IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sejarah dan Perkembangan Usaha Laundri XYZ Laundri XYZ merupakan usaha cuci pakaian yang sistem jasa pencuciannya di ukur dengan kiloan. Usaha ini dimulai pada akhir tahun 2010 tepatnya bulan Desember Usaha ini dikelola sendiri oleh pemiliknya yaitu Ibu Tuti Ekawati. Pemilik membuka usaha laundri XYZ didasari oleh banyaknya kamar kontrakan atau kos-kosan disekitar tempat usaha tersebut. Berdasarkan modal yang dimilikinya sendiri, mulailah Ibu Tuti membeli 3 unit perangkat mesin cuci dengan masing-masing kapasitas mesin cucinya sebanyak 7 kg, lalu membeli 1 unit mesin pengering cucian berkapasitas 10 kg, 2 unit seterika, 1 unit perangkat meja setrika, 1 unit sepeda motor, dan 4 unit perangkat penyimpan pakaian serta 2 unit meja, 15 pcs keranjang pakaian dan 2 unit timbangan digital serta 2 unit alat tag. Investasi yang dikeluarkan oleh pemilik dalam membuka usaha laundri XYZ kurang lebih Rp. 25 juta. Jasa cuci pakaian yang ditawarkan laundri XYZ bervariasi yakni dari cuci ekspress yaitu mencuci cepat maksimum 1 hari selesai dan cuci pakaian normal yakni cucian minimal 3 hari selesai. Selain pakaian, laundri XYZ juga memberikan jasa cucian lain seperti selimut, boneka, sepatu, gorden dan tas. Laundri XYZ juga melayani jasa antar-jemput cucian. Saat ini laundri XYZ masih menyewa tempat untuk usaha jasanya yang berlokasi di Jalan Martadinata Kelurahan Kebon Pedes Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi yang diterapkan di usaha laundri XYZ masih bersifat sederhana. Pemilik adalah sekaligus sebagai manajer operasional. Struktur organisasi laundri XYZ dapat dilihat pada Gambar 4. Total karyawan laundry XYZ berjumlah 4 orang. 27

2 28 PEMILIK / OWNER MANAGER OPERASIONAL PELAKSANA - pegawai setrika & packing - pegawai mencuci - Pegawai konter - Pegawai antar cuci pakaian Gambar 4. Struktur organisasi laundri XYZ Bogor 4.3. Hal Yang Dikaji 1. Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen laundri yang menjadi konsumen dalam kajian ini dilihat dari usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pendapatan, pekerjaan, intensitas kunjungan, lama menjadi konsumen, besar pengeluaran keluarga per bulan dan cara melakukan kontak serta status tempat tinggal. a. Usia Usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi konsumen dalam proses keputusan untuk menerima sesuatu yang baru, baik produk maupun jasa. Perbedaan usia akan mengakibatkan perbedaan terhadap selera dan kesukaan terhadap produk ataupun jasa yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan konsumen terhadap jasa yang ditawarkan. Berdasarkan hasil penelitian, usia sebagian besar konsumen berada pada usia antara tahun dengan persentase sebesar 59%, hal ini berarti sebagian besar konsumen tergolong konsumen yang relatif dewasa yang mempertimbangkan kualitas dan kecepatan layanan serta menginginkan hal yang praktis.

3 th 13% < 20 th 5% > 40 th 23% th 59% Gambar 5. Sebaran persentase berdasarkan kelompok usia b. Jenis Kelamin Pada penelitian ini jenis kelamin dibedakan menjadi jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Hasil penelitian menyatakan bahwa sebagian besar konsumen laundri XYZ didominasi oleh laki-laki dengan persentase sebesar 70% dan sisanya 30% adalah perempuan. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan laki-laki lebih dominan melakukan kegiatan lain dari pada harus mencuci pakaian sendiri. Selain itu laki-laki cenderung memilih hal yang praktis. c. Pendidikan Terakhir SMP / Sederajat SMA / Sederajat 4% 7% Laiiny a 4% Akademi 32% S1 / S2 / S3 53% Gambar 6. Sebaran persentase konsumen berdasarkan kelompok pendidikan Tingkat pendidikan konsumen terbanyak adalah Sarjana/Pascasarjana sebanyak 53%, dan yang paling sedikit adalah lainnya (4%). Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka pola pikirnya pun semakin sistematis dan ingin mendapatkan sesuatu yang baik dan bermanfaat bagi dirinya.

4 30 d. Pekerjaan Wiraswasta 9% Lainny a 8% Pelajar / Mahasiswa 17% Pegawai Negeri / Swasta 56% Ibu Rumah Tangga 10% Gambar 7. Sebaran persentase konsumen berdasarkan jenis pekerjaan Pada penelitian ini, pekerjaan konsumen didominasi oleh pegawai swasta maupun pegawai negeri sebesar 56%, ibu rumah tangga 10% dan mahasiwa 17%. Hal ini menunjukkan bahwa banyak konsumen laundri XYZ adalah pegawai karena mempertimbangkan kemudahan dan kepraktisan. Mereka diharuskan untuk beraktifitas rutin bangun pagi dan pulang sore atau malam sehingga waktu bagi mereka sangat berharga untuk dimanfaatkan kegiatan yang lain. Konsumen ibu rumah tangga berada pada urutan ketiga kerena mereka juga melihat pada sisi praktisnya, dengan biaya yang tidak relatif mahal mereka tidak lagi mencuci sendiri dan tidak membeli sabun dan menyeterika, belum lagi dengan pertimbangan mereka tidak mengeluarkan biaya listrik apabila mencuci di laundri. e. Penghasilan per bulan Sebanyak 49% konsumen berpenghasilan rata-rata Rp. 2,5 5 Juta perbulan, dan sebanyak 31% konsumen berpenghasilan Rp 5-10 Juta perbulan. Konsumen yang berpendapatan di bawah Rp 2,5 Juta sebanyak 17% dan di atas Rp 10 Juta sebanyak 3%. Kondisi finansial sangat berpengaruh besar pada konsumen dalam memilih produk atau jasa. Pilihan konsumen pada suatu produk sangat dipengaruhi oleh kondisi seseorang (Kotler, 2000).

5 juta 31% > 10 juta 3% juta 49% < 2.5 juta 17% Gambar 8. Sebaran persentase konsumen berdasarkan penghasilan f. Frekuensi kunjungan Frekuensi kunjungan konsumen dapat terlihat dari Gambar 10 dimana konsumen yang melakukan kontak/frekuensi kunjungan di bawah 5 kali per bulan adalah 17% dan paling sedikit konsumen berkunjung >15 kali per bulan 10%. Konsumen yang paling tinggi di dominasi oleh yang berkunjung antara kali yakni sebesar 40%. Hal ini menunjukkan bahwa banyak konsumen yang setia berkunjung ke laundri XYZ. < 5 kali 17% > 15 kali 10% kali 40% 5-10 kali 33% Gambar 9. Sebaran persentase konsumen berdasarkan frekwensi kunjungan perbulan

6 32 g. Lama menjadi konsumen Sebanyak 27% konsumen telah menjadi konsumen laundri XYZ Bogor selama 2-8 bulan dan yang telah menjadi konsumen laudnri XYZ bogor di atas 8 bulan sebanyak 66%, dan sebanyak 7% telah menjadi konsumen laundri XYZ Bogor di bawah 2 bulan. 2-8 bulan 27% > 8 bulan 66% < 2 bulan 7% Gambar 10. Sebaran persentase berdasarkan lama menjadi konsumen h. Besar pengeluaran per bulan Besarnya pengeluaran konsumen perbulan di dominasi oleh konsumen yang memiliki pengeluaran Rp. 2,5-5 Juta per bulan sebanyak 43% di atas Rp. 5 Juta per bulan sebanyak 17% serta sisanya ada konsumen laundri XYZ Bogor sebesar 40% pengeluarannya di bawah Rp. 2,5 Juta. Rp. < 2.5 < 2.5uta juta 40% 43% Rp juta % juta 43% Rp. > > 55juta 17% Gambar 11. Sebaran persentase konsumen berdasarkan pengeluaran perbulan

