RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN KE-1
|
|
- Indra Susanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN KE-1 Sekolah : SMAN 3 Tangerang Selatan Mata Pelajaran : Kimia Kelas/ Semester : XI/ I Tahun Pelajaran : 010/011 Pokok Bahasan : Laju Reaksi Alokasi Waktu : 90 menit Standar Kompetensi : 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Kompetensi Dasar : 3.1 Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Indikator : 1. Menentukan konsentrasi larutan.. Memahami pengertian laju reaksi. 3. Menentukan laju reaksi berdasarkan persamaan reaksi. I. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menentukan konsentrasi larutan.. Siswa dapat memahami pengertian laju reaksi. 3. Siswa dapat menentukan laju reaksi berdasarkan persamaan reaksi. II. Materi Ajar 1. Kemolaran (M) Untuk menyatakan kadar zat terlarut dalam larutan dinyatakan dengan konsentrasi larutan.
2 a. Pengertian Kemolaran Kemolaran adalah satuan konsentrasi larutan yang menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan. Kemolaran sama dengan jumlah mol (n) zat terlarut dibagi dengan volume (v) larutan. M = Keterangan: n v atau M g 1000 x Mr ml M = molaritas ( mol mmol L ml ) n = mol zat terlarut (mol atau mmol) V = volume larutan (L atau ml) g = massa zat terlarut (gram) b. Pengenceran Pengenceran adalah menurunkan atau memperkecil konsentrasi larutan dengan menambahkan pelarut. Dalam hal ini konsentrasi yang digunakan adalah molaritas (M). Pada proses pengenceran volume dan molaritas berubah, sedangkan jumlah molnya tetap. V 1 M 1 = V M Keterangan: V 1 = volume larutan sebelum diencerkan (L atau ml) M 1 = molaritas larutan sebelum diencerkan V = volume larutan setelah diencerkan (L atau ml) M = molaritas larutan setelah diencerkan c. Pencampuran Pencampuran adalah campuran dari dua atau lebih zat yang jenisnya sama, tetapi konsentrasi berbeda. Dalam hal ini konsentrasi yang digunakan adalah molaritas (M). Pada proses pencampuran beberapa zat yang sejenis berlaku rumus: M M M
3 Untuk pencampuran jenis zat yang sejenis berlaku rumus: M M Keterangan: M c = molaritas larutan setelah dicampurkan V 1 = volume larutan pertama yang dicampurkan (L atau ml) M 1 = molaritas larutan pertama V = volume larutan kedua yang dicampurkan (L atau ml) M = molaritas larutan kedua. Laju reaksi Suatu reaksi kimia ada yang berlangsung cepat, ada pula yang berlangsung lambat. Ledakan bom berlangsung cepat, sedangkan proses besi berkarat berlangsung lambat. Cepat lambatnya suatu reaksi kimia dinyatakan sebagai laju reaksi. Apakah laju reaksi itu? Laju reaksi menyatakan laju perubahan konsentrasi zat yang terlibat dalam reaksi setiap satuan waktu. Perhatikan grafik berikut. Konsentrasi Hasil reaksi (C + D) Pereaksi (A + B) Waktu Grafik hubungan antara perubahan konsentrasi dan waktu Pada grafik di atas menunjukkan bahwa konsentrasi pereaksi dalam suatu reaksi kimia semakin lama semakin berkurang, sedangkan hasil reaksi semakin lama akan semakin bertambah. N (g) + 3 H (g) NH 3(g) Pada reaksi diatas dapat dinyatakan: - Laju penambahan konsentrasi NH 3 - Laju pengurangan konsentrasi N dan H
4 Dengan demikian, laju reaksi dapat dinyatakan sebagai pengurangan konsentrasi pereaksi per satuan waktu, atau penambahan konsentrasi hasil reaksi per satuan waktu. Laju Reaksi (v) = Perubahan konsentrasi ( C) Perubahan waktu ( t) Laju reaksi memiliki satuan Ms -1 (M = molar dan s = sekon = detik) III. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan Konsep IV. Metode Pembelajaran Diskusi kelompok, tanya jawab V. Langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Awal (Apersepsi dan Motivasi) 15 menit Menciptakan lingkungan belajar, seperti berdoa dan salam. Menyiapkan sumber belajar. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dari materi yang akan dibahas. Memotivasi dan menggali pengetahuan siswa dengan memberikan pertanyaan. Suatu reaksi kimia ada yang berlangsung cepat, ada pula yang berlangsung lambat. Ledakan bom berlangsung cepat, sedangkan proses besi berkarat berlangsung lambat. Cepat lambatnya suatu reaksi kimia dinyatakan sebagai suatu laju reaksi. Apakah laju reaksi itu? Berdoa dan menyiapkan alat dan bahan pelajaran. Menyimak penjelasan guru. Siswa menyimak pertanyaan guru dan menjawab.
5 Inti 60 menit (eksplorasi diskusi, penjelasan konsep) Akhir 15 menit (Pengemban gan dan aplikasi) Mengajak siswa untuk membentuk 4 kelompok. Kemudian guru membagikan lembar kegiatan siswa sebagai bahan diskusi. Meminta siswa mengadakan diskusi kelompok untuk memahami tentang konsep kemolaran dan laju reaksi. Membimbing siswa pada tiap-tiap kelompok dalam mengerjakan soalsoal pada lembar kegiatan siswa. Mengajak siswa membahas hasil diskusi dengan meminta perwakilan siswa dari tiap kelompok untuk membacakan hasil diskusi. Kelompok lainnya memberikan pendapat/ komentar/ saran. Membahas hasil diskusi dan menjelaskan kembali tentang kemolaran dan konsep laju reaksi. Meminta siswa maju ke depan untuk mengerjakan soal latihan pada lembar kegiatan siswa. Membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dipahami. Secara berkelompok siswa mempelajari Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan bahan bacaan untuk berdiskusi memahami kemolaran dan konsep laju reaksi. Berperan aktif dalam diskusi dan menjawab soal-soal yang terdapat dalam lembar kegiatan siswa. Perwakilan siswa dari tiap kelompok menjelaskan hasil diskusi tentang kemolaran dan laju reaksi. Menyimak penjelasan guru dan memahami pembahasan hasil diskusi Bertanya sesuai konsep yang dijelaskan. Maju ke depan untuk menuliskan jawabannya di papan tulis dan menjelaskan langkah-langkah pengerjaan soalnya kepada temanteman yang lain. Salah seorang siswa menyimpulkan tentang konsep kemolaran dan laju reaksi.
6 Memberikan tugas individu yang terdapat pada buku pelajaran kimia SMA Kelas XI VI. Sumber dan Alat/ Media Pembelajaran 1. Sumber Buku kimia SMA kelas XI (Yudhistira) Buku kimia SMA kelas XI (Yrama widya) Buku kimia SMA kelas XI (Grafindo) Lembar Kegiatan Siswa. Alat/media Media pembelajaran yang digunakan adalah papan tulis dan spidol. VII. Penilaian Penilaian pada soal-soal uraian yang terdapat pada lembar kegiatan siswa dan Penilaian performance dilakukan melalui pengamatan pada saat siswa melakukan kegiatan pembelajaran. Guru Kimia Peneliti Dra. Wara Gawatiningsiah Nur Cholifah NIP: NIM: Mengetahui, Kepala SMAN 3 Tangerang Selatan Drs. H. Sujana, M.Pd NIP
7 Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Kelas Eksperimen Kelompok : Nama : A. Materi 1. Kemolaran (M) Untuk menyatakan kadar zat terlarut dalam larutan dinyatakan dengan konsentrasi larutan. a. Pengertian Kemolaran Kemolaran adalah satuan konsentrasi larutan yang menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan. Kemolaran sama dengan jumlah mol (n) zat terlarut dibagi dengan volume (v) larutan. M n M g M ml n = mol zat terlarut (mol atau mmol) V = volume larutan (L atau ml) g = massa zat terlarut (gram) Keterangan: M = molaritas ( mol mmol L ml ) Contoh soal: 10 gram NaOH (Mr = 40) dilarutkan ke dalam air sehingga volume larutan liter. Tentukanlah molaritas larutan NaOH tersebut! Jawab:
8 10 Zat terlarut NaOH 10 gram = mol = 0,5 40 volume larutan = liter n 0,5 [NaOH] = = v M = 0,15 M b. Pengenceran Pengenceran adalah menurunkan atau memperkecil konsentrasi larutan dengan menambahkan pelarut. Dalam hal ini konsentrasi yang digunakan adalah molaritas (M). Pada proses pengenceran volume dan molaritas berubah, sedangkan jumlah molnya tetap. V 1 M 1 = V M Keterangan: V 1 = volume larutan sebelum diencerkan (L atau ml) M 1 = molaritas larutan sebelum diencerkan V = volume larutan setelah diencerkan (L atau ml) M = molaritas larutan setelah diencerkan Contoh Soal: 50 ml larutan CaCl 0,15 M diencerkansampai memperoleh konsentrasi ion Cl - 0,1 M. Berapakah volume larutan CaCl sekarang? Jawab: V 1 M 1 n = V M n 50 x 0,15 x = V x 0,1 x 1 V = 750 ml c. Pencampuran Pencampuran adalah campuran dari dua atau lebih zat yang jenisnya sama, tetapi konsentrasi berbeda. Dalam hal ini konsentrasi yang digunakan adalah molaritas (M). Pada proses pencampuran beberapa zat yang sejenis berlaku rumus: V1 M Mc = 1 V M 1 V V V M 3 V
9 Untuk pencampuran jenis zat yang sejenis berlaku rumus: V1 M1 VM Mc = V V 1... Keterangan: M c = molaritas larutan setelah dicampurkan V 1 = volume larutan pertama yang dicampurkan (L atau ml) M 1 = molaritas larutan pertama V = volume larutan kedua yang dicampurkan (L atau ml) M = molaritas larutan kedua Contoh soal: 100 ml larutan HCl 0,1 M dicampurkan dengan 150 ml larutan HCl 0, M. Hitunglah konsentrasi larutan setelah dicampurkan! Jawab: Rumus percampuran Mc = = V1 M1 VM V V 1... (10 x 0,1) (150 x 0,) = = 0, Laju reaksi Suatu reaksi kimia ada yang berlangsung cepat, ada pula yang berlangsung lambat. Ledakan bom berlangsung cepat, sedangkan proses besi berkarat berlangsung lambat. Cepat lambatnya suatu reaksi kimia dinyatakan sebagai laju reaksi. Apakah laju reaksi itu? Laju reaksi menyatakan laju perubahan konsentrasi zat yang terlibat dalam reaksi setiap satuan waktu. Perhatikan grafik berikut.
10 Konsentrasi Hasil reaksi (C + D) Pereaksi (A + B) Waktu Grafik hubungan antara perubahan konsentrasi dan waktu Pada grafik di atas menunjukkan bahwa konsentrasi pereaksi dalam suatu reaksi kimia semakin lama semakin berkurang, sedangkan hasil reaksi semakin lama akan semakin bertambah. N (g) + 3 H (g) NH 3(g) Pada reaksi diatas dapat dinyatakan: - Laju penambahan konsentrasi NH 3 - Laju pengurangan konsentrasi N dan H Dengan demikian, laju reaksi dapat dinyatakan sebagai pengurangan konsentrasi pereaksi per satuan waktu, atau penambahan konsentrasi hasil reaksi per satuan waktu. Laju Reaksi (v) = Perubahan konsentrasi ( C) Perubahan waktu ( t) Laju reaksi memiliki satuan Ms -1 (M = molar dan s = sekon = detik) B. Soal Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Sejumlah asam sulfat dilarutkan ke dalam air sehingga volume larutan 500 ml dan konsentrasinya 0,1 M. Tentukanlah berapa gram asam sulfat yang dilarutkan (Mr H SO 4 = 98)? J w b:....
11 . Sebanyak gram NaOH (Mr = 40) dilarutkan ke dalam air hingga volume larutan 00 ml. Tentukanlah molaritas larutan NaOH tersebut! J w b: Diketahui 500 ml larutan HCl 0,1 M. Tentukan berapa mol dan berapa gram HCl terdapat dalam larutan tersebut! Ar H = 1; Cl = 35,5 J w b: ml larutan H SO 4 0,1 M diencerkan sehingga konsentrasinya menjadi 0,01 M. Hitunglah volume larutan setelah pengenceran dan volume pelarut yang ditambahkan! J w b: Jika 100 ml larutan HBr 0,8 M dicampurkan dengan 100 ml larutan HBr 0, M, tentukanlah molaritas larutan setelah percampuran! J w b: Tentukan reaksi pembentukan gas ammonia sesuai reaksi, N (g) + 3H (g) NH 3(g) a. Tentukan laju reaksi masing-masing zat! b. Bagaimanakah hubungan antara,? J w b: Jelaskan yang dimaksud dengan laju reaksi! Jawab: Zat X bereaksi dengan zat Y menurut persamaan kimia: X Y Z. Jik konsen si w l Y,5 M d n se el h be e ksi deng n z X selama satu menit konsentrasinya menjadi 0, M; maka tentukan laju reaksi tersebut terhadap Y! J w b:....
12 9. Ke dalam suatu ruangan 1 liter dicampurkan x mol gas P dan y mol gas Q. Selang waktu t detik sebagian dari gas-gas tersebut telah membentuk a mol gas R sesuai persamaan reaksi: P (g) + 3Q (g) R (g). Nyatakan laju reaksi gas P, Q, dan R tersebut. J w b: Laju reaksi dapat diartikan sebagai perubahan konsentrasi tiap satuan waktu. Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi? J w b:....
13 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN KE- Sekolah : SMAN 3 Tangerang Selatan Mata Pelajaran : Kimia Kelas/ Semester : XI/ I Tahun Pelajaran : 010/011 Pokok Bahasan : Laju Reaksi Alokasi Waktu : 90 menit Standar Kompetensi : 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Kompetensi Dasar : 3.1 Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Indikator : Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan melakukan percobaan. I. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan melakukan percobaan. II. Materi Ajar Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 1. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi Semakin besar konsentrasi semakin cepat reaksi berlangsung (kecepatan reaksi makin besar). Hal ini disebabkan semakin besar konsentrasi berarti jarak antarmolekul rapat/padat, sehingga semakin banyak/mudah terjadi tumbukan yang menghasilkan reaksi, akibatnya menjadi lebih cepat.
14 . Pengaruh luas permukaan Makin luas permukaan sentuhan semakin banyak kemungkinan terjadinya tumbukan antarpartikel pereaksi sehingga makin cepat reaksinya. Zat padat bentuk serbuk memiliki luas permukaan lebih besar daripada bentuk kepingan, sehingga zat padat bentuk serbuk bereaksi lebih cepat daripada bentuk kepingan. 3. Pengaruh suhu Pada umumnya reaksi makin cepat bila suhu dinaikkan, makin tinggi cepat gerak partikel-partikel pereaksi dan makin besar pula energi kinetiknya. Sehingga banyak partikel-partikel pereaksi yang memiliki energi yang mencapai energi pengaktifan akibatnya reaksi makin cepat. 4. Pengaruh katalis Katalis adalah zat yang dapat mempercepat reaksi di mana pada akhir reaksi terbentuk kembali dengan jumlah yang tetap. Katalis mempercepat reaksi dengan jalan menurunkan energi aktivasi yaitu energi minimum yang harus dimiliki agar reaksi dapat berlangsung. III. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan Konsep IV. Metode Pembelajaran Eksperimen, diskusi kelompok, dan tanya jawab. V. Langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Awal (Apersepsi dan Motivasi) 15 menit Menciptakan lingkungan belajar, seperti berdoa dan salam. Menyiapkan sumber belajar dan alat dan bahan untuk melakukan percobaan. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dari materi yang akan dibahas. Berdoa dan menyiapkan alat dan bahan pelajaran Menyimak penjelasan guru
15 Inti 60 menit (eksplorasi diskusi, penjelasan konsep) Akhir 15 menit (Pengemban gan dan aplikasi) Memotivasi dan menggali pengetahuan siswa dengan memberikan pertanyaan Mengapa wortel yang dipotong kecil-kecil jika direbus lebih cepat matang dari pada wortel yang tidak dipotong-potong? Mengajak siswa untuk membentuk 4 kelompok (kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan pertama). Kemudian guru membagikan alat dan bahan percobaan serta Lembar Kerja Siswa (LKS). Memperhatikan cara kerja pada tiap-tiap kelompok dalam melakukan percobaan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Meminta siswa mendiskusikan hasil percobaan dan menghubungkannya dengan teori laju reaksi berdasarkan fakta-fakta yang mereka temukan dari hasil percobaan. Membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dipahami. Siswa menyimak pertanyaan guru dan menjawab? Secara berkelompok siswa menyiapkan alat dan bahan untuk melakukan percobaan. Secara berkelompok siswa melakukan percobaan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Menemukan konsep atau prinsip berdasarkan data-data yang diperoleh dari hasil percobaan serta mendiskusikannya. Berperan aktif dalam diskusi. Salah seorang siswa menyimpulkan tentang faktorfaktor yang mempengaruhi laju reaksi.
16 VI. Sumber dan Alat/ Media Pembelajaran 1. Sumber Buku kimia SMA kelas XI (Grafindo) Buku kimia SMA kelas XI (Yrama Widya) Buku kimia SMA kelas XI (Yudhistira) Lembar Kerja Siswa. Alat/media Media pembelajaran yang digunakan adalah papan tulis, spidol, alat dan bahan percobaan. VII. Penilaian Penilaian pada soal-soal uraian yang terdapat pada lembar kerja siswa dan Penilaian performance dilakukan melalui pengamatan pada saat siswa melakukan kegiatan pembelajaran. Guru Kimia Peneliti Dra. Wara Gawatiningsiah Nur Cholifah NIP: NIM: Mengetahui, Kepala SMAN 3 Tangerang Selatan Drs. H. Sujana, M.Pd NIP
17 Kelompok : 1. Lembar Kerja Siswa (LKS) Kelas Eksperimen A. Molaritas larutan Tujuan: Untuk menentukan molaritas dari suatu larutan Alat dan Bahan: - Gelas kimia 100 ml gram NaCl (Ar: Na=3, Cl=35,5) - Spatula - - aquades Langkah Kerja: 1. Siapkan satu buah gelas kimia.. Masukkan 100 ml aquades ke dalam gelas kimia. 3. Masukkan 5 gram NaCl, aduk hingga larut. Pertanyaan: Hitung molaritas dari larutan NaCl tersebut?
