BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Perusahaan Sumber: (06 Maret 2016, pukul 19:57 WIB)
|
|
- Yuliani Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1! Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Perusahaan Sumber: (06 Maret 2016, pukul 19:57 WIB) Bentuk, warna dan lambang perusahaan resmi yang digunakan adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara No. : 031/DIR/76 tanggal : 1 Juni 1976, mengenai Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara. ( Maret 2016 pukul WIB). Adapun makna dari lambang perusahaan adalah sebagai berikut: a.! Bidang persegi panjang vertikal Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lalnnya, melambangkan bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini. b.! Petir atau kilat Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai
2 perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman. c.! Tiga gelombang Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya ! Sejarah Perusahaan Sejarah perkembangan kepemilikan PT. PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat dimulai sejak tahun 1912 yang untuk pertama kalinya didirikan Sentral Listrik Tenaga Diesel dengan nama West Borneo Electriciteit Maatshappy (WBEM), terletak di Jalan Cemara Pontianak dengan jenis mesin Mirless buatan Inggris yang memiliki daya pertama kali 50 kw. Tahun 1935, diambil alih oleh seorang berkebangsaan Belanda yang bernama J.Van Karen dan berubah nama menjadi Alagemence Nederland Indiche Electriciteit Maatshappy atau ANIEM. Pada tahun 1940 ANIEM mempunyai tiga mesin pembangkit yang terdiri dari mesin Mirless 50 KVA sebanyak satu unit dan mesin pembangkit Sulzer sebanyak dua unit. Kemudian pada tahun 1941, ANIEM berhasil menambah satu unit mesin pembangkit Sulzer 400 kva dari Banyuwangi. Selama masa pendudukan Jepang, semua perusahaan listrik dan gas milik Belanda dikuasi oleh orang-orang Jepang. Sehingga pada masa pemerintahan Jepang tahun 1942, ANIEM berubah nama menjadi Denki Karare. Selanjutnya setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, semua perusahaan kelistrikan yang dikuasai oleh Jepang diambil alih oleh pemuda-pemuda Indonesia pada bulan September 1945 dan diserahkan pada pemerintah Republik Indonesia. Kemudian oleh Presiden Soekarno dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas pada tanggal 27 Oktober 1945 yang kemudian diperingati sebagai Hari Listrik Nasional. Pada saat 2
3 itu, kapasitas terpasang tenaga listrik hanya sebesar 157,5 MW. Tahun 1957, mendapat penambahan mesin dua unit merk Stork Werk Spoor di Jalan Cemara (PLTD Cemara). Pada tahun 1959 bersama dengan berkibarnya Trikora merebut Irian Barat dari Belanda, Denki Karare dinasionalisasikan oleh pemerintah Republik Indonesia. Saat itu, yang menjadi penanggungjawab Perusahaan Umum Listrik Negara Cabang Pontianak adalah Ir. Rusjdi Hadjdrat. Selanjutnya, pada tahun 1962, Perusahaan Umum Listrik Negara berubah status menjadi PLN Eksploitasi III dengan penambahan mesin Norberg 2 x 1,250 kva dan tahun 1965 hingga 1971, PLN Eksploitasi III dipimpin oleh I Ketut Kontra dengan penambahan mesin Nigata 2 x 625 kva dan mesin Interprise 1 x kva, di Jalan Cemara (PLTD Cemara). Tahun , Eksploitasi III dipimpin oleh Dip Ling I Nengah Sudja, kantor berkedudukan di Jalan Tamar. Pada periode tahun , PLN Eksploitasi III dipimpin oleh Ir. Soetjipto Soentoro. Saat inilah, PLN Eksploitasi II berubah nama menjadi PLN Wilayah V yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani Pontianak dengan penambahan satu unit mesin Nigata 2 x 1375 kva. Tahun 1975 hingga tahun 1982, PLN Wilayah V dipimpin oleh Ir. Wayan Sandi dengan penambahan satu unit pembangkit SWD 8 TM 410 sebesar 3 x 5000 kva (PLTD Siantan). Tahun , PT. PLN (Persero) Wilayah V Pontianak dipimpin oleh Ir. Darsono Djondjang dengan penambahan mesin Enterprise sebsar 3 x kva, mesin Sulzer 2 x 7875 kva dan SWD 1 x kva. Untuk periode , PT PLN (Persero) Wilayah V Pontianak dipimpin oleh Ir Doddy J. Widada dan melakukan penambahan mesin SWD 16 TM 410 sebesar 4 x kva. Setelah itu, pada periode , kepemimpinan PT. PLN (Persero) Wilayah V Pontianak diserahkan kepada Ir. Margo Santoso yang bersama itu, Perusahaan Umum Listrik Negara Wilayah V Kalimantan Barat menempati tempat kantor baru di Jalan Adi Sucipto Pontianak. Tahun kepemimpinan beralih kepada Ir. Budi Harjanto dengan penambahan mesin Sulzer sebesar 2 x 9500 kva. Periode kepemimpinan dipegang oleh Ir Agus Pribadi. Pada masa kepemimpinannya ini PLN mengalami perubahan bentuk badan usaha dari Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara Wilayah V menjadi PT. PLN (Persero) Wilayah V dan selanjutnya berubah lagi menjadi PT. PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat hingga saat ini. 3
4 Tahun , Pimpinan PT. PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat dipegang oleh Ir. Sarbiyakto dengan penambahan PLTG Siantan 30 MW. Kemudian tahun 2000 hingga tahun 2005, General Manager PT. PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat, Bapak Ir. Djoko Suwono, dengan penambahan Mesin Sewa. Selanjutnya, kepemimpinan dipegang oleh Ir. Haryanto WS, MM, tahun Kemudian tahun Januari 2010, General Manager PT. PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat, Ir. Denny Pranoto, MM. dan tahun 2010 hingga sekarang, General Manager PT. PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat, Ir. Widodo Budi Nugroho, MT ! Visi, Misi, dan Motto Perusahaan Visi Perusahaan Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh-kembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi insani. Misi Perusahaan a.! Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham. b.! Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. c.! Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi. d.! Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan. Motto Perusahaan Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik (Electricity for a Better Life) !Wilayah Kerja Wilayah kerja Kantor Wilayah PLN Kalbar memiliki 4 area yaitu Area Pontianak, Singkawang, Ketapang, Sanggau. Berikut gambar wilayah Kantor Wilayah PLN Kalbar: 4
