BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di: a. Pembuatan mesin prony brake dilakukan di Bengkel Las dan Bengkel Pemesinan, Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. b. Pembuatan spesimen kampas rem dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah dan Laboratorium Universal Testing Machine (UTM), Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. c. Pengujian koefisien gesek spesimen uji di Bengkel Pemesinan, Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Semua tempat penelitian ini beralamat sama yaitu di Jalan Ahmad Yani No.200 Pabelan, Makamhaji, Kartasura. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini direncanakan selama 7 bulan mulai dari bulan Juni 2015 sampai bulan Desember Pelaksanaan Penelitian ini dilakukan secara bertahap. Adapun rincian perencanaan tahapan pelaksanaan kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel

2 43 Tabel 3.1. Perencanaan Waktu Pelaksanaan Waku pelaksanaan No Jenis Kegiatan Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Pengajuan judul. 2 Penyusunan proposal. 3 Seminar Proposal 4 Perizinan Revisi proposal Pelaksanaan penelitian Penyusunan Skripsi Ujian skripsi

3 44 B. Metode Penelitian Pada penelitian komposit kampas rem ini penulis menggunakan metode eksperimen yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara membuat atau memanipulasi kondisi-kondisi tertentu pada spesimen uji, serta adanya control terhadap produk spesimen. Penelitian ini biasanya mencari tau pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain dengan cara eksperimetal, dengan pengontrolan kondisi yang ketat. Dalam kata lain penelitian eksperimen ini pemilihan variabel dapat dilakukan, dan variabel lain dapat dikontrol secara teliti agar tidak mengganggu hasil penelitian yang dilakukan. Penelitian eksperimental merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang paling penuh, dalam arti memenuhi semua persyaratan untuk menguji huhungan sebab akibat (Nana, 2013:194). Penelitian ini diadakan untuk mengetahui pengaruh komposisi campuran komposit kampas rem terhadap koefisien gesek yang dihasilkan oleh spesimen uji, dan relevansi cara pembuatan spesimen komposit kampas rem. Eksperimen pada penelitian ini diawali dengan pembuatan mesin prony brake dengan desain sederana yang mudah dioperasionalkan. Desain mesin prony brake mengacu pada mekanisme kerja mesin prony brake pada umumnya. Hanya saja dengan menambah aksesoris-aksesoris agar mudah dalam pembacaan besaran satuan yang digunakan. Pengukuran gaya berat menggunakan timbangan digital yang dihubungkan dengan dudukan kaliper rem. Pengukuran tekanan minyak rem menggunakan manometer cair yang dihubungkan dengan master rem. Pada mesin prony brake ini meggunakan mekanisme unit pengereman mobil Honda Prestige. Tenaga pemutar piringan cakram rem dihasilkan oleh motor listrik dengan daya 2 HP yang ditransmisikan dengan belt. Selanjutnya membuat spesimen kampas rem dengan bahan serat serat bambu ori, magnesium oksida, aluminium, resin polyester dan katalis dengan mengontrol komposisi pada setiap spesimen uji. Setelah kampas rem jadi, dilakukan pengujian pada mesin prony brake. Setelah pengujian semua spesimen kampas rem komposit serat serat bambu ori, kemudian menguji kampas rem asli

4 45 yang digunakan pada mobil sebagai pembanding. Kampas rem yang digunakan sebagai pembanding adalah kampas rem merk Nissin. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Berdasarkan pengertian di atas maka populasi dalam penelitian ini adalah berupa komposit kampas rem berkomposisikan serat bambu, serbuk aluminium (Al), Magnesium Oksida (MgO) dengan matriks penyusun berupa resin polyester. 2. Sampel Penelitian Pada penelitian kali ini sampel yang ditentukan adalah komposit kampas rem serat bambu, serbuk aluminium (Al), Magnesium Oksida (MgO) dengan matriks penyusun berupa resin polyester, adapun kampas sebagai sampel yang dibuat mempunyai komposisi seperti Tabel 3.1 berikut : Tabel 3.2 Variasi Komposisi Bahan Rem berdasarkan fraksi massa Persentase komposisi (% massa) Bambu MgO Al Resin Komposisi Komposisi Komposisi Komposisi kampas rem ditambah dengan katalis sebesar 1% dari berat resin. Katalis berfungsi untuk mempercepat pengerasan komposit.

5 46 D. Teknik Pengumpulan Data 1. Identifikasi Variabel Pada penelitian komposit kampas rem ini, penulis menentukan beberapa variabel yang ada pada penelitian, yang diantaranya yaitu : a. Variabel Bebas Variabel bebas adalah variable yang mempengaruhi variabel yang lain (variabel terikat), pada penelitian komposit kampas rem ini penulis menentukan variabel bebas berupa komposisi matriks dan filler penyusun komposit kampas rem yang berupa serat bambu, serbuk aluminium (Al), Magnesium Oksida (MgO) dan resin polyester yang ditentukan komposisinya sebagai berikut : 1) 35 % serat bambu, 15 % Al, 35 % MgO dan 15 % resin. 2) 40 % serat bambu, 15 % Al, 30 % MgO dan 15 % resin. 3) 45 % serat bambu, 15 % Al, 25 % MgO dan 15 % resin. b. Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas yang sudah ditentukan, maka dalam penelitian ini variabel terikat yang ditentukan oleh penulis ialah tekanan pada minyak rem, gaya yang diukur timbangan, dan koefisien gesek yang dihasilkan oleh spesimen komposit kampas rem yang diukur dengan mesin prony brake. c. Variabel Kontrol Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan agar variabel terikat yang muncul bukan karena variabel lain, tetapi benar-benar karena variabel bebas yang tertentu. Pengendalian variabel ini dimaksudkan agar tidak merubah atau menghilangkan variabel bebas yang akan diungkap pengaruhnya. Variabel control adalah variabel yang ditentukan atau dibuat homogen dengan tujuan tidak merubah variabel bebas sehingga tidak