18 B. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi Alat dan Bahan: 1. Gelas kimia 100 ml. Gelas ukur 3. Labu ukur 50 ml 4. Ke s p ih k n 5 5 cm y ng dibe i nd X hi m 5. Stopwatch 6. Larutan HCl M 7. Larutan Na S O 3 1 M Langkah kerja: 1. Encerkan larutan Na S O 3 1 M menjadi Na S O 3 0,5 M; 0,15 M; 0,10 M; 0,05 M masing-masing 50 ml.. Masukkan 5 ml larutan HCl M ke dalam gelas kimia. 3. Simp n gel s kimi di s ke s p ih be nd X. 4. Tambahkan 5 ml larutan Na S O 3 0,05 M ke dalam gelas kimia. 5. Catat waktu yang diperlukan sejak penambahan Na S O 3 s mp i nd X id k terlihat lagi. 6. Ulangi langkah 1 5 dengan konsentrasi Na S O 3 0,10 M; 0,50 M Data Pengamatan V Na S O 3 1 M yang dipipet M Na S O 3 Sebelum Pengenceran V Na S O 3 Setelah Pengenceran ml 1 M 50 ml 0,05 M ml 1 M 50 ml 0,10 M ml 1 M 50 ml 0,50 M M Na S O 3 Setelah Pengenceran Gelas [HCl] [Na S O 3 ] Waktu (s) Laju Reaksi (s -1 ) 1 M 0,05 M M 0,10 M 3 M 0,50 M
19 Pertanyaan: 1. Gelas manakah yang lebih cep menghil ngk n nd X? Berdasarkan data hasil pengamatan, bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi? C. Pengaruh suhu terhadap laju reaksi Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap laju reaksi. Alat dan bahan: 1. Gelas kimia 100 ml 5. Stopwatch. Termometer 6. Logam seng 3. Penangas air 7. Larutan HCl 1 M 4. Es batu Langkah kerja 1. Siapkan gelas kimia sebanyak tiga buah yang telah diberi label 1, dan 3.. Tuangkan sekitar 50 ml HCl 1 M ke dalam setiap gelas kimia. 3. Simpan gelas 1 di atas es batu, ukurlah suhunya. 4. Simpan gelas pada suhu kamar. 5. Panaskan gelas 3 pada penangas air. Ukur sampai suhu konstan. 6. Masukkan ke dalam setiap gelas, logam seng dalam berat yang sama (1 g). 7. Catat hasil pengamatan hingga semua logam seng bereaksi. Data Pengamatan Gelas Waktu (s) Laju Reaksi (s -1 ) 1 3
20 Pertanyaan: 1. Gelas manakah yang lebih cepat membuat logam seng bereaksi? Berdasarkan data hasil pengamatan, bagaimana pengaruh suhu terhadap laju reaksi? D. Pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi. (Percobaan I) (Percobaan II) (Percobaan III) Alat dan Bahan: - Gelas kimia - garam halus - Spatula - garam kristal - Stopwatch - garam balok - Aquades Langkah kerja: 1. Siapkan gelas kimia sebanyak tiga buah dan diberi label 1, dan 3.. Tuangkan sekitar 100 ml air ke dalam setiap gelas kimia. 3. Masukkan sekitar 3 gram garam halus ke dalam gelas kimia Masukkan sekitar 3 gram garam kristal ke dalam gelas kimia. 5. Masukkan sekitar 3 gram garam balok ke dalam gelas kimia Catat hasil pengamatan hingga garam pada masing-masing gelas larut.
21 Data Pengamatan Gelas Bentuk Garam Waktu (s) 1 Garam halus Garam kristal 3 Garam balok Pertanyaan: 1. Manakah garam yang memiliki luas permukaan yang paling besar? Berdasarkan data hasil pengamatan, bagaimana pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi? E. Pengaruh katalis terhadap laju reaksi Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh katalis terhadap laju reaksi. (Percobaan I) (Percobaan II) Alat dan Bahan: - Alas logam - gula - Korek api - abu rokok Langkah kerja: 1. Siapkan alas yang terbuat dari logam.. Letakkan satu sendok gula diatas alas logam, lalu bakar. 3. Letakkan abu rokok di salah satu sisi gula, lalu bakar. 4. Catat hasil pengamatan, apa yang akan terjadi pada gula.
22 Data Pengamatan Bahan yang digunakan Percobaan I Percobaan II Pengamatan Pertanyaan: 1. Pada percobaan I, apa yang terjadi pada saat gula dibakar? Pada percobaan II, apa yang terjadi pada gula yang telah diberikan abu rokok di salah satu sudutnya pada saat dibakar? Pada percobaan II, apakah yang akan terjadi pada abu rokok setelah proses pembakaran selesai? Apakah fungsi abu rokok pada proses pembakaran tersebut? Bagaimana pengaruh katalis terhadap laju reaksi? Kesimpulan: Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, jelaskan kembali apa yang dimaksud dengan molaritas, laju reaksi serta faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi laju reaksi dan bagaimana hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi berdasarkan teori tumbukan!
23 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN KE-3 Sekolah : SMAN 3 Tangerang Selatan Mata Pelajaran : Kimia Kelas/ Semester : XI/ I Tahun Pelajaran : 010/011 Pokok Bahasan : Laju Reaksi Alokasi Waktu : 90 menit Standar Kompetensi : 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Kompetensi Dasar : 3.1 Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Indikator : Menjelaskan pengaruh konsentrasi, luas permukaan, suhu dan katalis terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan. I. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menjelaskan pengaruh konsentrasi, luas permukaan, suhu dan katalis terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan. II. Materi Ajar Teori Tumbukan dan Energi Aktivasi Reaksi kimia terjadi karena tumbukan antara partikel-partikel zat yang bereaksi. Namun tidak semua tumbukan antarmolekul pereaksi akan menghasilkan zat hasil reaksi. Hanya tumbukan efektif yang akan menghasilkan zat hasil reaksi. Keefektifan suatu tumbukan bergantung pada posisi molekul dan energi kinetik yang dimilikinya. Dalam reaksi kimia dikenal istilah energi aktivasi (energi pengaktifan) yaitu energi kinetik minimum yang harus dimiliki molekul-molekul pereaksi agar tumbukan antarmolekul menghasilkan zat hasil reaksi.
24 Teori tumbukan dan energi aktivasi berguna untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Laju suatu reaksi kimia dapat dipercepat dengan cara memperbesar harga energi kinetik molekul atau menurunkan harga energi aktivasi. 1. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi Semakin besar konsentrasi semakin cepat reaksi berlangsung (kecepatan reaksi makin besar). Hal ini disebabkan semakin besar konsentrasi berarti jarak antarmolekul rapat/padat, sehingga semakin banyak/mudah terjadi tumbukan yang menghasilkan reaksi, akibatnya menjadi lebih cepat.. Pengaruh luas permukaan Makin luas permukaan sentuhan semakin banyak kemungkinan terjadinya tumbukan antarpartikel pereaksi sehingga makin cepat reaksinya. Zat padat bentuk serbuk memiliki luas permukaan lebih besar daripada bentuk kepingan, sehingga zat padat bentuk serbuk bereaksi lebih cepat daripada bentuk kepingan. 3. Pengaruh suhu Pada umumnya reaksi makin cepat bila suhu dinaikkan, makin tinggi cepat gerak partikel-partikel pereaksi dan makin besar pula energi kinetiknya. Sehingga banyak partikel-partikel pereaksi yang memiliki energi yang mencapai energi pengaktifan akibatnya reaksi makin cepat. 4. Pengaruh katalis Katalis adalah zat yang dapat mempercepat reaksi di mana pada akhir reaksi terbentuk kembali dengan jumlah yang tetap. Katalis mempercepat reaksi dengan jalan menurunkan energi aktivasi yaitu energi minimum yang harus dimiliki agar reaksi dapat berlangsung. III. IV. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan Konsep Metode Pembelajaran Diskusi kelompok, tanya jawab
25 V. Langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Awal (Apersepsi dan Motivasi) 15 menit Inti 60 menit (eksplorasi diskusi, penjelasan konsep) Menciptakan lingkungan belajar, seperti berdoa dan salam. Menyiapkan sumber belajar. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dari materi yang akan dibahas. Memotivasi dan menggali pengetahuan siswa dengan memberikan pertanyaan Mengapa ketika kertas dibakar, dalam beberapa saat kertas tersebut akan berubah menjadi abu, tetapi lain halnya ketika sebatang kayu dibakar. Batang kayu akan terbakar lebih lambat dibandingkan kertas yang dibakar. Mengapa demikian? Mengajak siswa untuk membentuk 4 kelompok (kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan pertama). Kemudian guru membagikan lembar kegiatan siswa sebagai bahan diskusi. Membimbing siswa pada tiap-tiap kelompok dalam mengerjakan soalsoal pada lembar kegiatan siswa. Mengajak siswa membahas hasil diskusi dengan meminta siswa dari tiap kelompok untuk menjelaskan Berdoa dan menyiapkan alat dan bahan pelajaran Menyimak penjelasan guru Siswa menyimak pertanyaan guru dan menjawab. Secara berkelompok siswa mempelajari Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan bahan bacaan untuk berdiskusi memahami faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi berdasarkan teori tumbukan. Berperan aktif dalam diskusi dan menjawab soal-soal yang terdapat dalam lembar kegiatan siswa. Secara berkelompok siswa mempresentasikan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
26 Akhir 15 menit (Pengemban gan dan aplikasi) hasil diskusi yang diperoleh dari hasil percobaan yang dilakukan pada pertemuan sebelumnya dan membimbing siswa untuk merumuskan dan menemukan sendiri teori berdasarkan fakta-fakta yang mereka temukan dari hasil percobaan. Kelompok lainnya memberikan pendapat/ komentar/ saran. Membahas hasil diskusi dan menjelaskan kembali tentang faktorfaktor yang mempengaruhi laju reaksi berdasarkan teori tumbukan. Memperlihatkan media flash dan memberikan penjelasan bahwa dijalan raya yang ramai kemungkinan terjadi tabrakan akan lebih besar dibandingkan di jalan yang sepi. Meminta siswa maju ke depan untuk mengerjakan soal latihan pada lembar kegiatan siswa. Membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dipahami. Meminta siswa belajar di rumah tentang materi orde reaksi untuk pertemuan selanjutnya. berdasarkan data percobaan dan menjelaskan pengaruh konsentrasi, luas permukaan, suhu dan katalis terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan. Menyimak penjelasan guru dan memahami pembahasan hasil diskusi Bertanya sesuai konsep yang dijelaskan. Siswa memperhatikan media flash yang diperlihatkan guru dan menyimak penjelasan guru. Maju ke depan untuk menuliskan jawabannya di papan tulis dan menjelaskannya kepada temanteman yang lain. Salah seorang siswa menyimpulkan tentang faktorfaktor yang mempengaruhi laju reaksi.
27 VI. Sumber dan Alat/ Media Pembelajaran 1. Sumber Buku kimia SMA kelas XI (Bumi Aksara) Buku kimia SMA kelas XI (Yrama Widya) Buku kimia SMA kelas XI (Yudhistira) Lembar Kegiatan Siswa. Alat/media Media pembelajaran yang digunakan adalah papan tulis, spidol, dan media flash. VII. Penilaian Penilaian untuk mengevaluasi hasil belajar siswa adalah tes uraian yang terdapat pada lembar kegiatan siswa dan Penilaian performance dilakukan melalui pengamatan pada saat siswa melakukan kegiatan pembelajaran. Guru Kimia Peneliti Dra. Wara Gawatiningsiah Nur Cholifah NIP: NIM: Mengetahui, Kepala SMAN 3 Tangerang Selatan Drs. H. Sujana, M.Pd NIP
28 Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Kelas Eksperimen Kelompok : Nama : A. Materi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain konsentrasi pereaksi, luas permukaan, suhu, katalis. Hal ini diterangkan dengan teori tumbukan. Reaksi kimia terjadi karena tumbukan antara partikel-partikel zat yang bereaksi. Namun tidak semua tumbukan antarmolekul pereaksi akan menghasilkan zat hasil reaksi. Hanya tumbukan efektif yang akan menghasilkan zat hasil reaksi. Keefektifan suatu tumbukan bergantung pada posisi molekul dan energi kinetik yang dimilikinya. Dalam reaksi kimia dikenal istilah energi aktivasi (energi pengaktifan) yaitu energi kinetik minimum yang harus dimiliki molekul-molekul pereaksi agar tumbukan antarmolekul menghasilkan zat hasil reaksi. Teori tumbukan dan energi aktivasi berguna untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Laju suatu reaksi kimia dapat dipercepat dengan cara memperbesar harga energi kinetik molekul atau menurunkan harga energi aktivasi. 1. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi Semakin besar konsentrasi semakin cepat reaksi berlangsung (kecepatan reaksi makin besar). Hal ini disebabkan semakin besar konsentrasi berarti jarak antarmolekul rapat/padat, sehingga semakin banyak/mudah terjadi tumbukan yang menghasilkan reaksi, akibatnya menjadi lebih cepat.
29 . Pengaruh luas permukaan Makin luas permukaan sentuhan semakin banyak kemungkinan terjadinya tumbukan antarpartikel pereaksi sehingga makin cepat reaksinya. Zat padat bentuk serbuk memiliki luas permukaan lebih besar daripada bentuk kepingan, sehingga zat padat bentuk serbuk bereaksi lebih cepat daripada bentuk kepingan. 3. Pengaruh suhu Pada umumnya reaksi makin cepat bila suhu dinaikkan, makin tinggi cepat gerak partikel-partikel pereaksi dan makin besar pula energi kinetiknya. Sehingga banyak partikel-partikel pereaksi yang memiliki energi yang mencapai energi pengaktifan akibatnya reaksi makin cepat. Menaikkan suhu berarti menambahkan energi, sehingga energi kinetik molekul-molekul bertambah akibatnya molekulmolekul lebih aktif bergerak sehingga lebih banyak terjadi tumbukan dan menghasilkan reaksi, akibatnya reaksi menjadi lebih cepat. Pada umumnya setiap kenaikkan suhu 10⁰C reaksi menjadi kali lebih cepat, sehingga dapat dirumuskan: v t = n t t 0 x v 0 dengan n = 10 Contoh soal: Setiap kenaikkan suhu 10⁰C laju reaksi menjadi kali lebih cepat. Suatu reaksi yang berlangsung pada suhu 30⁰C lajunya adalah x, tentukanlah laju reaksi pada suhu 100⁰C! Jawab: Suhu acuan t 0 = 30⁰C mempunyai v 0 = x. Setiap kenaikkan suhu 10⁰C, laju reaksi menjadi kali lebih cepat. Rumus: v t = n t t 0 x v 0, di mana n = 10 v 100 n n = 7, maka v 100 = 7 x x = 18x
30 4. Pengaruh katalis Katalis adalah zat yang dapat mempercepat reaksi di mana pada akhir reaksi terbentuk kembali dengan jumlah yang tetap. Katalis mempercepat reaksi dengan jalan menurunkan energi aktivasi yaitu energi minimum yang harus dimiliki agar reaksi dapat berlangsung. Katalis yang dapat mempercepat reaksi disebut katalisator, sedangkan katalis yang dapat memperlambat laju reaksi disebut inhibitor. Penentuan Laju Reaksi dari Mekanisme Reaksi Telah dijelaskan bahwa reaksi terjadi akibat tumbukan antarpartikel atom unsur atau partikel molekul senyawa zat yang bereaksi. Banyak reaksi yang terjadi melalui tahapan reaksi (mekanisme reaksi). Misalnya jika kita mereaksikan zat A dan zat B mengh silk n z C seb g i be ik : A B C. Re ksi y ng be l ngs ng b kan mol zat A bereaksi langsung dengan 1 nol zat B, melainkan berlangsung melalui dua tahap, yaitu sebagai berikut: T h p : A B C (be l ngs ng l mb ) T h p : A AB C (be l ngs ng cep ) Dari kedua tahap reaksi tersebut dapat dilihat bahwa reaksi tahap-1 berlangsung lebih lambat dibandingkan dengan reaksi tahap-. Untuk menentukan laju reaksi dari tahapan reaksi tersebut, ditentukan dari tahap reaksi paling lambat. dari reaksi di atas, tahap reaksi yang paling lambat adalah A B AB Persamaan laju reaksinya adalah v = k[a][b] B. Soal Jawablah Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi? J w b:. Jelaskan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi dengan teori tumbukan! J w b:
31 3. Apakah yang dimaksud dengan energi pengaktifan? Jelaskan dengan singkat hubungan energi pengaktifan dengan laju reaksi! J w b: 4. Suatu reaksi berlangsung dua kali lebih cepat bila suhu dinaikkan 10ºC. Pada suhu kamar (5ºC) reaksi kamar dapat berlangsung dengan laju 0,01 M/det. Berapa laju reaksinya bila dilakukan pada suhu 65ºC? J w b: 5. Jelaskan fungsi katalisator dalam laju reaksi? J w b: 6. Perhatikan data berikut. No. Zn Larutan HCl Suhu 1 Serbuk 0, M 30 ºC Keping 0, M 30 ºC 3 Serbuk 0,5 M 50 ºC 4 Keping 0, M 50 ºC 5 Serbuk 0, M 50 ºC Reaksi nomor berapakah yang diharapkan berlangsung paling cepat? Jelaskan dengan singkat! J w b: 7. Perhatikanlah diagram perubahan energi dari reaksi berikut! E (kj) HI 50 5 H + I Tentukanlah energi aktivasi dari diagram perubahan energi reaksi tersebut! Termasuk reaksi eksoterm atau endotermkah reaksi tersebut?
32 J w b: 8. Diketahui reaksi: NO + Br NOB memp ny i h p e ksi seb g i be ik. NO + Br NOB (lambat) NOBr NO NOB (cep ) Tentukan persamaan laju reaksinya! J w b:
33 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN KE-4 Sekolah : SMAN 3 Tangerang Selatan Mata Pelajaran : Kimia Kelas/ Semester : XI/ I Tahun Pelajaran : 010/011 Pokok Bahasan : Laju Reaksi Alokasi Waktu : 90 menit Standar Kompetensi : 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Kompetensi Dasar : 3.1 Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Indikator : Menentukan persamaan laju reaksi dan orde reaksi I. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menentukan persamaan laju reaksi dan orde reaksi. Siswa dapat menghitung laju reaksi II. Materi Ajar Laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi zat-zat yang bereaksi dipangkatkan orde reaksi (tingkat reaksi). Secara umum pada reaksi Aa + bb cc dd. Laju reaksi dirumuskan dengan: v = k[a] m [B] n Ket: v = laju reaksi m = orde reaksi terhadap A [A] = konsentrasi A (M) n = orde reaksi terhadap B [B] = konsentrasi B (M) m + n = orde reaksi k = ketetapan laju reaksi
34 III. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan Konsep IV. Metode Pembelajaran Diskusi kelompok, tanya jawab V. Langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Awal (Apersepsi dan Motivasi) 15 menit Inti 60 menit (eksplorasi diskusi, penjelasan konsep) Menciptakan lingkungan belajar, seperti berdoa dan salam. Menyiapkan sumber belajar. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dari materi yang akan dibahas. Memotivasi dan menggali pengetahuan siswa dengan memberikan pertanyaan untuk mengingat kembali materi tentang laju reaksi dan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi? Mengajak siswa untuk membentuk 4 kelompok (Kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan pertama). Kemudian guru membagikan lembar kegiatan siswa sebagai bahan diskusi. Meminta siswa untuk mengadakan diskusi kelompok untuk memahami tentang cara menentukan persamaan laju reaksi dan orde reaksi. Berdoa dan menyiapkan alat dan bahan pelajaran. Menyimak penjelasan guru. Siswa menyimak pertanyaan guru dan menjawab. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 1. Konsentrasi. Luas permukaan 3. Suhu 4. Katalis Secara berkelompok siswa mempelajari Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan bahan bacaan untuk memahami cara menentukan persamaan laju reaksi dan orde reaksi. Berperan aktif dalam diskusi dan menjawab soal-soal yang terdapat dalam lembar kegiatan siswa.
