Z. Sya diyah/bimafika, 2014, 11, ANALISIS POTENSI ANGIN WILAYAH AMBON SEBAGAI ALTERNATIF ENERGI TERBARUKAN BERBASIS WIND ENERGY

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Z. Sya diyah/bimafika, 2014, 11, ANALISIS POTENSI ANGIN WILAYAH AMBON SEBAGAI ALTERNATIF ENERGI TERBARUKAN BERBASIS WIND ENERGY"

Transkripsi

1 Z. Sya diyah/bimafika, 04,, ANALISIS POTENSI ANGIN WILAYAH AMBON SEBAGAI ALTERNATIF ENERGI TERBARUKAN BERBASIS WIND ENERGY Zumrotus Sya diyah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Diterima ; Terbit ABSTRACT Wind velocity is the most important part in determining the electrical power which can be produced by the wind. Renewable energy bases wind energy can be implementable in Ambon if the wind produced in Ambon area gives the sufficient amount of electrical energy. In this research, the data of wind velocity analyzed using Matlab009. The result shows that the wind produced in Ambon area is included into the potencial wind class. This means that renewable energy can be developed in Ambon. This conclusion is supported by the increasing of wind velocity each year. So, the electrical energy can be produced increasingly potential. Keywords: Wind Potention, Wind Velocity, Electrical Energy, Renewable Energy. PENDAHULUAN Saat ini Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya sedang mengalami suatu keadaan yang disebut krisis bahan bakar minyak.krisis ini membuat setiap Negara di dunia, terutama Indonesia mengambil tindakan untuk dapat meminimalisir dampak dari krisis ini.salah satu langkah yang diambil pemerintah adalah menaikkan harga BBM.Namun, bukan krisis ini saja yang harus ditanggulangi. Dalam kurun waktu 0 tahun ke depan, telah diperkirakan oleh para ahli bahwa dunia akan mengalami krisis energi. Indonesia dipastikan tanpa listrik 0 tahun lagi jika pemerintah masih belum dapat menemukan dan mengembangkan energi alternatif, dalam hal ini energi terbarukan[]. Maluku, sebagai salah satu daerah kepulauan di Indonesia, mempunyai banyak potensi energi terbarukan yang belum dimanfaatkan secara optimal. Diantaranya adalah, energi gelombang air laut, energi matahari, dan energi angin.berdasarkan letak geografisnya, Maluku memiliki perputaran angin yang cukup kuat yang selama ini belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat.alam menyediakan banyak sumber daya yang bisa diolah menjadi energi alternatif.angin termasuk salah satunya.angin merupakan salah satu bentuk dari energi matahari.panas matahari yang tidak merata pada atmosfer, permukaan bumi yang tidak teratur, dan rotasi bumi adalah beberapa sebab terbentuknya angin.pola aliran angin bergantung pada daerah lapang yang ada di bumi volume air dan adanya tumbuhan. Manusia menggunakan aliran ini untuk berbagai keperluan[]. Diantaranya adalah untuk menerbangkan layang-layang, menggiling padi, memompa air bahkan untuk membangkitkan listrik. Dalam penelitian ini yang akan dibahas adalah potensi angin di daerah Maluku, khususnya kota Ambon, dalam kaitannya pembangkitan energi listrik berbasis aliran angin (wind energy). Untuk itu, daya yang dihasilkan oleh angin sangatlah dipengaruhi oleh besarnya kecepatan 66

2 angin.data kecepatan angin akan diolah menggunakan program Matlab009a. Sesuai latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian judul Analisis Potensi Kecepatan Angin Z. Sya diyah/bimafika, 04,, Ambon Sebagai Alternatif Energi Terbarukan Berbasis Wind Energy. TINJAUAN PUSTAKA Dalam paper ini akan diselidiki potensi angin yang dimiliki oleh daerah Maluku, khususnya wilayah Ambon, dalam kaitannya energi terbarukan berbasis wind energy. Untuk itu, perlu dijelaskan teori pendukung penelitian terlebih dahulu. Angin dan Potensinya Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada suatu daerah atau wilayah.hal ini berkaitan besarnya tabel berikut []: Kelas Angin energi panas matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Sehingga akan terjadi perbedaan suhu dan tekanan udara antara daerah yang menerima energi panas lebih besar daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas. Akibatnya akan terjadi aliran udara pada wilayah tersebut. faktor [4], yaitu: Terjadinya angin disebabkan oleh 4. Adanya perbedaan temperature dan tekanan udara. Adanya rotasi bumi. Adanya ketidakteraturan permukaan bumi (adanya gunung, lembah, daratan dan lautan) 4. Adanya partikel-partikel yang terkandung dalam udara (uap air, debu dan asap) Syarat-syarat angin yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik dapat dilihat pada Tabel. Tingkat Kecepatan Angin dan Kriterianya Tingkat kecepatan angin 0 m di atas permukaan tanah Kecepatan Angin (m/s) Kondisi Alam di Daratan 0,0 0, - 0,,5 Angin tenang, asap lurus ke atas,6, Asap bergerak mengikuti arah angin 4,4 5,4 Wajah terasa ada angin, daun-daun bergoyang pelan, petunjuk arah angin bergerak 5 5,5 7,9 Jalan berdebu, kertas beterbangan, ranting pohon bergoyang 6 8,0 0,7 Ranting pohon bergoyang, bendera berkibar 7 0,8,8 Ranting pohon besar bergoyang, air plumpang berombak kecil 8,9 7, Ujung pohon melengkung, hembusan angin terasa di telinga 9 7, 0,7 Dapat mematahkan ranting pohon, jalan berat melawan arah angin 0 0,8 4,4 Dapat mematahkan ranting pohon, rumah roboh 4,5 8,4 Dapat merobohkan pohon, menimbulkan kerusakan 8,5,6 Menimbulkan kerusakan parah,7 6,9 tornado Dari Tabel. dapat dilihat bahwa kondisi angin yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik adalah angin kelas sebagai batas minimum dan angin kelas 8 sebagai batas maksimum. Hubungan Daya Kecepatan Angin Menurut ilmu fisika klasik, energi kinetic dari suatu benda massam dan kecepatan v dapat diberikan oleh persamaan berikut: 664