7 33 i. Cara melakukan komunikasi Komunikasi antara konsumen dengan penjaga laundri dilakukan dengan komunikasi langsung 37% konsumen, 23% melakukan, baik langsung maupun telepon dan melalui telepon 40%. telepon 40% langsung 37% keduanya 23% Gambar 12. Sebaran persentase konsumen berdasarkan cara melakukan kontak j. Tempat tinggal Sebanyak 73% konsumen laundri XYZ adalah tinggal di kamar kontrakan atau kos-kosan, 20% tempat tinggalnya menyewa rumah dan 7% konsumen tinggal di rumahnya sendiri. Sewa Rumah 20% Rumah Sendiri 7% Kost 73% Gambar 13. Sebaran persentase konsumen berdasarkan tempat tinggal

8 34 2. Analisis Deskripsi Variabel a. Penjelasan konsumen terhadap variabel kemampuan-uji Berdasarkan jawaban konsumen atas pertanyaan mengenai variabel kemampuan-uji yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Persentasi jawaban konsumen pada variabel kemampuan-uji Pelayanan yang diterima (%) No Indikator Tidak Kurang Cukup Sangat 1 Penampilan petugas 1,0 3,0 23,0 44,0 29,0 2 3 Peralatan, perlengkapan dan sarana yang tersedia Kondisi lingkungan tempat laudri bersih dan nyaman 4,0 2,0 20,0 46,0 28,0 0,0 7,0 27,0 45,0 21,0 Berdasarlam Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa, jawaban konsumen mengenai Penampilan petugas; konsumen menjawab sebanyak (1%) Tidak dan Kurang (3%). Hal ini bisa dijadikan sebagai acuan untuk perbaikan bagi laundri XYZ dalam hal penampilan petugas jaga, mungkin dari hal seragam, kerapihan petugas dalam berpenampilan sehingga ada konsumen yang menilai menilai tidak baik dan kurang baik. Adapun konsumen yang menilai Cukup sebanyak (23%), dan sebanyak (44%), dan Sangat (29%). Dari jawaban tersebut konsumen lebih dominan memberi penilaian sangat baik terhadap Penampilan petugas. Jawaban konsumen mengenai Peralatan, perlengkapan dan sarana yang tersedia: ada konsumen yang menjawab Tidak sebanyak (4%) dan Kurang sebanyak (2,7%). Hal ini kemungkinan bisa disebabkan oleh oleh penilaian konsumen bila membandingkan dengan laundri kiloan yang pernah dikunjungi di tempat lain laundri XYZ peralatannya masih dinilai kurang modern sebab bila dilihat dari alat seterika yang dipakai tidak sesuai yang diharapkan konsumen, mungkin yang diharapkan adalah alat seterika steam atau sejenisnya. Penilaian Cukup oleh konsumen sebanyak (20%), (46%), dan Sangat (28%).

9 35 Dari jawaban tersebut konsumen lebih dominan memberi penilaian sangat baik terhadap Peralatan, perlengkapan dan sarana yang tersedia. Jawaban konsumen mengenai kondisi lingkungan: tidak ada konsumen yang menjawab Tidak tetapi konsumen menilai Kurang sebanyak (7%). Masih adanya konsumen yang menilai kurang baik menunjukkan bahwa masih perlunya perbaikan bagi laundri XYZ untuk meningkatkan kebersihan dan kerapihan lingkungan sekitar tempat usaha laundri XYZ. Konsumen menilai Cukup (27%), (45%), dan Sangat (21%). Dari jawaban tersebut konsumen lebih dominan memberi penilaian sangat baik terhadap kondisi lingkungan. b. Penjelasan konsumen terhadap variabel keandalan Berdasarkan jawaban konsumen atas pertanyaan mengenai variabel keandalan yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Persentase jawaban konsumen terhadap variabel keandalan Pelayanan yang diterima (%) No Indikator Tidak Kurang Cukup Sangat 1 keteraturan tempat penyimpanan hasil cucian 0,0 2,0 30,0 45,0 23,0 2 kesesuaian hasil cucian 1,0 9,0 16,0 41,0 33,0 3 kesopanan petugas jaga dalam memberikan pelayanan 0,0 4,0 28,0 41,0 27,0 Berdasarlam Tabel 7 di atas menunjukkan bahwa, jawaban konsumen mengenai keteraturan tempat penyimpanan hasil cucian: Tidak (0%), Kurang (2%), Cukup (30%), (45%), dan Sangat (23%). Dari jawaban tersebut konsumen lebih dominan memberi penilaian sangat baik terhadap keteraturan tempat penyimpanan hasil cucian tetapi masih ada konsumen yang menilai kurang baik sebanyak (2%) menunjukkan bahwa keteraturan tempat penyimpanan hasil cucian tidak konsisten maka tempat penyimpanan hasil cucian perlu di periksa dan diatur secara periodik.

10 36 Jawaban konsumen mengenai kesesuaian hasil cucian: Tidak (1%), Kurang (9%), Cukup (16%), (41%), dan Sangat (33%). Dari jawaban tersebut konsumen lebih dominan memberi penilaian sangat baik terhadap kesesuaian hasil cucian. Masih adanya konsumen yang menilai tidak baik dan kurang baik menunjukkan bahwa hasil cucian tidak konsisten bersih dan rapi. Hal ini perlu di waspadai oleh laundri XYZ supaya petugas lebih teliti lagi memeriksa hasil cucian sebelum diberikan ke konsumen. Jawaban konsumen mengenai kesopanan petugas: Tidak (0%), Kurang (4%), Cukup (28%), (41%), dan Sangat (27%). Dari jawaban tersebut konsumen lebih dominan memberi penilaian sangat baik terhadap kesopanan petugas. Laundri XYZ perlu memberikan arahan secara terus menerus kepada petugas laundri dalam berkomunikasi karena konsumen masih ada yang menilai mengenai kesopanan petugas kurang baik sebanyak (4%). c. Penjelasan konsumen terhadap variabel kecepat-tanggapan Berdasarkan jawaban konsumen atas pertanyaan mengenai variabel kecepat-tanggapan yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Persentase jawaban konsumen terhadap variabel kecepat-tanggapan Pelayanan yang diterima (%) No Indikator Tidak Kurang Cukup Sangat 1 kejelasan informasi 0,0 5,0 21,0 42,0 32,0 2 kesiapan petugas dalam melakukan pelayanan 1,0 6,0 16,0 51,0 26,0 3 respon petugas dalam melayani 2,0 5,0 17,0 49,0 27,0 Berdasarlam Tabel 8 di atas menunjukkan bahwa, jawaban konsumen mengenai kejelasan informasi: Tidak (0%), Kurang (5%), Cukup (21%), (42%), dan Sangat (32%). Dari jawaban tersebut konsumen lebih dominan memberi penilaian baik terhadap indikator kejelasan informasi. Masih adanya konsumen yang menilai kurang baik sebanyak (5%) menunjukkan

11 37 kemampuan komunikasi petugas yang masih kurang baik kepada konsumen, hal ini perlu diwaspadai oleh laundri XYZ agar senantiasa memberikan arahan dan evaluasi kepada petugas dalam memberikan informasi yang lugas kepada konsumen. Jawaban konsumen mengenai kesiapan petugas dalam melakukan pelayanan: Tidak (1%), Kurang (6%), Cukup (16%), (51%), dan Sangat (26%). Dari jawaban tersebut konsumen lebih dominan memberi penilaian baik terhadap indikator kesiapan petugas dalam melakukan pelayanan. Konsumen juga ada yang menilai kurang baik dan tidak baik mengenai kesiapan petugas dalam melakukan pelayanan, laundri XYZ harus bisa mengantisipasi apabila konsumen banyak tetap harus bisa mengakomodasi semua konsumen untuk tetap mendapatkan pelayanan yang baik. Jawaban konsumen mengenai respon petugas: Tidak (2%), Kurang (5%), Cukup (17%), (49%), dan Sangat (27%). Dari jawaban tersebut konsumen lebih dominan memberi penilaian baik terhadap indikator respon petugas. Mengenai penilaian konsumen ada yang menilai tidak baik dan kurang baik mengindikasikan bahwa tidak semua konsumen mendapatkan respon yang sama dari petugas, mungkin hal ini disebabkan apabila konsumen yang datang banyak sehingga menyebabkan tidak semua konsumen mendapatkan respon yang cepat dari petugas. d. Penjelasan konsumen terhadap variabel jaminan Berdasarkan jawaban konsumen atas pertanyaan mengenai variabel jaminan yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Persentase jawaban konsumen terhadap variabel jaminan No Indikator Tidak Pelayanan yang diterima (%) Kurang Cukup Sangat 1 kepercayaan untuk mencuci 0,0 3,0 31,0 42,0 24,0 2 3 jaminan mutu hasil cucian (bersih, tidak tertukar, dan rapi) jawaban petugas dari pertanyaan pelanggan 1,0 5,0 18,0 44,0 32,0 0,0 6,0 18,0 49,0 27,0