6 47 mempengaruhi hasil variabel lainnya. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah: 1) Serat bambu ori 2) Resin Polyester BQTN 157 dengan fraksi massa 15%. 3) Serbuk aluminium dengan fraksi massa 15%. 4) Skala mesh untuk serat Serat Bambu dan Serbuk aluminium sebesar ukuran mesh 60. 5) Magnesium Oksida (MgO) yang telah dihaluskan. 6) Proses kompaksi yang disetel pada mesin press sebesar 1 ton (1000kg) selama 15 menit. 7) Proses pemanasan / sintering yang disetel pada suhu 200 ºC, dan waktu pemanasan selama 15 menit. 8) Kampas rem merk Nissin. 9) Mesin uji prony brake, meliputi : a) Motor listrik 21,47 RPS. b) Caliper rem standart mobil Honda Prestige depan. c) Panjang lengan 0,50 m. d) Posisi pengereman sampai motor berhenti. 2. Bahan dan Alat Penelitian a. Bahan Penelitian Bahan bahan yang digunakan dalam penelitian komposit kampas rem serat bambu ori antara lain: 1) Serat bambu ori Serat bambu didapat dari bambu ori yang sebelumnya telah dipotong sekitar 30 cm, selanjutnya dicekam pada mesin bubut. Diatur putaran mesin pada rpm sedang antara rpm yang kemudian secara manual gergaji tangan dimakankan untuk mendapatkan serat bambu ori. Pemakanan hanya dilakukan pada kulitnya saja yaitu sedalam 1-3 mm. Setelah serbuk terkumpul

7 48 kemudian diayak dengan mesh 60. Untuk bambu ori sendiri didapat langsung dari kebun. Serat bambu ori ini digunakan sebagai serat dari kampas rem. Gambar 3.1. Serat Bambu Ori 2) Magnesium Oksida (MgO) Bahan kimia berupa serat putih halus yang berperan sama sebagai matriks pengisi komposit kampas rem, selain itu magnesium oksida juga berperan sebagai bahan friksi yang digunakan untuk memperbesar gaya gesek yang ditimbulkan komposit kampas rem terhadap piringan cakram. Gambar 3.2. Magnesium Oksida

8 49 3) Aluminium (Al) Serbuk aluminium didapat dari pembubutan batang aluminium yang telah dihaluskan dan diayak dengan mesh 60 sehingga sudah menjadi serbuk aluminium yang halus. Gambar 3.3.Serbuk aluminium 4) Resin Polyester BQTN 157 dan Katalis Resin yang dipakai dalam penelitian ini adalah polyester 157 BQTN-EX. Polyester berfungsi sebagai zat pengikat campuran komposit kampas rem sehingga memiliki daya tarik antar molekul yang kuat. Sedangkan katalis berfungsi sebagai zat yang mempercepat reaksi pembentukan komposit. Gambar 3.4. Resin dan Katalis

9 50 5) Sepatu Rem. Digunakan untuk tempat merekatnya spesimen komposit kampas rem, sehingga dapat dipasang pada master rem cakram yang selanjutnya digunakan untuk pengujian performansi pengereman (koefisien gesek) dengan mesin prony brake. Gambar 3.5. Sepatu Rem 6) Lem Epoksy Bahan perekat yang digunakan untuk menempelkan komposit kampas rem dengan sepatu rem agar dapat merekat kuat sehingga tahan akan gesekan yang akan menyebabkan bergesernya komposit dari sepatu rem. Gambar 3.6. Lem Epoxy

10 51 b. Alat Penelitian Dalam penelitian komposit kampas rem serat bambu ori, penulis menggunakan alat alat yang diantaranya : a) Timbangan. Dalam penelitian ini menggunakan 2 macam timbangan. a) Timbangan pertama digunakan untuk mengukur massa bahanbahan komposit kampas rem. Bahan yang ditimbang adalah serat bonggol jagung, serat kuninga (Cu-Zn), magnesium oksida (MgO) dan resin polyester sehingga didapat komposisi yang tepat sesuai dengan instruksi penelitian. Jenis timbangan yang digunakan pada penelitian ini adalah timbangan digital merk Scout Pro dengan ketelitian 0,1 gram dan dapat menerima beban maksimal gram. Gambar 3.7. Timbangan Digital Merk Scout Pro b) Timbangan digunakan untuk mengukur Besarnya gaya berat pada lengan ayun mesin prony brake. Jenis timbangan yang digunakan adalah timbangan digital merk Mettler Toledo dengan ketelitian 0,1 gram dan dapat menerima beban maksimal gram.

11 52 Gambar 3.8. Timbangan Digital Merk Mettler Toledo b) Mesh Mesh bekerja selayaknya ayakan yang berguna untuk menyaring serat bambu dan aluminium (Al) sehingga didapat ukuran butiran yang diinginkan yang nantinya akan menambah daya ikat antar molekul matriks. Gambar 3.9. Penyaring dengan Tipe MBT Sieve Shaker AG-515

12 53 c) Mixer Alat elektronik yang digunakan untuk mengaduk campuran matriks, filler dan pengikat sehingga homogenitas campuran akan merata. Gambar Pengaduk (Mixer) d) Dies Dies atau cetakan yang berpola sama dengan hasil akhir spesimen, terdiri dari 3 lapisan yang nantinya akan ditekan dengan alat kompaksi sehingga ikatan matriks dan filler akan saling menyatu. Gambar Cetakan (Dies)

13 54 e) Mesin press Mesin yang digunakan untuk mengkompaksi dies yang berisi spesimen, dengan diberi tekanan pada atas dan bawah dies, sehingga volume menyusut dan ikatan antar matriks semakin kuat. Mesin Press yang digunakan yaitu Control Cernusco. Gambar Mesin Press f) Oven listrik. Digunakan setelah spesimen sudah dikompaksi, dengan proses sintering yang memanaskan spesimen dengan suhu tertentu sehingga molekul pada komposit akan melebur dan menyatu satu dengan yang lain. Gambar Oven Listrik

14 55 g) Alat-alat Bantu Alat-alat bantu yang digunakan dalam pembuatan spesimen dan pengujian antara lain, wadah sebagai tempat pencampuran bahan, sendok plastik, palu, kunci ring 12 dan 14, gergaji, amplas, jangka sorong. c. Instrumen Penelitian Dalam penelitian komposit kampas rem serat bambu ori, penulis menggunakan instrumen penelitian mesin prony brake. Alat ini digunakan untuk mengetahui nilai koefisien gesek spesimen kampas rem. Prony brake adalah hasil karya mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta angkatan Gambar Mesin Prony Brake