35 Akhir 15 menit (Pengemban gan dan aplikasi) Membimbing siswa pada tiap-tiap kelompok dalam mengerjakan soal pada lembar kegiatan siswa. Mengajak siswa membahas hasil diskusi dengan meminta perwakilan salah satu siswa pada tiap kelompok untuk membacakan hasil diskusi. Kelompok lainnya memberikan pendapat/ komentar/ saran. Membahas hasil diskusi dan menjelaskan kembali tentang persamaan laju reaksi dan orde reaksi. Meminta siswa maju ke depan untuk mengerjakan soal latihan pada lembar kegiatan siswa. Membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dipahami. Memberikan tugas individu yang terdapat pada buku pelajaran kimia SMA Kelas XI Perwakilan siswa dari tiap kelompok menjelaskan hasil diskusi tentang persamaan laju reaksi dan orde reaksi Menyimak penjelasan guru dan memahami pembahasan hasil diskusi Bertanya sesuai konsep yang dijelaskan. Maju ke depan untuk menuliskan jawabannya di papan tulis dan menjelaskan langkah-langkah pengerjaan soalnya kepada temanteman yang lain. Salah seorang siswa menyimpulkan tentang persamaan laju reaksi dan orde reaksi. VI. Sumber dan Alat/ Media Pembelajaran 1. Sumber Buku kimia SMA kelas XI (Bumi Aksara) Buku kimia SMA kelas XI (Yrama Widya)
36 Buku kimia SMA kelas XI (Yudhistira) Lembar Kegiatan Siswa. Alat/media Media pembelajaran yang digunakan adalah papan tulis dan spidol. VII. Penilaian Penilaian untuk mengevaluasi hasil belajar siswa adalah tes uraian yang terdapat pada lembar kerja siswa dan Penilaian performance dilakukan melalui pengamatan pada saat siswa melakukan kegiatan pembelajaran. Guru Kimia Peneliti Dra. Wara Gawatiningsiah Nur Cholifah NIP: NIM: Mengetahui, Kepala SMAN 3 Tangerang Selatan Drs. H. Sujana, M.Pd NIP
37 Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Kelas Eksperimen Kelompok : Nama : Menentukan Persamaan Laju Reaksi dan Orde Reaksi Laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi zat-zat yang bereaksi dip ngk k n o de e ksi ( ingk e ksi). Sec m m p d e ksi A bb cc dd. Laju reaksi dirumuskan dengan: Ket: v = k[a] m [B] n v = laju reaksi m = orde reaksi terhadap A [A] = konsentrasi A (M) n = orde reaksi terhadap B [B] = konsentrasi B (M) m + n = orde reaksi k = ketetapan laju reaksi Jawablah Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Data percobaan suatu reaksi A + B AB d l h seb g i be ik. No [A] M [B ] M V (M/s) 1 0,50 0,50 1,6x10-4 0,50 1,00 3,x ,00 1,00 3,x10-4 Tentukan: a. Orde reaksi terhadap A c. Orde reaksi total b. Orde reaksi terhadap B d. Persamaan laju reaksi J w b:
38 . Diketahui reaksi: NO + H N + H O Berlangsung melalui tahap-tahap yang teramati sebagai berikut: NO + H N O + H O (lambat) N O + H N + H O (cepat) Tentukan: a. Orde reaksi terhadap NO c. Orde reaksi total b. Orde reaksi terhadap H d. Persamaan laju reaksi J w b: 3. Dalam suatu percobaan untuk mengamati reaksi A (g) + B (g) C (g) diperoleh data sebagai berikut. No [A] M [B] M V (M/s) 1 0,1 0,1 0,1 0, 8 3 0, 0, 16 Tentukan: a. Orde reaksi terhadap A c. Orde reaksi total b. Orde reaksi terhadap B d. Persamaan Laju Reaksi J w b: 4. Dari suatu reaksi : H + NO H O + N diperoleh data sebagai berikut: No [H ] M [NO] M V (M/s) 1 0,1 0,1 0,03 0,5 0,1 0,15 3 0,1 0,3 0,7 Tentukan: a. Orde reaksi terhadap H dan NO b. Persamaan laju reaksi c. Harga k d. Laju reaksi jika [H ] = 0, M dan [NO] = 0, M J w b:
39 5. Dari suatu reaksi : A B C diperoleh data sebagai berikut: No [A] M [B] M t (det) 1 0,1 0,1 80 0, 0, , 0, 10 Tentukan: a. Orde reaksi terhadap A dan B b. Persamaan laju reaksi c. Orde reaksi total J w b:
40 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL PERTEMUAN KE-1 Sekolah : SMAN 3 Tangerang Selatan Mata Pelajaran : Kimia Kelas/ Semester : XI/ I Tahun Pelajaran : 010/011 Pokok Bahasan : Laju Reaksi Alokasi Waktu : 90 menit Standar Kompetensi : 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Kompetensi Dasar : 3.1 Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Indikator : 1. Menentukan konsentrasi larutan. 4. Memahami pengertian laju reaksi. 5. Menentukan laju reaksi berdasarkan persamaan reaksi. I. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menentukan konsentrasi larutan.. Siswa dapat memahami pengertian laju reaksi. 3. Siswa dapat menentukan laju reaksi berdasarkan persamaan reaksi. II. Materi Ajar 1. Kemolaran (M) Untuk menyatakan kadar zat terlarut dalam larutan dinyatakan dengan konsentrasi larutan. a. Pengertian Kemolaran Kemolaran adalah satuan konsentrasi larutan yang menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan. Kemolaran sama dengan jumlah mol (n) zat terlarut dibagi dengan volume (v) larutan.
41 M = Keterangan: n v atau M g 1000 x Mr ml M = molaritas ( mol mmol L ml ) n = mol zat terlarut (mol atau mmol) V = volume larutan (L atau ml) g = massa zat terlarut (gram) b. Pengenceran Pengenceran adalah menurunkan atau memperkecil konsentrasi larutan dengan menambahkan pelarut. Dalam hal ini konsentrasi yang digunakan adalah molaritas (M). Pada proses pengenceran volume dan molaritas berubah, sedangkan jumlah molnya tetap. V 1 M 1 = V M Keterangan: V 1 = volume larutan sebelum diencerkan (L atau ml) M 1 = molaritas larutan sebelum diencerkan V = volume larutan setelah diencerkan (L atau ml) M = molaritas larutan setelah diencerkan c. Pencampuran Pencampuran adalah campuran dari dua atau lebih zat yang jenisnya sama, tetapi konsentrasi berbeda. Dalam hal ini konsentrasi yang digunakan adalah molaritas (M). Pada proses pencampuran beberapa zat yang sejenis berlaku rumus: M M M Untuk pencampuran jenis zat yang sejenis berlaku rumus: M M
42 Keterangan: M c = molaritas larutan setelah dicampurkan V 1 = volume larutan pertama yang dicampurkan (L atau ml) M 1 = molaritas larutan pertama V = volume larutan kedua yang dicampurkan (L atau ml) M = molaritas larutan kedua. Laju reaksi Suatu reaksi kimia ada yang berlangsung cepat, ada pula yang berlangsung lambat. Ledakan bom berlangsung cepat, sedangkan proses besi berkarat berlangsung lambat. Cepat lambatnya suatu reaksi kimia dinyatakan sebagai laju reaksi. Apakah laju reaksi itu? Laju reaksi menyatakan laju perubahan konsentrasi zat yang terlibat dalam reaksi setiap satuan waktu. Perhatikan grafik berikut. Konsentrasi Hasil reaksi (C + D) Pereaksi (A + B) Waktu Grafik hubungan antara perubahan konsentrasi dan waktu Pada grafik di atas menunjukkan bahwa konsentrasi pereaksi dalam suatu reaksi kimia semakin lama semakin berkurang, sedangkan hasil reaksi semakin lama akan semakin bertambah. N (g) + 3 H (g) NH 3(g) Pada reaksi diatas dapat dinyatakan: - Laju penambahan konsentrasi NH 3 - Laju pengurangan konsentrasi N dan H
43 Dengan demikian, laju reaksi dapat dinyatakan sebagai pengurangan konsentrasi pereaksi per satuan waktu, atau penambahan konsentrasi hasil reaksi per satuan waktu. Laju Reaksi (v) = Perubahan konsentrasi ( C) Perubahan waktu ( t) Laju reaksi memiliki satuan Ms -1 (M = molar dan s = sekon = detik) III. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan Konsep IV. Metode Pembelajaran Demonstrasi, ceramah, diskusi, dan tanya jawab. V. Langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Awal (Apersepsi dan Motivasi) 15 menit Menciptakan lingkungan belajar, seperti berdoa dan salam. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dari materi yang akan dibahas. Memotivasi dan menggali pengetahuan siswa dengan memberikan pertanyaan. Suatu reaksi kimia ada yang berlangsung cepat, ada pula yang berlangsung lambat. Ledakan bom berlangsung cepat, sedangkan proses besi berkarat berlangsung lambat. Cepat lambatnya suatu reaksi kimia dinyatakan sebagai suatu laju reaksi. Apakah laju reaksi itu? Berdoa dan menyiapkan alat dan bahan pelajaran. Menyimak penjelasan guru. Siswa menyimak pertanyaan guru dan menjawab.
44 Inti 60 menit (eksplorasi diskusi, penjelasan konsep) Menjelaskan pengertian kemolaran dan laju reaksi. Melakukan demonstrasi untuk menentukan molaritas dalam suatu larutan. Mengajak siswa untuk membentuk 4 kelompok. Kemudian guru membagikan lembar kegiatan siswa sebagai bahan diskusi. Meminta siswa untuk mengadakan diskusi kelompok untuk memahami tentang konsep kemolaran dan laju reaksi. Membimbing siswa pada tiap-tiap kelompok dalam mengerjakan soal pada lembar kegiatan siswa. Mengajak siswa membahas hasil diskusi dengan meminta perwakilan siswa dari tiap kelompok untuk membacakan hasil diskusi. Kelompok lainnya memberikan pendapat/ komentar/ saran. Membahas hasil diskusi dan menjelaskan kembali tentang kemolaran dan konsep laju reaksi. Meminta siswa maju ke depan untuk mengerjakan soal latihan pada lembar kegiatan siswa. Menyimak penjelasan guru tentang pengertian kemolaran dan laju reaksi. Mengamati demonstrasi yang dilakukan guru untuk menentukan molaritas dalam suatu larutan. Secara berkelompok siswa mempelajari Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan bahan bacaan untuk berdiskusi memahami kemolaran dan konsep laju reaksi Berperan aktif dalam diskusi dan menjawab soal-soal yang terdapat pada lembar kerja siswa. Perwakilan siswa dari tiap kelompok menjelaskan hasil diskusi tentang kemolaran dan laju reaksi. Menyimak penjelasan guru dan memahami pembahasan hasil diskusi Bertanya sesuai konsep yang dijelaskan. Maju ke depan untuk menuliskan jawabannya di papan tulis dan menjelaskan langkah-langkah
45 Akhir 15 menit (Pengemban gan dan aplikasi) Membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dipahami. Memberikan tugas individu yang terdapat pada buku pelajaran kimia SMA Kelas XI pengerjaan soalnya. Salah seorang siswa menyimpulkan tentang konsep kemolaran dan laju reaksi. VI. Sumber dan Alat/ Media Pembelajaran 1. Sumber Buku kimia SMA kelas XI (Yudhistira) Buku kimia SMA kelas XI (Yrama Widya) dan Lembar kegiatan siswa. Alat/media Media pembelajaran yang digunakan adalah papan tulis, spidol, alat dan bahan percobaan. VII. Penilaian Penilaian untuk mengevaluasi hasil belajar siswa adalah tes uraian yang terdapat pada lembar kegiatan siswa dan Penilaian performance dilakukan melalui pengamatan pada saat siswa melakukan kegiatan pembelajaran. Guru Kimia Peneliti Dra. Wara Gawatiningsiah Nur Cholifah NIP: NIM: Mengetahui, Kepala SMAN 3 Tangerang Selatan Drs. H. Sujana, M.Pd. NIP
46 Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Kelas Kontrol Kelompok : Nama : A. Materi a. Kemolaran (M) Untuk menyatakan kadar zat terlarut dalam larutan dinyatakan dengan konsentrasi larutan. 1. Pengertian Kemolaran Kemolaran adalah satuan konsentrasi larutan yang menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan. Kemolaran sama dengan jumlah mol (n) zat terlarut dibagi dengan volume (v) larutan. M n M g M ml n = mol zat terlarut (mol atau mmol) V = volume larutan (L atau ml) g = massa zat terlarut (gram) Keterangan: M = molaritas ( mol mmol L ml ) Contoh soal: 10 gram NaOH (Mr = 40) dilarutkan ke dalam air sehingga volume larutan liter. Tentukanlah molaritas larutan NaOH tersebut! Jawab:
47 10 Zat terlarut NaOH 10 gram = mol = 0,5 40 volume larutan = liter n 0,5 [NaOH] = = M = 0,15 M v. Pengenceran Pengenceran adalah menurunkan atau memperkecil konsentrasi larutan dengan menambahkan pelarut. Dalam hal ini konsentrasi yang digunakan adalah molaritas (M). Pada proses pengenceran volume dan molaritas berubah, sedangkan jumlah molnya tetap. V 1 M 1 = V M Keterangan: V 1 = volume larutan sebelum diencerkan (L atau ml) M 1 = molaritas larutan sebelum diencerkan V = volume larutan setelah diencerkan (L atau ml) M = molaritas larutan setelah diencerkan Contoh Soal: 50 ml larutan CaCl 0,15 M diencerkansampai memperoleh konsentrasi ion Cl - 0,1 M. Berapakah volume larutan CaCl sekarang? Jawab: V 1 M 1 n = V M n 50 x 0,15 x = V x 0,1 x 1 V = 750 ml 3. Pencampuran Pencampuran adalah campuran dari dua atau lebih zat yang jenisnya sama, tetapi konsentrasi berbeda. Dalam hal ini konsentrasi yang digunakan adalah molaritas (M). Pada proses pencampuran beberapa zat yang sejenis berlaku rumus: V1 M Mc = 1 V M 1 V V V M 3 V
48 Untuk pencampuran jenis zat yang sejenis berlaku rumus: V1 M1 VM Mc = V V 1... Keterangan: M c = molaritas larutan setelah dicampurkan V 1 = volume larutan pertama yang dicampurkan (L atau ml) M 1 = molaritas larutan pertama V = volume larutan kedua yang dicampurkan (L atau ml) M = molaritas larutan kedua Contoh soal: 100 ml larutan HCl 0,1 M dicampurkan dengan 150 ml larutan HCl 0, M. Hitunglah konsentrasi larutan setelah dicampurkan! Jawab: Rumus percampuran Mc = = V1 M1 VM V V 1... (10 x 0,1) (150 x 0,) = = 0,16 50 b. Laju reaksi Suatu reaksi kimia ada yang berlangsung cepat, ada pula yang berlangsung lambat. Ledakan bom berlangsung cepat, sedangkan proses besi berkarat berlangsung lambat. Cepat lambatnya suatu reaksi kimia dinyatakan sebagai laju reaksi. Apakah laju reaksi itu? Laju reaksi menyatakan laju perubahan konsentrasi zat yang terlibat dalam reaksi setiap satuan waktu. Perhatikan grafik berikut.
49 Konsentrasi Hasil reaksi (C + D) Pereaksi (A + B) Waktu Grafik hubungan antara perubahan konsentrasi dan waktu Pada grafik di atas menunjukkan bahwa konsentrasi pereaksi dalam suatu reaksi kimia semakin lama semakin berkurang, sedangkan hasil reaksi semakin lama akan semakin bertambah. N (g) + 3 H (g) NH 3(g) Pada reaksi diatas dapat dinyatakan: - Laju penambahan konsentrasi NH 3 - Laju pengurangan konsentrasi N dan H Dengan demikian, laju reaksi dapat dinyatakan sebagai pengurangan konsentrasi pereaksi per satuan waktu, atau penambahan konsentrasi hasil reaksi per satuan waktu. Laju Reaksi (v) = Perubahan konsentrasi ( C) Perubahan waktu ( t) Laju reaksi memiliki satuan Ms -1 (M = molar dan s = sekon = detik) Molaritas larutan Tujuan: Untuk menentukan molaritas dari suatu larutan Alat dan Bahan: - Gelas kimia 100 ml - 5 gram NaCl (Ar: Na=3, Cl=35,5) - Spatula - aquades
50 Langkah Kerja: 1. Siapkan satu buah gelas kimia.. Masukkan 100 ml aquades ke dalam gelas kimia. 3. Masukkan 5 gram NaCl, aduk hingga larut. Pertanyaan: Hitung molaritas dari larutan NaCl tersebut? B. Soal Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Sejumlah asam sulfat dilarutkan ke dalam air sehingga volume larutan 500 ml dan konsentrasinya 0,1 M. Tentukanlah berapa gram asam sulfat yang dilarutkan (Mr H SO 4 = 98)? J w b:... Sebanyak gram NaOH (Mr = 40) dilarutkan ke dalam air hingga volume larutan 00 ml. Tentukanlah molaritas larutan NaOH tersebut! J w b:.. 3. Diketahui 500 ml larutan HCl 0,1 M. Tentukan berapa mol dan berapa gram HCl terdapat dalam larutan tersebut! Ar H = 1; Cl = 35,5 J w b: ml larutan H SO 4 0,1 M diencerkan sehingga konsentrasinya menjadi 0,01 M. Hitunglah volume larutan setelah pengenceran dan volume pelarut yang ditambahkan! J w b:
51 5. Jika 100 ml larutan HBr 0,8 M dicampurkan dengan 100 ml larutan HBr 0, M, tentukanlah molaritas larutan setelah percampuran! Jawab: Tentukan reaksi pembentukan gas ammonia sesuai reaksi, N (g) + 3H (g) NH 3(g) c. Tentukan laju reaksi masing-masing zat! d. Bagaimanakah hubungan antara,? J w b: Jelaskan yang dimaksud dengan laju reaksi! Jawab: Zat X bereaksi dengan zat Y menurut persamaan kimia: X Y Z. Jik konsen si w l Y,5 M d n se el h be e ksi deng n z X selama satu menit konsentrasinya menjadi 0, M; maka tentukan laju reaksi tersebut terhadap Y! J w b: Ke dalam suatu ruangan 1 liter dicampurkan x mol gas P dan y mol gas Q. Selang waktu t detik sebagian dari gas-gas tersebut telah membentuk a mol gas R sesuai persamaan reaksi: P (g) + 3Q (g) R (g). Nyatakan laju reaksi gas P, Q, dan R tersebut. J w b: Laju reaksi dapat diartikan sebagai perubahan konsentrasi tiap satuan waktu. Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi? J w b:....
52 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL PERTEMUAN KE- Sekolah : SMAN 3 Tangerang Selatan Mata Pelajaran : Kimia Kelas/ Semester : XI/ I Tahun Pelajaran : 010/011 Pokok Bahasan : Laju Reaksi Alokasi Waktu : 90 menit Standar Kompetensi : 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Kompetensi Dasar : 3.1 Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Indikator : Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan melakukan percobaan. I. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan melakukan percobaan. II. Materi Ajar Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi a. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi Semakin besar konsentrasi semakin cepat reaksi berlangsung (kecepatan reaksi makin besar). Hal ini disebabkan semakin besar konsentrasi berarti jarak antarmolekul rapat/padat, sehingga semakin banyak/mudah terjadi tumbukan yang menghasilkan reaksi, akibatnya menjadi lebih cepat.
53 b. Pengaruh luas permukaan Makin luas permukaan sentuhan semakin banyak kemungkinan terjadinya tumbukan antarpartikel pereaksi sehingga makin cepat reaksinya. Zat padat bentuk serbuk memiliki luas permukaan lebih besar daripada bentuk kepingan, sehingga zat padat bentuk serbuk bereaksi lebih cepat daripada bentuk kepingan. c. Pengaruh suhu Pada umumnya reaksi makin cepat bila suhu dinaikkan, makin tinggi cepat gerak partikel-partikel pereaksi dan makin besar pula energi kinetiknya. Sehingga banyak partikel-partikel pereaksi yang memiliki energi yang mencapai energi pengaktifan akibatnya reaksi makin cepat. d. Pengaruh katalis Katalis adalah zat yang dapat mempercepat reaksi di mana pada akhir reaksi terbentuk kembali dengan jumlah yang tetap. Katalis mempercepat reaksi dengan jalan menurunkan energi aktivasi yaitu energi minimum yang harus dimiliki agar reaksi dapat berlangsung. III. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan Konsep IV. Metode Pembelajaran Ceramah, demonstrasi, diskusi, tanya jawab V. Langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Awal (Apersepsi dan Motivasi) 15 menit Menciptakan lingkungan belajar, seperti berdoa dan salam. Menyiapkan sumber belajar, alat dan bahan untuk melakukan demonstrasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dari materi yang akan dibahas. Berdoa dan menyiapkan alat dan bahan pelajaran Menyimak penjelasan guru
54 Inti 60 menit (eksplorasi diskusi, penjelasan konsep) Akhir 15 menit (Pengemban gan dan aplikasi) Memotivasi dan menggali pengetahuan siswa dengan memberikan pertanyaan Mengapa wortel yang dipotong kecil-kecil jika direbus lebih cepat matang dari pada wortel yang tidak dipotong-potong? Menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Mengajak siswa untuk membentuk 4 kelompok (kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan pertama). Kemudian guru membagikan lembar kerja siswa. Melakukan demonstrasi untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Meminta siswa mendiskusikan hasil pengamatan dari demonstrasi dan menghubungkannya dengan teori laju reaksi berdasarkan fakta-fakta yang mereka temukan dari hasil pengamatan. Membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dipahami. Siswa menyimak pertanyaan guru dan menjawab. Menyimak penjelasan guru. Secara berkelompok siswa mempelajari Lembar Kerja Siswa (LKS) dan mengamati demonstrasi yang dilakukan guru sebagai bahan diskusi untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Secara berkelompok siswa mendiskusikan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi berdasarkan data percobaan. Salah seorang siswa menyimpulkan tentang faktorfaktor yang mempengaruhi laju reaksi.
