I S I CARA MENGGUNAKAN BUKU INI INFORMASI UMUM PELUMASAN PERAWATAN SISTEM BAHAN BAKAR PENURUNAN/PEMASANGAN MESIN KEPALA SILINDER/KLEP-KLEP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "I S I CARA MENGGUNAKAN BUKU INI INFORMASI UMUM PELUMASAN PERAWATAN SISTEM BAHAN BAKAR PENURUNAN/PEMASANGAN MESIN KEPALA SILINDER/KLEP-KLEP"

Transkripsi

1 CARA MENGGUNAKAN BUKU INI Buku pedoman reparasi ini berisi penjelasan mengenai cara menservis sepedamotor HONDA GL MAX II, GL PRO II (Neo Tech 1250, 1600) Ikutilah petunjuk-petunjuk pada jadwal perawatan (Bab 3) untuk mempertahankan sepedamotor pada kondisi operasional puncak. Adalah sangat penting untuk melaksanakan servis peralatan pertama yang dijadwalkan pada waktunya.servis ini mengadakan penyesuaian terhadap keausan awal yang terjadi selama masa pemakalan mula. Bab 1 sampai dengan 3 membahas sepedamotor secara keseluruhan, sedangkan bab 4 sampai dengan 19 membahas bagian-bagian sepedamotor yang dikelompokkan sesuai lokasinya. Carilah bab yang dikehendaki pada halaman ini, kemudian lihatlah daftar isi pada halaman 1 atau 2 dari pada bab tersebut. Kebanyakan bab dimulai dengan keterangan servis dan skema cara mengatasi kesukaran untuk bab tersebut. Halaman-halaman berikutnya memberikan prosedurprosedur terperinci yang mendetail. Jika anda belum mengetahui sumber penyebab kerusakan, bacalah bab 18, CARA MENGATASI KESUKA- RAN untuk petunjuk-petunjuk pembantu. Semua keterangan, gambar, petunjuk dan spesifikasi di dalam publikasi ini berdasarkan data produk terakhir yang tersedia pada waktu pencetakan. PT ASTRA HONDA MOTOR berhak untuk membuat perubahan setiap waktu tanpa pemberitahuan dan tanpa ikatan apapun. Dilarang mengutip atau mencetak ulang bagian dari penerbitan ini tanpa ijin tertulis penerbit. PT ASTRA HONDA MOTOR INFORMASI UMUM PELUMASAN PERAWATAN REM HIDRAULIK I S I SISTEM BAHAN BAKAR PENURUNAN/PEMASANGAN MESIN KEPALA SILINDER/KLEP-KLEP SILINDER/TORAK KOPELING/PERALATAN PEMINDAHAN GIGI TRANSMISI ALTERNATOR/KOPELING STARTER POROS ENGKOL/TRANSMISSI RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI RODA BELAKANG/REM/SUSPENSI BATERAI/SISTEM PENGISIAN SISTEM PENGAPIAN LAMPU-LAMPU/METER-METER/ SAKELAR-SAKELAR DIAGRAM LISTRIK CARA MENGATASI KESUKARAN

2 CATATAN PENTING UNTUK KEAMANAN AWAS! berat atau Menunjukkan adanya kemungkinan besar terjadinya luka - luka kematian pada manusia apabila petunjuk tidak diikuti. PERHATIAN Menunjukkan adanya kemungkinan terjadinya luka - luka pada manusia atau kerusakan pada kendaraan atau peralatan apabila petunjuk tidak diikuti. CATATAN Memberikan keterangan pembantu mengenai cara servis yang lebih mudah dan efisien. Di dalam buku ini tidak dimuat pembahasan mendetail mengenai prosedur kerja bengkel standard, prinsip-prinsip keamanan serta pekerjaan-pekerjaan servis standard. Adalah penting untuk mengetahui bahwa buku ini hanya memuat beberapa peringatan terhadap cara-cara servis tertentu yang dapat menimbulkan KECELAKAAN BADANIAH kepada mekanik atau dapat merusak kendaraan atau membuatnya tidak aman untuk dikendarai. Harap dimengerti bahwa peringatanperingatan ini tidak dapat meliputi semua cara-cara pelaksanaan servis, baik yang dianjurkan Honda maupun yang tidak, ataupun akibat-akibatyang mungkin berbahaya yang timbul dari pada setiap cara pelaksanaan servis, juga bahwa Honda tidak dapat menyelidiki semua cara-cara sedemikian. Setiap orang yang menggunakan prosedur kerja ataupun kunci perkakas, baik yang dianjurkan oleh Honda ataupun tidak, harus meyakinkan dirinya sendiri dengan pasti bahwa keamanan pribadi maupun keamanan kendaraan tidak akan terancam oleh cara pelaksanaan servis ataupun kunci perkakas yang dipilih.

3 1. INFORMASI UMUM INFORMASI UMUM KESELAMATAN KERJA 1-1 TORSI PENGENCANGAN 1-5 PERATURAN SERVIS 1-1 KUNCI PERKAKAS 1-7 IDENTIFIKASI MODEL 1-2 PERLETAKAN KABEL-KABEL 1-9 SPESIFIKASI KESELAMATAN KERJA Jika mesin harus dalam keadaan hidup untuk dapat melakukan sesuatu pekerjaan, pastikan bahwa tempat kerja memiliki ventilasi yang baik. Jangan sekali-kali menjalankan mesin didalam ruangan tertutup. Gas buang mengandung gas karbon monoksida beracun yang dapat menghilangkan kesadaran dan akhirnya dapat menimbulkan kematian. Bensin sangat mudah terbakar dan dapat meledak pada kondisi tertentu, oleh karena itu bekerjalah di tempat berventilasi balk dengan mesin dalam keadaan mati. Jangan merokok atau membiarkan adanya api atau percikan bunga api di tempat kerja atau di tempat penyimpanan bensin. Baterai mengeluarkan gas-gas yang dapat meledak; jauhkan percikan bunga api, api dan rokok. Sediakan ventilasi cukup sewaktu mengisi muatan listrik. Baterai berisi asam sulfat (elektrolit ). Kontak dengan kulit atau mata dengan menyebabkan luka bakar serius. Gunakan pakaian pelindung dan pelindung muka. - Jika elektrolit mengenai kulit anda, bilas dengan air. Jika elektrolit masuk ke dalam mata, bila dengan air untuk sekurangnya 15 menit dan minta bantuan seorang dokter. Elektrolit beracun. - Jika tertelan, minumlah sejumlah besar air atau susu dan susulkan dengan susu magnesia atau minyak tumbuh-tumbuhan dan minta bantuan dokter. JAUHKAN DARI JANGKAUAN ANAK-ANAK. Serat-serat asbes yang dihirup telah diketahui menjadi penyebab penyakit pemapasan dan kanker. Jangan gunakan slang udara dari kompressor atau kwas kering untuk membersihkan peralatan rem. Gunakan alat penghisap debu atau cara lain untuk mengurangi bahaya yang disebabkan serat asbes yang melayang di udara. Oli mesin bekas dapat menyebabkan kanker kulit jika berulang kali dibiarkan mengenai kulit untuk waktu lama. Meskipun hal ini tidak akan terjadi kecuali jika anda menangani oli bekas setiap hari, tetap dianjurkan untuk mencuci bersih tangan deng an air dan sabun sesegera mungkin setelah menangani oli bekas. JAUHKAN DARI JANGKAUAN ANAK-ANAK. PERATURAN SERVIS 1. Gunakan sukucadang asli Honda atau yang dianjurkan oleh Honda, dan pelumas yang direkomendasikan oleh Honda. Sukucadang yang tidak memenuhi spesifikasi desain Honda dapat menimbulkan kerusakan pada sepedamotor. 2. Gunakan kunci perkakas khusus yang didesain untuk produk ini. 3. Pasang gasket, cincin-o, pin pengaman, plat pengunci dan sebagainya yang baru sewaktu pemasangan kembali. 4. Sewaktu mengencangkan baut dan mur, mulailah dengan baut berdiameter besar atau baut yang ditengah lebih dulu, dan kencangkan dalam beberapa tahap sesuai torsi yang ditentukan secara bersilang, kecuali apabila ditentukan urutan yang lain. 5. Bersihkan komponen-komponen yang dibongkar di dalam cairan pembersih yang tidak dapat terbakar atau bertitik nyala tinggi. Lumasi permukaan-permukaan yang saling bersentuhan sebelum pemasangan kembali. 6. Setelah pemasangan kembali, periksa semua part terhadap kebenaran pemasangan dan kerja operasional yang baik. 7. Hanya gunakan kunci perkakas metrik sewaktu menservis sepedamotor ini. Baut, mur, dan sekrup metrik tidak dapat dipertukarkan dengan pengencang jenis lain. Penggunaan kunci perkakas dan pengencang yang tidak tepat dapat menimbulkan kerusakan pada sepedamotor. 1-1

4 INFORMASI UMUM NOMOR SERI RANGKA NOMOR SERI MESIN KODE IDENTIFIKASI KARBURATOR 1-2

5 INFORMASI UMUM SPESIFIKASI SPESIFIKASI BAGIAN GL MAX II GL PRO II DIMENSI Panjang 2005 mm 2015 mm Lebar 740 mm 740 mm Tinggi 1056 mm 1050 mm Jarak sumbu roda 1285 mm 1281 mm Tinggi sadel 763 mm 766 mm Tinggi pijakan kaki 292 mm 295 mm Jarak terendah ke tanah 197 mm 197 mm Berat Kosong 106 kg 106 kg Berat siap pakai 116 kg 116 kg RANGKA Tipe Pipa pola berlian Pipa pola berlian Suspensi depan/jarak pergerakan Teleskopik/119 mm Teleskopik/119 mm poros roda Suspensi belakang/jarak pergerakan Lengan ayun/75 mm Lengan ayun/74 mm poros roda Kapsitas muatan kendaraan 130 kg Ukuran ban depan P P Ukuran ban belakang P P Tekanan udara ban dingin Satu orang Depan 175 kpa (1.75 kgf/cm 2, 24 psi) 175 kpa (1.75 kgf/cm 2, 24 psi) Belakang 200 kpa (2.0 kgf/cm 2, 28 psi) 200 kpa (2.0 kgf/cm 2, 28 psi) Dua orang Depan 175 kpa (1.75 kgf/cm 2, 24 psi) 175 kpa (1.75 kgf/cm 2, 24 psi) Belakangan 225 kpa (2.25 kgf/cm 2, 32 psi) 225 kpa (2.25 kgf/cm 2, 32 psi) Rem depan, luas permukaan tersapu Cakram tunggal hidraulis, kaliper dengan piston ganda, 334,4 cm2 Rem belakang, luas permukaan tersapu Sepatu rem leading/triling mekanis, 122,5 cm2 Kapasitas tangki bahan bakar 11 liter 11 liter Cadangan bahan bakar 2 liter 2 liter Sudut caster Panjang trail 99 mm 99 mm Sudut kemiringan menikung maksimum Kapasitas minyak gardu depan 157 cm cm 3 MESIN Jenis Pendinginan Udara, 4 langkah SOHC Susunan silinder Silinder tunggal, sudut kemiringan 15 dari vertikal Diameter X langkah 56,5 x 49,5 mm 63,5 x 49,5 mm Volume langkah 124,1 cm 3 156,7 CM 3 Perbandingan kompressi 9,2:1 9:1 Daya maksimum (8,9 kw/ menit ,6 kw/9500 menit -1 (12,1 PS/ rpm) (14,4 ps/9500 menit- l ) Torsi maksimum (9,8 N.m/7500 menit- 1 12,1 N.m/7500 menit - 1 ) (1,0 kg.m/7500 rpm) 1,2 kg.m/7500 menit -1 Pergerakan klep Penyetelan rantai mesin 2 klep, SOHC, digerakan rantai Otomatis penuh dengan pegas volut Tekanan kompressi silinder 12,7 kgf/cm 2 13,0 kgf/cm 2 Klep masuk membuka 15 sebelum TMA 10 sebelum TMA menutup 28 setelah TMA pada pengangkatan 350 setelah TMB pada 1 mm pengangkatan l mm Klep buang membuka 35 sebelum TMB 35 sebelum TMB menutup 5 setelah TMA 10 setelah TMA Jarak renggang klep masuk 0,10 mm 0,10 mm (dingin) buang 0,10 mm 0,10 mm Kapasitas minyak pelumas Sistem pelumasan Sistem saringan Udara 1 liter pada pembongkaran mesin 0,9 liter pada penggantian priodik Basah, sirkulsasi dengan pompa oli Busa polyureethane yang diminyaki Berat kosong mesin 26,8 kg 28,1 kg 1-3

6 INFORMASI UMUM BAGIAN GL MAX II SPESIFIKASI GL PRO II KARBURATOR Kode identifikasi PDD 3A PDD 1A Diameter Ventura 24 mm 25 mm Main jet no. 100 no. 108 Pembukaan sekrup udara 1,75 putaran keluar 2,875 putaran keluar Tinggi pelampung 11 mm 11 mm Putaran stasioner 1400 rpm 1400 rpm Posisi standard klip skop alur ke 3 dari atas alur ke 3 dari atas SISTEM TRANSMISI Kopling Basah, pelat majemuk Transmissi 5 kecepatan bertautan tetap Reduksi awal 4,005 (18/73) 3,333 (21/70) Reduksi akhir 2,928 (14/41) 3,285 (14/46) Perbandingan gigi 1 2,769 (13/36) 2,769(13/36) Perbandingan gigi 2 1,722 (18/31) 1,722 (18/31) Perbandingan gigi 3 1,263 (19/24) 1,263 (19/24) Perbandingan gigi 4 1,000 (22/2) 1,000 (22/22) Perbandingan gigi 5 0,838 (31/26) 0,838 (31/26) Pola pengoperan gigi 1-N , digerakan kaki kiri LISTRIK Pengapian CDI jenis DC Waktu pengapian : tanda F 17 sebelum TMA pada rpm pemajuan penuh 34 sebelum TMA pada 5.000rpm Alternator 0,11 kw/ menit -1 Kapasitas batrai 12V - 2,5 Ah Busi - standar ND : X24EP-U9, NGK : DP8EA-9 - untuk iklim dingin ND : X22EP-U9, NGK : DP7EA-9 (dibawah 50C/410F) Jarak renggang busi 0,8-0,9 mm Sekering 15 A dan 10 A LAMPU Lampu besar (sinar utama/dlm) 12V 35/35W lampu rem /belakang 12V 18/5W Lampu sein 12V 10W lampu senja 12V 5W Lampu penerangan speedometer 12V 3,4W Lampu penerangan tachometer 12V 1,7W Lampu indikator neutral 12V 3,4W Lampu indikator lampu jauh 12V 1,7W Lampu indikator lampu sein 12V 1,7W 1-4

7 INFORMASI UMUM TORSI PENGENCANGAN MESIN DIAM. TORSI BAGIAN YANG DIKENCANGKAN JUMLAH ULIR N.m KETERANGAN (mm) (kg-m) Cylinder head cover cap nut (2,7) Olesi oli ke ulir dan permukaan dudukan bolt (1,2) Valve adjusting hole cap (1,5) Valve adjusting lock nut (1,4) Olesi oli ke ulir dan permukaan dudukan Cam chain tensioner mounting bolt (1,2) sealing screw (0,4) Timing hole cap (0,6) Crankshaft hole cap (0,8) Cylinder head socket bolt (1,0) Cam chain tensioner pivot bolt (1,0) Cam sprocket bolt (1,2) Olesi oli ke ulir dan permukaan dudukan. Spark plug (1,8) Flywheel bolt (7,5) Olesi oli ke ulir dan permukaan dudukan. Pulse generator bolt (0,5) Olesi cairan pengunci ke ulir. Starter clutch housing bolt (1,6) Olesi cairan pengunci ke ulir. Clutch center lock nut (9,5) Olesi oli ke ulir dan permukaan dudukan. Oli pump mounting screw (0,3) Oli filter rotor lock nut (8,5) Olesi oli ke ulir dan permukaan dudukan. Shift drum stopper arm bolt (1,2) Mainshaft bearing setting plate bolt (1,2) Olesi cairan pengunci ke ulir. Oil filter screen cap (1,5) Kick starter ratchet stopper bolt (3,5) 1-5

8 INFORMASI UMUM RANGKA BAGIAN YANG DIKENCANGKAN JUMLAH DIAM. TORSI ULIR N.m KETERANGAN (mm) (kg-m) Steering stem nut (7,0) Steering top thread (0,3) Main switch mounting bolt (2,6) Olesi cairan pengunci ke ulir Upper fork pinch bolt (1,1) Lower fork pinch biolt (3,2) Handle upper holder bolt (1,2) Front axle nut (5,0-7,0) Rear axle nut (5,0-8,0) Final driven sprocket nut (7,5) Front brake disk bolt (4,2) Front brake hose bolt (3,0) Front brake caliper bracket bolt (2,7) Bottom bridge pinch bolt (1,2) Bottom case socket bolt (2,0) Suringarm pivot nut (3,5) Rear cushion upper mounting nut (3,5) Rear cushion lower mounting bolt (4,0) Stopper arm bolt (2,2) Front disc mounting nut (1,5) Rear engine hanger nut (4,1) Driven sprocket mounting bolt (6,5) Top bridge pinch bolt (1,2) Spesifikasi torsi pengencangan di atas adalah untuk titik-titik pengencangan yang paling utama. Jika sesuatu spesifikasi tidak tercantum, ikutilah tabel standard-standard di bawah. TORSI PENGENCANGAN STANDARD JENIS TORSI N.m (kg-m) JENIS TORSI N.m (kg-m) Baut dan mur 5 mm hex 5(0,5) sekrup 5 mm 4(0,4) Baut dan mur 6 mm hex 10(1,0) sekrup 6 mm 9(0,9) Baut dan mur 8 mm hex 22(2,2) baut flens 6 mm (kepala 8 mm) 9(0,9) Baut dan mur 10 mm hex 35(3,5) baut flens 6 mm (kepala 10 mm) dan mur 12(1,2) Baut dan mur 12 mm hex 55(5,5) baut flens 8 mm dan mur 27(2,7) baut flens 10 mm dan mur 40(4,0) 1-6

9 INFORMASI UMUM KUNCI PERKAKAS KHUSUS NAMA PERKAKAS NOMOR PERKAKAS BAGIAN Flywheel puller KG Valve guide reamer, Clutch center holder Remover bearing, 15 mm KC Remover shalt, 15 mm KC10100 Remover head, 15 mm KC10200 Removing sliding weght atau Steering stem driver GC40000 Ball race driver Shock absorber compressor Alt. 07JME-KW Snap ring pliers ,13 1-7

10 INFORMASI UMUM UMUM NAMA PERKAKAS NOMOR PERKAKAS LIHAT BAB Spanner B 4,5 x 5,1 mm Spanner C 5,8 x 6,1 mm Float level gauge Valve guide driver, 5.5 mm atau Valve spring compressor atau Gear holder Lock nut wrench, 20 x 24 mm Extension bar Flywheel holder Tappet adjusting wrench B Tappet wrench 8 x 9 mm Driver ,11,12 Pin spanner Attachment, 37 x 40 mm ,11,12 Attachment, 42 x 47 mm , 10,12 Snap Ring pliers ,13 Attachment 52 x 55 mm Pilot, 12 mm Pilot, 15 mm Pilot, 20 mm Pilot, 35 mm Bearing remover shaft ,12 Bearing remover head, 12 mm Pin driver 3,0 mm Shock Absorber compressor 07GME Compressor screw Assy 07GME VALVE SEAT CUTTER (PEMOTONGAN DUDUKAN KLEP) NAMA PERKAKAS NOMOR PERKAKAS LIHAT BAB Cutter holder, 5.5 mm Flat cutter EX 30 mm (32 ) IN 33 mm(32 ) Interior cutter EX 30 mm (60 ) IN 37.5 mm (60 ) Seat cutter EX 27.5 mm (45 ) IN 33 mm (45 ) TESTER NAMA PERKAKAS NOMOR PERKAKAS LIHAT BAB Circuit tester (SANWA) ,16 Circuit tester (KOWA) TH - 5 H 15,16 *Catatan : Kunci perkakas yang disebutkan di dalam buku ini adalah yang ditentukan sebagai kunci perkakas standard oleh Honda Motor Co.,Ltd, dan belum tentu tersedia di Indonesia. 1-8

11 INFORMASI UMUM PERLETAKAN KABEL PENGONTROL DAN KABEL LISTRIK Perhatikanlah hal-hal sebagai berikut sewaktu memasang dan menempatkan kabel - kabel pengontrol dan kabel-kabel listrik. Kabel listrik atau kabel pengontrol yang longgar dapat menjadi sumber kecelakaan. Setelah pemasangan, periksalah apakah kabel sudah dalam keadaan terikat dengan erat. Jangan menjepit kabel-kabel terhadap titik-titik pengelasan atau klem penahan kabel. Pasang kabel pengontrol dan kabel listrik pada rangka dengan pengikat kabel yang tersedia pada tempattempat yang telah ditentukan. Kencangkan pengikatpengikat sedemikian rupa sehingga hanya permukaan yang berisolasi yang menyentuh kabel. Tempatkan susunan kabel listrik (wire harness) sedemikian rupa sehingga tidak tertarik kencang atau mempunyai kelonggaran yang berlebihan. Lindungi kabel dan susunan kabel listrik dengan pembalut isolasi listrik atau tabung pelindung jika mereka menyentuh sesuatu ujung atau sudut yang tajam. Bersihkan permukaan pemasangan sebelum memasang pembalut isolasi listrik. Jangan gunakan kabel atau kabel listrik dengan isolasi yang rusak. Perbaikilah dengan membalutnya dengan pita pelindung atau ganti baru. Tempatkan susunan kabel listrik sedemikian sehingga menghindari ujung atau sudut yang tajam. Juga hindarilah ujung-ujung baut dan sekrup yang menonjol. Jauhkan susunan kabel listrik dari knalpot dan bagian-bagian panas lainnya. Pastikan bahwa grommets ditempatkan dengan baik pada alurnya. Setelah diikat, pastikan bahwa masing-masing susunan kabel listrik tidak mengganggu pergerakan atau pergeseran dari pada bagian-bagian lain. Setelah penempatan, periksalah bahwa susunan kabel listrik tidak terpuntir atau tertekuk. Susunan kabel listrik yang ditempatkan menelusuri stang kemudi tidak boleh tertarik kencang, mempunyai kelonggaran berlebihan, terjepit oleh atau mengganggu bagian-bagian didekatnya atau yang mengelilinginya pada semua posisi perputaran kemudi. Jangan tekuk atau puntir kabel pengontrol. Kabel pengontrol yang rusak tidak dapat bekerja dengan lancar dan mungkin akan macet atau tersangkut. O : Benar X : Salah 1-9

12 INFORMASI UMUM ( GL MAX II ) SLANG REM DEPAN KABEL GAS KABEL KOPELING KABEL TACHOMETER KABEL SPEEDOMETER ( GL PRO II ) SLANG REM DEPAN KABEL GAS KABEL KOPELING KABEL TACHOMETER KABEL SPEEDOMETER 1-10

13 INFORMASI UMUM SLANG REM DEPAN KABEL GAS KOIL PENGAPIAN KABEL SPEEDOMETER 1-11

14 INFORMASI UMUM KABEL KOPELING KOIL PENGAPIAN KABEL POMPA AKSELATOR KABEL TEGANGAN TINGGI KABEL GAS KABEL SPEEDOMETER KABEL PERNAPASAN KARBURATOR SLANG PERNAPASAN BAK MESIN 1-12

15 INFORMASI UMUM (5) HUBUNGAN MASSA RANGKA (1) SAKELAR RELAY STARTER (2) REGULATOR/ RECTIFIER (4) KABEL BUSI (3) KABEL CUK (6) SLANG REM (7) KABEL KOPELING (13) KABEL MOTOR STARTER (12) KABEL SAKELAR LAMPU REM BELAKANG (8) KABEL MASSA (9) SLANG PEMBUANGAN KARBURATOR (10) SLANG PERNAPASAN BATERAI (11) SLANG PERNAPASAN BAK MESIN (15) SLANG PERNAPASAN BATERAI (16) SLANG PEMBUANGAN KARBURATOR (14) KABEL MOTOR STARTER (17) SLANG PERNAPASAN BAK MESIN 1-13

16 INFORMASI UMUM (1) UNIT CDI (6) SENSOR TINGGI PERMUKAAN BAHAN BAKAR (2) DIODE (3) KABEL WIRE HARNESS (5) KABEL SENSOR TINGGI PERMUKAAN BAHAN BAKAR (4) SAKELAR RELAY STARTER 1-14

17 PELUMASAN ROTOR SARINGAN OLI POMPA OLI 2-0

18 2. PELUMASAN PELUMASAN KETERANGAN SERVIS 2-1 PENGGANTIAN MINYAK PELUMAS/ CARA MENGATASAI KESUKARAN 2-1 SARINGAN KASA MINYAK PELUMAS 2-2 PEMERIKSAAN TINGGI PERMUKAAN ROTOR SARINGAN MINYAK PELUMAS 2-3 MINYAK PELUMAS 2-2 POMPA MINYAK PELUMAS 2-4 TITIK - TITIK PE,UMASAN 2-7 KETERANGAN SERVIS UMUM 2 UMUM Jika mesin harus dalam keadaan hidup untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan, pastikan bahwa ruangan kerja berventilasi balk. Jangan sekali - kali menjalankan mesin di dalam ruangan tertutup. Gas pembuangan mengandung gas karbon monoksida beracun yang dapat menghilangkan kesadaran dan akhirnya menyebabkan kematian. Jalankan mesin di dalam ruangan terbuka atau di dalam ruangan tertutup yang dilengkapi dengan sistem penghisapan gas pembuangan. 0li mesin bekas dapat menyebabkan kanker kulit jika berulangkali mengenai kulit untuk waktu lama. Meskipun hal ini tidak akan terjadi kecuali jika Anda menangani oli bekas setiap hari, tetapi dianjurkan untuk mencuci bersih tangan dengan air dan sabun sesegera mungkin setelah menangani oli bekas. * Bagian ini menjelaskan bagaimana memeriksa dan mengganti oli mesin dan membersihkan saringan kasa minyak pelumas. SPESIFIKASI Minyak Pelumas Mesin Kapasitas Minyak Pelumas 0,9 liter pada penggantian periodik 1,1 liter pada pembongkaran mesin Minyak Pelumas Gunakan minyak pelumas Federal Oil atau minyak pelumas merek lain dengan klasifikasi yang dianjurkan API Service SE, SF atau SG dan viskositas SAE 40 atau Multigrade seperti SAE 20 W Pompa Minyak Pelumas Bagian Standar Batas Servis Pompa Celah antara rotor dan rumah pompa 0,30-0,36 0,40 Minyak Celah pada ujung rotor 0,15 0,20 Pelumas Celah samping rotor pompa 0,15-0,20 0,25 Unit : mm TORSI PENGENCANGAN Tutup saringan, kasa minyak pelumas Sekrup pemasangan pompa minyak pelumas 15 N.m(1,5 kg-m) 3 N.m(0,3 kg-m) CARA MENGATASI KESUKARAN Permukaan minyak pelumas terlalu rendah Pengotoran minyak pelumas Ada kebocoran minyak pelumas Minyak pelumas jarang diganti Bos atau sil klep aus Gasket kepala silinder tidak baik Cincin torak aus atau tidak dipasang dengan baik. Cincin torak aus. Penambahan minyak pelumas tidak sesuai kebutuhan. Silinder aus. 2-1

19 PELUMASAN PEMERIKSAAN TINGGI PERMUKA- AN MINYAK PELUMAS AWAS! Jika mesin harus dalam keadaan hidup untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan, pastikan bahwa ruangan kerja berventilasi baik. Jangan sekali-kali menjalankan mesin didalam ruangan tertutup. Gas pembuangan mengandung gas karbon monoksida beracun yang dapat menghilangkan kesadaran dan akhirnya menyebabkan kematian. TANGKAI PENGUKUR PERMUKAAN MINYAK PELUMAS Hidupkan mesin dan biarkan berputar stasioner selama 2-3 menit. Matikan mesin dan letakkan sepedamotor pada posisi tegak diatas tanah datar. Lepaskan tutup lubang pengisian/tangkai pengukur, seka bersih, dan letakkan kembali tanpa menyekrupnya kedalam. Keluarkan tangkai pengukur dan periksa tinggi permukaan minyak pelumas. Jika permukaan minyak pelumas dibawah batas terbawah pada tangkai pengukur, isi bak mesin dengan minyak pelumas yang dianjurkan sampai batas teratas. PENGGANTIAN MINYAK PELUMAS DAN SARINGAN KASA MINYAK PE- LUMAS AWAS! 0li mesin bekas dapat menyebabkan kanker kulit jika berulangkali mengenai kulit untuk waktu lama. Meskipun hal ini tidak akan terjadi kecuali apabila anda menangani oli bekas setiap hari, tetap dianjur kan untuk mencuci bersih tangan dengan air dan sabun sesegera mungkin setelah menangani oli bekas. CATATAN Keluarkan minyak pelumas sementara mesin dalam keadaan panas dan sepedamotor di topang pada standard samping. Saringan kasa dan pegas akan jatuh keluar sewaktu tutup lubang pembuangan dibuka. Gunakan kunci ring atau kunci sok 24 mm agar tidak merusak sudut-sudut hex pada tutup lubang pembuangan. Lepaskan tutup Iubang pembuangan oli. Injak pedal kick starter beberapa kali untuk mengeluarkan sisa-sisa oli secara menyeluruh. Bersihkan saringan kasa minyak pelumas. SARINGAN KASA SARINGAN KASA PEGAS PEGAS CINCIN-O TUTUP SARINGAN KASA 2-2

20 PELUMASAN Pastikan bahwa saringan minyak pelumas, karet perapat, tutup lubang pembuangan oli dan cincin-o dalam keadaan balk. Pasang saringan kasa minyak pelumas dengan ujung yang bercincin karet pada bak mesin. Pasang dan kencangkan tutup lubang pembuangan oli sesuai torsi pengencangan yang ditentukan. Torsi: 5 N.m (0,5 kg-m) Isi bak mesin dengan minyak pelumas yang dianjurkan. Kapasitas minyak pelumas mesin: 1,0 liter pada penggantian periodik Hidupkan mesin dan biarkan berputar stasioner selama 2-3 menit, kemudian matikan mesin. Ukur tinggi permukaan minyak pelumas dengan sepedamotor pada posisi tegak, pastikan bahwa tinggi permukaan minyak pelumas berada pada batas teratas. Pastikan bahwa tidak ada kebocoran oli. SARINGAN KASA ROTOR SARINGAN MINYAK PELUMAS Lepaskan tutup samping kanan bak mesin (halaman 8-2) Lepaskan ketiga sekrup pemasangan berikut tutup rotor saringan minyak pelumas. Bersihkan tutup rotor saringan dan bagian dalam rotor saringan minyak menggunakan kain yang tidak rneninggalkan bulu kain. CATATAN Jaga agar lubang saluran minyak pelumas tidak dimasuki debu atau kotoran. Jangan gunakan udara kompresor. TUTUP ROTOR SARINGAN PEGAS SEKRUP POMPA OLI Pastikan bahwa gasket tutup rotor saringan berada dalam kondisi baik, kemudian pasang tutup rotor saringan mi - nyak pelumas. Pasang tutup samping kanan bak mesin (halaman 8-9) ROTOR SARINGAN TUTUP ROTOR SARINGAN 2-3

21 PELUMASAN POMPA MINYAK PELUMAS Pelepasan Lepaskan tutup samping kanan bak mesin (halaman 8-2). Putar poros engkol searah jarum jam sampai sekrup sekrup pemasangan pompa dapat dicapai melalui tutup roda gigi. Lepaskan kedua sekrup dan pompa minyak. SEKRUP POMPA OLI Pembongkaran Lepaskan sebagai benkut: - Sekrup-sekrup - Tutup pompa - Gasket SEKRUP TUTUP POMPA RUMAH POMPA - Rotor dalam dan luar - Baut-baut - Tutup roda gigi - Poros penggerak rotor - Roda gigi pompa - Rumah pompa TUTUP RODA GIGI RODA GIGI POMPA POROS ROTOR BAUT-BAUT Pemeriksaan Ukur celah antara rotor Iuar dan rumah pompa. BATAS SERVIS : 0,40 mm 2-4

