BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN. 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan dan Profil Perusahaan Sejarah Singkat Perusahaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN. 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan dan Profil Perusahaan Sejarah Singkat Perusahaan"

Transkripsi

1 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan dan Profil Perusahaan Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan ini didirikan pada 20 Oktober 1952 oleh Bapak Soedarpo Sastrosatomo dan Ibu Minarsih Soedarpo Sastrosatomo Wiranatakusumah dengan nama NV Consists Dagang Soedarpo Corporation. Perubahan nama dari NV Consists Dagang Soedarpo Corporation ke PT NVPD Soedarpo Corporation Tbk dibuat sesuai dengan akta No 182 tanggal21 Februari 1990, dibuat oleh Notaris Raharti Sudjardjati, SH, di Jakarta.Berdasarkan surat persetujuan No SI- 090/SHM/MK.10/1990 tanggal 22 Maret 1990 dari Departemen Keuangan Republik Indonesia, Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 7 Mei Pada tahun 2004, sebuah perusahaan Malaysia, Pharmaniaga Bhd mengakuisisi saham strategis 55%, membuat Pharmaniaga Bhd menjadi pemegang saham utama di PT. Millennium Pharmacon International Tbk. Bedasarkan website PT. Millennium Pharmacon International Tbk adalah perusahaan swasta independen terbesar di Indonesia, sebagai distributor produk farmasi, suplemen - suplemen makanan dan produk diagnostik. Perusahaan ini memiliki 29 kantor cabang, 5 sub distributor, 3 gudang pooling dan 15 lokasi penjualan di seluruh Indonesia. Konsumen perusahaannya berasal dari lokal dan multinasional. Produk - produknya didistribusikan ke apotik, rumah sakit dan toko obat nasional Visi dan Misi PT Millenium Pharmacon International Tbk. Visi perusahaan PT. Millenium Pharmacon International Tbk adalah menjadi perusahaan distribusi yang paling efisien dan efektif di Indonesia dengan memberikan nilai tambah kepada para pelanggan dan prinsipal. Sedangkan Misi perusahaan PT. Millenium Pharmacon International Tbk adalah menyediakan produk kesehatan dan pelayanan yang terbaik ke seluruh wilayah nusantara. 29

2 Profil Perusahaan PT Millenium Pharmacon International Tbk merupakan perusahaan distributor obat di wilayah bandar lampung. Sebagai perusahaan multninasional, PT. Millenium Pharmacon International akan terus melakukan perbaikan dan pembenahan di semua aspek sebagai wujud dari tanggung jawab moral dan profesionalisme kepada mitra kerja ( Principal ). Bagi PT. Millenium Pharmacon International Tbk, kepercayaan yang telah diberikan oleh pihak Principal sehingga menunjuk PT. Millenium Pharmacon International Tbk menjadi distributor merupakan pendorong bagi perusahaan kami untuk terus bekerja lebih baik lagi sesuai dengan kesepakatan bersama. PT. Millenium Pharmacon International Tbk ini dipimpin oleh Direktur Utama yang sekaligus sebagai owner ( Pemilik ) yang secara langsung menangani dan mengawasi segala kegiatan operasional perusahaan dan dibantu oleh tim management dan pihak principle. PT. Millenium Pharmacon International Tbk memiliki komitmen untuk menjadi perusahaan distributor yang paling efektif dan efisien, serta menjalin hubungan yang baik kepada para pelanggan dan principle. PT. Millenium Pharmacon International Tbk dengan sekuat tenaga ingin memberikan kesejahteraan yang layak kepada semua personil/ karyawan yang ikut mendukung dan memperlancar usaha ini. Dengan harapan pada gilirannya akan menjadikan PT. Millenium Pharmacon International Tbk sebagai perusahaan yang menyediakan produk kesehatan dan pelayanan terbaik ke seluruh wilayah Indonesia. PT. Millenium Pharmacon International Tbk adalah distributor dari obat paten, obat generik, obat generik bermerek seperti parasetamol dan amoksilin, serta alat - alat kesehatan ke beberapa wilayah di Indonesia khususnya di wilayah bandar lampung StrukturOrganisasi PT Millenium Pharmacon International Tbk. Dalam kegiatan operasional pemasaran dan pendistribusian PT. Millenium Pharmacon International Tbk dibantu oleh staff management, staff Administrasi dan

3 31 para tim penjual yang bekerja langsung untuk memasarkan produk - produk yang didistribusikan. Dengan struktur organisasi sebagai berikut : Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Millenium Pharmacon International Tbk Sumber : Data Internal Perusahaan PT. Millenium Pharmacon International Tbk Tugas danwewenang Owner : - Mengontrol semua kinerja karyawan. - Menentukan arah dan tujuan perusahaan. - Pengambilan keputusan tertinggi dalam perusahaan. Supervisor : - Mengontrol dan mengevaluasi setiap pekerjaan dari para salesman. - Memberikan report kepada direktur utama atau owner. Apoteker : - Meningkatkan akurasi pelayanan resep. - Melaksanakan pengawasan mutu secara eksternal dan internal. - Melakukan konsultasi dengan dokter terhadap efek samping obat.

4 32 - Memberikan informasi kepada pasien tentang obat generik dan non generik. - Melihat waktu kadularsa obat dan menandatangani surat pesanan obat. Kepala Gudang : - Tugas kepala gudang adalah sebagai pengontrolan dan pengecekan keluar masuk barang dari gudang agar barang yang keluar masuk gudang dapat terkontol dengan baik selain itu juga bertugas untuk memberikan informasi akan adanya barang barang yang sudah rusak, kadaluwarsa (seperti retur barang). Kepala Ekspedisi : - Mengkoordnir deliveryman ke tempat - tempat pengantaran barang setiap harinya. - Mengumpulkan surat pengantaran barang yang dilakukan oleh deliveryman. Salesman : - Mencari prospek pelanggan baru. - Mengkomunikasikan keunggulan produk atau jasa perusahaan. - Menjalankan promosi agar penjualan di tempat pelanggan semakin cepat. - Menjual produk dengan baik kepada para pelanggan. - Memberikan berbagai pelayanan kepada pelanggan seperti bimbingan teknis, konsultasi permasalahan, masalah keuangan. - Mencari informasi tentang pesaing di lapangan untuk disampaikan kepada manajemen agar dapat diolah menjadi strategi atau taktik untuk masa mendatang. Colletor : - Menagih hutang yang telah jatuh tempo. - Melaporkan jumlah hutang yang telah dibayarkan pelanggan kepada kasir. - Memberi surat bukti pelunasan kepada pelanggan yang telah membayar lunas.

5 33 Kasir : - Menerima pembayaran dari para sales. - Membereskan uang agar bisa disetor ke bank. - Menghitung penerimaan uang yang akan masuk dari setiap sales. Administrasi Keuangan : - Mengumpulkan dan merapikan data data penjualan, arsip, piutang para konsumen. Staff gudang : - Menyiapkan barang sesuai dengan sales order. - Mempacking permintaan barang. Deliverman : - Mengirimkan barang kepada apotek apotek dan toko obat tradisional do dalam kota maupun ke luar kota. - Memberi surat tanda terima barang kepada para pelanggan Profil Responden Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap 30 responden yang meliputi owner, supervisor, apoteker, kepala gudang & kepala ekspedisi, chief collector, salesman & collector, kasir & administrasi keuangan, staff gudang, deliverman yang bekerja pada PT. Millenium Pharmacon International Tbk, serta meliputi beberapa konsumen yang sudah menjadi pelanggan tetap pada PT. Millenium Pharmacon International Tbk. Dengan adanya pengambilan data seperti ini maka dapat diketahui data - data yang nantinya akan dianalisis untuk mengetahui faktor - faktor apa saja yang menjadi penyebab terjadinya keterlambatan dalam pendistribusian barang pada PT. Millenium Pharmacon International Tbk. Dalam pengambilan data yang dilakukan penulis menggunakan teknik sensus. Data komposisi responden dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini :

6 34 Tabel 4.1 Komposisi Responden No Responden Jumlah Responden 1 Owner 1 2 Supervisor 3 3 Apoteker 1 4 Kepala Gudang & 1 Ekspedisi 5 Chief Collector 1 6 Salesman & Collector 6 7 Kasir dan Administrasi 4 Keuangan 8 Staff gudang 2 9 Deliverman 2 10 Konsumen 9 Total 30 Sumber : Data Internal Perusahaan PT. Millenium Pharmacon International, Tbk 4.2 Metode Analisis Pengumpulan data yang digunakan dengan menggunakan kuesioner. Dimana kuesioner disebarkan kepada seluruh responden perusahaan dan konsumen PT. Millenium Pharmacon International Tbk. Jenis Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Cara penilaian terhadap jawaban tersebut adalah dengan memberikan skor pada masing masing kategori jawaban. Skor tersebut adalah : Sangat Setuju = SS (5) Setuju = S (4) Cukup Setuju = CS (3) Tidak Setuju = TS (2)

7 35 Sangat Tidak Setuju = STS (1) 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Uji validitas menggunakan tingkat kepercayaan 95%, dimana df = n - 2. Nilai n dalam penelitian ini yaitu 30, sehingga nilai df = 28. Dengan begitu, diperoleh nilai ttabel = 1,70. Selanjutnya dengan menggunakan rumus rtabel, maka diperoleh nilai rtabel = 0,31. Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah sebagai berikut : O Jika rhitung 0,31, maka butir pertanyaan tersebut valid. O Jika rhitung < 0,31, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid. Uji validitas dengan menggunakan bantuan program SPSS menunjukkan semua butir pertanyaan valid dan dapat dilihat dari tabel 4.3 berikut ini : Tabel 4.2 Uji Validitas Butir Pertanyaan rtabel rhitung Keterangan 1 0,31 0,693 Valid 2 0,31 0,347 Valid 3 0,31 0,448 Valid 4 0,31 0,566 Valid 5 0,31 0,541 Valid 6 0,31 0,632 Valid 7 0,31 0,475 Valid 8 0,31 0,488 Valid 9 0,31 0,555 Valid

8 ,31 0,670 Valid 11 0,31 0,488 Valid 12 0,31 0,669 Valid 13 0,31 0,726 Valid 14 0,31 0,601 Valid 15 0,31 0,562 Valid 16 0,31 0,548 Valid 17 0,31 0,574 Valid 18 0,31 0,602 Valid 19 0,31 0,336 Valid 20 0,31 0,443 Valid 21 0,31 0,633 Valid 22 0,31 0,619 Valid 23 0,31 0,343 Valid 24 0,31 0,485 Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data Uji Reliabilitas Setelah alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka tahap berikutnya adalah mengukur reliabilitas dari data. Dalam melakukan pengujian reliabilitas sampel yang digunakan juga sebanyak 30 responden. Dasar pengambilan keputusan pada uji reliabilitas adalah sebagai berikut : O Jika Cronbach Alpha 0,31, maka data reliabel. O Jika Cronbach Alpha < 0,31, maka data tidak reliabel.