3 Z. Sya diyah/bimafika, 04,, E m v..(.) asumsi bahwa besar kecepatan benda pada Persamaan (.), yaitu v, tidak 8 mendekati kecepatan cahaya (.0 m s ). Persamaan (.) juga berlaku untuk menghitung energi kinetik yang diakibatkan oleh gerakan angin. Oleh sebab itu, secara umum energi kinetik dari gerakan angin dapat diberikan oleh: E mv..(.) E Energi (J) m Massa udara (Kg) v Kecepatan angin ( m s ) Jika suatu blok udara yang mempunyai luas penampang bergerak kecepatan v A m dan m s, maka jumlah udara yang melewati suatu tempat dapat dihitung sebagaimana persamaan berikut: m A v q..(.) m Massa udara per waktu ( Kg / s ) A Luas penampang ( m ) v Kecepatan angin ( m s ) q Kepadatan udara ( Kg m ) Dari Persamaan (.) dan (.) dapat dicari daya yang dihasilkan oleh energi angin adalah sebagai berikut: P m v A v q v A q v (.4) 665 P Daya (Watt) A Luas penampang ( m ) v Kecepatan angin ( m s ) q Kepadatan udara ( Kg m ) Agar Persamaan (.4) dapat digunakan secara lebih praktis, maka persamaan tersebut disederhanakan bentuknya hanya memperhatikan besaran kecepatan angin dan luas penampang sudu turbin.hal ini disebabkan karena luas penampang adalah variabel yang bergantung pada luas penampang sudu. Sehingga persamaan tersebut menjadi: P k A v..(.5) P Daya (Watt) k Konstanta ( ) A Luas penampang ( Km ) v Kecepatan angin ( Km jam ) Kemudian bentuk Persamaan (.5) dapat disederhanakan lagi hanya memperhatikan besaran kecepatan angin saja, yakni: P 0. v (.6) P Daya (Watt) v Kecepatan angin ( Km jam ) Persamaan (.6) adalah persamaan yang dapat digunakan untuk menghitung estimasi kasar daya yang dapat dihasilkan dari suatu besaran energi angin tertentu.persamaan ini banyak digunakan dalam menentukan potensi angin yang dimiliki suatu daerah dikarenakan oleh bentuk persamaan yang sangat sederhana dan murni hanya bergantung pada kecepatan angin. Hal ini menjadikan interpretasi hasil antara kecepatan angin dan

4 Z. Sya diyah/bimafika, 04,, daya yang dihasilkan menjadi lebih mudah Secara teoritis, letak geografis dan ditarik kesimpulannya[]. iklim di wilayah Maluku, khususnya Ambon mempunyai potensi yang besar. Untuk itu, PEMBAHASAN berikut ini merupakan data kecepatan angin Dalam bab ini akan dipaparkan kota Ambon yang diperoleh dari BMKG tentang potensi angin yang dimiliki wilayah wilayah Maluku. Data ini menampilkan Ambon dalam kaitannya energi besarnya kecepatan angin rata-rata per bulan terbarukan. Dalam pembahasannya nanti akan selama 5 tahun terakhir.data ini dipandang digunakan teori-teori pendukung yang telah sangat mewakili kondisi angin yang terjadi di dijelaskan pada Bab sebelumnya. Maluku, khususnya wilayah Ambon. Deskripsi dan Kualifikasi Potensi Angin Wilayah Ambon Tabel 4..Data Besar Kecepatan Angin di Wilayah Ambon. Bln knot m/s knot m/s knot m/s knot m/s knot m/s Dalam Tabel. belum dapat dilihat tingkat perubahan besar kecepatan angin yang terjadi di wilayah Ambon per bulannya.untuk itu, perlu digambarkan dalam suatu grafik agar kecendererungan besaran kecepatan angin di wilayah Ambon dapat dilihat lebih jelas.berikut ini adalah tampilan grafik besar kecepatan angin tiap bulan yang rekapitulasi selama 5 tahun terakhir. 666

5 Z. Sya diyah/bimafika, 04,, Gambar 4.. Grafik Kecepatan Angin Per Bulan Dalam 5 Tahun Terakhir Dari Gambar 4. dapat dilihat bahwa besar kecepatan angin yang terjadi di wilayah Ambon tidak terlalu menunjukkan perubahan kualifikasi kelas angin yang telah dijelaskan pada Bab II, yaitu pada Tabel..kualifikasi tersebut merupakan pengklasifikasian besar pada bulan awal tiap tahunnya.selanjutnya kecepatan angin (dalam m/s) menjadi cenderung menurun pada tiga bulan beberapa kualifikasi (kelas) angin. Kualifikasi berikutnya, yakni pada bulan ke-4 sampai bulan ke-6.hal ini ditunjukkan grafik pada bulan ini yang cenderung menurun tiap ini dibuat memperhatikan besar efek yang dapat ditimbulkan angin besar kecepatan yang bervariasi.berikut ini adalah tahunnya. hasil kualifikasi besar kecepatan angin Selanjutnya, data yang ditampilkan pada Tabel 4. diinterpretasikan berdasarkan berdasarkan kriteria yang telah disebutkan sebelumnya pada Tabel.. Tabel 4.. Kualifikasi Kelas Kecepatan Angin Wilayah Ambon Per Bulan Bln m/s Kls m/s Kls m/s Kls m/s Kls m/s Kls Telah dipaparkan sebelumnya pada Bab II bahwa kelas kecepatan angin yang berpotensi dalam menghasilkan daya dari yang berada pada kelas sampai kelas 8. Kualifikasi tersebut lebih jelas dapat dilihat dalam Tabel 4.4 sebagai berikut: energi angin adalah besaran kecepatan angin Tabel 4.4. Kualifikasi Potensi Kecepatan Angin Bln m/s Kual m/s Kual m/s Kual m/s Kual m/s Kual.88 P.6 P.78 P.5 P.47 P.97 P.5 P.89 P.4 P. P.98 P.0 P.79 P.5 P.55 P 4.96 P.9 P.58 P. P.5 P 5.78 P.8 P.76 P.8 P. P 6.65 P.7 P.46 P. P.06 P 667

6 Z. Sya diyah/bimafika, 04,, P.7 P.57 P.94 P. P 8.8 P.8 P.7 P.68 P.4 P 9.99 P.87 P.6 P.7 P.6 P 0.9 P.9 P.6 P.4 P.5 P.99 P.94 P.9 P.57 P.96 P.9 P. P.48 P Keterangan: P = Kecepatan angin tergolong kualifikasi potensial Dari Tabel 4.4 dapat disimpulkan. Estimasi Daya yang Dihasilkan bahwa kecepatan angin yang ada di wilayah Angin di Wilayah Ambon Ambon sangat potensial dalam menghasilkan Sesuai penjelasan daya listrik berbasis energi angin.kesimpulan sebelumnya bahwa besar daya yang ini dapat diambil memperhatikan dihasilkan oleh angin, dalam hal ini besar daya penjelasan sebelumnya mengenai kenaikan yang hanya memperhatikan kecepatan angin besar kecepatan angin tiap tahun dan kriteria dapat dihitung menggunakan kualifikasi kelas angin yang terjadi di wilayah Persamaan (.6).Persamaan ini kemudian Ambon tiap bulannya. Selanjutnya, dalam sub diaplikasikan menggunakan Program bab berikutnya akan dibahas mengenai besar Matlab 009a.sehingga diperoleh data daya yang dapat dihasilkan oleh suatu mengenai besar daya yang dapat dihasilkan besaran kecepatan angin tertentu, dalam hal kecepatan angin tiap bulan di wilayah Ambon. ini besar kecepatan angin yang terjadi di Data tersebut dapat dilihat dalam Tabel 4.5. wilayah Ambon. Tabel 4.5. Besar Daya yang Dapat Dihasilkan Kecepatan Angin Wilayah Ambon 5 Tahun Terakhir Kec Daya Bln (km/jm) (Watt) Kec (km/jm) Daya (Watt) Kec Daya (km/jm) (Watt) Kec Daya Kec (km/jm) (Watt) (km/jm) Daya (Watt) Dari Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa daya yang dapat dihasilkan oleh besar kecepatan angin di wilayah Ambon berkisar antara 7.7 watt sampai 4 watt.hal ini menunjukkan bahwa besar 668