22 PELUMASAN Ukur celah pada ujung inner rotor. BATAS SERVIS : 0,20 mm Ukur celah samping rotor pompa. CATATAN Ukur celah samping dengan gasket dalam keadaan terpasang. BATAS SERVIS : 0,15 mm Perakitan (7) SEKRUP-SEKRUP (5) ROTOR LUAR (5) ROTOR DALAM (3) RODA GIGI POMPA (4) RUMAH POMPA (8) TUTUP POMPA (2) TUTUP RODA GIGI (1) BAUT (a) POROS PENGGERAK ROTOR 2-5

23 PELUMASAN Pasang poros penggerak rotor dan roda gigi pompa ke dalam rumah pompa. Pasang tutup roda gigi. Pasang rotor Iuar dan dalam. Pasang gasket dan tutup pompa. CATATAN Tepatkan tonjolan pada tutup pompa dengan lubang pada rumah pompa. TUTUP POMPA Pasang dan kencangkan sekrup-sekrup. GASKET TORSI : 3 N.m ( 0.3 kg - m) Periksalah terhadap kelancaran kerya pompa minyak pelumas. Pemasangan Pasang cincin-o baru pada bak mesin. CINCIN-O Pasang pompa minyak dan kencangkan sekrup-sekrup. Pasang tutup sampng kanan bak mesin (halaman 8-9) SEKRUP POMPA OLI 2-6

24 PELUMASAN TITIK-TITIK PELUMASAN Gunakan gemuk untuk pemakaian umum, apabila tidak dinyatakan lain di sini. Lumasi juga tempat-tempat/permukaan-permukaan yang bergesekan dan kabel-kabel lainnya yang tidak digambarkan di sini. PELUMASAN KABEL KABEL PENGONTROL Secara periodik lepaskan kabel kabel gas, cuk dan kopeling pada ujung atasnya. Lumasi kabelkabel dan titik-titik engselnya secara menyeluruh dengan pelumas kabel yang dijual umum. PIPA PUTARAN GAS TANGAN BANTALAN KEPALA KEMUDI GARPU DEPAN (MINYAK - SOKBREKER) BUBUNGAN REM RANTAI RODA ENGSEL PEDAL REM SIL DEBU RODA DEPAN RODA GIGI SPEEDOMETER 2-7

25 3. PERAWATAN PERAWATAN KETERANGAN SERVIS 3-1 MINYAK REM 3-9 JADWAL PERAWATAN 3-3 KEAUSAN SEPATU/KANVAS REM 3-11 SALURAN BAHAN BAKAR 3-4 SISTEM PENGEREMAN 3-11 SARINGAN BAHAN BAKAR 3-4 SAKELAR LAMPU REM 3-12 CARA KERJA GAS TANGAN 3-4 SISTEM KOPELING SARINGAN UDARA 3-5 STANDARD SAMPING 3-14 BUSI 3-6 SUSPENSI JARAK RENGGANG KATUP 3-6 MUR-MUR, BAUT-BAUT, ALAT-ALAT PUTARAN STASIONER KALBULATOR 3-9 PENGENCANG 3-15 RANTAI RODA 3-9 RODA/BAN 3-16 BATERAI 3-10 BANTALAN POROS KEMUDI 3-16 KETERANGAN SERVIS UMUM 3 AWAS! Jika mesin harus dalam keadaan hidup untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan, pastikan bahwa ruangan kerja berventilasi balk. Jangan sekali-kali menjalankan mesin di dalam ruangan tertutup. Gas pembuangan mengandung gas karbon monoksida beracun yang dapat menghilangkan kesadaran dan akhirnya menyebabkan kematian. Untuk minyak pelumas dan saringan kasa minyak pelumas, lihat Bab 2. SPESIFIKASI MESIN Busi: Standard Untuk daerah dinpin (di bawah 50C/41 F) NGK NIPPONDENSO NGK NIPPONDENSO DP8EA-9 X24EP-U9 DP7EA-9 X22EP-U9 Jarak renggang busi Jarak renggang katup: MASUK/BUANG Putaran stasioner mesin: Tekanan kompressi silinder: 0,8-0,9 mm 0,10 mm rpm GL MAX : 12,7 kgf/cm2, GLPRO : 13,0 kgf/cm2 RANGKA Jarak main bebas handel kopeling: mm Jarak main bebas pedal rem: mm Jarak main bebas putaran gas tangan: 2-6 mm Jarak lenturan rantai roda: 10-20mm Tekanan udara ban: Satu orang - Depan : 175 kpa (1,75 kgf/cm2, 24 psi) - Belakang : 200 kpa (2,00 kgf/cm2, 28 psi) Dua orang - Depan : 175 kpa (1,75 kgf/cm2, 24 psi) - Belakang: 225 kpa (2,25 kgf/cm2, 32 psi) Ukuran ban - Depan: L - Belakang P Kedalaman minimum alur ban - Depan 1 mm: - Belakang 1 mm: 3-1

26 PERAWATAN TORSI PENGENCANGAN Rear axle nut Valve adjusting lock nut Valve adjusting cover Timing hole cap Crankshaft hole cap Spark plug 90 N.m (9,0) kg-m) 14 N.m (1,4 kg-m) 15 N.m (1,5 kg-m) 6 N.m (0,6 kg-m) 8 N.m (0,8 kg-m) 18 N.m (1,8 kg-m) KUNCI PERKAKAS Umum Tappet wrench 8x9 mm : Tappet adjusting wrench B : Spoke wrench B 4,5 x 5,1 mm : Spoke wrench C 5,8 x 6,1 mm :

27 PERAWATAN JADWAL PERALATAN Lakukan pemeriksaan dan perawatan teratur sesuai jadwal ini. P = Periksa dan Bersihkan, Setel, Lumasi atau Ganti bila diperlukan. G = Ganti PG = Perawatan Gratis S = Setel B = Bersihkan L = Lumasi Pekerjaan perawatan ini memerlukan sedikit pengetahuan teknis. Beberapa pekerjaan tertentu (terutama yang ditandai *dan **) mungkin memerlukan lebih banyak pengetahuan teknis serta alat perkakas tertentu. DILAKUKAN PADA YANG LEBIH PEMBACAAN ODOMETER (Km)-Cat. 1 JARAK TEMPUH DULU DI CAPAI PG I PG II PGII BAGIAN YANG DISERVIS SETIAP Minyak pelumas Federal Oil Saringan rotor minyak pelumas Setiap tahun: G G Setiap km : G B Saringan kasa minyak pelumas B B B B B Busi P P P P P Renggang klep P P P P P Waktu pengapian P P P P P Saringan udara Di daerah berdebu bersihkan lebih B B B sering Selemen saringan bahan bakar B B B B B Tangki bahan bakar/ Saringan kran bensin B Saluran bahan bakar P P P Gas tangan P P P P P Karburator P P P P P Kopeling S S S S S Rantai roda P&L Setiap 500 km : P&L Minyak rem depan Setiap bulan:p Dua tahun:g P P P P G Rem belakang P P P P P Kanvas rem depan/belakang P P P Ban/jari-jari roda P P P P P Tekanan udara ban Setiap minggu : P P Setiap 500 km : P Tekanan udara suspensi depan P P P P P Suspensi depan/belakang P P P P P Mur, baut dan pengikat P P P P Bantalan pipa kemudi P P - P Cairan baterai (air aki) Setiap minggu : P P Setiap 500 km : P Klakson, lampu-iampu dan saklar-saklar P P P P P * Sebaiknya dilakukan oleh AHASS, kecuali apabila pemilik mempunyal alat perkakas dan data servis yang tepat dan cukup mahir secara mekanis. ** Demi keamanan, kami anjurkan agar pekerjaan-pekerjaan ini hanya dilakukan oleh AHASS. Catatan : 1. Pada pembacaan odometer yang lebih tinggi, ulangilah sesuai interval jarak tempuh yang ditentukan disini. 2. Lakukan perawatan lebih sering apabila sering dipakai didaerah basah atau berdebu. 3. Ganti setiap 2 tahun. Penggantian memerlukan ketrampilan mekanis 3-3

28 PERAWATAN SALURAN BAHAN BAKAR Ganti saluran bahan bakar jika retak, rusak atau bocor. Jika aliran bahan bakar terhambat, periksa saluran bahan bakar dan saringan bahan bakar terhadap sumbatan. Bersihkan atau ganti baru jika diperlukan. SARINGAN BAHAR BAKAR AWAS! Bensin sangat mudah terbakar dan dapat meledak pada kondisi tertentu. Lakukan pekerjaan di tempat kerja denggan ventilasi baik dengan mesin dalam keadaan mati. Jangan merokok atau memperbolehkan adanya api atau percikan api di tempat kerja atau tempat dimana bensin disimpan. SALURAN BAHAN BAKAR Putar kran bahan bakar ke posisi OFF. Lepaskan mangkok kran, cincin-o dan saringan dan tuangkan bensin yang ada dalam mangkok ke dalam suatu tempat yang cocok. Cuci saringan dan mangkok dengan minyak solar dan keringkan. Pasang kembali saringan, cincin-o dan mangkok pada kran bahan bakar, dengan memastikan bahwa cincin-o sudah terpasang dengan baik. Kencangkan mangkok dengan erat. CATATAN Jangan kencangkan mangkok secara berlebihan. Setelah pemasangan, isi tangki dengan bahan bakar dan putar kran bahan bakar Ke posisi ON dan periksa bahwa tidak ada kebocoran. 2-6 MM CARA KERJA GAS TANGAN Periksa apakah gas tangan dapat berputar dengan lancar dan halus ke posisi membuka penuh dan dapat menutup kembali dengan otomatis pada semua posisi kemudi. Pastikan bahwa kabel-kabel gas tangan keadaannya tidak memburuk, tertekuk atau rusak. Gantilah dengan kabel barn apabila demikian. Lumasi kabel-kabel gas (halaman 2-7) jika cara kerja gas tangan tidak lancar. Ukur jarak main bebas gas tangan pada ujung sebelah dalam gas tangan. JARAK MAIN BEBAS : 2-6 mm. MEMPERKECIL Jarak main bebas gas tangan dapat disetel pada kedua ujung kabel gas. Penyetelan kecil dilakukan pada penyetel atas. Longgarkan mur pengunci dan putar penyetel untuk menambah atau mengurangi jarak main bebas. MEMPERBESAR PENYETEL MUR PENGUNCI 3-4

29 PERAWATAN SARINGAN UDARA Celuplah elemen ke dalam minyak pelumas roda gigi (SAE-80-90) yang bersih. Peras keluar minyak yang berlebihan. SEKRUP- SEKRUP TUTUP KOTAK SARINGAN UDARA Lepaskan tutup samping kanan. Lepaskan sekrup pita pengikat pipa penghubung saringgan udara. Lepaskan ke-tiga sekrup dan tutup kotak saringan udara. SEKRUP-SEKRUP KOTAK SARINGAN UDARA PITA PENGIKAT PIPA PENG- HUBUNG Keluarkan elemen saringan udara dari kotak saringan udara. GL MAX, PRO Cuci elemen saringan udara dalam minyak solar atau minyak pembersih lain dengan titik bakar yang tinggi, dan biarkan sampai mengering secara menyeluruh. AWAS! Jangan sekali-kali menggunakan bensin atau minyak pembersih dengan titik bakar yang rendah untuk membersihkan elemen saringan udara. Ada kemungkinan terjadinya kebakaran atau ledakan. ELEMEN SARINGAN UDARA 1. CUCI 2. PERAS DAN KERINGKAN 3. CELUP DALAM OLI 4. PERAS MINYAK YANG BER- LEBIHAN 3-5

30 PERAWATAN Pasang elemen saringan udara. Pasang elemen saringan udara ke dalam kotak saringan udara dalam urutan kebalikan daripada pembongkaran. GL MAX, PRO BUSI Lepaskan tutup busi dan lepaskan busi. Periksa elektroda busi secara visual terhadap keausan. Elektroda tengah harus mempunyai ujung yang tegak lurus dan elektroda samping harus mempunyai ketebalan yang konstan. Ganti dengan busi baru apabila terdapat keausan elektroda atau apabila insulator retak atau gompal. Ukur jarak renggang dengan lidah pengukur dan setel dengan membengkokkan eletroda samping dengan hati-hati. ELEMEN SARINGAN UDARA JARAK RENGGANG BUSI : 0,8-0,9 mm. BUSI YANG DIANJURKAN : ND : X24EP - U9 NGK : DP8EA-9 Periksa cincin perapat dan ganti apabila rusak. Dengan cincin perapat dalam keadaan terpasang, putar masuk busi dengan tangan untuk memastikan bahwa ulirnya tidak terpasang dengan miring. Setelah itu kencangkan dengan kunci busi. Pasang tutup busi. JARAK RENGGANG KATUP CATATAN Periksa dan setel jarak renggang katup sementara mesin dalam keadaan dingin (dibawah 35 C, 95 F) Buka penutup lubang penyetelan katup, penutup lubang poros engkol dan penutup lubang pemeriksaan waktu pengapian. Putar rotor generator dalam arah berlawanan arah putaran jarum jam dan tepatkan tanda T pada rotor generator dengan tanda penyesuaian pada bak mesin kiri. Untuk memastikan bahwa torak berada pada T.M.A. pada langkah kompressi, rabalah pelatuk dengan jarijari. Jika pelatuk terasa dalam keadaan bebas, berarti torak berada pada bagian atas langkah kompressi. Jika pelatuk terasa dalam keadaan tertahan, putarlah poros engkol 360 berlawanan arah jarum jam dan tepatkan kembali tanda-tanda penyesuaian. LUBANG PEME- RIKSAAN WAKTU PENGPIAN LUBANG POROS ENGKOL 3-6

31 PERAWATAN Periksa jarak renggang katup dengan lidah pengukur yang dimasukkan antara sekrup penyetel dan tangkai katup. JARAK RENGGANG KATUP: - MASUK : 0,10 mm - BUANG : 0,10 mm LIDAH PENGUKUR Setel dengan melonggarkan mur pengunci dan memutar sekrup penyetel sampai terasa lidah pengukur tertahan sedikit. Tahan sekrup penyetel dan kencangkan mur pengunci. TAPPET ADJUSTMENT WRENCH KUNCI PERKAKAS Urn urn: Tappet wrench 8x9 mm : Tappet adjusting wrench B : TAPPET WRENCH Pastikan bahwa cincin-o dari pada tutup lubang penyetelan katup berada dalam keadaan baik serta terpasang dengan baik pada tutup lubang. TORSI PENGENCANGAN 1,5 kg-m TUTUP LUBANG PE- NYETELAN KATUP WAKTU PENGAPIAN CATATAN Sistem Pengapian CDI (Capacitive Discharge Ignition) System disetel secara permanen di pabrik dan tidak dapat disetel ulang. Prosedur pemeriksaan waktu pengapian diberikan untuk melakukan pemeriksaan fungsi daripada komponen-komponen CDI. Lepaskan penutup lubang pemeriksaan waktu pengapian. Sambungkan Iampu pemeriksaan pengapian (timing light) ke mesin. Hidupkan mesin. Waktu pengapian pada keadaan stasioner adalah tepat jika tanda penyesuaian pada tutup bak mesin kiri bertepatan dengan tanda F pada roda gila pada putaran stasioner rpm. LUBANG PEME- RIKSAAN WAKTU PENGAPIAN TIMING LIGHT 3-7

32 PERAWATAN Untuk memeriksa pemajuan pengapian, naikkan putaran mesin ke rpm; tanda penyesuaian harus berada di antara garis-garis tanda pemajuan pengapian. Jika waktu pengapian tidak tepat, periksa sistem pengapian seperti diuraikan di dalam Cara Mengatasi Kesukaran dari Bab 15, dan ganti atau perbaiki part yang rusak. LUBANG PEME- RIKSAAN WAKTU PENGPIAN LUBANG POROS ENGKOL TEKANAN KOMPRESSI SILINDER Panaskan mesin. Matikan mesin, lepaskan tutup busi dan busi. Pasang meter penunjuk tekanan kompressi (compression gauge). Buka gas tangan penuh dan jalankan kickstarter beberapa kali. CATATAN Periksa apakah ada kebocoran kompressi pada sambungan compression gauge. Jalankan kickstarter beberapa kali sampai penunjukan compression gauge berhenti naik. Pembacaan maksl mum biasanya dicapai setelah beberapa kali menen dang kickstarter TEKANAN KOMPRESSI 12,7 kg-cm 2 (GL MAX) atau 13,0 kg-cm 2 (GL PRO) Jika tekanan kompressi terlalu rendah, periksa terhadap. - Jarak renggang katup yang tidak sesuai - Kebocoran klep - Kebocoran Gasket kepala silinder - Keausan pada torak, cincin torak atau silinder. Jika tekanan kompressi terlalu tinggi, berarti ada kerak karbon pada ruang pembakaran atau kepala torak. COMPRESSOR GAUGE 3-8

33 PERAWATAN PENYETELAN PUTARAN STASIONER CATATAN Penksa dan setel putaran stasioner setelah semua penyetelan mesin Iainnya sesuai spesifi kasi. Mesin harus dalam keadaan panas untuk dapat melakukan pemeriksaan dan penyetelan putaran stasioner yang tepat. Panaskan mesin dan masukkan gigi transmisi ke dalam netral. Letakkan sepedamotor di atas tanah keras yang datar. Periksa putaran stasioner dan setel dengan sekrup penyetelan gas bila perlu. PUTARAN STASIONER: ± 100 rpm SEKRUP PENYETELAN GAS RANTAI ROOA PEMERIKSAAN Letakkan sepedamotor pada standar utama dan masukkan gigi transmisi ke dalam netral, dengan mesin dalam keadaan mati. Gerakkan rantai roda naik turun dengan tangan pada tempat di tengah-tengah antara kedua sproket rantai roda. JARAK LENTURAN RANTAI: mm Setel jika diperlukan mm PENYETELAN Lepaskan pin pengaman mur poros belakang dan Ionggarkan mur poros. Longgarkan mur pengunci dan putar baut penyetel di kanan/kiri sebanyak jumlah putaran yang sama untuk memperoleh jarak lenturan rantai yang ditentukan. Kencangkan mur pengunci. GL MAX, PRO BAUT PENYETEL MUR PENGUNCI PERHATIAN Pastikan bahwa tanda penunjuk pada kuping penyetel rantai menunjukkan posisi pada skala yang sama untuk kanan/kiri garpu belakang. 3-9

34 PERAWATAN Kencangkan mur poros sesuai batas terendah danpada torsi pengencangan. TORSI PENGENCANGAN. 5-8 kg-m Kemudian kencangkan kembali mur poros untuk mentepatkan Iubang pin pengaman dengan lubang pada poros belakang. Jika rantai roda sudah sangat kotor, harus dilepaskan untuk dibersihkan sebelum dilunasi. Lepaskan klip pemasangan, mata rantai penyambung utama (master link), dan rantai roda. Bersihkan rantai roda dengan solar atau minyak pembersih yang tidak mudah terbakar. Lumasi rantai roda dengan minyak pelumas transmisi (SAE 80-90). Periksa gigi sproket terhadap keausan berlebihan atau kerusakan. Ganti bila perlu. CATATAN Jangan memasang rantai mesin baru pada sproket yang aus, atau rantai mesin aus pada sproket baru. Rantai roda dan sproket harus keduanya dalam kondisi baik, bila tidak rantai atau sproket pengganti yang baru akan mengalami keausan dengan cepat. Pasang rantai roda dengan ujung tertutup daripada mata rantai penyambung utama menghadapi arah pergerakan rantai. BAIK TIDAK BAIK AKI Lepaskan tutup samping kiri. Letakkan sepedamotor pada standar utamanya, di atas tanah keras yang datar. Periksa tinggi permukaan cairan aki. Jika tinggi permukaan cairan aki mendekati batas permukaan terendah, lepaskan aki dan isi dengan air suling sampai ke batas permukaan tertinggi (halaman 14-3) BATAS PERMUKAAN TERTINGGI BATAS PERMUKAAN TERENDAH PENJEPIT PERHATIAN PIPA PELUAP KARBURATOR PIPA PERNAPASAN AKI 3-10

35 PERAWATAN MINYAK REM Periksa tinggi permukaan minyak rem di dalam kotak penyimpanan minyak rem. Jika permukaan minyak rem mendekati batas tinggi permukaan terendah, periksa seluruh sistem terhadap kebocoran, dan isi kembali kotak penyimpanan minyak rem PERHATIAN Jangan membuka tutup kotak penyimpanan minyak rem sampai slang stir telah diletakkan sedemikian rupa, sehingga kotak dalam posisi mendatar Jangan mencampurkan minyak rem dari merk yang berlainan, karena sifatnya tidak cocok satu sama lain. Jagalah jangan sampai ada benda asing memasuki sistem pengereman sewaktu mengisi minyak rem. Jangan tumpahkan minyak rem pada parts yang dicat, terbuat dari plastik atau karet. Tutupilah bagianbagian tersebut dengan kain sewaktu menservis sistem pengereman. BATAS PERMUKAAN TERENDAH BATAS PERMUKAAN TERATAS MENGISI MINYAK REM Lepaskan ke-empat sekrup pemasangan tutup kotak penyimpanan minyak rem, tutup kotak dan membran. isi kotak dengan minyak rem jenis DOT 3 sampai ke batas permukaan tertinggi. KEAUSAN SEPATU REM/KANVAS REM KEAUSAN KANVAS REM DEPAN PERHATIAN Selalu gantikan kanvas rem dalam pasangan agar tekanan pada piringan rem sama rata. KANVAS REM DEPAN 3-11

36 PERAWATAN Periksa kanvas rem terhadap keausan. Ganti kanvas rem apabila salah satunya sudah aus sampai ke dasar celah indikator. KANVAS REM CELAH INDIKATOR KEAUSAN SEPATU REM BELAKANG Ganti sepatu rem apabila tanda panah pada pelat indikator bersesuaian dengan tanda A pada panel rem ketika rem digunakan. TANDA PANEL SISTEM PENGEREMAN JARAK MAIN BEBAS HANDEL REM JARAK MAIN BEBAS: mm mm 3-12

37 PERAWATAN JARAK MAIN BEBAS PEDAL REM Ukur jarak main bebas pedal rem pada bagian atas pedal rem. JARAK MAIN BEBAS mm. Setel main bebas dengan memutar mur penyetel. Setelah penyetelan selesai, periksa sakelar lampu rem belakang dan Betel kembali apabila diperlukan. MUR PENYETEL SAKELAR LAMPU REM Lakukan penyetelan ini setelah menyetel jarak main bebas pedal rem. Lampu rem harus menyala ketika pedal rem ditekan 20 mm dari posisi bebas. Setel dengan memutar mur penyetel sakelar lampu rem. MUR PENYETEL CATATAN Jangan memutar badan sakelar lampu rem. ARAH PENYINARAN LAMPU DEPAN Setel arah penyinaran lampu rem dalam arah vertikal dengan cara. Penyetelan vertikal dilakukan dengan memutar penyetel seperti terlihat pada gambar. GL MAX, PRO BAUT ATAU SEKRUP PENYETELAN VERTIKAL 3-13

38 PERAWATAN SISTEM KOPELING Ukur jarak main bebas kopeling pada ujung handel kopeling. JARAK MAIN BEBAS mm mm Lakukan penyetelan kecil dengan alat penyetel yang dekat pada handel kopeling. Longgarkan mur pengunci dan putar penyetel. Kencangkan mur pengunci dan tutupi dengan karet pelindungnya. PENUTUP MUR PENGUNCI MEMPERBESAR JARAK MAIN BEBAS PENYETEL MEMPERKECIL- JARAK MAIN BEBAS Lakukan penyetelan besar dengan memutar/penyetel pada mesin. Longgarkan mur pengunci dan putar mur penyetel. Kencangkan mur pengunci. Periksa cara kerja kopeling. MUR PENYETEL MUR PENGUNCI STANDARD SAMPING Letakkan sepedamotor pada standard utama. Periksa pegas standard samping terhadap kerusakan atau pengurangan tegangan, serta susunan standard samping terhadap kebebasan pergerakan. Pastikan bahwa standard samping tidak bengkok. Ukur besar gaya yang dibutuhkan untuk menaikkan standard samping. 3-14

39 PERAWATAN SUSPENSI AWAS! Jangan mengendarai sepedamotor dengan suspensi yang rusak. Bagian-bagian suspensi yang longgar, aus atau rusak dapat mempengaruhi stabilitas dan pengontrolan pengendara. DEPAN Periksa cara kerja garpu depan dengan menekan suspensi beberapa kali ke bawah. Periksa susunan garpu depan terhadap kerusakan. Gantikan komponen-komponen rusak yang tidak dapat direparasi. Kencangkan semua mur dan baut sesuai torsi pengencangan yang ditentukan. BELAKANG Periksa cara kerja sokbreker belakang dengan menekan bagian belakang sadel ke bawah beberapa kali. Periksa susunan sokbreker terhadap kerusakan Gantikan komponen-komponen rusak yang tidak dapat direparasi. Kencangkan semua mur dan baut sesuai torsi pengencangan yang ditentukan. BELAKANG Letakkan sepedamotor pada standard utama. Gerakkan roda belakang dengan kuat ke arah samping untuk mengetahui apakah bos lengan ayun dalam keadaan aus. Gantikan apabila aus secara berlebihan. Periksa seluruh suspensi belakang untuk memastikan bahwa segala sesuatu terpasang dengan balk dan tidak ada kerusakan atau perubahan bentuk. Kencangkan semua mur dan baut sesuai torsi pengencangan yang ditentukan. BOS LENGAN AYUN MUR-MUR, BAUT-BAUT, ALAT-ALAT PENGENCANG Kencangkan mur-mur, baut-baut, dan alat-alat pengencang secara teratur sesuai jadwal perawatan (halaman 3-3 ). Periksa bahwa semua baut dan mur rangka telah dikencangkan sesuai harga torsi pengencangannya yang tepat (halaman 1-6 ). 3-15

40 PERAWATAN RODA DAN BAN TEKANAN UDARA BAN CATATAN * Tekanan udara ban harus diperiksa sementara ban dalam keadaan DINGIN. Periksa tekanan udara ban sesuai dengan tabel di bawah. TEKANAN UDARA BAN DAN UKURAN BAN YANG DIANJURKAN GL MAX GL PRO Ukuran ban L P Depan 1 orang 1.75 kg/cm 2 (24 psi) 1.75 kg/cm 2 (24 psi) 2 orang 1.75 kg/cm 2 (24 psi) 1.75 kg/cm 2 (24 psi) Ukuran ban P P Belakang 1 orang 2. 0 kg/cm 2 (28 psi) 2. 0 kg/cm 2 (28 psi) 2 orang 2.25 kg/cm 2 (32 psi) 2.25 kg/cm 2 (32 psi) Periksa ban terhadap sayatan, paku yang menancap, atau benda-benda tajam lainnya. Periksa roda depan dan belakang apakah segaris. Ukur kedalaman alur ban bagian tengah. Ganti dengan ban baru apabila kedalaman alur ban mencapai batas sebagai berikut: KEDALAMAN MINIMAL ALUR BAN BAGIAN TENGAH - DEPAN : 1 mm - BELAKANG : 1 mm BANTALAN POROS KEMUDI CATATAN * Periksa bahwa kabel-kabel pengontrol tidak menggang gu perputaran stang kemudi. Naikkan roda depan sampai terlepas dari tanah, dan pastikan bahwa stang kemudi dapat berputar dengan bebas. Jika stang kemudi pergerakannya tidak merata, tertahan, atau ada pergerakan vertikal, periksalah bantalan poros (Bab 11). 3-16

41 4. SISTEM BAHAN BAKAR SISTEM BAHAN BAKAR KETERANGAN SERVIS 4-1 MELEPASKAN/MEMASANG KOTAK CARA MENGATASI KESUKARAN 4-2 SARINGAN UDARA 4-3 KARBURATOR 4-5 PENYETELAN SEKRUP UDARA 4-11 MELEPASKAN/MEMASANG TANGKI 4-3 KETERANGAN SERVIS UMUM * Bensin sangat mudah terbakar dan dapat meledak pada kondisi tertentu. * Bekerjalah di tempat dengan ventilasi yang baik. Merokok atau membiarkan adanya api atau percikan api di tempat kerja atau tempat di mana bensin disimpan dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan. * Menekuk atau memuntir kabel pengontrol akan mengganggu kelancaran kerjanya dan dapat menyebabkan kemacetan atau pengikatan pada kabel, sehingga terjadi kehilangan kontrol atas kendaraan. 4 CATATAN * Jika sepedamotor akan disimpan untuk lebih dari satu bulan, keluarkan bensin dari ruangan pelampung. Bensin yang dibiarkan di dalam ruangan pelampung dapat menyebabkan sumbatan pada spuyer sehingga mesin sulit dihidupkan dan dikendarai. * Ketika membongkar bagian-bagian sistem bahan bakar, catatlah posisi penempatan cincin-o. Ganti dengan cincin-o baru sewaktu pemasangan kembali. * Sebelum membongkar karburator, letakkan tempat penampung di bawah sekrup pembuangan karburator, longgarkan sekrup dan keluarkan bensin dari karburator. * Setelah melepaskan karburator, tutuplah lubang pemasukan mesin dengan kain lap atau dengan plakban untuk mencegah masuknya benda asing ke dalam mesin. SPESIFIKASI Kapasitas tangki bahan bakar Kapasitas cadangan tangki 11,1 liter 2,2 liter Karburator GL MAX GL PRO Kode identifikasi karburator PDD 2A PDD 1A Diameter venturi 24 mm 25 mm Tinggi Pelampung 11 mm 11 mm Pembukaan skrup udara (pilot screw) 1,75 putaran keluar 2,875 putaran keluar Putaran stasioner 1400 rpm rpm Spuyer utama (main jet) no. 100 no. 108 Spuyer langsam (slow jet) no. 45 no. 38 Posisi standard klip jarum skep alur ke 3 dari atas alur ke 3 dari atas KUNCI PERKAKAS Khusus Pilot screw wrench Umum Float level gauge

42 SISTEM BAHAN BAKAR CARA MENGATASI KESUKARAN Mesin tidak mau hidup * Tidak ada bahan bakar ke karburator - Tidak ada bahan bakar di dalam tangki bensin - Saringan bahan bakar tersumbat - Saluran bahan bakar tersumbat - Katup pelampung macet - Setelan tinggi pelampung berubah - Lubang pernapasan tangki bensin tersumbat * Terlalu banyak bahan bakar masuk ke dalam mesin - Saringan udara kotor - Karburator kebanjiran bahan bakar * Kebocoran udara masuk * Bahan bakar kotor/berkualitas buruk * Rangkaian saluran bahan bakar untuk perputaran rendah tersumbat * Cuk tidak bekerja dengan benar * Tidak ada bunga api pada busi (kerusakan pengapian) Campuran bahan bakar terlalu miskin * Spuyer karburator tersumbat * Katup pelampung tidak bekerja dengan baik * Tinggi pelampung terlalu rendah * Saluran bahan bakar terhambat * Slang pernapasan karburator tersumbat * Ada kebocoran udara masuk Campuran bahan bakar terlalu kaya * Cuk macet dalam keadaan tertutup * Katup pelampung tidak bekerja dengan baik * Tinggi pelampung terlalu tinggi * Spuyer udara tersumbat * Elemen saringan udara dalam keadaan kotor * Karburator kebanjiran bahan bakar Mesin mogok, sulit dihidupkan, berputar stasioner dengan kasar * Saluran bahan bakar terhambat * Kerusakan pada pengapian * Campuran bahan bakar terlalu miskin/kaya * Bahan bakar kotor/berkualitas buruk * Ada kebocoran udara masuk * Penyetelan putaran stasioner tidak benar * Penyetelan sekrup udara (pilot screw) tidak benar * Rangkaian saluran bahan bakar untuk perputaran rendah tersumbat * Penyetelan tinggi pelampung tidak benar * Lubang pernapasan tangki bensin tersumbat Ledakan dalam knalpot sewaktu gas tangan dilepaskan * Campuran bahan bakar di dalam rangkaian saluran bahan bakar untuk putaran rendah terlalu miskin Ledakan atau pengapian tidak teratur selama akselerasi * Sistem pengapian tidak bekerja dengan baik * Campuran bahan bakar terlalu miskin Tenaga kurang (pengendaraan kurang baik) serta pemakaian bahan bakar tinggi * Sistem bahan bakar tersumbat * Kerusakan pada sistem pengapian 4-2

