TUGAS MAKALAH CLUSTER I CHEMICALS RISK ASSESSMENT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TUGAS MAKALAH CLUSTER I CHEMICALS RISK ASSESSMENT"

Transkripsi

1 TUGAS MAKALAH CLUSTER I CHEMICALS RISK ASSESSMENT Nama : SHIFA DWI KOESUMAHELMI NPM : KELAS: NON-REG / 2012 DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMTKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK

2 BAB I Pendahuluan Risk Assessment adalah metode yang sistematis untuk menentukan apakah suatu kegiatan mempunyai risiko yang dapat membahayakan atau dapat menyebabkan kerugian bagi orang sekitar, sehingga kita dapat menimbangnimbang apakah kita telah mengambil tindakan pencegahan yang cukup atau harus berbuat lebih banyak untuk mencegah kerusakan. Risiko yang dapat diterima adalah rsiko yang dipahami dan ditoleransi biasanya karena biaya atau kesulitan menerapkan penanggulangan yang efektif. Risk Assesment merupakan kunci dalam perencanaan pemulihan bahaya atau bencana. Secara umum, risiko tergantung pada faktor-faktor berikut : Berapa banyak bahan kimia yang hadir dalam media lingkungan (misalnya, tanah, air, udara ), Berapa banyak kontak ( exposure ) seseorang atau reseptor ekologi telah dengan media lingkungan yang terkontaminasi, dan Toksisitas yang melekat pada bahan kimia. Adapun langkah-langkah yang dilkukan untuk memastikan bahan yang digunakan bahaya atau tidak. Ada lima langkah dalam penilaian risiko: 1. Identifikasi bahaya. 2. Tentukan yang mungkin dirugikan dan mengapa 3. Mengevaluasi risiko dan memutuskan tindakan pencegahan 4. Rekam temuan Anda dan menerapkannya 5. Tinjau penilaian Anda dan update jika perlu.

3 BAB II Risk Assessment Concept Penilaian risiko, proses menganalisis dan menafsirkan risiko terdiri dari beberapa kegiatan dasar, yaitu: (1) menentukan ruang lingkup dan metodologi penelitian, (2) mengumpulkan dan menganalisis data, dan (3) menafsirkan hasil analisis risiko. a) Menentukan Ruang Lingkup dan Metodologi Penelitian Langkah pertama dalam melakukan risk assessment adalah mengidentifikasi sistem yang sedang dipertimbangkan bagian sistem yang akan dianalsis dan metode analisis yang akan digunakan. Assessment dapat difokuskan pada area tertentu baik yang tingkat risikonya tidak diketahui maupun yang tingkat risikonya tinggi. Mendefinisikan ruang lingkup dan batasan dapat membantu penghematan biaya. Cara menentukan batasan, ruang lingkup, dan metodologi akan memiliki konsekuensi besar dalam jumlah total usaha yang dihabiskan pada manajemen resiko dan jenis serta kegunaan dari hasil penilaian itu. Atasan dan ruang lingkup harus dipilih dengan cara yang akan memberikan hasil yang jelas, spesifik, dan berguna untuk sistem dan lingkungan. b) Mengumpulkan dan Menganalisis Data Risiko mempunyai banyak perbedaan komponen diantaranya asset, ancaman, kerentanan, perlindungan, konsekuensi, dan kemungkinan. Pemeriksaan mencakup pengumpulan data tentang daerah yang terancam dan mensintesis serta menganalisis informasi agarberguna. Untuk menghindari adanya kemungkinan pengumpulan informasi yang banyak namun hanya sedikit yang dapat dianalisis, maka perlu diambl langkah untuk membatasi pengumpulan informasi dengan cara penyaringan. Sebuah upaya manajemen risiko harus focus ada bidang-bidang yang menghasilkan konsekuensi terbesar bagi suatu organisasi. c) Menafsirkan Hasil Analisis Risiko Penilaian risiko diguakan ntuk mendukung dua fungsi terkait yaiutu penerimaan risiko dan pemilihan biaya control yang hemat. Untuk mencapai fungsi-fungsi tersebut, penilaian risiko harus menghasilkan output yang berarti, yang mencerminkan apa yang benar-benar penting bagi suatu organisasi.

4 BAB III Deskripsi Risk Assessment secara Umum Tujuan: 1. Mengenali Hazard 2. Menurunkan Potential Risk 3. Mengukur dan mengatur kebijaksanaan 4. Menetapkan Tingkatan Risiko( Risk Granding) 5. Memperkirakan Kemungkinan risiko yg terbesar 6. Perbaikan Risiko (Risk Improvement) Mengapa kita perlu risk assessment? Dengan mengetahui risk assessment, kita dapat mengetahui bahaya atau risiko yang dapat ditimbulkan suatu bahan kimia. Karena kesalahan pada engurusan bahan kimia dapat menyebabkan dampak yang sangat merugikan, contoh: dapat menyebabkan kerugian ekonomi, kerusakan laboratorium, kerusakan lingkungan, dan dampak kesehatan bagi manusia dan lingkungan sekitar. Aplikasi risk assessment Sebagai contoh untuk aplikasi risk assessment adalah pada industry makanan. Kita dapat menggunakan risk assessment untuk mengetahui apakah tempat kerja kita tersebut sudah aman atau belum. Kita menggunakan gas LPG yang kemungkinan dapat menyebabkan ledakan, menggunakan alat-alat dapur yang kemungkinan dapat menyebabkan berbagai penyakit dari bahanbahan yang dipakai alat dapur tersebut, kita juga menggunakan bahan-bahan makanan yang dapat menyebabkan racun atau bahaya bagi tubuh seperti alcohol. Kita juga membuang limbah-limbah makanan ke lingkungan luar yang kemungkinan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Dengan mengetahui risk assessment, kita dapat mengetahui kemungkinan risiko atau bahaya-bahya yang mungin terjadi di industry makanan tersebut, dan kita dapat mengukur dan menentukan kebijaksanaan agar risiko-risiko tersebut dapat kita perbaiki atau kita hindari.