12 38 Berdasarlam Tabel 9 di atas menunjukkan bahwa, jawaban konsumen mengenai kepercayaan untuk mencuci : Tidak (0%), Kurang (3%), Cukup (31%), (42%), dan Sangat (24%). Dari jawaban tersebut konsumen lebih dominan memberi penilaian baik terhadap indikator kepercayaan untuk mencuci. Sebanyak 3% konsumen dari laundri XYZ masih kurang percaya untuk mencuci di laundri XYZ, memungkinkan bahwa mereka adalah konsumen yang baru dan masih ragu untuk mencuci di laundri XYZ. Jawaban konsumen mengenai jaminan mutu: Tidak (1%), Kurang (5%), Cukup (18%), (44%), dan Sangat (32%). Dari jawaban tersebut konsumen lebih dominan memberi penilaian sangat baik terhadap indikator jaminan mutu. Sebanyak 1% konsumen menilai tidak baik terhadap mutu cucian dan 5% menilai kurang baik terhadap mutu cucian laundri XYZ yang mana mereka pernah mengalami atau mendapatkan pelayanan hasil cucian yang diberikan oleh laundri XYZ kurang dan tidak baik, walaupun persentasinya kecil tetapi hal ini harus benar-benar diperhatikan oleh laundri XYZ untuk tetap konsisten dalam memberikan mutu pelayanannya. Jawaban konsumen mengenai jawaban petugas dari pertanyaan pelanggan: Tidak (0%), Kurang (6%), Cukup (18%), (49%), dan Sangat (27%). Dari jawaban tersebut konsumen lebih dominan memberi penilaian sangat baik terhadap indikator jawaban petugas dari pertanyaan pelanggan. Komunikasi petugas laundri XYZ masih dinilai kurang baik oleh konsumen sebanyak 6% dalam menjawab pertanyaan dari konsumen, hal ini disebabkan pada saat pelayanan tidak semua konsumen yang bertanya kepada petugas dapat terlayani. e. Penjelasan konsumen terhadap variabel kepedulian Berdasarkan jawaban konsumen atas pertanyaan mengenai variabel kepedulian yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 10. Berdasarlam Tabel 10 menunjukkan jawaban konsumen mengenai respon petugas: Tidak (0 %), Kurang (7%), Cukup (33%), (36%), dan Sangat (24%). Dari jawaban tersebut konsumen lebih dominan memberi penilaian baik terhadap indikator respon petugas.

13 39 Tabel 10. Persentase jawaban konsumen terhadap variabel kepedulian Pelayanan yang diterima (%) No Indikator Tidak Kurang Cukup Sangat 1 2 respons petugas dalam menjawab pertanyaan pelanggan kemudahan petugas untuk dihubungi dan mengutamakan kepentingan pelanggan 0,0 7,0 33,0 36,0 24,0 2,0 8,0 12,0 52,0 26,0 3 perhatian petugas 2,0 2,0 22,0 41,0 33,0 Jawaban konsumen mengenai kemudahan petugas untuk dihubungi dan mengutamakan kepentingan pelanggan: Tidak (2%), Kurang (8%), Cukup (12%), (52%), dan Sangat (26%). Dari jawaban tersebut konsumen lebih dominan memberi penilaian baik terhadap indikator kemudahan petugas untuk dihubungi dan mengutamakan kepentingan pelanggan. Sebanyak 2% konsumen menilai kemudahan petugas untuk dihubungi dan mengutamakan pelanggan tidak baik hal ini disebabkan pada saat konsumen yang datang banyak tidak semua konsumen mendapatkan pelayanan yang cepat dikarenakan keterbatasan petugas laundri dalam mengutamakan konsumen yang cukup banyak untuk dilayani. Jawaban konsumen mengenai perhatian petugas: Tidak (2%), Kurang (2%), Cukup (22%), (41%), dan Sangat (33%). Dari jawaban tersebut konsumen lebih dominan memberi penilaian baik terhadap indikator perhatian petugas. Hal yang perlu ditingkatkan dan disikapi oleh laundri XYZ adalah perhatian petugas kepada konsumen sebab 2% konsumen menilai bahwa pertatian petugas dalam melakukan pelayanan tidak baik. f. Penjelasan konsumen terhadap variabel kepuasan Berdasarkan jawaban konsumen atas pertanyaan mengenai variabel kepuasan yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 11.

14 40 Tabel 11. Penyebaran konsumen berdasarkan tingkat kepuasan No Indikator kepuasan Tidak Puas Tanggapan terhadap Pelayanan (%) Kurang Puas Cukup Puas Puas Sangat Puas 1 Kualitas pelayanan 0,0 3,0 27,0 44,0 26,0 2 Harga yang ditetapkan 0,0 5,0 16,0 51,0 28,0 3 Hasil cucian 1,0 6,0 22,0 44,0 27,0 4 Waktu penyelesaian cucian 0,0 6,0 28,0 38,0 28,0 Berdasarlan Tabel 11 di atas menunjukkan bahwa, jawaban konsumen terhadap kualitas pelayanan konsumen lebih dominan memberi penilaian puas terhadap indikator kepuasan terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh laundri dan sangat puas. Jawaban konsumen mengenai kepuasan terhadap harga yang ditetapkan: Tidak Puas (0%), Kurang Puas (5%), Cukup Puas (16%), Puas (51%), dan Sangat Puas (28%). Dari jawaban tersebut konsumen lebih dominan memberi penilaian puas terhadap indikator kepuasan terhadap harga yang ditetapkan. Jawaban konsumen mengenai hasil cucian yang memuaskan sesuai dengan yang diharapkan: Tidak Puas (1%), Kurang puas (6%), Cukup Puas (22%), (44%), dan Sangat Puas (27%). Dari jawaban tersebut konsumen lebih dominan memberi penilaian puas terhadap indikator hasil cucian yang memuaskan sesuai dengan yang diharapkan. Sebanyak 1% merasa tidak puas terhadap hasil cucian laundri XYZ karena tidak sesuai dengan yang diharapkan. Cucian nya kemungkinan kurang bersih atau kurang wangi dan mungkin juga disebabkan kurang rapi. Hal ini bisa dijadikan referensi oleh laundri XYZ yakni dalam untuk selalu konsisten terhadap hasil cucian yang diberikan oleh konsumennya. Jawaban konsumen mengenai kepuasan terhadap waktu penyelesaian cucian: Tidak Puas (0%), Kurang puas (6%), Cukup Puas (28%), (38%), dan

