telah memenuhi) Sistem administrasi Pengelolaam sistem administrasi siswa telah menggunakan akademik berbasis komputer (Komputer TU 3 buah) namun belum terpasang Teknologi Informasi dan sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dan Komunikasi (TIK) dimana setiap siswa dapat dimana setiap siswa dapat mengakses transkripnya masing-masing. mengakses transkripnya masing-masing Muatan mata pelajaran Saat ini pihak SMP, masih berusaha mencari, dan setara atau lebih tinggi mengadopsi kurikulum yang bertaraf internasional dari muatan pelajaran yang sama pada sekolah unggul dari salah satu negara OECD dan atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan Sumber : Data Primer Yang Diolah, % Keterangan Sudah terpenuhi Sudah terpenuhi Keterangan Belum Terpenuhi Belum Terpenuhi Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari segi standar isi, SMP Negeri 2 Ambararawa telah memenuhi kriteria IKKM, dimana hasil penelitian ini 39
10 menunjukkan jika nilai IKKM yang diperoleh sebesar 80 %. Namun demikian jika dilihat dari IKKT-nya penilaian standar isi masih menujukkan nilai 0 %, berarti saat ini pihak sekolah sepenuhnya belum menerapkan hal-hal, seperti : 1) Sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dimana setiap siswa dapat mengakses transkripnya masing-masing, 2) Muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yang sama pada sekolah unggul dari salah satu negara OECD dan atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan. Dengan demikian perlu dilakukan perbaikan segera dalam manajemen sekolah untuk menerapkan hal-hal tersebut. Tetapi dengan keberhasilan pemenuhan standar IKKM-nya memperlihatkan jika pihak sekolah sudah memiliki komitmen yang tinggi untuk meningkatkan pengelolaan sekolah dalam usaha pencapaian sebagai RSBI. 2. Standar Proses Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Mutu setiap Sekolah Bertaraf Internasional dijamin dengan keberhasilan melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Proses pembelajaran disesuaikan dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Keberhasilan tersebut ditandai dengan pencapaian indikator kinerja kunci minimal, dan pencapaian indikator kinerja kunci tambahan, yaitu memenuhi Standar Proses. 40
11 Tabel 4.6. Penilaian Standar Proses Berdasarkan IKKM dan IKKT Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM) IKKM (Minimal 75 % Terpenuhi) Memenuhi standar 1) Persiapan pembelajaran proses pembelajaran Kepemilikan silabus oleh guru:80% Kepemilikan RPP oleh guru: 80% Kepemilikan sumber belajar/bahan ajar: 60% Pengembangan perangkat instrumen untuk pemahaman guru terhadap karakteristik siswa: 80% 2) Persyaratan Pembelajaran Jumlah siswa per rombel : 28 anak Beban mengajar guru: 24 jam/minggu Ratio antara jumlah siswa dengan buku tekas mapel 1:1 Pengelolaan kelas:100 % 3) Pelaksanaan Pembelajaran Cakupan pendahuluan dalam pembelajaran oleh guru di kelas: 75% Cakupan penerapan prinsip pembelajaran yang: eksploratif, elaboratir, dan konformatif: 75% Penerapan CTL: 60% Penerapan pembelajaran tuntas: 75% Penerapan PAIKEM/PAKEM: 60% Penerapan pembelajaran di luar kelas/sekolah: 40% Cakupan pelaksanaan penutup dalam pembelajaran: 70% 4) Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Pengembangan instrumen penilaian hasil belajar: 80% Variasi model penilaian: 3 model Pengolahan/analisis hasil penilaian 5) Supervisi kelas Proses KBM 70% Perangkat pembelajaran 80% Evaluasi 80% Berarti > 75 % terpenuhi yaitu terpenuhi 76,19 % Pembelajaran mata pelajaran kelompok sains, matematika menggunakan bahasa Inggris, kecuali mapel Bahasa Indonesia. Menerapkan pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran. Proses pembelajaran pada semua mata pelajaran telah menjadi teladan atau rujukan bagi sekolah lainnya dalam pengembangan akhlak mulia, budi pekerti luhur, kepribadian unggul, kepemimpinan, jiwa kewirausahaan, jiwa patriot, dan jiwa inovator. IKKT (75 % Terpenuhi) Penggunaan Bahasa Inggris dalam proses pembelajaran masih sekitar 20% Pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran masih berkisar 60% Pada saat ini SMP Negeri 2 Ambarawa Kabupaten Semarang, memiliki siswa yang mempunyai daya saing tinggi, kreatif, dan inovatif. Hal ini dibuktikan dengan beberapa keberhasilan/ketercapaian dalam lomba yang diikuti di berbagai event, baik lomba akademik maupun non akademik, ditingkat kabupaten, propinsi Jawa Tengah, maupun tingkat Nasional. Sehingga saat ini SMP Negeri 2 menjadi teladan atau rujukan bagi sekolah lainnya dalam pengembangan akhlak mulia, budi pekerti luhur, kepribadian unggul, kepemimpinan, jiwa kewirausahaan, jiwa patriot, dan jiwa inovator. Adapun prestasi yang diraih adalah Memperoleh tropi untuk juara I tk provinsi OSN Biologi Juara I Mapel IPA TK Kabupaten Siswa Berprestasi 2 tingkat Kabupaten Juara harapan 2 Lomba Pidato Bahasa Inggris TK Kabupaten Juara 1 TUB-PBB Tk Kabupaten Juara harapan Lomba Tenis Lapangan Tk kabupaten Juara Renang Perorangan 33,34 % baru terpenuhi Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2012 Keterangan Keterangan Belum terpenuhi Belum terpenuhi Terpenuhi 41
12 Tabel 4.6 menunjukkan bahwa penilaian standar proses berdasarkan IKKT, diperoleh hasil bahwa SMP Negeri 2 Ambarawa telah lebih memenuhinya standar IKKM yaitu sebesar 76,19 %, namun ada baiknya jika indikator-indikator lainnya seperti : 1) Kepemilikan sumber belajar/bahan ajar, 2) Penerapan CTL dalam proses belajar mengajar baru, 3) Penerapan PAIKEM/PAKEM, 5) Penerapan pembelajaran di luar kelas/sekolah, 6) Proses KBM juga diperbaiki atau ditingkatkan. Adapun penilaian standar proses berdasarkan IKKT, diperoleh hasil bahwa SMP Negeri 2 Ambarawa baru mampu memenuhinya sebesar 33,34 %. Dengan demikian agar standar IKKT terpenuhi maka diperlukan beberapa perbaikan untuk hal-hal sebagai berikut : 1) Penggunaan Bahasa Inggris dalam proses pembelajaran masih sekitar 20%, 2) Pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran masih berkisar 60%. 3. Standar Pendidik dan Kependidikan Pemenuhan IKKM dan IKKT pada Standar pendidikan dan kependikan juga merupakan penilaian kelayakan sekolah untuk dijadikan sebagai RSBI. Hasil penelitian menunjukkan data standar pendidikan dan kependidikan di SMP Negeri 2 Ambarawa sebagai berikut : 42
13 Tabel 4.7. Penilaian Standar Pendidik dan Kependidikan Berdasarkan IKKM dan IKKT Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM) IKKM (70 % Terpenuhi) Memenuhi standar pendidik Tenaga kependidikan 85 % lulusan S1, 5% S2 dalam proses pendidikan. Memenuhi standar tenaga Kepala sekolah telah memenuhi kualifikasi umum kependidikan dan khusus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 70 % terpenuhi IKKT (70 % Terpenuhi) Semua guru mampu memfasilitasi Pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran pembelajaran berbasis TIK masih berkisar 60% Pembelajaran mata pelajaran Penggunaan Bahasa Inggris dalam proses kelompok sains, matematika pembelajaran masih sekitar 20% mampu mengampu dengan bahasa Inggris Minimal 20 % guru berpendidikan S2/S3 dari PT yang berakreditasi A Kepala sekolah minimal S2 dari perguruan tinggi yang program studinya berakreditasi A dan telah menempuh pelatihan kepala sekolah dari lembaga pelatihan kepala sekolah yang diakui oleh pemerintah Kepala sekolah mampu berbahasa Inggris secara aktif Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2012 SMP Negeri 2 Ambarawa memiliki 4 orang tenaga pendidik berijazah Pascasarjana (S2), 31 orang berijazah Sarjana (S1), 3 orang berijazah sarmud/d3, 1 orang berijazah D2, 3 orang berijazah D1 dengan 1 orang yang sedang menempuh jenjang pascasarjana (S2), dengan demikian hanya 12.5 % saja guru yang berpendidikan S2 Baru proses penyelesaian kuliah S2, dan telah menempuh pelatihan kepala sekolah dari lembaga pelatihan kepala sekolah yang diakui oleh pemerintah. Adapun jenis pelatihan yang dilakukan kepala sekolah meliputi : pelatihan kepemimpinan pelatihan manajerial sekolah (MBS) pelatihan kewira usahaan supervisi, monitoring, dan evaluasi sekolah pelatihan adminis trasi persekolahan pelatihan KTSP Kemampuan kepala sekolah dalam berbahasa inggris masih pada taraf penguasaan TOEFL < % Keterangan Belum terpenuhi Belum terpenuhi Belum terpenuhi Belum terpenuhi Belum terpenuhi Tabel 4.7 menunjukkan bahwa penilaian Standar Pendidik dan Kependidikan berdasarkan IKKM diperoleh bahwa SMP Negeri 2 Ambarawa telah memenuhi ketentuan, hal tersebut dapat dilihat dari terpenuhinya indikator-indikator dalam 43
