PENENTUAN NILAI OPSI BERMUDA MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL (STUDI KASUS SAHAM PADA BURSA EFEK INDONESIA) DEDY IRAWAN PRIHANDOKO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENENTUAN NILAI OPSI BERMUDA MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL (STUDI KASUS SAHAM PADA BURSA EFEK INDONESIA) DEDY IRAWAN PRIHANDOKO"

Transkripsi

1 PENENTUAN NILAI OPSI BERMUDA MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL (STUDI KASUS SAHAM PADA BURSA EFEK INDONESIA) DEDY IRAWAN PRIHANDOKO DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016

2

3 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya enyatakan bahwa skripsi berjudul Penentuan Nilai Opsi Beruda Menggunakan Metode Binoial (Studi Kasus Saha pada Bursa Efek Indonesia) adalah benar karya saya dengan arahan dari koisi pebibing dan belu diajukan dala bentuk apa pun kepada perguruan tinggi ana pun Suber inforasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan aupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dala teks dan dicantukan dala Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini Dengan ini saya elipahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor Bogor, Juli 2016 Dedy Irawan Prihandoko NIM G

4 ABSTRAK DEDY IRAWAN PRIHANDOKO Penentuan Nilai Opsi Beruda Menggunakan Metode Binoial (Studi Kasus Saha pada Bursa Efek Indonesia) Dibibing oleh DONNY C LESMANA dan RUHIYAT Produk derivatif erupakan instruen keuangan yang nilainya bergantung pada underlying assets, isalnya saha Salah satu produk derivatif adalah opsi yang erupakan suatu kontrak antara dua belah pihak di ana satu pihak eberikan hak kepada pihak lain untuk enjual atau ebeli aset tertentu dengan harga dan periode waktu tertentu Opsi Beruda erupakan opsi yang dapat dieksekusi lebih awal dengan waktu eksekusi yang disepakati di awal kontrak opsi Opsi Beruda terbagi enjadi dua, yaitu opsi Beruda call dan opsi Beruda put Karya iliah ini ebahas penentuan nilai opsi Beruda enggunakan etode binoial yang erupakan etode hapiran untuk enentukan nilai opsi Metode binoial ini diaplikasikan untuk enentukan nilai opsi Beruda pada salah satu saha di Bursa Efek Indonesia Keudian, diperiksa kekonvergenan etode binoial ini untuk enunjukkan hasil tersebut endekati nilai yang sebenarnya Kata kunci: Beruda, etode binoial, opsi, produk derivatif ABSTRACT DEDY IRAWAN PRIHANDOKO The Deterination of Berudan Option Value Using Binoial Method (Case Study of Stocks in the Indonesia Stock Exchange) Supervised by DONNY C LESMANA and RUHIYAT Derivative products are financial instruents whose values depend on underlying assets, such as stocks One of derivative products is option which is a contract between two parties where one party entitles another party to buy or sell a particular asset at a specified price and at a particular tie period Berudan option is an option that can be early exercised with execution tie is specified in the initial contract option Berudan option is divided into two kinds, naely Berudan call option and Berudan put option This paper discusses the deterination of Berudan option price using the binoial ethod Binoial ethod is an approxiation ethod to deterine the value of the option The binoial ethod was applied to deterine the Berudan option value on a particular stock in Indonesia Stock Exchange arket Then, the convergence of the ethod is deterined to show the result converges to the analytic solution Key words: Berudan, binoial ethod, derivative products, option

5 PENENTUAN NILAI OPSI BERMUDA MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL (STUDI KASUS SAHAM PADA BURSA EFEK INDONESIA) DEDY IRAWAN PRIHANDOKO Skripsi sebagai salah satu syarat untuk eperoleh gelar Sarjana Sains pada Departeen Mateatika DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016

6

7 PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahat dan karunia-nya serta sholawat dan sala kepada Nabi Muhaad SAW sehingga karya iliah ini berhasil diselesaikan Penyusunan karya iliah ini juga tidak lepas dari bantuan berbagai pihak Untuk itu, penulis engucapkan teria kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1 Keluarga tercinta Bapak Suirin, Ibu Sutarini, Adik Deny Irawan Trianggara dan keluarga besar yang selalu eberikan doa, dukungan, seangat, bibingan, kasih sayang, dan otivasi 2 Dr Donny C Lesana, SSi, MFinMath selaku dosen Pebibing I yang telah eberikan ilu, otivasi, kesabaran, bibingan, saran, dan bantuannya selaa penulisan skripsi ini 3 Ruhiyat, SSi, MSi selaku dosen Pebibing II yang telah eberikan ilu, otivasi, kesabaran, bibingan, dan saran 4 Dr Ir Endar H Nugrahani, MS selaku dosen penguji yang telah eberikan ilu dan sarannya 5 Tean-tean Mateatika Angkatan 49 yang selalu eberikan keceriaan, seangat, dan pengalaan selaa perkuliahan 6 Tean-tean Guatika Haroni yang telah eberikan kepercayaan dan dukungan untuk eipin selaa satu periode kepengurusan 7 BPH Guatika Haroni yaitu Ryvanu Adi Nugroho, Lina Aalia, Rani Sri Parwati, dan Neneng Murnasih yang telah banyak ebantu dan encarikan solusi selaa satu periode kepengurusan 8 Saudara-saudara Wisa Alfath yang eberikan banyak pelajaran hidup dan rasa kekeluargaan yang begitu solid Seoga karya iliah ini dapat beranfaat bagi dunia ilu pengetahuan khususnya Mateatika dan enjadi inspirasi bagi penelitian-penelitian selanjutnya Bogor, Juli 2016 Dedy Irawan Prihandoko

8 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN vii PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Tujuan Penelitian 1 LANDASAN TEORI 2 Percobaan Bino 2 Nilai Harapan dan Raga 2 Aset, Investasi, Saha, dan Volatilitas 3 Opsi 4 Metode Binoial 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 7 SIMPULAN 14 DAFTAR PUSTAKA 14 LAMPIRAN 16 RIWAYAT HIDUP 45

9 DAFTAR TABEL 1 Nilai opsi Beruda 10 2 Nilai opsi Eropa, Beruda, dan Aerika 10 3 Nilai opsi untuk beberapa nilai strike price 11 4 Daftar galat dari nilai opsi Beruda PT XYZ 12 5 Daftar rasio galat opsi Beruda 13 DAFTAR GAMBAR 1 Diagra etode binoial satu langkah 6 2 Grafik pergerakan harga saha PT XYZ periode Januari-Deseber Aproksiasi harga saha dan nilai opsi Beruda call tiga langkah 9 4 Grafik nilai opsi Eropa, Beruda, dan Aerika 11 5 Hubungan K (strike price) dengan nilai opsi call dan put 12 6 Grafik perbandingan nilai opsi dengan langkah binoial 13 7 Opsi Beruda call tiga langkah 22 8 Opsi Beruda put tiga langkah 23 9 Opsi Beruda call ena langkah Opsi Beruda put ena langkah Opsi Beruda call dua belas langkah Opsi Beruda put dua belas langkah 37 DAFTAR LAMPIRAN 1 Data harga saha harian PT XYZ 16 2 BI Rate Januari 2015-Januari 2016 (Berdasarkan hasil Rapat Dewan Gubernur) 17 3 Penghitungan volatilitas harga saha PT XYZ 18 4 Nilai opsi call dan opsi put pada opsi Beruda etode binoial tiga langkah dengan waktu eksekusi pada bulan ke-5 atau bulan ke Nilai opsi call dan opsi put pada opsi Beruda etode binoial ena langkah dengan waktu eksekusi pada bulan ke-5 atau bulan ke Nilai opsi call dan opsi put pada opsi Beruda etode binoial dua belas langkah dengan waktu eksekusi pada bulan ke-5 atau bulan ke Nilai opsi call dan opsi put pada opsi Beruda etode binoial dua puluh epat langkah dengan waktu eksekusi pada bulan ke-5 atau bulan ke Nilai eksak opsi Eropa dan opsi Aerika 44