9 37 Hasil dari pengujian reliabilitas dengan bantuan program SPSS dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini : Tabel 4.3 Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items, Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014 Nilai Cronbach Alpha adalah 0,916 > 0,31 yang berarti data reliabel Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data populasi berdistribusi normal. Uji normalitas untuk tiap variabel dilakukan dengan menggunakan alat uji LILIEFORS atau KOLMOGOROV SMIRNOV. Dasar Pengambilan Keputusan : O Jika angka Sig Kolmogorov - Smirnov 0,05 maka data berdistribusi normal. O Jika angka Sig Kolmogorov - Smirnov < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

10 38 Gambar 4.2 Grafik Normal Q-Q Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014 Jika dilihat pada gambar 4.2 diatas, terlihat sebaran data di sekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas. Maka data tersebut berdistribusi normal. Tabel 4.4 Kolmogorov - Smirnov Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. var1,134 30,178,933 30,061 a. Lilliefors Significance Correction Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014 Jika dilihat dari tabel diatas, nilai Sig = 0,001( < 0,05 ), maka data tersebut berdistribusi tidak normal. 4.4 Sistem Pendistribusian Barang PT. Millenium Pharmacon International Tbk Dalam menjalankan usaha pendistribusian, PT. Millenium Pharmacon International Tbk menggunakan saluran distribusi tidak langsung ( Produsen - pengecer - konsumen ) yaitu produk didistribusikan oleh PT. Millenium Pharmacon International Tbk kepada agen/ toko besar kemudian baru didistribusikan kepada konsumen. Untuk mendistribusikan barangnya perusahaan ini memiliki tim penjual yang terdiri dari 10 orang. Setiap orang dari tim penjual ini memiliki daerah operasional masing masing yang telah ditetapkan oleh perusahaan, berikut ini adalah data pembagian wilayah untuk masing masing tim penjual pada PT. Millenium Pharmacon International Tbk yang dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:

11 39 Tabel 4.5 Pembagian Wilayah Tim Penjual No Distributor Tim Penjual Area 1 PT. MPI Iswan Kedaton Labuhan Ratu Sukarame 2 PT.MPI Bambang Way Halim Kemiling Tanjungkarang Timur 3 PT.MPI Maryanto Kedamaian Tanjungkarang Pusat Enggal 4 PT.MPI Joni Telukbetung Barat Telukbetung Timur Telukbetung Selatan 5 PT.MPI Ansori Rajabasa Tanjung Senang Sukabumi 6 PT.MPI Amri Tanjungkarang Barat Telukbetung Utara Panjang Sumber : Data Internal Perusahaan PT. Millenium Pharmacon International Tbk Dalam mendistribusikan barangnya tim penjual dipimpin oleh seorang supervisor yang berpengalaman, dimana bertugas untuk mengontrol dan mengevaluasi setiap pekerjaan dari para salesman, selain itu supervisor juga memberikan report kepada direktur utama atau owner atas hasil dari evaluasi yang dilakukan. Sistem orderan yang dilakukan PT. Millenium Pharmacon International, Tbk adalah dengan menggunakan tim penjual, dimana sebelum melakukan orderan atau

12 40 pemasaran barang, semua tim penjual melakukan pengecekan barang pada outlet outlet yang ada untuk melihat persediaan barang pada outlet tersebut, dimana proses pengecekan dilakukan setiap 2 minggu sekali dengan tujuan supaya tidak terjadi kekosongan barang pada outlet outlet yang ada dan sebisa mungkin mencari toko toko baru atau konsumen baru. Selain melakukan pengecekan tim penjual memberikan informasi tentang promo dan memperkenalkan produk baru. Dalam melakukan pengecekan tim penjual juga mencatat segala permintaan barang yang dipesan oleh outlet outlet yang ada dan dapat juga melakukan orderan secara langsung ke PT. Millenium Pharmacon International, Tbk melalui Telepon. GAMBAR 4.3 Pola Orderan Sumber : Data Internal Perusahaan PT. Millenium Pharmacon International, Tbk. Proses pengiriman barang pada PT. Millenium Pharmacon International, Tbk dilakukan secepatnya dalam waktu 1 x 24jam, dimana sales atau tim penjual harus memberikan laporan permintaan barang dari toko terlebih dahulu kebagian fakturing untuk dicatat sebagai bukti pemesanan barang, kemudian permintaan barang dilaporkan ke bagian penjualan, sehingga bagian penjualan bisa mengeluarkan surat delivery order yang terdiri dari 4 lembar surat delivery order yang memiliki fungsi masing masing yaitu : 1. Untuk pengecekan barang di gudang, surat delivery order warna putih. 2. Untuk bagian loading atau muat barang ke dalam truk, surat delivery order warna merah. 3. Untuk bukti Pengiriman barang, surat delivery order warna kuning.

13 41 4. Untuk arsip gudang PT. Millenium Pharmacon International, Tbk, surat delivery order warna hijau. Setelah itu diteruskan ke bagian gudang untuk melakukan pengecekan atas permintaan barang tersebut, pengecekan barang di gudang menggunakan surat delivery order yang berwarna putih. Setelah semua permintaan barang terpenuhi maka akan ada loading barang dari gudang ke truk dengan menggunakan surat delivery order berwarna merah. Barulah perusahaan akan melakukan pengiriman dengan menggunakan truk box ke semua outlet-outlet yang melakukan pemesanan barang kepada PT. Millenium Pharmacon International Tbk. Pada saat pengiriman barang, helper (kenek) membawa surat delivery order yang berwarna kuning. Sedangkan surat delivery order yang berwarna hijau akan disimpan di berkas gudang. Sistem pembayaran yang ada pada PT. Millenium Pharmacon International Tbk terbagi menjadi dua yaitu secara tunai dan kredit. Pembayaran secara tunai yaitu para pedagang dapat membayar secara tunai kepada para supir atau helper pada saat pengiriman barang dilakukan. Sedangkan pembayaran secara kredit yaitu toko atau outlet diberikan kelonggaran dalam pembayaran selama 14 hari kerja, terhitung dari barang tersebut diterima oleh toko. Bagi toko yang ingin melakukan pembayaran secara kredit harus dapat memenuhi beberapa persyaratan yang ditetapkan oleh perusahaan, dimana persyaratannya sebagai berikut : 1. Orang yang ingin mengajukan kredit harus mengisi formulir terlebih dahulu, bentuk formulir pengisian kredit dapat diminta kepada sales yang sedang bertugas saat datang ke outlet-outlet. 2. Pengambilan barang akan dipantau oleh perusahaan selama 3 bulan dengan syarat pengambilan perbulannya minimal 2 juta perbulan. 3. Dilakukan survei kelayakan toko dalam pengajuan kredit dengan melihat pengambilan dan penjualan barang toko tersebut. Dalam sistem pembayaran ini terdapat faktur penjualan yang terdiri dari 4 lembar, dimana berfungsi sebagai bukti penjualan untuk perusahaan yaitu :

14 42 1. Jika toko atau outlet melakukan pembayaran secara tunai maka faktur penjualan yang diberikan adalah berwarna putih. 2. Jika toko atau outlet melakukan pembayaran secara kredit maka faktur penjualan yang diberikan adalah berwarna merah. 3. Untuk faktur penjualan berwarna kuning akan digunakan perusahaan sebagai arsip pajak. 4. Untuk faktur penjualan berwarna hijau akan digunakan perusahaan sebagai arsip kantor PT. Millenium Pharmacon International Tbk. Setelah mempelajari sistem distribusi pada PT. Millenium Pharmacon International Tbk dapat disimpulkan bahwa sistem distribusi perusahaan tersebut masih terdapat beberapa kekurangan yang harus diperbaiki, antara lain sebagai berikut: 1. Pembagian wilayah tim penjual yang belum tertata dengan baik, dimana seorang tim penjual menangani dua wilayah yang memiliki jarak tempuh yang jauh. 2. Pola orderan yang terlalu rumit. 3. Sistem pembayaran tunai yang terlalu beresiko (pembayaran secara tunai kepada supir/helper) Sebaiknya PT. Millenium Pharmacon International Tbk dapat memperbaiki sistem pendistribusian barangnya dengan cara sebagai berikut : 1. Pembagian wilayah tim penjual seharusnya ditata lebih baik dengan cara melakukan pengelompokkan wilayah berdasarkan suatu area saja, contohnya Iswan menangani wilayah bagian Kecamatan Kedaton, Labuhan Ratu dan Sukarame. Dan dari tim yang disusun sesuai usulan, sehingga hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini : Tabel 4.6 Pembagian Wilayah Tim Penjual yang Tertata No Distributor Tim Penjual Area 1 PT. MPI Iswan Kedaton, Sidodadi, Sukamenanti, Sukamenanti Baru, Penengahan, Wilayah Kedaton

15 43 Bukit Jati Seminung Labuhan Ratu, Labuhan Ratu Raya, Sepang Jaya, Kota Sepang, Bandar Gumanti, Kampung Baru Raya Sukarame, Sukarame Baru, Way Dadi, Way Dadi Baru, Korpri Jaya, Korpri Raya 2 PT.MPI Bambang Perumnas Way Halim, Way Halim Permai, Gunung Sulah, Jagabaya 1, Jagabaya 2, Jagabaya 3 Sumber Rejo, Sumber Sejahtera, Kemiling Permai, Kemiling Raya, Beringin Jaya, Pinang Jaya, Sumber Agung, Kedaung Kota Baru, Tanjung Agung, Kebon Jeruk, Sawah Lama, Sawah Brebes 3 PT.MPI Maryanto Kedamaian, Bumi Kedamaian, Tanjung Agung Raya, Tanjung Baru, Kaliabau Kencana, Tanjung Raya, Tanjung Gading Palapa, Durian Payung, Kaliawi, Kaliawi Persada, Kelapa Tiga, Pasir Gintung Enggal, Pelita, Tanjungkarang, Gunung Sari, Rawa Laut, Pahoman 4 PT.MPI Joni Kuripan, Bakung, Negeri Olok Gading, Batu Putuk, Sukarame 2 Kota Karang, Kota Karang Raya, Perwata, Keteguhan, Sukamaju, Way Tataan Labuhan Ratu Sukarame Way Halim Kemiling Tanjung karang Timur Kedamaian Tanjung karang Pusat Enggal Teluk betung Barat Teluk betung Timur

16 44 Telukbetung, Gedung pakuon, Pesawahan, Talang, Sumur Putri, Gunung Mas 5 PT.MPI Ansori Rajabasa, Rajabasa Nunyai, Rajabasa Pemuka, Gedong Meneng, Gedong Meneng Baru Tanjung Senang, Pematang Wangi, Perumnas Way Kandis, Way Kandis, Labuhan Dalam, Rajabasa Raya, Rajabasa Jaya Sukabumi, Sukabumi indah, Campang Raya, Nusantara Permai, Campang Jaya, Way Gubak, Way Laga 6 PT.MPI Amri Gedong Air, Sukajawa, Lebak Budi, Kelapa Tiga Permai, Susunan Baru, Gunung Agung, Sukadanaham Kupang Kota, Kupang Raya, Kupang Teba, Pengajaran, Gulak Galik, Sumur Batu Srengsem, Karang Maritim, Panjang Utara, Panjang Selatan, Pidada, Way Lunik, Ketapang Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014 Teluk betung Selatan Rajabasa Tanjung Senang Sukabumi Tanjungka rang Barat Telukbetu ng Utara Panjang 2. Sebaiknya pola orderan dapat dipersingkat dengan cara pada saat sales melakukan pengecekan barang, sales pergi menggunakan truk atau menggunakan motor yang sudah berisikan produk-produk yang siap jual, sehingga toko atau outlet bisa melakukan orderan secara langsung dan pendistribusian barang bisa lebih cepat. Selain itu dengan cara ini bisa mengoptimalkan sistem distribusi barang pada PT. Millenium Pharmacon International Tbk.