14 IKKM tersebut. Tetapi penilaian Standar Pendidik dan Kependidikan berdasarkan IKKT-nya masih menunjukkan jika pihak sekolah sepenuhnya belum mampu memenuhi. Dengan demikian pihak sekolah perlu memperbaiki hal-hal sebagai berikut, yaitu : 1) Kemampuan guru memfasilitasi pembelajaran berbasis TIK, 2) Kemampuan guru untuk berbahasa Inggris khususnya untuk kelompok mata pelajaran sains, dan matematika, 3) Meningkatkan kualitas pendidikan Kepala Sekolah, dan kemampuan kepala sekolah untuk berbahasa Inggris aktif. 4. Standar Pengelolaan Pemenuhan standar pengelolaan berdasarkan IKKM dan IKKT pada suatu sekolah juga menentukan kelayakan sekolah untuk dijadikan sebagai RSBI. Hasil penelitian mengenai standar pengelolaan yang ditetapkan oleh SMP Negeri 2 Ambarawa menunjukkan hasil sebagai berikut : 44
15 Tabel 4.8. Penilaian Standar Pengelolaan Berdasarkan IKKM dan IKKT Memenuhi Pengelolaan Standar Sekolah terbebas dari rokok, narkoba, kekerasan, kriminal, pelecehan seksual, dll Sekolah menerapkan prinsip kesetaraan gender dalam semua aspek pengelolaan sekolah Sekolah meraih sertifikasi ISO 9001 VERSI 2000 atau sesudahnya (2001, dst) dan ISO Sekolah telah menjalin hubungan sister school dengan bertaraf/berstandar internasional di luar negeri sekolah Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM) IKKM (80 % Terpenuhi) 1) Perangkat dokumen pedoman pelaksanaan rencana kerja/kegiatan Dokumen PPDB: baru 60% Dokumen Pedoman pembinaan kesiswaan: baru 50% Dokumen tata tertib sekolah: baru 50% Dokumen kode etik sekolah: baru 50% Dokumen penugasan guru: baru 70% Dokumen kegiatan kunjungan baru 40% 2) Struktur organisasi dan mekanisme kerja Struktur organisasi: 75% lengkap Dokumen pembagian tugas/kewenangan/tupoksi: 80% 3) Supervisi, monitoring, evaluasi, dan akreditasi sekolah Tidak ada tim khusus Tidak ada instrumen Tidak ada pelaporan Pendokumentasian : 70% Tindak lanjut: 70% 4) Kemitraan dan peran serta masyarakat Dokumen keberadaan Komite Sekolah: 90% Dokumen program kerja komite sekolah: 70% Kepengurusan komite sekolah: 75% lengkap Perolehan kerjasama dengan pihak lain: 2 instansi Kerjasama dengan perguruan tinggi 2 Kerjasama dengan lembaga pendidikan 3. 5) SIM sekolah Tidak terpasang PAS (Paket Aplikasi Sekolah) Tidak terpasang jaringan SIM Baru 33,33 % terpenuhi IKKT (80 % Terpenuhi) Selama ini tidak ada siswa yang merokok, menggunakan narkoba, melakukan kriminal, dan melakukan tindakan pelecehan seksual Sekolah tidak memberikan perlakuan khusus terhadap siswa terkait dengan perbedaan gender, nampak bahwa ada beberapa kelas, memiliki ketua kelas putri, bahkan dalam pengurusan OSIS 5 diantaranya adalah siswa dengan jenis kelamin perempuan. Sampai hari ini belum pernah meraih sertifikasi ISO 9001 VERSI 2000 atau sesudahnya (2001, dst) dan ISO Belum pernah dilakukan Sumber : Data Primer Yang Diolah, % terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Keterangan Belum terpenuhi Belum terpenuhi Tabel 4.8 menjelaskan jika dilihat dari IKKM, SMP Negeri 2 Ambarawa masih mampu memenuhi kriteria keberhasilan sebesar 33,33 %, untuk itu pihak sekolah perlu berusaha keras untuk memperbaiki kondisi tersebut agar mampu 45
16 menjadi RSBI, sebab berdasarkan nilai tersebut masih banyak kekurangan yang perlu untuk dipenuhi. Adapun hal yang perlu diperbaiki adalah : 1) Kelengkapan Dokumen PPDB, 2) kelengkapan Dokumen Pedoman pembinaan kesiswaan, 3) Kelengkapan Dokumen tata tertib sekolah, 4) Kelengkapan Dokumen kode etik sekolah, 5) Kelengkapan Dokumen penugasan guru, 6) Dokumen kegiatan kunjungan baru, 7) Kelengkapan Struktur organisasi dan mekanisme kerja, 8) Peningkatan kualitas Supervisi, monitoring, evaluasi, dan akreditasi sekolah, 9) Kelengkapan Dokumen program kerja komite sekolah dan kepengurusan komite sekolah, 10) Melengkapi pemasangan Paket Aplikasi sekolah, dan pemasangan jaringan SIM. Kemudian penilaian standar proses berdasarkan IKKT, diperoleh hasil yang menyebutkan jika pihak sekolah masih mampu memenuhi sekitar 50 %. Sedang 50% lainnya belum terpenuhi, yaitu : 1) Sekolah meraih sertifikasi ISO 9001 VERSI 2000 atau sesudahnya (2001, dst) dan ISO 14000, 2) Sekolah telah menjalin hubungan sister school dengan sekolah bertaraf/berstandar internasional di luar negeri. 5. Standar Kompetensi Kelulusan Data penilaian Standar Kompensi Kelulusan berdasarkan IKKM dan IKKT dapat dilihat pada tabel berikut ini : 46
17 Tabel 4.9. Penilaian Standar Kompetensi Kelulusan Berdasarkan IKKM dan IKKT Memenuhi kompetensi lulusan Menerapkan standar kelulusan dari sekolah yang lebih tinggi dari Standar Kompetensi Lulusan Nasional Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM) IKKM (100 % dinyatakan terpenuhi) Standar 1) Kelulusan a. Jumlah kelulusan 100% Bidang Akademik b.rata2 pencapaian KKM semua mapel 75 c. Rata2 pencapaian KKM Matematika 75 d.rata2 pencapaian KKM IPA 75 e. Rata2 pencapaian KKM Bahasa Inggris 75 f. Rata2 pencapaian KKM TIK 75 g.rata2 pencapaian NUN 7,71 Jumlah lulusan Jumlah lulusan yang melanjutkan studi ke sekolah lanjutan bertaraf internasional 50% 100 % terpenuhi IKKT (100 % dinyatakan terpenuhi) Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2012 Belum menerapkan standar kelulusan yang lebih tinggi dari Standar Kompetensi Lulusan Nasional. 0 % Keterangan Terpenuhi Keterangan Belum terpenuhi Tabel 4.9 menunjukkan bahwa penilaian tentang standar kompetensi kelulusan jika SMP Negeri 2 Ambarawa telah mampu memenuhi seluruh standar yang ditetapkan pada IKKM, sedang berdasarkan standar penilaian IKKT-nya SMP negeri 2 Ambarawa belum mampu memenuhinya, yaitu terkait dengan penerapan standar kelulusan yang lebih tinggi dari Standar Kompetensi Lulusan Nasional. Namun dengan terpenuhinya seluruh standar penilaian berdasarkan indikator-indikator dalam IKKM menjadikan modal dasar yang cukup positif bagi SMP Negeri 2 untuk menuju ke jenjang RSBI. 47