15 56 Bagian Tabel 3.3 Spesifikasi Mesin Prony Brake Spesifikasi Kaliper rem Piston tunggal tipe meluncur Merk Nisin, Honda Prestige depan Diameter caliper Cakram 0,054 m Honda Prestige Depan Jari-jari efektif pengereman 0,069 m Panjang lengan caliper Master rem Diameter master rem Manometer Motor MCB 0,535 m Dobel piston Tipe konvensional 0,019 m Tipe liquid merk Brothoterm max 350 psi Motor AC 2 HP, 220 V, 2880 RPM 6 Ampere Pully Aluminium 2 jalur 3 inchi Belt Rangka Ukuran Rangka 2 buah Baja letter L 50x50 mm 80 cm x 60 cm x 80 cm

16 57 E. ProsedurPenelitian MULAI STUDI LAPANGAN DAN STUDI PUSTAKA PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN PENCAMPURAN BAHAN BAKU Komposisi 1 Serat bambu 35%, Al 15%, MgO 35%, Resin 15% Komposisi 2 Serat bambu 40%, Al 15%, MgO 30%, Resin 15% Komposisi 3 Serat bambu 45%, Al 15%, MgO 25%, Resin 15% KOMPAKSI BEBAN TEKANAN 1 TON SINTERING SUHU 200 O C 15 MENIT PEMASANGAN PADA SEPATU REM KAMPAS REM NON- ASBESTOS PRODUK NISSIN SPESIMEN KOMPOSIT KAMPAS REM PENGUJIAN DENGAN PRONY BRAKE PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA KESIMPULAN DAN SARAN SELESAI

17 58 Gambar Diagram Alir Penelitian 1. Urutan Langkah Eksperimen a. Persiapan Awal Persiapan awal dalam penelitian ini adalah menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pengujian. Adapun pekerjaan yang dilakukan dalam persiapan ini antara lain: 1) Membuat mesin uji prony brake dengan spesifikasi kampas rem mobil. 2) Menyediakan bahan filler berupa bambu ori yang telah dipotong sekitar 30 cm. 3) Membuat serat kulit bambu ori dengan cara melakukan pemakanan secara manual menggunakan gergaji tangan terhadap potongan bambu ori yang telah diatur pada mesin bubut. 4) Menghaluskan serat kulit bambu ori sampai menjadi butiran halus agar dapat tersaring dengan baik oleh mesh. b. Pembuatan Spesimen Pembuatan spesimen dilakukan dengan cara metode metalurgi serat, untuk lebih jelasnya tahapannya sebagai berikut : 1) Persiapan dies a) Menyiapkan bahan berupa besi baja yang digunakan untuk dibuat cetakan. b) Membuat cetakan yang disamakan dengan pola kampas rem yang ada di pasaran menggunakan proses pemesinan, dalam penelitian ini penulis menggunakan pola kampas rem merk Nissin. 2) Persiapan bahan komposit. a) Menyiapkan bahan bahan matriks penyusun, filler dan perekat yang didapat dari toko dan lingkungan sekitar.

18 59 b) Mengukur bahan yang digunakan sesuai dengan instruksi penelitian yang keseluruhan mempunyai massa total 100 gram. c) Mencapur matriks penyusun berupa serat bambu ori dan aluminium lalu dicampur secara merata. d) Menambahkan bahan perekat matriks berupa resin BQTN dan katalis sebesar 1% massa resin. e) Mencampur dan mengaduk adonan bahan komposit sampai merata menggunakan mixer. 3) Pencetakan kampas rem. a) Menempatkan adonan campuran bahan kompsit pada dies lalu ratakan dengan alat perata. b) Tempatkan dies pada mesin press, lalu kompaksi dengan beban 1000 kg, tahan selama 15 menit, lalu lepas spesimen. c) Membersihkan sisa pengepresan lalu berlanjut ke proses sintering tanpa melepas dari dies. Pemanasan menggunakan oven listrik yang disetel pada suhu 200 ºC dan tahan selama 15 menit. d) Setelah selesai proses sintering, keluarkan dies lalu diamkan sampai mencapai suhu normal, dan keluarkan spesimen komposit kampas rem dari dies. e) Merapikan hasil spesimen dengan cara mengamplas sampai permukaan kampas rem halus dan rata. f) Merekatkan spesimen kampas rem dengan sepatu rem menggunakan epoxy dan disintering dengan suhu 180 ºC selama 15 menit. g) Memberikan alur pada kampas rem menggunakan gergaji, alur dibuat agar kampas rem sedemikian rupa mirip dengan kampas rem merk Nissin. c. Pengujian Spesimen

19 60 Pengujian spesimen komposit kampas rem dilakukan setelah proses pencetakan kampas rem selesai. Spesimen uji harus terlebih dahulu melalui proses finishing dengan cara penghalusan permukaan dan merapikan bagian-bagian yang kurang rapi sebelum diuji. Pengujian spesiemen dilakukan di Bengkel Pemesinan, Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan alat uji berupa mesin prony brake yang telah dibuat sebelumnya. Mesin prony brake digunakan untuk mengetahui koefisien gesek yang dihasilkan oleh kampas rem dari komposit serat bambu ori yang telah dibuat. Selain menguji kampas rem yang telah dibuat juga menguji kampas rem pabrikan sebagai pembanding. Kampas rem pabrikan yang digunakan sebagai pembanding adalah kampas rem merk Nissin yang mempunyai kualitas baik. Proses yang dilakukan dalam pengujian spesimen antara lain: a. Mempersiapkan mesin prony brake dan timbangan digital. b. Memasang kampas rem yang akan diuji. c. Menjalankan mesin prony brake, kemudian menginjak pedal rem hingga mesin berhenti. d. Mencatat data gaya berat pada timbangan dan tekanan minyak pada manometer mesin prony brake pada saat pengereman dilakukan. e. Melepas kampas rem yang telah diuji, kemudian melanjutkan pengujian pada kampas rem lainnya seterusnya sampai semua spesimen diuji. Setelah melakukan pengujian spesimen dan pengumpulan data kemudian melakukan pengolahan data.