17 45 3. Sebaiknya pembayaran secara tunai tidak dilakukan oleh supir atau helper karena terlalu beresiko. Lebih baik pembayaran tunai dilakukan dengan cara menggunakan fasilitas perbankan yang telah ada sehingga tingkat keamanan akan lebih terjamin dan lebih memudahkan dalam bertransaksi. 4.5 Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Barang Pada PT. Millenium Pharmacon International Tbk Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis faktor, dengan tahapan sebagai berikut : 1.Menilai kelayakan variabel. 2.Proses Standarisasi data ke dalam bentuk Z-score. 3.Menilai kelayakan variabel berdasarkan data yang sudah distandarisasikan ke bentuk Z-score. 4.Proses Faktoring dan Rotasi. 1. Tahap pertama Tahap pertama pada Analisis Faktor adalah menilai apa saja variabel yang dianggap layak untuk dimasukkan dalam Analisis selanjutnya, hasil dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini : Tabel 4.7 KMO and Bartlett s test dan Anti Image Matrices KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.,794 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 168,532 df 28 Sig.,000

18 46 Anti-image Matrices Manusia Kendaraan Produk Orderan Waktu Infrastruktur Harga Biaya Anti-image Covariance Manusia,381 -,020 -,081 -,119,033 -,031,028 -,084 Kendaraan -,020,213 -,141 -,045,052 -,110 -,061 -,037 Produk -,081 -,141,354 -,020 -,036,034,030,032 Orderan -,119 -,045 -,020,303 -,011 -,048 -,047 -,004 Waktu,033,052 -,036 -,011,131 -,089 -,138 -,139 Infrastruktur -,031 -,110,034 -,048 -,089,208,056,070 Harga,028 -,061,030 -,047 -,138,056,463,106 Biaya -,084 -,037,032 -,004 -,139,070,106,249 Anti-image Correlation Manusia,891 a -,072 -,219 -,349,149 -,111,067 -,272 Kendaraan -,072,793 a -,512 -,178,314 -,523 -,195 -,159 Produk -,219 -,512,864 a -,061 -,165,124,073,108 Orderan -,349 -,178 -,061,932 a -,055 -,191 -,126 -,015 Waktu,149,314 -,165 -,055,670 a -,540 -,559 -,768 Infrastruktur -,111 -,523,124 -,191 -,540,799 a,179,309 Harga,067 -,195,073 -,126 -,559,179,749 a,313 Biaya -,272 -,159,108 -,015 -,768,309,313,694 a a. Measures of Sampling Adequacy(MSA) Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014 Pada analisis kelayakan variabel, angka KMO dan Bartlett s adalah 0,794 dengan Signifikansi 0,000 itu berarti variabel layak untuk dianalisis dengan analisis faktor karena angka KMO dan Bartlett s sudah di atas 0,5 dan signifikansi jauh dibawah 0,05 Sedangkan pada analisis Anti image matrices seluruh angka MSA pada anti image correlation yang bertanda a sudah berada di atas 0,5 yaitu untuk varibel Manusia 0,891 a, variabel Kendaraan 0,793 a, variabel Produk 0,864 a, variabel Orderan 0,932 a, variabel Waktu 0,670 a, variabel Infrastruktur 0,799 a, variabel Harga 0,749 a, variabel Biaya 0,694 a. Itu berarti semua variabel yang ada layak untuk dianalisis lebih lanjut.

19 47 2. Tahap Kedua Tahap kedua adalah melakukan proses standarisasi dengan mentransformasikan data ke bentuk z score, hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.8 di bawah ini : Tabel 4.8 Transformasi Data Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahap Ketiga Tahap ketiga adalah melakukan penelitian terhadap data yang sudah distandarisasikan ke dalam bentuk Z score, hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.9 di bawah ini :

20 48 Tabel 4.9 KMO and Bartlett s test dan Anti Image Matrice KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.,794 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 168,532 df 28 Sig.,000 Anti-image Matrices Zscore Zscore Zscore Zscore Zscore Zscore Zscore Zscore (Manusia) (Kendaraan) (Produk) (Orderan) (Waktu) (Infrastruktur) (Harga) (Biaya) Anti-image Covariance Zscore(Manusia),381 -,020 -,081 -,119,033 -,031,028 -,084 Zscore(Kendaraan) -,020,213 -,141 -,045,052 -,110 -,061 -,037 Zscore(Produk) -,081 -,141,354 -,020 -,036,034,030,032 Zscore(Orderan) -,119 -,045 -,020,303 -,011 -,048 -,047 -,004 Zscore(Waktu),033,052 -,036 -,011,131 -,089 -,138 -,139 Zscore(Infrastruktur) -,031 -,110,034 -,048 -,089,208,056,070 Zscore(Harga),028 -,061,030 -,047 -,138,056,463,106 Zscore(Biaya) -,084 -,037,032 -,004 -,139,070,106,249 Anti-image Correlation Zscore(Manusia),891 a -,072 -,219 -,349,149 -,111,067 -,272 Zscore(Kendaraan) -,072,793 a -,512 -,178,314 -,523 -,195 -,159 Zscore(Produk) -,219 -,512,864 a -,061 -,165,124,073,108 Zscore(Orderan) -,349 -,178 -,061,932 a -,055 -,191 -,126 -,015 Zscore(Waktu),149,314 -,165 -,055,670 a -,540 -,559 -,768 Zscore(Infrastruktur) -,111 -,523,124 -,191 -,540,799 a,179,309 Zscore(Harga),067 -,195,073 -,126 -,559,179,749 a,313 Zscore(Biaya) -,272 -,159,108 -,015 -,768,309,313,694 a a. Measures of Sampling Adequacy(MSA) Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014 Analisis kelayakan variabel pada data Z-Score, angka KMO dan Bartlett s adalah 0,794 dengan Signifikansi 0,000 itu berarti variabel layak untuk dianalisis dengan analisis faktor karena angka KMO dan Bartlett s sudah di atas 0,5 dan signifikansi jauh dibawah 0,05 Sedangkan pada analisis Anti image matrices seluruh angka MSA pada anti image correlation yang bertanda a sudah berada di atas 0,5 yaitu untuk varibel Zscore (Manusia) 0,891 a, variabel Zscore (Kendaraan) 0,793 a, variabel Zscore

21 49 (Produk) 0,864 a, variabel Zscore (Orderan) 0,932 a, variabel Zscore (Waktu) 0,670 a, variabel Zscore (Infrastruktur) 0,799 a, variabel Zscore (Harga) 0,749 a, variabel Zscore (Biaya) 0,694 a. Itu berarti semua variabel yang ada layak untuk dianalisis lebih lanjut. 4. Tahap keempat Tahap keempat adalah melakukan proses Faktoring dan rotasi, dimana melakukan ekstraksi terhadap sekumpulan variabel yang ada, sehingga terbentuk satu faktor atau lebih, hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.10 di bawah ini. Tabel 4.10 Communalities Communalities Initial Extraction Manusia 1,000,714 Kendaraan 1,000,845 Produk 1,000,763 Orderan 1,000,778 Waktu 1,000,924 Infrastruktur 1,000,778 Harga 1,000,640 Biaya 1,000,716 Extraction Method: Principal Component Analysis. Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014 Pada tabel Communalities menunjukkan seberapa banyak jumlah varians pada setiap variabel, dimana untuk variabel Manusia angka extraksi sebesar 0,714 itu berarti jumlah varians manusia sebesar 71,4%, variabel Kendaraan angka extraksi sebesar 0,845 itu berarti jumlah varians kendaraan sebesar 84,5%, variabel Produk angka extraksi sebesar 0,763 itu berarti jumlah varians produk sebesar 76,3%, variabel Orderan angka extraksi sebesar 0,778 itu berarti jumlah varians orderan sebesar 77,8%, variabel Waktu angka extraksi sebesar 0,924 itu berarti jumlah varians waktu sebesar 92,4%, variabel Infrastruktur angka extraksi sebesar 0,778 itu berarti jumlah varians infrastruktur sebesar 77,8%, variabel Harga angka extraksi sebesar 0,640 itu berarti jumlah varians harga sebesar 64,0%, variabel Biaya angka extraksi sebesar 0,716 itu berarti jumlah varians biaya sebesar 71,6%. Jadi semakin

22 50 besar varians suatu variabel maka semakin erat hubungannya dengan faktor yang terbentuk. Tabel 4.11 Total Variance Explained Total Variance Explained Component Extraction Sums of Squared Rotation Sums of Squared Initial Eigenvalues Loadings Loadings % of Cumulative % of Cumulative % of Cumulative Total Variance % Total Variance % Total Variance % 1 5,083 63,532 63,532 5,083 63,532 63,532 3,513 43,908 43, ,076 13,444 76,976 1,076 13,444 76,976 2,645 33,068 76,976 3,640 7,999 84,976 4,369 4,613 89,589 5,352 4,397 93,986 6,227 2,841 96,827 7,182 2,277 99,104 8,072, ,000 Extraction Method: Principal Component Analysis. Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014 Pada Total Variance explained ada 8 variabel yang dimasukkan dalam analisis faktor yaitu Manusia, Kendaraan, Produk, Orderan, Waktu, Infrastruktur, Harga, Biaya, dengan masing masing variabel mempunyai 1 varians sehingga total varians adalah 8. Pada total dari initial eigenvalues, dimana jumlah angka total pada initial eigenvalues harus sama dengan total varians yang ada. Sedangkan untuk susunan total dari initial eigenvalues diurutkan dari yang terbesar sampai terkecil, dengan kriteria bahwa angka total pada initial eigenvalues dibawah 1 tidak digunakan dalam menghitung jumlah faktor yang terbentuk. Dari analisis yang dilakukan terlihat bahwa hanya ada 2 (dua) faktor yang terbentuk karena hanya 2 faktor yang angka total pada initial eigenvalues di atas angka 1.

