ANALISIS DATA PTS (PRESSURE, TEMPERATURE, SPINNER) SETELAH DILAKUKAN KEGIATAN ACIDIZING PADA SUMUR ABL-1
|
|
- Suharto Iskandar
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : Buku 1 ISSN (E) : ANALISIS DATA PTS (PRESSURE, TEMPERATURE, SPINNER) SETELAH DILAKUKAN KEGIATAN ACIDIZING PADA SUMUR ABL-1 Ababil Rao Akbar 1), Sugiatmo kasmungin 2) Bambang kustono 3) 1).Mahaiswa Jurusan Teknik Perminyakan FTKE Universitas Trisakti 2).Dosen Jurusan Teknik Perminyakan FTKE Universitas Trisakti 3).Dosen Jurusan Teknik Perminyakan FTKE Universitas Trisakti ababilrao@ymail.com sugiatmo_ftke@trisakti.ac.id Abstrak Sumur panas bumi ABL-1 adalah sumur panas bumi yang berjenis water dominated, karena itu sumur ini diduga memiliki masalah sumur akibat scalling. Berdasarkan profil suhu dan tekanan dari data PTS (Preasure, Temperature, Spinner), sumur ini memliki laju alir yang tidak stabil (spikey) sehingga kemungkinan terdapat konten - konten yang dapat menyebabkan permeabilitas sumur terganggu sehingga produktivitas sumur berkurang. Berdasarkan indikasi tersebut sumur ABL-1 dilakukan acidizing job untuk memperbaiki permeabilitas sumur yaitu dengan cara melarutkan konten-konten penyebab kerusakan formasi yang dapat menurunkan produktivitas sumur. Nilai (II) dan enthalpy yang di dapat pada major feedzone setelah dilakuikan acidizing adalah sebesar 22.7 kg/bar dengan enthalpy sebesar kj/kg, sedangkan sebelum dilakukan acidizing job nilai II 10.9 kg/s.bar dan nilai enthalpy sebesar kj/kg. Dilihat dari aspek kuantitatif dapat dinyatakan acidizing job yang dilakukan pada sumur ABL-1 berhasil. Kata kunci : Pressure Temperature Spinner, kontribusi feedzone, scalling, acidizing, injectivity index, kondisi reservoir. Pendahuluan Tidak berbeda dengan sumur minyak dan gas, pada sumur geothermal juga terdapat downhole measurement atau pengukuran di sepanjang lubang sumur dan juga terdapat well logging yaitu upaya untuk mendapatkan rekaman detil di sepanjang lubang sumur. Tujuan dari downhole measurement dan well logging adalah untuk mengetahui kondisi sumur dan mempelajari karakteristik reservoir-nya. Untuk dapat mengembangkan sumur panas bumi dengan baik kita harus melakukan survey terhadap sumur tersebut yang biasanya dilakukan uji komplesi. Uji komplesi yang pada umumnya dilakukan pada sumur panas bumi terdiri dari PTS (Pressure,Temperature,Spinner) multirate injectivity test dan PT (Pressure, Temperature) heating up survey. Sehingga setelah dilakukan uji komplesi tersebut, dapat diperoleh data-data atau informasi karakteristik sumur seperti lokasi, kontribusi aliran, injectivity index (II) dari suatu feedzone, lalu didapatkan informasi tentang jenis reservoir, jenis fluida produksi, serta temperatur dan tekanan fluida di dalam sumur, reservoir, maupun di kepala sumur. Studi Pustaka PTS survey merupakan pengujian sumur yang dilakukan dengan memasukan PTS tool kedalam sumur untuk memperoleh data karakteristik sumur. PTS tool dapat merekam tekanan, temperature, dan laju alir di dalam sumur pada saat waktu bersamaan. Temperatur direkam menggunakan sensor temperature recorder.tekanan di rekam menggunakan pressure recorder, dan laju alir fluida di dalam sumur direkam menggunakan spinner. Multi-rate injectivity test merupakan suatu tes yang dilakukan untuk mengetahui transien tekanan dengan menggunakan laju injeksi yang berbeda-beda hingga didapatkan tekanan yang stabil. Efek dari perubahan laju injeksi dapat dimonitor dengan cara mencari hubungan laju injeksi dan tekanan yang stabil sehingga dapat diperoleh besarnya injectivity index. Tes ini dilakukan pada suatu kedalaman yakni pada 1
2 kedalaman feedzone utama, dan test ini bertujuan untuk mengetahui kualitas dari masing masing feedzone yang didapatkan. Setelah uji komplesi selesai, penginjeksian air dihentikan dengan mematikan pompa. Sumur relatif dingin setelah uji komplesi. Uji produksi tidak dilakukan pada sumur dingin, karena aliran fluida panas melalui casing yang dingin dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada casing. Setelah uji komplesi biasanya sumur ditutup selama beberapa waktu agar menjadi panas sebelum sumur tersebut diuji kemampuan produksinya kegiatan ini biasanya disebut Heating Up. Tekanan dan temperatur di dalam sumur diukur pada interval-interval waktu tertentu sesuai program, biasanya sampai kondisi tekanan dan temperatur di dalam sumur stabil. Didalam analisa data PTS digunakan persamaan:..(1) V RPS C.S. : Fluid Velocity (m/s) : Spinner (RPS) : Cable Speed (m/s) Setelah didapatkan nilai fluid velocity dapat dihitung nilai mass rate dengan menggunakan persamaan : ( 2 )... ܣ ߩ = ܯ M : Mass rate (kg/s) ) 3 : Densitas (kg/m ߩ V : Kecepatan aliran fluida (m/s) A : Luas penampang lubang (m 2 ) Pengasaman matriks atau biasa disebut matrix acidizing, Acid Job, atau Acid Treatment merupakan salah satu metode stimulasi sumur yang paling banyak digunakan baik pada lapangan minyak maupun panas bumi, Metode ini juga merupakan metode stimulasi yang paling tua dimana pekerjaan pengasaman pertama kali dilakukan pada tahun Konsep dasar dari pekerjaan pengasaman matriks adalah injeksi larutan asam ke dalam sistem rekahan formasi yang dilakukan untuk memperbaiki permeabilitas formasi yang telah berkuang akibat pengaruh scaling ataupun kerusakan formasi yang diakibatkan oleh endapan fluida pemboran pada formasi. Asam yang diinjeksikan ke dalam formasi akan melarutkan material-material penyebab penyumbatan aliran serta menciptakan system rekahan mini yang disebut dengan Wormholes. Sistem rekahan mini ini meyebar seperti jarring-jaring di dalam batuan formasi dan kelak akan bergabung dengan system rekahan yang tidak mengalami kerusakan formasi. Pelaksanaan pengasaman dapat dikategorikan menjadi empat tahap yaitu tahap planning (perencanaan). Preparation (persiapan), serta pelaksanaan pengasaman matriks tersebut. Sebelum pengasaman dilakukan, terlebih dahulu harus dilakukan studi kelayakan untuk menentukan apakah sumur layak untuk menerima pengasaman dan berapa besar kenaikan produksi yang dapat dihasilkan. Metodologi Penelitian Langkah awal untuk mengolah data PTS agar menjadi output yang diinginkan yaitu mendapatkan fluid velocity, mass rate, dan II adalah dengan cara meng-sorting data awal PTS, disini meng-sorting data setiap dua meter agar data yang dihasilkan tidak 2