5 Gambar 1.2 Wilayah Kerja Kantor Wilayah PLN Kalbar Sumber: Data Internal Perusahaan (2016) 1.2! Latar Belakang Penelitian Seiring dengan berjalannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sebagai bentuk persaingan global yang terjadi saat ini, salah satu yang harus dilakukan segera adalah mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas. Hal ini dikarenakan keberhasilan suatu organisasi secara signifikan tergantung pada cara mereka mengelola potensi manusia, di mana sumber daya manusia merupakan fungsi yang paling penting dari manajemen dalam pengembangan ekonomi pengetahuan, melakukan perubahan, melakukan pendekatan terhadap manusia dan sebagai sumber daya utama organisasi untuk memperoleh keunggulan kompetitif. Salah satu sektor industri di Indonesia yang berdampak kuat terhadap Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) adalah sektor industri listrik, dimana listrik merupakan penunjang dalam kebutuhan rumah tangga maupun bisnis yang saat ini berkembang ( diakses pada 27 Pebruari 2016, WIB). Indonesia menyadari infrastruktur listrik memiliki peran yang sangat krusial bagi upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan kesejahteraan dengan menjamin sistem yang kuat dan efisien, sehingga semua wilayah Indonesia harus 5
6 mempunyai infrastruktur listrik yang memadai untuk menghadapi MEA, terutama kawasan Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara-negara ASEAN. Kalimantan Barat sebagai salah satu kawasan yang berbatasan langsung dengan negara ASEAN yaitu Malaysia, dimana saat ini wilayah Kalimantan Barat mengalami defisit listrik sebesar 30 MW, dengan daya mampu sebesar 240 MW. ( diakses pada 27 Pebruari 2016, WIB). Defisit listrik ini harus segera ditanggulangi dengan memaksimalkan daya saing dari PLN sebagai satu-satunya penyedia tenaga listrik di Kalimantan Barat. Kantor Wilayah PLN Kalbar merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan kelistrikan di bawah unit PLN Pusat di mana pelaksanaan pekerjaannya lebih menitik beratkan pada sumber daya manusia. Hal tersebut sejalan dengan yang diungkapkan oleh Kurniawan dalam buku Dunamis (2013:234) bahwa: Karakteristik bisnis PLN yang bertumpu pada pengembangan manusia (potensi insani) menjadikan PLN tidak memiliki alternatif kecuali mengembangkan sumber daya manusia yang dimilikinya, sehingga Kantor Wilayah PLN Kalbar harus mengelola sumber daya manusia dengan baik dengan cara memperhatikan hubungan antara perusahaan dengan karyawan guna memunculkan rasa keterikatan karyawan. Manajemen penting untuk dapat memahami keterikatan karyawannya, karena menurut Mangkuparawira (2011:93) bahwa: Keterikatan adalah kepatuhan seseorang karyawan manajemen dan non manajemen pada organisasi yang menyangkut visi, misi, dan tujuan perusahaan dalam proses pekerjaannya. Hal ini dipertegas oleh Ibu Nin selaku Asisten Manajer SDM Kantor Wilayah PLN Kalbar bahwa Keterikatan (engagement) pada Kantor Wilayah PLN Kalbar menjadi ciri utama keberhasilan perusahaan dalam menangani masalah sumber daya manusia. Beliau menegaskan bahwa perusahaan menyadari bahwa semakin tinggi keterikatan karyawan (employee engagement) dengan organisasi semakin baik kinerjanya dan pada akhirnya mempermudah mencapai tujuan perusahaan. Karyawan dapat lebih termotifasi dalam sebuah perusahaan jika merasa nyaman dan senang bekerja di perusahaan tersebut. Rasa nyaman dan senang ditimbulkan oleh berbagai faktor dalam perusahaan antara lain pekerjaan itu sendiri, gaji, lingkungan kerja baik fisik (pewarnaan, penerangan, suhu udara, suara bising, ruang gerak, keamanan dan kebersihan) maupun non-fisik 6
7 (hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan). (Hendri, 2012:5) Schaufeli & Bakker dalam Albercht (2010:312) mengemukakan Engagement as a positive, fulfilling, work-related state of mind that is characterized by vigor, dedication, and absorption.. Berdasarkan daftar hadir karyawan yang diperoleh dari pihak internal perusahaan, peneliti mengamati bahwa banyak karyawan yang datang terlambat ke kantor. Setelah dikonfirmasi dengan melakukan wawancara dengan Nin selaku Asisten Manajer SDM Kantor Wilayah PLN Kalbar pada tanggal 5 Pebruari 2016, beliau menyatakan bahwa keterlambatan karyawan cenderung terjadi setiap hari dan berdasarkan data tersebut diketahui bahwa rata-rata jumlah keterlambatan karyawan meningkat selama tahun Dengan peningkatan data keterlambatan selama tahun 2015 menunjukan rendahnya kedisiplinan dalam kehadiran karyawan di Kantor Wilayah PLN Kalbar, rendahnya kedisiplinan menandakan rendahnya karakteristik semangat (vigor), hal ini mengindikasikan rendahnya employee engagement karyawan. Grafik peningkatan data keterlambatan karyawan selama tahun 2015 dapat dilihat pada Gambar Rata@ratajumlah keterlambatan/hari(orang) JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC Bulan Gambar 1.3 Trendline Rata-Rata Jumlah Keterlambatan Karyawan di Kantor Wilayah PLN Kalbar Tahun 2015 (Januari s.d. Desember) Sumber: Data Internal Perusahaan (2016) Berdasarkan data pada Gambar 1.3, dapat diketahui bahwa trendline keterlambatan mengalami peningkatan selama tahun 2015 (Januari-Desember). 7