23 51 Tabel 4.12 Component Matrix a Component Matrix a Component 1 2 Manusia,787 -,309 Kendaraan,844 -,364 Produk,784 -,386 Orderan,869 -,153 Waktu,824,496 Infrastruktur,880 -,055 Harga,635,487 Biaya,725,436 Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 2 components extracted. Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014 Pada Component Matrix a semua variabel yang ada masuk ke dalam 2 (dua) faktor yang terbentuk, kemudian setiap variabel dinilai sesuai dengan perbandingan korelasinya sehingga dapat diketahui variabel variabel yang ada akan masuk kedalam faktor yang mana. Untuk korelasi yang dibawah 0,5 dinyatakan lemah. Karena variabel diatas ada yang korelasinya sama sama kuat yaitu variabel waktu, variabel harga dan variabel biaya maka dilakukan proses rotasi agar semakin jelas perbedaan sebuah variabel yang akan dimasukkan pada faktor yang terbentuk.

24 52 Tabel 4.13 Rotated Component Matrix a Rotated Component Matrix a Component 1 2 Manusia,807,251 Kendaraan,886,245 Produk,852,190 Orderan,773,425 Waktu,332,902 Infrastruktur,721,508 Harga,191,777 Biaya,292,794 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 3 iterations. Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014 Setelah variabel variabel yang ada dirotasi maka dapat ditentukan variabel variabel yang ada akan masuk kefaktor yang mana, yaitu sebagai berikut : 1. Variabel Manusia : variabel ini masuk ke dalam faktor 1, karena korelasinya paling besar berada pada faktor 1 yaitu 0, Variabel Kendaraan : variabel ini masuk ke dalam faktor 1, karena korelasinya paling besar berada pada faktor 1 yaitu 0, Variabel Produk : variabel ini masuk ke dalam faktor 1, karena korelasinya paling besar berada pada faktor 1 yaitu 0, Variabel Orderan : variabel ini masuk ke dalam faktor 1, karena korelasinya paling besar berada pada faktor 1 yaitu 0, Variabel Waktu : variabel ini masuk ke dalam faktor 2, karena korelasinya paling besar berada pada faktor 2 yaitu 0, Variabel Infrastruktur : variabel ini masuk ke dalam faktor 1, karena korelasinya paling besar berada pada faktor 1 yaitu 0, Variabel Harga : variabel ini masuk ke dalam faktor 2, karena korelasinya paling besar berada pada faktor 2 yaitu 0,777.

25 53 8. Variabel Biaya : variabel ini masuk ke dalam faktor 2, karena korelasinya paling besar berada pada faktor 2 yaitu 0,794. Dengan demikian, delapan variabel yang ada telah direduksi ke dalam 2 faktor yaitu : 1. Faktor 1 terdiri atas variabel Manusia, Kendaraan, Produk, Orderan dan Infrastruktur. 2. Faktor 2 terdiri atas variabel Waktu, Harga dan Biaya. Jadi dari 8 variabel yang diteliti, dengan proses faktoring atau analisis faktor menghasilkan 2 faktor, dimana untuk Faktor 1 terdiri atas variabel Manusia, Kendaraan, Produk, Orderan, Infrastruktur, faktor tersebut diberi nama faktor Pendukung, sedangkan untuk faktor 2 terdiri atas variabel Waktu, Harga, Biaya tersebut diberi nama faktor Internal. Hal ini berarti keterlambatan pendistribusian barang pada PT. Millenium Pharmacon International Tbk disebabkan oleh faktor Pendukung dan faktor Internal 4.6 Optimalisasi Sistem Pendistribusian Barang Pada PT. Millenium Pharmacon International Tbk PT. Millenium Pharmacon International Tbk memiliki wilayah penjualan mencakup seluruh wilayah di kota Bandar Lampung yang terbagi atas Kota Madya dan Kabupaten. Dalam melaksanakan sistem pendistribusian masih belum optimal dan pembuatan peta kerja yang masih belum detail, sehingga memungkinkan adanya outlet-outlet yang tidak terjangkau oleh PT. Millenium Pharmacon International Tbk serta masih belum ada peta kerja yang teratur sehingga berakibat meningkatnya biaya pendistribusian barang dan membuang waktu. Selain itu rute kunjungan yang dimiliki PT. Millenium Pharmacon International Tbk masih belum efektif. Oleh karena itu penulis ingin menjelaskan bagaimana cara mengoptimalkan sistem distribusi pada PT. Millenium Pharmacon International Tbk. Untuk mengoptimalkan sistem distribusi pada PT. Millenium Pharmacon International Tbk dilakukan dengan cara pemaksimalan wilayah penjualan, dimana melakukan penjualan dengan cara merangkul semua pelanggan secara detail dan membuat peta kerja yang detail sehingga tim penjual bisa menguasai seluruh wilayah yang ada. Dengan cara menjangkau semua outlet maka bisa memaksimalkan

26 54 pendistribusian barang dan melakukan pembagian wilayah kerja sesuai dengan kemampuan tim penjualnya dengan begitu sistem pendistribusian pada PT. Millenium Pharmacon International Tbk bisa optimal. Selain itu untuk memaksimalkan wilayah penjualan dapat dilakukan dengan cara menerapkan konsep SCP ( Spreading, Coverage, Penetration ). Konsep SCP ini dapat membantu mengelola wilayah penjualan secara lebih detail. 1. Konsep yang pertama adalah Spreading yaitu seorang tim penjual sebaiknya mendalami dan mengetahui luas wilayah penjualan yang sudah diserahkan untuk dikerjakan, ia harus mengetahui batasan-batasan wilayah yang ada serta wilayah-wilayah yang merupakan area berpotensi. Dengan mengetahui wilayah secara detail, maka ia akan menemukan banyaknya pelanggan dalam wilayah yang dikuasainya. 2. Konsep yang kedua adalah Coverage yaitu seorang tim penjual akan mengetahui siapa dan dimana saja pelanggan yang ada di wilayahnya, dengan begitu secara tidak langsung tim penjual sudah mengetahui banyaknya toko atau pelanggan di wilayah penjualannya. Dengan adanya pengetahuan akan batas-batas wilayah dan banyaknya pelanggan yang ada di wilayah penjualan akan menentukan berapa banyak penjualan yang dapat dilakukan oleh seorang tim penjual. Akan tetapi bila seorang tim penjual buta akan batasan-batasan wilayah dan pelanggan yang ada di wilayah penjualannya, maka akan berdampak pada kehilangan pelanggan. 3. Konsep ketiga adalah Penetration yaitu seorang tim penjual harus mengetahui jumlah produk yang akan didistribusikan sehingga banyaknya produk yang ada di outlet merupakan peluang penjualan. Semakin banyak ragam produk yang akan dipenetrasikan maka akan memberikan peluang penjualan yang lebih banyak. Selain menerapkan konsep SCP untuk memaksimalkan wilayah penjualan juga diperlukan pembuatan jadwal kerja yang disesuaikan dengan wilayah penjualan seorang tim penjual. Jadwal kunjungan seorang tim penjual selalu akan berhubungan dengan biaya bahan bakar, biaya parkir dan biaya servis kendaraan. Di samping itu apabila rute kunjungan dibuat tidak efektif akan menyebabkan pemborosan ongkos dan pemborosan waktu. Jadi untuk memaksimalkan wilayah penjualan perlu dibuat juga rute kunjungan yang baik yaitu dengan cara melakukan pemetaan berdasarkan

27 55 wilayah kemudian melakukan pemetaan yang lebih kecil berdasarkan jalan-jalan yang ada. Pembuatan rute berdasarkan jalan-jalan yang ada dimaksudkan agar seorang tim penjual tidak melewatkan setiap toko yang ada disepanjang jalan rute kunjungannya. Rute kunjungan dikerjakan melingkar seperti bola dengan tujuan agar tim penjual tidak akan mengulangi wilayah yang sudah dilewati. Untuk pola rute kunjungan yang baik dapat dilihat pada gambar 4.4 di bawah ini : Gambar 4.4 Rute Kunjungan yang Baik Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014 Pembuatan rute kunjungan yang baik memiliki beberapa manfaat yaitu sebagai berikut: 1. Pelanggan bisa memastikan kedatangan rutin seorang tim penjual sehingga pembelian produk ketika seorang tim penjual datang bisa diperkirakan. 2. Seorang tim penjual bisa selalu mengingatkan kepada pelanggan bahwa selain menjual ia juga datang untuk menagih utang. 3. Memudahkan tim delivery untuk mengirim produk sesuai jadwal. 4. Tidak adanya pengulangan ke lokasi yang sama sehingga bisa menghemat waktu. 5. Mengantisipasi masuknya seorang tim penjual pesaing agar tidak masuk di jam yang bersamaan. Berikut ini merupakan pembagian wilayah dan rute kunjungan yang ada pada PT. Millenium Pharmacon International Tbk :

28 56 Pembagian wilayah yang ada pada CV. Terlaksana Sukses Mandri dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut ini : Tabel 4.14 Pembagian Wilayah Tim Penjual No Distributor Tim Penjual Area 1 PT. MPI Iswan Kedaton Labuhan Ratu Sukarame 2 PT.MPI Bambang Way Halim Kemiling Tanjungkarang Timur 3 PT.MPI Maryanto Kedamaian Tanjungkarang Pusat Enggal 4 PT.MPI Joni Telukbetung Barat Telukbetung Timur Telukbetung Selatan 5 PT.MPI Ansori Rajabasa Tanjung Senang Sukabumi 6 PT.MPI Amri Tanjungkarang Barat Telukbetung Utara Panjang Sumber : Data Internal Perusahaan PT. Millenium Pharmacon International Tbk

29 57 Rute kunjungan pada CV. Terlaksana Sukses Mandiri dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut ini: Tabel 4.15 Rute Kunjungan Tim Penjual pada PT. Millenium Pharmacon International Tbk No Tim Min Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Penjual ggu 1 Iswan 1 Kedaton Sidodadi Sukame nanti Sukamen anti Baru Penenga han Bukit Jati Seminung 2 Labuhan Ratu Labuhan Ratu Sepang Jaya Kota Sepang Bandar Gumanti Kampung Baru Raya Raya 3 Sukarame Sukarame Baru Way Dadi Way Dadi Korpri Jaya Korpri Raya Baru 2 Bamba 1 Perumnas Way Gunung Jagabaya Jagabaya Jagabaya 3 ng Way Halim Halim Permai Sulah Sumber Rejo Sumber Sejahtera Kemili ng Kemiling Raya Beringin Jaya Pinang Jaya Permai 3 Sumber Agung Kota Baru Tanjung Agung Kebon Jeruk Sawah Lama Sawah Brebes 3 Maryan to 1 Kedamai an Bumi Kedamai an Tanjung Agung Raya Tanjung Baru Kaliabau Kencana Tanjung Raya 2 Palapa Durian Payung Kaliawi Kaliawi Persada Kelapa Tiga Pasir Gintung 3 Enggal Pelita Tanjung Gunung Rawa Pahoman karang Sari Laut 4 Joni 1 Kuripan Bakung Negeri Olok Gading Batu Putuk Sukarame 2 Tanjung Senang