3 Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : Buku 1 ISSN (E) : begitu banyak jumlahnya tetapi tetap akurat. Setelah itu data dapat di plot dan didapatkan profil pressure, temperature, dan spinner per kedalaman. Setelah itu dapat menentukan nilai slope berdasarkan cable speed dan spinner dan dapat dihitung nilai fluid velocity dengan persamaan 1, setelah didapat nilai fluid velocity dapat dihitung nilai massrate dengan menggunakan persamaan 2. Setelah didapat nilai massrate dapat diketahui kontribusi dan nilai injectivity index setiap feedzone, dengan cara plotting data rate injection vs pressure terhadap kedalaman lokasi feedzone tersebut.alur dari cara kerja pengolahan data PTS ini dari awal sampai selesai dapat dilihat pada flowchart pada Gambar 2 dibawah ini. Gambar 2 Flowchart Pengolahan Data PTS Hasil dan Pembahasan Berdasarkan profil massrate pada Gambar 3, sumur ABL-1 memiliki 3 feedzone. Feedzone pertama yaitu pada kedalaman 1600 m pada kondisi sumur pre acidizing memiliki kontribusi sebesar 31% dengan nilai mass rate 8.36 kg/s, lalu pada kondisi sumur post acidizing memiliki nilai kontribusi sebesar 26.5% dengan nilai mass rate sebesar 7 kg/s, feed zone ke 2 terletak pada kedalaman 1900 m dengan nilai kontribusi pada kondisi sumur pre acidizing sebesar 30 % dengan mass rate sebesar 10.3 kg/s dan pada sumur kondisi post acidizing memiliki kontribusi sebesar 19.3 % dengan nilai mass rate sebesar 5.1 kg/s, dan feed zone yang terakhir terletak pada kedalaman 2100m, dengan nilai kontribusi pada sumur kondisi pre acidizing sebesar 30 % dan dengan nilai mass rate sebesar 7.8 kg/s, lalu pada kondisi sumur post acidizing memiliki nilai kontribusi sebesar 54.2 % dan dengan nilai mass rate kg/s. 3
4 Major feed zone pada keadaan pre dan post acid terletak pada kedalaman yang berbeda. Pada kondisi pre acid major feed zone terletak pada feed zone pertama yaitu pada kedalaman 1600 m dengan nilai kontribusi 39 %, sedangkan pada sumur kondisi post acidizing major feed zone terletak pada feed zone terakhir yaitu pada kedalaman 2100 m dengan nilai kontribusi sebesar 54.2 %. Dikarenakan nilai mass rate dan kontribusi tidak bisa dijadikan perbandingan yang concrete sebagai objective keberhasilan acidizing job ini, maka dilakukan analisa kuantitatif dari nilai injectivity index (II). Gambar 3 Profil Massrate Sebelum dan Sesudah Acidizing Setelah dihitung dan dianalisa pada feed zone pertama yaitu pada kedalaman 1600m, pada kondisi pre acidizing sebesar 9.1 kg/s.bar, pada kondisi post acidizing sebesar 19.1 kg/s.bar, terjadi penambahan nilai injectivity index (II) sebesar 10 kg/s.bar, lalu pada feed zone ke dua yaitu pada kedalaman 1900 m mempunyai nilai injectivity index (II) pada kondisi preacid sebesar 9.9 kg/s.bar dan pada post acidizing memiliki nilai injectivity index (II) sebesar 20.2 kg/s.bar, terjadi kenaikan sebesar 10.3 kg/s.bar, dan untuk feedzone yang terakhir yaitu pada kedalaman 2100m mempunyai nilai injectivity index (II) pada kondisi pre acidizing sebesar 10.9 kg/s.bar dan pada kondisi post acidizing memiliki nilai injectivity index (II) sebesar 22.7 kg/s.bar, pada feed zone terakhir ini terjadi penambahan nilai injectivity index sebesar 11.8 (kg/s)/bar. Nilai injectivity index (II) ini digunakan sebagai indikator keberhasilan yang paling akurat atas acidizing job yang dilakukan pada sumur ABL- 1, dengan dilihat dari penambahan nilai injectivity index (II) pada keadaan sumur setelah di acidizing. Indikator yang dapat digunakan sebagai keberhasilan dari acidizing yang dilakukan adalah data enthalpy setiap feed zone. Enthalpy pada keadaan sumur pre acidizing pada feedzone pertama adalah sebesar kj/kg, lalu pada feed zone kedua nilai enthalpy sebesar kj/kg, dan pada feed zone yang terakhir mempunyai nilai enthalpy sebesar kj/kg. Pada kondisi sumur post acidizing nilai enthalpy yang didapat pada feedzone pertama adalah sebesar kj/kg, feedzone kedua memiliki nilai enthalpy sebesar kj/kg, dan feedzone yang terakhir mempunyai nilai enthalpy sebesar kj/kg. Jika dilihat nilai enthalpy yang di dapat terdapat peningkatan ketika sumur dilakukan acidizing. Pada feedzone pertama yang terletak pada kedalaman 1600m mengalami peningkatan nilai enthalpy sebesar 9.5 kj/kg, pada feed zone yang kedua pada 4