10

11 PENDAHULUAN Latar Belakang Investasi adalah koiten pada saat ini berupa uang atau suber daya lainnya dengan harapan endapatkan keuntungan di asa depan (Bodie et al 2009) Perkebangan dunia investasi tidak saja ditunjukkan oleh seakin eningkatnya julah uang yang diinvestasikan ataupun julah investor yang berinvestasi, tetapi juga oleh seakin banyaknya alternatif instruen investasi yang bisa dijadikan pilihan oleh investor dala berinvestasi Selain berinvestasi secara langsung dengan ebeli sekuritas yang diperdagangkan di pasar odal, investor juga dapat berinvestasi dengan ebeli produk derivatif Produk derivatif dapat didefinisikan sebagai instruen keuangan yang nilainya bergantung pada nilai-nilai lain atau variabel yang endasarinya Variabel-variabel yang endasari derivatif antara lain adalah harga aset-aset yang diperdagangkan Ada beberapa produk derivatif antara lain forward contract (kontrak forward), future contract (kontrak berjangka), dan opsi Pada karya iliah ini akan dibahas tentang opsi Opsi adalah suatu jenis kontrak antara dua pihak, di ana satu pihak eberi hak kepada pihak lain untuk enjual atau ebeli aset tertentu pada harga dan periode tertentu (Ntwiga 2005) Menurut haknya, opsi terbagi dua yaitu opsi put dan opsi call Opsi call erupakan hak, tetapi bukan suatu kewajiban, untuk ebeli aset dengan harga yang telah disepakati (strike price) pada atau sebelu waktu yang ditentukan (waktu jatuh tepo), sedangkan opsi put erupakan hak, tetapi bukan suatu kewajiban, untuk enjual aset dengan harga yang telah disepakati pada atau sebelu waktu yang ditentukan (Hoek dan Elliot 2006) Menurut waktu eksekusinya, opsi terbagi enjadi dua, yaitu opsi Aerika dan opsi Eropa Opsi Aerika adalah opsi yang eungkinkan peegangnya untuk elaksanakan hak untuk ebeli atau enjual aset pada atau sebelu jatuh tepo, sedangkan opsi Eropa adalah opsi yang eungkinkan untuk pelaksanaan opsi hanya pada tanggal jatuh tepo (Bodie et al 2009) Pada karya iliah ini akan dibahas tentang penentuan nilai opsi Beruda yang erupakan kobinasi dari opsi Aerika dan opsi Eropa dala hal forula yang digunakan dengan enggunakan etode binoial Ada beberapa cara enentukan nilai opsi yaitu dengan etode Monte Carlo, etode beda hingga Crank-Nicholson, dan etode binoial Metode binoial adalah teknik yang digunakan untuk enyelesaikan asalah penentuan nilai opsi yang kopleks dengan enggunakan bantuan diagra pohon untuk engaproksiasi harga saha Metode binoial ini akan diaplikasikan pada saha di Bursa Efek Indonesia untuk enentukan nilai opsi Beruda pada saha tersebut Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1 engkaji etode binoial ulti-langkah untuk enghitung nilai opsi,

12 2 2 enentukan nilai opsi Beruda dengan etode binoial dan enerapkannya pada saha di Bursa Efek Indonesia untuk beberapa interval waktu, 3 eeriksa kekonvergenan etode binoial untuk penentuan nilai opsi Beruda LANDASAN TEORI Percobaan Bino Definisi 1 (Percobaan bino) Percobaan bino adalah percobaan yang eiliki ciri-ciri berikut: 1 Percobaan terdiri atas ulangan, 2 Dala setiap ulangan, hasilnya dapat digolongkan enjadi sukses atau gagal, 3 Peluang berhasil yang dilabangkan, untuk setiap ulangan adalah saa, tidak berubah-ubah, 4 Ulangan-ulangan ini bersifat bebas satu saa lain (Walpole 1982) Definisi 2 (Peubah acak bino) Peubah acak bino adalah peubah acak yang enyatakan banyaknya keberhasilan dala ulangan yang bebas dala suatu percobaan bino (Walpole 1982) Definisi 3 (Sebaran bino) Bila suatu ulangan bino epunyai peluang keberhasilan dan peluang kegagalan aka peluang bagi peubah acak bino untuk endapatkan keberhasilan kali dala kali ulangan yang bebas adalah ( ) untuk dan (Walpole 1982) Nilai Harapan dan Raga Definisi 4 (Nilai Harapan) 1 Jika X adalah peubah acak diskret dengan fungsi assa peluang, aka nilai harapan dari X didefinisikan sebagai jika julah tersebut konvergen utlak Jika julah tersebut divergen, aka nilai harapan dari X adalah tidak ada (Hogg et al 2014) 2 Jika X adalah peubah acak kontinu dengan fungsi kepekatan peluang, aka nilai harapan dari X didefinisikan sebagai

13 jika integral tersebut konvergen utlak Jika integral tersebut divergen, aka nilai harapan dari X adalah tidak ada (Hogg et al 2014) Definisi 5 (Raga) Raga dari peubah acak adalah nilai harapan dari kuadrat selisih antara peubah acak dengan nilai harapannya Raga dari X, dinotasikan dengan atau adalah: (Hogg et al 2014) (( ) ) Definisi 6 (Kovarian) Kovarian dari dua peubah acak dan, ditulis didefinisikan sebagai berikut: ( ) dengan dan asing-asing adalah nilai harapan dari dan (Ross 2010) Aset, Investasi, Saha, dan Volatilitas Definisi 7 (Aset) Aset adalah sesuatu yang eiliki nilai ekonoi dan nilai penukaran (Harvey dan Gretchen 2002) Definisi 8 (Aset Berisiko dan Aset Bebas Risiko) Aset berisiko adalah aset yang eiliki tingkat keuntungan yang tidak pasti di asa depan Aset bebas risiko adalah aset yang eiliki tingkat keuntungan yang pasti di asa depan (Harvey dan Gretchen 2002) Definisi 9 (Investasi) Investasi erupakan koiten sejulah dana atau suber dana lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan untuk eperoleh keuntungan di asa yang akan datang (Tandelilin 2001) Definisi 10 (Saha) Saha adalah bukti tanda kepeilikan atas suatu perusahaan dengan keuntungan yang berasal dari pebayaran dividen dan kenaikan harga saha (Husnan 2005) Definisi 11 (Volatilitas) Volatilitas adalah ukuran nilai ketidakpastian pergerakan saha di asa depan yang dapat diestiasi dari data historis harga saha (Hull 2009) Definisi 12 (Short sell) Short sell adalah pinja dan jual apa yang bukan ilik sendiri Short sell aset berarti pinja aset dari orang lain keudian jual aset tersebut dan di waktu endatang beli aset tersebut dan dikebalikan kepada peilik aset (Hoek dan Elliot 2006) 3

14 4 Definisi 13 (Underlying asset) Underlying asset adalah aset yang dijadikan sebagai objek atau dasar transaksi Aset yang dijadikan sebagai underlying dapat berupa barang berwujud aupun tidak berwujud, seperti tanah, bangunan, berbagai jenis proyek pebangunan, serta aset non fisik lainnya seperti jasa Yang terasuk underlying assets antara lain kooditas (inyak, gas, eas), saha, ata uang, obligasi (Hoek dan Elliot 2006) Definisi 14 (Produk derivatif) Produk derivatif adalah investasi keuangan (atau kontrak) di ana harganya bergantung pada underlying assets (Hoek dan Elliot 2006) Opsi Definisi 15 (Opsi) Opsi adalah suatu kontrak antara dua pihak di ana peegang opsi epunyai hak untuk ebeli atau enjual suatu aset tertentu dengan harga yang telah ditentukan, pada atau sebelu waktu yang ditentukan (Hull 2009) Pihak yang terlibat dala kontrak opsi yaitu peilik/pebeli (owner/holder) dan penerbit/penjual (writer/seller) dari opsi (Bodie et al 2009) Definisi 16 (Opsi call dan opsi put) Menurut haknya opsi terbagi dua, yaitu opsi call dan opsi put Opsi call erupakan hak, tetapi bukan suatu kewajiban, untuk ebeli aset dengan harga yang telah disepakati (strike price) pada atau sebelu waktu yang ditentukan (waktu jatuh tepo) Opsi put erupakan hak, tetapi bukan suatu kewajiban, untuk enjual aset dengan harga yang telah disepakati pada atau sebelu waktu yang ditentukan (Hoek dan Elliot 2006) Definsi 17 (Opsi Beruda) Opsi Beruda adalah opsi yang waktu eksekusinya hanya dapat dilakukan pada waktu dengan ( adalah waktu untuk eksekusi opsi isalnya setiap dua bulan sekali) yang telah ditetapkan atau disepakati antara pebeli opsi dan penjual opsi Penentuan nilai opsi Beruda enggunakan etode binoial terdiri dari beberapa kasus antara lain: 1 Opsi call pada waktu eksekusi (1) 2 Opsi put pada waktu eksekusi (2) 3 Opsi call dan put pada waktu lainnya (3) Pada persaaan (1), (2), dan (3) enyatakan peluang harga saha akan naik Seentara itu, enyatakan harga saha pada waktu dan enyatakan strike price yaitu harga kesepakatan dala kontrak opsi di ana peegang opsi dapat ebeli atau enjual underlying assets Keudian enyatakan nilai opsi pada saat harga saha naik, sedangkan enyatakan nilai opsi pada saat

15 harga saha turun Lalu, enyatakan suku bunga saat ini berdasarkan ketetapan Bank Indonesia (Yashkir 2007) Definisi 18 (Fungsi Payoff Opsi Beruda) Opsi Beruda berdasarkan haknya terbagi enjadi opsi call dan opsi put dengan fungsi payoff sebagai berikut: 1 Opsi call jik { jik dapat dituliskan 2 Opsi put dapat dituliskan { enyatakan fungsi payoff opsi call yang dapat dieksekusi pada waktu hingga waktu jatuh tepo T dengan enyatakan fungsi payoff opsi put yang dapat dieksekusi pada waktu hingga waktu jatuh tepo T dengan Fungsi payoff dapat juga dikatakan sebagai nilai opsi di titik akhir dari etode binoial n-langkah (Radeschnig et al 2012) jik jik 5 Metode Binoial Metode binoial adalah salah satu etode yang digunakan untuk enentukan harga opsi Diagra binoial enggabarkan berbagai cara di ana harga saha dapat bergerak selaa waktu hidup opsi berdasarkan peluang saha naik dan turun Forula Cox-Ross-Rubenstein adalah forula untuk diagra binoial yang digunakan untuk enentukan faktor naik dan turun harga saha sehingga peluang harga saha naik dan turun dapat diketahui Forulanya adalah sebagai berikut: Faktor naik: Faktor turun:

