1.1. Latar Felakang BAB I PENDAHT]LUAII. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hobi merupakan kegemaran;
|
|
- Utami Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHT]LUAII * 1.1. Latar Felakang Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hobi merupakan kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan pekerjaan utama. Pada saat ini, banyak sekali hobi yang bisa dilakukan baik di dalam rumah maupun di luar rumah. Termasuk di antaranya adalah hobi dalam bidang seni. Adapun definisi seni menurut Brade (1956) adalatr pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan sebuatr karyayang membahagiakan jiwa spritual pada manusial. Hobi dalam bidang seni dapat menghasilkan karya seni yang berasal dari berbagai Inacam bahan dan alat. Salah satu balran yang dapat digunakan untuk menghasilkan karya seni adalah tanah liat atau clay. Pada awalnya tanah liat 'i hanya digunakan untuk pembuatan ternbikar dan keramik. Namun seiring dengan majunya teknologi dan kreativitas, barang yang dihasilkan dari tanah liat pun beragam. contohnya sebagai dekorasi rumah sampai dengan dekorasi untuk kegiatan usaha seperti kedai kopi. Informasi mengenai dekorasi keik dalam buku kerajinan clay Sweets Motif Wonderland sangat lengkap. Buku tersebut diawali dengan informasi mengenai bahan dan alat yang digunakan, seperti clay polymer, silikon, gunting, kuas tpengertian Seni Menurut Para Ahli, diakses dari pada tanggal 5 Maret 2016.
2 2 hingga cetakan. Kemudian ditanjutkan dengan tata caramelakukan teknik dasar dekorasi kerk clay yaitu membuat adonan dari clay beserta mengoles silikon agar berbentuk seperti hiasan krim pada keik. Buku tersebut terdiri dari empat bab dekorasi keik clay,yaitu Ohimesqma no Chiisana Suiitsu Saron, Otenba Serebu no Suiitsu Paatii, Chiisana Parijennu to Antiiku Suiitsumachi, dan Kawaii Weitoresu no Karafuru Suiitsu Kafe. Buku Sweets Motif Wonfurlandbagian ketiga yaitu Chiisana Parijennu to Antiiku Suiitsumac&i dipilih karena buku tersebut membahas mengenai pembuatan clay yang berbentuk seperti keik unik dan kuno karena terinspirasi oleh keik asal Eropa. Langkah-langkah untuk membuat dekorasi keik ini mudah diikuti disertai dengan garnbar yang berwama-warni sehingga bisa dipelajari oleh remaja maupun orangtua. Pernbuatan clay intjuga bisa dijadikan sebagai hobi dan pengisi waktu'" senggang yang menyenangkan dan bermanfaat. Selain untuk hobi, dekorasi keik clay ptxtdapat dijadikan sebagai ide bisnis yang baru di Indonesia. Alasan-alasan tersebut yang menjadikan buku yang diterbitkan oleh Butikkusha ini dipilih untuk diterjemahkan dari bahasa sumber yaitu bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia. Proses penerjemahan dilakukan dari menerjemahkan alat, bahan, teknik dasar, serta langkahjangkah pembtntan cloy keik kecil pada bab ketiga (Chiisana Parijennu to Antiiku Suiitsumachi) yary mengambil tema kue dari negara Prancis Pokok Bahasan Pokok bahasan dalam tugas akhir ini adalah terjemahan buku seni kerajinan i clay Sweets Motif Wonderland dari bahasa Jepang kedalam bahasa Indonesia. I I I
3 1.3. Tirjuan Penulisan Tujuan dalam penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Menerjemahkan buku seni kerajinan clay Sweets MotifWonderland dari batrasa Jepang kedalam bahasa Indonesia agar mudah dibaca dan dimengerti. 2. Menginformasikan cara pembuatan dekorasi keik 1.4. Metode Terjemahan Pengertian terjemahan menurut Newmark (via Pertiwi,2015) adalah suatu kiat yang merupakan usaha untuk mengganti suasana pesan atau pernyataan tertulis dalam suatu bahasa dengan pesan atau pernyataan yang sama dalam bahasa lain. Metode terjemahan dapat dititik beratkan kepada dua penekanan, yaitu penekanan pada bahasa sumber (bahasa yang diterjemahkan) dan pada bahasa sasaran (bahasa hasil terjemahan) (via Putri,2013). Berikut empat metode yang menekankan pada bahasa sumber : 1. Metode Terjematran Kata Demi Kata Metode terjemahan ini dilal$kan dengan menerjemalrkan kata demi kata tanpa mengubah struktur kalimat dari bahasa sumber. Kosakata diterjemahkan berdasarkan makna umum diluar konteks dan kata-kata budaya diterjemahkan secara literal. Terjemahan kata demi kata digunakan untuk menganalisis teks pada awal proses penerjemahan dimana teks yang akan diterjemahkan sangat sukar. 2. Metode Terjemahan Literal Metode terjemahan literal dilakukan dengan menerjemahkan kata demi kata seperti pada metode sebelumnya namun struktur kalimat bahasa sumber diubah ke