20 61 F. Teknik Analisis Data Penulis menggunakan teknik analisis data berupa analisis deskriptif, yaitu dengan mengamati secara langsung keadaan penelitian dan hasil pengujian spesimen. Pengujian spesimen beberapa kali dilaksanakan, selanjutnya dari hasil pengujian koefisien gesek tadi diambil tiga pengujian terbaik. Hasil dari tiga pengujian koefisien gesek terbaik akan dirata-rata. Setelah data didapat dari hasil eksperimen, data dituangkan ke dalam bentuk tabel, yang selanjutnya ditampilkan dalam bentuk grafik, sehingga dapat dianalis dan ditarik kesimpulannya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan penelitian yang berbeda tempat pelaksanaannya. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan lokasi dimana informasi diperoleh untuk menyatakan kebenaran penelitian. Yang beralamatkan di Jalan

Lebih terperinci

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERAT BAMBU SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERAT BAMBU SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERAT BAMBU SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL Aditya Eko Saputro, Ranto, Yuyun Estriyanto Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, FKIP, UNS.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adanya perkembangan jaman dan ilmu pengetahuan saat ini serta kondisi semakin terbatasnya bahan tambang khususnya logam juga mengakibatkan harga bahan tersebut

Lebih terperinci

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERAT BONGGOL JAGUNG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERAT BONGGOL JAGUNG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERAT BONGGOL JAGUNG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL Ryan Bagas Wicaksono, Ranto, Yuyun Estriyanto Program Studi Pendidikan Teknik Mesin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi ramah lingkungan semakin serius dikembangkan oleh negaranegara di dunia saat ini. Hal ini menjadikan suatu tantangan yang terus diteliti oleh pakar-pakar untuk

Lebih terperinci

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM digilib.uns.ac.id 1 KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM KOMPOSIT SERBUK BONGGOL JAGUNG SEBAGAI SUPLEMEN MATERI KAJIAN MATA KULIAH KOMPOSIT DI PRODI PTM JPTK FKIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERAT BAMBU, FIBER GLASS, SERBUK ALUMINIUM TERHADAP KEKUATAN AUS DAN KEKERASAN KAMPAS REM DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERAT BAMBU, FIBER GLASS, SERBUK ALUMINIUM TERHADAP KEKUATAN AUS DAN KEKERASAN KAMPAS REM DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERAT BAMBU, FIBER GLASS, SERBUK ALUMINIUM TERHADAP KEKUATAN AUS DAN KEKERASAN KAMPAS REM DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERAT BONGGOL JAGUNG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERAT BONGGOL JAGUNG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERAT BONGGOL JAGUNG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL SKRIPSI Oleh : RYAN BAGAS WICAKSONO K2511044 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin banyaknya industri pembuatan produk dari logam. belakangan ini, sehingga berdampak besar menghasilkan limbah serbuk

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin banyaknya industri pembuatan produk dari logam. belakangan ini, sehingga berdampak besar menghasilkan limbah serbuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin banyaknya industri pembuatan produk dari logam belakangan ini, sehingga berdampak besar menghasilkan limbah serbuk logam dari proses produksi tersebut

Lebih terperinci

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERAT BAMBU SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERAT BAMBU SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERAT BAMBU SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL SKRIPSI Oleh : ADITYA EKO SAPUTRO K2511003 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

Gambar 3.2 Resin Polyester

Gambar 3.2 Resin Polyester BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bahan yang digunakan 1. Tempurung Kelapa Tempurung kelapa yang digunakan untuk pembuatan kampas rem adalah Tempurung kelapa yang kering dan yang sudah tua. Serbuk Tempurung

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik 34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung dan Laboratorium Teknik Mesin Politeknik Universitas

Lebih terperinci

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM KOMPOSIT SERBUK TEMPURUNG KELAPA

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM KOMPOSIT SERBUK TEMPURUNG KELAPA KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM KOMPOSIT SERBUK TEMPURUNG KELAPA Hanung Fredianto, Ranto, Yuyun Estriyanto Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. material konvensional yang ada telah berkembang dengan sangat. pesat dan semakin banyaknya tipe, merk, dan jumlah kendaraan

BAB I PENDAHULUAN. material konvensional yang ada telah berkembang dengan sangat. pesat dan semakin banyaknya tipe, merk, dan jumlah kendaraan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini perkembangan material-material baru pada industri otomotif untuk mendapatkan material dengan sifat yang lebih baik dari material konvensional yang ada telah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu 1. Tempat. Penelitian ini akan di lakukan di Kampus STIPAP Beberapa kegiatan penelitian yang dilakukan seperti diperlihatkan pada tabel 3.1. No Tabel 3.1. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3 bulan. Tempat pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Program Teknik Mesin,

BAB III METODE PENELITIAN. 3 bulan. Tempat pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Program Teknik Mesin, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Jadwal Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal pengesahan usulan oleh pengelola program studi sampai dinyatakan selesai yang direncanakan berlangsung

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan di Laboratorium Penelitian DepartemenTeknik Kimia Universitas Sumatera Utara. Waktu penelitian selama 2 bulan,

Lebih terperinci

Pengaruh Prosentase Serbuk Arang Batok Kelapa Bermatrik Polyester Pada Komposit Bahan Kampas Rem Sepeda Motor

Pengaruh Prosentase Serbuk Arang Batok Kelapa Bermatrik Polyester Pada Komposit Bahan Kampas Rem Sepeda Motor TUGAS AKHIR Pengaruh Prosentase Serbuk Arang Batok Kelapa Bermatrik Polyester Pada Komposit Bahan Kampas Rem Sepeda Motor Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin dan Laboratorium Ilmu Tanah Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung serta

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium material teknik, Jurusan Teknik Mesin,

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium material teknik, Jurusan Teknik Mesin, 28 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium material teknik, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung dan laboratorium uji material Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH WAKTU TAHAN SINTERING (EKSOTERM) TERHADAP KEAUSAN DAN KEKERASAN KAMPAS NON ASBES DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER

PENGARUH WAKTU TAHAN SINTERING (EKSOTERM) TERHADAP KEAUSAN DAN KEKERASAN KAMPAS NON ASBES DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER TUGAS AKHIR PENGARUH WAKTU TAHAN SINTERING (EKSOTERM) TERHADAP KEAUSAN DAN KEKERASAN KAMPAS NON ASBES DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER Disusun : EDY SYAHPUTRA D 200 050 006 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Alat Uji Impak Izod Gotech.