55 VI. Sumber dan Alat/ Media Pembelajaran 1. Sumber Buku kimia SMA kelas XI (Yrama Widya) Buku kimia SMA kelas XI (Grafindo) Buku kimia SMA kelas XI (Yudhistira) Lembar kerja siswa. Alat/media Media pembelajaran yang digunakan adalah papan tulis, spidol, alat dan bahan percobaan. VII. Penilaian Penilaian untuk mengevaluasi hasil belajar siswa adalah tes uraian yang terdapat pada lembar kerja siswa dan Penilaian performance dilakukan melalui pengamatan pada saat siswa melakukan kegiatan pembelajaran. Guru Kimia Peneliti Dra. Wara Gawatiningsiah Nur Cholifah NIP: NIM: Mengetahui, Kepala SMAN 3 Tangerang Selatan Drs. H. Sujana, M.Pd NIP
56 Kelompok : 1. Lembar Kerja Siswa (LKS) Kelas Kontrol A. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi Alat dan Bahan: 1. Gelas kimia 100 ml. Gelas ukur 3. Labu ukur 50 ml 4. Ke s p ih k n 5 5 cm y ng dibe i nd X hi m 5. Stopwatch 6. Larutan HCl M 7. Larutan Na S O 3 1 M Langkah kerja: 1. Encerkan larutan Na S O 3 1 M menjadi Na S O 3 0,5 M; 0,15 M; 0,10 M; 0,05 M masing-masing 50 ml.. Masukkan 5 ml larutan HCl M ke dalam gelas kimia. 3. Simp n gel s kimi di s ke s p ih be nd X. 4. Tambahkan 5 ml larutan Na S O 3 0,05 M ke dalam gelas kimia. 5. Catat waktu yang diperlukan sejak penambahan Na S O 3 s mp i nd X id k terlihat lagi. 6. Ulangi langkah 1 5 dengan konsentrasi Na S O 3 0,10 M; 0,50 M;
57 Data Pengamatan V Na S O 3 1 M yang dipipet M Na S O 3 Sebelum Pengenceran V Na S O 3 Setelah Pengenceran ml 1 M 50 ml 0,05 M ml 1 M 50 ml 0,10 M ml 1 M 50 ml 0,50 M M Na S O 3 Setelah Pengenceran Gelas [HCl] [Na S O 3 ] Waktu (s) Laju Reaksi (s -1 ) 1 M 0,05 M M 0,10 M 3 M 0,50 M Pertanyaan: 1. Gel s m n k h y ng lebih cep menghil ngk n nd X? Berdasarkan data hasil pengamatan, bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi? B. Pengaruh suhu terhadap laju reaksi Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap laju reaksi. Alat dan bahan: 1. Gelas kimia 100 ml 5. Stopwatch. Termometer 6. Logam seng 3. Penangas air 7. Larutan HCl 1 M 4. Es batu Langkah kerja 1. Siapkan gelas kimia sebanyak tiga buah yang telah diberi label 1, dan 3.. Tuangkan sekitar 50 ml HCl 1 M ke dalam setiap gelas kimia. 3. Simpan gelas 1 di atas es batu, ukurlah suhunya. 4. Simpan gelas pada suhu kamar. 5. Panaskan gelas 3 pada penangas air. Ukur sampai suhu konstan.
58 6. Masukkan ke dalam setiap gelas, logam seng dalam berat yang sama (1 g). 7. Catat hasil pengamatan hingga semua logam seng bereaksi. Data Pengamatan Gelas Waktu (s) Laju Reaksi (s -1 ) 1 3 Pertanyaan: 1. Gelas manakah yang lebih cepat membuat logam seng bereaksi? Berdasarkan data hasil pengamatan, bagaimana pengaruh suhu terhadap laju reaksi? C. Pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi. (Percobaan I) (Percobaan II) (Percobaan III) Alat dan Bahan: - Gelas kimia - garam halus - Spatula - garam kristal - Stopwatch - garam balok - Aquades
59 Langkah kerja: 1. Siapkan gelas kimia sebanyak tiga buah dan diberi label 1, dan 3.. Tuangkan sekitar 100 ml air ke dalam setiap gelas kimia. 3. Masukkan sekitar 3 gram garam halus ke dalam gelas kimia Masukkan sekitar 3 gram garam kristal ke dalam gelas kimia. 5. Masukkan sekitar 3 gram garam balok ke dalam gelas kimia Catat hasil pengamatan hingga garam pada masing-masing gelas larut. Data Pengamatan Gelas Bentuk Garam Waktu (s) 1 Garam halus Garam kristal 3 Garam balok Pertanyaan: 1. Manakah garam yang memiliki luas permukaan yang paling besar? Berdasarkan data hasil pengamatan, bagaimana pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi? D. Pengaruh katalis terhadap laju reaksi Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh katalis terhadap laju reaksi. (Percobaan I) (Percobaan II)
60 Alat dan Bahan: - Alas logam - gula - Korek api - abu rokok Langkah kerja: 1. Siapkan alas yang terbuat dari logam.. Letakkan satu sendok gula diatas alas logam, lalu bakar. 3. Letakkan abu rokok di salah satu sisi gula, lalu bakar. 4. Catat hasil pengamatan, apa yang akan terjadi pada gula. Data Pengamatan Bahan yang digunakan Pengamatan Percobaan I Percobaan II Pertanyaan: 1. Pada percobaan I, apa yang terjadi pada saat gula dibakar? Pada percobaan II, apa yang terjadi pada gula yang telah diberikan abu rokok di salah satu sudutnya pada saat dibakar? Pada percobaan II, apakah yang akan terjadi pada abu rokok setelah proses pembakaran selesai? Apakah fungsi abu rokok pada proses pembakaran tersebut? Bagaimana pengaruh katalis terhadap laju reaksi?
61 Kesimpulan: Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, jelaskan kembali apa yang dimaksud dengan molaritas, laju reaksi serta faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi laju reaksi dan bagaimana hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi berdasarkan teori tumbukan!
62 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL PERTEMUAN KE-3 Sekolah : SMAN 3 Tangerang Selatan Mata Pelajaran : Kimia Kelas/ Semester : XI/ I Tahun Pelajaran : 010/011 Pokok Bahasan : Laju Reaksi Alokasi Waktu : 90 menit Standar Kompetensi : 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Kompetensi Dasar : 3.1 Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Indikator : Menjelaskan pengaruh konsentrasi, luas permukaan, suhu dan katalis terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan. I. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menjelaskan pengaruh konsentrasi, luas permukaan, suhu dan katalis terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan. II. Materi Ajar Teori Tumbukan dan Energi Aktivasi Reaksi kimia terjadi karena tumbukan antara partikel-partikel zat yang bereaksi. Namun tidak semua tumbukan antarmolekul pereaksi akan menghasilkan zat hasil reaksi. Hanya tumbukan efektif yang akan menghasilkan zat hasil reaksi. Keefektifan suatu tumbukan bergantung pada posisi molekul dan energi kinetik yang dimilikinya. Dalam reaksi kimia dikenal istilah energi aktivasi (energi pengaktifan) yaitu energi kinetik minimum yang harus dimiliki molekul-molekul pereaksi agar tumbukan antarmolekul menghasilkan zat hasil reaksi.
63 Teori tumbukan dan energi aktivasi berguna untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Laju suatu reaksi kimia dapat dipercepat dengan cara memperbesar harga energi kinetik molekul atau menurunkan harga energi aktivasi. 1. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi Semakin besar konsentrasi semakin cepat reaksi berlangsung (kecepatan reaksi makin besar). Hal ini disebabkan semakin besar konsentrasi berarti jarak antarmolekul rapat/padat, sehingga semakin banyak/mudah terjadi tumbukan yang menghasilkan reaksi, akibatnya menjadi lebih cepat.. Pengaruh luas permukaan Makin luas permukaan sentuhan semakin banyak kemungkinan terjadinya tumbukan antarpartikel pereaksi sehingga makin cepat reaksinya. Zat padat bentuk serbuk memiliki luas permukaan lebih besar daripada bentuk kepingan, sehingga zat padat bentuk serbuk bereaksi lebih cepat daripada bentuk kepingan. 3. Pengaruh suhu Pada umumnya reaksi makin cepat bila suhu dinaikkan, makin tinggi cepat gerak partikel-partikel pereaksi dan makin besar pula energi kinetiknya. Sehingga banyak partikel-partikel pereaksi yang memiliki energi yang mencapai energi pengaktifan akibatnya reaksi makin cepat. 4. Pengaruh katalis Katalis adalah zat yang dapat mempercepat reaksi di mana pada akhir reaksi terbentuk kembali dengan jumlah yang tetap. Katalis mempercepat reaksi dengan jalan menurunkan energi aktivasi yaitu energi minimum yang harus dimiliki agar reaksi dapat berlangsung. III. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan Konsep IV. Metode Pembelajaran Diskusi kelompok, ceramah, dan tanya jawab
64 V. Langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Awal (Apersepsi dan Motivasi) 15 menit Inti 60 menit (eksplorasi diskusi, penjelasan konsep) Menciptakan lingkungan belajar, seperti berdoa dan salam. Menyiapkan sumber belajar Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dari materi yang akan dibahas. Memotivasi dan menggali pengetahuan siswa dengan memberikan pertanyaan Mengapa ketika kertas dibakar, dalam beberapa saat kertas tersebut akan berubah menjadi abu, tetapi lain halnya ketika sebatang kayu dibakar. Batang kayu akan terbakar lebih lambat dibandingkan kertas yang dibakar. Mengapa demikian? Menjelaskan tentang pengaruh konsentrasi, luas permukaan, suhu dan katalis terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan. Mengajak siswa untuk membentuk 4 kelompok (kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan pertama). Kemudian guru membagikan lembar kegiatan siswa. Berdoa dan menyiapkan alat dan bahan pelajaran Menyimak penjelasan guru Siswa menyimak pertanyaan guru dan menjawab. Menyimak penjelasan guru tentang pengaruh konsentrasi, luas permukaan, suhu dan katalis terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan. Bertanya sesuai konsep yang dijelaskan Secara berkelompok siswa mempelajari Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan bahan bacaan untuk berdiskusi memahami faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi berdasarkan teori
65 Akhir 15 menit (Pengemban gan dan aplikasi) Membimbing siswa pada tiap-tiap kelompok dalam mengerjakan soalsoal pada lembar kegiatan siswa. Meminta siswa maju ke depan untuk mengerjakan soal latihan pada lembar kegiatan siswa. Membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dipahami. Meminta siswa belajar di rumah tentang materi orde reaksi untuk pertemuan selanjutnya. tumbukan. Berperan aktif dalam diskusi dan menjawab soal-soal yang terdapat dalam lembar kegiatan siswa. Maju ke depan untuk menuliskan jawabannya di papan tulis dan menjelaskannya kepada temanteman yang lain. Salah seorang siswa menyimpulkan tentang faktorfaktor yang mempengaruhi laju reaksi. VI. Sumber dan Alat/ Media Pembelajaran 1. Sumber Buku kimia SMA kelas XI (Bumi Aksara) Buku kimia SMA kelas XI (Yrama Widya) Buku kimia SMA kelas XI (Yudhistira) Lembar Kegiatan Siswa. Alat/media Media pembelajaran yang digunakan adalah papan tulis dan spidol. VII. Penilaian Penilaian untuk mengevaluasi hasil belajar siswa adalah tes uraian yang terdapat pada lembar kegiatan siswa dan Penilaian performance dilakukan melalui pengamatan pada saat siswa melakukan kegiatan pembelajaran.
66 Guru Kimia Peneliti Dra. Wara Gawatiningsiah Nur Cholifah NIP: NIM: Mengetahui, Kepala SMAN 3 Tangerang Selatan Drs. H. Sujana, M.Pd NIP
67 Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Kelas Kontrol Kelompok : Nama : A. Materi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain konsentrasi pereaksi, luas permukaan, suhu, katalis. Hal ini diterangkan dengan teori tumbukan. Reaksi kimia terjadi karena tumbukan antara partikel-partikel zat yang bereaksi. Namun tidak semua tumbukan antarmolekul pereaksi akan menghasilkan zat hasil reaksi. Hanya tumbukan efektif yang akan menghasilkan zat hasil reaksi. Keefektifan suatu tumbukan bergantung pada posisi molekul dan energi kinetik yang dimilikinya. Dalam reaksi kimia dikenal istilah energi aktivasi (energi pengaktifan) yaitu energi kinetik minimum yang harus dimiliki molekul-molekul pereaksi agar tumbukan antarmolekul menghasilkan zat hasil reaksi. Teori tumbukan dan energi aktivasi berguna untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Laju suatu reaksi kimia dapat dipercepat dengan cara memperbesar harga energi kinetik molekul atau menurunkan harga energi aktivasi. 1. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi Semakin besar konsentrasi semakin cepat reaksi berlangsung (kecepatan reaksi makin besar). Hal ini disebabkan semakin besar konsentrasi berarti jarak antarmolekul rapat/padat, sehingga semakin banyak/mudah terjadi tumbukan yang menghasilkan reaksi, akibatnya menjadi lebih cepat.. Pengaruh luas permukaan Makin luas permukaan sentuhan semakin banyak kemungkinan terjadinya tumbukan antarpartikel pereaksi sehingga makin cepat reaksinya. Zat padat
68 bentuk serbuk memiliki luas permukaan lebih besar daripada bentuk kepingan, sehingga zat padat bentuk serbuk bereaksi lebih cepat daripada bentuk kepingan. 3. Pengaruh suhu Pada umumnya reaksi makin cepat bila suhu dinaikkan, makin tinggi cepat gerak partikel-partikel pereaksi dan makin besar pula energi kinetiknya. Sehingga banyak partikel-partikel pereaksi yang memiliki energi yang mencapai energi pengaktifan akibatnya reaksi makin cepat. Menaikkan suhu berarti menambahkan energi, sehingga energi kinetik molekul-molekul bertambah akibatnya molekulmolekul lebih aktif bergerak sehingga lebih banyak terjadi tumbukan dan menghasilkan reaksi, akibatnya reaksi menjadi lebih cepat. Pada umumnya setiap kenaikkan suhu 10⁰C reaksi menjadi kali lebih cepat, sehingga dapat dirumuskan: v t = n t t 0 x v 0 dengan n = 10 Contoh soal: Setiap kenaikkan suhu 10⁰C laju reaksi menjadi kali lebih cepat. Suatu reaksi yang berlangsung pada suhu 30⁰C lajunya adalah x, tentukanlah laju reaksi pada suhu 100⁰C! Jawab: Suhu acuan t 0 = 30⁰C mempunyai v 0 = x. Setiap kenaikkan suhu 10⁰C, laju reaksi menjadi kali lebih cepat. Rumus: v t = n t t 0 x v 0, di mana n = 10 v 100 n n = 7, maka v 100 = 7 x x 4. Pengaruh katalis = 18x Katalis adalah zat yang dapat mempercepat reaksi di mana pada akhir reaksi terbentuk kembali dengan jumlah yang tetap. Katalis mempercepat reaksi dengan jalan menurunkan energi aktivasi yaitu energi minimum yang harus dimiliki agar reaksi dapat berlangsung. Katalis yang dapat mempercepat reaksi disebut
69 katalisator, sedangkan katalis yang dapat memperlambat laju reaksi disebut inhibitor. Penentuan Laju Reaksi dari Mekanisme Reaksi Telah dijelaskan bahwa reaksi terjadi akibat tumbukan antarpartikel atom unsur atau partikel molekul senyawa zat yang bereaksi. Banyak reaksi yang terjadi melalui tahapan reaksi (mekanisme reaksi). Misalnya jika kita mereaksikan zat A dan zat B menghasilkan zat C sebagai berikut: A + B C. Re ksi y ng be l ngs ng b k n mol zat A bereaksi langsung dengan 1 nol zat B, melainkan berlangsung melalui dua tahap, yaitu sebagai berikut: T h p : A B C (be l ngs ng l mb ) T h p : A AB C (be l ngs ng cep ) Dari kedua tahap reaksi tersebut dapat dilihat bahwa reaksi tahap-1 berlangsung lebih lambat dibandingkan dengan reaksi tahap-. Untuk menentukan laju reaksi dari tahapan reaksi tersebut, ditentukan dari tahap reaksi paling lambat. dari reaksi di atas, tahap reaksi yang paling lambat adalah A + B AB Persamaan laju reaksinya adalah v = k[a][b] B. Soal Jawablah Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi? J w b:. Jelaskan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi dengan teori tumbukan! J w b: 3. Apakah yang dimaksud dengan energi pengaktifan? Jelaskan dengan singkat hubungan energi pengaktifan dengan laju reaksi! J w b:
70 4. Suatu reaksi berlangsung dua kali lebih cepat bila suhu dinaikkan 10ºC. Pada suhu kamar (5ºC) reaksi kamar dapat berlangsung dengan laju 0,01 M/det. Berapa laju reaksinya bila dilakukan pada suhu 65ºC? J w b: 5. Jelaskan fungsi katalisator dalam laju reaksi? J w b: 6. Perhatikan data berikut. No. Zn Larutan HCl Suhu 1 Serbuk 0, M 30 ºC Keping 0, M 30 ºC 3 Serbuk 0,5 M 50 ºC 4 Keping 0, M 50 ºC 5 Serbuk 0, M 50 ºC Reaksi nomor berapakah yang diharapkan berlangsung paling cepat? Jelaskan dengan singkat! J w b: 7. Perhatikanlah diagram perubahan energi dari reaksi berikut! E (kj) HI 50 5 H + I Tentukanlah energi aktivasi dari diagram perubahan energi reaksi tersebut! Termasuk reaksi eksoterm atau endotermkah reaksi tersebut? J w b:
71 8. Diketahui reaksi: NO + Br NOB memp ny i h p e ksi seb g i be ik. NO + Br NOB (lambat) NOBr NO NOB (cep ) Tentukan persamaan laju reaksinya! J w b:
72 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL PERTEMUAN KE-4 Sekolah : SMAN 3 Tangerang Selatan Mata Pelajaran : Kimia Kelas/ Semester : XI/ I Tahun Pelajaran : 010/011 Pokok Bahasan : Laju Reaksi Alokasi Waktu : 90 menit Standar Kompetensi : 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Kompetensi Dasar : 3.1 Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Indikator : Menentukan persamaan laju reaksi dan orde reaksi I. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menentukan persamaan laju reaksi dan orde reaksi. Siswa dapat menghitung laju reaksi II. Materi Ajar Laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi zat-zat yang bereaksi dipangkatkan orde reaksi (tingkat reaksi). Secara umum pada reaksi Aa + bb cc dd. Laju reaksi dirumuskan dengan: v = k[a] m [B] n Ket: v = laju reaksi m = orde reaksi terhadap A [A] = konsentrasi A (M) n = orde reaksi terhadap B [B] = konsentrasi B (M) m + n = orde reaksi k = ketetapan laju reaksi
73 III. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan Konsep IV. Metode Pembelajaran Ceramah, tanya jawab V. Langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Awal (Apersepsi dan Motivasi) 15 menit Inti 60 menit (eksplorasi diskusi, penjelasan konsep) Menciptakan lingkungan belajar, seperti berdoa dan salam. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dari materi yang akan dibahas. Memotivasi dan menggali pengetahuan siswa dengan memberikan pertanyaan untuk mengingat kembali materi tentang laju reaksi dan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi? Membagikan lembar kegiatan siswa. Menjelaskan tentang persamaan laju reaksi dan cara menentukan orde reaksi. Meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal tentang persamaan laju reaksi dan orde reaksi yang terdapat pada lembar kegiatan siswa. Berdoa dan menyiapkan alat dan bahan pelajaran. Menyimak penjelasan guru. Siswa antusias menyimak pertanyaan guru dan menjawab. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 1. Konsentrasi. Luas permukaan 3. Suhu 4. Katalis Mempelajari lembar kegiatan siswa. Menyimak dan memahami penjelasan guru tentang persamaan laju reaksi dan cara menentukan laju reaksi. Bertanya sesuai konsep yang dijelaskan Mengerjakan soal-soal tentang persamaan laju reaksi dan orde reaksi yang terdapat pada lembar kegiatan siswa.