4 4 dalam sfuktur kalimat bahasa sasruan. Metode ini digunakan pada awal proses penerjemahan 3. Metode Terjemahan Setia Metode terjemahan setia adalah metode terjemahan yang mempertahankan maksud dan tujuan teks bahasa sumber dalam struktur kalimat bahasa sasaran sehingga terjemahan yang dihasilkan dengan metode setia masih terasa kaku. Metode ini menerjemahkan kata-kata budaya namun penggunaal tata bahasa dan pemilihan kosakata masih terdapat penyimpangan. 4. Metode Terjemahan Semantik Terjemahan semantik adalah metode yang menggunakan istilah atau ungkapan dalam menerjemahkan teks bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Metode terjemahan semantik lebih fleksibel dibandingkan dengan metode terjemahan setid' yang masih kaku karena berusaha untuk mempertahankan maksud dan tujuan teks bahasa sumber. Berikut empat metode terjemahan yang menekankan pada bahasa sasaran : 1. Metode Terjemahan Saduran Terjemahan saduran merupakan metode yang banyak digunakan untuk menerjemahkan teks drama dan puisi. Metode terjemahan ini menekankan pada isi pesan dan bentuknya disesuaikan dengan pembaca bahasa sasuran. Metode terjemahan saduran dapat diterima apabila tidak mengubah tema, alur, dan karakter teks bahasa sumber. 2. Metode Terjemahan Bebas Terjemahan bebas merupakan metode terjemahan berbentuk parafrase(penceritaan kembali) yang lebih panjaflg dibandingkan dengan teks
5 aslinya. Metode ini mementingkan isi teks dan benhrknya disesuaikan dengan pernbaca bahasa sasaran. 3. Metode Terjemahan Idiomatik Terjemahan idiomatik menghasilkan pesan dalam teks bahasa sasaran dengan istilah, uangkapan, dan idiom yang lebih alami dibandingkan dengan teks bahasa sumber. 4. Metode Terjemahan Komunikatif Metode terjemahan ini berusaha untuk menerjemahkan isi teks balrasa sumber ke dalam bahasa sasaran tanpa mengubah terjemahannya secara bebas agar mudah dimengerti oleh pembaca bahasa sasaran. Dari beberapa metode terjemahan tersebut, buku Sweets Motif Wonderland ini akan diterjemahkan menggunakan metode terjemahan komunikatif. Metode" terjemahan komunikatif digunakan karena di dalam buku tersebut terdapat banyak alat dan bahan, istilah-istilah yang sukar dimengerti, serta langkahjangkah untuk membuat clay yang harus dijelaskan agar pembaca dapat mengerti dan dapat mengikuti langkah-langkahnya Langkah-langkah Penerjemahan Langkah-langkah penerjemahan yang dilakukan dalam menerjemahkan buku seni kerajinan clay Sweets Motif Wonderland adalah sebagai berikut : 1. Penjajakan Proses ini dilalrukan untuk menyelaraskan bahasa yang akan diterjemahkan ke dalam bahasa sasarurn yaitu dari bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia. Buku tersebut diterjemahkan untuk kalangan remaja dan orangtua karena terdapat
6 beberapa bagian pembuatan clay yang rumit. 2. Pemahaman Dalarn proses menerjemahkan, ditemukan beberapa kesukaran unhrk mencari padanan kata dalam bahasa Indonesia yang tepat untuk menerjemahkan beberapa kata yang terdapat pada prolog bab ketiga buku tersebut. Setelah menemukan padanan kata yang tepat, padanan kata tersebut dihubungkan dengan kosakata dan kalimat lain sehingga dapat menemukan maksud dalam prolog tersebut. 3. Peristilahan Proses ini dilahkan untuk mencari istilah atau ungkapan agar dapat diterjemahkan dengan baik ke dalam bahasa Indonesia. Dalam buku tersebut ditemukan banyak istilah yang sulit dimengerti, terutama pada proses menerjemahkan alat dan bahan pernbuatan clay karena alat dan bahan tersebui jarang digunakan di Indonesia. Kesulitan-kesulitan itu dapat diselesaikan dengan banyak melakukan diskusi dan pencarian melalui internet. 4. Perakitan Setelah memahami kata dan istilah yang diterjemahkan, kata dan istilah tersebut digabungkan menjadi kalimat dengan susunan yang benar bahasa Indonesia yang baik dan benar. 5. Memasukkan Teks Terjemahan pada Layout atau Thmpilan Hasil terjemahan yang sudah diperiksa kemudian dimasukkan kedalam tampilan buku tersebut yang sebelunnya sudah diedit. Hasil terjematran kembati diperiksa agar sesuai dengan gambar yang tertera.