18 6. Standar Sarana dan Prasarana Penilaian standar sarana prasarana yang dimiliki oleh SMP Negeri 2 Ambarawa berdasarkan standar IKKM dan IKKT dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel Penilaian Standar Sarana dan Prasarana Berdasarkan IKKM dan IKKT Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM) IKKM (65 % dinyatakan terpenuhi) Memenuhi standar sarana dan prasarana 1) Sarana Prasarana Minimal Ruang kepala sekolah: 20 m2 Ruang wakil KS 20 m2 Ruang kelas : standar (2 m2 per peserta didik atau 56 m2) Ruang perpustakaan: tidak standar (<84 m2) Ruang Lab. IPA: 1 buah (68 m2) Ruang guru: standar (4 m2 per pendidik) Ruang TU : standar (4 m2 per TU) Ruang Ibadah (12 m2) Gudang: ada 1 buah (18 m2) Ruang UKS Belum selesai 2) Sarana Prasarana lainnya Ruang Lab. Bahasa: 1 ada Ruang Lab. Komputer 1 Ruang multimedia ada Ruang akademik dan pengembangan SIM: tidak ada Ruang pengembangan organisasi sekolah belum ada Ruang kantin: tidak standar Ruang Lab. PTD tidak ada Ruang Lab. Matematika: tidak ada Ruang Lab. IPS tidak ada 3) Fasilitas Pembelajaran Daya listrik rendah (< W) Komputer Guru: 5 bh Komputer TU: 3 buah Komputer perpustakaan: 1 bh Komputer Lab IPA: tidak ada Jaringan internet ada tapi kurang maksimal Sarana olah raga: 60% atau 600 m2, SNP 1000 m2 42,31 % baru terpenuhi IKKT (65 % dinyatakan terpenuhi) Setiap ruangan kelas dilengkapi dengan Sudah tersedia sarana pembelajaran TIK Perpustakaan dilengkapi dengan sarana Belum tersedia, komputer baru 1 buah digital yang memberikan akses ke sumber pembelajaran berbasis TIK di seluruh dunia. 50 % baru terpenuhi Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2012 Keterangan Keterangan 48
19 Tabel 4.10 menunjukkan jika Standar Sarana Prasarana yang dimiliki oleh SMP Negeri 2 Ambarawa masih mampu memenuhi 43,31 % dari standar sarana prasarana yang ditetapkan dalam IKKM. Adapun beberapa sarana prasarana yang belum terpenuhi adalah : 1) Luas ruang perpustakaan tidak standar, 2) Ruang UKS masih dalam tahap pembangunan, 3) Ruang akademik dan pengembangan SIM belum ada, 4) Ruang pengembangan organisasi sekolah belum ada, 5) Ruang kantin tidak standar, 6) Ruang Lab. PTD belum ada, 7) Ruang Lab. Matematika belum ada, 8) Ruang Lab. IPS belum ada, 9) Fasilitas Pembelajaran kurang memenuhi syarat. Sedang penilaian IKKT menunjukkan jika pihak sekolah 50 % dikatakan mampu memenuhi standar yang ditetapkan. Adapun indikator yang belum terpenuhi adalah keberadaan sarana digital pada perpustakaan sehingga mampu memberikan akses ke sumber pembelajaran berbasis TIK di seluruh dunia. 7. Standar Pembiayaan Adapun hasil penelitian menunjukkan data hasil penilaian standar pembiayaan yang dimiliki oleh SMP Negeri 2 Ambarawa berdasarkan IKKM dan IKKT adalah sebagai berikut : 49
20 Tabel Penilaian Standar Pembiayaan Berdasarkan IKKM dan IKKT Memenuhi pembiayaan Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM) IKKM (75 % dinyatakan terpenuhi) standar Sumber dana: 4 buah (Pemda, Pusat, Propinsi, Kemitraan dan peranserta masyarakat). Pembiayaan, yang didanai oleh pemerintah Kabupaten 20%, APBD Propinsi 30% dan APBN pusat 50% (bos dan BPP), sedang dari peran masyarakat : partisipasi komite sekolah 50%. a. Pengalokasian dana: 6 SNP, minimal 8 SNP b. Penggunaan dana: 75% benar, harusnya 100 % benar c. Pelaporan penggunaan dana: 75%, harusnya 100 % d. Dokumen pendukung pelaporan: 80%, harusnya 100 % lengkap. 75 % terpenuhi IKKT (75 % dinyatakan terpenuhi) model Adanya pembiayaan dari Pemda, Pusat, Propinsi, Kemitraan dan peran serta masyarakat berarti sudah dapat dikatakan Kunci sudah cukup memenuhi standar model Menerapkan pembiayaan yang efisien untuk mencapai target Indikator Tambahan (IKKT). 75 % terpenuhi Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2012 pembiayaan yang ideal. Keterangan Terpenuhi Keterangan Terpenuhi Tabel 4.11 menunjukkan bahwa hasil penilaian standar pembiayaan berdasarkan indikator pada IKKM dan IKKT disebutkan apabila pihak SMP Negeri 2 Ambarawa sudah mampu memenuhinya secara keseluruhan. Dengan demikian dari segi pembiayaan SMP negeri 2 Ambarawa sudah mampu dan memenuhi seluruh kriteria pada IKKM dan IKKT, hal ini menjadikan modal dasar yang utama sekolah dalam usaha menuju RSBI. 50
21 8. Standar Penilaian Hasil penelitian juga menujukkan penilaian terhadap standar penilaian yang ditetapkan oleh SMP Negeri 2 Ambarawa berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam standar IKKM dan IKKT, adalah sebagai berikut : Tabel Penilaian Standar Penilaian Berdasarkan IKKM dan IKKT Memenuhi penilaian Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM) IKKM (90 % dinyatakan terpenuhi) standar Frekuensi ulangan harian oleh guru: 80% Ulangan tengah semester yang dilakukan oleh guru: 80% Cakupan materi ulangan akhir semester yang dilakukan sekolah: 90% Cakupan materi ulangan kenaikan kelas oleh sekolah: 90% Teknik-teknik penilaian yang dipergunakan guru dalam pembelajaran: 70% Instrumen yang dikembang kan guru untuk ulangan harian: 80% Mekanisme dan prosedur penilaian pendidikan oleh guru: 75% terpenuhi Mekanisme dan prosedur penilaian pendidikan oleh sekolah: 90% terpenuhi 37,50 % IKKT (90 % dinyatakan terpenuhi) Memperkaya penilaian Variasi instrumen yang dikembangkan kinerja pendidikan sekolah untuk ulangan akhir semester: 80% dengan model penilaian Variasi instrumen yang dikembangkan sekolah unggul dari sekolah untuk ulangan kenikan kelas: 80% negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan 0 % Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2012 Keterangan Belum terpenuhi Belum terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Belum terpenuhi Belum terpenuhi Belum terpenuhi Terpenuhi Keterangan Belum terpenuhi Belum terpenuhi 51
22 Tabel 4.12 menunjukkan bahwa penilaian dengan pada standar IKKM diketahui jika SMP Negeri 2 Ambarawa masih mampu memenuhi standar penilaian sebesar 37,50 %, namun demikian dari data-data yang diperoleh peneliti menunjukkan jika keterpautan antara besarnya persentase nilai pada IKKM dengan kondisi nyata di SMP Negeri 2 Ambarawa tidak terlalu jauh, hal ini menunjukkan jika pihak SMP Negeri 2 sudah cukup baik dalam menerapkan standar penilaiannya selama ini. Kemudian dari hasil penilaian IKKT diperoleh hasil yang menunjukkan jika SMP Negeri 2 Ambarawa belum sepenuhnya melakukan penilaian yang distandarkan, untuk itu hal ini perlu diperbaiki. Melihat kondisi nyata SMP Negeri 2 Ambarawa saat ini secara keseluruhan, maka dapat dijelaskan jika pihak SMP Negeri 2 Ambarawa telah mampu mencapai beberapa Indikator Kunci Kinerja Minimal (IKKM) yang ditetapkan, yaitu pada standar isi, standar proses, standar kependidikan dan pendidik, standar kompetensi, dan standar pembiayaan. Sedang pada standar pengelolaan baru 33,33 % memenuhi, standar sarana dan prasarana baru 42,31 % memenuhi, dan standar penilaian baru 37,50 %. pihak sekolah dinilai belum mampu memenuhi seluruhnya. Kemudian dilihat dari sisi Indikator Kinerja Kunci Tambahan, menunjukkan pihak sekolah dinilai masih perlu banyak melakukan perbaikan, sebab dari 8 (delapan) indikator dalam IKKT yang ditetapkan hanya 1 (satu ) saja yang sudah terpenuhi. Sedang indikator lainnya seperti : standar proses baru terpenuhi 33,34 %, standar pengelolaan 50 % terpenuhi, standar sarana dan prasarana 50 % terpenuhi, kemudian indikator lainnya seperti : standar isi, standar kependidikan dan pendidik, dan standar 52
