BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
|
|
- Hamdani Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil penelitian dan diskusi hasil penelitian yang telah disajikan pada Bab IV, dapat ditarik kesimpulan dan rekomendasi penelitian sebagai berikut: A. Kesimpulan 1. Perumusan visi dan misi dalam rangka pengembangan dosen PTAI bermuara pada substansi keilmuan dan kepribadian. Substansi keilmuan meliputi: (a) memiliki pandangan keilmuan yang berbasis world-view yang benar tentang Tuhan, dunia, manusia, kehidupan dan sejarah, (b) menjadikan spiritualitas sebagai unsur pemersatu institusi maupun dalam konteks kesatuan dan hierarki pengetahuan dalam Islam, (c) bukan spesialis dalam arti hanya peduli kepada disiplin ilmunya, melainkan seorang yang universal dalam cara pandangnya terhadap dunia, dan memiliki otoritas dalam beberapa bidang ilmu yang terkait, (d) ia juga tidak hanya memiliki otoritas dalam bidangnya, tetapi juga dalam ilmu-ilmu keislaman, dan (e) memiliki kemampuan berfikir integral dan tidak terjebak kepada cara berfikir yang dikotomik-dualistik. Pada substansi kepribadian dapat diidentifikasi karakteristik sebagai berikut: (a) berilmu sebagai akhlak, dan berakhlak dengan ilmu. Artinya menuntut ilmu sudah menjadi bagian dari akhlaknya dan bukan untuk kepentingankepentingan duniawi semata, demikian juga ilmunya sudah menjadi
2 236 akhlaknya; ilmunya telah menjadi dan menjaga akhlaknya, (b) memadukan misi dengan profesi dosen, tidak hanya dipandang sebagai misi atau profesi saja, melainkan keduanya secara bersamaan, (c) berfungsi sebagai teladan moral serta model kepribadian yang bertanggung jawab tidak hanya dalam memberikan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga dan terutama harus ikut bertanggung jawab terhadap proses pembentukan kepribadian mahasiswanya, (d) untuk itu, ia mestilah menjalin hubungan yang hangat berbasis kasih sayang dalam menjalankan proses pembelajarannya, tidak sekedar hubungan formal yang kering dan impersonal, dan (e) senantiasa mengaktualisasikan diri bagi peningkatan etos dan produktifitas kerja yang dihayati sebagai ibadah. 2. Posisi dosen STAIN Cirebon berdasarkan hasil kajian lingkungan internal dan eksternalnya dapat disimpulkan sebagai berikut: Pada posisi internal, kondisi yang tampak dominan dari hasil analisis SWOT atas dosen STAIN Cirebon adalah: cukup banyaknya dosen yang berpendidikan S 1 dan S 2 yang sebagian besar potensial untuk dikembangkan, di satu sisi, dan tidak meratanya sebaran dosen, serta masih lemahnya tradisi akademik dan etos kerja di sisi lain. Sementara pada posisi eksternal, terdapat peluang peningkatan standar kualitas tenaga dosen dengan semakin banyaknya Program Pascasarjana, di satu sisi dan terbatasnya kemampuan dalam pengadaan dosen baru, di sisi lain. Sementara itu, peningkatan dosen yang berpendidikan S 2 dan S 3 yang sejak tiga tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang signifikan dari segi jumlahnya, ternyata belum