5 BAB IV Deskripsi Konsep Risk Assessment 1) Hazard Identification Tujuannya untuk mengidentifikasi jenis efek yang merugikan pada kesehatan yang dapat disebabkan oleh paparan terhadap beberapa bahan yang bersangkutan, dan untuk mengkarakterisasi kualitas dan bobot bukti yang mendukung identifikasi ini. Hazard Identification adalah proses untuk menentukan apakah paparan dapat menyebabkan peningkatan kejadian spesifik efek yang merugikan kesehatan ( misalnya, kanker, cacat lahir ) dan apakah efek yang merugikan kesehatan mungkin terjadi pada manusia. Paparan dapat menghasilkan banyak efekmerugikan yang berbeda pada manusia : penyakit, pembentukan tumor, cacat reproduksi, kematian, atau efek lainnya. Sumber Data: Studi klinis statistik dikendalikan pada manusia memberikan bukti terbaik menghubungkan bahan kimia, untuk efek yang dihasilkan. Namun, studi tersebut sering tidak tersedia karena ada kekhawatiran etis signifikan yang terkait dengan pengujian manusia dari bahaya lingkungan. Studi epidemiologis melibatkan evaluasi statistik dari populasi manusia untuk menguji apakah ada hubungan antara paparan dan efek kesehatan manusia. Keuntungan dari studi ini adalah bahwa mereka melibatkan manusia sedangkan kelemahan mereka hasil dari umumnya tidak memiliki informasi eksposur yang akurat dan kesulitan menggoda efek dari beberapa stress Ketika data dari penelitian pada manusia tidak tersedia, data dari studi hewan ( tikus, tikus, kelinci, monyet, anjing, dll) yang diandalkan untuk menarik kesimpulan tentang potensi bahaya bagi manusia. Penelitian pada hewan dapat dirancang, dikontrol, dan dilakukan untuk mengatasi kesenjangan dalam pengetahuan tertentu, tetapi ada ketidakpastian yang terkait dengan ekstrapolasi hasil dari subyek hewan ke manusia. Komponen kunci dari Hazard Identification: Berbagai macam penelitian dan analisis yang digunakan untuk mendukung analisis identifikasi bahaya. Toxicokinetics mempertimbangkan bagaimana tubuh menyerap, mendistribusikan, memetabolisme, dan menghilangkan bahan kimia tertentu. Toxicodynamics fokus pada dampak bahwa bahan kimia terhadap tubuh manusia. Model didasarkan pada studi ini dapat

6 menggambarkan mekanisme yang suatu bahan kimia yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia, sehingga memberikan wawasan ke dalam kemungkinan efek bahan kimia. 2) Dose-Efect Assssment Hubungan dosis-respons menjelaskan bagaimana kemungkinan dan keparahan efek yang merugikan kesehatan ( tanggapan ) yang berkaitan dengan jumlah dan kondisi paparan agen ( dosis yang diberikan). Biasanya, dengan meningkatnya dosis, respon juga meningkat. Pada dosis rendah mungkin tidak ada respon. Pada beberapa tingkat dosis tanggapan mulai terjadi di sebagian kecil dari populasi penelitian atau pada tingkat probabilitas rendah. Kedua dosis di mana respon mulai muncul dan tingkat di mana diberikan peningkatan dosis bisa bervariasi antara polutan yang berbeda, individu, rute paparan, dll Bentuk hubungan dosis-respons tergantung pada agen, jenis respon ( tumor, kejadian penyakit, kematian, dll ), dan subjek percobaan ( manusia, hewan ) yang bersangkutan. Sebagai contoh, mungkin ada satu hubungan untuk respon seperti ' berat badan ' dan hubungan yang berbeda untuk respon lain seperti ' kematian '. Karena tidak praktis untuk mempelajari semua hubungan yang mungkin untuk semua tanggapan mungkin, penelitian toksisitas biasanya berfokus pada pengujian untuk sejumlah efek samping. Setelah mempertimbangkan semua studi yang tersedia, respon ( efek samping ), atau ukuran respon yang mengarah ke efek buruk ( dikenal sebagai ' pendahulu ' untuk efek ), yang terjadi pada dosis terendah dipilih sebagai efek penting untuk risiko penilaian. Asumsi yang mendasarinya adalah bahwa jika efek kritis dicegah, maka tidak ada efek lain yang akan terjadi. Seperti dengan identifikasi bahaya, sering ada kurangnya data dosisrespons yang tersedia untuk subyek manusia. Bila data yang tersedia, mereka sering hanya mencakup sebagian dari berbagai kemungkinan hubungan dosis - respon, dalam hal ini beberapa ekstrapolasi harus dilakukan dalam rangka untuk meramalkan kemungkinan untuk dosis tingkat yang lebih rendah dari kisaran data yang diperoleh dari studi ilmiah. Seperti identifikasi bahaya studi hewan sering dilakukan untuk menambah data yang tersedia. Studi ini menggunakan subyek hewan penggunaan desain studi untuk mengontrol jumlah dan komposisi ( umur, jenis kelamin, spesies ) dari subjek tes, tingkat dosis diuji, dan pengukuran tanggapan khusus. Penilaian dosis-respons adalah proses dua langkah. Langkah pertama adalah penilaian dari semua data yang tersedia atau dapat dikumpulkan melalui eksperimen, dalam rangka untuk mendokumentasikan hubungan