30 58 2 Pematang Wangi Perumnas Way Kandis Way Kandis Labuhan Dalam 3 Teluk Gedung Pesawa Talang betung pakuon han 5 Ansori 1 Rajabasa Rajabasa Rajabas Gedong Nunyai a Meneng Pemuka 2 Pematang Perumnas Way Labuhan Wangi Way Kandis Dalam Kandis 3 Sukabumi Sukabumi Campa Nusantara indah ng Permai Raya 6 Amri 1 Gedong Sukajawa Lebak Kelapa Air Budi Tiga Permai 2 Kupang Kupang Kupang Pengajar Kota Raya Teba an 3 Srengsem Karang Panjang Panjang Maritim Utara Selatan Sumber : Data Internal Perusahaan PT. Millenium Pharmacon International Tbk Rajabasa Raya Sumur Putri Gedong Meneng Baru Rajabasa Raya Campang Jaya Susunan Baru Gulak Galik Pidada Rajabasa Jaya Gunung Mas Tanjung Senang Rajabasa Jaya Way Gubak Gunung Agung Sumur Batu Ketapang Untuk memaksimalkan wilayah penjualan sebaiknya PT. Millenium Pharmacon International Tbk menerapkan konsep SCP kepada seluruh karyawannya, berikut penerapan konsep SCP pada PT. Millenium Pharmacon International Tbk. 1. Konsep pertama yaitu S (Spreading) yang berarti bahwa setiap tim penjual harus tahu akan batasan-batasan wilayah penjualan yang telah diberikan PT. Millenium Pharmacon International Tbk. Dengan adanya pengetahuan tim penjual dapat memudahkan dalam mendistribusikan barang kepada setiap outlet-outlet yang menjadi tanggung jawabnya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara pembagian wilayah untuk masing-masing seorang tim penjual. Untuk pembagian wilayah pada PT. Millenium Pharmacon International Tbk

31 59 ditata lebih baik dengan cara melakukan pengelompokan wilayah berdasarkan suatu area saja, yaitu dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut ini : Tabel 4.16 Pembagian Wilayah Tim Penjual Yang Tertata No Distributor Tim Penjual Area 1 PT. MPI Iswan Kedaton, Sidodadi, Sukamenanti, Sukamenanti Baru, Penengahan, Bukit Jati Seminung Labuhan Ratu, Labuhan Ratu Raya, Sepang Jaya, Kota Sepang, Bandar Gumanti, Kampung Baru Raya Sukarame, Sukarame Baru, Way Dadi, Way Dadi Baru, Korpri Jaya, Korpri Raya 2 PT.MPI Bambang Perumnas Way Halim, Way Halim Permai, Gunung Sulah, Jagabaya 1, Jagabaya 2, Jagabaya 3 Sumber Rejo, Sumber Sejahtera, Kemiling Permai, Kemiling Raya, Beringin Jaya, Pinang Jaya, Sumber Agung, Kedaung Kota Baru, Tanjung Agung, Kebon Jeruk, Sawah Lama, Sawah Brebes 3 PT.MPI Maryanto Kedamaian, Bumi Kedamaian, Tanjung Agung Raya, Tanjung Baru, Kaliabau Kencana, Tanjung Raya, Tanjung Gading Palapa, Durian Payung, Kaliawi, Kaliawi Persada, Kelapa Tiga, Pasir Gintung Enggal, Pelita, Tanjungkarang, Wilayah Kedaton Labuhan Ratu Sukarame Way Halim Kemiling Tanjung karang Timur Kedamaian Tanjung karang Pusat Enggal

32 60 Gunung Sari, Rawa Laut, Pahoman 4 PT.MPI Joni Kuripan, Bakung, Negeri Olok Gading, Batu Putuk, Sukarame 2 Kota Karang, Kota Karang Raya, Perwata, Keteguhan, Sukamaju, Way Tataan Telukbetung, Gedung pakuon, Pesawahan, Talang, Sumur Putri, Gunung Mas 5 PT.MPI Ansori Rajabasa, Rajabasa Nunyai, Rajabasa Pemuka, Gedong Meneng, Gedong Meneng Baru Tanjung Senang, Pematang Wangi, Perumnas Way Kandis, Way Kandis, Labuhan Dalam, Rajabasa Raya, Rajabasa Jaya Sukabumi, Sukabumi indah, Campang Raya, Nusantara Permai, Campang Jaya, Way Gubak, Way Laga 6 PT.MPI Amri Gedong Air, Sukajawa, Lebak Budi, Kelapa Tiga Permai, Susunan Baru, Gunung Agung, Sukadanaham Kupang Kota, Kupang Raya, Kupang Teba, Pengajaran, Gulak Galik, Sumur Batu Srengsem, Karang Maritim, Panjang Utara, Panjang Selatan, Pidada, Way Lunik, Ketapang Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014 Teluk betung Barat Teluk betung Timur Teluk betung Selatan Rajabasa Tanjung Senang Sukabumi Tanjung karang Barat Teluk betung Utara Panjang

33 61 2. Konsep kedua yaitu C (Coverage) yang berarti bahwa setiap tim penjual harus tahu akan banyaknya konsumen yang berada pada wilayah penjualan yang dikuasainya. Dengan adanya pengetahuan tim penjual akan memiliki banyak konsumen dan dapat memudahkan tim penjual dalam menawarkan produk-produk pada setiap outlet-outlet yang ada. Dengan demikian hal ini akan dapat memaksimalkan wilayah penjualan yang telah diberikan PT. Millenium Pharmacon International Tbk kepada setiap tim penjual. Untuk mengetahui banyaknya konsumen pada suatu wilayah maka harus membuat rute kunjungan yang baik dan benar, untuk rute kunjungan sebaiknya rute kunjungan yang ada pada peta PT. Millenium Pharmacon International Tbk dikerjakan melingkar seperti bola dengan tujuan agar semua tim penjual tidak akan mengulangi wilayah yang sudah terlewati. Rute kunjungan tim penjual yang tertata dengan rapi bisa dilihat pada tabel 4.17 berikut ini : Tabel 4.17 Rute Kunjungan Tim Penjual Yang Tertata No Tim Min Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Penjual ggu 1 Iswan 1 Sukamen anti Sukamen anti Baru 2 Kota Sepang Sepang Jaya 3 Sukarame Sukarame Baru 2 Bamba ng 1 Perumnas Way Halim Way Halim Permai 2 Pinang Beringin Jaya Jaya 3 Sawah Sawah Lama Brebes Kedaton Sidodadi Penenga han Bukit Jati Seminung Labuhan Labuhan Kampung Bandar Ratu Ratu Baru Gumanti Raya Raya Way Way Korpri Korpri Dadi Dadi Jaya Raya Baru Jagabay Jagabaya Jagabaya Gunung a Sulah Kemili Kemiling Sumber Sumber ng Permai Sejahtera Rejo Raya Sumber Tanjung Kota Kebon Agung Agung Baru Jeruk

34 62 3 Maryan to 1 Kedamai an Bumi Kedamai an 2 Kaliawi Kaliawi Persada 3 Enggal Tanjung karang 4 Joni 1 Kuripan Batu Putuk 2 Way Perumnas Kandis Way Kandis 3 Pesawah Talang an 5 Ansori 1 Tanjung Gedong Senang Meneng 2 Way Pematang Kandis Wangi 3 Way Campang Gubak Jaya 6 Amri 1 Gunung Gedong Agung Air 2 Pengajar Kupang an Kota 3 Srengsem Panjang Utara Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014 Tanjung Agung Raya Kelapa Tiga Pahoma n Bakung Pemata ng Wangi Gedung pakuon Gedong Meneng Baru Perumn as Way Kandis Campa ng Raya Susunan Baru Kupang Raya Panjang Selatan Tanjung Raya Tanjung Baru Kaliabau Kencana Durian Pasir Palapa Payung Gintung Rawa Gunung Pelita Laut Sari Negeri Tanjung Sukarame Olok Senang 2 Gading Rajabasa Rajabasa Labuhan Raya Jaya Dalam Teluk Gunung Sumur betung Mas Putri Rajabasa Rajabasa Rajabasa Nunyai Pemuka Rajabasa Rajabasa Labuhan Raya Jaya Dalam Nusantara Sukabumi Sukabumi Permai indah Sukajawa Lebak Kelapa Budi Tiga Permai Kupang Sumur Gulak Teba Batu Galik Pidada Ketapang Karang Maritim

35 63 3. Konsep ketiga yaitu P (Penetration) yang berarti bahwa tim penjual harus dapat menguasai dan mengetahui produk-produk apa saja yang akan ditawarkan kepada setiap outlet-outlet yang ada di wilayah penjualan. Dengan adanya pengetahuan akan setiap produk yang akan dijual oleh tim penjual maka akan memudahkan setiap tim penjual dalam menawarkan setiap produk yang ada di wilayah penjualan. Dengan begitu akan dapat juga membantu dalam pengoptimalan wilayah penjualan tim penjual tersebut. 4.7 Implikasi Hasil Penelitian Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa PT. Millenium Pharmacon International Tbk mempunyai permasalahan pada sistem distribusi barangnya sehingga mengakibatkan keterlambatan pendistribusian barangnya kepada outlet-outlet yang ada. Hal ini dapat terlihat dari pembagian wilayah tim penjual yang belum tertata dengan baik, dimana seorang tim penjual menanggani dua wilayah yang memiliki jarak tempuh yang jauh sehingga dapat menyebabkan pemborosan waktu dan pemborosan biaya. Selain itu juga terlihat dari pola orderan yang terlalu rumit, sehingga membutuhkan waktu yang lama bagi konsumen untuk memesan barang serta sistem pembayaran tunai yang terlalu beresiko dimana pembayaran tunai dilakukan kepada supir atau helper. Sedangkan faktor-faktor yang menjadi penghambat keterlambatan pada PT. Millenium Pharmacon International Tbk diketahui berdasarkan analisis dengan menggunakan analisis faktor yang menghasilkan 2 faktor yaitu faktor pendukung dan faktor internal sebagai penghambat keterlambatan pendistribusian barang pada PT. Millenium Pharmacon International Tbk. Faktor pendukung itu sendiri merupakan gabungan dari beberapa variabel yaitu variabel manusia, kendaraan, produk, orderan dan infrastruktur. Sedangkan faktor internal merupakan gabungan dari beberapa variabel lainnya yaitu variabel waktu, harga dan biaya. Untuk mengoptimalkan sistem distribusi pada PT. Millenium Pharmacon International Tbk dapat dilakukan dengan cara pemaksimalan wilayah penjualan dimana melakukan penjualan denga cara merangkul semua pelanggan secara detail dan membuat peta kerja yang detail sehingga tim penjual bisa menguasai seluruh wilayah penjualan yang ada. Sedangkan

36 64 untuk memaksimalkan wilayah penjualan perusahaan dapat menerapkan konsep SCP (Spreading, Coverage, Penetration) pada selurh tim penjualnya, dimana semua tim penjual harus menguasai konsep SCP yang ada yaitu tim penjual harus mengetahui batasan-batasan wilayah penjualan yang diberikan kepadanya, ini merupakan konsep S, sedangkan untuk konsep C tim penjual harus mengetahui akan banyaknya konsumen yang berada pada wilayah penjualan yang dikuasainya, serta konsep P yaitu tim penjual harus mengetahui dan menguasai produk-produk apa saja yang ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen. Selain penerapan konsep SCP untuk memaksimalkan wilayah penjualan juga bisa dilakukan dengan cara pembuatan jadwal kerja mencakup pembuatan rute kunjungan. Untuk pembuatan rute kunjungan seorang tim penjual, kemudian melihat rute kunjungan dibuat melingkar seperti bola sehingga tim penjual tidak melewati wilayah yang sudah terlewati. Jadi dengan penerapan konsep SCP dan pembuatan jadwal kerja serta rute kunjungan yang melingkar seperti bola akan dapat memaksimalkan wilayah penjualan yang ada pada PT. Millenium Pharmacon International Tbk. Oleh karena itu maksimalnya wilayah penjualan akan mengoptimalkan pula sistem distribusi pada PT. Millenium Pharmacon International Tbk.

1. Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung, - Kelurahan/Desa Kedaton. - Kelurahan/Desa Perumnas Way Halim. - Kelurahan/Desa Labuhan Ratu

1. Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung, - Kelurahan/Desa Kedaton. - Kelurahan/Desa Perumnas Way Halim. - Kelurahan/Desa Labuhan Ratu www.jasacleaningservice.id Jasa Sewa Toilet Portable sebagaimana kita ketahui Toilet Portable adalah peralatan praktis yang dapat di gunakan oleh sebagian orang khususnya yang menyelenggarakan acara besar

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung, selain

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung, selain IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung 1. Sejarah Singkat Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung, selain merupakan pusat kegiatan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai dengan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai dengan 58 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Kota Bandar Lampung Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5 0 20 sampai dengan 5 0 30 lintang selatan dan 105 0 28 sampai dengan 105

Lebih terperinci

Analisis skalogram merupakan analisis yang digunakan untuk menentukan. hierarki wilayah terhadap jenis dan jumlah sarana dan prasarana yang tersedia.

Analisis skalogram merupakan analisis yang digunakan untuk menentukan. hierarki wilayah terhadap jenis dan jumlah sarana dan prasarana yang tersedia. 5.3 Keragaan Relatif Tingkat Perkembangan Desa-desa Pesisir Dibanding Desa/kelurahan pada Umumnya di Kota Bandar Lampung Berdasarkan Hasil Analisis Tipologi Wilayah 5.3.1 Hasil Tipologi Desa Menurut Analisis

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah Onder Afdeling Telokbetong yang dibentuk berdasarkan Staatsbalat 1912

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah Onder Afdeling Telokbetong yang dibentuk berdasarkan Staatsbalat 1912 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung 1. Sejarah Kota Bandar Lampung Wilayah Kota Bandar Lampung pada zaman kolonial Hindia Belanda termasuk wilayah Onder Afdeling

Lebih terperinci

BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandarlampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung dengan luas total

BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandarlampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung dengan luas total BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandarlampung 1. Sejarah Singkat Kota Bandarlampung Kota Bandarlampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung dengan luas total 19,722 Ha yang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor 14

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor 14 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung 1. Sejarah Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota dari Provinsi Lampung. Provinsi Lampung pada awalnya merupakan

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN

KUISIONER PENELITIAN LAMPIRAN 64 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN Kuisioner ini digunakan sebagai bahan untuk penyusunan skripsi dengan judul : Analisis Proses Pengambilan Keputusan Produk Kredit Cepat

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN APLIKASI ANALISIS FAKTOR DENGAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DAN MAXIMUM LIKELIHOOD DALAM FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA BAYI USIA 0-6 BULAN

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1 VISI DAN MISI SANITASI Visi pembangunan sanitasi Kota Bandar Lampung ditetapkan berdasarkan kondisi, isu permasalahan serta harapan yang diinginkan di masa mendatang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan pada PT. Rezeki Supermarketing sebuah perusahaan retail tradisional yang terletak di Jakarta, dengan mengambil

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat. Dengan Hormat,

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat. Dengan Hormat, 43 LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat Dengan Hormat, Sehubungan untuk menyelesaikan Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, saya ingin meminta bantuan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR

ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR Analisis factor digunakan untuk menemukan hubungan sejumlah variable yang bersifat independent dengan yang lain Analisis Faktor merupakan teknik untuk mengkombinasikan pertanyaan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Table Frekuensi Responden. pendidikan. gender. Valid Percent. Cumulative. Cumulative. Percent. Frequency Percent.

Lampiran 1. Table Frekuensi Responden. pendidikan. gender. Valid Percent. Cumulative. Cumulative. Percent. Frequency Percent. 90 Lampiran 1 Table Frekuensi Responden gender pendidikan Frequency Valid Frequency Valid Valid LAKI-LAKI 14 16.5 16.5 16.5 PEREMPUAN 71 83.5 83.5 100.0 Valid SMP 4 4.7 4.7 4.7 SMA 70 82.4 82.4 87.1 S-1

Lebih terperinci

Pendahuluan. 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas

Pendahuluan. 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas Pendahuluan 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas Tujuan 0 Tujuan utama: 0 Menjelaskan struktur hubungan di antara banyak variabel dalam bentuk faktor/variabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. masyarakat di kelurahan yang berada di kota Bandar Lampung, dan untuk

III. METODE PENELITIAN. masyarakat di kelurahan yang berada di kota Bandar Lampung, dan untuk III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui dan memahami strategi pemberdayaan masyarakat di kelurahan yang berada di kota Bandar Lampung, dan untuk memahami

Lebih terperinci

Penelitian menggunakan alat ukur berupa kuesioner, dengan penilaian 6 tingkat dengan norma sebagai berikut:

Penelitian menggunakan alat ukur berupa kuesioner, dengan penilaian 6 tingkat dengan norma sebagai berikut: Lampiran 1. Pengolahan data statistik Survei dilakukan kepada para karyawan di kantor pos pasar baru, dengan sampel sebanyak 50 karyawan. Kantor ini dipilih karena tidak hanya merupakan kantor cabang saja,

Lebih terperinci

REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS

REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS Ai Nurhayat, S.Si.,MT. Jurusan Teknik Industri Sekolah tinggi Teknologi Bandung ABSTRAK Pada tahun 2017 telah terjadi kenaikan

Lebih terperinci

3. Berapa pengeluaran anda setiap membeli sepatu? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp

3. Berapa pengeluaran anda setiap membeli sepatu? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Kuesioner ini berkenaan dengan penelitian saya yang berjudul Pengaruh Brand Image dan Harga Terhadap Intensi Membeli Sepatu Converse. Oleh karena itu, saya meminta kesediaan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Tabel frekuensi responden. Valid Percent. Frequenc y Percent

Lampiran 1 Tabel frekuensi responden. Valid Percent. Frequenc y Percent 105 Lampiran 1 Tabel frekuensi responden Umur Gender Frequenc y 2.00 15 13.0 13.0 13.0 3.00 31 27.0 27.0 40.0 4.00 69 60.0 60.0 100.0 Frequenc y 1.00 63 54.8 54.8 54.8 2.00 52 45.2 45.2 100.0 Pekerjaan

Lebih terperinci

Jenis Peralatan * Usia * Jenis Kelamin Crosstabulation

Jenis Peralatan * Usia * Jenis Kelamin Crosstabulation 1 Crosstabs Jenis Peralatan * Usia * Jenis Kelamin Crosstabulation Jenis Kelamin laki-laki perempuan Jenis Peralatan Jenis Peralatan pakaian bela diri pelindung kepala pelindung gigi pelindung dada pelindung

Lebih terperinci

Petunjuk Pengisian : Isilah/berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang Anda pilih di bawah ini.

Petunjuk Pengisian : Isilah/berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang Anda pilih di bawah ini. LAMPIRAN 59 60 Lampiran 1. Kuesioner penelitian KUESIONER PENELITIAN Bapak/Ibu/saudara/i yang terhormat, Saya bernama Rosselina Cindy Kautsar (H24080061), Mahasiswi Program Sarjana Manajemen, Departemen

Lebih terperinci

a. SD c. SMA b. SMP d. Perguruan Tinggi

a. SD c. SMA b. SMP d. Perguruan Tinggi 83 LAMPIRAN 1 Kuesioner Saya mahasiswa Universitas Esa Unggul sedang meneliti faktorfaktor yang menentukan keputusan konsumen dalam pembelian produk minyak kayu putih Cap Lang untuk menyusun skripsi kepentingan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden Pada penelitian ini, peneliti telah menyusun profile responden yang dibagi kedalam beberapa macam, yakni berdasarkan: 1. Nama pusat kebugaran langganan responden

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY LEMBAR KERJA Topik: Uji Validitas dengan Analisis Faktor Tujuan: Untuk menguji tingkat validitas konstruk seperangkat instrumen, kuesioner atau angket Contoh Masalah: Apakah butir-butir yang dikembangkan

Lebih terperinci

DAFTAR LOKASI DAN ALOKASI PNPM MANDIRI PERKOTAAN T.A.2013 PROVINSI LAMPUNG

DAFTAR LOKASI DAN ALOKASI PNPM MANDIRI PERKOTAAN T.A.2013 PROVINSI LAMPUNG lampiran Sural Direklur Penalaan Bangunan dan Lingkungan No.. Perihal: Daftar Rincian lokasi dan Alokasi Dana Banluan langsung Masyarakal PNPM Mandiri Perkolaan TA 2013 DAFTAR LOKASI DAN ALOKASI PNPM MANDIRI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Banjir merupakan salah satu contoh bencana yang paling sering terjadi. Banjir dapat

I. PENDAHULUAN. Banjir merupakan salah satu contoh bencana yang paling sering terjadi. Banjir dapat I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banjir merupakan salah satu contoh bencana yang paling sering terjadi. Banjir dapat dikategorikan sebagai bencana yang paling banyak menimpa negara maju maupun

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Atas perhatian, bantuan dan dukungan Bapak/Ibu kami ucapkan terimakasih. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Wanita

KUESIONER PENELITIAN. Atas perhatian, bantuan dan dukungan Bapak/Ibu kami ucapkan terimakasih. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Wanita 88 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Lampiran : 1 (Kuesioner Penelitian) KUESIONER PENELITIAN Kuesioner ini hanya untuk kepentingan akademis dan dijamin kerahasiaannya, dimohon bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. (Aniisah Humairoh) BAGIAN 1 : DATA RESPONDEN. Jenis Kelamin : Umur :