7 Z. Sya diyah/bimafika, 04,, kecepatan angin yang dimiliki wilayah Ambon sangat potensial untuk dikembangkan dalam kaitannya energi terbarukan berbasis tenaga angin. Gambar 4.. Grafik Besar Daya yang Dapat Dihasilkan Tiap Tahun Data besar daya yang dihasilkan belum dapat memberikan gambaran kenaikan dan atau penurunan terhadap besar daya yang kecepatan angin yang terjadi di wilayah Ambon masuk pada kelas angin ke-. Berdasarkan pemaparan pada Bab II, akan dihasilkan yang dapat dialami bagi dalam hal ini sub bab., diperoleh pengembangan energi terbarukan berbasis tenaga angin. Berikut ini adalah jumlah ratarata daya yang dapat diperoleh tiap tahun, yang digambarkan pada Grafik 4..Diharapkan dari gambaran ini dapat dilakukan prediksi terhadap penurunan dan atau kenaikan besar daya yang mungkin dihasilkan tiap tahunnya. Dari Gambar 4. terlihat bahwa besar keterangan bahwa besar kecepatan angin yang dikategorikan potensial dalam kaitannya energi terbarukan berbasis tenaga angin adalah angin pada kelas ke- sampai ke-8. Selanjutnya, dari data besar kecepatan angin yang diperoleh dari BMKG Provinsi Maluku, diperoleh bahwa tiap bulan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ini, besar daya yang bisa dihasilkan mengalami kecepatan angin yang teradi di wilayah Ambon kenaikan yang cukup drastis dari tahun ke tahun.penurunan hanya terjadi pada tahun 00 dan 0.Penurunan besar daya pada termasuk pada angin kelas ke-. Sehingga dari hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa besar kecepatan angin di wilayah Ambon tahun 0 diebabkan karena data kecepatan masuk kategori potensial dalam yang diperoleh belum mencakup seluruh data sepanjang tahun, melainkan hanya 0 bulan saja. Dari penjelasan sebelumnya pada Bab 4. dan 4. dapat dilihat bahwa potensi angin yang dimiliki wilayah Ambon sangat potensial jika dikembangkan energi terbarukan berbasis tenaga angin.hal ini tercermin dari besar pengembangan energi terbarukan berbasis tenaga angin. Selanjutnya, dari pembahasan terhadap besar daya yang dapat dihasilkan oleh besaran kecepatan angin di wilayah Ambon, dapat diperoleh berkisar antara 7.7 watt sampai 4 watt. Selain itu, diperkirakan terjadi peningkatan terhadap jumlah daya yang dapat dihasilkan bagi wilayah Ambon, yakni kecepatan angin yang tiap tahun menunjukkan hingga mencapai 45.96%.Besar daya ini peningkatan hingga.85%.selain itu, besar diperoleh hanya memperhatikan 669

8 Z. Sya diyah/bimafika, 04,, besaran kecepatan angin yang ada di wilayah Ambon. Dari kedua kriteria tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa besar kecepatan angin yang dimiliki wilayah Ambon sangat potensial untuk pengembangan energi terbarukan berbasis tenaga angin.hal ini dijelaskan melalui kelas dan kategori besar kecepatan angin dan jumlah daya yang dapat dihasilkan dari besaran kecepatan angin yang terjadi di wilayah Ambon. Sederhana. Institut Teknologi Bandung Press. [5]. Maret 0. KESIMPULAN Dari pembahasan yang telah dijelaskan pada Bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa besar kecepatan angin yang dimiliki wilayah Ambon sangat potensial untuk pengembangan energi terbarukan berbasis tenaga angin.hal ini dijelaskan melalui kelas dan kategori besar kecepatan angin dan jumlah daya yang dapat dihasilkan dari besaran kecepatan angin yang terjadi di wilayah Ambon. SARAN Saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah menyelidiki desain balingbaling/turbin angin yang sesuai kondisi angin yang ada di wilayah Ambon agar dapat menghasilkan besar daya yang optimal. DAFTAR PUSTAKA []. Bagaimana Bekerja Energi Angin: All The Facts. 5 Maret 0. []. Donovan, S Pemanfaatan Energi Angin. Jurusan Teknik MIPA Universitas Auckland, Selandia Baru. []. energi_angin. 0 Maret 0 [4]. Jajuli, Holid Merancang Alat Pembangkit Listrik Tenaga Angin 670

ANALISIS POTENSI ANGIN KELUARAN TAPM (THE AIR POLLUTION MODEL) V UNTUK ENERGI ANGIN DI TIMIKA- PAPUA

ANALISIS POTENSI ANGIN KELUARAN TAPM (THE AIR POLLUTION MODEL) V UNTUK ENERGI ANGIN DI TIMIKA- PAPUA ANALISIS POTENSI ANGIN KELUARAN TAPM (THE AIR POLLUTION MODEL) V. 3.1.7 UNTUK ENERGI ANGIN DI TIMIKA- PAPUA Iis Sofiati dan Sumaryati Bidang Pengkajian Ozon dan Polusi udara - Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DATA PILOT BALON UNTUK KAJIAN POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU DI PULAU BAWEAN

PENGGUNAAN DATA PILOT BALON UNTUK KAJIAN POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU DI PULAU BAWEAN ProsedingSeminarNasionalFisika dan Aplikasinya Sabtu, 21 November 2015 Bale SawalaKampusUniversitasPadjadjaran, Jatinangor PENGGUNAAN DATA PILOT BALON UNTUK KAJIAN POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI.. Pengertian Angin Angin adalah udara yang bergerak dari tekanan udara yang lebih tinggi ke tekanan udara yang lebih rendah. Perbedaan tekanan udara disebabkan oleh perbedaan suhu

Lebih terperinci

BAB I LANDASAN TEORI. 1.1 Fenomena angin

BAB I LANDASAN TEORI. 1.1 Fenomena angin BAB I LANDASAN TEORI 1.1 Fenomena angin Angin adalah udara yang bergerak akibat adanya perbedaan tekanan udara dengan arah aliran angin dari tempat yang memiliki tekanan lebih tinggi ke tempat yang bertekanan

Lebih terperinci

KAJI EKSPERIMENTAL TURBIN ANGIN PEMBANGKIT LISTRIK TIPE SAVONIUS JENIS SPLIT S DENGAN SISTEM MAGNETIC LEVITATION SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF

KAJI EKSPERIMENTAL TURBIN ANGIN PEMBANGKIT LISTRIK TIPE SAVONIUS JENIS SPLIT S DENGAN SISTEM MAGNETIC LEVITATION SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF KAJI EKSPERIMENTAL TURBIN ANGIN PEMBANGKIT LISTRIK TIPE SAVONIUS JENIS SPLIT S DENGAN SISTEM MAGNETIC LEVITATION SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF Miftahur Rahmat 1,Kaidir 1,Edi Septe S 1 1 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN KINCIR ANGIN SAVONIUS UNTUK MEMBANGKITKAN ENERGI LISTRIK SKALA KECIL

RANCANG BANGUN KINCIR ANGIN SAVONIUS UNTUK MEMBANGKITKAN ENERGI LISTRIK SKALA KECIL Jurnal Mekanikal, Vol. 1 No. 1 Januari 2010 : 1-6 RANCANG BANGUN KINCIR ANGIN SAVONIUS UNTUK MEMBANGKITKAN ENERGI LISTRIK SKALA KECIL Daud Patabang Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Tadulako

Lebih terperinci

SNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini.

SNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini. SNMPTN 2011 FISIKA Kode Soal 999 Doc. Name: SNMPTN2011FIS999 Version: 2012-10 halaman 1 01. Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini. Percepatan ketika mobil bergerak semakin

Lebih terperinci

PENGARUH ANGIN PADA BANGUNAN. 1. Perbedaan suhu yang horisontal akan menimbulkan tekanan.

PENGARUH ANGIN PADA BANGUNAN. 1. Perbedaan suhu yang horisontal akan menimbulkan tekanan. PENGARUH ANGIN PADA BANGUNAN DEFINISI Angin adalah udara yang bergerak karena bagian-bagian udara didorong dari daerah bertekanan tinggi (suhu dingin) ke daerah yang bertekanan rendah (suhu panas). Perbedaan

Lebih terperinci

KAJIAN POTENSI ENERGI ANGIN DI WILAYAH SULAWESI DAN MALUKU STUDY OF WIND ENERGY POTENCY IN SULAWESI AND MALUKU

KAJIAN POTENSI ENERGI ANGIN DI WILAYAH SULAWESI DAN MALUKU STUDY OF WIND ENERGY POTENCY IN SULAWESI AND MALUKU KAJIAN POTENSI ENERGI ANGIN DI WILAYAH SULAWESI DAN MALUKU STUDY OF WIND ENERGY POTENCY IN SULAWESI AND MALUKU M. Najib Habibie, Achmad Sasmito, Roni Kurniawan Puslitbang BMKG, Jl. Angkasa I/No.2 Kemayoran,

Lebih terperinci

Badai guntur disebut juga badai listrik. Badai guntur adalah salah. satu bentuk cuaca yang ditandai dengan adanya kilat dan petir yang

Badai guntur disebut juga badai listrik. Badai guntur adalah salah. satu bentuk cuaca yang ditandai dengan adanya kilat dan petir yang Badai Badai guntur disebut juga badai listrik. Badai guntur adalah salah satu bentuk cuaca yang ditandai dengan adanya kilat dan petir yang dihasilkan oleh awan cumulonimbus. Badai guntur biasa muncul

Lebih terperinci

PRINSIP KERJA TENAGA ANGIN TURBIN SAVOUNIUS DI DEKAT PANTAI KOTA TEGAL

PRINSIP KERJA TENAGA ANGIN TURBIN SAVOUNIUS DI DEKAT PANTAI KOTA TEGAL PRINSIP KERJA TENAGA ANGIN TURBIN SAVOUNIUS DI DEKAT PANTAI KOTA TEGAL Soebyakto Dosen Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal E-mail : soebyakto@gmail.com ABSTRAK Tenaga angin sering disebut sebagai

Lebih terperinci

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 14. PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK Latihan Soal 14.2

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 14. PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK Latihan Soal 14.2 SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 14. PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK Latihan Soal 14.2 1. Di bawah ini pernyataan yang tidak tepat mengenai angin adalah... Angin merupakan udara yang bergerak Angin bertiup

Lebih terperinci

Perhitungan Potensi Energi Angin di Kalimantan Barat Irine Rahmani Utami Ar a), Muh. Ishak Jumarang a*, Apriansyah b

Perhitungan Potensi Energi Angin di Kalimantan Barat Irine Rahmani Utami Ar a), Muh. Ishak Jumarang a*, Apriansyah b Perhitungan Potensi Energi Angin di Kalimantan Barat Irine Rahmani Utami Ar a), Muh. Ishak Jumarang a*, Apriansyah b a Program Studi Fisika, FMIPA Universitas Tanjungpura, b Program Studi Ilmu Kelautan,

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. sering disebut sebagai Sistem Konversi Energi Angin (SKEA).

BAB II TEORI DASAR. sering disebut sebagai Sistem Konversi Energi Angin (SKEA). BAB II TEORI DASAR 2.1 Energi Angin Menurut Kadir (1987) bahwa sebagaimana telah banyak diketahui, angin adalah udara yang bergerak dari tekanan udara yang lebih tinggi ke tekanan udara yang lebih rendah.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Angin adalah massa udara yang bergerak. Angin dapat bergerak secara horizontal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Angin adalah massa udara yang bergerak. Angin dapat bergerak secara horizontal II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Angin Angin adalah massa udara yang bergerak. Angin dapat bergerak secara horizontal maupun secara vertikal dengan kecepatan bervariasi dan berfluktuasi secara dinamis. Faktor

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Angin Angin adalah gerakan udara yang terjadi di atas permukaan bumi. Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara, ketinggian dan temperatur. Semakin besar

Lebih terperinci

E =Fu... (1) F = ρav(v-u) BAB II TEORI DASAR. 2.1 Energi Angin. Menurut Kadir (1987) bahwa sebagaimana telah banyak diketahui, angin

E =Fu... (1) F = ρav(v-u) BAB II TEORI DASAR. 2.1 Energi Angin. Menurut Kadir (1987) bahwa sebagaimana telah banyak diketahui, angin BAB II TEORI DASAR 2.1 Energi Angin Menurut Kadir (1987) bahwa sebagaimana telah banyak diketahui, angin adalah udara yang bergerak dari tekanan udara yang lebih tinggi ke tekanan udara yang lebih rendah.

Lebih terperinci

Energi angin (Wind Energy) Hasbullah, S.Pd., MT

Energi angin (Wind Energy) Hasbullah, S.Pd., MT Energi angin (Wind Energy) Hasbullah, S.Pd., MT Dasar Energi Angin Semua energi yang dapat diperbaharui dan berasal dari Matahari. (kecuali.panas bumi) Matahari meradiasi 1,74 x 1.014 kilowatt jam energi

Lebih terperinci

PENERBITAN ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA Universitas Muhammadiyah Ponorogo

PENERBITAN ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA Universitas Muhammadiyah Ponorogo PENERBITAN ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA Universitas Muhammadiyah Ponorogo PENGARUH VARIASI JUMLAH STAGE TERHADAP KINERJA TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL SAVONIUS TIPE- L Krisna Slamet Rasyid, Sudarno, Wawan Trisnadi

Lebih terperinci

SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559

SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559 SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559 SOAL PEMBAHASAN 1. Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini. 1. Jawaban: DDD Percepatan ketika mobil bergerak semakin cepat adalah. (A) 0,5

Lebih terperinci

KAJIAN POTENSI ENERGI ANGIN DI WILAYAH KALIMANTAN BARAT

KAJIAN POTENSI ENERGI ANGIN DI WILAYAH KALIMANTAN BARAT KAJIAN POTENSI ENERGI ANGIN DI WILAYAH KALIMANTAN BARAT Firsta Zukhrufiana S. *, Auliya a Hajar F, Wandayantolis Stasiun Klimatologi Mempawah Kalimantan Barat *Email : firstabmkg@gmail.com ABSTRAK Sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. angin mekanik untuk pemompaan air dan penggilingan biji-bijian sudah

BAB I PENDAHULUAN. angin mekanik untuk pemompaan air dan penggilingan biji-bijian sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Angin telah dimanfaatkan sebagai sumber energi sejak ratusan tahun lalu, baik untuk pemanfaatan di darat maupun di laut. Sebagai contoh adalah kincir angin mekanik