8 Dengan rata-rata jumlah keterlambatan yang meningkat tersebut dapat menjadi masalah bagi perusahaan karena hal ini dapat mengganggu efektivitas pelaksanaan kerja perusahaan. Employee engagement yang rendah tersebut bisa diakibatkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya, Federman (2009:37-47) menyatakan bahwa: Employee engagement di dalam perusahaan dipengaruhi oleh sembilan hal yakni budaya organisasi, indikator sukses, pengertian prioritas, komunikasi, Inovasi, penguasaan bakat, peningkatan bakat, insentif dan pengakuan, pelanggaran. Berdasarkan faktor-faktor yang dipaparkan sebelumnya, bahwa kebudayaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi employee engagement di dalam perusahaan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Denison (2010:1) Perusahaan yang memiliki budaya organisasi yang kuat maka dapat dipastikan bahwa keterikatan karyawan juga tergolong tinggi dan sebaliknya perusahaan yang memiliki budaya organisasi yang lemah dapat dipastikan keterikatan karyawannya juga rendah. Sehingga penting di dalam perusahaan menanamkan budaya organisasi yang kuat agar meningkatkan keterikatan karyawan (employee engagement). Budaya organisasi dalam suatu perusahaan dapat digambarkan melalui nilai-nilai inti yang dijunjung tinggi oleh perusahaan tersebut, perusahaan yang memiliki nilai-nilai inti yang baik serta dipahami dan diaplikasikan oleh para karyawan dalam aktivitas keseharian mereka maka dapat dikatakan bahwa budaya organisasi pada perusahaan tersebut kuat, karena nilai-nilai inti pada perusahaan merupakan dasar dari budaya organisasi yang kuat. Hal tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh Darmawan (2013:165) bahwa: Suatu budaya yang kuat ditandai oleh nilai-nilai inti organisasi yang dipegang kukuh dan disepakati secara luas, semakin banyak anggota organisasi yang menerima nilai-nilai inti dan semakin besar komitmen mereka terhadap nilainilai tersebut maka semakin kuat budaya. Nilai inti Kantor Wilayah PLN Kalbar tertuang dalam kata SIPP yang berarti Saling Percaya, Integrity, Peduli, dan Pembelajar. SIPP merupakan nilai-nilai yang mendasari budaya PLN yang dibangun melalui proses co-creation yang melibatkan perwakilan manajemen PLN di semua tingkatan diawali dengan visioning (peninjauan dan penetapan visi) serta penetapan tata nilai. Budaya perusahaan dibangun untuk mendukung pencapaian tujuan dan strategi bisnis sesuai dengan Visi dan Misi yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Asisten Manajer SDM pada 8
9 tanggal 5 Februari 2016, diperoleh informasi bahwa sudah dilakukan survei karyawan di Kantor Wilayah PLN Kalbar mengenai pemahaman budaya perusahaan pada akhir tahun 2015, hasil menunjukan bahwa masih sedikit karyawan yang paham tentang budaya perusahaan. Hasil survei tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.4: Mengerti 18% Mengerti TidakMengerti 82% TidakMengerti Gambar 1.4 Presentase Pemahaman Budaya di Kantor Wilayah PLN Kalbar Sumber : Data Internal Perusahaan (2016) Gambar 1.4 diatas menunjukan hanya 18% karyawan yang telah memiliki pemahaman terhadap budaya organisasi yang termasuk didalamnya adalah nilai perusahaan dan identitas perusahaan yang dapat membedakan Kantor Wilayah PLN Kalbar dengan perusahaan lain. Sedangkan 82% karyawan belum terlalu memahami tentang budaya organisasi. Dari hasil survei tersebut dapat diindikasikan bahwa pemahaman karyawan Kantor Wilayah PLN Kalbar tentang budaya masih lemah. Budaya organisasi Kantor Wilayah PLN Kalbar yang masih lemah akan berpengaruh terhadap perilaku karyawan. Nilai-nilai budaya tidak tampak, tetapi merupakan kekuatan yang mendorong perilaku untuk menghasilkan keterikatan karyawan. Seperti yang diungkapkan dalam penelitian (Denison, 2010:2): Understanding employee engagement is most valuable when understood within the context of the strengths and weaknesses of the organization. If we look at employee engagement alone, without considering the culture that employees work in, we potentially leave ourselves blind to the strategic strengths and weaknesses in the organization that impact employee performance and ultimately organizational performance. Berdasarkan pemaparan fenomena employee engagement yang di tandai melalui trend keterlambatan karyawan di Kantor Wilayah PLN Kalbar yang terus meningkat selama satu tahun terakhir pada tahun 2015 dan budaya organisasi yang diindikasikan 9
10 masih lemah dengan melihat hasil survei pemahaman budaya organisasi yang dilakukan oleh SDM Kantor Wilayah PLN Kalbar pada akhir tahun Oleh karena itu, perusahaan masih belum mengetahui apakah ada pengaruh dari budaya organisasi yang lemah terhadap employee engagement karyawan yang rendah. Hal tersebut membuat Asisten Manajer Kantor Wilayah PLN Kalbar meminta peneliti untuk melakukan penelitian terkait budaya organisasi dan employee engagement. Berdasarkan latar belakang tersebut, dan juga mengingat bahwa belum pernah dilakukannya penelitian terkait budaya organisasi dan employee engagement, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Faktor Faktor Budaya Organisasi Terhadap Employee Engagement di Kantor Wilayah PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Kalimantan Barat 1.3! Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka permasalahan dalam peneltian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1.! Seberapa kuat budaya organisasi di Kantor Wilayah PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Kalimantan Barat? 2.! Seberapa tinggi employee engagement di Kantor Wilayah PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Kalimantan Barat? 3.! Bagaimana pengaruh faktor faktor budaya organisasi yang terdiri dari involvement, consistency, adaptability dan mission secara simultan terhadap employee engagement di Kantor Wilayah PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Kalimantan Barat? 4.! Bagaimana pengaruh faktor faktor budaya organisasi yang terdiri dari involvement, consistency, adaptability dan mission secara parsial terhadap employee engagement di Kantor Wilayah PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Kalimantan Barat? 10