43 SISTEM BAHAN BAKAR TANGKI BAHAN BAKAR MENURUNKAN Lepaskan kedua baut pemasangan dan sadel Putar kran bahan bakar ke posisi OFF. Lepaskan slang bahan bakar dan kran bahan bakar. GL Max / Pro BAUT PEMASANGAN Pasang tangki bahan bakar dalam urutan terbalik daripada penurunan. CATATAN Setelah pemasangan kembali, pastikan bahwa tidak ada kebocoran bahan bakar KOTAK SARINGAN UDARA MELEPASKAN Lepaskan sadel Lepaskan tutup samping kanan dan kiri. Lepaskan elemen saringan udara (halaman 3-5). Lepaskan aki (halaman 14-3). Lepaskan kedua baut pemasangan kotak perkakas. Lepaskan kotak perkakas dengan menariknya keluar. KOTAK PERKAKAS Lepaskan kotak saringan udara. KOTAK SARINGAN UDARA 4-3

44 SISTEM BAHAN BAKAR PEMASANGAN Pasang kotak saringan udara dalam urutan terbalik daripada pelepasan. PIPA PENGHUBUNG KOTAK SARINGAN AN UDARA TUTUP KOTAK ELEMENT SARINGAN UDARA 4-4

45 SISTEM BAHAN BAKAR MELEPASKAN KARBURATOR Lepaskan sadel dan tangki bahan bakar (Halaman 4-3). Lepaskan tutup samping kanan. SEKRUP PEMASANGAN TUTUP KARBURATOR Lepaskan kepala karburator dan skep. SKEP KEPALA KARBURATOR Lepaskan kabel pompa akselerator dari karburator. Longgarkan sekrup pemasangan pipa saluran saringan udara. Lepaskan baut-baut pemasangan karburator. Lepaskan karburator. KABEL POMPA AKSELERATOR SEKRUP PIPA SALURAN SARINGAN UDARA PEMBONGKARAN KARBURATOR MELEPASKAN SKEP Lepaskan kabel gas dan skep dengan menekan pegas. KABEL GAS SKEP PEGAS Lepaskan pemegang jarum skep dan jarum skep. Periksa skep dan jarum skep terhadap goresan, keausan atau kerusakan. PEMEGANG JARUM SKEP JARUM SKEP SKEP 4-5

46 SISTEM BAHAN BAKAR PEMBONGKARAN PELAMPUNG DAN SPUYER Lepaskan rnangkok pclampung dan badan karburator. MANGKOK PELAMPUNG CINCIN-O Tarik keluar engsel pelampung dan lepaskan pelampung dan katup pelampung. Periksa pelampung terhadap perubahan bentuk atau adanya bahan bakar di dalamnya. dan ganti dengan yang baru apabila perlu. PELAMPUNG ENGSEL PELAMPUNG KATUP PELAMPUNG Periksa katup pelampunq dan dudukannya terhadap keausan dan kerusakan. Gantikan katup pelampung apabda rusak. Jika dudukannya rusak, gantikan badan karburator KATUP PELAMPUNG DUDUKAN KATUP Lepaskan main jet, needle jet holder (selubung jarum skep) dan jarum skep. Lepaskan slow jet. Lepaskan sekrup penyetelan pembukaan skep (throttle stop screw) dan pegas. Lepaskan sekrup udara (pilot screw), pegas, cincin dan cincin-o. MAIN JET PILOT SCREW NEEDLE JET HOLDER SLOW JET 4-6

47 SISTEM BAHAN BAKAR CATATAN Sebelum melepaskan sekrup udara, catatlah jumlah putaran sampai sekrup menyentuh batas pemasukannya; kemudian lepaskan sekrup udara. Bersihkan saluran-saluran di dalam badan karburator dengan angin kompressor. Periksa setiap bagian terhadap keausan atau kerusakan dan gantikan badan karburator apabila diperlukan. PERAKITAN KARBURATOR THROTTLE STOP SCREW PILOT SCREW NEEDLE JET NEEDLE JET HOLDER MAIN JET SLOW JET MANGKOK PELAMPUNG SEKRUP PEMBUANGAN Bersihkan semua komponen dengan cairan pembersih dan tiup semua saluran dengan angin kompressor sebelum memasangnya kembali. Pasang main jet, needle jet holder (selubung jarum skep) dan jarum skep. Pasang slow jet. Pasang sekrup pembukaan skep (throttle stop screw) dan pegasnya. Pasang sekrup udara (pilot screw), cincin berpegas dan cincin-o. NEEDLE JET HOLDER MAIN JET SLOW JET NEEDLE JET CINCIN-O CINCIN WASHER PEGAS PILOT SCREW PEGAS THROTTLE STOP SCREW 4-7

48 SISTEM BAHAN BAKAR CATATAN Hati-hatilah mengerjakan semua spuyer dan jarum. Mereka mudah sekali tergores atau tergerus. Putar sekrup udara ke posisi semula yang dicatat selama pembongkaran. PELAMPUNG ENGSEL PELAMPUNG Pasang katup pelampung, pelampung dan engsel pelampung. Periksa cara kerja pelampung. Setelah merakit karburator, ukurlah tinggi pelampung. KATUP PELAMPUNG PEMERIKSAAN TINGGI PELAMPUNG Ukur tinggi pelampung dengan siku pengukur daripada alat pengukur tinggi pelampung (fl oat level gauge) tepat menyentuh pelampung. TINGGI PELAMPUNG: 14 mm. Gantilah pelampung apabila tinggi pelampung tidak sesuai dengan spesifi kasi. FLOAT LEVEL GAUGE KUNCI PERKAKAS: Umum Float level gauge: Periksa cincin-o terhadap keausan atau kepenatan bahan. Pasang mangkok pelampung dan kencangkan ketiga sekrup pemasangannya. MANGKOK PELAMPUNG CINCIN-O PEMERIKSAAN POMPA AKSELERATOR Lepaskan pompa akselerator dengan melepaskan sekrup pemasangannya. Lepaskan tutup pompa akselcrator dan pegasnya. PEGAS TUTUP POMPA SEKRUP-SEKRUP 4-8

49 SISTEM BAHAN BAKAR Lepaskan membran. Periksa membran terhadap keretakan dan kerapuhan. Ganti apabila diperlukan. Pastikan bahwa tangkai akselerator tidak bengkok. Rakit kembali pompa akselerator dalam urutan yang terbalik daripada pembongkaran. MEMBRAN TANGKAI AKSELERATOR Longgarkan mur pengunci penyetelan pompa akselerator dan putar sekrup penyetel dalam arah berlawanan perputaran jarum jam sampai bubungan terlepas dari lengan pompa. Lepaskan sekrup dan pelat pemasangan. Lepaskan lengan pompa, pegas, bos dan penyetel. MUR PENGUNCI PEGAS LENGAN POMPA SEKRUP PENYETEL PEMERIKSAAN BUBUNGAN (CAM) Periksa bubungan terhadap keausan dan kerusakan. Jika bubungan sangat aus, ganti dengan yang baru. PERAKITAN POMPA AKSELERATOR Rakitlah peralatan pompa akselerator dalam urutan kebalikan daripada pembongkaran. CATATAN COLLAR PEGAS LENGAN POMPA Lapisilah permukaan gesek bubungan dan penyetel dengan gemuk molybdenum. SIL DEBU PENYETEL PELAT PEMASANGAN 4-9

50 SISTEM BAHAN BAKAR PENYETELAN AWAL POMPA AKSELERATOR CATATAN Pompa akselerator telah disetel-mula di pabrik dan tidak memerlukan penyetelan kembali kecuali apabila pompa akselerator dan peralatan penggeraknya telah dibongkar. Setel jarak main bebas antara bubungan dan tangkai menjadi 0 mm dengan memutar masuk sekrup penyetel. Untuk sementara kencangkan mur pengunci sampai penyetelan akhir. MUR PENGUNCI SEKRUP PENYETEL PEGAS LENGAN POMPA PEMASANGAN SKEP Pasang klip jarum skep pada jarum skep. PEMEGANG JARUM SKEP POSISI STANDARD JARUM SKEP: alur ke 3 dari atas. Pasanq jarum skep pada skep dan matikan perletakannya dengan alat pemegang klip jarum sleep. JARUM SKEP KLIP JARUM SKEP SKEP Pasang kabel gas pada skep sementara menekan pegas skep KABEL GAS PEGAS SKEP PEMASANGAN KARBURATOR Pemasangan karburator pada dasarnya adalah kebalikan daripada pembongkaran. CATATAN Sewaktu memasang skep, tepatkan alur pada skep dengan sekrup penyetelan pembukaan skep (throttle stop screw). Setelah memasang karburator dan skep, lakukan penyetelan sebagai berikut: - Jarak main bebas handel gas. (halaman 3-4) - Putaran stasioner mesin (halaman 3-9). - Penyetelan sekrup udara karburator apabila karburator dibongkar dan dibersihkan. SKEP ALUR SEKRUP PENYETELAN PEMBUKAAN SKEP 4-10

51 SISTEM BAHAN BAKAR PENYETELAN SEKRUP UDARA (PILOT SCREW) CATATAN Sekrup udara telah disetel-mula di pabrik. Tidak diperlu kan penyetelan ulang kecuali apabila karburator telah dibongkar atau dibersihkan. 1. Putar sekrup udara dalam arah perputaran jarum jam sampai rnenyentuh batas perputarannya dengan ringan, kemudian putar kernbali sesuai penyetelan standard. PEMBUKAAN SEKRUP UDARA: GL Max : 2 1 / 4 putaran keluar. GL Pro : 1 7 / 8 putaran keluar. SEKRUP PENYETELAN PERHATIAN Sekrup udara akan rusak apabila sekrup dikencangkan terhadap dudukannya pada batas perputarannya. 2. Panaskan mesin sampai suhu operasi normal. 3. Setel putaran stasioner mesin dengan sekrup penyetelan pembukaan skep. PUTARAN STASIONER: rpm. 4. Putar sekrup udara masuk/keluar sampai putaran stasioner mesin tertinggi diperoleh. 5. Ulangi urutan 3 dan Setel kembali putaran stasioner mesin dengan sekrup penyetelan pembukaan skep. 7. Periksa bahwa putaran mesin bertambah dengan halus sewaktu memutar handel gas tangan; apabila tidak bertambah dengan halus, ulangi urutan 4 sampai 7. KABEL POMPA AKSELERATOR Pasang kabel pompa akselerator pada celah di lengan pompa. Putar handel gas tangan ke posisi tertutup penuh dan naikkan lengan pompa dengan mentepatkan tandatanda penyesuaian pada lengan pompa dan plat pemasangan. Setel kabel pompa akselerator dengan penyetel dan kencangkan mur pengunci. PENYETELAN AKHIR POMPA AKSELERATOR Untuk memperoleh kondisi pemakaian terbaik bagi pompa akselerator, longgarkan mur pengunci dan putar sekrup penyetel 1 - putaran ke dalam sambil menahan mur penahan sekrup penyetel. Kencangkan mur pengunci. SEKRUP PENYETELAN GAS MUR PENYETEL MUR PENAHAN SEKRUP PENYETEL TANDA PENYESUAIAN MUR PENGUNCI SEKRUP PENYETEL MUR PENGUNCI CELAH 4-11

52 MENURUNKAN/MEMASANG MESIN 4.1 kg-m 6.0 kg-m 5-0

53 5. MENURUNKAN / MEMASANG MESIN MENURUNKAN/MEMASANG MESIN KETERANGAN SERVIS 5-1 MEMASANG MESIN 5-3 MENURUNKAN MESIN 5-2 KETERANGAN SERVIS UMUM Sediakan sebuah dongkrak atau alat penopang lain yang dapat disetel untuk menopang dan memindahkan mesin. Sebelum menurunkan/memasang mesin, balutlah rangka disekitar mesin dengan tape untuk melindunginya. Mesin harus diturunkan dari rangka untuk dapat menservis bagian-bagian berikut: - Kepala silinder/katup-katup (Bab 6) - Silinder/torak (Bab 7) - Transmissi (Bab 10) - Poros engkol (Bab 10) - Teromol pemindah gigi/garpu pemindah gigi (Bab 10) Bagian-bagian berikut dapat diservis dengan mesin tetap terpasang pada rangka: - Pompa minyak pelumas (Bab 2) - Karburator (Bab 4) - Poros bubungan (Bab 6) - Kopeling (Bab 8) - Peralatan pemindah gigi (Bab 8) - Alternator (Bab 9) 5 SPESIFIKASI GL MAX GL PRO Berat kosong mesin 26,8 kg 28,1 kg Kapasitas minyak 1 liter pada pembongkaran mesin pelumas mesin 0,9 liter pada penggantian periodik TORSI PENGENCANGAN Mur pemasangan mesin bagian depan (8 mm) 26 N.m (2,6 kg -m) Mur pemasangan mesin bagian atas (8 mm) 26 N.m (2,6 kg - m) Mur pemasangan mesin bagian belakang (10 mm) 54 N.m (5,4 kg -m) 5-1

54 MENURUNKAN/MEMASANG MESIN MENURUNKAN MESIN Lepaskan bagian-bagian sebagai berikut: - tutup samping kanan dan kiri. - sadel dan tangki bahan bakar (halaman 4-3). - karburator (halaman 4-5) - knalpot (halaman 8-2). - tutup busi. - pedal kick starter. Lepaskan kabel kopeling dari tuas pengungkit kopeling. Lepaskan kabel tachometer dengan melepaskan sekrup pemasangannya. PEDAL KICK STARTER KABEL KOPELING Lepaskan pedal transmisi dengan melepaskan baut pemasangannya. Lepaskan tutup samping kiri belakang mesin dengan melepaskan kedua baut pemasangannya. BAUT TUTUP SAMPING KIRI BAUT Lepaskan rantai roda dengan mengeluarkan klip pemasangannya beserta mata rantai utama. Lepaskan konektor generator AC. KLEP PEMASANGAN/ MATA RANTAI UTAMA KONEKTOR RANTAI RODA Letakkan sepedamotor pada standard utama. Lepaskan susunan pijakan kaki dengan mengeluarkan ke-empat baut pemasangannya. 5-2

55 MENURUNKAN/MEMASANG MESIN Tempatkan dongkrak di bawah mesin. Lepaskan baut penggantung depan dan bracket penggantung mesin. Lepaskan baut penggantung atas dan pelat penggantung mesin. Lepaskan baut pemasangan mesin atas dan bawah dan turunkan mesin. PELAT PENGGANTUNG BRACKET PENGGANTUNG BAUT PEMASANGAN PEMASANGAN MESIN Pemasangan adalah dalam urutan kebalikan daripada penurunan. Kencangkan semua pengencanq sesuai spesifi kasi torsi pengencangan. TORSI: Mur penggantung mesin belakang : 4,1 kg-m Mur engsel lengan ayun : 6,0 kg-m Isi mesin dengan minyak pelumas yang dianjurkan. (halaman 2-1). CATATAN Tempatkan semua kabel-kabel listrik dan kabel kontrol sesuai standard pemasangan (halaman 1-9). Gunakan baut-baut yang tepat pada tempatnya. Setelah pemasangan selesai, setel jarak main bebas handel kopeling (halaman 3-14). 5-3

56 KEPALA SILINDER/KLEP-KLEP 10 N.m (1.0 kg.m) 27 N.m (2.7 kg.m) 15 N.m (1.5 kg.m) 12 N.m (1.2 kg.m) 14 N.m (1.4 kg.m) 10 N.m (1.0 kg.m) 4 N.m (0.4 kg.m) 12 N.m (1.2 kg.m) 10 N.m (1.0 kg.m) 8 N.m (0.8 kg.m) 6 N.m (0.6 kg.m) 6-0

57 6. KEPALA SILINDER/KLEP-KLEP KEPALA SILINDER/KLEP-KLEP KETERANGAN SERVIS 6-1 PENGGANTIAN BOS KLEP 6-9 CARA MENGATASI KESUKARAN 6-2 PEMERIKSAAN DUDUKAN KLEP/ MELEPASKAN TUTUP KEPALA SKIR DUDUKAN KLEP 6-10 SILINDER/POROS BUBUNGAN 6-3 PERAKITAN KEPALA SILINDER 6-13 MELEPASKAN KEPALA SILINDER 6-6 PEMASANGAN KEPALA SILINDER 6-14 PEMBONGKARAN KEPALA SILINDER 6-7 PEMASANGAN POROS BUBUNGAN/ TUTUP KEPALA SILINDER 6-15 KETERANGAN SERVIS Umum Bagian ini meliputi prosedur servis untuk kepala silinder dan klep-klep. Mesin harus diturunkan untuk menservis poros bubungan, kepala silinder, klep-klep dan pelatuk. Minyak pelumas untuk poros bubungan dan pelatuk dialirkan melalui saluran oli. Pastikan bahwa saluran oli ini tidak tersumbat. Bersihkan semua part yang dibongkar dengan cairan pembersih dan keringkan dengan menyemprotnya dengan udara dari kompressor sebelum pemeriksaan. Tuangkan minyak pelumas mesin bersih ke dalam rongga-rongga oli pada kepala silinder sewaktu pemasangan kem bali untuk melumasi bubungan daripada poros bubungan. 6 Spesifikasi Unit : mm BAGIAN STANDARD BATAS SERVIS Tekanan kompressi silinder 1,250 kpa (12,5 kg/cm2) - Tinggi bubungan MASUK 31,279-31,479 30,9 BUANG 31,279-31,479 30,9 Perubahan bentuk kepala silinder - 0,10 Pelatuk D.D. 12,000-12,018 12,05 D.L. poros 11,977-11,995 11,93 Kelonggaran pelatuk/poros 0,005-0,041 0,08 Panjang babas Luar 44,85 43,5 pegas klep Dalam 39,2 38,0 D.L. tangkai MASUK 5,450-5,465 5,44 klep BUANG 5,430-5,445 5,42 D.D. bos klep MASUK 5,475-5,485 5,50 BUANG 5,475-5,485 5,50 Kelonggaran tangkai MASUK 0,010-0,035 0,06 klep/bos klep BUANG 0,030-0,055 0,08 Lebardudukan klep 1,1-1,3 1,5 6-1

58 KEPALA SILINDER/KLEP-KLEP Torsi Pengencangan Valve adjusting screw lock nut 14 N.m (1,4 kg-m) Olesi oli ke ulir Cam chain tensioner pivot bolt 10 N.m (1,0 kg-m) Cylinder head socket bolt 10 N.m (1,0 kg-m) Cylinder head cover 8 mm cap nut 27 N.m (2,7 kg-m) Olesi oli ke ulir 6 mm flange bolt 10 N.m (1,0 kg-m) Cam sprocket bolt 12 N.m (1,2 kg-m) Olesi oli ke ulur Cam chain tensioner lifter mounting bolt 12 N.m (1,2 kg-m) sealing screw 4 N.m (0,4 kg-m) Valve adjusting hole cap 15 N.m (1,5 kg-m) Timing hole cap 6 N.m (0,6 kg-m) Olesi oli ke ulir Crankshaft hole cap 8 N.m (0,8 kg-m) Kunci Perkakas Khusus Valve guide reamer, 5,485 mm Umum Valve spring compressor atau Valve guide remover, 5,5 mm Valve seat cutter seat cutter, 29 mm (45 0 BUANG) eat cutter, 35 mm (45 MASUK) flat cutter, 30 mm (32 BUANG) flat cutter, 33 mm (32 MASUK) interior cutter, 30 mm (60 MASUK/BUANG) cutter holder, 5,5 mm CARA MENGATASI KESUKARAN Gangguan-gangguan pada kepala mesin biasanya mempengaruhi performa mesin. Ini dapat didiagnosa dengan test kompressi atau kebocoran, atau dengan meneliti suara-suara berisik pada kepala mesin dengan alat pendengar suara mesin atau stethoscope. Jika performa kurang pada kecepatan rendah, periksalah terhadap asap putih di dalam slang pemapasan bak mesin. Jika slang berasap, periksalah terhadap cincin torak yang macet. Kompressi Terlalu Rendah, Sulit Dihidupkan Atau Performa Kurang Pada Kecepatan Rendah Klep-klep - Penyetelan klep tidak tepat - Klep terbakar atau bengkok - Waktu pembukaan klep tidak tepat Pegas klep patah - Pegas klep lemah Kepala silinder - Gasket kepala silinder bocor atau rusak - Kepala silinder berubah bentuk atau retak Silinder/torak tidak balk (Bab 7) Kompressi Terlalu Tinggi, Mesin Terlalu Panas atau Mengelltik Ada pertumbuhan kerak-kerak karbon berlebihan di dalam kepala silinder atau di atas torak Asap berlebihan Tangkai klep atau bos klep aus Sil tangkai klep rusak Silinder atau torak tidak baik (Bab 7) Suara Berlebihan Jarak renggang klep tidak tepat Klep macet atau pegas klep patah Rantai klep longgar atau aus Tensioner rantai klep aus atau rusak Gigi sprocket poros bubungan aus Pelatuk dan/atau poros pelatuk aus Silinder atau torak tidak baik (Bab 7) Putaran Stasioner Kasar Tekanan kompressi silinder rendah Kebocoran pada udara masuk 6-2

59 KEPALA SILINDER/KLEP-KLEP TUTUP KEPALA SILINDER/POROS BUBUNGAN PELEPASAN BAUT-BAUT Lepaskan sebagai benkut : - Tutup-tutup Iubang poros engkol dan lubang pemerik saan waktu pengapian. SEKRUP Lepaskan baut-baut, pengangkat tensioner rantai mesin dan gasket. PENEGANG RANTAI MESIN Tepatkan tanda T pada roda gila dengan tanda penyesuai pada tutup bak mesin kiri dengan memutar poros engkol berlawanan arah jarum jam. Lepaskan tutup-tutup lubang penyetelan klep dan pastikan bahwa torak berada pada T.M.A. pada Iangkah kompressi dengan memeriksa adanya kelonggaran pada kedua pelatuk. BAUT-BAUT Jika torak tidak berada pada T.M.A. pada Iangkah kompressi, putarlah poros engkol 360 derajat berlawanan arah jarum jam dan periksa kembali. Lepaskan tutup sprocket poros bubungan. Lepaskan baut-baut sprocket sementara menahan poros engkol. RANTAI MESIN Lepaskan sprocket bubungan dari fl ens poros bubungan, kemudian lepaskan rantai mesin dari sprocket. CATATAN lkat dan gantungkan rantai mesin dengan seutas tali untuk menjaga agar tidak terjatuh ke dalam bak mesin. SPROCKET 6-3

60 KEPALA SILINDER/KLEP-KLEP Lepaskan pelat penggantung mesin (halaman 5-3). Lepaskan mur-mur tutup kepala silinder/cincin-cincin sil dan baut fl ens secara bertahap dalam pola bersilang. Lepaskan tutup kepala silinder. MUR TOPO/CINCIN SIL BAUT FLENS Keluarkan poros bubungan. BAUT FLENS TUTUP KEPALA SILINDER Lepaskan tutup karet: jaga agar tidak hilang. Lepaskan dowel pin. POROS BUBUNGAN CATATAN Tidak perlu untuk memaksanya keluar dengan kekerasan. Bersihkan permukaan bidang kontak antara tutup kepala silinder dan kepala silinder dari sisa-sisa gasket yang masih tertinggal. TUTUP KARET Pemeriksaan Poros Bubungan Putar cincin-cincin luar daripada bantalan poros bubungan dengan jari-jari. Bantalan harus berputar dengan halus dan tanpa suara berisik. Juga penksa bahwa cincin dalam duduk dengan erat pada poros bubungan. DOWEL PIN Ukur tinggi masing-masing bubungan dan periksa terhadap keausan atau kerusakan. BATAS SERVIS : - Masuk : 30,9 mm - Buang : 30.9 mm. 6-4

61 KEPALA SILINDER/KLEP-KLEP Pemeriksaan Pengangkat Tensioner Lepaskan baut sil pengangkat tensioner rantai mesin dan cincin-o. Periksa cara kerja pengangkat : - poros tensioner tidak boleh masukke dalam badan kecuali apabila didorong. - ketika diputar searah jarum jam dengan obeng, poros tensioner harus tertarik masuk ke dalam badan. Poros harus meloncat keluar dari badan segera setelah obeng dilepaskan. PENGANGKAT TENSIONER Pembongkaran Tutup Kepala Silinder Lepaskan pelat pemasangan pelatuk dengan mengeluarkan sekrup pemasangannya. Keluarkan poros-poros pelatuk dengan memasang sebuah baut 6 mm pada ujungnya yang berulir seperti pada gambar. Keluarkan pelatuk-pelatuk. PELAT SEKRUP Pemeriksaan Pelatuk/Poros Pelatuk Periksa permukaan bidang kontak pelatuk dengan bubungan terhadap keausan berlebihan. Periksa pelatuk dan poros pelatuk terhadap keausan atau kerusakan. POROS PELATUK PELATUK CATATAN Jika pelatuk memerlukan perbaikan atau penggantian, periksalah bubungan terhadap goresan, serpihan atau bagian-bagian yang datar. BAUT 6 MM Ukur D.D. daripada masing-masing pelatuk. BATAS SERVIS : 12,05 mm. PELATUK Ukur D.L. daripada masing-masing poros pelatuk BATAS SERVIS : 11,93 mm. Hitung kelonggaran antara pelatuk dan poros. BATAS SERVIS : 0,08 mm. POROS PELATUK 6-5

62 KEPALA SILINDER/KLEP-KLEP PELEPASAN KEPALA SILINDER Lepaskan sebagai berikut : - Tutup kepala sihnder (halaman 6-3) - Turunkan mesin (Bagian 5) - Baut socket/cincin kepala silinder - Kepala sihnder KEPALA SILINDER BAUT SOCKET/CINCIN KEPALA SILINDER Pembimbing rantai mesin - Gasket - Dowel pins GASKET Bersihkan permukaan bidang kontak antara kepala silinder dan silinder danpada sisa-sisa gasket. DOWEL PIN PEMBIMBING RANTAI MESIN Keluarkan tensioner rantai mesin (halaman 6-7) Periksa tensioner rantai mesin terhadap keausan berlebihan atau kerusakan. TENSIONER RANTAI MESIN Periksa pembimbing rantai mesin terhadap keausan berlebihan atau kerusakan PEMBIMBING RANTAI MESIN 6-6

63 KEPALA SILINDER/KLEP-KLEP PEMBONGKARAN KEPALA SILINDER Lepaskan baut engsel tensioner rantai mesin, cincin dan tensioner rantai mesin. Lepaskan baut-baut socket dan insulator karburator. BAUT ENGSEL TENSIONER/CINCIN BAUT-BAUT SOCKET TENSIONER RANTAI MESIN INSULATOR Sementara menekan pegas klep dan kunci perkakas valve spring compressor, lepaskan cotter-cotter klep. PERHATIAN * Agar tegangan pegas tidak melemah, jangan menekan pegas klep lebih dari pada yang diperlukan untuk melepaskan cotter-cotter klep. KUNCI PERKAKAS Valve spring compressor Longgarkan valve spring compressor dan keluarkan sebagai berikut : - Penahan pegas - Pegas klep Iuar dan dalam - Dudukan klep - Klep masuk dan buang - Sil tangkai klep CATATAN * Tandailah semua part yang dibongkar untuk memas tikan pemasangan kembali yang tepat. VALVE SPRING COMPRESSOR KLEP DUDUKAN KLEP LUAR PEGAS DALAM PEGAS LUAR Bersihkan ruang pembakaran dari kerak-kerak karbon. Bersihkan permukaan pemasangan kepala silinder dari sisa-sisa gasket. DUDUKAN KLEP DALAM SIL TANGKAI KLEP PENAHAN PEGAS Pemeriksaan Kepala Silinder Perksa lubang busi dan daerah sekitar klep terhadap retak-retak. Periksa kepala silinder terhadap perubahan bentuk dengan penggaris pengukur kedataran dan sebuah lidah pengukur. BATAS SERVIS: 0,05 mm 6-7

64 KEPALA SILINDER/KLEP-KLEP Klep Penksa klep terhadap perubahan bentuk, keadaan terbakar, goresan atau keausan tangkai yang berlebihan. Ukuran D.L. tangkai klep. BATAS SERVIS : MASUK : 5,44 mm BUANG : 5,42 mm Masukkan masing-masing klep ke dalam bos klep dan periksalah pergerakan klep di dalam bos klep. Bos Klep VALVE GUIDE REAMER CATATAN Lakukan reaming pada bos klep untuk membersihkan pertumbuhan karbon sebelum memeriksa bos klep. Selalu putar reamer searah jarum jam, dan jangan berlawanan arah jarum jam sewaktu memasukkan, mengeluarkan dan mereamer. KUNCI PERKAKAS Valve guide reamer, 5,485 mm Ukur dan catatlah D.D. danpada masing-masing bos klep dengan ukuran bola atau micrometer dalam. BATAS SERVIS: MASUK : 5,50 mm BUANG : 5,50 mm Hitung jarak kelonggaran antara tangkai klep ke bos klep BATAS SERVIS : MASUK : 0,06 mm BUANG : 0,08 mm CATATAN Jika jarak kelonggaran antara tangkai klep ke bos klep melampaui batas servis, tentukan apakah dengan memasang bos klep baru dengan ukuran standard akan mengembalikan jarak kelonggaran ke dalam toleransi. Jika demikian, gantilah dengan bos baru sesuai kebutuhan dan di-reamer sampai cocok. Jika jarak kelonggaran antara tangkai klep ke bos klep tetap melampaui batas servis dengan bos klep baru, gantilah klep. Lakukan skir pada dudukan klep jika memasang bos klep baru. 6-8

65 KEPALA SILINDER/KLEP-KLEP Pegas Klep Ukur panjang bebas pegas klep. BATAS SERVIS : Dalam : 38,0 mm Luar : 43,5 mm PENGGANTIAN BOS KLEP Dinginkan bos klep di dalam bagian pembuatan es dari pada sebuah kulkas untuk kira-kira satu jam. Panaskan kepala silinder ke C dengan pelat panas atau tungku. AWAS! VALVE GUIDE DRIVER Untuk mencegah agar tangan tidak terbakar, pakadah saving tangan tebal ketika menangani kepala silinder. PERHATIAN Jangan gunakan obor untuk memanaskan kepala silinder, karena dapat menimbulkan perubahan bentuk Topanglah kepala silinder dan keluarkan bos klep lama dari lubang daun klep menggunakan valve guide driver. PERHATIAN Hati-hati tangan sarnpai merusak kepala silinder. KUNCI PERKAKAS Valve guide remover 5,5 mm VALVE GUIDE DRIVER Letakkan cincin-o baru pada bos klep baru. Pasang bos klep dan sebelah alas kepala silinder. PERHATIAN Hati - hatilah ketika memasang bos klep, agar tidak merusak kepala silinder. KUNCI PERKAKAS Valve guide remover, 5,5 mm

66 KEPALA SILINDER/KLEP-KLEP Setelah memasang bos klep, di-reamer dengan menggunakan valve guide reamer. VALVE GUIDE REAMER CATATAN Selama pengerjaan ini, gunakan minyak mesin bubut (cutting oil) pada reamer. Selalu putar reamer dalam arah jarum jam, jangan sekali-kali memutar dalam arah berlawanan jarum jam. KUNCI PERKAKAS Valve guide reamer, mm Bersihkan kepala silinder secara menyeluruh untuk mengeluarkan serpihan-serpihan logam. Skir dudukan klep. PEMERIKSAAN DUDUKAN KLEP/SKIR DUDUKAN KLEP Pemeriksaan Dudukan Klep Bersihkan klep masuk dan buang secara menyeluruh untuk menghilangkan kerak-kerak karbon. Olesi lapisan tipis Prussian Blue pada dudukan klep. Putar klep pada dudukan klep menggunakan slang karet atau alat tangan lain untuk skir klep. Lepaskan alat perkakas dan periksalah lebar daripada masing-masing dudukan klep. STANDARD : 1,2 mm BATAS SERVIS : 1,5 mm Jika dudukan klep terlalu lebar, terlalu sempit atau tidak sama rata, dudukan klep harus diskir. PERHATIAN Klep tidak dapat di skir. Jika permukaan klep terbakar atau aus dengan sangat atau tidak dapat menyentuh dudukannya dengan merata, gantilah dengan klep baru. LEBAR DUDUKAN KLEP 6-10

67 KEPALA SILINDER/KLEP-KLEP Mengskir Dudukan Klep Untuk memperbaiki dudukan klep yang aus, gunakanlah Honda Valve Seat Cutters, alat pengasah atau peralatan skir dudukan klep yang setaraf. CATATAN * Ikutilah petunjuk pemakaian pabrik pembuat alat skir. Gunakan pemotong 45 derajat untuk menghilangkan kekasaran atau ketidak-teraturan dari dudukan klep. CATATAN * Skir dudukan klep dengan pemotong 45 derajat apa bila mengganti bos klep. Dengan menggunakan pemotong 32 derajat, hilangkan 1/4 dan bahan dudukan klep yang ada. 6-11