16 6 Diagra binoial satu langkah dapat dilihat pada Gabar 1 Diagra binoial ini dapat digunakan untuk engaproksiasi harga saha dan nilai opsi di asa depan Misal harga saha saat ini sebes r d p t di proksi si ke s dep n deng n du keungkin n h rg s h y itu h rg s h n ik d n h rg s h turun Jik harga saha naik dengan peluang harga saha akan naik sebesar aka harga saha akan sebes r Jik h rg s h turun deng n pelu ng h rg s h k n turun sebes r k h rg s h k n sebes r Sel in h rg s h, nil i opsi jug epuny i du keungkin n y itu nil i opsi jik h rg s h n ik k n sebes r d n nil i opsi jik h rg s h turun k n sebes r Keudi n nil i opsi di s dep n k n dihitung ke w ktu s t ini y ng erup k n nil i opsi y ng h rus dib y rk n oleh pebeli opsi kep d penju l opsi sebes r S V p S u V u p S d V d t t Gabar 1 Diagra etode binoial satu langkah Keterangan : : Harga saha pada waktu awal : Harga saha pada waktu (jika harga saha naik) : Harga saha pada waktu (jika harga saha turun) : Peluang harga saha akan naik : Peluang harga saha akan turun : Nilai opsi pada saat harga naik : Nil i opsi p d s t h rg turun : Nil i opsi p d w ktu (Hull 2005)

17 7 HASIL DAN PEMBAHASAN Dala karya iliah ini data yang digunakan adalah data harian pergerakan harga saha oleh PT XYZ (karena konfidensial naa perusahaan disaarkan) yang erupakan salah satu saha di Bursa Efek Indonesia diulai dari periode Januari-Deseber 2015 yang diperoleh dari wwwfinanceyahooco Secara lengkap data harian pergerakan saha PT XYZ terdapat pada Lapiran 1 Pergerakan harga saha dapat dilihat pada Gabar 2 Dari gabar tersebut terlihat bahwa, harga saha PT XYZ engalai fluktuasi dari waktu ke waktu Terjadinya fluktuasi ini disebabkan berbagai faktor antara lain perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing, inflasi serta regulasi ekonoi yang dikeluarkan oleh peerintah, fluktuasi nilai tukar ata uang, serta perintaan dan penawaran Gabar 2 Grafik pergerakan harga saha PT XYZ periode Januari-Deseber 2015 Pergerakan harga saha yang tidak tentu ini engakibatkan setiap investor harus berpikir berulang kali setiap akan enanakan odal pada suatu produk Dala berinvestasi, investor pasti berharap eperoleh return yang aksiu dengan risiko yang iniu Salah satu hal yang dapat dilakukan seorang investor untuk enanggulangi keungkinan rugi adalah dengan enganalisis setiap keungkinan yang bisa terjadi Metode binoial dapat digunakan untuk enganalisis keungkinan pergerakan harga saha di asa endatang yaitu harga saha naik atau harga saha turun Struktur dala etode binoial satu langkah dapat diperluas enjadi binoial ulti-langkah untuk engaproksiasi harga saha dan nilai opsi Opsi Beruda erupakan salah satu dari tipe opsi Aerika tak-standar yang epunyai waktu eksekusi lebih awal sesuai dengan kesepakatan di awal kontrak antara pebeli dan peegang opsi Pada karya iliah ini akan ditentukan nilai opsi Beruda dengan waktu eksekusi yang disepakati adalah saat bulan ke-5

18 8 dan bulan ke-9 dala periode waktu hidupnya opsi Penentuan nilai opsi Beruda ini enggunakan persaaan (1), (2), dan (3) berdasarkan tipe dari opsi Beruda Pada opsi Beruda terdapat dua keungkinan kondisi yang terjadi pada opsi call aupun opsi put terhadap strike price Dua keungkinan kondisi pada opsi call dan opsi put yaitu dan Jika keadaan yang terjadi pada saat waktu eksekusinya, aka pebeli opsi call akan ebeli saha dengan harga yang telah disepakati dan keungkinan untuk enjual kebali opsi tersebut di saat harga saha sebesar, sehingga pebeli opsi akan eperoleh keuntungan sebesar Seentara itu, pebeli opsi put tidak akan engeksekusi kontraknya karena akan eperoleh kerugian sebesar sehingga opsi put akan bernilai nol Pada keungkinan kondisi lainnya yaitu jika yang terjadi pada saat waktu eksekusinya, aka pebeli opsi call tidak akan engeksekusi kontraknya, karena pebeli opsi akan eperoleh kerugian sebesar, sehingga untuk kondisi ini opsi call akan bernilai nol Seentara itu, untuk pebeli opsi put akan enjual saha dengan harga yang telah disepakati dan eungkinkan untuk ebeli saha saat harga pasar sebesar, sehingga pebeli opsi put akan eperoleh keuntungan sebesar Secara ateatis keuntungan yang didapat dari opsi call saat dilabangkan dengan atau dapat dituliskan dengan { jik jik Keuntungan yang didapat dari opsi put dilabangkan dengan jik { jik atau dapat dituliskan dengan Penentuan nilai opsi Beruda dapat enggunakan etode binoial n- langkah Metode ini diulai dari tiga langkah dengan laa hidup opsi satu tahun atau sapai Sebagai ilustrasi, diberikan penghitungan nilai opsi Beruda call tiga langkah sebagai berikut Sebelunya ditentukan terlebih dahulu nilai saha awal yaitu sebesar dan juga ditentukan strike price sebesar Berdasarkan penghitungan, peluang harga saha akan naik atau turun di asa yang akan datang dipengaruhi oleh nilai suku bunga yang dapat dilihat pada Lapiran 2 Presentase kenaikan harga saha sebesar 1564% dengan peluang dan presentase penurunan harga saha sebesar 1352% dengan peluang Nilai dan tersebut dipengaruhi oleh volatilias harga saha PT XYZ yang dapat diduga dari data historis saha tersebut, untuk penghitungan nilai volatilitas dapat dilihat pada Lapiran 3

19 Gabar 3 Aproksiasi harga saha dan nilai opsi Beruda call tiga langkah Berdasarkan hasil dari etode binoial tiga langkah pada Gabar 3, nilai saha awal sebesar akan engalai kenaikan atau penurunan Naik atau turunnya harga saha dapat diaproksiasikan dengan epertibangkan faktor naiknya harga saha atau faktor turunnya harga saha Pada etode binoial tiga langkah ada dua keungkinan harga saha yaitu naik atau turun Misalnya pada waktu (1 Mei 2016) keungkinan harga saha naik sebesar yang erupakan hasil dari, sedangkan keungkinan harga saha turun sebesar yang erupakan hasil dari Keudian pada waktu (1 Septeber 2016) keungkinan harga saha turun jika harga saha pada waktu naik atau keungkinan harga saha naik jika harga saha pada waktu turun adalah sebesar yang erupakan hasil perkalian dari atau Aproksiasi nilai opsi Beruda call diulai dengan enentukan waktu eksekusi opsi Beruda yang telah disepakati saat kontrak opsi dilakukan yaitu pada waktu atau Keudian engaproksiasi nilai opsi Beruda call pada waktu atau pada waktu jatuh tepo dengan enggunakan forula payoff-nya yaitu Misalnya pada waktu harga saha sebesar (jika harga saha naik pada waktu keudian naik pada waktu ), aka nillai opsi Beruda call sebesar Pada waktu harga saha sebesar (jika harga saha naik pada waktu keudian turun pada waktu ), aka nilai opsi Beruda call sebesar Lalu untuk engaproksisi nilai opsi Beruda call pada waktu, forula yang digunakan yaitu persaaan (1) yang saa seperti opsi Aerika call dengan eilih nilai aksiu antara payoff-nya dan present value-nya Misalnya pada waktu harga saha sebesar (jika harga saha naik pada waktu keudian naik pada waktu ), aka nilai

20 10 payoff-nya sebesar dan present value-nya sebesar sehingga nilai opsi Beruda call sebesar Keudian pada waktu aproksiasi nilai opsi Beruda call saa seperti pada waktu, karena atau adalah waktu eksekusi opsi yang dapat dipilih investor pada waktu kontrak opsi disepakati Keudian untuk engaproksiasi nilai opsi Beruda call pada waktu, forula yang digunakan yaitu persaaan (3) yang saa dengan opsi Eropa call dengan enentukan present value-nya saja Misalnya pada waktu harga saha sebesar , aka nilai opsi Beruda call sebesar Secara lengkap penghitungan aproksiasi harga saha dan nilai opsi dapat dilihat pada Lapiran 4 Berdasarkan ruus binoial n-langkah aka nilai opsi Beruda dengan strike price sebesar dapat dilihat pada Tabel 1 Penghitungan nilai opsi Beruda enggunakan etode binoial untuk secara lengkap dapat dilihat pada Lapiran 5, 6, dan 7 Tabel 1 Nilai opsi Beruda Opsi Beruda call Opsi Beruda put % Dala praktiknya, belu diteukan cara untuk enentukan nilai eksak opsi Beruda sehingga digunakan nilai hapiran dengan yang besar sebagai nilai eksaknya Berdasarkan hapiran dengan engabil, aka nilai eksak opsi Beruda call dan put PT XYZ adalah sebesar dan Opsi Beruda erupakan kobinasi dari opsi Aerika dan opsi Eropa sehingga epunyai nilai opsi yang berada di antara nilai opsi Aerika dan opsi Eropa Pada karya iliah ini, penentuan nilai opsi Aerika dan opsi Eropa dilakukan enggunakan forula di Wolfra Matheatica 80 seperti pada Lapiran 8 Seentara itu, untuk nilai opsi Beruda didapat dari nilai eksak etode binoial dengan n-langkah yang besar yaitu 96 langkah Berikut adalah perbandingan harga opsi Aerika, opsi Eropa, dan opsi Beruda yang dapat dilihat pada Tabel 2 dan plot harga opsi dapat dilihat pada Gabar 5 Pada Tabel 2 opsi Aerika call dan opsi Eropa call bernilai saa Hal ini dikarenakan pada opsi Aerika call nilai opsinya tidak pernah optial untuk dieksekusi sebelu tanggal jatuh teponya, sehingga nilai opsi Aerika call pasti saa dengan nilai opsi Eropa call (Higha 2004) Tabel 2 Nilai opsi Eropa, Beruda, dan Aerika Opsi Opsi call Opsi put Eropa Beruda Aerika