Gambar 3.1. Alat Uji Impak Izod Gotech. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Penyiapan Alat dan Bahan 3.1.1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Alat uji impak Alat impak yang digunakan untuk melakukan pengujian

Lebih terperinci

VARIASI KUNINGAN 2 GRAM, 4 GRAM, 6 GRAM PADA PEMBUATAN DAN KEKERASAN DENGAN PERBANDINGAN KAMPAS REM YAMAHAPART

VARIASI KUNINGAN 2 GRAM, 4 GRAM, 6 GRAM PADA PEMBUATAN DAN KEKERASAN DENGAN PERBANDINGAN KAMPAS REM YAMAHAPART TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI KUNINGAN 2 GRAM, 4 GRAM, 6 GRAM PADA PEMBUATAN KAMPAS REM TERHADAP KEAUSAN, SUHU, DAN KEKERASAN DENGAN PERBANDINGAN KAMPAS REM YAMAHAPART Diajukan guna memenuhi sebagian syarat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. 1. Pemilihan panjang serat rami di Laboratorium Material Teknik Jurusan

III. METODOLOGI PENELITIAN. 1. Pemilihan panjang serat rami di Laboratorium Material Teknik Jurusan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Pemilihan panjang serat rami di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung. 2. Pengujian Sifat Mekanik (Kekuatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di Laboratorium Fisika Material Jurusan Fisika FMIPA Unila dan Laboratorium Teknik Sipil

Lebih terperinci

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERBUK BAMBU. Nur Efendi, Ranto, Yuyun Estriyanto ABSTRACT

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERBUK BAMBU. Nur Efendi, Ranto, Yuyun Estriyanto ABSTRACT KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERBUK BAMBU Nur Efendi, Ranto, Yuyun Estriyanto Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN KAMPAS REM SEPEDA MOTOR DARI KOMPOSIT SERAT BAMBU TERHADAP KETAHANAN AUS PADA KONDISI KERING DAN BASAH

PENGEMBANGAN BAHAN KAMPAS REM SEPEDA MOTOR DARI KOMPOSIT SERAT BAMBU TERHADAP KETAHANAN AUS PADA KONDISI KERING DAN BASAH PENGEMBANGAN BAHAN KAMPAS REM SEPEDA MOTOR DARI KOMPOSIT SERAT BAMBU TERHADAP KETAHANAN AUS PADA KONDISI KERING DAN BASAH Pramuko Ilmu Purboputro Department of Mechanical Engineering, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang meliputi parameter penelitian, alat dan bahan yang digunakan selama penelitian, serta tahapan-tahapan proses penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin beragamnya tipe, merk, dan jumlah. juga semakin besar. Dengan makin tidak menentunya kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin beragamnya tipe, merk, dan jumlah. juga semakin besar. Dengan makin tidak menentunya kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dengan semakin beragamnya tipe, merk, dan jumlah transportasi di Indonesia, kebutuhan akan produk material otomotif juga semakin besar. Dengan makin tidak menentunya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin, III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin, Laboratorium Mekanik Politeknik Negeri Sriwijaya. B. Bahan yang Digunakan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR PENGARUH SUHU SINTERING PADA PEMBUATAN KAMPAS REM DENGAN RESIN SERBUK SEBAGAI PENGIKAT

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR PENGARUH SUHU SINTERING PADA PEMBUATAN KAMPAS REM DENGAN RESIN SERBUK SEBAGAI PENGIKAT NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR PENGARUH SUHU SINTERING PADA PEMBUATAN KAMPAS REM DENGAN RESIN SERBUK SEBAGAI PENGIKAT Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat- Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S1 Teknik

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERAT SERABUT KELAPA, PLASTIK PET, SERBUK ALUMUNIUM PADA SIFAT FISIK DAN KOEFESIEN GESEK BAHAN KAMPAS REM GESEK

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERAT SERABUT KELAPA, PLASTIK PET, SERBUK ALUMUNIUM PADA SIFAT FISIK DAN KOEFESIEN GESEK BAHAN KAMPAS REM GESEK TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERAT SERABUT KELAPA, PLASTIK PET, SERBUK ALUMUNIUM PADA SIFAT FISIK DAN KOEFESIEN GESEK BAHAN KAMPAS REM GESEK Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian ditunjukkan pada Gambar 3.1: Mulai Mempersiapkan Alat Dan Bahan Proses Pengecoran

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. a. Persiapan dan perlakuan serat ijuk di Laboratorium Material Teknik Jurusan

III. METODOLOGI PENELITIAN. a. Persiapan dan perlakuan serat ijuk di Laboratorium Material Teknik Jurusan 47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat penelitian Tempat pelaksanaan penelitian sebagai berikut : a. Persiapan dan perlakuan serat ijuk di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas

Lebih terperinci

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM NON-ASBESTOS BERBAHAN SERBUK TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM NON-ASBESTOS BERBAHAN SERBUK TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM NON-ASBESTOS BERBAHAN SERBUK TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL SKRIPSI Oleh : MUHAMAD HASAN SYAMSURI K2511028 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

III.METODOLOGI PENELITIAN. 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

III.METODOLOGI PENELITIAN. 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di III.METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di lakukan di Laboratium Material Teknik, Universitas

Lebih terperinci

III.METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

III.METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di III.METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di lakukan di Laboratium Material Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Inovasi Penggunaan Serbuk Kayu Berpenguat Serbuk Kuningan Terhadap Sifat Mekanis Kampas Rem

Inovasi Penggunaan Serbuk Kayu Berpenguat Serbuk Kuningan Terhadap Sifat Mekanis Kampas Rem Inovasi Penggunaan Serbuk Kayu Berpenguat Serbuk Kuningan Terhadap Sifat Mekanis Kampas Rem Tarsono Dwi Sutanto 1, Ahmad Azis 2 1,2 Program Studi Teknik Mesin, Sekolah Tinggi Teknik Wiworotomo Purwokerto

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat penelitian 1. Penelitian ini akan dilaksanakan di Pengujian kekuatan tarik di Sentra Teknologi Polimer (STP). Serpong, Tangerang, Banten. 2. Pengamatan melalui Scanning

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat Alat yang digunakan selama proses persiapan matriks (plastik) dan serat adalah : 1. Gelas becker Gelas becker diguakan untuk wadah serat pada saat

