PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI PENENTU HARGA JUAL DENGAN FULL COSTING METHOD PADA PT.INDONESIA SELAMAT SEJAHTERA DI SEMARANG

Transkripsi

1 PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI PENENTU HARGA JUAL DENGAN FULL COSTING METHOD PADA PT.INDONESIA SELAMAT SEJAHTERA DI SEMARANG Zumala Eva Candra Sari Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Dian Nuswantoro Jalan Nakula 1 No Semarang zumalaevacs@yahoo.com Telp.(024) ,Fax (024) ABTRAK Perhitungan harga pokok produksi pada suatu perusahaan harus dihitung dengan metode yang tepat karena harga pokok produksi merupakan dasar penentu harga jual. Kesalahan perhitungan yang terjadi dalam menentukan harga pokok produksi akan mengakibatkan harga jual tidak sesuai bisa jadi harga jual terlalu tinggi maupun terlalu rendah. Penelitian ini dilakukan pada PT.Indonesia Selamat Sejahtera yang berlokasi di Jalan Taman Industri Bukit Semarang Baru Blok C1 no. 9 yang bergerak dalam usaha produksi kripik singkong. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa analisis dan data biaya produksi, sumber data berupa data primer yaitu melakukan wawancara dengan pemilik perusahaan yaitu bapak Immanuel Goenawan dan observasi. Serta data sekunder yang bersumber dari studi kepustakaan yang mendukung penelitian ini.berdasarkan penelitian perhitungan harga pokok produksi dan harga jual metode perusahaan dengan metode full costing menghasilkan perbedaan.dengan metode full costing dihasilakan biaya produksi Rp.1650/pack dan harga jual 1950/pack sedangkan pada metode perusahaan harga pokok produksi diperoleh 1600/pack dan harga jual Rp.1900/pack. Biaya produksi dan harga jual dengan metode full costing lebih tinggi karena pada perhitungan dengan metode full costing mengelompokan biaya lebih rinci, perbedaan terletak pada Biaya Overhead Pabrik yang memasukan biaya penyusutan kendaraan,mesin dan peralatan dan menggolongkan biaya bahan penolong lebih rinci. Kata Kunci :Harga Pokok Produksi;Harga Jual; dan Metode Full Costing ABSTRACT An effective method determines a proper calculation on cost of goods sold in a company. The calculation error may result in creating an inappropriate cost of goods manufactured that randomly causes the costs to be extremely higher or lower. This research was conducted at PT Indonesia Selamat Sejahtera located at Jalan Taman Industri Bukit Semarang Baru Block C1 no 9 running a business on products of crispy cassava chips. The data of the research were quantative data. The data comprised the data analysis and goods cost sold, the source of data was the interview with the company owner, Mr Immanuel Gunawan as primary data, along with observation. The library research as secondary data was used to support and complete the research. Based on the results of the research, it is found that cost of goods manufactured and cost of goods sold generated a distinctive result in the calculation of each using the company method and the full costing method. The cost of goods manufactured was Rp per pack