7 6. Discussion atau Pembicafiuul Pembicaraan mengenai hasil terjemahan ini dilakukan setiap melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing Tugas Al<hir dan juga melakukan diskusi dengan teman. Pada saat diskusi ini, proses pengecekan juga dilalarkan untuk menghindari kesalahan penerjemalmn Sistematika Penulisan Tugas akhir ini memuat tiga bab. Bab pertama yaitu pendahuluan yang berisi latar belakang, pokok bahasan, tujuan penulisan, metode penerjemahan, dar sistematika penulisan. Bab kedua berisi terjemahan pertalimat, dan teks terjehaban secara keseluruhan buku Slveets Motif Wottderland. Bab ketiga berisi penutup dan kesimpulan buku tersebut.
BAB I PENDAHULUAN. tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Clay dalam arti yang sesungguhnya adalah tanah liat, namun selain terbuat dari tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan pekerjaan utama. 1 Tujuan hobi adalah untuk memenuhi keinginan dan mendapatkan kesenangan. 2 Terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jepang yang masuk ke Indonesia tidak hanya animasi, komik, dan musik namun juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya populer dari Jepang saat ini menjadi tren di beberapa kalangan masyarakat Indonesia. Seiring dengan perkembangan akses informasi, produk budaya Jepang yang masuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini meningkat jumlahnya, salah satu buku atau literatur asing yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku atau literatur 1 asing yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia akhir-akhir ini meningkat jumlahnya, salah satu buku atau literatur asing yang banyak diterjemahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Akan tetapi, dibalik kemajuan teknologinya yang pesat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia membaca adalah melihat serta
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati) 1. Dengan demikian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Apabila berbicara tentang Jepang, kita pasti langsung terbayang akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Apabila berbicara tentang Jepang, kita pasti langsung terbayang akan anime, manga, style orang-orang Jepang dan budaya Jepang yang lainnya. Jepang adalah sebuah negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cerita fantasi banyak disukai oleh penggemar novel. Cerita fantasi sering
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cerita fantasi banyak disukai oleh penggemar novel. Cerita fantasi sering berisi teka-teki dan menggunakan latar cerita yang unik, misalnya perjalanan waktu atau perjalanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Perbedaan bahasa kini sudah tidak menjadi pengahalang lagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini semakin banyak cara yang digunakan untuk mengetahui keadaan di seluruh dunia. Perbedaan bahasa kini sudah tidak menjadi pengahalang lagi bagi kita.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting guna menyimpan uang serta barang-barang berharga yang dianggap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari dompet merupakan benda yang sangat penting guna menyimpan uang serta barang-barang berharga yang dianggap penting dan dapat diletakkan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan suatu kegiatan dalam sebuah lingkungan berkelompok maupun individu.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Etika adalah suatu hal yang wajib diperhatikan oleh seorang yang sedang melakukan suatu kegiatan dalam sebuah lingkungan berkelompok maupun individu. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga dewasa sekalipun. Manfaat yang dapat diperoleh antara lain sebagai hiburan, penghilang stres, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komik dalam bahasa Jepang disebut manga. Menurut Scott McCloud dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komik dalam bahasa Jepang disebut manga. Menurut Scott McCloud dalam bukunya yang berjudul Understanding Comics, komik adalah bentuk seni; seni berturutan, terjukstaposisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti fabel yang menceritakan tentang binatang, hikayat yang merupakan cerita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cerita merupakan rangkaian peristiwa yang disampaikan baik berasal dari kejadian nyata ataupun kejadian tidak nyata. Terdapat berbagai macam jenis cerita seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Novel Higurashi no Ki merupakan salah satu karya penulis terkenal bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya sebagai penulis pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita sendiri bisa menjadikannya sebagai sahabat. Buku cerita memberikan informasi kepada anak tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setidaknya jika itu mengacu pada data yang dirilis oleh UNESCO ditahun 2011.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara dengan minat baca paling rendah di dunia, setidaknya jika itu mengacu pada data yang dirilis oleh UNESCO ditahun 2011. Selain itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan negara yang mempunyai empat musim, yaitu haru