68 KEPALA SILINDER/KLEP-KLEP Dengan menggunakan alat pemotong 60 derajat, hilangkan 1/4 bagian yang bawah daripada dudukan klep yang lama. Lepaskan pemotong dan periksalah daerah yang baru saja dipotong. Pasang alat pemotong halus 45 derajat dan potong dudukan klep ke lebar yang diharuskan. Pastikan bahwa semua lubang-lubang dan ketidak teraturan telah dihilangkan. Jika diperlukan ulangi penghalusan. LEBAR DUDUKAN STANDARD : 1,2 mm Oleskan lapisan tipis Prussian Blue pada dudukan klep. Tekan klep melalui bos klep pada dudukannya untuk membuat pola bidang kontak yang jelas. CATATAN * Perletakan dudukan klep terhadap permukaan klep sangat penting untuk mernperoleh perapatan yang baik. Jika bidang kontak terlalu tinggi pada klep, dudukan klep harus diturunkan menggunakan pemotong datar 32 derajat. Jika bidang kontak terlalu rendah pada klep, dudukan klep harus dinaikkan menggunakan pemotong dalam 60 derajat. 6-12

69 KEPALA SILINDER/KLEP-KLEP Selesaikan pemotongan dudukan klep sesuai spesifi kasi, menggunakan pemotong halus 45 derajat. Setelah memotong dudukan klep, lapisi permukaan klep dengan ambril dan putar klep sementara menekannya dengan ringan. Setelah diambril cucilah semua bekas-bekas ambril pada kepala silinder dan klep. PERAKITAN KEPALA SILINDER Pasang dudukan pegas klep dalam dan Iuar dan sil tangkai klep baru. SIL TANGKAI KLEP Lumasi masing-masing tangkai klep dengan minyak mesin. Masukkan klep masuk dan buang pada bos klep. Pasang dudukan pegas klep, pegas-pegas dan penahannya. CATATAN * Pasang pegas - pegas klep dengan ulir yang pendek dekat dengan ruang pembakaran. KLEP DUDUKAN KLEP LUAR PEGAS DALAM PEGAS LUAR DUDUKAN KLEP DALAM SIL TANGKAI KLEP PENAHAN PEGAS Tekan pegas klep dan pasang kuku-kuku klep (valve cotters). PERHATIAN * Agar supaya pegas tidak kehilangan tegangannya, jang an menekan pegas klep lebih dari pada yang diperlukan untuk memasang kuku klep. ALAT PERKAKAS Bearing compressor

70 KEPALA SILINDER/KLEP-KLEP Pukul tangkai klep dengan ringan dengan sebuah palu plastik untuk mendudukkan kuku klep dengan erat. PERHATIAN Ganjal kepala silinder di alas permukaan meja kerja untuk mencegah terjadinya kerusakan pada klep.. Periksalah bahwa cincin-o insulator berada dalam kondisi baik, ganti baru bila diperlukan. Pasang insulator CINCIN-O INSULATOR Kencangkan baut-baut socket insulator dengan erat. Pasang tensioner rantai mesin, cincin dan baut engsel. Kencangkan baut engsel sesuai torsi yang ditentukan. TORSI : 10 N.m (1,0 kg-m) BAUT ENGSEL TENSIONER/CINCIN BAUT-BAUT SOCKET TENSIONER RANTAI MESIN INSULATOR PEMASANGAN KEPALA SILINDER Letakkan ulung bawah pembimbing rantai mesin pada alur di dalam bak mesin kiri dan bagian atasnya pada alur di permukaan atas silinder. CATATAN Pastikan bahwa rantai mesin terpasang dengan balk pada sprocket waktu pengapian seperti diperlihatkan pada gambar. PEMBIMBING RANTAI MESIN TEPATKAN 6-14

71 KEPALA SILINDER/KLEP-KLEP Bersihkan bidang penempatan gasket pada kepala silinder daripada sisa-sisa gasket lama. GASKET CATATAN * Jagalah agar debu dan kotoran tidak memasuki mesin Pasang dowel pin dan gasket kepala silinder baru. DOWEL PIN PEMBIMBING RANTAI MESIN Pasang kepala silinder. Pasang sebuah cincin sil baru dan baut engsel tensioner melalui lubang tensioner. Kencangkan baut sesuai torsi pengencangan yang ditentukan. TORSI : 10 N.m (1,0 kg-m). BAUT SOCKET/CINCIN KEPALA SILINDER POROS BUBUNGAN / TUTUP KEPALA SILINDER PEMASANGAN Perakitan Tutup Kepala Silinder Olesi oil pada poros-poros pelatuk. Pasang pelatuk dan poros pelatuk pada tutup kepala silinder Pasang pelat penahan poros pelatuk dengan mentepatkan pelat dengan potongan pada poros pelatuk yang diletakkan di sebelah dalam. Kencangkan sekrup pemasangan dengan erat. PELATUK POROS PELATUK PELAT SEKRUP Pemasangan Poros Bubungan/Tutup Kepala Silinder Pasang dowel pin dan tutup karet. TUTUP KARET DOWEL PIN 6-15

72 KEPALA SILINDER/KLEP-KLEP Olesi bubungan dan bantalan poros bubungan dengan oli. Pasang poros bubungan pada kepala silinder, dengan meletakkan posisi bubungan seperti pada gambar. Tuangkan oli baru pada rongga-rongga oli pada kepala silinder sampai bubungan-bubungan terendam oli. Olesi cairan perapat pada permukaan pemasangan dari pada tutup kepala silinder. PERHATIAN * Jangan kenakan cairan perapat pada saluran oli. Pasang tutup kepala silinder pada kepala silinder. Olesi oli pada ulir mur-mur topi. Pasang cincin sil baru, mur-mur topi dan baut-baut fl ens. Kencangkan mur-mur topi secara bersilang dalam 2-3 tahap. TORSI : 27 N.m (2,7 kg-m) MUR TOPI/CINCIN SIL Kencangkan baut-baut fl ens dan baut-baut pemasangan dalam pola bersilang secara berangsur-angsur. TORSI : 10 N.m (1,0 kg-m) BAUT FLENS Tepatkan tanda pada roda gila dengan tanda penyesuai pada tutup bak mesin kiri dengan memutar poros engkol dalam arah berlawanan arah perputaran jarum jam. TUTUP KEPALA SILINDER 6-16

73 KEPALA SILINDER/KLEP-KLEP Pasang sprocket poros bubungan dengan tanda-tanda tertib waktu menghadap keluar. Pasang rantai mesin pada sprocket seperti pada gambar. RANTAI MESIN CATATAN * Jika sulit untuk memasang rantai mesin pada sprocket, pastikan bahwa rantai diletakkan dengan tepat pada sprocket. SPROKET Tepatkan tanda - tanda tertib waktu pada sprocket poros bubungan dengan permukaan bidang kontak antara kepala silinder dan tutup, tanpa memutar poros engkol. Olesi baut-baut sprocket poros bubungan dengan oli dan pasang. Kencangkan baut-baut dengan torsi pengencangan yang ditentukan. BAUT TORSI : 12 N.m (1,2 kg-m) TANDA-TANDA TERTIB WAKTU Putar poros tensioner searah arum jam dengan sebuah obeng kecil untuk menarik mundur tensioner, dan tahan dalam posisi tertarik penuh. PENGANGKAT TENSIONER CATATAN * Tensioner akan terdorong keluar oleh pegas ketika dilepaskan. PENGANGKAT TENSIONER Ganjal poros tensioner dengan sepotong kawat untuk menahan tensioner. Pasang sebuah gasket baru pada pengangkat tensioner rantai mesin dan pasang. 6-17

74 KEPALA SILINDER/KLEP-KLEP Kencangkan baut-baut socket pengangkat tensioner rantai mesin. TORSI : 12 N.m (1,2 kg-m) Lepaskan kawat penahan dari pengangkat tensioner. Pasang dan kencangkan sekrup bersama sebuah cincin- O baru. Kencangkan sekrup sesuai torsi yang ditentukan. TORSI : 4 N.m (0,4 kg-m) BAUT - BAUT SEKRUP PENEGANG RANTAI MESIN Putar poros engkol berlawanan arah jarum jam beberapa kali dan periksalah waktu pembukaan klep. O-RING Pasang sebuah gasket baru dan cincin-o baru pada tutup sprocket. TUTUP SPROCKET RANTAI Pasang tutup sprocket dengan kantung oli disebelah bawah seperti pada gambar dan kencangkan baut-baut tutup dengan erat. Olesi minyak mesin baru ke cincin-o daripada tutup Iubang penyetelan klep. Pasang dan kencangkan baut-baut tutup. TORSI : 15 N.m (1,5 kg-m) Pasang dan kencangkan tutup lubang pemeriksaan waktu pengapian dan tutup lubang pada ujung poros engkol. TORSI : Tutup Iubang pemeriksaan pengapian : 6 N.m (0,6 kg-m) Tutup lubang poros engkol : 8 N.m (0,8 kg-m) TUTUP LUBANG PENGAPIAN Pasang sebagai berikut : - Mesin (Bab 5) TUTUP LUBANG POROS ENGKOL 6-18

75 SILINDER/TORAK 7-0

76 7. SILINDER/TORAK SILINDER/TORAK KETERANGAN SERVIS 7-1 MELEPASKAN TORAK 7-3 CARA MENGATASI KESUKARAN 7-1 PEMASANGAN TORAK 7-5 MELEPASKAN SILINDER 7-2 PEMASANGAN SILINDER 7-6 KETERANGAN SERVIS Umum Bersihkan semua parts yang dibongkar dengan cairan pembersih dan keringkan dengan meniupnya dengan udara dari kompressor sebelum melakukan pemeriksaan. Spesifikasi BAGIAN STANDARD BATAS SERVICE GL MAX 56,50-56,51 56,55 D.D GL PRO 63,50-63,51 63,60 Silinder Ketirusan - - 0,10 Kelonjongan - - 0,10 Kebengkokan bagian atas - 0,10 Torak, Pin Torak, D.L. Torak 56,450-56,480 56,40 Cincin Torak Diameter lubang pin torak 15,002-15,008 15,04 D.L. pin torak ,96 14,96 Kelonggaran antara pin 0,002-0,014 0,02 torak dan torak Celah antara cincin ATAS 0,025-0,055 0,09 torak dan alurnya KEDUA 0,015-0,045 0,09 Celah pada ujung ATAS 0,20-0,35 0,5 cincin torak KEDUA 0,35-0,50 0,7 CINCIN MINYAK (rel samping) 0,20-0,70 0,9 Jarak renggang antara silinder dan torak 0,01-0,04 0,1 D.D kepala kecil batang penggerak 15,010-15,028 15,06 Jarak renggang antara batang pergerak 0,010-0,034 0,10 dan pin torak Unit: mm 7 CARA MENGATASI KESUKARAN Tekanan Kompresi Rendah atau Tidak Stabil Silinder atau cincin torak aus Terlalu Banyak Asap Silinder, torak, atau cincin torak aus Pemasangan cincin torak salah Torak atau dinding silinder tergores atau rusak Mesin Terlalu Panas Terlalu banyak kerak karbon pada torak atau dinding ruang pembakaran. Suara Mengetuk yang Abnormal Torak dan silinder aus Terlalu banyak kerak karbon pada torak atau dinding ruang pembakaran 7-1

77 SILINDER/TORAK MELEPASKAN SILINDER SILINDER Lepaskan kepala silinder (halaman 6-6). Lepaskan silinder. Lepaskan sebagai berikut : - Gasket - Dowel pin Bersihkan sisa-sisa gasket dari permukaan alas silinder CATATAN Hati - hati jangan sampai merusak permukaan pemasangan gasket. DOWEL PIN GASKET Pemeriksaan Periksa silinder terhadap perubahan bentuk dengan sebuah mistar pengukur kedataran dan Iidah pengukur. BATAS SERVIS : 0,10 mm Periksa diameter silinder terhadap keausan atau kerusakan. Ukur D.D. silinder pada tiga tempat; di atas, di tengah atau bagian bawah daripada pergerakan torak, dan pada dua arah yang saling tegaklurus satu sama lainnya. BATAS SERVIS : GL MAX : 65,55 mm GL PRO : 63,60 mm Ukur D.L. torak (halaman) dan hitung kelonggaran antara torak dan silinder menggunakan cara pengukuran D.D. silinder maksimum. BATAS SERVIS : 0,10 mm 7-2

78 SILINDER/TORAK Ukur silinder terhadap ketirusan pada tiga bidang pada sumbu X dan Y. Ambil pembacaan maksimum untuk menentukan ketirusan. BATAS SERVIS : 0,10 mm Ukur silinder terhadap kelonjongan pada tiga bidang pada sumbu X dan Y. Ambil pembacaan maksimum untuk menentukan kelonjongan. BATAS SERVIS : 0,10 mm BUANG MASUK ATAS TANGAH BAWAH MELEPASKAN TORAK Letakkan kain lap bersih di bawah torak menutupi Iubang bak mesin untuk mencegah terjatuhnya klip pin torak atau parts lain ke dalam bak mesin. Lepaskan klip pin torak dengan sebuah tang. Dorong keluar pin torak dari torak dengan jari-jari dari arah yang berlawanan. Lepaskan torak. TORAK KLIP PIN TORAK Lepaskan cincin torak, hati-hatilah agar jangan sarnpai merusaknya. CATATAN Renggangkan masing-masing cincin torak dan keluar kan dengan mengangkatnya pada sebuah titik berhadapan dengannya. TORAK CINCIN TORAK Pemeriksaan Torak/Cincin Torak Bersihkan bagian atas torak. Periksa terhadap adanya lubang-lubang atau memburuknya kondisi torak. Gunakan cincin torak lama untuk membersihkan alur cincin dari karbon dan sisa-sisa oli. PERHATIAN Jangan merusak alur-alur cincin torak. Jangan gunakan sikat kawat untuk membersihkan alur - alur cincin, sebuah sikat kawat dapat menimbul kan kerusakan padanya. TORAK CINCIN TORAK 7-3

79 SILINDER/TORAK Untuk sementara pasang cincin-cincin torak pada tempatnya yang benar dengan tanda-tanda menghadap ke atas. TORAK Ukur jarak kelonggaran antara cincin torak dan alurnya dengan sebuah lidah pengukur. BATAS SERVIS: Cincin teratas : 0,09 mm Cincin kedua : 0,09 mm Periksa torak terhadap keausan atau kerusakan. Masukkan masing-masing cincin torak ke dalam silinder menggunakan torak dan ukur jarak celah antara ujungujung cincin pada silinder pada sebuah titik 10 mm dari bawah. BATAS SERVIS: Cincin teratas : 0,5 mm Cincin kedua : 0,7 mm Cincin minyak : 0,9 mm SILINDER CINCIN TORAK Ukur D.L. torak pada jarak 10 mm dari bagian bawah torak. BATAS SERVIS. 56,40 mm Bandingkan pengukuran ini terhadap batas servis dan gunakan untuk menghitung kelonggaran antara torak dan silinder (halaman 7-1). 10 mm Ukur D.D. lubang pin torak dalam dua arah yang tegak lurus satu sama lain. BATAS SERVIS : 15,04 mm Ukur D.L. pin torak pada ujung kiri, kanan dan ditengahtengah dalam dua arah yang tegak lurus satu sama lain. BATAS SERVIS : 14,96 mm Ukur kelonggaran antara torak-ke-pin torak. BATAS SERVIS : 0,02 mm. TORAK PIN TORAK 7-4

80 SILINDER/TORAK Ukur D.D. kepala kecil batang penggerak. BATAS SERVIS : 15,06 mm Hitung kelonggaran antara pin-torak ke batang penggerak. BATAS SERVIS : 0,1 mm PEMASANGAN TORAK Pemasangan Cincin Torak CATATAN Masukkan permukaan luar dari pada cincin ke dalam alur cincin yang benar dan putar cincin sekeliling alur untuk memastikan bahwa cincin dapat terpasang dengan bebas sekeliling torak. Hati-hati untuk tidak merusak torak dan cincin torak sewaktu pemasangan. Jangan pertukarkan cincin teratas dengan cincin kedua. Ketika memasang cincin oli, masukkan pemberi jarak (spacer) dulu, kemudian baru rel-rel samping. (side rails). Jangan tempatkan ujung-ujung rel-rel samping cincin oli pada tempat yang sama. TANDA PADA CINCIN TORAK Dengan hati-hati pasanglah cincin-cincin torak dengan tanda-tanda menghadap ke atas. Pencarkan perletakan ujung-ujung cincin-cincin pada jarak 120 derajat satu sama Iainnya seperti pada gambar. Setelah pemasangan, cincin-cincin torak harus dapat berputar bebas di dalam alur-alurnya. CELAH 7-5

81 SILINDER/TORAK Pemasangan Torak Letakkan kain lap bersih di bawah torak menutupi Iubang bak mesin untuk mencegah terjatuhnya klip pin torak atau parts lain ke dalam bak mesin. Olesi permukaan luar pin torak dengan oli. Pasang toralc dengan tanda IN menghadap ke sisi klep masuk. Pasang pin torak dan klip pin torak baru. CATATAN Jangan pakai kembali klip pin torak yang lama. Jangan tepatkan ujung klip pin torak dengan potongan pada lubang pin torak. KLIP TORAK PIN TORAK Bersihkan sisa-sisa gasket dari permukaan pemasangan gasket silinder pada bak mesin. CATATAN Jangan merusak permukaan pemasangan gasket. Jaga agar tidak ada Benda apapun yang jatuh ke dalam bak mesin. PEMASANGAN SILINDER Pasang sebagai berikut: - Pin dowel - Gasket silinder baru DOWEL PIN GASKET Lapisi silinder, cincin torak/alur-alur dan torak dengan minyak mesin baru. Pasang silinder sementara menekan cincin torak dengan jari-jari. CATATAN Hati-hati agar tidak merusak cincin torak. Jaga agar rantai mesin tidak terjatuh ke dalam bak mesin. Pasang kepala silinder (halaman 6-14). SILINDERINDE 7-6

82 KOPELING/PERALATAN PEMINDAH GIGI TRANSMISI 4.5 kg-m 4.5 kg-m 8-0

83 8. KOPELING/PERALATAN PEMINDAH GIGI TRANSMISI KOPELING/PERALATAN PEMINDAH GIGI TRANSMISI KETERANGAN SERVIS 8 1 KOPELING 8 4 CARA MENGATASI KESUKARAN 8 1 PERALATAN PEMINDAH GIGI 8 7 MELEPASKAN TUTUP BAK MESIN PEMASANGAN TUTUP BAK MESIN KANAN 8 2 KANAN 8 9 KETERANGAN SERVIS INSTRUKSI UMUM Bagian ini meliputi pembongkaran dan pemasangan kopeling dan peralatan pemindah gigi transmisi. Servis dapat dilakukan sementara mesin terpasang pada rangka sepedamotor. SPESIFIKASI BAGIAN STANDARD BATAS SERVIS Panjang bebas pegas 35,50 34,20 Kopeling Tebal kanvas kopeling 2,80-2,90 2,5 Kebengkokan pelat - 0,20 mm. 8 HARGA TORSI PENGENCANGAN Oil filter rotor lock nut: 4,5 Kg-m (Mur pengunci rotor saringan) Clutch center lock nut: 4,5 Kg-m (Mur pengunci pusat kopeling) KUNCI PERKAKAS Khusus Clutch center holder: Umum Lock nut wrench, 20x24 mm: Pin driver, 3,0 mm: Extension bar: CARA MENGATASI KESUKARAN Cara operasi kopeling yang tidak baik biasanya dapat diperbaiki dengan menyetel jarak main bebas. Kopeling slip sewaktu berakselerasi Tidak ada jarak main bebas Kanvas kopeling aus Pegas lemah Kopeling tidak mau terlepas Jarak main bebas terlalu besar Pelat kopeling bengkok. Sepeda motor bergerak maju walaupun kopeling ditekan Jarak main bebas terlalu besar Pelat kopeling bengkok Handel kopeling beret Kabel kopeling tertekuk, rusak atau kotor Alat pengungkit rusak Cara kerja kopeling kasar Potongan pada clutch outer kasar 8-1

84 KOPELING/PERALATAN PEMINDAH GIGI TRANSMISI MELEPASKAN TUTUP BAK MESIN KANAN Keluarkan oli mesin (halaman 2-2). Lepaskan pedal kick starter dengan mengeluarkan bautnya. Lepaskan kabel kopeling dari handel pengungkit kopeling. Lepaskan kabel tachometer dengan membuka sekrup. HANDLE PENGUNGKIT KOPELING KABEL KOPELING KABEL TACHOMETER Lepaskan mur pemasangan knalpot. MUR PEMASANGAN KNALPOT Lepaskan knalpot dengan mengeluarkan mur engsel lengan ayun. Lepaskan susunan pijakan kaki (halaman 5-2). MUR ENGSEL LENGAN AYUN BAUT PEMASANGAN BAWAH Lepaskan tutup bak mesin kanan dengan mengeluarkan baut-baut pemasangannya. BAUT-BAUT 8-2

85 KOPELING/PERALATAN PEMINDAH GIGI TRANSMISI Lepaskan gasket dan dowel pin. GASKET DOWEL PIN PEMBONGKARAN/PEMASANGAN Dorong ke dalam pin batang pengungkit dari batang menggunakan alat pendorong (pin driver). PIN DRIVER KUNCI PERKAKAS Umum Pin driver, 3,0 mm: BATANG PENGUNGKIT PIN BATANG PENGUNGKIT Tarik keluar batang pengungkit dari tutup bak mesin kanan dan lepaskan pegas pengungkit. Periksa parts yang dibongkar terhadap keausan atau kerusakan, gantikan part bila diperlukan. BATANG PENGUNGKIT PIN BATANG PENGUNGKIT PEGAS PENGUNGKIT Pasang batang pengungkit ke dalam tutup bak mesin kanan. Pasang pegas, dan dorong keluar pin batang pengungkit sebanyak kira-kira 2 3 mm dari arah yang berlawanan. KUNCI PERKAKAS Umum Pin driver, 3,0 mm: PIN BATANG PENGUNGKIT BATANG PENGUNGKIT PIN DRIVER PEGAS 8-3

86 KOPELING/PERALATAN PEMINDAH GIGI TRANSMISI KOPELING PEGAS MELEPASKAN / MEMBONGKAR Lepaskan rotor saringan minyak pelumas dan pompa minyak (halaman 2 2). Lepaskan baut-baut pemasangan pelat pengungkit, pelat pengungkit dan pegas-pegas. BAUT PELAT PENGUNGKIT Lepaskan mur pengunci bagian tengah kopeling dan cincin pengunci. KUNCI PERKAKAS Khusus Clutch center holder: Umum Lock nut wrench, 20 x 24 mm: Extension bar: LOCK NUT WRENCH CLUTCH CENTER HOLDER EXTENSION BAR Lepaskan bagian tengah kopeling (clutch center), kanvas kopeling, pelat kopeling dan pelat penekan kopeling. KANVAS/PELAT KOPELING BAGIAN TENGAH KOPELING Lepaskan cincin seplain pada bagian luar kopeling (clutch outer). Lepaskan bagian luar kopeling dan roda gigi penggerak primer. CINCIN SEPLAIN BAGIAN LUAR KOPELING 8-4

87 KOPELING/PERALATAN PEMINDAH GIGI TRANSMISI PEMERIKSAAN Ukur panjang bebas masing-masing pegas kopeling. BATAS SERVIS: 34,20 mm. Periksa apakah kanvas kopeling menunjukkan tandatanda goresan atau perubahan warna. Ukur tebal kanvas kopeling. BATAS SERVIS: 2,5 mm. Periksa pelat kopeling terhadap kebengkokan dengan menggunakan bidang pengukuran kedataran dan sebuah Iidah pengukur. BATAS SERVIS: 0,2 mm. Periksa potongan pada bagian luar kopeling (clutch outer) terhadap potongan-potongan atau kerusakankerusakan kecil yang disebabkan oleh kanvas kopeling. POTONGAN 8-5

88 KOPELING/PERALATAN PEMINDAH GIGI TRANSMISI PEMBONGKARAN/PEMASANGAN PELAT PENGUNGKIT BAGIAN TENGAH KOPELING CINCIN SEPLAIN KANVAS KOPELING PELAT KOPELING BAGIAN LUAR KOPELING PELAT PENEKAN KOPELING Pasang roda gigi penggerak primer pada ujung poros engkol. Pasang bagian Iuar kopeling pada poros utama. Pasang cincin seplain menghadap keluar di atas permukaan datar bagian Iuar kopeling. CINCIN SEPLAIN RODA GIGI PENGGERAK PRIMER BAGIAN LUAR KOPELING Rakit pelat penekan kopeling, kanvas kopeling, pelat kopeling dan bagian tengah kopeling. CATATAN Susun kanvas dan pelat kopeling silih berganti. Lapisi kanvas kopeling baru dengan minyak pelumas mesin sebelum merakitnya. 8-6

89 KOPELING/PERALATAN PEMINDAH GIGI TRANSMISI Pasang cincin pengunci dengan tulisan OUTSIDE menghadap keluar. OUTSIDE CINCIN PENGUNCI Pasang mur pengunci bagian tengah kopeling dan kencangkan. TORSI PENGENCANGAN: 4,5 kg-m. KUNCI PERKAKAS Khusus Clutch center holder: Umum Lock nut wrench, 20x24 mm: Extension bar: LOCK NUT WRENCH EXTENSION BAR CLUTCH CENTER Pasang pegas kopeling, pelat pengungkit dan kencangkan baut-baut pelat pengungkit. Pasang susunan pompa minyak pelumas dan rotor saringan minyak pelumas (halaman 2 2). PEGAS BAUT PELAT PENGUNGKIT PERALATAN PEMINDAH GIGI TRANSMISI MELEPASKAN Lepaskan kopeling (halaman 8 4). Lepaskan pompa minyak pelumas (halaman 2 4). Lepaskan pedal pemindah gigi transmisi (halaman 5-2). Lepaskan poros penggerak pemindah gigi transmisi. POROS PENGGERAK PEMINDAH GIGI TRANSMISI 8-7

90 KOPELING/PERALATAN PEMINDAH GIGI TRANSMISI Lepaskan stopper teromol pemindah gigi dan pegasnya. Lepaskan baut pemasangan pelat stopper teromol dan pelat stopper teromol. Lepaskan dowel pin. Periksa masing-masing part terhadap keausan atau kerusakan. PELAT STOPPER TROMOL BAUT STOPPER PEGAS PEMASANGAN Pasang dowel pin ke dalam lubang pada teromol pemindah gigi. Pasang pelat stopper teromol dengan mentepatkan lubang dengan dowel pin. TROMOL PEMNDAH GIGI DOWEL PIN PELAT STOPPER TEROMOL Pasang stopper tromol pemindah gigi dan kencangkan baut pemasangannya. Pasang poros penggerak pemindah gigi. Pasang pedal pemindah gigi. (Halaman 5-2). POROS PENGGERAK PEMINDAH GIGI TRANSMISI Pasang kopeling (halaman 8-6). Pasang susunan pompa minyak pelumas dan rotor minyak pelumas (halaman 2-6). ROTOR SARINGAN MINYAK PELUMAS POMPA MINYAK PELUMAS KOPELING 8-8

91 PEMASANGAN TUTUP BAK MESIN KANAN Pasang gasket dan dowel pin. Pasang batang pengungkit kopeling. KOPELING/PERALATAN PEMINDAH GIGI TRANSMISI GASKET DOWEL PIN Pasang tutup bak mesin kanan. CATATAN Hati-hati jangan sampai merusak sil minyak. TUTUP BAK MESIN KANAN Kencangkan baut pemasangan tutup bak mesin kanan. SIL MINYAK BAUT-BAUT Hubungkan kabel kopeling ke tuas pengungkit kopeling. Hubungkan kabel tachometer ke tutup bak mesin kanan. Pasang kick starter. Pasang knalpot dalam urutan kebalikan daripada pelepasan. KABEL KOPELING Isi bak mesin dengan minyak pelumas mesin (halaman 2-2). Setel jarak main babas handel kopeling (halaman 3-14). KNALPOT KICK STARTER KABEL TACHOMETER 8-9

92 ALTERNATOR/KOPELING STARTER 5.0 kg-m 9-0

93 9. ALTERMATOR ALTERNATOR KETERANGAN SERVIS 9-1 ROTOR GENERATOR A.C. 9-2 PEMBANGKIT PULSA 9-1 PEMASANGAN TUTUP BAK MELEPASKAN TUTUP BAK MESIN KIRI 9-2 MESIN KIRI 9-3 KETERANGAN SERVIS INSTRUKSI UMUM Bagian ini membahas pelepasan dan pemasangan dari pada alternator. Lihat Bagian 14 dan 15 untuk pemeriksaan alternator. TORSI PENGENCANGAN Flywheel bold 7,5 kg-m KUNCI PERKAKAS Khusus Flywheel puller Umum Flywheel holder PEMBANGKIT PULSA (PULSE GENERATOR) MELEPASKAN Lepaskan tutup samping kiri. Lepaskan konektor kabel listrik generator A.C. KONEKTOR KABEL LISTRIK GENERATOR AC BAUT-BAUT 9 Lepaskan pedal transmisi. Lepaskan tutup bak mesin kiri belakang dengan mengeluarkan kedua baut pemasangannya. BAUT TUTUP MESIN BELAKANG Longgarkan sekrup pelat penjepit kabel. Keluarkan baut dan tarik keluar pembangkit pulsa. SEKRUP CATATAN Ketika mengeluarkan pembangkit pulsa, pastikan bahwa cincin-o pembangkit pulsa pada tempatnya. PELAT PENJEPIT CINCIN-O GENERATOR PULSA 9-1

94 ALTERNATOR Pasang part yang dibongkar dalam urutan kebalikan daripada pembongkaran. BAUT GENERATOR PULSA MELEPASKAN TUTUP BAK MESIN KIRI Lepaskan tutup bak mesin kiri belakang. Lepaskan pelat penjepit kabel. Lepaskan kabel sakelar lampu netral dari sakelar. Lepaskan tutup bak mesin kiri dengan melepaskan keempat baut pemasangannya. PELAT PENJEPIT KABEL KEBEL SAKELAR NETRAL BAUT MELEPASKAN/MEMASANG KUMPARAN STATOR Lepaskan kedua sekrup pemasangan. Dorong keluar grommet karet dan kabel generator AC. Lepaskan kumparan stator. Pasang kumparan stator dalam urutan kebalikan daripada pelepasan. GROMMET KARET SEKRUP KUMPARAN STATOR ROTOR GENERATOR A. C. MELEPASKAN Lepaskan baut pemasangan rotor. KUNCI PERKAKAS Umum Flywheel holder: ROTOR FLYWHEEL HOLDER 9-2

95 ALTERNATOR Keluarkan rotor dengan menggunakan fl ywheel puller. KUNCI PERKAKAS ROTOR Khusus Flywheel puller : KG Lepaskan pasak pemasangan. FLYWHEEL PULLER PEMASANGAN Pasang pasak pemasangan. Bersihkan bagian dalam rotor, kemudian pasang dengan mentepatkan alur padanya dengan pasak pemasangan. PASAK Pasang baut pemasangan rotor dan kencangkan. TORSI PENGENCANGAN: 7,5 kg-m. KUNCI PERKAKAS Umum Flywheel holder: FLYWHEEL HOLDER PEMASANGAN TUTUP BAK MESIN KIRI Pasang tutup bak mesin kiri dan tutup bak mesin kiri belakang dalam urutan kebalikan daripada pelepasan. CATATAN Pastikan bahwa kabel sakelar netral dan kabel generator AC telah ditempatkan pada alurnya dengan tepat. TUTUP BAK MESIN KIRI 9-3