21 Nilai Opsi Opsi Eropa Opsi Beruda Opsi Aerika call put Gabar 4 Grafik nilai opsi Eropa, Beruda, dan Aerika Pada dasarnya besar keuntungan yang didapat dari opsi adalah sebesar atau, hal ini bergantung pada jenis opsi Beruda yang dipilih oleh investor Nilai dan akan eengaruhi seorang investor dala pengabilan keputusan untuk ebeli atau tidak underlying asset tersebut dala hal ini adalah saha erupakan nilai saha pada waktu eksekusi yaitu pada waktu atau sehingga investor harus jeli dala elihat pergerakan underlying assets dala hal ini adalah saha PT XYZ sehingga tahu kapan waktu yang tepat untuk engeksekusi opsi Beruda Nilai (strike price) erupakan harga kesepakatan dala kontrak opsi di ana peegang opsi dapat ebeli atau enjual underlying assets Besarnya nilai (strike price) akan eengaruhi nilai opsi Beruda call atau put pada waktu kontrak opsi disepakati Sebagai ilustrasi akan ditunjukan perubahan harga opsi dengan yang seakin besar pada etode binoial tiga langkah pada Tabel 3 Tabel 3 Nilai opsi untuk beberapa nilai strike price Nilai opsi call Nilai opsi put

22 Nilai Opsi call put Strike price Gabar 5 Hubungan K (strike price) dengan nilai opsi call dan put Berdasarkan Gabar 5, seakin besar nilai strike price, nilai opsi call akan seakin kecil, sedangkan nilai opsi put akan seakin besar Metode binoial erupakan etode hapiran yang digunakan untuk enentukan nilai opsi Beruda sehingga endekati nilai eksak opsi Beruda atau konvergen Kekonvergenan suatu hapiran dapat dilihat dari nilai galat yang dihasilkan dari setiap -langkah yang ebesar harus seakin kecil Galat erupakan selisih antara nilai hapiran dengan nilai eksak Penentuan nilai galat opsi Beruda enggunakan ruus nil i h pir n opsi nil i eks k opsi Misal nilai opsi Beruda call pada langkah sebesar dan nilai eksak opsi Beruda call sebesar aka nilai galat opsi Beruda call sebesar Secara lengkap nilai galat dari opsi Beruda PT XYZ dapat dilihat pada Tabel 4 Tabel 4 Daftar galat dari nilai opsi Beruda PT XYZ Galat call Galat put Selain dari nilai galat, kekonvergenan juga dapat dilihat dari pergerakan grafik nilai opsinya seperti pada Gabar 6

23 Nilai opsi Langkah call put Gabar 6 Grafik perbandingan nilai opsi dengan langkah binoial Berdasarkan Gabar 6 pergerakan nilai opsi awalnya berfluktuasi dan keudian akan konvergen ke suatu nilai tertentu seiring bertabahnya langkah binoial Kecepatan nilai opsi Beruda enuju kekonvergenan dapat dilihat dari orde kekonvergenannya yang didapat dari rata-rata rasio galat di setiap langkah binoial Misal untuk enghitung nilai orde kekonvergenan opsi Beruda call, terlebih dahulu dihitung rasio galat call dengan cara ebagi galat pada langkah tersebut dengan langkah sebelunya Rasio call di setiap langkah yang didapat adalah sebesar 300, 275, dan 358 Secara lengkap rasio galat opsi Beruda dapat dilihat pada Tabel 5 Tabel 5 Daftar rasio galat opsi Beruda Galat call Galat put Rasio call Rasio put Keudian untuk enentukan orde kekonvergenan opsi Beruda call yaitu dengan cara erata-ratakan rasio galatnya sehingga didapat nilainya sebesar 311 Nilai opsi Beruda call dengan orde kekonvergenan sebesar 311 berarti jika langkah binoialnya diperbanyak dua kali aka nilai opsi Beruda call akan sekitar tiga kali lebih cepat encapai nilai eksaknya atau konvergen Seentara itu, dengan cara yang saa didapat orde kekonvergenan opsi Beruda put sebesar 443 yang berarti jika langkah binoial diperbanyak dua kali aka nilai opsi Beruda put akan sekitar epat kali lebih cepat encapai nilai eksaknya atau konvergen Orde kekonvergenan harus lebih besar dari nol sehingga seakin besar orde kekonvergenan berarti akan seakin cepat nilai opsi tersebut konvergen

24 14 SIMPULAN Metode binoial ulti-langkah erupakan salah satu etode yang dapat digunakan untuk enghitung nilai opsi Beruda Penentuan nilai opsi Beruda ini didasari oleh pergerakan harga saha dengan studi kasus saha PT XYZ di Bursa Efek Indonesia yang berfluktuasi setiap waktunya keudian diterapkan untuk beberapa interval waktu tertentu Nilai opsi Beruda pada saha PT XYZ juga akan berfluktuasi seiring dengan bertabahnya interval waktu Dala penghitungan opsi Beruda dengan studi kasus saha PT XYZ, galat yang dihasilkan akan seakin kecil ketika langkah binoialnya ebesar dan orde kekonvergenannya juga lebih besar dari nol sehingga etode ini dapat dikatakan konvergen DAFTAR PUSTAKA Bodie Z, Kane A, Marcus AJ 2009 Investents Ed ke-6 New York (US): The McGraw-Hill Inc Harvey CR, Gretchen M 2002 The New York Ties Dictionary of Money and Investing: The Essential A-Z Guide for the Language of the New Market New York (US): Henry Holt & Copany Hoek VJ, Elliot RJ 2006 Binoial Models in Finance New York (US): Springer Science+Business Media, Inc Hogg RV, Craig AT, McKean JW 2014 Introduction to Matheatical Statistics Ed ke-7 New Jersey (US): Prentice Hall Hull JC 2005 Fundaentals of Future and Option Markets Ed ke-5 New Jersey (US): Pearson Education Hull JC 2009 Option Future and Other Derivative Ed ke-7 New Jersey (US): Prentice Hall International Inc Husnan S 2005 Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas Ed ke-4 Yogyakarta (ID): UPP AMP YKPN Higha DJ 2004 An Introduction to Financial Option Valuation New York (US): Cabridge University Press Ntwiga DB 2005 Nuerical ethod for valuation of financial derivative [tesis] Cape Town (ZA): University of Western Cape Radeschnig J, Nohrouzian H, Esati KA 2012 Berudan Option Pricing using Binoial Models (Seinar in Analytical Finance I) [Internet] [diunduh 2015 Septeber 15] Tersedia pada: reportfinalpdf Ross SM 2010 Introduction to Probability Models Ed ke-9 Florida (US): Acadeic Press Inc Tandelilin E 2001 Analisis Investasi dan Manajeen Portofolio Yogyakarta (ID): BPFE Yogyakarta

25 Walpole RE 1982 Pengantar Statistika Suantri B, penerjeah Jakarta (ID): Graedia Pustaka Utaa Terjeahan dari: Introduction to Statistics Ed ke-3 Yashkir Y 2007 Option Price Calculator: European, Aerican, Berudan (binoial tree) [Internet] [diunduh 2015 Oktober 21] Tersedia pada: 15

26 16 Lapiran 1 Data harga saha harian PT XYZ Date Open High Low Close Volue Adj Close 01/01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/

27 Lapiran 2 BI Rate Januari 2015-Januari 2016 (Berdasarkan hasil Rapat Dewan Gubernur) Tanggal BI Rate Siaran Pers 17/12/15 750% Pranala Siaran Pers 17/11/15 750% Pranala Siaran Pers 15/10/15 750% Pranala Siaran Pers 17/09/15 750% Pranala Siaran Pers 18/08/15 750% Pranala Siaran Pers 14/07/15 750% Pranala Siaran Pers 18/06/15 750% Pranala Siaran Pers 19/05/15 750% Pranala Siaran Pers 14/04/15 750% Pranala Siaran Pers 17/03/15 750% Pranala Siaran Pers 17/02/15 750% Pranala Siaran Pers 15/01/15 775% Pranala Siaran Pers 17

28 18 Lapiran 3 Penghitungan volatilitas harga saha PT XYZ Date Adj Close (Rp) Price relative Daily Return 01/01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /01/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/ /12/