23 kompetensi serta standar penilaian sama sekali belum terpenuhi (0 %), berikut ini penjelasannya : 1. Penilaian standar isi menunjukkan jika penilaian instrumen pada IKKM-nya sudah menunjukkan kesesuaian, yaitu minimal terpenuhi 80 %, namun penilaian intrumen pada IKKT belum sama sekali terpenuhi (0 %). 2. Penilaian standar proses berdasarkan instrumen yang ditetapkan dalam IKKM menunjukkan sudah > 75 terpenuhi, sedang berdasarkan instrumen yang ditetapkan dalam IKKT menunjukkan baru 33,34 % terpenuhi. 3. Penilaian standar kependidikan dan pendidik dari sisi intrumen pada standar IKKM menunjukkan jika SMP Negeri 8 Ambarawa sudah berhasil memenuhi, hal tersebut dibuktikan dari penilaian pada standar ini sudah memenuhi kriteria minilal yang ditetapkan yaitu sebesar 70 %, sedang dari sisi instrumen pada standar IKKT nya menunjukkan jika sekolah belum sepenuhnya memenuhi (0%). 4. Penilaian standar pengelolaan dari sisi IKKM menunjukkan jika pihak SMP Negeri 2 Ambarawa masih mampu memenuhinya sebesar 33,33 %, sedang pada sisi IKKT baru mampu memenuhinya sekitar 50 %. 5. Penilaian standar kompetensi dari sisi IKKM menunjukkan jika SMP Negeri 2 Ambarawa telah 100 % mampu memenuhinya, sedang dari sisi IKKT masih belum mampu memenuhinya (0 %). 6. Penilaian terhadap standar sarana dan prasarana dari sisi IKKM menunjukkan jika SMP Negeri 2 Ambarawa masih mampu memenuhinya sebesar 42,31 %, sedang dari sisi IKKT masih mampu memenuhinya sebesar 50 %. 53
24 7. Penilaian pada standar pembiayaan dari sisi IKKM dan IKKT menunjukkan jika pihak SMP Negeri 2 Ambarawa telah mampu memenuhinya, dibuktikan telah dicapainya nilai 75 % pada standar IKKM dan IKKT tersebut. 8. Penilaian pada standar penilaian dari sisi IKKM menunjukkan jika SMP Negeri 2 Ambarawa masih mampu memenuhinya sebesar 37,50 %, sedang dari sisi IKKT belum sepenuhnya terpenuhi (0%). Melihat kenyataan tersebut maka dapat dikatakan jika SMP Negeri 2 Ambarawa belum siap untuk menjadi RSBI Pembahasan Seperti yang dijelaskan pada deskripsi data hasil penelitian tersebut diketahui bahwa terdapat beberapa indikator yang belum dapat dipenuhi oleh SMP Negeri 8 Ambarawa, sehingga perlu dilakukan perbaikan-perbaikan untuk mencapai terpenuhinya Indikator-Indikator Kunci Kinerja Minimal dan Tambahan dalam rangka menjadi RSBI. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak kepala sekolah dan berbagai pihak sekolah yang berkepentingan untuk mensukseskan program pelaksanaan RSBI, diketahui jika sekolah sudah membuat program kerja yang dibuat untuk jangka waktu 4 tahun. Jadi selama kurun waktu 4 tahun SMP Negeri 2 Ambarawa ditargetkan sudah mampu memenuhi semua indikator yang diwajibkan untuk menjadi RSBI. Secara rinci uraian masing-masing program kerja tersebut dapat dilihat pada penjelasan berikut ini : 54
25 1. Standar Isi a. Sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dimana setiap siswa dapat mengakses transkripnya masing-masing Pengelolaam sistem administrasi siswa saat ini pada dasarnya sudah menggunakan komputer (Komputer TU 3 buah), namun jumlah dan fasilitasnya belum memenuhi standar sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Terkait dengan hal tersebut program kerja yang dilakukan adalah 1) Memperbaki sistem internet yang telah terpasang selama ini, 2) Menambah jumlah komputer secara signifikan dan membeli software untuk program yang dibutuhkan, 3) Melakukan pelatihan-pelatihan pada guru dan pihak administrasi sekolah yang diberikan tanggung jawab untuk menangani bidang tersebut dengan memanggil guru les maupun bekerja sama dengan lembagalembaga pendidikan komputer. b. Muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yang sama pada sekolah unggul dari salah satu negara OECD dan atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan. Kondisi tersebut perlu upaya perbaikan secara komprehensif, tidak hanya pada kepala sekolah, guru, namun juga siswa sebagai subyek pendidikan selama ini, perbaikan kurikulum, perbaikan metode pengajaran, evaluasi, dan yang tidak kalah penting adalah masalah dana yang diserap oleh sekolah untuk mencapai tujuan tersebut serta berbagai hal lain yang 55
26 sekolah untuk mencapai tujuan tersebut serta berbagai hal lain yang dibutuhkan. 2. Standar Proses a. Instrumen IKKM Pada dasarnya pelaksanaan proses belajar mengajar di SMP Negeri 2 Ambarawa belum memenuhi kriteria minimal namun kepala sekolah beserta segenap jajaran guru dan staff tetap berkeinginan memperbaiki indikatorindikator yang dinilai masih kurang, seperti : 1) Kepemilikan sumber belajar/bahan ajar, 2) Penerapan CTL dalam proses belajar mengajar baru, 3) Penerapan PAIKEM/PAKEM:, 4) Penerapan pembelajaran di luar kelas/sekolah, 6) Proses KBM. Terkait dengan kepemilikan bahan ajar yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan bahan-bahan yang didapat sewaktu workshop di Semarang atau ditempat lain, kemudian membeli referensi tanbahan dari buku-buku yang relevan dan ditawarkan oleh mentari grup, termasuk worksheet dan evaluasinya Kemudian dalam rangka penyempurnaan penerapan CTL dan PAIKEM/PAKEM dalam proses belajar mengajar, sekolah akan lebih menggiatkan lagi pelaksanaan pembelajaran dengan strategi/metode: CTL, pendekatan belajar tuntas. 56
27 Terkait dengan pembelajaran di luar sekolah, beberapa program kegiatan yang akan dilaksanakan adalah dengan menjalin kerjasama dengan sekolah lain untuk lebih aktif melakukan pertukaran pelajar. Sedangkan terkait dengan peningkatan KBM, sekolah akan lebih aktif untuk melaksanakan program pertukaran guru, menjalin kerjasama dengan instansi lain sebagai narasumber, dan melakukan pendekatan secara pribadi kepada siswa. b. Instrumen IKKT Kemudian penilaian standar proses berdasarkan IKKT, diperoleh hasil yang menunjukkan jika SMP Negeri 2 Ambarawa baru mampu memenuhinya sebesar 33,34 %. Maka agar standar IKKT terpenuhi maka diperlukan beberapa perbaikan untuk hal-hal sebagai berikut : 1) Penggunaan Bahasa Inggris dalam proses pembelajaran, 2) Pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran. Program peningkatan penggunaan Bahasa Inggris dalam proses pembelajaran dilakukan dengan mengadakan kursus bahasa Inggris di sekolah, dan menerapkan pembiasaan berkomunikasi bahasa Inggris. Kemudian untuk mengoptimalkan pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran program yang terapkan adalah dengan mewajibkab seluruh guru untuk memiliki laptop, dan melakukan pelatihan-pelatihan pada guru dan pihak administrasi sekolah yang diberikan tanggung jawab untuk menangani 57
28 bidang tersebut dengan memanggil guru les maupun bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan komputer. 3. Standar Pendidik dan Kependidikan Perbaikan pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran yang dilakukan adalah dengan mewajibkan seluruh guru untuk memiliki laptop, dan melakukan pelatihan-pelatihan pada guru dan pihak administrasi sekolah yang diberikan tanggung jawab untuk menangani bidang tersebut dengan memanggil guru les maupun bekerja sama dengan lembagalembaga pendidikan komputer. Sasarannya agar guru dan pihak administratif lebih ekspert. Kemudian untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris sekolah mengadakan kursus bahasa Inggris di sekolah, dan pembiasaan berkomunikasi bahasa Inggris. Sasarannya guru lebih mahir dalam berbahasa Inggris. Kemudian untuk meningkatkan jumlah minimal guru yang berpendidikan S2/S3 dilakukan dengan mempermudah bagi setiap guru yang ingin melanjutkan studi S2/S3. Adapun saat ini terdapat 4 orang guru yang masih menyelesaikan pendidikan S2-nya. Begitu juga dengan ketentuan minimal kepala sekolah harus berpendidikan S2, Kepala sekolah sudah melanjutkan studinya lagi ke jenjang S2 dan sekarang baru dalam penyelesaian pembuatan tesis. Kemudian untuk memenuhi indikator lainnya, yaitu kepala sekola sekolah wajib mengikuti pelatihan kepala sekolah, maka sampai saat ini kepala sekolah aktif mengikuti pelatihanpelatihan yang diadakan oleh lembaga pemerintah maupun lembaga 58