96 POROS ENGKOL/TRANSMISSI 12 N.m (1.2 kg.m) 10-0

97 9. ALTERMATOR ALTERNATOR KETERANGAN SERVIS 9-1 ROTOR GENERATOR A.C. 9-2 PEMBANGKIT PULSA 9-1 PEMASANGAN TUTUP BAK MELEPASKAN TUTUP BAK MESIN KIRI 9-2 MESIN KIRI 9-3 KETERANGAN SERVIS INSTRUKSI UMUM Bagian ini membahas pelepasan dan pemasangan dari pada alternator. Lihat Bagian 14 dan 15 untuk pemeriksaan alternator. TORSI PENGENCANGAN Flywheel bold 7,5 kg-m KUNCI PERKAKAS Khusus Flywheel puller Umum Flywheel holder PEMBANGKIT PULSA (PULSE GENERATOR) MELEPASKAN Lepaskan tutup samping kiri. Lepaskan konektor kabel listrik generator A.C. KONEKTOR KABEL LISTRIK GENERATOR AC BAUT-BAUT 9 Lepaskan pedal transmisi. Lepaskan tutup bak mesin kiri belakang dengan mengeluarkan kedua baut pemasangannya. BAUT TUTUP MESIN BELAKANG Longgarkan sekrup pelat penjepit kabel. Keluarkan baut dan tarik keluar pembangkit pulsa. SEKRUP CATATAN Ketika mengeluarkan pembangkit pulsa, pastikan bahwa cincin-o pembangkit pulsa pada tempatnya. PELAT PENJEPIT CINCIN-O GENERATOR PULSA 9-1

98 ALTERNATOR Pasang part yang dibongkar dalam urutan kebalikan daripada pembongkaran. BAUT GENERATOR PULSA MELEPASKAN TUTUP BAK MESIN KIRI Lepaskan tutup bak mesin kiri belakang. Lepaskan pelat penjepit kabel. Lepaskan kabel sakelar lampu netral dari sakelar. Lepaskan tutup bak mesin kiri dengan melepaskan keempat baut pemasangannya. PELAT PENJEPIT KABEL KEBEL SAKELAR NETRAL BAUT MELEPASKAN/MEMASANG KUMPARAN STATOR Lepaskan kedua sekrup pemasangan. Dorong keluar grommet karet dan kabel generator AC. Lepaskan kumparan stator. Pasang kumparan stator dalam urutan kebalikan daripada pelepasan. GROMMET KARET SEKRUP KUMPARAN STATOR ROTOR GENERATOR A. C. MELEPASKAN Lepaskan baut pemasangan rotor. KUNCI PERKAKAS Umum Flywheel holder: ROTOR FLYWHEEL HOLDER 9-2

99 ALTERNATOR Keluarkan rotor dengan menggunakan fl ywheel puller. KUNCI PERKAKAS ROTOR Khusus Flywheel puller : KG Lepaskan pasak pemasangan. FLYWHEEL PULLER PEMASANGAN Pasang pasak pemasangan. Bersihkan bagian dalam rotor, kemudian pasang dengan mentepatkan alur padanya dengan pasak pemasangan. PASAK Pasang baut pemasangan rotor dan kencangkan. TORSI PENGENCANGAN: 7,5 kg-m. KUNCI PERKAKAS Umum Flywheel holder: FLYWHEEL HOLDER PEMASANGAN TUTUP BAK MESIN KIRI Pasang tutup bak mesin kiri dan tutup bak mesin kiri belakang dalam urutan kebalikan daripada pelepasan. CATATAN Pastikan bahwa kabel sakelar netral dan kabel generator AC telah ditempatkan pada alurnya dengan tepat. TUTUP BAK MESIN KIRI 9-3

100 POROS ENGKOL/TRANSMISSI 12 N.m (1.2 kg.m) 10-0

101 10. POROS ENGKOL/TRANSMISSI POROS ENGKOL/TRANSMISSI KETERANGAN SERVIS 10-1 POROS ENGKOL 10-4 CARA MENGATASI KESUKARAN 10-2 TRANSMISI 10-6 PEMBELAHAN BAK MESIN 10-3 PERAKITAN BAK MESIN KETERANGAN SERVIS Umum * Bak mesin harus dibelah untuk memperbaiki poros engkol, transmissi. * Lepaskan part-part berikut sebelum membelah bak mesin. - Alternator ( Bab 9 ) - Kopeling /Peralatan Pemindah Gigi Transmissi ( Bab 8 ) - Kepala Silinder ( Bab 6 ) - Silinder / Torak (Bab 7) Spesifikasi Unit : mm BAGIAN STANDARD BATAS SERVIS Keolengan poros engkol Jarak renggang kesamping kepala besar batang penggerak Jarak renggang radiasi kepala besar _ 0.05 batang penggerak D.D. garpu pemindah gigi Tebal cakar garpu pemindah gigi D.L. poros cakar garpu pemindah gigi D.D. roda gigi M5, M Cl C : C3, C D.D. bos M M Cl C D.L. bos M Cl C ,93 D.L. poros utama Pada bos gir M D.L. poros lawan Pada bos gir Cl Pada bos gir C Pada gir C3 21,959-21,980 21,91 10 Torsi pengencangan Baut pelat penahan bantalan 12 N.m (1.2 kg-m) 10-1

102 POROS ENGKOL/TRANSMISSI KUNCI PERKAKAS Khusus - Bearing remover shaft, 15 mm KC Remover shaft, 15 mm KC Remover head, 15 mm KC Remover weight atau Umum - Inner handle C - Driver handle A Attachment,37 x 40 mm Attachment, 42 x 47 mm Attachment, 52 x 55 mm Pilot, 20 mm Pilot, 30 mm CARA MENGATASI KESUKARAN Gigi susah dipindahkan * Garpu pemindah gigi bengkok * Poros garpu pemindah bengkok Transmissi melompat keluar dari gigi yang dipilih * Tonjolan penggerak roda gigi atau lubang-lubang penggerak gir aus * Garpu pemindah gigi rusak atau bengkok * Poros garpu pemindah bengkok * Lengan stopper teromol pemindah gigi rusak * Pegas pengembalian peralatan penyambung penggantian gigi patah * Alur-alur pada teromol pemindah gigi rusak Suara berlebihan * Bantalan kepala besar batang penggerak aus * Batang penggerak bengkok * Bantalan poros engkol aus 10-2

103 POROS ENGKOL/TRANSMISSI PEMBELAHAN BAK MESIN Lepaskan alat pemegang kabel kopeling. ALAT PEMEGANG KABEL KOPELING Longgarkan baut penyetel tegangan rantai mesin dan dorong batang penegang ke atas. Keluarkan lengan penegang rantai mesin. Tarik batang penegang rantai mesin ke bawah dan keluarkan bersama penegang rantai mesin. BAUT PENYETEL BATANG PENYETEL Lepaskan rantai mesin. RANTAI MESIN LENGAN PENEGANG Lepaskan sproket penggerak dengan mengeluarkan kedua baut pemasangan beserta alat pemasangan. SPROCKET PENGGERAK BAUT-BAUT PELAT PEMASANGAN Longgarkan baut-baut bak mesin dalam bak mesin dalam urutan bersilang dalam 2 atau 3 Iangkah dan lepaskan. BAUT- BAUT 10-3

104 POROS ENGKOL/TRANSMISSI Tidurkan bak mesin pada sisi kanannya Pisahkan belahan bak mesin kiri dan kanan. BAK MESIN KIRI BAK MESIN KANAN Lepaskan gasket dan dowel pin DOWEL PIN GASKET POROS ENGKOL PEMERIKSAAN Keluarkan poros engkol POROS ENGKOL Ukur jarak renggang ke samping kepala besar batang penggerak dengan lidah pengukur. BATAS SERVIS: 0.5 mm. 10-4

105 POROS ENGKOL/TRANSMISSI Ukur jarak renggang kepala besar batang penggerak dalam arah radial pada titik-titik simetris seperti pada gambar BATAS SERVIS: 0.5 mm. Letakkan poros engkol di atas blok-v dan ukur keolengan dengan menggunakan meter pengukur (dial gauge). Tempat-tempat pengukuran adalah seperti pada gambar. BATAS SERVIS: 0.10 mm. Putar Iingkaran Iuar bantalan poros engkol dengan jarijari. Bantalan harus berputar dengan halus dan tanpa suara berisik. Periksa sproket penggerak rantai mesin terhadap keausan atau kerusakan. Pasang poros engkol pada bak mesin kin seperti pada gambar. POROS ENGKOL 10-5

106 POROS ENGKOL/TRANSMISSI TRANSMISI PEMBONGKARAN POROS GARPU PEMINDAH Keluarkan poros garpu pemindah dan garpu pemindah gigi. Lepaskan teromol pemilih gigi transmisi. POROS GARPU PEMINDAH TEROMOL PE- MILIH GIGI Keluarkan susunan poros utama dan poros lawan transmisi sebagai suatu kesatuan. POROS UTAMA POROS LAWAN Bongkar poros utama dan poros lawan transmisi. PEMERIKSAAN Periksa masing-masing roda gigi terhadap keausan atau kerusakan dan gantilah apabila diperlukan. Periksa gigi-gigi roda gigi terhadap keausan atau kerusakan. Periksa tonjolan-tonjolan pengkaitan roda gigi terhadap keausan atau kerusakan. Blur diameter dalam daripada setiap roda gigi bebas. Ukur diameter dalam dan diameter Iuar daripada bos roda gigi. BATAS SERVICE : Roda gigi starter : 20,07 mm Roda gigi idle starter : 20,07 mm Roda gigi M3 : 20,07 mm Roda gigi M5 : 20,07 mm Roda gigi Cl : 19,57 mm Roda gigi C2 : 23,07 mm Roda gigi C4 : 20,07 mm Diameter dalam bos roda gigi C1 : 16,56 mm Diameter luar bos roda gigi C1 : 19,43 mm Diameter dalam bos roda gigi C2 : 23,07 mm Diameter luar bos roda gigi C2 : 19,92 mm 10-6

107 POROS ENGKOL/TRANSMISSI Periksa seplain poros utama dan poros lawan transmisi serta permukaan-permukaan pergeseran terhadap keausan atau kerusakan. Blur diameter Iuar daripada poros utama dan poros lawan transmisi. BATAS SERVIS: Diameter Iuar poros utama: 19,91 mm Diameter Iuar poros lawan: Cl : 16,41 mm C2 : 19,92 mm C4 : 19,90 mm Roda gigi starter : 16,41 mm PERAKITAN Rakit kembali transmisi dalam urutan kebaikan daripada pembongkaran. Bacalah halaman berikut ini. KLIP PENGUNCI CATATAN Tepatkan ujung klip pengunci (snap ring) dengan bagian tengah seplain seperti pada gambar. POROS 10-7

108 POROS ENGKOL/TRANSMISSI RODA GIGI M2 POROS UTAMA RODA GIGI M5 RODA GIGI M4 RODA GIGI M3 RODA GIGI STARTER RODA GIGI STARTER RODA GIGI C2 RODA GIGI C5 POROS LAWAN RODA GIGI C4 RODA GIGI C3 RODA GIGI C1 RODA GIGI BEBAS STARTER 10-8

109 POROS ENGKOL/TRANSMISSI PEMERIKSAAN BANTALAN TRANSMISI Putar lingkaran dalam bantalan dengan jari-jari. Bantalan harus berputar dengan halus dan tanpa suara berisik. Juga periksa bahwa lingkaran luar bantalan terpasang dengan erat pada bak mesin. Gantikan bantalan apabila tidak dapat berputar dengan halus serta mengeluarkan suara berisik, atau tidak terpasang dengan erat lagi pada mesin. PENGGANTIAN BANTALAN BAK MESIN Keluarkan bantalan poros utama transmisi dan bak mesin kanan. Keluarkan sil oli poros engkol dan poros penggerak pemindah gigi transmisi penggerak pemindah gigi transmisi dari bak mesin kiri. Kemudian keluarkan poros lawan dan bantalan poros utama. KUNCI PERKAKAS Khusus Bearing remover 15 mm : KC Remover assy 15 mm : KC (Remover shaft 15 mm) : KC10100 (Remover head 15 mm) : KC Remover sliding weight : BANTALAN POROS LAWAN BANTALAN POROS LAWAN Masukkan bantalan baru ke dalam bak mesin. KUNCI PERKAKAS SIL OLI Umum Bantatan kanan poros utama Driver handle : Driver attachment, 52x55 mm : Driver pilot 30 mm : BANTALAN POROS UTAMA Bantalan kiri poros utama Driver handle : Driver attachment, 37x40 mm : Bantalan kin poros lawan Driver handle : Driver attachment, 42x47 mm : Driver pilot, 20 mm : ATTACHMENT Pasang sit oil baru pada bak mesin kiri. 10-9

110 POROS ENGKOL/TRANSMISSI PEMASANGAN Semprotkan minyak pelumas pada gigi-gigi transmisi. Periksa terhadap kehalusan pergerakan. Pasang susunan poros utama dan poros lawan sebagai suatu kesatuan ke dalam bak mesin kanan. POROS UTAMA POROS LAWAN Pasang peluru baja dan pegas pada garpu pemindah kiri, kemudian pasang garpu pemindah pada ujung poros. GARPU PEMINDAH KIRI POROS GARPU PEGAS PELURU BAJA Pasang teromol pemindah gigi. Pasang garpu-garpu pemindah gigi seperti pada gambar. Masukkan poros garpu pemindah gigi. CATATAN Masukkan poros sampai peluru baja di dalam garpu pemindah gigi kiri berhenti pada alur di dalam poros. POROS GARPU PEMINDAH POROS GARPU PEMINDAH TEROMOL PE- MILIH GIGI 10-10

111 POROS ENGKOL/TRANSMISSI KICK STARTER PELEPASAN BAUT STOPPER Longgarkan baut stopper kick starter. Tahan susunan kick starter, kemudian tank keluar baut. Keluarkan susunan kick starter. SUSUNAN KICK STARTER PEMBONGKARAN Lepaskan cincin washer, klip pengunci (snap ring), pelat pembimbing (guide plate), pegas ratchet dan ratchet penggerak. Lepaskan collar, pegas pengembalian, dua cincin, roda gigi pinion dan klip pengunci. PELAT PEMBIMBING KUP PENGUNCI RATCHET PENGGERAK PEGAS PENGEMBALIAN CINCIN WASHER PEGAS RATCHET GIGI PINION PEMERIKSAAN Periksa roda gigi pinion terhadap keausan atau kerusakan. Blur diameter dalam pinion BATAS SERVIS: 20,05 mm 10-11

112 POROS ENGKOL/TRANSMISSI Periksa poros kick starter terhadap keausan atau kerusakan. Ukur diameter luar poros pada permukaan pergeseran roda gigi pinion. BATAS SERVIS: 19,91 mm PERAKITAN Pasang ratchet penggerak dengan mentepatkan tanda titik pada ratchet dan poros. TANDA-TANDA TITIK POROS RATCHET 10-12

113 POROS ENGKOL/TRANSMISSI Pasang klip pengunci (snap ring), cincin washer, roda gigi pinion, pelat pembimbing (guide plate) pegas pengembali an dan collar. CATATAN Tepatkan potongan pada collar dengan pegas pengembalian. Pasang pegas ratchet, pelat pembimbing, klip pengunci dan cincin washer. PELAT PEMBIMBING KLIP PENGUNCI RATCHET PENGGERAK PEGAS PENGEMBALIAN PEMASANGAN Pasang ujung pegas pengembalian starter melangkahi bidang menonjol di dalam bak mesin. Putar poros starter dan masukkan baut stopper sehingga ujungnya bertemu dengan ratchet penggerak. Kencangkan baut stopper dengan erat. CATATAN Jangan lupa untuk memasang cincin-o baut stopper. Setelah pemasangan, periksa cara kerja kick starter. CINCIN WASHER BAUT STOPPER PEGAS RATCHET GIGI PINION SUSUNAN KICK STARTER PERAKITAN BAK MESIN Bersihkan permukaan pertemuan belahan bak mesin sebelum perakitan kembali. DOWEL PIN CATATAN * Ratakan permukaan dengan batu gerinda bila diperlukan untuk menghilangkan kekasaran atau ketidakrataan kecil. * Setelah pembersihan, lumasi bantalan poros engkol dan bidang kontak lainnya dengan inyak pelumas yang bersih. GASKET Pasang dowel pin dan sebuah gasket baru pada bak mesin kanan. Pasang bak mesin kiri ke atas bak mesin kanan. BAK MESIN KIRI CATATAN Pastikan bahwa gasket tetap pada tempatnya. BAK MESIN KANAN 10-13

114 POROS ENGKOL/TRANSMISSI Pasang dan kencangkan baut-baut mesin dengan erat menurut urutan bersilang dalam 2 atau 3 Iangkah. Pasang rantai mesin, lengan penegang rantai mesin dan batang penegang dalam urutan kebalikan daripada pembongkaran. BAUT- BAUT Pasang alat pemegang kabel kopeling. ALAT PEMEGANG KABEL KOPELING Pasang sproket penggerak dengan pelat pemasangan dan baut-baut. Kencangkan baut pemasangan sproket penggerak SPROCKET PENGGERAK BAUT-BAUT ALAT PEMASANGAN BAUT PENYETEL BATANG PENYETEL RANTAI MESIN LENGAN PENEGANG 10-14

115 RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI (GL PRO) 1,2 kg-m 2,2 kg-m 2,7 kg-m (GL MAX) 5,0-7,0 kg-m 11-0

116 11. RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI KETERANGAN SERVIS 11-1 RODA DEPAN 11-6 CARA MENGATASI KESUKARAN 11-2 GARPU DEPAN SETANG KEMUDI 11-3 POROS KEMUDI KETERAGAN SERVIS INSTRUKSI UMUM Dibutuhkan dongkrak atau alat penopang lain untuk menopang sepenamotor selama menservis bagian depan sepedamotor Untuk menservis rem depan, lihatlah Bagian 13. Untuk menservis dan memeriksa lampu depan, instrumen dan sakelar kunci kontak, lihatlah Bagian 16. SPESIFIKASI BAGIAN STANDARD BATAS SERVIS Kebengkokan poros - 0,20 mm Keolengan pelek Radial - 2,0 mm roda depan Aksial - 2,0 mm Panjang babas pegas garpu depan 480 mm 470,4 mm Kebengkokan pipa garpu depan - 0,2 mm Kapasitas minyak 157 cc - sokbreker garpu depan Tinggi permukaan minyak 172 mm - sokbreker garpu depan Tekanan udara garpu depan 0-0,5 kg/cm2-11 TORSI PENGENCANGAN Mur poros depan: Baut penjepit top bridge: Baut penjepit bottom bridge: Baut bracket caliper rem depan: 5,0-7,0 kg-m 1,2 kg-m kg-m 2,7 kg-m KUNCI PERKAKAS Khusus Stem bearing driver: Ball race driver: GC40000 Umum Bearing remover head, 12 mm: Bearing remover shaft: Driver handle: Attachment, 37x40 mm: Pilot, 12 mm: Snapring pliers: Fork seal driver: Fork seal driver attachment: Pin spanner: 11-1

117 RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI CARA MENGATASI KESUKARAN Pengendalian berat Mur ulir atas poros kemudi terlalu kencang Cincin peluru bantalan dan atau konus poros kemudi rusak Tekanan udara ban terlalu rendah Kemudi tertarik ke satu arah, atau roda depan dan belakang tidak segaris Kaki garpu depan bengkok Poros depan bengkok Cara pemasangan roda salah Roda depan goyang Pelek berubah bentuk Bantalan roda depan aus Ban rusak/buruk Poros tidak dikencangkan dengan bask Suspensi terlalu empuk Pegas garpu lemah Suspensi terlalu keras Kaki garpu depan bengkok Suspensi depan berisik Pengencang suspensi dalam keadaan kendor Kaki garpu depan rusak Kaki garpu depan bengkok Cara kerja rem kurang balk Penyetelan handel rem tidak tepat Sepatu rem kotor Sepatu rem aus Bubungan rem aus Teromol rem aus Pemasangan lengan rem tidak benar 11-2

118 RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI SETANG KEMUDI PELEPASAN Lepaskan kedua sekrup dan tutup setang kemudi. TUTUP SETANG KEMUDI SEKRUP-SEKRUP Lepaskan kedua tali pengikat kabel-kabel sakelar. Lepaskan kedua sekrup pemasangan dan pisahkan. Kedua belahan rumah sakelar kemudi kanan. RUMAH SAKELAR KEMUDI KANAN SEKRUP-SEKRUP Lepaskan ujung kabel gas dari putaran gas tangan. Lepaskan rumah sakelar kemudi kanan dan putaran gas tangan dari setang kemudi. RUMAH SAKELAR KEMUDI KANAN PUTARAN GAS TANGAN UJUNG KABEL GAS Lepaskan kedua tali pengikat kabel sakelar kiri. Lepaskan kedua sekrup pemasangan dan lepaskan rumah sakelar kemudi kiri. SEKRUP-SEKRUP RUMAH SAKELAR KEMUDI KIRI 11-3

119 RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI Lepaskan keempat baut pemasangan dan pemegang atas setang kemudi, kemudian lepaskan setang kemudi. PEMEGANG ATAS SETANG KEMUDI SETANG KEMUDI Pasang pegangan tangan kiri sebagai berikut, jika telah dilepaskan. Lapisi bagian dalam pegangan tangan dengan lem Honda bond A atau lem sejenis, demikian juga permukaan bersih bagian kiri setang kemudi dan pipa putaran gas tangan. Tunggu 3-5 menit sebelum memasang pegangan tangan. Putar pegangan tangan agar lem terbagi secara merata. CATATAN * Biarkan lem mengering selama satu jam sebelum memakai pegangan tangan. PEMEGANG ATAS PEMASANGAN Letakkan setang kemudi di atas pemegang bawah. Tepatkan tanda titik pada setang kemudi dengan permukaan atas daripada pemegang bawah. Pasang pemegang atas pada setang kemudi dengan bagian bertanda titik menghadap ke depan. TANDA TITIK Kencangkan baut-baut depan Iebih dahulu, kemudian baru kencangkan baut belakang. BAUT DEPAN Tepatkan garis pisah daripada rumah sakelar kin setang kemudi dengan tanda titik pada setang kemudi. Kencangkan sekrup depan dulu, kemudian baru sekrup belakang. RUMAH SAKELAR KIRI SEKRUP TANDA TITIK 11-4

120 RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI Lapisi permukaan geser setang kemudi dengan lapisan tipis minyak pelumas. Pasang pegangan gas tangan. PEGANGAN GAS TANGAN Sambungkan kabel gas pada ujung pegangan gas tangan. RUMAH SAKELAR KEMUDI KANAN PEGANGAN GAS TANGAN UJUNG KABEL GAS Tepatkan garis pisah daripada rumah sakelar kanan setang kemudi dengan tanda titik pada setang kemudi. Kencangkan sekrup depan dulu, kemudian baru sekrup belakang. RUMAH SAKELAR KANAN TANDA TITIK SEKRUP Pasang tutup setang kemudi 11-5

121 RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI RODA DEPAN PELEPASAN/PEMBONGKARAN Naikkan roda depan lepas dari tanah dengan menempatkan sebuah blok kayu atau pengganjal di bawah mesin. Lepaskan sekrup pemasangan kabel speedometer dan kabel speedometer Lepaskan pin pengaman dan mur poros. Keluarkan poros depan dan roda depan PIN PENGAMAN KABEL SPEEDOMETER MUR POROS SEKRUP Keluarkan collar samping dan sil debu dari hub roda depan. COLLAR SAMPING SIL DEBU Lepaskan rumah roda gigi penggerak speedometer, sil oli dan penahan. Lepaskan kelima mur dan cakram rem dari sisi kanan hub roda PENAHAN RUMAH RODA GIGI SPEEDOMETER SIL OLI CAKRAM REM PEMERIKSAAN Letakkan poros pada blok V dan ukur kebengkokan menggunakan meter pengukur (dial gauge). BATAS SERVIS: 0,2 mm. 11-6

122 RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI Letakkan roda pada alat penyetel pelek. Putar roda dengan tangan dan ukur keolengan pelek menggunakan meter pengukur. BATAS SERVIS: Radial : 2,0 mm Aksial : 2,0 mm Setel jari-jari roda untuk memperbaiki keolengan pelek. PEMERIKSAAN BANTALAN RODA Putar lingkaran dalam daripada masing-masing bantalan dengan jari-jari. Bantalan harus berputar dengan halus dan tanpa suara berisik. Juga periksa bahwa lingkaran Iuar bantalan terpasang dengan erat pada roda. Keluarkan dan buang bantalan jika tidak dapat berputar dengan halus dan tanpa suara, atau jika terpasang dengan Ionggar pada roda. CATATAN Selalu ganti bantalan roda dalam pasangan. PENGGANTIAN BANTALAN Pasang alat bearing remover head pada bantalan. Dari sisi berlawanan, pasang alat bearing remover shaft dan dorong keluar bantalan dari hub roda. REMOVER SHAFT KUNCI PERKAKAS Umum Bearing remover head 12 mm : Bearing remover shaft : REMOVER HEAD Keluarkan collar pengantara dan keluarkan bantalan lainnya CATATAN Jika bantalan telah dikeluarkan, mereka harus diganti dengan bantalan baru dalam pasangan. KUNCI PERKAKAS Umum Bearing remover head, 12 mm : Bearing remover shaft : COLLAR PENGANTARA 11-7

123 RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI Masukkan bantalan kanan dengan erat, sampai duduk dengan benar. Pasang collar pengantara dan masukkan bantalan kiri dengan erat sampai duduk dengan benar. DRIVER HANDLE KUNCI PERKAKAS Umum Driver handle : Driver attachment, 37x40 mm : Driver pilot, 12 mm : ATTACHMENT PILOT PERAKITAN/PEMASANGAN CAKRAM REM COLLAR SAMPING BANTALAN PENAHAN SIL OLI SIL DEBU COLLAR PENGANTARA RUMAH RODA GIGI SPEEDOMETER Pasang kelima mur pemasangan cakram rem. Kencangkan mur-mur TORSI PENGENCANGAN: 1,5 kg-m Pasang penahan dengan mentepatkan lidah-iidah pada penahan (retainer) dengan potongan pada hub roda. Jagalah agar cakram rem tidak terkena gemuk, karena daya pengereman akan berkurang dengan sangat. 11-8

124 RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI Keluarkan roda gigi speedometer dari rumah roda gigi speedometer. Berikan gemuk pada roda gigi dan pasang kembali pada rumahnya. RODA GIGI SPEEDOMETER RUMAH RODA GIGI SPEEDO METER Lumasi alat penahan (retainer) dengan gemuk. Pasang sil oh pada hub Pasang rumah roda gigi speedometer pada hub dengan mentepatkan lidah-lidah alat penahan dengan alur-alur pada roda gigi. PENAHAN RUMAH RODA GIGI SPEEDOMETER SIL OLI Pasang sil debu dan collar samping pada sisi kiri daripada hub roda. COLLAR SAMPING SIL DEBU Pasang roda depan dengan memasukkan cakram rem di antara kedua kanvas rem. CATATAN Tepatkan kedua tonjolan pada rumah roda gigi speedometer menjepit pipa garpu atau tonjolan pada pipa garpu kiri. TONJOLAN 11-9

125 RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI Pasang poros depan dan kencangkan mur poros (halaman 3-9) TORSI PENGENCANGAN: 5,0-7,0 kg-m. Pasang kabel speedometer dan sekrup pemasangan. Pasang pin pengaman baru dan renggangkan kaki pin pengaman seperti pada gambar. SEKRUP KABEL SPEEDOMETER GARPU DEPAN PELEPASAN BAUT ATAS GARPU CATATAN Setiap membongkar garpu depan, Ionggarkan baut atas garpu depan sebelum mengeluarkan garpu depan Lepaskan roda depan (halaman 11-6) Lepaskan capiler rem depan (halaman 13-10) Lepaskan spakbor depan aengan mengeluarkan keempat baut pemasangan. BAUT-BAUT CAPILER REM Longgarkan baut penjepit atas dan bawah dan tarik garpu depan keluar. GARPU DEPAN 11-10

126 RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI PEMBONGKARAN Lepaskan baut atas garpu dan pegas garpu. Keluarkan minyak sokbreker dengan memompa pipa garpu keluar masuk beberapa kali. Tahan selongsong bawah garpu pada catok dengan penjepit lunak atau gunakan lap bengkel. Lepaskan baut soket dan cincin dengan kunci hex. BAUT SOCKET/CINCIN CATATAN Jika sulit untuk mengeluarkan baut soket, untuk sementara pasang pegas garpu dan baut atas garpu. Lepaskan pipa garpu dari selongsong bawah. SELONGSONG BAWAH Lepaskan alat pengunci minyak (oil lock piece) dari selongsong bawah. Lepaskan piston garpu dan pegas reaksi dari pipa garpu. PEGAS REAKSI ALAT PENGUNCI MINYAK PISTON Keluarkan sil debu. Keluarkan klip pengunci (snap ring) dari selongsong bawah. CINCIN STOPPER KUNCI PERKAKAS Umum Snap ring pliers:

127 RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI Keluarkan sil oli dengan sebuah obeng. PERHATIAN Hati-hatijangan merusak permukaan dalam dan Iuar dari pada selongsong bawah sewaktu mengeluarkan klip pengunci dan sil oli. SIL OLI PEMERIKSAAN Ukur panjang bebas pegas garpu depan. BATAS SERVIS: mm Letakkan pipa garpu pada blok V dan baca kebengkokan dengan meter pengukur (dial gauge). BATAS SERVIS: 0,2 mm. Periksa masing-masing part terhadap keausan atau kerusakan dan gantikan dengan part baru jika diperlukan. PERAKITAN Bersihkan semua part sebelum merakitkan kembali. PEGAS REAKSI PIPA GARPU PEGAS GARPU SELONGSONG BAWAH PISTON 11-12

128 RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI Pasang pegas reaksi dan piston ke dalam pipa garpu Pasang alat pengunci minyak pada ujung piston. PEGAS REAKSI ALAT PENGUNCI MINYAK PISTON Masukkan pipa garpu pada selongsong bawah garpu Pasang selongsong bawah pada catok dengan penjepit lunak atau gunakan lap bengkel. Lapisi baut soket dengan cairan pengunci dan pasang pada piston. TORSI PENGENCANGAN 2 kg-m CATATAN Jika sulit untuk mengencangkan baut soket, pasang pegas garpu dan baut atas garpu. Lapisi sil oli dengan minyak garpu depan dan pasang dengan bantuan fork seal driver sampai alur pada selongsong bawah tampak. KUNCI PERKAKAS FORK SEAL DRIVE Umum Fork seal driver Attachment: ATTACHMENT Pasang klip pengunci pada selongsong bawah. KUNCI PERKAKAS Umum Snap ring pliers: Pasang sil debu. Tuangkan minyak sobreker dalam jumlah yang ditentukan ke dalam pipa garpu. KAPASITAS: 157 cc SIL DEBU KLIP PENGUNCI SIL OLI 11-13

129 RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI Pasang pegas garpu dan baut atas garpu. PERHATIAN Kumparan pegas yang rapat berada pada bagian atas garpu. PEMASANGAN Pasang garpu dan tepatkan ujung atas pipa garpu dengan permukaan atas daripada jembatan atas (top bridge). Kencangkan baut penjepit bawah. TORSI PENGENCANGAN: 2,2 kg-m BAUT PENJEPIT ATAS BAUT ATAS GARPU Kencangkan baut penjepit atas TORSI PENGENCANGAN: 1,2 kg-m. Kencangkan baut atas garpu. Pasang spakbor depan dengan empat baut pemasangan. Pasang caliper rem (halaman 13-10, 13-12). Pasang roda depan (halaman 11-9). CAPILER REM BAUT-BAUT POROS KEMUDI PELEPASAN Lepaskan sebagai berikut: - setang kemudi (halaman 11-3) - roda depan (halaman 11-6) - batok lampu (halaman 16-2) - instrumen (halaman 16-4) STANG KEMUDI BATOK LAMPU Lepaskan mur poros kemudi. Lepaskan garpu depan (halaman 11-11) dan pegangan lampu depan Lepaskan jembatan atas garpu (fork to bridge). JEMBATAN ATAS GARPU MUR POROS KEMUDI 11-14

130 RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI Lepaskan mur ulir atas (top thread nut). KUNCI PERKAKAS Umum Pin spanner : MUR ULIR ATAS PIN SPANNER PEMERIKSAAN Periksa peluru bantalan, konus dan cincin peluru bantalan terhadap keausan atau kerusakan dan gantilah bila diperlukan. KONUS CINCIN PELURU BANTALAN PELURU BANTALAN PENGGANTIAN CINCIN PELURU BANTALAN Dorong keluar cincin peluru bantalan atas dan bawah. KUNCI PERKAKAS Khusus Ball race driver : BALL RACE DRIVER Masukkan cincin peluru bantalan atas dan bawah baru ke dalam kepala kemudi. KUNCIPERKAKAS Umum Driver handle : Attachment, 37x40 mm :