15 41 Sangat Puas (28%). Dari jawaban tersebut konsumen lebih dominan memberi penilaian puas terhadap indikator kepuasan terhadap waktu penyelesaian cucian. 3. Identifikasi Proses Pelayanan kepada Konsumen Proses pelayanan laundri XYZ terdiri dari dimensi/indikator tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty. Guna mendapatkan tingkat keakuratan hasil analisis data yang lebih baik, data skala likert/ordinal tersebut, kemudian diubah ke dalam skala interval. Hasil identifikasi terhadap proses pelayanan laundri XYZ secara keseluruhan nilai rataan skor setiap indikator mutu dapat dilihat pada Tabel 12. Dari hasil perhitungan pada Tabel 12 dapat dilihat bahwa secara keseluruhan kualitas proses pelayanan laundri XYZ memiliki nilai total rataan skor Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan laundri XYZ dinilai baik oleh konsumen. Bila penilaian dilakukan secara terpisah pada setiap indikator mutu maka konsumen menilai indikator kemampuan-uji baik yakni dengan rataan skor 3.84, keandalan dinilai baik yakni dengan rataan skor 3.83, kecepatantanggapan dinilai baik yakni dengan rataan skor 3.97, jaminan juga dinilai baik yakni dengan rataan skor 3.92, dan kepedulian dinilai baik yakni dengan rataan skor 3,90. Tabel 12. Nilai rataan skor mutu proses pelayanan laundri XYZ berdasarkan pengelompokan dimensi/indikator mutu pelayanan No. Indikator Proses Kualitas Pelayanan Rataan skor* 1 Kemampuan- uji (Tangible) Keandalan (Reliability) Kecepatan-tanggap (Responsiveness) Jaminan (Assurance) Kepedulian (Empathy) 3.90 Total rataan skor 3.89 Ket: *Kisaran skor = tidak baik, = kurang baik, = cukup baik, = baik, = sangat baik. Secara umum urutan kondisi pelayanan dipengaruhi oleh kemampuan-uji (tangible), keandalan (reliability), kecepatan-tanggapan (responsiveness), jaminan

16 42 dan kepedulian (empathy) tetapi pada hasil penelitian ini menunjukkan hasil dengan urutan yang berbeda sesuai dengan rataan tingkat kepentingan konsumen. Hasil penelitian terhdap komoditi laundri XYZ Bogor menunjukkan, bahwa rataan skor responsiveness memiliki nilai yang tertinggi karena konsumen menginginkan pelayanan yang cepat dan praktis. Secara umum konsumen tidak suka menunggu untuk mendapatkan pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa sebab pada saat konsumen memutuskan untuk memberikan atau membeli jasa/produk yang diharapkan juga berpikir telah membeli bentuk pelayanan yang cepat dan praktis. Indikator assurance berada pada nilai rataan skor kedua karena konsumen menginginkan produk atau jasa yang ditawarkan sesuai dengan apa yang dijanjikan. Indikator empathy berada pada rataan skor urutan ke tiga, karena konsumen ingin diperhatikan dan diutamakan tanpa memandang status sosial pada saat proses pelayanan berlangsung karena mereka merasa membeli produk atau jasa yang ditawarkan dengan jumlah yang sama seperti konsumen lainnya sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh penyedia jasa atau produk tersebut. Tangible berada pada urutan ke empat terhadap besaran skor rataan pada Tabel 12 karena konsumen menilai penampilan fisik yang dimiliki oleh penyedia jasa/produk mencerminkan kualitas hasil jasa atau produk yang ditawarkan tersebut. Reliability memiliki skor rataan pada urutan ke lima, karena konsumen akan kembali untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan oleh penyedia jasa apabila produk atau jasa tersebut bias diandalkan berdasarkan pengalaman positif sebelumnya. 4. Analisis CSI Hasil dari perhitungan CSI (Customer Satisfaction Index) yang didapat dari hasil nilai rataan tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan masing-masing indikator mutu jasa maka didapat perhitungan seperti pada Tabel 13.

17 43 Tabel 13. Perhitungan CSI NO Indikator Skor rataan Tingkat Kepentingan Importance Weighting Factor Importance Weighting Factor (%) Skor rataan Tingkat Kinerja Weighted Score (a) (b) (c) (d) (e) (a)/total (a) persentage (b) 1 Penampilan petugas 4,629 0,067 6,703 4,057 0, Peralatan, perlengkapan dan sarana yang tersedia Kondisi lingkungan tempat laudri bersih dan nyaman keteraturan tempat penyimpanan hasil cucian (b)/(d) 4,657 0,067 6,744 3,800 0,256 4,657 0,067 6,744 3,657 0,247 4,800 0,070 6,951 3,857 0,268 5 kesesuaian hasil cucian 4,686 0,068 6,785 3,857 0,262 6 kesopanan petugas jaga dalam memberikan pelayanan 4,571 0,066 6,620 3,771 0,250 7 Kejelasan informasi 4,743 0,069 6,868 4,086 0,281 8 kesiapan petugas dalam melakukan pelayanan 4,486 0,065 6,496 3,857 0,251 9 respon petugas dalam melayani 4,314 0,062 6,247 3,971 0, kepercayaan untuk mencuci 4,314 0,062 6,247 3,886 0, jaminan mutu hasil cucian (bersih, tidak tertukar, dan rapi) 4,514 0,065 6,537 4,000 0, jawaban petugas dari pertanyaan pelanggan 4,600 0,067 6,661 3,886 0, respons petugas dalam menjawab pertanyaan pelanggan kemudahan petugas untuk dihubungi dan mengutamakan kepentingan pelanggan 4,686 0,068 6,785 3,743 0,254 4,771 0,069 6,909 3,857 0, Perhatian petugas 4,629 0,067 6,703 4,086 0,274 Total 69, ,0 58,371 Weighted Total (average) 4,604 3,891 Satisfaction Index 0,778 Berdasarkan perhitungan yang terdapat pada Tabel 13 didapatkan hasil CSI 0,778. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat indeks kepuasan pelanggan merasa puas terhadap kinerja pelayanan laundri XYZ karena berdasarkan kriteria indeks kepuasan pelanggan bahwa nilai CSI antara 0,66 0,88 berarti pelanggan merasa puas. Dari Tabel 13, didapat bahwa indikator yang memiliki nilai rataan tingkat kepentingan dengan lima rating tertinggi adalah; rating pertama adalah

18 44 indikator (4) keteraturan tempat penyimpanan hasil cucian, rating kedua adalah indikator (14) kemudah petugas untuk dihubungi dan mengutamakan kepentingan pelanggan, rating ketiga adalah indikator (7) kejelasan informasi yang diberikan petugas oleh pelanggan, rating ke empat adalah indikator (5) kesesuaian hasil cucian, dan rating ke lima adalah indikator (13) respon petugas dalam menjawab pertanyaan pelanggan. Berdasarkan hasil perhitungan Tabel 13, selanjutnya dengan menggunakan diagram kartesius, indikator-indikator layanan yang dijabarkan dibagi menjadi empat kuadran berdasarkan skor rataan masing-masing indikator menurut penilaian tingkat kepentingan dan kinerja, dimana masing-masing kuadran menggambarkan keadaan yang berbeda-beda. Pada gambar 14 empat kuadran dari diagram kartesius tersebut adalah prioritas tinggi (kiri atas), pertahankan prestasi (kanan atas), prioritas rendah (kiri bawah), dan kurang penting (kanan bawah). Pembagian kuadran ini dibatasi oleh garis pembagi berdasarkan nilai skor rataan (average) tingkat kepentingan (4,604) dan nilai skor rataan tingkat kinerja (3,891). Kuadran A = prioritas tinggi Kuadran B = prestasi/dipertahankan 4,1 4, , Kinerja 3,9 3, ,89 3,7 3 3,6 4,3 4,4 4,5 4,6 Kepentingan 4,7 4,8 Kuadran C = prioritas rendah Kuadran D = kurang penting Gambar 14. Diagram kartesius tingkat kepentingan dan kinerja pelanggan laundri XYZ Bogor