7 dosis-respons ( s ) selama rentang dosis yang diamati (yaitu, dosis yang dilaporkan dalam data yang dikumpulkan ). Namun, seringkali ini berbagai observasi mungkin tidak termasuk data yang memadai untuk mengidentifikasi dosis di mana efek samping tidak diamati ( yaitu, dosis yang cukup rendah untuk mencegah efek ) dalam populasi manusia. Langkah kedua terdiri dari ekstrapolasi untuk memperkirakan risiko (mungkin dari efek buruk ) di luar jangkauan lebih rendah dari data yang diamati tersedia dalam rangka untuk membuat kesimpulan tentang daerah kritis di mana tingkat dosis mulai menimbulkan dampak buruk pada populasi manusia. Dasar Perhitungan Dosis - Respon & Konsep A- Adverse - Effect No- Observed Tingkat ( NOAEL ) adalah tingkat eksposur tertinggi di mana tidak ada statistik atau biologis yang signifikan peningkatan terlihat pada frekuensi atau keparahan efek samping antara populasi terpapar dan populasi kontrol yang sesuai. Dalam sebuah percobaan dengan beberapa NOAELs, fokus regulasi biasanya di satu tertinggi, yang mengarah ke penggunaan umum dari istilah NOAEL sebagai yang tertinggi dosis eksperimen ditentukan tanpa efek samping statistik atau biologis yang signifikan. Dalam kasus-kasus di mana NOAEL belum terbukti secara eksperimental, istilah " terendah - diamati - buruk - efek tingkat ( LOAEL ) " yang digunakan, yang ini adalah dosis terendah diuji. Pemodelan matematika, yang dapat menggabungkan lebih dari satu tingkat efek (yaitu, mengevaluasi data lebih dari NOAEL tunggal atau LOAEL ), kadang-kadang digunakan untuk mengembangkan alternatif untuk NOAEL dikenal sebagai benchmark Dosis ( BMD ) atau Tolok Ukur Batas Dosis rendah kepercayaan ( BMDL ). Dalam mengembangkan BMDL, perubahan yang telah ditetapkan dalam tingkat respons dari efek buruk ( disebut respon benchmark atau BMR, umumnya dalam kisaran 1 sampai 10 % tergantung pada kekuatan studi toksisitas ) dipilih, dan BMDL adalah statistik batas kepercayaan yang lebih rendah pada dosis yang menghasilkan respon yang dipilih. Ketika pendekatan non - linear diterapkan, LOAEL, NOAEL, atau BMDL digunakan sebagai titik tolak untuk ekstrapolasi dosis yang lebih rendah. Referensi dosis ( RfD ) adalah dosis oral atau dermal berasal dari NOAEL, LOAEL atau BMDL dengan aplikasi umumnya order- of-besarnya faktor ketidakpastian ( UFs ). Faktor-faktor ketidakpastian ini

8 memperhitungkan variabilitas dan ketidakpastian yang tercermin dalam kemungkinan perbedaan antara uji hewan dan manusia ( umumnya 10 kali lipat atau 10x ) dan variabilitas dalam populasi manusia ( umumnya lain 10x ) ; the UFs dikalikan bersama-sama : 10 x 10 = 100x. Jika LOAEL yang digunakan, faktor ketidakpastian lain, umumnya 10x, juga digunakan. Dengan tidak adanya data kunci toksisitas ( durasi atau efek utama ), faktor ketidakpastian tambahan ( s ) juga dapat digunakan. Kadang-kadang UF parsial diterapkan bukan nilai default dari 10x, dan nilai ini bisa kurang dari atau lebih besar dari default. Seringkali nilai parsial adalah ½ satuan log ( akar kuadrat dari 10 ) atau 3,16 ( dibulatkan menjadi 3 kali lipat dalam penilaian risiko ). Perhatikan, bahwa ketika dua UFs berasal dari ½ log unit dikalikan bersama-sama ( 3 x 3 ) hasilnya adalah 10 ( sama dengan penuh UF dari mana dua faktor parsial berasal ). Dengan demikian, RfD ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut : RfD = NOAEL ( atau LOAEL atau BMDL ) / UFs Secara umum, RfD didefinisikan sebagai perkiraan ( dengan ketidakpastian mencakup mungkin urutan besarnya ) dari paparan lisan setiap hari untuk populasi manusia ( termasuk kelompok sensitif, seperti penderita asma, atau tahap kehidupan, seperti anak-anak atau orang tua ) yang kemungkinan akan tanpa risiko yang cukup besar dari efek merusak selama seumur hidup. The RfD umumnya dinyatakan dalam satuan miligram per kilogram berat badan per hari : mg / kg / hari. Risiko Kanker = Paparan x Slope Factor Risiko kanker total dihitung dengan menambahkan risiko kanker individu untuk setiap polutan di setiap jalur perhatian ( yaitu, mengisap, menelan, dan dermal penyerapan ), kemudian menjumlahkan risiko untuk semua jalur. 3) Expossure Assessment Paparan penilaian adalah proses mengukur atau memperkirakan besarnya, frekuensi, dan durasi paparan agen di lingkungan, atau memperkirakan eksposur masa depan. Penilaian paparan mencakup beberapa diskusi tentang ukuran, sifat, dan jenis populasi manusia terkena paparan, serta diskusi tentang ketidakpastian dalam informasi. Exposure dapat diukur secara langsung, tetapi lebih umum diperkirakan tidak langsung melalui pertimbangan konsentrasi dalam lingkungan, pertimbangan model transportasi kimia dan nasib di lingkungan, dan perkiraan asupan manusia dari waktu ke waktu.

9 Sebenarnya ada berbagai eksposur yang dialami oleh individu. Beberapa individu mungkin memiliki tingkat tinggi kontak untuk jangka waktu yang panjang ( misalnya pekerja pabrik terpapar agen pada pekerjaan ). Orang lain mungkin memiliki tingkat lebih rendah dari kontak untuk jangka pendek (misalnya orang menggunakan situs rekreasi melawan arah angin dari pabrik ). Kebijakan untuk penilaian eksposur memerlukan pertimbangan dari berbagai tingkat eksposur. Dua skenario umum untuk kemungkinan eksposur " Tendensi Sentral " dan " High End ". " Tendensi Sentral " paparan adalah perkiraan rata-rata dialami oleh penduduk yang terkena bencana, berdasarkan jumlah agen yang hadir dalam lingkungan dan frekuensi dan durasi paparan. " High End " paparan adalah dosis tertinggi diperkirakan akan dialami oleh beberapa individu, umumnya dinyatakan sebagai kurang lebih sama dengan 90 kategori paparan persentil untuk individu. 4) Risk Characterization Karakterisasi risiko menyampaikan penilaian risiko sebagai sifat dan ada tidaknya risiko, bersama dengan informasi tentang bagaimana risiko dinilai, di mana asumsi dan ketidakpastian masih ada, dan di mana pilihanpilihan kebijakan perlu dibuat. Karakterisasi risiko terjadi di kedua penilaian risiko kesehatan manusia dan penilaian risiko ekologis. Dalam prakteknya, setiap komponen penilaian risiko ( misalnya penilaian bahaya, penilaian dosis-respons, penilaian paparan ) memiliki karakterisasi risiko individu ditulis untuk meneruskan temuan kunci, asumsi, keterbatasan, dan ketidakpastian. Himpunan ini memberikan dasar informasi untuk menulis suatu analisa karakterisasi risiko integratif. Prinsip Melakukan Karakterisasi Risiko Sebuah karakterisasi risiko yang baik akan menyajikan kembali lingkup penilaian, hasil mengungkapkan dengan jelas, mengartikulasikan asumsi utama dan ketidakpastian, mengidentifikasi interpretasi alternatif yang masuk akal, dan kesimpulan ilmiah terpisah dari penilaian kebijakan.