2 and Rp per pack was the cost of goods sold using the full costing method. On the other hand, the company method revealed that the cost of goods manufactured was Rp per pack and Rp per pack was the cost of goods sold. The cost of goods manufactured and cost of goods sold with full costing method were proven to be higher than those of the company method. It occurred because full costing method classified the costs in more detailed manners. The difference was shown in the costs of the company overhead covering the costs of maintenances, depreciation of vehicles, machineries, tools and categorizing the supporting components in details. Keywords: Cost of goods manufactured, cost of goods sold, and full costing method PENDAHULUAN Di era zaman yang sudah semakin maju ini banyak persaingan yang terjadi antara perusahaan perusahaan untuk meningkatkan penjualan produknya dan mendapatkan laba yang optimal. Informasi biaya yang tepat dapat membantu perusahaan untuk menentukan harga jual yang sesuai dengan kualitas produk.informasi harga pokok produksi adalah dasar untuk menentukan harga pokok penjualan. Harga pokok penjualan dapat mempengaruhi pendapatan dan laba perusahaan. Komponen pembentukan laba merupakan pendapatan yang di peroleh dari hasil penjualan produksi dan jasa yang telah di hasilkan oleh perusahaan. Harga pokok produksi perusahaan terlebih dahulu harus menghitung biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. untuk mencapai laba yang di inginkan oleh perusahaan salah satu yang penting adalah pengendalian terhadap biaya biaya. Dalam proses produksinya perusahaan akan mengeluarkan biaya biaya dari mulai pembuatan sampai menghasilkan barang jadi yang siap dijual. Biaya biaya tersebut dikelompokan menjadi biaya produksi dan biaya non produksi. Menurut Mulyadi (2012) biaya produksi merupakan biaya biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk di jual. menurut obyek pengeluarannya, secara garis besar biaya produksi ini di bagi menjadi : biaya bahan baku,biaya tenaga kerja,biaya tenaga kerja langsung,biaya overhead pabrik (factory overhead cost). Biaya tersebut haruslah ditentukan dengan cermat dan tepat,baik secara pencatatan maupun penggolongannya. Sehingga informasi pokok produksi yang dihasilkan setelahnya dapat tepat sasaran untuk menentukan harga pokok penjualan. Dalam Batubara (2013) dengan metode full costing diperoleh harga pokok produksi lebih rendah. perbedaan nilai yang dihasilkan disebabkan oleh pembebanan overhead pabrik pada perusahaan lebih tinggi dari pada overhead pabrik dengan full costing.slat (2013) menyatakan ada beberapa biaya produksi yang tidak di bebankan yang seharusnya menjadi komponen biaya overhead pabrik untuk menentukan harga pokok produksi. Menurut Pricilian,dkk (2014) hasil perhitungan menurut UD. Martabak Mas Narto menghitung rincian harga pokok produksi untuk setiap martabaknya,sedangkan perhitungan menurut akuntansi biaya dilakukan dengan cara memisahkan harga pokok produksi dengan cara perhitungan alokasi biaya bersama metode nilai jual relatif.dalam Salindeho (2014) Hasil penelitian menunjukan bahwa UD. Swetetets Cookie menetapkan metode full costing dalam menentukan harga pokok produksi. karena menggunakan variabel costing diperoleh harga pokok produksi yang lebih rendah dibandingkan dengan metode full costing. Lasena (2013) berhasil menunjukan bahwa penelitian pada PT.Dimembe Nyiur Agripon telah menetapkan metode full costing dan variabel costing dalam menentukan harga pokok produksi. dimana sebaiknya perusahaan menggunakan metode variabel costing karena dalam metode variabel costing dihitung semua biaya yang berkaitan dengan proses produksi. Sedangkan dalam metode full costing terdapat biaya-biaya tetap seperti biaya overhead pabrik tetap yang tidak

3 berubah adanya perubahan dalam proses produksi, sehingga hanya biaya variabel yang perlu di pertimbangkan oleh manajemen perusahaan. Salah satu PT (Perseroan Terbatas ) yang sedang berkembang di semarang saat ini adalah PT. Indonesia Selamat Sejahtera yang berlokasi di Jalan Taman Industri Bukit Semarang Baru Blok C1 no. 9 yang bergerak dalam usaha memproduksi kripik singkong. Untuk mampu bersaing dengan perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sama PT. Indonesia Selamat Sejahtera harus menentukan harga pokok produksi yang sesuai sebagai dasar untuk menentukan harga jual. Kesalahan perhitungan yang terjadi dalam menentuakan harga pokok produksi akan mengakibatkan harga jual tidak sesuai bisa jadi Harga jual terlalu tinggi maupun terlalu rendah. Karena jika harga jual produk terlalu tinggi dapat mengakibatkan produk yang di tawarkan perusahaan tidak mampu bersaing dengan produk sejenis yang beredar di pasaran dan jika harga jual terlalu rendah maka dapat memepengaruhi laba yang diperoleh perusahaan akan rendah sehingga perusahaan tidak memperoleh keuntungan. Dalam menentukan harga pokok produksi PT. Indonesia Selamat Sejahtera hanya menghitung biaya bahan baku ditambah dengan biaya produksi yang perhitungannya belum secara rinci sedangkan dalam penentuan harga jual ditentukan sesuai dengan Harga pokok produksi tentu hal ini belum sesuai dengan perhitungan metode full costing yang menghitung semua biaya secara rinci yaitu biaya bahan baku,biaya produksi dan biaya non produksi. Supaya keuntungannya mencerminkan biaya yang terjadi sebenarnya maka untuk mencari harga jual yang sesuai untuk mampu bersaing di pasaran dengan produk yang sama seharusnya menggunakan metode yang tepat dalam perhitungannya. Tujuan Penelitian Untuk menganalisis dan mengevaluasi optimalisasi penggunaan metode penetapan harga pokok produksi dan harga jual keripik singkong yang dilakukan oleh PT. Indonesia Selamat Sejahtera di Semarang dan yang dilakukan dengan perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode full costing. TINJAUN PUSTAKA Undang Undang Perseroan Terbatas METODE PENELITIAN Undang Undang Nomor 40 tahun 2007 Pasal 1 menjelaskan Perseroan terbatas, yang selanjutnya di sebut Perseroan adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal,didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang- Undang ini serta peraturan pelaksanaannya. Pengertian Akuntansi Biaya Horngren (2008) akuntansi biaya adalah mengukur, menganalisis dan melaporkan informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan biaya perolehan atau penggunaan sumber daya dalam suatu organisasi.. Pengertian Biaya Mulyadi (2012) mengungkapkan bahwa biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang di ukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Dari pernyataan tersebut dapat di simpulkan bahwa definisi biaya