19 45 a. Kuadran A (prioritas tinggi) Indikator yang termaksud dalam kuadran ini oleh pelanggan laundri XYZ dianggap sebagai indikator yang prioritas tinggi atau penting, namun dalam pelaksanaannya tidak optimal, belum sesuai dengan harapan. Indikator-indikator tersebut diantaranya : 1) respon petugas dalam melayani (9). 2) kepercayaan untuk mencuci (10). 3) jaminan mutu hasil cucian (bersih, tidak tertukar, dan rapi) (11). Pelanggan mengharapkan respon dari petugas cepat untuk membantu pelanggan dalam melayani kepentingan mereka. Sejauh ini, petugas dianggap kurang proaktif atau kurang respon dalam memberikan pelayanan kepada konsumen. Selain itu kepercayaan konsumen untuk mencuci di laundri XYZ juga kurang hal ini bisa terlihat dari jaminan mutu hasil cucian kurang bersih dan rapi. Oleh karena itu laundri XYZ diharapkan agar lebih konsisten dalam melayani konsumen dan memberikan hasil cucian yang bersih dan rapi sehingga kepercayaan konsumen untuk mencuci di laundri XYZ sangat besar. b. Kuadran B (prestasi/dipertahankan) Kuadran B merupakan suatu wilayah diagram dimana setiap indikator dianggap penting oleh pelanggan dan kinerja sudah sangat baik. Artinya, indikator-indikator yang berada di kuadran ini harus dipertahankan oleh laundri XYZ, agar pelanggan tetap merasa puas dengan kinerja laundri XYZ. Indikator yang termaksud dalam kuadran B adalah : 1) penampilan petugas (1). 2) kejelasan informasi (7). 3) jawaban petugas dari pertanyaan pelanggan (12). 4) perhatian petugas (15). Penampilan petugas yang rapi dan profesional, kejelasan informasi yang diberikan oleh petugas kepada konsumen, jawaban memuaskan yang diberikan petugas dari pertanyaan pelanggan dan besarnya perhatian petugas kepada pelanggan merupakan indikator yang pelaksanaannya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh konsumen. Hal tersebut perlu tetap dipertahankan oleh laundri

20 46 XYZ karena jika tidak dipertahankan maka pelanggan bisa memilih tempat laundri lain yang sesuai dengan harapan mereka dan laundri XYZ bisa kehilangan pelanggannya. c. Kuadran C (prioritas rendah) Indikator-indikator yang termaksud dalam kuadran C ini merupakan idnikator yang dianggap kurang penting oleh pelanggan dan dalam pelaksanaan tingkat kinerja dari idnikator ini rendah. Indikator yang termaksud dalam kuadran ini adalah : 1) kesopanan petugas jaga dalam memberikan pelayanan (6). 2) kesiapan petugas dalam melakukan pelayanan (8). Dalam pelaksanaannya, indikator yang berada dalam kuadran ini secara umum masih kurang baik. Selain itu, indikator ini juga dianggap kurang penting oleh pelanggan laundri XYZ, sehingga hal ini bukan menjadi hal yang terlalu diprioritaskan untuk perbaikan selanjutnya. Akan tetapi indikator-indikator tersebut harus tetap diperhatikan dan diperbaiki, karena ketidakpuasan pelanggan dapat juga berawal dari indikator ini. d. Kuadran D (kurang penting) Penilaian indikator terhadap tingkat kepentingan dalam kuadran D ini oleh pelanggan dianggap kurang penting, namun dalam pelaksanaannya dilakukan dengan baik oleh laundri XYZ. Indikator-indikator tersebut antara lain : 1) Peralatan, perlengkapan dan sarana yang tersedia (2). 2) kemudahan petugas untuk dihubungi dan mengutamakan kepentingan pelanggan (3). 3) keteraturan tempat penyimpanan hasil cucian (4). 4) kesesuaian hasil cucian (5). 5) respon petugas dalam menjawab pertanyaan pelanggan (13). 6) Kondisi lingkungan tempat laudri bersih dan nyaman (14). 5. Analisis Regresi Linear Berganda Dalam pengolahan data dengan mengunakan regresi linear berganda, hasilnya di dapat pada Tbel 14, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari

21 47 hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, melalui hubungan kemampuan-uji (tangible), keandalan (reliability), kecepatan tanggapan (responsiveness), Jaminan (assurance), dan kepedulian (empathy), terhadap kepuasan yang diterima konsumen. Dengan pengolahan SPSS versi 18.0 maka didapat hasil regresi sebagai berikut; Y = 0, ,263X1 + 0, 209X2 + 0, 248X3 + 0, 372X4 + 0,191X5 Pada persamaan regresi tersebut, koefisien regresi semua variabel independen berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan, artinya apabila variabel independen naik, maka variabel dependen juga meningkat dan jika variabel independen turun, maka variabel dependen juga menurun. Dari hasil koefesien regresi yang didapat menunjukkan faktor jaminan (β 4 = 0,372) menjadi faktor terbesar yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, hal ini karena konsumen berharap bahwa cucian yang diberikan ke laundri XYZ berharap tidak berubah bentuk atau tertukar, dan membangun kepercayaan itu tidaklah mudah tetapi jika pelanggan sudah bisa menaruh kepercayaan maka pelanggan itu bisa loyal untuk terus memberikan cuciannya ke laundri XYZ. Tabel 14. Hasil analisis regresi linear berganda Variabel Unstandardized Coefficients (B) t hitung (constant) * Tabgible (X1) * Reliability (X2) * Responsiveness (X3) * Assurance (X4) ** Empathy (X5) * R = 0,959* *sig < α (= 0.05) R Square = 0,920* **sig < α (= 0.01) Adjusted R Square = 0,723* F hitung = 216,899** T tabel = 2,3113*

22 48 Kemampuan-uji (β1 = 0,263) berada pada nilai koefisien dengan urutan kedua, karena pertama kali konsumen datang yang dilihat adalah penampilan fisik baik itu dari bangunan dan lingkungan serta petugas yang jaga. Jika pada kesan pertama pelanggan yakin dan tertarik untuk memberikan cuciannya kepada laundri XYZ maka kemungkinan konsumen untuk datang kedua kalinya sangat besar. Keandalan (β 2 = 0,209) berada pada urutan ke empat karena konsumen belajar dari pengalaman sebelumnya yang lebih besar terpengaruh oleh persepsi. Keandalan berada pada urutan ke empat karena konsumen akan melakukan percobaan dahulu untuk memberikan cuciannya ke laundri XYZ dan lalu dari pengalaman yang dialaminya itu akan berlanjut kepada keputusan untuk memberikan cuciannya lagi atau tidak, sehingga keandalan berada pada keurutan ke empat dari variabel pelayanan yang lain. Daya tangggap (β 3 = 0,248) berada di urutan ketiga, sementara empati (β5 = 0,191) menjadi faktor terendah yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Untuk pengujian hipotesis, diuji dengan uji t dan uji F, hipotesis bisa dikemukakan sebagai berikut : Ho : Tidak ada pengaruh signifikan kemapuan-uji, keandalan, kecpatantanggap, jaminan, dan empati terhadap kepuasan pelanggan. Ha : Ada pengaruh signifikan kemapuan-uji, keandalan, kecpatan-tanggap, jaminan, dan empati terhadap kepuasan pelanggan. Uji t ini digunakan untuk membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan yang dilihat dari kemampuan-uji, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati terhadap kepuasan pelanggan secara parsial. Ketentuan t Tabel: α = 0,05 (satu sisi) ; n 1 = = 99, maka t Tabel = 1,660 Ketentuan penerimaan hipotesis yaitu : Ha ditolak bila sig. > α (=0,05) atau t hitung < t Tabel Ha diterima bila sig. α (=0,05) atau t hitung > t Tabel Berdasarkan hasil pengolahan dengan program SPSS maka di dapat hasil uji t, yang hasilnya (lampiran 8) dirangkum pada Tabel 15.

23 49 Tabel 15. Hasil uji t Variabel t hitung t Tabel Sig. Kemampuan-uji (X1) Keandalan (X2) Daya tanggap (X3) Jaminan (X4) Empati (X5) 2,770 2,100 3,014 3,689 2,201 1,660 1,660 1,660 1,660 1,660 0,007 0,038 0,003 0,000 0,000 Dari perhitungan t hitung terhadap uji t pada tabel 15 didapat kemampuanuji (X1), keandalan (X2), daya tanggap (X3), jaminan (X4) dan empati (X5) diperoleh nilai sig. lebih kecil (<) dari 0,05 dan t hitung > t tabel sehingga hipotesis menyatakan bahwa kemampuan-uji, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan secara parsial. Hasil uji - F sebesar 216,899 dengan sig. 0,000. Nilai sig (lampiran 8). Diperoleh nilai lebih kecil (<) dari 0,05 dan F hitung > F Tabel, sehingga membuktikan hipotesis yang menyatakan bahwa kemampuan-uji, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan secara bersama-sama diterima. Untuk koefisien determinasi, digunakan untuk mengetahui kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Besarnya koefesien determinasi pada adjsuted r square dan dinyatakan dalam persentase. Hasil koefisien determinasi antara kemampuan-uji, k eandalan, daya tanggap, jaminan dan empati terhadap kepuasan pelanggan. Nilai adjusted r square sebesar 0,920 yang artinya variabel kemampuan-uji, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati mampu menjelaskan variabel kepuasan pelanggan sebesar 92,0%, sementara sisanya sebesar 8% (100%-92%) dijelaskan oleh faktor lain. 6. Implikasi Hasil Kajian Dari hasil kajian yang dilakukan terhadap konsumen laundri XYZ dengan menggunakan analisis diskriptif, Customer Satisfaction Index (CSI), dan regresi linear berganda terdapat kaitan dari hasil analisis, yaitu konsumen laundri XYZ Bogor telah merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh laundri XYZ Bogor. Pada analisis CSI, nampak bahwa atribut ini memiliki tingkat kepentingan