3 237 berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan kinerja serta produktifitasnya. 3. Hasil analisis posisi menyarankan isu atau agenda utama pengembangan dosen di lingkungan PTAI adalah pengadaan dan pengembangan dosen yang terencana, berkesinambungan dan sinergis terhadap kebutuhan pengembangan lembaga. Dari segi manajemen personalia, perencanaan ketenagaan mencakup analisis kebutuhan, sistem rekrutmen, seleksi, penempatan serta pembinaan dan pengembangan. Dengan pendekatan ini kelemahan yang ada dapat diidentifikasi sebagai kelemahan pada tahap analisis kebutuhan, rekruitmen atau seleksi atau penempatan atau pembinaan dan pengembangan. Berdasarkan isu utamanya, dapatlah diidentifikasi isu-isu turunannya pada dua tahapan manajemen ketenagaan, yaitu pengadaan, serta pembinaan dan pengembangan. Pada tahap pengadaan, isu atau agenda yang disarankan oleh data adalah: (a) belum ada analisis kebutuhan dosen yang didasarkan atas atau sinergis terhadap kebutuhan pengembangan lembaga, (b) masih kurangnya jumlah tenaga dosen, (c) sebaran dosen per Jurusan tidak merata, dan (d) kemampuan pengadaan dosen baru sangat tergantung pada kebijakan nasional, dan (e) masih terbatasnya akses bagi peningkatan kerjasama dalam rangka memenuhi kebutuhan dosen. Pada tahap pembinaan dan pengembangan, isu atau tema yang muncul adalah: (a) adanya kesenjangan yang tinggi antara posisi ideal jabatan
4 238 akademik dosen dengan posisi saat ini, (b) demikian juga terdapat kesenjangan yang tinggi antara jenjang pendidikan dosen pada posisi ideal dengan posisinya saat ini, (c) diperlukan pemetaan kebutuhan dosen, baik berdasarkan jabatan akademik maupun jenjang pendidikan yang mengacu kepada strategi pengembangan lembaga, (d) masih rendahnya disiplin, dedikasi dan etos kerja dosen dalam pelaksanaan tugas pendidikan dan pengajaran serta bimbingan, dan (e) belum terbangunnya iklim yang kondusif bagi peningkatan produktifitas penelitian dan tradisi keilmuan dosen. 4. Posisi bidang ketenagaan dosen secara internal lebih dominan kelemahan dibanding kekuatannya, sementara pada faktor eksternal lebih dominan peluang dibanding tantangan, sehingga posisinya berada pada sel 3. Strateginya adalah strategi putar-balik, yaitu mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna mengatasi kelemahan internal agar peluang eksternal dapat dimanfaatkan. Kelemahan itu ada pada semua tahap manajemen ketenagaan: analisis kebutuhan, pola rekrutmen, seleksi, penempatan serta pembinaan dan pengembangan. Karena itu prioritas pengembangan perlu ditekankan pada seluruh tahapan manajemen ketenagaan, baik pada dimensi subtansial maupun instrumental. Karena ciri utama renstra adalah fokus pada penyelesaian isu melalui strategi pengembangan yang tepat, maka prioritas pengembangan dosen perlu ditekankan pada upaya menemukan berbagai langkah yang diperlukan
5 239 guna mengatasi kelemahan-kelemahan internal yang dihadapinya guna memanfaatkan peluang eksternal. Atas dasar itu, maka pada tahap pengadaan, prioritas pengembangan perlu ditekankan kepada: (a) membuat analisis kebutuhan dosen yang lebih memberi perhatian kepada substansi keilmuan dan kepribadian serta penghayatan yang memadai terhadap visi dan misi serta karakter esensial pendidikan tinggi Islam, sehingga sinergis terhadap kebutuhan pengembangan lembaga, (b) mengurangi kesenjangan antara jumlah dosen dengan jumlah mahasiswa menuju rasio ideal yang ditetapkan, (c) mengurangi kesenjangan dalam sebaran dosen agar lebih proporsional terhadap jumlah mahasiswanya pada tiap Jurusan dan Program Studi, (d) mengurangi ketergantungan kepada Pemerintah Pusat dalam pengadaan dosen baru, antara lain melalui (e) penguatan dan perluasan akses bagi peningkatan kerjasama dalam rangka memenuhi kebutuhan dosen, maupun dalam rangka penguatan citra serta produktifitas. Pada tahap pembinaan