29 19 Didapatkan nilai rata-rata dari return harian Selanjutnya akan ditentukan standar deviasi dari return harian dengan enggunakan ruus berikut: Pada penentuan nilai opsi yang akan dibahas pada karya iliah ini, dibutuhkan nilai volatilitas karena adanya ketidakpastian pergerakan saha di asa depan Ruus yang digunakan sebagai berikut: (4) Pada persaaan (4), enunjukan dugaan nilai volatilitas saha dan enyatakan waktu efektif harian saha selaa setahun Didapat nilai volatilitas saha PT XYZ adalah sebesar

30 20 Lapiran 4 Nilai opsi call dan opsi put pada opsi Beruda etode binoial tiga langkah dengan waktu eksekusi pada bulan ke-5 atau bulan ke-9 J nu ri Penghitungan opsi Beruda call adalah sebagai berikut:

31 Nilai opsi Beruda call adalah 21

32 22 Gabar 7 Opsi Beruda call tiga langkah Penghitungan opsi Beruda put adalah sebagai berikut:

33 23 Nilai opsi Beruda put adalah Gabar 8 Opsi Beruda put tiga langkah Pada etode binoial tiga langkah nilai opsi Beruda call untuk pergerakan saha PT XYZ dengan J nu ri dan dapat dieksekusi pada bulan ke-5 atau bulan ke-9 adalah , sedangkan nilai opsi Beruda put adalah

34 24 Lapiran 5 Nilai opsi call dan opsi put pada opsi Beruda etode binoial ena langkah dengan waktu eksekusi pada bulan ke-5 atau bulan ke Dengan enggunakan ruus opsi Beruda call aka didapat nilai opsi sebagai berikut:

35 25

36 26

37 27 Nilai opsi Beruda call adalah Gabar 9 Opsi Beruda call ena langkah Penghitungan opsi Beruda put adalah sebagai berikut

38 28

39 29

40 30 Nilai opsi Beruda put adalah Gabar 10 Opsi Beruda put ena langkah Pada etode binoial ena langkah nilai opsi Beruda call untuk pergerakan saha PT XYZ dengan J nu ri dan dapat dieksekusi pada bulan ke-5 atau bulan ke-9 adalah , sedangkan nilai opsi Beruda put adalah

41 31 Lapiran 6 Nilai opsi call dan opsi put pada opsi Beruda etode binoial dua belas langkah dengan waktu eksekusi pada bulan ke-5 atau bulan ke Dengan enggunakan ruus opsi Beruda call aka didapat nilai opsi sebagai berikut:

42 32

43 33

44 34 Nilai opsi Beruda call adalah

45 35 Gabar 11 Opsi Beruda call dua belas langkah Penghitungan nilai opsi Beruda put sebagai berikut:

46 36 Nilai opsi Beruda put adalah

47 Gabar 12 Opsi Beruda put dua belas langkah Pada etode binoial dua belas langkah nilai opsi Beruda call untuk pergerakan saha PT XYZ dengan J nu ri dan dapat dieksekusi pada bulan ke-5 atau bulan ke-9 adalah , sedangkan nilai opsi Beruda put adalah

48 38 Lapiran 7 Nilai opsi call dan opsi put pada opsi Beruda etode binoial dua puluh epat langkah dengan waktu eksekusi pada bulan ke-5 atau bulan ke

49 Dengan enggunakan ruus nilai opsi Beruda call aka didapat nilai opsi sebagai berikut:

50 40

51 41 Nilai opsi Beruda call adalah Penghitungan nilai opsi Beruda put sebagai berikut:

52 42

53 43 Nilai opsi Beruda put adalah Pada etode binoial dua puluh epat langkah nilai opsi Beruda call untuk pergerakan saha PT XYZ dengan J nu ri dan dapat dieksekusi pada bulan ke-5 atau bulan ke-9 adalah , sedangkan nilai opsi Beruda put adalah

54 44 Lapiran 8 Nilai eksak opsi Eropa dan opsi Aerika In[1]:= FinancialDerivative[{"European","Call"}, {"StrikePrice"-> , "Expiration"->1}, {"InterestRate"-> 0075, "Volatility" -> 02516, "CurrentPrice"-> }] Out[1]= In[2]:= FinancialDerivative[{"European","Put"}, {"StrikePrice"-> , "Expiration"->1}, {"InterestRate"-> 0075, "Volatility" -> 02516, "CurrentPrice"-> }] Out[2]= In[3]:= FinancialDerivative[{"Aerican","Put"}, {"StrikePrice"-> , "Expiration"->1}, {"InterestRate"-> 0075, "Volatility" -> 02516, "CurrentPrice"-> }] Out[3]= In[4]:= FinancialDerivative[{"Aerican","Call"}, {"StrikePrice"-> , "Expiration"->1}, {"InterestRate"-> 0075, "Volatility" -> 02516, "CurrentPrice"-> }] Out[4]=

55 45 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Ngawi pada tanggal 20 April 1994 sebagai anak pertaa dari pasangan Suirin dan Sutarini Tahun 2012 penulis lulus dari SMA N 10 Bekasi dan pada tahun yang saa penulis lulus seleksi asuk Institut Pertanian Bogor (IPB) elalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) IPB dan diteria di Departeen Mateatika Fakutas Mateatika dan Ilu Pengetahuan Ala Setelah engikuti perkuliahan penulis endapatkan beasiswa PPA pada tahun Penulis juga aktif pada kegiatan keahasiswaan antara lain staf Departeen Manajeen Suber Daya Anggota Ikatan Hipunan Mahasiswa Mateatika (Ikahiatika) Indonesia Wilayah III 2013/2014, staf Public Relation Gugus Mahasiswa Mateatika (Guatika) FMIPA IPB pada tahun 2013/2014, Ketua Uu Guatika FMIPA IPB 2014/2015 Penulis juga pernah enjadi delegasi Departeen Mateatika IPB dala Latihan Kepeipinan Manajeen Mahasiswa (LKMM) di Bogor pada tahun 2015, dan delegasi Departeen Mateatika IPB dala Musyawarah Tahunan Nasional Ikahiatika Indonesia di Universitas Andalas Padang pada tahun 2015 Penulis juga aktif engikuti kegiatan loba antara lain enjadi finalis Progra Mahasiswa Wirausaha (PMW) IPB 2016, juara tiga perkusi IPB Art Contest 2016, juara pertaa perkusi SPIRIT FMIPA 2016, dan juara pertaa perkusi SPIRIT FMIPA 2015 Selain itu penulis juga aktif sebagai asisten ata kuliah Kalkulus II tahun 2015

PENENTUAN HARGA OPSI CALL WINDOW RESET MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL TREE DAN TRINOMIAL TREE

PENENTUAN HARGA OPSI CALL WINDOW RESET MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL TREE DAN TRINOMIAL TREE PENENTUAN HARGA OPSI CALL WINDOW RESET MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL TREE DAN TRINOMIAL TREE R. MELIYANI 1, E. H. NUGRAHANI 2, D. C. LESMANA 3 Abstrak Opsi window reset merupakan salah satu jenis opsi yang

Lebih terperinci

METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN

METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI BELI TIPE ASIA DENGAN METODE MONTE CARLO-CONTROL VARIATE

PENENTUAN HARGA OPSI BELI TIPE ASIA DENGAN METODE MONTE CARLO-CONTROL VARIATE E-Jurnal Matematika Vol. 6 (1), Januari 2017, pp. 29-36 ISSN: 2303-1751 PENENTUAN HARGA OPSI BELI TIPE ASIA DENGAN METODE MONTE CARLO-CONTROL VARIATE Ni Nyoman Ayu Artanadi 1, Komang Dharmawan 2, Ketut

Lebih terperinci

METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN

METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO

PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON PUT TIPE EROPA SKRIPSI. Disusun oleh YULIA AGNIS SUTARNO JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON PUT TIPE EROPA SKRIPSI. Disusun oleh YULIA AGNIS SUTARNO JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON PUT TIPE EROPA SKRIPSI Disusun oleh YULIA AGNIS SUTARNO 24010210110009 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014 VALUASI COMPOUND

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI KOMODITAS EMAS MENGGUNAKAN METODE POHON BINOMIAL

PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI KOMODITAS EMAS MENGGUNAKAN METODE POHON BINOMIAL E-Jurnal Matematika Vol 6 (2), Mei 2017, pp 99-105 ISSN: 2303-1751 PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI KOMODITAS EMAS MENGGUNAKAN METODE POHON BINOMIAL I Gede Rendiawan Adi Bratha 1, Komang Dharmawan 2, Ni Luh

Lebih terperinci

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA Jurnal Mateatika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 160 167 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN METODE BINOMIAL

PENENTUAN HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN METODE BINOMIAL Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 07, No. 2 (2018), hal 127 134. PENENTUAN HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN METODE BINOMIAL Syarifah Nadia, Evy Sulistianingsih, Nurfitri Imro ah INTISARI

Lebih terperinci

2.5.1 Penentuan Nilai Return Saham Penentuan Volatilitas Saham Dasar- dasar Simulasi Monte Carlo Bilangan Acak...

2.5.1 Penentuan Nilai Return Saham Penentuan Volatilitas Saham Dasar- dasar Simulasi Monte Carlo Bilangan Acak... Judul Nama Pembimbing : Penentuan Harga Opsi Beli Tipe Asia dengan Metode Monte Carlo-Control Variate : Ni Nyoman Ayu Artanadi : 1. Ir. Komang Dharmawan, M.Math, Ph.D. 2. Drs. Ketut Jayanegara, M.Si. ABSTRAK

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan.