11 1.4! Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.! Mengetahui seberapa kuat budaya organisasi di Kantor Wilayah PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Kalimantan Barat. 2.! Mengetahui seberapa tinggi employee engagement di Kantor Wilayah PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Kalimantan Barat. 3.! Mengetahui pengaruh faktor faktor budaya organisasi yang terdiri dari involvement, consistency, adaptability dan mission secara simultan terhadap employee engagement di Kantor Wilayah PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Kalimantan Barat. 4.! Mengetahui pengaruh faktor faktor budaya organisasi yang terdiri dari involvement, consistency, adaptability dan mission secara parsial terhadap employee engagement di Kantor Wilayah PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Kalimantan Barat. 1.5! Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini yang ingin dicapai oleh penulis adalah sebagai berikut: 1.! Aspek Teoritis Kegunaan penelitian dari aspek teoritis adalah untuk menjadi referensi tambahan untuk penelitian selanjutnya. Adapun dengan digunakannya teori Denison dan Scaufeli pada penelitian ini, diharapkan dapat menjadi perbandingan yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya tentang budaya organisasi dan employee engagement. 2.! Aspek Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi divisi sumber daya manusia perusahaan terkait yang dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan pertimbangan dalam memperkuat budaya organisasi demi meningkatkan employee engagement yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan kinerja karyawan dan kinerja perusahaan. 11
12 1.6! Sistematika Penelitian Diperlukan suatu tata urutan pengujian penelitian yang bermanfaat untuk memudahkan peneliti dalam menyusun penelitian ini dan untuk mempermudah pembaca dalam membaca penelitian ini. Adapun sistematika penelitian yang dipakai adalah sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN Bab yang menyajikan informasi secara umum, ringkas dan padat yang menggambarkan secara rinci tentang isi penelitian. Bab ini menjelaskan rincian dari beberapa hal, yaitu: gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penelitian. BAB II: TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab yang menyajikan secara rinci hasil dari kajian kepustakaan yang terkait dengan topik dan variabel penelitian yang akan dijadikan sebagai acuan dari penyusunan kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis. Dikarenakan hasil dari kajian kepustakaan ini akan dijadikan acuan dasar dari kerangka pemikiran penelitian, maka kajian kepustakaan harus diambil dari teori teori yang sudah baku, maupun temuan temuan terbaru yang ditulis dalam jurnal, desertasi, tesis, maupun skripsi yang terpercaya. Bab ini menguraikan secara rinci tentang beberapa hal, yaitu: tinjauan pustaka penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian. BAB III: METODE PENELITIAN Bab yang menjelaskan secara rinci tentang metode yang dipakai dalam penyusunan penelitian ini, menjelaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah dari penelitian ini. Bab ini menguraikan secara rinci tentang beberapa hal, yaitu: jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, teknik analisis data. 12
13 BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab yang menjelaskan secara rinci hasil dari penelitian yang kemudian dibahas oleh peneliti secara kronologis dan sistematis sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian. Bab ini menguraikan secara rinci beberapa hal, yaitu: karakteristik responden, hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian. BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN Bab yang berisikan kesimpulan dari hasil penelitian yang dibahas dalam penelitian ini dengan cara diuraikan butir demi butir dan secara padat, dan berisikan saran pemecahan masalah yang ditujukan bagi perusahaan terkait dengan permasalahan yang diambil, dan juga berisikan saran kepada para pembaca penelitian tersebut mapun kepada peneliti peneliti berikutnya. 13
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II 2. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum PT PLN (Persero) Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenaga listrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bentuk dari logo perusahaan, visi dan misi perusahaan, serta budaya budaya
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Pada bab dua penulis akan mengulas mengenai struktur organisasi, arti dan bentuk dari logo perusahaan, visi dan misi perusahaan, serta budaya budaya yang dilakukan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Objek Penelitian Perusahaan Listrik Negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian 1.1.1 Perusahaan Listrik Negara Perusahaan Listrik Negara (disingkat PLN) atau nama resminya adalah PT. PLN (Persero) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara. Sumber : Bagian SDM PT PLN Persero APD Jatim
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perkembangan Perusahaan 2.1.1 Makna Logo PT PLN Persero Bentuk, warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO)
BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) 2.1 Sejarah Umum PT. PLN (Persero) Sejak awal berdirinya PT. PLN (Persero) telah mengalami banyak perkembangan yang dibagi dalam beberapa periode: 1. Periode 1894-1942
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan pada akhir abad ke 19, dimana saat itu ada beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Studio Cilaki Empat Lima Gambar 1.1 Logo Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah PT Studio Cilaki Empat Lima Pada tahun 1992, beberapa orang sarjana lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) dari berbagai disiplin ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil dan Sejarah Perusahaan Visi Misi dan Moto Perusahaan Visi Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil dan Sejarah Perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Distribusi Jawa Barat (selanjutnya disebut PLN Disjabar) merupakan salah