dan pengembangan, prioritas perlu ditekankan pada upaya: (a) mengurangi kesenjangan antara posisi ideal jabatan akademik dosen dengan posisi saat ini, melalui sistem akselerasi kenaikan pangkat/jabatan, (b) mengurangi kesenjangan antara jenjang pendidikan dosen pada posisi ideal dengan posisinya saat ini, antara lain melalui pola bantuan finansial yang lebih memadai dan akontabel, (c) membuat pemetaan kebutuhan dosen, baik berdasarkan jabatan akademik maupun berdasarkan jenjang pendidikan, sehingga lebih proporsional baik terhadap kebutuhan
6 240 saat ini, dan lebih-lebih lagi agar proporsional terhadap pengembangan Program/Fakultas/Jurusan/Program Studi yang mengacu kepada proyeksi serta strategi pengembangan lembaga, (d) peningkatan disiplin, dedikasi dan etos kerja dosen dalam pelaksanaan tugas pendidikan dan pengajaran serta bimbingan, antara lain dengan memanfaatkan momentum peningkatan kualifikasi jenjang pendidikan dosen melalui pengelolaan yang tepat sehingga beriring paralel dengan upaya peningkatan mutu secara keseluruhan, dan (e) membangun iklim yang kondusif bagi peningkatan kegiatan penelitian, pengabdian masyarakat dan produktifitas keilmuan dosen, agar berkontribusi terhadap penguatan citra, diversifikasi produk, dan pada gilirannya menjadi aktor penggerak utama bagi peningkatan kemampuan lembaga untuk berkembang. B. Rekomendasi Sejalan dengan temuan serta diskusi hasil penelitian, serta sifat permasalahan dan kegunaan penelitian, berikut dikemukakan rekomendasi kepada pihak-pihak terkait: 1. Untuk Manajemen Departemen Agama a. Sejauh ini perencanaan di lingkungan Departemen Agama, termasuk di lingkungan pendidikan tinggi agama Islam, secara formal masih menggunakan pendekatan perencanaan jangka panjang, long-range planning, yang menganut azas rencana induk, master planning. Mengingat alasan-alasan teoritik sebagaimana dikemukakan pada Bab II, serta
7 241 implementasinya pada kasus perencanaan strategik pengembangan dosen STAIN Cirebon, sebagaimana dikemukakan pada Bab IV, disarankan untuk meninjau-ulang Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 116 Tahun 1995 tentang Sistem Perencanaan Departemen Agama. b. Problem struktur keilmuan dan kurikulum di lingkungan PTAI serta hierarki ilmu fardlu ain dan ilmu fardlu kifayah, yang merupakan akar permasalahan dari problem kualifikasi tenaga dosen di lingkungan PTAI, tampaknya tidak mungkin diselesaikan secara institusional oleh masingmasing PTAI secara sendiri-sendiri, mengingat lingkup serta sifat permasalahan serta kondisi tiap PTAI sendiri, padahal secara metafisis dan epistemologis, ia merupakan keniscayaan karena menjadi salah satu karakter esensial pendidikan tinggi Islam. Karena itu, ia akan berimplikasi tidak saja terhadap kualifikasi tenaga dosennya, tetapi juga terhadap bentuk pendidikan tinggi sebagai wadah yang diperlukan untuk pengembangannya. Jadi, akan diperlukan upaya yang lebih serius, komprehensif dan berskala nasional dari pihak otoritas pengambil kebijakan PTAI. c. Mengingat problem tenaga dosen di lingkungan PTAI lebih dirasakan sebagai problem substantif daripada instrumental, maka direkomendasikan untuk memberikan prioritas pada program pembinaan dan pengembangan dosen, yakni program-program pengembangan yang berorientasi mutu secara substantif, setelah sekian lama sampai saat ini pihak manajemen PTAI lebih banyak berkonsentrasi pada program pengadaan dosen baru.