LAMPIRAN 1. (Aniisah Humairoh) BAGIAN 1 : DATA RESPONDEN. Jenis Kelamin : Umur : 125 LAMPIRAN 1 Kuesioner Saya mahasiwa Universitas Esa Unggul sedang meneliti Analis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Citra hand and body lotion untuk menyusun skripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Dalam gambaran umum responden penelitian ini dijelaskan mengenai profil umum responden yaitu, pekerjaan responden, usia responden, jenis

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON 73 74 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON Lembar kuesioner ini diedarkan untuk mengukur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan kepada 47 orang guru BK SLTA (5, SMA, 1 MA, dan 9 SMK) di Salatiga, seperti yang dapat dilihat dalam tabel 4.1 di bawah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, Cetakan Pertama, Penerbit, Graha Ilmu, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, Cetakan Pertama, Penerbit, Graha Ilmu, Jakarta. 70 DAFTAR PUSTAKA Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, Cetakan Pertama, Penerbit, Graha Ilmu, Jakarta. Azwita Arifuddin. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Membeli Komputer

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Langkah pertama yang dilakukan terhadap data hasil survei adalah melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap alat ukur yaitu kuesioner. Hal ini dilakukan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. wajah yang dibeli di Larissa Aesthetic Center Semarang, Selain itu juga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. wajah yang dibeli di Larissa Aesthetic Center Semarang, Selain itu juga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Data responden yang telah diperoleh dari kuesioner akan dibagi berdasarkan usia, jenis kelamin responden, status pekerjaan, jasa perawatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. KUESIONER

LAMPIRAN 1. KUESIONER 120 LAMPIRAN 1. KUESIONER Saya mahasiswa Universitas Esa Unggul sedang meneliti pengaruh kualitaas produk dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas melalui kepuasan pelanggan pada rumah makan Mie Abang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1982 TENTANG PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TANJUNGKARANG-TELUKBETUNG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1982 TENTANG PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TANJUNGKARANG-TELUKBETUNG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1982 TENTANG PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TANJUNGKARANG-TELUKBETUNG Menimbang : Presiden Republik Indonesia, a. bahwa perkembangan

Lebih terperinci

PENGARUH STRES DAN KONDISI FISIK LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. DAYA BUDAYA CORPORATION YOGYAKARTA SKRIPSI

PENGARUH STRES DAN KONDISI FISIK LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. DAYA BUDAYA CORPORATION YOGYAKARTA SKRIPSI PENGARUH STRES DAN KONDISI FISIK LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. DAYA BUDAYA CORPORATION YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

(Shindy Nathasya ) 1. Usia anda saat ini adalah? a c b d. >35

(Shindy Nathasya ) 1. Usia anda saat ini adalah? a c b d. >35 76 LAMPIRAN 1 Kuesioner Saya mahasiwa Universitas Esa Unggul sedang meneliti Word Of Mouth dan kualitas produk terhadap kepuasan pembelian yang dimediasi minat beli di restoran Endorphin Eatery & Brew.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL

BAB IV ANALISIS HASIL BAB IV ANALISIS HASIL A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil yang telah diperoleh

Lebih terperinci

: Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Intensi Pembelian Air Minum Dalam Kemasan Botol 600ml Merek Aqua di Jakarta Barat

: Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Intensi Pembelian Air Minum Dalam Kemasan Botol 600ml Merek Aqua di Jakarta Barat 80 1.LAMPIRAN KUESIONER PRETEST Kuesioner : Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Intensi Pembelian Air Minum Dalam Kemasan Botol 600ml Merek Aqua di Jakarta Barat Dengan hormat,

Lebih terperinci

KUESIONER. A. Data Responden. 1. Profesi anda sekarang : a. Mahasiswa b. Pegawai swasta c. Pegawai negeri d. Wiraswata e.

KUESIONER. A. Data Responden. 1. Profesi anda sekarang : a. Mahasiswa b. Pegawai swasta c. Pegawai negeri d. Wiraswata e. KUESIONER A. Data Responden 1. Profesi anda sekarang : a. Mahasiswa b. Pegawai swasta c. Pegawai negeri d. Wiraswata e. Lain-lain 2. Usia anda sekarang : a. 17-21 tahun b. 21-30 tahun c. 30-40 tahun d.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT IZIN

LAMPIRAN 1 SURAT IZIN LAMPIRAN LAMPIRAN SURAT IZIN LAMPIRAN 2 KUESIONER No. Responden : KUESIONER PENELITIAN Keusioner ini dilakukan untuk penelitian skripsi tentang Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Industri Kecil

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN. Berilah tanda Check List ( ) pada jawaban yang sesuai.

KUISIONER PENELITIAN. Berilah tanda Check List ( ) pada jawaban yang sesuai. LAMPIRAN 1 KUISIONER PENELITIAN Nama : Alamat : Usia : Jenis Kelamin : Pendidikan : Jabatan : Berilah tanda Check List ( ) pada jawaban yang sesuai. Keterangan: a. STS : Sangat tidak siap b. TS : Tidak

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN Kepada Yth, Sdr/i Responden Di tempat Dengan hormat, Dalam rangka menyelesaikan Tugas Akhir, saya mahasiswi jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha mengadakan penelitian

Lebih terperinci

PENGKAJIAN PENERAPAN 5S DI PT.CONBLOC INDOTAMA SURYA

PENGKAJIAN PENERAPAN 5S DI PT.CONBLOC INDOTAMA SURYA INDUSTRI INOVATIF Vol. 6, No. 1, Maret 2016: 26-30 PENGKAJIAN PENERAPAN 5S DI PT.CONBLOC INDOTAMA SURYA 1) Thomas Priyasmanu, 2) Ida Bagus Suardika, 3) Hanggana Raras Mumpuni 1,2,3) Prodi Teknik Industri,

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA PUTRI DI KECAMATAN KUALUH LEIDONG KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA TAHUN 2013 I. Petunjuk Pengisian : a. Mohon dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sesuai dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 50 kuesioner. Kuesioner pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sesuai dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 50 kuesioner. Kuesioner pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Pada penelitian ini kuesioner yang terkumpul jumlahnya sudah sesuai dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 50 kuesioner. Kuesioner pada penelitian

Lebih terperinci

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5. HASIL DAN PEMBAHASAN 61 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Analisis Pada sub bab ini akan diuraikan hasil analisis data yang diperoleh dari pendapat responden melalui penyebaran kuesioner dan wawancara yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1.Kuesioner Penelitian

Lampiran 1.Kuesioner Penelitian Lampiran 1.Kuesioner Penelitian UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG FAKULTAS EKONOMI/JURUSAN AKUNTANSI PENGANTAR Dalam rangka penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program

Lebih terperinci

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA Neril Harnanik Yuniati, Christiono Utomo Program Studi Magister Manajemen Proyek Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN Perkenalkan, nama saya adalah Rizal Khadafi. Saya adalah mahasiswa S1 Ekstensi Jurusan Ilmu Komunikasi Periklanan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner

Lampiran 1. Kuesioner 90 Lampiran 1. Kuesioner Kuesioner : Analisis Pengaruh Relationship Marketing terhadap Customer Loyalty yang dimediasi oleh Customer Satisfaction (studi kasus : Distributor Lenovo PT. Visiland Dharma Sarana)

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1: KUESIONER Astrin Inggar Mayanita

LAMPIRAN 1: KUESIONER Astrin Inggar Mayanita LAMPIRAN 55 LAMPIRAN 1: KUESIONER Astrin Inggar Mayanita 11.30.0084 Saya mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Soegijapranata, saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang Analisis

Lebih terperinci

KUESIONER. 2. Berapa usia anda? a tahun c tahun b tahun d. > 26 tahun

KUESIONER. 2. Berapa usia anda? a tahun c tahun b tahun d. > 26 tahun 72 KUESIONER Berilah tanda (X) pada salah satu pilihan anda : I. Karakteristik Responden 1. Jenis kelamin anda? a. Laki-laki b. Perempuan Nama Responden: Tujuan Kuesioner Penelitian Kuesioner ini bertujuan

Lebih terperinci

Reliability. Case Processing Summary

Reliability. Case Processing Summary Reliability Case Processing Summary N % Cases Valid 100 100.0 Excluded a 0.0 Total 100 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.956

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian PENGARUH NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN DAN KESETIAAN PELANGGAN PADA PT. OVAL ENGINEERING INDONESIA

Kuesioner Penelitian PENGARUH NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN DAN KESETIAAN PELANGGAN PADA PT. OVAL ENGINEERING INDONESIA Kuesioner Penelitian PENGARUH NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN DAN KESETIAAN PELANGGAN PADA PT. OVAL ENGINEERING INDONESIA Bapak/Ibu/Saudara/i yang terhormat, Saya adalah mahasiswa sarjana Ilmu Manajemen,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI BAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI Sebelum melaksanakan survei yang sebenarnya, peneliti terlebih dahulu melakukan uji pertanyaan kuesioner kepada empat responden yang dipilih berdasarkan tingkatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Café ini dikelola oleh Ibu Gaby dan memiliki konsep makanan dan minuman

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Café ini dikelola oleh Ibu Gaby dan memiliki konsep makanan dan minuman BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Gatherinc Café & Bistro telah berdiri sejak tanggal 6 December 2016. Café ini dikelola oleh Ibu Gaby dan memiliki konsep makanan dan minuman

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI PT. X DEWAN KOMISARIS DIREKTUR MANAJER TOKO MANAJER KEUANGAN MANAJER SDM MANAJER PEMASARAN ACCOUNTING ADMIN SALES

STRUKTUR ORGANISASI PT. X DEWAN KOMISARIS DIREKTUR MANAJER TOKO MANAJER KEUANGAN MANAJER SDM MANAJER PEMASARAN ACCOUNTING ADMIN SALES LAMPIRAN xiv Lampiran 1 Struktur Organisasi STRUKTUR ORGANISASI PT. X DEWAN KOMISARIS DIREKTUR INTERNAL AUDITOR GENERAL MANAGER MANAJER PEMASARAN MANAJER KEUANGAN MANAJER SDM MANAJER TOKO MARKETING ACCOUNTING

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT IZIN PEMDA

LAMPIRAN 1 SURAT IZIN PEMDA LAMPIRAN 1 SURAT IZIN PEMDA LAMPIRAN 2 Kuesioner Penelitian No. Responden : Hari, tanggal : Kuisioner Penelitian Kuisioner penelitian ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lokasi, harga,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Pendahuluan

Lampiran 1. Kuesioner Pendahuluan LAMPIRAN 57 Lampiran 1. Kuesioner Pendahuluan Kuesioner ini digunakan untuk memperoleh data penelitian dengan judul ANALISIS POSITIONING KACANG METE DI BENAK KONSUMEN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Putra Baru Swalayan Putra Baru Swalayan merupakan salah satu dari bisnis ritel yang ada di Indonesia. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN PKM SPARE PARTS

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN PKM SPARE PARTS Lampiran 1 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN PKM SPARE PARTS Komisaris Direktur Internal Auditor Accounting Finance Operational Human Resource R & D Subdistributor Development Administration Purchasing Warehouse

Lebih terperinci

Uji validitas. KMO and Bartlett's Test. Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy..720 Bartlett's Test of Sphericity. Approx.

