PEMERINTAH KABUPATEN WAROPEN

Transkripsi

1 1 PEMERINTAH KABUPATEN WAROPEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAROPEN NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN DISTRIK SAWAI, DISTRIK BENUKI, DISTRIK RISEI SAYATI, DISTRIK UREI FAISEI, DISTRIK INGGERUS, DAN DISTRIK KIRIHI DI KABUPATEN WAROPEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KABUPATEN WAROPEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 126 Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah dan untuk memperpendek rentang kendali penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat, maka perlu adanya Pembentukan Distrik ; b. bahwa dengan memperhatikan hal tersebut di atas dan kewenangan karakteristik, sosial budaya, adat istiadat, potensi daerah, jumlah penduduk, luas wilayah, kemampuan keuangan daerah dan ketersediaan sumber daya aparatur, maka pembentukan distrik sebagaimana dimaksud huruf a di atas telah sesuai dengan kondisi obyektif saat ini; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 12 Tahun 1969 Tentang Pembentukan Propinsi Otonom di Irian Barat dan Kabupaten - Kabupaten Otonomi di Propinsi Irian Barat (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2907) ; 2. Undang Undang Nomor 24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839) ; 3. Undang Undang Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus bagi Propinsi Papua (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4151) ; 4. Undang-Undang./2

2 Undang Undang Nomor 26 Tahun 2002 Tentang Pembentukan Kabupaten Sarmi, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sorong selatan, Kabupaten Raja Ampat Kabupaten Pegunungan Bintang Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Toli Kara, Kabupaten Waropen, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Bovendigul, Kabupaten Mappi, Kabupaten Asmat, Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Teluk Wondama di Provinsi Papua (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4245) ; Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839) ; Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) ; Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438) ; Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom ( Lembaran Negara Tahun 2000, Nomor 3952) ; Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 Tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara 4015) ; Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 Tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 202, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4022) ; Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 Tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4263) ; Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ; Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2000 Tentang Pedoman Pembentukan Kecamatan. Dengan Persetujuan../3

3 3 Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN WAROPEN dan BUPATI KABUPATEN WAROPEN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN DISTRIK SAWAI, DISTRIK BENUKI, DISTRIK RISEI SAYATI, DISTRIK UREI FAISEI, DISTRIK INGGERUS, DAN DISTRIK KIRIHI KABUPATEN WAROPEN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan : a. Daerah atau disebut Kabupaten adalah Kabupaten Waropen ; b. Pemerintah Daerah atau disebut Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Waropen ; c. Bupati adalah Bupati Kabupaten Waropen ; d. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Waropen ; e. Distrik yang dahulu dikenal dengan nama kecamatan adalah wilayah kerja kepala distrik sebagai perangkat daerah kabupaten. BAB II PEMBENTUKAN, BATAS WILAYAH, DAN IBU KOTA Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini, dibentuk Distrik Sawai, Distrik Benuki, Distrik Risei Sayati, Distrik Urei Faisei, Distrik Inggerus dan Distrik Kirihi di Kabupaten Waropen. Pasal 3 Distrik Benuki Berasal dari sebagian Distrik Waropen Atas yang terdiri dari: a. Kampung Kamai ; b. Kampung Dadat ; c. Kampong Kerema ; d. Kampung Watiaro ; e. Kampung Gesa Baru ; f. Kampung Baitanisa. Pasal 4 /4

4 4 Pasal 4 Distrik Sawai berasal dari sebagian Distrik Waropen Atas yang terdiri dari: a. Kampung Poiwai ; b. Kampung Tamakuri ; c. Kampung Bonoi ; d. Kampung Sorabi ; e. Kampung Rapambrei ; f. Kampung Anasi ; Pasal 5 Distrik Risei Sayati berasal dari sebagian Distrik Masirei yang terdiri dari : a. Kampung Mambai ; b. Kampung Fafado ; c. Kampung Wobari ; Pasal 6 Distrik Urei Faisei berasal dari sebagian Distrik Waropen Bawah yang terdiri dari : a. Kampung Sanggei ; b. Kampung Urfas II ; c. Kampung Nubuai ; d. Kampung Paradoi ; e. Kampung Apainabo ; f. Kampung Mambui ; g. Kampung Khemoon Jaya (SP V) ; h. Kampung Goyhui ; i. Kampung Urfas III ; j. Kampung Usaiwa ; k. Kampung Rorisi ; l. Kampung Ronggaiwa. Pasal 7 Distrik Inggerus berasal dari sebagian wilayah Distrik Waropen Bawah yang terdiri dari: a. Kampung Wapoga; b. Kampung Somiangga; c. Kampung Oiboa ; d. Kampung Toire; e. Kampung Harapan Jaya; f.kampung Demisa../5