8 Untuk Manajemen STAIN Cirebon a. Perencanaan tenaga dosen sebagai bagian dari pengembangan ketenagaan dalam keseluruhan strategi pengembangan STAIN hanya dapat dilakukan secara komprehensif bila ditempatkan dalam konteks besarnya, yakni strategi pengembangan STAIN. Karena itu, setelah menetapkan universitas sebagai bentuk pengembangan pendidikan tinggi yang optimal melalui keputusan Senat STAIN Cirebon pada April 2003, perlu segera diikuti oleh penetapan dokumen perencanaan formal dengan pendekatan rencana strategik, untuk menggantikan pendekatan perencanaan sebelumnya, yakni perencanaan jangka panjang yang menganut azas rencana induk, mengingat kelemahan-kelemahan yang melekat pada pendekatan perencanaan yang sejauh ini masih digunakan itu. b. Manajemen personil pada level institusi STAIN Cirebon disarankan lebih fokus pada pembinaan dan pengembangan dosen. Peningkatan jumlah dosen yang sejak tiga tahun terakhir menunjukkan penambahan yang cukup signifikan, kini sudah saatnya diimbangi dengan peningkatan kualitasnya. Program-program pembinaan dan pengembangan yang dapat ditingkatkan adalah: studi lanjut gelar, pertemuan ilmiah, lokakarya/workshop, bimbingan dosen senior terhadap dosen yunior, produksi dan publikasi bahan ajar, dan peningkatan fasilitas penelitian dan pengabdian masyarakat. c. Untuk keperluan itu, masih dibutuhkan suatu evaluasi yang lebih komprehensif dan akurat terhadap kinerja dosen atas seluruh pelaksanaan
9 243 tugasnya: pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, bimbingan mahasiswa, serta tugas-tugas administratif. Hasil evaluasi itu nantinya digunakan sebagai titik-tolak bagi perumusan program pembinaan dan pengembangan yang lebih sinergis terhadap pengembangan lembaga. d. Khusus untuk program studi lanjut gelar yang sejak tiga tahun terakhir juga menunjukkan peningkatan cukup signifikan, perlu dipetakan berdasarkan proyeksi kebutuhan pengembangan lembaga agar lebih proporsional terhadap pengembangan Program/Fakultas/Jurusan/Program Studi. Pemetaan itu sekaligus guna memenuhi tuntutan penguatan citra lembaga serta produktifitasnya, yang pada gilirannya diharapkan memberikan kontribusi signifikan terhadap kemampuan lembaga untuk berkembang. 3. Untuk Pengembangan Ilmu Administrasi/Manajemen Pendidikan a. Dari diskusi hasil penelitian sebagaimana dikemukakan pada Bab IV, terungkap betapa kesenjangan antara kualifikasi tenaga pendidik dalam tradisi pendidikan Islam dengan realitasnya di lingkungan PTAI. Sejarah pendidikan tinggi Islam sangat kaya dengan warisan keteladanan karena keluasan dan kedalaman ilmu yang menjaga akhlak para pendidiknya. Kinerja dan performancenya menyatu dengan keagungan kepribadiannya karena dijaga oleh ilmunya. Karena itu, diperlukan penelitian lanjutan guna menggali khazanah klasik untuk memperkaya khorizon pemikiran serta teoriteori manajemen pendidikan modern, khususnya dalam memperkaya dimensi substantif kualifikasi tenaga dosen.