10 BAB V Studi Kasus Studi kasus pada bahan kimia ethanol Studi pada manusia Konsumsi etanol, minuman yang dikenal untuk menghasilkan gejala keracunan (misalnya mengantuk, hilang konsentrasi ). Namun, tidak ada bukti bahwa efek tersebut dapat diproduksi oleh pemaparan melalui kulit. Dalam bentuk bedah biocidally aktif ( % etanol dalam air ), ada sejarah aplikasi dermal etanol sebagai antiseptik tanpa mempedulikan iritasi kulit. Demikian pula, sejumlah besar etanol digunakan dalam berbagai kosmetik, perawatan pribadi dan produk pembersih rumah tangga. Kontak langsung etanol cairan pada mata manusia menyebabkan sensasi langsung terbakar dan menyengat, disertai dengan penutupan refleks mata. Studi pada hewan

11 Dalam studi inhalasi akut, etanol telah menunjukkan urutan rendah toksisitas akut. Nilai LC50 tidak dicapai pada eksposur hingga ppm selama 60 menit dalam studi di CD-1 tikus (Moser, 1985). Tikus dalam penelitian ini mengalami ataksia moderat, yang terbalik setelah lebih dari 4 jam pemulihan periode di semua tingkat eksposur. Tidak ada Toksisitas kulit akut dilaporkan dalam sebuah penelitian pada kelinci, LDL0 = mg / kg (Monick, 1968) dan meskipun studi ini tidak eksperimental kuat, hasilnya adalah konsisten dengan temuan bahwa serapan etanol melalui kulit tidak ada. Data yang tersedia dari studi hewan menunjukkan bahwa etanol cukup mengiritasi mata. Data terbaru menunjukkan bahwa, ketika dinilai dalam OECD 405 studi, hanya kemerahan ringan.

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #3 Genap 2015/2016. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #3 Genap 2015/2016. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #3 Definisi 2 Risiko: Ukuran dari probabilitas/kemungkinan. Penilaian Kuantitatif Risiko (Penilaian Risiko): Perkiraan risiko untuk berbagai fenomena lingkungan. Contoh: risiko dari badai, banjir,

Lebih terperinci

Lembar data keselamatan

Lembar data keselamatan PT. International Paint Indonesia Lembar data keselamatan CBL549 INTERLAC 549 SIGNAL GREEN No Versi 1 Tanggal revisi 11/27/13 1. Identifikasi produk dan perusahaan 1.1. Pengidentifikasi produk INTERLAC

Lebih terperinci

UJI TOKSISITAS AKUT (LD50)

UJI TOKSISITAS AKUT (LD50) UJI TOKSISITAS AKUT (LD50) 1. Tujuan percobaan Adapun tujuan yang diharapkan dalam praktikum ini adalah : a. Untuk mengetahui dosis suatu obat yang menimbulkan kematian 50% dari hewan percobaan. b. Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di

BAB I PENDAHULUAN. Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu dipelihara

Lebih terperinci

Environmental Health Risk Assessment

Environmental Health Risk Assessment Environmental Health Risk Assessment Aria Gusti Study Programme of Public Health Sciences, Medical Faculty, Andalas University Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) Aria Gusti Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

Perkembangan pengujian toksisitas akut oral

Perkembangan pengujian toksisitas akut oral Perkembangan pengujian toksisitas akut oral Oleh : Katharina Oginawati 1) dan Toro Adriantoro 2) 1) Institut Teknologi Bandung 2) Pusat Penelitian dan Pengembangan Laboratorium Kualitas Lingkungan PP 101

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

TOKSIKOMETRIK. Studi yang mempelajari dosis dan respon yang dihasilkan. Efek toksik. lethal dosis 50

TOKSIKOMETRIK. Studi yang mempelajari dosis dan respon yang dihasilkan. Efek toksik. lethal dosis 50 TOKSIKOMETRIK TOKSIKOMETRIK Toksikologi erat hubungannya dengan penilaian kuantitatif tentang berat dan kekerapan efek toksik sehubungan dengan terpaparnya mahluk hidup. Sifat spesifik dan efek suatu paparan

Lebih terperinci

1. Relatif cepat dan murah untuk mendeteksi adanya kejadian luar biasa.

1. Relatif cepat dan murah untuk mendeteksi adanya kejadian luar biasa. JENIS DESAIN PENELITIAN 1. Cross-Sectional Survey cross sectional ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika kolerasi antara faktorfaktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang penting dalam peningkatan produksi pertanian.

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang penting dalam peningkatan produksi pertanian. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap hasil pertanian berupa buah dan sayur semakin tinggi sejalan dengan pertambahan penduduk. Untuk mengantisipasi kebutuhan tersebut

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. penting bagi kehidupan manusia. Proses metabolisme dalam tubuh tidak akan dapat

BAB 1 : PENDAHULUAN. penting bagi kehidupan manusia. Proses metabolisme dalam tubuh tidak akan dapat BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara merupakan komponen lingkungan yang memiliki peranan sangat penting bagi kehidupan manusia. Proses metabolisme dalam tubuh tidak akan dapat berlangsung tanpa

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/6 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Paliogen* Blue L 6385 Penggunaan: Colorants for the Paints, lacquers and varnishes industry Perusahaan: PT BASF Indonesia

