BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. permintaan terhadap gandum. Maka untuk melakukan pengukuran terhadap bullwhip

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. permintaan terhadap gandum. Maka untuk melakukan pengukuran terhadap bullwhip"

Transkripsi

1 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Objek Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mengukur bullwhip effect. Untuk dapat melakukannya, harus ditentukan varians dari pemesanan relatif terhadap permintaan seperti pada persamaan 2.5, dalam penelitian ini objek penelitian adalah pemesanan dan permintaan terhadap gandum. Maka untuk melakukan pengukuran terhadap bullwhip effect, diperlukan varians pada pemesanan ditempatkan oleh pengecer ke pabrik relatif terhadap varians dari permintaan yang dihadapi oleh pengecer Pengumpulan Data Pada penelitian ini, materi dikumpulkan melalui : 1. Data sekunder, yaitu data permintaan dan pemesanan terhadap gandum terhitung dari Juni 2001 sampai dengan Agustus Adapun times series data permintaan dan pemesanan tersebut yang diambil dari website Data didapat dengan cara download dari website yang bersangkutan. 2. Studi kepustakaan, yaitu dengan mencari bahan/materi skripsi dari buku-buku ilmiah dan sumber buku bahasa pemrograman yang mendukung program aplikasi ini.

2 Variabel Penelitian Pada penelitian ini, variabel yang diteliti antara lain variabel jumlah permintaan dan pemesanan customer terhadap pembelian suatu barang, dalam hal ini yaitu : permintaan dan pemesanan customer terhadap wheat atau gandum Hipotesis Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah bahwa terdapat hubungan antara besaran lead time dengan besaran bullwhip yang terbentuk Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian memerlukan beberapa asumsi sebagai berikut : 1. Diasumsikan variabel permintaan adalah i.i.d (independent and identically distributed). 2. Permintaan adalah acak dan mengikuti sebuah distribusi normal, dengan kata lain, diasumsikan probabilitas ramalan mengikuti kurva berbentuk lonceng. 3. Urutan kuantitas, Qt, ditentukan oleh kebijakan pengecer terhadap pengisian. Aturan pengisian dari pengecer didefinisikan sebagai variabilitas dalam penempatannya pada pabrik. 4. Lead time pengisian dari pabrik ke pengecer adalah tetap. 5. Pemesanan dapat negatif, yaitu kelebihan persediaan dapat dikembalikan tanpa biaya.

3 67 6. Kami membatasi analisis hanya pada dua tahap dalam supply chain. Skematis dari model dapat ditunjukkan pada gambar Gambar 3.1. Gambar 3.1. Dua Tahap Membuat Pesanan Supply Chain Untuk mengukur bullwhip effect pada supply chain, dirancang delapan skenario sebagai berikut : Dua kebijakan pengisian yaitu periodik dan berkelanjutan, dua teknik peramalan yaitu teknik exponential smoothing dan moving average, serta dua pengukur (estimator) untuk permintaan selama lead time. Skenario ini diringkas dalam Table 3.2. Tabel 3.2. Mengukur Bullwhip Effect Bedasarkan Berbagai Skenario Estimator Rep. Policy Lead time demand forecasting Continues Exponential Smoothing Periodic Exponential Smoothing One-period ahead forecasting Moving Average Moving Average

4 Estimasi Permintaan Selama Lead Time Sebelumnya kami memperkenalkan kebijakan pengisian dan teknik peramalan, sekarang dibedakan dalam dua jenis penduga terhadap permintaan selama lead time. Terdapat dua metode untuk mengkalkulasi ramalan permintaan selama lead time, disimbolkan dengan D t L. Metode penduga pertama, disebut dengan peramalan permintaan lead time (penduga-1), yang dihitung dengan mengambil ramalan dari jumlah permintaan selama lead time, D t L = L j =1 D t+j L, dimana D t+j merepresentasikan j periode ke depan, yang dibuat pada periode t. Metode penduga kedua yang merupakan peramalan satu periode mendatang (penduga-2) dan diperkirakan oleh peramalan permintaan dari satu periode mendatang dan mengalikannya dengan lead time, disimbolkan, D t L = LD t, dimana D t merepresentasikan peramalan permintaan satu periode mendatang, yang dibuat pada periode t. Dalam kenyataannya, rata-rata permintaan selama lead time harus diperkirakan sebagai D L t = LD t, D t dimana adalah ramalan dari periode selanjutnya, yang dibuat pada periode t, dan dapat ditentukan dalam berbagai cara, seperti: exponential smoothing, moving average, long term average, or minimum expected mean squarer error. Dalam konstruksi kedua, lead time secara perkalian explisit, sedangkan pada konstruksi pertama, lead time secara penambahan implisit (see Kim et al. 2006).

5 69 Untuk mendapatkan estimasi standar deviasi dari ramalan kesalahan, digunakan error e 1 t, dimana didefinisikan sebagai sebuah permintaan aktual pada t, dikurangi dengan permintaan yang diramalkan pada periode tersebut, e 1 1 t = D t D t Dibutuhkan untuk menghitung standar variasi dari sampel yang berisi periode terakhir P dari ramalan error. Jika mengira bahwa estimasi error mempunyai nilai ratarata (mean) nol, kemudian menggunakan metode ML (Max-Likelihood), dapat dituliskan sebagai berikut : σ e,t = P i=1 1 e t i P 2 (3.1) Persamaan diatas, hanyalah sebuah ukuran dari keberadaan deviasi pada kesalahan yang diduga untuk periode t. Dibutuhkan untuk mengetahui sebuah estimasi L dari standar deviasi pada periode ramalan error, σ e,t. Estimasi dari standar deviasi pada permintaan menjadi : L σ e,t = L(L+P) P+1 P 1 i=1 (3.2) e t i Skenario Pertama Tinjauan Periodik Moving Average Penduga Pertama Untuk pencapaian titik temu, terdiri dari dua komponen. Pertama, rata-rata persediaan selama lead time, dimana produk merupakan rata-rata permintaan dan lead time. Dapat dipastikan ketika distributor menempatkan pesanan, sistem mempunyai

6 70 persediaan yang cukup untuk mencukupi perkiraan permintaan selama lead time. Komponen kedua adalah safety stock, dimana sejumlah persediaan yang dibutuhkan distributor untuk tetap berada di gudang untuk menjaga lonjakan fluktuasi permintaan selama lead time. Adapun : Yt = L + SS (3.3) t Jika memperhatikan P sebagai rata-rata periode, maka : Yt = μ T + L + SS Yt = X t + SS X t = L+T 1 J =0 D, X t = L+T 1 D J =0. k=1 D i k+j P P Q i = Y t Y t 1 + D t+i Adapun dengan mengabaikan SS : Q i = X t X t I + D t+i = 1 P X t IX i p 1 = D i l + D i + + D i L 2 D i p 1 D i p+l 2 + D i 1 if P L T Then Var Q i = 2 L + T Var D P 2 + Var D + 2 P Cov D i l + D i + + D i L 2 D i p 1 D i p D i p+l 3 D i p+l 2, D i 1 2 L + T Var(D) P 2 Var Q i = P + Var D + 2 P Var(D) + 2(L + T) P 2