74 Akhir 15 menit (Pengemban gan dan aplikasi) Membimbing siswa mengerjakan soal-soal yang terdapat pada lembar kegiatan siswa. Meminta siswa maju ke depan untuk mengerjakan soal latihan pada lembar kegiatan siswa. Membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dipahami. Memberikan tugas individu yang terdapat pada buku pelajaran kimia SMA Kelas XI Maju ke depan untuk menuliskan jawabannya di papan tulis dan menjelaskan langkah-langkah pengerjaan soalnya kepada temanteman yang lain. Salah seorang siswa menyimpulkan tentang persamaan laju reaksi dan orde reaksi. VI. Sumber dan Alat/ Media Pembelajaran 1. Sumber Buku kimia SMA kelas XI (Grafindo) Buku kimia SMA kelas XI (Yrama Widya) Buku kimia SMA kelas XI (Yudhistira) Lembar kegiatan siswa. Alat/media Media pembelajaran yang digunakan adalah papan tulis dan spidol. VII. Penilaian Penilaian untuk mengevaluasi hasil belajar siswa adalah tes uraian yang terdapat pada lembar kegiatan siswa dan Penilaian performance dilakukan melalui pengamatan pada saat siswa melakukan kegiatan pembelajaran.
75 Guru Kimia Peneliti Dra. Wara Gawatiningsiah Nur Cholifah NIP: NIM: Mengetahui, Kepala SMAN 3 Tangerang Selatan Drs. H. Sujana, M.Pd NIP
76 Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Kelas Kontrol Kelompok : Nama : Menentukan Persamaan Laju Reaksi dan Orde Reaksi Laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi zat-zat yang bereaksi dip ngk k n o de e ksi ( ingk e ksi). Sec m m p d e ksi A bb cc dd. Laju reaksi dirumuskan dengan: Ket: v = k[a] m [B] n v = laju reaksi m = orde reaksi terhadap A [A] = konsentrasi A (M) n = orde reaksi terhadap B [B] = konsentrasi B (M) m + n = orde reaksi k = ketetapan laju reaksi Jawablah Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Data percobaan suatu reaksi A + B AB d l h seb g i be ik. No [A] M [B] M V (M/s) 1 0,50 0,50 1,6x10-4 0,50 1,00 3,x ,00 1,00 3,x10-4 Tentukan: a. Orde reaksi terhadap A c. Orde reaksi total b. Orde reaksi terhadap B d. Persamaan laju reaksi J w b:
77 . Diketahui reaksi: NO + H N + H O Berlangsung melalui tahap-tahap yang teramati sebagai berikut: NO + H N O + H O (lambat) N O + H N + H O (cepat) Tentukan: a. Orde reaksi terhadap NO c. Orde reaksi total b. Orde reaksi terhadap H d. Persamaan laju reaksi J w b: 3. Dalam suatu percobaan untuk mengamati reaksi A (g) + B (g) C (g) diperoleh data sebagai berikut. No [A] M [B] M V (M/s) 1 0,1 0,1 0,1 0, 8 3 0, 0, 16 Tentukan: a. Orde reaksi terhadap A c. Orde reaksi total b. Orde reaksi terhadap B d. Persamaan Laju Reaksi J w b: 4. Dari suatu reaksi : H + NO H O + N diperoleh data sebagai berikut: No [H ] M [NO] M V (M/s) 1 0,1 0,1 0,03 0,5 0,1 0,15 3 0,1 0,3 0,7 Tentukan: a. Orde reaksi terhadap H dan NO b. Persamaan laju reaksi c. Harga k d. Laju reaksi jika [H ] = 0, M dan [NO] = 0, M J w b:
78 5. Dari suatu reaksi : A B C diperoleh data sebagai berikut: No [A] M [B] M t (det) 1 0,1 0,1 80 0, 0, , 0, 10 Tentukan: a. Orde reaksi terhadap A dan B b. Persamaan laju reaksi c. Orde reaksi total J w b:
79 Satuan pendidikan : SMAN 3 Tangerang Selatan Kelas/ Semester : XI/I KISI-KISI INSTRUMENT TEST URAIAN Standar Kompetensi : 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal 3.1 Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Kemolaran Konsep reaksi laju Menentukan konsentrasi larutan Memahami pengertian laju reaksi 1. Konsentrasi 100cm 3 larutan yang mengandung 585 mg NaCl (M 58,5) d l h.. Massa NaOH (Mr = 40) yang terkandung dalam 150 ml l n N OH,5 M d l h ml larutan HCl 0,1 M dicampurkan dengan 150 ml larutan HCl 0, M. Tentukanlah konsentrasi larutan setelah dic mp k n 4. Jel sk n y ng dim ks d deng n l j e ksi 5. Diketahui reaksi pembentukan gas ammonia sesuai reaksi, N (g) + 3H (g) NH 3(g) a. Tuliskan laju reaksi masing-masing zat! b. Bagaimanakah hubungan antara,, V NH3 Ranah Soal C3 C3 C3 C1 C Skor Maksimal
80 6. Diagram suatu reaksi ditunjukkan sebagai berikut [P] C 4 t Jika reaksi kimia dari diagram tersebut: P (g) + Q (g) R (g) + S (g) Tuliskan laju reaksi masing-masing zat! Faktor-faktor Menentukan 7. Sebutkan faktor-f k o y ng mempeng hi l j e ksi C1 4 yang faktor-faktor 8. D h sil pe cob n n k e ksi, A B C C 4 mempengaruhi laju reaksi yang mempengaruhi laju reaksi Percobaan Massa Bentuk zat A [B] Waktu Suhu 1 5 g Serbuk 0,1 M s 5⁰C 5 g Larutan 0,1 M 3 s 5⁰C 3 5 g Butiran 0,1 M 5 s 5⁰C 4 5 g Larutan 0, M 1,5 s 5⁰C 5 5 g Larutan 0,1 M 1,5 s 5⁰C Pada percobaan (1) dan (3), laju reaksi dipengaruhi oleh faktor? Jelaskan! 9. Setiap kenaikan suhu 10⁰C laju reaksi menjadi kali lebih C3 4 cepat. Suatu reaksi yang berlangsung pada suhu 30⁰C lajunya adalah x. Tentukanlah laju reaksi pada suhu 100⁰C!
81 10. Proses penguraian KClO 3 murni pada suhu 5⁰C sangat sukar C4 4 terjadi meskipun dilakukan dengan cara pemanasan, bahkan sampai mencair dan mendidih. Tetapi bila dicampur sedikit serbuk MnO penguraian berlangsung lebih cepat. Hal ini menunjukkan bahwa laju reaksi dipengaruhi oleh? Jelaskan! 3. Memahami teori Teori Menentukan 11. Jelaskanlah secara singkat dan jelas pengaruh suhu terhadap C1 4 tumbukan (tabrakan) Tumbukan faktor-faktor laju reaksi berdasarkan teori tumbukan? untuk menjelaskan yang 1. Jelaskan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi C1 4 faktor-faktor penentu mempengaruhi berdasarkan teori tumbukan? laju dan orde reaksi laju reaksi 13. Apakah yang dimaksud dengan energi pengaktifan? C1 4 serta terapannya berdasarkan 14. Perhatikanlah diagram perubahan energi dari reaksi berikut! C3 4 dalam kehidupan teori tumbukan E (kj) sehari-hari HI 50 5 H + I Tentukanlah besarnya energi pengaktifan dan perubahan entalpi (ΔH) dari reaksi tersebut! 15. Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang katalis? C1 4
82 16. Gas buangan mesin merupakan sumber polusi udara yang paling besar. Polutan yang berbahaya itu, antara lain karbon monoksida (CO), NO, dan NO ). Salah satu upaya penanggulangan yang dikembangkan adalah penggunaan katalis untuk mengubah gas-gas tersebut menjadi gas yang tidak berbahaya sebelum dibuang ke udara bebas. Katalis jenis apakah yang digunakan untuk menanggulangi polusi udara pada gas buangan mesin dan Bagaimanakah prinsip kerja katalis tersebut dalam menanggulangi polusi udara pada gas buangan mesin tersebut? 17. Gas buang kendaraan bermotor merupakan sumber utama polusi udara yang mengandung gas berbahaya yaitu gas CO, NO, NO dan Pb. Berbagai cara telah dilakukan untuk mencegah polusi tersebut. Salah satu cara untuk menghilangkan polusi timbal dilakukan dengan mengganti bensin bebas timbal. Salah satu penelitian yang dilakukan yaitu dengan mengkondisikan gas CO dan hidrokarbon dapat bereaksi dengan gas NO. Persamaan reaksi: CO + NO CO + N CH 4 + NO CO + N +H O Reaksi tersebut hanya dapat berlangsung pada suhu yang C5 C6 8 8
83 tinggi. Tetapi pada suhu yang sangat tinggi mesin bekerja tidak efektif. dari penelitian tersebut ditentukan suatu katalis yang terbuat dari campuran logam platina dan rhodium (Pt- Rh) untuk mengatasi masalah tersebut. Bagaimanakah penggunaan katalis Pt-Rh ditinjau dari segi teknis, ekonomis, dan dampak lingkungan? Orde Reaksi Menentukan 18. Diketahui reaksi: NO + H N + H O mempunyai tahap C3 4 persamaan reaksi sebagai berikut. Laju reaksi dan NO + H N O + H O (lambat) orde reaksi. N O + H N + H O (cepat) a. Orde reaksi terhadap NO b. Orde reaksi terhadap H c. Orde reaksi total d. Persamaan laju reaksi 19. Dari reaksi N (g) + 3H (g) NH 3(g) diperoleh data sebagai C3 4 berikut: No [N ] [H ] V (M/det) 1 0,1 M 0,1 M 0,01 0, M 0,1 M 0,0 3 0, M 0, M 0,04
84 Tentukan: a. Orde reaksi terhadap N b. Orde reaksi terhadap H c. Persamaan laju reaksi 0. Dari suatu reaksi H + NO H O + N diperoleh data sebagai berikut: No [H ] [NO] V (M/det) 1 0,1 M 0,1 M 0,03 0,5 M 0,1 M 0,15 3 0,1 M 0,5 M 0,7 Tentukan: a. Orde reaksi terhadap H dan NO b. Persamaan laju reaksi c. Harga k d. Laju reaksi jika [H ] = 0, M dan [NO] = 0, M C3 4
85 Jawaban dan Pedoman Penilaian No. Instrumen Jawaban Skor 1. Konsentrasi 100cm 3 larutan yang mengandung 585 mg NaCl (Mr = 58,5) adalah Diketahui: V = 100 cm 3 = 0,1 L Massa = 585 mg = 0,585 g Mr = 58,5 Di ny : Mol i s? Jawab: g 1000 M = x Mr ml 0 1 g M = Mr 1000 x ml 3. Massa NaOH (Mr = 40) yang terkandung dalam 150 ml l n N OH,5 M d l h 0, = x 58,5 100 (Rumus benar, perhitungan salah) g 1000 M = x Mr ml 0, = x 58,5 100 = 0,1 M Diketahui: V = 150 ml Mr = 40 M = 0,5 Di ny : M ss N OH? 4 0 1
86 Jawab: M = 1000 x ml g M = Mr 1000 x ml 3 g ,5 = x (Rumus benar, perhitungan salah) g M = Mr 1000 x ml 4 g ,5 = x ml larutan HCl 0,1 M dicampurkan dengan 150 ml larutan HCl 0, M. Tentukanlah konsentrasi larutan se el h dic mp k n g = 3,00 Diketahui: M 1 = 0,1 M M = 0, M 1 V 1 = 100 ml V = 150 ml Ditanya: M c? Jawab: M1V1 M V M c = V1 V M1V1 M V 3 M c = V1 V 0, ,.150 = (Rumus benar, perhitungan salah) M1V1 M V 4 M c = V V 1 0
87 0, ,.150 = = 0,16 M 4. Jel sk n y ng dim ks d deng n l j e ksi 0 5. Diketahui reaksi pembentukan gas ammonia sesuai reaksi, N (g) + 3H (g) NH 3(g) c. Tuliskan laju reaksi masing-masing zat! d. Bagaimanakah hubungan antara,, Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi. 1 Laju reaksi adalah laju berkurangnya konsentrasi zat reaktan. Laju reaksi adalah laju berkurangnya konsentrasi zat reaktan atau laju bertambahnya konsentrasi suatu produk. Laju reaksi adalah laju berkurangnya konsentrasi zat reaktan atau laju bertambahnya konsentrasi suatu produk tiap satuan waktu. Reaksi: N (g) + 3H (g) NH 3(g) V N = - V N = - V N = - V N = - 1 Δ[N ] Δt Δ[N ], V H = - Δt Δ[N ], V H = - Δt Δ[N ], V H = - Δt Δ[H ], Δt Δ[H ], V NH = + 3 Δt Hubungan V N : V H : V NH = 1 : 3 : 3 Δ[NH 3 ] 3 Δt Δ[H ] Δ[NH, V NH = + 3 ] 3 Δt Δt
88 6. Diagram suatu reaksi ditunjukkan sebagai berikut [P] T Jika reaksi kimia dari diagram tersebut, P (g) + Q (g) R (g) + S (g). Tuliskan laju reaksi masing- masing zat! V p = - Δ[P] 1 Δt Δ[P] V p = - V Q = - Δt Δ[P] Δ[Q] V p = - V Q = - Δt Δt Laju reaksi masing-masing zat adalah Δ[P] Δ[Q] V p = - V Q = - Δt Δt Δ[Q] Δt V R = + V R = + Δ[R] 3 Δt 4 7. Sebutkan faktor-f k o y ng mempeng hi l j e ksi 0 Konsentrasi (atau salah satunya) 1 8. Data hasil percobaan untuk reaksi, A + B C Percobaan Massa Bentuk zat A [B] Waktu Suhu 1 5 g Serbuk 0,1 M s 5⁰C 5 g Larutan 0,1 M 3 s 5⁰C 3 5 g Butiran 0,1 M 5 s 5⁰C 4 5 g Larutan 0, M 1,5 s 5⁰C 5 5 g Larutan 0,1 M 1,5 s 5⁰C Δ[R] Δt V S = + Δ[S] Δt Konsentrasi dan luas permukaan (atau menyebutkan dua faktor) Konsentrasi, luas permukaan, dan suhu (atau menyebutkan lebih dari dua) 3 Konsentrasi, luas permukaan, suhu, dan katalis 4 Laju reaksi pada percobaan tersebut dipengaruhi oleh luas permukaan. 1 Laju reaksi pada percobaan tersebut dipengaruhi oleh luas permukaan. Karena laju reaksi pada percobaan (1) lebih besar dibandingkan dengan laju reaksi pada percobaan (3). Laju reaksi pada percobaan tersebut dipengaruhi oleh luas permukaan. Karena laju reaksi pada percobaan (1) lebih besar dibandingkan dengan 0 0 3
89 Pada percobaan (1) dan (3), laju reaksi dipengaruhi oleh faktor? Jelaskan! 9. Setiap kenaikan suhu 10⁰C laju reaksi menjadi kali lebih cepat. Suatu reaksi yang berlangsung pada suhu 30⁰C lajunya adalah x. Tentukanlah laju reaksi pada suhu 100⁰C! laju reaksi pada percobaan (3). Makin luas permukaan sentuhan semakin banyak kemungkinan terjadinya tumbukan. Laju reaksi pada percobaan tersebut dipengaruhi oleh luas permukaan. Karena laju reaksi pada percobaan (1) lebih besar dibandingkan dengan laju reaksi pada percobaan (3). Makin luas permukaan sentuhan semakin banyak kemungkinan terjadinya tumbukan antar partikel pereaksi sehingga makin cepat reaksinya. Diketahui: t 0 = 30⁰C v 0 = x 1 t = 100⁰C Ditanya: v ? Jawab: v t = n t t 0 x v 0 dengan n = 10 v t = n t t 3 0 x v 0 dengan n = 10 t t n = = = 7 Jadi, v 100 = n x v 0 = 7 x x (Rumus benar, perhitungan salah) v t = n t t 4 0 x v 0 dengan n = 10 t t n = = = 7 Jadi, v 100 = n x v 0 = 7 x x = 18x
90 10. Proses penguraian KClO 3 murni pada suhu 5⁰C sangat sukar terjadi meskipun dilakukan dengan cara pemanasan, bahkan sampai mencair dan mendidih. Tetapi bila dicampur sedikit serbuk MnO penguraian berlangsung lebih cepat. Hal ini menunjukkan bahwa laju reaksi dipengaruhi oleh? Jelaskan! 0 Hal tersebut dipengaruhi oleh katalis. 1 Karena katalis merupakan zat yang dapat mempercepat reaksi. Katalis adalah zat yang dapat mempercepat reaksi dimana pada akhir 3 reaksi terbentuk kembali dengan jumlah yang tetap. Katalis adalah zat yang dapat mempercepat reaksi dimana pada akhir 4 reaksi terbentuk kembali dengan jumlah yang tetap. Katalis mempercepat reaksi dengan jalan menurunkan energi aktivasi. 11. Jelaskanlah secara singkat dan jelas pengaruh suhu terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan? 0 Pada umumnya reaksi makin cepat bila suhu dinaikkan. 1 Pada umumnya reaksi makin cepat bila suhu dinaikkan, makin tinggi suhu makin cepat gerak partikel-partikel pereaksi. Pada umumnya reaksi makin cepat bila suhu dinaikkan, makin tinggi suhu 3 makin cepat gerak partikel-patikel pereaksi dan makin besar pula energi kinetiknya. Pada umumnya reaksi makin cepat bila suhu dinaikkan, makin tinggi suhu 4 makin cepat gerak partikel-patikel pereaksi dan makin besar pula energi kinetiknya sehingga banyak partikel-partikel pereaksi yang memiliki energi yang mencapai energi pengaktifan akibatnya reaksi makin cepat.