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang merupakan negara yang mempunyai empat musim, yaitu haru (musim semi), natsu (musim panas), aki (musim gugur), fuyu (musim dingin). Setiap musim mempunyai ciri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jepang maupun luar negeri, mulai dari anak-anak hingga orang tua.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang merupakan negara maju yang kaya akan budaya dan sumber daya manusia yang memiliki kreativitas tinggi. Jepang selalu melahirkan karya-karya unik yang dapat diterima
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tidak sedikit pula orang Indonesia yang menirukan gaya atau budaya luar itu.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, banyak sekali budaya luar masuk ke Indonesia. Tidak sedikit pula orang Indonesia yang menirukan gaya atau budaya luar itu. Salah satunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejak dulu cerita anak banyak digunakan oleh orang tua untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dulu cerita anak banyak digunakan oleh orang tua untuk menyampaikan pesan moral kepada anak-anaknya. Di masa lalu, orang tua menceritakan kepada anak-anaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hyde mulai dari masa anak-anak hingga dewasa, yang awalnya ingin menjadi. seorang komikus kemudian beralih menjadi seorang pemusik.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Autobiografi atau otobiografi adalah sebuah biografi atau riwayat hidup yang ditulis oleh pemiliknya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia otobiografi adalah riwayat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ringan biasa disebut raito noberu dan disingkat menjadi ranob. Salah satu penulis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Jepang, animasi (anime) dan komik paling banyak digemari oleh masyarakat Jepang. Dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa menyukai anime dan komik. Tidak hanya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pergaulan dan mempengaruhi kehidupan untuk berkomunikasi dalam masyarakat.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa sangatlah penting, karena merupakan penghubung dalam setiap pergaulan dan mempengaruhi kehidupan untuk berkomunikasi dalam masyarakat. Pada setiap bangsa,
Lebih terperinciBAB 4 PENUTUP. dan melakukan wawancara, kesulitan-kesulitan yang dialami oleh mahasiswa
BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Hasil dari data penelitian yang dilakukan dengan cara menyebar kuesioner dan melakukan wawancara, kesulitan-kesulitan yang dialami oleh mahasiswa Program Studi Diploma III
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kanji di Jepang. Manga pertama diketahui dibuat oleh Suzuki Kankei tahun 1771
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manga 漫画 adalah sebutan untuk komik Jepang. Berbeda dengan komik Amerika, manga biasanya dibaca dari kanan ke kiri, sesuai dengan arah tulisan kanji di Jepang.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Larson (1984: 3), dalam bukunya Meaning-Based Translation: A
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Larson (1984: 3), dalam bukunya Meaning-Based Translation: A Guide to Cross-Language Equivalence mendefinisikan terjemahan sebagai suatu perubahan bentuk dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tata surya merupakan kumpulan benda langit yang terdiri atas semua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tata surya merupakan kumpulan benda langit yang terdiri atas semua obyek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Obyek-obyek tersebut berupa delapan planet berorbit elips,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelompok pertempuran sesuai dengan golongan darahnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Golongan darah adalah jenis darah dalam tubuh manusia yang ditentukan berdasarkan sifat-sifat khusus darah tersebut. 1 Golongan darah terdiri dari empat macam, yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komik yang akan diterjemahkan pada Tugas Akhir ini adalah sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komik yang akan diterjemahkan pada Tugas Akhir ini adalah sebuah komik 4koma (yonkoma) 1 yang diambil dari teks asli komik berjudul Aku no Shijuusoo karangan mothy_akuno-p