7 71 if P < L T Then Var Q i = 2P Var D P 2 + Var D = P Var D Sehingga : Var (Q i ) = 1 + Var (D) 2 + 2(L+T) P P P P L P < L (3.4) Gambar 3.2 menunjukkan lead time, L, jumlah periode yang digunakan untuk peramalan permintaan, P, dan T, tinjuan periode, yang mempengaruhi bullwhip. Gambar 3.2. BE Sebagai Fungsi dari P, L+T untuk Nilai yang Berbeda pada P dan L+T Seperti yang dilihat pada kasus ini, efek tersebut tergantung pada tiga faktor (L, P dan T). Dengan kata lain, mempunyai berbanding lurus L+T dan terbalik dengan P. Gambar sebelumnya menunjukkan hubungan tersebut. Sehingga dapat diamati bahwa

8 72 terjadi pengurangan lead time, ulasan periode dan peningkatan jumlah periode akan mengurangi bullwhip, tetapi efek dari peningkatan atau pengurangan pada bullwhip tidak proposional, seperti yang terlihat pada gambar diatas, sebuah peningkatan pada P akan mendekatkan efek untuk berbagai L+T. Ini berarti peningkatan P memiliki efek lebih pada pengurangan pengeluaran dibandingkan dengan L+T. Dalam kasus ekstrim, jika L+T mendekati nol, meskipun P dalam jumlah kecil tetapi masih memiliki pengaruh yang besar. Hal ini terjadi jika P mendetika tak hingga, berapapun L+T, efeknya akan mendekati satu seperti yang dinginkan Skenario Kedua Tinjauan Periodik Moving Average Penduga Kedua Y t = L + T D i + SS D i = P k=1 D i k P Q i = Y t Y t 1 + D t I + SS Q i = Y t Y t 1 + D t I Q i = L + T D i 1 D i P 1 P + D i 1 Var Q i = L + T 2 L + T P 2 Var D + Var D + P Var D = L+T P + 2 L+T 2 P 2 Var(D) Sehingga : Var Q i = L+T Var (D) P + 2 L+T 2 P 2 (3.5)

9 Seperti yang dapat dilihat pada Gambar 3.3, kasus ini sama dengan kasus sebelumnya, bullwhip effect bergantung pada P, dan L+T. 73 Gambar 3.3. BE Sebagai Fungsi P, L+T untuk Nilai Berbeda P dan L+T Skenario Ketiga Tinjauan Periodik Exponential Smoothing Penduga Pertama X i = L+T 1 j =0 D i+j Y t = X + SS X i = L+T 1 j =0 i k=1 j 1 α(1 α) Q i = Y t + Y t 1 + D t I + SS

10 74 Dengan mengabaikan SS : Q i = Y t + Y t 1 + D t I X i X i 1 = α D i+l 2 1 α D i+l α 2 D i+l α f 1 D i+l j 1 D i 2 1 α D i 3 1 α 2 1 α j 1 D i j 1 Var Q i = Var(X i X i 1 + D i 1 ) Misalkan informasi permintaan tersedia karena data historis, ini bearti t. Sehingga : Var Q i = 2α = 2α + 1 Var (D) 2α α 2 2 α (3.6) Seperti yang terlihat Gambar 3.4, bullwhip effect bergantung pada parameter exponential smoothing. Dengan kata lain, mempunyai relasi langsung dengan α, dapat dilihat pada gambar dibawah. Gambar 3.4. BE Sebagai Fungsi dari Parameter Exponential Smoothing

11 Skenario Kempat Tinjauan Periodik Exponential Smoothing Penduga Kedua 75 Y t = L + T D i + SS Q i = Y t Y t 1 + D t 1 Y t L + T D i + SS Q i = X i X i 1 + D i 1 X i = αb i 1 + (1 α) X i 1 = αd i 1 + (1 α) αd i 2 + (1 α X i 2 ) = = α (1 α) j 1 D j =1 j =1 Q = L + T X i X i 1 + D i 1 Var Q i = Var L + T X i X i 1 + D i 1 = Var = L + T (αd i 1 + (1 α)x i 1 ) (L T)X i 1 + D i 1 = Var = (1 + L + T ) D i 1 α(l T)X i 1 = 1 + L + T 2 Var D i 1 + α 2 L + T 2 Var D i 1 2α L + T I + L + T Cov(D i 1, X i 1 ) Var X i 1 = Var α j =1 j 1 (1 α) D i j 1

12 76 = α 2 Var(D i α D i α 2 D i 3 + = α 2 Var(D i 2 ) (1 α) 2k = k=0 α α 2 Var D i 1 = α 2 α Var(D i 1) Cov(D i l, αd i 2 + α 1 α D i 3 + α(1 α) 2 D i 4 + ) = 0 Jadi : Var Q i = 1 + α L + T 2 Var D i 1 + α3 1 + T 2 Var(D 2 α i 1 ) = Var(D i 1 ) 1 + α L + T 2 α 2 + 2α L + T + α3 1 + T 2 2 α = Var(D i 1 ) 1 + 2α L + T T 2 α 2 2 α Sehingga : Var Q i = 1 + 2α L + T T 2 α 2 Var (D) 2 α (3.7) Dari rumus diatas, dapat dilihat bahwa bullwhip effect adalah fungsi sebagai L+T dan parameter exponential smoothing.

13 77 Gambar 3.5. BE Sebagai Fungsi dari α,l+t untuk Nilai Berbeda α dan L+T Seperti yang terlihat dari Gambar 3.5, efeknya bergantung pada dua faktor yaitu L+T dan α. Dengan kata lain, mempunyai hubungan langsung ke L+T dan α. Pada persamaan tersebut, jika L+T mendekati nol atau α medekati nol, maka bullwhip effect akan cenderung menuju Skenario Kelima Tinjauan Berkelanjutan Moving Average Penduga Pertama Y t = μ L + SS Dengan mengimplikasikan L selain L+T pada persamaan, perhitungannya sama dengan skenario pertama, terlihat juga pada kemiripan kurva seperti yang terlihat pada Gambar 3.6. Sebagai Berikut :

14 78 Var (Q i ) = (L) Var (D) P P P for P L P<L (3.8) Gambar 3.6. BE Sebagai Fungsi dari P,L+T untuk Nilai Berbeda pada P dan L+T Skenario Keenam Tinjauan Berkelanjutan Moving Average Penduga Kedua Y t = μ T + L + SS Var (Q i ) Var (D) = 1 + 2L P + 2L2 P 2 (3.9)

15 79 Gambar 3.7. BE Sebagai Fungsi dari P,L+T untuk Nilai Berbeda pada P dan L+T Dapat dilihat dari Gambar 3.7, lead time lebih berpengaruh pada bullwhip dibandingkan dengan skenario kelima Skenario Ketujuh Tinjauan Berkelanjutan Exponential Smoothing Penduga Pertama Var (Q i ) = 2α = 2α + 1 Var (D) 2α α 2 2 α (3.10) Skenario Kedelapan Tinjauan Berkelanjutan Exponential Smoothing Penduga Kedua Disini diimplementasi L selain L+T pada persamaan. Gambar 3.8 menggambarkan kurva pada skenario ini.