4 mengandung empat unsur pokok yaitu :a)biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi.b).di ukur dalam satuan ruang.c)yang telah terjadi atau secara potensial akan terjadi.d).pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu. Harga Pokok Produksi Menurut Mulyadi (2012) menyatakan bahwa metode penentuan harga pokok produksi adalah cara perhitungan unsur unsur biaya ke dalam harga pokok produksi. Dalam memperhitungkan unsur unsur biaya ke dalam harga pokok produksi terdapat dua pendekatan yaitu full costing dan variable costing.dari uraian yang telah dijelaskan diatas, harga pokok produksi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang atau jasa. Manfaat Harga Pokok Produksi Tujuan penentuan harga pokok produksi adalah untuk menentukan secara tepat jumlah biaya perunit produk jadi, sehingga dapat mengetahui laba suatu perusahaan dengan cara mengkurangkan pendapatan yng di peroleh dengan biaya biaya yang sudah di keluarkan. Menurut mulyadi (2005) manfaat dari penentuan harga pokok produksi secara garis besar adalah sebagai berikut :a).menetukan harga jual produk,b).memantau realisasi biaya produksi,c).menghitung laba periodik, d).menetukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang di sajikan dalam neraca. Unsur unsur Harga Pokok Produksi Biaya produksi perlu diklasifikasikan menurut jenis atau objek pengeluarannya. hal ini penting agar pengumpulan data biaya dan alokasinya yang sering kali menuntut adanya ketelitian yang tinggi.menurut Witjaksono (2006) biaya biaya dalam penentuan harga pokok produksi terdiri dari tiga unsur :a).bahan Langsung (direct materials)adalah semua bahan yang membentuk bagian integral dari barang jadi. contoh : singkong sebagai bahan baku pembuatan kripik singkong.b).tenaga Kerja Langsung (Direct Labour)Adalah tenaga kerja yang di kerahkan untuk mengubah bahan langsung menjadi barang jadi. contoh : upah pekerja pabrik pengolahan singkong menjadi kripik singkong dimulai dari pekerja yang mengupas singkong sampai pengemasannya.c).biaya Overhead Pabrik (BOP)Adalah biaya biaya produk selain biaya bahan langsung dan biaya tennaga kerja. BOP dibagi menjadi tiga, yaitu : (1).Bahan Tidak langsung Adalah bahan yang di butuhkan guna menyelesaikan suatu produk, tetapi pemakaiannya sedemikian kecil atau sulit diukur per unit produk.(2).tenaga kerja tidak langsung Adalah tenaga kerja yang di kerahkan secara tidak langsung mempengaruhi pembuatan barang jadi. Contoh : Supervisor produksi yang mengawasi mutu proses pembuatan kripik singkong dan melakukan uji petik kualitas atas produk akhir.(3)biaya tidak langsung lainnya Perhitungan Harga Pokok Produksi Menurut Daljono (2011), metode penentuan harga pokok produksi adalah cara untuk memperhitungkan unsur unsur biaya kedalam harga pokok produksi.dalam memperhitungkan unsur unsur baiaya kedalam harga pokok produksi dimana perusahaan industri sebagai modal utamanya. Metode full costing