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan. II. LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan. 2.1 Istilah Ekonomi dan Keuangan Definisi 1 (Investasi) Dalam keuangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia keuangan, dikenal adanya pasar keuangan (financial market)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia keuangan, dikenal adanya pasar keuangan (financial market) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia keuangan, dikenal adanya pasar keuangan (financial market) yang terdiri atas pasar uang ( money market) dan pasar modal ( capital market). Pada pasar

Lebih terperinci

PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS

PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS Jurnal Mateatika UNAND Vol. 5 No. 3 Hal. 85 91 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS FERDY NOVRI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Opsi adalah suatu hak (bukan kewajiban) untuk pembeli opsi untuk membeli

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Opsi adalah suatu hak (bukan kewajiban) untuk pembeli opsi untuk membeli BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Opsi Opsi adalah suatu hak (bukan kewajiban) untuk pembeli opsi untuk membeli atau menjual aset kepada penjual opsi pada harga tertentu dan dalam jangka waktu yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON

BAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON BAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON 3. Metode Beda Hingga Crank-Nicolson (C-N) Metode Crank-Nicolson dikebangkan oleh Crank John dan Phyllips Nicholson pada pertengahan abad ke-, etode ini erupakan

Lebih terperinci

METODE BEDA HINGGA UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI SAHAM TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN. Lidya Krisna Andani ABSTRACT

METODE BEDA HINGGA UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI SAHAM TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN. Lidya Krisna Andani ABSTRACT METODE BEDA HINGGA UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI SAHAM TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN Lidya Krisna Andani Mahasiswa Program Studi S1 Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah modal yang diinvestasikan ataupun

BAB I PENDAHULUAN. hanya ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah modal yang diinvestasikan ataupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia investasi tampaknya tengah mengalami perkembangan, hal ini tidak hanya ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah modal yang diinvestasikan ataupun semakin bertambahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Noviandhini Puji Gumati, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Noviandhini Puji Gumati, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bursa saham merupakan suatu hal yang sangat penting di era globalisasi saat ini. Perdagangan yang mulai merambah pada segala bidang memicu banyak pihak untuk menginvestasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

PENURUNAN MODEL BLACK-SCHOLES DENGAN METODE BINOMIAL UNTUK SAHAM TIPE EROPA

PENURUNAN MODEL BLACK-SCHOLES DENGAN METODE BINOMIAL UNTUK SAHAM TIPE EROPA Jurnal Matematika UNAND Vol. 2 No. 3 Hal. 49 57 ISSN : 2303 290 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENURUNAN MODEL BLAC-SCHOLES DENGAN MEODE BINOMIAL UNU SAHAM IPE EROPA LINA MUAWANAH NASIR Program Studi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL

PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL JAHARUDDIN Departeen Mateatika Fakultas Mateatika Ilu Pengetahuan Ala Institut Pertanian Bogor Jl Meranti, Kapus IPB Daraga, Bogor

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI OPSI TIPE EROPA DAN AMERIKA MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL NOVRI HENDRI

PENENTUAN NILAI OPSI TIPE EROPA DAN AMERIKA MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL NOVRI HENDRI PENENTUAN NILAI OPSI TIPE EROPA DAN AMERIKA MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL NOVRI HENDRI DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA

PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

FIKA DARA NURINA FIRDAUS,

FIKA DARA NURINA FIRDAUS, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pasar modal, terdapat berbagai aset pokok yang dapat diperjualbelikan, diantaranya adalah mata uang, sepaket saham, dan komoditas. Seiring dengan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Salah satu instrumen derivatif yang mempunyai potensi untuk dikembangkan adalah opsi. Opsi adalah suatu kontrak antara dua pihak, salah satu pihak (sebagai pembeli) mempunyai hak

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL BLACK SCHOLES UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI JUAL TIPE EROPA

PENGGUNAAN MODEL BLACK SCHOLES UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI JUAL TIPE EROPA Buletin Ilmiah Math. Stat. Dan Terapannya (Bimaster) Volume 02 no. 1 (2013), hal 13 20 PENGGUNAAN MODEL BLACK SCHOLES UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI JUAL TIPE EROPA Widyawati, Neva Satyahadewi, Evy Sulistianingsih

Lebih terperinci

ABSTRAK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA DENGAN MODEL BINOMIAL

ABSTRAK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA DENGAN MODEL BINOMIAL ABSTRAK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA DENGAN MODEL BINOMIAL Djaffar Lessy, Dosen Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Ambon 081343357498, E-mail: Djefles79@yahoo.om Banyak model telah

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO

PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

ABSTRAK SIMULASI MONTE CARLO DALAM PENENTUAN HARGA OPSI BARRIER

ABSTRAK SIMULASI MONTE CARLO DALAM PENENTUAN HARGA OPSI BARRIER ABSTRAK SIMULASI MONTE CARLO DALAM PENENTUAN HARGA OPSI BARRIER Djaffar Lessy, Dosen Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Ambon 081343357498, E-mail: Djefles79@yahoo.com Opsi yang

Lebih terperinci

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON CALL TIPE EROPA PADA DATA SAHAM FACEBOOK MUHAMMAD SUNU WIDIANUGRAHA

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON CALL TIPE EROPA PADA DATA SAHAM FACEBOOK MUHAMMAD SUNU WIDIANUGRAHA VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON CALL TIPE EROPA PADA DATA SAHAM FACEBOOK MUHAMMAD SUNU WIDIANUGRAHA 24010210130076 Skripsi Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Statistika

Lebih terperinci

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON CALL TIPE EROPA PADA DATA SAHAM FACEBOOK

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON CALL TIPE EROPA PADA DATA SAHAM FACEBOOK ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 355-364 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON CALL TIPE EROPA PADA DATA SAHAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

ANALISIS HOMOTOPI DALAM PENYELESAIAN SUATU MASALAH TAKLINEAR

ANALISIS HOMOTOPI DALAM PENYELESAIAN SUATU MASALAH TAKLINEAR ANALISIS HOMOTOPI DALAM PENYELESAIAN SUATU MASALAH TAKLINEAR JAHARUDDIN Departeen Mateatika, Fakultas Mateatika dan Iu Pengetahuan Ala, Institut Pertanian Bogor Jln. Meranti, Kapus IPB Draaga, Bogor 1668,

Lebih terperinci

PEMODELAN NILAI OPSI TIPE EROPA EDY SUYONO

PEMODELAN NILAI OPSI TIPE EROPA EDY SUYONO PEMODELAN NILAI OPSI TIPE EROPA EDY SUYONO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Pemodelan Nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan infrastruktur pasar. Secara tradisional, dikenal adanya dua

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan infrastruktur pasar. Secara tradisional, dikenal adanya dua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk pasar modal selalu berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan infrastruktur pasar. Secara tradisional, dikenal adanya dua instrumen investasi utama pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upah bagi para pekerja erupakan faktor penting karena erupakan suber untuk ebiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang berpendidikan upah erupakan hasil

Lebih terperinci

PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA

PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Variabel 2.1.1 Data Pengertian data enurut Webster New World Dictionary adalah things known or assued, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.

Lebih terperinci

BAB III PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA

BAB III PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA BAB III PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA Pada bab ini akan disajikan rumusan mengenai penilaian opsi put Amerika. Pada bagian pertama diberikan beberapa asumsi untuk penilaian opsi Amerika. Bentuk nilai intrinsik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara, karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BINOMIAL TREE DALAM MENGESTIMASI HARGA KONTRAK OPSI TIPE AMERIKA

PENERAPAN METODE BINOMIAL TREE DALAM MENGESTIMASI HARGA KONTRAK OPSI TIPE AMERIKA E-Jurnal Matematika Vol. 5 (4), November 2016, pp. 156-163 ISSN: 2303-1751 PENERAPAN METODE BINOMIAL TREE DALAM MENGESTIMASI HARGA KONTRAK OPSI TIPE AMERIKA I Gusti Ayu Mita Ermia Sari 1, Komang Dharmawan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara umum investasi adalah meliputi pertambahan barang-barang dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara umum investasi adalah meliputi pertambahan barang-barang dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum investasi adalah meliputi pertambahan barang-barang dan jasa dalam masyarakat, seperti pertambahan mesin-mesin baru, pembuatan jalan baru,pembukaan

Lebih terperinci

NILAI WAJAR ASURANSI ENDOWMEN MURNI DENGAN PARTISIPASI UNTUK TIGA SKEMA PEMBERIAN BONUS YUSUF

NILAI WAJAR ASURANSI ENDOWMEN MURNI DENGAN PARTISIPASI UNTUK TIGA SKEMA PEMBERIAN BONUS YUSUF NILAI WAJAR ASURANSI ENDOWMEN MURNI DENGAN PARTISIPASI UNTUK TIGA SKEMA PEMBERIAN BONUS YUSUF SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

Model Produksi dan Distribusi Energi

Model Produksi dan Distribusi Energi Model Produksi dan Distribusi Energi Yayat Priyatna Jurusan Mateatika FMIPA UNPAD Jl. Raya Jatinangor Bdg Sd K 11 E ail : yatpriyatna@yahoo.co Abstrak Salah satu tujuan utaa proses produksi dan distribusi

Lebih terperinci

ANALISIS RETURN OPTION DENGAN MENGGUNAKAN BULL CALL SPREAD STRATEGY (STUDI PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK PERIODE )

ANALISIS RETURN OPTION DENGAN MENGGUNAKAN BULL CALL SPREAD STRATEGY (STUDI PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK PERIODE ) ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 1213 ANALISIS RETURN OPTION DENGAN MENGGUNAKAN BULL CALL SPREAD STRATEGY (STUDI PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK PERIODE 2009-2013)

Lebih terperinci

APLIKASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK MENENTUKAN NILAI OPSI ASIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTROL VARIATE PADA KOMODITAS PERTANIAN

APLIKASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK MENENTUKAN NILAI OPSI ASIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTROL VARIATE PADA KOMODITAS PERTANIAN APLIKASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK MENENTUKAN NILAI OPSI ASIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTROL VARIATE PADA KOMODITAS PERTANIAN D. P. ANGGRAINI 1, D. C. LESMANA 2, B. SETIAWATY 2 Abstrak Petani memiliki

Lebih terperinci

MATERI 12 SEKURITAS DERIVATIF: OPSI. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

MATERI 12 SEKURITAS DERIVATIF: OPSI. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. MATERI 12 SEKURITAS DERIVATIF: OPSI Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/65 Pengertian opsi Mekanisme perdagangan opsi. Karakteristik keuntungan dan kerugian opsi. Strategi perdagangan opsi.