16 80 Akhirnya dimiliki persamaan : Var ((Q i )) = 1 + 2αL + 2L2 α 2 Var (D i ) 2 α (3.11) Gambar 3.8. BE Sebagai Fungsi dari α,l+t untuk Nilai Berbeda pada α dan L+T 3.6. Perancangan Struktur Menu Perancangan menu pada aplikasi ini dilakukan dalam bentuk drop-down menu, dimana stuktur dari perancangan menu dapat terlihat seperti Gambar 3.9.

17 81 Menu Utama File Data View Analysis Quantitative Prediction File New Data View Data Using Exponential Smoothing Using ARCH File Load Data View Chart Continous Review Using GARCH File Update Data Periodic Preview File Save Data Using Moving Average Exit Continous Review Periodic Preview Gambar 3.9. Perancangan Stuktur Menu 3.7. Perancangan Modul Perancangan program pada aplikasi ini terdiri dari beberapa modul antara lain : modul utama, modul file data, modul view, modul analysis quantitative dan modul prediction Modul Menu Utama Pada modul menu utama ini terdapat empat menu, yaitu menu file, menu view, menu analysis quantitative, dan menu prediction. Dimana pada masing-masing menu tersebut memiliki sub-sub menu, dapat dilihat pada perancangan modul diatas. Yaitu pada menu file, memiliki lima sub menu, antara lain : sub menu file new data, sub menu file load data, sub menu file update data, sub menu file save data dan menu file exit.

18 82 Pada awal jalannya program, semua menu nonaktif (disabled) kecuali pada menu utama, submenu file new data, dan sub menu file load data. Gambar 3.10 merupakan diagram alir (flowchart) untuk modul menu utama. Mulai Tidak Tidak Menu Utama Tidak Apakah data sudah ada? Ya Apakah data sudah ada? Apakah data sudah ada? Menu File Data Save Ya Ya Ya Entri Data Load Update Apakah data sudah ada? View data dan view Chart Analysis Quantitative Menu Prediction File New Data File Load Data File File Data File Save Data Ya Hasil analisis parameter, pemodelan, dan grafik Hasil Peramalan Entri Data Load Data Update Data Save Data View data Data Untuk diolah Apakah ingin lanjut menggunakan aplikasi? Tidak Selesai Gambar Diagram Aliran Modul Menu Utama

19 Modul File New Data Ketika hendak melakukan analisis terhadap data, maka user harus melakukan entri data terlebih dahulu melalui modul ini, atau jika user sudah memiliki data dalam bentuk file, maka user dapat melakukan load data, dengan memilih modul load data. Pada modul ini, akan tersedia worksheet sebagai tempat untuk penginputan data. Gambar 3.11 menujukkan diagram alir dari modul file new data. Mulai Input Data Tidak Apakah data sudah selesai di input? Ya Proses data menjadi data aktif Data tersimpan sebai data aktif Selesai Gambar Diagram Alir Modul File New Data

20 Modul Load Data Pada modul load data, user memiliki vasilitas untuk mengolah data yang dimiliki dengan melakukan load file, sehingga user tidak perlu menginput data secara manual. Pada modul ini user akan melakukan load file, dimana file tersebut berbentuk worksheet atau spreadsheet, seperti : file dengan extention.xls,.xlsx atau csv pada open dialog yang muncul. Setelah itu, data pada file tersebut akan dibaca dan datanya disimpan ke dalam suatu variabel sebagai data aktif dalam program. Gambar 3.12 menunjukkan diagram alir untuk modul load data : Mulai Pilih File Baca File Apakah sudah End Of File? Tidak Ya Proses data menjadi data aktif Data tersimpan sebai data aktif Selesai Gambar Diagram Alir Modul File Load Data

21 Modul Update Data Modul ini dapat dijalankan setelah user memasukkan data pada program baik dengan cara entri manual ataupun load dari file. Modul ini berfungsi untuk mengubah data aktif pada program. Gambar 3.13 menunjukkan diagram alir dari modul update data. Mulai Tampilkan data aktif Apakah ingin mengubah data? Ya Baca data baru Tidak Mengubah Data Aktif Tidak Apakah data sudah end of file? Ya Selesai Gambar Diagram Alir Modul File Update Data

22 Modul Save Data Modul ini berfungsi untuk menyimpan data aktif ke suatu file yang didapatkan pada saat user melakukan entri data pada modul file new data, ataupun didapat saat user melakukan load data pada modul file load data. File digunakan sebagai bentuk media penyimpanan dalam program aplikasi ini. Gambar 3.14 menunjukkan bentuk diagram alir dari modul save data sebagai berikut : Mulai Memasukan Nama File untuk Menyimpan data Baca Data Aktif dari Variabel Penampung Apakah Record Sudah End of File? Tidak Ya Tulis ke dalam File Selesai Gambar Diagram Alir Modul File Save Data

23 Modul Analysis Quantitative Modul ini memiliki sub menu using exponential smoothing dan using moving average. Menu analysis quantitative ini berguna untuk perhitungan bullwhip effect yang terbentuk. Sub menu using exponential smoothing, mempunyai sub menu continuous review dan sub menu periodic review. Pada sub ini berfungsi untuk melakukan perhitungan terhadap bullwhip effect dengan menggunakan metode exponential smoothing. Pada sub menu using moving average, mempunyai sub menu continuous review dan sub menu periodic review. Modul ini berfungsi untuk melakukan perhitungan terhadap bullwhip effect menggunakan metode moving average. Pada Gambar 3.15 menunjukkan diagram alir dari modul analysis quantitative.

24 88 Mulai Exponential smoothing Menu Analysis Quantitative Moving average Menu Exponential Smoothing Menu Moving Average Continous Review Periodic Review Continous Review Periodic Review Menu Continous Review Menu Periodic Review Menu Continous Review Menu Periodic Review Melakukan Analisis Quantitatif Melakukan Analisis Quantitatif Melakukan Analisis Quantitatif Melakukan Analisis Quantitatif Melakukan Analisis Quantitatif Melakukan Analisis Quantitatif Selesai Gambar Diagram Alir Menu Analysis Quantitative a. Modul Exponential Smoothing dengan Continuous Review Pada modul ini, melakukan analisis dengan menggunakan metode exponential smoothing dan dengan metode contious review pada kebijakan pengisian persediaannya. Pada menu ini, user dapat memilih estimator yang akan digunakan. Setelah memilih estimator, program akan meminta parameter yang dibutuhkan yang tergantung dari estimator yang dipilih. Diagram alir untuk modul ini terlihat pada Gambar 3.16.