5 Menurut Daljono (2011) metode full costing adalah penetuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi baik variabel maupun tetap. Harga pokok produksi yang dihitung dengan pendekatan full costing terdiri unsur harga pokok produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap ) ditambah dengan biaya non produksi (biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum ).Unsur biaya produksi dan periode (non produksi) menurut metode full costing : Penentuan Harga Jual Halim, dkk (2013) menyatakan bahwa penentuan harga jual produk atau jasa merupakan salah satu jenis pengambialan keputusan manajemen yang penting. bagi manajemen penentuan harga jual produk atau jasa bukan hanya merupakan kebijaksanaan di bidang pemasaran atau di bidang keuangan, melainkan merupakan kebijakn yang berkaitan dengan seluruh aspek kegiatan perusahaan. harga jual produk atau jasa selain mempengaruhi volume penjualan atau jumlah pembeli produk atau jasa tersebut, juga akan mempengaruhi jumlah pendapatan perusahaan. Metode Penentuan Harga Jual Menurut Horngren (2008) mengatakan bahwa terdapat empat metode penentuan harga jual yaitu : (1).Penentuan harga jual normal (normal pricing)metode penentuan harga jual normal seringkali di sbut dengan istilah cost-plus pricing, karena harga jual di tentukan dengan menambah biaya masa yang akan datang dengan suatu presentase markup (tambahan di atas jumlah biaya ) yang dihitung dengan formula tertentu.(2)cost Of Capital Merupakan biaya yng di keluarkan untuk investasi yang dilakukan dalam perusahaan. besarnya cost of capital sangat di pengaruhi oleh sumber aktiva yang di tanamkan dalam perusahaan.(3).penentuan Harga Jual pesanan Khusus (Special Order Pricing)Special Order Pricing merupakan pesana yang di terima oleh perusahaan diluar pesanan reguler perusahaan.(4).penentuan harga jual produk yang di hasilkan perusahaan yang diatur dengan peraturan pemerintah. PENELITIAN TERDAHULU

6 1).Batubara (2013) Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Full Costing Pada Pembuatan Etalase Kaca dan Alumunium di UD.Istana Alumunium Manado.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif,dan persamaan dari penelitian ini yaitu terdpat pada topik pembahasan yaitu metode full costing dan harga pokok produksi. 2). Lasena (2013) Analisis penentuan harga pokok produksi pada PT.Dimempe Nyiur Agipro. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif,dan persamaan penelitian ini yaitu pada topik yang dibahas yaitu harga pokok produksi. 3). Pricilia,dkk (2014) Harga Pokok Produksi dalam Menetapkan Harga Jual pada UD. Martabak Mas Narto di Manado.penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif persamaan penelitian ini yaitu pada topik yang dibahas yaitu harga pokok produksi.4). Salindeho (2015) Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada UD. Swetetets Cookie Manado Penelitian ini menggunakan metode deskriptif,dan persamaan penelitian ini yaitu pada topik yang dibahas yaitu harga pokok produksi dan metode full costing.5). Slat (2013) Analisis Hrga Pokok Produk dengan Metode full costing dan penentuan harga jual penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif persamaan penelitian ini yaitu pada topik yang dibahas yaitu harga pokok produksi dan harga jual. METODE PENGUMPULAN DATA Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Indonesia Selamat Sejahtera di Semarang yang beralamat di Jalan Taman industri Bukit Semarang Baru blok C1 nomor 9. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dokumenter. Menurut Indriantoro dan Supomo (2014) data dokumenter (Documentary Data) Adalah jenis data penelitian yang antara lain berupa : faktur, jurnal, surat surat, notulen, hasil rapat, memo atau dalam bentuk laporan program. Sumber data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data primer dan sekunder. Data primer peneliti memperoleh sumber datanya secara langsung dengan melakukan observasi dan wawancara pada pemilik PT. Indonesia Selamat Sejahtera di Semarang.Data Sekunder Data didapat dari hasil dokumentasi secara langsung dengan pihak yang bersangkutan dalam perusahaan yakni pemilik usaha, sehingga diperoleh data-data yang dibutuhkan sehubungan dengan masalah yang diteliti. Metode Pengumpulan Data 1).Observasi Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan tinjauan langsung pada PT. Indonesia Selamat Sejahtera di Semarang yang menjadi objek penelitian. dimana peneliti langsung kelokasi penelitian dan melakukan pengamatan terhadap proses produksi perusahaan, khususnya mengenai penentuan harga pokok produk sebagai penentu harga jual dengan metode full costing.2)wawancara Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara secara langsung kepada pemilik PT.Indonesia Selamat Sejahtera di Semarang dengan teknik tatap muka.3).studi Kepustakaan bertujuan untuk memperoleh teori teori yang dapat membantu peneliti dalam menjawab pertanyaan yang telah di tentuakan sebelumya dengan cara membaca literatur literatur tentang akuntansi biaya. 4).Dokumenter