Lebih terperinci

Opsi (Option) Arum Handini Primandari

Opsi (Option) Arum Handini Primandari Opsi (Option) Arum Handini Primandari Definisi Opsi adalah sebuah kontrak (sekuritas) yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli atau menjual suatu aset (contohnya: saham) tertentu saat jatuh

Lebih terperinci

SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA, DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR. Oleh : NURSUKAISIH

SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA, DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR. Oleh : NURSUKAISIH SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Mateatika Oleh : NURSUKAISIH 0854003938

Lebih terperinci

HARGA OPSI SAHAM TIPE AMERIKA DENGAN MODEL BINOMIAL

HARGA OPSI SAHAM TIPE AMERIKA DENGAN MODEL BINOMIAL HARGA OPSI SAHAM TIPE AMERIKA DENGAN MODEL BINOMIAL MIA MUCHIA DESDA Program Studi Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas Padang, Kampus UNAND Limau Manis Padang,

Lebih terperinci

Perbandingan Metode Binomial dan Metode Black-Scholes Dalam Penentuan Harga Opsi

Perbandingan Metode Binomial dan Metode Black-Scholes Dalam Penentuan Harga Opsi Jurnal Sainsmat, Maret 2016, Halaman 1-6 Vol. V, No. 1 ISSN 2086-6755 http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat Perbandingan Metode Binomial dan Metode Black-Scholes Dalam Penentuan Harga Opsi Comparison

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan daerah sebagai bagian yang integral dari pebangunan nasional dilaksanakan berdasakan prinsip otonoi daerah dan pengaturan suber daya nasional yang

Lebih terperinci

Sistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant

Sistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant Siste Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant A 11 M. Andy udhito Progra Studi Pendidikan Mateatika FKIP Universitas Sanata Dhara Paingan Maguwoharjo Yogyakarta eail: arudhito@yahoo.co.id Abstrak elah

Lebih terperinci

PEMANFAATAN SIMULASI MONTE CARLO PADA OPSI KEUANGAN

PEMANFAATAN SIMULASI MONTE CARLO PADA OPSI KEUANGAN BAB IV PEMANFAATAN SIMULASI MONTE CARLO PADA OPSI KEUANGAN. Program GUI Simulasi Monte Carlo untuk Menilai Opsi Keuangan. Berikut adalah tampilan dari program GUI Simulasi Monte Carlo untuk Menilai Opsi

Lebih terperinci

MATERI 12 SEKURITAS DERIVATIF: OPSI

MATERI 12 SEKURITAS DERIVATIF: OPSI MATERI 12 SEKURITAS DERIVATIF: OPSI Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/65 Pengertian opsi Mekanisme perdagangan opsi. Karakteristik keuntungan dan kerugian opsi. Strategi perdagangan opsi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Secara garis besar,

Lebih terperinci

TERMODINAMIKA TEKNIK II

TERMODINAMIKA TEKNIK II DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DARMA PERSADA 2005 i DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II Disusun : ASYARI DARAMI YUNUS Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November

Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November 2014 329 PENENTUAN HARGA OPSI PADA MODEL BLACK-SCHOLES MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA DUFORT-FRANKEL (Determining Option Value of

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan 2 III. KERANGKA PEMIKIRAN Proses produksi di bidang pertanian secara uu erupakan kegiatan dala enciptakan dan enabah utilitas barang atau jasa dengan eanfaatkan lahan, tenaga kerja, sarana produksi (bibit,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Apa Itu Derivatif? Sekuritas derivatif adalah suatu instrumen keuangan yang nilainya tergantung kepada nilai suatu aset yang mendasarinya (Hull, 2002, hal 460). Derivatif sendiri

Lebih terperinci

METODE MONTE CARLO UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI BARRIER DENGAN SUKU BUNGA TAKKONSTAN 1 PENDAHULUAN

METODE MONTE CARLO UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI BARRIER DENGAN SUKU BUNGA TAKKONSTAN 1 PENDAHULUAN ETODE ONTE CARLO UNTUK ENENTUKAN HARGA OPSI BARRIER DENGAN SUKU BUNGA TAKKONSTAN I. KAILA 1, E. H. NUGRAHANI, D. C. LESANA Abstrak Asumsi suku bunga konstan pada penentuan harga opsi barrier tidak sesuai

Lebih terperinci

MODEL BLACK-SCHOLES HARGA OPSI BELI TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN

MODEL BLACK-SCHOLES HARGA OPSI BELI TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN MODEL BLACK-SCHOLES HARGA OPSI BELI TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN oleh RETNO TRI VULANDARI M0106062 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan beberapa teori dasar yang digunakan untuk menetapkan harga premi pada polis partisipasi asuransi jiwa endowmen yang terdapat opsi surrender dalam kontraknya,

Lebih terperinci

FAMILI BARU DARI METODE ITERASI ORDE TIGA UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR DENGAN AKAR GANDA ABSTRACT

FAMILI BARU DARI METODE ITERASI ORDE TIGA UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR DENGAN AKAR GANDA ABSTRACT FAMILI BARU DARI METODE ITERASI ORDE TIGA UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR DENGAN AKAR GANDA Elvi Syahriah 1, Khozin Mu taar 2 1,2 Progra Studi S1 Mateatika Jurusan Mateatika Fakultas Mateatika

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaan i iii I PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN 11 Latar Belakang 1 12 Fungsi Pengawas dan Peeriksa 2 13 Pengawasan 2 14 Peeriksaan 3 II PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR VIMK14-L2

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TEKNIK HEDGING KONTRAK OPSI SAHAM UNTUK MEMINIMALKAN RISIKO KERUGIAN AKIBAT FLUKTUASI

PENGGUNAAN TEKNIK HEDGING KONTRAK OPSI SAHAM UNTUK MEMINIMALKAN RISIKO KERUGIAN AKIBAT FLUKTUASI PENGGUNAAN TEKNIK HEDGING KONTRAK OPSI SAHAM UNTUK MEMINIMALKAN RISIKO KERUGIAN AKIBAT FLUKTUASI HARGA SAHAM (Studi Pada Saham PT. Astra Internasional,Tbk.) Rizka Devi Agustin Siti Ragil Handayani Raden

Lebih terperinci

J M A. Jurnal Matematika dan Aplikasinya. Journal of Mathematics and Its Applications. Volume 7, No. 1 Juli 2008 ISSN : X

J M A. Jurnal Matematika dan Aplikasinya. Journal of Mathematics and Its Applications. Volume 7, No. 1 Juli 2008 ISSN : X DEPARTEMEN MATEMATIKA F MIPA - INSTITUT PERTANIAN BOGOR ISSN : 1412-677X Journal of Matheatics and Its Applications J M A Jurnal Mateatika dan Aplikasinya Volue 7, No. 1 Juli 28 Alaat Redaksi : Departeen

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN 6 BAB II METODOLOGI PENELITIAN.1 Waktu dan Tepat Penelitian Gabar Peta kawasan hutan KPH Madiun Peru perhutani Unit II Jati. Pengabilan data penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sapai dengan bulan

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI DENGAN MODEL BLACK-SCHOLES MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA CENTER TIME CENTER SPACE (CTCS)

PENENTUAN HARGA OPSI DENGAN MODEL BLACK-SCHOLES MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA CENTER TIME CENTER SPACE (CTCS) Eksakta Vol. 18 No. 2, Oktober 2017 http://eksakta.ppj.unp.ac.id E-ISSN : 2549-7464 P-ISSN : 1411-3724 PENENTUAN HARGA OPSI DENGAN MODEL BLACK-SCHOLES MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA CENTER TIME CENTER

Lebih terperinci

: Penentuan Harga Kontrak Opsi Komoditas Emas Menggunakan. Nama : I Gede Rendiawan Adi Bratha (NIM: )

: Penentuan Harga Kontrak Opsi Komoditas Emas Menggunakan. Nama : I Gede Rendiawan Adi Bratha (NIM: ) Judul : Penentuan Harga Kontrak Opsi Komoditas Emas Menggunakan Metode Binomial Tree Nama : I Gede Rendiawan Adi Bratha (NIM: 1108405004) Pembimbing : 1. Ir. Komang Dharmawan, M.Math.,Ph.D 2. Dra. Ni Luh