25 89 Mulai Data-data untuk analisis kuantitatif Lead Time Demand Forecasting Menentukan Estimator One Period ahead Forecasting Lead Time Demand Forecasting One Period ahead Forecasting Parameter analisis Analisis kuantitatif Selesai Gambar Diagram Alir Menu Exponential Smoothing dengan Continuous Review b. Modul Exponential Smoothing dengan Periodic Review Modul ini melakukan analisis dengan menggunakan metode exponential smoothing dan dengan metode periodic review pada kebijakan pengisian persediaannya. Pada menu ini, user dapat memilih estimator yang akan digunakan. Setelah memilih estimator, program akan meminta parameter yang

26 dibutuhkan yang tergantung dari estimator yang dipilih. Diagram alir menu ini sama seperti diagram alir menu sebelumnya (Gambar 3.16). 90 c. Modul Moving Average dengan Continuous Review Pada modul ini, melakukan analisis dengan menggunakan metode moving average dan dengan metode continuous review pada kebijakan pengisian persediaannya. Pada menu ini, user dapat memilih estimator yang akan digunakan. Setelah memilih estimator, program akan meminta parameter yang dibutuhkan yang tergantung dari estimator yang dipilih. Diagram alir menu ini sama seperti diagram alir menu sebelumnya (Gambar 3.16). d. Modul Moving Average dengan Periodic Review Pada modul ini, melakukan analisis dengan menggunakan metode moving average dan dengan metode periodic review pada kebijakan pengisian persediaannya. Pada menu ini, user dapat memilih estimator yang akan digunakan. Setelah memilih estimator, program akan meminta parameter yang dibutuhkan yang tergantung dari estimator yang dipilih. Diagram alir menu ini sama seperti diagram alir menu sebelumnya (Gambar 3.16) Modul Prediction Modul ini digunakan untuk melakukan peramalan volatilitas yang akan datang dengan menggunakan model yang diinginkan. Peramalan ini dilakukan dengan metode ARCH melalui modul prediction using ARCH ataupun GARCH melalui modul

27 prediction using GARCH. Berikut adalah diagram alir untuk modul prediction using ARCH (Gambar 3.17) dan GARCH (Gambar 3.18) 91 Start Data aktif untuk modelling Modelling ARCH Prediction Selesai Gambar Diagram Alir Modul Predicting Using ARCH

28 92 Start Data aktif untuk modelling Modelling GARCH Predicting Selesai Gambar Diagram Alir Modul Predicting Using GARCH 3.8. Perancangan Layar Rancangan layar pada program simulasi ini terdiri dari beberapa bagian antara lain adalah sebagai berikut : Rancangan Layar Menu Utama Rancangan layar untuk menu utama dapat dilihat pada Gambar 3.19.

29 93 Gambar Rancangan Layar Menu Utama Rancangan ini adalah bagian utama dari program simulasi ini yang terdiri dari beberapa menu antara lain: File, View, Analyse Quantitative, dan Prediction. Setiap menu pada bagian ini merupakan drop down menu, dimana masing masing memiliki submenu Rancangan Layar Menu File Gambar 3.20 menunjukkan rancangan layar untuk menu file.

30 94 Gambar Rancangan Layar Menu File Menu file terdiri dari submenu File New Data, File Load Data, File Save Data, dan Exit. Pada menu file ini, fungsi utamanya dalah untuk operasi pada data, untuk input data, load data, maupun untuk menyimpan data yang sudah diolah Rancangan Layar File New Data Gambar 3.21 menunjukkan rancangan layar yang modul file new data. Modul ini berfungsi untuk melakukan input manual terhadap data yang akan digunakan sebagai data aktif.

31 95 Gambar Rancangan Layar File New Data Rancangan Layar File Load Data Pada menu load data, akan keluar tampilan untuk memperlihatkan jalannya proses download data seperti yang terlihat pada Gambar Gambar Rancangan Layar File Load Data

32 Rancangan Layar File Save Data Pada menu save data, user dapat menyimpan data aktif yang telah didapatkan baik dari load file sebelumnya maupun dari data hasil input manual. File output berupa file spreadsheet excel (.xls maupun.xlsx). Gambar 3.23 merupakan rancangan layar progress bar ketika program sedang melakukan proses saving. Gambar Rancangan Layar File Save Data Rancangan Layar Exit Menu ini, berguna bagi user untuk dapat mengakhiri program. Rancangan layar untuk menu ini terlihat pada Gambar Gambar Rancangan Layar Exit

33 Rancangan Layar View Menu ini terbagi menjadi dua sub menu, antara lain view data dan view chart. Pada sub menu view data, user dapat melihat data aktif yang terdapat pada program. Tampilan data dalam bentuk spreadsheet, sedangkan pada menu view chart, user dapat melihat grafik dari series yang ada. Berikut tampilan rancangan layar untuk menu view data (Gambar 3.25) dan view chart (Gambar 3.26). Gambar Rancangan Layar Sub Menu View Data

34 98 Gambar Rancangan Layar Sub Menu View Chart Rancangan Layar Analysis Quantitative Pada menu analysis quantitative, terdiri dari dua sub menu utama yaitu using exponential smoothing dan using moving average, seperti yang terlihat pada Gambar Masing-masing sub menu, memiliki dua sub menu utama di dalamnya, yaitu continuous review dan periodic review. Seperti terlihat pada Gambar 3.28 dan Gambar 3.29.

35 99 Gambar Rancangan Layar Menu Analyse dengan Exponential Smoothing Gambar Rancangan Layar Menu Analyse dengan Moving Average

36 100 Gambar Rancangan Layar Simulate Analysis Quantitative Frame Rancangan Layar Prediction Menu prediction pada program memiliki dua buah sub menu seperti yang terlihat pada Gambar 3.30, yaitu using ARCH dan using GARCH. Menu ini bertujuan untuk memprediksi volatilitas yang akan datang dengan menggunakan model ARCH maupun model GARCH.

37 101 Gambar Rancangan Layar Menu Prediction Content dari menu prediction ini juga terdapat sebuah modul variance and distribution specification yang terlihat seperti Gambar Sehingga user dapat menentukan inisialisasi dari nilai p dan q serta memilih distribusi yang akan digunakan. Gambar Rancangan Layar Simulate Frame

38 Diagram Transisi (State Transition Diagram) Diagram transisi memberikan keterangan tentang semua kondisi yang dijalankan dan action yang akan terjadi jika kondisi terpenuhi. Kondisi adalah salah satu event pada external enviroment yand dapat dideteksi oleh sistem, misalnya : sinyal, interrupt atau data. Action sendiri adalah hal yang dapat dilakukan oleh sistem bila terjadi perubahan state atau data. Action akan menghasilkan output, message display pada layar, menghasilkan hasil kalkulasi dan lain-lain. Diagram transisi yang dibuat mencakup beberapa diagram, yaitu diagram transisi menu utama, diagram transisi sub menu data, diagram transisi sub menu view, diagram transisi analysis Quantitative, dan diagram transisi prediction Diagram Transisi Menu Utama Pada menu utama ini, terdapat empat buah sub menu, yang jika diklik akan masuk ke dalam sub menu, yaitu : menu file, menu view, menu analysis quantitative, dan menu prediction. Gambar 3.32 merupakan diagram transisi dari menu utama.