7 Metode pengumpulan data dengan melakukan pencatatatan terhadap data data mengenai biaya produksi, hasil produksi dan lainnya yang berkaitan dengan data perusahaan Metode Analisis Data Dalam melakukan penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah Metode analisis kuantitatif. Teknik analisis yang pengukurannya menggunakan perhitungan angkaangka untuk melihat harga pokok produksi yang dihasilkan. HASIL PEMBAHASAN Perhitungan Harga Pokok Produksi ANALISIS DATA Dalam perhitungan harga pokok produksi PT.Indonesia Selamat Sejahtera belum menghitungnya secara rinci masih ada beberapa komponen biaya yang belum dimasukkan dan dikelompokkan dengan tepat dalam proses produksi. Hal ini dapat mempengaruhi dalam penetapan harga pokok produksi sebagai penentu harga jual yang dihasilkan. Dalam satu bualan PT. Indonesia selamat sejahtera menghasilkan pack produk kripik singkong. Tabel 1. Perhitungan Harga Pokok Produksi PT. Indonesia Selamat Sejahtera KEBUTUHAN BIAYA PER No. KETERANGAN PER BULAN SATUAN (Rp) JUMLAH 1. Singkong 52 ton Rp.2.500/kg Rp ,00 2 Garam 2600kg Rp /kg Rp ,00 3 Bumbu Bubuk 1300 kg Rp /kg Rp ,00 4 Minyak Goreng 9360 liter Rp /ltr Rp ,00 5 Gas Elpiji 130 tabung(per Rp /tabung Rp ,00 tabung 50kg) 6 Kardus kardus 6750/kardus Rp ,00 7 Kemasan Kripik singkong 130 Rol Rp /Rol Rp ,00 8 Biaya Tenaga kerja Rp ,00 9 Biaya Listrik Rp ,00 10 Biaya Air ESTIMASI PERUSAHAAN Rp ,00 11 Biaya Telepon Rp ,00 12 Biaya Lain-lain Rp ,00 Total Biaya Rp Jumlah Produksi per Bulan pack Harga Pokok Produksi Per pack Rp ,00 Sumber Data: PT. Indonesia Selamat Sejahtera, November 2015