5 Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : Buku 1 ISSN (E) : kedalaman 1900 m terdapat peningkatan nilai enthalpy sebesar kj/kg, dan pada feedzone yang terakhir yang terletak di kedalaman 2100 m mengalami kenaikan nilai enthalpy sebesar 225 kj/kg. Perbandingan data sumur ABL- 1 mengenai injectivity index dan nilai enthalpy pre acidizing dan post acidizing dapat dilihat pada tabel 1 dan tabel 2 dibawah ini. Tabel 1 Pre acidizing kontribusi, enthalpy, dan Injectivity index Tabel 2 Pre acidizing kontribusi, enthalpy, dan Injectivity index Data pendukung terakhir adalah data PT shut in, pada data PT shut dilihat proses heating up sumur, Pada kondisi pre acidizing dilakukan heating up selama 50 hari, sedangkan pada kondisi post acidizing dilakukan heating up selama 69 hari, Jika dilihat dari data PT heating up pada Gambar 4, di saat hari terakhir heating up terdapat kenaikan temperatur pada sekitar lokasi feed zone pertama yaitu pada kedalman 1600 m sebesar 16 yang awalnya 220 setelah di acidizing menjadi 236, pada feedzone kedua yaitu pada kedalaman 1900 terdapat peningkatan temperatur sebesar 56, awalnya temperatur sebesar 183 setelah dilakukan acidizing menjadi 239. Pada feed zone yang terakhir juga mengalami peningkatan temperatur yaitu sebesar 47, pada awalnya sebesar 189 naik menjadi 236. Pada profil tekanan jika dilihat dari tekanan kepala sumur pada kondisi pre acidizing memliki tekanan sebesar 69 bar sedangkan pada kondisi post acidizing mengalami penuruan menjadi 57 bar. Terdapat kenaikan kolom air setelah di acidizing sebesar 100 m yang awalnya kolom air terletak pada kedalaman 2100 m setelah di acidizing naik di kedalaman 2000 m. Gambar 4 Perbandingan profil PT shut in pre dan post acidizing 5
6 Simpulan dan Saran Hal yang dapat disimpulkan dari kajian diatas adalah sebagai berikut: 1. Terdapat kenaikan nilai injectivity index yang sangat besar disetiap feedzone, nilai feedzone 1 pada awalnya sebesar 9.1 menjadi 19.1 kg/s.bar, feedzone 2 awalnya 9.9 kg/s.bar menjadi 20.2 kg/s.bar, dan feedzone 3 dari 10.9 kg/s.bar menjadi 22.7 kg/s.bar. 2. Major feedzone terletak pada feed zone 3 yaitu pada kedalaman 2100 m dengan nilai massrate sebesar dan kontribusi sebesar 54.2%. 3. Terdapat kenaikan nilai enthalpy pada ketiga feedzone, pada feedzone 1 mengalami peningkatan sebesar 9.5 kj/kg menjadi , feedzone 2 peningkatan sebesar kj/kg sehingga menjadi kj/kg, dan feedzone 3 mengalami peningkatan sebesar kj/kg menjadi 1028 kj/kg. 4. Terdapat kenaikan temperatur pada setiap feedzone, feedzone pertama temperature naik sebesar 16 menjadi 236, feedzone kedua temperatur naik sebesar 56 menjadi 239, ketiga terjadi kenaikan temperatur sebesar 47 menjadi Setelah dilakukan acidizing profil spinner, fluid velocity, dan mass rate jauh lebih stabil, karena gangguan yang mengganggu aliran sumur sudah teratasi dengan acidizing. 6. Berdasarkan hasil pembacaan PTS profil mass rate pada kondisi sumur pre acidizing yang di dapat kurang akurat atau kurang baik, olah karena itu alat yang digunakan untuk pengukuran PTS harus terawat secara baik agar dapat merekam kondisi sumur secara teliti. Daftar pustaka Axelsson,G., and Franzson, H., 2012: Reaview of Well Stimulation Operations in Iceland. Geothermal Resources Council Transactions, 33,11 pp. Axelsson,G., and Gunnlaugsson, E. (convenors), 2010: Low Temperature Geothermal Utilization in Iceland Decades of experience. Geothermics, 39, Feny Sri, Kustono Bambang, Ramdhan Fahmi, 2015, Seminar Nasional, Cendekiawan. Indonesia. Halim, Janitra at. Al Analisa PTS Survey pada Sumur Panas Bumi Satu Fasa. ITB, Bandung. Hole, Hagen, 2008, Geothermal Well Completion Test, Petroleum Engineer Summer School, Auckland. Mahajan.M, 2006 Successes Achieved in Acidizing of Geothermal Wells in Indonesa, Indonesia. Marisa Devi, 2016, Jurnal Fisika Unand Vol 4, No 4, Oktober 2016, Karakterisasi,Feedzone dan Potensi Produksi Sumur Panas Bumi ML-XX Muara Laboh, Solok Selatan, Universitas Anadalas, Padang. Sisler, John et al 2015, Improving the Performance of Geothermal PTS Tools used in Downhole Measurement, World Geothermal Congress. Steingrimsson, Benedikt, 2013, Geothermal Well Logging Temperature And Pressure Logs, United Nations University. Sunio, Eugene et al, 2015, Downflows in Wellsat the Mak-Ban Geothermal Field Phillipines, World Geothermal Congress, Makati City 6
Karakterisasi Feed Zone dan Potensi Produksi Sumur Panas Bumi ML-XX Muara Laboh, Solok Selatan
Karakterisasi Feed Zone dan Potensi Produksi Sumur Panas Bumi ML-XX Muara Laboh, Solok Selatan Devi Marisa D.P *1, Ardian Putra 1, Robi Irsamukhti 2, Rudy Martikno 2, Jantiur Situmorang 2, Alfianto Perdana
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:
ANALISIS HASIL PTS SURVEY PADA SAAT KOMPLESI UNTUK MENENTUKAN ZONA PRODUKSI SUMUR X LAPANGAN WAYANG WINDU Fahmi Ramdhan, Bambang Kustono, Sri Feny Abstrak Salah satu cara untuk mendapatkan informasi awal
Lebih terperinciANALISA SURVEI PTS FLOWING UNTUK MENENTUKAN PRODUKTIVITAS SUMUR PANAS BUMI MENGGUNAKAN WELLBORE SIMULATOR
Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 217 ISSN (P) : 246-8696 Buku 1 ISSN (E) : 254-7589 ANALISA SURVEI PTS FLOWING UNTUK MENENTUKAN PRODUKTIVITAS SUMUR PANAS BUMI MENGGUNAKAN WELLBORE SIMULATOR Ilham
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:
KARAKTERISASI FEEDZONE BERDASARKAN DATA PENGUKURAN PTS INJEKSI DAN PRODUKSI PADA SUMUR PANASBUMI AL 173 Arverinda Lintang Respati, Sisworini H, Bambang Koestono Jurusan Teknik Perminyakan, Universitas
Lebih terperinciI.PENDAHULUAN 1 BAB II. TINJAUAN UMUM LAPANGAN
HALAMAN JUDUL ------------------------------------------------------------------- i HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ------------------------- ii HALAMAN PENGESAHAN -------------------------------------------------------
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:
EVALUASI KURVA PRODUKSI MENGGUNAKAN POLYNOMIAL CURVE DAN OUTPUT CURVE WELLSIM PADA SUMUR DUA FASA LAPANGAN PANASBUMI X Welldon Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.... HALAMAN PENGESAHAN.... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH.... HALAMAN PERSEMBAHAN.... KATA PENGANTAR.... RINGKASAN.... DAFTAR ISI.... viii DAFTAR GAMBAR.... DAFTAR TABEL....