Lebih terperinci

III HASIL DAN PEMBAHASAN

III HASIL DAN PEMBAHASAN 7 III HASIL DAN PEMBAHASAN 3. Analisis Metode Dala penelitian ini akan digunakan etode hootopi untuk enyelesaikan persaaan Whitha-Broer-Koup (WBK), yaitu persaaan gerak bagi perabatan gelobang pada perairan

Lebih terperinci

BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 )

BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 ) BAB IV BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelunya bahwa dala engonstruksi field GF(3 ) diperoleh dari perluasan field 3 dengan eilih polinoial priitif berderajat atas 3 yang dala hal

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI CALL WINDOW RESET MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL TREE DAN TRINOMIAL TREE REVI MELIYANI

PENENTUAN HARGA OPSI CALL WINDOW RESET MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL TREE DAN TRINOMIAL TREE REVI MELIYANI PENENTUAN HARGA OPSI CALL WINDOW RESET MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL TREE DAN TRINOMIAL TREE REVI MELIYANI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 216 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

METODE ITERASI TIGA LANGKAH DENGAN ORDE KONVERGENSI LIMA UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR BERAKAR GANDA ABSTRACT

METODE ITERASI TIGA LANGKAH DENGAN ORDE KONVERGENSI LIMA UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR BERAKAR GANDA ABSTRACT METODE ITERASI TIGA LANGKAH DENGAN ORDE KONVERGENSI LIMA UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR BERAKAR GANDA Zuhnia Lega 1, Agusni, Supriadi Putra 1 Mahasiswa Progra Studi S1 Mateatika Laboratoriu Mateatika

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keywords: Economic Quantity Production, Nasution, A.H, Perencanaan dan Pengendalian Persediaan. ABSTRACT

ABSTRAK. Keywords: Economic Quantity Production, Nasution, A.H, Perencanaan dan Pengendalian Persediaan. ABSTRACT PERECANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PRODUKSI DENGAN METODE ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY MULTI ITEM DI CV. FAJAR TEKNIK SEJAHTERA Dio Kharisa Putra, Rusindiyanto dan Budi Santoso

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dengan berkembangnya industri keuangan dunia berbagai instrumen keuangan pun dikembangkan oleh banyak orang guna menunjang perkembangan pasar modal. Salah

Lebih terperinci

{ B t t 0, yang II LANDASAN TEORI = tn

{ B t t 0, yang II LANDASAN TEORI = tn II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan definisi-definisi yang akan digunakan di dalam pembahasan. 2.1 Ruang Contoh, Peubah Acak, dan Proses Stokastik Definisi 2.1 (Ruang Contoh) Ruang contoh adalah

Lebih terperinci

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik 1 1. POLA RADIASI Pola radiasi (radiation pattern) suatu antena : pernyataan grafis yang enggabarkan sifat radiasi suatu antena pada edan jauh sebagai fungsi arah. pola edan (field pattern) apabila yang

Lebih terperinci

Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil

Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil Vol. 2, 2017 Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil Widiarti 1*, Rifa Raha Pertiwi 2, & Agus Sutrisno 3 Jurusan Mateatika, Fakultas Mateatika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut Sharpe et al. (1993), investasi adalah mengorbankan aset yang dimiliki sekarang guna mendapatkan aset pada masa mendatang agar jumlah aset menjadi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Bursa Efek Jakarta Bursa Efek Jakarta adalah salah satu bursa saham yang dapat memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan Ekonomi

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA CRANK-NICHOLSON (C-N)

PENENTUAN HARGA OPSI SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA CRANK-NICHOLSON (C-N) PENENTUAN HARGA OPSI SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA CRANK-NICHOLSON (C-N) OKI TJANDRA SURYA KURNIAWAN 1 1 Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Udayana, email: tjandra07.hartoyo@gmail.com

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI 1 I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Perusahaan merupakan salah satu bagian penting dari sektor perekonomian suatu negara Apabila kondisi perekonomian suatu negara sedang membaik dan diikuti dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS)

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS) BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS) Adapun sejarah Badan Pusat Statistik di Indonesia terjadi epat asa peerintah di Indonesia, antara lain : 1. Masa Peerintahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graph Sebelu sapai pada pendefinisian asalah network flow, terlebih dahulu pada bagian ini akan diuraikan engenai konsep-konsep dasar dari odel graph dan representasinya

Lebih terperinci

Definisi 3.3: RUANG SAMPEL KONTINU Ruang sampel kontinu adalah ruang sampel yang anggotanya merupakan interval pada garis bilangan real.

Definisi 3.3: RUANG SAMPEL KONTINU Ruang sampel kontinu adalah ruang sampel yang anggotanya merupakan interval pada garis bilangan real. 0 RUANG SAMPEL Kita akan eperoleh ruang sapel, jika kita elakukan suatu eksperien atau percobaan. Eksperien disini erupakan eksperien acak. Misalnya kita elakukan suatu eksperien yang diulang beberapa

Lebih terperinci

Indonesia Symposium On Computing 2015 ISSN:

Indonesia Symposium On Computing 2015 ISSN: IMPLEMENTASI MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA WAJAR OPSI SAHAM KARYAWAN I Wayan Ade Sugisnawan 1, Rian Febrian Umbara 2, Irma Palupi 3 Prodi S1 Ilmu Komputasi, Fakultas Informatika Universitas TelkomBandung

Lebih terperinci

III. PEMBAHASAN. Payoff Opsi Put ( p) Payoff Opsi Call ( c)

III. PEMBAHASAN. Payoff Opsi Put ( p) Payoff Opsi Call ( c) 5 K S. Untuk kondisi ini opsi tidak mempunyai nilai pada saat jatuh tempo. Jadi nilai opsi call pada saat jatuh tempo dapat dituliskan sebagai suatu payoff atau penerimaan bagi pemegang kontrak sebagai

Lebih terperinci

VALUASI KUPON OBLIGASI PT. BPD LAMPUNG TBK. MENGGUNAKAN OPSI MAJEMUK CALL ON CALL TIPE EROPA

VALUASI KUPON OBLIGASI PT. BPD LAMPUNG TBK. MENGGUNAKAN OPSI MAJEMUK CALL ON CALL TIPE EROPA VALUASI KUPON OBLIGASI PT. BPD LAMPUNG TBK. MENGGUNAKAN OPSI MAJEMUK CALL ON CALL TIPE EROPA SKRIPSI Oleh : REVALDO MARIO NIM. 24010210141001 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP ( ( ) )

BAB V PENUTUP ( ( ) ) BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penentuan harga opsi Asia menggunakan rata-rata Aritmatik melalui Simulasi Monte Carlo dapat dinyatakan sebagai berikut. ( ( ) ) ( ( ) ) dimana merupakan harga opsi Call Asia

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI PUT AMERIKA MENGGUNAKAN ALGORITMA MONTE CARLO. Rina Ayuhana

PENENTUAN HARGA OPSI PUT AMERIKA MENGGUNAKAN ALGORITMA MONTE CARLO. Rina Ayuhana PENENTUAN HARGA OPSI PUT AMERIKA MENGGUNAKAN ALGORITMA MONTE CARLO Rina Ayuhana Program Studi Ilmu Komputasi Universitas Telkom, Bandung rina.21.kids@gmail.com Abstrak Opsi adalah suatu kontrak yang memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia keuangan, investasi bukanlah hal yang baru. Investasi merupakan suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah

Lebih terperinci

Analisis Kaitan α (Alpha) dengan Toleransi Nilai Opsi Harga Saham

Analisis Kaitan α (Alpha) dengan Toleransi Nilai Opsi Harga Saham Vol. 7, No.2, 71-78, Januari 2011 Analisis Kaitan α (Alpha) dengan Toleransi Nilai Opsi Harga Saham Miftahuddin Abstrak Kontrak Opsi Saham (KOS) adalah kontrak atau perjanjian yang memberikan hak bukan

Lebih terperinci

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016 ISSN 0853 4403 WAHANA Volue 67, Noer 2, Deseber 206 PERBANDINGAN LATIHAN BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DILAMBUNGKAN TERHADAP HASIL BELAJAR SEPAK MULA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA SISWA PUTRA KELAS X-IS

Lebih terperinci

Penentuan Nilai Opsi Call Eropa Dengan Pembayaran Dividen

Penentuan Nilai Opsi Call Eropa Dengan Pembayaran Dividen Jurnal ainsmat, eptember 16, Halaman 143-1 ol., No. IN 79-686 (Online) IN 86-67 (Cetak) http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat Penentuan Nilai Opsi Call Eropa Dengan Pembayaran Dividen Determine the value

Lebih terperinci

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah Konferensi Nasional Siste & Inforatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Penerapan Metode Sipleks Untuk Optialisasi Produksi Pada UKM Gerabah Ni Luh Gede Pivin Suwirayanti STMIK STIKOM Bali Jl. Raya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan investasi ditunjukkan dengan munculnya berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan investasi ditunjukkan dengan munculnya berbagai macam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada bidang keuangan, investasi sudah berkembang sangat pesat. Perkembangan investasi ditunjukkan dengan munculnya berbagai macam alternatif instrumen investasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern ini sudah tidak asing lagi didengar kata investasi, investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan bebas. Perdagangan bebas merupakan suatu kegiatan jual beli produk antar negara tanpa adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi pada bidang keuangan, khususnya saham saat ini tidak hanya diminati oleh masyarakat kalangan atas saja tetapi sudah merambah ke masyarakat kalangan menegah.

Lebih terperinci