8 Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa perhitungan harga pokok produksi kripik singkong PT. Indonesia Selamat Sejahtera adalah Rp.1.580,00 per pack dengan total biaya perbulan Rp ,00 dengan jumlah produksi kripik singkong perbulan pack. Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Full Costing Tabel 2.Biaya Bahan Baku Kripik Singkong PT.Indonesia Selamat Sejahtera Keterangan Kebutuhan per Bulan Harga Satuan Jumlah Singkong 52 ton Rp 2.500/kg Rp ,00 Sumber : PT.Indonesia Selamat Sejahtera, November 2015 Pada Tabel 2, dapat diketahui bahwa biaya bahan baku utama untuk membuat kripik singkong adalah singkong. Dalam sebulan untuk memproduksi pack kripik singkong PT.Indonesia Selamat Sejahtera membutuhkan 2 ton singkong perhari dengan harga Rp.2.500,-/kg jadi kebutuhan singkong selama sebulan 52ton x Rp.2.500,- = Rp ,- Tabel 3. Biaya Tenaga kerja langsung PT.Indonesia Selamat Sejahtera Keterangan Jumlah Tenaga Upah per tenaga Total Kerja kerja/bln Pengupas 10 Rp Rp singkong Bagian 5 Rp Rp Supervisor Bagian Produksi 18 Rp Rp Bagian 2 Rp Rp Pengiriman Total Rp ,00 Sumber : PT.Indonesia Selamat Sejahtera, November 2015 Sistem pembayaran upah tenaga kerja yang diterapkan oleh PT. Indonesia Selamat Sejahtera berbeda beda untuk 10 tenaga kerja sebagai pengupas singkong. Biaya tenaga kerja sebulan untuk per orang tenaga kerja harian lepas sebesar Rp ,00 per tenaga kerja sedangkan PT. Indonesia Selamat Sejahtera memiliki 10 orang tenaga kerja harian lepas jadi selama satu bulan PT. Indonesia SelamatSejahtera mengeluarkan biaya sebesar Rp ,00. Untuk 25 karyawan tetap yang terdiri dari 5 orang pada bagian supervisor dengan masing masing jabatan yaitu 1 kepala bagian produksi,1 wakil kepala bagian pengadaan,2 wakil kepala bagian proses,dan 1 bagian akuntansi memperoleh upah selama satu bulan kerja dengan upah Rp maka 5 x Rp = Rp.

9 ,00.untuk 18 karyawan yang bertugas dalam proses produksi menerima upah ,00/tenaga kerja maka 18 x Rp ,00= Rp ,00 dan 2 bagian ekspedisi(pengiruman) juga memperoleh upah selama satu bulan kerja sebesar Rp maka 2 x Rp = Rp ,00. Biaya Overhed Pabrik Biaya Overhead Pabrik Variabel Tabel 4. Biaya Bahan Penolong PT. Indonesia Selamat Sejahtera Selama Bulan November No. Keterangan Jumlah 1 Kemasan Kripik Singkong Rp ,00 2 Kardus Rp ,00 3 Garam Rp ,00 4 Bumbu Bubuk Rp ,00 5 Minyak Goreng Rp ,00 6 Gas Elpiji Rp ,00 7 Lakban Rp Plastik Rp ,00 9 Isi steples Rp ,00 Total Rp ,00 Data Olahan,Desember 2015 pada tabel 4 dapat diketahui total biaya bahan penolong pada PT.Indonesia Selamat Sejahtera selama bulan November sebesar Rp ,- Tabel 5. Biaya Telepon, Air dan Listrik Keterangan Biaya per bulan Jumlah Telepon Rp ,00 Air ESTIMASI PERUSAHAAN Rp ,00 Listrik Rp ,00 Total Rp ,00 Sumber Data: PT. Indonesia Selamat Sejahtera, November 2015 Pada tebel 5. Dapat diketahui untuk biaya listrik,air dan telepon selama sebulan Sebesar Rp ,- Tabel 6. Biaya Transportas Selama Bulan November Kebutuhan Keterangan per bulan Harga Per Liter Jumlah Solar 240 liter Rp Rp

10 Total Rp Sumber Data: PT. Indonesia Selamat Sejahtera, November 2015 Biaya Overhead Pabrik Tetap Tabel 7. Biaya Pemeliharaan Kendaraan dan Mesin No. Keterangan Biaya 1. Truck kontainer Rp ,00 2. Mesin Rp ,00 Total Rp ,00 Data Olahan:Desember,2015 Pada tabel 7 dapat diketahui untuk biaya pemeliharaan kendaraan dan mesin selama bulan November di butuhkan biaya sebesar Rp ,- Tabel 8. Biaya Penyusutan Gedung, kendaraan, Mesin dan Peralatan PT. Indonesia Selamat Sejahtera Keterangan Harga Per Unit Gedung Truck Kontainer Mesin Potong Mesin Penggorenga n Automatic Mesin Mixing Mesin Packing Pres Ju mla h Uni t Data Olahan : Desember,2015 Harga Beli Nilai Sisa Umu r Ekon o Mis Beban Penyusutan/ Tahun Beban Penyusutan/ Bulan Total Pada tabel 8 dapat diketahui bahwa menurut peraturan kementrian keuangan No: 96/PMK.03/2009 yang mengatur tentang pengelompokan jenis harta berwujud untuk menentukan umur ekonomis suatu harta tetap berwujud pada beban penyusutan kendaraan,mesin dan peralatan selama satu tahun di peroleh hasil sebesar