39 Lingkugan Windows Tutup program Kembali ke lingkungan windows Jalankan program Tampil menu utama Menu Utama Klik pada daerah lain Kembali ke menu utama Pilih Menu File Tampil Sub Menu File Klik pada daerah lain Kembali ke menu utama Pilih Menu Prediction Tampil menu Prediction Klik pada daerah lain Kembali ke menu utama Pilih Menu view Tampil menu view Klik pada daerah lain Kembali ke menu utama Pilih Menu analysis Tampil menu analysis Sub Menu File Sub Menu View Sub Menu Analysis Quantitative Sub Menu Prediction Gambar Diagram Transisi Menu Utama 103

40 Diagram Transisi Sub Menu Utama Pada menu file data, tersedia lima buah sub menu, yaitu sub menu file new data, sub menu file load data, sub menu file update data, sub menu file save data, dan sub menu exit. Gambar 3.33 merupakan diagram transisi dari sub menu utama.

41 Pilih Menu File Data Tampil Menu File Data Pilih Menu File New Data Tampil Menu File New Data Sub Menu File Data Pilih Menu File Exit Tampil Menu File Exit Pilih Menu File Load Data Tampil Menu File Load Data Pilih Menu File Save Data Tampil Menu File Save Data Dialog Insert New Data Dialog Load Data Dialog Save Data Dialog Exit Insert Manual Data lalu klik use data Tampil Tab Data Tab Data Pilih Menu File Update Data Tampil Menu File Update Data Pilih Nama File dan Klik OK Tampil Message Dialog Sukses Load Dialog Update Data Update Manual Data lalu Klik Tombol Update Tampil Tab Data Masukan Nama File dan Klik OK Tampil Message Dialog Sukses Save Klik Yes Lingkungan Windows Keluar dari program Message Dialog Sukses Load Tab Data Message Dialog Sukses Save Gambar Transisi Diagram Sub Menu Utama 105

42 Diagram Transisi Sub Menu View Pada menu view, tersedia dua buah sub menu, yaitu sub menu view data dan sub menu view chart. Gambar 3.34 merupakan diagram transisi untuk sub menu view. Pilih Menu View Tampil Menu View Sub Menu View Klik menu View Data Klik menu View Chart Tampil Menu Dialog View Data Tampil Menu Dialog Chart Dialog View Data Dialog View Chart Gambar Transisi Diagram Sub Menu View Diagram Transisi Sub Menu Analysis Quantitative Menu analysis quantitative terdiri dari dua buah sub menu, yaitu using exponential smoothing dan using moving average. Pada kedua sub menu tersebut, terdapat masing-masing dua buah sub menu lagi, yaitu baik pada sub menu using exponential smoothing maupun pada sub menu using moving average terdapat sub menu continuous review dan periodic review. Gambar 3.35 merupakan diagram transisi dari sub menu analysis quantitative.

43 Pilih Menu Analysis Quantitative Tampil Menu Analysis Quantitative Pilih Sub Menu Exponential Smoothing Tampil Sub Menu Exponential Smoothing Sub Menu Analysis Quantitative Pilih Sub Menu Moving Average Tampil Sub Menu Moving Average Sub Menu Using Exponential Smoothing Sub Menu Using Moving Average Pilih Sub Menu Continous Review Pilih Sub Menu Periodic Review Pilih Sub Menu Continous Review Pilih Sub Menu Periodic Review Tampil Sub Menu Continous Review Tampil Sub Menu Periodic Review Tampil Sub Menu Continous Review Tampil Sub Menu Periodic Review Sub Menu Continous Review Sub Menu Periodic Review Sub Menu Continous Review Sub Menu Periodic Review Pilih Sub Menu Continous Review dengan ES Tampil Frame Analysis Quantitative Pilih Sub Menu Continous Review dengan MA Tampil Frame Analysis Quantitative Pilih Sub Menu Continous Review dengan ES Tampil Frame Analysis Quantitative Frame Analysis Quantitative Pilih Sub Menu Continous Review dengan MA Tampil Frame Analysis Quantitative Gambar Transisi Diagram Sub Menu Analysis Quantitative 107

44 Diagram Transisi Sub Menu Prediction Pada menu prediction, terdapat dua buah sub menu, yaitu using ARCH dan using GARCH. Gambar 3.36 merupakan diagram transisi untuk menu prediction. Pilih Menu Prediction Tampil Menu Prediction Sub Menu Predicting Pilih Sub Menu Using ARCH Tampil Frame Simulasi Pilih Sub Menu Using GARCH Tampil Frame Simulasi Frame Simulasi Klik OK Tampil Dialog Hasil Simulasi Dialog Hasil Prediksi Gambar Transisi Diagram Sub Menu Prediction Spesifikasi Rancangan Spesifikasi sistem yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini terdiri dari perangkat keras (Tabel 3.2) dan perangkat lunak (Tabel 3.3). Berikut adalah spesifikasi yang dibutuhkan, antara lain :

45 Perangkat Keras (Hardware) Tabel 3.2. Spesifikasi Perangkat Keras Jenis Perangkat Keras Processor Memory Card Hard Disk VGA Card Spesifikasi Intel Pentium IV 3 GHz 1 GB 40 GB 1074 x 768 High Color Keyboard dan Mouse - Monitor Perangkat Lunak (Software) Tabel 3.3. Spesifikasi Perangkat Lunak Sistem Operasi Jenis Perangkat Lunak Spesifikasi Microsoft Windows XP Professional SP2 Framework Microsoft.NET Framework 3.0 Software Visual Studio 2008 Eviews 6.0 Enterprise Edition Penjelasan mengenai software yang digunakan : 1. Visual Studio 2008 Digunakan sebagai editor pengkodean aplikasi 2. Eview 6.0 Enterprise Edition Digunakan sebagai alat bantu estimasi model ARCH dan GARCH.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dari perangkat keras (Tabel 4.1) dan perangkat lunak (Tabel 4.2). Berikut adalah

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dari perangkat keras (Tabel 4.1) dan perangkat lunak (Tabel 4.2). Berikut adalah BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem yang digunakan dalam pembuatan program aplikasi ini terdiri dari perangkat keras (Tabel 4.1) dan perangkat lunak (Tabel 4.2). Berikut

Lebih terperinci

Bab III PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

Bab III PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 35 Bab III PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1 Spesifikasi Rumusan Rancangan Perancangan program aplikasi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu proses, yaitu : proses input dan hasil keluaran atau output Proses

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi

BAB 3 METODOLOGI. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi kepustakaan dan studi laboratorium dimana penulis mempelajari teori-teori teknik pencarian

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Distributor Seragam Aneka Jaya merupakan satu distributor seragam merk Teladan yang berada di kota sidoarjo. Distributor Seragam Aneka Jaya sendiri berdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan Sumber Tirta merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam penjualan air minum kemasan merk aqua. Barang yang dijual pada distributor ini

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI. Dalam penelitian ini bahan / materi dikumpulkan melalui : selama 4 tahun penjualan besi Wiremesh untuk diramalkan

BAB 4 METODOLOGI. Dalam penelitian ini bahan / materi dikumpulkan melalui : selama 4 tahun penjualan besi Wiremesh untuk diramalkan BAB 4 METODOLOGI 4.1 Metodologi Penelitian 4.1.1 Pengumpulan Bahan Penelitian Dalam penelitian ini bahan / materi dikumpulkan melalui : 1) Data sekunder, yaitu dengan mengumpulkan data penjualan perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Dalam merancang dan membangun sistem informasi ini ada beberapa spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang dibutuhkan sebagai berikut 4.1.1