Lebih terperinci

Analisis Hayati UJI TOKSISITAS. Oleh : Dr. Harmita

Analisis Hayati UJI TOKSISITAS. Oleh : Dr. Harmita Analisis Hayati UJI TOKSISITAS Oleh : Dr. Harmita Pendahuluan Sebelum percobaan toksisitas dilakukan sebaiknya telah ada data mengenai identifikasi, sifat obat dan rencana penggunaannya Pengujian toksisitas

Lebih terperinci

Lembar data keselamatan

Lembar data keselamatan PT. International Paint Indonesia Lembar data keselamatan JAA017 INTERTUF 16 ALUMINIUM No Versi 1 Tanggal revisi 11/27/13 1. Identifikasi produk dan perusahaan 1.1. Pengidentifikasi produk INTERTUF 16

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai

TINJAUAN PUSTAKA. manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai TINJAUAN PUSTAKA Pencemaran Pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain kedalam lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga

Lebih terperinci

KLB KERACUNAN PANGAN

KLB KERACUNAN PANGAN STRATEGI PENANGGULANGAN KLB KERACUNAN PANGAN BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari BAHAN BERBAHAYA BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA Roy Sparringa dan Winiati P. Rahayu Agenda presentasi

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Peraturan Pemerintah No 66 Tahun 2014 pada pasal 1 ayat 9 yang menyatakan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Peraturan Pemerintah No 66 Tahun 2014 pada pasal 1 ayat 9 yang menyatakan 1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang undang No 36 tahun 2009 tentang kesehatan mengamanatkan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan C00497 MARINE FILLING SPHERES Penggunaan: bahan kosmetik Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra

Lebih terperinci

Lembar data keselamatan

Lembar data keselamatan PT. International Paint Indonesia Lembar data keselamatan tha131 INTERLINE 925 GREEN PART B No Versi 1 Tanggal revisi 11/28/13 1. Identifikasi produk dan perusahaan 1.1. Pengidentifikasi produk INTERLINE

Lebih terperinci

OVERVIEW KONSEP HAZARD, RISK AND CONTROL PERTEMUAN 1 FIERDANIA YUSVITA PRODI KESEHATAN MASYARAKAT, FIKES UEU

OVERVIEW KONSEP HAZARD, RISK AND CONTROL PERTEMUAN 1 FIERDANIA YUSVITA PRODI KESEHATAN MASYARAKAT, FIKES UEU OVERVIEW KONSEP HAZARD, RISK AND CONTROL PERTEMUAN 1 FIERDANIA YUSVITA PRODI KESEHATAN MASYARAKAT, FIKES UEU VISI DAN MISI UNIVERSITAS ESA UNGGUL Materi Sebelum UTS Overview konsep hazard, risk dan control

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/6 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Loxanol PL 5825 Penggunaan: Bahan kimia digunakan di sintesa dan atau formulasi di industri Perusahaan: PT BASF Indonesia

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/5 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Covi-ox T-50 C Penggunaan: antioksidan, dietary supplement, bahan kosmetik Perusahaan: PT BASF Indonesia Plaza GRI,

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/6 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Paliogen Red Violet K 5411 Penggunaan: pewarna untuk industri plastik Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower,

Lebih terperinci

Pengertian Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia yang memiliki sifat reaktif dan atau sensitif terhadap

Pengertian Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia yang memiliki sifat reaktif dan atau sensitif terhadap Pengertian Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia yang memiliki sifat reaktif dan atau sensitif terhadap perubahan/kondisi lingkungan yang dengan sifatnya tersebut dapat

Lebih terperinci

Material Safety Data Sheet MAXFORCE Forte Gel0,05 20X(4X30GR) BOX 4 Nopember 2012

Material Safety Data Sheet MAXFORCE Forte Gel0,05 20X(4X30GR) BOX 4 Nopember 2012 1. Identifikasi produk dan perusahaan Nama Produk: Maxforce Forte Gel0,05 Alamat Perusahaan: Environmental Science Division Mid Plaza I lt. 14 Jl. Jend. Sudirman Kav.10-11, Jakarta 10220 P.O. Box 2507

Lebih terperinci

Material Safety Data Sheet (MSDS) Benzena BAGIAN 1: KIMIA IDENTIFIKASI PRODUK DAN PERUSAHAAN

Material Safety Data Sheet (MSDS) Benzena BAGIAN 1: KIMIA IDENTIFIKASI PRODUK DAN PERUSAHAAN Material Safety Data Sheet (MSDS) Benzena BAGIAN 1: KIMIA IDENTIFIKASI PRODUK DAN PERUSAHAAN Nama produk : Benzene Kode di katalog : SLB1564, SLB3055, SLB2881 CAS # :71-43-2 RTECS : CY1400000 TSCA : TSCA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam percobaan ini mengunakan metoda spektrometri yang pengukuran secara kuantitatif. Namun percobaan ini tidak jauh berbeda dengan percobaan sebelumnya karena percobaan

Lebih terperinci

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang Nama Kimia : Glyphosate Isopropylammonium 490 g/l : Kenfosat 490 SL : N-(fosfonometil)

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/9 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Eupolen PE Blue 69-2005 Penggunaan: pewarna untuk industri plastik Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th

Lebih terperinci

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk : Imidacloprid 10% Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang : Kimida 10 WP Nama Kimia : (E)-1-(6-chloro-3-pyridylmethyl)-N-nitroimidazolidin-2-

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Mearlmica SV Penggunaan: bahan kosmetik Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra World 1 Jakarta,

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HIRARC (STUDI KASUS PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA UNIT SEMARANG)

ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HIRARC (STUDI KASUS PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA UNIT SEMARANG) ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HIRARC (STUDI KASUS PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA UNIT SEMARANG) Rani Rumita *, Susatyo Nugroho W.P., Sari Veronica Jantitya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nitrogen, 20% Oksigen, 0,93% Argon, 0,03% Karbon Dioksida (CO 2 ), dan

BAB I PENDAHULUAN. Nitrogen, 20% Oksigen, 0,93% Argon, 0,03% Karbon Dioksida (CO 2 ), dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Udara merupakan bagian sangat penting bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di bumi. Udara merupakan campuran dari gas, yang terdiri dari sekitar 78 % Nitrogen, 20% Oksigen,