24 50 cukup tinggi (puas), namun pelayanan yang diterima konsumen perlu ditingkatkan. Implikasi hasil kajian yang dapat diaplikasikan oleh laundri XYZ dapat dibagi menjadi 4 (empat) bagian, yaitu : a. Pemasaran 1) Menciptakan pelayanan yang disukai konsumen, misalnya menjemput cucian konsumen, terutama mengutamakan konsumen yang sudah menjadi pelanggan. Untuk menambah jumlah konsumen laundri XYZ dapat menjalin kerjasama dengan tempat-tempat yang dianggap strategis, misalnya tempat yang dekat dengan kampus atau perkantoran. 2) Memperluas jaringan pemasaran dengan melakukan penentrasi pasar. Misalnya dengan membuka cabang dan usaha waralaba yang sekarang ini menjadi tren di masyarakat. Di samping itu jaringan pemasaran dapat pula diperluas dengan menjalin pola kemitraan dengan usaha yang bergerak di bidang lain. 3) Meningkatkan pengenalan label laundri XYZ untuk menjaga eksistensi usaha. 4) Pihak manajemen harus cermat dalam mengelola konsumen yang loyal dengan cara memperlakukan konsumen dengan baik, menjalin hubungan yang dekat dengan pelanggan dan memberikan ekstra pelayanan seperti memberikan souvenir, penjelasan jasa atau sampel. 5) Mengadakan promosi melalui kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan ekuitas laundri XYZ Bogor. Di samping itu mengadakan promosi melalui penyebaran pamflet di pusat-pusat perbelanjaan atau di kawasan perumahan, memasang papan reklame di tempat yang strategis, melakukan promosi melalui media lain seperti radio dan surat kabar dan melaksanakan promosi melalui hubungan masyarakat dengan menjadi sponsor atau memberikan bonus kepada konsumen yang mereferensikan laundri XYZ Bogor kepada konsumen baru.

25 51 b. Keuangan Memperkuat permodalan agar dapat bersaing dengan pesaing untuk menunjang kegiatan dengan memanfaatkan lembaga perbankan. c. Produksi Memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan mutu produk dan konsisten dengan mempertahankan usaha agar diterima pasar. d. Sumber daya manusia Mengadakan pelatihan dan pengetahuan petugas laundri tentang mutu produk untuk meningkatkan usaha dan kinerja laundri XYZ. Di samping itu diperlukan standar layanan bagi konsumen. Perhatian terhadap konsumen merupakan hal yang harus diperhatikan dan dilaksanakan oleh petugas dengan adanya pelayanan yang memuaskan, maka konsumen akan merasa dihargai. Pelayanan memuaskan mencakup sikap (kerapian, kesopanan dan keramahan) petugas dan fasilitas yang memadai, misalnya kebersihan tempat selalu terjaga. Pada saat ini, laundri XYZ harus lebih memprioritaskan pada upaya pengembangan potensi pasar atau konsumen, mengingat pelanggan potensial belum terjangkau sepenuhnya. Saat ini, sebagian besar konsumen merupakan pelanggan loyal atau tetap, maka strategi pengembangan pasar ditujukan untuk meningkatkan volume pemasaran dan membidik konsumen potensial.

METODE KAJIAN PELAYANAN KEPUASAN PELANGGAN

METODE KAJIAN PELAYANAN KEPUASAN PELANGGAN III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian Penelitian ini menggunakan logika dengan melakukan generalisasi serta menggabungkan olahan statistik dengan olahan verbal, selanjutnya membagi variabel

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS. Pelanggan PO Maju Lancar. Jumlah kuisioner yang disebarkan dihitung dengan Z E

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS. Pelanggan PO Maju Lancar. Jumlah kuisioner yang disebarkan dihitung dengan Z E 33 BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS 4.1. Pengumpulan Data Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada responden penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Kuesioner disebar kepada 100 orang nasabah Bank Tabungan Negara cabang Pekalongan dengan kriteria nasabah yang akan atau sedang memanfaatkan pelayanan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 24 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sejarah Bank OCBC NISP PT. Bank NISP Tbk, yang kini menjadi PT. Bank OCBC NISP Tbk., merupakan bank keempat tertua di Indonesia, didirikan di Bandung pada tanggal 4 April

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji, menganalisis dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji, menganalisis dan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji, menganalisis dan mengetahui besarnya pengaruh kualitas jasa yang diberikan terhadap kesetiaan pelanggan di Kantin Remaja

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Konsumen di Sentra Gudeg Wijilan. Usia konsumen merupakan faktor utama yang harus diketahui dalam

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Konsumen di Sentra Gudeg Wijilan. Usia konsumen merupakan faktor utama yang harus diketahui dalam V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Konsumen di Sentra Gudeg Wijilan 1. Usia Usia konsumen merupakan faktor utama yang harus diketahui dalam pemasaran. Dari segi pemasaran, semua penduduk usia berapa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah keseluruhan pelanggan PT. Logistic One Solution yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah keseluruhan pelanggan PT. Logistic One Solution yang 30 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Jumlah keseluruhan pelanggan PT. Logistic One Solution yang menjadi responden dalam penelitian ini sebanyak 43 responden. Adapun karakteristik

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode, teknik dan sumber. Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data primer dan sekunder yang bersifat kualitatif

Lebih terperinci

Analisis kualitas pelayanan (service quality) terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan sop ayam Pak Min Klaten di Malang

Analisis kualitas pelayanan (service quality) terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan sop ayam Pak Min Klaten di Malang Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 23 (1): 30-34 ISSN: 0852-3581 Fakultas Peternakan UB, http://jiip.ub.ac.id/ Analisis kualitas pelayanan (service quality) terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan sop ayam

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis 122 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis pembahasan serta uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik beberapa kesimpulan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penyuluhan Pertanian bertujuan untuk mengembangkan kemampuan petani dan kelompok tani, mengubah perilakunya dalam usaha taninya sehingga mampu menghasilkan

Lebih terperinci

3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI

3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI 3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu di Kota Serang menyediakan fasilitas kebutuhan operasional penangkapan ikan berupa pelayanan kebutuhan BBM, air bersih, es, dermaga,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berhubungan dengan cara-cara yang dilakukan dalam melaksanakan penelitian. Oleh karena itu, dalam metode penelitian ini mempertimbangkan ruang lingkup penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada 84 BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada Kantor Pos Besar Bandung 40000 Dalam penelitian ini penulis menyebarkan 80 lembar kuisioner

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu : 94 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu : 1. Setelah melakukan penelitian, hasil

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian Jumlah karyawan operasional Angkasa Pura II Bandara Soekarno Hatta adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas pemadam

Lebih terperinci

Bab VI Kesimpulan dan Saran

Bab VI Kesimpulan dan Saran Bab VI Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengumpulan, pengolahan dan analisa data yang dilakukan terhadap Hotel XYZ mengenai kepuasan pelanggan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya sesuai dengan tujuan penelitian ini. Berikut deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya sesuai dengan tujuan penelitian ini. Berikut deskripsi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Pada penelitian ini kuesioner disebarkan kepada pasien rawat jalan yang telah mendapatkan pelayanan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah

Lebih terperinci

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION 7.1 Analisis Tingkat Kepuasan 7.1.1 Indeks Kepuasan Konsumen Pengukuran terhadap kepuasan konsumen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Kepuasan pengguna yang menjadi tujuan dari perusahaan dituangkan dalam strategi dan rencana kerja yang diimplementasikan dalam kegiatan pemasaran dan pelayanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Daerah dan Obyek Penelitian Daerah penelitian dilaksanakan di Kota Makassar, dengan obyek penelitian pada PT. Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar. Lokasi penelitian ini dipilih

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Data diperoleh dengan menyebarkan secara acak kuesioner kepada pengguna jasa transpotasi udara Garuda Indonesia sebagai responden. Cara pengambilan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 70 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Responden pada penelitian ini mayoritas berjenis kelamin wanita, yaitu wanita sebesar 58% dan pria sebesar 42%, hal ini dikarenakan pada saat penyebaran kuesioner

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kelima variable Reliability,

BAB V PENUTUP. 1. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kelima variable Reliability, BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kelima variable Reliability,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai bagian akhir dari penulisan tesis ini, maka dalam bab V ini penulis akan menarik kesimpulan dan memberikan saran. Adapaun kesimpulan dan saran yang disampaikan tersebut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Karakteristik responden yang diperoleh dari hasil pengumpulan data melalui kuisioner kepada beberapa pelanggan pada Salon dan Spa Moz5 PTC Palembang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko tinggi, oleh karena itu diperlukan informasi yang lengkap, akurat, dan up to date untuk

Lebih terperinci

I. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN I. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Profil Responden 1. Distribusi responden berdasarkan Jenis Kelamin Dilihat dari jenis kelamin pasien diketahui tidak ada perbedaan jumlah yang besar antara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. untuk terus mengoptimalkan kegiatan usahanya sebagai upaya memenangkan

I. PENDAHULUAN. untuk terus mengoptimalkan kegiatan usahanya sebagai upaya memenangkan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat mengharuskan perusahaanperusahaan, baik itu yang bergerak di bidang industri, perdagangan maupun jasa untuk terus

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner 24 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : 3.1.1 Data Primer Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dituju untuk melakukan penelitian dalam mengumpulkan data adalah Bank Bukopin cabang Esa Unggul yang bertempat

Lebih terperinci

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN JUDUL SKRIPSI : ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN (Studi Kasus Pada Bus Transjakarta Koridor X1 (Kampung Melayu-Pulo Gebang)) Nama NPM : 11208430

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media informasi yang berkaitan dengan masyarakat pada zaman yang modern saat

BAB I PENDAHULUAN. Media informasi yang berkaitan dengan masyarakat pada zaman yang modern saat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media informasi yang berkaitan dengan masyarakat pada zaman yang modern saat ini sangat menunjang mobilitas dan gaya hidup konsumen. Konsumen cenderung memiliki

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data, langkah selanjutnya adalah menganalisa hasil yang diperoleh yang berupa nilai kepuasan mahasiswa. Pada Tugas Akhir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akademi wiraswasta dewantara yang berdiri pada Universitas Mercu Buana

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akademi wiraswasta dewantara yang berdiri pada Universitas Mercu Buana 69 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Universitas Mercu Buana (UMB) merupakan pengembangan dari akademi wiraswasta dewantara yang berdiri pada 1981. Universitas Mercu Buana berdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Obyek Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten Gianyar.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Dalam penelitian ini yang dipilih sebagai objek penelitian oleh peneliti adalah konsumen yang sudah menggunakan sepatu Converse. Peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian. Sesuai

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1 1 BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakterisitik Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar sebanyak 100 orang yang penulis temui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. per bulan. Dengan demikian diharapkan dapat mengetahui gambaran yang

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. per bulan. Dengan demikian diharapkan dapat mengetahui gambaran yang BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Responden Gambaran umum responden digunakan untuk mengetahui karakteristik dari responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan dan penghasilan per

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam penelitian ini metode deskriptif yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. serta pekerjaan. Berikut merupakan uraian dari beberapa karakteristik tersebut Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

BAB V ANALISA HASIL. serta pekerjaan. Berikut merupakan uraian dari beberapa karakteristik tersebut Karakteristik Responden Berdasarkan Usia BAB V ANALISA HASIL 5.1. Analisa Karakteristik Responden Dari semua responden di dalam penelitian ini, karakteristik dari responden dapat kelompokkan ke dalam beberapa karakteristik yaitu umur, jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Hotel Sewu Mas yang berlokasi di Jl. Ring Road Utara No. 198 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Distribusi dan Persentase Kinerja Terhadap Pelayanan Pada tabel dibawah ini diperoleh nilai distribusi dan persentase tingkat kinerja terhadap pelayanan yang diberikan oleh

Lebih terperinci

PRESENTASI SIDANG PENULISAN ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN JASA LAUNDRY PLACE LAUNDRA PUTRI SEKAR GERDANIA

PRESENTASI SIDANG PENULISAN ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN JASA LAUNDRY PLACE LAUNDRA PUTRI SEKAR GERDANIA PRESENTASI SIDANG PENULISAN ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN JASA LAUNDRY PLACE LAUNDRA PUTRI SEKAR GERDANIA 13210978 PENDAHULUAN Melihat situasi sekarang ini banyak sekali

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEPSI NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PT. BPD ACEH CABANG SUMATERA UTARA TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

ANALISIS PERSEPSI NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PT. BPD ACEH CABANG SUMATERA UTARA TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari ANALISIS PERSEPSI NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PT. BPD ACEH CABANG SUMATERA UTARA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh : Cut

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam penelitian ini, maka terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam penelitian ini, maka terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dijelaskan dalam penelitian ini, maka terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Diperoleh persamaan

Lebih terperinci

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN II. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan jawaban responden yang telah diklasifikasikan menurut jenis kelamin, umur, pendidikan, jenis pekerjaan, dan pengeluaran dalam satu bulan,

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 40 BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1 Deskripsi Karakteristik Responden Karakteristik responden yaitu menguraikan deskripsi identitas responden menurut sampel penelitian yang telah ditetapkan. Salah

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A Pe P ngumpulan Data Wawancara Observasi a. Data Primer

III. METODE KAJIAN A Pe P ngumpulan Data Wawancara Observasi a. Data Primer 18 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai metode, teknik dan sumber, yang dapat diuraikan sebagai berikut : a. Metode pengumpulan data meliputi : 1) Wawancara,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan mendeskripsikan tentang hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini akan menjawab masalah penelitian pada Bab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel (hubungan sebab-akibat). Permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel (hubungan sebab-akibat). Permasalahan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian ini adalah experimental studies, yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis tentang adanya hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan deskripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, persaingan dunia bisnis menjadi semakin ketat karena persaingan bisnis sekarang ini bersifat mendunia sehingga hal tersebut mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Karakteristik Responden Penelitian Deskripsi karakteristik responden adalah penjelasan tentang keberadaan mahasiswa yang mendapatkan pelayanan pada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT. BMI, Tbk memiliki visi, menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual dan dikagumi di pasar rasional. Visi tersebut harus

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Responden pada penelitian ini mayoritas berjenis kelamin pria (60,9%), hal ini dikarenakan pada saat penyebaran kuesioner mayoritas responden berjenis kelamin pria.