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. yaitu sumur AN-2 dan HD-4, kedua sumur ini dilakukan treatment matrix acidizing
BAB V PEMBAHASAN Pada lapangan FRY kali ini dipilih 2 sumur untuk dianalisa dan dievaluasi yaitu sumur AN-2 dan HD-4, kedua sumur ini dilakukan treatment matrix acidizing guna memperbaiki kerusakan formasi
Lebih terperinciPENENTUAN FEED ZONE DAN LAJU PRODUKSI OPTIMUM PADA SUMUR PANAS BUMI BERDASARKAN HASIL UJI SUMUR PROPOSAL KOMPREHENSIF
PENENTUAN FEED ZONE DAN LAJU PRODUKSI OPTIMUM PADA SUMUR PANAS BUMI BERDASARKAN HASIL UJI SUMUR PROPOSAL KOMPREHENSIF Oleh : RAMDHAN REFIAN NIZAR 113140009 JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciANALISA PENENTUAN KARAKTERISTIK RESERVOIR, KERUSAKAN FORMASI, DAN DELIVERABILITAS GAS PADA SUMUR AST-1
Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 ANALISA PENENTUAN KARAKTERISTIK RESERVOIR, KERUSAKAN FORMASI, DAN DELIVERABILITAS GAS PADA SUMUR AST-1 Muh.
Lebih terperinciEVALUASI KEBERHASILAN MATRIX ACIDIZING DAN WELL WASHING SUMUR PANAS BUMI MBF 246 DAN MIZ 153 LAPANGAN F - 25
EVALUASI KEBERHASILAN MATRIX ACIDIZING DAN WELL WASHING SUMUR PANAS BUMI MBF 246 DAN MIZ 153 LAPANGAN F - 25 Abstrak Muhammad Bima Furqan, Onnie Ridaliani, Bambang kustono Stimulasi merupakan suatu metode
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:
Seminar Nasional Cendekiaan 205 ISSN: 60-8696 Studi Laboratorium Pengaruh Penggunaan Fluida omplesi CaBr 2 Terhadap Sifat Fisik Batuan Sandstone Sintetik Amry Nisfi Febrian, M. G. Sri Wahyuni, Listiana
Lebih terperinciDAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciDESAIN PENGASAMAN MATRIKS KARBONAT PADA SUMUR X LAPANGAN Y
DESAIN PENGASAMAN MATRIKS KARBONAT PADA SUMUR X LAPANGAN Y Oleh : Dian Wisnu Adi Wardhana ABSTRAK Maksud dari skripsi ini adalah memilih dan merencanakan jenis Stimulasi Acidizing yang sesuai dengan kondisi
Lebih terperinciEVALUASI KEBERHASILAN MATRIX ACIDIZING DALAM PENINGKATAN PRODUKSI SUMUR RAMA A-02 DAN RAMA A-03 PADA LAPANGAN RAMA-A
EVALUASI KEBERHASILAN MATRIX ACIDIZING DALAM PENINGKATAN PRODUKSI SUMUR RAMA A-02 DAN RAMA A-03 PADA LAPANGAN RAMA-A Abstrak Safirah Widyanti Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan
Lebih terperinciPerkiraan Luas Reservoir Panas Bumi dan Potensi Listrik Pada Tahap Eksplorasi (Studi Kasus Lapangan X)
Jurnal of Eart, Energy, Engineering ISSN: 2301 8097 Jurusan Teknik perminyakan - UIR Perkiraan Luas Reservoir Panas Bumi dan Potensi Listrik Pada Tahap Eksplorasi (Studi Kasus Lapangan X) Estimation Geothermal
Lebih terperinciAnalisa Injection Falloff Pada Sumur X dan Y di Lapangan CBM Sumatera Selatan dengan Menggunakan Software Ecrin
Analisa Injection Falloff Pada Sumur X dan Y di Lapangan CBM Sumatera Selatan dengan Menggunakan Software Ecrin Yosua Sions Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Kebumian dan Energi Universitas Trisakti
Lebih terperinciEVALUASI KEBERHASILAN PEREKAHAN HIDROLIK PADA SUMUR R LAPANGAN X
Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 EVALUASI KEBERHASILAN PEREKAHAN HIDROLIK PADA SUMUR R LAPANGAN X Reynaldi Romy Santoso 1), Trijana Kartoatmodjo
Lebih terperinciFULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD
Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 FULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD Fazri Apip Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Kebumian
Lebih terperinciEvaluasi Konektivitas Sumur Reinjeksi Terhadap Sumur Produksi Dan Pengaruhnya Berdasarkan Analisa Tritium Pada Lapangan Panasbumi X
Evaluasi Konektivitas Sumur Reinjeksi Terhadap Sumur Produksi Dan Pengaruhnya Berdasarkan Analisa Tritium Pada Lapangan Panasbumi X Abstrak Lapangan Panasbumi X merupakan lapangan panasbumi tertua di Indonesia.
Lebih terperinciPrediksi Terjadinya Scaling Berdasarkan Analisa Output Curve Pada Sumur Panas Bumi
8 ISSN 0854-2554 Prediksi Terjadinya Scaling Berdasarkan Analisa Output Curve Pada Sumur Panas Bumi Dewi Asmorowati Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN Veteran Yogyakarta, Jl. SWK
Lebih terperinciKAJIAN SILICA SCALING PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (GEOTHERMAL)
Proseding Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya Sabtu, 19 November 2016 Bale Sawala Kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor KAJIAN SILICA SCALING PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (GEOTHERMAL)
Lebih terperinciKAJIAN LABORATORIUM PENGUJIAN PENGARUH POLIMER DENGAN CROSSLINKER TERHADAP RESISTANCE FACTOR
Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 KAJIAN LABORATORIUM PENGUJIAN PENGARUH POLIMER DENGAN CROSSLINKER TERHADAP RESISTANCE FACTOR Raden Himawan
Lebih terperinciSelamat Datang di Lapangan Panas Bumi Muara Laboh, Solok Selatan-Sumatera Barat. Muara Laboh, November 14 th, 2013
Selamat Datang di Lapangan Panas Bumi Muara Laboh, Solok Selatan-Sumatera Barat ML-A1 ML-C1 ML-H1 Muara Laboh, November 14 th, 2013 Outline Pengertian Panas Bumi Prospek Panas Bumi di Indonesia Tahapan
Lebih terperinciTinjauan Pustaka. Enhanced oil recovery adalah perolehan minyak dengan cara menginjeksikan bahanbahan yang berasal dari luar reservoir (Lake, 1989).
Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Enhanced Oil Recovery (EOR) Enhanced oil recovery (EOR) adalah metode yang digunakan untuk memperoleh lebih banyak minyak setelah menurunnya proses produksi primer (secara
Lebih terperinciKAJIAN AWAL LABORATORIUM MENGENAI VISKOSITAS POLIMER TERHADAP PENGARUH SALINITAS, TEMPERATUR DAN KONSENTRASI POLIMER (Laboratorium Study)
Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 2 ISSN (E) : 2540-7589 KAJIAN AWAL LABORATORIUM MENGENAI VISKOSITAS POLIMER TERHADAP PENGARUH SALINITAS, TEMPERATUR DAN KONSENTRASI
Lebih terperinciEvaluasi Peningkatan Produksi Pada Formasi Sandstone Sumur #H Dan #P Dengan Perencanaan Stimulasi Pengasaman Matriks (Studi Kasus Lapangan Falih)
JEEE Vol. 4 No. 2 Herawati, Novrianti, Suyandi Evaluasi Peningkatan Produksi Pada Formasi Sandstone Sumur #H Dan #P Dengan Perencanaan Stimulasi Pengasaman Matriks (Studi Kasus Lapangan Falih) Ira Herawati
Lebih terperinciKAJIAN SUMUR PANAS BUMI UNTUK PLTP SKALA KECIL DI LAPANGAN PANAS BUMI RANTAU DEDAP, SUMATERA SELATAN
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol. 15 No. Desember 016 : 81-9 P-ISSN 1978-365 E-ISSN 58-1917 KAJIAN SUMUR PANAS BUMI UNTUK PLTP SKALA KECIL DI LAPANGAN PANAS BUMI RANTAU DEDAP, SUMATERA SELATAN
Lebih terperinciKAJIAN SUMUR PANAS BUMI UNTUK PLTP SKALA KECIL DI LAPANGAN PANAS BUMI RANTAU DEDAP, SUMATERA SELATAN oleh
KAJIAN SUMUR PANAS BUMI UNTUK PLTP SKALA KECIL DI LAPANGAN PANAS BUMI RANTAU DEDAP, SUMATERA SELATAN oleh Didi Sukaryadi 1), Lia Putriyana ), Nurita Putri Herdiani 3) 1,) Pusat Penelitian dan Pengembangan
Lebih terperinciKAJIAN LABORATORIUM MENGENAI PENGARUH SALINITAS, PERMEABILITAS DAN KONSENTRASI SURFAKTAN TERHADAP PEROLEHAN MINYAK PADA PROSES INJEKSI SURFAKTAN
Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 KAJIAN LABORATORIUM MENGENAI PENGARUH SALINITAS, PERMEABILITAS DAN KONSENTRASI SURFAKTAN TERHADAP PEROLEHAN
Lebih terperinciEVALUASI KEBERHASILAN STIMULASI MATRIX ACIDIZING DENGAN MENGGUNAKAN FOAM DIVERTER PADA SUMUR KTA-1 DAN KTA-2 LAPANGAN X CNOOC SES Ltd.
EVALUASI KEBERHASILAN STIMULASI MATRIX ACIDIZING DENGAN MENGGUNAKAN FOAM DIVERTER PADA SUMUR KTA-1 DAN KTA-2 LAPANGAN X CNOOC SES Ltd. SKRIPSI Oleh: DANNIS YUDANTORO 113070152 PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
Lebih terperinciJUDUL HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I. PENDAHULUAN... 1.1 Latar Belakang... 1.2
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: EVALUASI PEREKAHAN HIDROLIK PADA SUMUR GAS BERTEKANAN TINGGI
EVALUASI PEREKAHAN HIDROLIK PADA SUMUR GAS BERTEKANAN TINGGI Imam Kurniawan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Jurusan Teknik Perminyakan Universitas Trisakti Abstrak Penelitian ini mengevaluasi perekahan
Lebih terperinciJln. Cileduk Raya Kav.109 Cipulir, Kebayoran Lama, Ciledug, Jakarta Selatan ) Institut Teknologi Bandung
KAJIAN SUMUR PANAS BUMI UNTUK PLTP SKALA KECIL DI LAPANGAN PANAS BUMI RANTAU DEDAP, SUMATERA SELATAN oleh Didi Sukaryadi 1), Lia Putriyana ), Nurita Putri Herdiani 3) 1,) Pusat Penelitian dan Pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok yang cukup penting bagi manusia dalam kehidupan. Saat ini, hampir setiap kegiatan manusia membutuhkan energi
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN 4. Asumsi yang digunakan untuk menyederhanakan permasalahan pada penelitian ini adalah:
Bab 1 Pendahuluan Pada saat produksi awal suatu sumur minyak, fluida dapat mengalir secara natural dari dasar sumur ke wellhead atau kepala sumur. Seiring dengan meningkatnya produksi dan waktu operasi,
Lebih terperinciEVALUASI MATRIX ACIDIZING PADA SUMUR I-04 LAPANGAN I DAN SUMUR W-06 LAPANGAN W CNOOC SES. Ltd
EVALUASI MATRIX ACIDIZING PADA SUMUR I-04 LAPANGAN I DAN SUMUR W-06 LAPANGAN W CNOOC SES. Ltd SKRIPSI Oleh : RACHMAT RAMADHAN ANDEKA 113.080.135 PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
Lebih terperinciAPMI ASOSIASI PERUSAHAAN PEMBORAN MINYAK, GAS DAN PANAS BUMI INDONESIA INDONESIAN OIL, GAS & GEOTHERMAL DRILLING CONTRACTORS ASSOCIATION
APMI ASOSIASI PERUSAHAAN PEMBORAN MINYAK, GAS DAN PANAS BUMI INDONESIA INDONESIAN OIL, GAS & GEOTHERMAL DRILLING CONTRACTORS ASSOCIATION Jl. Gandaria Ill No. 5, Kebayoran Baru, Jakara 12130, Indonesia
Lebih terperinciENTHALPY DETERMINATION AND TWO PHASE WELLS DISCHARGE EVALUATION USING P&T DOWN HOLE MEASUREMENT AT ULUBELU FIELD
PROCEEDINGS, 13 th Indonesia International GEOTHERMAL Convention & Exhibition 2013 Assembly Hall - Jakarta Convention Center Indonesia, June 12 14, 2013 ENTHALPY DETERMINATION AND TWO PHASE WELLS DISCHARGE
Lebih terperinciEVALUASI POTENSI SILICA SCALING PADA PIPA PRODUKSI LAPANGAN PANASBUMI LAHENDONG SULAWESI UTARA
ASOSIASI PANASBUM I INDONESIA PROCEEDING OF THE 5 th INAGA ANNUAL SCIENTIFIC CONFERENCE & EXHIBITIONS Yogyakarta, March 7 10, 2001 EVALUASI POTENSI SILICA SCALING PADA PIPA PRODUKSI LAPANGAN PANASBUMI
Lebih terperinciStudi Optimasi Kinerja Sucker Rod Pump Pada Sumur A-1, A-2,Z-1, Dan Z-2 Menggunakan Perangkat Lunak Prosper
Studi Optimasi Kinerja Sucker Rod Pump Pada Sumur A-1, A-2,Z-1, Dan Z-2 Menggunakan Perangkat Lunak Prosper Syahrinal Faiz, Djoko Sulistyanto, Samsol ST Program Studi Teknik Perminyakan, Universitas Trisakti
Lebih terperinciTEKANAN FLASHING OPTIMAL PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI SISTEM DOUBLE-FLASH
DOI: doi.org/10.21009/03.snf2017.02.ere.01 TEKANAN FLASHING OPTIMAL PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI SISTEM DOUBLE-FLASH Rafif Tri Adi Baihaqi a), Hensen P. K. Sinulingga b), Muhamad Ridwan Hamdani
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:
ANALISA DATA LOG UNTUK MENENTUKAN ZONA PRODUKTIF DAN MEMPERKIRAKAN CADANGAN AWAL PADA SUMUR R LAPANGAN Y Riza Antares, Asri Nugrahanti, Suryo Prakoso Jurusan Teknik Perminyakan Universitas Trisakti Abstrak
Lebih terperinciHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v RINGKASAN... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... ix