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 25 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 AlaT Penelitian Peralatan yang digunakan selama proses pembuatan komposit : a. Alat yang digunakan untuk perlakuan serat Alat yang digunakan

Lebih terperinci

KARAKTRISASI MEKANIK BAHAN KAMPAS KOPLING DARI BAHAN SERAT KELAPA, SERBUK TEMPURUNG ARANG KELAPA, SERBUK TEMBAGA DENGAN MATRIK RESIN PHENOLIC

KARAKTRISASI MEKANIK BAHAN KAMPAS KOPLING DARI BAHAN SERAT KELAPA, SERBUK TEMPURUNG ARANG KELAPA, SERBUK TEMBAGA DENGAN MATRIK RESIN PHENOLIC TUGAS AKHIR KARAKTRISASI MEKANIK BAHAN KAMPAS KOPLING DARI BAHAN SERAT KELAPA, SERBUK TEMPURUNG ARANG KELAPA, SERBUK TEMBAGA DENGAN MATRIK RESIN PHENOLIC Diajukan untuk memenuhi tugas Dan Syarat- Syarat

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN Untuk menghasilkan kanvas rem komposit dengan pengisi limbah kelapa sawit makan tim akan melakukan serangkaian kegiatan penelitian yang akan berlangsung secara multi tahun (tiga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain : 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Penelitian Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain : a) Timbangan digital Digunakan untuk menimbang serat dan polyester.

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERBUK ALUMINIUM DAN SERBUK KARBON TERHADAP KEKUATAN AUS DAN KEKERASAN KAMPAS REM DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERBUK ALUMINIUM DAN SERBUK KARBON TERHADAP KEKUATAN AUS DAN KEKERASAN KAMPAS REM DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERBUK ALUMINIUM DAN SERBUK KARBON TERHADAP KEKUATAN AUS DAN KEKERASAN KAMPAS REM DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER Disusun : ANDESKA WIJAYA NIM : D200050180 JURUSAN

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI SUHU TERHADAP KEKERASAN DAN KEAUSAN KAMPAS REM DENGAN RESIN POLYESTER SEBAGAI PENGIKAT

PENGARUH VARIASI SUHU TERHADAP KEKERASAN DAN KEAUSAN KAMPAS REM DENGAN RESIN POLYESTER SEBAGAI PENGIKAT TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI SUHU TERHADAP KEKERASAN DAN KEAUSAN KAMPAS REM DENGAN RESIN POLYESTER SEBAGAI PENGIKAT Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di dua tempat, yaitu sebagai berikut :

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di dua tempat, yaitu sebagai berikut : III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di dua tempat, yaitu sebagai berikut : a. Analisa struktur mikroskofis komposit (scanning electron microscope) di Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN Pramuko Ilmu Purboputro, Rahmat Kusuma Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI BAHAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN SIFAT MEKANIS KOPLING GESEK SEPEDA MOTOR DENGAN BAHAN DASAR FIBERGLASS

PENGARUH VARIASI BAHAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN SIFAT MEKANIS KOPLING GESEK SEPEDA MOTOR DENGAN BAHAN DASAR FIBERGLASS PENGARUH VARIASI BAHAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN SIFAT MEKANIS KOPLING GESEK SEPEDA MOTOR DENGAN BAHAN DASAR FIBERGLASS, SERBUK ALUMUNIUM, SERBUK TEMBAGA DAN RESIN PHENOLIC Pramuko Ilmu Purboputro, Rahmat

Lebih terperinci

PENELETIAN PEMBUATAN REM KOMPOSIT KERETA API MENGGUNAKAN SERBUK PASIR BESI NON FERRO DAN SERAT KULIT KELAPA

PENELETIAN PEMBUATAN REM KOMPOSIT KERETA API MENGGUNAKAN SERBUK PASIR BESI NON FERRO DAN SERAT KULIT KELAPA TUGAS AKHIR PENELETIAN PEMBUATAN REM KOMPOSIT KERETA API MENGGUNAKAN SERBUK PASIR BESI NON FERRO DAN SERAT KULIT KELAPA Tugas Akhir Ini Disusun Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 3.2. Studi Pustaka dan Survey Lapangan Studi pustaka menggunakan literature dari buku dan jurnal sedangkan survey lapangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini mendorong para peneliti untuk menciptakan dan mengembangkan suatu hal yang telah ada maupun menciptakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram alir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini.

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram alir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Diagram alir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini. Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 22 23 3.2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentunya perekonomian indonesia, maka para produsen otomotif. dapat di jadikan solusi untuk masalah ini, Material komposit dapat

BAB I PENDAHULUAN. menentunya perekonomian indonesia, maka para produsen otomotif. dapat di jadikan solusi untuk masalah ini, Material komposit dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin pesatnya pertumbuhan ekonomi industri di indonesia, dan jumlah kendaraan bermotor di indonesia, kebutuhan akan produk material otomotif juga semakin

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. langkah 110 cc, dengan merk Yamaha Jupiter Z. Adapun spesifikasi mesin uji

METODOLOGI PENELITIAN. langkah 110 cc, dengan merk Yamaha Jupiter Z. Adapun spesifikasi mesin uji 4 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 0 cc Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4- langkah 0 cc, dengan merk Yamaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan komposit merupakan salah satu bahan alternatif yang dapat digunakan untuk pembuatan kampas rem. Dalam perkembangan teknologi komposit mengalami kemajuan yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Juli 2015 dan tempat penelitian ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Juli 2015 dan tempat penelitian ini 42 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Juli 2015 dan tempat penelitian ini dilakukan di : 1. Pembuatan spesimen kampas rem berbahan ( fly

Lebih terperinci

PEMANFAATAN SERBUK TEMPURUNG KELAPA PADA KOMPOSIT Al 2O 3-EPOXY

PEMANFAATAN SERBUK TEMPURUNG KELAPA PADA KOMPOSIT Al 2O 3-EPOXY PEMANFAATAN SERBUK TEMPURUNG KELAPA PADA KOMPOSIT Al 2O 3-EPOXY Ahmad Syafruddin Zohri 1, Nasmi Herlina Sari 2, Sujita 3 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Mataram Email : syafruddinzohri@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN Pramuko Ilmu Purboputro 1, Bambang Waluyo F. 2 1,2 Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB IV PENGEMBANGAN MATERIAL PENYUSUN BLOK REM KOMPOSIT