Lebih terperinci

BIOLOGICAL HAZARD. Hazard : Bahaya atau resiko Tidak semua toksik hazard Terdiri dari bentuk-bentuk yang bervariasi dari energi dan sumbersumber

BIOLOGICAL HAZARD. Hazard : Bahaya atau resiko Tidak semua toksik hazard Terdiri dari bentuk-bentuk yang bervariasi dari energi dan sumbersumber BIOLOGICAL HAZARD Toksisitas (daya racun) : Sifat dari bahan sifat biologis, sifat fisik, ekstrinsik Fungsi sejumlah material (bahan) Kemampuan dari bahan untuk melukai (injury) organisme hidup lainnya

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan pembangunan di berbagai bidang yang semakin meningkat apabila tidak disertai oleh upaya pengelolaan lingkungan yang baik, maka dapat mengakibatkan terjadinya

Lebih terperinci

PEDOMAN PENANGGULANGAN KEDARURATAN AKIBAT KECELAKAAN B3 DAN LIMBAH B3

PEDOMAN PENANGGULANGAN KEDARURATAN AKIBAT KECELAKAAN B3 DAN LIMBAH B3 PEDOMAN PENANGGULANGAN KEDARURATAN AKIBAT KECELAKAAN B3 DAN LIMBAH B3 Disampaikan pada tanggal 23 November 2017 DIREKTORAT PEMULIHAN KONTAMINASI DAN TANGGAP DARURAT LIMBAH B3 DIRJEN PENGELOLAAN SAMPAH,

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Basacid Red 495 liquid Penggunaan: Pewarna untuk penggunaan industri Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN SISTEM HARMONISASI GLOBAL KLASIFIKASI DAN LABEL PADA BAHAN KIMIA

DAFTAR LAMPIRAN SISTEM HARMONISASI GLOBAL KLASIFIKASI DAN LABEL PADA BAHAN KIMIA 10 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/M-IND/PER/4/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 87/M-IND/PER/9/2009 TENTANG SISTEM HARMONISASI GLOBAL

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/9 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Joncryl Wax 4 Penggunaan: polimer untuk tinta, pernis atau coating Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/6 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Cloisonne Nu-Antique Gold 222CB Penggunaan: bahan kosmetik Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor,

Lebih terperinci

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang Nama Kimia : Lambda-cyhalothrin 25 g/l : Taekwando 25 EC : (S)-α-cyano-3-phenoxybenzyl

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Rheovis PE 1330 Penggunaan: 'Thickener' Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra World 1 Jakarta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2000 di New Zealand terjadi keracunan sekunder akibat penggunaan brodifakum untuk membasmi hama tikus. Berdasarkan penelitian "Laboratory and Field Studies

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Irgalite Orange K 2925 Penggunaan: komponen pewarna Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra

Lebih terperinci

PT. TRIDOMAIN CHEMICALS Jl. Raya Merak Km. 117 Desa Gerem Kec. Grogol Cilegon Banten 42438, INDONESIA Telp. (0254) , Fax.

PT. TRIDOMAIN CHEMICALS Jl. Raya Merak Km. 117 Desa Gerem Kec. Grogol Cilegon Banten 42438, INDONESIA Telp. (0254) , Fax. Jl. Raya Merak Km. 7 Desa Gerem Kec. Grogol Cilegon Telp. (0254) 570-42, Fax. (0254) 57-458 0 April 2007 7 November 204 PAGE OF 6 BAGIAN- : IDENTIFIKASI PERUSAHAAN DAN PRODUK KIMIA Nama produk Kimia :

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/9 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Orasol Red 365 Penggunaan: Pewarna untuk penggunaan industri Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor,

Lebih terperinci

CHECKLIST KEGAWATDARURATAN RUMAH SAKIT. Belum Terlaksana

CHECKLIST KEGAWATDARURATAN RUMAH SAKIT. Belum Terlaksana 126 Lampiran 1 CHECKLIST KEGAWATDARURATAN RUMAH SAKIT A. Komando dan Kontrol 1. Mengaktifkan kelompok komando insiden rumah sakit. 2. Menentukan pusat komando rumah sakit. 3. Menunjuk penanggungjawab manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. monoksida, atau produk dan efek lainnya (Badan Standar Nasional, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. monoksida, atau produk dan efek lainnya (Badan Standar Nasional, 2000). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebakaran merupakan kejadian timbulnya api yang tidak diinginkan atau api yang tidak pada tempatnya, di mana kejadian tersebut terbentuk oleh tiga unsur yaitu unsur

Lebih terperinci

TANGGAP DARURAT BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) Direktorat Pengelolaan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

TANGGAP DARURAT BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) Direktorat Pengelolaan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan TANGGAP DARURAT BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) Direktorat Pengelolaan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2017 1 Lepasnya 40 metrik ton methyl isocyanate ke udara dari pabrik Union Carbide

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. banyak efek buruk bagi kehidupan dan lingkungan hidup manusia. Kegiatan

PENDAHULUAN. banyak efek buruk bagi kehidupan dan lingkungan hidup manusia. Kegiatan PENDAHULUAN Latar Belakang Aktivitas kehidupan manusia yang sangat tinggi telah menimbulkan banyak efek buruk bagi kehidupan dan lingkungan hidup manusia. Kegiatan pembangunan, terutama di sektor industri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyelenggaraan Makanan Penyelenggaraan makanan merupakan suatu kegiatan atau proses menyediakan makanan dalam jumlah yang banyak atau dalam jumlah yang besar. Pada institusi

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/9 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Dispex AA 4141 Penggunaan: Polimer, aditif untuk tinta, pernis atau coating, dispersing agent Perusahaan: PT BASF Indonesia

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan FoamStar ED 2523 Penggunaan: Raw material coating untuk penggunaan di industri atau profesional, aditif untuk tinta,

Lebih terperinci

Paparan Pestisida. Dan Keselamatan Kerja

Paparan Pestisida. Dan Keselamatan Kerja Paparan Pestisida Peranan CropLife Indonesia Dalam Meminimalkan Pemalsuan Pestisida Dan Keselamatan Kerja CROPLIFE INDONESIA - vegimpact Deddy Djuniadi Executive Director CropLife Indonesia 19 Juni 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Uji toksisitas adalah uji untuk mendeteksi efek toksik suatu zat pada sistem biologi, dan untuk memperoleh data dosis-respon yang khas dari sediaan uji. Data yang diperoleh