91 1. Jelaskan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan? Makin luas permukaan sentuhan semakin banyak kemungkinan terjadinya tumbukan. Makin luas permukaan sentuhan semakin banyak kemungkinan terjadinya tumbukan antar partikel pereaksi. Makin luas permukaan sentuhan semakin banyak kemungkinan terjadinya tumbukan antar partikel pereaksi sehingga makin cepat reaksinya. Makin luas permukaan sentuhan semakin banyak kemungkinan terjadinya tumbukan antar partikel pereaksi sehingga makin cepat reaksinya. Zat padat bentuk serbuk memiliki luas permukaan lebih besar dari pada bentuk kepingan, sehingga zat padat bentuk serbuk bereaksi lebih cepat daripada bentuk kepingan. 13. Apakah yang dimaksud dengan energi pengaktifan? 0 Energi pengaktifan adalah energi kinetik minimum. 1 Energi pengaktifan adalah energi minimum yang harus dimiliki oleh partikel-partikel pereaksi. Energi pengaktifan adalah energi minimum yang harus dimiliki oleh partikel-partikel pereaksi agar menghasilkan reaksi Energi pengaktifan adalah energi kinetik minimum yang harus dimiliki oleh partikel-partikel pereaksi agar menghasilkan reaksi bila saling bertumbukan
92 14. Perhatikanlah diagram perubahan energi dari reaksi berikut! E (kj) Tentukanlah besarnya 100 energi pengaktifan dan 75 HI perubahan entalpi (ΔH) 50 tersebut! 5 H + I Dari diagram perubahan energi pada soal diperoleh: a. Zat reaktan adalah gas H dan gas I b. Zat produk adalah gas HI Dari diagram perubahan energi pada soal diperoleh: a. Zat reaktan adalah gas H dan gas I b. Zat produk adalah gas HI Reaksi: H + I HI Kedudukan energi produk lebih tinggi dari kedudukan energi reaktan berarti reaksi ini adalah reaksi endoterm. Dari diagram perubahan energi pada soal diperoleh: a. Zat reaktan adalah gas H dan gas I b. Zat produk adalah gas HI Kedudukan energi produk lebih tinggi dari kedudukan energi reaktan berarti reaksi ini adalah reaksi endoterm. Energi pengaktifan (E a ) = (100-5) kj = 75 kj Dari diagram perubahan energi pada soal diperoleh: c. Zat reaktan adalah gas H dan gas I d. Zat produk adalah gas HI Kedudukan energi produk lebih tinggi dari kedudukan energi reaktan
93 berarti reaksi ini adalah reaksi endoterm. Energi pengaktifan (E a ) = (100-5) kj = 75 kj ΔH reaksi = (75 5) kj = 50 kj 15. Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang katalis? 0 Katalis adalah zat yang dapat mempercepat reaksi. 1 Katalis adalah zat yang dapat mempercepat reaksi dimana pada akhir reaksi terbentuk kembali dengan jumlah yang tetap. Katalis adalah zat yang dapat mempercepat reaksi dimana pada akhir 3 reaksi terbentuk kembali dengan jumlah yang tetap. Katalis mempercepat reaksi dengan jalan menurunkan energi aktivasi. Katalis adalah zat yang dapat mempercepat reaksi dimana pada akhir 4 reaksi terbentuk kembali dengan jumlah yang tetap. Katalis mempercepat reaksi dengan jalan menurunkan energi aktivasi yaitu energi minimum yang harus dimiliki agar reaksi dapat berlangsung. 16. Gas buangan mesin merupakan sumber polusi udara yang 0 paling besar. Polutan yang berbahaya itu, antara lain Salah satu upaya penanggulangan yang dikembangkan adalah dengan 1 karbon monoksida (CO), NO, dan NO ). Salah satu upaya penanggulangan yang dikembangkan adalah penggunaan katalis untuk mengubah gas-gas tersebut menjadi gas yang tidak berbahaya sebelum dibuang ke menggunakan katalis. Salah satu upaya penanggulangan yang dikembangkan adalah dengan menggunakan katalis untuk mengubah gas-gas tersebut menjadi gas yang tidak berbahaya sebelum dibuang ke udara bebas.
94 udara bebas. Katalis jenis apakah yang digunakan untuk menanggulangi polusi udara pada gas buangan mesin dan Bagaimanakah prinsip kerja katalis tersebut dalam menanggulangi polusi udara pada gas buangan mesin? Salah satu upaya penanggulangan yang dikembangkan adalah dengan menggunakan katalis untuk mengubah gas-gas tersebut menjadi gas yang tidak berbahaya sebelum dibuang ke udara bebas. Katalis yang digunakan adalah oksida logam transisi dan logam mulia seperti platina. Salah satu upaya penanggulangan yang dikembangkan adalah dengan menggunakan katalis untuk mengubah gas-gas tersebut menjadi gas yang tidak berbahaya sebelum dibuang ke udara bebas. Katalis yang digunakan adalah oksida logam transisi dan logam mulia seperti platina. Katalis tersebut dipasang pada saluran pembuangan mesin (knalpot) sehingga dilewati oleh gas buang. Salah satu upaya penanggulangan yang dikembangkan adalah dengan menggunakan katalis untuk mengubah gas-gas tersebut menjadi gas yang tidak berbahaya sebelum dibuang ke udara bebas. Katalis yang digunakan adalah oksida logam transisi dan logam mulia seperti platina. Katalis tersebut dipasang pada saluran pembuangan mesin (knalpot) sehingga dilewati oleh gas buang. Katalis tersebut mengatalisis reaksi berikut. C x H y(g) + O (g) CO (g) + H O (g) Salah satu upaya penanggulangan yang dikembangkan adalah dengan menggunakan katalis untuk mengubah gas-gas tersebut menjadi gas yang tidak berbahaya sebelum dibuang ke udara bebas. Katalis yang digunakan
95 adalah oksida logam transisi dan logam mulia seperti platina. Katalis tersebut dipasang pada saluran pembuangan mesin (knalpot) sehingga dilewati oleh gas buang. Katalis tersebut mengatalisis beberapa reaksi berikut. C x H y(g) + O (g) CO (g) + H O (g) CO (g) + O (g) CO (g) Salah satu upaya penanggulangan yang dikembangkan adalah dengan menggunakan katalis untuk mengubah gas-gas tersebut menjadi gas yang tidak berbahaya sebelum dibuang ke udara bebas. Katalis yang digunakan adalah oksida logam transisi dan logam mulia seperti platina. Katalis tersebut dipasang pada saluran pembuangan mesin (knalpot) sehingga dilewati oleh gas buang. Katalis tersebut mengatalisis beberapa reaksi berikut. 7 C x H y(g) + O (g) CO (g) + H O (g) CO (g) + O (g) CO (g) NO (g) N (g) + O (g) Salah satu upaya penanggulangan yang dikembangkan adalah penggunaan katalis untuk mengubah gas-gas tersebut menjadi gas yang tidak berbahaya sebelum dibuang ke udara bebas. Katalis yang digunakan adalah oksida logam transisi dan logam mulia seperti platina. katalis 8
96 17. Gas buang kendaraan bermotor merupakan sumber utama polusi udara yang mengandung gas berbahaya yaitu gas CO, NO, NO dan Pb. Berbagai cara telah dilakukan untuk mencegah polusi tersebut. Salah satu cara untuk menghilangkan polusi timbal dilakukan dengan mengganti bensin bebas timbal. Salah satu penelitian yang dilakukan yaitu dengan mengkondisikan gas CO dan hidrokarbon dapat bereaksi dengan gas NO. Persamaan reaksi: CO + NO CO + N CH 4 + NO CO + N +H O Reaksi tersebut hanya dapat berlangsung pada suhu yang tersebut dipasang pada saluran pembuangan mesin (knalpot) sehingga dilewati oleh gas buang. katalis tersebut mengatalisis beberapa reaksi berikut. C x H y(g) + O (g) CO (g) + H O (g) CO (g) + O (g) CO (g) NO (g) N (g) + O (g) Gas CO, H O dan N merupakan senyawa yang tidak beracun sehingga gas buang mesin menjadi lebih bersih dan ramah lingkungan. Dari segi teknis penggunaan katalis logam mulia Platinum dan Rhodium pada suhu 400⁰C dapat bertahan selama mil. Dari segi teknis penggunaan katalis logam mulia Platinum dan Rhodium pada suhu 400⁰C dapat bertahan selama mil dan lebih ekonomis. Dari segi teknis penggunaan katalis logam mulia Platinum dan Rhodium pada suhu 400⁰C dapat bertahan selama mil dan lebih ekonomis selain itu juga ramah lingkungan. Dari segi teknis penggunaan katalis logam mulia Platinum dan Rhodium pada suhu 400⁰C dapat bertahan selama mil dan dipilih karena memiliki selektifitas dan konversi yang tinggi dan lebih ekonomis selain itu juga ramah lingkungan
97 tinggi. Tetapi pada suhu yang sangat tinggi mesin bekerja tidak efektif. Dari penelitian tersebut ditemukan suatu katalis yang terbuat dari campuran logam platina dan rhodium (Pt-Rh) untuk mengatasi masalah tersebut. Bagaimanakah penggunaan katalis Pt-Rh ditinjau dari segi teknis, ekonomis, dan dampak lingkungan? Dari segi teknis penggunaan katalis logam mulia Platinum dan Rhodium pada suhu 400⁰C dapat bertahan selama mil dan dipilih karena memiliki selektifitas dan konversi yang tinggi pada CO, oksidasi senyawa hidrokarbon dan reduksi NO x dan mampu mereduksi O langsung menjadi H O, dan lebih ekonomis selain itu juga ramah lingkungan. Dari segi teknis penggunaan katalis logam mulia Platinum dan Rhodium pada suhu 400⁰C dapat bertahan selama mil dan dipilih karena memiliki selektifitas dan konversi yang tinggi pada CO, oksidasi senyawa hidrokarbon dan reduksi NO x dan mampu mereduksi O langsung menjadi H O, sehingga meningkatkan efisiensi fuel cell dan lebih ekonomis selain itu juga ramah lingkungan. Dari segi teknis penggunaan katalis logam mulia Platinum dan Rhodium pada suhu 400⁰C dapat bertahan selama mil dan dipilih karena memiliki selektifitas dan konversi yang tinggi pada CO, oksidasi senyawa hidrokarbon dan reduksi NO x dan mampu mereduksi O langsung menjadi H O, sehingga meningkatkan efisiensi fuel cell. Pengembangan energi alternatif fuel cell sangat berpotensi sebagai pembangkit energi (generator) mini dan lebih ekonomis selain itu juga ramah lingkungan. Dari segi teknis penggunaan katalis logam mulia Platinum dan Rhodium pada suhu 400⁰C dapat bertahan selama mil dan dipilih karena
98 18. Diketahui reaksi: NO + H N + H O mempunyai tahap reaksi sebagai berikut. NO + H N O + H O (lambat) N O + H N + H O (cepat) e. Orde reaksi terhadap NO f. Orde reaksi terhadap H g. Orde reaksi total h. Persamaan laju reaksi memiliki selektifitas dan konversi yang tinggi pada CO, oksidasi senyawa hidrokarbon dan reduksi NO x dan mampu mereduksi O langsung menjadi H O, sehingga meningkatkan efisiensi fuel cell. Pengembangan energi alternatif fuel cell sangat berpotensi sebagai pembangkit energi (generator) mini dan lebih ekonomis selain itu juga ramah lingkungan karena polusi yang ditimbulkannya hampir tidak ada dan memiliki kemampuan mudah panas sehingga tidak harus menunggu lama ketika akan digunakan. a. Orde reaksi NO = koefisien NO pada tahap reaksi yang paling lambat = a. Orde reaksi NO = koefisien NO pada tahap reaksi yang paling lambat = b. Orde reaksi terhadap H = koefisien H pada tahap reaksi yang paling lambat = 1 a. Orde reaksi NO = koefisien NO pada tahap reaksi yang paling lambat = b. Orde reaksi terhadap H = koefisien H pada tahap reaksi yang paling lambat = 1 c. Orde reaksi total = + 1 = 3 a. Orde reaksi NO = koefisien NO pada tahap reaksi yang paling lambat =
99 19. Dari reaksi N (g) + 3H (g) NH 3(g) diperoleh data sebagai berikut: No [N ] [H ] V (M/det) 1 0,1 M 0,1 M 0,01 0, M 0,1 M 0,0 3 0, M 0, M 0,04 Tentukan: a. Orde reaksi terhadap N b. Orde reaksi terhadap H c. Persamaan laju reaksi b. Orde reaksi terhadap H = koefisien H pada tahap reaksi yang paling lambat = 1 c. Orde reaksi total = + 1 = 3 d. Persamaan laju reaksi ditentukan dari tahap reaksi yang paling lambat, yaitu NO + H N O + H O Persamaan laju reaksinya adalah v = k [NO] m [H ] n v = k [NO] [H ] m n v1 k[n ] [H ] 1 m n v k[n ] [H ] a. Orde reaksi terhadap N (diambil dari data [H ] tetap 1 dan ) v1 v k[n k[n ] ] m m [H [H m ] ] n n 0,01 0,1 0,0 0, m = 1 a. Orde reaksi terhadap N (diambil dari data [H ] tetap 1 dan ) 0 3 v1 v k[n k[n ] ] m m 0,01 0,1 0,0 0, m = 1 [H [H m ] ] n n
100 b. Orde reaksi terhadap H (diambil dari data [N ] tetap dan 3) v1 v k[n k[n ] ] m m [H [H n ] ] n n 0,0 0,1 0,04 0, n = 1 a. Orde reaksi terhadap N (diambil dari data [H ] tetap 1 dan ) 4 v1 v k[n k[n ] ] m m [H [H m ] ] n n 0,01 0,1 0,0 0, m = 1 b. Orde reaksi terhadap H (diambil dari data [N ] tetap dan 3) 0. Dari suatu reaksi H NO H O + N diperoleh data sebagai berikut: v1 v k[n k[n ] ] m m [H [H n 0,0 0,1 0,04 0, n = 1 c. Persamaan laju reaksi v = k[n ][H ] ] ] n n a. Orde reaksi terhadap H (diambil dari data [NO] tetap 1 dan ) 1 m n v1 k[h ] [NO] m n v k[h ] [NO] 0
101 No [H ] [NO] V /det) 1 0,1 M 0,1 M 0,03 0,5 M 0,1 M 0,15 3 0,1 M 0,3 M 0,7 Tentukan: a. Orde reaksi terhadap H dan NO b. Persamaan laju reaksi c. Harga k d. Laju reaksi jika [H ] = 0, M dan [NO] = 0, M m 0,03 0,1 0,15 0,5 m = 1 Orde reaksi terhadap NO (diambil dari data [H ] tetap 1 dan 3) v1 v k[h k[h ] ] m m [NO] [NO] n n n 0,03 0,1 0,7 0,3 n = a. Orde reaksi terhadap H (diambil dari data [NO] tetap 1 dan ) v1 v k[h k[h ] ] m m [NO] [NO] m n n 0,03 0,1 0,15 0,5 m = 1 Orde reaksi terhadap NO (diambil dari data [H ] tetap 1 dan 3) v1 v k[h k[h ] ] m m [NO] [NO] n 0,03 0,1 0,7 0,3 n = b. Persamaan laju reaksi v = k[h ][NO] n n
102 a. Orde reaksi terhadap H (diambil dari data [NO] tetap 1 dan ) 3 v1 v k[h k[h ] ] m m [NO] [NO] m n n 0,03 0,1 0,15 0,5 m = 1 Orde reaksi terhadap NO (diambil dari data [H ] tetap 1 dan 3) v1 v k[h k[h ] ] m m [NO] [NO] n 0,03 0,1 0,7 0,3 n = b. Persamaan laju reaksi v = k[h ][NO] c. Harga k (dari data 1 atau yang lain) v = k[h ][NO] 0,03 = k [0,1][0,1] k = 0,03 0,001 n n 30 M -1 det -1 a. Orde reaksi terhadap H (diambil dari data [NO] tetap 1 dan ) 4 m n v1 k[h ] [NO] m n v k[h ] [NO]
103 m 0,03 0,1 0,15 0,5 m = 1 Orde reaksi terhadap NO (diambil dari data [H ] tetap 1 dan 3) v1 v k[h k[h ] ] m m [NO] [NO] n 0,03 0,1 0,7 0,3 n = b. Persamaan laju reaksi v = k[h ][NO] c. Harga k (dari data 1 atau yang lain) v = k[h ][NO] 0,03 = k [0,1][0,1] k = 0,03 0,001 n n 30 M -1 det -1 d. v = k[h ][NO] = 30[0,][0,] = 0,4 M det
104 REKAP ANALISIS BUTIR ===================== Rata= Simpang Baku= 1.38 KorelasiXY= 0.77 Reliabilitas Tes= 0.87 Butir Soal= 0 Jumlah Subyek= 1 Nama berkas: C:\USERS\USER\DOCUMENTS\BELUM_ADA_NAMA.AUR No No Btr Asli T DP(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi Mudah Sukar Sangat Signifikan Mudah Mudah Sukar Signifikan Sukar Signifikan Sangat Mudah Sedang Sangat Signifikan Sedang Sangat Signifikan Sedang Sangat Signifikan Sedang Sangat Signifikan Sedang Signifikan Sedang Sangat Signifikan Sedang Sangat Signifikan Sedang Sukar Sangat Sukar Signifikan Sangat Sukar Sangat Mudah Sedang 0.51 Signifikan
105 RELIABILITAS TES ================ Rata= Simpang Baku= 1.38 KorelasiXY= 0.77 Reliabilitas Tes= 0.87 Nama berkas: C:\USERS\USER\DOCUMENTS\BELUM_ADA_NAMA.AUR No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total 1 Ahmad Arif Sakti Tesa Lonika Risma Latifa Asri Lestari Maria Adriatn Windy Wiryo S Dimas Ramadha Juwita Wijayanti Nublah Permat Meula Puspita Kemas Abdul R Dhani Febriya Perinsi Meiditya Febbyola Ramanda Dita Mustika Mochammad Ind Risnawati Dwi Annisa Nur Ad Aditya Febria Vanessa Ointu Qatrin Nada R
106 DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 1 Klp atas/bawah(n)= 6 Butir Soal= 0 Un: Unggul; AS: Asor; SB: Simpang Baku Nama berkas: C:\USERS\USER\DOCUMENTS\BELUM_ADA_NAMA.AUR No No Btr Asli RataUn RataAs Beda SB Un SB As SB Gab t DP(%)
107 TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 1 Butir Soal= 0 Nama berkas: C:\USERS\USER\DOCUMENTS\BELUM_ADA_NAMA.AUR No Butir Baru No Butir Asli Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran Mudah Sukar Mudah Mudah Sukar Sukar Sangat Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sangat Sukar Sangat Sukar Sangat Mudah Sedang
108 Rekapitulasi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen No. Nama Butir Soal Skor Nilai 1. Siswa ,00. Siswa ,61 3. Siswa ,53 4. Siswa ,69 5. Siswa ,61 6. Siswa ,53 7. Siswa ,00 8. Siswa ,00 9. Siswa , Siswa , Siswa ,3 1. Siswa , Siswa , Siswa ,9 15. Siswa , Siswa , Siswa , Siswa ,9 19. Siswa ,9 0. Siswa ,00 1. Siswa ,15 Ket: *Posstest: 1 butir soal uraian Skor maksimal per butir C 1 -C 4 = 4, C 5 = 8 Skor maksimal = 5 *Rumus Nilai = (nilai yang diperoleh/5) x 100
109 Perhitungan data statistik awal kelompok eksperimen 1. Sebaran data nilai posttest 56,00 59,61 67,30 69,3 71,15 75,00 75,00 75,00 76,9 76,9 76,9 78,84 80,76 8,69 84,61 84,61 84,61 86,53 86,53 86,53 90,00. Tabel Distribusi Frekuensi Berdasarkan sebaran data di atas, untuk membuat tabel distribusi frekuensi dapat diterapkan langkah-langkah berikut: a. Menentukan jangkauan data/ range (R) Nilai maksimum = 90,00 Nilai minimum = 56,00 R = Nilai maksimum nilai minimum = 90,00 56,00 = 34,00 b. Menentukan banyak kelas (K) K = 1 + 3,3 log n --- n = banyaknya data K = 1 + 3,3 log 1 K = 1 + 3,3 (1,3) K = 5,36 = 5 Jadi, banyaknya kelas adalah 5 c. Menentukan panjang kelas/interval (i) i = R K 34 6,8 7 5 d. Menentukan ujung bawah dan ujung atas kelas pertama, dan kelas-kelas berikutnya. Sehingga diperoleh,