131 RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI PENGGANTIAN KONUS BAWAH Keluarkan konus bawah, sil debu dan cincin washer. KONUS BAWAH Lapisi sil debu dengan gemuk, pasang cincin washer dan sil debu pada poros kemudi. Dorong konus bawah pada poros kemudi menggunakan steering stem driver. KUNCI PERKAKAS Khusus Stem bearing driver: GC40000 POROS KEMUDI MUR ULIR ATAS KONUS ATAS PELURU BANTALAN (21 BUAH) CINCIN PELURU ATAS CINCIN PELURU BAWAH PELURU BANTALAN (21 BUAH) KONUS BAWAH SIL DEBU CINCIN WASHER 11-16

132 RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI Lumasi cincin peluru bantalan atas dan bawah dengan gemuk. Pasang peluru bantalan (42 buah). Pasang poros kemudi, cincin peluru bantalan atas dan mur ulir atas. KONUS ATAS KONUS BAWAH Pasang dan kencangkan mur ulir atas sampai dudukannya rapat terhadap konus atas. Putar kembali mur ulir atas sebanyak 1/8 putaran keluar. PIN SPANNER KUNCI PERKAKAS Umum Pin spanner: Pastikan bahwa tidak ada pergerakan vertikal dan poros kemudi dapat berputar dengan bebas. MUR ULIR ATAS Pasang jembatan atas (top bridge). Untuk sementara kencangkan mur poros kemudi. Pasang pegangan batok lampu dan garpu depan (halaman 11-15). Kencangkan mur poros kemudi. TORSI PENGENCANGAN: 7,0 kg-m. MUR POROS KEMUDI JEMBATAN GARPU ATAS Pasang spakbor depan (11-15)dan CALIPER rem (halaman 13-10, 12) Pasang roda depan (halaman 11-8) Pasang setang kemudi (halaman 11-4) Pasang batok lampu depan (halaman 16-2) 11-17

133 RODA BELAKANG/REM/SUSPENSI 2,2 kg-m 3,5 kg-m 4,0 kg-m 5,0-8,0 kg-m 6,0 kg-m 12-0

134 12. RODA BELAKANG/REM/SUSPENSI RODA BELAKANG/REM/SUSPENSI KETERANGAN SERVIS 12-1 SOKBREKER CARA MENGATASI KESUKARAN 12-2 LENGAN AYUN RODA BELAKANG 12-3 PEDAL REM REM BELAKANG 12-7 KETERANGAN SERVIS INSTRUKSI UMUM AWAS! Debu pada peralatan rem mungkin mengandung asbes. Serat-serat asbes yang dihirup telah terbukti dapat menimbulkan penyakit pernapasan dan kanker. Jangan gunakan slang udara bertekanan atau kwas kering untuk membersihkan peralatan rem. Gunakan alat penghisap debu atau cara lain untuk mengurangi bahaya yang disebabkan serat asbesnya melayang di udara. Bagian ini membahas pelepasan. pemasangan dan pekerjaan menservis roda belakang, rem, sokbreker dan lengan ayun SPESIFIKASI BAGIAN STANDARD BATAS SERVIS Kebengkokan poros belakang - 0,2 Keolengan pelek roda belakang Radial - 2,0 Aksial - 2,0 Diameter dalam tromol rem belakang 130,0 131,0 Tebal kanvas rem belakang 4,00 2,0 Panjang babas pegas sokbreker belakang 225,6 221,1 12 TORSI PENGENCANGAN Mur poros belakang 5,0-8,0 kg-m Baut pemasangan sokbreker belakang Atas 3,5 kg-m Bawah 4,0 kg-m Mur engsel lengan ayun 6,0 kg-m Baut lengan stopper 2,2 kg-m KUNCI PERKAKAS khusus Shock absorber compressor attachments. 07JME - KW Umum Bearing remover shaff Pilot, 15 mm Bearing remover head, 15 mm Shock absorber compressor 07GME Driver handle A (Shock absorber compressor screw Asy.) 07GME Attachment 42x47 mm

135 RODA BELAKANG/REM/SUSPENSI CARA MENGATASI KESUKARAN Sepedamotor bergoyang atau bergetar Bantalan roda longgar Pelek bengkok Tekanan udara ban tidak tepat Mur poros roda longgar Jan-fan roda longgar atau bengkok Suspensi belakang terlalu empuk Pegas lemah Damper belakang lemah Engsel lengan ayun kendor Suspensi belakang terlalu keras Pengencang dalam keadaan longgar Karet stopper sokbreker rusak Poros peredam kejut bengkok Suspensi mengeluarkan suara Pengencang dalam keadaan longgar Karet stopper sokbreker rusak Peredam kejut bocor Peredam kejut dan pegas sating bersentuhan Daya pengereman lemah Penyetelan rem belakang tidak tepat Sepatu rem aus Kanvas rem kotor Teromol rem aus Pemasangan gengi poros lengan rem tidak tepat 12-2

136 RODA BELAKANG/REM/SUSPENSI RODA BELAKANG PELEPASAN/PEMBONGKARAN Lepaskan kedua baut dan pelindung rantai roda. Lepaskan mur penyetel rem belakang 0-20 mm Lepaskan pin pengaman Longgarkan mur poros. Longgarkan mur pengunci dan baut penyetel. Kemudian dorong roda ke depan dan keluarkan rantai roda dari sproket. Keluarkan poros roda dan roda. BAUT PENYETEL MUR PENGUNCI Keluarkan collar samping dan sil debu. COLLAR SAMPING SIL DEBU Keluarkan klip pengunci dan sproket rantai roda. 12-3

137 RODA BELAKANG/REM/SUSPENSI PEMERIKSAAN Letakkan poros belakang pada Blok-V dan ukur kebengkokan menggunakan meter pengukur (dial gauge) BATAS SERVIS: 0,20 mm Periksa keolengan pelek dengan menempatkan roda pada alat penyetel pelek. Putar roda dengan tangan dan ukur keolengan menggunakan meter pengukur (dial gauge). BATAS SERVIS: Radial: 2,0 mm. Aksial: 2,0 mm. Periksa gigi-gigi sproket terhadap keausan berlebihan atau kerusakan. Ganti bila diperlukan. CATATAN Jangan pasang rantai roda baru pada sproket aus atau rantai aus pada sproket baru. Baik rantai dan sproket harus dalam kondisi baik, jika tidak, rantai atau sproket pengganti yang baru akan menjadi aus dengan cepat. Putar cincin dalam daripada setiap bantalan dengan jarijari. Bantalan harus berputar dengan halus dan tanpa suara. Juga periksalah bahwa cincin luar bantalan terpasang dengan erat pada hub roda. Keluarkan dan buang bantalan apabila cincin bantalan tidak dapat berputar dengan halus, tanpa suara, atau apabila tidak dapat terpasang dengan erat pada hub roda. BAIK TIDAK BAIK CATATAN Gantikan bantalan hub dalam pasangan. 12-4

138 RODA BELAKANG/REM/SUSPENSI PENGGANTIAN BANTALAN Masukkan alat bearing remover head pada bantalan. Dari arah berlawanan masukkan alat bearing remover shaff dan dorong bantalan keluar dari roda. Lepaskan culler pengantara dan keluarkan bantalan yang lain dan sil debu. REMOVER SHAFT KUNCI PERKAKAS Umum Bearing remover shaft: Bearing remover head, 15 mm: Isi rongga-rongga bantalan dengan gemuk. Masukkan bantalan kiri baru secara tegak lurus dengan sisi yang tertutup menghadap keluar. Pasang collar pada pengantara pada tempatnya. CATATAN Pastikan bahwa collar pengantara ada pada ternpatnya sebelum memasang bantalan kanan. REMOVER HEAD COLLAR PENGANTARA Masukkan bantalan kanan baru secara tegak lurus dengan sisi yang tertutup menghadap keluar. Pasang sil debu baru. DRIVER HANDLE KUNCI PERKAKAS Umum Driver handle: Driver attachment, 42x47 mm: Driver pilot, 15 mm: ATTACHMENT Perakitan/Pemasangan BANTALAN SPROCKET YANG DIGERAKKAN SIL DEBU COLLAR SAMPING BANTALAN KLIP PEMASANGAN COLLAR PENGANTARA 12-5

139 RODA BELAKANG/REM/SUSPENSI Periksa karet peredam kejut terhadap keausan atau kerusakan. Pasang sproket rantai roda dan klip pengunci. SPROCKET YANG DIGERAKKAN KARET PEREDAM KEJUT Pasang sil debu dan collar samping COLLAR SAMPING SIL DEBU Pasang roda di antara lengan ayun dengan mentepatkan alur pada panel rem belakang dengan tonjolan pada lengan ayun. ALUR TONJOLAN Untuk sementara pasang poros roda bersama penyetel rantai dan mur poros. Pasang rantai roda pada sproket rantai roda. Pasang baut lengan stopper dengan collar stopper dan kencangkan dengan erat. TORSI: 2,2 kg-m. Setel rantai roda (halaman 3-9). Kencangkan mur poros dan pasang sebuah pin pengaman baru (halaman 3-9). TORSI: 5,0-8,0 kg-m 12-6

140 RODA BELAKANG/REM/SUSPENSI Pasang rumah rantai roda dalam urutan kebalikan dari pada pembongkaran. REM BELAKANG PEMERIKSAAN Lepaskan roda belakang (halaman 12-3), kemudian lepaskan panel rem dari hub roda. Ukur ketebalan kanvas rem. BATAS SERVIS 2,0 mm Ukur diameter dalam teromol rem belakang. BATAS SERVIS: 131,0 mm PEMBONGKARAN Renggangkan kedua kanvas rem menjauhi masing - masing pada jangkar pemasangan Keluarkan kanvas rem dan lepaskan pegas-pegas. PEGAS JANGKAR KANVAS REM Lepaskan baut lengan rem dan lengan rem. BAUT LENGAN REM 12-7

141 RODA BELAKANG/REM/SUSPENSI Lepaskan indikator keausan rem, sil lakan dan bubungan rem. INDIKATOR KEAUSAN SIL LAKAN BUBUNGAN REM BUBUNGAN REM PANEL REM SEPATU REM SIL LAKAN LENGAN REM INDIKATOR KEAUSAN Lumasi pin jangkar dan bubungan rem dengan gemuk. Pasang bubungan rem. PIN JANGKAR BUBUNGAN REM 12-8

142 RODA BELAKANG/REM/SUSPENSI Pasang sil lakan pada panel rem dan berikan sedikit minyak padanya. Pasang plat indikator keausan pada bubungan, dengan mentepatkan gigi yang lebar dengan alur lebar (perhatikan tanda titik di atas alur yang lebar). INDIKATOR KEAUSAN SIL LAKAN BUBUNGAN REM Pasang lengan rem, dengan mentepatkan tanda titik pada lengan rem dan bubungan, dan kencangkan baut pemasangan lengan rem. TORSI 0,6 mm Pasang sepatu rem dan pegas-pegas Pasang roda belakang (halaman 12-6) dan periksa cara kerja rem. BAUT TANDA TITIK LENGAN REM SOKBREKER PELEPASAN/PEMBONGKARAN KANVAS REM JANGKAR Lepaskan baut-baut atas dan bawah, kemudian lepaskan sokbreker CATATAN Ketika akan melepaskan kedua sokbreker, Ionggarkan baut engsel lengan ayun untuk mencegah terjadinya kerusakan pada bos lengan ayun. PEGAS Tekan pegas secukupnya untuk melonggarkan mur pengunci CATATAN Hati-hati jangan menekan pegas secara berlebihan. SOKBREKER MUR 12-9

143 RODA BELAKANG/REM/SUSPENSI KUNCI PERKAKAS Khusus Rear shock absorber compressor attachments 07JME-KW40100 REAR SHOCK ABSORBER COMPRESSOR Umum Rear shock absorber compressor. 07GME (Rear shock absorber compressor screw Assy); 07GME Loggarkan mur pengunci dan lepaskan penyambung atas Lepaskan pegas dan penyetel pegas. Lepaskan mur pengunci peredam kejut dan karet stopper Lepaskan penyambung atas, mur pengunci peredam kejut dan karet stopper MUR PENGUNCI PEREDAM KEJUT KARET STOPPER PENYAMBUNG ATAS PEMERIKSAAN Ukuran panjang bebas pegas. BATAS SERVIS 221,1 mm Periksa part-part berikut: - Bos-bos atas dan bawah terhadap keausan atau kerusakan. - Tangkai peredam kejut terhadap kebengkokan atau goresan. - Unit peredam kejut terhadap kebocoran. - Karet stopper terhadap kerusakan. PEREDAM KEJUT TANGKAI PEREDAM KEJUT BOS KARET STOPPER BOS 12-10

144 RODA BELAKANG/REM/SUSPENSI Rakit sokbreker kembali. Berikan cairan pengunci pada ulir tangkai peredam kejut dan pasang mur pengunci. Tekan pegas dengan compressor, pasang penyambung atas dan kencangkan mur pengunci. REAR SHOCK ABSORBER COMPRESSOR KUNCIPERKAKAS Khusus Rear shock absorber compressor attachments: Umum Rear shock absorber compessor: 07GME (Rear shock absorber compressor screw assy). SOKBREKER BELAKANG CATATAN Pasang pegas dengan bagian yang berulir tepat di sebelah atas. Jangan mengencangkan pegas secara berlebihan. Pasang sokbreker belakang dan kencangkan baut-baut pemasangannya. TORSI: Atas : 3,5 kg-m Bawah : 4,0 kg-m Periksa cara kerja sokbreker setelah pemasangan. SOKBREKER CATATAN Setel penyetel kanan dan kiri pada posisi skala yang sama. Posisi standard adalah 3. MUR 12-11

145 RODA BELAKANG/REM/SUSPENSI LENGAN AYUN Lepaskan part berikut: - knalpot (halaman 8-2). - roda belakang (halaman 12-3). - sokbreker belakang (halaman 12-10) Lepaskan lengan ayun dengan mengeluarkan mur dan baut engsel. MUR ENGSEL Periksa bos-bos engsel terhadap keretakan atau kerusakan. Periksa masing-masing part terhadap keausan atau kerusakan. BOS ENGSEL Pasang part-part yang dilepaskan dalam urutan kebalikan daripada pelepasan. Kencangkan mur engsel. TORSI 6,0 kg-m CATATAN. Kencangkan baut engsel setelah memasang sokbreker belakang. PEDAL REM PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan mur penyetelan rem belakang, pegas pengembalian dan pin pengaman Lepaskan pedal rem belakang PEGAS PENGEMBALIAN PEDAl REM 12-12

146 RODA BELAKANG/REM/SUSPENSI Pasang dalam urutan kebalikan danpada pelepasan CATATAN Lumasi engsel rem dengan gemuk Gunakan pin pengaman baru ENGSEL PEDAL REM Setel jarak main bebas pedal rem (halaman 3-13) PEDAL REM 12-13

147 13. REM HIDRAULIK REM HIDRAULIK KETERANGAN SERVIS 13-1 KANVAS REM/CAKRAM REM 13-5 CARA MENGATASI KESUKARAN 13-2 SILINDER PEMIMPIN 13-7 PENGGANTIAN MINYAK REM/ CALIPER REM 13-I0 PEMBUANGAN UDARA PALSU 13-3 KETERANGAN SERVIS Umum Cakram rem atau kanvas rem yang kotor mengurangi daya pengereman. Buanglah kanvas rem yang kotor dan bersihkan cakram rem kotor dengan pembersih gemuk rem berkualitas tinggi. Serat asbes yang dihirup telah diketahui menjadi penyebab penyakit pernapasan dan kanker. Jangan sekali - kali menggunakan slang udara atau kuas kering untuk membersihkan peralatan rem. PERHATIAN Minyak rem yang tertumpah akan merusak part-part yang dicat, terbuat dan plastik atau karet. Tutupilah part tersebut dengan lap bengkel yang bersih ketika sistem rem diservis. JAUHKAN DARI JANGKAUAN ANAK-ANAK. Buanglah udara palsu dan sistem hidraulik jika telah di bongkar atau rem terasa lunak. Jangan membiarkan benda-benda asing memasuki sistem rem ketika sedang mengisi kotak minyak rem. Jaga agar minyak rem tidak tertumpah pada part-part yang dicat, terbuat dan plastik atau karet. Letakkan lap bengkel yang bersih menutupi part-part ini ketika sistem rem sedang diservis. Selalu periksa cara kerja rem sebelum mengendarai sepedamotor. SPESIFIKASI dalam mm BAGIAN STANDARD BATAS SERVIS Minyak rem DOT 4 - Tebal cakram rem - 3,0 Keolengan cakram rem - 0,3 D.D. silinder utama 12,700-12, D.L. piston utama 12,657-12, D.D. silinder caliper 27,000-27,050 27,06 D.L. piston caliper 26,950-27,000 26,89 13 TORSI PENGENCANGAN Brake hose oil bolt 30 N m (3 kg-m) Caliper bracket pin bolt 27 N m (2,7 kg-m) oleskan cairan pengunci 13-1

148 REM HIDRAULIK KUNCI PERKAKAS Khusus Snap ring pliers CARA MENGATASI KESUKARAN Handel Rem Terasa Lunak Ada udara palsu di dalam sistem hidraulik Ada kebocoran pada sistem hidraulik Kanvas rem/cakram rem kotor Sil piston caliper aus Sil piston silinder utama aus Kanvas rem/cakram rem aus Caliper kotor Caliper tidak bergeser dengan baik Tinggi permukaan minyak terlalu rendah Saluran minyak rem tersumbat Cakram rem bengkok/berubah bentuk Piston caliper menyangkut/aus Piston silinder utama menyangkut/aus Silinder utama kotor Handel rem bengkok Handel Rem Teras Keras Sistem rem tersumbat/tertahan Piston caliper menyangkut/aus Caliper tidak bergeser dengan baik Saluran minyak rem tersumbat/tertahan Sil piston caliper aus Piston silinder utama menyangkut/aus Handel rem bengkok Rem Menyangkut Kanvas rem/cakram rem kotor Roda tidak terpasang dengan tepat Kanvas rem/cakram rem aus Cakram rem bengkok/berubah bentuk Caliper tidak bergeser dengan baik 13-2

149 REM HIDRAULIK PENGGANTIAN MINYAK REM/PEMBUANGAN ANGIN PALSU Cakram rem atau kanvas rem yang kotor mengurangi daya pengereman sepedamotor. Buang kanvas rem yang kotor dan bersihkan cakram rem dengan cairan pembersih gemuk berkualitas tinggi. PERHATIAN Jaga agar tidak ada benda asing yang dapat memasuki sistem sewaktu mengisi tempat penyimpanan minyak rem. Jaga agar minyak rem tidak tertumpah di atas part yang dicat, terbuat dan plastik atau karet. Letakkan sebuah kain di atas parts ini setiap kali sistem diservis. BATAS PERMUKAAAN TERENDAH MENGELUARKAN MINYAK REM Dengan tempat penyimpanan minyak rem dalam posisi mendatar, lepaskan tutup kotak, pelat pemasangan dan membran. Sambungkan slang pembuangan angin ke katup pembuangan caliper (caliper bleed valve) Longgarkan katup pembuangan dan pompakan handel rem sampai tidak ada lagi minyak rem yang keluar dan katup pembuangan caliper KATUP PEMBUANGAN CALIPER REM MENGISI MINYAK REM/MEMBUANG ANGIN PALSU Isi tempat penyimpanan minyak rem dengan minyak rem jenis DOT 3 dari kaleng yang belum pernah dibuka. PERHATIAN Jangan mencampur macam-macam merek minyak rem. Sifat masing-masing tidak cocok satu sama lain. Sambungkan sebuah alat pembuang angin palsu (brake bleeder) ke katup pembuangan. Pompakan alat pembuang angin dan longgarkan katup pembuangan Tambahkan minyak rem sampai batas teratas pada kotak penyimpanan minyak rem sewaktu tinggi permukaan minyak rem turun di dalam kotak. CATATAN Periksa tinggi permukaan sering-sering sementara membuang angin, untuk mencegah masuknya angin palsu kedalam sistem yang sedang dipompa. Hanya gunakan minyak rem jenis DOT 3 dan kaleng yang belum pernah dibuka. Ikutilah petunjuk-petunjuk pemakaian pembuat alat pembuang angin palsu. BATAS PERMUKAAAN TERENDAH ALAT PEMBUANGAN ANGIN PALSU KLEP PEMBUANG ANGIN 13-3

150 REM HIDRAULIK Ulangi prosedur di atas sampai tidak ada lagi gelembung gelembung udara yang tampil di dalam slang plastik. CATATAN Jika udara memasuki alat pembuang angin palsu melalui ulir pemasangan, balutlah ulir dengan pita tenon. KATUP PEMBUANGAN Tutup katup pembuangan dan tekan handel rem. Jika masih terasa lunak, ulangi prosedur tersebut diatas. Jika alat pembuang angin palsu tidak tersedia, lakukan prosedur berikut. Naikkan tekanan sistem dengan memompa handel rem sampai tidak ada lagi gelembung-gelembung udara yang keluar dari lubang kecil kotak penyimpanan minyak rem. CALIPER REM Pasang sebuah slang plastik ke katup pembuangan dan buang angin palsu dari sistem sebagai benkut. 1. Tekan handel rem, buka katup pembuangan 1/2 putaran, kemudian tutup katup pembuangan. CATATAN Jangan melepaskan handel rem sampai katup pembuangan telah ditutup kembali. 2. Lepaskan handel rem perlahan-lahan dan tunggu beberapa sekon setelah terbuka sama sekali. Ulangi langkah 1 dan 2 sampai tidak ada lagi gelembung gelembung udara yang tampak di dalam minyak rem yang mengalir keluar dan katup pembuangan. Kencangkan katup pembuangan. Isi kotak penyimpanan minyak rem dengan minyak rem penis DOT 3 dan kaleng yang belum pernah dipakai sampai ke tanda batas permukaan teratas. Pasang membran, pelat pemasangan dan tutup kotak. Kencangkan sekrup-sekrup pemasangan tutup kotak dengan erat. BATAS PERMUKAAAN TERENDAH 13-4

151 REM HIDRAULIK KANVAS/CAKRAM REM Luruskan lidah-lidah pada pelat pengunci. Longgarkan baut-baut pin kanvas sebelum melepaskan caliper. LIDAH PELAT PENGUNCI BAUT-BAUT Lepaskan caliper dengan mengeluarkan baut bracket caliper. BAUT-BAUT BRACKET Doronglah sebuah kanvas rem lama terhadap caliper dengan bantuan obeng untuk mendorong piston ke dalam caliper agar diperoleh tempat untuk kanvas rem baru. Keluarkan pin kanvas rem dan kanvas rem. PIN KANVAS REM 13-5

152 REM HIDRAULIK Pastikan bahwa pegas kanvas rem telah dipasang seperti pada gambar. PEGAS KANVAS REM Pasang kanvas rem baru ke dalam caliper. Pasang sebuah pin kanvas rem dulu, kemudian pasang pin yang lain dengan mendorong kanvas terhadap caliper untuk menekan pegas kanvas rem. KANVAS REM PIN KANVAS REM Pasang caliper rem dan kencangkan baut-baut bracket caliper. TORSI 2,7 kg-m BAUT-BAUT BRACKET Kencangkan pin kanvas rem. Tekuk lidah-lidah dari pada pelat pengunci. LIDAH PELAT PENGUNCI BAUT-BAUT 13-6

153 REM HIDRAULIK TEBAL CAKRAM REM Ukur tebal cakram rem. BATAS SERVIS: 3,0 mm. PERUBAHAN BENTUK CAKRAM REM Ukur cakram rem terhadap perubahan bentuk. BATAS SERVIS: 0,30 mm SILINDER PEMIMPIN PELEPASAN Keluarkan minyak rem dari sistem hidraulik (halaman 13-3) Lepaskan handel rem dengan mengeluarkan baut dan mur pemasangan. BAUT MUR HANDLE REM Lepaskan batok lampu depan (halaman 16-2). Lepaskan konektor kabel sakelar lampu rem depan KONEKTOR 13-7

154 REM HIDRAULIK Lepaskan sakelar lampu rem depan dengan menariknya keluar. SAKELAR LAMPU REM Lepaskan baut slang minyak rem dan slang minyak rem. Lepaskan kaca spion. Lepaskan silinder pemimpin (master cylinder) dengan mengeluarkan kedua baut dan pemegangnya BATAS PERMUKAAAN TERENDAH PEMBONGKARAN Keluarkan klip pengunci dari silinder pemimpin menggunakan alat snap ring pliers. KUNCI PERKAKAS Umum Snap ring pliers: Lepaskan cincin washer, piston pemimpin dan pegas dari silinder pemimpin. Bersihkan silinder pemimpin (master cylinder) dan piston pemimpin (master piston) dalam minyak rem bersih. 13-8

155 REM HIDRAULIK PEMERIKSAAN Periksa mangkok primer dan sekunder terhadap keausan, pemburukan bahan atau kerusakan. Periksa silinder pemimpin dan piston terhadap gerusan atau kerusakan lain. Ukur diameter dalam silinder pemimpin BATAS SERVIS: 12,76 mm. Ukur diameter luar piston pemimpin. BATAS SERVIS: 12,64 mm. CATATAN Piston pemimpin, mangkok piston dan pegas harus diganti sebagai satu set. PERAKITAN Lumasi piston pemimpin dan mangkok primer dan sekunder dengan minyak rem bersih, kemudian pasang katup pengatur (check valve), pegas, mangkok primer, mangkok sekunder dan piston ke dalam silinder pemimpin. Pasang klip pengunci dan karet piston. PERHATIAN Jagalah agar bibir mangkok tidak berputar terbalik dan pastikan bahwa klip pengunci telah terpasang dengan erat pada alurnya. KUNCI PERKAKAS Umum Snap ring pliers: SILINDER PEMIMPIN SLANG REM KACA SPION TANDA TITIK PEMASANGAN Pasang silinder pemimpin dan pemegangnya dengan tanda UP menghadap ke atas. Tepatkan ujung pemegang dengan tanda titik pada setang kemudi dan kencangkan baut atas dulu, kemudian kencangkan baut bawah. Pasang kaca spion. Sambung slang rem dan kencangkan baut slang. TORSI: 3,0 kg-m Sambungkan sakelar lampu rem ke silinder pemimpin. Sambungkan konektor kabel sakelar ke sakelar lampu rem. TANDA UP BAUT SAKELAR LAMPU REM 13-9

156 REM HIDRAULIK Pasang handel rem dan kencangkan baut engsel dan mur Isi dan buang angin palsu dan sistem hidraulik rem depan (halaman 13-3). BAUT CALIPER REM PELEPASAN HANDLE REM MUR Periksa pin caliper terhadap kebengkokan atau kerusakan. Periksa cincin-o terhadap retak-retak. KABEL REM BADAN CALIPER Periksa silinder calliper terhadap goresan atau kerusakan lain. PIN CALIPER CINCIN-O 13-10

157 REM HIDRAULIK Pasang caliper rem dalam urutan kebalikan daripada pelepasan. Pasang kanvas rem (halaman 13-5) Pasang roda depan (halaman 11-8) PELEPASAN Keluarkan minyak rem (halaman 13-3). Longgarkan pin kanvas rem (halaman 13-5). Lepaskan slang rem dengan melepaskan baut slang. Lepaskan baut-baut bracket dan caliper rem. Lepaskan kanvas rem (halaman 13-5) SLANG REM BAUT-BAUT BAUT-BAUT CALIPER REM Lepaskan pegas kanvas rem. PEGAS KANVAS REM Pegang caliper dengan piston menghadap ke bawah dan semprotkan sejumlah kecil udara bertekanan kedalam lubang pemasukan minyak rem untuk mengeluarkan piston. AWAS! Jangan gunakan udara bertekanan tinggi atau meletak kan nozzle terlalu dekat dekat pada lubang. Letakkan sehelai kain menutupi piston untuk mencegah agar tidak terbang keluar 13-11

158 REM HIDRAULIK Tekan sil debu dan sil piston ke dalam dan angkat keluar. Bersihkan alur-alur sil dengan minyak rem bersih. SIL PISTON PERHATIAN Hati-hati jangan merusak permukaan geser piston. Periksa sil debu dan sil piston terhadap keausan atau kerusakan SIL DEBU PEMERIKSAAN Periksa piston caliper terhadap goresan atau kerusakan lain. Ukur diameter Iuar piston caliper. BATAS SERVIS: 33,87 mm Periksa silinder caliper terhadap goresan atau kerusakan lain. Ukur diameter dalam silider caliper. BATAS SERVIS: 34,02 mm D.D. D.L. PERAKITAN Jika bracket caliper dilepaskan, lumasi pin caliper dan tutup karet dengan gemuk silikon Lapisi sil debu dan sil piston dengan minyak rem bersih dan pasang pada alur-alur sil di dalam caliper. Lumasi silinder caliper dan piston dengan minyak rem bersih dan pasang piston ke dalam silinder caliper dengan ujung piston yang cekung menghadap ke kanvas rem. Pasang pegas kanvas rem dan kanvas rem (halaman 13-6) SIL PISTON PEGAS KANVAS REM SIL DEBU PISTON PEMASANGAN Pasang caliper rem dan kencangkan baut bracket. TORSI. 2,7 kg-m. Pasang slang rem dengan baut slang dan kencangkan. TORSI 3,0 kg-m. Kencangkan baut pin kanvas rem (halaman 13-6). Isi dan buang angin palsu dari sistem rem hiaraulik (halaman 13-3). SLANG REM BAUT-BAUT BAUT-BAUT CALIPER REM 13-12

159 BATERAI/SISTEM PENGISIAN (GL Max, Pro) KUNCI KONTAK BATERAI REGULATOR/RECTIFIER SEKERING ALTERNATOR KUNCI KONTAK SEKERING BATERAI REGULATOR/ RECTIFIER ALTERNATOR W : White (Putih) R : Red (Merah) Y : Yellow (Kuning) G : Green (Hijau) 14-0

160 14. BATERAI/SISTEM PENGISIAN BATERAI/SISTEM PENGISIAN KETERANGAN SERVIS 14-1 PEMERIKSAAN SISTEM PENGISIAN 14-4 CARA MENGATASI KESUKARAN 14-2 REGULATOR/RECTIFIER 14-5 BATERAI 14-3 KUMPARAN PENGISIAN ALTERNATOR 14-6 KETERANGAN SERVIS UMUM Baterai mengeluaikan gas-gas yang dapat meledak; jauhkan api, percikan api dan rokok. Sediakan ventilasi yang mencukupi ketika mengisi listrik atau memakai baterai di tempat yang tertutup. Baterai berisi asam sulfat (elektrolit). Kontak dengan kulit atau mata dapat menyebabkan luka bakar. Kenakan pakaian pelindung dan pelindung mata. - Jika cairan elektrolit mengenai kulit, bilas dengan air. - Jika cairan elektrolit masuk ke dalam mata, bilas dengan air selama sekurangnya 15. menit dan minta bantuan dok ter dengan segera. * Elektrolit beracun. Jika tertelan, minumlah air atau susu dalam jumlah besar dan susulkan dengan susu magnesia atau minyak tumbuhan dan minta bantuan dokter. JAUHKAN DARI JANGKAUAN ANAK-ANAK. Selalu matikan kunci kontak dulu sebelum melepaskan suatu komponen Iistrik. PERHATIAN Beberapa komponen listrik dapat rusak jika terminal atau konnektor disambung atau dilepaskan sementara kunci kontak pada posisi ON dan ada arus listrik yang mengalir. Jika akan disimpan untuk waktu lama, lepaskan baterai, isi dengan muatan listrik penuh, dan simpan di tempat yang dingin serta kering. Untuk baterai yang tetap terpasang pada sepedamotor yang disimpan, lepaskan kabel negatip baterai dari terminal baterai. Cairan elektrolit hanya boleh diisi kembali dengan air suling. PERHATIAN * Air dari kran akan mengurangi umur servis baterai. Cucilah dengan segera cairan elektrolit yang tertumpah. PERHATIAN * Jangan mengisi baterai di atas BATAS PERMUKAAN ELEKTROLIT TERATAS untuk mencegah terjadinya tumpahan cairan elektrolit yang mungkin menimbulkan karat pada mesin atau part-part lain disekitarnya. Baterai dapat menjadi rusak jika diisi muatan listrik secara berlebihan atau kurang mencukupi, atau apabila dibiarkan berkurang muatannya untuk waktu lama. Kondisi-kondisi sama juga mempunyai peranan dalam memperpendek umur sebuah baterai. Dalam kondisi pemakaian normal, daya pakai baterai akan memburuk setelah 2-3 tahun. Tegangan baterai dapat membaik setelah pengisian muatan baterai, akan tetapi apabila beban berat, tegangan baterai akan turun dengan cepat dan akhirnya hilang. Oleh karena itu, sering sistem pengisian diduga adalah penyebab dari pada problem. Pengisian muatan baterai yang berlebihan sering adalah akibat daripada problem di dalam baterai sendiri, yang mungkin akan muncul sebagai gejala pengisian muatan berlebihan. Jika salah satu sel baterai ada hubungan singkat dan tegangan baterai tidak bertambah, regulator akan mensuplai tegangan yang berlebihan kepada baterai. Pada kondisi sedemikian, permukaan cairan elektrolit akan turun dengan cepat. Sebelum mencari penyebab kesalahan pada sistem pengisian, periksalah terhadap pemakaian dan perawatan yang tepat daripada baterai. Periksalah apakah baterai sering mengalami beban yang berat, seperti jika lampu besar dan belakang menyala untuk waktu yang lama. Baterai akan kehilangan muatan jika sepedamotor tidak di pakai. Oleh karena itu, isilah muatan baterai setiap dua minggu untuk mencegah terjadinya sulfasi. Dengan mengisi sebuah baterai baru dengan cairan elektrolit akan menghasilkan sejumlah tegangan, akan tetap agar baterai dapat mencapai muatan penuh, ia perlu diisi dengan muatan listrik. Juga, umur baterai akan diperpanjang jika ia mengalami pengisian mula dengan muatan listrik. Sewaktu memeriksa sistem pengisian, selalu ikuti langkah-langkah yang disebut di dalam diagram cara mengatasi kesukaran. 14-1