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tumbuhan memerlukan energi dari alam. Makhluk hidup memiliki karakteristik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makhluk hidup merupakan organisme yang memiliki kemampuan, bernafas, berpindah tempat, merespon perubahan di diri mereka dan lingkungannya 1. Makhluk hidup terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Luar angkasa adalah ruang hampa yang berada di luar bumi dan terdiri dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Luar angkasa adalah ruang hampa yang berada di luar bumi dan terdiri dari banyak benda langit seperti bintang, planet, komet, asteroid, dan sebagainya. Di antara benda-benda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. namun juga terkenal dengan masyarakat yang masih memegang teguh budayanya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Jepang adalah salah satu negara yang cukup maju di Asia. Selama ini Jepang tidak hanya dikenal dengan perkembangan teknologinya yang pesat, namun juga terkenal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat mengerti kepribadian bangsa Jepang, yakni dengan cara mempelajari
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Setelah mengumpulkan dan menganalisis data dari hasil tes dan angket
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah mengumpulkan dan menganalisis data dari hasil tes dan angket mengenai kesalahan dalam menerjemahkan teks jurnalistik pada mahasiswa semester V Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pergeseran. Pergeseran makna yang belum begitu jauh memungkinkan penutur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Luasnya pemakaian bahasa menyebabkan makna sebuah kata mengalami pergeseran. Pergeseran makna yang belum begitu jauh memungkinkan penutur atau peneliti bahasa akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak sekali bahasa yang dipelajari untuk mendukung berbagai aspek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi. Seiring dengan perkembangan zaman, banyak sekali bahasa yang dipelajari untuk mendukung berbagai aspek kehidupan. Salah satunya
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa memiliki
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Novel adalah cerita rekaan yang panjang, yang menonjolkan tokoh-tokoh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Novel adalah cerita rekaan yang panjang, yang menonjolkan tokoh-tokoh dan menampakkan serangkaian peristiwa yang berstruktur (Noor, 2005:26 27). Di Indonesia,
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan maksud tertentu oleh seseorang kepada orang lain. Dengan kata lain, untuk berkomunikasi. Menurut Keraf
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu gabungan huruf, kata, dan kalimat yang menghasilkan suatu tuturan atau ungkapan secara terpadu sehingga dapat dimengerti dan digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak. kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi antar manusia dibutuhkan bahasa yang disepakati oleh pengguna bahasa itu sendiri. Bahasa mempunyai keterikatan dan keterkaitan dalam kehidupan manusia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdekatan (Kedutaan Besar Jepang, 1985: 5). Jepang adalah salah satu negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang yang terletak di lepas pantai timur benua Asia, terdiri dari empat pulau utama Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyusu serta ribuan pulau kecil yang berdekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Aktifitas membaca dapat membuka cakrawala dunia. Dengan membaca, segala
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktifitas membaca dapat membuka cakrawala dunia. Dengan membaca, segala yang tidak diketahui menjadi jelas. Apa yang terjadi di sekeliling menjadi bisa dipahami.