110 Tabel 1. Distribusi Frekuensi Nilai Frekuensi Absolut Relatif (%) ,5 % ,5 % ,05 % ,57 % ,33 % Jumlah % Tabel. Perhitungan Mean, Simpangan Baku, dan Varians Nilai F xi xi fixi fixi Jumlah ( ) Perhitungan Rata-rata/Mean ( X ) fixi 1631 X = = = 77,67 n 1 n = Jumlah data 4. Perhitungan Median (Me) Untuk menghitung median data digunakan rumus: Me = b + p 1 n F f
111 Keterangan: b p n F f Jadi, = batas bawah median = panjang kelas median = banyaknya data = Jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas median = frekuensi kelas median Me = b + p Me = 76, n F f 1 Me = 76, ,417 Me = 76,5 +,917 Me = 79, Perhitungan Modus (Mo) Untuk menghitung modus data digunakan rumus: Mo = b + p b Keterangan: b p b 1 b 1 1 b = batas bawah kelas modus = panjang kelas modus = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sebelumnya b = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas berikutnya Jadi, Mo = b + p b b Mo = 83,5 + 7 Mo = 83, Mo = 84, b 1 1 7,15
112 6. Perhitungan Simpangan Baku (s) Untuk menghitung simpangan baku digunakan rumus: s = s = s = fixi ( fixi) n n ,33 0 s = 84, 9 s = 9, 7. Perhitungan Varians (s ) Untuk menghitung varians digunakan rumus: s = s = n fixi ( fixi) n (n 1) 1(18373) 1 ( ) s = s = 84,
113 Rekapitulasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol No. Nama Butir Soal Skor Nilai 1. Siswa ,38. Siswa ,9 3. Siswa ,30 4. Siswa ,00 5. Siswa ,46 6. Siswa ,38 7. Siswa ,15 8. Siswa ,9 9. Siswa , Siswa , Siswa ,76 1. Siswa ,3 13. Siswa ,9 14. Siswa , Siswa , Siswa , Siswa ,9 18. Siswa , Siswa ,69 0. Siswa ,00 1. Siswa ,3. Siswa ,3 Ket: *Posstest: 1 butir soal uraian Skor maksimal per butir C 1 -C 4 = 4, C 5 = 8 Skor maksimal = 5 *Rumus Nilai = (nilai yang diperoleh/5) x 100
114 Perhitungan data statistik awal kelompok kontrol 1. Sebaran data nilai posttest 5,00 4,30 51,9 51,9 53,84 55,76 55,76 63,46 63,46 65,38 65,38 65,38 69,3 69,3 69,3 71,15 73,07 75,00 76,9 76,9 80,76 8,69. Tabel Distribusi Frekuensi Berdasarkan sebaran data di atas, untuk membuat tabel distribusi frekuensi dapat diterapkan langkah-langkah berikut: a. Menentukan jangkauan data/ range (R) Nilai maksimum = 8,69 Nilai minimum = 5,00 R = Nilai maksimum nilai minimum = 8,69 5,00 = 57,69 b. Menentukan banyak kelas (K) K = 1 + 3,3 log n --- n = banyaknya data K = 1 + 3,3 log K = 1 + 3,3 (1,34) K = 5,4 = 5 Jadi, banyaknya kelas adalah 5 c. Menentukan panjang kelas/interval (i) i = R K 57,69 5,54 d. Menentukan ujung bawah dan ujung atas kelas pertama, dan kelas-kelas berikutnya. Sehingga diperoleh,
115 Tabel 1. Distribusi Frekuensi Nilai Frekuensi Absolut Relatif (%) ,54 % ,54 % ,73 % ,91 % ,7 % Jumlah 100 % Tabel. Perhitungan Mean, Simpangan Baku, dan Varians Nilai F xi xi fixi fixi ,5 930,5 30,5 930, ,5 1806,5 4,5 1806, ,5 970,5 7, , ,5 44,5 598, , ,5 616, ,5 Jumlah ( ) , ,5 3. Perhitungan Rata-rata/Mean ( X ) fixi 1415 X = = = 64,3 n n = Jumlah data 4. Perhitungan Median (Me) Untuk menghitung median data digunakan rumus: Me = b + p 1 n F f
116 Keterangan: b p n F f Jadi, = batas bawah median = panjang kelas median = banyaknya data = Jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas median = frekuensi kelas median Me = b + p 1 Me = 60,5 + 1 n F f 1 Me = 60, ,44 Me = 60,5 + 5,8 Me = 65, Perhitungan Modus (Mo) Untuk menghitung modus data digunakan rumus: b1 Mo = b + p b 1 b Keterangan: b = batas bawah kelas modus p b 1 = panjang kelas modus = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sebelumnya b = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas berikutnya Jadi, Mo = b + p b b 1 1 b Mo = 60,5 + 1 Mo = 60, Mo = 67, ,57
117 6. Perhitungan Simpangan Baku (s) Untuk menghitung simpangan baku digunakan rumus: s = s = s = fixi ( fixi) n n , , ,3 1 s = 159, 6 s = 1,6 7. Perhitungan Varians (s ) Untuk menghitung varians digunakan rumus: s = s = n fixi ( fixi) n (n 1) (94361,5) ( 005 1) s = s = 159,6
118 PERHITUNGAN UJI NORMALITAS POSTTEST KELAS EKSPERIMEN No. Xi F z n z i z t F(z i ) S(z i ) F(z ) S(z ) 1. 56, ,35 0,4906 0,0094 0,0476 0, ,61 1-1,96 0,4750 0,05 0,095 0, , ,1 0,3686 0,1314 0,148 0, , ,9 0,31 0,1788 0,1905 0, , ,71 0,61 0,388 0,381 0, , ,9 0,1141 0,3859 0,3809 0, , ,08 0,0319 0,4681 0,538 0, , ,13 0,0517 0,5517 0,5714 0, , ,34 0,1331 0,6331 0,6190 0, , ,54 0,054 0,7054 0,6667 0, , ,75 0,734 0,7734 0,8095 0, , ,96 0,3315 0,8315 0,953 0, , ,34 0,4096 0, ,0904 i i Dari uji normalitas dengan uji Liliefors menunjukkan bahwa L hit < L tab, (0,108 <, 9 ) deng n de j signifik n 95% (α, 5). D p disimp lk n b hw d e seb berdistribusi normal.
119 PERHITUNGAN UJI NORMALITAS POSTTEST KELAS KONTROL No. Xi F z n z i z t F(z i ) S(z i ) F(z ) S(z ) 1. 5, ,1 0,4991 0,0009 0,0455 0, ,30 1-1,75 0,4599 0,0401 0,0909 0, ,9 4-0,98 0,3365 0,1635 0,1818 0, , ,83 0,967 0,033 0,73 0, ,76 7-0,68 0,518 0,48 0,318 0, ,46 9-0,07 0,079 0,471 0,4091 0, , ,08 0,0319 0,5319 0,5455 0, , ,39 0,1517 0,6517 0,6818 0, , ,54 0,054 0,6808 0,7054 0, , ,70 0,580 0,7580 0,777 0, , ,85 0,303 0,803 0,818 0, ,9 0 1,4 0,395 0,895 0,9091 0, , ,30 0,403 0,903 0,9545 0, ,69 1 1,46 0,479 0, ,071 i i Dari uji normalitas dengan uji Liliefors menunjukkan bahwa L hit < L tab, (0,071 < 0,190) dengan derajat signifikan 95% (α, 5). D p disimp lk n b hw d e seb berdistribusi normal.
120 PERHITUNGAN UJI HOMOGENITAS S1 F = S dimana S n fixi ( fixi) = n (n 1) Keterangan: F : Nilai uji F S 1 : Varians terbesar S : Varians terkecil Kriteria pengujian untuk uji homogenitas adalah: H o diterima jika F h < F t, dimana H o memiliki varian yang homogen dan H o ditolak jika F h > F t, dimana H o memiliki varian yang tidak homogen. Jadi, S 1 159,6 F = = = 1,88 S 84, 9 Dengan, S 1 = Varians kelas kontrol S = Varians kelas eksperimen Didapat F t dengan pembilang df = 1 = 1 dan penyebut df = 1 1 = 0 didapat F t =,08 (dengan derajat signifikan 95%). F h < F t (1,88 <,08). Dapat disimpulkan bahwa data tersebut homogen. - Interpolarisasi Pembilang = 1 = 1 Penyebut = 1 1 = 0 F (0, 0) =,1 F (4, 0) =,08 F (1, 0) = 0 (,1) + 4 (,08) =,08 4
121 PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS t hit = t hit = t hit = S X gab 11,1. E X E K 1 1. n n 77,67 64, ,35 11,1. 0,305 1 K dengan S = n 1 1 E S E nk n E n K S = ,9 S = ,6 41 S K 1159,6 1 t hit = 13,35 3,3855 S = 13, 16 t hit = 3,94 S = 11,1 Kriteria pengujian a. Terima H o jika t hitung < t tabel b. Tolak H o jika t hitung > t tabel Perhitungan interpolarisasi uji-t: t (40,95%) =,01 t (60, 95%) =,000 Selisih antara t tab (40) dengan df adalah 1, jadi t untuk df 41, adalah: 1 t (41, 95%) = 1 (,01,000) = 0,99 41 Dari uji-t menunjukkan bahwa t hit > t tab (3,94 > 0,99) dengan df =(1 + ) = 41 (melalui interpolarisasi), pada derajat signifikan 95%. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas berbeda nyata (H o ditolak dan H a diterima), yaitu terdapat pengaruh yang signifikan penerapan pembelajaran dengan pendekatan konsep terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi.
122
123
124
125
126
127 PENGARUH PENDEKATAN KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA KONSEP LAJU REAKSI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: NUR CHOLIFAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 011
A. MOLARITAS (M) B. KONSEP LAJU REAKSI C. PERSAMAAN LAJU REAKSI D. TEORI TUMBUKAN E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
3 LAJU REAKSI A. MOLARITAS (M) B. KONSEP LAJU REAKSI C. PERSAMAAN LAJU REAKSI D. TEORI TUMBUKAN E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI Materi dapat berubah dari bentuk yang satu ke bentuk yang
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP Standar Kompetensi 1. Memahami kinetika reaksi dan kesetimbangan kimia
Lebih terperinciPETA KONSEP LAJU REAKSI. Percobaan. Waktu perubahan. Hasil reaksi. Pereaksi. Katalis. Suhu pereaksi. Konsentrasi. Luas. permukaan.
PETA KONSEP LAJU REAKSI Berkaitan dengan ditentukan melalui Waktu perubahan Dipengaruhi oleh Percobaan dari Pereaksi Hasil reaksi Konsentrasi Luas Katalis Suhu pereaksi permukaan menentukan membentuk mengadakan
Lebih terperincikimia LAJU REAKSI 1 TUJUAN PEMBELAJARAN
KTSP & K-13 kimia K e l a s XI LAJU REAKSI 1 TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami konsep molaritas. 2. Memahami definisi dan faktor-faktor
Lebih terperinciKunci jawaban dan pembahasan soal laju reaksi
Kunci jawaban dan pembahasan soal laju reaksi Soal nomor 1 Mencari volume yang dibutuhkan pada proses pengenceran. Rumus pengenceran V 1. M 1 = V 2. M 2 Misal volume yang dibutuhkan sebanyak x ml, maka
Lebih terperinciKUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI
KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI 1. Untuk membuat 500 ml larutan H 2 SO 4 0.05 M dibutuhkan larutan H 2 SO 4 5 M sebanyak ml a. 5 ml b. 10 ml c. 2.5 ml d. 15 ml e. 5.5 ml 2. Konsentrasi larutan yang
Lebih terperinciSOAL LAJU REAKSI. Mol CaCO 3 = = 0.25 mol = 25. m Mr
SOAL LAJU REAKSI 1. Untuk membuat 500 ml larutan H 2 SO 4 0.05 M dibutuhkan larutan H 2 SO 4 5 M sebanyak ml A. 5 ml B. 10 ml C. 2.5 ml D. 15 ml E. 5.5 ml : A Mencari volume yang dibutuhkan pada proses
Lebih terperinciWaktu (t) Gambar 3.1 Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap waktu
3 LAJU REAKSI Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: Menghitung konsentrasi larutan (molaritas larutan). Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (konsentrasi, luas permukaan,
Lebih terperinciLaporan Praktikum Kimia Laju Reaksi
Laporan Praktikum Kimia Laju Reaksi Oleh: 1. Kurniawan Eka Yuda (5) 2. Tri Puji Lestari (23) 3. Rina Puspitasari (17) 4. Elva Alvivah Almas (11) 5. Rusti Nur Anggraeni (35) 6. Eki Aisyah (29) Kelas XI
Lebih terperinciKUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI
KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI 1. Untuk membuat 500 ml larutan H2SO4 0.05 M dibutuhkan larutan H2SO4 5 M sebanyak ml a. 5 ml b. 10 ml c. 2.5 ml d. 15 ml e. 5.5
Lebih terperinciBAB VI KINETIKA REAKSI KIMIA
BANK SOAL SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI BIDANG KIMIA 1 BAB VI 1. Padatan NH 4 NO 3 diaduk hingga larut selama 77 detik dalam akuades 100 ml sesuai persamaan reaksi berikut: NH 4 NO 2 (s) + H 2 O (l) NH
Lebih terperinciSoal-Soal. Bab 4. Latihan. Laju Reaksi. 1. Madu dengan massa jenis 1,4 gram/ cm 3 mengandung glukosa (M r. 5. Diketahui reaksi:
Bab Laju Reaksi Soal-Soal Latihan. Madu dengan massa jenis, gram/ cm 3 mengandung glukosa (M r = 80) sebanyak 35 % b/b. Kemolaran glukosa dalam madu adalah... 0,8 M (D),7 M,8 M (E) 3,0 M, M. Untuk membuat
Lebih terperinciLaju Reaksi. Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia Kelas XI Semester I
Laju Reaksi Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia Kelas XI Semester I SK, KD dan Indikator Kemolaran Konsep Laju Reaksi Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi Evaluasi Referensi Selesai Standar Kompetensi,
Lebih terperinciPendahuluan 1. Guru memberikan salam kemudian mengecek kehadiran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP Standar Kompetensi 1. Memahami kinetika reaksi dan kesetimbangan kimia
Lebih terperinciOAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! a. 2d d. 3p b. 2p e. 3s c. 3d 6. Unsur X dengan nomor atom
KIMIA XI SMA 3 S OAL TES SEMESTER I I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!. Elektron dengan bilangan kuantum yang tidak diizinkan n = 3, l = 0, m = 0, s = - / n = 3, l =, m =, s = / c. n = 3, l =, m =
Lebih terperinciLaboratorium Kimia SMA... Praktikum II Kelas XI IPA Semester I Tahun Pelajaran.../...
Laboratorium Kimia SMA... Praktikum II Kelas XI IPA Semester I Tahun Pelajaran.../... Judul : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi Praktikan : mor Absen : Kelas : Tanggal : Lembar Kegiatan Siswa
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA 4
88 LEMBAR KERJA SISWA 4 Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Submateri Pokok Alokasi Waktu : Kimia : I/ganjil : Laju Reaksi : Teori Tumbukan : 2 x 45 menit Standar Kompetensi Memahami Kinetika Reaksi,
Lebih terperinciwanibesak.wordpress.com
1. Diberikan beberapa pernyataan 1) katalis dapat mempercepat laju reaksi dengan cara menaikan energi aktivasi 2) tahap penentu laju reaksi adalah tahap reaksi yang berlangsung paling lambat 3) laju reaksi
Lebih terperinciMODUL LAJU REAKSI. Laju reaksi _ 2013 Page 1
MODUL LAJU REAKSI Standar Kompetensi ( SK ) : Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Kompetensi
Lebih terperinciLaju reaksi menunjukkan perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi persatuan waktu.
Bab IV Laju Reaksi Sumber: Ebbing, General Chemistry Laju reaksi menunjukkan perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi persatuan waktu. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat
Lebih terperinciMODUL I Pembuatan Larutan
MODUL I Pembuatan Larutan I. Tujuan percobaan - Membuat larutan dengan metode pelarutan padatan. - Melakukan pengenceran larutan dengan konsentrasi tinggi untuk mendapatkan larutan yang diperlukan dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Paguyaman yang berhubungan dengan materi laju reaksi diberikan dalam Tabel 2 berikut.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil penelitian diperoleh presentase jawaban siswa kelas XI SMA Negeri 1 Paguyaman yang berhubungan dengan materi laju reaksi diberikan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA The Research School of Jogja Jalan C. Simanjuntak No Yogyakarta 55, Telepon 0 55/ Faximile 0 5660 E-mail : sman6@sman6-yogya.sch.id,
Lebih terperinciFaktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi Faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah sebagai berikut. Konsentrasi Jika konsentrasi suatu larutan makin besar, larutan akan mengandung jumlah partikel
Lebih terperinciBY SMAN 16 SURABAYA : Sri Utami, S. P LAJU REAKSI KESIMPULAN
BY SMAN 16 SURABAYA : Sri Utami, S. P LAJU REAKSI KESIMPULAN STANDAR KOMPETENSI 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA 3
82 LEMBAR KERJA SISWA 3 Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Sub Materi Pokok Alokasi Waktu : Kimia : XI IPA 3/Ganjil : Laju Reaksi : Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi : 2 45 menit Standar
Lebih terperinciSiswa diingatkan tentang struktur atom, bilangan kuantum, bentuk-bentuk orbital, dan konfigurasi elektron
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1 Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Materi Pokok : Stuktur atom dan sistem periodik unsur Pertemuan Ke- : 1 dan 2 Alokasi Waktu : 2 x pertemuan (4 x 45 menit)
Lebih terperinciyang berkaitan dengan Laju Reaksi, diberikan pada tabel berikut ini.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengumpulan data, persentase siswa SMA Negeri 1 Paguyaman, Kabupaten Boalemo yang memberikan jawaban untuk tiap item tes yang
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA 2
76 LEMBAR KERJA SISWA 2 Mata Pelajaran Kelas / Semester Materi pokok Submateri pokok Alokasi Waktu : Kimia : XI/ganjil : Laju Reaksi : Konsep Laju Reaksi : 2 x 45 menit Standar Kompetensi 3. Memahami Kinetika
Lebih terperinciSOAL KIMIA 2 KELAS : XI IPA
SOAL KIMIA KELAS : XI IPA PETUNJUK UMUM. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum Anda bekerja. Kerjakanlah soal anda pada lembar jawaban
Lebih terperinciLaju Reaksi KIM 2 A. KEMOLARAN B. LAJU REAKSI C. UNGKAPAN LAJU REAKSI LAJU REAKSI. materi78.co.nr
Laju eaksi A. KEMOLAAN Dalam laju reaksi, besaran yang digunakan adalah kemolaran benda. Kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dari tiap liter larutan atau gas, menunjukkan kekentalan atau kepekatan.