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT PLN (Persero) APD JATENG DAN DIY
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (Persero) APD JATENG DAN DIY 2.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia di mulai pada akhir abad ke 19, ketika beberapa perusahaan
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 3072
ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 3072 PENGARUH FAKTOR-FAKTOR BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT KARYAWAN DI KANTOR WILAYAH PT PERUSAHAAN LISTRIK
Lebih terperinciGambar 1.1 Logo lembaga PT.PLN (Persero) Sumber :www.pln.co.id
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Profil PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Listrik di wilayah Jawa Barat sudah ada sejak jaman kolonial Belanda. Pada tahun 1905,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nama Perusahaan Listrik Negara Profil Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Skripsi ini meneliti laporan keuangan sebagai alat penilaian kinerja keuangan. Perusahaan yang diteliti adalah salah satu perusahaan yang termasuk dalam
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) RAYON SEMARANG TENGAH
BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) RAYON SEMARANG TENGAH 2.1 Profil Singkat PT. PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah 2.1.1 Sejarah Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Gambar 1.1 Logo Perusahaan Sumber: (06 Februari, pukul 19:57 WIB)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Perusahaan Sumber: www.pln.co.id, 2016 (06 Februari, pukul 19:57 WIB) Bentuk, warna dan lambang perusahaan resmi yang digunakan adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Profil Tempat Kerja Praktek PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Bandung Barat adalah sebuah perusahaan yang merupakan cabang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Sejarah PT. PLN (Persero) Pusat Enjiniring Ketenagalistrikan dan organisasinya yang dibentuk dengan Surat Keputusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II Sumber: www.angkasapura2.co.id 1.1.1 Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero) PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Beberapa studi yang mengkorelasikan antara tingginya job. Perusahaan tidak lagi hanya mencari calon karyawan yang memiliki
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beberapa studi yang mengkorelasikan antara tingginya job engagement dengan pencapaian target perusahaan hasilnya sangat positif. Perusahaan tidak lagi hanya
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN
BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (Persero) 2.1 Sejarah Perkembangan Perusahaan PT. PLN (Persero) Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI LEMBAGA
BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA A. Lokasi, Dasar Hukum Perusahaan dan Etika Kerja 1. Lokasi Distribusi listrik di kawasan Surakarta yang menjadi wilayah PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY, dalam
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI INFORMASI PLN
BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI INFORMASI PLN 2.1. Perusahaan Listrik Negara Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit
Lebih terperinciBAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) UIP II MEDAN. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II (PLN UIP II) adalah
BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) UIP II MEDAN A. Gambaran Umum Perusahaan PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II (PLN UIP II) adalah organisasi yang berdiri sejak tahun 1976. Bidang usaha PLN (Persero)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Akhir
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Akhir Di masa sekarang ini, perusahaan dituntut untuk lebih meningkatkan produktifitas dan bekerja lebih keras lagi untuk melayani para konsumennya. Bila ditelusuri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Gambar 1.1 Lambang PT PLN (Persero)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Lambang PT PLN (Persero) Sumber : Company Profile PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten 1.1.1 Sejarah singkat PT PLN (Persero)
Lebih terperinciPT. PLN (PERSERO) RAYON KRIAN
BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT. PLN (PERSERO) RAYON KRIAN JL. Ki Hajar Dewantoro No. 11, Krian - Sidoarjo 6 7 2.1 Sejarah PLN Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PLN. Sumber:
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo PLN Sumber: www.pln.co.id 1.1.1 Gambaran Umum PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Awal kelistrikan di Bumi Parahyangan
Lebih terperinciBAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) UPT MEDAN. Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa
BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) UPT MEDAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa Pemerintahan Hindia Belanda. Pada saat itu penyediaan tenaga
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Kota Yogyakarta. 1) Kondisi Geografis Kota Yogyakarta Kota Yogyakarta merupakan ibukota provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN
BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah singkat PT. PLN (PERSERO) Sejarah Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda
Lebih terperinciBAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) Listrik Sebelum Kemerdekaan dan di Awal kemerdekaan sampai 1965
BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) A. SEJARAH RINGKAS Listrik Sebelum Kemerdekaan dan di Awal kemerdekaan sampai 1965 Sejarah listrik disumatera utara bukanlah baru. Kalau listrik mulai ada di wilayah ada
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA 2.1 Sejarah Berdirinya PT PLN (Persero) Perkembangan ketenaga listrikan di Indonesia terjadi sejak awal abad
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1905, di Jawa Barat khususnya di kota Bandung berdiri perusahaan Bandungsche
38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. PLN (Persero) adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara yang mengelola tentang kelistrikan. Awal kelistrikan di
Lebih terperinciBAB II PROFIL PT PLN ( PERSERO ) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG
BAB II PROFIL PT PLN ( PERSERO ) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG 2.1 Sejarah singkat PT. PLN ( Persero ) Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan
Lebih terperinciharus meliputi lima komponen yakni lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian, serta pengawasan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengurus semua aspek listrik yang ada di Indonesia.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Listrik Negara Sejarah Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Penelitian Sejarah Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan Perjalanan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) di Distribusi Jawa Barat dan Banten cukup panjang. Awal kelistrikan di
Lebih terperinciBab III Profil Perusahaan
Bab III Profil Perusahaan Bagian ini akan mengetengahkan sekilas mengenai profil perusahaan. Berikutnya akan dijelaskan secara singkat mengenai kondisi sumberdaya TI yang ada di perusahaan. III.1 Profil
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga listrik
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI
6 BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Berdirinya PT PLN (Persero) Pada akhir abad ke-19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 GAMBARAN UMUM PT PLN (PERSERO) 2.1.1 Sejarah Perusahaan Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian PT Pos Indonesia (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman surat dan pengiriman barang. PT. Pos Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia dalam perusahaan memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting bagi tercapainya tujuan perusahaan. Sumber daya manusia dalam hal ini mencakup
Lebih terperinci1960 Perusahaan Listrik Negara Eksploitasi XIII Bengkel Mesin Dan Listrik Negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah PT PLN (Persero) PUSHARLIS UWP IV Perusahaan Listrik Negara atau nama resminya adalah PT. PLN (Persero) adalah sebuah BUMN yang mengurusi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik
6 BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Berdirinya PT PLN (Persero) Pada abad ke-19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki dekade kedua dalam kiprah usahanya, PT. Industri
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki dekade kedua dalam kiprah usahanya, PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (PT.INTI) Persero sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak
Lebih terperinci1960 Perusahaan Listrik Negara Eksploitasi XIII Bengkel Mesin Dan Listrik Negara 1964 Perusahaan Listrik Negara Eksploitasi XI
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Umum PT PLN (Persero) PUSHARLIS UWP IV Perusahaan Listrik Negara atau nama resminya adalah PT PLN (Persero) adalah sebuah BUMN yang menangani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung adalah salah satu Badan Usaha Milik Nergara (BUMN) yang bergerak di bidang pos yang memberikan pelayanan jasa dengan
Lebih terperinciBAB II PROFIL ORGANISASI
5 BAB II PROFIL ORGANISASI A. Sejarah Ringkas PT. PLN (Persero) AREA MEDAN Pada masa penjajahan Jepang, Jepang hanya mengambil alih pengelolaan Perusahaan Listrik Swasta Belanda tanpa mengadakan penambahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu isu yang menarik untuk dikaji dalam konstelasi kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu isu yang menarik untuk dikaji dalam konstelasi kehidupan global yang sangat kompleks dan hyper competitive dewasa ini adalah belum optimalnya kinerja
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa
Lebih terperinciAnalisis Sistem yang Sedang Berjalan
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Perancangan program aplikasi dalam skripsi ini menggunakan aturan waterfall. Metode ini terdiri dari 5 tahapan yaitu, analisis, perancangan, pengkodean/pembuatan, percobaan/implementasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota Tangerang Selatan merupakan kota yang diresmikan awal tahun 2009,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kota Tangerang Selatan merupakan kota yang diresmikan awal tahun 2009, hal ini membuktikan bahwa Kota Tangerang Selatan mengalami pertumbuhan ekonomi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah awal ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan di akhir abad ke- 19, saat perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam setiap perusahaan. Dimana dalam melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan dan kelangsungan kegiatan suatu industri, sangat dipengaruhi oleh tenaga kerja yang dimilliki. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini berada pada pasar berkembang Asia. Hal ini dapat dilihat dengan masuknya pasar AFTA (ASEAN Free Trade Area) dan MEA (Masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah rendahnya kinerja karyawan merupakan masalah yang perlu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masalah rendahnya kinerja karyawan merupakan masalah yang perlu diperhatikan oleh setiap perusahaan, karena kinerja karyawan akan mempengaruhi kualitas dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) UPJ BANDUNG UTARA