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Kristen Duta Wacana atau UKDW merupakan salah satu perguruan tinggi yang terletak di Yogyakarta. Universitas Kristen Duta Wacana berdiri pada tanggal

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Agar diperoleh hasil yang memuaskan, sebaiknya program aplikasi ini digunakan. 1. Processor Pentium III

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Agar diperoleh hasil yang memuaskan, sebaiknya program aplikasi ini digunakan. 1. Processor Pentium III BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Agar diperoleh hasil yang memuaskan, sebaiknya program aplikasi ini digunakan komputer dengan aplikasi minimal sebagai

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRAM. struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta

PERANCANGAN PROGRAM. struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta BAB 4 PERANCANGAN PROGRAM 4. Perancangan Program Dalam perancangan program aplikasi ini, terlebih dahulu dibuat rancangan struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pembahasan pada bab ini menjelaskan gambaran umum nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar amerika, metode penelitian, perancangan program aplikasi, rancangan perangkat lunak

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Tahapan analisis permasalahan terhadap suatu sistem dilakukan sebelum tahapan permasalahan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek 3.1.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan yang dijadikan penelitian oleh penulis adalah PT. Satriamandiri Citramulia yang berlokasi di Jl. Pangeran Tubagus

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi Penelitian Pengumpulan Bahan Penelitian. Dalam penelitian ini bahan atau materi dikumpulkan melalui :

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi Penelitian Pengumpulan Bahan Penelitian. Dalam penelitian ini bahan atau materi dikumpulkan melalui : BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Pengumpulan Bahan Penelitian Dalam penelitian ini bahan atau materi dikumpulkan melalui : 1) Data primer, yaitu memperoleh sumber data penelitian langsung

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini selain menjelaskan mengenai kebutuhan minimum untuk perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang dihasilkan, juga dijelaskan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM 4.1 Perangkat Keras Implementasi perancangan program aplikasi menggunakan komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut. Processor Memori : Intel Pentium

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Untuk menjalankan aplikasi ini ada beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi oleh pengguna. Spesifikasi kebutuhan berikut ini merupakan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dari Sistem Informasi Geografi(SIG) ini adalah sebagai berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dari Sistem Informasi Geografi(SIG) ini adalah sebagai berikut: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Hardware Spesifikasi minimum hardware yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi dari Sistem Informasi Geografi(SIG) ini adalah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 79 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Dalam menjalankan program aplikasi penyusunan life table ini dibutuhkan beberapa komponen pendukung. Komponen-komponen ini dibagi menjadi dua kelompok

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. Dalam perancangan program aplikasi optimalisasi pemesanan bahan baku ini,

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. Dalam perancangan program aplikasi optimalisasi pemesanan bahan baku ini, 34 BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Spesifikasi Perancangan Dalam perancangan program aplikasi optimalisasi pemesanan bahan baku ini, penulis membuat dahulu rancangan struktur menu, state transition diagram,

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. Dalam perancangan program aplikasi optimalisasi pemesanan bahan baku ini,

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. Dalam perancangan program aplikasi optimalisasi pemesanan bahan baku ini, BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Spesifikasi Perancangan Dalam perancangan program aplikasi optimalisasi pemesanan bahan baku ini, penulis membuat dahulu rancangan struktur menu, state transition diagram,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi minimum hardware yang digunakan untuk menjalankan program aplikasi dengan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ABSTRAK

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ABSTRAK UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Informatika - Statistika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM SIMULASI PERBANDINGAN DALAM PEMODELAN NILAI

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah: Processor : Intel Pentium IV 2,13 GHz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah: Processor : Intel Pentium IV 2,13 GHz 62 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah: Processor :

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 54 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah : Processor

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras yang direkomendasikan untuk menerapkan sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. penyelesaian produksi dengan menggunakan metode Earliest Due Date (EDD) ini

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. penyelesaian produksi dengan menggunakan metode Earliest Due Date (EDD) ini BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Kebutuhan Sistem Dalam merancang dan membangun pembuatan aplikasi perhitungan penyelesaian produksi dengan menggunakan metode Earliest Due Date (EDD) ini ada

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi minimum hardware yang digunakan untuk menjalankan program aplikasi dengan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Keutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah:

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. implementasi dari program aplikasi yang dibuat. Penulis akan menguraikan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. implementasi dari program aplikasi yang dibuat. Penulis akan menguraikan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM Dari hasil perancangan yang dilakukan oleh penulis, pada bab ini disajikan implementasi dari program aplikasi yang dibuat. Penulis akan menguraikan spesifikasi sistem

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan penelitian Untuk melakukan penelitian dilakukan melalui beberapa tahap. Tahapan penelitian disajikan pada Gambar 3.1 Untuk metode Diallel, variabel bebasnya adalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Analisis Permasalahan Pada regresi berganda terdapat beberapa masalah yang dapat terjadi sehingga dapat menyebabkan estimasi koefisien regresi menjadi tidak stabil.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Di dalam tahap implementasi ini terdapat 3 sub tahap, yaitu mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan instalasi aplikasi,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Analisis 3.1.1 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Berdasarkan teori yang telah diuraikan dalam bab 2, penelitian ini memiliki kerangka penelitian sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Implementasi Program Simulasi. mengevaluasi program simulasi adalah sebagai berikut :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Implementasi Program Simulasi. mengevaluasi program simulasi adalah sebagai berikut : BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi Program Simulasi Dari keseluruhan perangkat lunak yang dibuat pada skripsi ini akan dilakukan implementasi untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan simulasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. program aplikasi dengan baik adalah : a. Processor Intel Pentium 1.66 GHz atau yang setara. b. Memori sebesar 512 MB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. program aplikasi dengan baik adalah : a. Processor Intel Pentium 1.66 GHz atau yang setara. b. Memori sebesar 512 MB 68 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi hardware minimum yang digunakan untuk menjalankan program aplikasi dengan baik

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software Dalam pembuatan program aplikasi ini digunakan komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut: 1) Processor : Pentium IV 2.80

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. 3.1 Alasan digunakan Metode Exponential Smoothing. Banyak metode peramalan yang dapat digunakan dalam memprediksi tingkat

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. 3.1 Alasan digunakan Metode Exponential Smoothing. Banyak metode peramalan yang dapat digunakan dalam memprediksi tingkat BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Alasan digunakan Metode Exponential Smoothing Banyak metode peramalan yang dapat digunakan dalam memprediksi tingkat penjualan untuk beberapa periode ke depan. Biasanya untuk

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Aplikasi Penerimaan Pesanan Barang dan Peramalan Penjualan dengan. Menggunakan Metode Single Moving Average.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Aplikasi Penerimaan Pesanan Barang dan Peramalan Penjualan dengan. Menggunakan Metode Single Moving Average. BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan uji coba dari Aplikasi Penerimaan Pesanan Barang dan Peramalan Penjualan dengan Menggunakan Metode Single Moving

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI. pada jaringan komputer berbasis Windows, oleh karena itu diperlukan spesifikasi