161 BATERAI/SISTEM PENGISIAN SPESIFIKASI Baterai Regulator/ rectifi er Alternator Kapasitas BAGIAN 12V 2,5AH Berat jenis Terisi penuh 1,270-1,290 STANDARD pada 20 C Perlu diisi kembali Di bawah 1,260 Arus pengisian Tipe Pengaturan voltase (tegangan) Kapasitas 0,25 A maksimum Silicon Controlled Rectifi er/penyearah gelombang full wave satu fase 13,5-14,5 V pada rpm 90 W / rpm Tahanan kumparan pengisian 0,2-2 Ohm pada 20 C KUNCI PERKAKAS Circuit tester (SANWA) Circuit tester (KOWA) TH-5H CARA MENGATASI KESUKARAN Pengisian baterai berlebihan Regulator/rectifi er tidak bekerja dengan baik Rangkaian kabel massa regulator/rectifi er terbuka Pengisian baterai kurang Ukur kebocoran arus listrik baterai (test kebocoran) (hal. 15-4) NORMAL Ukur voltase dan amper yang diatur (hal.15-4) TIDAK NORMAL TIDAK NORMAL NORMAL Lakukan pemeriksaan unit regulator/ rectifi er (halaman 15-5) TIDAK NORMAL NORMAL Hubungan singkat di ware harness Kunci kontak rusak Regulator/rectifi er tidak bekerja dengan baik Sistem listrik mengalami beban berlebihan Baterai tidak bekerja dengan baik Periksa kabel pengisian dan kabel massa pada regulator/rectifi er (halaman 15-5) TIDAK NORMAL Ada rangkaian terbuka di wire harness Ada terminal dengan sambungan buruk NORMAL Periksa kabel-kabel kumparan pengisian pada regulator/rectifi er (halaman 15-5) TIDAK NORMAL Periksa kumparan pengisian alternator (hal. 15-6) TIDAK NORMAL NORMAL NORMAL Lakukan pemeriksaan unit regulator/rectifi er (hal. 15-5) TIDAK NORMAL Alternator tidak bekerja denganbaik Konnektor alternator tidak tersambung dengan baik Rangkaian terbuka di wire harness Regulator/rectifi er tidak bekerja dengan baik 14-2

162 BATERAI/SISTEM PENGISIAN BATERAl PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan tutup samping kanan Lepaskan kabel negatif (-) dari baterai dulu, kemudian baru kabel positif (+). Lepaskan baut penahan baterai dan buka penahan baterai. Lepaskan slang pemapasan baterai dan keluarkan baterai. Pasang baterai dalam urutan terbalik daripada pelepasan. BERAT JENIS (1). Baterai (2). Batas maksimal : Upper level (3). Batas minimal : Lower level Periksa masing-masing sel dengan hydrometer. BERAT JENIS : BERMUATAN PENUH MUATAN KURANG : 1,270-1,290 pada 20 C. : Di bawah 1,260 pada 20 C. CATATAN Baterai hatus diisi muatan listrik kembali jika berat jenis di bawah 1,230. Berat jenis berubah mengikuti suhu seperti terlihat pada label di samping. Ganti baterai jika terdapat sulfasi atau ada sedimen yang berkumpul pada dasar baterai. (1) HYDRO METER PENGISIAN Lepaskan tutup masing-masing sel dan isi sel dengan air suling sampai batas permukaan teratas jika diperlukan. Hubungan kabel positif (+) alat pengisi arus listrik keterminal positif (+) baterai, dan kabel negatif (-) alat pengisi anus listrik ke terminal negatif (-) baterai. ARUS PENGISIAN : maksimum 0,25 A Isi baterai dengan muatan listrik sampai berat jenis sebesar 1,270-1,290 pada 20 C. Jauhkan api dan percikan bunga api dan sebuah baterai yang sedang diisi. Hidupkan / matikan arus listrik pada alat pengisi arus listrik, dan tidak pada terminal baterai untuk mencegah terjadinya percikan bunga api. Hentikan pengrsian jika suhu elektrnlit melanpaui 45 C PERHATIAN Pengisian muatan listrik dengan cepat hanya boleh dilakukan dalam keadaan darurat; lebih baik isi muatan listrik dengan arus kecil. (2) TUTUP LUBANG PENGISIAN BATTERAI (1) ALAT PENGISI ARUS LISTRIK 14-3

163 BATERAI/SISTEM PENGISIAN PEMERIKSAAN SISTEM PENGISIAN TEST KEBOCORAN Lepaskan tutup samping kanan Putar kunci kontak ke posisi OFF dan lepaskan kabel negatif (-) dari baterai. Hubungkan. kabel amperemeter (+ ke kabel negatif bate rai dan kabel amperemeter (-) ke terminal negatif baterai. Sementara kunci kontak pada posisi OFF, periksalah terhadap kebocoran arus listrik. KEBOCORAN ARUS LISTRIK : maksimum 1 ma CATATAN Sewaktu mengukur arus listrik menggunakan tester, pasang dulu ke daerah pengukuran yang tinggi, kemudian turunkan daerah pengukuran ke harga yang lebih sesuai dengan keperluan. Jika arus listrik lebih besar dari pada daerah pengukurran yang dipilih, dapat berakibat putusnya sekering di dalam tester. Sewaktu mengukur arus listrik, jangan putar kunci kon tak ke posisi ON. Dorongan arus listrik yang tiba-tiba dapat memutuskan sekering di dalam tester. Jika arus listrik lebih besar dari pada harga yan ditentukan, kemungkinan besar ada hubungan singkat di dalam rangkaian listrik. Tentukan letaknya hubungan singkat dengan melepaskan hubungan satu per satu dan mengukur arus listrik. PEMERIKSAAN VOLTASE/AMPER YANG DIATUR CATATAN Sebelum melaksanakan test ini, pastikan bahwa baterai dalam keadaan bermuatan penuh (berat jenis elektrolit di atas 1,270). Penggunaan baterai dengan muattan listrik rendah akan mengakibatkan pembacaan yang berbeda/menyimpang. Hidupkan mesin dan panaskan ke suhu operasi normal, kemudian putar kunci kontak ke posisi OFF. KABEL NEGATIP BATERAI Jika mesin harus dalam keadaan hidup untuk melakukan sesuatu pekerjaan, pastikan bahwa daerah kerja berventilasi baik. Jangan sekali-kali jalankan mesin didalam daerah tertutup. Gas buang mesin mengandung gas /carbon monoksida beracun yang dapat menyebabkan kehilangan kesadaran dan akhimya menim bulkan kematian. Lepaskan tutup samping kanan Hubungkan sebuah voltmeter di antara terminal-terminal baterai. Lepaskan penutup belakang badan kendaraan Lepaskan saklar relay starter dari rangka. Lepaskan konnektor saklar relay starter, lepaskan sekering utama dan sambung kembali konnektor. Hubungkan sebuah amperemeter di antara terminal-terminal sekering utama. CATATAN Gunakan amperemeter yang dapat. mengukur arus listrik positip maupun negatip. Sebuah amperemeter yang hanya dapat mengukur dalam satu arah akan menunjukkan 0 A jika arus listrik berbalik. 14-4

164 BATERAI/SISTEM PENGISIAN PERHATIAN Hati-hati jangan sampai terjadi hubungan singkat pada kabel tester. Selalu putar kunci kontak ke posisi OFF sewaktu melakukan test. Memasang atau melepaskan amperemeter sewaktu ada arus listrik yang mengalir dapat menyebabkan kerusakan pada amperemeter. Hidupkan mesin dan naikkan putaran mesin secara berangsur. Baca pembacaan volt meter dan ammeter. VOLTASE YANG DIATUR : 13,5-14,5 pada 5,000 rpm. ARUS PENGISIAN YANG DIATUR : 1,6 A pada 5,000 rpm. REGULATOR/RECTIFIER PEMERIKSAAN SISTEM Lepaskan tutup samping kiri. Lepaskan konektor 4-titik dari regulator/rectifi er, dan periksa terhadap kelonggaran hubungan atau terminal yang berkarat. Ukur tahanan dan voltase antara terminal konektor dari sisi susunan kabel listrik (wire harness) seperti pada gambar CATATAN Jika jari-jari menyentuh kabel tester akan diperoleh penyimpangan pembacaan. Jika jarum tester tidak kembali ke angka nol sewaktu kenop penyetelan diputar searah atau berlawanan arah jarum jam, gantikan baterai daripada tester. BAGIAN YANG DIPERIKSA. TERMINAL SPESIFIKASI Kumparan Pengisian Putih dan Hijau pada 20 C (68 F) Alternator Kumparan penerangan Kuning dan Hijau pada 20 C (68 F) Kabel pengisian beterai Merah dan Hijau Harus terbaca voltase baterai KUMPARAN PENGISIAN ALTERNATOR PEMERIKSAAN CATATAN Tidak perlu melepaskan kumparan stator untuk melakukan test ini. Lepaskan konektor alternator berwarna Putih dan Hijau. Ukur tahanan antara kabel-kabel konektor STANDAR: 0,2-2 ohm pada 20 C(68 F) Gantikan stator jika tahanan tidak sesuai spesifi kasi KONEKTOR KABE; KUMPARAN PEMBANGKIT 14-5

165 SISTEM PENGISIAN (4) UNIT CDI (1) KUNCI KONTAK (2) SAKELAR PEMATI MESIN (5) KUMPARAN PEMBANGKIT (6) GENERATOR PULSA (3) COIL PENGAPIAN (7) BUSI Bl : BLACK (HITAM) BU : BLUE (BIRU) G : GREEN (HIJAU) R : RED (MERAH) W : WHITE (PUTIH) Y : YELLOW (KUNING) 15-0

166 15. SISTEM PENGAPIAN SISTEM PENGISIAN KETERANGAN SERVIS 15-1 COIL PENGAPIAN 15-5 CARA MENGATASI KESUKARAN 15-2 PEMERIKSAAN KUMPARAN PEMERIKSAAN SISTEM PENGAPIAN 15-3 PEMBANGKIT/GENERATOR PULSA 15-6 WAKTU PENGAPIAN 15-7 KETERANGAN SERVIS UMUM Waktu memeriksa sistem pengapian, selalu ikuti Iangkah-Iangkah yang dicantum pada tabel cara mengatasi kesukaran (halaman 16-2). Sistem pengapian CDI memperkenalkan sistem pengaturan pengapian secara elektronik.tidak ada penyetelan-penyetelan yang dapat dilakukan untuk mengubah waktu pengapian. Untuk CDI dapat rusak apabila dijatuhkan. Juga, apabila konnektor dilepaskan sewaktu ada arus yang mengalir, voltase berlebihan yang dihasilkan dapat merusak unit. Selalu matikan kunci kontak sebelum melakukan pemeriksaan. Sistem pengapian yang tidak bekerja dengan baik sering disebabkan oleh konnektor-konnektor yang sambungannya jelek. Periksalah sambungan-sambungan itu sebelum melakukan pemeriksaan sistem. Gunakan busi dengan derajat panas yang tepat. Penggunaan busi dengan derajat panas yang tidak tepat dapat merusak mesin. SPESIFIKASI BAGIAN STANDARD Busi Standard DP8EA-9 (NGK), X24EP-U9 (NIPPON-DENSO) Jarak rengganq busi Voltase puncak Untuk iklim dingin (Di bawah 5 C) Bagian primer kumparan pengapian Kumparan pembangkit Generator pulsa Tanda F DPEA-9 (NGK). X22EP-U9 (NIPPONDENSO) 0,8-0,9 mm Minimum 100 V Minimum 100V Minimum 0,7 V 17 BTDC pada 1200 rpm Waktu pengapian Pemajuan penuh 34 BTDC pada 4000 rpm Tahanan kumparan primer 0,4-0,6 Ohm pada 20 C Tahanan kumparan sekunder 7-9 kohm pada 20 C (dengan topi busi) Tahanan kumparan sekunder kohm pada 20 C (tanpa topi busi) Tahanan kumparan pembangkit Ohm pada 20 C Tahanan generator pulsa Ohm pada 20 C 15 TORSI PENGENCANGAN Tutup lubang pengintai pengapian 6 N.m (0,6 kg-m) KUNCI PERKAKAS Circuit tester (SANWA) Circuit tester (KOWA) TH-5H 15-1

167 SISTEM PENGISIAN CARA MENGATASI KESUKARAN Sebelum mencoba untuk mengatasi kesukaran, periksalah bahwa betul-betul tidak terjadi percikan bunga api pada busi dengan menggunakan busi yang diketahui ada dalam kondisi baik (untuk memastikan bahwa penyebab problem tidak terletak pada busi). Selain daripada itu, periksalah terhadap jarak renggang busi yang tepat dan kabel busi yang longgar maupun adanya kebocoran arus sekunder coil pengapian yang disebabkan oleh kelembaban. Tidak ada percikan bunga api pada busi. KONDISI KELAINAN KEMUNGKINAN PENYEBABNYA (Periksalah menurut urutan angka ) Tegangan Tegangan 1. Impedansi multitester terlalu rendah. primer puncak 2. Kecepatan perputaran starter listrik terlalu rendah. Muatan listrik baterai kurang. coil rendah 3. Sample timing tester dan pulsa yang diukur tidak sinkron. pengapian (Sistem adalah normal apabila tegangan yang diukur lebih tinggi dari pada tegangan standard sekurangnya sekali). 4. Konnektor tidak tersambung dengan baik, atau ada rangkaian terbuka di dalam sistem pengapian. 5. Kumparan pembangkit rusak (ukur tegangan puncak). 6. Coil pengapian rusak. 7. CDI unit rusak (jika dalam hal 1-6 di atas adalah normal). Tidak ada 1. Sambungan adaptor tegangan puncak tidak tersambung dengan betul. tegangan 2. Ada hubungan singkat pada kabel hitam/putih daripada CDI unit. puncak 3. Kunci kontak atau tombol pemati mesin rusak. 4. Konnektor CDI unit longgar atau tidak tersambung dengan baik. 5. Ada rangkaian terputus atau sambungan yang buruk ke kabel massa (hijau) dari pada CDI unit. 6. Adaptor tegangan puncak rusak. 7. Kumparan pembangkit rusak (ukur tegangan puncak). 8. Generator pulsa rusak (ukur tegangan puncak). 9. Unit CDI rusak Qika dalam hal 1-8 di atas adalah normal). Tegangan 1. Busi rusak atau ada kebocoran arus sekunder coil pengapian. puncak normal 2. Coil pengapian rusak. tapi tidak ada percikan bunga api pada busi Kumparan Tegangan 1. Impedansi multitester terlalu rendah. pembangkit puncak 2. Kecepatan perputaran starter listrik terlalu rendah. rendah Muatan listrik baterai kurang. 3. Sample timing tester dan pulsa yang diukur tidak sinkron (sistem adalah normal apabila tegangan yang diukur lebih tinggi daripada tegangan standard sekurangnya sekali). 4. Kumparan pembanqkit rusak (jika dalam hal 1-3 di atas adalah normal). Tidak ada 1. Adaptor tegangan puncak rusak. tegangan 2. Kumparan pembangkit rusak. puncak Generator Tegangan 1. Impedansi multitester terlalu rendah. pulsa puncak 2. Kecepatan perputaran starter listrik terlalu rendah. rendah Muatan listrik baterai kurang. 3. Sample timing dan pulsa yang diukur tidak sinkron (sistem adalah normal apabila tegangan yang diukur lebih tinggi dari pada tegangan standard sekurangnya sekali). 4. Generator pulsa rusak (jika dalam hal 1-3 di atas adalah normal). Tidak ada 1. Adaptor tegangan puncak rusak. tegangan 2. Generator pulsa rusak puncak 15-2

168 SISTEM PENGISIAN PEMERIKSAAN SISTEM PENGAPIAN CATATAN Jika tidak ada percikan bunga api pada busi, periksalah semua sambungan terhadap kontak longgar atau buruk sebelum mengukur tegangan puncak. Pembacaan pengukuran dapat berbeda tergantung pada inpedansi pemasukan multitester. Oleh karena itu, hanya gunakan multitester dengan impedansi pemasukan lebih tinggi daripada 10 MOhm/DCV. Sambungkan adaptor tegangan puncak ke multitester digital. KUNCI PERKAKAS Peak Voltage adaptor 07HGJ dan multitester digital dengan impedansi pemasukan lebih tinggi dari 10 MOhrn/DCV. PEAK VOLTAGE ADAPTOR DIGITAL MULTITESTER TEGANGAN PRIMER PUNCAK COIL PENGAPIAN CATATAN Periksa sambungan-sambungan sistem sebelum pengetesan. Konnektor yang tidak tersambung dengan baik dapat mengakibatkan pembacaan yang salah. Periksa bahwa tekanan konpressi silinder normal dan busi terpasang dengan balk pada kepala silinder. Lepaskan topi busi dari busi, pasang sebuah busi yang diketahui dalam kondisi baik pada topi busi dan tempelkan massanya ke mesin seperti pada gambar. Lepaskan penutup karet dari konnektor kabel primer (hitam/kuning) coil pengapian. Hubungkan jarum pemeriksa (+) adaptor tegangan puncak ke terminal konnektor kabel hitam/kuning dengan konnektor dalam keadaan terpasang, dan jarum pemeriksa (-) tersambung ke massa. Putar kunci kontak ke posisi ON dan sakelar pemati mesin ke posisi RUN. Putar mesin dengan starter listrik dan baca tegangan primer puncak dan coil pengapian. SAMBUNGAN : jarum pemeriksa (+) ke terminal konnektor kabel hitam/kuning. Jarum pemeriksa (-) ke massa. TEGANGAN PUNCAK : minimum 100V BUSI DALAM KONDISI BAIK TERMINAL KONEKTOR KABEL PRIMER Untuk menghindarkan terjadinya kejutan listrik selama pengukuran tegangan, jangan sentuh bagian logam telanjang dari pada jarum pemeriksa. Jika tegangan puncak tidak normal, periksalah terhadap rangkaian listrik terbuka atau adanya konnektor yang tidak tersambung dengan baik pada kabel hitam/kuning. Jika tidak ada kerusakan-kerusakan pada harness, lihatlah ke tabel cara mengatasi kesukaran (halaman 15-2). 15-3

169 SISTEM PENGISIAN TEGANGAN PUNCAK KUMPARAN PEMBANGKIT CATATAN Pasang busi pada kepala silinder dan ukur tegangan puncak pada kompressi silinder normal. UNIT CDI Lepaskan tangki bahan bakar (halaman 4-3). Lepaskan unit CDI dari rangka. Lepaskan konnektor 2P dari unit CDI. Hubungkan jarum pemeriksa (+) adaptor tegangan puncak ke terminal kabel kumparan pembangkit (hitam/ merah) dan jarum pemeriksa (-) ke massa badan kendaraan Putar mesin dengan starter listrik dan baca besar tegang an puncak kumparan pembangkit. SAMBUNGAN : - jarum pemeriksa (+) ke terminal kabel hitam/merah - jarum pemeriksa (-) ke massa. KONEKTOR UNIT CDI TEGANGAN PUNCAK : minimum 100V Untuk mencegah terjadinya kejutan listrik selama peng ukuran tegangan jangan sentuh bagian logam telanjang dari pada jarum pemeriksa. Jika tegangan puncak yang diukur pada konnektor unit CDI tidak normal, lepaskan konnektor kabel (hitam/ merah) daripada kumparan pembangkit. Hubungkan jarum pemeriksa (+) adaptor tegangan puncak ke konnektor terminal kabel (hitam/merah) kumparan pembangkit dan jarum pemeriksa (-) ke massa badan. Ukur tegangan puncak dan bandingkan dengan tegangan yang telah diukur pada konnektor unit CDI. KONEKTOR KABEL KUMPARAN PEMBANGKIT Jika tegangan puncak yang diukur pada unit CDI tidak normal dan yang diukur pada kumparan pembangkit adalah normal, maka di dalam wire harness terdapat rangkaian terbuka atau hubungan Ionggar. Jika kedua tegangan puncak yang diukur adalah tidak normal, lihat ke tabel cara mengatasi kesukaran (halaman 15-2). TEGANGAN PUNCAK GENERATOR PULSA CATATAN Pasang busi pada kepala silinder dan ukur tegangan puncak pada kompressi silinder normal. KONEKTOR UNIT CDI Lepaskan Tangki bahan bakar (halaman 4-3). Lepaskan unit CDI dari rangka. Lepaskan konnektor 4P dan unit CDI. Hubungkan jarum pemeriksa (+) adaptor tegangan puncak ke terminal kabel (biru/kuning) generator pulsa dan jarum pemeriksa (-) ke massa badan kendaraan. 15-4

170 SISTEM PENGISIAN Putar mesin dengan starter listrik dan baca tegangan puncak generator pulsa. SAMBUNGAN : - jarum pemeriksa (+) ke terminal kabel biru/kuning - jarum pemeriksa (-) ke massa badan kendaraan TEGANGAN PUNCAK : minimum 0,7 V * Untuk menaegah terladnya kejutan kstrik seiama peng ukuran tegangan, jangan sentuh bagian logam telanjang danpada jarum pemeriksa. Jika tegangan puncak yang diukur pada konnektor unit CDI tidak normal, lepaskan konnektor kabel (biru/kuning) generator pulsa. Hubungkan jarum pemeriksa (+) adaptor tegangan puncak ke terminal konnektor kabel (biru/kuning) generator pulsa dan jarum pemeriksa (-) ke massa kendaraan. Ukur tegangan puncak dan bandingkan dengan tegangan yang diukur pada konnektor unit CDI. KONEKTOR KABEL KUMPARAN PEMBANGKIT Jika tegangan puncak yang diukur pada unit CDI tidak normal dan yang diukur pada generator pulsa normal, berarti di dalam wire harness terdapat rangkaian terbuka atau hubungan longgar. Jika kedua tegangan puncak yang diukur adalah tidak normal, lihat tabel cara mengatasi kesukaran (halaman 16-2). COIL PENGAPIAN Lepaskan tangki bahan bakar (halaman 4-3). PEMERIKSAAN Lepaskan konnektor kabel primer (hitam/kuning) coil pengapian. Ukur tahanan kumparan primer di antara terminal konnektor dan kabel massa coil pengapian. KONEKTOR KABEL PRIMER HITAM/KUNING STANDARD : 0,4-0,6 Ohm pada 20 C. COIL PENGAPIAN Lepaskan topi busi dari busi dan ukur tahanan kumparan sekunder antara topi busi dan kabel massa coil pengapian. STANDARD. 14, Ohm pada 20 C. TOPI BUSI 15-5

171 SISTEM PENGISIAN Jika besar tahanan keluar dari daerah pengukuran, lepaskan topi busi dari kabel busi dan ukur tahanan kumparan sekunder antara kabel busi dan kabel massa coil pengapian. STANDARD : 10,8-16,2 k Ohm pada 20 C. KABEL BUSI PELEPASAN/PEMASANGAN Lepaskan konnektor kabel primer coil pengapian. Lepaskan topi busi dari busi. Lepaskan kedua baut dan coil pengapian dari rangka. Pasang coil pengapian dalam urutan terbalik daripada pelepasan. TOPI BUSI BAUT-BAUT KONEKTOR KABEL PEMERIKSAAN KUMPARAN PEMBANGKIT/GENERA- TOR PULSA CATATAN Untuk melakukan pemeriksaan ini tidak perlu melepaskan stator alternator dan generator pulsa. KONEKTOR UNIT CDI KUMPARAN PEMBANGKIT Lepaskan konnektor kabel (hitam/merah) kumparan pembangkit. Ukur tahanan kumparan pembangkit di antara terminal konnektor dan massa badan kendaraan. STANDARD : Ohm pada 20 C. GENERATOR PULSA Lepaskan konnektor kabel (biru/kuning) generator pulsa. Ukur tahanan generator pulsa di antara terminal konnektor dan massa badan kendaraan. KABEL KONEKTOR GENERATOR PULSA STANDARD : Ohm pada 20 C. Untuk penggantian kumparan pembangkit dan generator pulsa, lihat bab

172 SISTEM PENGISIAN WAKTU PENGAPIAN CATATAN Waktu pengapian CDI tidak dapat disetel. Jika waktu pengapian tidak benar, periksa unit CDI, kumparan pembangkit dan generator pulsa, dan gantilah part yang rusak TIMING LIGHT Panaskan mesin ke suhu operasi normal. Jika mesin harus dalam keadaan hidup untuk melakukan sesuatu pekerjaan, pastikan bahwa daerah kerja berventilasi baik. Jangan sekali-kaki menjalankan mesin di dalam ruangan tertutup. Gas buang mengandung gas karbon monoksida beracun yang dapat menghilangkan kesadaran dan akhirnya menimbulkan kematian. TUTUP LUBANG PENGAPIAN Lepaskan tutup lubang pengintaian waktu pengapian. Pasang lampu pemeriksaan waktu pengapian (timing light). Hidupkan mesin dan periksa waktu pengapian. TANDA PENYESUAIAN TANDA F Waktu pengapian pada putaran stasioner adalah tepat apabila tanda pada roda gila bertepatan dengan tanda penyesuai pada tutup bak mesin kiri pada ± 100 rpm. TANDA PENYESUAIAN Untuk memeriksa pemajuan, naikkan putaran mesin menjadi rpm, tanda penyesuaian harus bertepatan dengan kedua tanda pemajuan. Pasang tutup lubang pengintaian waktu pengapian dan kencangkan. TORSI : 6 N.m (0,6 kg-m). TANDA PEMAJUAN 15-7

173 LAMPU-LAMPU/METER-METER/SAKELAR-SAKELAR 16-0

174 16. LAMPU-LAMPU/METER-METER/SAKELAR-SAKELAR LAMPU-LAMPU/METER-METER/SAKELAR-SAKELAR KETERANGAN SERVIS 16-1 SAKELAR LAMPU REM BELAKANG 16-5 LAMPU DEPAN 16-2 SAKELAR STANG KEMUDI 16-5 LAMPU SEIN/LAMPU BELAKANG 16-3 SAKELAR KUNCI KONTAK 16-6 SPEEDOMETER 16-4 KLAKSON 16-8 SAKELAR LAMPU REM DEPAN 16-4 KETERANGAN SERVIS UMUM Semua konektor plastik, mempunyai lidah pengunci yang harus ditepatkan sebelum dapat memisahkan konektor, dan harus ditepatkan sewaktu penyambungan kembali. Kode-kode warna benkut dipakai pada Bagian ini dan pada diagram listrik. Bu =Blue (biru) Gr =Grey (abu-abu) P =Pink (merah muda) Bi=Black (hitam) R =Red (merah) Br =Brown (cokiat) Lg =Light Green (hi)au muda) W =White (putih) G = Green (hijau) 0 =Orange (jingga) Y =Yellow (kuning,) Untuk menemukan kegagalan system listnk, periksalah kontinuitas danpada rangkalan listrik melalui sesuatu part Pemenksaan kontinuitas biasanya dapat dilakukan tanpa mengeluarkan part dan sepedamotor Cukup dengan melepskan konektor kabel-kabel dan menghubungkannya ke sebuah tester kontinuitas atau volt-ohmmeter ke terminal atau sambungan Tester kontinuitas berguna untuk memeriksa apakah ada hubungan listrik antara dua buah titik Ohmmeter diperlukan untuk mengukur tahanan daripada suatu rangkaian listrik, seperti Mika ada tahanan kumparan tertentu yang harus diukur. atau ketika memeriksa terhadap tahanan tinggi yang disebabkan sambungan yang berkarat CARA MENGATASI KESUKARAN Lampu tidak menyala ketika sakelar lampu dihidupkan. Bohlam rusak atau terbakar Sakelar lampu rusak. Rangkaian listrik di dalam susunan kabel listrik terbuka atau ada sambungan yang longgar Baterai lemah atau mati Arah sinar lampu depan tidak berpindah ketika sakelar dim dijalankan. Bohlam rusak Sakelar dim rusak

175 LAMPU-LAMPU/METER-METER/SAKELAR-SAKELAR LAMPU DEPAN PENGGANTIAN BOLA LAMPU PELAT PEMASANGAN Lepaskan kedua sekrup dan pelat pemasangan karet pada masing-masing sisi. SEKRUP Lepaskan konektor kabel lampu sein pada masing - masing sisi. Lepaskan lampu sein pada masing-masing sisi. KONEKTOR KABEL LAMPU SEIN Lepaskan keempat sekrup dan dua tempat pemasangan dari karet. Lepaskan batok lampu. SEKRUP TEMPAT PEMASANGAN Lepaskan kedua baut dan lampu depan. Gantikan bola lampu depan (halaman 16-2). LAMPU DEPAN BAUT 16-2

176 LAMPU-LAMPU/METER-METER/SAKELAR-SAKELAR LAMPU SEIN/LAMPU BELAKANG PENGGANTIAN BOLA LAMPU SEIN Lepaskan sekrup pemasangan lensa lampu seen. Tekan bola lampu ke dalam, dan putar berlawanan arah jarum jam untuk melepaskannya. Gantikan bola lampu jika diperlukan. Pasang dalam urutan terbalik daripada pelepasan. CATATAN Tempatkan kembali paking karet dengan baik. SEKRUP PENGGANTIAN BOLA LAMPU BELAKANG Lepaskan sekrup-sekrup pemasangan lensa lampu belakang. Tekan bola lampu ke dalam, dan putar dalam arah berlawanan arah jarum jam untuk melepaskannya. Gantikan bola lampu, jika diperlukan Pasang dalam urutan terbalik daripada pelepasan. CATATAN Tempatkan kembali paking karet dengan baik. SPEEDOMETER PELEPASAN Lepaskan lampu depan (halaman 16-2) Lepaskan konektor kabel kunci kontak (halaman 16-6) Lepaskan kabel-kabel speedometer dan tachometer. Lepaskan speedometer dengan mengeluarkan kedua mur pemasangannya. KABEL SPEEDOMETER DAN TACHOMETER LAMPU DEPAN PENGGANTIAN BOLA LAMPU PENERANGAN Lepaskan kedua sekrup dan tutup kotak SEKRUP 16-3

177 LAMPU-LAMPU/METER-METER/SAKELAR-SAKELAR Gantikan bola lampu dengan menarik kedua soket bola lampu seperti pada gambar. Pasang dan masukkan part yang telah dikeluarkan dalam urutan terbalik daripada pelepasan BOLA LAMPU DAN SOCKET SAKELAR LAMPU REM DEPAN Lepaskan lampu depan (halaman 16-2). Lepaskan konektor sakelar lampu rem depan dan periksa terhadap kontinuitas Sakelar harus menunjukkan kontinuitas dengan rem depan keadaan terpasang dan tidak boleh ada kontinuitas dengan rem dalam keadaan terlepas. KONEKTOR SAKELAR Gantikan sakelar bila diperiksa. LAMPU REM BELAKANG Lepaskan konektor kabel sakelar lampu rem belakang dan periksa terhadap kontinuitas. Sakelar harus ada kontinuitas dengan rem belakang dalam keadaan terpasang dan tidak ada kontinuitas sewaktu rem dilepaskan. Gantikan dan setel kembali sakelar lampu rem belakang apabila diperlukan SAKELAR SETANG KEMUDI Sakelar setang kemudi seperti sakelar dimmer, lampu sein, klakson, dan lampu harus diganti sebagai satu kesatuan. KONEKTOR KABEL SAKELAR SETANG KEMUDI Lepaskan lampu depan (halaman 16-2) dan pisahkan konektor kabel sakelar setang kemudi. Periksa terhadap kontinuitas antara terminal-terminal. Kontinuitas harus ada antara kabel-kabel berkode warna dalam diagram dibawah ini: 16-4

178 LAMPU-LAMPU/METER-METER/SAKELAR-SAKELAR SAKELAR KUNCI KONTAK PEMERIKSAAN Lepaskan lampu depan (halaman 16-2) dan pisahkan konektor kabel sakelar kunci kontak. Periksa terhadap kontinuitas antara terminal. Kontinuitas harus ada antara terminal dalam masingmasing posisi sakelar seperti pada diagram di bawah ini: KONEKTOR KABEL SAKELAR BAT 1 BAT 2 LOCK OFF ON WARNA R R/BI SAKELAR NEUTRAL Lepaskan penutup sprocket penggerak (halaman 3-9). Lepaskan kabel sakelar neutral dari terminal sakelar dan periksalah terhadap kontinuitas di antara terminal sakelar dan massa mesin. Harus ada kontinuitas ketika transmissi dalam neutral, dan tidak ada kontinuitas ketika transmissi masuk gigi. Jika sakelar neutral rusak, ganti dengan sakelar baru SAKELAR NEUTRAL SENSOR TINGGI PERMUKAAN BAHAN BAKAR/ ME- TER BAHAN BAKAR Lepaskan tangki bahan bakar (halaman 4-3). SENSOR PERMUKAAN BAHAN BAKAR Lepaskan keempat mur dan sensor tinggi permukaan bahan bakar dan tangki bahan bakar. MUR-MUR 16-5

179 LAMPU-LAMPU/METER-METER/SAKELAR-SAKELAR Ukur tahanan di antara terminal-terminal kabel konnektor dengan pelampung pada posisi teratas dan terbawah. PENUH TAHANAN STANDARD Posisi penuh : 4-6 ohm Posisi cadangan : 58,5-64,5 ohm Posisi kosong : ohm 22 mm CADANGAN KOSONG Hubungkan konnektor sensor tinggi permukaan bahan bakar ke susunan kabel listrik. Putar kunci kontak ke posisi ON Periksalah bahwa jarum meter bahan bergerak menunjukkan F dan E ketika pelampung digerakkan ke atas atau ke bawah. Pasang sebuah cicin-o baru pada tangki bahan bakar. Pasang sensor tinggi permukaan bahan bakar dan kencangkan mur-mur dengan erat. CINCIN-O Pasang tangki bahan bakar (halaman 4-3) KLAKSON Lepaskan konektor kabel dari klakson dan hubungkan baterai 12 V ke terminal kabel klakson. Klakson adalah normal Mika berbunyi sewaktu sebuah baterai 12 V dihubungkan pada terminal klakson. KLAKSON 16-6

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk HONDA SALES OPERATION TECHNICAL SERVICE DIVISION TRAINING DEVELOPMENT ASTRA HONDA TRAINING CENTRE PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - I BONGKAR & PASANG MESIN MENURUNKAN MESIN SEPEDA

Lebih terperinci

PROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd.

PROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd. PROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd. Pendahuluan Operasi sepeda motor yang tanpa kerusakan dan aman, dan juga umur yang panjang adalah idaman dari setiap pemilik sepeda

Lebih terperinci

2) Lepaskan baut pemasangan exhaust pipe (pipa knalpot) dan baut/mur pemasangan mufler (knalpot)

2) Lepaskan baut pemasangan exhaust pipe (pipa knalpot) dan baut/mur pemasangan mufler (knalpot) Jurusan : Pendidikan Teknik Otomotif Waktu : 2 x 50 Menit Teknologi Sepeda Motor Judul :Melepas, Memeriksa, & Memasang Piston Sepeda Motor Karisma A. Tujuan 1) Mahasiswa mampu melepas silinder dan torak

Lebih terperinci

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION 3.1. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, Politenik Muhammadiyah Yogyakarta. Pelaksanaan dilakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal Celah antara ring piston dengan - - silinder I II III IV Ring I 0.02 0.02 0.02 0.02 Ring II 0.02 0.02 0.02 0.02 alurnya Gap ring piston - - silinder I II III IV Ring I 0.30 0.20 0.30 0.20 Tebal piston

Lebih terperinci

1. EMISI GAS BUANG EURO2

1. EMISI GAS BUANG EURO2 1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output

Lebih terperinci

D. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder

D. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder JOB SHEET DASAR TEKNOLOGI A. TUJUAN : Setelah menyelesaikan praktek ini diharapkan siswa dapat : 1. Dapat menjelaskan prosedur tune up 2. Dapat melakukan prosedur tune up dengan benar 3. Dapat melakukan

Lebih terperinci

ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL

ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL MODUL PELATIHAN ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL Oleh: Sriyono 132206843 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2007 Servis Rutin

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER

LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER Petunjuk Lembar Kerja Siswa Ikuti prosedur Tune Up seperti pada video yang anda saksikan Tayangan dan petunjuk di video adalah terbatas, tetapi prosedur

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. HONDA SUPRA X 125 PGM-FI Honda Supra X adalah salah satu merk dagang sepeda motor bebek yang di produksi oleh Astra Honda Motor. Sepeda motor ini diluncurkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Nama Barang Halaman Nama Barang Halaman

DAFTAR ISI. Nama Barang Halaman Nama Barang Halaman DAFTAR ISI Nama Barang Halaman Nama Barang Halaman 420 ( Rantai ) 01 Colboster Set 18 428 ( Rantai ) 01 Clutch One Way 18 520 ( Rantai ) 01 Cop Busi 18-19 Advenser 01 Cop CDI 19 Angker Dinamo Stater 01-02

Lebih terperinci

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu: JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BUKU AJAR NO 2 Motor Bensin TANGGAL : KOMPETENSI Mendeskripsikan

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500

BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500 S A G E BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500 SG300W GASOLINE GENERATOR O L INE E N G I N SE 168s PT. SHARPRINDO DINAMIKA PRIMA Layanan service : (021) 5903411 Website : www. shark.co.id Bersertifikasi

Lebih terperinci

PELATIHAN SERVIS SEPEDA MOTOR UNTUK PEMUDA GAMPONG MEUNASAH MESJID PUENTEUT KECAMATAN BLANG MANGAT PEMERINTAH KOTA LHOKSEUMAWE

PELATIHAN SERVIS SEPEDA MOTOR UNTUK PEMUDA GAMPONG MEUNASAH MESJID PUENTEUT KECAMATAN BLANG MANGAT PEMERINTAH KOTA LHOKSEUMAWE PELATIHAN SERVIS SEPEDA MOTOR UNTUK PEMUDA GAMPONG MEUNASAH MESJID PUENTEUT KECAMATAN BLANG MANGAT PEMERINTAH KOTA LHOKSEUMAWE Fakhriza 1, Muhd. Haiyum 2, Adi Saputra Ismy 2, Zuhaimi 2 1 Ketua Pelaksana,

Lebih terperinci

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH )

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) 1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) Memuat berlebihan tidak hanya memperpendek usia kendaraan anda, tetapi juga berbahaya, oleh sebab itu hindarkanlah. Berat muatan harus dibatasi oleh GVM ( berat kotor

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK. dilakukan setiap 1000 km (1 bulan), 5000 km (3 bulan), km (6 bulan),

BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK. dilakukan setiap 1000 km (1 bulan), 5000 km (3 bulan), km (6 bulan), BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK A. Umum Service berkala adalah perawatan kendaraan yang terdiri dari pemeriksaan, penyetelan, dan penggantian suku cadang sesuai kebutuhan yang dilakukan setiap 1000 km (1 bulan),

Lebih terperinci

TUNE UP SEPEDA MOTOR FEBRIYAN BAYU P ( ) MUHAMMAD GHOZALI ( )

TUNE UP SEPEDA MOTOR FEBRIYAN BAYU P ( ) MUHAMMAD GHOZALI ( ) TUNE UP SEPEDA MOTOR FEBRIYAN BAYU P (130513605980) MUHAMMAD GHOZALI (130513605979) Latar Belakang Setiap sepeda motor yang digunakan pasti akan mengalami keadaan dimana bagian dari sepada motor tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Didalam melakukan pengujian diperlukan beberapa tahapan agar dapat berjalan lancar, sistematis dan sesuai dengan prosedur dan literatur

Lebih terperinci

TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K

TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI ENGINE TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K Nama Siswa No. Absen Kelas Jurusan : : : : 74 TUNE UP MESIN BENSIN 4 LANGKAH PENGERTIAN TUNE UP Jumlah kendaraan mobil sampai

Lebih terperinci

Pengetahuan Produk Baterai

Pengetahuan Produk Baterai Pengetahuan Produk Baterai A. Ikhtisar Baterai sepeda motor dapat digolongkan ke dalam dua jenis. Yaitu baterai yang memerlukan penambahan air suling dan yang tidak memerlukannya. Pada umumnya, yang pertama

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER Di susun oleh : Cahya Hurip B.W 11504244016 Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012 Dasar

Lebih terperinci

Petunjuk Penggunaan KEAMANAN SPESIFIKASI. EU65is JANGAN GUNAKAN DI DALAM RUMAH JANGAN GUNAKAN DALAM KEADAAN BASAH JANGAN HUBUNGKAN KE METERAN RUMAH

Petunjuk Penggunaan KEAMANAN SPESIFIKASI. EU65is JANGAN GUNAKAN DI DALAM RUMAH JANGAN GUNAKAN DALAM KEADAAN BASAH JANGAN HUBUNGKAN KE METERAN RUMAH KEAMANAN JANGAN GUNAKAN DI DALAM RUMAH JANGAN GUNAKAN DALAM KEADAAN BASAH JANGAN HUBUNGKAN KE METERAN RUMAH Petunjuk Penggunaan 4MZ25601 00x4M-Z25-6000 SPESIFIKASI Di cetak di Indonesia JAUHKAN DARI BARANG

Lebih terperinci

LAMPIRAN A Pohon Keputusan

LAMPIRAN A Pohon Keputusan 72 LAMPIRAN A Pohon Keputusan Identifikasi Kerusakan pada motor Yamaha V-ixion B010 B020 B030 B040 B050 B060 B070 B080 B090 B100 B110 B120 B130 B140 B010 B020 B030 B040 B050 B060 B070 B080 B090 B100 B110

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco 29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco G16ADP 2 langkah 160cc Dari pembongkaran yang dilkukan didapat spesifikasi komponen kopling kering mekanis

Lebih terperinci

Kembali ke Menu Utama

Kembali ke Menu Utama Kembali ke Menu Utama CARA MEMAKAI BUKU INI ISI Bagian Buku pedoman reparasi ini berisi penjelasan mengenai cara menservis sepedamotor HONDA ASTREA SUPRA. Bagian 1 sampai dengan 3 berlaku untuk sepedamotor

Lebih terperinci

Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN

Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN TUNE UP MOTOR BENSIN 1 Membersihkan Saringan Udara Ganti bila sudah kotor belebihan Semprot dengan udara tekan dari arah berlawanan dengan arah aliran udara masuk 2 Periksa Oli Mesin Periksa : Jumlah Oli

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN DOKUMEN NEGARA UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kompetensi Keahlian : Teknik Sepeda Motor Kode Soal : 1316 Alokasi Waktu

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN MESIN DIESEL BUS

BAB IV PERAWATAN MESIN DIESEL BUS BAB IV PERAWATAN MESIN DIESEL BUS A. Tujuan Perawatan Mesin Perawatan dan perbaikan merupakan suatu hal yang sangat penting agar suatu alat atau mesin dapat bekerja dengan baik. Karena dengan sistem perawatan

Lebih terperinci

Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang

Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang (Indonesian) DM-RD0004-08 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE XTR RD-M9000 DEORE XT RD-M8000 Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING...

Lebih terperinci

SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR

SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR BULAN 4 Materi : Pengenalan alat kerja dan sparepart mesin, dan bongkar pasang mesin peraga. Target : Siswa dapat memahami nama dan fungsi alat kerja, mengenal sparepart

Lebih terperinci

JOB SHEET (LEMBAR KERJA) : Melaksanakan overhaul kepala silinder

JOB SHEET (LEMBAR KERJA) : Melaksanakan overhaul kepala silinder JOB SHEET (LEMBAR KERJA) Sekolah : SMKN 1 Sintang Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor Mata Diklat : (Produktif) Melaksanakan overhaul kepala silinder Kelas/Semester : XI/3 Alokasi Waktu : 20 x 45 Menit

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN PERAWATAN REM 4.1 PENGERTIAN PERAWATAN Perawatan adalah segala sesuatu yang dilakukan untuk mencegah kerusakan terhadap suatu obyek, sehingga diharapkan dapat berfungsi secara maksimal

Lebih terperinci

Mesin Penyiang Padi Sawah Bermotor Power Weeder JP-02 / 20

Mesin Penyiang Padi Sawah Bermotor Power Weeder JP-02 / 20 Mesin Penyiang Padi Sawah Bermotor Power Weeder JP-02 / 20 Bacalah buku petunjuk sebelum anda menggunakan mesin penyiang bermotor (power weeder) BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian BAB III METODOLOGI PENGUJIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Pengujian MULAI STUDI PUSTAKA PERSIAPAN MESIN UJI PEMERIKSAAN DAN PENGESETAN MESIN KONDISI MESIN VALIDASI ALAT UKUR PERSIAPAN PENGUJIAN PEMASANGAN

Lebih terperinci

Pemeriksaan & Penggantian Oli Mesin

Pemeriksaan & Penggantian Oli Mesin Pemeriksaan & Penggantian Oli Mesin A. Fungsi dan Unjuk Kerja Oli Mesin Oli mesin mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Pelumasan: mengurangi gesekan mesin 2. Perapatan: memastikan bahwa ruang pembakaran

Lebih terperinci

Lampiran. Struktur Pohon Keputusan K0010 K0060

Lampiran. Struktur Pohon Keputusan K0010 K0060 Lampiran Struktur Pohon Keputusan K0010 K0060 A0010 B0010 C0010 C0020 C0030 C0040 C0050 C0060 K0010 K0020 K0030 K0040 K0050 K0060 Mesin motor mati Tidak ada api pada busi Ujung elektroda rata dengan keramik

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Identifikasi Kendaraan Gambar 4.1 Yamaha RX Z Spesifikasi Yamaha RX Z Mesin : - Tipe : 2 Langkah, satu silinder - Jenis karburator : karburator jenis piston - Sistem Pelumasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL 3.1 DESKRIPSI PERALATAN PENGUJIAN. Peralatan pengujian yang dipergunakan dalam menguji torsi dan daya roda sepeda motor Honda Karisma secara garis besar dapat digambarkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KASUS

BAB III ANALISIS KASUS A. Analisis BAB III ANALISIS KASUS Penulis mengumpulkan data-data teknis pada mobil Daihatsu Gran Max Pick Up 3SZ-VE dalam menganalisis sistem suspensi belakang untuk kerja pegas daun (leaf spring), dimana

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH. ditemukan sistem pengisian tidak normal pada saat engine tidak dapat di start

BAB III ANALISIS MASALAH. ditemukan sistem pengisian tidak normal pada saat engine tidak dapat di start BAB III ANALISIS MASALAH A. Tinjauan masalah Umumnya, pengemudi akan menyadari bahwa pada sistem pengisian terjadi gangguan bila lampu tanda pengisian menyala. Sebagai tambahan, sering ditemukan sistem

Lebih terperinci

ID.XXX XX.10

ID.XXX XX.10 ID.XXX.00000.2012.XX.10 PEDOMAN PEMILIK VARIO PEDOMAN PEMILIK VARIO BACALAH SEBELUM MENGENDARAI 4HKZTA00 PERLENGKAPAN YANG SEMESTINYA ANDA TERIMA SEBUAH BUKU PEDOMAN PEMILIK Berisi petunjuk pemakaian dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Penelitian Dalam melakukan proses penelitian digunakan alat sebagai berikut: 1. Dynamometer Dynamometer adalah sebuah alat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi

BAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Motor Bakar Motor bakar torak merupakan salah satu mesin pembangkit tenaga yang mengubah energi panas (energi termal) menjadi energi mekanik melalui proses pembakaran

Lebih terperinci

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BAHAN AJAR NO 2 Motor TANGGAL : KOMPETENSI Komponen Utama

Lebih terperinci

SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT

SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT SISTEM KEMUDI I. URAIAN Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda depan. Bila steering wheel diputar, steering column akan meneruskan

Lebih terperinci

Pemindah Gigi Belakang

Pemindah Gigi Belakang (Indonesian) DM-MBRD001-04 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Pemindah Gigi Belakang SLX RD-M7000 DEORE RD-M6000 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3 UNTUK

Lebih terperinci

PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING

PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING 39 PRAKTEK PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING ( Toyota Kijang KF 40 ). 1. Memeriksa dan Menyetel Pedal Kopling.

Lebih terperinci

AUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI

AUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI KISI KISI LOMBA KETERAMPILAN SISWA AUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI TAHUN 2012 TUGAS A : TUNE UP MOTOR BENSIN WAKTU : 1. Persiapan ( 5 Menit) Tune Up Motor bensin pada kendaran Kijang 7K tahun 2007

Lebih terperinci

3.2. Prosedur pengujian Untuk mengetahui pengaruhnya perbanding diameter roller CVT Yamaha mio Soul, maka perlu melakukan suatu percobaan. Dalam hal i

3.2. Prosedur pengujian Untuk mengetahui pengaruhnya perbanding diameter roller CVT Yamaha mio Soul, maka perlu melakukan suatu percobaan. Dalam hal i BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Tahap Pengujian Sepeda Motor Yamaha Mio Soul Tune Up Roller CVT Diameter 15mm Roller CVT Diameter 16mm Roller CVT Diameter 17mm Variasi Putaran Mesin Pengukuran Daya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan spesifikasi yamaha diperoleh hasil pengukuran dan indentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Start Pemeriksaan awal per periodik Ada kerusakan Lepas wick assy dari TM Penggantian wick assy baru N Perbaikan Wick Assembly Y Tes Lubricator sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Pengujian Proses penelitian ini dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditunjukkan pada gambar 3.1. : 3.1.1. Diagram alir pengujian percikan bunga api pada busi

Lebih terperinci

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) Diklat Teknis Kedelai Bagi Penyuluh Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Kedelai Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Honda Tipe Absolute Revo Produksi Tahun 2009 Secara umum tipe motor Honda Absolute Revo ini seperti halnya kebanyakan jenis motor di pasaran, dengan menggunakan sistim

Lebih terperinci

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA Suprihadi Agus Program Studi D III Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No. 09 Tegal Telp/Fax (0283) 352000

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling 28 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling Gambar 4.1 Diagram Proses Perawatan dan Perbaikan Kopling 29

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR

PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR TUGAS : ENGINE TUNE UP NO ASPEK PENILAIAN YES NO ACTUAL COMMENT 1 PERSIAPAN 1.1 Periksa semua perlengkapan yang ada 10 0 1.2 Periksa semua instruksi 10 0 1.3 Pilih peralatan pengetesan yang benar 20 0

Lebih terperinci

ID.XXX XX.10

ID.XXX XX.10 ID.XXX.00000.2012.XX.10 PEDOMAN PEMILIK BLADE PEDOMAN PEMILIK BLADE BACALAH SEBELUM MENGENDARAI 4HK07A00 PERLENGKAPAN YANG SEMESTINYA ANDA TERIMA SEBUAH BUKU PEDOMAN PEMILIK Berisi petunjuk pemakaian dan

Lebih terperinci

Keselamatan Kerja 1. Meletakkan alat dan bahan di tempat yang aman, gunakan alat yang sesuai. 2. Bekerja dengan teliti dan hati-hati

Keselamatan Kerja 1. Meletakkan alat dan bahan di tempat yang aman, gunakan alat yang sesuai. 2. Bekerja dengan teliti dan hati-hati JOB SHEET TEKNOLOGI SEPEDA I. Standar Kompetensi: Memeriksa sistem kopling otomatis sepeda motor (Ganda) II. III. IV. Kompetensi Dasar 1. Melakukan bongkar pasang kopling otomatis tipe tunggal dengan cara

Lebih terperinci

Pemindah Gigi Belakang JALANAN

Pemindah Gigi Belakang JALANAN (Indonesian) DM-RD0003-09 Panduan Dealer Pemindah Gigi Belakang JALANAN RD-9000 RD-6800 RD-5800 RD-4700 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING...3 UNTUK MENJAGA KESELAMATAN...4 DAFTAR ALAT YANG AKAN DIGUNAKAN...6

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Observasi & Studi Literatur. Identifikasi Sistem. Mekanisme Katup. Pengujian Dynotest awal

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Observasi & Studi Literatur. Identifikasi Sistem. Mekanisme Katup. Pengujian Dynotest awal 3.1 Diagram Alir (Flow Chart) BAB III METODE PENELITIAN Mulai Observasi & Studi Literatur Identifikasi Sistem Mekanisme Katup Pengujian Dynotest awal Proses Modifikasi Camshaft Pengujian Dynotest Hasil

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DENPASAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR

PEMERINTAH KOTA DENPASAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR TUGAS : ENGINE TUNE UP NO ASPEK PENILAIAN YES NO ACTUAL COMMENT 1 PERSIAPAN 1.1 Periksa semua perlengkapan yang ada 10 0 1.2 Periksa semua instruksi 10 0 1.3 Pilih peralatan pengetesan yang benar 20 0

Lebih terperinci

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA 9.1. MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PERIKANAN Mesin penggerak utama harus dalam kondisi yang prima apabila kapal perikanan akan memulai perjalanannya. Konstruksi

Lebih terperinci

PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL. A. Tujuan:

PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL. A. Tujuan: PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL A. Tujuan: - mahasiswa dapat memahami komponen komponen pada mesin diesel yang harus di tun e up - mahasiswa dapat memahami fungsi dan cara kerja komponen komponen mesin

Lebih terperinci

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Alur Proses Pada Perawatan Automatic Brake Handle

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Alur Proses Pada Perawatan Automatic Brake Handle 44 BAB IV 4.1 ALUR PROSES PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Alur Proses Pada Perawatan Handle start Pemeriksaan awal per-periodik Pengecheckan kebocoran Haandle Indeks Kerusakan Perbaikan Handle Test Ulang Kebocoran

Lebih terperinci

DM-ST (Bahasa Indonesia) Panduan Dealer. Tuas kontrol ganda ST-9001 ST-9000 ST-6800 ST-5800 ST-4700 ST-4703

DM-ST (Bahasa Indonesia) Panduan Dealer. Tuas kontrol ganda ST-9001 ST-9000 ST-6800 ST-5800 ST-4700 ST-4703 (Bahasa Indonesia) DM-ST0002-04 Panduan Dealer Tuas kontrol ganda ST-9001 ST-9000 ST-6800 ST-5800 ST-4700 ST-4703 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3 UNTUK MENJAGA KESELAMATAN... 4 PEMASANGAN... 6 Daftar

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS Mata Pelajaran : Keterampilan Vokasional Paket Keterampilan :Teknologi Industri Jenis Keterampilan : Otomotip SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNA GRAHITA

Lebih terperinci

Konstruksi CVT. Parts name

Konstruksi CVT. Parts name Konstruksi CVT C 3 D 4 E 5 6F 7 G B 2 8 H Parts name A 1 A. Crankshaft B. Primary sliding sheave (pulley bergerak) C. Weight / Pemberat D. Secondary fixed sheave(pulley tetap) E. Secondary sliding sheave

Lebih terperinci

CYLINDER HEAD E HP GASKET CARBURETOR INSULATOR HP WASHER, PLAIN 8 X 6 X

CYLINDER HEAD E HP GASKET CARBURETOR INSULATOR HP WASHER, PLAIN 8 X 6 X E - CYLINDER HEAD see E- 0 0 0 0 HP 0 000 HEAD COMP CYLINDER 0 HP 0 000 HOLDER CAMSHAFT. HP 0 000 GUIDE IN VALVE HP 0 000 GUIDE EX VALVE HP 0 000 GASKET CYLINDER HEAD HP 0 000 GASKET CARBURETOR INSULATOR

Lebih terperinci

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 2.1 Lingkup Kerja Praktek di PT. Safari Dharma Sakti Lingkup kerja praktek di PT.Safari Dharma Sakti pemeliharaan secara berkala kendaraan bus Mercedes Benz dan Hino meliputi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KASUS

BAB III ANALISIS KASUS BAB III ANALISIS KASUS A) Tujuan Pemecahan Masalah 1. Untuk mengetahui ketirusan permukaan crankshaft. 2. Untuk mengetahui kebengkokan permukaan crankshaft. 3. Untuk mengetahui apakah bantalannya masih

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS

BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS 4.1. Tujuan Perawatan Perawatan dan perbaikan merupakan suatu hal yang sangat penting agar suatu alat atau mesin dapat bekerja dengan baik. Karena dengan sistem perawatan

Lebih terperinci

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA MODUL POWER THRESHER Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN 2015 Sesi Perontok

Lebih terperinci

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN 12.1. Pendahuluan Bab ini berisi sistem kelistrikan bodi yang berhubungan dengan suatu pengukur bagi pengemudi yang sebagian atau keseluruhannya berada pada panel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ditunjukkan pada gambar berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ditunjukkan pada gambar berikut : BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ditunjukkan pada gambar berikut : a. Yamaha Jupiter MX 135 1) Sepesifikasi Gambar 3.1 Yamaha Jupiter MX 135

Lebih terperinci

SUDAHKAH ANDA MENERIMANYA? MINTALAH KEPADA TOKO PENJUAL SEPEDA MOTOR HONDA BILA BELUM DIBERIKAN!

SUDAHKAH ANDA MENERIMANYA? MINTALAH KEPADA TOKO PENJUAL SEPEDA MOTOR HONDA BILA BELUM DIBERIKAN! PERLENGKAPAN YANG SEMESTINYA ANDA TERIMA SEBUAH BUKU PEDOMAN PEMILIK Berisi petunjuk pemakaian dan pemeliharaan sepeda motor Honda. SEBUAH BUKU SERVIS DAN GARANSI Berisi Jadwal Perawatan Berkala dan keterangan

Lebih terperinci

BAB I V PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Membongkar Dan Merakit Kembali Transmisi Manual

BAB I V PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Membongkar Dan Merakit Kembali Transmisi Manual 20 BAB I V PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES PENGERJAAN TRANSMISI 4.1.1 Membongkar Dan Merakit Kembali Transmisi Manual Catatan : Transmisi manual yang ditinjau dalam servis ini adalah transmisi manual

Lebih terperinci

Rem Kantilever. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman

Rem Kantilever. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman (Bahasa Indonesia) DM-RCBR001-00 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Rem Kantilever BR-CX70 BR-CX50 BL-4700 BL-4600 BL-R780 BL-R3000 ST-7900 ST-6700 ST-5700

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian Pada penelitian ini, terdapat beberapa bahan yang digunakan dalam proses penelitian diantaranya adalah : 3.1.1. Sepeda Motor Sepeda motor yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Skematik Chassis Engine Test Bed Chassis Engine Test Bed digunakan untuk menguji performa sepeda motor. Seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1, skema pengujian didasarkan

Lebih terperinci

SUSPENSI DAN KEMUDI SEPEDA MOTOR

SUSPENSI DAN KEMUDI SEPEDA MOTOR SUSPENSI DAN KEMUDI SEPEDA MOTOR TEORI SECARA UMUM SISTIM SUSPENSI Sistim suspensi biasanya ditempatkan diantara frame dan poros roda. Pada umumnya dilengkapi dengan shock absorber. Sistim suspensi terletak

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN PREVENTIF PADA PT DUNIA EXPRESS TRANSINDO 4.1 PERAWATAN PREVENTIF Perawatan preventif merupakan tindakan pemeliharaan yang terjadwal dan terencana. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP

LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP Tujuan Praktikum : Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa akan dapat memeriksa dan menyetel celah katup. A. Obyek, Alat dan Bahan a) Obyek

Lebih terperinci

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak Tutup kepala silinder (cylinder head cup) kepala silinder (cylinder

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Aliran Pengujian Proses pengambilan data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari 3 bagian yang dapat ditunjukan pada gambar gambar dibawah ini : A. Diagram

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN PEMELIHARAAN RUTIN JALAN DAN JEMBATAN PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN UPR. 05 UPR. 05.2 PEMELIHARAAN RUTIN PERALATAN AGUSTUS 1992 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA PEMELIHARAAN

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Diagram alir percikan bunga api pada busi

Gambar 3.1. Diagram alir percikan bunga api pada busi BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Pengujian Proses pengambilan data yang dilakukan pada penelitian ini meliputi 3 bagian yang dapat ditunjukkan pada gambar-gambar di bawah ini : 1.1.1. Diagram

Lebih terperinci

PRESTASI MOTOR BENSIN HONDA KARISMA 125 CC TERHADAP BAHAN BAKAR BIOGASOLINE, GAS LPG DAN ASETILEN

PRESTASI MOTOR BENSIN HONDA KARISMA 125 CC TERHADAP BAHAN BAKAR BIOGASOLINE, GAS LPG DAN ASETILEN Jakarta, 26 Januari 2013 PRESTASI MOTOR BENSIN HONDA KARISMA 125 CC TERHADAP BAHAN BAKAR BIOGASOLINE, GAS LPG DAN ASETILEN Nama : Gani Riyogaswara Npm : 20408383 Fakultas : Teknologi Industri Jurusan :

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL 3.1 Deskripsi Peralatan Pengujian Peralatan pengujian yang dipergunakan dalam menguji torsi dan daya roda sepeda motor Yamaha Crypton secara garis besar dapat digambarkan

Lebih terperinci

SUDAHKAH ANDA MENERIMANYA?

SUDAHKAH ANDA MENERIMANYA? PERLENGKAPAN YANG SEMESTINYA ANDA TERIMA SEBUAH BUKU PEDOMAN PEMILIK Berisi petunjuk pemakaian dan pemeliharaan skuter Honda. SEBUAH BUKU SERVIS DAN GARANSI Berisi Jadwal Perawatan Berkala dan keterangan

Lebih terperinci

TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL

TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL D I S U S U N Oleh : Rezi Rizki KATA PENGANTAR Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-nya kepada saya, sehingga

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS 1. Dongkrak Hidrolik Dongkrak hidrolik merupakan salah satu aplikasi sederhana dari Hukum Pascal. Berikut ini prinsip kerja dongkrak hidrolik. Saat pengisap

Lebih terperinci

Sistem Transmisi Otomatis

Sistem Transmisi Otomatis Sistem Transmisi Otomatis A. Garis Besar Sistem V-Matic Sistem V-Matic adalah mekanisme otomatis yang mengubah perbandingan gigi tanpa langkah-langkah dan mengubah daya mesin menjadi gaya dorong optimal

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. JST/OTO/OTO0/06 Revisi: 0 Tgl: Agustus 06 Hal dari 5 I. Kompetensi:. Melepas dan memasang poros nok dengan prosedur yang benar. Menentukan kondisi poros nok II. III. IV. Sub Kompetensi: Setelah selesai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Waktu dan tempat untuk pelaksanaan pengukuran dan analisis tugas akhir sebagai berikut : 3.1.1 Waktu pelaksanaan Waktu pelaksanaan ini kurang

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Beberapa pengertian perawatan dapat diuraikan sebagai berikut :

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Beberapa pengertian perawatan dapat diuraikan sebagai berikut : BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pengertian Perawatan Beberapa pengertian perawatan dapat diuraikan sebagai berikut : Menurut Drs. Sudjoko dalam bukunya yang berjudul adminitrasi materil, pemeliharaan

Lebih terperinci

SUDAHKAH ANDA MENERIMANYA?

SUDAHKAH ANDA MENERIMANYA? INFORMASI PENTING KESELAMATAN PERLENGKAPAN YANG SEMESTINYA ANDA TERIMA SEBUAH BUKU PEDOMAN PEMILIK Berisi petunjuk pemakaian dan pemeliharaan skuter Honda. SEBUAH BUKU SERVIS DAN GARANSI Berisi Jadwal

Lebih terperinci