Lebih terperinciKETUNTASAN KELULUSAN MINIMAL (KKM)
KETUNTASAN KELULUSAN MINIMAL () Satuan Pendidikan : SMP Negeri... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VIII / I Tahun Ajaran : 2009 / 2010 NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR 1.1 Menganalisis laporan
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Manusia adalah makhluk yang memiliki akal budi dan juga makhluk sosial. Dalam bersosialisasi dan berinteraksi antar sesamanya, manusia diperlukan alat yang bernama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Latar Belakang Wallpaper adalah sejenis bahan yang digunakan untuk melapisi dan menghias dinding untuk kebutuhan interior rumah, kantor, atau fungsi bangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dewasa ini, bahasa semakin berkembang pesat. Oleh karena itu, manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia yaitu sebagai sarana dalam berkomunikasi antara individu yang satu dengan lainnya. Dewasa ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan informasi terasa di saat usaha usaha pengolahan dokumen
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan informasi terasa di saat usaha usaha pengolahan dokumen dihadapkan pada sistem yang penuh persaingan, yaitu dibutuhkan pengambilan keputusan yang tepat
Lebih terperinciBahasa dan Sastra Indonesia
Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VIII Kelas VII Maryati Sutopo PUSAT PERBUKUAN Departemen Pendidikan Nasional i Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-Undang Bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir ini berjudul Terjemahan cerita anak Churiippu Hoikuen,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas Akhir ini berjudul Terjemahan cerita anak Churiippu Hoikuen, Kujiratori, Chikochan dalam buku Iyaiyaen. Menurut Hunt (via Ampera, 2010:10), sastra anak adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan serta meningkatkan kemampuan berbahasa. Tarigan (1994: 1) berpendapat bahwa.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan umum pengajaran Bahasa Indonesia di SMA adalah siswa mampu menikmati, menghayati, memahami, dan memanfaatkan karya sastra, dengan tujuan untuk mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak sebagai hari yang spesial. Berdasarkan hasil kuisioner tersebut pula
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan hasil kuisioner yang ditujukan kepada 50 ibu rumah tangga di DKI Jakarta tentang pengalamannya merayakan pesta ulang tahun anak, didapat fenomena bahwa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu yang paling populer ialah seni minum teh.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni sebagai suatu bentuk ekspresi seniman. Ada berbagai jenis kesenian yang dapat dijumpai seperti seni musik, seni tari, seni lukis, dan sebaginya. Salah satu yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Hari-hari di Rainnesthood..., Adhe Mila Herdiyanti, FIB UI, Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah bentuk tiruan kehidupan yang menggambarkan dan membahas kehidupan dan segala macam pikiran manusia. Lingkup sastra adalah masalah manusia, kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapatkan informasi yang kita butuhkan. Terlebih kini, menjadi bagian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi verbal yang paling utama sebagai cara mengekspresikan apa yang kita maksud pada lawan bicara. Dengan bahasa kita mendapatkan informasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. variasi di dalamnya, yaitu memperhatikan konteks saja (tanpa strategi atau alat
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data penelitian, penulis menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut. 1. Seluruh responden menggunakan strategi memperhatikan konteks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra saja. Karena perkembangan teknologi bahkan sudah masuk ke dunia multimedia (diantaranya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang, permasalahan, tujuan, dan ruang lingkup dari penelitian yang dilakukan. Subbab metodologi penelitian akan menjelaskan tahapan-tahapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak dikenal oleh masyarakat luas. Di Jakarta sendiri, clay sudah mulai banyak
BAB I PENDAHULUAN I.1 Pengenalan Produk I.1.1 Produk Clay Clay merupakan sebuah bentuk kerajinan yang masih baru dan belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Di Jakarta sendiri, clay sudah mulai banyak