BAB 4 IMPLEMENTASI. pada jaringan komputer berbasis Windows, oleh karena itu diperlukan spesifikasi BAB 4 IMPLEMENTASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Program Aplikasi Pencarian Rute Terpendek dirancang untuk dapat berjalan pada jaringan komputer berbasis Windows, oleh karena itu diperlukan spesifikasi tertentu

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan penyesuaian terhadap hari perdagangan (data penyesuaian ini yang akan

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan penyesuaian terhadap hari perdagangan (data penyesuaian ini yang akan BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Berdasarkan kajian teoritis, dapat diketahui bahwa data historis penjualan dilakukan penyesuaian terhadap hari perdagangan (data penyesuaian

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perancangan awal aplikasi pengaturan lampu lalu lintas berdasarkan Metode Webster menggunakan Visual Basic 6.0 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap Implementasi Sistem

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap Implementasi Sistem BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Setelah tahap penganalisaan dan perancangan, maka langkah selanjutnya dalam membangun sebuah sistem informasi adalah menguji apakah sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Program aplikasi rute pengiriman barang dengan algoritma Genetik ini dibuat

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Program aplikasi rute pengiriman barang dengan algoritma Genetik ini dibuat BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Program aplikasi rute pengiriman barang dengan algoritma Genetik ini dibuat dan diuji dengan menggunakan komputer dekstop

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM. dengan struktur yang sederhana dengan algoritma yang rumit, sehingga

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM. dengan struktur yang sederhana dengan algoritma yang rumit, sehingga 38 BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM 4.1 Perancangan Program Aplikasi 4.1.1 Bentuk Program Perancangan program cutting stock problem solver tergolong program dengan struktur yang sederhana dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Penelitian bertujuan untuk merancang sebuah sistem yang dapat melakukan penyisipan sebuah pesan rahasia kedalam media citra digital dengan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Tahapan selanjutnya dalam perancangan sistem adalah tahapan implementasi sistem. Dalam tahap implementasi sistem terdapat beberapa kegiatan yang lakukan, antara lain : pengujian

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 141 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Aplikasi 1. Form Login Form Login ini muncul pertama kali saat aplikasi dijalankan. Untuk menjaga keamanan pengaksesan informasi, hanya mereka yang memiliki

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data dan sistematika penyajian. 1.1 Latar Belakang Masalah Apotek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Uji Coba Aplikasi vinegere cipher ini dirancang untuk berjalan dalam sistem operasi berbasis windows. Untuk menjalankan aplikasi ini ada dua macam cara yaitu : 1. Dengan

Lebih terperinci

milik UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

milik UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian yang cukup tinggi salah satunya dipelopori oleh bisnis dalam bidang manufaktur. Perusahaan-perusahaan dalam bidang manufaktur ini

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Sistem Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras dan piranti lunak sebagai berikut : Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. aplikasi sistem informasi geografis ini adalah : a. Spesifikasi perangkat keras minimum : memori 64 MB.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. aplikasi sistem informasi geografis ini adalah : a. Spesifikasi perangkat keras minimum : memori 64 MB. 92 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Perangkat keras (Hardware) Perangkat keras yang dibutuhkan untuk mengoperasikan program aplikasi sistem informasi geografis ini adalah : a. Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini dibahas mengenai hasil dan pembahasan simulasi animasi teknik dasar olah raga bola voli berbasis multimedia. Selain itu bab ini juga akan membahas mengenai spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Implementasi Ada beberapa spesifikasi yang dibutuhkan pengguna agar program aplikasi ini dapat berjalan, yaitu: 4.1.1. Kebutuhan Piranti Keras (Hardware)

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 53 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Agar sistem berjalan, dalam kegiatan implementasi sistem membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak. 4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI_DAN_EVALUASI. Implementasi bertujuan untuk menerapkan sistem yang dibangun untuk

BAB IV IMPLEMENTASI_DAN_EVALUASI. Implementasi bertujuan untuk menerapkan sistem yang dibangun untuk BAB IV IMPLEMENTASI_DAN_EVALUASI 4.1 Kebutuhan Aplikasi Implementasi bertujuan untuk menerapkan sistem yang dibangun untuk mengatasi permasalahan yang diangkat pada penelitian ini.tahap-tahap yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini dibahas mengenai implementasi aplikasi yang telah dibuat dan evaluasi terhadap aplikasi Multivariate Statistical Process Control. 4.1 Spesifikasi Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang 57 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dalam bab ini, selain menjelaskan mengenai kebutuhan minimum untuk perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang dihasilkan, juga akan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Tahapan selanjutnya dalam perancangan sistem adalah tahapan implementasi sistem. Dalam tahap implementasi sistem terdapat beberapa kegiatan yang lakukan, antara lain : pengujian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Analisa Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari rancangan sistem yang dibuat beserta pembahasan tentang sistem tersebut. Adapun hasil dari

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. PT.Aneka Tambang, Tbk adalah perusahaan tambang dan logam Indonesia milik negara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. PT.Aneka Tambang, Tbk adalah perusahaan tambang dan logam Indonesia milik negara BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Harga emas di Indonesia berpatokan pada harga di PT.Aneka Tambang, Tbk. PT.Aneka Tambang, Tbk adalah perusahaan tambang dan logam Indonesia milik negara

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Setelah tahap penganalisaan dan perancangan selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya dalam membangun sebuah sistem informasi adalah menguji apakah sistem tersebut siap diterapkan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. menggunakan metode Single Exponential Smoothing. Hasil perancangan tersebut

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. menggunakan metode Single Exponential Smoothing. Hasil perancangan tersebut BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM Pada bab empat ini menjelaskan mengenai hasil analisis dan perancangan aplikasi peramalan persediaan bahan baku pada CV Lintas Nusa Surabaya dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

4 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. rencana implementasi dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini : Tabel 4.1 Tabel Rencana Implementasi

4 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. rencana implementasi dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini : Tabel 4.1 Tabel Rencana Implementasi 4 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Rencana Implementasi Untuk memastikan program dapat berjalan dengan lancar, maka perlu dilakukan instalasi perangkat keras, sistem operasi dan DBMS, program aplikasi,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras yang digunakan dalam pengujian aplikasi adalah sebagai berikut: Processor : Intel Pentium

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM. Requirement Planning Pada PT. WILKEN MITRA PERKASA SURABAYA.