29 pelatihan lainnya yang diakui oleh pemerintah, dan sampai saat ini kepala sekolah telah berhasil menempuh pelatihan-pelatihan seperti : Pelatihan kepemimpinan Pelatihan manajerial sekolah (MBS) Pelatihan kewirausahaan Supervisi, monitoring, dan evaluasi sekolah Pelatihan adminis trasi persekolahan Pelatihan KTSP 4. Standar Pengelolaan a. Instrumen Pada Standar IKKM Dalam rangka menyempurnakan capaian-capaian pada standar pengelolaan, maka sekolah berusaha menutup kekurangan-kekurangan pada : 1) Kelengkapan Dokumen PPDB, 2) kelengkapan Dokumen Pedoman pembinaan kesiswaan, 3) Kelengkapan Dokumen tata tertib sekolah, 4) Kelengkapan Dokumen kode etik sekolah, 5) Kelengkapan Dokumen penugasan guru, 6) Dokumen kegiatan kunjungan baru, 7) Kelengkapan Struktur organisasi dan mekanisme kerja, 8) Peningkatan kualitas Supervisi, monitoring, evaluasi, dan akreditasi sekolah, 9) Kelengkapan Dokumen program kerja komite sekolah dan kepengurusan komite sekolah dengan melakukan beberapa pendekatan yaitu dengan 1) mengikutkan tenaga kependidikan dalam berbagai program pelatihanpelatihan/diklat, 2) Mengikutkan tenaga kependidikan untuk magang pada sekolah yang lebih maju. 59
30 Terkait dengan Paket Aplikasi Sekolah, dan pemasangan jaringan SIM, SMP Negeri 2 Ambarawa akan menyediakannnya secara bertahap selama kurun waktu 4 tahun, berikut rencananya : Tabel 4.13 Rencana Pemasangan PAS dan Jaringan Sim Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Pemakaian PAS (Paket Aplikasi Sekolah): 30% Pemakaian jaringan SIM: 50% Pemakaian PAS (Paket Aplikasi Sekolah): 50% Pemakaian jaringan SIM: 60% Pemakaian PAS (Paket Aplikasi Sekolah): 70% Pemakaian jaringan SIM: 80% Pemakaian PAS (Paket Aplikasi Sekolah): 80% Pemakaian jaringan SIM: 100% Sumber : Data Sekunder Yang Diolah, 2012 b. Instrumen Pada Standar IKKT Penilaian standar proses berdasarkan IKKT, diperoleh hasil yang menyebutkan bahwa pihak sekolah masih mampu memenuhi sekitar 50 %, sehingga masih perlu dilakukan usaha-usaha agar mencapai standar yang ditetapkan, yaitu : 1) Sekolah meraih sertifikasi ISO 9001 VERSI 2000 atau sesudahnya (2001, dst) dan ISO 14000, 2) Sekolah telah menjalin hubungan sister school dengan sekolah bertaraf/berstandar internasional di luar negeri. Dalam rangka meraih sertifikasi ISO 9001 VERSI 2000 atau sesudahnya (2001, dst) pihak sekolah baru berusaha mengembangkan standar ISO dalam pengelolaan sekolah, sedang untuk menjalin hubungan sister school dengan sekolah bertaraf/berstandar internasional di luar negeri, sekolah baru berencana untuk melaksanaan kerjasama dengan sekolah di dalam negeri. 60
31 5. Standar Kompetensi Kelulusan SMP Negeri 2 Ambarawa sudah memenuhi standar IKKM yang telah ditetapkan, dibuktikan bahwa selama ini siswa sekolah SMP tersebut mampu lulus 100 %. Namun untuk lebih mengoptimalkan capaian pada standar ini maka pihak sekolah terus berusaha memperbaiki kualitas dari siswa-siswa lulusan SMP tersebut dengan menerapakan berbagai program di bawah ini : a. Peningkatan rata-rata nilai ujian nasional. b. Peningkatan rata-rata nilai ujian sekolah c. Peningkatan perolehan nilai sempurna (10) d. Peningkatan rata-rata nilai mata pelajaran e. Peningkatan prestasi akademik. f. Peningkatan jumlah siswa yang melanjutkan studi ke sekolah yang lebih tinggi dan bertaraf internasional. g. Peningkatan perolehan medali dalam OSN. h. Peningkatan prestasi non akademik i. Peningkatan prestasi karya ilmiah bertaraf internasional. j. Peningkatan perolehan prestasi lomba KIR LIPI. k. Pemanfaatan ICT secara optimal. l. Menjalin kerjasama dengan SBI di dalam dan luar Negeri Langkah-langkah tersebut dilakukan sekaligus sebagai upaya sekolah untuk memenuhi standar IKKT yang telah ditetapkan, yaitu : untuk dapat 61
32 menerapkan standar kelulusan dari sekolah yang lebih tinggi dari Standar Kompetensi Lulusan Nasional. 6. Standar Sarana Prasarana Hasil penelitian menunjukkan bahwa Standar Sarana Prasarana yang dimiliki oleh SMP Negeri 2 Ambarawa masih mampu memenuhi 43,31 % dari standar sarana prasarana yang ditetapkan dalam IKKM. Beberapa sarana prasarana yang belum terpenuhi adalah : 1) Luas ruang perpustakaan tidak standar, 2) Ruang UKS masih dalam tahap pembangunan, 3) Ruang akademik dan pengembangan SIM belum ada, 4) Ruang pengembangan organisasi sekolah belum ada, 5) Ruang kantin tidak standar, 6) Ruang Lab. PTD belum ada, 7) Ruang Lab. Matematika belum ada, 8) Ruang Lab. IPS belum ada, 9) Fasilitas Pembelajaran kurang memenuhi syarat. Untuk memperbaiki kondisi tersebut pihak sekolah berusaha secara bertahap untuk melakukan pembangunan beberapa bangunan sarana prasarana yang belum ada maupun kurang memenuhi syarat yang akan dilakukan secara bertahap selama 4 tahun. Namun untuk waktu dekat yang dilakukan oleh sekolah terkait dengan peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana yang dimilikinya adalah : a. Pengembangan jaringan internet list line. b. Penyediaan laptop untuk seluruh Guru Mapel. c. Penyediaan LCD projector dan Komputer/Laptop untuk semua kelas. d. Penyediaan layanan internet bagi pendidik, tenaga kependidikan dan siswa. 62
33 e. Penyediaan komputer form yang dapat diakses secara langsung lewat internet. f. Pengadaan buku dan referensi bilingual dari dalam dan luar negeri. g. Peningkatan perawatan seluruh sarana gedung dan pendukung sekolah lainnya yang sudah tersedia. h. Penyediaan flash disk untuk semua guru. Pengembangan sarana prasarana tersebut juga sekaligus dilakukan untuk menunjang ketercukupan instrumen pada IKKT, yaitu : keberadaan sarana digital pada perpustakaan sehingga mampu memberikan akses ke sumber pembelajaran berbasis TIK di seluruh dunia. 7. Standar Pembiayaan Hasil penelitian menunjukkan bahwa standar pembiayaan yang diterapkan selama ini telah memenuhi standar IKKM maupun IKKT sebagaimana yang telah ditetapkan, namun untuk lebih menyempurnakan standar pembiayaan yang telah terpenuhi saat ini, maka pihak SMP Negeri 2 Ambarawa melaksanakan beberapa program kegiatan yang akan segera dilaksanakan, yaitu : a. Pertemuan antara komite sekolah dengan stake holder untuk mendukung program sekolah b. Peningkatan pelayanan kantin dan koperasi sekolah. c. Membuka warnet d. Penggalangan dana dari paguyuban, dan dunia usaha 63
34 Program-program tersebut dilaksanakan agar standar pendanaan yang telah terpenuhi saat ini lebih mampu lagi berjalan secara lebih efektif dan efisien. 8. Standar Penilaian a. Instrumen Pada Standar IKKM Hasil penilaian instrumen yang ditetapkan sebagai standar IKKM diketahui jika pihak sekolah masih mampu memenuhi standar penilaian sebesar 37,50 %, namun demikian keterpautan antara besarnya persentase nilai pada IKKM dengan kondisi nyata di SMP Negeri 2 Ambarawa tidak terlalu jauh, hal ini menunjukkan jika pihak SMP Negeri 2 sudah cukup baik dalam menerapkan standar penilaiannya selama ini. Hasil penelitian menunjukkan beberapa instrumen yang belum memenuhi kriteria yaitu : a. Frekuensi ulangan harian oleh guru b. Ulangan tengah semester yang dilakukan oleh guru c. Teknik-teknik penilaian yang dipergunakan guru dalam pembelajaran d. Instrumen yang dikembang kan guru untuk ulangan harian e. Mekanisme dan prosedur penilaian pendidikan oleh guru Langkah perbaikan yang dilakukan oleh sekolah adalah dengan memperbaiki kualitas sumber daya guru sebagai pendidik, yaitu : lebih aktif untuk melaksanakan program pertukaran guru, menjalin kerjasama dengan instansi lain sebagai narasumber, dan memberikan kesempatan pada guru bidang studi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, serta mengikutsertakan guru pada pelatihan-pelatihan. 64