Lebih terperinciKISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Standar Guru C C2 C3 C4 C5 C6 Menggunakan secara lisan wacana wacana lisan untuk wawancara Menggunakan wacana lisan untuk wawancara Disajikan penggalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah bahan utama kesusastraan. Harus disadari bahwa bahasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa adalah bahan utama kesusastraan. Harus disadari bahwa bahasa adalah ciptaan manusia dan mempunyai muatan budaya dan linguistik dari kelompok pemakai bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pembelajaran bahasa asing. Terjemahan semantik atau semantic
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengangkatan tema terjemahan semantik sebagai tugas akhir dikarenakan terjemahan merupakan disiplin ilmu yang berkaitan langsung dengan pembelajaran bahasa asing. Terjemahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. inspirasi untuk berkarya. Lahirnya suatu karya seni tidak hanya dilandasi oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Kejadian atau peristiwa dalam kehidupan dapat menimbulkan ide atau inspirasi untuk berkarya. Lahirnya suatu karya seni tidak hanya dilandasi oleh faktor keinginan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia selain musik, drama, anime dan lain-lain, untuk mempelajari dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komik merupakan salah satu media bagi pembelajar bahasa Jepang di Indonesia selain musik, drama, anime dan lain-lain, untuk mempelajari dan memperdalam bahasa Jepang.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sulit menuangkan pikiran secara teratur dan baik). Selain itu siswa juga
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keterampilan menulis, sesuai dengan proses pemerolehannya merupakan keterampilan yang paling akhir dan masih dipandang sulit dan kompleks oleh sebagian besar siswa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuatu pertunjukan teater (Kamus Bahasa Indonesia: 212). Namun, dewasa ini
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Drama merupakan kisah utama yang memiliki konflik yang disusun untuk sesuatu pertunjukan teater (Kamus Bahasa Indonesia: 212). Namun, dewasa ini drama bukan hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cabang seni yang lajim dibelajarkan pada tingkat satuan pendidikan dasar yaitu seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni drama. Keempat cabang seni memiliki karakter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari masyarakat pemakainya. Bahasa yang dipakai dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan ide, gagasan, pendapat serta perasaan kepada orang lain. Sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat, bahasa
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Bahasa merupakan alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat, dan
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan kepada orang lain, sehingga bahasa menjadi sesuatu alat yang tidak dapat dipisahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan alat pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan hasil kebudayaan yang
Lebih terperinci2015 ANALISIS MAKNA KANYOUKU DALAM BAHASA JEPANG YANG MENGGUNAKAN KATA MIZU
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa selalu kita gunakan dalam kehidupan sehar-hari sebagai alat atau perantara dalam menyampaikan apa yang kita rasakan kepada orang lain, sehingga Bahasa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kenali adalah surat perjanjian, sertifikat, buku ilmu pengetahuan bidang hukum
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teks hukum merupakan jenis teks yang bersifat sangat formal dan sangat terstruktur. Teks hukum ini sangat beragam macamnya, yang paling mudah kita kenali adalah surat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Astri Rahmayanti, 2013
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap hari media massa dapat memberikan aneka sajian yang dapat dinikmati para pembaca setianya. Dalam satu edisi para pembaca mendapatkan berbagai informasi
Lebih terperinci2015 APLIKASI KARAKTER MONSTER DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CROCHET PADA PRODUK TAS REMAJA PUTRI
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Rajut sering diidentikkan dengan kegiatan nenek-nenek yang duduk di kursi goyang, karena merajut merupakan kegiatan yang bisa menjadi hobi atau kegemaran
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. pada bab ini peneliti mengemukakan beberapa kesimpulan dari pembahasan tersebut.