10 244 b. Lebih jauh dapat pula dikemukakan secara hipotetik, dan karena itu masih diperlukan penelitian lebih lanjut, bahwa eksplisitasi perumusan... memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan... dalam pengertian pendidikan, dan... membentuk watak serta kepribadian bangsa yang bermartabat... dalam rumusan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif... dalam prinsip penyelenggaraan pendidikan, Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban:... c. memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan..., dalam pendidik dan tenaga kependidikan, yang tercantum dalam Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, yang lahir di tengah pergumulan mencari solusi atas krisis yang menimpa bangsa kita, dapat dipandang sebagai pengakuan diam-diam atas sumbangan sistem pendidikan nasional kita selama ini terhadap munculnya krisis nasional itu. Karena itu, akan diperlukan jenis penelitian pendidikan berorientasi kebijakan yang memadai guna menindaklanjuti serta memberi isi terhadap muatan sistem pendidikan nasional itu, serta guna memberi bobot pengaruh yang sifnifikan terhadap implementasinya, sehingga pada gilirannya sistem pendidikan akan berkontribusi terhadap upaya mencari jalan keluar dari krisis yang berkepanjangan itu. Sejarah pendidikan Islam menunjukkan bahwa pasangsurut kemajuan dan kemunduran suatu bangsa tercermin pada kondisi perguruan tingginya, yang hampir sepenuhnya tergantung pada kualifikasi
11 245 tenaga dosennya, karena basis kepemimpinan di lingkungan pendidikan tinggi adalah dosen. Seperti salah satu butir kesimpulan yang sangat tegas dan sebenarnya sangat inspiratif bagi penelitian lanjutan, dari Konferensi Dunia tentang Pendidikan Islam, bahwa begitu kita memperoleh orang-orang yang tepat dalam profesi pendidikan dan pengajaran, maka sebagian besar permasalahan kita akan selesai dengan sendirinya.
BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek yang paling utama dalam menghadapi era globalisasi dimana keberhasilan suatu bangsa dalam melaksanakan
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh pelbagai faktor, dan salah satu yang paling menentukan ialah pendidikan. Kualitas pendidikan sangat berpengaruh terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan yang besar dalam pola hidup manusia serta penentu kinerja suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Karena disadari atau tidak, pendidikan mampu menjadi pembawa perubahan yang besar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku organisasi yang merupakan pencerminan dari perilaku dan sikap orang-orang yang terdapat dalam organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Regulasi utama dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia adalah Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang RI
Lebih terperinciSISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA Imam Gunawan Tiap tiap negara memiliki peraturan perundang undangan sendiri. Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai peraturan perundang udangan yang bertingkat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah upaya yang dilakukan negara untuk mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan adalah untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan bangsa. Pendidikan merupakan kunci utama sebagai fondasi untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian . Josie Fitri Handayani, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan kegiatan yang bersifat universal, terdapat dimana saja dan kapan saja dalam kehidupan masyarakat manusia. Pendidikan harus selalu progresif,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, perpustakaan memiliki peran sebagai wahana belajar untuk mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia saat ini tidak terlepas dari masalah dalam upaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia saat ini tidak terlepas dari masalah dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan persoalan yang paling mendasar yang dihadapi dunia
Lebih terperinciVisi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.
1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. Misi Bertolak dari visi tersebut, maka misi universitas adalah
Lebih terperinci2015 KONTRIBUSI PENGEMBANGAN TENAGA AD MINISTRASI SEKOLAH TERHAD AP MUTU LAYANAN D I LINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI SE-KOTA BAND UNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan yang berhasil adalah pendidikan yang mampu menghasilkan output yang kompetitif dalam menghadapi persaingan serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup, pendidikan merupakan segala situasi hidup yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan anak bangsa. Pendidikan yang bermutu atau berkualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memerlukan adanya proses untuk menjadi maju, salah satu proses tersebut adalah dengan mencerdaskan anak bangsa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk sosial. Ini berarti manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Manusia hidup secara berkelompok dan membentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Era globalisasi ini, melihat realitas masyarakat baik kaum muda maupun tua banyak melakukan perilaku menyimpang dan keluar dari koridor yang ada, baik negara, adat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi kehidupan manusia; demikian pula bagi kehidupan suatu bangsa. Untuk mencapai tujuan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jauh ketinggalan dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat. Sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah merubah pola pikir masyarakat. Hal ini mengakibatkan program pendidikan dan pengajaran jauh ketinggalan dibandingkan