35 b. Perbaikan Instrumen Pada Standar IKKT Kemudian dari hasil penilaian IKKT diperoleh hasil yang menunjukkan jika SMP Negeri 2 Ambarawa belum sepenuhnya melakukan penilaian yang distandarkan, untuk itu hal ini perlu diperbaiki, seperti variasi instrumen yang dikembangkan sekolah untuk ulangan akhir semester, dan variasi instrumen yang dikembangkan sekolah untuk ulangan kenikan kelas. Langkah yang diambil untuk mengatasi masalah tersebut yaitu lebih aktif untuk melaksanakan program pertukaran guru, menjalin kerjasama dengan instansi lain sebagai narasumber, dan memberikan kesempatan pada guru bidang studi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, serta mengikutsertakan guru pada pelatihan-pelatihan. Langkah-langkah pelaksanaan program-program yang dilakukan oleh pihak SMP Negeri 2 Ambarawa tersebut merupakan suatu usaha yang ditempuh oleh pihak manajemen sekolah untuk menyempurnakan hasil penilaian berdasarkan standar IKKT dan IKKM yang telah ditetapkan oleh pihak Departemen Pendidikan Nasional sebagai syarat untuk mencapai RSBI. Jika pihak manajemen SMP Negeri 2 Ambarawa secara konsisten menerapkan berbagai kegiatan dan program-program dalam proses pembelajarannya yang mengarah pada pelaksanaan RSBI seperti yang telah dilakukan selama ini, dan mampu mempertahankan hasil yang telah diraih selama ini, maka bukan hal yang mustahil SMP Negeri 2 Ambarawa mampu mencapai sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional. 65
DAFTAR PERTANYAAN UMUM (DITUJUKAN KEPADA KEPALA SEKOLAH ATAU WAKASEK, GURU BIDANG STUDI, DAN GURU KURIKULUM)
LAMPIRAN DAFTAR PERTANYAAN UMUM (DITUJUKAN KEPADA KEPALA SEKOLAH ATAU WAKASEK, GURU BIDANG STUDI, DAN GURU KURIKULUM) 1. Berapa jumlah guru yang bekerja di SMP Negeri 2 Ambarawa saat ini? (Kualifikasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian SMP-RSBI RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) adalah sekolah yang melaksanakan atau menyelenggarakan pendidikan bertaraf internasional, dimana baru sampai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Tipe Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah suatu tipe penelitian yang bertujuan untuk
Lebih terperinciBAHAN-BAHAN YANG HARUS DIPERSIAPKAN SEKOLAH
BAHAN-BAHAN YANG HARUS DIPERSIAPKAN SEKOLAH I. Akreditasi 1. Dokumen piagam akreditasi 2. MoU/program kerja sama dengan pihak lain/sekolah/lembaga pendidikan internasional II. III. Kurikulum 1. Dokumen
Lebih terperinciMTs AL IKHLAS MAYUNG
RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH ( RKJM ) TAHUN 203/204 s/d 206/207 MTs AL IKHLAS MAYUNG Alamat : Jl Ki Gede Mayung Desa Mayung Kec Gunung Jati Kab. Cirebon 455 Website : www.mtsmayung.sch.id e.mail : mtsmayung@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN. A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan.
BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan. Sebelum dikemukakan sejarah berdirinya SMP N 1 Tragah Bangkalan, terlebih dahulu penulis kemukakan
Lebih terperinciRINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI)
RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) LATAR BELAKANG PROGRAM SBI 1. Pada tahun 90-an, banyak sekolah-sekolah yang didirikan oleh suatu yayasan dengan menggunakan identitas internasional tetapi
Lebih terperinciOptimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri
Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri untuk berbagi pengalaman Oleh: Mardiyana Disampaikan pada Seminar Nasional Di FKIP UNS Surakarta, 26 Februari 2011 Landasan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saing secara nasional dan sekaligus internasional pada jenjang pendidikan dasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam upaya peningkatan mutu, efisiensi, relevansi, dan peningkatan daya saing secara nasional dan sekaligus internasional pada jenjang pendidikan dasar dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan Alam (MIPA) dan Teknologi Informasi dan Komunikasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemerintah menghimbau beberapa sekolah (melalui asesor akreditasi, monitoring dan evaluasi serta kunjungan pengawas) termasuk sekolah di tempat peneliti bekerja
Lebih terperincimemberikan jaminan mutu pendidikan dengan standar yang lebih tinggi dari Standar Nasional Pendidikan.
1. UU No. 20 Tahun 2003, Pasal 50 ayat (3) 2. PP no 19 tahun 2005 (Pasal 61 ayat 1), 3. Renstra Diknas 2005-2009 4. Bervariasinya penyelenggaraan 5. Rekomendasi kajian profil SBI tahun 2006 6. Buku Pedoman
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KURIKULUM SBI Oleh: Dr. Cepi Safruddin Abdul Jabar 1
PENGEMBANGAN KURIKULUM SBI Oleh: Dr. Cepi Safruddin Abdul Jabar 1 A. Pengertian Kurikulum SD Bertaraf Internasional harus memenuhi Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan yang diperkaya dengan mangacu
Lebih terperinciEXECUTIVE SUMMARY LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN EVALUASI KINERJA PENYELENGGARAAN RINTISAN SMA BERTARAF INTERNASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008
EXECUTIVE SUMMARY LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN EVALUASI KINERJA PENYELENGGARAAN RINTISAN SMA BERTARAF INTERNASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 Abstrak Evaluasi kinerja penyelenggaraan rintisan SMA bertaraf
Lebih terperinciPENCAPAIAN INDIKATOR IKKT PADA PENYELENGGARAAN SMK RSBI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PENCAPAIAN INDIKATOR IKKT PADA PENYELENGGARAAN SMK RSBI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Oleh : Amat Jaedun (Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, FT UNY) Abstrak Penelitian ini bertujuan:
Lebih terperinciRENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH ( RKAS) ATAU RENCANA JANGKA PENDEK SATU TAHUN
RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH ( RKAS) ATAU RENCANA JANGKA PENDEK SATU TAHUN A. ANALISIS LINGKUNGAN OPERASIONAL SEKOLAH Dunia pendidikan tidak dapat dilepaskan dari masyarakat, karena merupakan
Lebih terperinciPENCAPAIAN INDIKATOR IKKT PADA PENYELENGGARAAN SMK RSBI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Amat Jaedun (Dosen Jurdiknik Sipil dan Perencanaan FT UNY)
PENCAPAIAN INDIKATOR IKKT PADA PENYELENGGARAAN SMK RSBI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Amat Jaedun (Dosen Jurdiknik Sipil dan Perencanaan FT UNY) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan: (1) memperoleh gambaran
Lebih terperinciKEBIJAKAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL. Direktorat Jenderal Mandikdasmen Kementerian Pendidikan Nasional
KEBIJAKAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Direktorat Jenderal Mandikdasmen Kementerian Pendidikan Nasional 1 AMANAT KONSTITUSI tentang hakikat & tujuan pendidikan PEMBUKAAN UUD 1945:.melindungi segenap
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dimiliki. E. Mulyasa (2007:3), menyebutkan bahwa Human Development. Index (HDI) melaporkan bahwa pada tahun 1998 Indonesia menduduki
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan diberbagai bidang pada era globalisasi yang sangat cepat memang perlu disikapi secara proaktif. Berbagai upaya terus dilakukan untuk dapat bersaing dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah mengembangkan Sekolah Standar Nasional (SSN) menjadi Sekolah Rintisan. daya saing bangsa Indonesia di forum internasional.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi telah mendorong terjadinya kompetisi bagi lembaga pendidikan yang tidak hanya bersifat lokal atau regional saja, tetapi juga internasional. Kompetisi global
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SEKOLAH RSBI. Oleh : Drs. JOKO PURWANTO, M.Pd.