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Baros Kota Sukabumi. Rosliana Dewi

Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Baros Kota Sukabumi. Rosliana Dewi Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Baros Kota Sukabumi Rosliana Dewi roslianadewi@ymail.com ABSTRAK Kepuasan pasien menjadi bagian integral dan menyeluruh dari mutu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Penelitian dilakukan terhadap kualitas pelayanan pada Warung Makan Gudeg Yu Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Double Dipps Resto and Café Gorontalo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Double Dipps Resto and Café Gorontalo BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Double Dipps Resto and Café Gorontalo Double Dipps Resto and Cafe Gorontalo adalah salah satu jenis usaha jasa yang bergerak

Lebih terperinci

VII ANALISIS KEPUASAN PETANI MITRA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN

VII ANALISIS KEPUASAN PETANI MITRA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN VII ANALISIS KEPUASAN PETANI MITRA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN 7.1 Analisis Kepuasan Petani Mitra Evaluasi kemitraan dapat juga dilihat dari tingkat kepuasan petani mitra yang menjalankannya. Kepuasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel X (Tangible, Reliability, Responsiveness,

Lebih terperinci

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR 6.1. Karakteristik Konsumen Minute Maid Pulpy Orange Karakteristik konsumen pada penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah Berdirinya PT. PLN (PERSERO) Indonesia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah Berdirinya PT. PLN (PERSERO) Indonesia BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum 4.1.1 Sejarah Berdirinya PT. PLN (PERSERO) Indonesia Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke -19 ketika beberapa perusahaan Belanda medirikan

Lebih terperinci

VII DIMENSI KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI

VII DIMENSI KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI VII DIMENSI KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI Penilaian terhadap berbagai atribut di Restoran Mira Sari secara tidak langsung dapat mengukur menganai kepuasan dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis serta didukung oleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis serta didukung oleh BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis serta didukung oleh data-data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara dengan pihak manajemen

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA 41 BAB V HASIL DAN ANALISA Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data langkah selanjutnya adalah menganalisa hasil yang diperoleh dari pengumpulan dan pegujian data, yang berupa nilai kepuasan pelanggan.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI Hal LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii v ix xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey 38 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini, peneliti menguraikan ulasan mengenai jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian,

Lebih terperinci

kewajiban masing-masing. Adapun struktur organisasi Bastian Rental Mobil Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bastian Rental Mobil Bandung DIREKTUR

kewajiban masing-masing. Adapun struktur organisasi Bastian Rental Mobil Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bastian Rental Mobil Bandung DIREKTUR 33 4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan Bastian Rental Mobil, Bandung dalam menjalankan bisnisnya memilki organisasi yang terstruktur, agar karyawan melakukan tugas sesuai dengan kewajiban masing-masing.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada PT. Angkasa Pura 1 (PERSERO) Cabang Bandar UdaraInternasional Adi. yang akan dijelaskan pada latar belakang sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. pada PT. Angkasa Pura 1 (PERSERO) Cabang Bandar UdaraInternasional Adi. yang akan dijelaskan pada latar belakang sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN Laporan proposal ini akan membahas tentang topik berdasarkan yang muncul pada PT. Angkasa Pura 1 (PERSERO) Cabang Bandar UdaraInternasional Adi Soemarmo Surakarta yaitu mengenai kepuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam. Hanya perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu menghadapi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Banyaknya perusahaan jasa pengiriman, menyebabkan persaingan diantara perusahaan tersebut semakin meningkat. Hal ini didasari semakin dibutuhkan jasa

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PT. PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA KWH-METER PRABAYAR Yopi Kurniawan 1*, Istiatin, Eny Kustiyah 2, Ratna Damayanti 3 1,2,3 Program Studi Manajemen,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Semakin ketatnya persaingan dalam industri perhotelan, maka untuk meningkatkan daya saingnya maka Sahira Butik Hotel Bogor melakukan peningkatkan terhadap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 16 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa perkreditan motor PT. Summit Oto Finance Cabang Bogor harus bersaing dengan perusahaan perkreditan

Lebih terperinci

ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii

ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii ABSTRAK Industri jasa sekarang ini semakin banyak berkembang dengan berjalannya waktu. Hotel Permata bidakara merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Untuk dapat bersaing dengan hotel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang bertujuan untuk menyakinkan nasabah agar mau menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang bertujuan untuk menyakinkan nasabah agar mau menempatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan antar bank di Indonesia semakin ketat. Ini ditunjukan dengan munculnya banyak bank, baik milik pemerintah dan swasta dengan berbagai produk perbankan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nama Perusahaan : CV. Waroenk Asia Solusindo Logo Perusahaan : Waroenk Laundry

BAB I PENDAHULUAN. Nama Perusahaan : CV. Waroenk Asia Solusindo Logo Perusahaan : Waroenk Laundry BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bisnis laundry kiloan merupakan bisnis yang mengenal masa krisis, bisnis laundry juga tidak mengenal tren karena laundry di era sekarang menjadi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian mengenai analisis pengaruh atribut produk terhadap

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian mengenai analisis pengaruh atribut produk terhadap BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian mengenai analisis pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian smartphone blackberry, dapat dibuat beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Persamaan

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA SEBAGAI PENGGUNA GOJEK DI DEPOK

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA SEBAGAI PENGGUNA GOJEK DI DEPOK ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA SEBAGAI PENGGUNA GOJEK DI DEPOK Nama : Warda Nova Humaira NPM : 19213229 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : Ekaning

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini membahas tentang kepuasan konsumen terhadap atribut jasa outbound pada PT Mandiri Kreasi Bersaudara (UPGRADE.inc). Jasa outbound belakangan

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. 1.4 Kepuasan Nasabah Bank BCA Kantor Cabang Pembantu Sumbersari Bandung Klasifikasi Jasa Berdasarkan Sifat Tindakan Jasa...

DAFTAR TABEL. 1.4 Kepuasan Nasabah Bank BCA Kantor Cabang Pembantu Sumbersari Bandung Klasifikasi Jasa Berdasarkan Sifat Tindakan Jasa... DAFTAR TABEL Tabel Judul Hal 1.1 1.2 Bank Service Excellence Monitor (BSEM) Tahun 2012-2014.. Perkembangan Jumlah Nasabah Bank BCA Kantor Cabang Pembantu Sumbersari Bandung... 1.3 Data Jumlah Keluhan Nasabah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Butik Orange Butik Orange merupakan salah satu butik yang terkemuka di Indonesia, khususnya Jakarta. Butik Orange hanya menawarkan produk pakaian wanita. Saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dekade terakhir, kualitas jasa semakin mendapatkan banyak perhatian bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan sebagai alat untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. munculnya berbagai usaha retail di Indonesia tidaklah menjadi suatu fenomena yang

BAB I PENDAHULUAN. munculnya berbagai usaha retail di Indonesia tidaklah menjadi suatu fenomena yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini persaingan diantara perusahaan semakin hebat, munculnya berbagai usaha retail di Indonesia tidaklah menjadi suatu fenomena yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bengkel Paten Ban di daerah Daan Mogot Km 10 No.48. Waktu penelitian dimulai pada tanggal 5

Lebih terperinci

tertinggi berdasarkan susunan hirarki yang dikembangkan. Perhitungan yang pengolahan dan penilaian analisis data untuk mengetahui faktor-faktor yang

tertinggi berdasarkan susunan hirarki yang dikembangkan. Perhitungan yang pengolahan dan penilaian analisis data untuk mengetahui faktor-faktor yang 80 BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan dalam bab sebelumnya, maka dapat ditentukan faktor dan sub faktor yang memiliki prioritas tertinggi berdasarkan susunan hirarki

Lebih terperinci

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar 37 III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan menjawab hipotesis penelitian yang diajukan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan menjawab hipotesis penelitian yang diajukan. 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan disajikan gambaran data penelitian yang didapat dari hasil jawaban responden, proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data tersebut.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu aspek mendasar yang perlu dipahami oleh Perum Perhutani adalah karakter konsumen sebagai pengguna minyak kayu putih hasil produksinya, yaitu kepuasan. Dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 107 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah penulis mempelajari dan menganalisis hasil penelitian tentang pengaruh kualitas Customer Service terhadap kepuasan nasabah Bank BRI Unit X Cabang Cimahi, maka penulis

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya 23 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian Kausal, yaitu hubungan sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

Lebih terperinci

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PELAKU USAHA TERHADAP FASILITAS DAN PELAYANAN DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA (PPSNZJ) ABSTRAK

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PELAKU USAHA TERHADAP FASILITAS DAN PELAYANAN DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA (PPSNZJ) ABSTRAK BULETIN PSP ISSN: 0251-286X Volume 20 No. 1 Edisi Maret 2012 Hal. 1-14 PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PELAKU USAHA TERHADAP FASILITAS DAN PELAYANAN DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan saat ini semakin ketat, sehingga menuntut manajemen perusahaan untuk lebih cermat

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode studi kasus di Bakso Kota Cakman Bogor yang terletak di Jl. Padjajaran No 60 61 Bogor. Bakso Kota Cakman Bogor

Lebih terperinci