11 Rp sedangkan untuk biaya penyusutan kendaraan,mesin dan peralatan selama satu bulan diperoleh hasil sebesar Rp ,00 Tabel 9. Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Menggunakan Metode Full Costing Kripik Singkong PT. Indonesia Selamat Sejahtera No. Keterangan Jumlah 1. Biaya Bahan Baku Rp ,00 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp ,00 4. Biaya Overhead Pabrik Variabel a. Biaya Bahan Penolong Rp ,00 a. Biaya Listrik Rp ,00 b. Biaya Telepon Rp ,00 c. Biaya Air Rp ,00 5. Biaya Overhead Pabrik Tetap a. Biaya Pemeliharaan kendaraan & Rp ,00 mesin b. Biaya penyusutan kendaraan,mesin Rp ,00 dan peralatan Total Rp Jumlah Produksi Bulan November Pack Harga Pokok Produksi Per Pack Rp Sumber :Data Olahan, 2015 Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa perhitungan harga pokok produksi kripik singkong dengan metode full costing adalah Rp.1629,00 per pack yang diperoleh dari total biaya bahan baku,biaya tenaga kerja langsung, biaya lain lain, biaya overhead variabel,dan biaya overhead tetap sebesar Rp ,00 per bulan November dibagi jumlah produksi kripik singkong per bulan November pack. Perhitungan Harga Jual Dalam usahanya PT.Indonesia Selamat Sejahtera menentukan harga jualnya sendiri. Laba yang diinginkan PT. Indonesia Selamat Sejahtera 20%. Untuk menentukan harga jual dapat ditentukan sebagai berikut. Perhitungan Harga Jual Menggunakan Metode Perusahaan Total Biaya Produksi (1) Rp Presentase laba yang diinginkan Perusahaan (2) 20% X

12 Laba (3) Rp Jumlah Total (1)+(2) Rp Jumlah Produksi (4) pack : Harga Jual Per Pack (5) Pembulatan Rp.1.896,- Rp.1.900,- Perhitungan Harga Jual Menggunakan Metode Full Costing Total Biaya Produksi (1) Rp Presentase laba yang diinginkan Perusahaan (2) 20% X Laba (3) Rp Jumlah Total (1)+(2) Rp Jumlah Produksi (4) pack : Harga Jual Per Pack (5) Pembulatan Rp.1.955,- Rp.1.950,- Setelah melakukan perhitungan harga jual kripik singkong dengan menggunakan metode perusahaan dan metode full costing terdapat perbedaan. Hasil perhitungan harga jual menurut metode perusahaan Rp.1.900/pack dan hasil perhitungan harga jual menurut metode full costing Rp.1.950/pack.untuk lebih rinci dapat dilihat pada tabel 3 untuk perbandingan harga pokok produksi dan harga jual dengan metode perusahaan dan metode full costing. Tabel 3. Perbandingan Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Menggunakan Metode Perusahaan dan Metode Full Costing Keterangan Metode Perusahaan Metode Full Costing Selisih Biaya Produksi Rp ,00 Rp ,00 Rp Bulan November Harga Pokok Rp ,00 Rp Rp. 50,- Produksi Harga Jual Rp /pack Rp.1.950/pack Rp. 50,- Sumber : Data Olahan,2015 Dari tabel 3 dapat diketahui bahwa perhitungan menggunakan metode perusahaan dan metode full costing terdapat perbedaan hasil perhitungan. Hasil dari penelitian ini menggunakan metode full costing menunjukan harga pokok produksi sebesar Rp.1.629/pack dan harga jual Rp.1.950/pack. Dari harga pokok produksi sebelumnya dengan metode perusahaan Rp dan harga jual Rp per pack. Dengan menggunakan metode full costing biaya produksi,harga pokok produksi dan harga jual yang dihasilkan lebih tinggi dari pada perhitungan menggunakan metode perusahaan. Hal ini dikarenakan metode full costing lebih rinci dalam memasukan komponen biaya produksi yaitu biaya bahan baku,biaya tenaga kerja, biaya overhead variabel dan biaya overhead tetap. Sedangkan perhitungan yang dilakukan PT. Indonesia Selamat Sejahtera belum secara menyeluruh memasukan komponen biaya yang seharusnya di perhitungkan dalam menentukan harga pokok produksi seperti