LAPORAN PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SEKOLAH RSBI Oleh : Drs. JOKO PURWANTO, M.Pd. DIREKTORAT TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK
Lebih terperinciPENYELENGGARAAN PENDIDIKAN OLEH LEMBAGA PENDIDIKAN ASING. Direktorat Jenderal Mandikdasmen Kementerian Pendidikan Nasional
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN OLEH LEMBAGA PENDIDIKAN ASING Direktorat Jenderal Mandikdasmen Kementerian Pendidikan Nasional 1 SEKOLAH INTERNASIONAL DASAR HUKUM: 1. PP No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
Lebih terperinciPROGRAM KERJA WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KURIKULUM TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PROGRAM KERJA WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KURIKULUM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 A. Latar Belakang Sesuai dengan Undang-Undang Sisdiknas Nomor : 20 Tahun 2003 mengamanatkan bahwa : Pendidikan adalah usaha
Lebih terperinciBAB III LAPORAN PENELITIAN
60 BAB III LAPORAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya SLTP Negeri 1 Mojokerto Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri I sebagai Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri
Lebih terperinciProfil Sekolah Tahun 2016 SMPN 1 Kayen Kidul kab kediri 1
TAHUN 2016 Profil Sekolah Tahun 2016 SMPN 1 Kayen Kidul kab kediri 1 PROFIL SEKOLAH 1. Nama Sekolah : UPTD SMP NEGERI 1 KAYEN KIDUL 2. Statistik Sekolah : 201 051315500 3. Tipe Sekolah : Reguler 4. Alamat
Lebih terperinciLANDASAN DAN PENTAHAPAN PERINTISAN SBI. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional
LANDASAN DAN PENTAHAPAN PERINTISAN SBI Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional 1 LANDASAN KONSEPTUAL Definisi Umum: SBI adalah sekolah/madrasah yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Profil Sekolah SD Negeri Serangan 1 terletak di Jalan Melayu No.03 Desa Serangan Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Propinsi Jawa Tengah. Wilayah SD Negeri
Lebih terperinciPROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Prof. Suyanto, Ph.D. Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional 1 Tahapan
Lebih terperinciRENCANA KERJA SEKOLAH RKS
RENCANA KERJA SEKOLAH RKS SD KANISIUS NGAWEN TAHUN AJARAN 2017/2018 s/d TAHUN AJARAN 2021/2022 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami haturkan kehadapan Tuhan Yang Maha Kasih, karena berkat limpahan rahmat-nya,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASlONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASlONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN OLEH LEMBAGA PENDIDIKAN ASING Dl INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinci2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.
I. STANDAR ISI 1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV PROGRAM KERJA SEKOLAH
BAB IV PROGRAM KERJA SEKOLAH Barat ini Rencana Kerja Sekolah SMP Negeri 1 Kota Singkawang Propinsi Kalimantan disusun dengan mempertimbangan keadaan sekolah, harapan pemangku kepentingan, dan tantangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan. SMPN 1 Rejotangan, dan SMK Rejotangan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan a. Letak geografis SMAN 1 Rejotangan terletak di Desa Buntaran Kecamatan Rejotangan Kabupaten
Lebih terperinciMelaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.
I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan
Lebih terperinciA. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN. 1. Analisis kondisi fisik sekolah
BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Analisis kondisi fisik sekolah SMP Negeri 2 Gamping di bagian barat kota Yogyakarta, tepatnya di Trihanggo, Gamping, Sleman. Sekolah ini merupakan salah satu tempat
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) SMP STANDAR NASIONAL 2010/2011
UMAR SAID, S.Pd RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKOLAH () SMP STANDAR NASIONAL 2010/2011 NGAWI ALAMAT : JL. RAYA KENDUNG-POJOK KWADUNGAN NGAWI TELP. (0351) 771 9686 PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI DINAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciTERWUJUDNYA INSAN PENDIDIKAN YANG BERPRESTASI DALAM ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN SENI BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA
TEGAR BERIMAN TERWUJUDNYA INSAN PENDIDIKAN YANG BERPRESTASI DALAM ILMU PENGETAHUAN, TEKLOGI DAN SENI BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA Meningkatkan penghayatan dan pengamalan keagamaan Menumbuhkan rasa kebersamaan
Lebih terperinci1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.
I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan)
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN
Lebih terperinciINSTRUMEN PENELITIAN QUESIONER (ANGKET) PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PILKADA BUPATI
INSTRUMEN PENELITIAN QUESIONER (ANGKET) PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PILKADA BUPATI PONOROGO 2015 (STUDI KASUS SISWA-SISWI SMA NEGERI 1 PONOROGO) A. Bentuk-bentuk partisipasi politik pemilih
Lebih terperinciBAB II LOKASI PENELITIAN
BAB II LOKASI PENELITIAN Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Delanggu pada awalnya adalah SMP yayasan yang didirikan oleh para lurah / kepala desa dari kecamatan Delanggu, kecamatan Juwiring
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI
BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Sekolah Keberadaan SMP N 2 Ngaglik Sleman sejak tahun 1967 yang sebelumnya merupakan Filial SMP N 1 Ngaglik Sleman. SMP N 2 Ngaglik Sleman dikenal luas
Lebih terperinci1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
I. STANDAR ISI 1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) A. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP B. Melaksanakan kurikulum berdasarkan
Lebih terperinciKESIAPAN SMP NEGERI 2 AMBARAWA MENUJU RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) SKRIPSI
KESIAPAN SMP NEGERI 2 AMBARAWA MENUJU RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT
9 BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT 2.1 Standar Pengelolaan Pendidikan Berdasarkan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT
15 BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT 2.1 Standar Pengelolaan Pendidikan Standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan menengah di wilayah kota Jakarta Barat berdasarkan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT
10 BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT 2.1 Standar Pengelolaan Pendidikan Standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan menengah di wilayah kota Jakarta Barat berdasarkan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASlONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASlONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN OLEH LEMBAGA PENDIDIKAN ASING Dl INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciBAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN
BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN A. Sejarah dan Perkembangan SMP 28 Semarang SMP 28 Semarang berdiri tahun 1985 dengan lokasi sekolah berada di ujung barat wilayah Kota Semarang, tepatnya di kelurahan Mangkangkulon
Lebih terperinciLAPORAN KERJA TAHUNAN SMP NEGERI 05 BATU TAHUN
LAPORAN KERJA TAHUNAN SMP NEGERI 05 BATU TAHUN 2015 2016 OLEH: KEPALA SEKOLAH SMPN 05 BATU DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 05 BATU (STATE JUNIOR HIGH SCHOOL) Jl. Lapangan Lemah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi
BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan
Lebih terperinciDraft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA
Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA A. Landasan 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Than 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 12, 35, 37, dan 38; 2. Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang Refleksi Program Rintisan
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang Refleksi Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di Sekolah Menengah Pertama pada Tahun Pelajaran 2009-2012
Lebih terperinciMENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG
SALINAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciXI. RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (RAPBS) Nama Sekolah :..
XI. RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (RAPBS) Nama Sekolah :.. RAPBS TAHUN KE I PROGRAM DAN KEGIATAN SAT VOL UNIT SUMBER DANA DAN ALOKASI ANGGARAN PUSAT APBD KOMITE SSN BOS DEKONST PROPINSI
Lebih terperinciYAYASAN LINTAS BATAS ENTIKONG SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK/SEMEA)
DATA POKOK PSMK 200 NPSN : 300948 ID UN : NSS : 32.2.6.03.500. NIS : 32204 NPWP : 00.67.725-705-000 Nama SMK : SMK YLBE ENTIKONG Status : Swasta SK Pendirian : 23 Tgl SK : 06 / 05 / 2002 Penandatangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi
BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki bobot 3 SKS dan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil jurusan kependidikan. Program
Lebih terperinci1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI SMAN 10 TANGERANG Sejarah Berdirinya SMAN 10 Tangerang Seiring dengan otonomi daerah yang digulirkan pemerintah pusat maka
20 BAB II DESKRIPSI SMAN 10 TANGERANG 2.1. Sejarah Berdirinya SMAN 10 Tangerang Seiring dengan otonomi daerah yang digulirkan pemerintah pusat maka kota Tangerang berbenah terutama dalam bidang pendidikan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM SMA NEGERI 1 PETIR
BAB II GAMBARAN UMUM SMA NEGERI 1 PETIR A. Sejarah SMA Negeri 1 Petir Nama SMA Negeri 1 Petir, perlahan-lahan tapi pasti, akan memiliki popularitas yang sama dengan SMANTIR pada masa kini. Berdasarkan
Lebih terperinciI. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs
I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan
Lebih terperinciDirektorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional
SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional 1 LATAR BELAKANG PROGRAM SBI 1. Pada tahun 90-an, banyak sekolah-sekolah yang
Lebih terperinciPROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG. 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo
LAMPIRAN II PROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG A. Data Sekolah 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo Status : Negeri 2. Alamat Sekolah : Jalan Raya Karangrejo Sendang
Lebih terperinciKULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates
BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Sebelum tim KKN-PPL UNY 2014 diterjunkan ke lapangan dalam hal ini SMA N 2 Wates, Tim PPL terlebih dahulu melakukan observasi ke sekolah, hal ini dimaksudkan untuk
Lebih terperinciPENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1
PENYUSUNAN KTSP Sosialisasi KTSP 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi
Lebih terperinciDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1
PANDUAN PENYUSUNAN KTSP DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No.