5 BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) UPJ BANDUNG UTARA 2.1 Sejarah Perusahaan Di Indonesia cahaya listrik mulai bersinar pada akhir abad XIX, yaitu pada jaman pemerintahan Hindia Belanda. Kelistrikan
Lebih terperinciBAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Perusahaan yang menyediakan jasa tenaga listrik sudah ada sejak zaman
BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan yang menyediakan jasa tenaga listrik sudah ada sejak zaman Hindia Belanda dan terus berkembang hingga saat ini. PT. PLN (Persero) sebagai
Lebih terperinciPada dasarnya setiap perusahaan melakukan aktivitas untuk mencapai. tujuannya melalui kombinasi sumber daya yang dimiliki.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya setiap perusahaan melakukan aktivitas untuk mencapai tujuannya melalui kombinasi sumber daya yang dimiliki. Salah satu sumber daya yang sangat perlu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang layanan posseperti pos & giro, bisnis komunikasi, bisnis
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
8 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Kelistrikan di Indonesia di mulai pada akhir abad ke 19, pada saat beberapa perusahaan Belanda antara lain pabrik gula
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Profil Perusahaan Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Profil Perusahaan 1.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pada tahun 1905, di Jawa Barat khususnya kota Bandung, berdiri perusahaan yang mengelola penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya manusia (SDM) adalah pelaksanaan job analysis, perencanaan SDM,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu bagian dari manajemen yang berfokus kepada aspek manusia. Fungsi dari manajemen sumber daya manusia (SDM)
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. secara umum di Indonesia, karena tanpa mengaitkan sejarah berdirinya
BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN A. Sejarah PT.PLN (PERSERO) Untuk mempelajari sejarah singkat berdirinya PT PLN (Persero) Rayon Panam. Kita mesti mengaitkan dengan sejarah berdirinya kelistrikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia adalah faktor penting di dalam sebuah organisasi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia adalah faktor penting di dalam sebuah organisasi. Dalam mencapai visi misi dan tujuan organisasi di perlukan sumber daya manusia yang berkualitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu perusahaan faktor sumber daya manusia (SDM) adalah faktor sentral yang sangat memengaruhi keefektifan berjalannya kegiatan di dalam perusahaan. Di zaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan suatu faktor pendukung yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan suatu faktor pendukung yang sangat mempengaruhi sebuah organisasi ataupun lembaga. Suatu lembaga atau organisasi tidak akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. layanan yang diberikan oleh rumah sakit, membuat masyarakat kini lebih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Salah satu layanan yang penting bagi masyarakat adalah layanan kesehatan atau rumah sakit.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Terhadap Objek Studi PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Terhadap Objek Studi 1.1.1. PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero Sejarah panjang Perusahaan Listrik Negara (PLN) berawal sejak abad ke-19, ketika pemerintah kolonial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Triyana, (2006:2) Mangkunegara (2008 : 67), Rivai dan Basri (2005:50)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah menyebabkan munculnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun internasional harus bekerja secara kompetitif dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia pada dasarnya, merupakan langkahlangkah perencanaan, penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman menuntut perusahaan untuk berubah. Perubahan ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman menuntut perusahaan untuk berubah. Perubahan ini mengarahkan perusahaan menuju ke arah yang lebih baik, baik secara ekonomi, sosial, budaya dan teknologi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelangsungan hidup suatu organisasi/perusahaan saat ini dipengaruhi oleh era globalisasi, suatu proses dimana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Telkom Akses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT. Telkom Akses PT. Telkom Akses (PTTA) merupakan anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) yang sahamnya dimiliki sepenuhnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai. Salah satu tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah mempertahankan
Lebih terperinciA. Sejarah Ringkas PT PLN ( Persero ) Wilayah Sumatera Utara Area Medan
BAB II PROFIL PT PLN ( PERSERO ) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN A. Sejarah Ringkas PT PLN ( Persero ) Wilayah Sumatera Utara Area Medan Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah baru. Kalau listrik