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN EVALUASI STIMULASI PEREKAHAN HIDRAULIK METODA PILAR PROPPANT PADA SUMUR R LAPANGAN Y
Seminar NasionalCendekiawanke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 PERENCANAAN DAN EVALUASI STIMULASI PEREKAHAN HIDRAULIK METODA PILAR PROPPANT PADA SUMUR R LAPANGAN Y Ignatius
Lebih terperinciANALISA PENENTUAN OPEN END PADA PELAKSANAAN SQUEEZE CEMENTING DI ZONA POROUS SUMUR A LAPANGAN B
ANALISA PENENTUAN OPEN END PADA PELAKSANAAN SQUEEZE CEMENTING DI ZONA POROUS SUMUR A LAPANGAN B Rexnord Samuel Simanungkalit Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Kebumian dan Energi Universitas Trisakti
Lebih terperinciPENGARUH KENAIKAN CASING PRESSURE TERHADAP LAJU ALIR PRODUKSI DI LAPANGAN MINYAK DURI
1 PENGARUH KENAIKAN CASING PRESSURE TERHADAP LAJU ALIR PRODUKSI DI LAPANGAN MINYAK DURI Nurkhalis, Sunarno, Fajril Akbar Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Riau Kampus Binawidya Panam Pekanbaru
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: Perencanaan Ulang Sumur Gas Lift pada Sumur X
Perencanaan Ulang Sumur Gas Lift pada Sumur X Amanu Pinandito, Sisworini, Sisworini, Djunaedi Agus Wibowo Abstrak Sumur X yang sudah beroperasi sejak 2004 merupakan sumur yang menggunakan gas lift sejak
Lebih terperinciDAFTAR ISI Halaman iv vii viii xiii 9
DAFTAR ISI COVER... i HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... KATA PENGANTAR... HALAMAN PERSEMBAHAN... RINGKASAN... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciPERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... BAB I. PENDAHULUAN...
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN UMUM LAPANGAN PT PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD
HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH...iii HALAMAN PERSEMBAHAN...iv KATA PENGANTAR...v RINGKASAN...vi DAFTAR ISI...vii DAFTAR GAMBAR...xii DAFTAR TABEL...xiv DAFTAR
Lebih terperinciSTUDI LABORATORIUM PENGARUH KONSENTRASI SURFAKTAN POLIMER TERHADAP RECOVERY FACTOR DENGAN BERBAGAI SALINITAS
STUDI LABORATORIUM PENGARUH KONSENTRASI SURFAKTAN POLIMER TERHADAP RECOVERY FACTOR DENGAN BERBAGAI SALINITAS Ricky 1), Sugiatmo Kasmungin 2), M.Taufiq Fathaddin 3) 1) Mahasiswa Magister Perminyakan, Fakultas
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KEBERADAAN REKAHAN PADA FORMASI KARBONAT MELALUI REKAMAN LOG DAN BATUAN INTI
IDENTIFIKASI KEBERADAAN REKAHAN PADA FORMASI KARBONAT MELALUI REKAMAN LOG DAN BATUAN INTI Gerry Gusti Nugraha, Benyamin, Ratnayu Sitaresmi Program Studi Teknik Perminyakan, Universitas Trisakti Abstrak
Lebih terperinciAnalisis Performance Sumur X Menggunakan Metode Standing Dari Data Pressure Build Up Testing
Abstract JEEE Vol. 5 No. 1 Novrianti, Yogi Erianto Analisis Performance Sumur X Menggunakan Metode Standing Dari Data Pressure Build Up Testing Novrianti 1, Yogi Erianto 1, Program Studi Teknik Perminyakan
Lebih terperinciOptimasi Injeksi Demulsifier Sebagai Respon Terhadap Proses Acidizing
Optimasi Injeksi Demulsifier Sebagai Respon Terhadap Proses Acidizing Koswara, Dewi Impian, Pasymi, Erti Praputri Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta Jl. Gajah Mada
Lebih terperinciOPTIMASI PRODUKSI SUMUR-SUMUR GAS LIFT DI LAPANGAN A
OPTIMASI PRODUKSI SUMUR-SUMUR GAS LIFT DI LAPANGAN A Djoko Sulistyanto (Jurusan Teknik Perminyakan Universitas Trisakti) ABSTRAK Analisa nodal adalah suatu metode untuk menganalisa suatu sistem produksi
Lebih terperinciEVALUASI PENERAPAN METODE DOWNHOLE SCALE SQUEEZE TREATMENT UNTUK MENANGGULANGI PROBLEM SCALE DI LAPANGAN KETALING BARAT TESIS
EVALUASI PENERAPAN METODE DOWNHOLE SCALE SQUEEZE TREATMENT UNTUK MENANGGULANGI PROBLEM SCALE DI LAPANGAN KETALING BARAT TESIS Oleh: YUDIARYONO NIM 211 100 016 PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK GEOLOGI PROGRAM
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan minyak, maka berbagai cara dilakukan untuk dapat menaikkan produksi minyak, adapun beberapa cara yang dapat dilakukan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN. memperbesar jari-jari pengurasan sumur sehingga seakan-akan lubang
BAB VI KESIMPULAN 1. Operasi Radial Jet Drilling merupakan salah satu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan rate produksi suatu sumur yang mempunyai prinsip membuat lubang yang berfungsi untuk mengurangi
Lebih terperinciOPTIMALISASI PEMBANGKIT LISTRIK SIKLUS BINER DENGAN MEMPERHATIKAN FLUIDA KERJA YANG DIGUNAKAN
Proseding Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya Sabtu, 19 November 2016 Bale Sawala Kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor OPTIMALISASI PEMBANGKIT LISTRIK SIKLUS BINER DENGAN MEMPERHATIKAN FLUIDA
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:
EVALUASI PERBANDINGAN METODE REGULER GAS LIFT DAN COILED TUBING GAS LIFT UNTUK APLIKASI DI LAPANGAN MSF Galih Aristya, Widartono Utoyo Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Trisakti Abstrak Pada
Lebih terperinciSTUDI KESTABILAN BUSA MENGENAI PENGARUH SUHU DAN ELEKTROLITSERTA KONSENTRASI SURFAKTAN DENGAN DAN TANPA MINYAK
Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 STUDI KESTABILAN BUSA MENGENAI PENGARUH SUHU DAN ELEKTROLITSERTA KONSENTRASI SURFAKTAN DENGAN DAN TANPA MINYAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu kegiatan pengumpulan data bawah permukaan pada kegiatan pengeboran sumur minyak dan atau gas bumi baik untuk sumur eksplorasi maupun untuk sumur
Lebih terperinciKAJIAN POTENSI SILICA SCALING PADA PIPA PRODUKSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (GEOTHERMAL)
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol. 07, No. 01 (2017) 38 43 epartemen Fisika FMIPA Universitas Padjadjaran KAJIAN POTENSI SILIA SALING PAA PIPA PROUKSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (GEOTHERMAL)
Lebih terperinci1. Reservoir berada di bawah perkotaan, lalu lintas yang ramai, tempat-tempat bersejarah ataupun lahan perkebunan (pertanian).