5 5 f. Kampung Demisa; g. Kampung Awera; h. Kampung Otodemo; i. Kampung Syewa; j. Kampung Pirare ; k. Kampung Awaso. Pasal 8 Distrik Kirihi merupakan pembentukan distrik baru di wilayah Kabupaten Waropen Bagian Selatan yang terdiri dari : a. Kampung Dairi ; b. Kampung Spoiri ; c. Kampung Sooh ; d. Kampung Dirou ; e. Kampung Diwa ; f. Kampung Kuaisa ; g. Kampung Antu - Aru ; h. Kampung Foira ; i. Kampug Kawari ; Pasal 9 (1) Dengan terbentuknya Distrik Benuki dan Distrik Sawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Wilayah Distrik Waropen Atas dikurangi dengan Wilayah Distrik Benuki sebagaimana dimaksud Pasal 3, dan Wilayah Distrik Sawai sebagaimana dimaksud Pasal 4 ; (2) Dengan terbentuknya Distrik Risei Sayati sebagaimana dimaksud Pasal 2 Wilayah Distrik Masirei di kurangi dengan Wilayah Distrik Risei Sayati sebagaimana dimaksud Pasal 5 ; (3) Dengan terbentuknya Distrik Urei Faisei, Distrik Inggerus, dan Distrik Kirihi sebagaimana dimaksud Pasal 2, Wilayah Distrik Waropen Bawah dikurangi dengan Distrik Ureifaisei sebagaimana dimaksud Pasal 6, Wilayah Distrik Inggerus sebagaimana Pasal 7 dan Wilayah Distrik Kirihi sebagaimana dimaksud Pasal 8. Pasal 10 (1) Distrik Benuki mempunyai batas wilayah : a. sebelah utara berbatasan dengan Distrik Sawai ; b. sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Puncak Jaya ; c. sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Sarmi ; d. sebelah barat berbatasan dengan Distrik Waropen Atas. (2) Distrik Sawai mempunyai batas wilayah : a. Sebelah utara berbatasan dengan Samudra Pasifik ; b.sebelah selatan berbatasan dengan Distrik Benuki ; c. Sebelah timur berbatasan Kabupaten Sarmi ; d. Sebelah barat berbatasan dengan Distrik Waropen Atas. (3) Distrik Risei Sayati.../6

6 6 (3) Distrik Risei Sayati mempunyai batas wilayah : a. Sebelah utara berbatasan dengan Selat Saireri ; b. Sebelah selatan berbatasan dengan Distrik Kirihi ; c. Sebelah barat berbatasan dengan Distrik Waropen Bawah dan Distrik Urei Faisei ; d. Sebelah timur berbatasan dengan Distrik Masirei. (4) Distrik Urei Faisei mempunyai batas wilayah : a. Sebelah utara berbatasan dengan Selat Saireri ; b. Sebelah selatan berbatasan dengan Distrik Waropen Bawah ; c. Sebelah barat berbatasan dengan Distrik Waropen Bawah ; d. Sebelah timur berbatasan dengan Distrik Risei Sayati. (5) Distrik Inggerus mempunyai batas wilayah : a. Sebelah utara berbatasan dengan Selat Saireri ; b. Sebelah selatan berbatasan dengan Distrik Kirihi dan Kabupaten Paniai ; c. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Nabire ; d. Sebelah timur berbatasan dengan Distrik Waropen Bawah. (6) Distrik Kirihi mempunyai batas wilayah : a. Sebelah utara berbatasan dengan Distrik Waropen Bawah, Distrik Risei Sayati, Distrik Masirei dan Distrik Waropen Atas ; b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Puncak Jaya ; c. Sebelah barat berbatasan dengan Distrik Inggerus ; d. Sebelah timur berbatasan dengan Distrik Benuki. (7) Batas Wilayah sebagaimana dimaksud Ayat (1), (2), (3), (4), (5) dan (6) Pasal ini, dituangkan dalam peta wilayah administrasi dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Pasal 11 (1) Dengan terbentuknya Distrik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 di atas, akan ditetapkan Rencana Tata Ruang Wilayah Distrik sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku ; (2) Penetapan Rencana tata ruang wilayah Distrik Benuki, Distrik Sawai, Distrik Risei Sayati, Distrik Urei Faisei, Distrik Inggerus dan Distrik Kirihi dilakukan sesuai dengan rencana tata ruang wilayah Kabupaten Waropen. Pasal 12 (1) Ibu kota Distrik Benuki berkedudukan di Gesa Baru ; (2) Ibu kota Distrik Sawai berkedudukan di Poiwai ; (3) Ibu kota Distrik Risei Sayati berkedudukan di Fafado ; (4) Ibu kota Distrik Urei Faisei berkedudukan di Khemoon Jaya ; (5) Ibu Kota Distrik Inggerus berkedudukan di Wapoga ; (6) Ibu Kota Distrik Kirihi berkedudukan di Spoiri. BAB III.../7