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepentingan umum. Beralamat di Jl. Basuki Rachmad No. 100 Malang.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang merupakan perusahaan listrik negara yang bertugas menyediakan tenaga listrik bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi yang bernama Gallup pada tahun 1990-an. Menurut survei Global,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asal-usul kemunculan employee engagement dalam dunia bisnis tidak sepenuhnya jelas. Pertama kali yang menggunakan ide tersebut adalah sebuah organisasi yang bernama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai perusahaan Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula, dan pabrik teh.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bidang ketenagalistrikan di Indonesia dimulai oleh Belanda sebelum masa kemerdekaan Indonesia dengan mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan berbagai perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masih kurang mendapat perhatian dari perusahaan. Fakta ini adalah pendapat dari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada era sebelum tahun 1980 di Indonesia, faktor pelayanan pada pelanggan masih kurang mendapat perhatian dari perusahaan. Fakta ini adalah pendapat dari Kasmir (2008,
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Sejarah PT. PLN (Persero) Sejarah PT PLN (Persero) dimulai dari tuntutan nasionalisasi perusahaan listrik belanda yang merupakan salah satu program organisasi buruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manajemen merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang yang telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang yang telah ditetapkan oleh organisasi. Dengan adanya manajemen yang baik akan dapat membantu untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai macam tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan pengelolaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi menuntut setiap organisasi perusahaan untuk senantiasa meningkatkan kualitas demi meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan organisasi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tantangan yang dihadapi dunia industri saat ini menuntut peningkatan dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tantangan yang dihadapi dunia industri saat ini menuntut peningkatan dan perbaikan kinerja yang dilakukan secara kontinu agar dapat terus bertahan dan memenangkan persaingan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. agar dapat berkembang. Sehingga perusahaan dapat memperoleh keunggulan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan usaha yang semakin kompetitif menuntut setiap perusahaan agar mempertahankan keberadaannya. Perusahaan membutuhkan sumber daya yang berkualitas,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum PT PLN (Persero) Area Surabaya Selatan Sejarah PT PLN (Persero) Area Surabaya Selatan
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum PT PLN (Persero) Area Surabaya Selatan 2.1.1 Sejarah PT PLN (Persero) Area Surabaya Selatan Surabaya sebagai ibukota propinsi Jawa Timur, merupakan kota
Lebih terperincimenjadikannya sebagai bagian perusahaan yang sangat perlu diperhatikan. Terdapat banyak permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan yang
1.1. Latar Belakang Penelitian Untuk menjamin kelancaran aktifitas di dalam perusahaan, sudah semestinya bagi perusahaan untuk memerhatikan sumber daya manusia (SDM) yang dimilikinya. SDM yang tersedia
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN
BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT.PLN (Persero) Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika bebarapa Perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Profil PT PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat dan Banten
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profil PT PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat dan Banten 2.1.1 Sejarah Instansi Berawal di tahun 1905, di kota Bandung berdiri perusahaan listrik milik Pemerintah Kolonial Belanda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan terbesar yang ada di Indonesia.Dengan visi yaitu menjadi perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. X Bekasi adalah salah satu perusahaan produsen minuman ringan yang berada dikawasan industri Cikarang BaratBekasi. Perusahaan ini adalah salah satu perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di jaman modern seperti sekarang ini, listrik menjadi kebutuhan yang amat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di jaman modern seperti sekarang ini, listrik menjadi kebutuhan yang amat penting bagi kehidupan manusia. Di dalam rumah tangga, kantor, bisnis maupun industri,
Lebih terperinciBAB II PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN. Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa
BAB II PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN A. Sejarah Ringkas Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa Pemerintahan Hindia Belanda. Pada saat itu penyediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BPR Nusamba dalam definisi UU Perbankkan adalah salah satu jenis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BPR Nusamba dalam definisi UU Perbankkan adalah salah satu jenis lembaga keuangan perbankkan yang diperbolehkan untuk menjalankan fungsi dan usaha sebagai lembaga
Lebih terperinci2015 PENGARUH TRAINING (PELATIHAN) TERHADAP KINERJA KARYAWAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Pos Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan milik negara atau biasa disebut BUMN. PT Pos Indonesia bergerak dalam bidang jasa pengiriman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat dengan LPP RRI adalah satu-satunya radio yang menyandang nama negara yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu organisasi yang kompleks dengan aktifitas kegiatannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu organisasi yang kompleks dengan aktifitas kegiatannya padat karya, padat modal, dan padat teknologi serta membutuhkan pengelolaan secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sejarah Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika
17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk
Lebih terperinci