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Setelah mengumpulkan dan menganalisis data pada pembahasan sebelumnya, pada bab ini peneliti mengemukakan beberapa kesimpulan dari pembahasan tersebut. Selain menyampaikan
Lebih terperinci34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D)
34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta
Lebih terperinci07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. A. Latar Belakang
07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasian dalam mempelajari
Lebih terperinciKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Bahasa
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI. A. Tujuan dan manfaat perancangan. 1. Tujuan perancangan
BAB II METODOLOGI A. Tujuan dan manfaat perancangan 1. Tujuan perancangan a. Untuk membuat karya, maksudnya adalah membuat hasil karya seni yang didasari dari ide atau gagasan dan dapat di aplikasikan
Lebih terperinci31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)
31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional
Lebih terperinciSILABUS BAHASA INDONESIA KELAS VI SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN
SILABUS BAHASA INDONESIA KELAS VI SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2009-2010 Kompetensi Dasar MENDENGARKAN 1.1 Menyimpulkan isi berita yang didengar dari televisi atau radio. Indikator Pencapaian (peserta didik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan ilmu, dan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan warna kulit, ras, agama, bangsa dan negara. Bahasa merupakan perwujudan suatu konsep
Lebih terperincidiinginkan ke dalam kain strimin semakin beraneka ragam. Sedangkan motif yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membuat kerajinan tangan sulam strimin merupakan suatu hobi yang mengasyikkan dan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengisi waktu luang bagi mayoritas kalangan
Lebih terperinciANALISIS BUDAYA MATERIAL DALAM TERJEMAHAN KUMPULAN CERITA PENDEK MADEMOISELLE FIFI KARYA GUY DE MAUPASSANT
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berinteraksi antara sesamanya, manusia menggunakan bahasa untuk menyampaikan informasi, gagasan, pendapat serta untuk mengekspresikan diri dan perasaan. Bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk berkomunikasi. Kita dapat menyatakan pendapat, perasaan, gagasan yang ada di dalam pikiran terhadap orang lain melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Bahasa merupakan sesuatu yang penting untuk dikuasai karena bahasa adalah sarana interaksi dan alat komunikasi antar manusia. Negara Indonesia merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan berkembangnya zaman, fungsi busana mengalami sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari baik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari baik secara verbal maupun non verbal. Dalam era globalisasi ini bahasa memiliki peranan dan kedudukan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan gaya bahasa. Gaya bahasa atau Stile (style) adalah cara pengucapan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah karya dan kegiatan seni yang berhubungan dengan ekspresi, seni dan penciptaan. Bahasa yang digunakan dalam sastra mengemban fungsi utama sebagai fungsi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam bab ini, penulis akan menjabarkan tahap penelitian yang penulis lakukan dari penentuan masalah dan tujuan hingga analisis data. Hasil dari penelitian ini akan penulis uraikan
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2
PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2 1 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia KELAS / SEMESTER : V (Lima) / 2 (dua) Standar Kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bahasa memiliki peranan penting dalam hal berkomunikasi. Fungsi penting dari bahasa adalah menyampaikan pesan dengan baik secara verbal atau tulisan. Pesan yang disampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan bangsa dengan masyarakat yang di dalamnya memiliki nilai budaya dan melahirkan keunikan yang membedakan dengan bangsa lain. Adanya keunikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Buku cerita bilingual Kumpulan Cerita Anak Kreatif - Tales for Creative
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku cerita bilingual Kumpulan Cerita Anak Kreatif - Tales for Creative Children merupakan buku cerita bilingual yang menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan baik, baik secara lisan maupun tulisan. Disamping
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerajinan merupakan salah satu bagian dari seni rupa yang sudah ada sejak lama. Kita diperkenalkan dengan kerajinan dan seni rupa sejak kita memulai pendidikan. Kerajinan
Lebih terperinciPENINGKATAN PROFESIONALISME WIDYAISWARA MELALUI PENGENALAN TEORI PENERJEMAHAN TEKS BAHASA INGGRIS (SEBUAH KAJIAN TEORITIS)
1 PENINGKATAN PROFESIONALISME WIDYAISWARA MELALUI PENGENALAN TEORI PENERJEMAHAN TEKS BAHASA INGGRIS (SEBUAH KAJIAN TEORITIS) Oleh : Muchamad Latief Fahmi,SS,MSE (Widyaiswara Muda Balai Diklat Industri
Lebih terperinci