Lebih terperinci

MITIGASI RISIKO KEAMANAN SISTEM INFORMASI

MITIGASI RISIKO KEAMANAN SISTEM INFORMASI MITIGASI RISIKO KEAMANAN SISTEM INFORMASI Pengertian Risiko Sesuatu yang buruk (tidak diinginkan), baik yang sudah diperhitungkan maupun yang belum diperhitungkan, yang merupakan suatu akibat dari suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa jenis makan yang kita konsumsi, boraks sering digunakan dalam campuran

BAB I PENDAHULUAN. beberapa jenis makan yang kita konsumsi, boraks sering digunakan dalam campuran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir- akhir ini sering dibicarakan tentang boraks yang terdapat pada beberapa jenis makan yang kita konsumsi, boraks sering digunakan dalam campuran beberapa bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terutama pada masa pertumbuhan anak-anak. Upaya utama dalam pemeliharaan

BAB I PENDAHULUAN. Terutama pada masa pertumbuhan anak-anak. Upaya utama dalam pemeliharaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang sangat penting bagi kita semua. Terutama pada masa pertumbuhan anak-anak. Upaya utama dalam pemeliharaan kesehatan gigi

Lebih terperinci

PENGANTAR TOKSIKOLOGI INDUSTRI Pengertian Toksikologi merupakan ilmu yang mempelajari pengaruh merugikan suatu zat/bahan kimia pada organisme hidup atau ilmu tentang racun. Bahan toksik atau racun adalah

Lebih terperinci

SELENIUM ASPARTAT SELENIUM ASPRATATE

SELENIUM ASPARTAT SELENIUM ASPRATATE SELENIUM ASPARTAT SELENIUM ASPRATATE 1. N a m a Golongan Mineral Sinonim/Nama Dagang (1,2) Tidak tersedia. Selenium aspartat merupakan komposisi dari sodium selenite, l-aspartic acid, dan protein sayur

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Joncryl U 4180 Penggunaan: Binder, industrial chemicals Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Laroflex MP 25 Penggunaan: Raw material coating untuk aplikasi industri Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower,

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Efka PL 5642 Penggunaan: softener Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra World 1 Jakarta,

Lebih terperinci

LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN Menurut peraturan ( UE ) no.1907/2006

LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN Menurut peraturan ( UE ) no.1907/2006 Bagian 1 Identitas Bahan dan Perusahaan 1.1 Mengidentifikasi Produk Nama Produk : Sinonim : Dihidrogen Oksida, Deionized water, Aqua, Aquadestilata No. CAS : 7732-18-5 Kode HS : 2853 90 10 Kode Produk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pewarna sintesis yang digunakan dalam makanan adalah aman. bahan yang diwarnai berwarna merah. Penyalahgunaan Rhodamine B pada

BAB 1 PENDAHULUAN. pewarna sintesis yang digunakan dalam makanan adalah aman. bahan yang diwarnai berwarna merah. Penyalahgunaan Rhodamine B pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini bahan kimia tak lagi menjadi bahan asing yang beredar di masyarakat luas dalam bentuk bahan kimia mentah ataupun dalam bentuk obat-obatan. Zat pewarna makanan

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/9 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan FoamStar ST 2454 Penggunaan: 'defoamer' Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra World 1 Jakarta,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NO.KEP. 187/MEN/1999 TENTANG PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA R.I.

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NO.KEP. 187/MEN/1999 TENTANG PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA R.I. KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NO.KEP. 187/MEN/1999 TENTANG PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA R.I. Menimbang a. bahwa kegiatan industri yang mengolah, menyimpan,

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan FoamStar ED 2521 Penggunaan: 'defoamer' Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra World 1 Jakarta,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai daerah penghasilan furniture dari bahan baku kayu. Loebis dan

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai daerah penghasilan furniture dari bahan baku kayu. Loebis dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan menjadi masalah utama baik di pedesaan maupun di perkotaan. Khususnya di negara berkembang pencemaran udara yang disebabkan adanya aktivitas dari

Lebih terperinci

Ringkasan Uji Toksisitas Akut. e-assignment

Ringkasan Uji Toksisitas Akut. e-assignment Ringkasan Uji Toksisitas Akut Toksisitas: umum-khusus, tunggalberulang, akut (beda) Minimum LD, No ED LD 50 potensi toksisitas (kelas) Konversi, kapasitas maksimum Aplikasi & makna uji toksisitas akut

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Lumogen Yellow S 0795 Penggunaan: Pewarna untuk penggunaan industri Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th

Lebih terperinci

PT. Kao Indonesia Chemicals

PT. Kao Indonesia Chemicals PT. Kao Indonesia Chemicals RANGKUMAN KESELAMATAN STRATEGI PRODUK GLOBAL EMAL 10P HD Dokumen ini adalah rangkuman komprehensif yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada publik secara umum tentang

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

PROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN PROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH JL. BRIGJEND. SUDIARTO NO. 347 SEMARANG 2014 PROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN A. Pendahuluan

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan ULTRADUR B 4520 UNCOLORED POLYBUTYLENE TEREPHTHALATE Penggunaan: Polimer Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower,

Lebih terperinci

Material Safety Data Sheet (MSDS)

Material Safety Data Sheet (MSDS) Material Safety Data Sheet (MSDS) Bagian 1 IDENTITAS BAHAN DAN PERUSAHAAN (Chemical Product and Company Identification) NAMA PRODUK / NAMA DAGANG PEST SOLUT-ION (Bahan Adjuvant) SINONIM PEST SOLUT-ION

Lebih terperinci

UJI TOKSISITAS KUANTITATIF (Part 1)

UJI TOKSISITAS KUANTITATIF (Part 1) PA PS H 1000 µg/ml MODULE : UJI TOKSISITAS KUANTITATIF (Part 1) EKOTOKSIKOLOGI PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2012 Industrial Waste, Pesticide Toxin Substance Toxicity

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan A00102 HYALUFIX GL Penggunaan: bahan kosmetik Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra World

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dukung bagi mahluk hidup untuk hidup secara optimal (Depkes, 2010). Seiring

BAB I PENDAHULUAN. dukung bagi mahluk hidup untuk hidup secara optimal (Depkes, 2010). Seiring BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Udara adalah komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan yang perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya, sehingga dapat memberikan daya dukung bagi mahluk hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan ikan segar. Menurut Handajani (1994) (dalam Sari, 2011), ikan asin lebih menguntungkan dalam hal kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan ikan segar. Menurut Handajani (1994) (dalam Sari, 2011), ikan asin lebih menguntungkan dalam hal kesehatan. 1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Perkembangan ilmu dan teknologi maka berkembang pula peralatan-peralatan mekanis yang dapat mempercepat dan memperbaiki mutu produknya. Produkproduk perikanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terjadinya penyakit paru kronik (Kurniawidjaja,2010).