Lebih terperinci

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi Besarnya radiasi yang diserap atau dipantulkan, baik oleh permukaan bumi atau awan berubah-ubah tergantung pada ketebalan awan, kandungan uap air, atau jumlah partikel debu Radiasi datang (100%) Radiasi

Lebih terperinci

SOAL TRY OUT FISIKA 2

SOAL TRY OUT FISIKA 2 SOAL TRY OUT FISIKA 2 1. Dua benda bermassa m 1 dan m 2 berjarak r satu sama lain. Bila jarak r diubah-ubah maka grafik yang menyatakan hubungan gaya interaksi kedua benda adalah A. B. C. D. E. 2. Sebuah

Lebih terperinci

OCEAN ENERGY (ENERGI SAMUDERA)

OCEAN ENERGY (ENERGI SAMUDERA) OCEAN ENERGY (ENERGI SAMUDERA) HASBULLAH, S.Pd.MT Electrical Engineering Dept. TEKNIK ELEKTRO FPTK UPI 2008 FPTK UPI 2009 ENERGI GELOMBANG SAMUDERA Energi gelombang laut adalah satu potensi laut dan samudra

Lebih terperinci

KAJIAN POTENSI TENAGA GELOMBANG LAUT SEBAGAI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DI PERAIRAN MALANG SELATAN

KAJIAN POTENSI TENAGA GELOMBANG LAUT SEBAGAI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DI PERAIRAN MALANG SELATAN ABSTRAK KAJIAN POTENSI TENAGA GELOMBANG LAUT SEBAGAI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DI PERAIRAN MALANG SELATAN Tri Alfansuri [1], Efrita Arfa Zuliari [2] Jurusan Teknik Elektro, [1,2] Email : tri.alfansuri@gmail.com

Lebih terperinci

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay A. PILIHAN GANDA Petunjuk: Pilih satu jawaban yang paling benar. 1. Grafik

Lebih terperinci

Pengembangan Program Komputer untuk Pemilihan Kincir Angin Pembangkit Tenaga Listrik di Pedesaan

Pengembangan Program Komputer untuk Pemilihan Kincir Angin Pembangkit Tenaga Listrik di Pedesaan Technical Paper Pengembangan Program Komputer untuk Pemilihan Kincir Angin Pembangkit Tenaga Listrik di Pedesaan Development of the Computer Program for Selecting Windmills-Generated Electric Power in

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA RODA AIR ALIRAN BAWAH SUDU LENGKUNG 180 o UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK

ANALISIS KINERJA RODA AIR ALIRAN BAWAH SUDU LENGKUNG 180 o UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK PROS ID I NG 2 0 1 3 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK ANALISIS KINERJA RODA AIR ALIRAN BAWAH SUDU LENGKUNG 180 o UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya konsumsi bahan bakar khususnya bahan bakar fosil sangat mempengaruhi peningkatan harga jual bahan bakar tersebut. Sehingga pemerintah berupaya mencari

Lebih terperinci

Ditemukan pertama kali oleh Daniel Gabriel Fahrenheit pada tahun 1744

Ditemukan pertama kali oleh Daniel Gabriel Fahrenheit pada tahun 1744 A. Suhu dan Pemuaian B. Kalor dan Perubahan Wujud C. Perpindahan Kalor A. Suhu Kata suhu sering diartikan sebagai suatu besaran yang menyatakan derajat panas atau dinginnya suatu benda. Seperti besaran

Lebih terperinci

V. HASIL UJI UNJUK KERJA

V. HASIL UJI UNJUK KERJA V. HASIL UJI UNJUK KERJA A. KAPASITAS ALAT PEMBAKAR SAMPAH (INCINERATOR) Pada uji unjuk kerja dilakukan 4 percobaan untuk melihat kinerja dari alat pembakar sampah yang telah didesain. Dalam percobaan

Lebih terperinci

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J 1. Besarnya usaha untuk menggerakkan mobil (massa mobil dan isinya adalah 1000 kg) dari keadaan diam hingga mencapai kecepatan 72 km/jam adalah... (gesekan diabaikan) A. 1,25 x 10 4 J B. 2,50 x 10 4 J

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepulauan Indonesia yang berada di daerah khatulistiwa menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis dengan tingkat pemanasan dan kelembaban tinggi. Hal tersebut mengakibatkan

Lebih terperinci

Suhu Udara dan Kehidupan. Meteorologi

Suhu Udara dan Kehidupan. Meteorologi Suhu Udara dan Kehidupan Meteorologi Suhu Udara dan Kehidupan Variasi Suhu Udara Harian Bagaimana Suhu Lingkungan Diatur? Data Suhu Udara Suhu Udara dan Rasa Nyaman Pengukuran Suhu Udara Variasi Suhu Udara

Lebih terperinci

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) 1. Gambar di samping ini menunjukkan hasil pengukuran tebal kertas karton dengan menggunakan mikrometer sekrup. Hasil pengukurannya adalah (A) 4,30 mm. (D) 4,18

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepanjang sejarah manusia kemajuan-kemajuan besar dalam kebudayaan selalu diikuti oleh meningkatnya konsumsi energi. Salah satu sumber energi yang banyak digunakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN METODE PENENTUAN KARAKTERISTIK RANCANGAN AWAL ROTOR TURBIN ANGIN

PENGEMBANGAN METODE PENENTUAN KARAKTERISTIK RANCANGAN AWAL ROTOR TURBIN ANGIN PENGEMBANGAN METODE PENENTUAN KARAKTERISTIK RANCANGAN AWAL ROTOR TURBIN ANGIN Sulistyo Atmadi Ahmad Jamaludln Fltroh Peneliti Pusat Teknologi Dirgantara Terapan, LAPAN ABSTRACT A method for determining

Lebih terperinci

Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha. Suatu benda dikatakan memiliki energi jika benda tersebut dapat melakukan usaha.

Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha. Suatu benda dikatakan memiliki energi jika benda tersebut dapat melakukan usaha. Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha. Suatu benda dikatakan memiliki energi jika benda tersebut dapat melakukan usaha. Misalnya kendaraan dapat mengangkat barang karena memiliki

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN PG IPA: ENERGI, USAHA, & DAYA 1. Energi yang dipunyai benda karena letaknya disebut... 2. Usaha yang dilakukan gaya 10 newton terhadap benda 20 kg supaya benda berpindah sejauh 5 meter adalah...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kalimantan Selatan sebagai salah satu wilayah Indonesia yang memiliki letak geografis di daerah ekuator memiliki pola cuaca yang sangat dipengaruhi oleh aktifitas monsoon,

Lebih terperinci

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1984

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1984 SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1984 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Besarnya usaha untuk menggerakkan mobil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kincir angin pertama kali digunakan untuk membangkitkan listrik dibangun

BAB I PENDAHULUAN. Kincir angin pertama kali digunakan untuk membangkitkan listrik dibangun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kincir angin pertama kali digunakan untuk membangkitkan listrik dibangun oleh P. La Cour dari Denmark diakhir abad ke-19. Setelah perang dunia I, layar dengan penampang

Lebih terperinci

DESAIN DAN UJI UNJUK KERJA KINCIR ANGIN ABSTRACT

DESAIN DAN UJI UNJUK KERJA KINCIR ANGIN ABSTRACT JURNAL AUSTENIT VOLUME 3, NOMOR 2, OKTOBER 2011 DESAIN DAN UJI UNJUK KERJA KINCIR ANGIN Dalom Staf Edukatif Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya Jl.Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139