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM. Requirement Planning Pada PT. WILKEN MITRA PERKASA SURABAYA. BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi dan uji coba dari aplikasi Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Metode Material Requirement Planning Pada PT. WILKEN

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Tahapan analisis permasalahan terhadap suatu sistem dilakukan sebelum tahapan permasalahan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Sistem setelah dianalisa dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi sistem ini merupakan tahap meletakkan perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Metode Inverse Modified Discrete Cosine Transform (IMDCT) yang akan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Metode Inverse Modified Discrete Cosine Transform (IMDCT) yang akan BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Model Metode Inverse Modified Discrete Cosine Transform (IMDCT) yang akan digunakan adalah suatu sistem yang terdiri dari banyaknya perulangan baris frekuensi.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Sistem Analisa perancangan kompresi file yang akan dibangun mengimplementasikan algoritma Deflate Zip, algoritma pengkompresian file yang

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK 1 BAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1 PENDAHULUAN Seiring berkembangnya jaman dan kemajuan teknologi, kebutuhan manusia pun semakin bertambah, sehingga perusahaan berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhan tersebut.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pertama adalah spesifikasi dari perangkat keras dan yang kedua adalan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pertama adalah spesifikasi dari perangkat keras dan yang kedua adalan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program Untuk menjalankan program aplikasi Perhitungan Harga Put Option Pada Zero Coupon Bond ini diperlukan beberapa komponen pendukung. Yang pertama

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1. Spesifikasi Rumusan Rancangan Program aplikasi ini terdiri dari 2 bagian, bagian input data dan bagian analisis data. Bagian Input Data: pada bagian ini user akan diminta

Lebih terperinci

Processor Intel Pentium III 233MHz

Processor Intel Pentium III 233MHz Spesifikasi Perangkat Keras (hardware) Spesifikasi kebutuhan minimum: Processor Intel Pentium III 233MHz Memory 128 MB Hard disk 20 GB Monitor SVGA (1028 x 860) Keyboard Mouse Printer dot matrix Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 66 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Berdasarkan Sistem Informasi Pesanan Pelanggan yang dirancang oleh Penulis. Berikut adalah hasil dari Sistem Informasi Pesanan Pelanggan. IV.1.1. Tampilan Hasil

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang dibutuhkan untuk aplikasi data warehouse ini, antara lain : 1. Server Konfigurasi hardware

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Processor Intel Pentium IV 2.41GHz RAM 512 MB DDR. Hard disk 40 GB. Monitor 15 Samsung SyncMaster 551v

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Processor Intel Pentium IV 2.41GHz RAM 512 MB DDR. Hard disk 40 GB. Monitor 15 Samsung SyncMaster 551v 52 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi dari perangkat keras yang digunakan dalam perancangan program adalah sebagai berikut : Processor Intel Pentium IV 2.41GHz

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, kemajuan teknologi komputer sudah banyak dimanfaatkan untuk mendukung suatu usaha bisnis. Dengan adanya komputer, data-data mentah dapat diolah

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Implementasi Pada bab ini akan diuraikan cara dan langkah-langkah untuk mengimplementasikan rancangan perangkat lunak, kebutuhan perangkat lunak maupun perangkat keras yang

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Implementasi perancangan pada sistem informasi perparkiran

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Implementasi perancangan pada sistem informasi perparkiran 61 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi Implementasi perancangan pada sistem informasi perparkiran dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0, dengan basis data

Lebih terperinci

BAB 4 IMPELEMENTASI DAN EVALUSAI. aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut : a. Prosesor intel premium Ghz atau yang setara.

BAB 4 IMPELEMENTASI DAN EVALUSAI. aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut : a. Prosesor intel premium Ghz atau yang setara. BAB 4 IMPELEMENTASI DAN EVALUSAI 4.1 Implementasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Hardware Spesifikasi minimum hardware yang digunakan untuk menjalankan aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut : a. Prosesor

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI SMART READER

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI SMART READER BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI SMART READER Pada bab ini akan diuraikan pembahasan mengenai implementasi dan evaluasi dari program aplikasi Smart Reader ini. Adapun implementasi dan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dilanjutkan dengan pengujian terhadap aplikasi. Kebutuhan perangkat pendukung dalam sistem ini terdiri dari :

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dilanjutkan dengan pengujian terhadap aplikasi. Kebutuhan perangkat pendukung dalam sistem ini terdiri dari : BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi sistem berdasarkan analisis dan perancangan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dan dilanjutkan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan program aplikasi ini diperlukan hardware dan software yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan program aplikasi ini diperlukan hardware dan software yang BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Kebutuhan Program Untuk menjalankan program aplikasi ini diperlukan hardware dan software yang spesifikasinya adalah sebagai berikut: 1. Spesifikasi Hardware

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan 1.2 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan 1.2 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Komputer saat ini seringkali digunakan sebagai sarana pengolah data diberbagai instansi, perusahaan, sekolah dan sebagainya. Fungsi komputer yang mampu mengolah data-data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Analisa Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari rancangan sistem yang dibuat beserta pembahasan tentang sistem tersebut. Adapun hasil dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Perancangan simulasi ini yaitu tentang simulasi rel kereta api Medan - Danau Toba yang akan digambarkan secara 3 dimensi. Selain itu juga terdapat

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. Processor : Intel Pentium IV 1.60 GHz RAM : 256 MB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. Processor : Intel Pentium IV 1.60 GHz RAM : 256 MB BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Keutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk merancang system ini adalah: Processor

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan perangkat lunak dengan spesifikasi tertentu. Adapun kebutuhan perangkat

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan perangkat lunak dengan spesifikasi tertentu. Adapun kebutuhan perangkat BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Untuk dapat menjalankan sistem yang dibuat ini diperlukan perangkat keras dan perangkat lunak dengan spesifikasi tertentu. Adapun kebutuhan perangkat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisa dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam urutan proses pembangunan software, pengujian software adalah tahap yang dilakukan setelah implementasi atau pengkodean. Pengujian software atau software

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras minimum yang digunakan untuk dapat menjalankan aplikasi dengan baik adalah : a. Prosesor

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 56 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software Agar aplikasi dapat dioperasikan dengan baik, maka dibutuhkan sarana yang mendukung seperti hardware (perangkat keras) dan software

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. digunakan adalah suatu sistem yang terdiri dari banyaknya perulangan, baris

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. digunakan adalah suatu sistem yang terdiri dari banyaknya perulangan, baris BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Model Metode Inverse Modified Discrete Cosine Transform (IMDCT) yang akan digunakan adalah suatu sistem yang terdiri dari banyaknya perulangan, baris frekuensi.pemodelan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini berisi uraian mengenai tahapan untuk membangun/mewujudkan rancangan sistem baru secara nyata. Kegiatan yang dibahas meliputi pengujian perangkat lunakdan instalasi. Diagram

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1 Rancangan Aplikasi Program aplikasi motion detection yang akan dirancang memiliki struktur hirarki di mana terdapat 3 sub menu dari menu utamanya yaitu sub menu file,

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang hal yang menyangkut dengan latar belakang pembuatan laporan dan aplikasi. Dalam bab ini juga dijelaskan mengenai Latar Belakang Masalah, Tujuan Pembahasan,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras yang dibutuhkan sebagai berikut: a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi;

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras yang dibutuhkan sebagai berikut: a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi; BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem informasi geografi untuk aplikasi ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1 Perangkas

Lebih terperinci

BAB V PERANCANGAN SISTEM. Administrasi (SISDA) mengutamakan pada kebutuhan BiNus University

BAB V PERANCANGAN SISTEM. Administrasi (SISDA) mengutamakan pada kebutuhan BiNus University BAB V PERANCANGAN SISTEM 5.1 Identifikasi Kebutuhan Sistem Perancangan sistem yang dibutuhkan pada Sistem Informasi Dukungan Administrasi (SISDA) mengutamakan pada kebutuhan BiNus University sebagai suatu

Lebih terperinci