BAB IV PENGEMBANGAN MATERIAL PENYUSUN BLOK REM KOMPOSIT BAB IV PENGEMBANGAN MATERIAL PENYUSUN BLOK REM KOMPOSIT IV.1 Pemilihan Material Penyusun Dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, didapatkan kesimpulan bahwa material penyusun dari rem komposit

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Mei 2013 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Mei 2013 di 25 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Mei 2013 di Laboratorium Fisika Material FMIPA Universitas Lampung. Karakterisasi sampel

Lebih terperinci

Pengembangan Bahan Kampas Rem Sepeda Motor dari Komposit Serat Bambu terhadap Ketahanan Aus Pada Kondisi Kering dan Basah

Pengembangan Bahan Kampas Rem Sepeda Motor dari Komposit Serat Bambu terhadap Ketahanan Aus Pada Kondisi Kering dan Basah Pengembangan Bahan Kampas Rem Sepeda Motor dari Komposit Serat Bambu terhadap Ketahanan Aus Pada Kondisi Kering dan Basah Pramuko Ilmu Purboputro 1 1 Jurusan Teknik Mesin UMS Email: pip272@ums.ac.id Keywords:

Lebih terperinci

Pengaruh Variasi Ukuran Serbuk Kuningan Dan Alumunium Pada Performa Kampas Rem Dengan Resin Serbuk Sebagai Pengikat

Pengaruh Variasi Ukuran Serbuk Kuningan Dan Alumunium Pada Performa Kampas Rem Dengan Resin Serbuk Sebagai Pengikat TUGAS AKHIR Pengaruh Variasi Ukuran Serbuk Kuningan Dan Alumunium Pada Performa Kampas Rem Dengan Resin Serbuk Sebagai Pengikat Diajukan untuk memenuhi tugas Dan Syarat - Syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Alat Penelitian Alat yang digunakan selama proses treatment atau perlakuan alkalisasi serat kenaf dapat dilihat pada Gambar 3.1. (a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) Gambar 3.1. Peratalatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Konstruksi Mesin Pengupas Kulit Kentang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Konstruksi Mesin Pengupas Kulit Kentang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Konstruksi Mesin Pengupas Kulit Kentang 1 7 2 6 5 3 4 Gambar 4.1. Desain Mesin Pengupas Kulit Kentang Komponen-komponen inti yang ada pada mesin pengupas kulit kentang

Lebih terperinci

Pramuko Ilmu Purboputro Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pramuko Ilmu Purboputro Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta PENGARUH KOMPOSISI SERAT SABUT KELAPA TERHADAP KOEFISIEN GESEK DAN TEMPERATUR GESEK PADA BAHAN KOPLING CLUTCH KENDARAAN DARI KOMPOSIT SERAT SABUT KELAPA SERBUK TEMBAGA FIBERGLASS DENGAN MATRIK PHENOL Pramuko

Lebih terperinci

KAJI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN KOMPOSIT KAMPAS REM SERBUK BONGGOL JAGUNG PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER Z SKRIPSI. Oleh : HARISYAH NASUTION K

KAJI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN KOMPOSIT KAMPAS REM SERBUK BONGGOL JAGUNG PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER Z SKRIPSI. Oleh : HARISYAH NASUTION K KAJI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN KOMPOSIT KAMPAS REM SERBUK BONGGOL JAGUNG PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER Z SKRIPSI Oleh : HARISYAH NASUTION K2512040 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

BAB III PENGUJIAN SIFAT MEKANIK MATERIAL

BAB III PENGUJIAN SIFAT MEKANIK MATERIAL BAB III PENGUJIAN SIFAT MEKANIK MATERIAL Pada pemodelan numerik (FEM) dibutuhkan input berupa sifat material dari bahan yang dimodelkan. Sedangkan pada tugas akhir ini digunakan material komposit alami

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram alir penelitian Metodologi penelitian adalah urutan urutan kegiatan penelitian, meliputi pengumpulan data, proses rekayasa, pengujian sample dan diteruskan dengan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lampung dan laboratorium uji material kampus baru Universitas Indonesia

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lampung dan laboratorium uji material kampus baru Universitas Indonesia III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dilaboratorium Material Teknik Mesin Universitas Lampung dan laboratorium uji material kampus baru Universitas Indonesia Depok. B. Alat

Lebih terperinci

BAB IV. Gambar 4.1 Pasir Merapi 2. Semen yang digunakan adalah semen portland tipe I merk Gresik, lihat Gambar 4.2.

BAB IV. Gambar 4.1 Pasir Merapi 2. Semen yang digunakan adalah semen portland tipe I merk Gresik, lihat Gambar 4.2. BAB IV METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mortar dengan bahan tambahan abu merang dilakukan di Laboratorium Struktur dan Teknologi Bahan Konstruksi Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

PENGARUH PROSENTASE SERBUK ARANG BATOK KELAPA BERMATRIK POLYESTER PADA KOMPOSIT BAHAN KAMPAS REM SEPEDA MOTOR

PENGARUH PROSENTASE SERBUK ARANG BATOK KELAPA BERMATRIK POLYESTER PADA KOMPOSIT BAHAN KAMPAS REM SEPEDA MOTOR NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PROSENTASE SERBUK ARANG BATOK KELAPA BERMATRIK POLYESTER PADA KOMPOSIT BAHAN KAMPAS REM SEPEDA MOTOR Makalah Seminar Tugas Akhir ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Persiapan Alat & Bahan 3.1.1. Alat Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Timbangan Digital Timbangan digital (Gambar.15) digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian sebagai berikut: 2. Pengujian kekuatan tarik di Institute Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat.

III. METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian sebagai berikut: 2. Pengujian kekuatan tarik di Institute Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat. 49 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian sebagai berikut: 1. Persiapan dan perlakuan serat ijuk di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Motor Diesel, 1 silinder

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Motor Diesel, 1 silinder III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian 1. Motor diesel 4 langkah satu silinder Dalam Pengambilan data ini menggunakan motor diesel empat langkah satu silinder dengan spesifikasi sebagai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung. Adapun kegiatan penelitian yang dilakukan di laboratorium

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di empat tempat, yaitu sebagai berikut : Laboratorium Material Universitas Lampung.