Lebih terperinciRENCANA AKSI NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
RENCANA AKSI NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2010 2014 A. Latar Belakang Karakater adalah kualitas individu atau kolektif yang menjadi ciri seseorang atau kelompok. Dalam hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia merupakan suatu sistem pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak. Pendidikan seperti magnet yang sangat kuat karena dapat menarik berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan terus menjadi topik yang sering diperbicangkan oleh banyak pihak. Pendidikan seperti magnet yang sangat kuat karena dapat menarik berbagai dimensi dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kompetensi adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang sangat strategis untuk mencerdaskan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya yang sangat strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara menyeluruh. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Dalam sejarah perkembangan peradaban bangsa terlihat jelas bahwa kemajuan bangsa sangat terkait dengan pendidikan sebagai bagian yang tak dapat dipisahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan belajar atau proses pendidikan. Sebagai organisasi pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan lembaga atau sarana dalam melaksanakan pelayanan belajar atau proses pendidikan. Sebagai organisasi pendidikan formal, sekolah memiliki tanggung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Oleh karena itu setiap tenaga
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kinerja mengajar guru merupakan komponen paling utama dalam meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Oleh karena itu setiap tenaga pendidik, terutama guru,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan mengalami perubahan yang sangat cepat yang memberikan dampak sangat signifikan terhadap kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut menuntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan kemajuan peradaban. Kemajuan suatu bangsa salah satunya dapat dilihat dari lembaga-lembaga pendidikannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Guru memiliki peran dan tanggung jawab yang besar dalam proses pendidikan, di mana tugas seorang guru bukan hanya memberikan transfer ilmu dan seperangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam pembangunan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam pembangunan bangsa. Sejarah menunjukan bahwa kunci keberhasilan pembangunan Negaranegara maju adalah
Lebih terperincipentransferan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Kebudayaan R.I. Fuad Hasan berpendapat bahwa, "Sebaik apapun kurikulum jika
2 bahwa guru merupakan pihak pertama yang paling bertanggung jawab dalam pentransferan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Terkait dengan pernyataan tersebut, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki agar mengetahui,
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan yang ada di berbagai bidang usaha, baik bidang usaha manufaktur maupun jasa, menuntut organisasi untuk dapat menciptakan keunggulan bersaing. Organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar manusia menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa yang akan datang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal pokok yang dapat menunjang kecerdasan serta keterampilan anak dalam mengembangkan kemampuannya. Pendidikan merupakan sarana yang paling tepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD Negeri Wirosari sekolah yang unggul, kreatif, inovatif, kompetitif dan religius. Sedangkan misinya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan peneliti terhadap "Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Sekolah Efektif (Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi setiap manusia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi setiap manusia. Pendidikan dapat dilakukan baik secara formal maupun non formal. Setiap pendidikan tidak dapat
Lebih terperinciNUR ENDAH APRILIYANI,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Fenomena globalisasi membuahkan sumber daya manusia yang menunjukkan banyak perubahan, maka daripada itu dalam menghadapi era globalisasi seperti sekarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang bersifat mendasar. Menurut Mulyasa (2013:2), perubahan itu menyangkut perubahan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya dari aspek jiwa, manusia memiliki cipta rasa dan karsa sehingga dalam tingkah laku dapat membedakan benar atau salah, baik atau buruk, menerima atau menolak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bab 2 pasal 3 UU Sisdiknas berisi pernyataan sebagaimana tercantum
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang dikenal dan diakui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat dilakukan melalui pengelolaan strategi pendidikan dan pelatihan, karena itu pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber daya materil
1 BAB I PENDAHULUAN A. Identifikasi Masalah 1. Latar Belakang Dalam menghadapi perkembangan abad 21 semua organisasi dituntut untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber daya materil dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. baik merupakan dasar dari pendidikan. Menurut Suryosubroto (2010:16),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam lingkungan dan sepanjang hidup. Membangun dan mengembangkan karakter yang baik merupakan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan sekolah di MTs Kabupaten Labuhanbatu Utara.