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terjadinya penyakit paru kronik (Kurniawidjaja,2010). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Paru-paru merupakan alat ventilasi dalam sistem respirasi bagi tubuh, fungsi kerja paru dapat menurun akibat adanya gangguan pada proses mekanisme faal yang salah satunya

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/6 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan acresin* A 260 UV Penggunaan: Raw material, hanya untuk penggunaan industri Perusahaan: PT BASF Indonesia Plaza GRI,

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/9 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Lanette 16 Penggunaan: aditif spesial untuk industri kimia, bahan kosmetik Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower,

Lebih terperinci

Nama : Irritant. Lambang : Xi. Contoh : NaOH, C 6 H 5 OH, Cl 2. Nama : Harmful. Lambang : Xn

Nama : Irritant. Lambang : Xi. Contoh : NaOH, C 6 H 5 OH, Cl 2. Nama : Harmful. Lambang : Xn Seperti yang telah kita ketahui, bahan-bahan kimia yang biasa terdapat di laboratorium kimia banyak yang bersifat berbahaya bagi manusia maupun bagi lingkungan sekitar. Ada yang bersifat mudah terbakar,

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Gluadin WLM Benz Penggunaan: Produk protein Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra World

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/6 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Magnapearl Exterior CFS 3103 Penggunaan: Colorants for industrial use Perusahaan: PT BASF Indonesia Plaza GRI, 10th

Lebih terperinci

Analisis Risiko Pengolahan Hasil Pertanian

Analisis Risiko Pengolahan Hasil Pertanian Analisis Risiko Pengolahan Hasil Pertanian Tekn. Penanganan dan Pengolahan Hasil Pertanian Mas ud Effendi Risiko Risiko merupakan ketidakpastian (risk is uncertainty) dan kemungkinan terjadinya hasil yang

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/9 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Mearlmica CF Penggunaan: bahan kosmetik Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra World 1 Jakarta,

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN. banyak terdapat ternak sapi adalah di TPA Suwung Denpasar. Sekitar 300 ekor sapi

BAB I PEDAHULUAN. banyak terdapat ternak sapi adalah di TPA Suwung Denpasar. Sekitar 300 ekor sapi BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkurangnya lahan sebagai tempat merumputnya sapi, maka banyak peternak mencari alternatif lain termasuk melepas ternak sapinya di tempat pembuangan sampah

Lebih terperinci

Annual Report 2013 Program Pengkajian dan Penerapan TeknologiLingkungan

Annual Report 2013 Program Pengkajian dan Penerapan TeknologiLingkungan KARAKTERISASI EKSTRAK DAN FRAKSI AKTIF KELUWAK (PANGIUM EDULE REINW) SEBAGAI PEMBASMI KUTU RAMBUT PENGGANTI LINDANANALISIS POTENSI DAMPAK LINGKUNGAN, PRODUKSI DAN PEMANFAATANNYA Amita I. Sitomurni Pusat

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/6 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Dispers* Blue 70-0507 Penggunaan: Pewarna untuk penggunaan industri Perusahaan: PT BASF Indonesia Plaza GRI, 10th &

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Synative ES 2964 Penggunaan: Bahan untuk synlubs dan cairan pengerjaan metal Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank

Lebih terperinci

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006 LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN Tanggal Revisi 07.05.2010 1. Identitas Bahan dan Perusahaan Informasi Produk Penggunaan Bahan / Preparat Bahan baku kosmetik Perusahaan: Merck KGaA * 64271 Darmstadt * Germany

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/9 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Efka PL 5520 Penggunaan: softener Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra World 1 Jakarta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Kristen Maranatha BAB 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan di sekolah menyita waktu terbesar dari aktifitas keseluruhan anak sehari hari, termasuk aktifitas makan. Makanan jajanan di sekolah

Lebih terperinci

Material Safety Data Sheet. : Resin Pinus Oleo

Material Safety Data Sheet. : Resin Pinus Oleo Material Safety Data Sheet Resin Pinus Oleo Bagian 1: Produk Kimia dan Identifikasi Perusahaan Nama Produk : Resin Pinus Oleo Sinonim : Pinus Resin Turpentin Identifikasi Perusahaan : Tradeasia International

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Cetiol SN-1 Penggunaan: bahan kosmetik Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra World 1 Jakarta,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. adalah Timbal (Pb). Timbal merupakan logam berat yang banyak digunakan

PENDAHULUAN. adalah Timbal (Pb). Timbal merupakan logam berat yang banyak digunakan 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pencemaran lingkungan oleh logam berat cukup membahayakan kehidupan. Salah satu logam berbahaya yang menjadi bahan pencemar tersebut adalah Timbal (Pb). Timbal

Lebih terperinci

Bagian Epidemiologi & Biosta s k Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas Padang

Bagian Epidemiologi & Biosta s k Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas Padang Studi Literatur PRINSIP DAN METODE ANALISIS RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN JKMA Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas diterbitkan oleh: Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan tanaman perkebunan secara besar-besaran, maka ikut berkembang pula

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan tanaman perkebunan secara besar-besaran, maka ikut berkembang pula BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karet alam merupakan salah satu komoditi pertanian yang penting, baik untuk lingkup internasional dan teristimewa bagi Indonesia. Di Indonesia karet merupakan salah

Lebih terperinci