Uji validitas. KMO and Bartlett's Test. Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy..720 Bartlett's Test of Sphericity. Approx. Uji validitas KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy..720 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi- Square 992.243 df 276 Sig..000 Rotated Component Matrix(a) Component

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Profil Responden A.1. Jumlah Populasi dan Sampel Ruang lingkup penelitian ini berada di wilayah DKI Jakarta, dan ditetapkan jumlah rumah sakit di DKI Jakarta sebagai

Lebih terperinci

LAMPIRAN. KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima

LAMPIRAN. KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima L-1 LAMPIRAN KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima A. IDENTITAS KARYAWAN Petunjuk: Berilah tanda (centang) pada pilihan jawaban yang telah disediakan. 1. Jenis kelamin:

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan ibukota dari Provinsi Lampung. Secara

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan ibukota dari Provinsi Lampung. Secara IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung 1. Keadaan Geografis Kota Bandar Lampung merupakan ibukota dari Provinsi Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat SMK Negeri Pasirian Perkembangan zaman era global yang sangat pesat dewasa ini sangat berpengaruh pada pola pikir

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN UNIVERSITAS INDONESIA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NIAGA PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING YAMAHA MIO TERHADAP WORD

Lebih terperinci

A. PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER

A. PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER L 1 LAMPIRAN 1 KUESIONER Saya Riska Arkandini mahasiswi semester 8 (delapan) Jurusan Komunikasi dan Multimedia bidang Broadcasting, mohon kesediaan anda untuk mengisi kuesioner berikut. Dimana kuesioner

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITAN. Universitas Esa Unggul

KUESIONER PENELITAN. Universitas Esa Unggul LAMPIRAN 84 85 KUESIONER PENELITAN Universitas Esa Unggul Program S-1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi lmu Manajemen Kampus Universitas Esa Unggul Kebon Jeruk Telp/fax. (021) 5682510 Responden

Lebih terperinci

KUESIONER. NILAI PENILAIAN 1 Sangat Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3 Netral 4 Setuju 5 Sangat Setuju

KUESIONER. NILAI PENILAIAN 1 Sangat Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3 Netral 4 Setuju 5 Sangat Setuju No. Responden : KUESIONER Saya, Aisyah Velany (0606017366) jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Program Magister, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia sedang menyusun tesis.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bencana merupakan kejadian yang tidak dapat diprediksi kapan dan dimana akan

I. PENDAHULUAN. Bencana merupakan kejadian yang tidak dapat diprediksi kapan dan dimana akan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bencana merupakan kejadian yang tidak dapat diprediksi kapan dan dimana akan terjadi. Banyak masalah yang muncul akibat bencana alam yang biasanya menimbulkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas dan Instrumen Data Uji kualitas dan instrumen data digunakan untuk mengetahui bagaimana data yang dipakai, apakah telah memenuhi kriteria validitas

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian Skripsi Analisis Proses Keputusan Pembelian Produk Perawatan Tubuh Kendedes Princess Ritual

Kuesioner Penelitian Skripsi Analisis Proses Keputusan Pembelian Produk Perawatan Tubuh Kendedes Princess Ritual LAMPIRAN Kuesioner Penelitian Skripsi Analisis Proses Keputusan Pembelian Produk Perawatan Tubuh Kendedes Princess Ritual dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelian di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. untuk menyajikan data suatu wilayah. Dengan salah satu fungsi peta tersebut sebagai

I. PENDAHULUAN. untuk menyajikan data suatu wilayah. Dengan salah satu fungsi peta tersebut sebagai 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peta merupakan gambaran penyederhanaan dari permukaan bumi yang dituangkan melalui bidang datar dengan skala tertentu serta dilengkapi dengan simbol-simbol atau keterangan.

Lebih terperinci

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Gambaran Umum Didalam pengumpulan data yang disebarkan melalui kuesioner terdapat dua bagian pertanyaan yang berbeda. Bagian pertama yaitu pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR MEMENGARUHI KEHAMILAN USIA MUDA DI KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN seluruh pertanyaan yang ada.

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR MEMENGARUHI KEHAMILAN USIA MUDA DI KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN seluruh pertanyaan yang ada. KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR MEMENGARUHI KEHAMILAN USIA MUDA DI KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2012 I. Petunjuk Pengisian : a. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan ibu untuk menjawab

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintah, sosial, politik, pendidikan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintah, sosial, politik, pendidikan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintah, sosial, politik, pendidikan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Pemakai, Kompak, Jan-April, hal Imam Ghozali, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,

DAFTAR PUSTAKA. Pemakai, Kompak, Jan-April, hal Imam Ghozali, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, 56 DAFTAR PUSTAKA Astuti, Sri, 2003, Pengaruh Diversitas Kemanfaatan Dan Lingkup Pengenmbangan Kemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kepuasan Pemakai, Kompak, Jan-April, hal. 94-117. Imam Ghozali, 2001,

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR 1. Latar Belakang Analisis faktor adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk mereduksi faktor-faktor yang mempengaruhi suatu variabel menjadi beberapa set

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum UMKM di Kota Malang UMKM merupakan suatu usaha yang potensial bagi perkembangan perekenomian di Indonesia sehingga dalam pelaksanaannya perlu dioptimalkan

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR EMOTION, HEDONIC PLEASURE, COGNITIVE DAN AFFECTIVE TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF DI CHANDRA SUPERSTORE TANJUNG KARANG

PENGARUH FAKTOR EMOTION, HEDONIC PLEASURE, COGNITIVE DAN AFFECTIVE TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF DI CHANDRA SUPERSTORE TANJUNG KARANG Lampiran 1 Kuesioner penelitian PENGARUH FAKTOR EMOTION, HEDONIC PLEASURE, COGNITIVE DAN AFFECTIVE TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF DI CHANDRA SUPERSTORE TANJUNG KARANG Kepada Yth: Bapak / Ibu / Sdr / Sdri

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN. : Mahasiswa S1 Manajemen Fakultas Ekonomi UNY

KUISIONER PENELITIAN. : Mahasiswa S1 Manajemen Fakultas Ekonomi UNY LAMPIRAN 80 81 KUISIONER PENELITIAN Kepada Yth. Mahasiswa/i Universitas Negeri Yogyakarta di tempat Dengan ini saya : Nama : James Purnama NIM : 08408141045 Keterangan : Mahasiswa S1 Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Alma, Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung.

DAFTAR PUSTAKA. Alma, Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung. 78 DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari, 2005. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung. Kottler, Philips, 2002. Manajemen Pemasaran : Analisa Perencanaan dan Pengendalian, Jilid 2, Edisi Lima,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Data 65 responden yang didapat dari kuesioner akan dibagi berdasarkan usia responden, jenis kelamin responden, produk kuliner yang pernah dipromosikan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan 64 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kota Bandar Lampung Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah yang dijadikan sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik, pendidikan,

Lebih terperinci

IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama: (boleh tidak diisi)

IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama: (boleh tidak diisi) LAMPIRAN A: KUISIONER Dengan Hormat, Terima kasih atas kesediaan Saudara/i untuk berpartisipasi untuk mengisi dan menjawab seluruh pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini. Penelitian ini digunakan untuk

Lebih terperinci

Lampiran: 1 SURAT PERNYATAAN. Kepada Yth.: Bpk/Ibu/Sdr/I. Di Tempat. Dengan Hormat,

Lampiran: 1 SURAT PERNYATAAN. Kepada Yth.: Bpk/Ibu/Sdr/I. Di Tempat. Dengan Hormat, Lampiran: 1 SURAT PERNYATAAN Kepada Yth.: Bpk/Ibu/Sdr/I Di Tempat Dengan Hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Adcha. Yunafa ( B. 100. 100. 051 ) mahasiswa fakultas Ekonomi Manajemen, Universitas

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN 84 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian KUESIOER PEELITIA Koding : SKRIPSI PEGARUH CAUSE RELATED MARKETIG (CRM) TERHADAP LOYALITAS MEREK THE BODY SHOP Responden yang terhormat, Selamat Pagi/Siang/Sore, Saya

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Berilah tanda (X) pada satu pilihan yang sesuai dengan jawaban anda. 1. Jenis Kelamin: : a. Laki laki b.

KUESIONER PENELITIAN. Berilah tanda (X) pada satu pilihan yang sesuai dengan jawaban anda. 1. Jenis Kelamin: : a. Laki laki b. 96 A. Karakteristik Responden KUESIONER PENELITIAN Berilah tanda (X) pada satu pilihan yang sesuai dengan jawaban anda 1. Jenis Kelamin: : a. Laki laki b. Perempuan 2. Status : a. Menikah b. Belum Menikah

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Survey Peneliti menyebarkan kuesioner pretest kepada 30 orang responden, yaitu pelanggan PT Asuransi Ramayana Tbk. Kemudian peneliiti melakukan uji reliabilitas

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN. Dengan Hormat,

LAMPIRAN 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN. Dengan Hormat, LAMPIRAN 1 Kuisioner Penelitian No. Responden : Hari, tanggal : KUISIONER PENELITIAN Dengan Hormat, Kuisioner penelitian ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan, harga,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas dan Instrumen Data Uji kualitas merupakan uji yang bertujuan untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas.

Lebih terperinci

ANALISA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM MEMLIH MIE INSTANT

ANALISA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM MEMLIH MIE INSTANT ANALISA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM MEMLIH MIE INSTANT Heru Saputra 1, Noviyarsi 2, M. Nursyaifi Yulius 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung

Lebih terperinci

Hormat saya, Eko Ari Prastiono. Peneliti

Hormat saya, Eko Ari Prastiono. Peneliti Semarang, Agustus 2007 Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Kepada. Yth Bapak/Ibu/Saudara Responden Dengan hormat, Saya yang mengirim kuesioner ini : Nama : Eko Ari Prastiono Status : Mahasiswa S1 Akuntansi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Armstrong, Garry & Philip Kotler.. Marketing An Introduction (EightEdition). New Jersey: Pearson Prentice Hall

DAFTAR PUSTAKA. Armstrong, Garry & Philip Kotler.. Marketing An Introduction (EightEdition). New Jersey: Pearson Prentice Hall 69 DAFTAR PUSTAKA Armstrong, Garry & Philip Kotler.. Marketing An Introduction (EightEdition). New Jersey: Prentice Hall. 2007. Arlina Nurbaity Lubis. Strategi pemasaran dalam persaingan bisnis. Program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Singkat PT. Usaha Utama Bersaudara Surabaya PT. Usaha Utama Bersaudara dengan brand Lawang Agung, merupakan salah satu toko grosir terbesar

Lebih terperinci