Lebih terperinci

BAB V USAHA DAN ENERGI

BAB V USAHA DAN ENERGI BAB V USAHA DAN ENERGI Usaha Dengan Gaya Konstan Usaha atau kerja (work) dalam fisika sedikit berbeda dengan pengertian dengan pemahaman sehari-hari kita. Kita bisa beranggapan bahwa kita melakukan kerja

Lebih terperinci

SUHU UDARA DAN KEHIDUPAN

SUHU UDARA DAN KEHIDUPAN BAB 3 14 Variasi Suhu Udara Harian Pemanasan Siang Hari Pemanasan permukaan bumi pada pagi hari secara konduksi juga memanaskan udara di atasnya. Semakin siang, terjadi perbedaan suhu yang besar antara

Lebih terperinci

Gambar 2.1. Grafik hubungan TSR (α) terhadap efisiensi turbin (%) konvensional

Gambar 2.1. Grafik hubungan TSR (α) terhadap efisiensi turbin (%) konvensional BAB II DASAR TEORI Bab ini berisi dasar teori yang berhubungan dengan perancangan skripsi antara lain daya angin, daya turbin angin, TSR (Tip Speed Ratio), aspect ratio, overlap ratio, BHP (Break Horse

Lebih terperinci

PEMBUATAN PROGRAM PERANCANGAN TURBIN SAVONIUS TIPE-U UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN

PEMBUATAN PROGRAM PERANCANGAN TURBIN SAVONIUS TIPE-U UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN PEMBUATAN PROGRAM PERANCANGAN TURBIN SAVONIUS TIPE-U UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN Novri Tanti, Arnetto Alditihan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Lampung Gedung H Fakultas Teknik, Jl.

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Energi Angin Energi angin merupakan energi yang berasal dari alam. angin ini disebabkan karena karena adanya perbedaan suhu antara udara panas dan udara dingin. di daerah

Lebih terperinci

UN SMP 2011 Fisika. 01. Perhatikan elektromagnetik dan magnet O - P gambar berikut!

UN SMP 2011 Fisika. 01. Perhatikan elektromagnetik dan magnet O - P gambar berikut! UN SMP 2011 Fisika Kode Soal Doc. Name: UNSMP2011FIS999 Doc. Version : 2012-11 halaman 1 01. Perhatikan elektromagnetik dan magnet O - P gambar berikut! Jika antara U dan O tolak menolak, M - N - O - P

Lebih terperinci

MATERI, ENERGI DAN GELOMBANG. Konsep Dasar IPA

MATERI, ENERGI DAN GELOMBANG. Konsep Dasar IPA MATERI, ENERGI DAN GELOMBANG Konsep Dasar IPA Apa yang kalian ketahui tentang Energi? Energi Listrik Energi Cahaya Energi Gerak Energi Panas Dsb. Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan.

Lebih terperinci

BAB 6 PERUBAHAN BENTUK ENERGI

BAB 6 PERUBAHAN BENTUK ENERGI BAB 6 PERUBAHAN BENTUK ENERGI A. Bentuk Energi Energy merupakan suatu kemampuan untuk melakukan kerja. Contohnya: a. Manusia bekerja karena memiliki energy yang berasal dari zat makanan b. Mesin mobil

Lebih terperinci

Getaran, Gelombang dan Bunyi

Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran 01. EBTANAS-06- Pada getaran selaras... A. pada titik terjauh percepatannya maksimum dan kecepatan minimum B. pada titik setimbang kecepatan dan percepatannya maksimum

Lebih terperinci

SOAL PERSIAPAN IPA-FISIKA TAHUN PELAJARAN

SOAL PERSIAPAN IPA-FISIKA TAHUN PELAJARAN SOAL PERSIAPAN IPA-FISIKA TAHUN PELAJARAN 2009 2010 LEMBAR SOAL Mata Pelajaran Sekolah KurikulumAcuan Waktu Kelas : IPA : Sekolah Menengah Pertama : KTSP : (120 menit) : IX PETUNJUK UMUM : 1. Tulis nama

Lebih terperinci

KAJIAN POTENSI ENERGI ANGIN DI DAERAH KAWASAN PESISIR PANTAI SERDANG BEDAGAI UNTUK MENGHASILKAN ENERGI LISTRIK

KAJIAN POTENSI ENERGI ANGIN DI DAERAH KAWASAN PESISIR PANTAI SERDANG BEDAGAI UNTUK MENGHASILKAN ENERGI LISTRIK KAJIAN POTENSI ENERGI ANGIN DI DAERAH KAWASAN PESISIR PANTAI SERDANG BEDAGAI UNTUK MENGHASILKAN ENERGI LISTRIK Ilmi Abdullah 1, Jufrizal Nurdin 2*, Hasanuddin 3 1,2,3) Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Desain Turbin Angin Sumbu Horizontal

Desain Turbin Angin Sumbu Horizontal Desain Turbin Angin Sumbu Horizontal A. Pendahuluan Angin merupakan sumberdaya alam yang tidak akan habis.berbeda dengan sumber daya alam yang berasal dari fosil seperti gas dan minyak. Indonesia merupakan

Lebih terperinci

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA ANTIREED KELAS 11 FISIKA UTS Fisika Latihan 1 Doc. Name: AR11FIS01UTS Version : 2014-10 halaman 1 01. erak sebuah benda memiliki persamaan posisi r = (-6-3t)i + (8 + 4t)j Semua besaran menggunakan satuan

Lebih terperinci

CHAPTER I RADIASI BENDA HITAM

CHAPTER I RADIASI BENDA HITAM CHAPTER I RADIASI BENDA HITAM - Perpindahan panas matahari kebumi disebut salah satu contoh peristiwa radiasi - Setiap benda memancarkan radiasi panas - Pada suhu 1 K benda mulai berpijar kemerahan seperti

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Radiator Radiator memegang peranan penting dalam mesin otomotif (misal mobil). Radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan bakar dalam silinder mesin menyalurkan

Lebih terperinci

Angin Meridional. Analisis Spektrum

Angin Meridional. Analisis Spektrum menyebabkan pola dinamika angin seperti itu. Proporsi nilai eigen mempresentasikan seberapa besar pengaruh dinamika angin pada komponen utama angin baik zonal maupun meridional terhadap keseluruhan pergerakan

Lebih terperinci

Struktur Materi Usaha, Energi, dan Daya

Struktur Materi Usaha, Energi, dan Daya Struktur Materi Usaha, Energi, dan Daya KOMPUTERISASI PEMBELAJARAN FISIKA NURUL MUSFIRAH 15B80057 Usaha, Energi, dan Daya (Kelas XI SMA) 1 K o m p u t e r i s a s i P e m b e l a j a r a n F i s i k a

Lebih terperinci

SOAL BABAK PEREMPAT FINAL OLIMPIADE FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

SOAL BABAK PEREMPAT FINAL OLIMPIADE FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SOAL BABAK PEREMPAT FINAL OLIMPIADE FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Tingkat Waktu : SMP/SEDERAJAT : 100 menit 1. Jika cepat rambat gelombang longitudinal dalam zat padat adalah = y/ dengan y modulus

Lebih terperinci

1. Persamaan keadaan gas ideal ditulis dalam bentuk = yang tergantung kepada : A. jenis gas B. suhu gas C. tekanan gas

1. Persamaan keadaan gas ideal ditulis dalam bentuk = yang tergantung kepada : A. jenis gas B. suhu gas C. tekanan gas 1. Persamaan keadaan gas ideal ditulis dalam bentuk = yang tergantung kepada : jenis gas suhu gas tekanan gas D. volume gas E. banyak partikel 2. Seorang anak duduk di atas kursi pada roda yang berputar

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Antiremed Kelas 11 FISIKA Antiremed Kelas FISIKA Persiapan UAS - Latihan Soal Doc. Name: K3ARFIS0UAS Version : 205-02 halaman 0. Jika sebuah partikel bergerak dengan persamaan posisi r= 5t 2 +, maka kecepatan rata -rata antara

Lebih terperinci

USAHA DAN ENERGI 1 USAHA DAN ENERGI. Usaha adalah hasil kali komponen gaya dalam arah perpindahan dengan perpindahannya.