Lebih terperinciII. KOMPETENSI DASAR 3.1 Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) LAJU REAKSI SEKOLAH : SMAN 6 SURABAYA MATA PELAJARAN : KIMIA KELAS / SEMESTER : XI / (satu) PERTEMUAN KE : 3 ALOKASI WAKTU : 6 Jam Pelajaran I. STANDAR KOMPETENSI
Lebih terperinciKESETIMBANGAN. titik setimbang
KESETIMBANGAN STANDART KOMPETENSI;. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang berpengaruh, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. KOMPETENSI DASAR;.. Menjelaskan kestimbangan
Lebih terperinciPurwanti Widhy H, M.Pd. Laju Reaksi
Purwanti Widhy H, M.Pd Laju Reaksi SK, KD dan Indikator Kemolaran Konsep Laju Reaksi Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi Evaluasi Referensi Selesai Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar & Indikator
Lebih terperincitanya-tanya.com Soal No.2 Apabila anda diminta untuk mengukur laju reaksi terhadap reaksi : Zn(s) + 2HCI(aq)
Soal No.1 Apa yang di maksud dengan laju reaksi dan satuan dari laju reaksi? Laju reaksi dinyatakan sebagai berkurangnya jumlah pereaksi untuk setiap satuan waktu atau bertambahnya jumlah hasil reaksi
Lebih terperinci- Melakukan percobaan penentuan laju reaksi. - Mendiskusikan data-data percobaan laju reaksi dalam bentuk grafik untuk menentukan harga laju
Silabus RPP SMK KLS 12 CONTOH SILABUS Nama Sekolah : SMK SEDC Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : XII Standar Kompetensi : 11. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi Alokasi Waktu
Lebih terperinciPRAKTIKUM KIMIA DASAR I KECEPATAN REAKSI. Kelompok V : Amir Hamzah Umi Kulsum
PRAKTIKUM KIMIA DASAR I KECEPATAN REAKSI Kelompok V : Amir Hamzah 1415005 Umi Kulsum 1415018 AKADEMI KIMIA ANALISIS CARAKA NUSANTARA CIMANGGIS, KELAPA DUA DEPOK, 2015 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP FAX KODE POS 60299
PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP. 031-8415492 FAX 031-8430673 KODE POS 60299 ULANGAN AKHIR SEMESTER 2 (DUA) TAHUN PELAJARAN 2011 2012 Hari/Tanggal :
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Diskusi
Bab IV Hasil dan Diskusi IV.1 Hasil Eksperimen Eksperimen dikerjakan di laboratorium penelitian Kimia Analitik. Suhu ruang saat bekerja berkisar 24-25 C. Data yang diperoleh mencakup data hasil kalibrasi
Lebih terperinciGambar 2.1 Reaksi Saponifikasi tripalmitin
I. JUDUL : Kinetika Reaksi Saponifikasi Etil Asetat II. TANGGAL PERCOBAAN : Rabu, 16 November 2011 III. TUJUAN : 1. Untuk memberikan gambaran bahwa reaksi penyabunan etil asetat oleh ion hidroksida adalah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. kemampuan adalah karakteristik yang menonjol dari seorang individu yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Defenisi Kemampuan Kemampuan sama dengan kata kesanggupan atau kecakapan. Dengan bahasa yang lebih terperinci, kemampuan dapat diartikan sebagai kesanggupan individu untuk melakukan
Lebih terperinciBAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN. STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya.
BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya. KOMPETENSI DASAR Mendeskripsikan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih,
Lebih terperinciJURNAL PRAKTIKUM KIMIA LAJU REAKSI 24 MARET 2014
JURNAL PRAKTIKUM KIMIA LAJU REAKSI 24 MARET 204 Oleh MIRRAH AGHNIA NAFILAH F (306200055) FITRIA KUSUMA WARDHANI (306200060) INTAN MUTHIAH AFIFAH (30620006) NUR AZIZAH APRIANI (306200064) PROGRAM STUDI
Lebih terperinciTermodinamika apakah suatu reaksi dapat terjadi? Kinetika Seberapa cepat suatu reaksi berlangsung?
Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi Chapter 8 Kinetika Kimia Termodinamika apakah suatu reaksi dapat terjadi? Kinetika Seberapa cepat suatu reaksi berlangsung?
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR KECEPATAN REAKSI Disusun Oleh : 1. Achmad Zaimul Khaqqi (132500030) 2. Dinda Kharisma Asmara (132500014) 3. Icha Restu Maulidiah (132500033) 4. Jauharatul Lailiyah (132500053)
Lebih terperinciLEMBARAN SOAL 7. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )
LEMBARAN SOAL 7 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) PETUNJUK UMUM. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan bacalah soal
Lebih terperinciSILABUS Sekolah : SMA Negeri 5 Surabaya Mata Pelajaran : Kimia Kelas/semester : XI/1 Referensi : BSNP / CIE Standar Kompetensi
SILABUS Sekolah : SMA Negeri 5 Surabaya Mata Pelajaran : Kimia Kelas/semester : /1 Referensi : BSNP / CIE Standar Kompetensi : 1.Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur
Lebih terperinciBab 10 Kinetika Kimia
D e p a r t e m e n K i m i a F M I P A I P B Bab 0 Kinetika Kimia http://chem.fmipa.ipb.ac.id Ikhtisar 2 3 Laju Reaksi Teori dalam Kinetika Kimia 4 Mekanisme Reaksi 5 46 Faktor Penentu Laju Reaksi Enzim
Lebih terperinciKode KIM.10. Laju Reaksi
Kode KIM.10 Laju Reaksi BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2004 BAB I. PENDAHULUAN
Lebih terperinciLKS XI MIA KELOMPOK :... ANGGOTA :
LKS XI MIA KELOMPOK :... ANGGOTA : [PRAKTIKUM MENENTUKAN NILAI DELTA H REAKSI MENGGUNAKAN KALORIMTER SEDERHANA] Lembar Kerja Siswa SMA N 1 KOTA JAMBI Menentukan nilai H reaksi Menggunakan Kalorimeter Sederhana
Lebih terperincikimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran
KTSP K-13 kimia K e l a s XI ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami mekanisme reaksi asam-basa. 2. Memahami stoikiometri
Lebih terperinciA. ARTI KESETIMBANGAN B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGESERAN KESETIMBANGAN C. TETAPAN KESETIMBANGAN D. KESETIMBANGAN KIMIA DALAM INDUSTRI
4 KESETIMBANGAN KIMIA A. ARTI KESETIMBANGAN B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGESERAN KESETIMBANGAN C. TETAPAN KESETIMBANGAN D. KESETIMBANGAN KIMIA DALAM INDUSTRI Dalam kehidupan sehari-hari, sering
Lebih terperinciTERMOKIMIA. STANDART KOMPETENSI; 2. Memahami perubahan energi dalam kimia dan cara pengukuran. ENTALPI DAN PERUBAHANNYA
TERMOKIMIA STANDART KOMPETENSI; 2. Memahami perubahan energi dalam kimia dan cara pengukuran. ENTALPI DAN PERUBAHANNYA KOMPETENSI DASAR; 2.1. Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksi eksoterm
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN PRAKTKUM 1 LAJU REAKSI
LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN PRAKTKUM 1 LAJU REAKSI DOSEN PENGAMPU : ANDI HIMYATUL HIDAYAH, S.Si.,Apt. DISUSUSN OLEH : FILDZAH MAULIDA NIM. 37.2016.7.1.81454 PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Lebih terperinciHubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan
STOIKIOMETRI Pengertian Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia) Stoikiometri adalah hitungan kimia Hubungan
Lebih terperinci1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia
Apakah yang dimaksud dengan reaksi kimia? Reaksi kimia adalah peristiwa perubahan kimia dari zat-zat yang bereaksi (reaktan) menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Pada reaksi kimia selalu dihasilkan zat-zat
Lebih terperinci2. Konfigurasi elektron dua buah unsur tidak sebenarnya:
. Atom X memiliki elektron valensi dengan bilangan kuantum: n =, l =, m = 0, dan s =. Periode dan golongan yang mungkin untuk atom X adalah A. dan IIIB B. dan VA C. 4 dan III B D. 4 dan V B E. 5 dan III
Lebih terperinciKESETIMBANGAN KIMIA SOAL DAN PEMBAHASAN
KESETIMBANGAN KIMIA SOAL DAN PEMBAHASAN 1. Suatu reaksi dikatakan mencapai kesetimbangan apabila. A. laju reaksi ke kiri sama dengan ke kanan B. jumlah koefisien reaksi ruas kiri sama dengan ruas kanan
Lebih terperinciMENYARING DAN MENDEKANTASI
MENYARING DAN MENDEKANTASI MENYARING - Menyaring adalah suatu proses dimana partikelpartikel dipisahkan dari cairan dengan melewatkan cairan melalui bahan permeabel (kertas saring,dll). - Endapan : suatu
Lebih terperinciSTOIKIOMETRI LARUTAN. Andian Ari Anggraeni, M.Sc
STOIKIOMETRI LARUTAN Andian Ari Anggraeni, M.Sc A.1. MASSA ATOM RELATIF (A r ) DAN MASSA MOLEKUL RELATIF (M r ) Dari percobaan diketahui bahwa perbandingan massa hidrogen dan oksigen dalam air adalah 1
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Kimia (Peminatan Bidang MIPA)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan : Kimia (Peminatan Bidang MIPA) : XI/I : 1) Hukum Kekekalan
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008
UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA K I M I A PROGRAM STUDI IPA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan persiapan
Lebih terperinciSMA Negeri 6 Denpasar Alamat Jalan Raya Sanur Tlp : 0361(247843) Denpasar
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Mata Pelajaran : Kimia Materi : Reaksi Asam Basa dan Perhitungannya Kelas / Smt : XI / 2 Oleh : I Wayan Subaga SMA Negeri 6 Denpasar Alamat Jalan Raya Sanur Tlp
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI PATIKRAJA Jalan Adipura 3 Patikraja Telp (0281) Banyumas 53171
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI PATIKRAJA Jalan Adipura 3 Patikraja Telp (0281) 6844576 Banyumas 53171 ULANGAN KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011 Mata Pelajaran : Kimia
Lebih terperinciBAB 9. KINETIKA KIMIA
BAB 9 BAB 9. KINETIKA KIMIA 9.1 TEORI TUMBUKAN DARI LAJU REAKSI 9.2 TEORI KEADAAN TRANSISI DARI LAJU REAKSI 9.3 HUKUM LAJU REAKSI 9.4 FAKTOR-FAKTOR LAJU REAKSI 9.5 MEKANISME REAKSI 9.6 ENZIM SEBAGAI KATALIS
Lebih terperinciStoikiometri. Berasal dari kata Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). Cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran kimia.
Stoikiometri Berasal dari kata Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). Cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran kimia. Bilangan Avogadro Stoikometri: pengukuran kuantitatif sehingga perlu
Lebih terperinci10 mlhcl2 M. 10 ml HCl2 M. Na 2 S 2 O 3 0,2 M KIM/ IND- II
10 mlhcl2 M 10 ml HCl2 M 10 mlhcl2 M Na 2 S 2 O 3 0,2 M Na 2 S 2 O 3 0,2 M Na 2 S 2 O 3 0,2 M KIM/ IND- II BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL
Lebih terperinciKekekalan Energi energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan
Termokimia XI IPA CO 2, mineral, panas, cahaya Kekekalan Energi energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan Manusia Fotosintesis Sayuran dan Buah Entalpi energi / kalor yang terdapat dalam suatu materi.
Lebih terperinciTERMOKIMIA. Hukum Hess Perubahan entalpi reaksi tetap sama, baik berlangsung dalam satu tahap maupun beberapa tahap.
TERMOKIMIA (Teori) Entalpi adalah jumlah total energi kalor yang terkandung dalam suatu materi Reaksi Eksoterm Menghasilkan kalor Melepas energi Perubahan entalpi negatif Reaksi Endoterm Menyerap kalor
Lebih terperinciMODUL KESETIMBANGAN. Perhatikan reaksi berikut
MODUL KESETIMBANGAN Perhatikan reaksi berikut a.n 2 (g) + 3H 2 (g) 2NH 3 (g), di sebut juga reaksi... b. N 2 (g) + 3H 2 (g) 2NH 3 (g), di sebut juga reaksi... Perhatikan reaksi: Maka persamaan laju reaksi
Lebih terperinciHukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol
A. PENDAHULUAN Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol Hukum dasar kimia merupakan hukum dasar yang digunakan dalam stoikiometri (perhitungan kimia), antara lain: 1) Hukum Lavoisier atau hukum kekekalan massa.
Lebih terperinciSifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan A. PENDAHULUAN Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung kepada jenis zat, tetapi hanya bergantung pada konsentrasi larutan. Sifat koligatif terdiri dari
Lebih terperinciAntiremed Kelas 11 Kimia
Antiremed Kelas 11 Kimia Persiapan UAS 1 Kimia Doc. Name: AR11KIM01UAS Version: 016-08 halaman 1 01. Salah satu teori yang menjadi dasar sehingga tercipta model atom modern (A) Rutherford, Niels Bohr,
Lebih terperinciKELARUTAN SEBAGAI FUNGSI TEMPERATUR
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI TEMPERATUR Disusun oleh : 1. Juliana Sari Moelyono 6103008075 2. Hendra Setiawan 6103008098 3. Ivana Halingkar 6103008103 4. Lita Kuncoro 6103008104
Lebih terperinciMODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan
MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan - Siswa mampu membuktikan penurunan titik beku larutan akibat penambahan zat terlarut. - Siswa mampu membedakan titik beku larutan elektrolit
Lebih terperinciKimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA.
Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA. Soal No. 1 Dari beberapa larutan berikut ini yang tidak
Lebih terperinciSIFAT KOLIGATIF LARUTAN
BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Gambar 1.1 Proses kenaikan titik didih Sumber: Jendela Iptek Materi Pada pelajaran bab pertama ini, akan dipelajari tentang penurunan tekanan uap larutan ( P), kenaikan titik
Lebih terperinciPilihan Ganda Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan 20 butir. 5 uraian Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan.
1 Pilihan Ganda Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan 20 butir. 5 uraian Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D atau E di depan jawaban yang benar!
Lebih terperincic. Suhu atau Temperatur
Pada laju reaksi terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi. Selain bergantung pada jenis zat yang beraksi laju reaksi dipengaruhi oleh : a. Konsentrasi Pereaksi Pada umumnya jika konsentrasi
Lebih terperinciKritis Variabel Superordinat Koordinat Subordinat. reaksi. Katalis. Partikelpartikel. Molekul pereaksi dalam wadahnya selalu bergerak
19 Tabel 2. Analisis konsep materi laju Label Konsep Laju Reaksi Definisi Konsep Menyatakan laju perubahan konsentrasi zatzat yaitu zat pe (reaktan) atau zat hasil (produk), setiap satuan waktu berlangsung
Lebih terperinciHASIL KALI KELARUTAN (Ksp)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA HASIL KALI KELARUTAN (Ksp) NAMA : YUSI ANDA RIZKY NIM : H311 08 003 KELOMPOK : II (DUA) HARI/TGL PERC. : SENIN/08 MARET 2010 ASISTEN : FITRI JUNIANTI LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Lebih terperinciSTOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!
BAB 7 STOKIOMETRI A. Massa Molekul Relatif Massa Molekul Relatif (Mr) biasanya dihitung menggunakan data Ar masing-masing atom yang ada dalam molekul tersebut. Mr senyawa = (indeks atom x Ar atom) Contoh:
Lebih terperinciLEMBARAN SOAL 5. Pilih satu jawaban yang benar!
LEMBARAN SOAL 5 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah
Lebih terperinciMateri pelajaran Biologi. Disusun oleh: Dra. Tetty Afianti.
Materi pelajaran Biologi kelas 11 Disusun oleh: Dra. Tetty Afianti KECEPATAN REAKSI Diriwayatkan dari Umar abi Salamah ra. : Aku seorang anak laki-laki di bawah asuhan Rasulullah Saw dan tanganku biasa
Lebih terperinciLAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT DI SUSUN OLEH : NAMA : IMENG NIM : ACC 109 011 KELOMPOK : 2 ( DUA ) HARI / TANGGAL : SABTU, 28 MEI 2011
Lebih terperinciMODUL STOIKIOMETRI 1
MODUL STOIKIOMETRI 1 1. Pengertian Mol Mol merupakan suatu satuan jumlah, yang berasal dari kata moles yang artinya sejumlah massa / sejumlah kecil massa, hampir sama dengan lusin. 1 mol = 6,02 X 10 23
Lebih terperinciLOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar
LOGO Stoikiometri Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar Konsep Mol Satuan jumlah zat dalam ilmu kimia disebut mol. 1 mol zat mengandung jumlah partikel yang sama dengan jumlah partikel dalam 12 gram C 12,
Lebih terperinciLOGO STOIKIOMETRI. Marselinus Laga Nur
LOGO STOIKIOMETRI Marselinus Laga Nur Materi Pokok Bahasan : A. Konsep Mol B. Penentuan Rumus Kimia C. Koefisien Reaksi D. Hukum-hukum Gas A. Konsep Mol Pengertian konsep mol Hubungan mol dengan jumlah
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PERSAMAAN ARRHENIUS DAN ENERGI AKTIVASI
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PERSAMAAN ARRHENIUS DAN ENERGI AKTIVASI OLEH : KELOMPOK III Nama : Rifqi Munip (061330401022) Riska (061330401023) Sarah Swasti Putri (061330401024) Siti Nurjanah (061330401025)
Lebih terperinciPEMBAHASAN SOAL KIMIA KSM PROVINSI 2016 Oleh Urip Rukim (www.urip.info) JENJANG MADRASAH ALIYAH SELEKSI TINGKAT PROVINSI KOMPETISI SAINS MADRASAH
PEMBAHASAN SOAL KIMIA KSM PROVINSI 2016 Oleh Urip Rukim (www.urip.info) JENJANG MADRASAH ALIYAH SELEKSI TINGKAT PROVINSI KOMPETISI SAINS MADRASAH TAHUN 2016 Soal diketik ulang oleh urip rukim (www.urip.info)
Lebih terperinci1. Perhatikan struktur senyawa berikut!
. Perhatikan struktur senyawa berikut! CH CH CH CH CH CH CH Jumlah atom C primer, atom C sekunder, dan atom C tersier dari senyawa di atas adalah...,, dan D.,, dan,, dan E.,, dan,, dan. Di bawah ini merupakan
Lebih terperinciHUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2
HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2 HUKUM DASAR KIMIA 1) Hukum Kekekalan Massa ( Hukum Lavoisier ). Yaitu : Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum
Lebih terperinciLARUTAN. Zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit, sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah banyak.
LARUTAN Larutan merupakan campuran yang homogen,yaitu campuran yang memiliki komposisi merata atau serba sama di seluruh bagian volumenya. Suatu larutan mengandung dua komponen atau lebih yang disebut
Lebih terperinciSoal dan Jawaban Titrasi Asam Basa
Soal dan Jawaban Titrasi Asam Basa Rabu, 16 Januari 20130 komentar Inilah beberapa contoh soal dan jawaban tentang titrasi asam basa. Bacalah benarbenar setiap latihan soal asam basa berikut. Kalau perlu,
Lebih terperinciI. STANDAR KOMPETENSI 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELARUTAN DAN HASILKALI KELARUTAN SEKOLAH : SMAN 6 SURABAYA MATA PELAJARAN : KIMIA KELAS / SEMESTER : XI / 2 (dua) ALOKASI WAKTU : 2x45 menit I. STANDAR KOMPETENSI
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/ Semester : X/2 Alokasi Waktu : 3x40 menit
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/ Semester : X/2 Alokasi Waktu : 3x40 menit I. STANDAR KOMPETENSI : 3. Memahami sifat-sifat larutan non
Lebih terperinciLaju Reaksi. Kode KIM.10
Kode KIM.10 Laju Reaksi BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 004 Kim. 10. Laju Reaksi
Lebih terperinciUjian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi
Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi elektron sebagai berikut: P : 2 8 7 S : 2 8 8 Q : 2 8 8
Lebih terperinciCH 3 COONa 0,1 M K a CH 3 COOH = 10 5
Soal No. 1 Dari beberapa larutan berikut ini yang tidak mengalami hidrolisis adalah... A. NH 4 Cl C. K 2 SO 4 D. CH 3 COONa E. CH 3 COOK Yang tidak mengalami peristiwa hidrolisis adalah garam yang berasal
Lebih terperinciH = H hasil reaksi H pereaksi. Larutan HCl
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Memahami perubahan energi dalam kimia, cara pengukuran dan sifat ketidakteraturan dalam alam semesta. Menjelaskan pengertian tentang entalpi suatu zat dan perubahannya.
Lebih terperinci