7 7 BAB III KEWENANGAN DISTRIK Pasal 13 Kewenangan Distrik Sawai, Distrik Benuki, Distrik Risei Sayati, Distrik Urei Faisei, Distrik Inggerus dan Distrik Kirihi dalam penyelenggaraan Pemerintahan sesuai dengan pelimpahan kewenangan Pemerintahan dari Bupati dalam lingkungan kerjanya. BAB IV PEMERINTAHAN DISTRIK Pasal 14 (1) Bupati atas usul Sekretaris Daerah dapat mengangkat Kepala Distrik Benuki, Distrik Sawai, Distrik Risei Sayati, Distrik Urei Faisei, Distrik Inggerus dan Distrik Kirihi sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku ; (2) Peresmian Distrik Benuki, Distrik Sawai, Distrik Risei Sayati, Distrik Urei Faisei, Distrik Inggerus dan Distrik Kirihi serta pelantikan pejabat paling lambat 1 (satu) bulan setelah Peraturan Daerah ini berlaku; (3) Bupati melakukan pembinaan, pengawasan, evaluasi dan fasilitasi terhadap kinerja Kepala Distrik dalam pelaksanaan tugas Pemerintahan. Pasal 15 Untuk kelengkapan perangkat Pemerintahan Distrik Benuki, Distrik Sawai, Distrik Risei Sayati, Distrik Urei Faisei, Distrik Inggerus dan Distrik Kirihi dibentuk Sekretariat Distrik sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. BAB V KETENTUAN PERALIHAN Pasal 16 (1) Untuk kelancaran penyelenggaraan Pemerintah di Distrik Benuki, Distrik Sawai, Distrik Risei Sayati, Distrik Ureifaisei, Distrik Inggerus dan Distrik Kirihi, Bupati sesuai dengan peraturan perundangan-undangan menginventarisasi, mengatur dan melaksanakan penyerahan Kepala Distrik Benuki, Distrik Sawai, Distrik Risei Sayati, Distrik Urei Faisei, Distrik Inggerus dan Distrik Kirihi hal-hal sebagai berikut : a. Pegawai yang karena tugasnya diperlukan oleh Distrik Benuki, Distrik Sawai, Distrik Risei Sayati, Distrik Urei Faisei, Distrik Inggerus dan Distrik Kirihi ; b. Barang milik / kekayaan daerah yang berupa tanah, bangunan, barang bergerak dan barang tidak bergerak yang dimiliki, dikuasai dan atau dimanfaatkan oleh Distrik Waropen Atas, Distrik Masirei dan Distrik Waropen Bawah yang berada dalam wilayah Distrik Benuki, Distrik Sawai, Distrik Risei Sayati, Distrik Urei Faisei, Distrik Inggerus dan Distrik Kirihi ; c. Dokumen../8

8 8 c. kumen dan arsip yang karena sifatnya diperlukan oleh Distrik Benuki, Distrik Sawai, Distrik Risei Sayati, Distrik Urei Faisei, Distrik Inggerus dan Distrik Kirihi. (2) Pelaksanaan penyerahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diselesaikan paling lambat 1 (satu) bulan terhitung sejak peresmian Distrik dan pelantikan Pejabat dan atau Kepala Distrik Benuki, Distrik Sawai, Distrik Risei Sayati, Distrik Urei Faisei, Distrik Inggerus dan Distrik Kirihi. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah ini, maka semua ketentuan Peraturan Perundangundangan yang lainnya tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Daerah ini. Pasal 18 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah menempatkannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Waropen. ini dengan Ditetapkan di B O T A W A pada tanggal 30 Oktober 2006 BUPATI KABUPATEN WAROPEN, CAP / TTD ONES. J. RAMANDEY Diundangkan di B O T A W A pada tanggal 1 November 2006 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN WAROPEN CAP / TTD CORNELIS SIMONAPENDI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAROPEN NOMOR 4 TAHUN 2009 Untuk salinan yang sah sesuai dengan yang asli SEKRETARIS DAERAH U.B KEPALA BAGIAN HUKUM, TITUS YAPANANI, S.H.

9 9 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAROPEN NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN DISTRIK SAWAI, DISTRIK BENUKI, DISTRIK RISEI SAYATI, DISTRIK UREI FAISEI, DISTRIK INGGERUS, DAN DISTRIK KIRIHI DI KABUPATEN WAROPEN I. UMUM. Bahwa dalam rangka memperpendek rentang kendali penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat dengan memperhatikan kewenangan karakteristik, luas wilayah, kemampuan keuangan daerah dan ketersediaan sumber daya aparatur maka Pembentukan Distrik di Kabupaten Waropen telah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Dengan berpedoman pada ketentuan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2000 Tentang Pedoman Pembentukan Kecamatan dan Pasal 126 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Waropen melakukan pemekaran Distrik dengan membentuk 6 (enam) Distrik antara lain : Distrik Sawai, Distrik Benuki, Distrik Risei Sayati, Distrik Urei Faisei, Distrik Inggerus, dan Distrik Kirihi yang diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Waropen. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3./10

10 10 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 /11

11 11 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18