USAHA DAN ENERGI 1 USAHA DAN ENERGI. Usaha adalah hasil kali komponen gaya dalam arah perpindahan dengan perpindahannya. USAHA DAN ENERGI 1 U S A H A USAHA DAN ENERGI Usaha adalah hasil kali komponen gaya dalam arah perpindahan dengan perpindahannya. Jika suatu gaya F menyebabkan perpindahan sejauh sebesar W, yaitu W = F

Lebih terperinci

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang 1. Grafik antara tekanan gas y yang massanya tertentu pada volume tetap sebagai fungsi dari suhu mutlak x adalah... a. d. b. e. c. Menurut Hukum Gay Lussac menyatakan

Lebih terperinci

D. (1) dan (3) E. (2)

D. (1) dan (3) E. (2) 1. Perhatikan gambar percobaan vektor gaya resultan dengan menggunakan 3 neraca pegas berikut ini : Yang sesuai dengan rumus vektor gaya resultan secara analisis adalah gambar... A. (1), (2) dan (3) B.

Lebih terperinci

Gambar 4 Simulasi trajektori PT. X bulan Juni (a) dan bulan Desember (b)

Gambar 4 Simulasi trajektori PT. X bulan Juni (a) dan bulan Desember (b) 9 Kasus 2 : - Top of model : 15 m AGL - Starting time : 8 Juni dan 3 Desember 211 - Height of stack : 8 m AGL - Emmision rate : 1 hour - Pollutant : NO 2 dan SO 2 3.4.3 Metode Penentuan Koefisien Korelasi

Lebih terperinci

BIDANG STUDI FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI

BIDANG STUDI FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI BIDANG STUDI FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI KETERAMPILAN PROSES SAINS (IPA) Anggapan: IPA terbentuk dan berkembang melalui suatu proses ilmiah, yang juga harus dikembangkan pada peserta didik

Lebih terperinci

Latihan Soal UN SMA/MA. Fisika. Latihan Soal. Mata Pelajaran. Fisika. Program IPA Oleh Team Unsma.com

Latihan Soal UN SMA/MA. Fisika. Latihan Soal. Mata Pelajaran. Fisika. Program IPA Oleh Team Unsma.com Latihan Soal UN SM/M isika Latihan Soal Mata Pelajaran isika Program IP Oleh Team Unsma.com 1 Latihan Soal Disusun oleh : Team unsma.com Soal UN mata pelajaran ini berjumlah sekitar 40 soal. Dalam latihan

Lebih terperinci

Perkiraan Luas Reservoir Panas Bumi dan Potensi Listrik Pada Tahap Eksplorasi (Studi Kasus Lapangan X)

Perkiraan Luas Reservoir Panas Bumi dan Potensi Listrik Pada Tahap Eksplorasi (Studi Kasus Lapangan X) Jurnal of Eart, Energy, Engineering ISSN: 2301 8097 Jurusan Teknik perminyakan - UIR Perkiraan Luas Reservoir Panas Bumi dan Potensi Listrik Pada Tahap Eksplorasi (Studi Kasus Lapangan X) Estimation Geothermal

Lebih terperinci

Karakteristik Air. Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017

Karakteristik Air. Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017 Karakteristik Air Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017 Fakta Tentang Air Air menutupi sekitar 70% permukaan bumi dengan volume sekitar 1.368 juta km

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi energi itu sendiri yang senantiasa meningkat. Sementara tingginya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi energi itu sendiri yang senantiasa meningkat. Sementara tingginya kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi baik di Indonesia khususnya, dan dunia pada umumnya terus meningkat karena pertambahan penduduk, pertumbuhan ekonomi, dan pola konsumsi energi

Lebih terperinci

GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI

GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran 01. EBTANAS-06-24 Pada getaran selaras... A. pada titik terjauh percepatannya maksimum dan kecepatan minimum B. pada titik setimbang kecepatan

Lebih terperinci

Analisa Kecepatan Angin Menggunakan Distribusi Weibull di Kawasan Blang Bintang Aceh Besar

Analisa Kecepatan Angin Menggunakan Distribusi Weibull di Kawasan Blang Bintang Aceh Besar Analisa Kecepatan Angin Menggunakan Distribusi Weibull di Kawasan Blang Bintang Aceh Besar Wind Speed Analysis using Weibull Distribution in the Region Blang Bintang Aceh Besar Khairiaton, Elin Yusibani*

Lebih terperinci

Copyright all right reserved

Copyright  all right reserved Latihan Soal UN Paket C 2011 Program IP Mata Ujian : Fisika Jumlah Soal : 20 1. Pembacaan jangka sorong berikut ini (bukan dalam skala sesungguhnya) serta banyaknya angka penting adalah. 10 cm 11 () 10,22

Lebih terperinci

BERKAS SOAL BIDANG STUDI : FISIKA

BERKAS SOAL BIDANG STUDI : FISIKA BERKAS SOAL BIDANG STUDI : MADRASAH ALIYAH SELEKSI TINGKAT PROVINSI KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 2014 Petunjuk Umum 1. Silakan berdoa sebelum mengerjakan soal, semua alat komunikasi dimatikan. 2.

Lebih terperinci

Doc. Name: SBMPTN2015FIS999 Version:

Doc. Name: SBMPTN2015FIS999 Version: SBMPTN 2015 Fisika Kode Soal Doc. Name: SBMPTN2015FIS999 Version: 2015-09 halaman 1 16. Posisi benda yang bergerak sebagai fungsi parabolik ditunjukkan pada gambar. Pada saat t 1 benda. (A) bergerak dengan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KINCIR ANGIN SEDERHANA DENGAN DUA SUDU POROS HORIZONTAL

ANALISIS KINERJA KINCIR ANGIN SEDERHANA DENGAN DUA SUDU POROS HORIZONTAL ANALISIS KINERJA KINCIR ANGIN SEDERHANA DENGAN DUA SUDU POROS HORIZONTAL Yeni Yusuf Tonglolangi Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Mesin, UKI Toraja email: yeni.y.tonglolangi@gmail.com Abstrak Pola

Lebih terperinci

USAHA, ENERGI & DAYA

USAHA, ENERGI & DAYA USAHA, ENERGI & DAYA (Rumus) Gaya dan Usaha F = gaya s = perpindahan W = usaha Θ = sudut Total Gaya yang Berlawanan Arah Total Gaya yang Searah Energi Kinetik Energi Potensial Energi Mekanik Daya Effisiensi

Lebih terperinci

Kalian sudah mengetahui usaha yang dilakukan untuk memindahkan sebuah benda ke arah horisontal, tetapi bagaimanakah besarnya usaha yang dilakukan

Kalian sudah mengetahui usaha yang dilakukan untuk memindahkan sebuah benda ke arah horisontal, tetapi bagaimanakah besarnya usaha yang dilakukan Kalian sudah mengetahui usaha yang dilakukan untuk memindahkan sebuah benda ke arah horisontal, tetapi bagaimanakah besarnya usaha yang dilakukan untuk memindahkan sebuah benda ke arah vertikal? Memindahkan

Lebih terperinci

Fungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1.

Fungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1. Fungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1. Hasil perhitungan klasik ini dikenal sebagai Hukum Rayleigh-

Lebih terperinci

UM UGM 2017 Fisika. Soal

UM UGM 2017 Fisika. Soal UM UGM 07 Fisika Soal Doc. Name: UMUGM07FIS999 Version: 07- Halaman 0. Pada planet A yang berbentuk bola dibuat terowongan lurus dari permukaan planet A yang menembus pusat planet dan berujung di permukaan

Lebih terperinci

Hukum Kekekalan Energi Mekanik

Hukum Kekekalan Energi Mekanik Hukum Kekekalan Energi Mekanik Konsep Hukum Kekekalan Energi Dalam kehidupan kita sehari-hari terdapat banyak jenis energi. Selain energi potensial dan energi kinetik pada benda-benda biasa (skala makroskopis),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Dalam penelitian pengeringan kerupuk dengan menggunakan alat pengering tipe tray dengan media udara panas. Udara panas berasal dari air keluaran ketel uap yang sudah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TORI

BAB II LANDASAN TORI BAB II LANDASAN TORI Proses perancangan suatu alat ataupun yang mesin yang baik, diperlukan perencanaan yang cermat dalam perhitungan dan ukuran. Teori teori yang berhubungan dengan alat yang dibuat perlu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Turbin Air Turbin air adalah turbin dengan media kerja air. Secara umum, turbin adalah alat mekanik yang terdiri dari poros dan sudu-sudu. Sudu tetap atau stationary blade, tidak

Lebih terperinci

Iklim Perubahan iklim

Iklim Perubahan iklim Perubahan Iklim Pengertian Iklim adalah proses alami yang sangat rumit dan mencakup interaksi antara udara, air, dan permukaan daratan Perubahan iklim adalah perubahan pola cuaca normal di seluruh dunia

Lebih terperinci

SUMBER DAYA ALAM, SIFAT DAN KLASIFIKASINYA

SUMBER DAYA ALAM, SIFAT DAN KLASIFIKASINYA SUMBER DAYA ALAM, SIFAT DAN KLASIFIKASINYA KULIAH IAD SUYOSO suyoso@uny.ac.id UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Klasifikasi SDA berdasarkan sifat kelestariannya 1. Sumberdaya alam yang tak dapat habis a. SDA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Energi Angin Energi angin berasal dari matahari melalui reaksi fusi nuklir hidrogen (H) menjadi helium (He) pada inti matahari. Reaksi ini menimbulkan panas dan radiasi elektromagnetik

Lebih terperinci

Pemetaan Potensi Energi Angin di Perairan Indonesia Berdasarkan Data Satelit QuikScat dan WindSat

Pemetaan Potensi Energi Angin di Perairan Indonesia Berdasarkan Data Satelit QuikScat dan WindSat Pemetaan Potensi Energi Angin di Perairan Indonesia Berdasarkan Data Satelit QuikScat dan WindSat Hero P.Dida 1, Sudjito Suparman 2, Denny Widhiyanuriyawan 2 1 Teknik Mesin Politeknik Negeri Kupang, Adi

Lebih terperinci

KONVERSI ENERGI ANGIN MENJADI ENERGI LISTRIK DALAM SKALA LABORATORIUM

KONVERSI ENERGI ANGIN MENJADI ENERGI LISTRIK DALAM SKALA LABORATORIUM KONVERSI ENERGI ANGIN MENJADI ENERGI LISTRIK DALAM SKALA LABORATORIUM Febrielviyanti*, Maksi Ginting, Zulkarnain Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau Kampus Bina

Lebih terperinci

KAJI EKSPERIMEN TURBIN ANGIN POROS HORIZONTAL TIPE KERUCUT TERPANCUNG DENGAN VARIASI SUDUT SUDU UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN

KAJI EKSPERIMEN TURBIN ANGIN POROS HORIZONTAL TIPE KERUCUT TERPANCUNG DENGAN VARIASI SUDUT SUDU UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN KAJI EKSPERIMEN TURBIN ANGIN POROS HORIZONTAL TIPE KERUCUT TERPANCUNG DENGAN VARIASI SUDUT SUDU UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN Bono Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Sudarto,

Lebih terperinci

ANALISA PEMANFAATAN POTENSI ANGIN PESISIR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK

ANALISA PEMANFAATAN POTENSI ANGIN PESISIR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ANALISA PEMANFAATAN POTENSI ANGIN PESISIR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK Ahmad Farid 1, Mustaqim 2, Hadi Wibowo 3 1,2,3 Dosen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal Abstrak Kota Tegal dikenal

Lebih terperinci

1 kalori = 4,2 joule atau 1 joule = 0,24 kalori

1 kalori = 4,2 joule atau 1 joule = 0,24 kalori A. ENERGI Energi berasal dari bahasa Yunani energia yang berarti kegiatan atau aktivitas. Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha / kerja. Dalam satuan SI, energi dinyatakan dalam Joule (J). satuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi yang keberadaanya dialam terbatas dan akan habis. dalam kurun waktu tertentu, yaitu minyak bumi, gas alam, dan

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi yang keberadaanya dialam terbatas dan akan habis. dalam kurun waktu tertentu, yaitu minyak bumi, gas alam, dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Sumber energi ada yaitu sumber energi tidak terbarukan dan sumber energi terbarukan. Sumber energi tidak terbarukan adalah sumber energi yang keberadaanya dialam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Proses perancangan suatu alat ataupun mesin yang baik, diperlukan perencanaan yang cermat dalam pendesainan dan ukuran. Teori teori yang berhubungan dengan alat yang dibuat perlu

Lebih terperinci

PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTMH SUBANG

PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTMH SUBANG PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTMH SUBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Pengembangan Pembangkit Listrik Mini Hidro (PLTMH) merupakan salah satu prioritas pembangunan yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN C = (1) Panas jenis adalah kapasitas panas bahan tiap satuan massanya, yaitu : c = (2)

BAB I PENDAHULUAN C = (1) Panas jenis adalah kapasitas panas bahan tiap satuan massanya, yaitu : c = (2) 1 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Tujuan dari praktikum ini yaitu; Mengamati dan memahami proses perubahan energi listrik menjadi kalor. Menghitung faktor konversi energi listrik menjadi kalor. 1.2 Dasar

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika K13 evisi Antiremed Kelas 10 Fisika Persiapan PTS Semester Genap Doc. Name: K13A10FIS0PTS Version: 017-03 Halaman 1 01. Pada benda bermassa m, bekerja gaya F yang menimbulkan percepatan a. Jika gaya dijadikan

Lebih terperinci