Pemboran berarah (directional drilling) adalah metode pemboran yang mengarahkan lubang bor menurut suatu lintasan tertentu ke sebuah titik target yang terletak tidak vertikal di bawah mulut sumur. Untuk
Lebih terperinciJl. Raya Palembang-Prabumulih KM.32 Indralaya Sumatera Selatan, Indonesia Telp/Fax. (0711) ;
ANALISA HASIL ACIDIZING TREATMENT UNTUK MENANGGULANGI SCALE CaCO 3 DALAM UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN BERPRODUKSI SUMUR R-11 PT. PERTAMINA EP ASSET 2 LIMAU FIELD THE RESULT ANALISYS OF ACIDIZING TREATMENT
Lebih terperinciINJEKSI POLIMER DENGAN PENGARUH JENIS POLIMER,KONSENTRASI DAN SALINITAS BRINE PADA RECOVERY FACTOR MINYAK (Laboratorium Study)
Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 INJEKSI POLIMER DENGAN PENGARUH JENIS POLIMER,KONSENTRASI DAN SALINITAS BRINE PADA RECOVERY FACTOR MINYAK (Laboratorium
Lebih terperinciLampiran : Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 13 Tahun 2007 Tanggal : 06 November 2007
Lampiran : Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 13 Tahun 2007 Tanggal : 06 November 2007 FORMULIR ISIAN IZIN PENGELOLAAN AIR LIMBAH KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS SERTA PANAS BUMI DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Peningkatan kebutuhan energi di dunia akan minyak dan gas bumi sebagai bahan bakar fosil yang utama cenderung meningkat seiring dengan perubahan waktu. Kebutuhan dunia
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR II.1. Model Reservoir Rekah Alam
BAB II TEORI DASAR Pada saat ini jenis reservoir rekah alam mulai sering ditemukan, hal ini dikarenakan semakin menipisnya reservoir batu klastik yang mengandung hidrokarbon. Fakta menunjukkan bahwa sekitar
Lebih terperinciOPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS UNTUK SUPPLY GAS INJEKSI SUMUR SUMUR GAS LIFT SECARA TERINTEGRASI
OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS UNTUK SUPPLY GAS INJEKSI SUMUR SUMUR GAS LIFT SECARA TERINTEGRASI oleh : Unggul Nugroho Edi, MT *) ABSTRAK Dalam penelitian ini digunakan metode simulasi model reservoir,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v RINGKASAN... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR
Lebih terperinciMengatasi Kerusakan Formasi Dengan Metoda Pengasaman Yang Kompetibel Pada Sumur Minyak Dilapangan X
Mengatasi Kerusakan Formasi Dengan Metoda Pengasaman Yang Kompetibel Pada Sumur Minyak Dilapangan X To Overcome Formation Damage with using Acid wich Compatible to Oil Well In X Field Ali Musnal Jurusan
Lebih terperinciISBN
ISBN 978-979-98831-1-7 Proceeding Simposium Nasional IATMI 25-28 Juli 2007, UPN Veteran Yogyakarta STUDI KEMUNGKINAN PENGGUNAAN FIBER SEBAGAI SARINGAN PASIR DI INDUSTRI MIGAS Oleh : Suwardi UPN VETERAN
Lebih terperinciPENENTUAN SKENARIO PENGEMBANGAN LAPANGAN X MENGGUNAKAN SIMULATOR DENGAN VARIASI DRAWDOWN PRESSURE DAN KOMPLESI
Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 PENENTUAN SKENARIO PENGEMBANGAN LAPANGAN X MENGGUNAKAN SIMULATOR DENGAN VARIASI DRAWDOWN PRESSURE DAN KOMPLESI
Lebih terperinciEVALUASI PENANGGULANGAN SCALE DENGAN METODE INJECT SCALE INHIBITOR PADA SUMUR X DI PT PERTAMINA EP ASSET 2 FIELD LIMAU
EVALUASI PENANGGULANGAN SCALE DENGAN METODE INJECT SCALE INHIBITOR PADA SUMUR X DI PT PERTAMINA EP ASSET 2 FIELD LIMAU EVALUATION SCALE TACKLING OF SCALE INHIBITORS USING THE INJECTION WELLS "X" IN PT
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:
ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI SUMUR GAS LIFT LAPANGAN AWILIGAR DENGAN PERBANDINGAN DESAIN ULANG DAN KONVERSI ESP Armand Zachary Sukandar, Djoko Sulistiyanto Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Trisakti
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v RINGKASAN... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan beberapa hal sebagai berikut, yaitu: dibandingkan lapisan lainnya, sebesar MSTB.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan analisa dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut, yaitu: 1. Hasil analisa decline curve dari semua
Lebih terperinciANALISA UJI DELIVERABILITAS RESERVOIR GAS BERDASARKAN DATA UJI SUMUR UNTUK OPTIMASI LAJU ALIR MAKSIMUM PADA SUMUR X LAPANGAN S PROPOSAL TUGAS AKHIR
ANALISA UJI DELIVERABILITAS RESERVOIR GAS BERDASARKAN DATA UJI SUMUR UNTUK OPTIMASI LAJU ALIR MAKSIMUM PADA SUMUR X LAPANGAN S PROPOSAL TUGAS AKHIR Oleh : SUGI PRASETYO 071.11.339 JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS DENGAN ANALISIS NODAL
OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS DENGAN ANALISIS NODAL Abstrak Deane Parahita Program Studi Teknik Perminyakan Trisakti Produktivitas sumur ditunjukkan dari kemampuan suatu formasi untuk memproduksi fluida
Lebih terperinciIkatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2 5 Desember Makalah Profesional IATMI
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2 5 Desember 2009 Makalah Profesional IATMI 08 037 PERENDAMAN PARAFFIN SOLVENT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI SUMUR MINYAK
Lebih terperinciBAB IV SIMULASI RESERVOIR REKAH ALAM DENGAN APLIKASI MULTILATERAL WELL