13 biaya overhead pabrik yang belum semuanya dihitung. Sehingga nilai yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan dengan perhitungan menggunakan metode full costing. Kesimpulan PENUTUP PT. Indonesia Selamat Sejahtera dalam perhitungan harga pokok produksi belum menghitung biaya secara rinci yaitu hanya menghitung biaya bahan baku dan biaya produksi belum mengelompokkan komponen-komponen biaya dengan benar untuk dimasukan dalam perhitungan. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan penulis menggunakan metode perusahaan total biaya sebulan adalah Rp dengan jumlah produksi kripik singkong sebulan sebanyak pack di peroleh harga pokok produksi Rp.1.600,- dan harga jual Rp.1900,-. Sedangkan Hasil perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode full costing yang dilakukan oleh penulis biaya produksi selama bulan november adalah Rp dengan jumlah produksi pack dan diperoleh harga pokok produksi Rp.1.650,- dan harga jual Rp.1.950,-. Harga pokok produksi yang dihasilkan lebih tinggi karena metode full costing menghitung biaya produksi lebih rinci dan memasukan komponen-komponen biaya yang digunakan dalam proses produksi. Saran Dalam penelitian ini penulis menyarankan perhitungan dengan menggunakan metode full costingpada PT.Indonesia Selamat Sejahtera. Pada perhitungan metode full costing ditemukan harga penjualan yang paling tepat walaupun dengan resiko biaya yag lebih besar dan keuntungannya lebih kecil dari pada perhitungan konvensional hal ini di maksudkan agar perusahaan mengetahui berapa keuntungan sebenarnya yang di dapatkan, jadi penulis merekomendasikan agar mempertimbangkan penggunaaan metode full costing dalam perhitungan harga pokok produksi di perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Batubara, Helmina.2013.Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Full Costing Pada Pembuatan Etalase Kaca dan Alumunium Di UD.Istana Alumunium Manado.Jurnal Emba.Vol 1.No.3. ISSN Bustami, Bastian dan Nurlela.2006.Akuntansi Biaya Teori dan Aplikasi.Yogyakarta : Graha Ilmu. Daljono.2011.Akuntansi Biaya.Edisi Ketiga.Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Halim,dkk.2013.Akuntansi Manajerial.Edisi Kedua. Yogyakarta : Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Hongren,dkk.2008.Akuntansi Dengan Penekanan Manajerial.Edisi kedua belas. Jakarta : Erlangga. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo.2014.Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen.Edisi pertama. Yogyakarta : BPFE.

14 Lasena, Sitty R.2013.Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Pada PT. Dimembe Nyiur Agipro.Jurna Emba.Vol.1 No.3. ISSN Mulyadi.2005.Akuntansi Biaya.Edisi lima. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN. Mulyadi.2012.Akuntansi Biaya.Edisi kelima. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen. Peraturan Menteri Keuangan No.96/PMK.03/2009 Tentang Jenis-Jenis Harta Yang Termasuk Dalam Kelompok Harta Berwujud bukan Bangunan Untuk Keperluan Penyusutan. diakses pada tanggal 2 Desember 2015 Pricilia,dkk.2014.Penentuan Harga Pokok Produksi Dalam Menentapkan Harga Jual Pada UD.Martabak Mas Narto di Manado. Jurnal Emba.Vol.2 No.2. ISSN Saliendeho,Erni Rosiani.2015.Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi pada UD.Sweetets Cookie Manado.Jurnal Emba.Vol.3 No.1.ISSN Slat, Andre Henri.2013.Analisis Harga Pokok Produk Dengan Metode Full Costing dan Penentu Harga Jual.Jurnal Emba. Vol.1 No.3. ISSN Supriono.2011.Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok. Edisi kedua.yogyakarta : BPFE. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Pasal 1. Wijaksono,Ananto Akuntansi Biaya.Edisi pertama.jakarta : Graha Ilmu