Lebih terperinciA. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 dikemukakan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
Lebih terperinci1. Pelaksanaan kurikulum berdasarkan muatan KTSP (Isi menurut apa yang terjadi di sekolah/madrasah Saudara).
I. STANDAR ISI. Pelaksanaan kurikulum berdasarkan muatan KTSP (Isi menurut apa yang terjadi di sekolah/madrasah Saudara). Muatan KTSP Mata pelajaran: ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) 9) 9) 0) 0) Muatan
Lebih terperinciRENCANA KERJA JANGKA MENENGAH (4 TAHUN) SMA NEGERI 78 JAKARTA TAHUN
1 Isi Melaksanakan 100% Muatan (kompetensi) matematika dan sains IPA setara dengan AS 2 Kompetensi Lulusan RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH (4 TAHUN) SMA NEGERI 78 JAKARTA TAHUN 2010-2014 standar isi nasional
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUN 2013
RENCANA KINERJA TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SMK SPP NEGERI SEMBAWA PALEMBANG 2012 KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya
Lebih terperinciRINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 11 Tahun 2009 5 Oktober 2009 PEMERINTAH PROVINSI JAMBI RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN
Lebih terperinciffi Penerimaan Peserta Didik Baru Wwffimgmtrffiffi$ ffiffi-$ ffi/ffiffiru ffi W-ruMmwwm
rc ffi Penerimaan Peserta Didik Baru W-ruMmwwm Wwffimgmtrffiffi$ ffiffi-$ ffi/ffiffiru ffi flt : "Pemerintah dan atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2009 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (skill), sikap hidup (attitude) sehingga dapat bergaul dengan baik di masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan alat strategis untuk meningkatkan taraf hidup manusia. Melalui pendidikan manusia menjadi cerdas, memiliki ketrampilan (skill), sikap hidup
Lebih terperinciBAB III LAPORAN PENELITIAN. Surya. Menempati SD Wisma Surya selama 2 tahun yakni pada tahun 1977-
57 BAB III LAPORAN PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP Negeri 13 Surabaya 1. Sejarah Singkat Sekolah Lembaga pendidikan menengah SMP Negeri 13 Surabaya berdiri pada tanggal 5 Juli 1977, pada awalnya sekolah
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI KOTA YOGYAKARTA
LAPORAN PENELITIAN IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI KOTA YOGYAKARTA Peneliti Prof. Dr. Wuradji, M.S. Prof. Dr. Muhyadi PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Yermia Yuda Prayitno NIM : 4201409025 Program studi : Pendidikan Fisika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lebih terperinciKomponen kelembagaan sekolah; kurikulum, proses dan hasil belajar, administrasi dan manajemen satuan pendidikan, organisasi kelembagaan satuan
Komponen kelembagaan sekolah; kurikulum, proses dan hasil belajar, administrasi dan manajemen satuan pendidikan, organisasi kelembagaan satuan pendidikan, sarana dan prasarana, ketenagaan, pembiayaan,
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian. SMP Negeri 2 Klaten terletak di Jalan Menjangan no.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Profil SMP Negeri 2 Klaten SMP Negeri 2 Klaten terletak di Jalan Menjangan no.2 dan jalan Pemuda no.4 Klaten. Lahan di jalan Pemuda
Lebih terperinciA. ANALISIS SITUASI. a. Visi : Unggul dalam prestasi, mampu bersaing di era Global dan terpuji dalam budi pekerti.
1 BAB I PENDAHULUAN Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan sebuah rangkaian program PPL yang terkait dengan proses pembelajaran maupun kegiatan yang mendukung berlangsungnya proses pembelajaran.
Lebih terperinci1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). A.
I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan
Lebih terperinciSALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009
SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009 INSTRUMEN AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) 1. Periksalah kelengkapan Perangkat
Lebih terperinciBBM KOMPETENSI MANAJERIAL
LEMBAR KERJA BBM KOMPETENSI MANAJERIAL KELOMPOK KERJA KEPALA SEKOLAH TUGAS INDIVIDU Nama Unit Kerja Kabupaten :.. :.. : 0 A. Manajemen Kompetensi Kepala Sekolah 1. Manajemen 11. Manajemen 2. Manajemen
Lebih terperinciPEDOMAN MERUMUSKAN VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH
PEDOMAN MERUMUSKAN VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH A. Visi Visi adalah wawasan yang menjadi sumber arahan bagi madrasah dan digunkan untuk memandu perumusan misi madrasah. Dengan kata lain, visi adalah
Lebih terperinci1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi,
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah unsur penting dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi, Untuk melindungi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. keadaan dari obyek yang erat kaitannya dengan penelitian. 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 26 Surabaya
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Yang dimaksud dengan gambaran umum obyek penelitian adalah gambaran yang menerangkan tentang keberadaan situasi dan kondisi atau keadaan dari obyek
Lebih terperinci: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor
Penyusun: Tim Pengembang Madrasah Nama Madrasah Alamat : MTs Al Inayah : Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor Program Prioritas MTs. Al Inayah STANDAR ISI 0 MENENTUKAN PROGRAM PRIORITAS
Lebih terperinciKurikulum 2013 MANAJEMEN PEMBELAJARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Kurikulum 2013 MANAJEMEN PEMBELAJARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ELEMEN PERUBAHAN Standar Kompetensi Lulusan Standar Proses Elemen Perubahan Standar Isi Standar Penilaian 8/30/2016 DRAFT 2 ELEMEN
Lebih terperinci! "## Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Pendidikan
! "## KODE 1 01 01 DINAS PENDIDIKAN 30.468.000.000 01 1 01 01 01 Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.437.500.900 01 1 01 01 01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Terlaksananya layanan jasa Administrasi Persuratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan optimal kepada peserta didik khususnya dan kustomer pada umumnya, pada titik di mana pelayanan itu harus dilakukan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru sebagai tenaga kependidikan dalam menjalankan fungsi pendidikan dilihat sebagai totalitas yang satu sama lain secara sinergi memberikan sumbangan terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3 menyebutkan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
Lebih terperinciPedoman Wawancara untuk Kepala Sekolah dan Guru
Lampiran 1 edoman Wawancara untuk Kepala Sekolah dan Guru 1. Dalam waktu 5 tahun terakhir upaya apa saja yang sudah dilakukan SDN 1 Ngadirejo dalam rangka peningkatan mutu? 2. Apakah dalam penyusunan program
Lebih terperinciRUMUSAN VISI DAN MISI SMP NEGERI 1 PAYUNG. Pengambilan keputusan dalam perumusan visi-misi dan tujuan satuan
RUMUSAN VISI DAN MISI SMP NEGERI 1 PAYUNG Pengambilan keputusan dalam perumusan visi-misi dan tujuan satuan pendidikan pengelolaan kurikulum 2013 1. Pengambilan Keputusan Dalam Perumusan Visi-Misi dan
Lebih terperinci1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP
I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan 7 muatan KTSP Melaksanakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suradji Tirtonegoro Klaten; Nomor Rekening: BRI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. Identitas Sekolah Nama Sekolah: SMP Negeri 7 Klaten; Alamat Sekolah: Jl. Dr. RT. Suradji Tirtonegoro Klaten; Nomor Rekening: 0035-0-0770-50-
Lebih terperinciA. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Fisik Sekolah No. Nama Ruang Jumlah
BAB I PENDAHULUAN Pendidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan adalah proses dimana setiap manusia melalui proses dan jenjang untuk pembentukan diri dan penentu
Lebih terperinci