95 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan yang signifikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
Lebih terperinciPEMBELAJAR YANG MENDIDIK DAN BERKARAKTER
PEMBELAJAR YANG MENDIDIK DAN BERKARAKTER Pengertian Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan sarana yang secara sengaja dirancang untuk melaksanakan pendidikan. Semakin maju suatu masyarakat semakin penting peranan sekolah dalam mempersiapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi kalangan masyarakat terkhusus generasi muda sekarang ini mulai dari tingkat
1 BAB I A. Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Pendidikan salah satu alat untuk membawa perubahan pola pikir dan perlu, harus dilakukan terhadap masyarakat harus diakui bahwasanya pendidikan itu penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional kabupaten hingga diimplementasikan langsung disekolah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Soft Skills dalam pendidikan adalah suatu hal yang harus dicermati bersama oleh semua pihak mulai dari struktur teratas yakni kementerian pendidikan dan kebudayaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperbincangkan, baik dari kalangan praktisi pendidikan, politisi, masyarakat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhir-akhir ini kualitas pendidikan bangsa Indonesia intens diperbincangkan, baik dari kalangan praktisi pendidikan, politisi, masyarakat maupun pihak pengambil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Setiap bangsa dan generasi memiliki dasar dan tujuan pendidikan tertentu. Tentunya dasar
Lebih terperinciKEMITRAAN SEKOLAH. Prof. Dr. Sodiq A. Kuntoro
KEMITRAAN SEKOLAH Workshop Strategi Pengembangan Mutu Sekolah Bagi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah diselenggarakan Prodi S2 Manajemen Pendidikan dan S3 Ilmu Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemerintah dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan telah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan telah mengadakan perubahan besar pada kebijakan pada sektor pendidikan dalam berbagai aspek,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia sebagai negara berkembang dalam pembangunannya membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia Indonesia yang pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Oleh sebab itu, hampir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad 21 ini adalah bagaimana menyiapkan manusia Indonesia yang cerdas, unggul dan berdaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan bangsa. Pendidikan merupakan kunci utama sebagai fondasi
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah culture transition (transisi kebudayaan) yang bersifat dinamis kearah suatu perubahan secara continue (berkelanjutan), maka pendidikan dianggap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Hasanah Ratna Dewi, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Perjalanan sejarah hidup umat manusia tidak terlepas dari proses pendidikan yang menjadi salah satu kebutuhan dari setiap manusia. Berdasarkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang.
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu disiplin ilmu yang berkembang demikian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu disiplin ilmu yang berkembang demikian pesat dengan berbagai aspek permasalahannya. Pendidikan tidak hanya bersinggungan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maju mundurnya suatu bangsa ditandai oleh sumber daya manusia yang bermutu. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang bermutu, itu diperlukan suatu upaya melalui
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dijalani oleh
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dijalani oleh setiap orang dan merupakan suatu kebutuhan untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses pemanusiaan dan kemanusiaan sudah diterima sepanjang sejarah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kehadiran pendidikan, apapun bentuk dan jenisnya, sebagai wahana proses pemanusiaan dan kemanusiaan sudah diterima sepanjang sejarah manusia berperadaban
Lebih terperinciRencana Strategis (Renstra) Universitas Islam Indonesia Telah disahkan oleh Senat Universitas
Rencana Strategis (Renstra) Universitas Islam Indonesia 2006-2010 Telah disahkan oleh Senat Universitas Yogyakarta 2006 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Nilai Dasar UII...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan sekaligus membuka peluang-peluang baru bagi pembangunan ekonomi dan sumber daya manusia Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk menjamin perkembangan serta kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan adalah usaha sadar dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diprioritaskan adalah sektor pendidikan. Menyadari betapa pentingnya. tentang pendidikan harus selalu ditingkatkan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemajuan suatu bangsa, dapat dilihat dari segi Pendidikannya, sehingga jika suatu bangsa ingin maju tentunya yang pertama kali harus diprioritaskan adalah
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KURIKULUM PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI
PENGEMBANGAN KURIKULUM PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI DASAR UNDANG-UNDANG NO. 20 TAHUN 2003 TENTANG PENDIDIKAN NASIONAL DIGARISKAN, ANTARA LAIN: PASAL 24 AYAT (2): PERGURUAN TINGGI MEMILIKI OTONOMI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. commit to user