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di empat tempat, yaitu sebagai berikut : Laboratorium Material Universitas Lampung. III.METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di empat tempat, yaitu sebagai berikut : 1. Pengujian diameter dan panjang serat ijuk serta pembuatan spesimen uji di Laboratorium

Lebih terperinci

PENGARUH BESAR BUTIR ALUMINIUM TERHADAP NILAI KEKERASAN, KEAUSAN, DAN KOEFISIEN GESEK KAMPAS REM

PENGARUH BESAR BUTIR ALUMINIUM TERHADAP NILAI KEKERASAN, KEAUSAN, DAN KOEFISIEN GESEK KAMPAS REM PENGARUH BESAR BUTIR ALUMINIUM TERHADAP NILAI KEKERASAN, KEAUSAN, DAN KOEFISIEN GESEK KAMPAS REM Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan serangkaian tahapan proses agar tujuan dari penelitian ini dapat tercapai, penelitian di awali dengan kajian pustaka yang dapat mendukung dalam

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2016 di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. motor mengembangkan kemampuan performa mesin dan teknologi. yang mendukungnya kian pesat. Saat ini perkembangan itu sangat

BAB I PENDAHULUAN. motor mengembangkan kemampuan performa mesin dan teknologi. yang mendukungnya kian pesat. Saat ini perkembangan itu sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di berbagai bidang sangat pesat terutama dalam bidang otomotif, para produsen pembuatan sepeda motor mengembangkan kemampuan performa mesin dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Peralatan yang digunakan pada penelitian ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama mencakup peralatan pembuatan paduan Al-Si dengan penambahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Diagram alir penelitian selama proses penelitian dapat diperlihatkan pada Gambar 3.1 dibawah ini : Mulai

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Diagram alir penelitian selama proses penelitian dapat diperlihatkan pada Gambar 3.1 dibawah ini : Mulai BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Diagram alir penelitian selama proses penelitian dapat diperlihatkan pada Gambar 3.1 dibawah ini : Mulai Mempersiapkan Alat Dan Bahan Proses Pengecoran Pencampuran

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN LAPORAN TUGAS AKHIR. 3.1 Rangkaian Rem. Desain alat yang digunakan pada rangkaian rem merupakan desain alat

BAB III PERANCANGAN LAPORAN TUGAS AKHIR. 3.1 Rangkaian Rem. Desain alat yang digunakan pada rangkaian rem merupakan desain alat BAB III PERANCANGAN 3.1 Rangkaian Rem Desain alat yang digunakan pada rangkaian rem merupakan desain alat yang cukup sederhana. Rangkaian rem ini dibuat untuk mengetahui analisis tekanan hidrolik pada

Lebih terperinci

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERAT IJUK SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERAT IJUK SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERAT IJUK SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL SKRIPSI Oleh : KHOIRUL ANWAR K2511025 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit III. METODE PENELITIAN A. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit merek Holcim, didapatkan dari toko bahan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Teknologi Produksi Pelat Komposit Kanvas Rem Cakram 5.1.1. Peralatan produksi (kompaktor) komposit kanvas rem cakram Luaran yang ditargetkan pada peneitian Tahun 1 ini yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian Pengaruh Substitusi Pasir Dengan Bottom Ash Terhadap Kuat Tekan, dilakukan di Laboratorium Material dan Struktur DPTS FPTK UPI,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN bawah ini. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada kedua bagan di Gambar 3.1 Proses Pembuatan bahan matriks Komposit Matrik Logam Al5Cu 27 28 Gambar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian sekaligus pengambilan data dilakukan di Laboratorium Produksi dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian sekaligus pengambilan data dilakukan di Laboratorium Produksi dan III. METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian sekaligus pengambilan data dilakukan di Laboratorium Produksi dan Laboratorium Metrologi Universitas Lampung serta Laboratorium Material ITB Bandung

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai, maka diperlukan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai, maka diperlukan III. METODOLOGI PENELITIAN Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai, maka diperlukan langkah-langkah sistematis yang harus dilakukan diantaranya adalah : A. Populasi Populasi adalah subyek

Lebih terperinci

Bahan yang digunakan pada pembuatan panel kayu sengon laut ini adalah:

Bahan yang digunakan pada pembuatan panel kayu sengon laut ini adalah: 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat-alat yang digunakan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Gerenda potong 2. Spidol/pensil 3. Kuas 4. Sarung

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. B. Bahan Bahan yang digunakan dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, mesin yang digunakan untuk pengujian adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, mesin yang digunakan untuk pengujian adalah 40 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Penelitian 1. Alat penelitian a. Motor diesel 4 langkah satu silinder Dalam penelitian ini, mesin yang digunakan untuk pengujian adalah Motor diesel 4 langkah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dalam penelitian adalah parameter proses pengerjaan dalam pengelasan gesek sangatlah kurang terutama pada pemberian gaya pada

Lebih terperinci

Pengaruh Ukuran Fiberglass Terhadap Kekuatan Mekanis Pada Pembuatan Batu Gerinda Tangan 4 Inch

Pengaruh Ukuran Fiberglass Terhadap Kekuatan Mekanis Pada Pembuatan Batu Gerinda Tangan 4 Inch TUGAS AKHIR Pengaruh Ukuran Fiberglass Terhadap Kekuatan Mekanis Pada Pembuatan Batu Gerinda Tangan 4 Inch Disusun Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Kesarjanaan Teknik Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Dalam suatu penelitian dibutuhkan alat dan bahan, demikian juga pada penelitian ini. Berikut adalah peralatan dan bahan-bahan yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian untuk menguji pengaruh jenis larutan elektrolit pada Hydrogen Eco Booster tipe Wet Cell terhadap konsumsi bahan

Lebih terperinci

BAB III KARAKTERISTIK MATERIAL BLOK REM KOMPOSIT

BAB III KARAKTERISTIK MATERIAL BLOK REM KOMPOSIT BAB III KARAKTERISTIK MATERIAL BLOK REM KOMPOSIT III.1 Karakteristik Blok Rem Komposit Sub bab ini akan membahas karakteristik material komposit dari blok rem yang dipakai pada kereta api di Indonesia.

Lebih terperinci