BAB IV SIMULASI RESERVOIR REKAH ALAM DENGAN APLIKASI MULTILATERAL WELL Simulasi reservoir pada reservoir rekah alam dilakukan pada studi ini untuk mengetahui performance dari reservoir dan memprediksi
Lebih terperinciHASIL PEMODELAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PEMODELAN DAN PEMBAHASAN 4.1 KONDISI AWAL RESERVOIR Kondisi awal tekanan reservoir diasumsikan dapat didekati dengan tekanan litostatik sedangkan temperatur diperoleh melalui gradien temperatur
Lebih terperinciAcara Well Log Laporan Praktikum Geofisika Eksplorasi II
WELL LOG 1. Maksud dan Tujuan Maksud : agar praktikan mengetahui konsep dasar mengenai rekaman sumur pemboran Tujuan : agar praktikan mampu menginterpretasi geologi bawah permukaaan dengan metode rekaman
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN...iii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH...iv. KATA PENGANTAR...v. HALAMAN PERSEMBAHAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH...iv KATA PENGANTAR...v HALAMAN PERSEMBAHAN...vii RINGKASAN...viii DAFTAR ISI...ix DAFTAR GAMBAR...xiii DAFTAR TABEL...xv
Lebih terperinciaintis Volume 12 Nomor 1, April 2011, 22-28
Jurnal aintis Volume 1 Nomor 1, April 011, -8 ISSN: 1410-7783 Perhitungan Laju Alir Minyak Setiap Lapisan pada Sumur Commingle Distribution Of Calculated Rate Oil Flow To Commingle Well Ali Musnal Jurusan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN...ii. KATA PENGANTAR...iii. HALAMAN PERSEMBAHAN...iv. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii KATA PENGANTAR...iii HALAMAN PERSEMBAHAN...iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH...v RINGKASAN...vi DAFTAR ISI...vii DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR TABEL...xiii
Lebih terperinciANALISIS PERENCANAAN PENGASAMAN SUMUR PADA SUMUR JRR-2 DAN JRR-4 DILAPANGAN Y
ANALISIS PERENCANAAN PENGASAMAN SUMUR PADA SUMUR JRR-2 DAN JRR-4 DILAPANGAN Y Mety Anisa, Rachmat Sudibjo Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Trisakti Abstrak Kerusakan formasi disini menunjuk
Lebih terperinciStudy Peningkatan Oil Recovery Pada Injeksi Surfaktan-Polimer Pada Batuan Karbonat
Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Lembaga Penelitian Universitas Trisakti Vol. 3, No. 1, Januari 2018, ISSN (p): 0853-7720, ISSN (e): 2541-4275 Study Peningkatan Oil Recovery Pada Injeksi Surfaktan-Polimer
Lebih terperinciSNI Standar Nasional Indonesia. Angka parameter dalam estimasi potensi energi panas bumi BSN. ICS Badan Standardisasi Nasional
SNI 13-6482-2000 Standar Nasional Indonesia Angka parameter dalam estimasi potensi energi panas bumi ICS 07.060 Badan Standardisasi Nasional BSN LATAR BELAKANG Estimasi besarnya potensi energi panas bumi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hidrokarbon merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat meningkatkan kemajuan Bangsa Indonesia khususnya pada eksplorasi minyak dan gas bumi. Kegiatan ekplorasi
Lebih terperinciCahaya Rosyidan*, Irfan Marshell,Abdul Hamid
EVALUASI HILANG SIRKULASI PADA SUMUR M LAPANGAN B AKIBAT BEDA BESAR TEKANAN HIDROSTATIS LUMPUR DENGAN TEKANAN DASAR LUBANG SUMUR Cahaya Rosyidan*, Irfan Marshell,Abdul Hamid Teknik Perminyakan-FTKE, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang sangat penting di dalam dunia industri perminyakan, setelah
BAB I PENDAHULUAN Kegiatan ekplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi merupakan kegiatan yang sangat penting di dalam dunia industri perminyakan, setelah kegiatan eksplorasi dilaksanakan dan ditemukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Gambar 1.1
I.1. I. PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Lapangan Reira telah diproduksi sejak 30 tahun yang lalu. Hingga saat ini telah lebih dari 90 sumur diproduksi di Reira. Pada awal masa eksploitasi, sumursumur
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:
ANALISIS SIFAT PATAHAN (SEALING-LEAKING) BERDASARKAN DATA TEKANAN, DECLINE CURVE, DAN CONNECTIVITY INJECTION PADA LAPANGAN DIMA Alfredo, Djoko Sulistyanto Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Trisakti
Lebih terperinciKARAKTERISASI SURFAKTAN POLIMER PADA SALINITAS PPM DAN SUHU 85 C
Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 KARAKTERISASI SURFAKTAN POLIMER PADA SALINITAS 15.000 PPM DAN SUHU 85 C Radityo Danisworo 1, Sugiatmo Kasmungin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Jaringan Injeksi Dalam industri migas dibutuhkan suatu sistem jaringan dalam pendistribusian fluida injeksi dari stasiun penampung (block station) menuju sumur injeksi
Lebih terperinciKinerja Operasi Aerated Drilling Pada Sumur N di Lapangan Panas Bumi K
Kinerja Operasi Aerated Drilling Pada Sumur N di Lapangan Panas Bumi K Riviani Kusumawardani, Bambang Kustono, Kris Pudyastuti Program Studi Teknik Perminyakan, Universitas Trisakti Abstract Well N is
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: Evaluasi Perencanaan Desain Casing Pada Sumur SELONG-1 Di Lapangan Selong
Evaluasi Perencanaan Desain Casing Pada Sumur SELONG-1 Di Lapangan Selong Hendri Kurniantoro, Mu min Prijono Tamsil Program Studi Teknik Perminyakan, Universitas Trisakti Abstrak Perencanaan casing merupakan
Lebih terperinci