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Di Indonesia, semua orang tanpa terkecuali berhak untuk mendapatkan pendidikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) a. Pengertian KTSP Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan nasional dalam suatu Negara salah satunya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pembangunan nasional dalam suatu Negara salah satunya ditentukan oleh keberhasilan Negara tersebut dalam mengelola pendidikan nasional. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm. 6. 2
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan karakter saat ini memang menjadi isu utama pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa. Dalam UU No 20 Tahun 2003
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan fungsinya, pengawas sekolah sering berhadapan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam melaksanakan fungsinya, pengawas sekolah sering berhadapan dengan berbagai masalah, terutama untuk membantu guru-guru mencapai hasil belajar siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa dan bertujuan untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang positif bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah yang pundamental dalam pembangunan suatu bangsa dan bertujuan untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang positif bagi siswa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsep kependidikan yang berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yaitu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Ada dua buah konsep kependidikan yang berkaitan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. 2002), hlm.22
BAB IV ANALISIS A. Optimalisasi manajemen layanan bimbingan dan konseling di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang Pendidikan merupakan aset yang tidak akan ternilai bagi individu dan masyarakat, pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan. bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan bernegara, oleh sebab itu hilangnya karakter akan menyebabkan hilangnya generasi penerus bangsa. Karakter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lutma Ranta Allolinggi, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah upaya sadar dan terencana dalam proses pembimbingan dan pembelajaran bagi individu agar tumbuh berkembang menjadi manusia yang mandiri,
Lebih terperinciKEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 34/SK/K01-SA/2004 TENTANG
KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 34/SK/K01-SA/2004 TENTANG FUNGSI-FUNGSI JABATAN FUNGSIONAL AKADEMIK DOSEN DI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG I. SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan global,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan global, perkembangan dunia pendidikan diharapkan mengikuti arah perkembangan yang ada. Sehingga, mendorong organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara pendidikan dengan tingkat perkembangan bangsa tersebut yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pembangunan suatu bangsa. Berbagai kajian di banyak negara menunjukkan kuatnya hubungan antara pendidikan
Lebih terperincibidang akan tergantung pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu bangsa dalam melaksanakan pembangunan di segala bidang akan tergantung pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimulai sejak dilahirkan hingga ke liang lahat. Oleh sebab itu, setiap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap manusia yang telah dimulai sejak dilahirkan hingga ke liang lahat. Oleh sebab itu, setiap manusia wajib untuk belajar baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan, salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas Sumber
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipisah antara unsur yang satu dengan yang lainnya dan juga tidak bisa dipisahkan dengan sistem-sistem kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan manusia untuk merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan penting dalam proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter saat ini memang menjadi isu utama pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa. Dalam UU No 20 Tahun 2003
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM). Pendidikan seyogyanya menyiapkan generasi yang berkualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah berdasarkan kurikulum yang disusun oleh lembaga pendidikan. Menurut undang-undang sistem pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi peranan sumber daya manusia adalah. sumber penentu atau merupakan faktor dominan dalam pembangunan suatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi peranan sumber daya manusia adalah sebagai sumber penentu atau merupakan faktor dominan dalam pembangunan suatu bangsa. Sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hlm Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Kepemimpinan sebagai salah satu fungsi manajemen yang sangat penting untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Penguasaan teori pengetahuan tentang kepemimpinan
Lebih terperinciKONSEP PENDIDIKAN KARAKTER PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA
Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2015, pp. 289~293 KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA 289 Heri Maulana AMIK BSI Yogyakarta e-mail: heri.hml@bsi.ac.id Abstrak
Lebih terperinci